Penciri yang menjadi tanggungjawab Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor dalam mengimplementasikan urusan, program, strategi dan arah kebijakan adalah penciri yang ke-15 yaitu Tercapainya Swasembada Benih Padi Unggul Bersertifikat. Tentunya, tercapainya penciri tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya ketersediaan sarana dan prasarana yang tepat dan didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Peningkatan kualitas SDM menjadi hal yang sangat penting untuk menciptakan daya saing. Daya saing inilah yang akan memunculkan comparative advantages atau keunggulan daerah dibanding wilayah lain. Benih tanaman yang berkualitas diharapkan mampu beradaptasi dengan baik terhadap kondisi lingkungan tempat tumbuh, toleran terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) sehingga akan meningkatkan mutu hasil dan produksi per satuan luas. Penggunaan benih yang berkualitas dan bersertifikat terus diarahkan dan diinformasikan kepada masyarakat agar dapat dipergunakan oleh petani, karena benih yang bersertifikat memiliki arti strategis dalam penggunaannya sebagai penyebarluasan varietas yang unggul sehingga terjamin sifat-sifatnya. Beberapa kendala yang dihadapi di lapangan dalam penangkaran benih tanaman adalah sebagai berikut : a.
Kebutuhan benih bersertifikat setiap tahun terus meningkat.
b.
Terbatasnya SDM yang menangani perbenihan. Bertitik tolak dari pengertian dan
kendala tersebut, maka perlu suatu
kebijakan yang mengarah pada penyediaan benih padi unggul bersertifikat. Untuk mencapai Swasembada Benih Unggul Bersertifikat, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor melakukan upaya-upaya antara lain; 1) menyediakan dan menyebarkan benih unggul bersertifikat, 2) meningkatkan penggunaan bernih bermutu di tingkat petani, dan 3) peningkatan produksi benih padi di Kabupaten Bogor.
2
1.1. Target Kinerja Sasaran Benih Padi Unggul Bersertifikat Program swasembada benih padi unggul akan kita capai secara bertahap, pada Tahun 2016 ditargetkan sebanyak 525 ton, untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Target Kinerja Sasaran Benih Padi Unggul Bersertifikat Tahun 2014 - 2018 Luas lahan
Sasaran Produksi
(ha)
Benih (ton)
2014
38
114
2015
75
225
2016
175
525
2017
275
825
2018
378
1.134
Tahun
Gambar 1. Penyerahan Benih Padi Unggul Bersertifikat Untuk mencapai swasembada benih unggul bersertifikat pada Tahun 2016 Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor dari Anggaran APBD melaksanakan beberapa kegiatan antara lain yaitu: 1) Kegiatan Pengembangan Penangkar Benih Padi di 7 kecamatan 11 kelompok penangkar yaitu Kecamatan Tanjungsari,
Cariu,
Jonggol,
Sukamakmur
Parungpanjang,
Cijeruk,
Cibungbulang dan Dramaga yang dilaksanakan pada luasan 180 ha, 2) Kegiatan Pengembangan Perbenihan di UPT Perbenihan Wilayah Timur seluas 15 ha, 3) Kegiatan Pengembangan dan Penguatan Desa Mandiri Benih seluas 40 Ha di 3
3
(tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Sukamakmur, Leuwiliang dan Parung Panjang yang bersumber dari APBN, serta 4) Kegiatan pemberdayaan penangkar benih. 1.2. Produksi Benih Padi Unggul Bersertifikat 1.2.1. Kegiatan Pengembangan Penangkaran benih Kegiatan Pengembangan Penangkaran Benih Padi pada tahun 2016 dilaksanakan pada lahan seluas 180 ha dengan varietas benih padi yang ditanam yaitu Varietas IR 64, Mekongga, Ciherang dan Inpari 30. Fasilitasi yang diberikan kepada kelompok tani adalah benih padi label ungu sebanyak 4.500 kg , Urea 18.000 kg, NPK 36.000 kg, PPC 540 botol. pestisida 180 botol, Kantong Plastik Berlogo 93.000 lembar, Alat-alat Pengolahan Benih, yaitu
Seed Cleaner 2 unit, Sealer 7 unit ,gerobak dorong 7 unit serta
fasilitasi untuk sertifikasi.
Gambar 2. Distribusi Fasilitasi Sarana produksi penangkaran benih padi Adapun realisasi produksi benih padi yang diperoleh dari kegiatan ini adalah dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Realisasi Produksi Benih Padi Unggul Bersertifikat pada Kegiatan Pengembangan Penangkaran Benih Tahun 2016 No.
Nama Kelompok Tani
Alamat
Luas Areal Penangkaran (Ha)
Realisasi produksi benih (Ton)
1.
Subur Hasil Tani
Desa Cibadak Kec. Tanjungsari
35
105
4
No.
Nama Kelompok Tani
Alamat
Luas Areal Penangkaran (Ha)
Realisasi produksi benih (Ton)
2.
Tanjungrasa Sejahtera
Desa Tanjungrasa Kec. Tanjungsari
15
45
3.
Berkah Mitra Sejahtera
Desa Cariu Kec. Cariu
20
60
4.
Jaya Harapan Mulya
Desa Cikutamahi Kec.Cariu
20
60
5.
Putra Subur Tani
Desa Weninggalih Kec. Jonggol
10
30
6.
Albasiah Sukagalih
Desa Sukagaalih Kec. Jonggol
10
30
7.
Sinar Fajar Wargajaya
Desa Wargajaya Kec. Sukamakmur
10
12
8.
Famili Tani Sejahtera
Desa Cijeruk Kec. Cijeruk
10
24
9.
Mitra Tani Barokah
Desa Situ Udik Kec. Cibungbulang
10
10
10.
Bina Mekarsari
Desa Purwasari Kec. Dramaga
10
30
11.
Kompak Tani Tetap Maju
Desa Gorowong Kec. Parung Panjang
10
30
180
436
Jumlah
Gambar 3. Produksi Padi di Lapangan
5
1.2.2.
Pengembangan Perbenihan / Pembibitan
Pengembangan
perbenihan
dan
pembibitan
dilaksanakan
di
UPT
Pengembangan Perbenihan Wilayah Timur dengan luas areal 15 Ha dengan rincian di desa Sirnagalih Kecamatan Jonggol seluas 3 ha, di Desa Sukamanah Kecamatan Kecamatan Jonggol seluas 5 Ha dan desa Tanjungrasa Kecamatan Tanjungsari seluas 7 Ha. Varietas Benih padi yang ditanam yaitu varietas Inpari 30, Sidenuk dan Mekongga dengan produksi benih yang dihasilkan sebanyak 45 ton. 1.2.3. Pengadaan Alat Pasca Panen Untuk mengurangi tingkat kehilangan hasil dan meningkatkan kualitas benih yang dihasilkan oleh kelompok tani penangkar maka Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor memfasilitasi alas panen sebanyak 60 unit, power thresher 6 unit, dan dryer 2 unit yang ditujukan pada kelompok tani Albasiah Sukagalih Desa Sukagalih Kec. Jonggol, Putra Warga Jaya Desa Warga Jaya Kec. Sukamakmur, dan kelompok tani Mitra Tani Barokah Desa Situudik Kec. Cibungbulang.
Gambar 4. Penyerahan Alat Pasca Panen
6
1.2.4. Pengembangan dan Penguatan Desa Mandiri Benih Kegiatan Pengembangan Desa mandiri benih merupakan kegiatan dengan sumber dana dari APBN Tahun 2016 dari Dirjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian. Kabupaten Bogor mendapat alokasi satu unit atau satu kelompok tani seluas 10 ha. Kelompok tani pelaksana desa Mandiri benih adalah kelompok tani, dan varietas benih padi yang ditangkarkan adalah inpari 30. Fasilitasi yang diberikan kepada kelompok tani yaitu berupa dana bantuan pemerintah untuk Saprodi berupa benih label ungu sebanyak 250 kg, pupuk urea sebanyak 1000 NPK sebanyak 2500 kg, biaya sertifikasi, bahan seperti kantong plastik benih sebanyak 12.000 lbr, peralatan prosesing benih seperti Karung 600 lembar, seed cleaner, moisture tester, sealer, timbangan duduk, mesin jahit karung, dan troli masing masing 1 unit dan bangunan gudang benih dan Lantai Jemur sebanyak 1 unit. Kegiatan Penguatan Desa mandiri benih untuk Kabupaten Bogor mendapat alokasi tiga unit untuk tiga kelompok tani dengan luas 30 ha. Kelompok tani pelaksana penguatan Desa Mandiri Benih adalah kelompok tani Mitra Tani Desa Karehkel Kecamatan Leuwiliang, kelompok tani Karya Mukti Desa Sukamakmur Kecamatan Sukamakmur dan kelompok tani Rancabelut Kecamatan Parung Panjang, masing masing kelompok tani melaksanakan kegiatan penangkaran benih pada lahan seluas 10 Ha. Varietas benih padi yang ditangkarkan dalam kegiatan ini adalah varietas Mekongga, Inpari 30 dan Sidenuk. Fasilitasi yang diberikan kepada kelompok tani yaitu berupa dana bantuan pemerintah untuk
Saprodi berupa benih label ungu sebanyak 750 kg dan
peralatan gudang berupa palet 21 unit, mosisture tester 1 unit, timbangan digital 2 unit, gerobak dorong 1 unit, rak besi 3 unit, meja kursi 3 unit, dan terpal. Luas areal untuk Kegiatan Penguatan dan Pengembangan Desa Mandiri Benih seluruhnya seluas 40 Ha. Kelompok tani yang mendapatan kegiatan penguatan desa mandiri benih sudah menangkarkan secara swadaya dan telah menghasilkan benih sebanyak 17 ton, sedangkan pelaksanaan kegiatan penguatan
7
desa mandiri benih sampai dengan bulan Desember telah tercapai realisasi tanam seluas 40 ha dan produksi benih dapat dipanen pada bulan Maret Tahun 2017. Dinas Pertanian Kabupaten Bogor melalui UPT Perbenihan Wilayah Timur selain memproduksi benih sendiri juga membina kelompok-kelompok tani untuk menangkarkan benih secara swadaya. Bimbingan teknis yang dilakukan oleh UPT Perbenihan Wilayah Timur dengan membantu benih yang ditangkarkan juga proses sertifikasi sampai pemasaran benih yang dihasilkan. Penangkaran benih secara swadaya pada tahun 2016 seluas 25 ha yang dilaksanakan oleh kelompok tani.Varietas benih padi yang ditangkar oleh para penangkar benih swadaya adalah Sidenuk tetapi produksi benih yang dihasilkan 63 ton karena belum semuanya hasil gabahnya dijadikan benih. Tabel 3. Realisasi Produksi Benih Padi Unggul Bersertifikat Tahun 2016
No.
Kegiatan
Luas Areal Realisasi Benih Penangkaran (Ton) (Ha)
1.
Pemgembangan penangkaran benih padi
180
436
2.
Pengembangan perbenihan/Pembibitan
15
45
3.
Pengembangan desa mandiri benih
40
Belum Panen
4.
Penangkaran swadaya
43
164
278
662
Jumlah
Dengan beberapa fasilitasi yang sudah diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, telah tercapai benih padi unggul bersertifikat pada tahun 2016 sebanyak 662 ton atau 126% dari target sasaran sebesar 525 ton.
8
Gambar 5. Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Benih 1.3. Penyaluran produksi benih padi unggul bersertifikat Benih padi unggul bersertifikat
yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan
tersebut diatas dalam rangka mendukung penciri swasembada benih padi unggul bersertifikat pada tahun 2016 sudah dimanfaatkan dan disalurkan di kelompok tani penangkar itu sendiri dan dipasarkan ke kios kios saprodi di sekitar wilayah penangkaran. Benih padi unggul bersertifikat yang dihasilkan dari UPT Perbenihan Wilayah Timur sudah disalurkan ke 37 Kecamatan antara lain di Kecamatan Jonggol, Sukamakmur, Tanjungsari, Cariu, Pamijahan, dan Tenjolaya.
Gambar 6. Stock dan Distribusi Benih
9