SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL SOLO BEAUTY CENTRE Dengan Konsep Pelayanan One Stop Shopping B. PENGERTIAN JUDUL Solo
: Sebuah nama kota di propinsi Jawa Tengah, yang direncanakan sebagai lokasi bangunan Solo Beauty Center.
Beauty
: Cantik, indah, kecantikan, yang berhubungan dengan keindahan. 1
Centre
: Merupakan pokok atau pangkal dari segala hal atau urusan. Bagian utama yang merupakan tempat terjadinya berbagai urusan. Dalam hal ini maksudnya adalah suatu tempat yang dijadikan sentra suatu kegiatan. 2
Konsep
: Ide/ pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. 3
Pelayanan
: Perihal atau cara melayani, kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. 4
One Stop Shopping : Penyediaan seluruh kebutuhan konsumen dalam satu lokasi, sehingga tak perlu lagi mencarinya ke tempat lain yang hanya membuang waktu dan biaya. 5 Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan SOLO BEAUTY CENTRE dengan Konsep Pelayanan One Stop Shopping adalah suatu tempat atau wadah yang menyediakan berbagai sarana dan fasilitas kecantikan secara menyeluruh yang berada di Solo, serta mampu memberikan pelayanan kebutuhan masyarakat akan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia kecantikan beserta perlengkapannya, dengan konsep pelayanan kebutuhan kecantikan dalam satu lokasi.
Kamus Inggris-Indonesia, 1987: 29 Kamus Inggris-Indonesia, 1987: 37 3 KBBI, 2002: 456 4 KBBI, 2002: 504 5 www.vibiznews.com 1 2
I-1
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
C. LATAR BELAKANG C.1. Umum Industri kecantikan adalah industri yang sangat ketat persaingannya sehingga pelakunya berlomba-lomba menyebarkan informasi dan menarik pembeli sebanyakbanyaknya. Melihat perkembangan industri tersebut kita dapat berharap banyak apalagi kesadaran dan kebutuhan akan kecantikan relatif tetap meningkat walaupun Indonesia dilanda krisis ekonomi. Dalam perkembangannya, industri ini oleh beberapa pihak diprediksikan akan mengalami peningkatan. Berikut adalah beberapa opininya: Nielsen Indonesia melihat ada 3 tren market dan marketing yang akan mewarnai Indonesia tahun depan (th 2008) salah satunya adalah kebutuhan kecantikan. Berdasarkan survei Global Nielsen, tekanan untuk menjadi lebih cantik semakin meningkat. Bahkan ini tidak hanya menghinggapi kaum hawa, kaum adam pun mengikuti tren tersebut. Sekitar 78% konsumen Indonesia mengatakan bahwa kecantikan tersebut akan dipersembahkan untuk menarik pasangan. Pemakaian produk whitening di Indonesia masih lebih rendah dibanding China (padahal kulit bangsa China jauh lebih putih), jadi masih besar potensialnya. Produk skin care whitening meningkat 15%; antiaging juga meningkat 90%. 6 Mingguan bisnis Kontan menyebutkan, angka margin dari bisnis usaha kecantikan berkisar antara 38 – 40%. Di Indonesia booming usaha spa mencapai puncaknya antara tahun 2004 sampai dengan 2005, setelah itu sempat mengalami penurunan karena pasarnya jenuh. Kini orang mencari spa untuk alasan kesehatan. Keberadaan industri spa di Indonesia sudah berkembang cukup luas, dimana dari sebelum tahun 2000 jumlahnya baru mencapai 400.000 unit usaha, sementara tahun 2004 sudah menjadi 900.000 unit usaha. 7 Menurut Muchtasor, potensi bisnis jasa kecantikan dan kesehatan makin berkembang. Sebagian dari bisnis ini bahkan telah merambah skala nasional dan sebagian meski belum sampai menembus pasar ekspor, tapi potensi ke arah sana makin terbuka. Industri spa mempunyai potensi yang cukup besar. Berdasarkan data yang dikompilasi dari Global Beauty Industry, setiap tahun industri ini di dunia mencapai 7%.8
Suara Merdeka edisi Oktober ’07 Spa Intelligence, The Economist 2004 penulis: Diah Maulida 8 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Des’06 6 7
I-2
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
Produk kecantikan yang ada di pasaran semakin banyak, baik itu produk dari nasional maupun produk internasional. Misalkan saja untuk produk nasional yaitu produk Martha Tilaar. Sebagai perusahaan kosmetik produk-produk Martha Tilaar terinspirasi dari siklus kehidupan seorang wanita. Mulai dari perawatan remaja, dewasa, sebelum menikah, ketika menikah, masa kelahiran dan sesudahnya, hingga akhirnya renta dimakan usia. Hal yang sama juga diterapkan dalam spanya yang diambil dari kearifan budaya Indonesia dan dikombinasikan teknologi modern 9. Produk kecantikan yang ditawarkan mulai dari perawatan ujung kaki sampai ujung kepala, contoh dari produk kecantikan tersebut antara lain hand&body lotion, lulur, kosmetik, sampai dengan shampoo untuk rambut. Dunia kecantikan merupakan aspek penting bagi seseorang untuk dapat tampil lebih terlihat menarik. Perawatan kecantikan akan sangat diperlukan bagi seorang wanita pada khususnya untuk dapat tampil percaya diri, penuh pesona, elegan, bahkan agar dapat dihormati dan disegani. Kebutuhan kecantikan akan lebih diminati masyarakat bilamana industri-industri kecantikan tersebut bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumennya. Saat ini, bisnis kecantikan semakin berkembang, dengan berpadunya usaha kecantikan dengan perawatan kesehatan. Kian banyak konsumen yang menginginkan layanan komplet, dari penataan rambut, make-up, sekaligus perawatan dan pemanjaan tubuh. Karena ini sudah menjadi “kebutuhan pokok” para wanita, secara langsung membuka satu satu peluang bisnis lagi yaitu bisnis kursus kecantikan Masyarakat yang sibuk kian menuntut layanan yang cepat dan praktis. Mereka ingin one-stop solution. Ritel adalah salah satu industri yang menggunakan model bisnis ini, yakni one-stop shopping. Mereka menyediakan seluruh kebutuhan konsumen dalam satu lokasi, sehingga tak perlu lagi mencarinya ke tempat lain yang hanya membuang waktu dan biaya. Menurut Handaka Santosa selaku ketua umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), makin banyak pusat perbelanjaan yang dibangun, masyarakat akan memiliki lebih banyak pilihan berbelanja. Alhasil, persaingan di bisnis ritel pun makin ketat. Untuk bisa bersaing, mereka harus memberikan layanan yang lebih baik. Salah satunya adalah melalui one-stop shopping. 10 Kisah-kisah sukses para pengelola pusat belanja yang mampu menarik pengunjung, tentu dengan cepat akan diikuti pengelola lainnya. Belakangan konsep one stop shopping 9
Kompas edisi September 2007 Warta Ekonomi, 2006
10
I-3
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
juga berkembang begitu pesat. Entah siapa yang memulai konsep one stop shopping, tapi yang pasti konsep ini secara perlahan mulai mendapat tempat di hati konsumen. Mungkin tidak perlu juga diketahui siapa pencetus konsep ini. Bagi pemilik sarana one stop shopping, pasti yang penting adalah konsumen senang berbelanja di sana. Sementara bagi konsumen, yang diperlukan adalah one stop shopping yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Dari tuntutan itulah konsep one stop shopping tercipta. Sebuah konsep berbelanja apa pun kebutuhan dalam sekali pemberhentian. Diharapkan one stop shopping mampu mensuplai kebutuhan semua pelanggan dalam satu lingkup atau komplek. 11 Kondisi yang ada sekarang ini juga mendukung industri kecantikan ini akan lebih menjamur, bahkan pada rumah tinggalpun bisa dijadikan beberapa pihak untuk mengelola industri ini. Berikut akan dipaparkan beberapa kondisi masyarakat pada umumnya tentang pentingnya akan dunia kecantikan. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan dunia kecantikan sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya kegiatan untuk menjaga kecantikan itu sendiri. Banyak pula orang khususnya kaum wanita yang ingin berpenampilan menarik dan cantik dengan memenuhi kebutuhannya itu, dengan mendatangi industri-industri kecantikan untuk melakukan perawatan kecantikan atau bahkan hanya membeli kebutuhan kecantikannya.12 Masyarakat khususnya kaum wanita suka memanjakan diri antara lain dengan mendatangi salon dan sarana fasilitas kecantikan dan spa. Kegiatan ini dilakukan secara santai dan perlakuan mereka pun amat memanjakan diri. Maka tak jarang wanita pergi ke salon hanya untuk tujuan relaksasi. Hal ini menujukkan bahwa relaksasi sangat dibutuhkan bagi mereka yang ingin melepaskan ketegangan dan stress. Sepertinya stress memang sudah menjadi bagian dari hidup kita, malah bisa dibilang penyakit masyarakat modern dan salah satu cara untuk menyembuhkannya adalah dengan relaksasi. Bahkan menurut sebuah survey di Inggris menyebutkan bahwa telah terjadi perubahan orientasi berolahraga. Wanita tak lagi datang ke pusat kebugaran hanya untuk merampingkan dan mengencangkan tubuh, namun yang lebih penting adalah kebutuhan akan relaksasi. 13
www.vibiznews.com www.jurnalperempuan.com 13 Majalah Fit edisi Februari 2004 11 12
I-4
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
Bukan hanya kaum hawa saja yang butuh dirinya untuk tampil lebih menarik, tapi dalam era modern ini kaum pria pun juga tak mau ketinggalan. Mereka sudah tidak malu lagi untuk melakukan perawatan tehadap tubuhnya. Kaum pria sudah kerap banyak di jumpai di pusat relaksasi seperti spa, khususnya di kota-kota besar. Belakangan, yang disasar oleh industri kecantikan bukan cuma perempuan tetapi juga laki-laki. Di Amerika, setidaknya, laki-laki adalah juga pelanggan dokter bedah dan ikut melakukan sedot lemak.14 Sejalan dengan adanya fenomena diatas, mitos tentang kecantikan akhir-akhir ini telah memberikan dampak yang merugikan bagi kaum perempuan. Dalam mitos kecantikan sebagian besar mendefinisikan bahwa kecantikan selalu identik dengan hal-hal yang bersifat lahiriah atau fisik semata, tanpa memandang lebih bahwa kecantikan dari dalam juga berperan sangat penting. Kecerdasan, kepandaian dan perilaku seseorang akan lebih memancarkan kecantikan dari dalam dari pada hanya sekedar cantik luarnya saja. Dengan munculnya mitos tersebut maka muncullah sekolah atau kursus kecantikan maupun kepribadian yang banyak diminati oleh masyarakat luas. Masyarakat khususnya kaum perempuan juga membutuhkan ketrampilan tentang kecantikan mulai dari make-up wajah sampai perawatan tubuh. Beberapa waktu lalu tepatnya Februari 2007 muncul juga acara Beauty Class (kelas kecantikan) yang diadakan oleh salah satu produk kecantikan yakni Sariayu Martha Tilaar yang berada di mal kota Bandung dan mal kota lainnya untuk belajar merawat diri dan sebagai ajang sosialisasi kaum perempuan. Fenomena ini muncul karena masyarakat mulai sadar akan pentingnya inner beauty (kecantikan dalam). 15 Begitu pentingnya arti kecantikan bagi seorang perempuan, membuat acara Beauty Class (kelas kecantikan) ini menjadi bagian dari gaya hidup perempuan di kota-kota besar. Acara semacam ini jarang dilewatkan oleh mereka. Hanya berbekal tahu dan dengan bayaran yang tidak terlalu mahal, para perempuan tersebut akan bergegas mendaftar. Sampai saat ini belum ada cerita, bahwa penyelenggara Beauty Class kekurangan peserta. Kelas-kelas kecantikan tersebut akan selalu penuh dengan peserta. Para perempuan peserta kelas kecantikan adalah mereka yang sadar mode dan berusaha mengikuti tren yang sedang berlangsung. Dengan ikut kegiatan kelas kecantikan, 14 15
www.kompas.com Koran Pikiran Rakyat edisi 13 Februari 2007
I-5
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
seseorang akan bisa tahu tren apa yang sedang berlangsung. Itulah sebabnya, bukan hanya perempuan penikmat mode yang mengikuti kegiatan ini. Kalangan penyedia fasilitas kecantikan alias salon kecantikan, juga adalah golongan yang paling mudah ditemui di tempat-tempat seperti ini.
Gb I.1 Acara beauty class di salah satu mall di kota Bandung Sumber; www.pikiranrakyat.com
Gb I.2 Acara kursus make-up di Puri Ayu Martha Thilaar Sumber; www.puriayu.com
Sebenarnya ada banyak kursus dan sekolah kecantikan yang menyediakan fasilitas pendidikan make over ini. Namun pada banyak orang ada keterbatasan untuk menjangkau kelas-kelas kecantikan dalam kursus-kursus tersebut. Bukan sekedar waktu yang menjadi kendala para perempuan ini dalam memburu ilmu untuk tampil cantik, tapi harga sebuah paket kelas kecantikan yang biasa diadakan sebuah lembaga pendidikan kecantikan tersebut selalu mahal. Itulah sebabnya kelas kecantikan yang instan dan murah semacam ini selalu menjadi buruan kaum perempuan. Harus diakui, posisi wanita masih lemah di masyarakat. Karena itu, perlu sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas perempuan, juga pemberdayaannya. Pada akhirnya, hal itu akan membawa kemandirian. Berdasarkan pemaparan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari masing-masing kegiatan khususnya yang berhubungan dengan kecantikan, semuanya saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain. Jadi hal tersebut membutuhkan perbaikan dan koordinasi secara menyeluruh, sehingga bisa mendukung hubungan erat antar kegiatan satu dengan lainnya. Maka timbullah gagasan untuk mengkoordinasikannya menjadi satu dalam wadah pusat kecantikan yang mampu memenuhi semua kebutuhan akan kecantikan. Selain itu, diharapkan pula wadah ini bisa memberikan fasilitas-fasilitas tambahan yang dapat mendukung kegiatan yang ada di dalamnya. Baik itu yang berhubungan dengan kegiatan kecantikan maupun yang tidak berhubungan dengan dunia kecantikan.
I-6
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
C.2. Khusus Solo dewasa ini semakin berkembang, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya pusatpusat ruang publik seperti pusat perbelanjaan (mall), pusat hiburan dan pusat-pusat informasi. Dalam perkembangan dunia kecantikan, Solo cukup memiliki ketertarikan akan dunia tersebut, namun perkembangannya memang tidak sepesat seperti di kota-kota besar. Keberadaan Fasilitas kecantikan dan perawatan tubuh di Solo sudah ada cukup banyak. Lokasinyapun beragam, ada yang memiliki bangunan sendiri namun ada juga yang menjadi pelengkap fasilitas hotel. Namun adanya jumlah yang cukup banyak ternyata tidak diimbangi dengan kualitas bangunan yang baik. Pada umumnya bangunan fasilitas ini secara fisik tampak seperti rumah atau ruko. Sedangkan fasilitas yang berada dalam hotel tidak begitu baik karena hanya menjadi penunjang dan tidak begitu diperhatikan kebutuhan akan kenyamanan penggunanya. Berikut adalah kondisi fasilitas kecantikan yang telah ada di kota Solo : Dalam hal perencanaan awal bangunan, fasilitas ini kurang terencana dengan baik. Banyak yang menggunakan bangunan yang tadinya tidak direncanakan untuk menjadi tempat perawatan kecantikan seperti rumah tinggal atau ruko yang akhirnya dijadikan sebagai bangunan fasilitas kecantikan. Misalnya saja Rochelle Skin Care yang awalnya hanya sebuah bangunan rumah tinggal dan Orchid yang merupakan ruko.
Gb I.3 Rochelle Skin Care Sumber; Doc. Pribadi
Gb I.4 Orchid Sumber; Doc. Pribadi
Dalam hal lokasi, fasilitas perawatan kecantikan dan tubuh sebagian besar terletak di sekitar area perumahan (Rochelle Skin Care, Martha Tilaar Salon & SPA) sampai dengan area pusat kota yang ramai dan dekat dengan pusat perdagangan dan perkantoran ( Natasha Skin Care, Larissa Skin Care & Hair Treatment ). Hal ini berpengaruh pada pemilihan lokasi yang tepat sehingga mudah dicapai penggunanya. Berikut adalah beberapa fasilitas kecantikan yang ada di kota Solo beserta lokasinya.
I-7
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
NO
NAMA FASILITAS
ALAMAT
1.
LBC (London Beauty Center)
Jl. Dr Soepomo No. 50 Solo
2.
Thiphara Perawatan Kulit
Jl Gadjah Mada No. 56
3.
Larissa Skin Care&Hair treatment
Jl Gadjah Mada No. 103
4.
Natasha Skin Care
Jl. Rajiman (Laweyan) No. 452 Solo
5.
Martha Tilaar Salon&Spa
Jl. Dr Rajiman No. 340 B Solo
6.
SBC (Solo Beauty Care)
Jl. RM Said No. 211 Solo
7.
Rochelle Skin Care
Jl. Cut Nya Dien No.2 Solo
8.
Epiderma
Jl. Gadjah Mada No. 70
9.
Skin Center Aesthetic
Jl. Kolonel Sutarto No. 31 Solo
10.
Orchid Beauty Ladies Center, dll
Jl. Raya Solo Baru blok LJ-26 Solo Baru
11.
Be Hati, skin klinik, care & esthetik
Jl. Slamet Riyadi No. 321 Solo
12.
Impressions Body care Center
Jl. Adi Sucipto Solo
Tabel I.1 Fasilitas Kecantikan dan Spa di Surakarta Sumber : Analisa Penulis
Gb I.5 Peta Penyebaran lokasi Fasilitas Kecantikan dan Spa di Surakarta Sumber : Analisa Penulis
Dalam hal interior, beberapa fasilitas kecantikan yang ada di Solo tersebut sudah cukup memperhatikan kenyamanan pengunjung, besaran ruangan yang ada dalam bangunan juga sudah mampu menampung kebutuhan pelanggan yang datang. Hanya pada hari tertentu saja, pelanggan harus siap mengantri untuk melakukan perawatan kecantikan karena ruangannya kurang mencukupi. I-8
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
Gb I.6 Interior Ruang Spa Martha Tilaar Salon Day Spa Sumber; Doc. Pribadi
Gb I.7 Interior Salon Martha Tilaar Salon Day Spa Sumber; Doc. Pribadi
Dalam hal penampilan eksteriornya bangunan fasilitas kecantikan yang ada di Solo belum memiliki karakter bangunan yang dapat menarik perhatian pengunjung karena bentuk yang masih standar dan tidak mencerminkan fungsinya sebagai bangunan perawatan kecantikan misalnya saja LBC atau SBC.
Gb I.8 London Beauty Center Sumber; Doc. Pribadi
Gb I.9 Solo Beauty Care Sumber; Doc. Pribadi
Selain hal tersebut di atas juga ada fenomena tersendiri yang berhubungan dengan berkembangnya tempat/sarana perawatan kecantikan khususnya di Solo yaitu mulai masuknya sarana perawatan kecantikan di salah satu mall yang berada di kota Solo. Hal ini sebenarnya sudah muncul sejak dua tahun terakhir ini, umumnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang bahkan Yogjakarta. Selain itu, fenomena ini juga ditandai dengan berkembangnya sarana perawatan kecantikan yang cukup ternama, untuk membuka bisnisnya lagi di lain tempat. Melihat adanya potensi dan minat masyarakat di bidang kecantikan khususnya di kota Solo tersebut, maka perlu adanya suatu wadah yang dapat menampung berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kecantikan. Untuk itu perlu dibuat suatu tempat yang menjadi pusat kegiatan-kegiatan tersebut.
I-9
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
Untuk menunjang keberadaan Solo Beauty Centre sebagai pusat kecantikan perlu adanya penampilan bangunan yang mampu menarik pengunjung. Tampilan bangunan untuk Solo Beauty Centre ini diharapkan mampu mencerminkan kegiatan yang ada di dalamnya. Fungsi dari bangunan ini adalah untuk mewadahi semua kegiatan yang berhubungan dengan dunia kecantikan, baik itu kecantikan luar (outer beauty) maupun kecantikan dalam (inner beauty). D. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN D.1. Permasalahan Bagaimana merencanakan dan merancang bangunan pusat kecantikan yang dapat menampung semua kegiatan yang berhubungan dengan dunia kecantikan serta memiliki pelayanan pemenuhan kebutuhan one stop shopping bagi konsumen, dalam satu lokasi. D.2. Persoalan Persoalan yang dapat ditemukan dari permasalahan di atas adalah: a. Bagaimana menentukan lokasi dan site bangunan Solo Beauty Centre dengan konsep pelayanan one stop shopping . b. Bagaimana menentukan jenis kegiatan / aktifitas bersama bangunan Solo Beauty Centre yang diwadahi, pola kegiatan, kebutuhan ruang, besaran ruang, organisasi ruang, pola peruangan dalam bangunan, dan persyaratan ruang yang harus dipenuhi. c. Bagaimana menentukan tata ruang bangunan Solo Beauty Centre dan tata massa bangunan. d. Bagaimana menentukan bentuk dan penampilan bangunan, termasuk interior dan eksterior bangunan. e. Bagaimana menentukan sistem struktur dan sistem utilitas yang digunakan dalam bangunan Solo Beauty Centre. E. TUJUAN DAN SASARAN E.1. Tujuan Menyusun konsep perencanaan dan perancangan bangunan Solo Beauty Centre dengan konsep pelayanan one stop shopping yang dapat menampung semua kegiatan yang
I - 10
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
berhubungan dengan dunia kecantikan serta memiliki pelayanan pemenuhan kebutuhan one stop shopping bagi konsumen, dalam satu lokasi. E.2. Sasaran a. Penentuan konsep lokasi dan site bangunan Solo Beauty Centre. b. Penentuan konsep jenis kegiatan yang diwadahi, pola kegiatan, kebutuhan
ruang,
besaran ruang, organisasi ruang, pola peruangan dalam bangunan, dan persyaratan ruang bangunan Solo Beauty Centre yang harus dipenuhi c. Penentuan konsep tata ruang bangunan Solo Beauty Centre dan tata massa bangunan. d. Penentuan konsep bentuk dan penampilan bangunan, termasuk interior dan eksterior bangunan. e. Penentuan konsep sistem struktur dan sistem utilitas yang digunakan dalam bangunan Solo Beauty Centre. F. BATASAN DAN LINGKUP PEMBAHASAN F.1. Batasan a. Pembahasan nantinya akan mengarah pada bangunan Solo Beauty Centre, serta fasilitasfasilitas pendukung dalam bangunan Solo Beauty Centre. b. Pembahasan didasarkan pada disiplin ilmu arsitektur, pembahasan teoritik dan empiris, diluar disiplin ilmu arsitektur hanya sebagai bahan pendukung untuk memperkuat konsep dalam perancangan. c. Pembahasan mengacu pada tujuan dan sasaran yang berkaitan (analisis yang kemudian disintesa) yang akhirnya menghasilkan konsep sebagai dasar perancangan. F.2. Lingkup Pembahasan Pembahasan ditekankan pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu arsitektur sesuai dengan tujuan dan sasaran. Pembahasan di luar lingkup disiplin ilmu arsitektur akan dibahas sebatas menunjang dan memberi kejelasan pada pembahasan bangunan Solo Beauty Centre.
I - 11
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
G. METODE PEMBAHASAN DAN STRATEGI DESAIN G.1. Metode Pembahasan Metoda pembahasan dilakukan dengan menggunakan metoda analisa dengan proses pemikiran deduktif, untuk kemudian ditarik kesimpulan yang ideal, melalui tahap-tahap sebagai berikut : a. Tahap Pengumpulan Data dan informasi Survey / Observasi Pengamatan langsung pada objek sasaran secara fisik yaitu fasilitas kecantikan khususnya di Solo yang dilakukan di beberapa tempat yang cukup berkembang seperti: Martha Tilaar Salon Day Spa, London Beauty Center dan Larissa. Pengamatan tersebut meliputi study kegiatan di dalam bangunan dengan mengamati kinerja pengguna serta sirkulasinya, untuk mendapatkan fakta dan fenomena. Studi literatur Dengan pengambilan informasi berupa sumber-sumber data tertulis dari beberapa buku referensi dan sumber lain seperti situs-situs internet yang terkait dengan judul. Data-data yang didapat dari study literature tersebut antara lain: - Data standar tentang fasilitas beauty centre - Data tentang kota Solo sebagai lokasi kawasan bangunan beauty centre beserta elemen pendukung kotanya - Teori tentang one stop shopping - Teori tentang kecantikan Study komparasi Untuk lebih mendukung obyek pembahasan, dilakukan juga studi banding dari obyek yang memiliki latar belakang atau pendekatan konsep yang hampir sama dengan obyek perencanaan dan perancangan. Studi komparasi yang dilakukan antara lain pada Puri Ayu Martha Thilaar yang ada di Jakarta, Jayanata Beauty Plaza, Thamrin Plaza dan pusat kecantikan Leha-leha yang semuanya melalui study banding melalui internet. b. Tahap pengolahan data / analisa berdasarkan teori-teori Data yang diperoleh secara kualitatif maupun kuantitatif diolah, dikelompokkan, disusun dengan pendekatan-pendekatan berdasarkan standar-standar dalam literatur sebagai bahan yang saling berkaitan kedalam kerangka acuan perencanaan dan perancangan.
I - 12
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
c. Sintesis Merupakan suatu tahap penyatuan antara keseluruhan data dan hasil analisa untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Data dan analisa diolah kemudian diintegrasikan dengan ketentuan atau persyaratan perencanaan dan perancangan, yang pada akhirnya seluruh hasil integrasi dikembangkan menjadi konsep rancangan yang siap ditransformasikan kedalam ungkapan bentuk fisik yang dikehendaki. d. Konsep dasar perencanaan dan perancangan Merupakan tahap kesimpulan dari hasil sintesa yang berupa pemecahan persoalan yang timbul sehubungan dengan perencanaan Solo Beauty Centre dengan konsep pelayanan one stop shopping. G.2. Strategi desain Strategi desain merupakan gambaran sekilas mengenai obyek perencanaan dan perancangan. Tahap awal yang dilakukan yaitu study komparasi dengan obyek yang sejenis yang sudah ada (Beauty Centre). Study komparasi ini, berfungsi sebagai pembanding sekaligus sebagai gambaran sekilas (background knowledge). Tahap selanjutnya yaitu menggali dan menganalisis konsep one stop shopping sebagai konsep pelayanan yang akan digunakan untuk obyek Solo Beauty Centre yang direncanakan. Bangunan yang direncanakan, bukan hanya berfungsi sebagai wadah yang menampung satu kegiatan saja, melainkan berfungsi sebagai wadah yang mampu menampung segala hal yang berhubungan dengan dunia kecantikan, baik sarana maupun aktifitas/kegiatannya. Sehingga bisa dikatakan bangunan Solo Beauty Centre yang direncanakan bukan sekedar dapat memberikan kebutuhan kecantikan luar saja, akan tetapi juga bisa memberikan kebutuhan kecantikan dari dalam. Selain itu pengunjung yang akan disaring nantinya tidak hanya kaum hawa saja tetapi kaum priapun juga diharapkan memberikan respon yang positif dengan mengunjungi bangunan Solo Beauty Centre ini. Hal inilah yang nantinya akan menjadi srategi desain dalam menentukan konsep peruangan dalam bangunan yang akan direncanakan. Beberapa strategi desain pada Solo Beauty Centre dengan konsep pelayanan one stop shopping adalah sebagai berikut: 1. Penerapan konsep pelayanan one stop shopping yang diterapkan dalam obyek Solo Beauty Center yang direncanakan. I - 13
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
Konsep pelayanan one stop shopping yang diterapkan pada obyek yang direncanakan adalah dengan memberikan pelayanan semua kebutuhan akan kecantikan untuk masyarakat, mulai dari hal-hal yang kecil yaitu pemenuhan kebutuhan pembelian produk kecantikan sampai dengan kegiatan perawatan kecantikan dan sekolah kecantikan. Semua yang berhubungan dengan dunia kecantikan diharapkan bisa terpenuhi dalam obyek yang direncanakan ini. 2. Kegiatan yang diwadahi pada obyek yang direncanakan antara lain: a. Kegiatan utama kecantikan yang meliputi: Kegiatan perawatan kecantikan Kegiatan perawatan kecantikan ini mulai dari perawatan ujung kaki sampai dengan ujung rambut. Mengacu pada konsep one stop shopping, maka pelayanan perawatan kecantikan yang berada pada obyek yang direncanakan ini memberikan 2 macam pilihan yaitu program perawatan tradisional dan modern. Hal ini diharapkan agar masyarakat luas akan tertarik untuk datang dan diharapkan juga obyek yang direncanakan mampu memahami serta memenuhi keinginan pengunjung dalam pemenuhan perawatan kecantikan. Untuk pelengkap kebutuhan ini, maka diperlukan kegiatan konsultasi. Konsultasi ini terbuka bagi pengusaha kecantikan atau masyarakat umum yang membutuhkan saran terkait dengan dunia kecantikan baik secara lisan maupun tulisan oleh konsultan kecantikan dan dokter/ahli kecantikan (beautician) maupun dokter kesehatan. Hal ini diharapkan bisa membantu konsumen untuk memberikan solusi masalah-masalah kecantikan. Kegiatan pemasaran produk-produk kecantikan Pada obyek yang direncanakan ini menyediakan produk kosmetik secara lengkap serta piranti kecantikan hingga menjadi beauty one stop shopping. Yaitu mulai dari pemasaran merk produk kecantikan untuk masyarakat umum sampai produk kecantikan untuk masyarakat menengah ke atas. Dari hal ini tentunya diharapkan obyek ini mampu melingkupi kebutuhan masyarakat secara luas, tidak hanya untuk kalangan tertentu saja. Strategi desainnya adalah dengan memberikan wadah counter-counter baik terbuka atau tertutup, dari berbagai macam produk kecantikan.
I - 14
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
Kegiatan informasi dan promosi Kegiatan informasi adalah penyebarluasan trend-trend baru dalam dunia kecantikan misalkan trend dari potongan rambut atau trend make-up. Wujud wadah kegiatan informasi yang direncanakan pada obyek ini dapat juga berupa perpustakaan yang menyediakan buku-buku mengenai segala hal terkait dengan dunia kecantikan, dari styling hingga bisnis kecantikan atau dengan adanya fasilitas internet maupun hotspot yang dapat digunakan untuk mengakses data terbaru tentang kecantikan. Sedangkan kegiatan promosi dilakukan sebagai wahana untuk memamerkan produkproduk kecantikan. Selain itu juga ada pengadaan seminar kecantikan atau pengadaan demo make-up kecantikan. Strategi desain salah satunya bisa diterapkan dengan penyediaan multi-purpose hall untuk beauty workshop dan ruang untuk seminar beauty class. Kegiatan pendidikan Kegiatan pendidikan ini tentu saja pendidikan yang berhubungan dengan dunia kecantikan yaitu dengan pelayanan kursus-kursus kecantikan. b. Kegiatan penunjang Kegiatan penunjang ini adalah kegiatan yang bisa memberikan respon yang baik untuk lebih menarik masyarakat luas agar mendatangi obyek yang akan direncanakan. Misalnya dengan salah satu strategi desain untuk kegiatan penunjang ini adalah dengan memberikan kebutuhan ruang yang mungkin sebagai wadah untuk ruang tunggu bagi kaum pria agar tidak merasa jenuh, bilamana mereka menunggu pasangannya ketika melakukan perawatan kecantikan. Misalnya dengan adanya tempat billyard atau fasilitas hotspot dan ruang internet. Sehingga diharapkan obyek yang direncanakan ini bukan hanya diperuntukkan khusus bagi kaum wanita saja, tapi kaum pria pun, yang sebenarnya tidak bertujuan untuk melakukan perawatan atau pemenuhan kebutuhannya, bisa merasa enjoy ketika mendatangi obyek yang direncanakan ini. Selain itu juga ada kegiatan kuliner khususnya makanan berdiet. c. Kegiatan pengelola d. Kegiatan servis 3. Konsep bentuk dan tampilan bangunan pada obyek yang direncanakan, akan berdasar pada teori-teori kecantikan yang telah diperoleh yaitu teori konstruksi kecantikan dan
I - 15
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
definisi kecantikan, sehingga diperoleh suatu kesimpulan konsep yang akan digunakan nantinya. Hal ini selain bertujuan untuk menampilkan sebuah bangunan kecantikan, juga sebagai salah satu daya tarik bagi masyarakat luas untuk mendatangi obyek. Strategi desain untuk bentuk dan tampilan bangunan ini bisa dengan menampilkan simbol kecantikan berupa wajah maupun bentuk tubuh seorang wanita pada dekorasi tampilan eksterior bangunan namun tetap tidak mengganggu aspek fungsional dan strukturalnya. Sedangkan interiornya bisa dengan pendekatan psikologi kecantikan melalui tampilan warna yang akan digunakan.
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN TAHAP I
Pendahuluan Pembahasan mengenai pengertian judul, latar belakang, permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran, batasan dan lingkup pembahasan, metode pembahasan dan strategi desain, serta sistematika pembahasan yang menjadi pedoman dan dasar dalam perancangan sebuah bangunan Solo Beauty Centre.
TAHAP II
Tinjauan Teori Berisi ulasan informasi teori pendukung yaitu teori tentang kecantikan, one stop shopping dan teori arsitektur yang berhubungan dengan pendekatannya, serta studi banding bangunan lain yang berhubungan dengan obyek yang direncanakan.
TAHAP III
Tinjauan Umum Kota Surakarta Memaparkan mengenai tinjauan kota Surakarta sebagai lokasi yang akan dipilih untuk bangunan Solo Beauty Centre yang direncanakan dan relevansi beauty centre di Surakarta
TAHAP IV
Solo Beauty Centre yang Direncanakan Merumuskan mengenai bangunan Solo Beauty Centre dengan konsep pelayanan one stop shopping yang direncanakan.
TAHAP V
Analisa Perencanaan dan Perancangan Menganalisa permasalahan yang mencakup segala aspek yang nantinya merupakan pedoman untuk merencanakan dan merancang bentuk fisik bangunan Solo Beauty Centre dengan konsep pelayanan one stop shopping yang meliputi analisa pola kegiatan, kebutuhan ruang, besaran ruang, organisasi I - 16
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
ruang, pola peruangan dalam bangunan lokasi, persyaratan ruang, tata massa bangunan, tampilan bangunan, site, pencapaian, orientasi, gubahan massa, sistem struktur dan utilitas bangunan. TAHAP VI
Konsep Perencanaan dan Perancangan Menyajikan konsep desain, hasil dari pembahasan analisa yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Yang digunakan sebagai dasar perancangan desain fisik bangunan Solo Beauty Centre dengan konsep pelayanan one stop shopping.
I - 17
SOLO BEAUTY CENTRE .................................................................................................................................................. dengan konsep pelayanan one stop shopping
DAFTAR PUSTAKA •
Ecols dan Sadily. 1990. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia
•
Koran Pikiran Rakyat edisi 13 Februari 2007
•
Majalah FIT edisi Februari 2004
•
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
•
www.jurnalperempuan.com
•
www.kompas.com
•
www.pikiranrakyat.com
•
www.puriayu.com
•
www.vibiznew.com
I - 18