~
Prosiding Pertemuan denPresentasi llmiah P3TM-BATAN. Yogyakarta 14-15 Juli1999
Buku II
99
5' 3,1; PENGARUH
PADA
PRODUK
PENYERAPAN
KOROSI
Fe,
LITIUM
Cr
DAN
ASAM
MENGGUNAKAN
BORAT
HIDROGEN
ZEOLIT Sumijanto, Soedardjo S.A P2TKN-Batan,KawasanPuspiptek,Serpong,Tangerang
ABSTRAK PENGARUH PRODUK KOROS/ Fe , Cr DAN ASAM BORA T PADA PENYERAPAN L/T/UM MENGGUNAKAN H/DROGEN ZEOL/T. Pengaroh produk korosi ion Fe,Cr dan asam tarat terhadap darB tukar hidrogen zeD/it untuk menyerap ion /itium (Li) dB/am air pendingin primer PL TN PWR telah dipe/ajari. Hidrogen zeolit dipero/eh dengan cara mengolah zeolit alam asa/ Bayah .Hasil uji darB tukar zeolit tersebut menunjukkan bahwa ..Hidrogen zeD/it berpeluang untuk diap/ikasikan dB/am PL TN PWR. Konsentrasi asam tarat pada kondisi operasi PL TN tidak mempengarohi sistem penyerapan kation. Efisiensi penyerapan ion /itium dipengarohi oleh produk korosi Fe dan Cr dikarenakan adanya kompetisi penyerapan antara kation-kation tersebut dimana io.'1 Cr /ebih dominan dibanding ion Fe.
ABSTRACT THE EFFECT OF Fe AND Cr IONS AS CORROSION PRODUCT AND BORIC ACID TO HYDROGEN ZEOLITE UPTAKE OF LITHIUM. Effects of Fe and Cr ions as corrosion product and boric acid to the zeolite uptake of lithium in the PWR primary water coolant have been studied. The hydrogen form of zeolite was 'found by modifying the natural zeolite originated from Bayah. The result showed that: Hydrogen Zeolite could be used in PWR. The boric acid concentration in the normal condition of PWR operation absolutely has no effect to the lithium uptake. The lithium uptake efficiency was influenced by Fe and Cr ions as corrosion product due to the presence of the cations competition where Cr ions were more dominant than Fe ions.
PENDAHULUAN U
ntuk menyongsong era kontribusi nuklir dibidang energi , perlu
teknologi dilakukan
pembangunan dan pengoperasian Pembangkit Listrik TenagaNuklir (PLTN) di Indonesia.PLTN tipe PWR (pressurizedWater Reactor)merupakan salah satu altematif yang patut dipertimbangkan mengingatkemampuanpembangkitandan teknologi keselamatanyangmemadai. Pengendaliankualitas air pendihginprimer merupakan bagian proses penting dalam pengoperasianPLTN karena hal ihi berkaitan langsungdenganintegritasstruktur materialreaktor danpaparanradiasi.Untuk menjagaagarkandungan kimia air pendingin primer berada dalam kisaran konsentrasiyang dipersyaratkan, maka sebagian dari air pendihgin tersebutdialirkan dalam CVCS (Chemical Volume Control (4). System) guna membersihkan ion-ionpengganggu ' Asam borat perlu ditambahkandalam air pendingih primer, dimaksudkanuntuk membantu pengendalianreaktivitasreaktor. Penambahan asam
Sumijanto, dkk
tersebut berakibat turunnya pH air pendingin sehinggaakan meningkatkan laju korosi material struktur yang dibasahinya. Untuk mengantisipasi penurunan pH t~rsebut ditambahkan litium hidroksida(LiOR) sedemikianhingga air pendingin primer mempunyai kisaran pH 7.0 -7.4. Penambahan LiOH secaralangsungakan menaikan kadar ion Li dalam air pendingin primer sehingga hal ini berakibat turunnya integritas kelongsong bahan bakar dalam teras. Oleh karen~ itulah konsentrasiion litium dalam air pendingin hams diturunkan sedemikian sehingga berada pada kisaran konsentrasiyang aman. Pengendalianion litium dilakukan melalui CVCS dengan menggunakan resin organik sebagai bahan penyerapnya.Resinini mempunyaikelemahanyaitu tidak tahan terhadapsuhu tinggi sehinggasuhu air pendingin primer hams diturunkan terlebih dahulu sebelumsebelummasuk dalam CVCS dan harus dipanaskan kembali ketika akan masuk teras reaktor. Hal inilah yang membukapemikiran untuk mencaribahanlain yang mampumenyerapion dan tahanterhadapsuhu tinggi khususnyasuhu operasi PL1N sehinggaprosespendinginanclanpemanasan
Kimia Nuklir
ISSN 0216-3128
100
kembali air pendingin primer tersebuttidak perlu dilakukan. Produk zeolit Indonesia umumnya hanya sampai zeolit mentah yang banyak diekspor ke Jepang,Korea, Taiwan dan Inggris. Namun dilain fihak Indonesiamengimporzeolit yangsudahdiolah untuk memenuhi kebutuhan industri ataupun pertanian. Zeolit mempunyai struktur dengan kekuranganmuatanpositif. Kekuranganmuatanini menyebabkan adanya sifat penukar ion dalam mencapai struktur yang stabil. Gugus ionik aktif sebagaipenukarion beradadalamkerangkastruktur yang membentuksaluran dalam kristal , sehingga untuk proses pertukarannya ion-ion harus mempunyai ukuran dan bentuk ruang yang memungkinkan untuk dapat melewati saluran tersebut.Disamping hal ini efek muatanlistrik yang dimiliki oleh kation serta difusi ion dalam larutan juga ikut mempengaruhikemampuantukar zeolit (2). Sebagai penukar ion zeolit mempunyai keunggulan dibanding dengan resin khususnya dalam ketahananterhadapsuhu tinggi dan paparan radiasi pengion. Oleh karenanyapenggunanzeolit akan memberinilai tambahterutamadalamPLIN , disampingharganyayangrelatifmurah. Kemampuan tukar kation (KTK) zeolit bergantung pacta komposisi kimia terutama perbandingan jumlah atom silika (Si) dan aluminium (AI) dimana semakinbesarjumlah atom Al dalam kristal semakin besar pula kemampuan tukarnya. Komposisi kimia zeolit sangat dipengaruhi oleh tempat asal dan umur mineral sehingga dari berbagai tempat di Indonesia akan memberikankomposisi zeolit yang berbeda.Zeolit asalBayah dipilih untuk diteliti karenaberdasarkan atas basil identifIkasi yang telah dilakukan oleh Pusat PengembanganTeknologi Mineral (PPTM) Bandung temyata zeolit ini terdiri atas jenis mordenit 38 % dan klinoptilolit 12 % (2). Zeolit jenis ini termasukjenis yangkaya akan Al sehingga diharapkanmempunyaikapasitastukar yangbesar. Dengan asumsibahwa zeolit akan mampu bertindak sebagaibahan penyerap ion litium dan dapat berkompetisi dengan ion-ion produk korosi yang mungkin terdapatdalam air pendinginprimer PLIN seperti Fe dan Cr maka efek dari kedua kation tersebut perlu mendapat perhatian. Pacta penelitian sebelumnya telah diteliti tentang pengaruh ion Ca , Mg dan asam borat terhadap kemampuan serap ammonium zeolit. Dari basil penelitian ini menunjukanbahwa konsentrasiasam borat pacta kondisi operasi PLIN tidak mempengaruhiefisiensipenyerapanion Li , Ca dan Mg. Ion litium mampu berkompetisi terhadap terhadapion Ca daDMg pactakondisi kosentrasiCa dan Mg yang mungkin acta dalam air pendingin primer. Kapasitas tukar kation dari ammonium
ISSN 0216-3128
ProsidingPertemuenden Presentesillmieh P3TM-BATAN,Yogyakarta14 -15 Juli 1999
Buku II
zeolit untuk Li = 1,87 meq/gram , Ca = 1,66 meq/gramdanMg= 1,65meq/gram(I). Sebagai tindak lanjutnya maka pada penelitiankedua ini akan diteliti tentang pengaruh ion produk korosi Fe , Cr dan asam borat terhadap daya tukar hidrogenzeolit basil olahan zeolit alam asal Bayah .Dari basil penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan wawasan sebagai landasan pemikiran awal dalam pemanfaatan zeolit lokal melalui berbagaicara pengolahan/modifikasiuntuk diaplikasikan dalam berbagai industri pada umumnya dan pengendaliankualitas kimia air pendinginprimerPL1N padakhususnya.
TEORI Fenomena pertukaran ion telah banyak digunakandalam berbagaiindustri khususnyayang memerlukanpemisahanion. Efektifitas pertukaran ion merupakanbesaranyang sangatpenting untuk dimiliki oleh setiapbahanpenyerapyang digunakan , dimanauntuk berbagaimacambahan mempunyai harga yang bervariasi daD oleh karenanya perlu dilakukan seleksi untuk memperoleh basil yang optimal.Pactadasamyaprosespertukaranion adalah pemindahan ion dari suatu larutan dan menggantikannya dengan ion lain sehingga dihasilkan larutan dengan konsentrasi yang diharapkan. Zeolit alam adalah kristal alumino silikat terhidrasi yang mengandungkation-kation alkali daD alkali tanah yang dapat dipertukarkan. Kerangka struktur zeolit terbentuk dari jaringan tetrahedralAIO4 daDSiO4yang terikat satu dengan lainnya melaluipenggunaan bersamakeempatatom oksigenyang actadisudutsudutnya.Didalam kristal zeolit terdapat rongga/kanalyang ditempati oleh kationyang dapatbergerakbebasdisepanjangkanal , hal inilah yang menyebabkan zeolit dapat bertindak sebagai penukar ion. Mekanisme pertukaran ion dalam zeolit dapat terjadi melalui tiga tahapanyaitu difusi kation dalam lapisancairan , difusi kation dalam butir zeolit daD pertukaran kation dari gugusaktif yang actadalam butir zeolit. Beberapaahli berpendapat bahwayang mengkontrol proses pertukaran ini adalah proses difusinya sehinggakecepatanpertukaranion selalu dikaitkan dengantahanan-tahanan tersebut(3). Secaraumum zeolit dapat diformulasikan sebagai berikut. Mxiy(AIO2)X(SiO2)Y n H2O
dengan: M = Kation dengan valensi z yang dapat dipertukarkan x , y = Bilanganstruktur
Kimia Nuklir
Sumijanto, dkk
ProsidingPertemuandan PresentasiIlmiah P3TM-BATAN,Yogyakarta14 -15 Juli 1999
Buku11
n = lumlahmolekul air Reaksi pertukaran ion dalam zeolit yang melibatkan unsur A daDB dituliskan sebagai berikut :
desikator yang didalamnya ditempatkan larutan NaCI jenuh.
Pembuatan
ZBA ZA+ ZAB' ZB ==== ZBA 'ZA + ZAB ZB
A dan B menunjukan unsur A daDB ZA daD ZB adalah valensi ion A clanB EA = ZA [A]INt
Uji
Nt = ZA [A] + ZB[B] M* =ZA mA* +zBmB* EA = Fraksiekivalen ion A dalam larutan EA* = Fraksi ekivalen ion A dalam zeolit [A] = Konsentrasi ion A dalam larutan (mol/liter) [B] = Konsentrasi ion B dalam larutan (mol/liter) mA* = Fraksi ion A dalam zeolit (mol/kg) mB* = Fraksi ion B dalam zeolit (mol/kg) , M* = Kapasitas pertukaran zeolit untuk ion A Nt = Total konsentrasi ion dalam larutan
KERJA
zeolit
ditempatkanlarutanNaCIjenuh.
EA* = ZAmA */M*
TATA
hidrogen
Zeolit hasil olahan 3 dipanaskan dalam furnace pacta suhu 550 DCselam 4 jam. Selanjutnya disimpan dalam desikator yang didalamnya
dengan: Tanda * menunjukan ion dalam zeolit
( ekivalen/liter)
101
kemampuan
serap
Uji kemampuanserap dilakukan dengan cara mengocok sejumlah hidrogen zeolit (gram) kedalamlarutanyangmengandungkationyang akan diserap/dipertukarkan.Analisa kandungankation filtrat basil pengocokan dilakukan dengan menggunakanAAS untuk mengetahuikemampuan serapnya. Kinetika pertukaran ion Ditimbang hidrogen zeolit sebanyak0,5 gram, masukan kedalam 25 ml larutan yang mengandung280 ppm Li , 560 ppmFe dan 520 ppm Cr. Kocok denganmenggunakanmesin kocok pacta variasiwaktu 15,30,45,60,90,120,150 dan 180 menit , saring daD filtrat dianalisa kandungan kation menggunakan AAS.
Pengaruh asam borat terhadap kemampuan scrap hidrogen zeolit untuk ion Li,Fe dan Cr Ditimbang 2,5 gram hidrogen zeolit Peralatan gelas laboratorium , neraca analitik , oven, furnace, desikator, penggerus masukankedalam25 ml larutan yang mengandung berturut-turut3,0 ppm ion Li , 3,0 ppm ion Fe daan (grinder) , pengayak(siever), stop watch, refluk , 3,0 ppm ion Cr dengan variasi konsentrasiasam spektrofotometerserapanatom (AAS) dan mesin borat 500,1000,2000clan 3000 ppm B kemudian kocok. dikocok selama 150 menit .Disaring dan filtratnya dianalisakandunganlogamnyamenggunakanAAS Bahan untuk menentukan banyaknya ion logam yang Zeolit alam asalBayah, larutanbakuLi Fe terserap. Cr dan asam borat , ammoniumkhlorida , perak Pengaruh ion Fe terhadap kemampuan scrap nitrat , natriumkhlorida sertaair bebasmineral. hidrogen zeolit untuk ion Li Ditimbang 2,5 gram hidrogen zeolit Pencucian zeolit dimasukan kedalam 25 ml larutan yang Pencucian zeolit dilakukan dengan cara mengandung 3,0 ppm ion Li dengan variasi merefluk zeolit alam asal Bayah denganair bebas konsentrasiion Fe 0,0 ; 1,0 ; 2,0 ;3,0 ;4,0 ; 5,0 ppb mineralberulang-ulangsampaidiperolehkondisi air kemudiandikocok selama 150menit. Disaring daD yang jemih. Selanjutnya zeolit basil refluk filtratnya dianalisadenganAAS untuk menentukan dikeringkan dalam oven1:dengan suhu 110°C dan banyaknyaion Li yangterserap.. disimpan dalam desikator yang didalamnya Pengaruh ion Cr terhadap kemampuan scrap ditempatkanlarutanNaCIjenuh. hidrogen zeolit untuk ion Li Pembuatanammoniumzeolit Ditimbang 2,5 gram hidrogen zeolit Zeolit basil olahan 1 direfluk dengan dimasukan kedalam 25 ml larutan y('~g larutan~Cl berturut-turutdengankonsentrasiIN mengandung 3,0 ppm Li denganvariasi konsentrasi dan 5N masing-masingselama 4 jam. Kemudian ion Cr 0,0 ; 1,0; 2,0; 3,0 ; 4,0; 5,0 ppb kemudian dicuci dengan air bebas mineral sampai bebas dikocok selama 150 menit. Disaring clan filtratnya khlorida. Zeolit basil cucian ini dikeringkandalam dianalisa dengan AAS untuk menentukan oven dengan suhu 110 °C dan disimpan da1am banyaknyaion Li yangterserap. Alat
Sumijanto. dkk
Kimia Nuklir
ISSN 0216-3128
102
Prosiding Perlemuan danPresentasi llmiah P3TM-BATAN. Yogyakarla14-15Juli 1999
BukuII
Pengaruh ion Fe daD Cr terhadap kemampuan serap hidrogen zeolit untuk ion Li Ditimbang 2,5 gram hidrogen zeolit dimasukan kedalam 25 ml larutan yang mengandung3,0 ppm Li denganvariasi konsentrasi ion Fe dan Cr masing-masing0,0 ; 1,0 ; 2,0 ; 3,0 ; 4,0 ; 5,0 ppb , kemudiandikocok selama150menit. Disaring dan filtratnya dianalisadenganAAS untuk menentukanbanyaknyaion Li yangterserap. 0
HASIL
DAN PEMBAHASAN
2 C)
1,5
E 1 ::£
~O.5
l t:==:~~==:==: -""'.",o-KTKionU -:.-~;;";;; -KTKionFe
-*-KTK
ionCr
0 0
15 30t Wak
45 60 k 90 120 u pengoco an, meruf
150
180
Gambar 1. Pengaruh waktu pengocokan terhadap pertukaran kation Li, Fe, Cr dengan konsentrasi 280 ppm Li, 560 ppm Fe, 520 ppm Cr da/am Hidrogen zeD/it Dari data tersebut dapat diketahui sebagai berikut : a. Kapasitas tukar kation hidrogen zeolit untuk ketiga unsur tersebut naik secara cepat pada waktu pengocokan hingga 20 menit yang kemudian kecepatannya menjadi tatap pada pengocokan selanjutnya. b. Saturasi penukaran ion Li , Fe dan Cr dicapai dalam waktu pengocokan 150 menit , ini berarti bahwa pada waktu kontak 150 menit te1ahterjadi kesetimbangan pertukaran kation. c. Kecepatan perukaran ion Li > Cr > Fe .Hal ini dimungkinkan oleh adanya perbedaan mobi1itas ion dalam larutan serta perbedaan sifat kelistrikan dari masing-masing ion. d. Kapasitas tukar kation (KTK) dari hidrogen zeolit untuk ion Li = 1,85 meq/gram ; ion Cr = 1,43 meqigram dan ion Fe = 0.99 meqigram. Pengaruh konsentrasi asam borat terhadap KTK hidrogen zeolit untuk penyerapan ion Li , Fe dan Cr dengan konsentrasi masing-masing 3,0 ppm ditunjukan pada gambar 2.
ISSN 0216-3128
3000
Gambar2. Pengaruh konsentrasi asam borat terhadapKTK ion Li , Fe, Cr dengan konsentrasi masing-masing 3,0 ppm pada pengocokan 150 menit da/am HidrogenZeo/it
Hasil uji kinetika pertukarankation Li , Fe daDCr dengankonsentrasi280 ppm Li , 560 ppmFe daD520 ppm Cr ditunjukanpadagambarI berikut:
0w
500 1000 2000 Konsentrasi asam borat, ppm
Dari data ini dapat diketahui bahwa pada rentang konsentrasiasam borat yang mungkin ada dalam operasiPLTN yaitu 0 sampaidengan3000 ppm B (boron) tidak banyak mempengaruhiKTK hidrogenzeolit terhadapketiga ion tersebut.Hal ini berarti adanya asam borat dalam air pendingin primer tidak mengganggu upaya penurunan konsentrasiion Li menggunanakanhidrogen zeolit sehingga akan memberi peluang terhadap pemanfaatan zeolitdalamPLTN. Pengaruhion Fe dan Cr terhadapefisiensi penukaranion Li padakonsentrasiion Li = 3.0 ppm denganvariasi konsentrasiion Fe dan Cr ditujukan padagambar3 berikut:
0
1
2
3
Konsentrasi ion tandingan,
4
ppb
5
Gambar 3. Pengaruh Konsentrasi ion Fe, Cr terhadap efisiensi penukaran ion Li dengan konsentrasi 3,0 ppm pada pengocokan 150 menit dalam Hidrogen Zeolit (dianalisa hanya ion Li) Dari data ini dapat diketahui sebagai berikut : Adanya ion Fe dan Cr dalam larutan dapat menurunkan efisiensi penukaran hidrogen zeolit untuk ion Li. Hal ini berarti bahwa ion Fe dan Cr lebih disukai oleh hidrogen zeolit dari pada ion Li., Sedangkan ion Cr lebih disukai hidrogen zeolitc daripada ion Fe sehingga hal ini dapat simpulkan bahwa adanya ion Cr akan memperburuk proses penurunan konsentrasi ion Li. Fenomena tersebut
Kimia Nuklir
Sumijanto, dkk
dapat dijelaskan oleh adanya perbedaan rapat muatan dan ukuran (jari-jari) daTi masing-masing ion terhidrasi sehingga kompetisi dalam hat difusi ion dalam larutan serta kecepatangerak dalam kanal hidrogen zeolit Cr lebih dominan daTipada Fe. Dari data ini memberikan indikasi bahwa produk korosi struktur material reaktor (ion Fe clan Cr) khususnya dalam sistem pendingin primer perlu mendapat perhatian pada pemanfaatan zeolit untuk penurunan ion Li .
TANYA JAWAB Bakdi
~ Apakah asam borat dari air pendingin (H-Z) PWR dapatdiaInbil kembali sebelumair tersebut dilimbahkan, karena asarn borat tersebut bisa dipakaiulang? ~ Berapakadar asamboratyang dibuangbersarna limbah air pendingin? Sumijanto .{.. Pada dasarnya asam borat yang terdapat dalam zeolit dapat diambil dulu atau diusir dulu sebelum dilimbahkan (mungkin biayanya mahal/tidak ekonomis). .{.. Kadar asam borat dalam limbah, kami belum tahu berapa kadarnya.
KESIMPULAN
Hidrogen zeolit basil modifIkasi zeolit alam asal Bayah pada khususnyadan zeolit pada umumnya mempunyaipeluang untuk diaplikasikan sebagaibahanpenyerapion Li dalamPL1N PWR. Konsentrasi asam borat dalam air D. Setiawan pendingin primer tidak mempengaruhi proses ~ Apakah yang terjadi pada proses penyerapan penyerapanhidrogenzeolit untuk ion Li. litium oleh zeolit selain proses penukar ion, Adanya ion Fe clan Cr sebagai produk mengingat sifat zeolit multi guna (seperti korosi dalam air pendingin primer mempengaruhi penyaringmolekul,adsorpsi/absorpsi). efisiensi pertukaranhidrogen zeolit untuk ion Li , ~ Bagaimanalingkungan pH reaksi pada proses dimana ion Cr lebih dominan mempengaruhi penyerapan(berapapH optimumuntukkapasitas pertukarandibandingdenganion Fe. serapnya)?
DAFTAR
Sumijanto .{.. Proses penyerapan Li+ oleh zeolit adalah pertukaran ion (bukan penyaringan molekul, adsorpsi/absorpsi). .{.. pH jelas tidak berpengaruh, khususnya pH yang disebabkan oleh H3BO3 (sid 4000 ppmB). Tetapi pada pH yang relatif rendah akan mempengaruhi struktur zeolit (dalam aluminasi) sehingga akan mempengaruhi KTK.
PUSTAKA
1. SUMIJANTO DAN SITI AMINI Pemanfaatan Zeolit Untuk PengendalianKonsentrasiLitium DalamAir PendinginPrimerPLTN.[I] Pengaruh Ca,Mg Dan Asam Borat TerhadapDaya Tukar Ammonium Zeolit , Instalasi Thermohidraulik PPTKR Serpong, 1996 2. SURYANTORO DAN O.S KOMARDI PenerapanModel PengolahanDan Pemanfaatan Agus Taftazani Zeolit Bayah Untuk Gas Dan Cairan , PPTM ~ Bagaimanakah data zeolit anda jika Bandung,1986 dibandingkandenganresin yang sering dipakai 3. RISTO HARJULA , Ion Exchange And untuk pendinginprimer? Hydrolysis Reaction In Zeolite, Report Series ~ Bagaimanakahperbandinganharganya, zeolit RadioChemistry8/1993 yangtelahdiprosesdaDresinyang dipakai? 4. AP 600 STANDART SAFETY ANALYSIS REPORT, U.S DepartemantOf Energy, San Sumijanto .{.. KTK zeolit jauh lebih kecil dibandingkan Francisco Operations Office, Wistinghause dengan resin (20 sid 40 meg per gram). Electric Corporation DE-ACO3-90SFF18495, Zeolit ini sekitar 1,8 meg. Upaya June261992, Volume4. peningkatan KTK dapat dilakukan salah 5. WATER CHEMISTRY AND CORROSION satunya dengan pemurnian zeolit terlebih PROBLEMSIN NUCLEAR POWERPLANTS. dahulu dan optimasi pr3ses. ProceedingsSeries, IAEA, Viena, 1983 .{.. Zeolit sangat murah dibandingkan resin yaitu .:!:. Rp 400,-IKg. (Zeolit alam bentuk butir). Nanny Kartini
~ Kalau tadi terlihat bahwa reaksi pengikatan zeolit dengan unsur-unsur tadi (korosi)
Sumijanto, dkk
Kimia Nuklir
ISSN 0216-3128
104
ProsidingPertemuandan PresentasiI/miah P3TM-BATAN,Yogyakarta14-15 Juli 19,!!9
Buku II
dilepaskan H+, apakah ion ini tidak akan mempengaruhipH dari air pendinginreaktor? ~ Apakah dilakukanpengamatanpH dari air yang dihasilkanatautidak? Sumijanto -
AT+ /
OH -+H]O. -
gamin » Zeolit dimumikan lebih dulu atau tidak?
Mengapa?
» Untuk mengaktifkan zeolit mengapa dipilih NH4+,bukanNa+? » Dengan teknik apa dapat ditentukan kapasitas tukar kation(KTK)? » Yang dipelajaripengaruhasamborat atauB? » Apakah suhu 550 DC sudah optimal untuk memperolehWZ?
ISSN 0216-3128
Sumijanto .{>. Zeolit yang digunakan belum dapat dimurnikan (digunakan zeolit alam asal Buyah). Karena ini baru penjajagan awal, nanti kalau kelihatan ada peluang maka akan sangat bait kalau dimurnikan. .{>. Mengapa dipilih NH4+ bukan Na+, karena sasarannya adalah membuat FZeolit. NH4+Z ---+ FZ + NH3 t
Kimia Nuklir
t --"--+
Jya Z
FZ
+ tidak terjadi HZ
t .{.. Penentuan KTK dengan teknik BATCH (yaitu kocok dan saring). .{.. Yang dipe/ajari ada/ah pengaruh HjBOj bukan B (hanya saja da/am tampi/an umum da/am PLTN ada/ahB atau ppm B). .{.. Suhu 550 'C be/urn suhu optima/, tetapi ini ada/ah kondisi batas (terburuk) dari pemanasanikemampuanzeD/it.
Sumijanto. dkk