3d Function Point Parameter Pengukuran
Faktor Pembobot Rendah Sedang
Tinggi
Struktur Data Internal
2
7
2
10
2
15=
64
Data Eksternal
2
5
2
7
2
10=
44
Jumlah Input User
4
3
4
4
4
6=
52
20
4
20
5
20
7=
320
3
3
3
4
3
6=
39
12
7
12
10
12
11=
336
8
1
8
2
8
3=
48
Jumlah Output User Jumlah Inqueri Transformasi Transisi Indeks Function Point Sehingga nilai indeks =
903 903
Fitur Point Parameter Pengukuran
Faktor Pembobot Simple Average Complex
Count
Jumlah Input User
32x
3
4
6=
128
Jumlah Output User
60x
4
5
7=
300
Jumlah Inqueri
24x
3
4
6=
96
Jumlah File
8x
7
10
15=
80
Jumlah Interface Eksternal
2x
6
7
10=
14
14x
4
7
11=
98
Algoritma Total Count Nilai Kompleksitas FP
716 signifikan 866
4
Function Point Parameter Pengukuran
Faktor Pembobot Count
Simple
Average
Jumlah Input User
32x
3
4
Jumlah Output User
60x
4
5
Jumlah Inqueri
24x
3
4
Jumlah File
8x
7
10
Jumlah Interface Eksternal
2x
6
7
Total Count
Nilai Kompleksitas
FP
signifikan
4
747.78
Pengertian
Jalur K ritis : jalur yang memiliki rangkaian komponen-komponen kegiatan, dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek yang tercepat
M akna : pada jalur kritis terletak kegiatankegiatan yang bila pelaks anaannya terlambat, akan menyebabkan keterlambatan proyek s ecara kes eluruhan
JALUR KRITIS
© A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Terminologi TE = E E arliest Time of O ccurance
W aktu paling awal peristiwa (node/event) dapat terjadi
TL = L Latest Allowable O ccurance Time
Terminologi (lanj.)
W aktu paling akhir kegiatan boleh dimulai
W aktu paling awal peristiwa boleh terjadi
ES
E arlies t S tart Time
W aktu mulai paling awal suatu kegiatan
EF
LS Lates t S tart Time
LF Lates t F inis h Time W aktu paling akhir kegiatan boleh s eles ai
D K urun waktu s uatu kegiatan. Umumnya dengan s atuan waktu hari, minggu, bulan, dan lain-lain.
E arlies t Finish Time
W aktu selesai paling awal kegiatan A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Hitungan Maju Jalur Kritis
Hitungan Mudur
Aturan1: Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai
bila kegiatan predecessor telah selesai
Aturan 2:E F (i-j) = E S (i-j) + D(i-j)
W aktu selesai paling awal suatu kegiatan adalah sama dengan
waktu mulai paling awal, ditambah kurun waktu kegiatan yang bersangkutan.
W aktu mulai paling akhir suatu kegiatan adalah sama
dengan waktu selesai paling akhir, dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan tersebut
Aturan 3: B ila suatu kegiatan memiliki 2 atau lebih kegiatan predecessor
yang tergabung, maka E S – nya adalah E F terbesar kegiatan predecessor A i n a M u s d h o l i f a h , S . K o m . , M . K o m . 2 0 0 8
Untuk mengetahui waktu atau tanggal paling akhir kita “masih”dapat memulai dan mengakhiri masingmasing kegiatan, tanpa menunda kurun waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan, yang dihasilkan dari perhitungan maju. Aturan4: LS (i-j) = LF(i-j) – D(i-j)
Aturan5: Bila suatu kegiatan memiliki 2 atau lebih kegiatan
successor, maka LF – nya adalah LS terkecil kegiatan successor A i n a M u s d h o l i f a h , S . K o m . , M . K o m . 2 0 0 8
Analisis Identifikasi Jalur Kritis
Sifat dan Syarat Umum Jalur Kritis
P ada kegiatan pertama E S = LS = 0
P ada kegiatan terakhir LF = E F
Float Total, TF = 0
P enyajian jalur kritis ditandai dengan garis tebal
B ila jaringan kerja hanya memiliki 1 titik awal (initial node) dan 1 titik akhir (terminal node), M aka: Jalur kritis adalah jalur yang memiliki jumlah
waktu penyeles aian terbes ar (terlama), dan Jumlah waktu ters ebut adalah waktu proyek
tercepat
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Identifikasi Float Total
Aturan6:
Arti Float Total
TF = LF – E F = LS - E S
M enunjukkan jumlah waktu yang diperkenankan suatu kegiatan ditunda, tanpa mempengaruhi jadwal penyelesaian secara keseluruhan
Float total suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir, dikurangi waktu selesai paling awal atau waktu mulai paling akhir, dikurangi waktu mulai paling awal kegiatan tersebut.
Perencanaan dan penyusunan jadwal
D imiliki bersama Bila salah satu kegiatan telah memakainya, maka float total yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain yang berada pada jalur tersbut adalah sama dengan float total semula, dikurangi bagian yang telah terpakai
Aturan6a: TF = L(j) – E (i) – D(i-j) Float total suatu kegiatan sama dengan waktu paling akhir terjadinya node berikutnya, dikurangi waktu paling awal terjadinya node terdahulu, dikurangi waktu kegiatan tersebut.
Posisi float resource leveling
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Float Interferen
Float Bebas
S yarat, al:
Bila suatu kegiatan menggunakan sebagian dari IF
Bilamana semua kegiatan pada jalur yang bersangkutan
sehingga kegiatan nonkritis berikutnya pada jalur tersebut perlu dijadwalkan lagi (digeser) meskipun tidak sampai mempengaruhi penyelesaian proyek secara keseluruhan.
mulai seawal mungkin.
Besarnya: sama dengan sejumlah waktu dimana penyelesaian kegiatan
tersebut dapat ditunda tanpa mempengaruhi waktu mulai paling awal kegiatan berikutnya ataupun semua peristiwa yang lain.
Dimiliki oleh satu kegiatan tertentu Aturan7: FF(i-j) = E S ((i+1) – (j+1)) – E F(i-j)
M akna:
Aturan7:
IF(i-j) = FT(i-j) - FF(i-j)
Float interferendari suatu kegiatan adalah sama dengan float
total dikurangi float bebas kegiatan yang dimaksud.
Float bebas dari suatu kegiatan adalah sama dengan E S
successor dikurangi A i n a M u s d h o l iE f a hF , S . Kkegiatan o m . , M . K o m . 2 0 0 8yang dimaksud.
A in a M u s d h o l if a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Float Independen
Contoh
M akna:
Nama Nomor kegiatan kegiatan
S uatu kegiatan tertentu dalam jaringan kerja yang
meskipun kegiatan tersebut terlambat tidak berpengaruh terhadap float total dari kegiatan predecessor ataupun successor.
Batasan (Battersby): S emua predecessor selesai selambat mungkin dan
successor mulai seawal mungkin, dan bila interfal tersebut melebihi kurun waktu kegiatan yang dimaksudkan maka interfal ini disebut float independen.
Aturan8: 1))-D (i-j)
FId(i-j) = E S ((i+1)– (j+1)) – LF ((i-1)– (jA in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Kurun waktu (D)
A
1–2
-
3
B
2–3
A
2
C
2–4
A
4
D
2–6
A
8
E
3–5
B
4
F
4–7
C
6
G
5–6
E
3
H
6–8
D dan G
6
I
7–8
F
7
J
8–9
I dan H
4
Tabulasi Perhitungan Mundur 9 /1 6 /2 0 0 8
Tabulasi Perhitungan Maju Nama Nomor Kegiatan Kurun kegiatan kegiatan Predecessor waktu (D)
Kegiatan Predecessor
Paling Awal Mulai (ES)
Paling Awal Selesai (EF = ES + D)
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
A
1–2
-
3
0
3
A
1–2
-
3
Paling Awal Mulai (ES) 0
B
2–3
A
2
3
5
B
2–3
A
2
3
5
5
7
C
2–4
A
4
3
7
C
2–4
A
4
3
7
3
7
D
2–6
A
8
3
11
D
2–6
A
8
3
11
6
14
E
3–5
B
4
5
9
E
3–5
B
4
5
9
7
11
F
4–7
C
6
7
13
F
4–7
C
6
7
13
7
13
G
5–6
E
3
9
12
G
5–6
E
3
9
12
11
14
H
6–8
D dan G
6
12
18
H
6–8
D dan G
6
12
18
14
20
I
7–8
F
7
13
20
I
7–8
F
7
13
20
13
20
J 9 /1 6 /2 0 0 8
8–9
20
24
J
8–9
I dan H
4
20
24
20
24
I dan H 4 A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Nama Nomor Kegiatan kegiat kegiatan Predecess an or
Kurun waktu (D)
Paling Awal Selesai (EF = ES + D)
Paling Akhir Mulai (LS = LF - D)
Paling Akhir Selesai (LF)
3
0
3
Float Total, Float Bebas , dan Float Interferen 9 /1 6 /2 0 0 8
N ama kegiatan
Predeces sor
D
ES
EF
LS
LF
A
-
3
0
3
0
B
A
2
3
5
5
C
A
4
3
7
D
A
8
3
E
B
4
F
C
G
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Float Bebas (FF)
Float Interferen (IF)
3
Float Total (TF = LF - EF ) 0
0
0
7
2
0
2
3
7
0
0
0
11
6
14
3
1
2
5
9
7
11
2
0
2
6
7
13
7
13
0
0
0
E
3
9
12
11
14
2
0
2
H
D dan G
6
12
18
14
20
2
2
0
I
F
7
13
20
13
20
0
0
0
J
I dan H
4
20
24
20
24
0
0
0
9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o l if a h , S . K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Tingkat Kritis Jalur kritis
I.
M emerlukan perhatian maks imal
P erencanaan dan implementas i pekerjaan yang bers angkutan prioritas utama dalam alokas i s umber daya
Jalur hampir kritis
II.
M emerlukan perhatian kedua s etelah jalur kritis
B is a berubah menjadi jalur kritis
Jalur jurang kritis
III.
Management by execption
9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o l if a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Contoh N ama kegiatan
Kurun waktu (D)
Paling Awal Mulai (ES)
Paling Awal Selesai (EF)
Paling Akhir Mulai (LS )
Paling Akhir Selesai (LF)
Float Total (TF)
Keterangan
A
3
0
3
0
3
0
Jalur kritis
B
2
3
5
5
7
2
Hampir kritis
C
4
3
7
3
7
0
Jalur kritis
D
8
3
11
6
14
3
Kurang kritis
E
4
5
9
7
11
2
Hampir kritis
F
6
7
13
7
13
0
Jalur kritis
G
3
9
12
11
14
2
Hampir kritis
H
6
12
18
14
20
2
Hampir kritis
I
7
13
20
13
20
0
Jalur kritis
J
4
20
24
20
24
0
Jalur kritis
9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Jadwal dengan Kalender
K alender kerja : kalender umumnya yang menulis kan hari-hari kerja proyek s ecara berurutan dan tidak memas ukkan kedalam hitung an hari libur. Des ember - 2008 C ontoh: M ingg u
S eni n 1
S elas a 2
R abu
K amis
Jum’at
s abtu
2
3 3
4 4
5 5
1
6 -
7 -
8 L ibur
9 6
10 7
11 8
12 9
13 -
14 -
15 10
16 11
17 12
18 13
19 14
20 -
21 -
22 15
23 16
24 17
25 Libur
26 Libur
27 -
29
30
31
-
9 /1 6 /2 0 0 8
28 - A in a
M u s d hL o l ibur ifa h , S .K o m . , M . K o m . 2 019 08 18
Multi Titik dan Multi Terminal (contoh) N ama kegiatan
Kurun waktu (D)
A
80
B
90
C
30
D E
Paling Awal Mulai (ES)
Paling Awal Selesai (EF)
Paling Akhir Mulai (LS )
Paling Akhir Selesai (LF)
Float Total (TF)
Keterangan
0
80
80
170
-20
60
-20
Tm(101) = 0
60
150
-20
170
200
150
180
-20
20 30
200
220
200
220
0
220
250
220
250
F
0
90
70
160
60
150
-10
Tm(201) = 70
G
20
200
220
180
200
-20
Td(202) = 200
H
10
220
230
230
240
20
Td(301) = 240
9 /1 6 /2 0 0 8
Td(106) = 250
A in a M u s d h o lif a h , S . K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
M engetahui teknik yang dibutuhkan untuk: M erencanakan, M engorganisasi, M emonitor, D an mengontrol proyek-proyek perangkat lunak
© A in a M u s d h o li f a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
People (manusia) R ekruitmen, S eleksi, Manajemen unjuk kerja, Pelatihan,
Kompensasi, Perkembangan karir, D esain kerja dan organisasi, serta perkembangan tim
Problem (masalah) Objektivitas, ruang lingkup, pemecahan alternatif, teknik dan
batasan E stimasi biaya yang akurat, manajemen resiko, job
description, dan jadwal proyek.
Process (proses) Kerangka kerja A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Manajer S enior Menentukan isu-isu bisnis 2. Manajer (teknik) Proyek Merencakan, memotivasi, mengorganisisr, dan mengontrol produk/aplikasi 3. Pelaksana Implementasi produk (desain dan coding) 4. Pelanggan Menentukan jenis kebutuhan 5. Pemakai Akhir Berinteraksi dengan perangkat lunak 1.
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
M otivas i
kemampuan untuk memberi dorongan orang teknik
O rganisasi
kemampuan untuk membentuk pros es yang s edang berlangs ung
kemampuan untuk mendorong tim untuk menciptakan s esuatu atau bertindak kreatif A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
D emokratis Terdesentralisasi (DD) Tidak memiliki pemimpin yang permanen “Koordinator”berdurasi pendek dan bergantian Komunikasi diantara anggota tim bersifat horisontal Keputusan berdasarkan konsensus kelompok Terkontrol Tersentralisasi (C C ) M emiliki pimpinan tim yang permanen Komunikasi diantara anggota tim dan pimpinan bersifat vertikal Keputusan berdasarkan pimpinan tim
Identitas manajerial
harus bersentuhan langsung dengan proyeknya
Inovas i
P emecahan mas alah
dapat mendiagnosis isu-isu organisasi dan teknik yang paling relevan
P res tas i
memiliki inisiatif dan prestasi
P engaruh dan pembentuk tim
mampu “membaca”manusia (sinyal verbal dan non verbal) A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Terkontrol D esentralisasi (C D ) M emiliki pemimpin utama dan pemimpin sekunder Komunikasi diantara anggota tim bersifat horisontal Komunikasi sepanjang hirarki kontrol bersifat vertikal Keputusan berdasarkan konsensus kelompok dan tim O rganisasi tim yang pertama kali Awalnya disebut chief pemrogram team D iusulkan oleh Harland M ills Terdiri dari: pemrogram utama (senior engineer) , staf teknik (technical staff), pemrograman tambahan A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8 (backup engineer).
A in a M u s d h o l if a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Komunikasi formal melalui “tulisan”, pertemuan terstruktur, dan saluran komunikasi impersonal
Komunikasi informal lebih bersifat personal, mencari bantuan bila muncul masalah, dan berinteraksi dengan orang lain setiap hari. A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Pendekatan impersonal, formal Penyampaian dokumen R PL, Penyampaian memo teknis, Penyampaian kejadian penting dalam proyek Penyampaian jadwal dll
Prosedur interpersonal, formal Fokus pada jaminan kualitas Pertemuan serta perancangan dan inspeksi
kode
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
P rosedur interpers onal, inforamal
P ertemuan kelompok untuk
▪ P enyebaran informasi dan pemecahan mas alah ▪ K olokasi kebutuhan dan pengembangan staf
Aktivitas pertama manajemen proyek perangkat lunak M enjawab pertanyaan:
Komunikas i elektronik
K onteks
S urat elektronik,
Tujuan informas i
P apan buletin elektronik, W ebs ite, dan S istem konferensi berbasi video
F ungs i dan unjuk kerja
R uang linkup harus :
Jaringan interpersonal
Tidak ambigu
D iskusi informal dengan orang-orang di luar proyek.
D apat dipahami pada s emua tingkat
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
P artitioning (pembagian)
Diterapkan pada:
Fase generiknya: D efinis i P engembangan, dan
Fungsionalitas yang harus disampaikan, dan
P emeliharaan
P roses yang akan dipakai untuk
menyampaikannya
M anajer harus menentukan model proses perangkat lunak.
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Perencanaan proyek dimulai dengan menggabungkan masalah dan proses.
S etiap fungsi yang akan direkayasa kerangka kerja organisasi perangkat lunak
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
M etrik perangkat lunak cakupan yang luas tentang pengukuran (meas urement) perangkat lunak komputer. membantu pembuatan keputusan taktis sebagai proses proyek
M easurement terhadap: Proses perangkat lunak
© A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Peningkatan mutu proses secara kontinu Proyek perangkat lunak M embantu estimasi, kontrol kualitas, penilaian produktivitas, dan kontrol proyek A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Measure indikasi kuantitatif luas, jumlah, dimensi, kapasitas, atau ukuran beberapa atribut produk atau proses. Measurement tindakan atas penentuan suatu measure Metrik measure kuantitatif derajat tingkat Indikator S uatu metrik atau kombinasi metrik yang memberikan pengertian yang mendalam terhadap proses perangkat lunak, proyek perangkat lunak, atau produk itu sendiri. A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Metrik dikumpulkan sedemikian hingga indikator proses dan produk dapat dipastikan.
Indikator proses organisasi rekayasa perangkat lunak efficacy proses what works dan what doesn’t
Indikator proyek manajer proyek perangkat lunak M enilai status proyek yang ongoing M engetahui jejak resiko yang potensial M embongkar masalah sebelum parah M elakukan penyesuaian alur kerja dan alur tugas A i n a M u s d h o l i f a h , S . K otim m . , M . proyek K om .2008 E valuasi kemampuan untuk mengontrol
kualitas
Metrik Proyek
M empunyai tujuan: M eminimalkan jadwal pengembangan
perangkat lunak (penyesuaian ketertundaan), mengurangi masalah dan resiko potensial M emperkirakan kualitas produk pada basis yang berlaku, memodifikasi untuk peneingkatan kualitas
Proses
Yang seharusnya diukur:
Input O utput Hasil 9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
A in a M u s d h o l if a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Ada dua jenis:
D irect M easurement ▪ P roses biaya (cost) dan usaha (effort) ▪ P roduk baris kode (Line O f C ode / LO C ), waktu eksekusi, ukuran memori, dan cacat.
M enggunakan normaliasasi measure kualitas dan/atau produktivitas dengan mempertimbangakan “size”perangkat lunak yang dihasilkan.
CProyek ontoh tabel LOC pengukuran Effort $ (000) berorientasi pp. Error ukuran Defect Peopl
Indirect M easurement ▪ P roduk fungsionalitas, kualitas, kompleksitas, efesiensi, reliability, maintainability, dll.
A lpha
12,100
24
168
doc. 365
134
29
e 3
B eta
27,200
62
440
1224
321
86
5
G amma
20,200
43
314
1050
256
64
6
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Contoh hasil perhitungan metrik berorientasi ukuran
$ /L O C
M enggunakan LOC untuk nilai normalisasi, maka metrik berorientasi ukuran yang dapat dibuat E rro r / (L O C /1 0 0 0 ) adalah:
Proyek Error/KLO Defect/KLO $ / LOC Hlm / C C KLOC Alpha 11,07 2,40 0.014 30,17
Error/Effo LOC/Effo rt rt 5,58 504,17
$/Hlm
Beta
11,80
3,16
0.016
45
1,39
428,71
0,36
C a c a t / (L O C /1 0 0 0 ) E rror per K LO C (seribu baris kode)
Gamma 12,67
3,17
0,016
51,98
1,49
469,77
0,30
D efect per KLO C
0,46
H a la m a n / (L O C /1 0 0 0 )
$ per LO C E r r o r / E f fper o r t KLO C Halaman dokumen
Yang lain:
L O C / E ffo rt
errors /person-month LO C per pers on-month
$ / h a la m a n d o k u m e n
$/halaman dokumen A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Latihan1
Menggunakan ukuran fungsionalitas yang dihasilkan oleh aplikasi sebagai nilaiA i normalisasi. 9 /1 6 /2 0 0 8 n a M u s d h o l if a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8 Function point , yang diperkenalkan oleh Albrecht. Menggunakan hubungan empiris berdasarkan direct measure Tabel perhitungan metrik function point
Parameter pengukuran
Jika diketahui: a) P royek S I Akademik mempunyai cacat 40 dengan jumlah manusia 5 dan diproleh produk dengan jumlah baris kode 18000 s erta error 250 b) P royek S I Keuangan mempunyai cacat 50 dengan jumlah manusia 10 dan diperoleh produk dengan jumlah baris kode 20000 s erta error 300 M anakah dari kedua proyek ters ebut yang lebih baik dinilai dari: i. E rror terhadap baris kodenya ii. C acat terhadap baris kodenya
9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Faktor Pembobot Count
S imple
Average Complex
Jumlah input user
X3
4
6
=
Jumlah ouput user
X4
5
7
=
Jumlah inquery user
X3
4
6
=
Jumlah file
X7
10
15
=
Jumlah ekternal interface
X6
7
10
=
Total count
= A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Keterangan: Jumlah input user
S etiap input us er yang menghas ilkan data beroreintas i aplikas i yang berbeda ke perangkat lunak. Tidak termas uk inquery
Keterangan: Jumlah inquery user Inquery yang didefinisikan sebagai input online yang mengakibatkan munculnya beberapa respon perangkat lunak cepat dalam bentuk output online
Jumlah file
Jumlah ouput user S etiap ouput us er yang menghas ilkan informas i berorientas i aplikas i yang ke us er, termas uk laporan, tampilan, pes an error, dll. Tidak termas uk item dalam laporan.
S etiap master file logik Kelompok secara logik data yang bisa merupakan bagian dari basisdata
Jumlah ekternal interface S emua mesin antarmuka yang dapat membaca (seperti file data pada tape atau disket) yang digunakan untuk memancarkan informasi ke sistem yang lain
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
A in a M u s d h o l if a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
FP = total count x (0,65 + 0,01 x ∑ F i)
D imana F i (i = 1 sampai 14) adalah “complexity adjus tment values ”yang didas arkan pada respon pada tabel berikut: 0
1
No influence
Incidental
2
3
4
terhadap pertanyaan berikut: 1. Apakah sistem membutuhkan backup dan recovery 2. 3.
5
4.
Moderat Average S ignificant E s s entia e l
5.
6.
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
7. Contoh: 8.
reliabel? Apakah komunikasi data dibutuhkan? Apakah fungsi pemrosesan didistribusikan? Apakah kinerja penting? Apkah sistem akan berjalan pada lingkungan operasional yang sudah ada yang paling banyak digunakan? Apakah sistem membutuhkan entry data online? Apakah data entry online membutuhkan ada transaksi input terhadap layar atau operasi ganda? A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8 Apakah file master diperbaharui secara online?
9. Apakah input, output, file atau inquery kompleks ?
Hitunglah nilai function point untuk suatu proyek dengan karakteristik demikian:
10. Apakah pemroses an internal kompoleks?
Jumlah input pemakai : 32
11. Apakah kode dides ain untuk dapat dipakai kembali?
Jumlah output pemakai: 60
terhadap pertanyaan berikut:
12. Apakah desain melibatkan konversi dan ins talasi?
Jumlah inquery
13. Apakah sis tem didesain untuk ins talas i ganda dalam
organisas i berbeda? 14. Apakah aplikas i dideain untuk memfasilitas i perubahan dan mempermudah pemakai untuk menggunakannya?
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Jumlah file
: 24 : 8
Jumlah interace eksternal:2 Asumsikan bahwa : Faktor pembobotnya rata-rata S emua penyesuaian kompleksitas adalah
9 /1 6 /2 0 0 8
signifikan.A i n a M u s d h o l i f a h , S . K o m . , M . K o m . 2 0 0 8
Perluasan Metrik Function Point
Contoh: Hitunglah nilai fitur point untuk suatu proyek dengan karakteristik demikian:
Function P oint Feature P oint
Feature P oint Function P oint “+” Algoritma
Jumlah input pemakai: Jumlah inquery
: 24
Algoritma : mas alah perhitungan yang terbatas yang dilakukan dalam s ebuah program komputer yang s pes ifik.
Jumlah file
: 8
9 /1 6 /2 0 0 8
Function Point 3D Function Point 3D Function Point kemampuan fungsi dan kontrol 3 D imensi: D imensi D ata S eperti metrik berorientasi ukuran
D imensi Fungsional Jumlah operasi internal yang dibuthkan untuk mentransformasi input ke data output Tingkat kompleksitas
D imensi Kontrol Jumlah transisi antar pernyataan 9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Menghitung 3D Function Point Indeks = I + O + Q + F + E + T + R Dimana: I : input O : output Q : inqueri F : struktur data internal E : referensi data eksternal T : transformasi R : transisi Nilai bobot kompleksitas = Nil Wil + Nia Wia + Nih Wih Dimana: Nil , Nia, dan Nih : jumlah elemen i Wil , Wia , Wih : bobot masing-masing tingkat kompleksitas
Jumlah interace eksternal:
Jumlah algoritma As umsikan bahwa :
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
60
2
: 14
F aktor pembobotnya rata-rata S emua penyesuaian kompleksitas adalah signifikan.
3D Function Point (Dimennsi Fungsional) 9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Pernyataan 1– 5 Semanti -----------------------Langkah Pemrosesan
6 – 10
11 +
1 – 10
R endah
R endah
R ata-rata
11 – 20
R endah
R ata-rata
Tinggi
21 +
R ata-rata
Tinggi
tinggi
Menghitung 3D Function Point
9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Elemen pengukuran S truktur data
Rendah
Sedang
Tinggi
x 7
x 10
x 15
internal Data eksternal
x5
x7
x 10
Jumlah input user
x3
x4
x6
Jumlah output user
x4
x5
x7
Jumlah inqueri user
x3
x4
x6
Transformasi
x7
x 10
x 11
Transisi
x n/a
x n/a
x n/a
Indeks funstion point
9 /1 6 /2 0 0 8 9 /1 6 /2 0 0 8
32
Jumlah output pemakai :
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Perluasan Metrik Function Point
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Total
Contoh:
Hitunglah harga 3D function point untuk s istem dengan karakteris tik demikian: S truktur data internal
:6
S truktur data eksternal : 3 Jumlah input pemakai : 12 Jumlah output pemakai : 60 Jumlah inqueri pemakai : 9 Jumlah interface eks ternal: 3 Transformasi Transisi
: 36 : 24
As umsikan kompleksitas hitungan di atas dibagi diantara
rendah, sedang dan tinggi. 9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o l if a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Penjadwalan Proyek
PENJADWALAN PROYEK PERANGKAT LUNAK
Aktivitas mendis tribus ikan us aha es timas i pada duras i proyek yang direncankan dengan mengalokas ikan s umber daya yang ada.
Tujuan : menghindari keterlambatan pengiriman perangkat lunak
C ara pandang: Tanggal akhir s udah ditentukan Tanggal akhir belum ditentukan
© A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Model Penjadwalan
M odel penjadwalan, al: Bagan Balok (bar chart)
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Bagan Balok
Tersusun pada 2 koordinat:
Analisis Jaringan Kerja (network analysisi)
Koordinat X ▪ M enyatakan pekerjaan (dari ruang lingkup) ▪ D ilukis sebagai balok
Bagan balok untuk mengidentifikasi unsur waktu dan urutan dalam merencanakan kegiatan, yang terdiri dari waktu mulai dan waktu selesai, dan pada saat pelaporan
Koordinat Y ▪ M enyatakan waktu (satuan hari atau minggu atau bulan) ▪ W aktu mulai ujung kiri ▪ W aktu selesai ujung kanan
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Informasi dalam Bagan Balok Pemilik proyek Lokasi Nomor kontrak Tanggal pelaporan M asing-masing blok:
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Contoh Bagan Balok Kegiatan
Waktu yang Diperlukan Menurut Rencana (hari)
Waktu yang Diperlukan Kenyataan (hari)
a
4
4
b
3
3
c
5
8
d
6
Belum tahu
e
8
Belum tahu
f
5
Belum tahu
Kurun waktu kegiatan S umber daya Node I dan J Garis laporan A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Contoh Bagan Balok J e n is K e g ia ta n T a n g g a l p e la p o r a n a ren can a b
k e n y a taa n
c
d e f H ari 0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
A in a M u s d h o l if a h , S . K o m ., M . K o m . 2 0 0 8
Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan: M udah dibuat dan M udah dipahami alat
perencanaan dan komunikasi
Jaringan Kerja
P enyempurnaan dari bagan balok
Jawaban dari: B erapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian
Lebih S ederhana rencana induk / kegiatan
proyek
sedikit
Kegiatan-kegiatan mana yang bersifat kritis B agaimana pengaruh keterlambatan pelaksanaan
Kelemahan :
kegiatan terhadap sas aran jadwal proyek secara menyeluruh
Tidak menunjukkan secara sepesifik hubungan
ketergantungan antar kegiatan S ulit diperbaharui
Kompleks Auntuk proyek dan kegiatan yang besar in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
B erguna untuk: M enyusun urutan kegiatan proyek A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8 M embuat perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis
Metode Penjadwalan
D iantaranya: P E R T (P roject E valuation and R eview
Technique) C P M (C ritical P ath M ethod) P D M (P receden D iagram M ethod)
Informas i yang dibutuhkan: E s timas i kerja D ekompos is i fungs i produk P emilihan tipe proyek dan tugas A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
PERT dan CPM
M etode penjadwalan untuk pengembangan S /W
PE R T menggunakan 3 angka estimasi probabilistik, yaitu: optimistik, pesimistik, dan paling mungkin
C PM menggunakan 1 angka estimasi yang deteministik
PERT dan CPM (lanj.)
Y ang diperoleh: Jalur kritis E s timas i waktu yang paling mungkin W aktu batas untuk kegiatan aktivitas tertentu
M enggunakan teknik penyajian AO A: D iagram anak panah, lingkaran dan kaidah dasar
logika ketergantungan antar kegiatan Kegiatan digambarkan sebagai anak panah yang A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
menghubungkan dua lingkaran yang mewakili dua peristiwa A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Kegiatan dalam Jaringan Kerja
Node i node yang berada di ekor anak panah Node j node yang berada di kepala anak panah
D ummy : anak panah yang hanya menjelaskan hubungan ketergantungan antara dua kegiatan, tidak memerlukan sumber daya dan tidak membutuhkan waktu.
Kegiatan dalam Jaringan Kerja
Adalah suatu titik waktu, dimana semua kegiatan predecessor sudah selesai dan kegiatan successor dapat dimulai.
M empunyai sifat: M emerlukan waktu dan sumber daya W aktu mulai dan berakhir dapat diukur/diberi tanda Individual atau kelompok
P enyajian grafis tidak membutuhkan membuthkan s kala. A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Panduan Menggambar Jaringan Kerja
Lukiskan anak panah dengan G aris penuh untuk kegiatan
Atribut: Kurun waktu, Tanggal mulai dan Tanggal akhir.
Proses Menyusun Jaringan Kerja 1.
G aris putus-putus untuk dummy
Nama kegiatan ditulis di atas anak panah Kurun waktu kegiatan ditulis dibawah anak panah Hindarkan garis yang saling menyilang P eristiwa/kejadian dilukiskan sebagai lingkaran dengan nomer yang bers esuaian Nomor peris tiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah kiri A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
2. 3. 4. 5.
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Mengidentifikasi ruang lingkup dan menguraikannya menjadi kegiatan atau kelompok kegiatan sebagai komponen proyek Menyusun mata rantai komponen/urutan kegiatan Memberikan perkiraan kurun waktu setiap kegiatan Mengidentifikasi jalur kritis, float dan kurun waktu penyelesaian proyek Meningkatkan daya guna dan hasil guna pemakaian sumber daya M enentukan jadwal yang paling ekonomis M eminimalkan fluktuasi pemakaian sumber daya A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Langkah 2
Langkah 1
Tingkat kerincian berdasarkan fungsi:
D ibuat berdas arkan logika ketergantungan K eterg antungan: A lamiah dis ebabkan oleh s ifat kegiatan itu
Untuk laporan tidak perlu terperinci
s endiri
Untuk implementasi di lapangan harus
S umber daya dis ebabkan kebutuhan s umber
terperinci Untuk analisis dan pengkajian sebaiknya terperinci
daya
P ertanyaan penting : K egiatan apa yang dimulai terlebih dahulu M ana kegiatan berikutnya yang dikerjakan A dakah kegiatan-kegiatan yang berlangs ung s ejajar P erlukah mulainya A i n a M u s d h o l i f a h , S kegiatan . K o m . , M . K o m . 2 0 0 8tertentu menunggu
yang lain
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Langkah 1 (cont.) PROYEK GUDANG KERANGKA BES I Lingkup Proyek Dipecah Menjadi Komponen-Komponennya Ting kat 1
Ting kat 2
Ting kat 3
M embuat G ambar
G ambar bang unan
G ambar bangunan
Ins talas i Lis trik
Ins talas i Lis trik
M aterial bangunan
M aterial tiang
M embeli material
Langkah 3
M engg ali tanah
B es i beton A dukan
Identik melakukan penjadwalan M embuat P ondas i
M aterial dinding M aterial atap
M enyiapkan lahan
Langkah 3 (cont.)
M aterial pondas i
M emadatkan tanah ...
...
Kegiat ... an ...
Kurun waktu untuk P abrikas i : lama waktu yang diperlukan ... M endirikan B ang unan ... akhir melakukan kegiatan dari awal sampai A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Faktor penting:
Langkah 2 (cont.) Bebas dari pertimbangan pengaruh kurun waktu kegiatan predecessor atau successor Asumsikan sumber daya tersedia dalam jumlah normal Kegiata
Keterangan
j
1
2 M embuat G ambar
-
2
2
3 M embeli material
1– 2
5
2
4 M enyiapkan lahan
1– 2
3
3
5 M embuat P ondas i
2– 3
6
5 P abrikas i
2– 4
4
3 - 5 dan 4 – 5
3
Kegiatan 4 Predecessor
penyelesaian proyek 1 2 M embuat G ambar
-
5
2
3
M embeli material
1– 2
2
4
M enyiapkan lahan
1– 2
3
5
M embuat P ondas i
2– 3
4
5
P abrikas i
5
6
M endirikan B angunan
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
2– 4 3 - 5 dan 4 – 5
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Langkah 4 Jalur Kritis
Kegiatan Kurun Waktu Predecessor (minggu)
i
G unakan hari kerja normal (non lembur) n
Bebas dari i j pertimbangan mencapi target jadwal
Keterangan
6 M endirikan B angunan
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Langkah 4 (cont.) – Perhitungan Maju Kegiatan i
j
1
2
2
3
2
4
3
5
4
5
5
6
Keterangan
Kegiatan Predecessor -
2
Paling Awal Mulai (ES) 0
1– 2
5
2
7
M enyiapkan lahan M embuat P ondasi P abrikasi
1– 2
3
2
5
2– 3
6
7
13
2– 4
4
5
9
M endirikan Bangunan
3 - 5 dan 4 – 5
3
M ax(13,9)= 13
16
M embuat Gambar M embeli material
Kurun Waktu (minggu)
Langkah 4 (cont.) – Perhiungan Mundur Paling Awal Selesai (EF) 2
Kegiatan
Keterangan
Kegiatan Predecessor
Kurun Waktu (minggu)
2
M embuat Gambar
-
2
3
M embeli material
2
4
M enyiapkan lahan
3
5
4
5
5
6
i
j
1
2
Paling Akhir Mulai (LS) 0
Paling Akhir Selesai (LF) M in(2,6)=2
1– 2
5
2
7
1– 2
3
6
9
M embuat Pondasi
2– 3
6
7
13
Pabrikasi
2– 4
4
9
13
M endirikan Bangunan
3 - 5 dan 4 – 5
3
13
16
Langkah 4 (cont.) – Total FloatA in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Kegiatan i
j
1
2
2
3
2
4
3
5
4
5
5
6
Keterang an
M embuat G ambar M embeli material M enyiapka n laha n M embuat P ondas i P a brikas i M endirikan B a ng unan
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Kegiatan Predeces s or
Kurun Waktu (minggu)
Total Float (TF)
-
2
0
1 – 2
5
0
1 – 2
3
4
2 – 3
6
0
2 – 4
4
4
3 - 5 da n 4 – 5
3
0
A in a M u s d h o l if a h , S . K o m . , M . K o m . 2 0 0 8
Tujuan Perencanaan Proyek
PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK
Adalah untuk menyediakan s ebuah kerangka kerja yang memungkinkan manajer membuat es timasi yang dapat dipertanggungjawabkan mengenai s umber daya, biaya dan jadwal.
E s timas i mendefinis ikan s kenario kas us terbaik dan kas us terburuk.
© A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Ruang Lingkup Perangkat Lunak
M erupakan aktivitas pertama perencanaan proyek perangkat lunak
9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Contoh
C LS S menyortir kotak-kotak bergerak s epanjang garis conveyor. ...(lihat di halaman 126)
D ekompos isi ruang lingkup:
M enggambarkan fungsi, kinerja, batasan, interface, dan reliabilitas.
M embaca input kode batang
Fungsi-fungsi dekomposisi estimasi
M engerjakan look-up data base
M embaca pulsa tachometer M engkodekan bagian data kode M enentukan lokasi kotak penyimpanan M emproduksi sinyal kontrol untuk shunt M emelihara rekaman tujuan kotak 9 /1 6 /2 0 0 8
9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Sumber Daya
P erencanaan :
Sumber Daya Manusia M engevaluasi ruang lingkup M emilih kecakapan yang dibutuhkan
R uang lingkup E stimasi sumber daya
M a n u s ia K o m p o n e n P e ra n g k a t L unak P ira n ti P e ra n g k a t K e ra s / p e ra n g k a t L unak 9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Posisi organisasi ▪ M anajer, ▪ Perekayasa perangkat lunak senior, ▪ dll S peciality ▪ Telekomunikasi, ▪ Basis data, ▪ C lient/server. 9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Sumber Daya Perangkat Lunak Reusable
R eusabilitas kreasi dan penggunaan kembali blok bangunan perangkat lunak
Sumber Daya Lingkungan
S E E (S oftware E ngineering E nvironment)
M enggabungkan perangkat keras dan perlangkat lunak.
4 kategori sumber daya perangkat lunak: Komponen Off-the-self Komponen Full-E xperience Komponen Partial-E xperience Komponen baru
Estimasi Proyek Perangkat Lunak 9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Kesalahan es timas i biaya keuntungan dan kerugian
B iaya yang terlalu banyak bencana bagi pengembang perangkat lunak
P ilihan untuk es timas i biaya dan us aha:
Estimasi berbasis Masalah 9 /1 6 /2 0 0 8
Ukuran: P endekatan langs ung LO C P endekatan tidak langs ung FP
Ukuran ters ebut dapat digunakan dalam 2 cara: S ebagai variabel es timas i S ebagai metrik baseline
1. M enunda es timas i s ampai akhir proyek 2. M endasar estimasi pada proyek sebelumnya yang
mirip 3. M eggunakan teknik “dekompos isi” 4. M enggunakan A i n a M u s d h o lmodel i f a h , S . K o m . , Mempiris .K o m . 2 0 0 8
9 /1 6 /2 0 0 8
Estimasi berbasis Masalah
Langkahnya: 1. Menentukan ruang lingkup proyek
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
E s timas i LO C dan FP merupakan teknik es timas i yang berbeda, tetapi mempunyai karakteris tik 9 / 1 6 / 2 umum. 008 A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Estimasi berbasis Masalah
Tanpa memperhatikan variabel estimasi yang dipakai, perencana proyek memulainya dengan mengestimasi range nilai untuk masing-masing fungsi atau harga domain informasi.
D engan menggunakan data historis, perencana mengestimasi harga ukuran optimistik dan pesimistik untuk setiap fungsi atau menghitung setiap harga domain informasi.
2. Dekomposisi ruang lingkup ke dalam fungsi-
fungsi masalah 3. Variabel estimasi diestimasi untuk masingmasing fungsi 4. Metrik produktivitas baseline dihitung (LOC/pm atau FP/pm) sebagai biaya atau usaha. 9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o l if a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8 9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Three-point (Expected Value)
Untuk variabel estimasi (E V)
Contoh Estimasi berbasis LOC (langkah 2) Hasil dekomposisinya:
Adalah rata-rata terbobot dari estimasi optimistik (S opt), most likely (S m), dan pes imistik (S pess ).
Fungsi
LOC Terestimasi
Interface pemakai dan fasilitas kontrol (UIFC) Analisis geometrik dua dimensi (2DGA)
2300
C ontoh: E V = (S opt + 4S m + S pes s ) /6
Analisis geometrik tiga dimensi (3DGA)
6800
M enekankan pada estimas i “mos t likely”
Manajemen database (DBM)
3350
Fasilitas display grafis komputer (C GDF)
4950
Kontrol peripheral
2100
Modul analisis desain (DAM)
8400
Baris kode terestimasi
33200
9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Contoh Estimasi berbasis LOC (langkah 1)
LOC (langkah 3 dan 4) 1. 2.
D engan menggunakan teknik three-point D engan cara lain: S is tem C AD dibangun oleh 33,200 LO C D ata historis :
▪ ▪ ▪ ▪
Jadi:
▪ ▪ ▪ ▪ 9 /1 6 /2 0 0 8
P roduktivitas rata-rata organis as ional = 620 LO C /pm Upah per bulan = $ 8,000.00 B iaya per baris kode teres timas i = $ 13.00 B iaya proyek total teres timas i = $ 431,000.00 Us aha yang teres timas i = 54 pers on-month A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Contoh Estimasi berbasis LOC (langkah 3)
9 /1 6 /2 0 0 8
Perangkat lunak CAD akan menerima data geometri dua atau tiga dimensi dari seorang perekayasa. Perekayasa akan berinteraksi dan mengontrol sistem CAD melalui suatu interface pemakai yang akan memperlihatkan karakteristik desain manusia mesin yang baik. S emua data geometri dan informasi pendukung yang lain akan dipelihara pada database C AD. Modul analisis desain akan dikembangkan untuk memproduksi output yang dibutuhkan yang akan ditampilkan pada berbagai perangkat grafik. Perangkat lunak akan dirancang untuk mengontrol dan berinteraksi dengan 9 / 1 6 / 2 0 0 8 perangkat periferal A i n a M u s d h o l i f a h , Stermasuk . K o m . , M . K o m . 2 0 0 8 mouse, digitizer, dan printer laser.Estimasi berbasis Contoh
5300
1.
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
D engan menggunakan teknik threepoint: rentang perhitungan LO C untuk fungsi analisis geometri 3D adalah: optimistis : 4600 most likely : 6900 pesimistrik : 8600 sehingga harga yang diharapkan untuk analisis geometri 3D adalah 6800 LO C
2.
9 /1 6 /2 0 0 8
D engan cara lain
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Langkah Estimasi Berbasis FP(iDeM)
Contoh Estimasi berbasis FP (langkah 2)
Contoh Estimasi berbasis FP (langkah 3)
Has il dekompos is i (harga domain i): Op Likel Pes Jumlah Bobot Nilaiinformas Domain Informasi
S ehingga jumlah FP
Jumlah FP
t
y
s
Estimasi
Jumlah input
20
24
30
24
4
96
Jumlah output
12
15
22
16
5
80
Jumlah inquiry
16
22
28
22
4
88
Jumlah file
4
4
5
4
10
40
Jumlah interface eks ternal Jumlah total
2
2
3
2
7
14
yang diestimasi :
FP estimasi = jumlah total x (0,65 + 0,01 x ∑F i) = 372
318
Data historis : Produktivitas rata-rata organisasional = 6,5 FP/pm Upah per bulan = $ 8,000.00
9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Contoh Estimasi berbasis FP (langkah 2) – Faktor Pembobot kompleksitas Faktor Harga B ackup and recovery
4
Komunikasi data
2
P emros es an terdistribus i
0
Kinerja kritis
4
Lingkungan operas i yang ada
3
E ntri data on-line
4
Transaksi input pada layar ganda
5
File mas ter yang diperbaharui on-line s ecara online kompleks domain informas i Nilai
3
P emros es an internal yang kompleks
5
Kode yang reusable
4
konversi/instalasi dalam des ain
3
Ins talasi ganda
5
Aplikasi yang dides ain perus ahaan
5
Faktor penyesuaian kompleks itas
1.17
9 /1 6 /2 0 0 8
Contoh Estimasi berbasis FP (langkah 4) 9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Jadi : B iaya per FP = $1,230.00 B iaya proyek yang diestimasi secara total = $
457,000.00 Usaha yang terestimasi = 58 person-month
5
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Contoh Estimasi berbasis Proses Dari tabel estimasi usaha berikut: Karena upah buruh per bulan = $ 8,000.00 M aka:
9 /1 6 /2 0 0 8
Estimasi berbasis Proses Tidak bergantung pada LO C atau FP Langkahnya:
1. M enentukan ruang lingkup proyek
A in a M u s d h o l if a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Biaya proyek total terestimasi = $ 368,000.00 Usaha total terestimasi = 46 person-month
2. D ekomposisi ruang lingkup ke dalam fungsi-
fungsi masalah 3. E stimasi usaha (seperti person-month) yang dibutuhkan untuk menyelesaiakansetiap aktivitas proses perangkat lunak untuk setiap fungsi pernagkat lunak. 9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o l if a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Tabel es timasi berbasis proses Aktivitas
Pelangga n
Perencanaa n
K omunika si
Tug as
Resik o A nalis i s
P eluncuran
E valuas i
Total
C od e
Tes t
U IC F
0.50
2.50
0.40
5.00
n/a
8.40
2D G A
0.75
4.00
0.60
2.00
n/a
7.35
3D G A
0.50
4.00
1.00
3.00
n/a
8.50
DS M
0.50
3.00
1.50
1.50
n/a
6.00
CGDF
0.50
3.00
0.75
1.50
n/a
5.75
PCF
0.25
2.00
0.50
1.50
n/a
4.25
DAM
0.50
2.00
0.50
2.00
n/a
5.00
16.5 0 36 %
Total
0.25
0.25
0.25
3.50
20.50
4.75
% us aha
1 %
1 %
1 %
8 %
45 %
10 %
9 /1 6 /2 0 0 8
Us aha teres timas i total untuk perangkat lunak C AD memiliki rentang dari 46 pers on-month sampai 58 person-month.
P erkiraan rata-rata bernilai 53 personmonth.
Struktur Model Estimasi
M odel perkiraan untuk perangkat lunak menggunakan rumus an yang ditarik s ecara empiris untuk memprediksi us aha s ebagai fungsi LO C dan FP .
E = A + B x (ev)C
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Struktur Model Estimasi (lanj.) M enggunakan LOC : E = 5.2 x (KLOC )0.91 E = 5.5 + 0,73 x (KLO C )1.16 E = 3.2 (KLOC )1.05
W alston-Felix Model Baily-Basili M odel
Model COCOMO (Constructive COst Model) 9 /1 6 /2 0 0 8
Model COCOMO Dasar
M enghitung usaha pengembangan perangkat lunak (biaya) sebagai fungsi dari ukuran program dari baris kode yang diestimasi
M odel S ederhana Dotu Model untuk
KLOC >9
Model COCOMO Intermediate
M enghitung usaha pengembangan perangkat lunak (biaya) sebagai fungsi dari ukuran program dan serangkaian “pengendali biaya”yang menyangkut penilaian yang subjektif terhadap produk, perangkat keras personil, dan atribut proyek
M enggunakan FP: E = -13.39 + 0.0545 FP
Albercht dan Gaffney M odel 9 /1 6 /2 0 0 8 A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8 E = 60.62 x 7.728 x 10 -8 x (FP)3 W alston-Felix M odel E = 585.7 + 15.12 FP Matson, Barnett, dan
Mellichamp
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Terdapat 3 model Boehm:
Boehm E = 5.288 x (KLOC )1.047
dimana
E : us aha dalam pers on-month A,B, dan C : kons tanta ev : variabel perkiraan (LO C atau FP )
Variasi maksimum dari perkiraan rata-rata adalah 13 %
9 /1 6 /2 0 0 8
46.00
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Pelangg an
D es ign
Kesimpulan Estimasi dengan teknik Dekomposisi
Konstruksi
A nalis i s
F ungs i
Rekayas a
Model COCOMO Advanced
9 /1 6 /2 0 0 8
M enghubungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian terhadap pengaruh pengendali biaya pada setiap langkah A i n a M u proses s d h o l i f a h , S . K perangkat o m . , M . K o m . 2 0 0 8 lunak
Model COCOMO (Constructive COst Model) Terdapat 3 kelas proyek perangkat lunak (B oehm):
Model Organik
S ederhana dan relatif kecil
Model COCOMO Dasar E = a bK LO C bb D = c b E db D imana:
Model Semi-detached
E : us aha yang diaplikasikan dalam personmonth D : waktu pengembangan dalam bulan kronologis KLOC : jumlah baris terestimasi dalam ribuan
M enengah Model Embedded
P royek perangkat lunak yang harus dikembangkan ke dalam s erangkaian perangkat keras , perangkat lunak dan batas an operasional yang ketat. 9 /1 6 /2 0 0 8
9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Tabel Koefisien
Model COCOMO Menengah
M odel C O C O M O Intermediate Proyek Perangkat Lunak ai
bi
O rganik
3.2
1.05
S emi-detached
3.0
1.12
E mbedded
2.8
1.20
E = a iK LO C bi x E AF D imana:
E
: us aha yang diaplikas ikan dalam pers onmonth
E AF
M odel C O C O M O D as ar Proyek Perangkat Lunak ab
bb
Organik
2.4
1.05 2.5
0.38
Semi-detached
3.0
1.12 2.5
0.35
Embedded
3.6
1.20 2.5
0.32
9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
cb
dengan range 0.9 s ampai 1.4
db
K LO C : jumlah baris teres timas i dalam ribuan
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
9 /1 6 /2 0 0 8
Contoh:
2.4(33.2)1.05
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Persamaan Perangkat Lunak
P ada contoh pengembangan perangkat lunak C AD , dies timas i LO C adalah 33200, maka:
E=
D = 2.5(95)0.35 = 12.3 bulan
N = E /D = 95/12.3 = 7.72 ~ 8 4
9 /1 6 /2 0 0 8
: faktor penyes uaian us aha,
= 95 pers on-month
Adalah model yang multivariasi yang mengasumsikan distribusi khusus usaha sepanjang hidup proyek pengembangan perangkat lunak.
E = [LO C x B 0.333/P]3 x (1/t4) dimana: E = usaha dalam person-month atau person-year t = durasi proyek dalam bulan atau tahun B = “faktor skill khusus” P = “parameter produktivitas”
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o l if a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Persamaan Perangkat Lunak (lanj.)
Keputusan Make-Buy
M empunyai 2 parameter independen: 1. P erkiraan ukuran (dalam LOC )
3 pilihan:
2. Indikasi durasi proyek (dalam kalender bulan atau tahun)
1. Perangkat lunak off-the-self dapat dibeli
Untuk menyederhanakan persamaan di atas:
2. Perangkat lunak ful-experience dan partial-
tmin = 8.14 (LOC /P )0.43 dalam bulan untuk tmin > 6 bulan
E = 180B t3 dalam person-mont untuk E >= 20 personmonth
experience dapat diambil dan dimodifikasi 3. Perangkat lunak dapat dibuat custom-built oleh kontraktor luar.
C ontoh : P = 12000 ; LOC = 33200 ; t = 1,05
9 / 1 6 / 2 00 8
tmin = 8.14 (33200/12000)0.43 = 12.6 bulan E = 180
3 = . K o m .person-month x A0.28 i n a M u s dxh o (1.05) l i f a h , S . K o m . , M 58 2008
Keputusan make-buy “pohon keputusan”
9 /1 6 /2 0 0 8
A in a M u s d h o lif a h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8
Pohon Keputusan [Boehm] E x p e c te d c o s t = ∑( p r o b a b i l i t a s j a l u r ) i x ( b ia y a ja lu r te r e s tim a s i) i b u ild reu se S is te m X buy
S e d e r h a n a ( 0 ,3 0 )
$ 3 8 0 ,0 0 0
S u l i t ( 0 ,7 0 )
$ 4 5 0 ,0 0 0
P e r u b a h a n k e c i l ( 0 ,4 0 ) P eru b ah an b e s a r ( 0 ,6 0 )
S e d e r h a n a ( 0 ,2 0 )
$ 3 1 0 ,0 0 0
k o m p l e k s ( 0 ,8 0 )
$ 4 9 0 ,0 0 0
P e r u b a h a n k e c i l ( 0 ,7 0 )
c o n tra c k
9 /1 6 /2 0 0 8
$ 2 7 5 ,0 0 0
$ 2 1 0 ,0 0 0
P e ru b a h a n b e s a r ( 0 ,3 0 )
$ 4 0 0 ,0 0 0
T a n p a p e r u b a h a n ( 0 ,6 0 )
$ 3 5 0 ,0 0 0
d g p e r u b a h a n (0 ,4 0 )
$ 5 0 0 ,0 0 0
A in a M u s d h o lifa h , S .K o m ., M .K o m . 2 0 0 8