Edisi Maret .indd 1
29/03/2012 11:35:44
MI-35 P Edisi Maret .indd 2
29/03/2012 11:35:46
www.tniad.mil.id
Jurnal Media Informasi dan Komunikasi TNI AD Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Vol. 32 No. 1 Maret 2012
D A F T A R I S I
12
6
Strategi Modernisasi Alutsista TNI Dalam Mewujudkan Pertahanan Negara Yang Tangguh
20
Modernisasi Alutsista TNI AD Untuk Mencapai Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum
34
Modernisasi Alutsista Kavaleri TNI AD Guna Meningkatkan Kemampuan Tri Daya Cakti
46
Membangun Kemampuan Profesionalitas Prajurit Armed Dalam Menyongsong Modernisasi Alutsista TNI AD
Edisi Maret .indd 3
Kebijakan Modernisasi Alutsista TNI Dihadapkan Pada Tuntutan Tugas
26
Geografi dan Teknologi Militer
40
Membangun Kemampuan Profesionalitas Prajurit Arhanud Dalam Menyongsong Modernisasi Alutsista TNI Angkatan Darat
52
Membangun Kemampuan Profesionalitas Prajurit Penerbad Dalam Menyongsong Modernisasi Alutsista TNI Angkatan Darat
29/03/2012 11:35:50
Jurnal Yudhagama
Kata Pengantar Susunan Redaksi Jurnal Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
PELINDUNG : Kepala Staf TNI Angkatan Darat PEMBINA : Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat PENASEHAT : Irjenad, Aspam Kasad, Asops Kasad, Aspers Kasad, Aslog Kasad, Aster Kasad, Asrena Kasad, Koorsahli Kasad. PEMIMPIN REDAKSI : Kolonel Inf Pandji Suko Hari Judho WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : Kolonel Arm Gatot Eko Puruhito DEWAN REDAKSI : Kolonel Arh Erwin Septiansyah, Kolonel Caj Moh. Noor, Letkol Inf Zaenal Mutaqim KETUA TIM EDITOR : Letkol Inf Andi Suyuti SEKRETARIS TIM EDITOR : Letkol Caj M.Yakub ANGGOTA TIM EDITOR : Mayor Caj (K) Yeni Triyeni, Mayor Inf Dodi Fahrurozi, Mayor Inf Achmad Siswahadi, Kapten Caj Luther Bangun, Lettu Caj (K) Besarah SM. DISTRIBUSI : Mayor Inf Ibnu Yudo Prawiro DESAIN GRAFIS : Serka Enjang TATA USAHA : Peltu (K) Ety Mulyati, PNS Suwarno, PNS Supriyatno REDAKTUR FOTO : PNS Cahyo Febrianto ALAMAT REDAKSI : Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Jl. Veteran No. 5 Jakarta Pusat Tlp. (021) 3456838, 3811260, Fax. (021) 3848300, Alamat email :
[email protected]
4
T
ak terasa kita sudah berada ditahun 2012, disetiap awal tahun kita tentu selalu dituntut untuk mengoptimalkan diri terutama terhadap kinerja yang akan dilakukan baik secara individu maupun sebagai bagian dari institusi. Banyak program yang menanti untuk kita kerjakan dan itu artinya disiplin perencanaan dan waktu yang tepat harus segera dioptimalkan untuk mencapai sasaran. Diawal tahun ini, tiada ungkapan yang pantas kita ucapkan kecuali rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayahNya redaksi kembali dapat menghadirkan Jurnal Yudhagama Volume 32 Nomor 1 Maret 2012 menampilkan tulisan-tulisan aktual berisi informasi yang bersifat strategis mengenai Angkatan Darat yang berasal dari buah pikiran para perwira yang berpengalaman dan mempunyai kualifikasi serta kompetensi sesuai dengan bidangnya. Diawal edisi ini, redaksi menghadirkan tulisan tentang Alutsista TNI dihadapkan pada tantangan tugas. Strategi pembangunan kekuatan TNI diarahkan untuk memantapkan struktur organisasi dan gelar tempur TNI serta peningkatan mobilitas dengan melengkapi dan memodernisasi Alutsista TNI secara bertahap menuju Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force/MEF) sesuai kemampuan dukungan anggaran pemerintah dan prioritas pembangunan pertahanan. Untuk mengupas secara lebih mendalam mengenai Alutsista ini, Asrenum Panglima TNI Laksamana Muda TNI Among Margono, S.E. membahasnya dalam tulisan berjudul “Kebijakan Modernisasi Alutsista TNI Dihadapkan Pada Tantangan Tugas”. Selain itu, redaksi juga menurunkan tulisan yang masih berkaitan dengan Alutsista mempunyai peran yang sangat penting dalam penyelenggaraan pertahanan negara. Meskipun kita mengenal istilah ”the man behind the gun”, yaitu menempatkan manusia/prajurit sebagai unsur utama dalam pertempuran (perang), namun kedepan seiring dengan meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain unsur manusia sebagai unsur yang paling dominan dalam memenangkan
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 4
29/03/2012 11:35:53
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
pertempuran, maka teknologi persenjataan militer yang kita miliki juga sangat menentukan kemenangan dalam suatu pertempuran. Untuk membahas mengenai hal ini, Asrena Kasad yang sekarang menjabat sebagai Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Ir. Drs. Subekti, M.Sc., M.PA., menguraikannya dalam tulisan berjudul ”Modernisasi Alutsista TNI AD untuk Mencapai Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum”. Masih berkaitan dengan Alutsista, tetapi lebih spesifik tentang kecabangan Kavaleri yang memiliki tugas pokok menyelenggarakan pertempuran darat dengan menggunakan kendaraan tempur dan atau kuda militer sebagai peralatan utamanya yang bercirikan Tri Daya Cakti (Tiga kekuatan ampuh) yaitu daya tembak (fire power), daya gerak (mobility), dan daya kejut (perpaduan daya tembak dan daya gerak). Sejalan dengan penggunaan Alutsista berteknologi tinggi, Pussenkav dalam mendukung kepentingan strategis pertahanan senantiasa berupaya mengikuti perkembangan kemajuan teknologi sistem senjata satuan Kavaleri
negara-negara maju termasuk yang dimiliki oleh negara tetangga, serta berupaya menciptakan keseimbangan daya tempur relatif yang salah satunya dengan menyusun Rencana Strategis Membangun Postur Kavaleri TNI AD dan Pengembangan Organisasi menuju Minimum Essential Force (MEF) guna meningkatkan kemampuan Tri Daya Caktinya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kemampuan Kavaleri ini, Danpussenkav Brigjen TNI Purwadi Mukson, S.IP. mengupasnya dalam tulisan berjudul “Modernisasi Alutsista Kavaleri TNI AD Guna Meningkatkan Kemampuan Tri Daya Cakti”. Tak kalah menariknya, selaras dengan rencana modernisasi Alutsista di lingkungan TNI Angkatan Darat, dibahas juga tentang persenjataan Armed. Selanjutnya, untuk lebih mengenal satuan Armed, Danmen Armed-2 Kolonel Arm Totok Imam S., S.IP., S.Sos. mengelaborasi dalam tulisan “Membangun Kemampuan Profesionalitas Prajurit Armed dalam Menyongsong Modernisasi Alutsista TNI AD”. Guna lebih menambah wawasan dan khasanah pengetahuan pembaca
setia Jurnal Yudhagama yang berkaitan dengan TNI Angkatan Darat, masih ada beberapa tulisan yang redaksi tampilkan diantaranya, tulisan dari Letkol Arh A.M. Suharyadi, S.IP.,M. Si. Plh Danmen Arhanud-1/F Kodam Jaya dengan judul “Membangun Kemampuan Profesionalitas Prajurit Arhanud dalam Menyongsong Modernisasi Alutsista TNI Angkatan Darat”. Ada juga tulisan “Membangun Kemampuan Profesionalitas Prajurit Penerbad dalam Menyongsong Modernisasi Alutsista TNI Angkatan Darat oleh Letkol Cpn Eko Priyanto dan tulisan dari Brigjen TNI Makmur Supriyatno, Direktur Kerja Sama Antar Kelembagaan Unhan dengan judul “Geografi dan Teknologi Militer”. Akhirnya segenap redaksi Jurnal Yudhagama menyampaikan terima kasih atas sumbangan tulisan baik berupa ide/gagasan maupun konsepsi yang sangat bermanfaat bagi kemajuan TNI Angkatan Darat dimasa yang akan datang. Redaksi berharap kiranya apa yang disajikan pada edisi kali ini senantiasa dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian.
Redaksi
Jurnal Yudhagama sebagai media komunikasi internal TNI Angkatan Darat, mengemban misi: a. Menyebarluaskan kebijakan Pimpinan TNI Angkatan Darat kepada seluruh prajurit di jajaran TNI Angkatan Darat. b. Memberikan wadah untuk pemikiran-pemikiran yang konstruktif dalam pembinaan TNI Angkatan Darat dan fungsi teknis pembinaan satuan sesuai tugas pokok TNI Angkatan Darat sebagai kekuatan pertahanan negara matra darat. c. Menyediakan sarana komunikasi untuk penjabaran Kemanunggalan TNI-Rakyat. Tulisan yang dimuat dalam Jurnal Yudhagama ini merupakan pandangan pribadi penulisnya dan bukan pandangan resmi TNI Angkatan Darat, namun redaksi berhak merubah tulisan (rewrite) tanpa mengubah inti tulisan untuk disesuaikan dengan misi yang diemban Jurnal Yudhagama dan kebijakan Pimpinan TNI Angkatan Darat. Redaksi menerima karangan dari dalam maupun dari luar lingkungan TNI Angkatan Darat, dengan syarat merupakan karangan asli dari penulis. Karangan yang dimuat dalam jurnal ini dapat dikutip seluruh atau sebagian dengan menyebut sumbernya. Topik dan judul tulisan diserahkan kepada penulisnya, dengan ketentuan panjang tulisan berkisar sepuluh halaman kertas folio, dengan jarak satu setengah spasi. Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 5
5
29/03/2012 11:35:54
Jurnal Yudhagama
STRATEGI MODERNISASI ALUTSISTA TNI DALAM MEWUJUDKAN PERTAHANAN NEGARA YANG TANGGUH Oleh : Mayor Jenderal TNI Puguh Santoso (Dirjen Strahan Kemenhan RI)
Untuk mencapai pertahanan negara yang tangguh, perlu disiapkan fungsi pertahanan militer maupun nirmiliter yang tangguh. TNI sebagai komponen utama dalam penyelenggaraan pertahaanan militer perlu memodernisasi Alutsistanya sebagai penunjang dalam pelaksanaan tugas pokoknya.
1. Pendahuluan.
P
ertahanan negara pada hakikatnya merupakan segala upaya pertahanan yang bersifat semesta, yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Kesemestaan mengandung makna pelibatan seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara sebagai satu kesatuan pertahanan yang utuh dan menyeluruh. Dalam upaya mewujudkan pertahanan negara yang tangguh tidak terlepas dari upaya membangun dan memperkuat pertahanan negara secara berkesinambungan, baik pertahanan militer untuk mengatasi ancaman militer maupun pertahanan nirmiliter untuk mengatasi ancaman nonmiliter. Fungsi pertahanan militer diemban oleh TNI sebagai komponen utama yang didukung oleh komponen cadangan dan komponen
6
pendukung, diimplementasikan melalui mobilisasi dalam Operasi Militer untuk Perang (OMP). Dalam pelaksanaan tugas, TNI dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah ketersediaan dan keunggulan dalam hal Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista). Alutsista merupakan alat peralatan sistem senjata beserta pengawakan, perlengkapan dan sarana pendukungnya yang dipergunakan untuk pelaksanaan tugas pokok TNI. Strategi untuk menciptakan pertahanan yang tangguh salah satunya dilakukan dengkan mengembangkan kekuatan militer melalui modernisasi Alutsista sejalan dengan berkembangnya berbagai macam dan bentuk ancaman dan penyesuaian terhadap pola peperangan modern (modern warfare). Namun demikian modernisasi Alutsista ini memerlukan biaya yang sangat besar terlebih apabila dihadapkan dengan alokasi anggaran yang ada. Karena itu perlu adanya strategi khusus dalam melaksanakan modernisasi Alutsista TNI untuk mewujudkan pertahanan negara yang tangguh, sehingga dapat dilakukan dengan cara yang efektif dan efisien.
2. Perlunya Modernisasi Alutsista TNI. Dalam rangka mewujudkan pertahanan negara yang tangguh dapat ditempuh dengan beberapa strategi, diantaranya dengan memodernisasi Alutsista yang ada. Tujuan dari modernisasi Alutsista ini adalah untuk mencapai suatu kekuatan pokok komponen utama TNI dalam menyelenggarakan pertahanan militer. Modernisasi Alutsista sangat perlu dilakukan dengan beberapa pertimbangan antara lain: pertama, dalam rangka menciptakan suatu kekuatan pertahanan negara yang mempunyai perbandingan daya tempur yang dapat diandalkan, kedua, dalam rangka mewujudkan perimbangan kekuatan strategis suatu negara yang memiliki prasyarat kekuatan baik dari segi ekonomi maupun militer, ketiga, sebagai suatu bentuk realisasi dalam rangka mewujudkan Minimum Essential Force/MEF komponen utama dalam rangka melaksanakan fungsi negara dibidang pertahanan yang berdasarkan keputusan politik, keempat, modernisasi Alutsista TNI masih jauh tertinggal dengan Alutsista negara-negara
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 6
29/03/2012 11:35:56
Foto: Istimewa
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
MBT Leopard 2A6
lain termasuk negara-negara tetangga, sehingga efek tangkal (deterrent effect) Negara Indonesia dirasakan masih perlu ditingkatkan, kelima, modernisasi Alutsista TNI sangat berhubungan dengan kemampuan anggaran pertahanan. Dengan semakin membaiknya perekonomian nasional, pemerintah telah mengalokasikan dukungan anggaran yang cukup untuk kepentingan pertahanan, sehingga dirasakan sudah tepat bagi TNI untuk memodernisasi Alutsistanya. Modernisasi Alutsista tidak hanya berimplikasi terhadap pelaksanaan tugas OMP, melainkan juga akan sangat berpengaruh pada pelaksanaan tugas OMSP yang lebih dominan dilakukan di masa damai. Dengan modernisasi Alutsista tentunya akan lebih mengoptimalkan pelaksanaan tugas OMSP, sebagai contoh, dengan modernisasi alat transportasi laut dan udara, TNI akan mampu menjangkau daerah-daerah yang sulit terjangkau dalam memberi bantuan penanggulangan bencana khususnya dalam mengevakuasi korban bencana. Dalam hal ini berlaku prinsip dimana “dual function”, artinya perlengkapan militer dapat digunakan untuk keperluan militer dan keperluan sipil (spin on, spin of).
Tidak dapat dipungkiri bahwa upaya untuk memodernisasi Alutsista membutuhkan biaya yang besar terutama untuk kepentingan teknologi serta penelitian dan pengembangan (R&D), namun apabila dihadapkan dengan kepentingan pertahanan, maka hal tersebut tidak bisa dijadikan suatu penghambat atau alasan, mengingat masalah pertahanan merupakan hal yang mutlak dilaksanakan dalam rangka menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan seluruh warga negara dari segala ancaman. Selain itu modernisasi juga merupakan salah satu upaya untuk mencapai efektivitas maupun efisiensi pemanfaatan Alutsista. Dengan adanya modernisasi Alutsista, ketergantungan dan penggunaan SDM yang mengawaki Alutsista tersebut dapat diminimalkan. 3. Strategi Modernisasi Alutsista. Dalam pelaksanaan modernisasi Alutsista perlu menggunakan strategi yang tepat, sehingga proses modernisasi tersebut tidak salah arah dan dapat dilakukan seefektif dan seefisien mungkin sesuai dengan kebutuhan nyata Alutsista di lapangan dan sesuai dengan alokasi anggaran yang ada. Beberapa
strategi, yang perlu diperhatikan dalam memodernisasi Alutsista TNI meliputi : a. Mengetahui dan memahami ciri-ciri keunggulan modernisasi Alutsista yang sesuai dengan keperluan pertahanan negara. Pengetahuan dan pemahaman karakteristik keunggulan dari modernisasi Alutsista diharapkan dapat mendukung pelaksanan modernisasi Alutsista sesuai dengan kebutuhan nyata. Adapun beberapa keunggulan yang diharapkan adalah sebagai berikut: Memiliki keunggulan akurasi data, keunggulan dalam manuver, keunggulan daya tempur, sustainibility, dan interoperability. b. Keselarasan dengan strategi pertahanan yang ada. Strategi pertahanan negara bersifat defensif aktif, yang mengandung pengertian bahwa pertahanan negara tidak ditujukan untuk melancarkan agresi terhadap negara lain, namun secara aktif menangkal, mencegah dan mengatasi segala bentuk ancaman yang ada. Hubungannya dengan modernisasi Alutsista tentunya dalam pelaksanaannya harus berdasarkan konsep strategi yang ada, sehingga karakteristik Alutsista yang akan dimodernisasi secara umum
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 7
7
29/03/2012 11:35:56
Foto: Istimewa
Jurnal Yudhagama
Pesawat tempur Sukhoi SU-27 milik TNI AU
8
dapat menjawab sesuai ancaman yang ada. d. Penguasaan Teknologi. Faktor terpenting dalam modernisasi Alutsista adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), terutama dalam bidang industri pertahanan dalam negeri, sehingga dapat mengoptimalkan modernisasi Alutsista dalam negeri. Hal ini sudah tertuang dalam Peraturan
Presiden RI nomor 41 Tahun 2010, tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara, yang salah satunya mengenai kebijakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Kemandirian Industri Pertahanan. Kebijakan tersebut ditujukan untuk mengejar ketertinggalan dalam penguasaan Iptek bidang pertahanan, dan dalam rangka mewujudkan kemandirian Industri Pertahanan (Inhan).
Foto: Istimewa
harus mengacu pada strategi pertahanan negara, contohnya dalam modernisasi kapal laut tidak diperlukan kapal yang terlalu besar dengan daya jelajah yang sangat jauh yang biasa digunakan negaranegara yang cenderung mempunyai sistem pertahanan dengan menempatkan kekuatan militer jauh diluar wilayah negaranya dan cenderung offensive. c. Keselarasan dengan faktor ancaman yang ada. Modernisasi Alutsista harus disesuaikan dengan hakekat ancaman yang dihadapi melalui analisa dan kajian yang terusmenerus terhadap segala bentuk ancaman yang ada. Hal ini perlu dilakukan sehingga tidak serta merta melakukan modernisasi Alutsista tanpa memperhatikan tujuan dan kegunaan modernisasi Alutsista. Terkait hal tersebut sesuai dengan tujuan pertahanan negara untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman. Dengan demikian salah satu prinsip dasar dalam memodernisasi Alutsista adalah
Berbagai jenis senjata standard TNI/Polri produksi PT. Pindad
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 8
29/03/2012 11:35:57
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD diharapkan Indonesia akan mampu memodernisasi Alutsista sendiri tanpa adanya ketergantungan dari negara lain, sehingga tidak mudah terjebak dalam embargo Alutsista dari negara lain. Selain itu strategi memajukan Indhan mempunyai dua sasaran sekaligus, selain untuk memenuhi kebutuhan Alutsista, diharapkan juga turut mendorong tingkat perekonomian nasional melalui penciptaan lapangan kerja dan pelaksanaan ekspor ke negara lain. Kedua sasaran tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan sama-sama memperkuat pertahanan negara dan merupakan dua “sisi koin” yang tidak dapat dipisahkan (security and prosperity). f. Kesesuaian Geografi. Modernisasi Alutsista harus memerhatikan kesesuaian dengan kondisi geografi yang ada. Salah satunya dengan memerhatikan gelar kekuatan pertahanan yang tersebar di seluruh wilayah NKRI dan sesuai dengan kondisi di wilayah gelar kekuatan masing-masing. Tentunya modernisasi Alutsista yang akan digelar di satu pulau akan berbeda dengan modernisasi Alutsista yang akan digelar di pulau lain. Memodernisasi Alutsista harus memerhatikan rencana gelar kekuatan dan kesesuaian fungsi
Alutsista yang akan digelar di wilayah masing-masing, terutama Alutsista yang bersifat khusus untuk ditempatkan di wilayah tertentu. g. Terintegrasi. Modernisasi Alutsista TNI harus dilakukan melalui perencanaan, pengadaan, dan penggelaran yang terintegrasi dan bersinergi dari semua pemangku kepentingan (stake holder), sehingga dapat dirumuskan suatu road map yang jelas dari arah modernisasi Alutsista. Modernisasi Alutsista pada tahap perencanaan membutuhkan dukungan, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang ada. Dalam penggelaran Alutsista membutuhkan dukungan dari sarana prasarana nasional, sehingga dapat dioperasionalkan secara optimal sesuai dengan kepentingan militer dan kepentingan nirmiliter. h. Akuntabilitas dan dukungan semua pihak. Modernisasi Alutsista harus dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh rakyat Indonesia, karena pembiayaan dari modernisasi ini menggunakan anggaran negara. Penggunaan anggaran negara harus dilakukan dengan transparan dan akuntabel. Masyarakat perlu diberi penjelasan terkait dengan program
Foto: Istimewa
e. Pengembangan Industri Pertahanan (Inhan) dalam negeri. Kebutuhan dan modernisasi Alutsista wajib menggunakan produksi dalam negeri, sehingga diharapkan akan dapat menumbuhkan industri pertahanan dalam negeri yang secara mutualisme akan turut mempertangguh pertahanan negara. Untuk mendorong peningkatan produksi industri pertahanan dalam negeri, pemerintah telah membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), yang dipimpin dan dibina oleh Menteri Pertahanan, dan dibantu oleh sejumlah menteri teknis lainnya. Salah satu tugas pokok KKIP adalah membina dan membangun industri pertahanan dalam negeri dengan mengutamakan produksi dalam negeri yang disesuaikan dengan tingkat perekonomian bangsa. Apabila produk dalam negeri belum dapat memenuhi kebutuhan pengguna, maka dapat menggunakan produk luar negeri dengan memperhatikan beberapa hal seperti: harus melibatkan industri nasional serta diikuti program alih teknologi, muatan lokal, offset, joint production atau joint investment. Strategi mendorong majunya industri pertahanan dalam negeri sangat penting, karena
Kapal perang KRI Layang C-805 milik TNI AL
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 9
9
29/03/2012 11:35:57
Foto: Istimewa
Jurnal Yudhagama
Perakitan Ranpur Anoa di PT. Pindad
modernisasi Alutsista, sehingga masyarakat dapat mengerti dan menerima proses modernisasi tersebut agar tidak ada pandangan hanya menghamburkan keuangan negara. Modernisasi Alutsista harus dapat dipahami oleh masyarakat sebagai suatu langkah membangun pertahanan negara yang tangguh untuk mewujudkan kepentingan keamanan dan kepentingan kesejahteraan secara seimbang.
dihasilkan suatu Alutsista yang modern dan dapat menjawab tantangan dalam menghadapi dan mengatasi semua bentuk ancaman. Selain itu strategi yang tepat dalam hal memodernisasi Alutsista akan dapat digunakan untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan alokasi anggaran dibidang pertahanan.
b. Strategi modernisasi Alutsista. Strategi modernisasi Alutsista perlu memerhatikan beberapa hal seperti: perlunya mengetahui dan memahami ciri-ciri keunggulan modernisasi Alutsista yang sesuai dengan keperluan pertahanan negara, keselarasan dengan strategi pertahanan yang ada, keselarasan dengan faktor
a. Untuk mencapai pertahanan negara yang tangguh, perlu disiapkan fungsi pertahanan militer maupun nirmiliter yang tangguh. TNI sebagai komponen utama dalam penyelenggaraan pertahaanan militer perlu memodernisasi Alutsistanya sebagai penunjang dalam pelaksanaan tugas pokoknya. Modernisasi Alutsista tersebut merupakan salah satu dari strategi untuk menciptakan pertahanan yang tangguh. Namun demikian modernisasi Alutsista tersebut harus dilaksanakan dengan strategi yang tepat, sehingga dapat 10
Foto: Istimewa
4. Kesimpulan.
Perakitan kapal perang Perusak Kawal Rudal (PKR) 105 M di PT. PAL Surabaya
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 10
29/03/2012 11:35:58
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD ancaman yang ada, penguasaan teknologi, pengembangan Industri Pertahanan (Inhan) dalam negeri, kesesuaian geografi, terintegrasi, dan mengedepankan prinsip akuntabilitas serta dukungan dari semua pihak. Disamping itu modernisasi Alutsista sangat perlu diimbangi dengan kemampuan SDM profesional yang akan mengawakinya (the man behind the gun).
Sumber : 1. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002, tentang Pertahanan Negara. 2. Undang-Undang No. 34 Tahun 2004, tentang Tentara Nasional Indonesia. 3. Perpres No. 41 Tahun 2010, tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara Tahun 20102014. 4. Perpres No. 42 Tahun 2010. tentang Komite Kebijakan Industri
Pertahanan. 5. Permenhan No. 34 Tahun 2011, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Alat Utama Sistem Persenjataan Tentara Nasional Indonesia di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia. 6. Permenhan No. 22 Tahun 2007, tentang Strategi Pertahanan Negara.
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS I. Data Pokok. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama Pangkat/NRP Tempat/Tgl. Lahir Agama Status Sumber Pa/Th Jabatan
B. Luar Negeri. : : : : : : :
Puguh Santoso, S.T., M.Sc Mayjen TNI/28838 Malang/ 17-02-1955 Islam Kawin AKABRI/1978 Dirjen Strahan Kemenhan
II. Riwayat Pendidikan Militer. A. Dikbangum. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
AKABRI Sussarcabzi Suslapa Zi Suslapa Zi (USA) Seskoad Sesko Singapura Sesko TNI Lemhannas
: : : : : : : :
Susjurpa Konbangmil Susjurpa Bomdisposal Sussa Inggris KIBI American Language Course
III. Riwayat Penugasan. A. 1. 2. 3. 4.
Dalam Negeri. Ops. Bhakti Aceh Ops. Seroja Ops. Seroja Ops. Seroja
: 1980 : 1981 : 1984 : 1987
: : : : : : : : : : :
1977 1982 1991 1995 1995 1995 2009 2010 2010 2010 2010
IV. Riwayat Jabatan.
1978 1979 1988 1991 1994 1996 2001 2005
B. Dikbangspes. 1. 2. 3. 4. 5.
1. Australia 2. Jerman Barat 3. USA 4. Singapura 5. Malaysia 6. Burma 7. Honolulu 8. Jepang 9. Libanon 10. USA 11. Vietnam
: 1984 : 1986 : 1987 : 1990 : 1991
1. Danton I Kizikon B Yon Zikon-13 2. Pgs. Danki B Yon Zikon-13 3. Danki B Yon Zikon-13 4. Pasi-2 Yon Zikon-13 5. Danki Jihandak Yon Zikon-13 6. Danki Zikon A Yon Zikon-13 7. Kasi Minkar Bagpersset Ditziad 8. Wadan Yon Zipur-5 9. Gumil Gol. VI Depkombagzi 10. Kasiperslog Pusdikzi Ditziad 11. Pbda. Jab Pama Pbdy-2 Spersad 12. Pbdy Mindik Sdirbindik Akmil 13. Danyontar Madya Mentar Akmil 14. Danyon Zipur-5 Dam V/Brw 15. Dandim-0818/Malang Rem-083/BDJ 16. Pbdy-2/Diaga Paban Ii Spersad 17. Sespri Kaster TNI 18. Danpusdikzi 19. Paban I/Ren Spersad 20. Danrem 163/WS 21. Sahli Kasad 22. Danpusdikter Pusterad 23. Wadan Pusterad 24. Dirjakstra Ditjen Strahan Dephan 25. Dirjen Strahan Kemenhan Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 11
11
29/03/2012 11:35:58
Jurnal Yudhagama
KEBIJAKAN MODERNISASI ALUTSISTA TNI DIHADAPKAN PADA TUNTUTAN TUGAS Oleh : Laksamana Muda TNI Among Margono, S.E. (Asrenum Panglima TNI)
Memodernisasi Alutsista TNI dan memenuhi kebutuhan norma bekal pokok Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB) untuk pembinaan dan penggunaan kekuatan secara bertahap menuju minimum essential force sesuai kemampuan anggaran pemerintah dengan prioritas pengadaan dari industri pertahanan dalam negeri. Pendahuluan.
B
erdasarkan Undang Undang RI Nomor 34 34/Tahun Tahun 2004 tentang TNI, disebutkan bahwa tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara baik yang datang dari luar maupun dalam negeri. Untuk dapat melaksanakan tugas pokok tersebut, TNI melakukan pembinaan kekuatan dan pengembangan kemampuan serta penataan gelar kekuatan TNI yang diwujudkan dalam bentuk pemilihan strategi dan penentuan sasaran pembangunan kekuatan TNI dan pembangunan kemampuan TNI. Strategi pembangunan kekuatan TNI diarahkan untuk memantapkan struktur organisasi dan gelar tempur TNI serta peningkatan mobilitas dengan melengkapi dan memodernisasi Alutsista TNI secara bertahap menuju Minimum minimum essential Force Essential force sesuai kemampuan dukungan anggaran pemerintah dan prioritas pembangunan pertahanan.
12
Adapun sasaran pembangunan kekuatan TNI adalah meningkatnya kekuatan organisasi tempur di seluruh wilayah NKRI secara proporsional terutama di daerah perbatasan, daerah rawan konflik serta pulau-pulau terluar agar dapat secara cepat dan tepat mengatasi ancaman yang datang dari luar dan dalam negeri. Terpenuhinya kesiapan Alutsista TNI dan materiil khusus TNI yang terintegrasi antar matra dengan memaksimalkan industri strategis nasional guna mengantisipasi embargo dan mengurangi ketergantungan luar negeri. Strategi pembangunan kemampuan TNI yang meliputi pembangunan intelijen, pertahanan, keamanan, pemberdayaan wilayah dan dukungan diarahkan untuk meningkatkan kualitas kemampuan melalui pendidikan dan latihan, pemenuhan materiil khusus yang terintegrasi antar ketiga matra melalui pengadaan dan modernisasi serta meningkatkan kemampuan pertahanan melalui pendidikan dan latihan serta penugasan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut untuk mewujudkan TNI yang profesional. profesional. Adapun Adapun sasaran pembangunan kemampuan TNI adalah terwujudnya intelijen
TNI yang mampu melakukan pendeteksian dini atas segala kerawanan masalah pertahanan dan keamanan negara, sehingga mampu menyediakan data aktual, akurat, akurat dan dan tepat waktu serta memberikan assesment strategis yang berkualitas sebagai bahan pengambilan keputusan. Terbangunnya kemampuan pertahanan TNI yang memiliki daya tempur tinggi dan profesional dalam menggunakan Alutsista TNI yang memenuhi standar mutu, menerapkan kemajuan Iptek serta mampu menjawab tantangan tugas. Pembinaan kekuatan dan pengembangan kemampuan serta penataan gelar kekuatan TNI dalam rangka pelaksanaan tugas pokok TNI dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sesuai dengan strategi dan sasaran yang telah ditetapkan (Long Term Planning). Sedangkan dalam dinamika pelaksanaannya diperlukan diperlukan prioritas kebijakan prioritas kebijakan pembinaan pembinaan kekuatan dan kekuatan pengembangan dan pengembangan kemampuan serta kemampuan penataan serta gelar penataan kekuatan gelar TNI kekuatan dihadapkan TNI dihadapkan dengan tuntutan dengan tugas tuntutan sesuaitugas dengansesuai perkembangan dengan lingkungan perkembangan strategis lingkungan dan ancaman strategis yang dan ancaman mungkin yang mungkin timbul timbul serta kemampuan serta kemampuan anggaran anggaran negaranegara (Short Term (ShortPlanning). Term Planning).
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 12
29/03/2012 11:35:58
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD terselesaikan dalam hubungan bilateral antara Indonesia dengan Malaysia. Apabila tidak dicermati dan dicegah, ke depan dikhawatirkan akan mengganggu atau merongrong kedaulatan NKRI. Perkembangan dimensi nasional di Indonesia antara lain: Masih adanya semangat memisahkan diri dari NKRI oleh sebagian masyarakat Indonesia; munculnya kelompok teroris yang berhubungan dengan terorisme internasional, maraknya kerusuhan sosial, konflik komunal dalam masyarakat Indonesia. Berdasarkan perkembangan lingkungan strategis tersebut dapat dirumuskan perkiraan ancaman baik yang bersifat potensial maupun aktual yang akan dihadapi oleh TNI. Ancaman potensial merupakan ancaman yang sangat mungkin terjadi, namun masih bersifat embrional dan latent yang setiap saat dapat mencuat menjadi ancaman nyata, berupa; konflik perbatasan, sabotase, dan aksi spionase. Sedangkan ancaman aktual yaitu ancaman yang nyata dan didasari pada fakta-fakta peristiwa yang telah terjadi dan masih terjadi hingga saat ini meliputi; pelanggaran wilayah dan gangguan keamanan laut yuridiksi nasional,
gerakan separatis, aksi terorisme dan kejahatan transnasional, aksi radikal dan konflik sosial, serta bencana alam. Tuntutan Tugas TNI. Mencermati perkiraan ancaman yang mungkin timbul, maka tuntutan tugas yang harus diantisipasi dan dilaksanakan oleh TNI dikelompokkan kedalam dua jenis sesuai dengan doktrin TNI yaitu tugas dalam rangka OMP dan OMSP. Tuntutan tugas TNI dalam rangka OMP meliputi; operasi intelijen termasuk didalamnya adalah pengamatan dan pengawasan udara, operasi pengintaian udara strategis, operasi keamanan laut di wilayah perairan Laut China Selatan/ Natuna, perairan Karang Unarang di wilayah Laut Sulawesi, Selat Malaka bagian Utara dan Selatan serta perairan Barat Kalimantan dan di sepanjang perbatasan KalimantanMalaysia. Menyiapkan Menyiapkandan medan melaksanakanoperasi laksanakan operasi pengamanan dan operasi informasi di perairan Karang Unarang di wilayah Laut Sulawesi dan sepanjang perbatasan Kalimantan-Malaysia. Menyiapkan operasi tempur untuk menghadapi
Foto: Dispenad
Perkiraan Ancaman. Perkembangan lingkungan strategis mencakup dimensi global, dimensi regional dan dimensi nasional yang mempengaruhi bentuk dan karakteristik ancaman, baik ancaman potensial maupun ancaman faktual. Perkembangan global yang masih membawa isuisu global antara lain demokratisasi, HAM, lingkungan hidup, kelangkaan energi, terorisme, krisis ekonomi dunia, pemanasan global. Perkembangan regional Perkembangan regional di di kawasanAsia kawasan Asia Tenggara Tenggara dan sekitarnya berupa; masalah perbatasan antar negara yang belum terselesaikan, yang dapat berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah negara dan terjadinya konflik; hubungan bilateral antara Indonesia dengan Singapura masih terganjal masalah Defense Cooperation Agreement (DCA) dan dibangunnya Changi Command and Control Center (C4) oleh Singapura, sebagai strategi untuk dapat mengontrol dan mengendalikan lalulintas pelayaran di Selat Malaka disamping mengendalikan disamping mengendalikan lalulintas lalulintas penerbangan di kawasan tersebut. Sengketa wilayah Ambalat juga merupakan masalah yang belum
Prajurit Raider saat melaksanakan latihan di pantai Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 13
13
29/03/2012 11:35:59
Jurnal Yudhagama konflik terbatas di wilayah perairan Karang Unarang, Laut Sulawesi dan di sepanjang perbatasan Kalimantan-Malaysia. Tuntutan tugas TNI dalam rangka OMSP meliputi; mengatasi gerakan separatis bersenjata dengan menyiapkan berbagai jenis operasi yang diperlukan, mengatasi aksi terorisme bekerjasama dengan instansi lain terkait dan menyiapkan berbagai jenis operasi yang diperlukan, melaksanakan pengamanan obyek vital nasional yang bersifat strategis bekerjasama dengan Kepolisian RI, dan melaksanakan penanggulangan bencana alam dan SAR dengan menyiapkan operasi dukungan dan bekerjasama dengan Pemda dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Operasi Pencarian dan Penyelamatan (Search and Rescue) bekerjasama dengan Badan SAR Nasional maupun Menyiapkan operasi teritorial dalam rangka penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Pertimbangan Modernisasi Alutsista.
Kebijakan
Kondisi Alutsista TNI Saat saat ini. Ini. Kondisi Alutsista TNI saat ini secara kuantitas maupun kualitas relatif cukup memadai untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar Alutsista TNI sudah tua dan banyak mengalami penurunan fungsi maupun kualitasnya. Oleh karena itu, TNI berupaya keras untuk terus melaksanakan pembangunan kekuatan menuju terwujudnya Kekuatan Pokok Minimum. Prioritas Alutsista yang Diperlukan. diperlukan. Dengan kondisi tingkat kesiapan Alutsista yang relatif masih rendah, sebenarnya TNI memerlukan dan
menghendaki pemenuhan Alutsista secara lengkap dan dalam tempo yang sesingkat mungkin apabila kemampuan negara memungkinkan. Namun, kenyataan sebaliknya sehingga TNI harus memprioritaskan kebutuhan Alutsista berdasarkan skala prioritas. Secara teoritis skala prioritas diatur sebagai berikut; pertama, adalah penggantian Alutsista TNI yang dikategorikan dalam kondisi kritis dan tidak layak pakai sehingga membahayakan keselamatan prajurit, prajurit, kedua, kedua, adalah pengadaan adalah pengadaan Alutsista TNIAlutsista yang dipersiapkan TNI yang dipersiapkan untuk menghadapi untuk ancaman menghadapi aktual terhadap ancamankedaulatan aktual dan terhadap keutuhan kedaulatanNKRI dan keutuhan dengan mengedepankan NKRI dengan mengedepankan sinkronisasi kekuatan sinkronisasiketigakekuatan Angkatan, ketiga dan ketiga, Angkatan, adalah dan pemenuhan ketiga, Alutsista adalah TNI pemenuhan sesuai Alutsista dengan TNI kebutuhan sesuai Angkatan dengan kebutuhan diluar prioritas Angkatan pertama diluar dan prioritas kedua. pertama dan kedua. Alutsista merupakan merupakan salah satu komponen dari kekuatan, sedangkan kekuatan adalah bagian dari postur TNI selaku komponen utama pertahanan negara, sehingga kebijakan pemenuhan atau pengadaan Alutsista TNI tidak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari suatu kesisteman yang lebih besar yaitu pertahanan negara. negara. Pembangunan pertahanan negara pada dasarnya diarahkan pada strategi dan
Foto: Istimewa
Mengalir dari pemikiran tentang tuntutan tugas-tugas yang harus diantisipasi dan dilaksanakan oleh TNI pada saat ini dan beberapa tahun kedepan dikaitkan
dengan kebutuhan penggantian, pemenuhan dan perawatan Alutsista TNI agar selalu dalam keadaan siap dioperasionalkan guna mendukung pelaksanaan tugas TNI, maka perlu mempertimbangkan beberapa aspek sebagai berikut; kondisi Alutsista TNI saat ini, prioritas Alutsista yang diperlukan, strategi dan metode pemenuhan Alutsista, persyaratan Alutsista TNI, cost benefit analisis dan aspek ekonomi, serta alokasi anggaran MEF.
Kapal Selam salah satu Alutsista yang dimiliki TNI AL
14
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 14
29/03/2012 11:35:59
kebutuhan yang prioritas dan mendesak dalam menegakkan kedaulatan serta menjaga keutuhan wilayah. Salah satu strategi yang digunakan adalah penyiapan Kekuatan Pokok Minimum TNI (Minimum Essential Force/MEF) yang mengedepankan keterpaduan TNI guna mensinergikan kekuatan ketiga Angkatan secara optimal, efektif dan efisien. Konsep tersebut mengedepankan penyusunan kebutuhan Kekuatan Pokok Minimum TNI disertai dengan kemampuan penangkal melalui diplomasi dan kerja sama internasional. Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum TNI diwujudkan untuk mampu merespon ancaman yang akan dihadapi pada sasaran prioritas dan kepentingan mendesak pada wilayah flash point. Secara geografis, pembagian wilayah pembangunan Kekuatan Pokok Minimum dapat dikelompokkan sebagai berikut: Wilayah ALKI I sampai dengan ALKI II, Perbatasan negara di wilayah Barat sampai dengan ALKI I, Wilayah ALKI II sampai dengan ALKI III dan Wilayah ALKI III sampai dengan perbatasan negara di wilayah Timur dan Selatan. Dengan demikian, prioritas pemenuhan Alutsista TNI telah terwadahi dan menjadi bagian dalam pembangunan MEF TNI yang implementasinya dituangkan ke dalam tiga Renstra TNI mendatang (Renstra TNI 2010-2014, Renstra TNI 2015-2019 dan Renstra TNI 2020-2024). Strategi dan Metode metode pemenuhan Pemenuhan Alutsista TNI. Strategi pemenuhan Alutsista TNI sebagai bagian dalam kerangka utuh pembangunan Kekuatan Pokok Minimum TNI dilaksanakan sebagai berikut: Pertama, pengadaan Alutsista baru TNI untuk mempersenjatai adanya pembentukan organisasi baru di lingkungan TNI, khususnya di wilayah perbatasan dan daerah rawan, menjalin kerjasama (MoU) dengan industri pertahanan
Foto: Istimewa
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Main Battle Tank Leopard 2A6
nasional, dan alih teknologi dalam pengadaan Alutsista import guna mendukung pembangunan Kekuatan Pokok Minimum TNI. Kedua, rematerialisasi Alutsista TNI merupakan penambahan dan memfungsikan kembali Alutsista TNI yang ada dengan mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi guna pemenuhan pencapaian materiil satuan TNI melalui pembangunan secara bertahap. Ketiga, revitalisasi Alutsista TNI guna peningkatan strata satuan dan materiil satuan setingkat diatasnya yang disesuaikan dengan perkembangan bentuk ancaman dalam wilayahnya. Keempat, relokasi Alutsista TNI merupakan pengalihan Alutsista beserta satuannya dari satu wilayah (home base) dipindahkan ke proyeksi wilayah flash point. Adapun metode pemenuhan Alutsista sebagai wujud dari pelaksanaan strategi pemenuhan Alutsista TNI dilaksanakan sebagai berikut; pertama, pengadaan yaitu pembelian Alutsista baik berasal dari dalam negeri maupun luar negeri sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku. Kedua, repowering yaitu penggantian sebagian atau seluruhnya komponen utama dari Alutsista tersebut dengan teknologi yang lebih baik sehingga hasilnya lebih efektif
dan efisien. efisien. Ketiga, Ketiga, retrofiting yaitu perbaikan dan penggantian terhadap sebagian/seluruh Alutsista yang rusak dengan kualitas komponen yang lebih baik sehingga hasilnya lebih baik dari sebelumnya. Keempat, reverse Engineering yaitu mempelajari dan mengurai Alutsista yang ada dan mereka ulang design serta membuat Alutsista baru dengan kualitas yang lebih baik dari Alutsista yang di kloning. Persyaratan Alutsista TNI. Dalam rangka pemenuhan Alutsista TNI TNIdisamping disamping berpedoman berpedomanpada pada strategi strategi dan metode pemenuhan Alutsista juga perlu memperhatikan persyaratan Alutsista TNI antara lain; operational requirement (opsreq) dan combat capability (kompabiliti). Opsreq yaitu persyaratan operasional yang harus dipenuhi oleh Alutsista yang akan digunakan oleh TNI, meliputi persyaratan kemampuan operasional, dan persyaratan teknik operasi. Sedangkan kompabiliti adalah persyaratan Alutsista yang akan digunakan TNI untuk dapat diintegrasikan dengan sistem Alutsista yang yangsudah sudah tergelar tergelar atau dioperasionalkan atau dioperasionalkan oleh TNI. oleh Baik TNI. Opsreq Baik opsreqmaupun maupun Kompabiliti kompabiliti Alutsista ditetapkan oleh masingmasing Angkatan dengan terlebih dahulu diajukan persetujuannya kepada Panglima TNI. Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 15
15
29/03/2012 11:36:00
Foto: Istimewa
Jurnal Yudhagama
Manuver pesawat tempur F 16
Cost Benefit Analysis (CBA). CBA didefinisikan sebagai sebuah metodologi yang terstruktur yang memperhitungkan antara cost (biaya) dan benefit (keuntungan) dengan memperbandingkan dua atau lebih course of action (cara bertindak) atau alternatif untuk memutuskan alternatif mana yang terbaik sesuai dengan tujuan atau sasaran yang telah telah ditentukan. ditentukan. CBA terdiri dari delapan langkah dan prosesnya sangat mirip dengan Military Decision Making Process (MDMP) atau cara menyusun Renops dengan perbedaan Renops tidak memperhitungkan (mencantumkan) aspek finansial yang timbul. Langkah-langkah CBA meliputi; merumuskan permasalahan, menentukan ruang lingkup, merumuskan alternatif, menyusun perkiraan biaya untuk tiap alternatif, menghitung keuntungan secara finansial maupun nonfinansial tiap-tiap alternatif, merumuskan kriteria penyeleksian alternatif, membandingkan alternatif dan melaporkan hasil dan menyusun rekomendasi. CBA bukanlah suatu disiplin ilmu yang baru dalam proses pengadaan atau cara menggunakan anggaran yang telah dialokasikan kepada 16
Kementerian/Lembaga/Institusi negara secara tepat dan terukur, namun demikian CBA belum dilaksanakan secara konsekuen. Kita belum dapat melaksanakan disiplin ilmu CBA secara ketat dan belum ada satuan atau organisasi yang mengemban fungsi ini sehingga CBA dilaksanakan sesuai dengan kemampuan TNI, terutama dalam proses pengadaan Alutsista TNI. Sebagai ilustrasi dapat disampaikan bahwa MEF TNI telah dirumuskan berapa biaya yang diperlukan, jenis dan jumlah Alutsista yang akan dimiliki TNI, dan berapa waktu yang diperlukan untuk memenuhi MEF MEF TNI. TNI. Namun dalam pelaksanaannya terjadi banyak perubahan baik akibat ketidaksiapan anggaran maupun perubahan Alutsista yang direncanakan. Hal ini menunjukan bahwa CBA belum diimplementasikan dengan baik, karena keputusan yang tepat dan terukur tentu tidak mudah terukur mudah berubahberubahubah karena disebabkan oleh faktor lain. Alokasi Anggaran MEF. Dari segi anggaran pertahanan, pada tahun 2005-2009 anggaran pertahanan Indonesia adalah
sebesar 0,62% s.d. 0,85% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau rata-rata pertahun 0,75% dari PDB, sedangkan apabila dibandingkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah sekitar 3,33% s.d. 4,53% atau rata-rata pertahun 3,95% dari APBN. Sebagai pembanding, Singapura sebagai negara kota telah mengalokasikan anggaran pertahanan nasionalnya mencapai 5,2% dari PDB atau 21% dari APBN. Dalam periode lima belas tahun ke depan untuk membangun postur TNI untuk mencapai tingkat “minimum essential force”, anggaran pembangunan pertahanan harus dapat ditingkatkan. Perkiraan keseluruhan anggaran yang dibutuhkan untuk Alutsista dan pemeliharaan Kekuatan Pokok Minimum TNI 2010-2024 sebesar Rp 471,28 T dengan rincian anggaran kebutuhan Kekuatan Pokok Minimum TNI Alutsista Rp 332 T, dan anggaran pemeliharaan Rp 139,28 T. Kebijakan Modernisasi Alutsista TNI. Untuk mewujudkan TNI yang profesional sebagai alat pertahanan negara perlu diambil
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 16
29/03/2012 11:36:00
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD pengendalian guna menunjang kelancaran koordinasi dan pelaporan dalam mendukung tugas operasi dan latihan. Berdasarkan kebijakan strategis pembangunan kekuatan MEF TNI terkait dengan modernisasi Alutsista TNI, masing-masing Angkatan telah merumuskan kebutuhan modernisasi Alutsista, misalnya untuk TNI AD, sebagai berikut: Kostrad sebagai kekuatan terpusat dengan 2 Divisi yang mempunyai kemampuan lintas udara, Mobud serta Raider beserta segala kelengkapannya tidak cukup untuk mewujudkan efek penangkalan. Dibandingkan dengan kekuatan dan kemampuan negaranegara tetangga, kondisi pertahanan Indonesia saat ini berada di bawah kemampuan negaranegara disekeliling Indonesia. Alutsista Kostrad relatif cukup untuk pertahanan defensif, namun mengingat kecenderungan perang kedepan berbasis teknologi Network Centric Warfare yang mengandalkan
kecanggihan Alutsista dan kekuatan multi nasional (aliansi), maka dari perspektif penangkalan dengan kekuatan 2 Divisi Kostrad tidak cukup untuk mengawal NKRI, sehingga dibutuhkan minimal 3 divisi, dilengkapi dengan Alutsista yang memadai dan modern. Kodam selaku kompartemen strategis Matra Darat diharapkan mampu menangkal awal ancaman yang terjadi di wilayahnya. Pada kenyataannya tidak semua Kodam memiliki kemampuan yang memadai, disebabkan belum optimalnya kekuatan dan kemampuan unsur-unsur satuan operasionalnya. Bagi Kodam sebagai satuan terdepan yang memiliki tanggung jawab di wilayah flash point perlu diberikan perhatian khusus dalam pembangunan kekuatan agar efektif dalam menangkal segala ancaman. Tren dinamika ancaman yang semakin meningkat di seluruh wilayah nasional khususnya di wilayah Provinsi Kalimantan, maka keberadaan Kodam XII/Tpr masih
Foto: Istimewa
langkah-langkah untuk dipedomani sebagai suatu kebijakan strategis dalam mengoptimalkan, mengintegritaskan seluruh kekuatan, kemampuan, gelar dan sumber daya yang ada. Adapun kebijakan strategis terkait dengan modernisasi Alutsista TNI adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan kualitas dan melengkapi sarana prasarana satuan PPRC TNI dan PRCPB TNI serta menata organisasi maupun struktur satuan-satuan tempur komando kewilayahan khususnya wilayah perbatasan, pulau-pulau terluar dan daerah rawan konflik. 2) Memodernisasi Alutsista TNI dan memenuhi kebutuhan norma bekal pokok Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB) untuk pembinaan dan penggunaan kekuatan secara bertahap menuju minimum essential force sesuai kemampuan anggaran pemerintah dengan prioritas pengadaan dari industri pertahanan dalam negeri. 3) Meningkatkan sarana dan prasarana jaring komando dan
Himars Himarssebagai salah satu salah Alutsista satu Alutsista modernmodern yang akan dimiliki TNI AD Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 17
17
29/03/2012 11:36:01
Jurnal Yudhagama
Monitoring, pengendalian. Pengendalian.
evaluasi Evaluasi
dan
Minimum Essential Force (MEF) TNI merupakan amanat 18
pembangunan nasional bidang pertahanan yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014 sesuai Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010. Dengan jangka waktu yang relatif panjang maka pelaksanaannya perlu dimonitor, dievaluasi dan dikendalikan dengan cermat dan berkelanjutan sehingga berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Perangkat yang dapat digunakan sebagai sarana monitoring dan evaluasi adalah Strategic Defense Review (SDR) yang telah dilakukan oleh Kemhan RI guna memonitor kemajuan pelaksanaan MEF, mencegah deviasi dan mengambil tindakan korektif bila diperlukan. Sebagai contoh, pada Tahun
Ranpur Ranpur milik milik Kopssus Kopassusbuatan buatanPT. PT.Pindad Pindad
2009 SDR telah merumuskan dan menetapkan pokok-pokok pikiran serta rekomendasi langkah-langkah strategis dalam mewujudkan Minimum Essential Force (MEF) TNI yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertahanan Pertahanan Nomor Nomor 2/ 2 Tahun 2010. Pada tahun 2010 dan 2011, SDR menghasilkan kebijakan kepentingan penyelarasan Minimum Essential Force (MEF) TNI dan pentahapannya untuk mengoreksi terhadap faktor perencanaan, mekanisme penyelenggaraan dan anggaran pertahanan dan tidak menyimpang dari sistem manajemen pengambilan keputusan pertahanan negara sesuai dengan tataran kewenangan. Pada penyelarasan Minimum Essential Force (MEF)
Foto: Dispenad
perlu diperkuat karena belum mampu menjawab tantangan yang sedang dan akan dihadapi. Komando wilayah yang memiliki kemampuan kemampuan pemberdayaan pemberdayaan wilayah secara tersebar serta pembinaan potensi nasional melalui pembinaan teritorial secara berkelanjutan menjadikan suatu kekuatan daya tangkal terhadap calon lawan yang akan menyerang dan menduduki sebagian wilayah perbatasan. Kekuatan penangkal maupun kemampuan dan gelar yang dimiliki TNI AD dengan kesiapan Alutsista yang rendah serta Alutsista yang berada dalam kondisi kritis seperti Rudal Rapier, RBS, Ranpur, Tank, Panser, dan meriam tidak akan memberi daya tangkal yang efektif. Kopassus yang mempunyai kemampuan tempur para komando dengan kemampuan penangkalan denial dan penangkalan reprisal, Sandi Yudha serta kemampuan penanggulangan teroris yang tinggi cukup membawa dampak penangkalan bagi calon lawan khususnya ancaman dari dalam negeri. Kekuatan Kostrad dan Kopassus dengan Alutsista yang umumnya digelar di Pulau Jawa dalam perang tidak dapat berbuat banyak, demikian halnya, kekuatan komando kewilayahan. Mengingat geografi Indonesia yang mempunyai 3 ALKI dan beberapa choke points di Selat Sunda, Selat Lombok, dan Selat Makassar, serta daerah-daerah strategis di wilayah perbatasan, maka kemampuan TNI AD diarahkan pada 3 (tiga) jenis kemampuan yakni kemampuan lintas udara, kemampuan tempur hutan gunung dan kemampuan Rala Suntai (rawa laut, sungai dan pantai). Selain itu, dibutuhkan pembangunan Satkomlek, Satrudal, dan satuan-satuan yang mendukung penggunaan Alutsista yang modern.
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 18
29/03/2012 11:36:01
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD inilah saatnya untuk meluruskan dan meng-alignment kembali komitmen Kemenkeu dan Bappenas agar dapat secara proporsional mendukung kebijakan Presiden selaku kepala pemerintahan. Disamping itu, dibentuk Komite Percepatan Pengadaan Alutsista TNI (High Level Committee) yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pertahanan Nomor Kep/642/M/ VIII/2011 tanggal 26 Agustus 2011, dengan tugas merumuskan kebijakan percepatan pengadaan Alutsista TNI, melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan percepatan pengadaan Alutsista TNI, dan mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan percepatan pengadaan Alutsista TNI.
Pengendalian pelaksanaan Minimum Essential Force (MEF) TNI yang di dalamnya terdapat kebijakan modernisasi Alutsista TNI, diantaranya berupa petunjuk sebagai berikut; Pertama, penyelarasan Minimum Essential Force (MEF) untuk mewujudkan kepentingan mendesak pembangunan pertahanan negara dengan mempertimbangkan perkembangan lingkungan strategis dan ancaman aktual. Kedua, pentahapan penyelarasan Minimum Essential Force (MEF) menjadi pedoman dalam pemenuhan Alutsista yang tertuang dalam program dan anggaran tahunan. Ketiga, kebijakan rancang bangun Minimum Essential Force (MEF) menjadi dokumen yang bersifat “Rahasia” yang hanya
boleh digunakan oleh kalangan tertentu yang menangani bidang kebijakan, strategi dan perencanaan pertahanan negara.
Penutup.
Demikian kebijakan modernisasi Alutsista TNI sebagai bagian dari strategi pertahanan negara yang berupa Minimum Essential Force (MEF) TNI, semoga dapat dipahami, dimanfaatkan dan dilaksanakan sebagaimana dilaksanakan sebagaimana mestinya, mestinya, Tuhan semoga semoga YangTuhan Maha Yang Esa Maha Esa senantiasa senantiasa memberikan memberikan petunjuk petunjuk dan bimbingan-Nya dan bimbingan-Nya agar agar TNI TNI dapat dapat melaksanakan melaksanakantugas tugas dan pengabdian kepada bangsa dan negara dengan sebaik-baiknya.
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS I. Data Pokok. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama Pangkat/NRP Tempat/Tgl. Lahir Agama Status Sumber Pa/Th Jabatan
: : : : : : :
Among Margono, S.E. Laksda TNI/7609/P Magetan/13-04-1956 Islam Kawin AAL/1978 Asrenum Panglima TNI
II. Riwayat Pendidikan Militer. A. Dikbangum. 1. 2. 3. 4.
AAL Angk-24 Selapa Art Angk-3 Seskoal Angk-33 PPRA Lemhannas Angk-XLI
: 1978 : 1985/86 : 1995/96 : 2008
B. Dikbangspes. 1. PD BTK 2. Sus Eka Dasar
: 1986 : 1989
IV. Riwayat Jabatan. III. 1. 2. 3. 4.
DPB Denma Armada DPB KRI NUK Armada DPB KRI SAM Armada Padiv Bah KRI SAM Armada
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
Padiv Nav KRI SAM Armada DPB Denmako Kolinlamil Dan Terminal Jkt Kolinlamil Paurminlog Smilog Terminal Jkt Kolinlamil Dan KRI JSA Armatim DPB DPBDenma DenmaLantamal LantamalTRT TRTArmabar Armabar DPB Satban Armatim Pabandya Kom Guskamla Armabar Dan KRI SGU Armabar PS Paban Komlek Sops Guspurla Armabar Dan KRI BPP Satban Armabar Dan KRI TPL Sat Fib Armabar Dik Seskoal DPB Denmako Mako Armabar Dan KRI STS Satkor Armabar Dan KRI YNS Satkor Armatim Paban Ren Sops Mako Arma Koarmabar Kadep Ops Ditdik Seskoal Kapusoyu Seskoal Kaopsjar Seskoal Did Ditjian Seskoal Dir Ditdik Seskoal Paban I Renstra Srena Kasal Mabesal Wadan Lantamal VII Koarmabar Wadan Lantamal IV TPI Koarmabar Danlantamal IV TPI koarmabar Waasrena Kasal Mabesal Dan Seskoal Pang Koarmatim Asrena kasal Mabesal Asrenum Panglima TNI
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 19
19
29/03/2012 11:36:01
Jurnal Yudhagama
MODERNISASI ALUTSISTA TNI AD UNTUK MENCAPAI PEMBANGUNAN KEKUATAN POKOK MINIMUM Oleh : Mayor Jenderal TNI Ir. Drs. Subekti, M.Sc, M.PA (Asrena Kasad saat ini menjabat sebagai Pangdam VI/Mlw)
Modernisasi Alutsista TNI Angkatan Darat sedang berjalan dalam rangka pemenuhan kebutuhan Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force/MEF) dalam pelaksanaannya berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan mendesak karena terbatasnya dukungan anggaran. Pendahuluan.
P
embangunan kekuatan TNI AD dilaksanakan atas dasar konsep pertahanan berbasis kemampuan (based defence capabilities), kekuatan dan gelar satuan sehingga pembangunan kekuatan TNI AD utamanya diarahkan agar dapat melaksanakan tugas pokoknya yaitu menegakkan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah darat dan menyelamatkan segenap Bangsa Indonesia yang dalam pelaksanaannya diarahkan kepada tercapainya Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force), dengan sasaran tingkat kekuatan yang cukup mampu menjamin kepentingan strategis pertahanan aspek darat. Untuk dapat mewujudkan pembangunan kekuatan TNI AD maka perlu adanya dukungan anggaran dari pemerintah guna tercapainya pemantapan satuan yang diharapkan dengan memiliki daya tangkal yang mampu mengatasi setiap bentuk ancaman yang mungkin timbul dalam kurun waktu lebih kurang lima sampai dua puluh tahun kedepan. Adapun modernisasi Alutsista yang diharapkan secara bertahap dilaksanakan penggantian dan
20
pengadaan senjata yang baru sesuai dengan perkembangan teknologi dan melaksanakan pembentukan satuan baru di setiap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya wilayah perbatasan dengan negara lain, daerah rawan konflik, pulau-pulau terluar serta seluruh wilayah sesuai dengan luas wilayah dan ancaman yang mungkin timbul baik dari dalam maupun dari luar. Modernisasi Modernisasi dipandang dipandang sudah sangat mendesak, karena dengan meningkatnya intensitas dan eskalasi ancaman, akibat perkembangan lingkungan strategis, menuntut profesionalisme TNI Angkatan Darat dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Untuk dapat meningkatkan profesionalitas itu, prioritas kita antara lain adalah memenuhi dan melengkapi Alutsista TNI Angkatan Darat dengan peralatan modern, bukan dengan Alutsista yang sudah tua dan usang. Kondisi Alutsista TNI AD Saat Ini. Alutsista mempunyai peran yang sangat penting dalam penyelenggaraan pertahanan negara. Meskipun kita mengenal istilah ”the man behind the gun”, yaitu menempatkan manusia/ prajurit sebagai unsur utama
dalam pertempuran (perang), namun kedepan seiring dengan meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain unsur manusia sebagai unsur yang paling dominan dalam memenangkan pertempuran, maka teknologi persenjataan militer yang kita miliki juga sangat mewarnai kemenangan dalam suatu pertempuran. Para pakar ilmu perang dewasa ini menggolongkan peperangan dalam empat generasi (Generation Warfare/GW), yaitu peperangan generasi pertama (1GW) yang sangat mengandalkan kekuatan manusia, peperangan generasi kedua (2GW) adanya penggunaan senapan dan meriam sebagai respon atas perkembangan teknologi senjata, peperangan generasi ketiga (3GW) yang banyak mengandalkan keunggulan teknologi senjata dan teknologi informatika, serta peperangan generasi keempat (4GW), peperangan asimetris dan non-linier yang menggunakan seluruh sarana prasarana dan sistem senjata, yang ditujukan untuk menghancurkan kemauan bertempur musuh1. Dalam peperangan ini 1 Periksa : J.S. Prabowo, 2009 dalam bukunya yang berjudul “Perang Darat”, hal.13-16.
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 20
29/03/2012 11:36:02
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD menunjukkan adanya eskalasi peningkatan penggunaan kekuatan teknologi persenjataan dari generasi ke generasi. Pengadaan teknologi persenjatan yang semakin modern dan canggih, menjadi salah satu pertimbangan penting bagi suatu negara, agar dapat memenangkan suatu peperangan. Teknologi persenjataan yang kita kenal dengan Alutsista merupakan peralatan militer yang digunakan untuk pertempuran, yaitu meliputi kendaraan tempur, senjata dan pesawat terbang beserta peralatan pendukungnya. SIAP OPS TIDAK SIAP OPS
Kesiapan Operasional Alutsista TNI AD saat ini
Kondisi Alutsista yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat saat ini, pada umumnya sebagian besar adalah pengadaan lama, yang dibuat antara tahun 1940 s.d 1986. Sebagian besar Alutsista ini suku cadangnya tidak tersedia dan bahkan pabrik pembuatnya sudah tidak memproduksi lagi. Sedangkan Alutsista TNI Angkatan Darat yang termasuk kategori pengadaan baru adalah Alutsista TNI Angkatan Darat yang dibuat antara Tahun 1993 s.d 2007. Alutsista pengadaan baru ini secara umum kondisinya baik dan siap operasional, antara lain yaitu Panser Panhard, Panser VAB-NG, Tank Scorpion-90, Tank Stormer, Panser APR1 V1 dan Panser APS2 V1 (untuk Satuan Kavaleri). Pesawat Terbang Britten Norman dan Pesawat Terbang Bufallo (untuk Satuan Penerbad).
Kesiapan Operasional Alutsista TNI AD saat ini dari TOP/DSPP
Meriam Kal 155 mm (untuk Satuan Armed), Meriam Kal 23 Zurr Giant Bow dan Rudal Grom (untuk Satuan Arhanud), Helikopter MI-35 P dan Pesawat Terbang MI-17 V-5 (untuk Satuan Penerbad)2. Kebijakan Pembinaan Alutsista TNI Angkatan Darat. Sasaran pembinaan Alutsista TNI Angkatan Darat diarahkan untuk memelihara seluruh Alutsista pengadaan lama dan melaksanakan pengadaan alutsista baru untuk rematerialisasi dan pengisian satuan baru. Untuk pengadaan alutsista ini, dilaksanakan dengan mengutamakan produksi dalam negeri bekerjasama dengan BUMNIS, yang dilaksanakan secara bertahap dan berlanjut sesuai prioritas kebutuhan. Modernisasi Alutsista melalui pengembangan secara bertahap yang diarahkan pada peremajaan persenjataan, menjadi pusat perhatian Pemerintah. Presiden RI dalam Rapat Kabinet Paripurna pada tanggal 4 Oktober 2010, menyampaikan rencana Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force 2
Periksa : Ibid2
atau MEF) TNI 2010-20143, yang membahas khusus tentang upaya percepatan modernisasi Alutsista yang dimiliki TNI, baik TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut maupun TNI Angkatan Udara. Kebijakan ini selanjutnya ditindaklanjuti dengan merealisasikan alokasi anggaran tahun pertama pada Renstra II TNI 2010-2014 sebesar Rp. 50 Trilyun. Salah satu kebijakan strategis yang saat ini sedang berjalan adalah Pemerintah akan membangun Kekuatan Pokok Minimum TNI (Minimum Essential (Minimum Essential ForceForce/MEF), atau MEF), baik melalui pengadaan dari luar negeri maupun melalui Revitalisasi Industri Pertahanan. Sejumlah Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) dilibatkan dan ditingkatkan produktivitasnya, seperti PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI), PT. Pindad, PT. PAL dan PT. LEN. Pembangunan MEF ini akan menjadi program yang berkelanjutan, menuju terwujudnya Postur Ideal TNI. Adapun sasaran kegiatan pembinaan Alutsista TNI Angkatan Darat yang dilaksanakan adalah: adalah : 1) Pemeliharaan Alutsista, guna meningkatkan kesiapan operasional satuan yang akan melaksanakan tugas operasi maupun untuk mendukung pelaksanaan pendidikan dan latihan. 3 Periksa : Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force) TNI pada Direktif Panglima TNI tanggal 18 Mei 2009.
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 21
21
29/03/2012 11:36:03
Foto: Istimewa
Jurnal Yudhagama
Pengadaan Alutsista diarahkan untuk memenuhi kebutuhan satuan tempur
2) Pengadaan Alutsista baru untuk satuan yang baru dibentuk dan mengisi satuan yangdiarahkan baru dibentuk, mengganti materiil Pengadaan Alutsista untuk memenuhi kebutuhan satuanyang tempursudah mengisi kekurangan yang ada tidak layak operasi. Mengingat maupun untuk Alutsista mengganti Alutsista yangdiarahkan tersedia, 2) Pengadaan baru untuk terbatasnya 2) Prioritasanggaran pengadaan yang sudah tidak layak operasional. maka pengadaan diprioritaskan mengisi satuan yang baru dibentuk, untuk memenuhi kebutuhan 3) Mempertahankan kekuatan materiil mengisi kekurangan yang ada pada satuan yang baru yang dibentuksangat dan Alutsista yang ada Alutsista dengan dibutuhkan untuk yang operasional maupun untuk mengganti mengganti materiil sudah melaksanakan mau- satuan dan memenuhi yang sudah tidakrepowering layak operasional. tidak layak operasi. kebutuhan Mengingat pun retrofitting Alutsista serta minimal satuan sehingga masih 3) Mempertahankan kekuatan terbatasnya anggaran yang tersedia, pengadaan suku cadang guna memungkinkan untuk mendukung Alutsista yang ada dengan maka pengadaan diprioritaskan meningkatkan operasional. satuan. yang melaksanakan kesiapan repowering mau- tugas pada pokok materiil sangat punMencermati kondisi Alutsista 3) Terus melakukan retrofitting Alutsista serta dibutuhkan untuk usaha-usaha operasional saat ini, dihadapkan mempertahankan kondisi pengadaan suku dengan cadangsasaran guna untuk satuan dan memenuhi kebutuhan pembinaan Alutsista TNI Angkatan Alutsista yang ada, termasuk meningkatkan kesiapan operasional. minimal satuan sehingga masih Darat, kebijakan pengadaan agar Mencermati kondisipembinaan Alutsista Alutsista memungkinkan untuk lama, mendukung Alutsista TNI Angkatan Darat tetap dapat dimanfaatkan, antara saat ini, dihadapkan dengan sasaran tugas pokok satuan. kedepan adalah: melalui pemeliharaan dan 3) Terus melakukan usaha-usaha pembinaan Alutsista TNI Angkatan lain 1) Pengadaan Alutsista dilaksanaperbaikan. Darat, kebijakan pembinaan untuk mempertahankan kondisi kan secara bertahap sesuai dengan Alutsista TNI Angkatan Darat Alutsista yang ada, termasuk Peran Strategis alokasi anggaran yang tersedia AlutsistaIndustri pengadaan lama, dalam agar kedepan adalah: Pengadaan Alutsista TNI Angkatan baik pada PPPA TNI Angkatan 1) Pengadaan Alutsista dilaksana- tetap dapat dimanfaatkan, antara Darat maupun dana sesuai Kredit dengan Export Darat. kan secara bertahap lain melalui pemeliharaan dan (KE). Hal ini berpedoman kepada alokasi anggaran yang tersedia perbaikan. Alutsista TNI rencana kekuatan Pengadaan baik padapembangunan PPPA TNI Angkatan Angkatan Darat melalui industri TNI Angkatan Darat jangka panjang Peran Industri Strategis Dalam Darat maupun dana Kredit Export 4 dan strategis dalam negeri (Postur Darat) Pengadaan Alutsista TNImerupakan Angkatan (KE). HalTNI ini Angkatan berpedoman kepada jangka sedang/menengah (Renstra tindak lanjut dari kebijakan Darat. rencana pembangunan kekuatan 5 . TNI Angkatan Darat) Pemerintah dalam upaya TNI Angkatan Darat jangka panjang 2) Prioritas pengadaan diarahkan meningkatkan kemandirian industri 4 Alutsista TNI (Postur TNI Angkatan Darat) dan Pengadaan untuk memenuhi kebutuhan pertahanan. Angkatan Darat melalui industri jangka sedang/menengah (Renstra 4 Periksa : Postur TNI AD Tahun Industri strategis negeri 5 . Kasad Nomor strategis dalam negeridalam merupakan TNI Angkatan 2005-2024 pada Darat) Keputusan sangat potensial untuk memenuhi 4 Periksa : Postur TNI AD2006. Tahun Kep/36/X/2006 tanggal 30 Oktober tindak lanjut dari kebijakan kebutuhan TNI Angkatan 2005-2024 pada Keputusan Kasad Nomor 5 Periksa : Revisi Pembangunan Pemerintah Alutsista dalam upaya Kep/36/X/2006 tanggal 30 Oktober MEF Tahun 2010-2024 yang terbagi2006. dalam Darat. Ditinjau dari sisiindustri SDM meningkatkan kemandirian 5 Renstra, Periksa Revisi Pembangunan tiga yaitu: Renstra I 2010-2014, maupun sarana dan prasarana yang 2020-2024 pada Peraturan Kasad Nomor MEF Tahun dalam Renstra II 2010-2024 2015-2019yang danterbagi Renstra III Perkasad/32/VIII/2010 Tanggal 20 Agustus dimiliki, maupun hasil produksinya tiga Renstra, yaitu Renstra Kasad I 2010-2014, 2020-2024 pada Peraturan Nomor Renstra II 2015-2019Tanggal dan Renstra III Perkasad/32/VIII/2010 20 Agustus 2010.
22
2010.
tidak kalah dengan produk luar negeri. Untuk itu maka industri dalam negeri ini perlu diberdayakan agar teknologi persenjataan yang pertahanan. kita miliki mampu Industri juga strategis dalambersaing negeri dengan negara-negara lain, serta sangat potensial untuk memenuhi mengurangi ketergantungan kita kebutuhan Alutsista TNI Angkatan terhadap Alutsista dari luar negeri. Darat. Ditinjau dari sisi SDM maupun Beberapa Alutsista saranapengadaan dan prasarana yang TNI Angkatan Darat yang dipenuhi dimiliki, maupun hasil produksinya melalui kerjasama dengan industri tidak kalah dengan produk luar strategis dalam negeri diantaranya negeri. Untuk itu maka industri adalah pengadaan (Pistol dalam negeri ini perlu Pistol diberdayakan P1, Pistol P2, Pistol Isyarat dan agar teknologi persenjataan yang Pistol Mitraliur (PM 1), Senapan kita miliki juga mampu bersaing (SS1 V1, negara-negara SS1 V2, SS1 V3, V3 dengan lain,SS1serta popor lipat, SS1 V5 Raider, SS2 V1, mengurangi ketergantungan kita SS2 V2, SPR) dengan PT. negeri. Pindad. terhadap Alutsista dari luar Dengan PT. Pindad, TNI Angkatan Beberapa pengadaan Alutsista Darat juga melakukan TNI Angkatan Darat yangkerjasama dipenuhi dalam pengadaan Munisi industri Kaliber melalui kerjasama dengan Kecil/MKK (Mu Kal. 9 mm, Kal. 5,56 strategis dalam negeri diantaranya mm, Kal. 7,62 mm, Kal. 12,7 adalah pengadaan Pistol (Pistolmm P1, dan Isyarat) dan Kendaraan PistolMunisi P2, Pistol Isyarat dan Pistol Tempur 6x6 (SS1 dan Mitraliur Panser (PM 1),(APS Senapan rencananya APS 4x4). V1, SS1 V2, SS1 V3, SS1 V3 popor lipat,Sementara itu,SS2dengan PT. SS1 V5 Raider, V1, SS2 V2, DI melakukan kerja sama dalam SPR) dengan PT. Pindad. Dengan pengadaan Terbang Darat (BellPT. Pindad,Pesawat TNI Angkatan 412, Bolcow-105 dan Cassa-212). juga melakukan kerjasama dalam Sedangkan PT. LENKecil/ dan pengadaan dengan Munisi Kaliber PT. Dahana, TNI Angkatan Darat MKK (Mu Kal. 9 mm, Kal. 5,56 mm, melaksanakan kerjasama Kal. 7,62 mm, Kal. 12,7 mmdalam dan pengadaan alat komunikasi dan Mu Isyarat) dan Kendaraan Tempur 6 . bahan peledak Panser (APS 6x6 dan rencananya APS 4x4).Periksa : Ibid2 6
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 22
29/03/2012 11:36:03
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD Dalam Sementara pengadaan itu, Alutsista dengan dari PT. DI melakukan luar negeri, TNI kerja Angkatan sama dalam Darat pengadaan selalu menuntut Pesawat Terbang disediakannya (Bell412, Bolcow-105 fasilitas berupa TOT dan (Transfer Cassa-212). of Sedangkan dengan industri Technology) PT. LENdalam dan PT. Dahana, negeri, sehingga TNI Angkatan kita mampu Darat melaksanakan perbaikan melaksanakan kerjasama sendiri dalam dan pengadaan secara bertahap alat kita komunikasi mampu untuk dan bahan peledak6. di dalam negeri. memproduksinya Disamping Dalam pengadaan itu, dalam Alutsista beberapa dari luar negeri,Alutsista, pengadaan TNI Angkatan kita menuntut Darat selalu menuntutproduksi dilaksanakannya disediakannya didalam fasilitas atau negeri berupapenggunaan TOT (Transferlocal of Technology) content dengan dengan persentase industri dalam yang negeri, lebih tinggi. sehingga Kebijakankita semacam mampu ini melaksanakan merupakan suatu perbaikan upaya untuk sendirilebih dan secara bertahap mempercepat kemandirian kita mampuindustri untuk memproduksinya dalam negeri. di dalam negeri. Pelaksanaan Disamping itu,pemenuhan dalam beberapa Alutpengadaan sista melalui Alutsista, proseskitapengadaan menuntut dilaksanakannya dalam negeri danproduksi pengadaan didalam luar negeri sampai atau saat penggunaan ini telah berhasil local content dengan meningkatkan kemampuan persentase Alutsista yang lebih di satuan tinggi. jajaran Kebijakan TNI Angkatan semacam Darat, ini merupakan namun masih suatubelum upaya untuk memenuhi lebih mempercepat kebutuhan standard kemandirian minimal, industri bila dalam negeri. dikaitkan dengan sasaran yang Pelaksanaan pemenuhan telah ditetapkan dalam rencana Alutsista melalui kekuatan proses pengadaan pembangunan seperti dalamtercantum negeri dan pengadaan yang dalam Renstra luar TNI negeri sampai ini telah berhasil Angkatan Daratsaat 2010-2014. meningkatkan Dalam Kebijakan Pembangunan kemampuan Alutsista Postur Militer, Darat, maka di satuanPertahanan jajaran TNI Angkatan prioritas dan fokus pengembangan namun masih belum memenuhi postur pertahanan militer kebutuhan standard minimal, bila diarahkan terwujudnya MEF dikaitkan pada dengan sasaran yang TNI telah Angkatan ditetapkanDarat. dalamPengertian rencana MEF disini adalah suatu standar pembangunan kekuatan seperti Kekuatan Pokokdalam dan Renstra Minimum yang tercantum TNI TNI Angkatan Darat yang mutlak Angkatan Darat 2010-2014. Dalam sebagai Kebijakan Pembangunan disiapkan prasyarat utama Posturmendasar Pertahanan maka serta bagi Militer, terlaksananya prioritasefektif dan fokus pengembangan secara tugas pokok dan postur TNI Angkatan pertahananDarat militer fungsi dalam diarahkan pada terwujudnya menghadapi ancaman aktual7. MEF TNI Dengan demikian, peran Angkatan Darat. maka Pengertian industri dalam pengadaan MEF disini adalah suatu Alutsista standar TNI Angkatan Darat dan menjadi sangat Kekuatan Pokok Minimum strategis untuk mencapai TNI Angkatan Darat yangstandard mutlak minimal ideal, yang utama harus disiapkan yang sebagai prasyarat dimiliki oleh TNIbagi Angkatan Darat, serta mendasar terlaksananya sesuai secara Postur efektifTNI.tugas pokok dan fungsi HalTNI ini juga sebagaiDarat penjabaran Angkatan dalam dari Visi dan ancaman Misi TNI, sebagaimana menghadapi aktual7. 7 Periksa: Ibid2 : Kebijakan Umum 6 Periksa Pertahanan Periksa Negara: Kebijakan 2010-2014 Umum pada 7 Peraturan Indonesia Pertahanan Presiden Negara Republik 2010-2014 pada Nomor 41 Tahun 2010.hal.6-7
JENIS BELANJA
TA. 2011
TA. 2012
Belanja Pegawai
Rp. 16,357 Trilyun
Rp. 24,847 Trilyun
Belanja Barang
Rp. 2,613 Trilyun
Rp. 2,891 Trilyun
Belanja Modal
Rp.
Rp. 2,557 Milyar
PHLN/KE
Rp. 1,678 Trilyun
-
Jumlah
Rp. 21,506 Trilyun
Rp. 30,297 Trilyun
858 Trilyun
Disini jelas bahwa sebagian besar anggaran yang diterima oleh TNI Disini jelas bahwa sebagian besar anggaran yang diterima oleh TNI Angkatan Darat digunakan untuk belanja pegawai. Angkatan Darat digunakan untuk belanja pegawai. tertuang Dengan dalam demikian, Peraturan maka Panglima peran industri dalam pengadaan Alutsista TNI Nomor Perpang/11/II/2010 TNI Angkatan Darat menjadi sangat tanggal 25 Februari 2010, tentang strategisKebijakan untuk mencapai standard Revisi Strategis TNI minimal2010-2014, yang ideal, yangVisiharus Tahun dimana TNI dimiliki terwujudnya oleh TNI Angkatan Darat, adalah TNI sebagai sesuai Postur TNI. komponen utama pertahanan Hal iniyang juga sebagai penjabaran negara tangguh, dengan dari visiyaitu dan misi TNI, sebagaimana Misi, menjaga kedaulatan tertuang dalam Peraturan dan keutuhan wilayah Panglima Negara TNI Nomor Perpang/11/II/2010 Kesatuan Republik Indonesia, serta tanggal 25 Februari tentang keselamatan bangsa, 2010, mewujudkan Revisi Kebijakan kekuatan, Strategis TNI pembangunan keTahun 2010-2014, dimanakekuatan visi TNI mampuan dan gelar 8 menuju MEF secara bertahap . adalah terwujudnya TNI sebagai komponen utama pertahanan Upaya Modernisasi negara Percepatan yang tangguh, dengan Alutsista TNI Angkatan misi, yaitu menjaga Darat. kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Modernisasi Alutsista serta TNI Kesatuan Republik Indonesia, Angkatan Darat dilakukan melalui keselamatan bangsa, mewujudkan kegiatan pengembangan Alutsista pembangunan kekuatan, kesecara bertahap yang diarahkan mampuan dan gelar kekuatan 8 menuju MEF secara bertahapdengan . pada pembaharuan Alutsista pengadaan baru. Alutsista Upaya Percepatan pengadaan lama yang Modernisasi tidak efektif Alutsista TNI Angkatan Darat. untuk membangun daya tangkal, perlu segera dihapuskan dari Modernisasi Alutsista TNI daftar inventaris, guna menghemat Angkatan pemeliharaan. Darat dilakukan melalui anggaran kegiatan Untuk pengembangan mewujudkan modernisasi Alutsista Alutsista TNI Angkatan Darat secara bertahap yang diarahkan dibutuhkan adanya kebijakan, Peraturan Presiden Republik Indonesia strategi upaya percepatan yang Nomor 41dan Tahun 2010.hal.6-7 8 Periksa : Artikel Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, SE yang berjudul “Mewujudkan TNI Yang Tangguh” Tahun 2010.
dilakukan pembaharuan pada secara serasi, dengan selaras Alutsista dan berkesinambungan pengadaan baru. Alutsista dalam pengadaan lama pencapaian modernisasi yang tidak Alutsista efektif untuk TNI Angkatan membangun Darat. daya tangkal, Modernisasi ini untuk meperlu segera dihapuskan dari wujudkan pembangunan postur daftar inventaris, guna menghemat TNI Angkatan Darat yang meliputi anggaran pemeliharaan. Untuk mewujudkan kekuatan, kemampuan modernisasi dan gelar, Alutsista TNI Angkatan menuju MEF secara bertahap. Dalam Darat mewujudkan kemampuan, gelar dibutuhkan adanya kebijakan, dan kekuatan menuju MEF, TNI strategi dan upaya percepatan yang Angkatan mengacu MEF dilakukan Darat secara serasi,pada selaras TNI dalam penyusunan dan dimana berkesinambungan dalam perencanaan pembangunan kepencapaian modernisasi Alutsista kuatan untukDarat. mencapai tingkat TNI Angkatan Modernisasi ini untuk kekuatan tertentu (capability based mewujudkan pembangunan postur planning) termasuk pentahapannya, TNI Angkatan yang program meliputi harus sesuai Darat dengan kekuatan, kemampuan dan Pokok gelar, pembangunan Kekuatan menuju MEF secara bertahap. Dalam Minimum yang telah dicanangkan mewujudkan kemampuan, gelar Pemerintah dan diharapkan dan kekuatan TNI terealisasi pada menuju MEF, tahun 2024. Upaya Angkatan Darat mengacu padadalam MEF mewujudkan MEF ini terbagi TNI tahap dimanaperencanaan dalam penyusunan tiga strategis perencanaan ke(Renstra) yaitupembangunan Renstra I (2010kuatan Renstra untuk IImencapai tingkat 2014), (2015-2019), dan kekuatanIIItertentu (capability based Renstra (2020-2024). Selanjutnya, dalam upaya planning) termasuk pentahapannya, menuju postur dengan MEF, pengelolaan harus sesuai program Alutsista TNI dilakukan pembangunan Kekuatan dengan Pokok penghapusan, mempertahankan Minimum yang telah dicanangkan Alutsista dan Pemerintah yangdan dimiliki, diharapkan pengadaan. terealisasi pada tahun 2024. Upaya mewujudkan Pembangunan TNI tersebut MEF MEF ini terbagi dalam juga diikuti perencanaan dengan peningkatan tiga tahap strategis SDM TNI,yaitu peningkatan (Renstra) Renstra I sarana (2010dan mendukung 2014),prasarana Renstra II yang (2015-2019), dan Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 23
23
29/03/2012 11:36:04
Alutsista yang modern mendukung dalam kesiapan bertugas
Renstra III (2020-2024). cermat kebutuhan Alutsista yang Selanjutnya, dalam upaya diperlukan dan besaran anggaran Alutsista yang modern mendukung dalam kesiapan bertugas menuju postur MEF, pengelolaan yang dibutuhkan. Berkaitan dengan Alutsista TNI dilakukan dengan masalah dukungan anggaran, untuk penghapusan, mempertahankan Alutsista dalam rangka operasional Alutsista beserta pengadaan rencana alokasi anggaran baik yang alutsista yang dimiliki, dan percepatan menuju MEF 2010-2014, pengawakannya, serta pengerahan dari KE, PDN maupun dari ON TOP pengadaan. Angkatan unsur-unsur operasional yang lebih TNI dengan rincian Darat sebagaimendapatkan berikut: efektif. Pembangunan MEF TNI tersebut rencana alokasi anggaran baik yang Hal ini dimaksudkan untuk - Kredit Ekspor : T.A. 2011 dari juga diikuti dengan peningkatan dari KE, PDN maupun dari ON TOP mengoptimalkan penggunaan jumlah USD 5,5 jt untuk Kemhan/ SDM TNI, pertahanan peningkatan sarana rincianuntuk sebagai berikut : anggaran sebaik dengan TNI alokasi TNI Angkatan Kredit Ekspor : T.A. 2011 dari dan prasarana yang mendukung - 9 mungkin . Darat sebesar USD 1,168 jt. jumlah USD 5,5 jt untuk Kemhan/ operasional Alutsista beserta Dengan demikian untuk - PDN : TNI Angkatan Darat TNI alokasi untuk Angkatan pengawakannya, serta pengerahan mewujudkan kekuatan TNI mendapatkan alokasiTNI anggaran dari Darat sebesar USD 1,168 jt. unsur-unsur operasional yang lebih Angkatan Darat yang tangguh dan pinjaman dalam negeri sebesar 200 efektif. ini dimaksudkan PDN tahun : TNI mulai Angkatan Darat - setiap handal, Hal salah satu aspek untuk yang M dari tahun mengoptimalkan penggunaan mendapatkan alokasi anggaran dari perlu dipenuhi adalah melakukan 2010 sampai dengan tahun 2014. anggaran pertahanan sebaik pinjaman dalam negeri sebesar 200 modernisasi Alutsista TNI Angkatan - ON TOP : Dalam rangka 9 . mungkin M setiap tahun mulai dari tahun Darat secara bertahap dan percepatan menuju MEF 2010-2014 Dengan demikian untuk 2010 sampai telah denganmengalokasikan tahun 2014. Pemerintah berkelanjutan, sejalan dengan mewujudkan kekuatan TNI - ON TOP : Dalam rangka rencana pembangunan Postur anggaran kepada Kemhan/TNI Angkatan Darat yang tangguh dan percepatan menuju MEF 2010-2014 Pertahanan dan Postur TNI, serta sebesar Rp 50 T. Dari alokasi tersebut handal, satuDarat aspek yang Pemerintah telah mengalokasikan TNI AD mendapatkan alokasi Postur TNIsalah Angkatan 20 tahun perlu dipenuhi adalah melakukan anggaran kepada Kemhan/TNI dalam mendatang. Hal ini disebabkan sebesar Rp 11.5 T yang dibagi memodernisasi TNI sebesar Rp 50dengan T. Dari alokasi empat tahun rinciantersebut ; tahun karena kebutuhanAlutsista Alutsista TNI Angkatan AD mendapatkan alokasi 2011 sebesar Rp 2.5 T dimana Rp Angkatan Darat Darat secara yang bertahap modern TNI dan berkelanjutan, sejalan dengan sebesar Rp 11.5 T yang dibagi dalam Rp akan sangat menentukan dalam 600 M masuk dalam APBN dan rencana Postur 1,9 empat tahunAPBNP, denganTahun rincian2012 ; tahun T dalam Rp mendukungpembangunan sistem pertahanan Pertahanan dan Postur TNI, serta 2011 sebesar Rp 2.5 T dimana Rp 2.75 T, Tahun 2013 Rp 3.0 T dan negara yang kuat. Postur TNI Angkatan Darat 20 tahun 600 M masuk dalam APBN dan Rp Oleh karenanya, dalam Tahun 2014 Rp 3.25 T dimana selain mendatang. Hal iniTNIdisebabkan 1,9 T dalam APBNP, Tahun tersebut 2012 Rp modernisasi Alutsista Angkatan untuk Alutsista, anggaran karena kebutuhan Alutsista TNI 2.75 T, Tahun 2013 Rp 3.0 T dan Darat perlu dihitung secara juga setiap tahunnya dialokasikan Angkatan Darat yang modern Tahun 2014 Rp 3.25 T dimana selain cermat kebutuhan Alutsista yang sebesar 15 % untuk pembangunan akan sangat menentukan dalam untuk alutsista, anggaran tersebut diperlukan dan besaran anggaran fasilitas. mendukung sistem pertahanan jugaUntuk setiapmemberikan tahunnya dialokasikan gambaran yang dibutuhkan. Berkaitan dengan negara yang kuat. sebesar 15 % pembangunan mendalam dalam masalah dukungan anggaran, untuk yang lebih untuk Oleh Alutsista karenanya, dalam masalah fasilitas. anggaran ini, selanjutnya pengadaan dalam rangka modernisasi Alutsista TNI2010-2014, Angkatan Untuk memberikan gambaran dapat dilihat perbandingan alokasi percepatan menuju MEF yang lebih mendalam Darat perlu dihitung secara TNI TNI Angkatan Darat mendapatkan anggaran yang diterima dalam masalah selanjutnya 9 Periksa : Ibid9. Angkatan anggaran Darat dariini,total sebesar 24
Foto: Dispenad
Jurnal Yudhagama dapat21,506 dilihat perbandingan Rp. Trilyun pada alokasi Tahun anggaran 2011 yang danditerima Anggaran sebesar TNI Rp. AngkatanTrilyun Darat dari totalAnggaran sebesar 30,297 Tahun Rp. 21,506 Trilyun pada Tahun 2012. Anggaran 2011 dan sebesar Rp. 30,297 Trilyun Tahun Anggaran Permasalahan-Permasalahan yang 2012. Dihadapi TNI Angkatan Darat Kedepan. Permasalahan-permasalahan yang 1) Terbatasnya anggaran dihadapi TNI Angkatan Daratyang ke dialokasikan dalam APBN untuk depan. pengadaan maupun pemeliharaan 1) Terbatasnya yang Alutsista yang adaanggaran sehingga tidak dialokasikan dalam APBN untuk dapat memenuhi kebutuhan pengadaan maupun dan pemeliharaan sesuai TOP/DSPP rencana Alutsista yang adakekuatan sehingga tidak pembangunan TNI dapat memenuhi kebutuhan Angkatan Darat yang telah sesuai TOP/DSPP dan maupun rencana ditetapkan dalam Renstra pembangunan kekuatan Postur TNI Angkatan Darat10. TNI 2) Terbatasnya kemampuan Angkatan Darat yang telah BUMNIS/BUMNIP yang maupun dimiliki ditetapkan dalam Renstra 10 . Indonesia untuk Darat memenuhi Postur TNI Angkatan 2) Terbatasnya kemampuan kebutuhan Alutsista TNI Angkatan BUMNIS/BUMNIP Darat dengan hargayang yang dimiliki relatif Indonesiadan untuk memenuhi murah kualitas yang baik, kebutuhan Alutsista TNI Angkatan sehingga untuk pengadaan Alutsista DaratAngkatan dengan harga TNI Darat yang masihrelatif ada murah dan kualitas baik, ketergantungan dari yang pengadaan sehingga untuk pengadaan luar negeri yang harganyaAlutsista relatif TNI Angkatan Darat masihwaktu ada mahal, membutuhkan ketergantungan pengadaan yang dari relatif pengadaan lama dan luar negeri yang harganya relatif rawan terhadap embargo. Program KE pelaksanaannya mahal, membutuhkan waktu 3) mencapai dari 38 pengadaan lebih yang relatif lamabulan, dan sehingga akan berjalan lambat bila rawan terhadap embargo. KE pelaksanaannya dikaitkan target waktu, 3) Programdengan 11 dan mencapai 38 bulan, sesuai MEF lebih Tahun dari 2010-2014 Keputusanakan Otorisasi Menteri (KOM) sehingga berjalan lambat bila untuk anggaran dikaitkan dengan yang target diterima waktu, 11 dan melaluiMEF APBN-P sesuai Tahunditerbitkan 2010-2014setiap Keputusan Otorisasi Menteripadahal (KOM) bulan September-Oktober, untuk anggaran yang diterima pelaksanaan kegiatan butuh waktu melaluilama, APBN-P diterbitkan setiap cukup sehingga akan terjadi bulan September-Oktober, padahal keterlambatan. Sementara itu, disisi pelaksanaan kegiatan kita butuh waktu lain dari segi anggaran tidak lagi cukup lama, sehinggaPembangunan akan terjadi mengenal Anggaran keterlambatan. Lanjutan (APL). Sementara itu, disisi lain Beberapa upaya dan langkah dari segi anggaran kita tidak lagi yang bisaAnggaran dilakukan oleh TNI mengenal Pembangunan Angkatan Darat dalam mengatasi Lanjutan (APL). permasalahan Beberapa tersebut upaya dan langkah antara lain : kebutuhan oleh Alutsista yangMerevisi bisa dilakukan TNI 1) selama tahundalam kedepan secara Angkatan20Darat mengatasi 10 10 Periksa Periksa :: Ibid5. Ibid5. 11 11 Periksa Periksa :: Pembangunan Pembangunan Kekuatan Kekuatan Pokok Pokok Minimum Minimum (Minimum (Minimum Essential Essential Force) Force) TNI TNI AD AD Tahun Tahun 2010-2019 2010-2019 pada pada Peraturan Peraturan Kasad Nomor Perkasad/39/VIII/2009 Kasad Nomor Perkasad/39/VIII/2009 tanggal tanggal 24 24 Agustus Agustus 2009. 2009.
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 24
29/03/2012 11:36:05
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD cermat sesuai tersebut permasalahan dengan kemampuan antara lain : 1) Merevisi anggaran nyata, kebutuhan dikaitkan Alutsista dengan evaluasi selama 20 pengadaan tahun kedepan materiilsecara yang dapat cermatterealisir sesuai dengan selama kurun kemampuan waktu itu, anggaran sehingga nyata, secara dikaitkanbertahap dengan pengadaan evaluasi pengadaan Alutsista materiildimasa yang mendatang dapat terealisir dapat selama sesuai kurundengan waktu sasaran itu, sehingga yang telahsecara ditetapkan bertahap dalam tiga pengadaan tahapan Renstra Alutsista dan Postur dimasa TNI 12 . sesuai dengan Angkatan mendatang Darat dapat 2) Mendorong kemampuan sasaran yang telah ditetapkan dalam industri strategis negeri, tiga tahapan Renstradalam dan Postur TNI yang memproduksi Angkatan mampu Darat12. 2) Mendorong peralatan militer gunakemampuan memenuhi industri strategis negeri, kebutuhan Alutsistadalam TNI, sehingga yang bertahap mampu dapatmemproduksi secara mengurangi peralatan militerAlutsista guna memenuhi ketergantungan produksi kebutuhan TNI, sehingga luar negeriAlutsista serta memanfaatkan secaracadang bertahap suku yangdapat dapatmengurangi diproduksi ketergantungan Alutsista produksi 12 Periksaserta : Ibid5. memanfaatkan luar negeri 12 Periksa : Ibid5.
di dalam suku cadang negeri yanguntuk dapatmendukung diproduksi di dalampemeliharaan. kegiatan negeri untuk mendukung 3) Pengadaan Alutsista tidak hanya kegiatan pemeliharaan. 3) Pengadaanmelalui dilaksanakan AlutsistaProgram tidak hanya KE dilaksanakan melalui KE tetapi didukung dari Program pendanaan tetapi didukung dari lain melalui Program PDNpendanaan (Pinjaman lain melalui Program PDNTOP (Pinjaman Dalam Negeri) dan ON dalam Dalam Negeri) dan ON pengadaan, TOP dalam rangka percepatan rangka percepatan pengadaan, sedangkan untuk mempercepat sedangkan melalui untuk KEmempercepat pengadaan dilaksanakan pengadaan KE dilaksanakan melalui G melalui to G (Government to melalui G to G (Government to Government). Government). Penutup. Penutup. - Kesimpulan. - Kesimpulan. Modernisasi Alutsista TNI Angkatan Modernisasi Alutsistaberjalan TNI Darat sedang Angkatan Darat sedang berjalan dalam rangka pemenuhan kebutuhdalam rangka pelaksanaannya pemenuhan an MEF, dalam kebutuhan MEF, berdasarkan skala prioritasdalam dan pelaksanaannya berdasarkankarena skala kebutuhan mendesak prioritas dan kebutuhan mendesak
karena terbatasnya dukungan terbatasnya dukungan anggaran. anggaran. - Saran. 1) Peran pemerintah sebagai - Saran. Policy Planners dan Investorsebagai perlu 1) Peran pemerintah ditingkatkan untuk Policy Planners danmencapai Investortujuan perlu pemberdayaan nasional ditingkatkan untukindustri mencapai tujuan pemberdayaan industri nasional yang berbasis kompentensi yang yang berbasis kompentensi yang melibatkan BUMN & Industri swasta melibatkan BUMN & Industri swasta lainnya. lainnya. 2) Kebijakan domestic priority 2) Kebijakan domestickebutuhan priority untuk pemenuhan untuk pemenuhan kebutuhan Alutsista telah dilaksanakan oleh Alutsista telah dilaksanakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk pemerintah dengan tujuan untuk memberdayakan BUMN, disisi memberdayakan disisi lain hal tersebut BUMN, menimbulkan lain hal tersebut menimbulkan lambatnya inovasi dan efisiensi dari lambatnya inovasi dan efisiensi dari sistem industri nasional. sistem industri nasional. 3) Perlunya penyelesaian segera 3) Perlunya penyelesaian hambatan legal, institutional,segera R&D hambatan legal, institutional, R&D serta finansial dalam pengembangan serta finansial dalam pengembangan industri pertahanan. industri pertahanan.
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS I. Data Pokok. I. Data Pokok. Nama 1. 1.Nama : Pangkat/NRP 2. 2.Pangkat/NRP : Tempat/Tgl. Lahir 3. 3.Tempat/Tgl. Lahir : Agama 4. 4.Agama : Status 5. 5.Status : Sumber Pa/Th 6. 6.Sumber Pa/Th : Jabatan 7. 7.Jabatan :
: Ir. Drs. Subekti, M.Sc, M.PA Ir. Drs. Subekti, M.Sc, M.PA : Mayjen TNI/29047 Mayjen TNI/29047 : Tulungagung/05-03-1959 Tulungagung/05-03-1959 : Islam Islam : Kawin Kawin : AKABRI/1980 AKABRI/1980 : Asrena Kasad Asrena Kasad
Riwayat Pendidikan. II. II.Riwayat Pendidikan. Dikum. A.A.Dikum. 1. S-1 Administrasi Publik Administrasi Publik 2. 1.S-1S-1 Sistim Kontrol 2. S-1 Sistim Kontrol 3. S-2 Administrasi Publik Administrasi Publik 4. 3.S-2S-2 National Security 4.(NDU-USA) S-2 National Security (NDU-USA) 5. S-3 Candidat Doctor (Phd) 5. S-3 Candidat Doctor (Phd) B.B.Dikmil. Dikmil. 1. AKABRI 2. 1.Sussarcab Armed AKABRI 3. 2.Diklapa III/Armed Sussarcab Armed 4. 3.Seskoad Diklapa III/Armed 5. 4.Sesko TNI Seskoad 6. 5.Lemhannas (USA) Sesko TNI 6. Lemhannas (USA)
: 1985 : 1985 : 1991 : 1991 : 2004 : 2004 : 2007 : 2007 : 2010 : 2010 : : : : : :
1980 1980 : 1980 1993 : 1980 1996 : 1993 2005 : 1996 2006 : 2005 : 2006
III. Riwayat Penugasan. III. Riwayat Penugasan. 1. 1.Penugasan Australia (Australia) : 1980: 1980 2. 2.Penugasan Amerika (Amerika) : 1983: 1983 3. 3.Penugasan Irak (Irak) : 1993: 1993 4. 4.Garuda Kuwait XI-3 Kuwait : 1994: 1994 5. 5.Penugasan Afrika Selatan (Afrika Selatan) : 2000: 2000 6. 6.Penugasan Amerika (Amerika) : 2006: 2006 7. 7.Penugasan Perancis (Perancis) : 2011: 2011 IV. Riwayat Jabatan. IV. Riwayat Jabatan. 1. 1. Pamurai-C Yonarmed-4/76 Pamurai-C Yonarmed-4/76 2. 2. Paur Ops Yonarmed-4/76 Paur Ops Yonarmed-4/76 3. 3. Danrai-A Yonarmed-4/76 Danrai-A Yonarmed-4/76 4. 4. Kasi-2/Ops Yonarmed-4/105 Kasi-2/Ops Yonarmed-4/105 5. 5. Pabung-1 Yonarmed-4/105 Pabung-1 Yonarmed-4/105 6. 6. Kasi Renanev Instek TNI ADAD Kasi Renanev Instek TNI 7. 7. Danyon Armed-8/76 Kostrad Danyon Armed-8/76 Kostrad 8. 8. Dandim-0824/Rem-084 Dandim-0824/Rem-084 9. 9. Dan Susjab Seintelstrat Dan Susjab Seintelstrat 10.10.Padya B-23 Dit”8” BAIS TNI Padya B-23 Dit”8” BAIS TNI 11.11.Athan RI Pretoria Afrika Selatan Athan RI Pretoria Afrika Selatan 12.12.Kalemjiantek Kodiklat TNI Kalemjiantek Kodiklat TNI 13.13.Paban VII/OPP Sops TNI Paban VII/OPP Sops TNI 14.14.Danrem-072/PMK Dam IV/Dip Danrem-072/PMK Dam IV/Dip 15.15.Diranlingstra Ditjen Kemhan Diranlingstra Ditjen Kemhan 16.16.Kasdam VII/Wrb Kasdam VII/Wrb 17.17.Asrena Kasad Asrena Kasad
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 25
25
29/03/2012 11:36:06
Jurnal Yudhagama
Geografi dan Geografi danTeknologi TeknologiMiliter Militer Oleh : Brigadir Jenderal TNI Makmur Supriyatno B.Sc., S.Pd., M.Pd. (Direktur (Direktur Kerja Kerjasama sama Antar Antar Kelembagaan, Kelembagaan, Universitas Universitas Pertahanan Pertahanan Indonesia.) Indonesia.)
Geografi masih tetap merupakan faktor penting dalam proses pengambilan kebijakan atau keputusan terutama yang berkaitan dengan penyelenggaraan perang dan operasi militer serta sebagai salah satu bahan dalam menentukan strategi militer;
Pendahuluan.
F
akta yang tidak terbantahkan dan sangat merugikan umat manusia adalah bahwa permukaan bumi ini tidak pernah berhenti menjadi ajang berperang yang dilakukan umat manusia. Perang, baik itu perang terbatas maupun perang total dapat terjadi oleh Negara mana saja, kapan saja, dan di mana saja tidak terbatas daerah operasinya di belahan bumi ini. Dalam menghadapi Perang, para perencana dan pembuat strategi militer selalu mengumpulkan dan mencari informasi geografi atau informasi geospasial1 untuk dimanfaatkan kelebihan dan atau kekurangannya dalam rangka memenangkan peperangan atau pertempuran. Informasi geospasial atau geografi itu sendiri sangat penting 1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, pada pasal 1 ayat 2-3 dan 4 6 menjelaskan sebagai berikut : 1. Spasial adalah aspek keruangan suatu objek atau kejadian yang mencakup lokasi, letak, dan posisinya. 2. Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu. 3. Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi. 4. Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG adalah DG yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian.
26
Geografi dan Kesiapan Perang.
sebagai bahan pertimbangan pada proses pengambilan kebijakan, penentuan strategi militer dan perencanaan operasi militer untuk tujuan memenangkan perang dalam rangka mencapai kepentingan nasional suatu negara. Pertanyaannya apakah faktor geografi yang berujud informasi geospasial2 tersebut masih digunakan sebagai salah satu faktor penentu dalam dalam mempertimbangkan mempertimbangan aktifitas pertahanan atau perang oleh para pengambil kebijakan pertahanan dan pembuat strategi militer? 2 Selain pengertian dari UU Nomor 4/2011 diatas, dikutipkan pula dari Dictionary. Com’s 21st Century Lexicon (2003-2010), memberi definisi sebagai berikut: The term ‘geospatial’ is can further be defined as, ‘pertaining to the geographic location and characterictics of natural or contructed features and boundaries on, above, or bellow the earth’s surface; especially refering to data that is geographic and spatial in nature.
Indonesia menganut filosofi: ‘Rakyat Indonesia mencintai perdamaian, namun lebih cinta kemerdekaan, perang sebagai jalan terakhir setelah upaya-upaya perdamaian atau diplomasi secara maksimal telah dilakukan’. Artinya, apabila terdapat permasalahan dengan negara lain dalam hubungan internasionalnya, kita harus melakukan upaya-upaya menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga tercapainya perdamaian. Namun apabila tidak bisa, maka diperlukan kekuatan pertahanan untuk melakukan upaya-upaya pemaksaan supaya terciptanya perdamaian. Untuk itu diperlukan milter yang ‘siap’ dan kuat (readiness) untuk menangkal segala maksud dan keinginan negara lain untuk mengganggu dan mengancam kedaulatan teritori Negara Kesatuan Republik Indonesia. Militer yang kuat dalam rangka menjaga kedaulatan teritori, bangsa dan negaranya, perlu dilakukan dengan membangun dan mengembangkan SDM yang profesional; sistem dan metoda; pengetahuan (knowledge) dan ilmu pengetahuan (science); sarana dan Alutsistanya. alutsistanya. Yaitu dengan mendidik dan melatih para prajuritnya supaya memiliki tingkat keterampilan yang optimal. Piranti lunak Peranti lunak dilengkapi, dilengkapi, yaitu mulai doktrin, (Jukops), petunjuk Juknik operasidan (Jukops), Juklap Juknikpublikasi serta dan Juklap lainnya. sertaSedangkan publikasi lainnya. dan sarana Sedangkan prasaranasarana pendidikan dan prasarana dan latihan, pendidikan home base dandan latihan, lain-
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 26
29/03/2012 11:36:07
Foto: Dispenad
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Patroli tank dalam rangka latihan
lain harus home base dilengkapi. dan lain-lain Demikian harus dilengkapi. Demikian pula Alutsista pula Alutsista harus disiapkan dan harus disiapkan dan diadakan diadakan secara maksimal, baik secara maksimal, pengadaan pengadaan dalam baik negeri maupun dalam negeri pengadaan pengadaan darimaupun luar negeri. luar negeri. itu harus dilakukan dariKesemuanya Kesemuanya pada saat damaiitusekali harus lagi dilakukan pada saat karena sesuatu yang pada damai, saat damai sekali lagi pada ‘mustahil’ melakukan saat damai, apabila karena sesuatu yang kesiapan saat atau sedang ‘mustahil’ pada apabila melakukan perang. kesiapan pada saat atau sedang perang. Sebagai contoh di AD AS, mereka mengembangkan Sebagai contoh disuatu AD AS, mereka system yang disebut dengansuatu Future Combat mengembangkan system System (FCS)dengan untukFuture menghadapi yang disebut Combat pertempuran masa menghadapi mendatang, System (FCS) diuntuk yang terdiri di dari (empat) pertempuran masa 4mendatang, komponen, yang terdiriyaitu daripengembangan 4 (empat) persenjataan kendaraan tempur komponen, yaitu pengembangan darat berawakkendaraan (Manned Ground persenjataan tempur Vehicles), system(Manned senjata Ground tanpa darat berawak awak (Unmanned Vehicles), systemSystems), senjatajaringan tanpa sistem persenjataan (FCS Network), awak (Unmanned Systems), jaringan 3 dan SDM atau para prajurit. system persenjataan (FCS Network), SDM atau para prajurit.3 dari danPertimbangan Pertimbangan pengembangan itu semua, baikdari di
3 Army Cheif of Staff, United State of Army, 2004 Army Transformation Road Map, July 2004.
lingkungan TNI AD pengembangan itu kita semua, maupun baik di lingkungan AS adalah faktor TNI AD ‘geografi’. kita maupun Contoh di AS adalah pengadaan UAVfaktor atau ‘geografi’. ‘Drone’, Contoh pengadaan misalnya karena kesulitan UAV dalam atau Drone, misalnya menembus medan karena atau kesulitan geografi di menembus medan operasi medan di Afganistan. atau geografi di medan operasi di Afganistan. Geografi dan Doktrin Perang. Geografi dan Doktrin Perang. Perang dapat dilakukan ‘di Perangnasional’ teritori dapat dilakukan dan dapat ‘di pula teritoridilakukan nasional’ ‘di danluar dapatteritori pula nasional’ dalam lingkungan fisik dilakukan ‘di luar teritori nasional’ dan wilayah dalam psikologis lingkungan fisik waktu dan tertentu. menyatakan psikologis Doktrin wilayah AS, waktu tertentu. bahwa tidak boleh bahwa terjadi Doktrin perang AS, menyatakan di teritori perang tidak negaranya. boleh terjadiSehingga teritori mereka melakukan pre-emptive di negaranya. Sehingga mereka strike atau bahkan melakukan invasi melakukan pre-emptive strike dengan mengerahkan atau bahkan melakukankekuatan invasi militer maksimalkekuatan untuk dengan secara mengerahkan menghancurkan negara untuk yang militer secara maksimal diinvasinya. Untuk melakukan menghancurkan negara invasi yang tersebut, sudah memerlukan diinvasinya. Untukpasti melakukan invasi informasi geografi atau informasi tersebut, sudah pasti memerlukan geospasial. Terutama untuk informasi geografi atau informasi dijadikan pertimbangan geospasial. bahan Terutama untuk strategi pengerahan dijadikan militer, bahan pertimbangan
pasukan, pelaksanaan perang strategi dan militer, pengerahan dan demobilisasi pasukan setelah pasukan, dan pelaksanaan perang perang berlangsung. dan demobilisasi pasukan setelah perang berlangsung. Doktrin perang negara kita juga Doktrinpre-emptive menganut perang negara strike, kitayaitu juga menghancurkan kekuatan menganut pre-emptive strike,musuh yaitu di negaranya bila kekuatan sudah ada musuh tandamenghancurkan tanda akan bila menyerang di negaranya sudah ada teritori tandakita; di perjalanan tandamenghancurkan akan menyerang teritori sebelum memasuki wilayah ZEE: kita; menghancurkan di perjalanan dan seterusnya sebelum memasukihingga wilayahmusuh ZEE: mendarat di pantai hingga dan selanjutnya dan seterusnya musuh melakukan sampai mendarat diperang pantaiberlanjut dan selanjutnya dengan kitaperang dapat mengusir melakukan berlanjut agresor sampai keluar kita. dengandari kitateritori dapat mengusir agresor keluar dari teritori kita. Perang di Teritori Nasional. Perang di teritori nasional. Perang yang dilakukan di teritori Perang yang nasional mempunyai dilakukan dikerugian teritori dan keuntungan. nasional mempunyaiKerugiannya, kerugian akan menimbulkan Kerugiannya, kerusakan dan keuntungan. lingkungan fisik dan nonfisik bagi akan menimbulkan kerusakan rakyat (kesengsaraan yang sangat lingkungan fisik dan nonfisik bagi mendalam terhadap rakyat), baik rakyat (kesengsaraan yang sangat korban jiwa maupun mendalam terhadapkerusakan rakyat), total baik dari seluruh sarana-prasarana korban jiwa maupun kerusakan yang total telah dibangun selama bertahundari seluruh sarana-prasarana yang Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 27
27
29/03/2012 11:36:08
Jurnal Yudhagama telah ditata, seperti: dimana Sehingga setiap ruang yangspasial ada, sebagai medan telah ditata, seperti: pertempuran?, dimana spasial dimana disiapkan sebagai medan medan yang pertempuran?, untuk komunikasi?, dimana dimanadaerah medan yang disiapkan daerah logistik wilayah?,dimana dan untuk daerah komunikasi?, dimana daerah wilayah?, penghancuran daerah logistik dan (killing Penataan juga akan dimanaground). daerah penghancuran mencakup pada, siapa juga berperan (killing ground). Penataan akan apa pada saat terjadi pertempuran? mencakup pada, siapa berperan Bagaimana cadangan apa pada saatkomponen terjadi pertempuran? berperan? Bagaimana Bagaimana komponen komponen cadangan pendukung berperan? Dan berperan? Bagaimana komponen seterusnya. pendukung berperan? Dan seterusnya. Keuntungan lainnya apabila Keuntunganterjadi peperangan lainnya di apabila teritori nasional peperanganadalah, terjadi satuan-satuan di teritori tempur akan sangat mengenal nasionalkitaadalah, satuan-satuan medan secara baik. tempur masing-masing kita akan sangat mengenal Artinya masih tergantung medan masing-masing secara pada baik. masa Pembinaan Artinya damai masihapakah tergantung pada Teritorial (Binter) dalam menata masa damai apakah Pembinaan Ruang, Alat(Binter) dan Kondisi Juang (RAK Teritorial dalam menata Juang) berjalan sebagaimana Ruang, telah Alat dan Kondisi Juang (RAK mestinya atau bahkansebagaimana sebaliknya. Juang) telah berjalan Apabila berjalan, maka mestinyaBinter atau tidak bahkan sebaliknya. perang di teritori akan Apabila Binter tidak nasional, berjalan, maka menjadi besar akan bagi perang dikerugian teritori yang nasional,
Foto: Dispenad
tahun.dibangun telah Apalagi Indonesia selama menganut bertahuntahun. Apalagi system pertahanan Indonesia rakyatmenganut semesta, systemmempunyai yang pertahananpengertian, rakyat semesta, yang yang mempunyai berperang bukan hanya pengertian, SDM yang saja, berperang tetapi seluruh bukanpotensi hanya SDM nasionalsaja, tetapiikut pun seluruh berjuang. potensi Bila nasionalpotensi pun ikut maka nasional, berjuang. akanBilatermasuk potensi nasional, di dalamnya maka seluruh akan permukaan termasuk di dalamnya bumi (geografi) seluruh Indonesia permukaan akan bumi (geografi) sebesar-besarnya dimanfaatkan Indonesia akan dimanfaatkan untuk memenangkan sebesar-besarnya perang. untuk Contoh memenangkan perang Kemerdekaan, perang. Contoh Bandung seperti perangLautan Kemerdekaan, Api, Perang seperti 10 November, Bandung Palagan Lautan Ambarawa Api, Perangpeperangan dan 10 Nopember, lainnya Ambarawa yang dan peperangan melibatkan komponenlainnya nasional.yang melibatkan komponen nasional. Sedangkan keuntungannya, Sedangkan seluruh potensi keuntungannya, nasional yang dimiliki bisa didayagunakan seluruh potensi nasional yang menjadi nasional untuk dimiliki kekuatan bisa didayagunakan menghadapi musuh.nasional Termasuk di menjadi kekuatan untuk dalamnya menghadapi adalah musuh. pemanfaatan Termasuk di geografi apalagi bila dalamnya Indonesia, adalah pemanfaatan secara telah ditata geografispasial Indonesia, apalagidalam bila bentuk Umum Tata Ruang secara Rencana spasial telah ditata dalam Wilayah Pertahanan (RUTR Wilhan). bentuk Rencana Umum Tata Ruang Sehingga setiap ruang yang ada, Wilayah Pertahanan (RUTR Wilhan).
Setiap prajurit harus mampu bertempur di segala bentuk medan
28
negara. menjadi kerugian yang besar bagi negara. Karena pada zaman modern, Karena perang di luar pada teritoripun zaman modern, tetap saja berpengaruh terhadap teritori perang di luar teritoripun tetap nasionalnya. Seperti AS teritori yang saja berpengaruh terhadap menginvasi nasionalnya. beberapa Seperti AS negara, yang antara lain Irak dan Afganistan, menginvasi beberapa negara, secara tidak antara langsung lain Irak teritorinya dan Afganistan, terimbas, tetapi teritorinya secara tidak secara langsung langsung Perang telah terimbas, terimbas. tetapi secara tidak mengakibatkan perekonomian melangsung terimbas. Perang telah ngalami defisit anggaran belanja mengakibatkan perekonomian negara yangdefisit demikian besar, yang mengalami anggaran belanja ahirnya terkena krisisbesar, ekonomi negara yang demikian yang akibat ahirnyamembiayai terkena mesin krisisperangnya. ekonomi Secara psikologis, rakyat terbelah akibat membiayai mesin AS perangnya. terhadap perang tersebut, Secara psikologis, rakyat ASterutama terbelah Perang karena tujuan dari terhadapIrak, perang tersebut, terutama perang kurangtujuan begitu jelas Perang tersebut Irak, karena dari dan kerugian jiwakurang dan material perang tersebut begitu yang jelas cukup dirasakan AS.yang dan kerugian jiwaoleh danrakyat material dirasakan oleh rakyat cukup Perang yang dilakukan diAS. teritori Perang nasional, perlu yangadanya dilakukan perencanaan di teritori yang matang terutama perencanaan nasional, perlu adanya perencanaan kompartementasi teritori kondisi yang matang terutama perencanaan geografi menjadi teritori pertimbangan kompartementasi kondisi utama Indonesia merupakan geografibahwa menjadi pertimbangan kepulauan. Kondisi geografi secara utama bahwa Indonesia merupakan faktual merupakan kepulauan. Kondisi daerah geografidataran, secara daerah berawa, daerah berbukit dan faktual merupakan dataran, daerah pegunungan yang tinggi, berawa, berbukit dan dan berhutan lebat; yang dari daerah daerah pegunungan tinggi, yang belum lebat; dijamah, dan berhutan dari daerah jarang penduduknya yang belum dijamah, sampai daerah dengan perkotaansampai atau jarang daerah penduduknya daerah padat penduduk; dari dengan daerah perkotaan atau daerah dengan padat sungai-sungai penduduk; yang dari panjang dan lebar hingga daerah daerah dengan sungai-sungai yang yang dihubungkan dengandaerah selat panjang dan lebar hingga dan Perbedaan dengan tersebut selat akan yanglaut. dihubungkan memengaruhi berbagai macam dan laut. Perbedaan tersebut akan kebijakan dan berbagai strategi macam hingga mempengaruhi kepada cara bertindak kebijakanmemilih dan strategi hingga (course of actions) tepat kepada memilih carayang bertindak dalam (course ofmelaksanakan actions) yang operasi tepat militer Militer harus siap dalam perang. melaksanakan operasi dan mampu melaksanakan operasi militer perang. Militer harus siap tempur di segala medan operasi, dan mampu melaksanakan operasi namun pengenalan tempur ditetap segalasaja medan operasi, terhadap geografisaja Indonesia harus namun tetap pengenalan terus menerus diberikan porsiharus yang terhadap geografi Indonesia cukup pada pendidikan terus menerus diberikanmiliter. porsi yang cukup pada pendidikan militer. Perang di Luar Teritori Nasional. Perang di luar teritori nasional. Demikian pula perang yang Demikian dilakukan di luar pulateritori perang nasional, yang memiliki dan nasional, kerugian dilakukankeuntungan di luar teritori baik darikeuntungan segi strategis maupun memiliki dan kerugian
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 28
29/03/2012 11:36:09
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD sinar matahari dan perlu menjadi menyesuaikan dengan teriknya ‘bunglon’ yang menyesuaikan sinar matahari dan perlu menjadi dengan pasir. ‘bunglon’ warna yang padang menyesuaikan Pengerahan juga dengan warna Alutsista padang pasir. disesuaikan kondisi medan. Pengerahan dengan alutsista juga Untuk perang di kondisi Irak Angkatan disesuaikan dengan medan. Darat relatif lebihAngkatan banyak Untuk AS, perang di Irak dilengkapi dengan lebih pengerahan Darat AS, relatif banyak tank-tank (Main Battle Tank/ dilengkapi berat dengan pengerahan MBT), karena yang relatif tank-tank beratmedan (Main Battle Tank/ datar, tanah relatif tidak MBT), struktur karena medan yang relatif stabil dan menggunakan datar, struktur tanah relatif tanktidak tank tonase lebih berat. stabil dengan dan menggunakan tankAngkatan Udaranya, tank dengan tonaseselain lebihpesawat ringan. super modern juga selain pesawat yang Angkatan Udaranya, pesawat digunakan adalah anti super modern juga pesawat yang pengamatan radar, karena digunakan adalah pesawatmedan anti yang relatif radar, datar karena dan bergurun pengamatan medan dan dideteksi yangsangat relatifmudah datar untuk dan bergurun radar. dan sangat mudah untuk dideteksi radar. Akan sangat berbeda dengan Akan untuk keperluan sangat operasi berbedaperang dengan di Afganistan, dari operasi segi camouflage, untuk keperluan perang di lorengnya agak tebal Afganistan,lebih darigelap segidan camouflage, untuk dapat menyerap guna lorengnya lebih gelap danpanas agak tebal menghangatkan badanpanas prajurit, untuk dapat menyerap guna karena udara di Afganistan relative menghangatkan badan prajurit, lebih dingin dibandingkan dengan di karena udara di Afganistan relative Irak. untuk menyesuaikan lebih Selain dingin itu dibandingkan dengan di dengan penumbuhan Irak. Selainkeadaan itu untuk menyesuaikan dan bebatuan yang relative gelap dengan keadaan penumbuhan di operasi. pula, danmedan bebatuan yangDemikian relative gelap Alutsista digunakan relatif pula, lebih di medanyang operasi. Demikian banyak alutsista menggunakan yang digunakanhelikopter relative serang pesawatmenggunakan tanpa awak lebih dan banyak
(Unmanned Aerial dan Viechele/UAV) helicopter serang pesawat atau popular dengan tanpasekarang awak lebih (Unmanned Aerial sebutan ‘Drone’.atau sekarang lebih Viechele/UAV) popular dengan sebutan ‘Drone’. Penggunaan persenjataan Penggunaan tersebut dengan pertimbangan, persenjataan sasaran sulit dijangkau apabila tersebutyang dengan pertimbangan, menggunakan persenjataan tanksasaran yang sulit dijangkau apabila tank berat seperti pengalaman menggunakan persenjataan tankRussia ketika menginvasi Afganistan. tank berat seperti pengalaman Selain itu, menginvasi persenjataan musuh Russia ketika Afganistan. (Taliban) menggunakan Selain itu, telah persenjataan musuh persenjataan yang (Taliban) telahmultiguna menggunakan diluncurkan bahu yang (The persenjataan dari multiguna Shoulder-Launched diluncurkan dari Multipurpose bahu (The Assault Weapon/SMAW), diShoulder-Launched Multipurpose bandingkan bilaWeapon/SMAW), menggunakan Assault pesawat-pesawat dengan dibandingkan bilatempur menggunakan awak akan sangat tempur membahayakan. pesawat-pesawat dengan Walaupun salah membahayakan. sasaran, yaitu awak akan sangat masyarakat sipil menjadi Walaupun salah sasaran,sasaran yaitu dari Drone, seringkali terliput oleh masyarakat sipil menjadi sasaran media dan itu sangat merugikan AS dari Drone, seringkali terliput oleh dalam politik global. AS media percaturan dan itu sangat merugikan dalam percaturan politik global. Selain itu, militer AS untuk Selainke itu, sampai Irakmiliter dan Afganistan AS untuk memerlukan komando laut sampai ke Irak dan lintas Afganistan dan udara komando untuk mengangkut memerlukan lintas laut personil, logistik dan mengangkut Alutsistanya dan udara untuk mulai pangkalan utamanya, personil,dari logistik dan alutsista-nya yang di beberapautamanya, Komando mulaiberada dari pangkalan AS, Central Command, yangseperti berada US di beberapa Komando US NATO AS, Pasific seperti Command; US Central dan Command, dan berbagai Komando US Pasific Command; danlainnya, NATO sampai denganKomando daerah lainnya, operasi dan berbagai di Irak dengan dan Afganistan. Untuk sampai daerah operasi
Foto: Dispenad
taktis.dari baik Kerugian segi strategis utama, maupun militer taktis. Kerugian negara yang melakukan utama, operasi militer negaramenyerang atau yang melakukan atau menginvasi operasi atau atau tidak menyerang kurang mengenal atau menginvasi geografi tidak atau atau medan kurang negara mengenal yang diserang. geografi atau medan Selain itu garis negarakomunikasi yang diserang. dan Selain itu logistik menjadi garis sangat komunikasi jauh atau dan logistik menjadi panjang, keadaansangat iklim dan jauhcuaca atau panjang, keadaan kemungkinan berbeda iklimdan dan lain-lain. cuaca kemungkinan Seperti halnyaberbeda perang AS dan dilain-lain. Irak dan Seperti halnya Afganistan memiliki perang AS medan di Irakyang dan Afganistan Medan berbeda. memiliki perang medan di yang Irak, berbeda.relatif secara Medan berupa perang gurun di pasir Irak, secara iklim dengan relatifdan berupa cuaca relatif gurunpanas. pasir dengan iklimdidan Sedangkan Afganistan, cuaca relatif medannya panas. Sedangkan relatif bergunung-gunung di Afganistan, medannya dan relatif bebatuan dengan bergunung-gunung yang terjal serta dan dengan bebatuan struktur tanah yangyang berbeda terjal dengan serta struktur tanah medan perangyang di berbeda Irak. Sehingga dengan medan ASperang militer memerlukan di Irak. strategi Sehingga dan militerperang taktik AS memerlukan yang berbeda strategi antara dan taktik ke duaperang medan yang operasi berbeda tersebut. antara ke dua medan operasi tersebut. Perencanaan perang di kedua Perencanaan wilayah tersebutperang direncanakan di kedua dengan strategi wilayah kebijakan tersebut dan direncanakan yang terlihat yang denganberbeda, kebijakan dandaristrategi paling sederhana, yaitu bagaimana yang berbeda, terlihat dari yang merancang baju seragam perang paling sederhana, yaitu bagaimana (camouflage) di perang medan merancang bajuuntuk seragam perang Irak dan untuk Afganistan (camouflage) di berbeda medan dari dan kombinasi perangsegi Irak bahan dan Afganistan berbeda warnanya. dari segi bahan dan kombinasi warnanya. Dari segi bahan baju, di Dari Irak memilih segi lebih bahan terang baju,untuk di menyesuaikan dengan Irak memilih lebih terangteriknya untuk
TNI saat ini dituntut mampu menggunakan Alutsista yang canggih dan modern
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 29
29
29/03/2012 11:36:11
Foto: Dispenad
Jurnal Yudhagama
Teknologi militer membantu prajurit dalam melaksanakan tugas pokok TNI
di Irak dan Afganistan. Untuk pergeseran pasukan dan logistik tersebut, memerlukan waktu dan sumberdaya yang luar biasa besar, hanya untuk menggelar pasukan, alutsista dan logistik. Dengan demikian, militer AS memerlukan homebases untuk pancangan kaki bagi aliran prajurit dan logistik untuk keperluan pada saat akan (mobilization), selama berlangsungnya dan setelah perang (demobilization), yang bisa memakan waktu bertahun-tahun seperti perang di Afganistan yang hingga saat ini masih berlangsung. Sedangkan keuntungannya, Sedangkan keuntungannya, bahwa penderitaan rakyat relatif berkurang, seperti telah dijelaskan di atas kerugiannya adalah menjadi beban ekonomi rakyat yang dirasakan sebagai akibat dari defisit anggaran hutang yang meningkat, dan menjadi krisis finansial yang sebenarnya juga mengakibatkan kesengsaraan secara ekonomis bagi masyarakat. Pada prinsipnya, perang di luar wilayah nasional perlu adanya pertimbangan yang lebih mendalam pertimbangan terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi, mulai dari tingkat strategi sampai dengan tingkat taktis. Selain itu, perang di luar teritori nasional memerlukan kekuatan Angkatan Laut dan Udara yang besar dan kuat, yang memiliki kemampuan untuk beroperasi di
30
berbagai medan dan cuaca. Selain itu, kekuatan intelijen dan ekonomi berbagai medan dan cuaca. Selain serta teknologi yang itu, kekuatan intelijenperang dan ekonomi dimiliki harus mencukupi untuk serta teknologi perang yang melaksanakan dalam jangka dimiliki harusperang mencukupi untuk waktu lama. Perlu dipertimbangkan melaksanakan perang dalam jangka pula, lama. bahwa di luar waktu Perluperang dipertimbangkan teritori bahwa nasional perang termasukdi dalam pula, luar bentuk nasional invasi, dengan demikian teritori termasuk dalam perlu dipertimbangkan adanya bentuk invasi, dengan demikian sekutu negara yang diserang. perlu dari dipertimbangkan adanya Pada Perang sekutu strategi dari negara yangIndonesia, diserang. dikenalstrategi dengan Perang ‘defensive active’ Pada Indonesia, atau ‘preemtive strike’, active’ yaitu dikenal dengan ‘defensive menghancurkan kekuatan di atau ‘preemtive strike’,musuh yaitu teritori negaranya. menghancurkan kekuatan musuh di Kesemuanya teritori negaranya.itu memerlukan pertimbangan intelijen Kesemuanyapara itu ahli memerlukan geografi atau intelijen pertimbangan para ahligeospasial intelijen untuk memberikan masukan, mulai geografi atau intelijen geospasial dari pertimbangan dalam rangka untuk memberikan masukan, mulai pengambilan kebijakan dari pertimbangan dalam perang, rangka yaitu apakah perang dilaksanakan pengambilan kebijakan perang, atau apakah tidak? perang Bagaimana strategi yaitu dilaksanakan militer tidak? yangBagaimana akan diambil? atau strategi Bagaimanayangpergeseran logistic militer akan diambil? dan prajurit? Alutsista apa yang fit Bagaimana pergeseran logistik dengan medan operasi tersebut? dan prajurit? Alutsista apa yang fit Warna dan bahan apa yang cocok dengan medan operasi tersebut? untuk seragam atau Warna dan bahan apacamouflage? yang cocok Hal-hal seragam kecil lainnya memerlukan untuk atau camouflage? pertimbangan geografi.memerlukan Hal-hal kecil lainnya pertimbangan geografi. Geografi dan Operasi Militer Selain Perang Geografi(OMSP). dan Operasi Militer Selain Operasi Militer Selain Perang Perang (OMSP). atauMiliter Military Operation (OMSP) Operasi Selain Perang (OMSP) atau Military Operation
Other than War (MOOTW)4 adalah suatu bentuk operasi yang dilakukan oleh militer, baik yang dilaksanakan dalam rangka mendukung Operasi Militer Perang (OMP) maupun OMSP yang dilaksanakan tidak dalam rangka mendukung perang. Yang dimaksud dengan OMSP dalam rangka mendukung OMP, yaitu operasi yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai keberhasilan dan memenangkan perang atau pertempuran. Misalnya dalam rangka mengatasi gerakan separatisme dan pemberontakan yang merupakan inisiasi negara agresor dalam rangka menginvasi atau ofensif atau serangan terhadap teritori negara RI; mengatasi permasalahan perbatasan yang eskalasinya telah meningkat dari ketegangan dan akan meledak menjadi peperangan terbatas atau perang umum. Semua OMSP tersebut, rencana operasi (Renops)nya harus dikaitkan dan fokus kepada keberhasilan operasi yang lebih besar, yaitu keberhasilan dan kemenangan dalam pertempuran atau perang. Geografi dan Alutsista. Diakui bahwa geografi medan (terrain) bukanlah satusatunya bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam bidang pertahanan serta penentu strategi militer termasuk di dalamnya penentuan kekuatan kemampuan, struktur, gelar pasukan, dan penyiapan alutsista. Masih terdapat faktor-faktor lain yang perlu mendapat perhatian, yaitu antara lain kepemimpinan, musuh, system sistem dan teknologi militer, serta pengetahuan (knowledge). Pengetahuan (knowledge) dan teknologi militer, yang di dalamnya termasuk perkembangan teknologi geografinya sendiri. Perkembangan 4 Di Departemen Pertahanan/ 4 Di Departemen Pertahanan/ Angkatan Bersenjata AS istilah Military Angkatan AS War istilah(MOOTW) Military Operation Bersenjata Other Than Operation Other Than War (MOOTW) sudah berubah menjadi Stability Operation sudah berubah Stability Operation (seperti tertera menjadi pada Joint Publication 3-07 (seperti tertera pada Joint Publication 3-07 Stability Operation) yang sampai tahun Stability Operation) yang kesampai tahun 1998 pada saat penulis Seskoad AS 1998 pada saat3-07 penulis SeskoadJoint AS Joint Publication masihkebernama Joint Publication 3-07 masih bernama Joint Publication 3-07 Military Operation Other Publication 3-07 Military Operation Other Than War (MOOTW). Than War (MOOTW).
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 30
29/03/2012 11:36:12
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD bahkan sekarang sekarang telah ada telah wahana ada wahana kamera udara digital kamera udara (Digital digitalAerial (Digital Camera), Aerial lalu berkembang Camera), lalu berkembang dengan teknologi dengan LIDAR)5, dan teknologi LIDAR) citra5, satelit dan citra (imagery). satelit (imagery). Teknologi setelah Teknologi foto udara, setelah lebih foto menguatkan, udara, lebihmempermudah, menguatkan, mempermudah, mempercepat, menigkatkan mempercepat, kualias meningkatkan produk dan akurasi kualias yang produk dihasilkan dan akurasi lebih dariyang yang dihasilkan foto lebihudara. dari yang Selaindihasilkan itu, untuk akurasi foto udara. suatu Selain posisi itu, suatu untuk obyek akurasi atau fenomena suatu posisi geografi suatu obyek di permukaan atau fenomena bumi, geografi diperkuat di permukaan dengan berkembangnya bumi, diperkuat teknologi dengan berkembangnya Sistem Penentu Posisi teknologi Global (Global Sistem Penentu PositioningPosisi System/GPS). Global Sehingga (Global Positioning lengkaplah teknologi System/GPS). pengumpulan Sehingga lengkaplah data atau informasi teknologi pengumpulan geografi, dari data sisi gambar atau informasi dan posisigeografi, suatu obyek dari sisi fenomena gambar geografi dan posisi di suatu permukaan obyek fenomena bumi. geografi di permukaan bumi. Teknologi pengumpulan dataTeknologi atau informasi berupa pengumpulan geospasial atau atau geografi yang geospasial demikian data informasi berkembang atau geografitersebut, yang diimbangi demikian dengan perkembangan berkembang tersebut, ‘teknologi diimbangi penyajian’perkembangan informasi geografi yang dengan ‘teknologi didukung informasi oleh berkembangnya penyajian’ geografi yang 5 LIDAR singkatan dari Light Detection And Ranging, yaitu teknologi optikal dan remote sensing yang dapat mengukur jarak dari dan ke suatu target dengan menggunakan kamera dan sensor. Teknologi LIDAR telah diaplikasikan pada bidang-bidang geomatik, arkaeologi, geografi, geologi, geomorfologi, seismologi, forestry, remote sensing dan atmospherik fisik, juga pada airborne laser swath mapping (ALSM), laser altimetry dan pemetaan dengan kontur—baik untuk kepentingan sipil maupun militer.
Foto: Istimewa
ketiga hal tersebut, diprediksi akan menjadi primadona, lebih dominan dan penting dibandingkan dengan kondisi geografi dalam peperangan masa kini dan dimasa mendatang. Rintangan dalam peperangan yang diakibatkan oleh geografi akan teratasi atau bahkan tereliminasi oleh kecanggihan teknologi. Kecanggihan teknologi militer yang ‘pertama’, yang dapat mengurangi bahkan bahkan mengeliminasi mengiliminasi rintangan (obstacles) (obstacles)yang yang didiakibatkan akibatkan oleh oleh kondisi kondisi geografi yang kurang bersahabat bagi para komandan pasukan, yaitu teknologi dalam bidang survey dan pemetaan. Yaitu dengan munculnya peta-peta topografi dan foto udara (aerial photography). Peta, merupakan jenis informasi geospasial yang telah mengambil peran signifikan semenjak dimulainya kehidupan manusia dan peperangan di dunia ini yaitu memerlukan peta-peta. Tidak ada perang yang tidak memerlukan peta hingga saat ini, walaupun teknologi pemetaan telah berkembang dengan pesat. Demikian pula foto udara, memberikan gambaran konkrit dan real real tentang tentang permukaan permukaan bumi. Data dan bumi. Data informasi dan informasi spasial tentang spasial permukaan tentang permukaan bumi tidak bumi ada yang tidak di seleksi ada yang tidak di seleksi ada yang tidak disaring ada yang dan tidak ada disaring dan yang tidakditutupi ada yang semuanya ditutupi ada pada ada semuanya fotopada udara fotoituudara bahkan itu
Teknologi Alutsista yang modern sangat dibutuhkan TNI saat ini dan kedepan
didukung Komputer teknologi oleh berkembangnya dan informasi’ yang demikian teknologi Komputer pesat. dan informasi’ Sehingga membantu yang demikian memudahkan pesat. Sehingga dan mempercepat memudahkan membantu dalam menyajikan dan informasi geospasial mempercepat dalam menyajikan bagi para komandan geospasial informasi pasukan, bahkan bagi para di militer AS telah komandan pasukan, mencapaibahkan komandan di pada tingkat militer AS telahpaling mencapai bawah komandan yaitu komandan pada tingkat regu. paling bawah yaitu komandan regu. Teknologi ‘penyajian informasi geografi’, Teknologi yang‘penyajian terkenal dan informasi yang sudah dikembangkan geografi’, yang terkenal dan adalah yang Sistem Informasi Geografi (SIG atau sudah dikembangkan adalah Geographic Information System/ Sistem Informasi Geografi (SIG atau GIS). SIG, ini bukan hanya menyajikan Geographic Information System/ data SIG, atauiniinformasi tentang obyek GIS). bukan hanya menyajikan atau fenomena geografi saja, obyek tetapi data atau informasi tentang sudahfenomena menghasilkan analisis yang atau geografi saja, tetapi langsung dapat digunakan sudah menghasilkan analisis untuk yang berbagai kepentingan, baik untuk langsung dapat digunakan sipil maupun militer. Digabungkan berbagai kepentingan, baik untuk teknologi pengumpulan informasi sipil maupun militer. Digabungkan geografi pengumpulan dengan teknologi teknologi informasi penyajian informasi geografi dengan geografi, teknologi dapat pemenghasilkan data,geografi, informasi,dapat dan nyajian informasi analsis geografidata, yanginformasi, bukan hanya menghasilkan dan lengkap,geografi akurat yang dan bukan tepat waktu analisis hanya melainkanakurat juga dan data/informasi/ lengkap, tepat waktu hasil analisis tersebut dapat diakses melainkan juga data/informasi/ secaraanalisis ‘real time’ padadapat saat itu juga. hasil tersebut diakses secara time’ saatteknologi itu juga. Di ‘real militer ASpada kedua tersebut, Di militer dikembangkan AS keduaoleh teknologi suatu badan ditingkat nasional, yang tersebut, dikembangkan oleh suatu disebut ditingkat dengan Badan Nasional badan nasional, yang Geospasial Intelijen atau Nasional National disebut dengan Badan Geospatial Intelijen Intelligence Agency Geospasial atau National tetapi disingkat tanpa menonjolkan Geospatial Intelligence Agency 6 intelijen, yaitu NGA. tetapi disingkat tanpa menonjolkan Mereka telah intelijen, yaitudengan NGA.6 Mereka berkembang memadukan telah dengan persenjataan, misil berkembang dengan seperti: memadukan balistik antar benua (ICBM), meriam, dengan persenjataan, seperti: misil pesawatantarterbang tanpameriam, awak balistik benua (ICBM), (unmannedterbang aerial tanpa vichele/UAV) pesawat awak atau Drone. aerial Walaupun seringkali (unmanned vichele/UAV) menimbulkan korban warga sipil atau Drone. Walaupun seringkali di Afganistan, korban namun warga Drone sipil ini menimbulkan merupakan salah satu Drone teknologi di Afganistan, namun ini tempur yangsalah dapat satu mengeliminasi merupakan teknologi ‘geographical obstacles’ dan tempur yang dapat mengeliminasi mengurangi korban pilot dari pihak ‘geographical obstacles’ dan AS. mengurangi korban pilot dari pihak AS. Dari uraian di atas, apabila suatu
6 US National Geospatial Intelligence Agency (NGA), merupakan embrio dari Corps Pemetaan Angkatan Darat (US Army Mapping Service/AMS), lalu berkembang menjadi Badan Pemetaan Pertahanan (Defense Mapping Agency/ DMA), lalu menjadi Badan Nasional Pemetaan dan Citra Satelit (National Imagery and Mapping Agency/NIMA), dan terahir berkembang menjadi NGA.
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 31
31
29/03/2012 11:36:12
Jurnal Yudhagama
7 Sesuai dengan UU Nomor 34 7 Sesuai dengan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Sedangkan Militer Tahun 2004 tentang TNI. Sedangkan Militer AS telah merubah istilah Military Operation AS telah Than merubah istilah(MOOTW) Military Operation Other War seperti Other ThanPublication, War (MOOTW) seperti pada Joint JP 3-07 MOOTW pada Joint Publication, JP 3-07 MOOTW menjadi Operasi Stabilitas atau Operasi menjadi Operasi(Stability StabilitasOperation atau Operasi Multispektrum atau Multispektrum atau Multi spectrum (Stability Operation)Operation seperti tertera Multi spectrum Operation) seperti tertera pada JP 3-07 Stability Operation. pada JP 3-07 Stability Operation.
32
Transformation antara lain tercantum Road MapStrategi 2004, Transformasi antara lain AD tercantum Amerika, ada Strategi tiga komonen yangAD Transformasi perlu Amerika, ditransformasi ada tiga dalam AD yang komponen AS, yaitu: perlu ditransformasi Transformasi budaya AD (transformed dalam AS, yaitu: Transformasi culture); Transformasi budaya (transformed proses (Transformed culture); processes); proses Transformasi dan (Transformed Transformasi Kapabilitas processes); dan (Transformed Transformasi capabilities). Kapabilitas (Transformed Ketiga transformasi capabilities). komponen Ketiga transformasi tersebut, komponen tertuang dalam tersebut,dokumen tertuang dalam yang dokumen disebut dengan: yang disebut Sistem Persenjataan dengan: Sistem dan Pertempuran Persenjataan didan masaPertempuran mendatang (Future dimasa mendatang Combat System). (Future Combat System). Pada dokumen
dengan kondisi geografi Indonesia. Geografi Indonesia secara umum memang terdiri dari pulaupulau. Pulau-pulau tersebut terdiri dari pulau besar dan kecil yang memiliki beragam bentuk topografi atau geomorfologinya. Pulau besar, terutama Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Irian. Dari pulau-pulau besar yang disebutkan di atas, perlu dilihat pula unsur geografis lainnya selain bentuk dari topografi dan geomorfologis, juga harus dilihat geografis lainnya. Unsur geografis lainnya, yaitu
Foto: Dispenad
Darimemiliki negara uraian diteknologi atas, apabila tersebut, suatu maka memiliki negara sebagai teknologi konsekwensinya tersebut, komandan maka sebagai pasukankonsekuensinya dari Negara tersebut akan komandan pasukan lebih dari cepat Negara dan mudah akan tersebut untuklebihmendapatkan cepat dan informasi untuk mudah medan atau mendapatkan daerah operasinya, medan informasi dibandingkan atau dengan daerah musuh yang dibandingkan operasinya, akan dihadapi.dengan Sekali lagi, disitulah musuh yang akan perandihadapi. teknologiSekali akan sangat lagi, disitulah membantu peranpara teknologi perencana akan militer membantu sangat dan pasukan para di perencana medan operasi dan militer untukpasukan lebih memahami di medan faktor geografi operasi untuk militer lebih atau memahami medan operasi.geografi militer atau medan faktor operasi. Namun demikian, walaupun sudah Namun ada demikian, dan akan walaupun terus berkembangnya teknologi sudah ada dan akaninformasi terus dan teknologi teknologi perang, informasi geografi, berkembangnya secarateknologi sosial danperang, fisik di lapangan dan geografi, akan tetap secara sosialberpengaruh dan fisik di terhadap lapangan pengambilan kebijakan pertahanan akan tetap berpengaruh terhadap dan strategi kebijakan militer; strategi dan pengambilan pertahanan taktikstrategi pada operasi perang dan militer;militer strategi dan dan operasi militer Militer selain perang taktik pada Operasi Perang 7 (OMSP).dan (OMP) Operasi Militer Selain 7 Perang (OMSP). Seperti disebutkan di atas, Drone Seperti atau UAV, disebutkan sebagai salah di atas, satu kemajuan teknologi militer Drone atau dari UAV, sebagai salah satu yang tentunya didukung militer oleh kemajuan dari teknologi teknologi survey didukung dan pemetaan, yang tentunya oleh yaitu menghancurkan sasaran teknologi survey dan pemetaan, relatif tanpa diganjal oleh rintangan yaitu menghancurkan sasaran karenatanpa kondisi geografi. relatif diganjal olehWalaupun rintangan sebenarnya karena kondisi tidak geografi.sepenuhnya Walaupun benar, karenatidak tetap sepenuhnya akan ada sebenarnya perhitungan yangtetap berkaitan dengan benar, karena akan ada kontur, topografi, gravitasi bumi perhitungan yangdan berkaitan dengan pada saat UAV tersebut melintas kontur, topografi, dan gravitasi bumi pada suatu daerah tertentu. UAV saat UAV tersebut melintas atau Drone persenjataan pada suatu termasuk daerah tertentu. UAV Angkatan Sedangkan untuk atau DroneUdara. termasuk persenjataan persenjataan Angkatan Udara.Angkatan Sedangkan Darat, untuk perkembangannya dapat dilihat persenjataan Angkatan Darat, pada peluru kendalidapat (rudal)dilihat jarak perkembangannya pendek, sedang dan(rudal) menengah pada peluru kendali jarak yang memadukan jarak pendek, sedang danantara menengah jangkaumemadukan tembakan dikombinasikan yang antara jarak dengan pengetahuan tentang posisi jangkau tembakan dikombinasikan (kordinatpengetahuan x, y, dan z) sasaran. dengan tentang posisi (kordinat x, y, dan z) sasaran. Angkatan Darat AS, memiliki apa Angkatan yang disebut Darat dengan AS, memiliki Army Transformation Roaddengan Map 2004, apa yang disebut Army
Kendaraan khusus prajurit Arhanud
tersebutdokumen Pada yang menonjol tersebut adalah yang menonjol adalah pengembangan pengembangan Penerbangan PenerbanganDarat, Angkatan Angkatan Logistik Darat, dan Logistik pengembangan dan pengembangan persenjataan persenjataanlainnya. tempur tempur Termasuk lainnya. Termasuk pengembangan pengembangan Infanteri Mekanis, Infanteri Mekanis, Divisi Gunung Divisidan Gunung Divisi Pertahanan dan Divisi Pertahanan Udara. Serta yang Udara.menarik Serta adalah yang menarik adalahSatuan pengembangan pengembangan Tugas Alat Satuan Tugas Ledak Improvisasi Alat Ledak (Improvised Improvisasi (Improvised Explosive Explosive Devices/IED), Devices/IED), yang yang dilengkapi dilengkapi dengan dengan teknologiteknologi modern, moder, dibutuhkan dibutuhkan untuk meng-counter untuk mengcounter IED musuh. IED musuh. Diyakini bahwa TNI AD juga memiliki road map dalam mengembangkan mengembangkan kekuatannya, kekuatannya, termasuk di dalamnya pengadaan Main Battle Tank/MBT, untuk kepentingan deterrence dan menghadapi kemungkinan adanya musuh potensial. Pengadaan MBT diperdebatkan, diperdebatkan, antara lain dikaitkan
Unsur adanya geografis garis perbatasan lainnya, darat yaitu adanya dengan negara garis tetangga. perbatasan darat dengan negara tetangga. geografis Apabila pertimbangan Apabila nya adalah perbatasan pertimbangan negara, geografismaka terdapat 3 negara yang berbatasan nya adalah perbatasan negara, dengan teritori 3kita, di Pulau maka terdapat tigayaitu negara yang Kalimantan berbatasan dengan denganMalaysia, teritori Pulau kita, Papua dan didengan Pulau yaitu didengan Pulau PNG, Kalimantan Timor dengan Malaysia, PulauRDTL. Papua dengan PNG, di Pulau Timorpenting dengan memiliki RDTL. danMaka sangat Maka MBT, selain sangat untuk penting menghadapi memiliki penerobosan sejenis ke MBT, selain Alutsista untuk menghadapi teritori kita, juga sebagai sejenis deterrence penerobosan alutsista ke dan vacum teritorisivis kita, juga sebagaiparabellum. deterrence Deterrence Selain dan sivis sangat vacumpenting. parabellum. itu, negara tetangga telah memiliki Deterrence sangat penting. Selain Alutsista serupa. itu, negara tetangga telah memiliki serupa. parabellum, tiada Alutsista Sivis vacuum kata yang palingparabellum, penting selain Sivis vacuum tiada segera melengkapi perlengkapan kata yang paling penting selain perang (Alutsista) perlengkapan pada masa segera melengkapi damai. telahpada dijelaskan perang Seperti (Alutsista) masa di muka, bahwa damai. Seperti telah melengkapi dijelaskan
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 32
29/03/2012 11:36:14
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD di muka, bahwa perlengkapan perang melengkapi (Alutsista) perlengkapan perang (Alutsista) pada masa damai merupakan suatu pada masa damai merupakan suatu keniscayaan, karena apabila sudah keniscayaan, karena apabila sudah dan sedang terjadi perang akan sulit dan sedang terjadi perang akan sulit mengadakan Alutsista. mengadakan Salah satuAlutsista. kesulitannya adalah Salahtidak sangat satu mungkin kesulitannya padaadalah saat perang baru mungkin mengadakan sangat tidak pada atau saat membuat Alutsista, karena untuk perang baru mengadakan atau memproduksi dan karena mengadakan membuat alutsista, untuk Alutsista dari luardan akan mengadakan memerlukan memproduksi waktu. adanya alutsista Selain dari luaritu, akanakan memerlukan kemungkinan dari adanya negara waktu. Selainembargo itu, akan tertentu, seperti yang kemungkinan embargo dari pernah negara kita alami,seperti menjadikan tertentu, yang sumber pernah pengadaan akan semakin kita alami, Alutsista menjadikan sumber sulit. pengadaan alutsista akan semakin sulit.Yang terpenting adalah Yang ‘geografi’ mengkaji terpenting mana yangadalah tepat untuk menempatkan MBTyang tersebut. mengkaji ‘geografi’ mana tepat Apabila dilihat dari unsur ‘cu-me’, untuk menempatkan MBT tersebut. atau dengan berdasarkan Apabila dilihatkata darilain unsur ‘cu-me’, pertimbangan ke-3 atau dengan katageografis, lain berdasarkan locus di garis perbatasan pertimbangan geografis,tersebut, ke-3 cocok tanklocus diuntuk garisditempatkannya perbatasan tersebut,
I. Data Pokok. I. 1. Data NamaPokok. : 2. Pangkat/NRP : 1. Lahir :: 3. Nama Tempat/Tgl. 2. :: 4. Pangkat/NRP Agama 3. Tempat/Tgl. Lahir :: 5. Status 4. Agama :: 6. Sumber Pa/Th 5. Status :: 7. Jabatan 6. Sumber Pa/Th : 7. Jabatan : II. Riwayat Pendidikan.
tank tersebut. Namun, apabila cocok untuk ditempatkannya tankdilihat dari unsurNamun, ‘cu-me-mu’ dan tank tersebut. apabila keterbatasan pengadaan dilihat dari unsur ‘cu-me-mu’MBT, dan maka mengerucut pada satu locus, keterbatasan pengadaan MBT, yaitu Pulau Kalimantan maka di mengerucut pada satuProvinsi locus, Kalimantan Barat dan Timur.Provinsi yaitu di Pulau Kalimantan Kalimantan Barat dan Timur. Kesimpulan. Kesimpulan. Dari uraian di atas dapat Dari uraian disimpulkan beberapa di atas kesimpulan, dapat sebagai berikut: disimpulkan beberapa kesimpulan, sebagai berikut: 1. Bahwa geografi masih tetap merupakan faktor penting 1. Bahwa geografi masih dalam tetap proses pengambilan kebijakan merupakan faktor penting dalam atau terutama yang proses keputusan pengambilan kebijakan berkaitan dengan penyelenggaraan atau keputusan terutama yang perang operasi militer serta berkaitandan dengan penyelenggaraan sebagai salahoperasi satu bahan perang dan militer dalam serta menentukan sebagai salahstrategi satu militer; bahan dalam menentukan militer; 2. Bahwa strategi bebagai kesiapan perang, itu menyangkut 2. Bahwabaik bebagai kesiapan kesiapan perang, SDM baik yang itu professional; menyangkut system metoda; kesiapandan SDM yang pengetahuan professional;
(knowledge) dan ilmu pengetahuan system dan metoda; (science); sarana dan pengetahuan Alutsistanya (knowledge) dan ilmu perlu mempertimbangkan faktor (science); sarana dan Alutsistanya geografi; perlu mempertimbangkan faktor geografi; 3. Bahwa peperangan yang 3. Bahwa baikpeperangan yang dilakukan, di teritori nasional dilakukan, baik di teritori nasional maupun di luar teritori maupun di luarrakyat, teritori nasional akan merugikan bangsa dan akan merugikan rakyat, bangsa dan Negara untuk itu perlu diingat akan Negara untuk itu perlu diingat akan adagium sivis vacuum parabellum, adagium vacuum SDM parabellum, dengan sivis meyiapkan yang dengan meyiapkan SDM yang professional; sistem dan metoda; professional; sistem dan metoda; pengetahuan (knowledge) dan pengetahuan (knowledge) dan ilmu pengetahuan (science); sarana ilmu pengetahuan (science); sarana dan alutsista di masa damai dalam dan alutsista di masa damai dalam rangka rangka mengembangkan mengembangkan deterrence deterrence strategy strategy supaya supaya tidak tidak terjadi terjadi perang; perang; 4. 4. Bahwa Bahwa pengadaan pengadaan alutsista alutsista tidak tidak terpaku pada deterministic deterministic geografi, geografi, terpaku pada melainkan melainkan mencari mencari geografi geografi yang yang fit dengan memfokuskan fit dengan memfokuskan kepada kepada lokus lokus tertentu tertentu yang yang menjadi menjadi potensi ancaman negara potensi ancaman negara di di masa masa mendatang. mendatang.
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS Makmur Supriyatno Brigjen TNI/ Makmur Supriyatno 17 April 1955 Brigjen TNI/29937 Islam 17 April 1955 Kawin Islam Sepa Wamil/1979 Kawin Direktur Kerjasama Sepa Wamil/1979 Antar Kelembagaan dan Direktur Kerjasama Dosen; Antar Kelembagaan dan Dosen;
II. Riwayat Pendidikan. A. Dikum. A. Dikum. 1. SD; 2. SD; STN; 1. 3. STN; STM; 2. 4. STM; B.Sc., Akademi Grafika Indonesia; 3. 5. B.Sc., S1, IKIP PGRI Malang Geografi; 4. Akademi Grafikajurusan Indonesia; 6. S1, S2, IKIP Universitas Negerijurusan Jakarta,Geografi; Prodi MSDM; 5. PGRI Malang 7. S2, Cand. Dr. Universitas Jakarta, Prodi 6. Universitas NegeriNegeri Jakarta, Prodi MSDM; MSDM; 7. Cand. Dr. Universitas Negeri Jakarta, Prodi MSDM; B. Dikmil. B. Dikmil. 1. Wamil Angkatan 79/Gel. III; 1. III; 2. Wamil SeskoadAngkatan Angkatan79/Gel. XXI/1993-1994; 2. Seskoad Angkatan XXI/1993-1994;
III. III. Riwayat Riwayat Penugasan. Penugasan. A. A. Dalam Dalam Negeri. Negeri. 1. 1. 1980-1989 1980-1989 Dittopad; Dittopad; 2. 2. 1989-1993 1989-1993 Topdam Topdam V/Brawijaya; V/Brawijaya; 3. 3. 1993-1994 1993-1994 Seskoad; Seskoad; 4. 4. 1994-1997 1994-1997 Dittopad-Penugasan Dittopad-Penugasan di di Survey Survey dan dan Demarkasi Demarkasi Perbatasan Perbatasan RI-Malaysia RI-Malaysia di di Kalimantan; Kalimantan; 5. 5. 1997-2000 1997-2000 Dosen Dosen Seskoad; Seskoad; 6. 6. 2000-2006 2000-2006 Dittopad, Dittopad, Kasubdit Kasubdit Peta Peta dan dan Sesdittopad-Co-Project Sesdittopad-Co-Project Director Director untuk untuk Survey Survey dan dan Penegasan Penegasan Batas Batas Darat Darat RI-Mal; RI-Mal; 7. 7. 2006-2009 2006-2009 Kemhan-Kasubdit Kemhan-Kasubdit Misi Misi Damai; Damai; 8. 8. 2009-Sekarang-Universitas 2009-Sekarang-Universitas Pertahanan Pertahanan Indonesia Indonesia (Unhan)-Direktur (Unhan)-Direktur Kerjasama Kerjasama Antar Antar Kelembagaan Kelembagaan dan dan Dosen; Dosen; B. B. Luar Luar Negeri. Negeri. 1. Berbagai negara di lingkungan ASEAN Berbagai Negara di lingkungan ASEAN, Eropa, 2. Amerika Serikat Amerika Serikat, Skandinavia (Swedia dan Finlandia); 3. Skandinavia danlain-lain Finlandia) Russia; Jepang; (Swedia Inggris dan pernah 4. Russia dikunjungi. 5. Jepang 6. Inggris
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 33
33
29/03/2012 11:36:14
Jurnal Yudhagama
MODERNISASI ALUTSISTA KAVALERI TNI AD GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TRI DAYA CAKTI Oleh : Brigadir Jenderal TNI Purwadi Mukson, S.IP (Danpussenkav)
Guna meningkatkan kemampuan Tri Daya Cakti Satuan Kavaleri TNI AD, tidak ada cara lain kecuali melalui upaya modernisasi Alutsista yang memiliki teknologi kelas dunia.
S
ebagai salah satu kecabangan pokok TNI AD, satuan Kavaleri memiliki tugas pokok menyelenggarakan pertempuran darat dengan menggunakan kendaraan tempur dan atau kuda militer sebagai peralatan utamanya yang bercirikan Tri Daya Cakti (Tiga Kekuatan Ampuh) yaitu Daya Tembak (Fire Power), Daya Gerak (Mobility), dan Daya Kejut (Perpaduan daya tembak dan daya gerak). Sejalan dengan penggunaan Alutsista berteknologi tinggi, Pussenkav dalam mendukung kepentingan strategis pertahanan senantiasa berupaya mengikuti perkembangan kemajuan teknologi sistem senjata satuan Kavaleri negara-negara maju termasuk yang dimiliki oleh negara tetangga, serta berupaya menciptakan keseimbangan daya tempur relatif yang salah satunya dengan menyusun Rencana Strategis Membangun Postur Kavaleri TNI AD dan Pengembangan Organisasi menuju Minimum Esential Force (MEF) guna meningkatkan kemampuan Tri Daya Caktinya, sebagaimana yang disampaikan Presiden SBY dalam Keynote Speech dan acara seminar di Seskoad tanggal 19 September 2008 mengatakan “Kita harus mempunyai Arm Force yang cukup
34
dan kita harus mempunyai prinsip Minimum Essential Force dalam anggaran kita”. Oleh karena itu, modernisasi Alutsista Kavaleri TNI AD merupakan kebutuhan mutlak dan mendesak untuk menambah kekuatan pokok minimalnya dengan tidak mengurangi kemampuan Tri Daya Cakti yang sudah melekat sejak dulu. Latar Belakang. Saat ini kekuatan Ranpur Kavaleri TNI AD masih jauh jaun dari yang diharapkan dihadapkan pada tantangan tugas yang diemban satuan Kavaleri. Pada umumnya Ranpur yang dimiliki satuan Kavaleri merupakan tipe tank ringan (light tank). Bila dibandingkan dengan Ranpur yang dimiliki beberapa negara di kawasan kawasan Asia Asia Tenggara, tenggara sebagaimana maka imbangan petadaya kekuatan tempur tersebut relatif
(kesetaraan) di bawah ini, maka Satuanimbangan Kavaleri daya TNI tempur AD jauh relatif di bawah (kesetaraan) rata-rata negaraSatuan KavaleridiTNI negara Asia ADTenggara. jauh di bawah ratarata negara-negara di Asiatersebut Tenggara. Dari gambaran varian di Dari atas, maka gambaran harus jujur varian diakui tersebut bahwa di implementasi Doktrin Kavaleri TNI atas, maka harus jujur diakui bahwa AD yang dijabarkan kedalam fungsi implementasi Doktrin Kavaleri TNI utama satuan Kavaleri TNI ADfungsi yaitu AD yang dijabarkan kedalam melaksanakan fungsi penggempur utama satuan Kavaleri TNI AD yaitu dan fungsi pengamanan belum melaksanakan fungsi penggempur mampu dan fungsi dilaksanakan pengamanan secara belum optimal. untuk mampu mampu Mengingat dilaksanakan secara melaksanakan fungsiuntuk penggempur optimal. Mengingat mampu (doktrin tankfungsi lawan tank), melaksanakan penggempur maka Ranpur tank), yang (doktrin spesifikasi tank lawan dibutuhkan adalah Ranpur yang mampu maka spesifikasi yang menghancurkan tank yang lawan mampu dengan dibutuhkan adalah senjata utamanya kaliber menghancurkan tankkanon lawan dengan besar mm yangkanon hanya dimiliki senjata> 105 utamanya kaliber oleh kelasyang sedang dan besarRanpur > 105 mm hanya di berat, miliki sementara Kavaleri AD oleh ranpurRanpur kelas sedang danTNI berat, saat ini hanya type tank TNI ringan. sementara Ranpur Kavaleri AD Demikian pula untuk saat ini hanya type melaksanakan tank ringan. fungsi disamping Demikianpengamanan, pula untuk melaksanakan dibutuhkan Ranpur kelas ringan fungsi pengamanan, disamping untuk tugas-tugas pengamanan dibutuhkan Ranpur kelas ringan tetap kanon untuk dibutuhkan tugas-tugas Ranpur pengamanan dari sedang dengan kaliber 90 tetapkelas dibutuhkan Ranpur kanon mm mm.dengan kaliber 90 dari atau kelas105 sedang mmDengan atau 105 demikian mm. parameter Dengan Tri kemampuan demikian Daya Cakti parameter satuan Kavaleri baik Tri sejak dulu dansatuan untuk kemampuan Daya Cakti kedepan sangat oleh Kavaleri baik sejakdipengaruhi dulu dan untuk kondisi akan mengisi kedepanAlutsista sangat yang dipengaruhi oleh organisasi satuanyang kavaleri TNI AD kondisi Alutsista akan mengisi sesuai fungsi utama sebagaiTNI fungsi organisasi satuan kavaleri AD penggempur dan sebagai sesuai fungsi utama sebagai fungsi
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 34
29/03/2012 11:36:15
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Imbangan daya tempur relatif Satuan Kavaleri TNI AD dengan Kavaleri negara tetangga
sangatgempur dahsyat(firedidukung oleh daya power) yang kemampuan mobilitas yang sangat sangat dahsyat didukung oleh tinggi, sehingga kemampuan mobilitasmenimbulkan yang sangat aspek daya kejut yang menimbulkan dahsyat pula. tinggi, sehingga Dapat daya mengembangkan taktikpula. dan aspek kejut yang dahsyat strategimengembangkan baru baik untuk menyerang Dapat taktik dan maupunbaru bertahan serta mampu strategi baik untuk menyerang meningkatkan kemampuan daya maupun bertahan serta mampu tangkal (deterentkemampuan effect). Disisidaya lain meningkatkan dengan (deterent dimilikinya Ranpur tangkal effect). Disisikelas lain MBT akan meningkatkan dengan dimilikinya Ranpur moral kelas prajuritakan terutama apabila terjadi MBT meningkatkan moral perang dan meningkatkan daya prajurit terutama apabila terjadi gentar bagi lawan. perang danpihak meningkatkan daya gentar bagi pihak lawan.
Foto: Istimewa
pengamanan. dan penggempur Oleh sebagai karenanya fungsi kepengamanan.modernisasi bijaksanaan Oleh karenanya Alutsista kebijaksanaan Kavaleri TNI AD modernisasi merupakan Alutsista hal yang Kavaleri tepat dengan TNI AD memenuhi merupakan kebutuhan hal yang tepatAD TNI dengan dengan memenuhi Ranpur kelas kebutuhan berat, TNI AD dengan sehingga kemampuan RanpurTrikelas Dayaberat, Cakti sehinggaKavaleri satuan kemampuan TNI Tri ADDaya menjadi Cakti satuan Kavaleri setara dengan TNI Ranpur AD menjadi Kavaleri setara dengantetangga. negara-negara Ranpur Kavaleri negara-negara tetangga. Babak Baru Sistem Pertahanan Babak Darat. Matra Baru Sistem Pertahanan Matra Darat. Pengadaan Alutsista TNI AD Pengadaanbabak merupakan Alutsista baru TNI sistem AD pertahanan daratbaru di Indonesia merupakan matra babak sistem sejalan dengan perkembangan pertahanan matra darat di Indonesia teknologi sistem perkembangan persenjataan sejalan dengan yang dimiliki sistem oleh negara-negara di teknologi persenjataan dunia denganoleh didukung oleh kondisi yang dimiliki negara-negara di perekonomian Indonesia yang dunia dengan didukung oleh kondisi semakin baik. Pengadaan perekonomian IndonesiaAlutsista yang TNI AD termasuk tank kelas berat semakin baik. Pengadaan Alutsista untuk TNIberat AD TNI AD satuan termasukKavaleri tank kelas bukan dalam TNI konteks untuk dimaksudkan satuan Kavaleri AD “balancing of power” tetapikonteks untuk bukan dimaksudkan dalam mendapatkan kesetaraan “balancing of power” tetapi dalam untuk diplomasi militer.kesetaraan dalam mendapatkan militer. strategis lainnya diplomasi Pertimbangan Pertimbangan bahwa dengan diakuisisinya strategis Ranpur lainnya MBT, jelas akan meningkatkan bahwa dengan diakuisisinya Ranpur kemampuan AD dalam MBT, jelas Satuan akan TNI meningkatkan menjalankan doktrinTNI “tank lawan kemampuan Satuan AD dalam tank” dimana dengan menjalankan doktrin kanon “tank kaliber lawan 120 akan dengan memilikikanon kemampuan tank”mm dimana kaliber daya gempur (fire power) yang 120 mm akan memiliki kemampuan
Pengadaan Tank Leopard bagi TNI AD. Pengadaan Tank Leopard bagi TNI AD. Untuk melengkapi tulisan ini Untuk melengkapi diinformasikan pentingnya tulisan Satuan ini Kavaleri TNI ADpentingnya memiliki Ranpur diinformasikan Satuan Kelas MBT (Main Tank) yang Kavaleri TNI AD Battle memiliki Ranpur merupakan bagianBattle dari modernisasi Kelas MBT (Main Tank) yang Alutsista AD.dari Ranpur MBT merupakanTNI bagian modernisasi yang persenjataan Alutsistamempunyai TNI AD. Ranpur MBT utama Kanon kaliberpersenjataan 120 - 125 yang mempunyai mm, senjata 120 pendukung utamadilengkapi Kanon kaliber - 125 Coaxial 12,7 mm dapat mm, dilengkapi senjataserta pendukung dilengkapi dengan Rudalserta ATGMdapat (Anti Coaxial 12,7 mm Tank Laserdengan GuidedRudal Missile), sistem dilengkapi ATGM (Anti penembakan telah dilengkapi Tank Laser Guided Missile), sistem dengan LRF (Laser Finder) penembakan telahRange dilengkapi yang melihat siangFinder) dan dengandapat LRF (Laser Range malam (thermal system),siang dilengkapi yang dapat melihat dan stabilizer sehingga mampu malam (thermal system), dilengkapi menembak posisi bergerak stabilizer dalam sehingga mampu (moving) daya menembak serta dalam memiliki posisi bergerak akurasi yangserta maksimal. Kemampuan (moving) memiliki daya lindung lapis maksimal. baja mampu menahan akurasi yang Kemampuan tembakan kanonmenahan 40 mm lindung lapissenjata baja mampu yang tidak dimiliki Ranpur tembakan senjataoleh kanon 40 tank mm kelas medium maupun ringan. yang tidak dimiliki oleh tank Ranpur tank kelas medium maupun tank ringan. Sehubungan rencana Ke Sehubungan menterian Pertahanan rencana akan Kedilengkapinya Satuan Kavaleriakan TNI menterian Pertahanan AD dengan tank sekelas (Tank dilengkapinya Satuan MBT Kavaleri Leopard), sebagiantank pengamat TNI AD dengan sekelasmiliter MBT mengomentari (Tank Leopard),bahwa banyakpenggunaan pengamat Ranpur Kelas Berat merupakan militer bahkan para senior dari kebijaksanaan serta tidak Purnawirawanyang yangkeliru mengomentari cocok kondisiRanpur geografis di bahwa dengan penggunaan Kelas wilayah Indonesia, yang lebih cocok Berat merupakan kebijaksanaan yang keliru serta tidak cocok
Penggolongan Ranpur TNI AD dibagi kedalam 3 Kelas : kelas ringan, kelas sedang dan kelas berat
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 35
35
29/03/2012 11:36:16
Foto: Istimewa
Jurnal Yudhagama (tiga) 3 Adapun kelas keraguan yaitu bahwa kelas ringan, kontur sedang/medium dan berat. tanah di Indonesia tidak mampu menahan beban Tank bahwa Leopardkontur yang Adapun keraguan memiliki tempur Ton, tanah di bobot Indonesia tidak62,5 mampu bukanlah pendapat yang dapat menahan beban Tank Leopard yang dibenarkan. memiliki bobotMengingat tempur 62,5bahwa Ton, tank bergerak menggunakan roda bukanlah pendapat yang dapat rantai (track) yang sudah didesain dibenarkan. Mengingat bahwa sedemikianrupa didukung roda oleh tank bergerak menggunakan kemampuan mesinsudah yangdidesain sudah rantai (track) yang diperhitungkan, tidaklah sedemikian rupasehingga didukung oleh aneh apabila mesin tank tetap kemampuan yang mampu sudah bergerak lincah sekalipun medan diperhitungkan, sehinggaditidaklah berlumpur. Penghitungan aneh apabila tank tetap tersebut mampu dapat diukur mengunakan bergerak lincahdengan sekalipun di medan Ilmu FisikaPenghitungan terkait perhitungan berlumpur. tersebut beban/tekanan jejak yang dikenal dapat diukur dengan mengunakan dengan istilah “ground Ilmu Fisika terkait pressure”. perhitungan
Ranpur kelas berat jenis Leopard 2A6 buatan Krauss-Maffei Wegmann (KMW) – Jerman yang direncanakan akan mengisi Satkav TNI AD kedepan
Foto: Istimewa
adalah tank dengan kondisi kelas geografis ringan. Pendapatdi wilayah Indonesia, yang pendapat tersebut lebihkurang cocok adalah tepat, tank kelas beberapa mengingat ringan. Pendapatnegara pendapat yang tetangga tersebut kondisikurang geografisnya tepat, mengingat sama dengan Indonesia beberapasaat ini negara juga tetangga telah menggunakan yang kondisiMBT. geografisnya Apalagi sama dengan prasarana infrastruktur Indonesia Indonesia saat ini juga inimenggunakan saat jauh lebih baikMBT dibandingkan apalagi prasaranatahun sebelum infrastruktur 80-an. Indonesia saat ini jauh lebih baik dibandingkan Dikarenakan Indonesia sebelum tahunNegara 80-an. Dikarenakan merupakan Kepulauan, Indonesia maka para merupakan senior kavaleriNegara jauh Kepulauan, telah maka membagi para senior sebelumnya Type kavaleri menjadi jauh sebelumnya Ranpur 3 kelas yaitu telah kelas membagi Type Ranpurdanmenjadi ringan, sedang/medium berat. MBT terbaru jenis Leopard 2A7+ buatan Krauss-Maffei Wegmann (KMW) – Jerman yang merupakan pengembangan terakhir dari Varian Leopard 2A6
Foto: Istimewa
beban/tekanan jejak yang dikenal Sebagai perbandingan Tank dengan istilah “groundbobot pressure”. Leopard 2A6 dengan 62,5 Sebagai perbandingan Tank Leopard Ton tekanan jejaknya hanya 0.9941 2A6 dengan bobot tekanan kg/cm² (sekitar 14,162,5 Psi),Ton sedangkan jejaknyaKijang hanya 0.9941 Toyota dengan bobotkg/cm² 1,650 (sekitar 14,1 tekanan Psi), sedangkan Ton ternyata jejaknyaToyota 2.331 Kijang dengan 1,650 Ton kg/cm² (sekitar bobot 33,1 Psi). Rumus ternyatamenghitung tekanan jejaknya 2.331jejak kg/ dalam tekanan cm² (sekitar 33,1 Psi). Rumus dalam sebagai berikut: menghitung tekanan jejak sebagai berikut:
MBT Leopard 2A6 mampu melintasi daerah dengan kontur konsturtanah tanahyang yanglembek lembekdan dan berlumpur
36
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 36
29/03/2012 11:36:16
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD Rumus Tekanan Jejak adalah (P) = W/A P=W P :ATekanan Jejak
Dimana: W : Berat P Jejak A : Tekanan Luas Permukaan W : Berat A : LuasJejak Permukaan Tekanan MBT
Tekanan A = 495Jejak cm xMBT 63,5 cm x 2
495 cm
(Rantai) A cm cm² x 63,5 cm x 2 = 495 62.865 P = (Rantai) 62.500 : 62.865 = 62.865 cm² 0,9941 km/cm² P = 62.500 14,1 Psi: 62.865 = 0,9941 km/cm² = 14,1 Psi
BERAT TANK : 62.5 T
63,5 cm
Tekanan Jejak TOYOTA KIJANG Tekanan KIJANG A = 13,5Jejak cm xTOYOTA 13,5 cm x 4 (Roda)
A P P
= 707,56 cm² = 13,5 x 13,5 cm x 4 (Roda) 1.650cm : 707,56 = 707,56 2,3319 cm² km/cm² = 1.650 : 707,56 33,1 Psi =Demikian 2,3319 km/cm² pula perhitungan = 33,1 Psi
MBTDemikian bila dihadapkan dengan pula perhitungan kemampuan jalan di Indonesia MBT bila dihadapkan dengan maupun jembatan dapat kemampuan jalan di Indonesia disampaikan jembatan rumus perhitungan maupun dapat sebagai berikut:rumus perhitungan disampaikan sebagai berikut: - Muatan Sumbu Terberat (MST) : jalanMuatan - kelas I Sumbu dan II mampu Terberatdilewati (MST) : MBT. kelas I dan II mampu dilewati jalan MBT. - Kemampuan terhadap
13.3 cm BERATTOYOTA TOYOTA ::1,65 1.65 T BERAT T
- Kemampuan jembatan, type jembatan terhadap di Indonesia. type jembatan di jembatan, Indonesia. A. Kelas A : Lebar 7 meter ditambah 1 meter a. Kelastrotoar A : Lebar kanan 7 meter danditambah kiri B. meter 1 Kelastrotoar B : Lebar kanan 6 meter danditambah kiri 0,5 Kelas b. meterB :trotoar Lebar 6 meter kanan ditambah dan kiri. Kedua kelas jembatan 0,5 meter trotoar kanan dantersebut kiri. panjang 40-60 meter dengan Kedua kelas antara jembatan tersebut Rumus panjang Intensitas BTR40-60 jembatan dengan antara meter
13.3 CM
13.3 cm
Rumus (Q) Intensitas jembatan adalah = 8,0 (0,5BTR + 15/L) kNm², adalahdapat (Q) =diketahui 8,0 (0,5 +: 15/L) kNm², maka maka dapat diketahui : + 15/(6,5 x Q-jembatan = 8,0 (0,5 Q-jembatan = 8,0 (0,5 + 15/(6,5 x 40)) = 4,46kNm² 40)) = 4,46kNm² Rumus Intensitas BTR Ranpur Rumus (Q) Intensitas BTR Ranpur adalah = berat x grafitasi : luas adalah (Q)maka = berat x grafitasi : luas jembatan, dapat diketahui : jembatan, =maka Q-Ranpur (62,5dapat x 10) diketahui : (6,5 x 40): = 2,38kNm² Q-Ranpur = (62,5 x 10) : (6,5 x 40) = 2,38kNm²
MST MBT : 8,85 Ton
MST Truck : 17,36 Ton
TERBAGI RATA 14,2 %
KONFIGURASI MUATAN SUMBU TANK
18 %
28 %
@ 27 %
KONFIGURASI MUATAN SUMBU TRUCK
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 37
37
29/03/2012 11:36:19
Jurnal Yudhagama Tabel (Perbandingan A antara MBT Leopard 2A6 dengan MBT lainnya)
NO
NAMA MBT
NEGARA PRODUSEN
PERBANDINGAN MU
38
BBM
HARGA
KET
SUCAD
TOT
Terbatas (Rawan thd embargo)
Belum diketahui
- Mahal - Hanya Untuk sekutunya
Battle Proven “Hit & Run Tactic” perang Teluk Irak
A.
STANDAR NATO
1
M1A2 Abrams
Amerika Serikat
Avtur (mesin Mudah gas turbin) didapat (Standar NATO 120mm)
2
Leopard 2
Jerman
Mudah didapat (Standar NATO 120mm)
Multi fuel / Diesel
Terjamin pabrikan
Mudah
Murah
Battle Proven perang Afganistan
3
Chalengger-II
Inggris
Mudah didapat (Standar NATO 120mm)
Solar/Diesel
Terbatas (Rawan thd embargo)
Sulit
Mahal
Battle Proven “Hit & Run Tactic” perang Teluk Irak
4
Lecrerc
Perancis
Mudah didapat (Standar NATO 120mm)
Solar/Diesel
Terbatas di negara pabrikan
Belum diketahui
Mahal
Belum teruji di medan perang
5
Merkava
Israel
Mudah didapat (Standar NATO 120mm)
Solar/Diesel
Terbatas di negara pabrikan
Sulit (Tidak ada hubungan diplomatik)
Mahal Tdk dijual
Battle Proven Perang perbatasan dgn Palestina
Ukraina
Mudah didapat (Standar NATO 120mm)
Solar/Diesel
Terbatas di negara pabrikan
Mudah
Murah
Belum teruji di medan perang
Tdk
6
T84-Oplot
B
STANDAR RUSIA
1
T90-MS
Rusia
Sulit didapat (125mm)
Solar/Diesel
Terbatas di negara pabrikan
Mudah
Mahal
Battle Proven di perang Chechen
2
Type 99
China
Sulit didapat (125mm)
Solar/Diesel
Terbatas di negara pabrikan
Sulit
Sedang
Belum teruji di medan perang
3
Arjun
India
Sulit didapat (125mm)
Solar/Diesel
Terbatas di negara pabrikan
Belum diketahui
-
Belum teruji di medan perang
4
Al Khalid
Pakistan
Sulit didapat (125mm)
Solar/Diesel
Terbatas di negara pabrikan
Belum diketahui
-
Belum teruji di medan perang
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 38
29/03/2012 11:36:20
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD Namun demikian bukan berarti MBT sekalipun sekelas Leopard 2A6 sama sama sekali sekali tidak tidak bisa bisa terjebak terjebak dalam dalam medan yang sukar. Kemungkinan medan yang sukar. Kemungkinan tersebut tetap ada, tentunya tersebut tetap ada, meskipun tentunya sudah diperhitungkan sudah diperhitungkan meskipun dioperasionalkan oleh pengemudi Ranpur yang andaloleh sekalipun. Guna dioperasionalkan pengemudi mengatasi medan-medan sukar Ranpur yang andal sekalipun. Guna termasuk jembatan mengatasi kemampuan medan-medan sukar yang disebabkan karena konstruksi termasuk kemampuan jembatan yang meragukan, maka dilengkapi yang disebabkan karena konstruksi dengan Ranpur pendukung seperti Ranpur recovery (Armored Recovery yang meragukan, maka dilengkapi Vehicle) Ranpur dan Ranpur Jembatan/ dengan pendukung seperti AVLB (Armoured Vehicle Launching Ranpur recovery (Armored Recovery Bridge). Vehicle) dan Ranpur Jembatan/ AVLB (Armoured Vehicle Launching Mengapa Tank Leopard-2 menjadi Bridge). pilihan Kavaleri TNI AD.
I. Data Pokok. I. Data Pokok. 1. Nama : 2. : 1. Pangkat/NRP Nama 3. Lahir : 2. Tempat/Tgl. Pangkat/NRP 4. Lahir : 3. Agama Tempat/Tgl. 5. : 4. Status Agama 6. Pa/Th : 5. Sumber Status 7. : 6. Jabatan Sumber Pa/Th 7. Jabatan : II. Riwayat Pendidikan. II. Riwayat Pendidikan. 1. AKABRI : 2. : 1. Sussarcabkav AKABRI 3. II Kav : 2. Suslapa Sussarcabkav 4. : 3. Susjurtih Suslapa IINubika Kav 5. : 4. Susdankikav Susjurtih Nubika 6. : 5. Susgumil Susdankikav 7. 6. Seskoad Susgumil : 8. TNI : 7. Sesko Seskoad 9. Manajemen : 8. Suskat Sesko TNI 10. KSPS 9. Suskat Manajemen : 10. KSPS : III. Riwayat Penugasan. III. Riwayat Penugasan. A. Dalam Negeri. A. Dalam Negeri. 1. Ops Tim-Tim : 2. Pam VIP BAIS : 1. Ops Tim-Tim 3. Pam VIP KTT OPEC : 2. BAIS 3. Pam VIP KTT OPEC :
Disamping track record yang Mengapa Tank Leopard-2 Menjadi Pilihan teruji KavaleridiTNImedan AD. telah perang (battle proven), Tank Leopard-2 Disamping record yang buatan Jerman track merupakan MBT telah teruji di medan perang yang paling banyak digunakan (battlenegara-negara proven), Tank Leopard-2 oleh di dunia (18 buatan Jerman merupakan MBT negara). Hal lain yang menjadi dasar yang paling disamping banyak digunakan perhitungan harganya oleh negara-negara di dunia (18 murah adalah adanya jaminan negara). Hal lain yang menjadi dasar dan kemudahan-kemudahan yang perhitungan disamping harganya tidak mengikat. Dengan demikian murah adalah adanya jaminan penggunaan untuk jangka panjang dan kemudahan-kemudahan yang tidak menjadi seperti tidak mengikat. hambatan Dengan demikian jaminan sukuuntuk cadang, proses ToT penggunaan jangka panjang (Transfer of Tecnology) dalam tidak menjadi hambatan seperti rangka BUMNIP maupun jaminanmembantu suku cadang, proses ToT BUMNIS serta pelatihan-pelatihan. (Transfer of Tecnology) dalam Untuk memberikan rangka membantu BUMNIPgambaran maupun perbandingan dapat disampaikan BUMNIS serta pelatihan-pelatihan.
Untuksebagai memberikan gambaran data berikut: (lihat tabel A) perbandingan disampaikan Mengakhiri dapattulisan ini data sebagai berikut: (lihat dapat disimpulkan bahwaTabel) guna meningkatkan Mengakhiri kemampuan tulisan ini Tri dapat Cakti disimpulkan bahwaTNIguna Daya Satuan Kavaleri AD meningkatkan Tri adalah tidak adakemampuan cara lain yaitu Daya Cakti Satuan Kavaleri TNI AD melalui upaya modernisasi Alutsista adalah memiliki tidak ada teknologi cara lain kelas yaitu yang melalui upaya modernisasi Alutsista dunia. Pemilihan MBT Leopardyang buatan memilikiJerman teknologi kelas 2A6 merupakan dunia. Pemilihan MBT Leopardpilihan yang tepat baik dalam 2A6 buatan Jerman merupakan rangka meningkatkan imbangan pilihan yang tepat baik dalam daya tempur relatif sekaligus rangka meningkatkan imbangan mempercepat daya tempur proses relatifkemandirian sekaligus industri strategis. Selamat datang mempercepat proses kemandirian MBT di jajaran Satuan Kavaleri TNI industri strategis. Selamat datang AD ”Jaya dimasa perang berguna MBT di jajaran Satuan Kavaleri TNI dimasa damai”. AD ”Jaya dimasa perang berguna dimasa damai”.
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS Purwadi Mukson, S.IP Brigjen PurwadiTNI/29624 Mukson, S.IP Jakarta/21-02-1959 Brigjen TNI/29624 Islam Jakarta/21-02-1959 K3 Islam AKABRI/1982 K3 Danpussenkav AKABRI/1982 Danpussenkav 1982 1982 1983 1982 1984 1983 1991 1984 1993 1991 1996 1993 2002 1996 2007 2002 2008 2007 2008
1986 1995 1986 1995 1995
B. Luar Negeri. B. Luar Negeri. 1. Jepang : 2001 2. Selatan 1. Korea Penugasan Jepang : 2001 : 2001 3. : 2002 : 2001 2. Filipina Penugasan Korea Selatan 4. 3. Singapura KKLN Filipina : 2005 : 2002 5. 4. Belanda Penugasan Singapura : 2012 : 2005 6. 5. Singapura Belanda : 2012 : 2012 6. Airshow Singapura : 2012 IV. Riwayat Jabatan. IV. Riwayat Jabatan. 1. Danton, Danki, Pasi-4/Log , Yonkav-6 1. Dankikavbu, Danton, Danki, Pasi-4/Log , 2. Dankikavbu, Kasilitbang Insani Pussenkav Yonkav-6 Kodiklat TNI AD 3. Kasilitbang Insani Pussenkav 3. Kodiklat Wadanyonkavser-1/Grd TNI AD 4. Dansecata/Ba Rindam VI/Tpr Wadandronkavser-1/Grd 5. Danyonkav-1Divif 1/K Dansecata/Ba Rindam VI/Tpr 6. Dandim-0324/BU Dam II/Swj Danyonkav-1Divif 1/K 7. Dandim-0418/PLG DamII/Swj II/Swj Dandim-0324/BU Dam 8. Paban II Hartapsat Sopsad Dandim-0418/PLG Dam II/Swj 9. Dirbindikjar Secapaad Paban II Hartapsat Sopsad 10. Dirbinlem Secapaad Dirbindikjar Secapaad 11. Danpusdikkav Pussenkav Dirbinlem Secapaad 12. Wadan Pussenkav Danpusdikkav Pussenkav 13. Danpussenkav Wadan Pussenkav 14. Danpussenkav
: : : : : : : : : : : : : : :
1982-1988 1982-1988 1993 1994 1993 1996 1994 1997 1996 1998 1997 2000 1998 2000 2003 2000 2007 2003 2007 2008 2007 2011 2008 2011
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 39
39
29/03/2012 11:36:20
Jurnal Yudhagama
MEMBANGUN KEMAMPUAN PROFESIONALITAS PRAJURIT ARHANUD DALAM MENYONGSONG MODERNISASI ALUTSISTA TNI ANGKATAN DARAT Oleh : Letnan Kolonel Arh A.M. Suharyadi, S.IP., M.SI. (Plh. Danmenarhanud-1/F Kodam Jaya)
Penyiapan kemampuan profesionalitas prajurit Arhanud sangat penting artinya dalam rangka menyongsong modernisasi Alutsista TNI AD, dimana dimana penyiapan penyiapan kemampuan kemampuan profesionalitas profesionalitas harus harus dilaksanakan dilaksanakan secara komprehensif secara komprehensif dan menyeluruh dan menyeluruh baik daribaik Komando dari Komando Atas atauAtas Pimpinan atau tertinggi Pimpinan di TNI tertinggi AD maupun di TNIpimpinan AD maupun di level pimpinan bawah diyaitu level khususnya bawah yaitu para khususnya Komandan para Komandan Satuan Satuan
P
ada acara Loka Karya dalam rangka 50 tahun pengabdian Kohanudnas yang diselenggarakan di Gedung Persada Halim Perdana Kusuma Jakarta, salah satu pembicaranya adalah Prof. DR Purnomo Yusgiantoro (Menteri Pertahanan Republik Indonesia), menyampaikan, bahwa anggaran TNI pada tahun 2012 dinaikkan menjadi ± 27 - 30 % dari tahun sebelumnya, dengan tujuan untuk memperkuat angkatan perang kita dengan melaksanakan modernisasi Alutsista. Modernisasi Alutsista TNI adalah sebuah langkah mutlak yang diperlukan untuk memperkuat kemampuan dan keunggulan kekuatan angkatan perang kita dalam rangka menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Agar langkah dan harapan pemerintah dapat berjalan sesuai harapan, maka perlu dibarengi dengan langkah internal yaitu upaya peningkatan kemampuan atau profesionalitas prajurit itu sendiri. Pada Rapim ditingkat TNI juga disampaikan tentang kenaikan anggaran tersebut yang nantinya akan dialokasikan untuk TNI AD, AL dan AU. Selanjutnya Asops Kasdam Jaya, pada kesempatan Rapat Pimpinan yang diselenggarakan di lingkungan Kodam Jaya juga menyampaikan beberapa program modernisasi
40
Alutsista yang akan dilaksanakan dijajaran Kodam Jaya dan salah satunya adalah penempatan Rudal Starstreak di Batalyon Arhanudse10/1/F. Dalam rangka menyongsong modernisasi Alutsista Arhanud di satuan jajaran Resimen Arhanudse1/F tersebut maka timbul pertanyaan yang bukan didasarkan pada sikap apriori terhadap kemampuan dan kualitas SDM prajurit di satuan Arhanud dewasa ini, namun lebih didasarkan pada data faktual yang ada di lapangan yaitu apakah prajurit di lapangan sudah siap 100% dari segi profesionalitas untuk menyongsong modernisasi Alutsista tersebut? Jawabannya
tentu beragam yang pada akhirnya harus disimpulkan bahwa prajurit disatuan Arhanud masih belum siap sepenuhnya. Karena untuk menyongsong modernisasi Alutsista tersebut bukan sesuatu yang sederhana bila dikaitkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Apalagi untuk Alutsista Arhanud yang sarat dengan teknologi modern. Bila ditinjau dari arti profesionalitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perihal profesi atau keprofesian atau kemampuan untuk bertindak secara profesional, maka seyogyanya kemampuan kemampuan profesionalitas profesionalitas prajurit Arhanud diharapkan berbanding lurus dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kemiliteran. Namun kenyataannya belum semua prajurit kenyataannya mampu untuk segera beradaptasi dengan tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang militer tersebut. Sedangkan bila menilik dari penjelasan tentang Jati Diri TNI, Tentara Profesional didefinisikan sebagai tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis dan dijamin kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil, HAM, ketentuan hukum nasional dan
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 40
29/03/2012 11:36:22
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD 2010-2014 menyebutkan Pertahanan Negara Tahun bahwa 2010prioritas dan fokus bahwa pengembangan 2014 menyebutkan prioritas posturfokus pertahanan militer diarahkan dan pengembangan postur pada perwujudan Kekuatan Pokok pertahanan militer diarahkan Minimum (MinimumKekuatan Essential Force/ pada perwujudan Pokok MEF) Tentara Nasional Indonesia Minimum (Minimum Essential Force/ (TNI), dengan mengacu pada MEF) Tentara tetap Nasional Indonesia konsepdengan pengembangan postur pada ideal (TNI), tetap mengacu TNI yangpengembangan telah direncanakan konsep posturdalam ideal jangka panjang. Pengertian Kekuatan TNI yang telah direncanakan dalam Pokok Minimum (Minimum Kekuatan Essential jangka panjang. Pengertian Force/MEF) adalah suatu standard Pokok Minimum (Minimum Essential kekuatan pokok dansuatu minimum TNI Force/MEF) adalah standard yang mutlak sebagai kekuatan pokok disiapkan dan minimum TNI prasyarat utamadisiapkan serta mendasar yang mutlak sebagai bagi terlaksananya secara efektif prasyarat utama serta mendasar tugas terlaksananya pokok dan fungsi TNI efektif dalam bagi secara menghadapi tugas pokok danancaman fungsi TNI aktual. dalam (Perpres RI No. 41/Tahun hal menghadapi ancaman 2010, aktual. 8). (Perpres RI No. 41 Tahun 2010, hal 8). Dari dua kebijakan diatas dapat ditarik Daribenang dua kebijakan merah tentang diatas dapat arah kebijakan TNI merah dimasatentang mendatang ditarik benang arah yang senantiasa berbenah diri kebijakan TNI dimasa mendatang dengansenantiasa melaksanakan reformasi yang berbenah diri secara terus menerus agarreformasi tercapai dengan melaksanakan postur ideal sesuaiagar dengan yang secara terus TNI menerus tercapai diharapkan, sehingga TNI mampu postur ideal TNI sesuai dengan yang melaksanakansehingga tugas TNIpokoknya diharapkan, mampu secara optimal tugas dalam pokoknya rangka melaksanakan mempertahankan kedaulatan, secara optimal dalam rangka keutuhan wilayah dan kedaulatan, melindungi mempertahankan keselamatan bangsa. keutuhan wilayah dan melindungi keselamatan bangsa.
Permasalahan. Seperti kita ketahui, dalam UU Nomor 34/Tahun 34 Tahun 2004 tentang TNI dijelaskan bahwa tugas TNI adalah sebagai alat pertahanan negara yang berfungsi sebagai penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa, penindak terhadap setiap bentuk ancaman dan pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan. Sedangkan salah satu tugas TNI AD sesuai pasal pasal 88 UU UU Nomor Nomor 34/ 34 tahun 2004 adalah melaksanakan Tahun tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra darat, dengan mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki termasuk alat peralatan/Alutsista peralatan/Alutsistayang yangada. ada. Disisi lain sebagai salah satu Disisi lain sebagai salahfungsi satu militer umum, Arhanud fungsi militer kecabangan umum, kecabangan mengemban mengemban tugas pokok untuk Arhanud tugas menyelenggarakan pertahanan pokok untuk menyelenggarakan udara aktifudara dalam pertahanan aktif rangka dalam mengurangi dandan meniadakan rangka mengurangi ancaman dan serangan udara yang menggunakan peluru balistik maupun pesawat udara, maka profesionalitas bukan hanya sebuah
Foto: Istimewa
hukum internasional yang telah diratifikasi (UU No. 34 34/Th. Th. 2004, pasal 2, hal. 6). Artinya bahwa untuk meningkatkan profesionalitas prajurit tersebut sangatlah kompleks permasalahannya. Dari kondisi faktual di atas dapat dipahami bahwa ada korelasi yang sangat signifikan antara kemampuan profesionalitas prajurit Arhanud dihadapkan pada modernisasi Alutsista di lingkungan TNI AD. Sehingga timbul pertanyaan, “bagaimana “bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk membangun kemampuan profesionalitas prajurit Arhanud dalam menyongsong modernisasi Alutsista TNI AD tersebut?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka dalam tulisan essay ini akan dibahas bagaimana kendala dan peluang serta upaya yang dapat dilakukan untuk membangun kemampuan profesionalitas prajurit Arhanud ditinjau dari berbagai aspek yang dapat dilakukan dalam menyongsong modernisasi Alutsista TNI AD ADtersebut. tersebut. Adapun maksud dariAdapun tulisan maksud ini adalah untuk dari tulisan memberikan gambaran tentang ini adalah untuk memberikan perlunya membangun gambaran tentang kemampuan perlunya profesionalitas kemampuan prajurit Arhanud membangun prodalam menyongsong modernisasi fesionalitas prajurit Arhanud dalam Alutsista TNI modernisasi AD, sehinggaAlutsista dapat menyongsong dijadikan sebagai bahan masukan TNI AD, sehingga dapat dijadikan dalam menentukan kebijakandalam atau sebagai bahan masukan langkah selanjutnya. menentukan kebijakan atau langkah selanjutnya. Kebijakan yang berkaitan. Kebijakan yang Berkaitan. Didalam Undang-Undang Indonesia Nomor 34/ Republik Didalam Undang-Undang Tahun 2004 tentangNomor TNI pasal 6 ayat Republik Indonesia 34 Tahun (1) a. menyebutkan 2004 tentang TNI bahwa pasal 6salah ayatsatu (1) fungsi TNI adalah sebagai penangkal a. menyebutkan bahwa salah satu terhadap setiap sebagai bentuk penangkal ancaman fungsi TNI adalah militer dan ancaman terhadap setiap bentukbersenjata ancaman dari luar dan dan dalam negeribersenjata terhadap militer ancaman kedaulatan, wilayah dan dari luar dan keutuhan dalam negeri terhadap keselamatan keutuhan bangsa.wilayah Sehingga kedaulatan, dan sesuatu yang bangsa. wajar apabila TNI keselamatan Sehingga terus diperkuat mampu sesuatu yang wajaragar apabila TNI melaksanakan dengan terus diperkuattugasnya agar mampu optimal. melaksanakan tugasnya dengan optimal. Disisi lain, Peraturan Presiden Republik Disisi lain, Indonesia Peraturan Nomor Presiden 41/ tahun 2010 tentang Republik Indonesia NomorKebijakan 41 Tahun Umum tentang Pertahanan Negara Umum Tahun 2010 Kebijakan
Gelar kesiapan Arhanud dalam mendukung tugas
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 41
41
29/03/2012 11:36:22
Jurnal Yudhagama
42
mampu sedini menggunakan dan terpetakan mungkin, sehingga mengoperasionalkannya secara prajurit mampu mempersiapkan diri baik. Namun agar penyiapan prajurit secara maksimal ditengah-tengah tersebut lebihsarana optimal keterbatasan danseyogyanya prasarana rencana modernisasi tersebut harus yang dimiliki oleh satuan. terpetakan Dalam sedini halmungkin, ini sehingga peran prajurit mampu mempersiapkan diri Pussenarhanud sangatlah mutlak secara maksimal ditengah-tengah sebagai Pusat Pembina Kesenjataan keterbatasanuntuk sarana dan prasarana Arhanud memberikan yang dimiliki oleh satuan. kepada saran dan pertimbangan komando Dalam atashaltentang ini rencana peran penempatan dan pemetaan Pussenarhanud sangatlah mutlak AlutsistaPusat Arhanud yang Kesenjataan disesuaikan sebagai Pembina dengan tipologi wilayahmemberikan penugasan Arhanud untuk dan tugas satuan. kepada Seperti saran dan pokok pertimbangan halnya untuk komando atas satuan tentang Arhanud rencana Kodam jaya bila dan ditinjaupemetaan dari segi penempatan geografis,Arhanud sebaiknya diperkuat oleh Alutsista yang disesuaikan senjata yang memiliki mobilitas dan dengan tipologi wilayah penugasan
yang memiliki karakteristik mengoptimalkan pelaksanaanseperti tugas penjelasansebaiknya di atas. khusus untuk pokoknya satuan jajaran Resimen Arhanud Pembahasan. 1/F Kodam Jaya dapat disarankan untuk dilengkapi dengan senjata yang memiliki karakteristik seperti Dari semua penjelasan penjelasan di atas. permasalahan di atas pada intinya hanya dapat dipecahkan dengan Pembahasan. kerja keras dan tekad yang sungguhsungguh untuk membangun AD dimasa mendatang. kekuatan Dari TNI semua penjelasan perDengan adanya peluang masalahan di atas pada tentang intinya kebijakan untuk hanya dapat pemerintah dipecahkan dengan memodernisasi Alutsista maka kerja keras dan tekad yangTNI sungguhdisisi lain untuk TNI harus berbenah diri sungguh membangun kedan menyiapkan diri sedini mungkin kuatan TNI AD dimasa mendatang. untuk menyongsong modernisasi Dengan adanya peluang tentang Alutsista tersebut. Hal ini tentunya kebijakan pemerintah untuk tidak dapat dilaksanakan memodernisasi Alutsista TNIsecara maka
Foto: Istimewa
kata pemanis bukan profesionalitas yang hampir hanya sebuah selalu kata pemanisdalam digaungkan yang hampir setiap event, selalu digaungkan namun profesionalitas dalam setiap benar-benar event, namun profesionalitas merupakan sebuah tujuan benar-benar sebagai merupakan sebuah konsekuensi logis tujuan dari sebagai adanya konsekuensi logis langkah-langkah dalamdari modernisasi adanya langkah-langkah Alutsista TNI (khususnya dalam modernisasi Arhanud). Alutsista TNIdata (khususnya Dari dan Arhanud). informasi yang dikumpulkan lapangan Dari data dandi informasi bahwa ada 2 indikatordiyang dapat yang dikumpulkan lapangan digunakan mengukur bahwa adauntuk 2 indikator yangtingkat dapat profesionalitas prajurit tingkat yaitu digunakan untuk mengukur penguasaan tugas prajurit dan penguasaan profesionalitas yaitu ilmu pengetahuan danpenguasaan teknologi. penguasaan tugas dan Kedua indikator tersebut ilmu pengetahuan dan merupakan teknologi. permasalahan yangmerupakan harus Kedua indikator tersebut dicarikan solusi yang pemecahannya. permasalahan harus Permasalahan tugas dicarikan solusipenguasaan pemecahannya. dan penguasaan Iptek sangat Permasalahan penguasaan tugas dan penguasaan Iptek sangat dipengaruhi oleh SDM, sarana dan prasarana latihan, motivasi atau dedikasi prajurit dan lingkungan daerah penugasan prajurit serta tentunya tingkat kesejahteraan prajurit. Permasalahan selanjutnya yang juga dapat mengurangi optimalisasi penyiapan kemampuan profesionalitas prajurit adalah belum konkritnya informasi tentang proyeksi modernisasi Alutsista yang akan memperkuat jajaran Arhanud TNI AD seperti halnya satuan jajaran Resimen Arhanud1/F. Sebagai satuan pengguna sampai dengan saat ini masih terdapat kesimpangsiuran berita apakah Yonarhanudse-10 sebagai bagian dari satuan jajaran resimen Arhanud 1/F akan diperkuat senjata Starstreak ataukah Rudal Mistral. Secara umum kedua senjata ini karakteristiknya sedikit berbeda, sehingga akan berpengaruh Latihan kesiapanfokus Arhanud penyiapan terhadap kemampuan profesionalitas prajurit di satuan Arhanud tersebut. dipengaruhi oleh SDM, sarana dan prasarana Walaupun motto TNI atau AD latihan, motivasi adalah dedikasiPrajurit prajurityang dandipersenjatai lingkungan artinya secara tersirat daerah penugasan prajurit bahwa serta bagi TNI AD penyiapan prajurit tentunya tingkat kesejahteraan lebih prajurit.utama, sehingga senjata apapun yang diberikan nantinya Walaupun motto TNI AD diharapkan para prajurit tersebut adalah Prajurit yang dipersenjatai mampu menggunakan dan artinya secara tersirat bahwa mengoperasionalkannya secara bagi TNI AD penyiapan prajurit baik. agarsehingga penyiapan senjata prajurit lebih Namun utama, tersebut lebih optimal apapun yang diberikanseyogyanya nantinya rencana modernisasi tersebut harus diharapkan para prajurit tersebut
Latihan kesiapan Arhanud
dan tugas pokok kemampuan yang tinggi satuan. serta Seperti jenis Manpads,untuk halnya sehingga satuan memudahkan Arhanud penggelarannya. Kodam Jaya bila ditinjau Diyakini dari bahwa segi dimasa yang geografis, sebaiknya akan datang, diperkuat pasukan oleh yang yang senjata kecil, memiliki berkemampuan mobilitas dan manuver yang kemampuan yang tinggi tinggi, sertacepat jenis dan lincahsehingga Manpads, akan memudahkan mendominasi pertempuran. Sehingga penggelarannya. Diyakini untukbahwa lebih mengoptimalkan dimasa yang akanpelaksanaan datang, pasukan tugas pokoknya kecil, yang sebaiknyaberkemampuan khusus untuk satuan jajaran manuver yangResimen tinggi, Arhanud cepat 1/F Kodam dan lincah Jaya akan dapat mendominasi disarankan untuk dilengkapi pertempuran. Sehingga dengan untuk senjata lebih
disisi lain TNI harus berbenah bagian-perbagian melainkan diri harus dan menyiapkan secara komprehensif diri sedini mungkin dan menyeluruh untuk menyongsong dari levelmodernisasi Pimpinan Atas sebagai Alutsista tersebut. penentu Hal ini kebijakan tentunya sampaidapat tidak dengandilaksanakan Pimpinan Lapangan secara Taktis. Sebagai penentumelainkan bagian-perbagian kebijakan maka Pimpinan harus secara di komprehensif tingkat atas dapat dan memulainya dari menyeluruh dari level prosesPimpinan seleksi werving, Atas sebagai selanjutnya penentudididik kebijakan dan sampai dilatih secara dengan terprogram Pimpinan di Lapangan lemdikTaktis. lemdik sebelum Sebagai penentu diserahkan kebijakan kepada maka pengguna. Pimpinan Sedangkan di tingkatuntuk atas dapat level memulainya pengguna atau dari strata prosesPimpinan seleksi
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 42
29/03/2012 11:36:22
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD ditawarkan prajurit di satuan di satuan. kepada Hasil rekrutmen kader yang dapatselanjutnya menunjang penyiapan tersebut disiapkan dan diberikan peningkatan kemampuan atau pembekalan dengan SDM prajurit yangpeluang-peluang bersangkutan. memanfaatkan Seperti contohyang dengan memberikan pendidikan tersedia dan kesempatankepada meningkatkan ditawarkan prajurit dikeahlian satuan dibidang komputer dan penguasaan yang dapat menunjang penyiapan Bahasa peningkatan Inggris melaluikemampuan penataran dan maupun pendidikan. SDM prajurit yang bersangkutan. contoh dengan Seperti Kedua, adalah memberikan dengan kesempatan meningkatkan memberikan kesempatankeahlian yang dibidang komputer dan penguasaan seluas-luasnya kepada kader-kader Bahasa Inggris melalui penataran tersebut untuk melaksanakan studi maupun pendidikan. pustaka baik secara terpimpin maupun dengan Kedua, perorangan adalah memanfaatkan kesempatan layanan internet memberikan yang dan perpustakaan-perpustakaan seluas-luasnya kepada kader-kader yang ada sekitar satuan. tersebut untukdimelaksanakan studi Layanan internet adalahterpimpin sesuatu pustaka baik secara yang mutlak harus difasilitasi maupun perorangan dengan oleh satuan dewasa ini. internet Karena memanfaatkan layanan dengan perpustakaan-perpustakaan layanan internet tersebut dan dapat membuka yang ada di wawasan sekitar prajurit satuan. terhadap internet perkembangan ilmu Layanan adalah sesuatu pengetahuan teknologi yang yang mutlak danharus difasilitasi sudah satuan semakindewasa maju. Disamping itu, oleh ini. Karena Dansat dapat menjalin kerja sama dengan layanan internet tersebut denganmembuka pihak atauwawasan instansi lain yang dapat prajurit menyediakanperkembangan layanan perpustakaan terhadap ilmu umum sehingga prajurit dapat pengetahuan dan teknologi yang kesempatan luas untuk sudah semakin yang maju. Disamping itu, memperluas dan sama ilmu Dansat dapat wawasan menjalin kerja pengetahuannya. Perkembangan dengan pihak atau instansi lain yang
Foto: Istimewa
Lapangan Taktis werving, selanjutnya maka kunci dididik utamanya dan dilatih lemdikadalah secara para terprogram Komandandi Satuan. lemdik sebelum diserahkan kepada Para Dansat harus selalu berinovasi pengguna. Sedangkan untuk untuk level dan memotivasi anggotanya pengguna atau strata Pimpinan selalu berupaya meningkatkan Lapangan Taktis maka kunci utamanya kemampuan profesionalitasnya adalah paradengan Komandan Satuan. dihadapkan tuntutan tugas Para harus selalu berinovasi pokokDansat satuan. dan memotivasi anggotanya Adapun hal-hal yang untuk dapat selalu dilakukanberupaya oleh parameningkatkan Komandan kemampuan profesionalitasnya Satuan sebagai langkah penyiapan dihadapkan dengan tuntutan tugas awal terhadap peningkatan pokok satuan. profesionalitas prajurit antara lain:Adapun hal-hal yang dapat Pertama, dilakukan oleh adalah para melaksanakan Komandan Satuan rekrutmen sebagai langkah kader penyiapan dengan awal menyeleksi terhadap prajurit-prajurit peningkatan yang profesionalitas memiliki kemampuan prajurit dibidang antara penguasaan ilmu pengetahuan dan lain: sertaadalah penguasaan Bahasa teknologi Pertama, melaksanakan Inggris yang memadai rekrutmen kader di satuannya. dengan Proses rekrutmen kader ini bukan menyeleksi prajurit-prajurit yang berarti mengabaikan memiliki kemampuan penyiapan dibidang kemampuan ilmu profesionalitas prajurit penguasaan pengetahuan dan lainnya, melainkan hanya sebagai teknologi serta penguasaan Bahasa wahanayang untuk Inggris memadai memudahkan di satuannya. pencapaian tugas Proses rekrutmen kader penyiapan ini bukan kemampuan profesionalitas prajurit berarti mengabaikan penyiapan di satuan. Hasil rekrutmenprajurit kader kemampuan profesionalitas tersebut melainkan selanjutnya lainnya, hanyadisiapkan sebagai atau diberikan pembekalan dengan wahana untuk memudahkan memanfaatkan tugas peluang-peluang pencapaian penyiapan pendidikan profesionalitas yang tersediaprajurit dan kemampuan
Uji Uji coba coba senjata senjata Mistral Mistral
Ilpengtek yang perpustakaan berlangsung menyediakan layanan sangat cepat salah umum sehinggamerupakan prajurit dapat satu bagian terpenting dan untuk tidak kesempatan yang luas dapat dipisahkan dari perubahan memperluas wawasan dan ilmu lingkungan, sertaPerkembangan memiliki pengetahuannya. pengaruh yang terhadap Ilpengtek yang besarberlangsung kehidupan dan pelaksanaan sangat cepat merupakan tugas salah -tugasbagian militer. Aplikasi dan teknologi satu terpenting tidak moderndipisahkan pada sistem dapat daripersenjataan perubahan menuntut kemauan yang tinggi dari lingkungan, serta memiliki para prajurit untuk mengikutinya. pengaruh yang besar terhadap Keterbukaandan informasi kehidupan pelaksanaanmelalui tugasteknologi internet yangteknologi begitu tugas militer. Aplikasi besar juga dimilikinya modern padamenuntut sistem persenjataan kebijaksanaan dalam menuntut kemauan yang menyikapi tinggi dari sehingga tidakuntuk terjadi kekeliruan para prajurit mengikutinya. pemahaman informasi yang berakibat Keterbukaan melalui pada kesalahan dalam bertindak. teknologi internet yang begitu Sehingga lain, Dansat harus besar jugadisisi menuntut dimilikinya senantiasa membimbing kemajuan kebijaksanaan dalam menyikapi para prajurit kader kekeliruan tersebut, sehingga tidak terjadi yang dapat dilakukan dengan pemahaman yang berakibat metode mentoring, couching dan pada kesalahan dalam bertindak. counselling. Sehingga disisi lain, Dansat harus senantiasa Ketiga, membimbing adalah kemajuan dengan para prajurit kader melaksanakan kegiatantersebut, studi yang dilakukan dengan bandingdapat ke satuan-satuan yang metode mentoring, couching dan sudah dilengkapi dengan Alutsista counselling. sejenis yang sesuai dengan jenis Alutsista Ketiga, yang adalahdirencanakan dengan akan masuk ke kegiatan satuan tersebut. melaksanakan studi Sebagai contoh dengan melakukan banding ke satuan-satuan yang studi banding satuan-satuan sudah dilengkapikedengan Alutsista tetanggayang baiksesuai daridengan lingkungan sejenis jenis AD sendiri yang maupun direncanakan AL dan AU Alutsista sehingga perkembangan Alutsista akan masuk ke satuan tersebut. yang dimiliki oleh satuan tersebut Sebagai contoh dengan melakukan dapat banding dijadikan ke sebagai referensi studi satuan-satuan untuk menyiapkan tetangga baik dari kemampuan lingkungan profesionalitas prajurit. Saat ini studi AD sendiri maupun AL dan AU banding tersebut dapat dilakukan ke sehingga perkembangan Alutsista satuandimiliki Denrudal dan Denrudal yang oleh003 satuan tersebut 004 yang sudah menggunakan dapat dijadikan sebagai referensi Alutsistamenyiapkan Meriam 23 mm/ZUR dan untuk kemampuan Rudal Grom prajurit. yang spesifikasinya profesionalitas Saat ini studi hampir memiliki kesamaan dengan banding tersebut dapat dilakukan ke AlutsistaDenrudal Starstreak studi satuan 003ataupun dan Denrudal banding ke beberapa seperti KRI 004 yang sudah KRI menggunakan Malahayati yang sudah dilengkapi Alutsista Meriam 23 mm/ZUR dan dengan Grom persenjataan Alutsista Rudal yang atau spesifikasinya Mistral memiliki yang kesamaan sama dengan hampir yang diproyeksikan akan Alutsista Starstreak ataupun studi dipertanggungjawabkan kepada banding ke beberapa KRI seperti KRI satuan Yonarhanudse-10 sebagai Malahayati yang sudah dilengkapi bagian dari satuan jajaran Resimen dengan persenjataan atau Alutsista Arhanud 1/F Kodamsama Jaya. dengan Mistral yang yang diproyeksikan akan Alutsista Keempat, adalah dengan dipertanggungjawabkan kepada melibatkan prajurit dalam satuan Yonarhanudse-10 sebagai pelaksanaan latihan-latihan Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 43
43
29/03/2012 11:36:22
Jurnal Yudhagama
44
yang diembannya, merupakan rendahnya tingkat kesejahteraan salah satu prajurit TNI faktor yang penting meliputi yang gaji dapat danmemengaruhi tingkat pokok fasilitas bagi prajurit TNI profesionalitas Disamping itu, jika dihadapkanTNI. pada tugas-tugas belum memadainya sosial yang diembannya, jaminan merupakan dan asuransi berdampak salah satu prajurit faktor TNI penting yang pada kurangnya konsentrasi tingkat dalam dapat memengaruhi pelaksanaan tugas, profesionalitas TNI. sehingga Disampingpada itu, akhirnyamemadainya akan mengurangi belum jaminantingkat sosial profesionalitas prajurit. dan asuransi prajurit TNI berdampak pada kurangnya dalam Selain itu, konsentrasi upaya Keenam pelaksanaan tugas, yang sehingga pada langkah kebijakan ditempuh akhirnya mengurangi tingkat Dansat akan dalam meningkatkan profesionalitas prajurit. kemampuan profesionalitas prajurit jugaSelain dapat itu, dilaksanakan dengan upaya Keenam mendorong dan yang menyarankan langkah kebijakan ditempuh kepada Komando untuk: 1. Dansat dalam Atas meningkatkan Melanjutkan profesionalitas pelaksanaan prajurit revisi kemampuan pirantidapat lunak dilaksanakan guna meningkatkan juga dengan efektivitas dan akuntabilitas mendorong dan menyarankan organisasiKomando melalui penyempurnaan kepada Atas untuk: 1. peraturan/keputusan sesuai dengan Melanjutkan pelaksanaan revisi Undang-Undang Nomor 34/Tahun piranti lunak guna meningkatkan 2004 tentangdanTentara Nasional efektivitas akuntabilitas Indonesia melalui dan penyempurnaan pengembangan organisasi sistem berupa pembinaan sistem peraturan/keputusan sesuai dengan dan metode Nomor dalam 34 rangka Undang-Undang Tahun mendukung tugasTentara pokok organisasi/ 2004 tentang Nasional satuan melalui Bujukin Indonesia dan doktrin, pengembangan (Buku Petunjuk Induk), Bujukbin sistem berupa pembinaan sistem (Buku metode Petunjuk dalam Pembinaan), dan rangka Bujukops (Buku Operasi), mendukung tugasPetunjuk pokok organisasi/ Bujuklak/min satuan melalui (Buku doktrin, Petunjuk Bujukin Pelaksanaan/administrasi), serta (Buku Petunjuk Induk), Bujukbin (Buku Petunjuk Pembinaan),
peraturan (Buku lainnya; 2. Meningkatkan Bujukops Petunjuk Operasi), pembangunan personel dalam Bujuklak/min (Buku TNI Petunjuk rangka mempertahankan kekuatan Pelaksanaan/Administrasi), serta yang ada sebagai memenuhi peraturan lainnya;upaya 2. Meningkatkan standard TOP (tabel organisasi dan pembangunan personel TNI dalam peralatan)/DSPP (daftar kekuatan susunan rangka mempertahankan personel dan upaya peralatan); 3. yang ada sebagai memenuhi Meningkatkan kegiatan kepelatihan standard TOP (tabel organisasi dan dan kesiapan operasional dalam peralatan)/DSPP (daftar susunan upaya pembinaan kekuatan dan personel dan peralatan); 3. penggunaan kekuatan Meningkatkan kegiatanTNI. kepelatihan dan kesiapan Dari uraianoperasional di atas, dalam maka upaya dan dapat pembinaan diambil kekuatan kesimpulan penggunaan kekuatan TNI. bahwa penyiapan kemampuan profesionalitas Dari uraian prajurit di atas,Arhanud maka sangat penting dalam dapat diambil artinya kesimpulan rangka menyongsong modernisasi bahwa penyiapan kemampuan Alutsista TNI AD, prajurit dimana penyiapan profesionalitas Arhanud kemampuan profesionalitas harus sangat penting artinya dalam dilaksanakan secara komprehensif rangka menyongsong modernisasi dan menyeluruh daripenyiapan komando Alutsista TNI AD, baik dimana atas atau Pimpinan tertinggi di kemampuan profesionalitas harus TNI AD maupun Pimpinan di dilaksanakan secara komprehensif levelmenyeluruh bawah yaitu khususnya para dan baik dari komando komandan satuan. tertinggi Penyiapan atas atau Pimpinan di kemampuan profesionalitas prajurit TNI AD maupun Pimpinan di di satuan adalah menjadi tugaspara dan level bawah yaitu khususnya tanggung jawab seorang Komandan komandan satuan. Penyiapan satuan. Adapun permasalahankemampuan profesionalitas prajurit permasalahan yang tugas dihadapi di satuan adalah menjadi dan oleh seorang DansatKomandan dalam tanggung jawab seorang pelaksanaannya antara lain: tingkat satuan. Adapun permasalahanpenguasaan tugasyang dan penguasaan permasalahan dihadapi ilmu pengetahuan dan teknologi oleh seorang Dansat dalam pelaksanaannya antara lain: tingkat
Foto: Istimewa
bagian dari satuan gabungan. Latihan jajarangabungan Resimen baik antar Arhanud 1/Fmatra Kodammaupun Jaya. negara akan dapat memberikan tetangga Keempat, adalah dengan manfaat melibatkan yang prajurit besar dalam bagi pepeningkatan profesionalitas TNI, laksanaan latihan-latihan gabungan. khususnya dalam meningkatkan Latihan gabungan baik antar kemampuan dan matra maupun operasional negara tetangga pengetahuan dalam mengakses akan dapat memberikan manfaat teknologi militerbagi yang peningkatan lebih maju. yang besar Pelaksanaan gabungan profesionalitas latihan TNI, khususnya tersebut dapat dijadikan sebagai dalam meningkatkan kemampuan sarana untuk informasi operasional dan bertukar pengetahuan dalam dan berbagiteknologi pengalaman diantara mengakses militer yang prajurit, disamping itu juga sebagai lebih maju. Pelaksanaan latihan sarana introspeksi tingkat gabungan tersebutterhadap dapat dijadikan atau profesionalitas sebagai kualitas sarana untuk bertukar antar prajurit. Sehingga program informasi dan berbagi pengalaman latihan diantara gabungan prajurit, tersebut disampingharus itu benar-benar juga sebagai dapat saranadimanfaatkan introspeksi semaksimal mungkin untuk terhadap tingkat atau kualitas meningkatkan profesionalitas antarkemampuan prajurit. profesionalitas prajurit. Sehingga program latihan gabungan harus benar-benar dapat tersebut Kelima, adalah dengan upaya dimanfaatkan semaksimal mungkin peningkatan kesejahteraan persuntuk meningkatkan onel sesuai dengan kemampuan profesionalitas prajurit. oleh para yang dapat dilakukan antara upaya lain Dansat, Kelima,seperti adalah dengan mengupayakan terpenuhinya kepeningkatan kesejahteraan personel butuhan dasar melalui sesuai dengan prajurit kemampuan peningkatan yang dapat kesejahteraan dilakukan olehdengan para memperhatikan pembinaan Dansat, sepertipolaantara lain karier prajurit yang sudah direkrut mengupayakan terpenuhinya kesebagai prajurit kader tersebut. butuhan dasar prajurit melalui Disamping itu,kesejahteraan dilakukan puladengan upaya peningkatan meningkatkan fasilitas memperhatikan pola perumahan, pembinaan kesehatan, olahraga dan karier prajurit yang sudah direkrut kesempatan untukkader mendapatkan sebagai prajurit tersebut. hak-haknyaitu, sebagai prajurit Disamping dilakukan pulaseperti upaya hak cuti dan lain-lain. Sedangkan meningkatkan fasilitas perumahan, peningkatan kesejahteraan kesehatan, olahraga prajurit dan TNI secara konkrit harus melibatkan kesempatan untuk mendapatkan kebijakan dari pemerintah, hak-haknya sebagai prajurit seperti kenaikan pembangunan hak cuti dangaji, lain-lain. Sedangkan fasilitas perumahan dan penyiapan peningkatan kesejahteraan prajurit sarana dankonkrit prasarana yang TNI secara haruslatihan melibatkan memadai. dari Dalam pengembangan kebijakan pemerintah, seperti sarana, prasana, fasilitas TNI kenaikan gaji, danpembangunan dilakukan pembangunan/renovasi fasilitas perumahan dan penyiapan asrama dan danprasarana perumahan sarana latihandinas/ yang perumahan Dalam prajurit,pengembangan asrama/barak memadai. prajurit, prasana, gedungdan perkantoran, sarana, fasilitas TNI pangkalan, pembangunan/renovasi dan fasilitas pedilakukan meliharaan dengandinas/ keasrama dan sesuai perumahan mampuan alokasi yang perumahan prajurit,anggaran asrama/barak telah ditetapkan TNI. Masih prajurit, gedungbagiperkantoran, rendahnya tingkat kesejahteraan pangkalan, dan fasilitas peprajurit TNI sesuai yang meliputi meliharaan dengan gaji kepokok dan fasilitas prajurityang TNI mampuan alokasi bagi anggaran jika dihadapkan tugas-tugas telah ditetapkan pada bagi TNI. Masih
Pertahanan kuat didukung oleh persenjataan yang modern
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 44
29/03/2012 11:36:23
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD penguasaan prajurit yang tugas belumdan optimal. penguasaan Hal ini sangatpengetahuan ilmu dipengaruhi oleh danSDM, teknologi sarana dan prasarana prajurit yang belum latihan, optimal. motivasi Hal atau ini dedikasi sangat dipengaruhi prajurit oleh dan SDM, lingkungan sarana daerah dan prasarana penugasan latihan,prajurit motivasiserta atau tentunya prajurit dedikasi tingkat dan kesejahteraan lingkungan prajurit. penugasan daerah Permasalahan prajurit lain adalah serta belum konkritnya tentunya tingkatinformasi kesejahteraan tentang proyeksi modernisasi prajurit. Permasalahan Alutsista lain adalah yang akan memperkuat belum konkritnya jajaran informasi Arhanud TNI AD sehingga tentang proyeksi memengaruhi modernisasi penyiapanyang akan memperkuat Alutsista kemampuan profesionalitas jajaran Arhanud prajurit. TNI AD sehingga memengaruhi penyiapan khususnya Untuk meminimalisasikan bagi profesionalitas segala kemampuan kendala dan hambatan prajurit. yang ada, maka diperlukan upaya kreativitas seorang Dansat danUntuk dapat meminimalisasikan untuk mengatasi permasalahan segala kendala dan hambatan tentang kemampuan yang ada, penyiapan maka diperlukan upaya profesionalitas dalam dan kreativitas prajurit seorang Dansat menyongsong modernisasi untuk mengatasi permasalahan Alutsista penyiapan TNI AD dengan jalan tentang kemampuan melaksanakan rekrutmen kader profesionalitas prajurit dalam dengan menyeleksi prajurit-prajurit menyongsong tingkat modernisasi yang memiliki dibidang Alutsista TNIkemampuan AD dengan jalan melaksanakan rekrutmen kader
penguasaan ilmu pengetahuan dan dengan menyeleksi prajurit-prajurit teknologi sertakemampuan penguasaandibidang Bahasa yang memiliki Inggris yang ilmu memadai disatuannya, penguasaan pengetahuan dan memberikan yang teknologi serta kesempatan penguasaan Bahasa seluas-luasnya kepada disatuannya, kader-kader Inggris yang memadai tersebut untuk melaksanakan memberikan kesempatan yang Studi Pustaka, seluas-luasnya kepadamelaksanakan kader-kader kegiatan Studi Banding, melibatkan tersebut untuk melaksanakan prajurit dalam pelaksanaan latihanStudi Pustaka, melaksanakan latihan gabungan dan peningkatan kegiatan Studi Banding, melibatkan kesejahteraan personel latihansesuai prajurit dalam pelaksanaan dengan gabungan kemampuan serta latihan dan peningkatan mendorong dan menyarankan kesejahteraan personel sesuai kepada komando atas untuk serta : 1. dengan kemampuan Melanjutkan dan pelaksanaan revisi mendorong menyarankan piranti komando lunak; 2. atas Meningkatkan kepada untuk : 1. pembangunan personel TNI sebagai Melanjutkan pelaksanaan revisi upaya memenuhi TOP peranti lunak; 2. standard Meningkatkan (tabel organisasi dan TNI peralatan)/ pembangunan personel sebagai DSPP (daftar susunan personel upaya memenuhi standard TOP dan peralatan); Meningkatkan (Tabel Organisasi 3.dan Peralatan)/ kegiatan(Daftar kepelatihan dan kesiapan DSPP Susunan Personel operasional dalam3. upaya pembinaan dan Peralatan); Meningkatkan kekuatan kepelatihan dan penggunaan kegiatan dan kekuatan kesiapan TNI. operasional dalam upaya pembinaan kekuatan dan penggunaan kekuatan
TNI. Selanjutnya yang dijadikan atensi adalah mengenai Selanjutnya yang pentingnya dijadikan membangun atensi adalah mengenaikemampuan pentingnya profesionalitas prajurit Arhanud untuk membangun kemampuan dalam menyongsong modernisasi profesionalitas prajurit Arhanud alutsista TNI AD melaluimodernisasi inovasi dan dalam menyongsong kreativitas para Dansat agar prajurit Alutsista TNI AD melalui inovasi dan benar-benar mampu menguasai kreativitas para Dansat agar prajurit tugas dan tanggung jawabnya serta benar-benar mampu menguasai mahir dalam mengoperasionalkan tugas dan tanggung jawabnya serta Alutsista modern yang mahir dalam mengoperasionalkan dipertanggungjawabkan kepadanya. Alutsista modern yang telah Demikian tulisan tentang dipertanggungjawabkankemampuan kepadanya. membangun profesionalitas Demikian tulisan Arhanud tentang prajurit membangun kemampuan prodalam menyongsong modernisasi fesionalitas prajurit Arhanud dalam alutsista TNI AD. Penulis menyadari menyongsong akan segala modernisasi kekurangan Alutsista dalam TNI AD.essay Penulis akan tulisan ini, menyadari sehingga segala segala dan kekurangan dalam sifatnya tulisan kritik saran yang essay ini, sehingga segaladiharapkan kritik dan membangun sangat saran yang membangun serta dengansifatnya sepercik harapan sangat tulisan diharapkan serta dengan semoga ini dapat bermanfaat sepercik harapan sekalian. semoga tulisan bagi para pembaca ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS I. Data Pokok. 1. Nama 2. Pangkat/NRP 3. Tempat/Tgl. Lahir 4. Agama 5. Status 6. Sumber Pa/Th 7. Jabatan
III. Riwayat Penugasan. : : : : : : :
A.M. Suharyadi, S.IP., M.Si. Letkol Arh/1910043401167 Bantul/15-11-1967 Katholik Kawin AKABRI/1991 Plh. Danmenarhanud-1/F Kodam Jaya
II. Riwayat Pendidikan Militer. A. Dikbangum. 1. 2. 3. 4. 5.
Akmil Sussarcab Arh Suslapa-I Selapa Seskoad
: : : : :
1991 1992 1998 2000 2005
B. Dikbangspes. 1. 2. 3. 4.
Suspa Intel Tar Litsus Suspa Turbak Susdanyon Mc
1. Pam Rah Rawan Malut
: 2003
IV. Riwayat Jabatan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Pama Yonarhanudse-13/Bs/I/BB Padalpur Rai-R Yonarhanudse-13/BS Pasi-1/Intel Yonarhanudse-13/BS Danrai-R Yonarhanudse-13/BS Kasi-2/Ops Yonarhanudse-13/BS Kasi-1/Intel Yonarhanudse-13/BS Ps. Kasubdepmer Depsista Pusdikarh Kodiklat TNI Kasubdepmer Depsista Pusdik Arh Kodiklat TNI AD Wadanyonarhanudri-2/Kostrad Ps. Kabag Dokturjuk Sdirbinsenarh Pusenarh Kabag Dokturjuk Pussenarh Kodiklat TNI-AD Danyonarhanudse-6/1/F Dam Jaya Dandim 1414/Tator Rem/142/Tatag Dam/VII/Wrb Kasmenarhanud-1/F Dam Jaya Plh. Danmenarhanud-1/F Dam Jaya
: 1994 : 1996 : 1996 : 2007
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 45
45
29/03/2012 11:36:23
Jurnal Yudhagama
MEMBANGUN KEMAMPUAN PROFESIONALITAS PRAJURIT ARMED DALAM MENYONGSONG MODERNISASI ALUTSISTA TNI AD Oleh Oleh::Kolonel KolonelArm Inf Totok TotokImam ImamS., S.,S.IP., S.IP.,S.Sos. S.Sos. (Danmenarmed-2/1 Kostrad)
Pembangunan kemampuan profesionalitas prajurit Armed Pembangunan profesionalitas prajurit Armed mutlak haruskemampuan segera direalisasikan guna menghadapi mutlak harus segera bagi direalisasikan guna menghadapi modernisasi Alutsista TNI AD sebagai upaya dalam modernisasi Alutsista bagi dan TNI AD sebagai NKRI. upaya dalam menjaga integritas kedaulatan menjaga integritas dan kedaulatan NKRI.
Pendahuluan. Pendahuluan. ampak perkembangan global yang terjadi saat ampak perkembangan ini ditandai dengan global yang terjadi makin saat maraknya maju ini ditandai negara dengan makin untuk berkreasi berinovasi maraknya dan negara maju dalam menciptakan berbagai untuk berkreasi dan berinovasi macam Alutsista guna mendukung dalam menciptakan pertahanan negaranya. berbagai Mereka macam Alutsista gunapemanfaatan mendukung meyakini dengan pertahananIpteknegaranya. Mereka kemajuan dalam memperkuat meyakini dengan pemanfaatan pertahanan negaranya akan kemajuan Iptek dalam memperkuat mengakibatkan perubahan cepat pertahanan negaranyateknologi, akan bukan hanya dibidang mengakibatkan perubahan cepat tetapi juga dalam tata kehidupan bukan hanya dibidang teknologi, masyarakat global. tetapi juga dalam Seiring derasnyatata arus kehidupan globalisasi masyarakat global. segala aspek yang memengaruhi Seiring derasnya globalisasi kehidupan, berbagaiarus negara telah berlomba-lomba dalam penguasaan yang memengaruhi segala aspek dan penerapan ilmu negara pengetahuan kehidupan, berbagai telah dan teknologi untuk mendukung berlomba-lomba dalam penguasaan pertahanan negaranya, hal ini akan dan penerapan ilmu pengetahuan mengakibatkan tantangan dan dan teknologi untuk mendukung ancaman bagi negara yang lainnya. pertahanan negaranya, hal ini akan Kondisi ini menjadi pertimbangan mengakibatkan tantangan dan prioritas oleh negara-negara di ancaman bagi negara yang lainnya. dunia untuk mengadopsi dan Kondisi ini menjadi pertimbangan memanfaatkan modern prioritas oleh teknologi negara-negara di untuk kepentingan kedaulatan dunia untuk mengadopsi dan bangsa dan negaranya. Demikian memanfaatkan teknologi modern juga bagi Negara Indonesia tidak mau untuk kepentingan kedaulatan ketinggalan dalam pemanfaatan bangsa dan negaranya. Demikian teknologi ini, mau tidak mau harus juga bagi Negara Indonesia tidak mau segera menangkapnya dengan
D D
46
segala konsekuensi yang ada disesuaikan ketinggalan dengan dalam kemungkinan pemanfaatan potensi ancaman timbul. Guna teknologi ini, mauyang tidak mau harus mempersiapkan dan menghadapi segera menangkapnya dengan era tersebut dan menumbuhkan segala konsekuensi yang ada daya saing bangsa dalam era disesuaikan dengan kemungkinan globalisasi saat yang ini, timbul. salah Guna satu potensi ancaman kebutuhan yang harus dipenuhi mempersiapkan dan menghadapi adalah tuntutan untuk selalu era tersebut dan menumbuhkan meningkatkan kualitas sumber daya saing bangsa dalam era daya manusia dengan salah satunya globalisasi saat ini, salah satu penguasaan ilmu pengetahuan dan kebutuhan teknologi. yang harus dipenuhi adalah untukteknologi selalu Dalamtuntutan pemanfaatan meningkatkan kualitas sumber ini bertujuan untuk kepentingan daya dengan salah dan manusia kesejahteraan bagi satunya negara penguasaan ilmu pengetahuan serta untuk peningkatan dan keteknologi. mampuan penggunaan Alutsista pemanfaatan teknologi danDalam peralatan militer lainnya, hal ini sesuai bertujuan untuk kepentingan dengan pembukaan UUD 1945 kesejahteraan yang ditegaskanbagi dalamnegara UUD dan 1945 Amandemen pasal 31 ayat 5 serta untuk peningkatan yang menyebutkan ”Pemerintah kemampuan penggunaan Alutsista memajukan dan peralatan Ilmu militerpengetahuan lainnya, hal dansesuai Teknologi dengan ini dengan(Iptek) pembukaan UUD menjunjung tinggi nilai-nilai 1945 yang ditegaskan dalamagama UUD dan Amandemen persatuan bangsa untuk 1945 pasal 31 ayat 5 kemajuan dan peradaban serta yang menyebutkan ”Pemerintah kesejahteraan Ilmu umat manusia”. memajukan pengetahuan danRealita ini negara Teknologi mendasari (Iptek) dengan kita untuk dituntut secara paksa menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam membangun sistem dan persatuan bangsa untuk keamanan dan pertahanan kemajuan negaranya dan secaraperadaban universal serta baik kesejahteraan umatteknologi manusia” alat kaitan dengan peralatan Realitamaupun ini mendasari negara kualitas personel
yang mengawakinya, sudah lama kita tidak modernisasi kita untuk melakukan dituntut secara paksa dan kekuatan memadai terhadap dalam membangun sistem Alutsista. Berawal pemikiran keamanan dan daripertahanan dan perencanaan strategis tersebut, negaranya secara universal baik maka Mabes TNI termasuk kaitan dengan teknologi alat didalamnya TNI ADkualitas perlunya quick peralatan maupun personel action untuk segera menata kembali yang mengawakinya sudah lama dan menyiapkan satuan-satuan kita melakukan dalamtidak jajarannya untuk modernisasi menghadapi dan kekuatan memadai terhadap alih teknologi sesuai dengan tugas Alutsista. Berawal dari pemikiran dan fungsi satuan masing-masing. dan perencanaandari strategis Menyimak hal tersebut, tersebut, maka Mabes TNI maka dalam modernisasi termasuk Alutsista didalamnya TNI AD perlunya yang ada dilingkup TNI AD quick perlu action untuk segera menata kembali dipersiapkan personel yang akan dan menyiapkan satuan-satuan mengawaki dan kondisi Alutsista dalam jajarannya dalam untuk menghadapi yang digunakan menunjang alih teknologi tugas sesuaiyang dengan tugas keberhasilan diemban dan fungsimendukung satuan masing-masing. dalam pertahanan negara. Demikian jugahalbagi satuan Menyimak dari tersebut, Artileri Medan yang notabene maka dalam modernisasi Alutsista menggunakan Alutsista yang ada dilingkup TNIyang ADsangat perlu rentan denganpersonel teknologi dituntut dipersiapkan yang akan untuk segera dan berbenah danAlutsista menata mengawaki kondisi serta menerapkan teknologi dalam yang digunakan dalam menunjang tugas sehari-hari. krusial yang keberhasilan tugasHal yang diemban menjadi prioritas adalah kaitan dalam mendukung pertahanan kondisi personel yang mengawaki negara. Demikian juga bagi satuan Alutsista modern tersebut masih Artileri Medan yang notabene terbatas pada tingkat kualitas menggunakan Alutsista yang sangat kemampuan, masih dapat dikatakan rentan dengan teknologi dituntut belum siap dari sisi penguasaan untuk segera berbenah dan menata teknologi modern termasuk diserta menerapkan teknologi dalamnya penguasaan IT dalam dan tugas sehari-hari. krusial yang kemampuan BahasaHal Asing/Inggris.
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 46
29/03/2012 11:36:24
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD prajurit dalam mengedepankan menempa keperlunya penulis mampuan keterampilan guna bagaimanadanupaya yang harus mewujudkan keberhasilan dalam dilakukan dalam peningkatan pelaksanaan tugas pokokprajurit serta kualitas profesionalisme menjaga kedaulatan dan integritas Armed kedepan dikaitkan dengan NKRI. perkembangan teknologi dan modernisasi Alutsista Armed, hal Permasalahan ini bertujuan untuk Profesionalitas meningkatkan Prajurit kualitas Armed. keterampilan dan kemampuan serta profesionalitas “Tentara dalam Profesional, yaitu prajurit menempa tentara yang terlatih, terdidik, kemampuan dan keterampilan guna diperlengkapi secara baik, tidak mewujudkan keberhasilan dalam berpolitik praktis, tidak berbisnis, pelaksanaan tugas pokok serta dan dijamin kesejahteraannya, menjaga kedaulatan dan integritas serta mengikuti kebijakan politik NKRI. negara yang menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak Permasalahan Profesionalitas asasi manusia, ketentuan hukum Prajurit Armed. nasional, dan hukum internasional yang telah diratifikasi” (UURI No Tentara 34 Tahun Profesional, 2004 tentang yaitu TNI, tentara yang2 ayat terlatih, terdidik, Bab II, Pasal d). Menyimak diperlengkapi baik,jelaslah tidak dari pengertiansecara tersebut bahwa tentara berpolitik praktis,yang tidakprofesional berbisnis, itu dituntut mampu melaksanakan dan dijamin kesejahteraannya, tugas mengikuti dengan baik dan mencapai serta kebijakan politik sasaran yang negara yang diinginkan. menganutSehingga prinsip sudah tepat manakala TNIsipil, AD dalam demokrasi, supremasi hak menyongsong era teknologi dan asasi manusia, ketentuan hukum berdaya saing dengan militer negara nasional, dan hukum internasional lain dengan yang telah menyiapkan diratifikasi ”prajurit(UURI prajuritnya mempunyai No 34 tahun untuk 2004 tentang TNI, kemampuan sesuai Bab II, Pasal 2dan ayatkualitas d). Menyimak dengan tuntutan tugasnya. Namun dari pengertian tersebut jelaslah demikian masalah profesional bahwa tentara yang profesional ini tidaklah gampang dan sangat itu dituntut Ada mampu melaksanakan kompleks. beberapa faktor tugas dengan baik dan mencapai
Foto: Istimewa
Sebagaiprioritas menjadi gambaranadalah kita bersama, kaitan bahwa kondisi yang prajurit Armed kondisi personel mengawaki saat ini modern sudah terbiasa Alutsista tersebutdengan masih penggunaan Alutsista yangkualitas ada di terbatas pada tingkat satuan yang masih dapat dapat dikatakan jauh kemampuan, dikatakan dari teknologi. Dari fakta tersebut belum siap dari sisi penguasaan tentunya teknologi akan modernmenimbulkan termasuk kesulitan tersendiri didalamnya penguasaanmanakala IT dan prajurit tersebut harus mengubah kemampuan Bahasa Asing/Inggris. mindsetnya untuk menyesuaikan Sebagai gambaran kita bersama, dengan perkembangan bahwa kondisi prajuritteknologi Armed modern dan tuntutan profesional. saat ini sudah terbiasa dengan Demikian juga buku piranti lunak, penggunaan Alutsista latihan yang ada di sarana dan prasarana serta satuan yang dapat dikatakan jauh materiil lain yang termasuk dalam dari teknologi. Dari fakta tersebut kesisteman Alutsista dan dukungan tentunya akan menimbulkan kelancaran latihan sangat terbatas. kesulitan tersendiri dan manakala Guna menyikapi mengprajurit tersebut harus mengubah hadapi hal tersebut maka perlunya mindsetnya menyesuaikan langkah danuntuk upaya penataan dengan satuan perkembangan teknologi postur Armed khususnya modern dan tuntutan profesional. pada kemampuan prajurit untuk Demikian jugasecara buku piranti profesional utuh, lunak, yaitu: sarana dandan prasarana latihandalam serta kualitas komitmen mengawaki Alutsista materiil lain yang termasuk Armed dalam modern dengan teknologi tinggi kesisteman Alutsista dan dukungan dan penggunaan Bahasa Asing. kelancaran latihan sangat terbatas. Dengan perlunya penulis Gunademikian, menyikapi dan mengedepankan bagaimana menghadapi hal tersebut maka upaya harusdandilakukan perlunya yang langkah upaya dalam peningkatan penataan postur satuan kualitas Armed profesionalisme Armed khususnya padaprajurit kemampuan kedepan dikaitkan dengan prajurit untuk profesional perkembangan teknologi secara utuh, yaitu: kualitas dan dan modernisasi hal komitmen Alutsista dalam Armed, mengawaki ini bertujuan untuk meningkatkan Alutsista Armed modern dengan kualitas keterampilan dan keteknologi penggunaan mampuan tinggi sertadanprofesionalitas Bahasa Asing. Dengan demikian,
Latihan kesiapan bertugas prajurit Armed
masalah yang yangdiinginkan. berkaitan Sehingga dengan sasaran profesionalitas prajurit sudah tepat manakala TNI ADArmed, dalam yaitu: Pertama, penguasaan menyongsong era teknologi dan terhadapsaingkemampuan teknis berdaya dengan militer negara kecabangan. yang dapatprajuritdilihat lain dengan Hal menyiapkan disini sebagian prajurit Armed prajuritnya untuk mempunyai dalam masalahdan kaitan dengansesuai ilmu kemampuan kualitas teknis kecabangan masih bersifat dengan tuntutan tugasnya. Namun hafalan danmasalah ilmu turunan dari demikian profesional pendahulunya. Demikian juga masih ini tidaklah gampang dan sangat terjadi adanya untuk kompleks. Ada kemalasan beberapa faktor membaca buku atau mengikuti masalah yang berkaitan dengan perkembangan yang berkaitan profesionalitas prajurit Armed, dengan masalah kesenjataan/militer yaitu: Pertama, penguasaan dari negara-negara lain. Padahal terhadap kemampuan bila kita hadapkan dengan teknis trend kecabangan. yang dapat dan kondisi Hal nyata saat ini, dilihat maka disini sebagian Armed ilmu tersebut sudahprajurit ketinggalan dan dalam kaitan dengan bahkanmasalah sudah tidak relevan lagi.ilmu teknis kecabangan masih bersifat Kedua, kegiatan latihan hafalan dan ilmu dari kecabangan. Latihanturunan kecabangan pendahulunya. Demikian juga masih yang dilaksanakan selama ini terjadi kemalasan untuk sebagianadanya cenderung bersandar membaca bukuyang atauadamengikuti kepada kondisi disatuan saat ini baik kaitan dengan bukuperkembangan yang berkaitan buku referensi yang digunakan, dengan masalah kesenjataan/militer pelatih yang dimiliki satuan, dari negara-negara lain. Padahal bila sarana prasarana kita hadapkan denganyang trend ada, dan materialnyata pendukung lainmaka dan ilmu juga kondisi saat ini, kondisi medan apa adanya tersebut sudah yang ketinggalan dan dengan sudah mengesampingkan bahkan tidak relevan realisme lagi. Ketiga,kegiatan kemampuanlatihan per latihan. Kedua, orangan prajurit mengadopsi kecabangan. Latihan kecabangan teknologi. Peningkatan selama kemampuan yang dilaksanakan ini perorangan prajurit dalam mengsebagian cenderung bersandar adopsi perkembangan teknologi kepada kondisi yang ada disatuan saat ini masih jauh dari apa yang saat ini baikhal kaitan bukudiharapkan, yangdengan masih terjadi buku referensi yang digunakan, adalah faktor malas dan cenderung pelatih dimiliki satuan, stagnanyang pada kondisi yangsarana ada prasarana yang ada, material dan bahkan lebih mengutamakan pendukung laindaripada dan juga kondisi keenakan diri menempa medan yang apa adanya dengan dan meningkatkan kualitas diri untuk mengesampingkan realisme mengikuti perubahan. Kemampuan latihan. Ketiga, kemampuan yang ada saat ini hanyalah berlatar perorangan prajurit belakang pada ilmu mengadopsi awal yang teknologi. Peningkatan kemampuan dimiliki saat masuk tentara dan perorangan prajurit sebagian ilmu dari hasil kursusdalam atau pendidikan yang terbatas. Upayamengadopsi perkembangan upaya untuk teknologi saat ini mengembangkan masih jauh dari dengan menambah ilmu-ilmu lain apa yang diharapkan, hal yang relatif adalah terbatas. Keempat, masih terjadi faktor malas faktor-faktor hambatan (obstacle). dan cenderung stagnan pada Faktor-faktor hambatan yang kondisi yang ada dan bahkan selama ini menjadi kendala dalam lebih mengutamakan keenakan pelaksanaan cenderung diri daripada tugas menempa dan diabaikan dan kurang upaya meningkatkan kualitas diri untuk untuk mengeliminasinya. tersebut mengikuti perubahan.Hal Kemampuan justru menjadi senjata prajurit yang ada saat ini hanyalah berlatar Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 47
47
29/03/2012 11:36:24
Latihan kesiapan bertempur prajurit Armed Latihan kesiapan prajurit Armed belakang padabertempur ilmu awal yang
dimiliki saat masuk tentara dan sebagai untuk berbuat sebagianalasan ilmu dari hasil kursus tidak atau optimal danyang hanyaterbatas. sekadar Upaya jalan. pendidikan Mereka dan kurang -upaya kurang untuk inisiatif mengembangkan disiplin, kegiatan yang dilakukan dengan menambah ilmu-ilmu lain hanya perintah dan masih melaksanakan relatif terbatas. Keempat, akan baik bila diawasi.(obstacle). Kelima, faktor-faktor hambatan kendala Bahasa Inggris yang Faktor-faktor hambatan kurang. yang Selain kemampuan selama ini menjadi bahasa kendala sendiri dalam maka prajurit perlu diri pelaksanaan tugasmenempa cenderung dengan berlatih dan meningkatkan diabaikan dan kurang upaya untuk kemampuan Bahasa Inggris, hal ini mengeliminasinya. Hal tersebut bertujuan untuk tetap mengikuti justru menjadi senjata prajurit perkembangan teknologi, tetapi sebagai alasan untuk berbuat malas tidak pada kenyataannya cenderung optimal dan hanya sekadar jalan. dan berpikir tidak ada manfaatnya Mereka kurang kariernya, inisiatif dansehingga kurang bagi kemajuan disiplin, kegiatan yang dilakukan kesempatan dan kemampuan dalam hanya melaksanakan perintah dan meningkatkan kemampuan Bahasa akan baik bila diawasi. Kelima, Inggris lebih sering dilewatkan kendala Bahasa Inggris keterbatasan yang kurang. begitu saja. Keenam, Selain kemampuan sendiri kesempatan prajurit bahasa untuk terlibat maka prajurit perlu menempa diri workshop teknologi. Kesempatan dengan dalam berlatih dan meningkatkan prajurit kegiatan workshop ini kemampuan Bahasa Inggris, hal ini sangatlah penting guna menambah wawasan pengetahuan tentang bertujuandan untuk tetap mengikuti teknologi persenjataan. perkembangan teknologi,Kegiatan tetapi ini memberikan gambaran padadapat kenyataannya cenderung malas tentang pentingnya teknologi dalam dan berpikir tidak ada manfaatnya mengoptimalkan pelaksanaan tugas. bagi kemajuan kariernya, sehingga Namun, yang terjadi justru kegiatan kesempatan dan kemampuan dalam ini sangat terbatas diselenggarakan meningkatkan kemampuan Bahasa dan lebih krusial prajurit Inggris lebih seringlagidilewatkan kurang tertarik dan berminat untuk begitu saja. Keenam, keterbatasan mengikutinya dengan berbagai kesempatan prajurit untuk terlibat alasan klasik, seperti malas dan juga workshop teknologi. Kesempatan keterbatasan masalah bahasa. prajurit dalam kegiatan workshop ini sangatlah penting guna Faktor-Faktor Lainmenambah yang wawasan dan pengetahuan Berpengaruh. 48
Foto: Istimewa
Jurnal Yudhagama
tentang teknologi persenjataan. Kegiatan ini dapat memberikan Faktor-faktor lain pentingnya yang bergambaran tentang pengaruh dalam ini, kita ambil teknologi dalam hal mengoptimalkan dari luar diri prajurit tersebut pelaksanaan tugas. Namun, yang yang tidak terlepas dari kehidupan terjadi justru kegiatan ini sangat tugas sehari-hari. Bahkan, bila terbatas diselenggarakan dan lebih kita cermati bersama justru hal krusial lagi prajurit kurang tertarik ini berpengaruh langsung dalam dan berminat untuk mengikutinya membentuk dan merubah dengan berbagai alasan mindset klasik, prajurit untuk berpikir lebih maju seperti malas dan juga keterbatasan dan modern dengan menyesuaikan masalah bahasa. perkembangan teknologi saat ini. Faktor-faktor tersebut adalah; Faktor-Faktor Lain yang Pertama, kepedulian unsur Berpengaruh. pimpinan. Sebagai seorang pemimpin, penting membentuk Faktor-faktor lain yang kepribadian dan membina keberpengaruh dalam hal ini, kita mampuan prajurit di satuan agar ambil darikualitas luar diri prajurit memiliki moral dantersebut kualitas yang tidak terlepas dari kehidupan pengetahuan yang memadai. Hal tugas sehari-hari. Bahkan, bila yang masih terjadi adalah seorang kita cermati justru bersama cenderung justru hal pemimpin ini berpengaruh langsung berfikir aman, landai dan dalam tidak membentuk danuntuk merubah mindset mau berbuat perubahan prajurit untuk terhadap berpikir lebih maju khususnya kualitas prajurit di satuannya serta kurang dan modern dengan menyesuaikan responsif mengadopsi perkembangan teknologi terhadap saat ini. perkembangan yang terjadi Faktor-faktor tersebut adalah;terkait kemajuan teknologi. unsur dengan Pertama, kepedulian pimpinan. Kedua, penyesuaian kualitas Sebagai seorang dan jabatan personel yang tidak pemimpin, penting membentuk sesuai dengan background prajurit. kepribadian dan membina Birokrasi dalam penempatan jabatan kemampuan prajurit di satuan agar personel masih tertutup dan belum memiliki kualitas moral dan kualitas adanya transparansi penempatan pengetahuan yang memadai. Hal jabatan personel, sehingga keyang masih terjadi adalah seorang cenderungan dalam penempatan pemimpin justru cenderung personel didasarkan pada “like and berfikir aman, landai dan tidak dislike” tanpa mempertimbangkan mau berbuat untuk perubahan pada pola pembinaan karier
yang berorientasi khususnya terhadap pada kualitas kemampuan dan serta penempatan prajurit di satuannya kurang jabatan sesuai background responsif mengadopsi terhadap pendidikan perkembangandan yang penugasannya. terjadi terkait Sehingga hal ini akan berdampak dengan kemajuan teknologi. kepada tingkat kemauan kualitas tugas Kedua, penyesuaian dan cenderung tugas asal jalan, dan jabatan personel yang tidak dengan mengesampingkan faktor sesuai dengan background prajurit. keprofesionalan. Birokrasi dalam penempatan jabatan personel Ketiga, proses rekrutmen dan masih tertutup dan belum pendidikan awal prajurit. Proses adanya transparansi penempatan rekrutmen dan pendidikan awal jabatan personel, sehingga ini sangat berpengaruh terhadap kecenderungan dalam penempatan tingkat kualitas diri prajurit personel didasarkan pada “like and selanjutnya manakala berdinas dislike” tanpa mempertimbangkan disatuan organik. Kita lihat bahwa pada pola pembinaan karier dalam proses rekrutmen prajurit yang berorientasi pada kualitas Armed masih belum mencantumkan kemampuan dan persyaratan khususpenempatan tentang jabatan sesuai background kemampuan penggunaan komputer pendidikan dan Bahasa penugasannya. dan kemampuan Inggris, Sehingga hal ini akan walaupun masih dapatberdampak dikatakan kepada kemauan tugas pada taraftingkat dasar. Selanjutnya pada dan pendidikan cenderung dasar tugas kecabangan asal jalan, saat masih jam pelajaranfaktor atau denganterbatas mengesampingkan kegiatan ekstrakurikuler dengan keprofesionalan. teknologi memperkenalkan Ketiga, prosestentang rekrutmen dan dan Bahasa Inggris. pendidikan awal prajurit. Proses rekrutmen Keempat,dan keterbatasan pendidikanperanti awal lunak. Peranti lunak kita terhadap saat ini ini sangat berpengaruh kaitan tingkat dengan kualitasteknologi diri modern prajurit dapat dikatakan masih terbatas selanjutnya manakala berdinas dan masih mengacu bukudisatuan organik. Kita pada lihat bahwa buku yang ada yang sudah kurang dalam proses rekrutmen prajurit relevan. Referensi yang kaitan Armed masih belum mencantumkan dengan Alutsista modern masih persyaratan khusus tentang menggunakan Bahasa Inggris dan kemampuan penggunaan komputer belum mencakup penjabaran dan kemampuan operasional secaraBahasa detailInggris, dari walaupunbaru masih dikatakan Alutsista yangdapat kita miliki saat padaMasalah taraf dasar. Selanjutnya pada ini. ini akan berdampak saat pendidikan dasar kecabangan kurang familiar, masih asing dan masih membudaya terbatas jambagi pelajaran atau belum prajurit. kegiatan ekstrakurikuler dengan memperkenalkan teknologi Langkah dalamtentang Membangun dan Bahasa Inggris. Profesionalitas Prajurit Armed. Keempat, keterbatasan piranti Piranti lunakrencana kita saat ini lunak. Selaras dengan dalam memodernisasi yangmodern ada di kaitan dengan Alutsista teknologi lingkup AD makamasih konsensus yang dapat TNI dikatakan terbatas harus ditempuh oleh prajurit dan masih mengacu pada Armed bukudalam menghadapi modernisasi buku yang ada yang sudah kurang Alutsista tersebut, dengan mulai relevan. Referensi yang kaitan membenahi diri, menempa dan dengan Alutsista modern masih meningkatkan kemampuan dan menggunakan Bahasa Inggris dan keterampilan sesuai dengan tingkat belum mencakup penjabaran kecakapan masing-masing operasional secara detail serta dari mampu mengeliminir terhadap Alutsista baru yang kita miliki saat faktor-faktor ini. Masalah lain ini yang akanberpengaruh berdampak tersebut.
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 48
29/03/2012 11:36:25
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD 3) Penguasaan terhadap harus ditempuh melaluiteknologi. latihan, Seiring rencana tingkatan TNI AD namun dengan demikian dalam memodernisasi Alutsista, profesionalisme yang tinggi hanya maka guna dicapai mengimbangi hal akan dapat oleh para tersebut, perlu memiliki langkah dan upaya prajurit yang komitmen yang dengan memberikan pada ditempuh tugas yang diberikan dan dan menambah bekal pengetahuan adanya rasa tanggungjawab dalam melalui budaya dengan membaca,optimal serta menyelesaikan peningkatan ilmu pengetahuan sesuai sasaran yang dikehendaki. dan dengan Seorang keterampilan prajurit yang memiliki memberikan kesempatan melalui komitmen terhadap tugas dan loyal jalur pendidikan formal maupun terhadap pemimpinnya, maka ia nonformal, sehingga diharapkan akan latihan adalah prajuritmenganggap tidak ketinggalan dalam ilmu sebagai kebutuhan serta secara pengetahuan dan teknologi karena sadar senantiasa perkembangan meningkatkan bisa mengikuti kemampuan pribadi maupun dalam teknologi dalam peningkatan hubungan satuan, sehingga hal ini profesionalitas prajurit dilingkup akan memberikan dampak bagi TNI AD. peningkatan dan pemeliharaan 4) Meningkatkan kemampuan profesionalisme prajurit berbahasa Inggris,bagiupaya ini tersebut maupun 3) merupakan salah bagi satu satuan. cara agar Penguasaan terhadap teknologi. dapat menyerap dan mengadopsi Seiringpengetahuan dengan rencana TNI AD ilmu dan teknologi lewat BahasaAlutsista, Inggris, dalam kemampuan memodernisasi sehingga mampu mentransfer maka guna mengimbangi hal dan menambah ilmu pengetahuan tersebut, perlu langkah dan upaya yang ditempuh basisnyadengan Bahasa Inggris. memberikan Guna meningkatkan kemampuan dan menambah bekal pengetahuan tersebut maka membaca, langkah upaya melalui budaya serta yang diambil adalah dengan peningkatan ilmu pengetahuan melaksanakan kursus-kursusdengan diluar dan keterampilan satuan, memanfaatkan personel memberikan kesempatan melalui yang memiliki formal kemampuan jalur pendidikan maupun bahasa yang sudah dan non formal, sehingga mahir diharapkan melaksanakan program “English prajurit tidak ketinggalan Day”. Penggunaan Bahasa Inggris
dalam komunikasi sehari-hari dapat ilmu pengetahuan dan dilaksanakan dengan teknologi karena bisamenyisipkan mengikuti kosakata English teknologi ke dalam bahasa perkembangan dalam percakapan , atau Indonesia prajurit English peningkatan profesionalitas Spoken, sehingga kemampuan dilingkup TNI AD. 4) Meningkatkan Bahasa Inggris dapat dipelihara dan kemampuan berbahasa Inggris, ditingkatkan secara bertahap. upaya ini merupakan salah satu 5) dengan caraKerja agarsama dapatworkshop menyerap dan tema teknologi persenjataan. Dalam mengadopsi ilmu pengetahuan kegiatan ini dapat dan teknologi lewat menampilkan kemampuan bermacam-macam persenjataan Bahasa Inggris, sehingga mampu Armed, kerja sama dengan negara mentransfer dan menambah lain yang sarat dengan teknologi ilmu pengetahuan yang basisnya modern dan menceritakan proses Bahasa Inggris. Guna meningkatkan alih teknologi. Pelaksanaanya kemampuan tersebut maka dapat menggunakan sistemlangkah home upaya yang diambil adalah dengan dengan mendatangkan mereka ke melaksanakan kursus-kursus negara Indonesia atau sistem diluar away satuan, kita memanfaatkan personel dengan mengunjungi ke negara yang memiliki kemampuan tersebut. bahasa yangMengeliminasi sudah mahirfaktordan Kedua. melaksanakan program “English faktor lain sebagai penghambat. Day”. Bahasa sebagai Inggris AdapunPenggunaan kegiatannya dalam berikut;komunikasi sehari-hari dapat 1) Peningkatan kepedulian dari dilaksanakan dengan menyisipkan unsur pimpinan. ini kosakata English keDalam dalam hal bahasa pemimpin memegang kunciEnglish pokok percakapan , atau Indonesia dalam tanggung membina Spoken, sehinggajawab kemampuan para prajuritnya untuk mempunyai Bahasa Inggris dapat dipelihara dan kualitas diri secara dalam bertahap. pelaksanaan ditingkatkan 5) tugas yang dihadapkan dengan Kerja sama workshop dengan tema era teknologi saat ini. Sebagai teknologi persenjataan. Dalam seorang pemimpin harus siap kegiatan ini dapat menampilkan mengadopsi perubahan dan rajin bermacam-macam persenjataan dalam memberikan pencerahanArmed, kerja sama dengan negara pencerahan terhadap kemajuan dan lain yang sarat dengan teknologi keuntungan dalam pemanfaatan
Foto: Istimewa
kurang Olehfamiliar, karenanya masih asingdalam dan menyikapi kebijakan belum membudaya bagipemerintah prajurit. tersebut, maka upaya nyata yang harus dalam dilakukanMembangun oleh TNI Langkah AD khususnya satuan Armed Profesionalitas Prajurit Armed. adalah dengan meningkatkan kemampuan dan rencana profesionalitas Selaras dengan dalam prajuritnya, Menurut memodernisasi Alutsista TB yangSilalahi, ada di cermin militer profesional lingkup TNI AD maka konsensusharus yang terlatih (well oleh trained), harus ditempuh prajuritterbina Armed (well terlengkapi (well dalammanaged), menghadapi modernisasi equipped) serta berpenghasilan Alutsista tersebut, dengan mulai yang cukup (well paid). Berkaitan membenahi diri, menempa dan dengan hal tersebut, maka langkahmeningkatkan kemampuan dan langkah yang harus diambil untuk keterampilan sesuai dengan tingkat mendapatkan cara atau metode kecakapan masing-masing serta dalam membangun kemampuan mampu mengeliminir terhadap profesionalitas prajurit Armed TNI faktor-faktor lain yang berpengaruh AD adalah sebagai berikut: tersebut. Pertama, peningkatan kualitas karenanya dalam diri Oleh prajurit. Dalam hal ini dilakukan menyikapi kebijakan kualitas pemerintah dengan peningkatan SDM tersebut, maka upaya prajurit Armed, antara lain: nyata yang harus dilakukan oleh TNI 1) Membangkitkan kemauan untuk khususnya mencintai kesenjataan kaitan AD satuan Armed dengan teknologi. yang adalah dengan Kegiatan meningkatkan dilakukan dengan memberikan kemampuan dan profesionalitas pencerahan baik berupaTBceramahprajuritnya, Menurut Silalahi, ceramah atau memutar harus film cermin militer profesional dokumenter yang menceritakan terlatih (well trained), terbina tentang keberhasilan tugas dengan (well managed), terlengkapi (well menggunakan teknologi. Disisi lain equipped) serta berpenghasilan juga dapat dibudayakan dengan yang cukup (well paid). Berkaitan wajib baca buletin atau majalah dengan hal tersebut, maka langkahyang terkait langkah yangdengan harusteknologi. diambil untuk 2) Komitmen pada tugas. Komitmen mendapatkan cara atau metode pada tugas ini tidak dapat dipungkiri dalam membangun bahwa untuk menjadi kemampuan profesional profesionalitas prajurit Armed TNI harus ditempuh melalui latihan, AD adalah sebagai berikut: namun demikian tingkatan profesionalisme Pertama, peningkatan yang tinggikualitas hanya diri hal inioleh dilakukan akanprajurit. dapatDalam dicapai para dengan kualitas SDM prajurit peningkatan yang memiliki komitmen prajurit Armed, lain: dan 1) pada tugas yang antara diberikan Membangkitkan kemauan dalam untuk adanya rasa tanggungjawab mencintai kaitan menyelesaikankesenjataan dengan optimal dengan teknologi. yang sesuai sasaran yangKegiatan dikehendaki. dilakukan dengan yang memberikan Seorang prajurit memiliki komitmen terhadap tugas ceramahdan loyal pencerahan baik berupa terhadap pemimpinnya, makafilm ia ceramah atau memutar akan menganggap adalah dokumenter yang latihan menceritakan sebagai keberhasilan kebutuhan tugas serta dengan secara tentang sadar senantiasa meningkatkan menggunakan teknologi. Disisi lain kemampuan maupundengan dalam juga dapat pribadi dibudayakan hubungan satuan, sehingga hal ini wajib baca buletin atau majalah akan memberikan dampak bagi yang terkait dengan teknologi. 2) peningkatanpada dantugas. pemeliharaan Komitmen Komitmen profesionalisme bagi prajurit pada tugas ini tidak dapat dipungkiri tersebut maupun bagi satuan. bahwa untuk menjadi profesional
Gelar kekuatan senjata Armed Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 49
49
29/03/2012 11:36:29
Jurnal Yudhagama prajurit tersebut, sedangkanjabatan untuk personel serta pengisian perwiradengan perlu adanya sesuai bidangpenggunaan tugas dari metode uji kompetensi dengan personel tersebut, maka langkah berbagai kriteria yang harus dimiliki upayanya dengan memberikan oleh perwira tersebut, khususnya kesempatan dalam melaksanakan perwira yangdan menjabat pada tataran pendidikan penugasan. kewenangan yang strategis atau Disamping itu, pengembangan Komandan. Dalam penempatan melalui pendidikan harus menjamin prajurit seyogyanya konsisten terciptanya tatarantetap kemampuan sesuai dengan kecakapannya. prajurit dalam menjalankan Sistem kaderisasi diterapkan fungsinya secara harus profesional dari dan proses pergeseran jabatan aspek integritas kepribadian, aspek diupayakan tetap mempedomani penguasan ilmu pengetahuan tuntutan kebutuhan organisasi, dan keterampilan serta keahlian aspek anggota yang mempunyai kemampuan jasmani agar mampu khusus diupayakan untuk tidak menghasilkan dengan dengan mudah output digeser sebelum kinerja yang optimal. Sedangkan ada gantinya. Walaupun dalam dalam pelaksanaan akan pengisian hal ini kemungkinan terjadi jabatan saataturan ini harus disesuaikan perbedaan lamanya waktu dengan latar belakang pendidikan pergeseran personel. yang sudah pernah diikutilunak. oleh 3) Pembuatan peranti prajurit untuk Berpijaktersebut, dari sedangkan modernisasi perwira Alutsista,perlu makaadanya dalam penggunaan peningkatan profesionalisme prajurit, dengan perlu metode uji kompetensi diimbangikriteriadengan adanya berbagai yang harus dimiliki pembuatan lunak sebagai oleh perwiraperanti tersebut, khususnya pedoman prajurit dalam perwira yangbagi menjabat pada tataran berlatih dan meningkatkan kewenangan yang strategis atau kemampuannya, sehingga dari segi Komandan. Dalam penempatan kualitas dan kuantitas peranti lunak prajurit seyogyanya tetap konsisten yang ada perlu direvisi dan membuat sesuai dengan kecakapannya. yang baru disesuaikan dengan Sistem kaderisasi harus diterapkan Doktrin di satuan Armed serta dan proses pergeseran jabatan perkembangan Alutsista modern. diupayakan tetap mempedomani Maka dalam penyusunan dan tuntutan kebutuhan organisasi, anggota yang mempunyai keahlian khusus diupayakan untuk tidak
pembuatan peranti lunak yang ada dengan mudah digeser sebelum perlu adanya uji teori dan peninjauan ada gantinya. Walaupun dalam di lapangan untuk akan disesuaikan hal ini kemungkinan terjadi dengan perkembangan teknologi perbedaan aturan lamanya dan tuntutan tugas.personel. Pembuatan waktu pergeseran 3) peranti lunak yang terkait dengan Pembuatan piranti lunak. Berpijak alih teknologi ini sangat dari modernisasi Alutsista,penting maka untuk lebih memudahkan prajurit dalam peningkatan profesionalisme dalam mentransfer ilmu-ilmu baru. prajurit, perlu diimbangi dengan 4) Penyiapan awal prajurit yang adanya pembuatan piranti lunak tepat. Penyiapan awal prajurit sebagai pedoman bagi prajurit dalam ini juga tidak kalah dalam berlatih dan meningkatkan pentingnya akan berpengaruh kemampuannya, sehingga dari segi terhadap pola pembinaan kualitas dan kuantitas Pinak yang selanjutnya. Dalam penyiapan ada perlu direvisi dan membuat yang awal prajurit Armed seyogyanya baru disesuaikan dengan Doktrin di mempunyai persyaratan-persyaratsatuan Armed serta perkembangan an khusus terkait dengan teknologi Alutsista modern. bahasa Maka Inggris. dalam dan kemampuan penyusunan Disamping itudan juga,pembuatan proses peranti lunak ada sudah perlu pendidikan dasar yang diupayakan adanya uji teori dengan dan peninjauan mulai dikenalkan teknologi di untuk disesuaikan dan lapangan Bahasa Inggris. dengan perkembangan teknologi Penutup. dan tuntutan tugas. Pembuatan Pembangunan kemampuan peranti lunak yang terkait dengan profesionalitas Armed alih teknologi ini prajurit sangat penting mutlak harusmemudahkan segera direalisasikan untuk lebih prajurit guna dalam menghadapi mentransfer modernisasi ilmu-ilmu Alutsista sebagaimana yang baru. 4) Penyiapan awal prajurit digambarkan di atas, bagi TNI AD yang tepat. Penyiapan awal hal tersebut sebagai upaya dalam prajurit dalam ini juga tidak kalah menjaga integritas kedaulatan pentingnya akan danberpengaruh NKRI. Mengacu kepada kondisi terhadap pola pembinaan keterbatasan anggaran yang selanjutnya. Dalam penyiapan ada dan tuntutan tugas dalam awal prajurit Armed seyogyanya mempunyai persyaratan-persyaratan khusus terkait dengan teknologi dan kemampuan bahasa Inggris. Disamping itu juga, proses pendidikan dasar diupayakan sudah mulai dikenalkan dengan teknologi dan Bahasa Inggris. Penutup. Pembangunan kemampuan profesionalitas prajurit Armed mutlak harus segera direalisasikan guna menghadapi modernisasi Alutsista sebagaimana yang digambarkan di atas, bagi TNI AD hal tersebut sebagai upaya dalam menjaga integritas dan kedaulatan NKRI. Mengacu kepada kondisi keterbatasan anggaran yang ada dan tuntutan tugas dalam menghadapi ancaman yang mungkin timbul, maka pembangunan
Foto: Istimewa
teknologi.dan modern Disisi menceritakan lain juga pemimpin proses dapat mencari Pelaksanaanya terobosan alih teknologi. baru kerjasama dengan dapat menggunakan sistem pihakhome pihak yang membidangi dengan terkait mendatangkan mereka ke teknologi persenjataan untuk away lebih negara Indonesia atau sistem memfamiliarkan teknologi modern dengan kita mengunjungi ke negara tersebut tersebut.kepada prajurit Armed. 2) Pengembangan kemampuan. Kedua. Mengeliminasi faktorDalam menyikapi penataan dan faktor lain sebagai penghambat, kebijakan dari modernisasi Alutsista, adapun kegiatannya sebagai maka langkah upaya yang perlu berikut; 1) Peningkatan kepedulian dibenahi dengan melaksanakan dari unsur pimpinan. Dalam hal ini penyesuaian terhadap personel pemimpin memegang kunci pokok atau prajurit itu sendiri, yaitu dalam tanggung jawab membina dengan pembinaan personel serta para prajuritnya untuk mempunyai pengisian jabatan sesuai dengan kualitas diri dalam pelaksanaan bidang tugas dari personel tersebut, tugas yang dihadapkan dengan maka langkah upayanya dengan era teknologi saat ini. Sebagai memberikan kesempatan dalam seorang pemimpin harus siap melaksanakan pendidikan dan mengadopsi penugasan. perubahan dan rajin dalam memberikan pencerahan Disamping itu, pengembangan pencerahan terhadap kemajuan dan melalui pendidikan harus menjamin keuntungan dalam pemanfaatan terciptanya tataran kemampuan prajurit dalam fungsiteknologi. Disisimenjalankan lain juga pemimpin nya secara mencari profesional dari aspek dapat terobosan integritas kepribadian, aspek baru kerjasama dengan pihakpenguasan pihak terkait ilmu yang pengetahuan membidangi dan keterampilan teknologi persenjataanserta untuk aspek lebih kemampuan jasmani agar mampu memfamiliarkan teknologi modern menghasilkan output Armed. dengan tersebut kepada prajurit 2) kinerja yang optimal. Sedangkan Pengembangan kemampuan. Dalam dalam pelaksanaan menyikapi penataan dan pengisian kebijakan jabatan saat ini harus disesuaikan dari modernisasi Alutsista, maka dengan upaya latar belakang pendidikan langkah yang perlu dibenahi yang sudah pernah diikuti oleh dengan melaksanakan penyesuaian terhadap personel atau prajurit itu sendiri, yaitu dengan pembinaan
Kerjasama ciriciri khas prajurit Armed dalam bertugas Kerjasama menjadi salah satu khas prajurit Armed dalam bertugas 50
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 50
29/03/2012 11:36:32
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD menghadapi ancaman kekuatan dan yang kemampuan mungkin timbul, pembangunan pertahananmaka dilaksanakan dengan kekuatan dan kemampuan permengedepankan skala prioritas tahanan berbasis dilaksanakan peningkatan dengan dan mengedepankan skala prioritas pemeliharaan profesionalisme yang berbasis peningkatan pesudah dimiliki oleh paradan prajurit meliharaan profesionalisme yang dan satuan. Sebagai penutup dapat sudah dimiliki olehkondisi para riil prajurit disimpulkan bahwa saat dan satuan. Sebagai penutup dapat ini kualitas prajurit Armed dalam disimpulkan kondisiAlutsista riil saat menyongsongbahwa modernisasi ini kualitas prajurit Armed dalam masih belum siap secara optimal. menyongsong modernisasi Alutsista Hal ini terjadi karena disamping masih belum siap secara optimal. kondisi yang ada Hal ini nyata terjadi prajurit karena disamping saat ini tingkat SDM yang kondisi nyata prajurit yangmasih ada belum juga yang faktormasih lain saat inimumpuni tingkat SDM yang masih kurang mendukung. belum mumpuni juga faktor lain Beberapa langkah upaya yang perlu yang masih kurang mendukung. dilakukan adalah ; membangkitkan
Beberapa upaya yanguntuk perlu kemauan langkah prajurit dilakukan ; membangkitkan mencintai adalah kesenjataan dengan kemauan prajurit untuk melalui pencerahan danmencintai latihan, kesenjataan dengan komitmen prajurit terhadapmelalui tugas, pencerahan latihan, teknologi, komitmen penguasaan dan terhadap prajurit terhadap tugas, pembudayaan Bahasapenguasaan Inggris, terhadap teknologi, pembudayaan peningkatan kepedulian dari Bahasa Inggris,kerjapeningkatan pimpinan, adanya sama work kepedulian dari pimpinan, adanya shop dengan negara dan instansi kerja sama work shop dengan terkait, pembuatan piranti negara lunak dan terkait, pembuatan serta instansi penyiapan awal prajurit yang piranti lunak serta penyiapan awal tepat. prajurit yang tepat. Dengan Dengan demikian demikian disarankan disarankan agar kedepan agar kedepan mulai mulai dirumuskan dirumuskan perubahan perubahan kurikulum kurikulum di di pendidikan pendidikan dengan menambah jam dengan menambah jam pada pada mata mata pelajaran kaitan dengan pelajaran kaitan dengan teknologi teknologi dan bahasa Inggris, program
dan bahasa Inggris, program Latihan latihan dalam satuan (LDS) di Dalam Satuan dengan (LDS) di Satuan Satuan Armed mewadahi Armed denganInggris, mewadahi materi materi bahasa perubahan bahasa perubahan mainsetInggris, pimpinan Satuan mindset Armed pimpinan Satuanperubahan Armed untuk untuk adopsi alih adopsi perubahan alih teknologi dan teknologi dan kepada pembina kepada pembina fungsi kecabangan fungsi kecabangan perlunya perlunya piranti membuat membuat piranti lunak barulunak dan baru dan mengadakan kerja mengadakan kerja sama dalam sama dalam workshop teknologi workshop teknologi kesenjataan. kesenjataan. Demikian tulisan ini dibuat sebagai Demikian tulisanberpikir ini dibuat wacana kita sebagai wacana berpikir kita dalam dalam membantu mencari solusi membantu mencari solusi tentang pembangunan profesionalitas pembangunan profesionalitas prajurit Armed menyongsong prajurit Armed dalam rangka modernisasi Alutsista AD, menyongsong modernisasi TNI Alutsista semoga bermanfaat. TNI AD, semoga bermanfaat.
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS
I. Data Pokok. I. Data Pokok. 1. Nama : Totok Imam. S, S.IP, S.Sos 2. Pangkat/NRP :: Kolonel Arm/32745 1. Nama Totok Imam. S, S.IP, S.Sos 3. Tempat/Tgl. Lahir : Magetan/30-05-1968 2. Pangkat/NRP : Kolonel Arm/32745 4. Lahir :: Islam 3. Agama Tempat/Tgl. Magetan/30-05-1968 5. Status :: Kawin 4. Agama Islam 6. Pa/Th :: AKABRI/1989 5. Sumber Status Kawin 7. :: Danmenarmed 6. Jabatan Sumber Pa/Th AKABRI/1989 2/1 Kostrad 7. Jabatan : Danmenarmed 2/1 Kostrad II. Riwayat Pendidikan Militer. II. Riwayat Pendidikan Militer. A. Dikbangum. A. Dikbangum. 1. Akmil : 1989 2. Sussarcab Armed :: 1990 1. Akmil 1989 3. Suslapa I 2. Sussarcab Armed :: 1995 1990 4. :: 1999 3. Suslapa Suslapa II I 1995 5. :: 2002 4. Seskoad Suslapa II 1999 5. Seskoad : 2002 B. Dikbangspes. B. Dikbangspes. 1. Suspa Intelpur : 1989 2. Sus Bhs Inggris :: 1990 1. Suspa Intelpur 1989 3. Susbintal Komando :: 1995 2. Sus Bhs Inggris 1990 4. Officer Basic :: 1999 3. Armed Susbintal Komando 1995 5. :: 2002 4. Muhibah Armed Officer Basic 1999 6. Para :: 1999 5. Sussar Muhibah 2002 7. Strat I :: 2001 6. Suspa SussarIntel Para 1999 8. :: 2003 7. Tarbinlatsat Suspa Intel Strat I 2001 9. Multi Corps :: 2003 8. Susdanyon Tarbinlatsat 2003 10. Susdandim :: 2007 9. Susdanyon Multi Corps 2003 10. Susdandim : 2007
III. Riwayat Penugasan. A. A. Dalam Dalam Negeri. Negeri. 1. 1. Ops Ops Lih Lih Kam Kam Maluku : Maluku : 2008 2008 B. Luar Negeri. 1. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 7. 8. 8. IV. IV. 1.
2. 1. 3. 2. 4. 3. 5. 4. 6. 5. 7. 6. 8. 7. 9. 8. 10. 9. 11. 10. 12. 11. 13. 12. 14. 13. 15. 14. 16. 15. 17. 16. 18. 17.
Australia Robc Jepang Muhibah Singapura Safkar Indopura Timor Leste Ri I Bakhor/Pam Malaysia Kekar Malindo Australia Kunjungan Jerman Kunjungan Singapura Army Interaction Games Riwayat Jabatan. Riwayat Jabatan.2 Pama Yonarmed
: : :: :: :: : :: ::
1993 Australia 1994 Jepang 2003 2003 Singapura 2005 2005 Timor Leste 2008 2008 Malaysia 2008 2008 2008 Australia 2008 2008 Jerman
: 2008 Singapura
Pajau 2 Rai A Yonarmed 2 Pama 2 Pamu Yonarmed Rai C Yonarmed 2 Pajau 2 Rai A Yonarmed 2 Parai C Yonarmed 2 Pamu Rai C Yonarmed 2 Danrai C Yonarmed 2 Parai C Yonarmed 2 Dam I/Bb Pasiops Dim 0201/Bs Danrai C Yonarmed Ps. Wadanyonarmed2 5 Pasiops Dim 0201/Bs Wadanyonarmed 5 Dam I/Bb Ps. Wadanyonarmed Pabandya Anev Paban5 1/Ren Spersad Wadanyonarmed 5 Pamen Denma Mabesad (Dik Seskoad) Pabandya Anev Paban Spersad Ps. Kabaglatsat Armed 1/Ren Pussenarmed Pamen Denma Mabesad (Dik Seskoad) Kabaglatsat Armed Pussenarmed Ps. Kabaglatsat Armed Pussenarmed Danyonarmed 7 Dam Jaya Kabaglatsat Pussenarmed Kasiops RemArmed 051/Wkt Dam Jaya Danyonarmed 7 Dam Jaya Sespri Kasad Kasiops Dam Jaya Dandim Rem 0809051/Wkt Dam V/ Brw Sespri Kasad Wadanpusdikarmed Dandim 0809 Dam Brw Danmenarmed 2/1 V/ Kostrad Wadanpusdikarmed Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 51
51
29/03/2012 11:36:32
Jurnal Yudhagama
MEMBANGUN KEMAMPUAN PROFESIONALITAS PRAJURIT PENERBAD DALAM MENYONGSONG MODERNISASI ALUTSISTA TNI ANGKATAN DARAT Oleh : Letnan Kolonel Cpn Eko Priyanto (Danskadron-21/Serba Guna)
Adanya prioritas penanganan terhadap semua permasalahan yang menyangkut keselamatan tugas penerbangan juga merupakan kesejahteraan psikologis psikologis bagi bagi prajurit prajurit Wira wira amur Amur yang yang bekerja bekerja di di angkasa angkasa raya. raya.
P
enerbad adalah salah satu kecabangan di TNI Angkatan Darat yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan fungsi penerbangan. Sejarah telah mencatat bahwa keterlibatan Penerbad dalam operasi TNI AD cukup menarik perhatian. Keterlibatan itu bukan hanya dalam operasi-operasi militer saja namun juga operasi kemanusiaan. Mapenduma tahun 1996 menjadi saksi sejarah sejarah tentang tentang peranperan serta Penerbad dalam operasi pembebasan sandera sanderayang yang didilakukan oleh lakukan oleh Gerakan Gerakan Pengacau Keamanan dibawah Pimpinan Kwik kwalik. Selanjutnya pada Operasi Kwalik. kemanusiaan pasca kemanusiaan pasca tsunami tsunami di Aceh tahun 2004, merupakan saksi bisu keterlibatan insan Wira Amur dalam rangka upaya penanggulangan bencana. Keberhasilan tugas yang dilaksanakan Penerbad saat itu merupakan tolak ukur bagi tingkat profesionalitas insan Wira Amur saat itu. Dalam pelaksanaan tugas yang diembannya, Penerbad melengkapi diri dengan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang bernilai tinggi. Saat ini Penerbad mengoperasionalkan berbagai jenis pesawat terbang, baik yang sayap tetap maupun sayap putar. Alutsista yang dimiliki saat ini, merupakan kendaraan yang memerlukan kemampuan khusus dalam mengawakinya, serta memiliki
52
tugas yang dibebankan kepada Penerbangan Angkatan Darat. Modernisasi Penerbangan.
nilai ekonomi yang sangat tinggi yang berbasis teknologi canggih. Pesawat terbang dan helikopter telah berkembang menjadi Glass Cockpit dan terbang dengan sistem Fly-by-Wire. Demikian juga dengan pengendali penerbangan di darat, mereka telah melaksanakan dengan Hand off dimana seluruhnya dikendalikan Radar dan peralatan canggih lainnya. Berkaca pada hal tersebut, maka profesionalitas insan Wira Amur sebagai operator amatlah diperlukan. Operator disini tidak hanya dibatasi pada penerbang saja, namun teknisi serta juru radio juga memiliki peran yang sangat penting dalam rangka mewujudkan atau mengimplementasikan setiap
Alutsista
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, modernisasi berarti proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini. Dari makna diatas dapat diperoleh dua titik berat yaitu; pergeseran sikap dan mentalitas, dan hidup sesuai dengan masa kini. Modernisasi saat ini masuk dalam setiap kancah kehidupan manusia, baik dalam bidang telekomunikasi, otomotif hingga dunia penerbangan. Kita menyadari bahwa penerbangan merupakan salah satu penemuan terbesar abad ini. Hal itu dimulai pada sekitar awal abad XX dimana Wright bersaudara menjadi pionir dalam pengembangan industri penerbangan di dunia. Perbaikan terus berlangsung dalam dunia penerbangan. Perbaikan sistem, pemutakhiran teknologi merupakan langkah-langkah signifikan yang dilakukan para peneliti dalam mengembangkan industri penerbangan. Perkembangan teknologi dalam dunia penerbangan bergerak dengan cepat sesuai dengan perkembangan jaman yang memasuki era
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 52
29/03/2012 11:36:34
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD ini. system Sedangkan Fly by Wire untuk ini. Sedangkan Helikopter, Apache untuk Helikopter, Longbow Apache merupakan Longbow Helikopter merupakan tercanggih Helikopter tercanggih saat ini. Helikopter saat ini. Helikopter ini memiliki ini kemampuan memiliki penglihatan kemampuan pada penglihatan malam hari serta pada memiliki malam hari Global serta Positioning memiliki System Global yang Positioning sudah terintegrasi System yang didalamnya. sudah Helikopter terintegrasi ini di dalamnya. adalah satu-satunya Helikopter Helikopter ini adalah yang satu-satunya mampu melakukan Helikopter manuver yang mampu aerobatik. melakukan Kecanggihan manuver teknologi aerobatik. Kecanggihan tidak terhenti teknologi pada pesawat tidak terhenti terbang pada yang pesawat berawak terbang saja, sekarang yang berawak telah saja, diciptakan sekarang pesawat telah UAV diciptakan (Unmanned pesawat UAV Aerial (Unmanned Vehicle) atau Aerial Vehicle) dalam atau Bahasa dalam Indonesia Bahasa berarti Indonesia Pesawat berartiTanpa Pesawat Awak.Tanpa UAV ini Awak.memiliki UAV ini memiliki kemampuan kemampuan luar biasa, luar biasa, mesin mesin terbang terbangini ini mampu terbang tanpa adanya awak yang mengendarainya cukup dengan alat kendali jarak jauh atau hanya dengan memasukkan program saja maka UAV ini dapat terbang dengan sendirinya. Penerbad sebagai pelaku aktif dalam industri penerbangan juga merasakan manfaat yang sangat besar dengan berlangsungnya modernisasi di dunia penerbangan. Hal ini dapat kita lihat bersama melalui data Alutsista yang dimiliki Penerbad saat ini bila dibandingkan dengan 30 30tahun tahun yangyang lalu. lalu. Di masa Di masa Penerbad lalu lalu Penerbad dilengkapi dilengkapi oleh oleh Alutsista Alutsista yang tangguh yang tangguh di masanya, di masanya, saat namun namun jaman saat semakin jaman semakin berkembang berkembang Alutsista kebanggaan Alutsista kebangganitu Penerbad Penerbad ketinggalan itu ketinggalan terutama
Foto: Istimewa
milennium yang mengedepankan kecepatan dan ketepatan. Akibatnya dunia penerbangan menyesuaikan diri dengan kemajuan tersebut. Peralihan teknologi di dunia penerbangan bila dibandingkan dibandingkan dengan dengan masamasa -masa awal masa awal pengembangannya tak terbantahkan terbantahkanlagi.lagi. Dimasa Dimasa lalu penggunaan lalu penggunaan pesawat pesawat terbang dengan hanyalah terbang hanyalah pesawat pesawat dengan kemampuan dengan kemampuan terbatas terbatas dengan dan instrument yang terbatas, seperti convair XC-99, MI-6 adalah contoh teknologi penerbangan di masa lalu. Sekarang Sekarangpenggunaan penggunaan pesawat atau Helikopter dengan teknologi lama mulai ditinggalkan. Saat ini industri penerbangan mulai beralih pada pesawat atau Helikopter yang menggunakan teknologi tingkat tinggi. F-22-Raptor tinggi. F-22 Raptor merupakan merupakan pesawat tempur tercanggih saat ini. Pesawat ini memiliki kemampuan untuk tidak terdeteksi radar musuh karena pesawat ini mampu menyerap menyerap gelombang gelombang radar, radar, pesawat pesawat ini juga ini memiliki juga radar memiliki LPI radarProbability (Low LPI (Low of Intercept Probability Radar). of Intercept Radar). Adapula pesawatAdapula yang pesawat terbang yang terbang dengan sistem Fly dengan by Wire sistem dimana Fly pesawat by Wire jenis dimanaini pesawat sudah tidak jenis menggunakan ini sudah tidak hydraulic menggunakan system guna hydraulic meringankan system guna alat meringankan control penerbangan alat control (Flight penerbangan Control), (Flight N-250 produksi Control), PTN-250 Dirgantara produksi Indonesia PT adalah Dirgantara salah Indonesia satu pesawat adalah salah yang menggunakan satu pesawat system yang menggunakan Fly by Wire
Pesawat Heli MI-35 tempur P TNI AD Sukhoi sedang milikmenggempur TNI Angkatansasaran Udara
teknologi teknologi terutama yang yang dimilikinya dibandingkan dengan Pesawat terbang atau Helikopter yang muncul saat ini. Memasuki abad XXI ini Penerbad melakukan pembaharuan Alutsistanya. Hal itu terproyeksi melalui pembelian secara besarbesaran Helikopter jenis MI-17 dan MI-35. Selanjutnya, Penerbad juga telah mempersiapkan Helikopter jenis Bell 412 dengan seri terbaru dan direncanakan pembelian Helikopter jenis Apache dan Helikopter Fennec. Pembelian Helikopter tersebut merupakan salah satu upaya konkret pimpinan TNI AD guna mempersiapkan Penerbad menjadi salah satu kekuatan penerbangan yang diperhitungkan di Asia Tenggara bahkan di dunia. Penerbad sebagai penerima mandat atau amanat tersebut hendaknya mampu mempersiapkan diri agar proses modernisasi Alutsista yang direncanakan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Adapun sarana pendukung lain yang amat penting untuk diperhatikan adalah sumber daya manusia yang akan mengawaki dan memelihara Alutsista canggih tersebut. Profil Prajurit Penerbad. Sumber Daya Manusia yang ada di Penerbad sangat kompleks dan beraneka ragam. Hal itu dapat dibuktikan dengan berbagai kualifikasi yang dimiliki oleh insan-insan Penerbad. Kualifikasi yang ada di Penerbad meliputi insan Penerbang, Harsabang dan Yanbangan. Penerbang terdiri atas pilot dan co-pilot, Harsabang bervariasi antara lain; Mekanik dan Avionic, serta Ahli senjata pesawat terbang. Prajurit Penerbad atau yang biasa dikenal dikenalinsan insan wira amur Wira adalah Amur manusia adalah manusia pilihan, pilihan, yang yang dengan proses pemilihan proses pemilihan yang sangat detail. detail. Dalam proses rekrutmen personel Penerbad, seperti yang kita ketahui bersama sedikit berbeda dengan Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 53
53
29/03/2012 11:36:34
Foto: Dispenad
Jurnal Yudhagama
MI-35 P merupakan heli serbu yang digunakan Penerbad dalam manuver
rekrutmen tentara biasa. Personel Penerbad merupakan orang-orang pilihan yang memiliki kemampuan diatas rata-rata, baik ditinjau dari segi kesehatan dan intelejensinya. Mereka adalah personel yang bekerja bukan di habitatnya dan mereka harus mampu pula mengatasi segala permasalahan yang muncul dalam waktu yang singkat. Poses Proses seleksi seleksi untuk mendapatkan bibit unggul di Penerbad dilaksanakan sesuai standar penerbangan khususnya bagi penerbang. Dengan proses seleksi yang sangat ketat tersebut menyebabkan sedikitnya personel yang memenuhi syarat, hal ini bertolak belakang dengan jumlah prajurit satuan tempur ataupun satuan bantuan tempur lainnya. Proses rekrutmen personel Penerbad dilaksanakan khusus atau berdiri sendiri. Untuk personel Harsabang atau Yanbangan rekrutmen yang dilaksanakan tidak terlalu menghadapi kendala saat ini. Namun lain halnya dengan Penerbang. Penerbang yang ada di Penerbad berasal dari 4 (empat) sumber pendidikan yaitu; Perwira Abituren Akademi Militer, Perwira Sukarela Dinas Pendek, Perwira Karir dan Golongan Bintara (Secapa). Seiring dengan perjalanan 54
waktu, perwira Abituren Akmil ataupun Pa PK dan Secapa disaat mereka sudah mencapai mereka mencapai level puncak puncak dalam dunia penerbangan, mereka juga sudah saatnya untuk masuk ke level struktural sehingga kiprahnya di lapangan harus ditinggalkan. Begitu pula halnya dengan Abituren PSDP, disaat mereka telah mencapai top level, seiring pula dengan akan berakhirnya masa dinas mereka selama 10 tahun. Sungguh hal yang dilematis bagi satuan sebesar Penerbad karena setiap prajurit yang telah mahir harus meninggalkan lapangan penugasan. Dalam proses pembentukan insan Wira Amur, pola pendidikan yang tepat amatlah diperlukan. Namun apa yang terjadi saat ini, Penerbad belum mampu berbuat maksimal dalam penyelenggaraan pendidikan terutama pendidikan bagi penerbang. Banyak penerbang yang selesai selesai dari dariLembaga LembagaPendidikan Pendidikan namun belum siap operasional dikarenakan belum tercapainya jam terbang yang diharapkan, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama lagi agar penerbang tersebut siap operasional. Hal itu disebabkan Lembaga Pendidikan belum memiliki alokasi Alutsista untuk memenuhi kebutuhan jam terbang para penerbang. Penugasan Penugasan satuan Penerbad
saat ini sangat terbatas bila dibandingkan dibandingkan dengan dengan satu satu dekade yang lalu. Penugasan merupakan kesejahteraan bagi prajurit Penerbad, sebab dengan adanya penugasan para personel Penerbad mampu secara mandiri untuk mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya. Dinamika dan permasalahan yang muncul selama penugasan merupakan sarana pendewasaan bagi personel Penerbad. Keterbatasan Keterbatasan penugasan penugasan saat memengaruhi ini memengaruhi profesionalitas awak pesawat. Bila penugasan berkurang maka keinginan untuk mengeksplorasi ilmunya mengalami penurunan sebagai akibatnya ilmu yang dimiliki semakin dangkal, sehingga pada akhirnya akan terjadi penurunan kualitas kemampuan. Upaya Penerbad dalam rangka melakukan pembinaan kemampuan melalui latihan saat ini mengalami kendala. Kendala yang ditemui adalah latihan yang diselenggarakan oleh Penerbad masih menitik beratkan pada kuantitas saja bukan pada kualitas latihan. Pencapaian dalam pelaksanaan latihan Penerbad saat ini belum cukup bila dihadapkan dengan apa yang akan dihadapi di medan operasi sebenarnya. Diperlukan kerja keras dengan mengacu pada suatu aturan tertentu sebagai pedoman dalam melaksanakan latihan. Agar bisa didapatkan kualitas penerbang/awak penerbang/ pesawatpesawat awak yang standar yang standard dengan kecakapan dengan kecakapan dan dan keterampilan keterampilan yang mampu sehingga mampu bersaing bersaing dan diakui dan serta memiliki diakui serta memiliki kesetaraan kesetaraan dengan penerbang/awak dengan penerbang/awak pesawat pesawat lain di Indonesia lain di Indonesia atau bahkan ataudi bahkan dunia. di Satu hal yang saat ini cukup dunia. memberi Satu hal pengaruh yang saat terhadap ini cukup Organisasi memberi Penerbad pengaruh adalah terhadap OrganisasiKesejahteraan Penerbad kesejahteraan. adalah kesejahteraan. Karena ini berkaitan dengan organisasi, kesejahteraan pangkat danini berkaitan jabatan. dengan Saat organisasi, pangkat dan berupaya jabatan. ini Penerbad Saat ini Penerbad berupaya mengembangkan sayapnya, namun mengembangkan sayapnya, jabatan namun demikian penumpukan demikian masih terjadipenumpukan dimana-dimana.jabatan Hal ini masih dimana-dimana. Hal ini sangatterjadi berpengaruh bagi personel
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 54
29/03/2012 11:36:36
sangat berpengaruh Penerbad. Kemacetan bagi personel dalam pembinaan karier Penerbad. Kemacetan menyebabkan dalam banyak pembinaan personel karier menyebabkan Penerbad mulai mempertimbangkan banyak personel Penerbad masa depannya mulai mempertimbangkan di Penerbad. Sejalan masa dengan hal tersebut, depannya di Penerbad. saat ini Sejalan banyak personelhalPenerbad dengan tersebut, saat yangini banyak berada dalam pangkat personel Penerbad pada yang waktuberada yang cukup lama. dalam pangkat pada waktu yang Organisasi Penerbad belum cukup lama. mengalir Organisasi dengan Penerbad baik. Gerbong belum mengalir baik. Gerbong regenerasi dengan dan rotasi jabatan regenerasi dan rotasi berjalan lambat, bahkanjabatan arah berjalan lambat, bahkan belum arah serta prospek ke depanpun serta prospek kedepan pun belum tertata. Organisasi Penerbad tertata. Organisasi Penerbad bisa menjanjikan masa belum depan bisa menjanjikanbagimasa depan yang cemerlang prajuritnya. yang cemerlang bagi prajuritnya. Organisasi TNI AD secara umumpun Organisasi TNI AD secara umum yang juga belum memberikan peluang belum memberikan yang sama seperti halnyapeluang kesenjataan sama lainnya.seperti halnya kesenjataan Kemacetan dalam pangkat dan lainnya. karier Kemacetan yang terjadi dalam di pangkat Penerbad dan karier yang terjadibersaing di Penerbad dan sulitnya dan dan sulitnya bersaing TNI dan berkembang di organisasi AD berkembang di organisasiterhadap TNI AD sangat berpengaruh sangat berpengaruh mental dan kejuangan terhadap prajurit mental kejuangan prajurit Penerbad.dan Adalah merupakan suatu Penerbad. suatu realita danAdalah fakta,merupakan bahwa banyak realita dan fakta, banyak sekali pihak yang bahwa membutuhkan sekali pihak penerbangan. yang membutuhkan kualifikasi Dan kualifikasi penerbangan. Dan mereka umumnya menjanjikan mereka umumnya kesejahteraan materi menjanjikan yang jauh kesejahteraan materi yang jauh lebih baik. Kenyataan tersebut lebih diatas baik. adalahKenyataan merupakantersebut fakta diatas adalah merupakan fakta yang sangat berpengaruh terhadap yang sangat soliditas insanberpengaruh Wira Amur. terhadap soliditas insan Wira Amur. Membangun Kemampuan Prajurit Membangun Penerbad. Kemampuan Prajurit Penerbad. Menilik dari profil Penerbad saat ini, timbul Meniliksatu dari pertanyaan, profil Penerbad apakah saat ini, timbul satu pertanyaan, apakah Penerbad mampu menjawab Penerbad mampu Alutsista menjawab tantangan modernisasi di tantangan Alutsista di masa yangmodernisasi akan datang? Apakah masa yang akan datang? Apakah kemampuan personel sudah standar kemampuan personelprofesionalitas? sudah standard dalam mendukung dalam mendukung Bila kondisinya tidakprofesionalitas? dibenahi maka Bila kondisinya tidak dibenahi maka profesionalitas prajurit Penerbad profesionalitas Penerbad tidak maksimal. prajurit Ada beberapa hal tidak maksimal. Ada beberapa hal yang perlu dibenahi kembali agar yang perlu dibenahi kembali agar profesionalitas prajurit Penerbad profesionalitas prajurit Penerbad sesuai dengan harapan pimpinan sesuai harapan pimpinan TNI AD,dengan yaitu Pembenahan Sumber TNI yaitu Pembenahan DayaAD, Manusia, Pendidikan, Sumber Latihan Daya Manusia, serta Pendidikan, Latihan dan Penugasan organisasi.
Foto: Dispenad
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Heli Heli Penerbad Penerbad mendukung mendukung prajurit prajurit Raider Raider dalam dalam operasi operasi Mobud Mobud
Sumber dayaorganisasi. manusia dan Penugasan serta merupakan S u m b er kunci D ayapokok M a nguna usia merupakan kunciataupokok tercapai cita-cita tujuan.guna Bila tercapai atau tujuan. Bila Sumber cita-cita Daya Manusia yang ada Sumber Manusia yang yang baik, ada memiliki Daya kemampuan memiliki kemampuan yang baik, maka tugas yang diemban akan maka yangguna. diemban akan dapat tugas berhasil Menyikapi dapat guna. Menyikapi rencanaberhasil modernisasi Alutsista rencana Alutsista Penerbad, modernisasi pimpinan Penerbad Penerbad, pimpinan berupaya untuk membuatPenerbad kerangka berupaya untukpembinaan membuat kerangka pokok kegiatan personel pokok kegiatan pembinaan personel guna menghasilkan Sumber Daya guna menghasilkan Sumber Daya Manusia yang profesional. Menciptakan Manusia yang profesional. manusia yangMenciptakan berkualitas Sumber dalam bidang Daya Manusia yang merupakan berkualitas dalam penerbangan tugas bidang penerbangan merupakan yang berat karena memerlukan tugas proses yang dan sangat waktu berat yang karena cukup memerlukan dan waktu panjang. Awakproses pesawat Penerbad yang Awak pesawat hanyacukup bisa panjang. dikembangkan setelah
Penerbad bisa dikembangkan memenuhihanya beberapa kriteria yang setelah memenuhi beberapa kriteria dipersyaratkan, yang meliputi yang dipersyaratkan, yang dan meliputi pengalaman, jam terbang skill terbang yang memadai. pengalaman, jam terbang dan skill Menyongsong terbang yang memadai. modernisasi Alutsista Menyongsong yang akanmodernisasi segera terealisasi Alutsista segera terealisasi dalamyang waktuakan dekat, Penerbad harus dalam dekat, Penerbadantara harus mampuwaktu menyeimbangkan mampu menyeimbangkan antara jumlah Alutsista yang akan datang jumlah akan datang dengan Alutsista jumlah yang personel yang dengan personel ada. ada. Haljumlah ini dirasa cukupyang penting Hal dirasaterjadi cukup penting agar agar initidak ketimpangan tidak antara terjadi jumlah ketimpangan Alutsista yangantara tiba jumlah tiba dengan dengan Alutsista jumlah yang personel yang jumlah personel Oleh ada. Oleh karenayang itu, ada. Penerbad karena itu, Penerbad mengerahkan mengerahkan kemampuannya segala kemampuannya kerangka untuk untuk merealisasikan merealisasikan kerangka pembinaan pembinaan personel menjadi personel menjadi program program agarpembinaan dan pembinaan dan pembentukan pembentukan prajurit Penerbad. Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 55
55
29/03/2012 11:36:37
Jurnal Yudhagama prajurit Penerbad Penerbad.harus mampu melakukan Penerbad rekrutmen harusdengan mampu baik melakukan rekrutmen dengan baik agar kuantitas dan kualitas personel agar dan mencapai kualitas personel dapatkuantitas terjaga dan jumlah dapat dan DSPP mencapai jumlah sesuai terjaga dengan Penerbad. sesuai dengan DSPP rekrutmen Penerbad. Selain melaksanakan Selain rekrutmen sesuai melaksanakan dengan ketentuan TNI sesuai dengan ketentuan TNI AD, Penerbad dirasa perlu AD, Penerbadterobosan dirasa dengan perlu melaksanakan melaksanakan menjalin kerjaterobosan sama dengan menjalin kerja kejuruan sama dengan sekolah-sekolah yang sekolah-sekolah kejuruan yang berbasis penerbangan. Siswa- siswa berbasis penerbangan. Siswa- siswa berprestasi dapat direkrut lalu berprestasi dapat direkrut lalu dibina di TNI AD kemudian di latih di dibina di TNI AD kemudian di latih di Penerbad untuk menjadi insan Wira Penerbad untuk insan Wira Amur yang majumenjadi dan profesional. Amur yang maju danpermasalahan profesional. Sehingga diharapkan Sehingga diharapkan permasalahan kekurangan personel dapat kekurangan personel Penerbad dapat dipecahkan sehingga dipecahkan sehingga Penerbad secara kuantitas dan kualitas siap secara dan kualitas siap dalam kuantitas menerima modernisasi dalam Alutsista. menerima modernisasi Pimpinan Penerbad berupaya Alutsista. agarPimpinan modernisasi Penerbad yang terjadi berupaya akan agar modernisasi yang peningkatan terjadi akan berjalan seiring dengan berjalan seiring dengan peningkatan jumlah dan kemampuan personel jumlah dan agar kemampuan Penerbad Alutsistapersonel yang Penerbad agar hanya Alutsistamenjadi yang diterima tidak diterima tidak hanya barang pajangan tanpa menjadi mampu barang tanpa mampu untuk pajangan dieksplorasi secara untuk secara mendalam. dieksplorasi Dalam menghadapi mendalam. Dalam menghadapi modernisasi Alutsista yang akan modernisasi Alutsista yang akan dan sedang berlangsung diperlukan dan sedang berlangsung langkah-langkah yangdiperlukan tepat langkah-langkah tepat guna membangun yang kemampuan guna membangun profesionalitas prajuritkemampuan Penerbad. profesionalitas prajurit Penerbad. Langkah yang diambil dapat berupa Langkah diambil dapatmaupun berupa langkah yang jangka pendek langkah jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun salah satu langkah jangka panjang. jangka Adapun pendeksalah yang akan satu dilakukan langkah jangka pendek Penerbad yang akanmenyikapi dilakukan oleh pimpinan oleh pimpinanbesar-besaran Penerbad menyikapi modernisasi yang modernisasi yang akan terjadibesar-besaran adalah dengan akan terjadipersonelnya adalah kedengan mengirimkan negara mengirimkan ke negara asal pembuatpersonelnya Alutsista yang akan asal dibeli.pembuat Alutsista yang akan Pengiriman personel ke negara dibeli. produsen Pengiriman merupakan personel langkah ke negara yang produsen merupakan yang sangat penting bagilangkah kemajuan sangat kemajuan Penerbadpenting itu sendiri.bagi Dengan adanya Penerbad itu sendiri. personel yang dikirimDengan untuk adanya belajar personel dikirim untuk belajar langsung yang ke negara asal diharapkan langsung duta-dutake negara bangsa asal itudiharapkan mampu duta-duta bangsa mampu untuk menggali lebihitudalam lagi untuk menggali lebih dalam lagi kemampuan-kemampuan Alutsista kemampuan-kemampuan Alutsista yang akan diawaki nantinya. Para 56
yang akan yang diawaki nantinya. Para Penerbang dikirim diharapkan Penerbang yang dikirim diharapkan dapat mempelajari segala macam dapat bentuk mempelajari teknik terbangsegala hinggamacam tingkat bentuk hinggadengan tingkat mahir. teknik Begitu terbang pula halnya mahir. Begitu pula halnya personel Harsabang yang dengan dikirim personel Harsabang yang dikirim keluar negeri diharapkan untuk keluar negeriseluk-beluk diharapkan tentang untuk menguasai menguasai tentang pemeliharaanseluk-beluk Alutsista tersebut pemeliharaan Alutsista perawatan tersebut sehingga nantinya sehingga nantinyabaruperawatan terhadap Alutsista tersebut terhadap Alutsista secara baru tersebut dapat terpelihara optimal dapat terpelihara secara optimal sehingga ilmu yang diperoleh dapat sehingga diperoleh dapat ditularkanilmu di yang Lembaga Pendidikan ditularkan Penerbad. di Lembaga Pendidikan Pusat Pendidikan memegang Penerbad. peranan Pusatyang Pendidikan sangat penting memegang dalam peranan yang sangat pentingdimasa dalam pengembangan Penerbad pengembangan Penerbad yang akan datang. Bila dimasa Pusdik yang akan telah datang. Bila Pusdik Penerbad mempersiapkan Penerbad mempersiapkan diri sedini telah mungkin menghadapi diri sedini modernisasi mungkin menghadapi tantangan Alutsista tantangan Alutsista dimasa yangmodernisasi akan datang maka dimasa akan datang Penerbadyangdijamin telah maka siap Penerbad dijaminkekuatan telah yang siap untuk menjadi untuk menjadi Pusat kekuatan yang diperhitungkan. Pendidikan diperhitungkan. Pendidikan Penerbad yangPusat berposisi di Penerbad yang berposisi di Semarang merupakan Chandra Semarang Dimuka bagimerupakan prajurit WiraChandra Amur, Dimuka bagi prajurit Wira avionik Amur, baik penerbang, mekanik, baik penerbang, mekanik, maupun ahli senjata yangavionik akan maupun senjata yang akan bertugas diahli satuan-satuan Penerbad. bertugas satuan-satuandiharapkan Penerbad. Pusdik diPenerbad Pusdik Penerbad diharapkan dapat mempersiapkan komponen dapat mempersiapkan komponen pendidikan yang digunakan sebagai pendidikan digunakanmanusia sebagai acuan dalamyang pembentukan acuan dalamyang pembentukan Wira Amur berkualitas.manusia Dalam modernisasi Wira Amurmenghadapi yang berkualitas. Alutsista, DalamPusdik menghadapi Penerbad modernisasi memiliki Alutsista, Penerbad tanggung Pusdik jawab untuk memiliki dapat tanggung menciptakanjawab prajurituntuk Wira dapat Amur menciptakan prajuritdengan Wira Amur yang professional tetap yang profesional tripola dengan dasar tetap mengutamakan mengutamakan dasar prajurit TNI AD tripola yaitu memiliki prajurit TNI dan AD intelektual yaitu memiliki kepribadian yang kepribadian dan intelektual baik serta kemampuan fisik yang baik serta kemampuan fisik yang samapta. Penyiapan 10 komponen samapta. pendidikan yang berbasis Penyiapan 10 komponen teknologi pendidikan berbasis teknologi merupakan yang pondasi dasar bagi merupakan pondasi dasar bagi Pusdik Penerbad. Kesiapan Pusdik komponen Penerbad. pendidikan Kesiapan tersebut komponen tersebut berpengaruh pendidikan langsung terhadap berpengaruh langsung output Sumber Daya terhadap Manusia output Daya Manusia PenerbadSumber yang dihasilkan. Perbaikan Penerbad yangkurikulum dihasilkan.hendaklah dilakukan Perbaikandisesuaikan kurikulum hendaklah dengan dilakukan disesuaikan kebutuhan siswa dalam dengan rangka
kebutuhan siswadiridalam rangka mempersiapkan menghadapi mempersiapkan menghadapi medan tugas yang diri penuh tantangan. medan tugasjam yang penuhmerupakan tantangan. Pemenuhan terbang Pemenuhan merupakan pencapaian jam akhirterbang dari pelaksanaan pencapaian akhir dari pelaksanaan kurikulum pendidikan di Pusdik kurikulum di Pusdik Penerbad. pendidikan Ini merupakan syarat Penerbad. merupakan mutlak agarIni penerbang siap syarat untuk mutlak penerbang untuk menatapagar kerasnya medansiap operasi di menatap kerasnya medan operasi di masa datang. Sungguh naif kiranya masa datang. Sungguh naif seorang kiranya jika kita mengharapkan jika kita mengharapkan penerbang siap operasionalseorang namun penerbang siap operasional namun saat pendidikan jam terbangnya saat pendidikan jam terbangnya tidak terpenuhi. Dengan munculnya tantangan tidak terpenuhi. modernisasi Dengan Alutsista munculnya dantantangan tuntutan modernisasi Alutsista dan tuntutan profesionalisme penerbang, maka profesionalisme maka Pusdik Penerbad penerbang, diharapkan dapat Pusdik Penerbad diharapkan dapat berbenah diri dengan memperbaiki berbenah diri dengan memperbaiki atau menambah armadanya dalam atau menambah armadanya dalam rangka mendukung kurikulum rangka pendidikanmendukung khususnya kurikulum pendidikan penerbang. khususnya Pusdik kurikulum Penerbad penerbang. Pusdik Penerbad harus harus memiliki Alat Utama memiliki Pesawat terbang/ Pesawat Alutsistaterbang/Helikopter Helikopter sebagailatihan saranaterbang. latihan sebagai sarana terbang. Sehingga Sehingga diharapkan diharapkan kedepan kedepan penerbang lulusan Pusdik penerbang lulusan Pusdik Penerbad Penerbad dapat diandalkan dan dapat diandalkan dan memiliki memiliki yang serta standard kemahirankemahiran yang standard siap serta siap operasional. operasional. Latihan merupakan salah satu upaya membangun, memelihara serta mengembangkan mengembangkan kemampuan kemampuan prajurit Penerbad. prajurit Penerbad. Kaitannya dengan kemampuan khusus yang dimiliki oleh prajurit Wira Amur, Penerbad mewadahinya melalui latihan dimulai dengan latihan standarisasi bagi penerbang, dilanjutkan dengan Latihan tingkat awak pesawat, latihan tingkat seksi udara, latihan tingkat Flight flight dan diakhiri dengan latihan Detasemen Penerbad sebagai latihan puncak yang diselenggarakan oleh Penerbad. Selain latihan yang terprogram tersebut diatas, penyelenggaraan latihan rutin atau biasa dikenal dengan profisiensi hendaknya dilaksanakan secara terus menerus. Hal ini amatlah penting guna mengasah pengetahuan dan keterampilan prajuritnya terutama penerbangnya. Latihan “profisiensi” profisiensi merupakan latihan nonprogram nonprogram yang yang didilaksanakanoleh laksanakan oleh tiap-tiap tiap-tiap satuan
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 56
29/03/2012 11:36:37
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD diprioritaskan. Organisasi Penerbad harus memiliki konsep yang jelas. Proses kaderisasi dan regenerasi harus berjalan dan tersalurkan dengan baik. Organisasi Penerbad harus mampu menjanjikan kesejahteraan prajuritnya yang sebanding dengan tuntutan tugas dan tanggung jawabnya. Insan Wira wira Amur amur adalah prajurit profesi yang strategis dan memiliki nilai jual yang tinggi. Sehingga sangat memungkinkan dan berpeluang besar untuk mengalihkan pengabdiannya ke instansi di luar TNI. Wujud kesejahteraan tidak selalu identik dengan materi. Promosi pangkat dan jabatan yang tepat waktu juga bagian kesejahteraan yang didambakan prajurit. Segala upaya harus ditempuh untuk menciptakan suasana yang nyaman dan bangga terhadap satuan. Personel penerbad harus dapat mengalir ke organisasi TNI AD pada umumnya agar tidak terjadi penumpukan dalam organisasi Penerbad, hal ini penting agar regenerasi personel dapat berjalan dan berpeluang yang sama dengan prajurit TNI AD pada kecabangan lainnya. Adanya prioritas penanganan terhadap semua permasalahan yang menyangkut keselamatan tugas penerbangan juga merupakan kesejahteraan psikologis bagi prajurit Wira Amur yang bekerja di angkasa raya.
Tidaklah berlebihan kiranya agar seiring pembangunan kemampuan profesionalitas prajurit Penerbad dalam menyongsong modernisasi alutsistanya, dibangun pula mental Alutsistanya, dan psikologis prajurit beserta keluarganya. Oleh karena tugas prajurit Penerbad masuk dalam kategori pekerjaan beresiko tinggi, maka perlu kiranya prajurit prajurit Wira wira amur diasuransikan sebagaimana Amur halnya awak pesawat lain pada umumnya. Jika Jikahal hal tersebut tersebut telah telah terpenuhi terpenuhi maka secara makapsikologis secara psikologisWira prajurit prajurit Amur wira akan amur lebih akan lebih nyaman nyaman dan dantenang tenang dalam mengawaki Alutsistanya. Alutsistanya Kesimpulan. Dari uraian tentang membangun kemampuan profesionalitas prajurit dalam menyongsong modernisasi Alutsista TNI AD dapat kita simpulkan bahwa untuk untukmembangun membangun kekemampuanprofesionalitas mampuan profesionalitas prajurit prajurit Penerbad Penerbad perluperlu melakukan pembenahan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Diawali dari sistem perekrutan personel sebagai Sumber Daya Manusia diperlukan terobosan dengan melaksanakan seleksi Penerbang langsung kepada masyarakat atau bahkan melakukan pengkaderan melalui Sekolah Kejuruan Penerbangan untuk selanjutnya dimiliterkan. Karena faktanya seleksi Penerbang terhadap para militer militer siswa/ siswa/Taruna Taruna
Foto: Dispenad
operasional Penerbad. Penerbad. Dalam latihan profisiensi ini dilaksanakan sesuai dengan silabus pembinaan kualifikasi. Untuk menjaga standar kemampuan penerbang di satuan jajaran Penerbad, hendaknya setiap satuan tersebut melaksanakan profisiensi check yang dilaksanakan dilaksanakan secara berkala setiap 6 bulan sekali. Sehingga kesiapan penerbang selalu terpantau dan terpelihara dengan baik. Begitu pula halnya dengan personel Harsabang dan Yanbangan memiliki hak yang sama untuk dinilai. Pelaksanaan penilaian hendaknya dilakukan sama seperti penerbang namun berbeda dalam aplikasinya di lapangan. Penilaian ini ditujukan untuk mengukur tingkat pemahaman personel Harsabang dan Yanbangan tentang tugas masing-masing. Latihan bersama dengan instansi militer maupun sipil baik di dalam negeri maupun di luar negeri harus banyak dilaksanakan oleh Penerbad. Hal ini sebagai upaya meningkatkan profesionalisme prajurit Wira wira amur. Amur. Penugasan merupakan aplikasi langsung dari latihan rutin di satuan sehingga menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap insan penerbangan. Penugasan yang rutin akan menambah pengalaman bagi setiap awak pesawat. Experience is the best teacher tidak dapat diabaikan begitu saja. Di medan tugas itulah kematangan dan kedewasaan penerbang ditempa. Diperlukan inovasi dan koordinasi agar dapat menciptakan peluang penugasan di bidang operasional. Peluang penugasan tidak hanya terbatas pada kegiatan operasional TNI namun dapat pula bekerja sama dengan instansi penerbangan di luar TNI, seperti Basarnas ataupun bahkan penerbangan sipil lainnya. Hal ini bertujuan agar kemampuan penerbang, mekanik dan avionik dapat terpelihara dengan baik. Disamping profesionalitas, maka organisasi juga merupakan faktor berpengaruh yang harus
Dalamsatu Salah pertempuran fungsi heliheli Penerbad Penerbad jugajuga dibutuhkan dibutuhkan untuk untuk dorongan dorongan logistik logistik Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 57
57
29/03/2012 11:36:38
Jurnal Yudhagama hasilnya belum maksimal baik dari kualitas maupun kuantitas. Di bidang pendidikan baik sarana maupun prasarananya harus dilengkapi. Pusdik Penerbad harus memiliki Alut pesawat terbang/ Helikopter yang memadai. Sehingga tidak ada lagi siswa penerbang yang dilantik tanpa memiliki jam terbang. dilantik terbang. Lembaga Pendidikan Penerbad harus ikut berkembang sebagai mana pesatnya perkembangan teknologi penerbangan, serta memiliki kesetaraan dengan lembaga penerbangan lain. Yang terpenting adalah output dari Pusdik Penerbad harus memilki kecakapan dan kemampuan yang setara dengan output dari lembaga penerbangan lainnya, dengan tetap menerapkan tripola dasar prajurit TNI AD. Program Kegiatan Latihan harus benar-benar mengutamakan kualitas dalam dalam pencapaian pencapaian sasaransasarannya. nya. Prajurit Prajurit Wirawira Amur amur harus selalu berlatih dan berlatih agar
kemampuan yang dimiliki dapat terus diasah dan semakin baik. Latihan bersama dan kerja sama dengan instansi lain baik dalam negeri maupun luar negeri sangat diperlukan agar agar tercipta tercipta standard standar kemampuan dan keterampilan personel Penerbad yang dapat bersaing dengan personel penerbangan lain di dalam negeri penerbangan maupun luar negeri. Penugasan sebagai sarana pengaplikasian ilmu yang diperoleh pengaplikasian hendaknya dapat ditingkatkan jumlahnya. Penugasan Penugasanyang yang didiberikan tidak berikan tidak hanya hanya terbatas pada penugasan dalam lingkup TNI saja namun harus diperluas pada instansi di luar TNI. Hal ini perlu dilaksanakan agar ilmu dan keterampilan yang dimiliki semakin berkembang. Organisasi Penerbad sebagai wadah prajurit Wira Amur juga harus mampu mendukung dan menciptakan iklim sejuk yang dapat memperkokoh soliditas dan
semangat juang prajuritnya. Prajurit wira amur Wira Amur beserta keluarganya perlu mendapat dukungan moril agar diperoleh ketenangan dan semangat dalam mengembangkan prestasinya. Organisasi harus mampu menampung dan menyalurkan prajuritnya sesuai jenjang pangkat dan prestasinya. Demikianlah tulisan ini kami berikan, mudah-mudahan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana membangun kemampuan prajurit Penerbad dalam menyongsong modernisasi Alutsista. Akhirnya Akhirnya penulis penulis mengmenghimbau himbau bagibagiseluruh seluruh insan Penerbangan Angkatan Darat untuk tidak terhenti berupaya mengatasi mangatasi segala kendala, mari kita jadikan kendala itu sebagai peluang untuk kita dapat maju dan berbuat yang terbaik bagi nusa dan bangsa terbaik bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini….. Hiduplah Penerbad, Jayalah Penerbad. Bersama kita harus bisa… WIRA AMUR
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS I. Data Pokok. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama Pangkat/NRP Tempat/Tgl. Lahir Agama Status Sumber Pa/Th Jabatan
: : : : : : :
Eko Priyanto Letkol Cpn/548238 Kebumen/18-07-1962 Kawin Secapa/1986 Danskadron-21/Sena
II. Riwayat Pendidikan Militer.
IV. Riwayat Jabatan.
A. Dikbangum.
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 5.
Secaba Secapa Sesarcab Selapa I Selapa II
: : : : :
1984 1986 1989 1996 2000
B. Dikbangspes. 1. Sekolah Penerbang TNI AD : 1986 2. Suspa Konversi Penerbang Copilot Bell 412 : 1990
58
3. Suspa Penerbang Captai Pilot Bell 205-A1 4. Suspa Penerbang Captai Pilot Bell 412 5. Suspa Instruktur Penerbang Bell 205-A1 6. Pelatihan Penerbang Helikopter MI-17 di Rusia
5. 6. 7. 8. 9. 10.
: 1993 : 1995 : 2000 : 2003
Penerbang Flite A Skadron-1/Serbu Paurops Siops Skadron-1/Serbu Penerbang Flite D Skadron-1/Serbu Pasi Penerbang Uji Har Denharsabang Lanumad A Yani Komandan Bengkel Perbaikan Pesawat Terbang Lanumad A Yani Komandan Flite Latbangjut B Sebang Pusdik Penerbad Komandan Flite A Heli Serbu Dron-31/Serbu Wadan Skadron-31/Serbu Kadep Pengmilum Pusdik Penerbad Komandan Skadron-21/Serba Guna
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 58
29/03/2012 11:36:38
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 59
59
29/03/2012 11:36:40
PANSER ANOA
Jurnal Yudhagama
60
Volume 32 No. 1 Maret 2012
Edisi Maret .indd 60
29/03/2012 11:36:41