RPL
1 3.
ANALISA KEPERLUAN PERANGKAT LUNAK
Topik meliputi : 1. Fungsi Analisa Keperluan 2. Prinsip Analisa 3. Domain Informasi 4. Partisi 5. Data Flow Diagram (DFD) Setelah mempelajari ini, diharapkan dapat memahami : Fungsi Analisa Keperluan. Langkah Langkah Analisa Keperluan Perangkat Lunak. Tiap Langkah Dalam Analisa Keperluan. Mampu Menganalisa Kebutuhan Pemakai Perangkat Lunak. Data Flow Diagram.
1.
FUNGSI ANALISA KEPERLUAN
Analisa Keperluan dilakukan karena perlunya pengetahuan dan wawasan yang luas suatu sistim yang akan dibuat perangkat lunak baik itu yang timbul dari sistim maupun dari pihak yang memerlukan perangkat lunak. Secara umum dibagi 4 area kerja yaitu : 1. Pengenalan masalah. 2. Evaluasi dan sintesis. 3. Spesifikasi. 4. Review (tinjau ulang) penentuan skope perangkat lunak yang akan dikerjakan. Beberapa hal yang mendasari timbulnya permasalahan pada tahap Analisa Keperluan antara lain : a. Komunikasi yang jelek antara pemakai dengan analis. b. Teknik yang digunakan kurang baik dan alat bantu yang digunakan juga kurang baik sehingga spesifikasi kurang baik atau kurang akurat. c. Kecenderungan memperpendek waktu peng-analisaan. d. Gagal mempertimbangkan alternatif pemecahan. 2. a. b. c.
PRINSIP ANALISA
Domain informasi yaitu permasalahan harus dijabarkan dan digambarkan sehingga mudah dimengerti. Permasalahan harus dipecah-pecah (partisi). Gambaran dari logical dan fisikal sistim harus dikembangkan.
KULIAH KE 5
RPL
2 3.
DOMAIN INFORMASI
Berisi 3 bagian yaitu : 1. ALIRAN INFORMASI 2. ISI INFORMASI 3. STRUKTUR INFORMASI 1. ALIRAN INFORMASI Merupakan gambaran perubahan data dari data satu ke data lain.
Gambar Aliran Informasi. Dari gambar diatas, dapat dilihat Aliran Informasi dengan pemasukan data mengalami transformasi, pada transform pertama hanya proses biasa dan transform kedua memerlukan data yang telah disimpan pada penyimpan data sehingga menghasilkan keluaran data yang diinginkan (laporan). 2. ISI INFORMASI Isi Informasi menggambarkan item-item data yang menyusun item lebih besar dan berisikan informasi yang lengkap. Contoh : Record penggajian terdiri dari item nomor induk karyawan, nama karyawan, alamat karyawan, dll 3. STRUKTUR INFORMASI Menggambarkan organisasi data secara logika dalam bentuk tabel, hirarki atau tree.
KULIAH KE 5
RPL
3 4.
PARTISI
Partisi berfungsi membagi masalah besar dan kompleks menjadi bagian-bagian kecil sehingga mudah untuk dimengerti dan dipecahkan. Keuntungannya : o Membantu meningkatkan pengertian permasalahan hingga rinci. o Mudah dilakukan penganalisaan Partisi Horisontal.
Gambar Partisi Horisontal.
Gambar Partisi Vertikal. KULIAH KE 5
RPL
4 Sudut pandang Partisi antara lain : 1. Pandangan logikal dan Fisikal 2. Object Oriented analysis
1. PANDANGAN LOGIKAL DAN FISIKAL Pandangan Logikal : Merupakan gambaran dari fungsi perangkat lunak yang diperlukan dan telah ditentukan serta informasi yang akan diproses tanpa memandang penerapannya sampai detail atau rinci. Pandangan Fisikal : Bagaimana penerapan fungsi pemrosesan dan struktur informasi. 2. OBJECT ORIENTED ANALYSIS Pada pendekatan Object Oriented untuk mendefinisikan masalah dan partisi cukup baik diterapkan sebagai bagian analisa keperluan. Pendefinisian dari object dan operasi adalah cara yang baik untuk memulai analisa terhadap fungsi dan domain informasi. Object :
Bisa dipandang sebagai suatu item Informasi.
Operasi : Sebagai suatu proses atau fungsi yang ditetapkan pada satu objek atau lebih. Pendekatan analisa Object Oriented adalah : Sistim atau software dialokasikan menggunakan strategi formal yaitu dengan memakai bahasa untuk mendiskripsikan. Strategi formal dapat dibuat dalam bentuk paragraf tunggal dengan tata bahasa yang benar. Objek berisi garis bawah (kata benda atau anak kalimat yang bersifat sebagai kata benda) dan kemudian dimasukkan ke dalam tabel, sinonim dicatat. Jika objek diperlukan untuk mengimplementasikan status solusi, maka objek tersebut merupakan bagian dari “solusi space”. Jika objek hanya diperlukan untuk mendiskripsikan status solusi, maka objek tersebut merupakan bagian dari “problem space”. Attribut dari objek diidentifikasi dengan menggaris bawahi semua kata sifat dan kemudian menghubungkannya dengan kata benda (objek) masing-masing. Operasi ditetapkan dengan menggaris bawahi semua kata kerja, anak kalimat kata kerja dan predikat, serta menghubungkan setiap operasi dengan objek yang sesuai. Attribut dari operasi di identifikasi dengan menggaris bawahi semua kata keterangan dan mengasosiasikan mereka dengan operasi (kata kerja) masing-masing.
KULIAH KE 5
RPL
5 Contoh masalah CLSS
Andaikan sebuah perangkat lunak yang harus dikembangkan untuk mengendalikan sebuah Conveyor Line Sorting System (CLSS), Statement untuk ruang lingkup CLSS adalah : Perangkat lunak CLSS (Conveyor Line Sorting System). Perangkat lunak CLSS menerima input dari pembacaan pembaca kode batang pada interval waktu yang sesuai dengan kecepatan line conveyor. Data kode batang akan dikodekan ke dalam format kotak identifikasi. Perangkat lunak tersebut akan memeriksa sejumlah bagian data base yang berisi maksimum data 1000 entri (masukan) untuk menentukan lokasi penyimpanan yang tepat bagi kotak yang ada pada pembacaan atau sorting station. Lokasi penyampaian yang tepat disampaikan ke sebuah sorting shunt yang akan menempatkan kotak-kotak dalam penyimpanan yang sesuai. Rekaman tujuan kotak penyimpanan untuk masing-masing kotak akan dipelihara sampai laporan dan penemuan selanjutnya. Peranglat lunak CLSS akan menerima input dari sebuah pulsa tachometer yang akan dipakai untuk mensinkronkan signal control dengan mekanisme shunt. Berdasarkan jumlah pulsa yang akan dikeluarkan antara sorting station dan shunt, perangkat lunak akan menghasilkan sebuah signal control bagi shunt untuk meletakkan kotak tersebut dengan tepat. Proses ini disebut dekomposisi yang dapat menghasilkan fungsi-fungsi sebagai berikut : Membaca input bar code (kode batang). Membaca pulsa tachometer. Mengkodekan bagian data kode. Mengerjakan look-up data base. Menentukan lokasi kotak penyimpanan. Memproduksi sinyal control untuk shunt. Memelihara rekaman tujuan kotak. Pada masalah diatas kinerja ditentukan oleh kecepatan line conveyor . Pemrosesan untuk setiap kotak harus dilengkapi sebelum data pada kotak pembaca selanjutnya dibaca oleh kode bar. Perangkat lunak CLSS dibatasi oleh perangkat keras yang harus diaksesnya atau pembaca kode bar, shunt, PC, memori yang tersedia, dan konfigurasi ke seluruhan line conveyor atau kotak-kotak yang dikosongkan secara merata. Jika anda perhatikan gambar dibawah ini, maka proses inilah yang disebut dengan proses dekomposisi dan menghasilkan fungsi-fungsi sebagai berikut :
Bar Code data, Bin Location dan Control Signal Solution Space. Lainnya Problem Space. Setiap obyek mewakili sebuah item informasi yang harus diproses oleh software. KULIAH KE 5
RPL
6
Gambar Sistim pengurutan baris pada conveyor. TABEL 1. OBYEK DAN OPERASI. OBJECT
ATTRIBUTE
Data Location Signal Input List Positions Intervals Format Database Pulses
Bin Code Bin Control Pulse Tach FIFO Shunt Time Box ID 1000 entry Tach
CORRESPONDING OPERATION Decode Determine Synchronize : Procedure Receive Keep Track Keep Track Conform Decode Do a look up Generate
KULIAH KE 5
RPL
7 5.
DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
Adalah teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluaran. Keuntungan menggunakan data flow diagram adalah memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistim yang akan dikerjakan atau dikembangkan. Simbol-simbol yang digunakan :
Gambar Simbol-simbol DFD. Contoh Studi kasus. Prosedur Sistim Usulan. Proses-proses dalam Sistim Usulan secara berurutan terbagi atas 3 proses antara lain : 1. Prosedur Pengolahan Penjualan. Setelah pelanggan melakukan pemesanan kemudian di cek barang dalam file barang, bila barang tersedia disimpan dalam file barang, kemudian di cek status pelanggan dalam file pelanggan dan di simpan. Setelah itu pemesanan di cek limit kredit, jika pemesanan melebihi limit kredit maka diberikan konfirmasi kepada pelanggan, bila tidak dibuat faktur dan surat jalan untuk dikirimkan ke pelanggan. 2. Pembayaran dan Retur. Setelah itu dibuat pengolahan penjualan terdapat beberapa prosedur yang berurutan seperti : Pembayaran pelanggan, terdapat proses pembayaran, proses pembuatan kuitansi dan pengelolaan piutang. Retur pelanggan, proses pengembalian barang karena adanya ke tidak cocokan terhadap barang yang dipesan. 3.
Pelaporan. KULIAH KE 5
RPL
8
Pembuatan laporan penjualan, laporan barang, laporan piutang, laporan pelanggan, laporan ramalan penjualan, dan laporan retur. Pemodelan diawali dengan diagram konteks, diagram nol dan terus dilanjutkan dengan diagram tingkat selanjutnya sampai dengan jelas tergambar keseluruhan proses secara rinci. Secara detail, studi kasus ini dapat di lihat dalam bab berikutnya, lengkap dengan diagram konteknya.
KULIAH KE 5