----MIMPI BURUK----
Jam menunjukan pukul 04.00 pagi. Dimana waktu tersebut membuat mata kedua pasang pemuda kembar bersaudara, yang berumur 18 dan 20 tahun itu masih sangat berat, dan masih ingin berlari-lari merangkaikan mimpi mereka, yang semakin seru adapun yang semakin menakutkan, tetapi sayang untuk di lewatkan. Karena akan merasa tidak seru dan akan menjadi 'garing' untuk di ceritakan,apabila cerita mimpinya tak sampai pada ending. Sampaisampai apabila mereka terbangun ketika bermimpi, yang di sebabkan sesuatu, seperti contohnya terbangun karena ada kaki atau tangan saudara mereka yang menimpa. Maka mereka akan segera kembali menutup mata, dan mencari sampai mana ia bermimpi tadi, dan segera ingin melanjutkannya sampai menemukan endingnya. Meski melanjutkan mimpi indah itu sangat sulit, tapi dengan kesungguhan hati dan konsentrasi yang penuh, InsyaAllah mereka akan berhasil menyambungkan kelanjutan mimpinya yang terputus karena terbangun.
Lain halnya dengan mimpi buruk yang tidak sedikit orang malah ingin segera mengahiri dan menyudahinya secepat mungkin. Malah apabila mereka mimpi buruk, mereka akan dengan sendirinya terbangun. Dan di karenakan saking buruknya mimpi, sampai-sampai mereka akan terbangun dengan seluruh badan yang basah kuyup oleh keringat yang panas dingin. Tidak hanya itu, jantung mereka akan berdetak cepat, di sertai rasa gelisah yang membuat siapa pun akan merasa sangat tidak nyaman. Serta untuk melanjutkan perjalanan mimpi buruk itu, tidak usah memejamkan mata dan kembali tidur, karena dengan mata terbuka pun mimpi buruk itu dengan sendirinya akan melanjutkan jalan ceritanya, malah akan semakin seratus kali lebih menakutkan. Dan pada saat detik itu juga kita akan merasa menjadi orang yang memiliki indra ke enam, dengan bisa menerawang keseluruh isi ruang, dan bisa melihat banyak makhluk gaib yang begitu menyeramkan. Yang seakan-akan mahkuk gaib itu ingin menganiaya kita dengan kejam menakutkan. Serta seperti ingin melahap kita tanpa ada yang disisakan. Kamar yang berukuran
2X3 meter menjadi berpuluh-puluh meter. Yang tadinya kita tidur seranjang berempat, begitu sempit dan sesak, menjadi terasa tidur sendiri dengan nafas terengah-engah karena cekikan. Ruang kamar yang tadinya lengang menjadi penuh dengan makhluk yang menyeramkan. Suara jam dinding yang tadinya begitu pelan menenangkan, menjadi berdetak kencang dan sangat angker untuk di dengarkan.Tubuh menjadi terasa kaku sungguh tak bisa di gerakan. Saking menakutkannya, sampai-sampai di ikhlaskan saja darah ini di hisap sepuasnya oleh beberapa nyamuk drakula itu. Tak terasa mata ini terpejam, sungguh ada rasa bahagia, akan tetapi seluruh tubuh ini merasa sangat pegal karena tak berani untuk di gerakan. “Ya Allah tolong aku, aku di kejar makhluk yang sungguh menyeramkan, kemana pun aku lari dan sembunyi pasti ia temukan, 'aduh ia semakin mendekat dan bunyi detak jangtungku ini begitu keras, sungguh aku takut makhluk itu mendengarnya, sungguh aku tak tau, apakah aku ini dalam keadaan tidur atau sadar, mohon Tuhan apabila aku sedang ada dalam keadaan tidur, tolong untuk di bangunkan, apabila aku lagi
ada dalam keadaan sadar, tolong agar supaya saudara ku yang lagi tidur di samping ku, agar menggerakan tubuhnya dan mengenai tubuh ku agar aku segera tersadar". Nah itulah yang sering kita rasakan apabila mimpi buruk itu datang. Semakin waktu mendekati subuh udara di sekitar Cipanas-Puncak-Cianjur akan semakin dingin, dan membuat masyarakat yang ada di sekitarnya akan semakin nyeyak untuk terus berselimut dalam tidurnya. Hanya orang yang mempunyai iman tebal lah yang akan bangun dan menunaikan kewajibannya sebagai umat islam, yaitu menunaikan salat subuh berjamaah di masjid. Atau pun perorangan yang di tunaikan di rumah masing-masing, yang di karenakan letak rumahnya jauh dari masjid atau memang kesiangan.
MUSIM EKSTRIM DI TANTANG KOLECER
Untuk orang pendatang atau pun yang belum lama tinggal di sekitar Cipanas. Memang sangat membutuhkan keberanian dan iman yang agak tebal, untuk bisa bangun waktu subuh dan memberanikan tubuh di basuh dengan air, karena tidak hanya dingin hawa udaranya tetapi juga airnya. Banyak orang pendatang dan Wisatawan lokal dan luar Negeri yang sengaja berlibur ke daerah Cipanas-Puncak-Cianjur mengatakan, bahwa air di sekitar CipanasPuncak-Cianjur itu seperti air es. Apalagi dari pertengahan bulan September sampai akhir bulan Maret cuaca di sekitar Cipanas-Puncak-Cianjur akan semakin menggila. Ada yang menarik dan sekaligus membedakan orang-orang kota seperti Jakarta dengan orang-orang Cipanas. Yaitu ketika musim hujan lebat yang di sertai dengan angin yang sangat kencang. Orang-orang Jakarta dan orangorang di kota-kota lainnya akan ketakutan, malah
tak sedikit dari mereka memilih mengungsi menghindar dari hujan dan angin. Karena takut rumah mereka rusak lantas melukai mereka, serta banjir dan tertimpa pohon tumbang. Kegiatan itu telah berpuluh-puluh tahun mereka lakukan, dan mungkin sudah menjadi agenda setiap tahunnya. Setiap tahunnya selalu ada saja penduduk di kota-kota itu, yang menjadi korban luka-luka ataupun kadang ada korban meninggal. Dan mungkin apabila penduduk yang ada di kotakota itu di berikan kesempatan memberikan usul kepada Tuhan, mungkin mereka akan mengusulkan agar hujan yang sangat lebat, dan yang di sertai angin kencang itu agar di tiadakan saja. Tetapi lain halnya dengan penduduk yang ada di sekitar Cipanas. Hampir semua penduduk aslinya sangat menanti-nanti akan hadirnya musim tersebut, malah mereka sudah mempersipkannya jauh-jauh hari untuk menyambut kehadiran musim eksktrim itu. Yaitu dengan membuat atau membeli kincir/balingbaling, yang kalau di Cipanas namanya Kolecer. Kolecer sendiri terbuat dari bambu atau batang kayu yang lurus, yang di buat dengan sedemikian rupa. Bisa di bilang hanya sedikit
orang yang mampu membuat kolecer tersebut, karena dalam pembuatannya memiliki banyak hal penting yang wajib di perhatikan, dan memiliki ketelitian yang sangat detail. Kerena apabila ada yang salah atau kurang dalam proses nya, itu akan menjadikan kolecernya kurang prima dan suaranya pun tidak enak di dengar ketika tertiup angin nantinya. Mungkin untuk orang awam ketika melihat kolecer akan berpendapat, ”Apa menariknya sih kolecer itu?, dari bentuknya biasa aja, dari menikmatinya cuma di lihatin, dan suaranya Ahh,, biasa aja, malahan berisik,". "yap" itu adalah kata-kata yang sering dilontarkan oleh orang awam. Tapi bagi orang sekitar Cipanas, kolecer itu selalu memberikan kepuasan batin yang sulit di wakilkan dengan kata-kata. Saking cintanya, mereka sampai menginap di gunung-gunung kalau hembusan angin terus menghembus semalaman. Dan mereka pun selalu berteriak melontarkan kata-kata yang hanya akan di mengerti oleh orang hobi kolecer. Memang kolecer di nikmati melalui suaranya yang khas, dan dari gerakan yang dihasilkan penyangga atau badannya kolecer, yang dari bambu lurus dan
panjang. Serta dapat di simpulkan, ketika bambu sebagai badannya itu berayun, 'katanya' seperti menantang angin. Sebab semakin kencang angin berhembus, maka akan semakin berayun badan kolecer tersebut kebelakang dan kembali kedepan. Sehingga pecinta kolecer akan semakin berteriak-teriak melampisakan antusiasnya. Ada beberapa Ulama berpendapat bahwa, di waktu mendekati subuh ada beberapa cara syaitan menggoda manusia agar tetap tidur dan meninggalkan salat subuh, yaitu di antaranya menutupi badan orang tidur dengan selimut yang terbuat dari bulu hewan yang sangat hangat. Sehingga tubuh mereka menjadi hangat dan nyaman, dan pastinya menjadi terlelap kembali dalam tidur. Tapi Alhamdullilah dari sebagian besar penduduk Cipanas-Puncak-Cianjur dan sekitarnya, telah sangat sadar akan kewajibannya itu. Sehingga salat subuh itu selain memang kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebiasaan untuk mengawali hari. Serta untuk bersyukur kepada Tuhan yang telah membangunkan dari tidur nyenyak, dan masih memperbolehkan mencicipi berjuta-juta kenikmatan di pagi itu. Memang setiap pagi udara dan air pasti begitu
dingin dan belum pernah menjadi hangat, malah kadang menjadi lebih dingin. Dan pastilah pahala yang di berikan Tuhan pasti berlipat ganda, dan tak akan sama dengan pahala yang di berikan kepada yang memang kadar airnya tidak dingin, "InsyaAllah, AMIN AMIN AMIN". Azan subuh pun berkumandang betauttautan, dan Bu Zannah pun bangkit dari tempat salatnya, lantas berjalan menuju kamar ke dua pasang putranya yang kembar. Kamar yang berukuran 2X3 meter itu di huni oleh ke empat putra kembarnya. Putra kembar yang pertama bernama Fuad dan Farid, serta putra kembar yang kedua bernama Fajri dan Fikri. Maklum rumah mereka sangat kecil, dan masih panggung serta dindingnya masih terbuat dari anyaman bilik. Di rumah tersebut hanya ada dua kamar, satu ruangan tengah, satu dapur, dan satu ruang gudang. Mereka tidak memilki wc pribadi jadi untuk mandi, buang hajat dan lain-lain, keluarga tersebut harus pergi ke wc umum. Bukan mereka tidak mau memaksakan untuk membuat cw peribadi, akan tetapi di karenakan rumah mereka paling pojok dan paling
tinggi dari rumah yang lainnya, sehinggga apabila mereka membuat sumur pun percuma, sebab tidak akan ada airnya. Tok-tok-tok...“Ad, subuuuuh, bangunbangun,, tok-tok, Jriii,,??,” lah tumbenan gak di kunci. Bu Zannah pun masuk karena pintu kamarnya tidak di kunci. Ketika masuk kamar Bu Zannah pun berdiam sejenak, dan bergumam dalam hatinya.“tak terasa waktu begitu cepat, sekarang kalian sudah pada dewasa nak, panjang tubuh kalian pun sudah mau menutupi ranjang, maafkan Umi dan Aa nak, gak bisa ngasih fasilitas yang layak untuk hidup kalian, seharusnya kalian sudah mempunyai kamar sendiri-sendiri. Ya meskipun kalian gak pernah menggerutu dan meminta, tapi,Umi yakin kalian sangat menginginkannya, Ya Allah hatur nuhun, Engkau telah memberi hamba anak-anak yang saleh dan sabar". Ibu Zanah adalah seorang Ibu yang sangat baik, sabar dan tegas, akan tetapi di mata anakanaknya ia adalah seorang Ibu yang keras, bawel dan suka berteriak-teriak. Tetapi meskipun
begitu mereka tahu bahwa Ibunya itu menyayangi mereka.