Bab 2 Landasan Teori
2.1 Definisi Modalitas Dalam bab ini , penulis akan menjabarkan definisi modalitas baik dari segi bahasa Jepang maupun bahasa Indonesia . Penulis juga akan menjabarkan jenis -jenis modalitas berdasarkan fungsinya baik dari segi bahasa Jepang maupun bahasa Indonesia serta fungsi penggunaan darou .
2.1.1 Definisi Modalitas dalam bahasa Indonesia Menurut Chaer (2002, hal. 262) , modalitas adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan , yaitu mengenai perbuatan , keadaan dan permintaan atau ajakan. Modalitas dalam sebuah kalimat disebut keterangan predikat. Contoh : 1. Barangkali dia tidak akan hadir . 2. Petani Indonesia sebaiknya mendirikan koperasi. 3. Anda seharusnya tidak datang terlambat. 4. Kalian boleh tidur disini. 5. Saya ingin anda membantu anak-anak itu . Menurut Chaer (2002: 263), modalitas dibagi menjadi empat jenis, yaitu: 1. Modalitas intensional Modalitas yang menyatakan keinginan , harapan , permintaan atau ajakan.
9
Contoh : Nenek ingin menunaikan ibadah haji 2. Modalitas epistemik Modalitas yang menyatakan kemungkinan , kepastian dan keharusan . Contoh: Kalau tidak hujan , kakek pasti datang. 3. Modalitas deontik Modalitas yang menyatakan keizinan atau keperkenaan. Contoh: Anda oleh tinggal sampai besok. 4. Modalitas dinamik Modalitas yang menyatakan kemampuan. Contoh : Dia bisa melakukan hal itu kalau diberi kesempatan.
2.1.2 Definisi Modalitas dalam Bahasa Jepang Sedangkan dalam bahasa Jepang , Nitta ( 1991,hal.18 )
memberikan definisi
modalitas yaitu : 〈モダリティ〉とは,現実との関わりにおける,発話時の話し手の立場からし た,言表事態に対する把握のし方,および,それらについての話し手の発話 ・伝達的態度のあり方の表し分けに関わる文法的表現である。 Terjemahan : Modalitas adalah cara pandang terhadap keadaan tertentu dan Ungkapan tata bahasa berdasarkan sikap si penutur dalam berkomunikasi.
10
Jadi, dapat dikatakan bahwa fungsi dari modalitas adalah untuk menyatakan pandangan subjektif terhadap lawan bicara. 2.2 Jenis –jenis Modalitas Dalam bahasa Jepang , menurut Masuoka dan Takubo
(1992,hal.118) terbagi
menjadi sepuluh jenis, yaitu : 1. Kakugen「格言」, yaitu modalitas yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang dianggap pasti atas keyakinan pembicara dan juga digunakan untuk permintaan persetujuan. Contoh : 人間は死ぬものだ だ。 Setiap manusia pasti akan mengalami kematian. きょうはいい天気だね。 Hari ini cuacanya cerah ya. 2. Meirei「命令」, yaitu modalitas yang digunakan untuk memerintah lawan bicara agar melakukan sesuatu. Contoh: はやくいけ け! Cepatlah pergi! 3. Kinshi-kyoka「禁止・許可」, yaitu modalitas untuk menyatakan larangan dan ij in untuk melakukan suatu perbuatan. Untuk menyatakan larangan digunakan ver ba ~te dan diikuti ha ikenai atau dame da . Untuk menyatakan ijin untuk melakukan suatu perbuatan dan digunakan verba ~te dan diikuti bentuk mo ii.atau
11
kamawanai Contoh: a. Untuk menyatakan ijin untuk melakukan sesuatu あしたこなくてもかまわない かまわない。 かまわない Besok tidak datang, juga tidak apa-apa . b. Untuk menyatakan larangan あまり無理をしてはいけない てはいけない。 てはいけない Jangan terlalu dipaksakan . 4. Irai「以来」merupakan modalitas yang digunakan untuk menyatakan permohonan kepada orang lain, agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Digunakan verba ~te dan diikuti kudasai, kure, chodai, kureruka , dan moraeru ka.Untuk menyatakan permohonan secara tidak langsung digunakan verba ~te dan diikuti hoshii, moraitai, dan hoshiidakeredomo. Contoh: 窓を閉めてください ください。 ください Tolong tutup jendelanya ! 5. Toui「当為」, adalah modalitas yang digunakan untuk menyatakan keharusan atau saran kepada seseorang. Ungkapan yang digunakan antara lain: beki dan nakerebanaranai Contoh: あした七時に学校に来なければならない なければならない。 なければならない Besok harus datang ke sekolah jam tujuh. 6. Ishi-moushide-kanyuu「意志·申し出· 勧誘」, merupakan modalitas yang diguna-
12
kan menyatakan maksud melakukan sesuatu, menawarkan sesuatu, dan mengajak sesuatu kepada orang lain. Untuk menyatakan maksud digunakan kata kerja bentuk kamus dan diikuti bentuk tsumori. Contoh: つもりです a. あしたは日本へ行くつもり つもり Saya bermaksud pergi ke Jepang besok. b. 一緒に行きませんか ませんか Maukah pergi bersama-sama ? 7. Ganbou「願望」, yaitu modalitas yang digunakan untuk menyatakan keinginan, baik berupa perbuatan yang ingin dilakukan sendiri, maupun menginginkan orang lain melakukan sesuatu perbuatan. Digunakan bentuk tai atau verba ~te dan diikuti bentuk hoshii . Contoh: その映画が見たい たい。 たい Saya ingin menonton film itu. 8. Gaigen「概言」, yaitu modalitas yang digunakan untuk menyatakan dugaan atau suatu kemungkinan terhadap sesuatu hal, karena pembicara merasa tidak yakin atau menyampaikan sesuatu berita yang pernah didengarnya. Bentuk yang digunakan adalah souda , rashii, mitai da, hazu da, dan kamoshirenai. Contoh : 試合は終わったそう そうです。 そう Sepertinya acara pertandingan sudah selesai . 9. Setsumei「説明」, yaitu modalitas yang digunakan untuk menyatakan sesuatu ala-
13
san ketika menjelaskan sesuatu hal. Bentuk yang diguanakan adalah no da dan wake da . Contoh : 太郎,そのとき、入院しています。つまり,彼は経験を受けなかったわけです。 Pada waktu itu, Tarou masuk rumah sakit. Oleh karena itu, ia tidak bisa mengikuti ujian . 10. Hikyou 「比況」, yaitu modalitas yang digunakan untuk menyatakan perbandingan .Bentuk yang digunakan adalah you da dan mitai da . Contoh: この絵は写真的で、写真のよう ようだ。 よう Gambar ini sangat nyata dan seperti foto. Karena modalitas itu sendiri memiliki beberapa beberapa jenis , maka penulis hanya memfokuskan penelitian terhadap modalitas gaigen yang akan penulis gunakan dalam bab 3 sebagai data pendukung .
2.3 Definisi Modalitas Gaigen Dalam subbab ini , penulis akan menggunakan beberapa teori mengenai modalitas Gaigen yang terdapat dalam buku berbahasa Jepang.
2.3.1 Definisi Modalitas Gaigen Menurut Masuoka Menurut Masuoka dan takubo (1992,hal.127) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan modalitas gaigen adalah sebagai berikut: 格言のムードは, ある知識を自分が真と信じているものとして述べるムード
14
で あった。これに対して、真とは断定できない知識を述べるムードを「概 言」と呼ぶ。 Terjemahan : Kakugen adalah mood( modalitas ) yang menjelaskan satu proses pemerolehan pengetahuan yang dimiliki sendiri sebagai hal yang dipercaya kebenarannya . Sebaliknya, gaigen adalah mood(modalitas) yang menjelaskan pengetahuan yang tidak pasti kebenarannya .
2.3.2 Definisi Modalitas Gaigen Menurut Nitta Nitta ( 1991,hal.18) menyatakan bahwa gaigen no modariti termasuk ke dalam salah satu jenis dari genhyoujitai meate no modariti seperti yang dijelaskan berikut : 「言表事態めあてのモダリティ」とは、発話における話し手の言表事態に対 る把握の仕方の表しわけに関わる方法表現である。 Terjemahan : Genhyoujitai meate no modariti adalah ungkapan gramatikal yang berhubungan dengan pembagian terhadap pemahaman terhadap pernyataan situasi pembicara saat berbicara. Menurut Nitta ( 1991,hal.60), gaigen terbagi menjadi beberapa jenis , yaitu: 1. Bentuk modalitas yang menyatakan dugaan berdasarkan kesimpulan pembicara. Bentuk yang digunakan adalah mai dan darou. Contoh: 郡山市のちかくまではいけるだろう だろう。 だろう Mungkin bisa pergi sampai Kouriyama. 2. Bentuk modalitas yang menyatakan dugaan berdasarkan keyakinan pembicara . Bentuk yang digunakan adalah ni chigainai , kamoshiremasen, dan sebagainya . Contoh: うん、都合によったら、泊まってくるかもしれない かもしれない。 かもしれない
15
Ya, kalau dilihat dari keadaannya ,mungkin akan menginap . 3. Bentuk modalitas yang menyatakan dugaan berdasarkan bukti yang ada . Bentuk yang digunakan adalah rashii, sou da, you da ,dan mitai da . Contoh : 荷物が落ちそう そうだ そう Sepertinya barangnya jatuh 4. Bentuk modalitas yang menyatakan dugaan dari suatu keadaan . Bentuk ini bukan hanya menyatakan dugaan , akan tetapi menarik kesimpulan dari keadaan yang terjadi . Bentuk yang digunakan adalah hazu da. Contoh: 急いで歩けば20分ぐらいで行けるはず はずです。 はず Kalau berjalan dengan cepat seharusnya bisa pergi dengan waktu kira-kira 20 menit . Karena modalitas gaigen itu sendiri memiliki beberapa jenis , maka pada bab selanjutnya penulis hanya akan menganalisis fungsi darou dalam novel Mado no Sakana .
2.4 Penggunaan Darou Miyazaki, et al (2002) menjabarkan tiga fungsi darou , yaitu : 1. Menyatakan dugaan terhadap situasi berdasarkan imajinasi dan pemikiran pembicara . Contoh : 1. たぶんこれただの洋服だんすではなく、洋服だんすを装った秘密の通路
16
か何かだろう だろうと私は想像した。 だろう “Mungkin ini bukan hanya sekedar gaun biasa, melainkan gaun yang bisa menutupi kerahasiaan didalamnya” khayalku . 2. Menyatakan pandangan atau penilaian subjektif dan diikuti oleh kata sifat dan kata kerja intransitif secara leksikal seperti omoshiroi「 面白い」, kudaranai 「くだらない」, subarashii「すばらしい」, utsukushii「美しい」, tanomashii「頼もしい」, rippa da 「立派だ」, sugureteiru「優れている」, kawatte iru「変わっている」 , majime da「真面目 だ」 , kinben da 「勤勉 だ」dan sebagainya . Contoh: その影も短いのがいいだろう だろう。 だろう Mungkin akan lebih bagus jika bayangan pada gambar itu lebih panjang. それはだめだろう だろうと思います。 だろう Menurutku itu tidak boleh . 3. Darou juga untuk menyatakan permintaan atas suatu kepastian dan permintaan persetujuan Contoh: 君はあの殺された子を知っているだろ だろ? だろ Bukankah kau tahu anak itu dibunuh? ( Nitta 1991,hal.153)
17