PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Maria Stefani Mustida Nugraha NIM: 121134042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Maria Stefani Mustida Nugraha NIM: 121134042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SIQIPSI ANAISIS BUT】 R SOAL PILIIIAN GANDA ULANGAN AKIIIR
SEMESTER Cm TAIIx PELAJARAN2014/2015 MAL PELAJARAN ⅢS■硬LAS V SD DIXECAMATAN DEPOIK
Oleht Maria Stefani VIustida Nugraha
26 Januari 2016
Irine Kurniastuti,S,Psi.,MoPsi,
Tanggal,27 Januan 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PELAJARAN藤 "S KELAS V SD DI KECttIATAN D勝 OK Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Panitia Penguli
Nama
anda
Ketua
Anggota I Anggota II Ang〔狩ta
IⅡ
02 Fcbruari 2016 Fakultas Keguruan dan 111■ u Pcndidikan
Sanatt Dhtta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Karya tulis ilmiah ini kupersembahkan sebagai ucapan syukur dan terima kasih kepada : Tuhan Yesus Kristus sumber pengharapanku Papah, Mamah, kakakku yang selalu mendukung setiap langkahku Saudara dan teman-temanku yang selalu membantu dan menyemangatiku Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Iman Tanpa Perbuatan adalah Mati Yak 2: 14-26 Semua Mimpimu akan Terwujud Asalkan Kamu Punya Keberanian untuk Mengejarnya Walt Disney Bukan seberapa lama kita hidup, namun sebermanfaat apa hidup kita Anonim
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dellgan sesungguhnya ballwa skripsi yallg saya tulis ini tidak mcllluat karya atau bagian karya orang lain,kccuali yang tdah discbutkan dalaln kutipan dall da■ ar refcrensi,sebagaimana layakl■ya karya tulis ilmiah.
Yogyakatta,2 Febman 2016
Maria Stefani Mustida Nugraha
VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LE■IBAR
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA IL■ UNTUK KEPENTINGAN AKADEⅣ
/11AH
IIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nal■■ a
:
Nomor WIahasiswa
:121134042
Maria Stefani Mustida Nugraha
Demi pengel■bangan illnu pengetahuan, saya membc五 kan kepada pcrpustakaan Universitas Sanata Dharlna karya ilmiah saya yang bettudul:
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD DI KECAPIATAN DEPOK Dellgan dclnikian saya mcmbenkan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharlna untuk menyimpan,mengalihkal■ dalam bcntuk mcdia lain,mengelolanya
dalarn bentuk pangkalan data, mcndistribusikan sccara terbttas, dalll mempublikasikannya di intcrllct atau media lain ulltuk kepentingan akadelnis tal■
pa perlu melninta ttin dm Saya maupun memberikall roplti kcpada saya
sclal■ a
tetap rnencantumkan nalna saya sebagai penulis.
Demikian pcrllyataan ini saya buat dengan sё
benamya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal:2 Fё bruan 2016
Yang menyatakan,
Maria Stefani Mustida Nugraha
V‖
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas V SD di Kecamatan Depok.
Perencanaan yang baik dapat dinilai melalui evaluasi berupa analisis butir soal. Kecamatan Depok belum pernah melakukan analisis butir soal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis butir soal pilihan ganda UAS genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok ditilik dari 1) validitas, 2) reliabilitas soal, 3) tingkat kesukaran, 4) daya pembeda, dan 5) efektivitas pengecoh. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif non experimental. Populasi penelitian ini adalah semua Sekolah Dasar (SD) Sekecamatan Depok yang mengimplementasikan KTSP, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 27 SD di Kecamatan Depok. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara. Instrumen penelitian menggunakan daftar check list dan pedoman wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan 1) analisis kualitas ditilik dari validitas, 2) analisis kuantitatif meliputi a. reliabilitas soal, b. analisis butir soal, meliputi (1) tingkat kesukaran butir soal, dan (2) daya pembeda butir soal, dan efektivitas pengecoh bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ditinjau dari validitas isi 100% valid, 2) reliabilitas soal koefisien Alpha 0,759, 3) tingkat kesukaran butir soal mudah 30%, sedang 50%, dan sukar 20%, dan 4) daya pembeda butir soal sangat baik 50%, cukup baik 16,67%, sedang 16,67%, dan buruk 16,67% dan 5) efektivitas pengecoh berfungsi 66,7%, dan tidak berfungsi 33,3%. Kata kunci : analisis butir soal, Iteman
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Multiple Choice Items Analysis of Social Subject Final Examination Academic Year 2014/2015 Grade 5th Elementary School in District of Depok A proper planning can be rated through an items’ analysis. Depok had never conducted an items’ analysis before. This study is aimed to analyze the second semester final examination multiple-choice items in social science subject academic year 2014/2015 of 5th grade elementary school in Depok, judged from 1) validity, 2) items’ reliability, 3) level of difficulty, 4) distinguishing powers, and 5) detractor’s effectiveness. This research is non experimental descriptive quantitative type. The study population is all elementary schools in Depok implementing KTSP, while the samples are 27 elementary schools in Depok. The data collection techniques used in this study are documentation and interviews. The research instruments used in this study are a check list and interview guides. Data analysis techniques used in this study are 1) quality analysis judged from the validity, 2) quantitative analysis, such as: a. items’ reliability, b. analysis of items including (1) the difficulty level of items, and (2) items’ distinguishing powers, and the detractor’s effectiveness, generated from Iteman MICROCAT software version 3.00. The study’s results reveal that 1) in terms of the content validity, 100% valid, 2) items’ reliability Alpha coefficient is 0.759, 3) level of difficulty of items is 30% easy, 50% moderate, and 20% hard, 4) items’ distinguishing powers are 50% very good, 16.67% almost good, 16.67% moderate and 16.67% poor and 5) the detractor’s effectiveness are 66.7% function well, and 33.3% do not function well.
Keywords: Items Analysis, Iteman.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas tuntunan, kasih, berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu. Penulis menyusun skripsi dengan judul : “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas V SD di Kecamatan Depok”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dorongan, dan dukungan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karunia-Nya. 2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD. 4. Apri Damai Sagita Krissandi, S. S., M. Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD. 5. Maria Melani Ika Susanti, M.Pd. selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan arahan, bimbingan, kritik, ide, semangat, dorongan, dan pikiran yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan penelitian. 6. Irine Kurniastuti, S. Psi., M. Psi. selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan arahan, bimbingan, kritik, ide, semangat, dorongan, dan pikiran yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan penelitian. 7. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku dosen penguji yang telah berkenan menguji saya. 8. Pihak UPTD Kecamatan Depok, kepala sekolah, dan guru yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SD Negeri maupun Swasta di Kecamatan Depok.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Kedua orang tuaku, Nugraha Pratama dan Antonia Mustini, kakakku Yosef Robertus Mustisa Nugraha yang telah memberikan doa, semangat, dan dukungan baik materi maupun moral dan saudara-saudaraku terkassih yang telah memberikan dukungan dan motivasi. 10.Teman-teman satu payung yang telah berjuang bersama dan sahabat-sahabatku yang telah membantu dan memotivasi saya 11.Seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan
2072 yang telah bersama-sama berjuang selama kurang lebih tiga setengah
tahun
di kampus
tercinta Universitas Sanata Dharma terima kasih unfuk
dukungannya. 12.Seluruh pihak yang telah membantu dan penulis tidak dapat menyebutkan satu persafu.
Penulis menyadari bahwa skripsi
ini
masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang manbangun agar skripsi
ini
menjadi lebih baik. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat
sebagaimana
mestinya.
Penulis,
Maria Stefani
lstida Nugraha
Xl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………….
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................
iv
HALAMAN MOTTO.........................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.......................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS....................................
vii
ABSTRAK.....................................................................................................
viii
ABSTRACT....................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR...................................................................................
x
DAFTAR ISI..................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL.........................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI................................................................ xviii BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................
1
B. Pembatasan Masalah...........................................................................
7
C. Rumusan Masalah...............................................................................
9
D. Tujuan Penelitian................................................................................
10
E. Manfaat Penelitian..............................................................................
10
F. Definisi Operasional...........................................................................
12
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................
14
A. Kajian Pustaka....................................................................................
14
1. Evaluasi.........................................................................................
14
2. Instrumen Penilaian......................................................................
15
3. Tes ................................................................................................
16
4. Ulangan Akhir Semester (UAS) ..................................................
19
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Tes Pilihan Ganda ……………....................................................
20
6. Analisis Butir Soal........................................................................
23
7. Validitas………………………………………………………...
24
8. Reliabilitas…………………………………….………………...
27
9. Tingkat Kesukaran........................................................................
29
10. Daya Pembeda..............................................................................
32
11. Efektivitas Pengecoh.....................................................................
34
12. Software MicroCat Iteman versi 3.00 …………………………..
36
13. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)………………………………….
37
B. Hasil Penelitian yang Relevan............................................................
39
C. Kerangka Berpikir...............................................................................
44
D. Hipotesis Penelitian............................................................................
46
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................
48
A. Jenis Penelitian....................................................................................
48
B. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................
49
C. Populasi dan Sampel...........................................................................
51
D. Variabel Penelitian..............................................................................
53
E. Teknik Pengumpulan Data..................................................................
54
F. Instrumen Penelitian...........................................................................
56
G. Teknik Analisis Data...........................................................................
58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................
69
A. Deskripsi Penelitian............................................................................
69
B. Hasil Penelitian...................................................................................
70
1. Hasil Analisis Validitas ....………………………………………
70
2. Hasil Analisis Reliabilitas……………………………………….
74
3. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran................................................
75
4. Hasil Analisis Daya Pembeda.......................................................
79
5. Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh.............................................
83
C. Pembahasan.........................................................................................
107
1. Validitas ………………………………………………………...
107
2. Reliabilitas………………………………………………………
109
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Tingkat Kesukaran.........................................................................
111
4. Daya Pembeda................................................................................
113
5. Efektivitas Pengecoh......................................................................
116
6. Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh dalam Butir Soal……………...………….…………………......
117
BAB V PENUTUP.........................................................................................
120
A. Kesimpulan.........................................................................................
120
B. Keterbatasan Penelitian.......................................................................
121
C. Saran...................................................................................................
122
DAFTAR REFERENSI................................................................................
123
LAMPIRAN SKRIPSI..................................................................................
126
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha………….....
28
Tabel 2.2
Kategori Tingkat Kesukaran…………………………................
31
Tabel 2.3
Proporsi Tingkat Kesukaran…………………………................
32
Tabel 2.4
Kategori Daya Pembeda…………………………......................
33
Tabel 2.5
SK dan KD Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Semester Genap...
38
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian ………………………………………………
49
Tabel 3.2
Populasi Penelitian…………………………..............................
51
Tabel 3.3
Sampel Penelitian…………………………................................
53
Tabel 3.4
Daftar Centang (check list).………………................................
57
Tabel 3.5
Pedoman Wawancara …………………………….....................
58
Tabel 3.6
Output Iteman pada Alpha…………………………………………..
62
Tabel 3.7
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha…………….
62
Tabel 3.8
Output Iteman pada Prop. Correct…………………………………
64
Tabel 3.9
Kategori Tingkat Kesukaran…………………………................
64
Tabel 3.10
Proporsi Tingkat Kesukaran…………………………................
65
Tabel 3.11
Output Iteman pada Point Biser……………………………………
66
Tabel 3.12
Kategori Daya Pembeda Butir Soal…………………………….
67
Tabel 3.13
Output Iteman pada Prop. Endorsing……………………………...
68
Tabel 4.1
Hasil Analisis Validitas Isi…………………………………......
71
Tabel 4.2
Persentase Butir Soal Valid dan Butir Soal Tidak Valid……….
74
Tabel 4.3
Reliabilitas ditunjukkan oleh koefisien Alpha………………….
75
Tabel 4.4
Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal………………………..
76
Tabel 4.5
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal UAS Genap Mata Pelajaran IPS Kelas V………………………….........................
Tabel 4.6
76
Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Tingkat Kesukaran…………………………............................................
77
Tabel 4.7
Proporsi Tingkat Kesukaran…………………………................
78
Tabel 4.8
Kategori Daya Pembeda………………………….....................
79
Tabel 4.9
Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal UAS Genap Mata
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pelajaran IPS Kelas V…………………………......................... Tabel 4.10
Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Daya Pembeda Butir Soal………………………….............................................
Tabel 4.11
81
Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir Soal UAS Genap Mata Pelajaran IPS Kelas V…………………………................
Tabel 4.12
80
83
Persentase Jumlah Butir Soal berdasarkan Keefektivan Pengecoh………………………………………………….......... 105
Tabel 4.13
Pembuktian Daya Pembeda Berdasarkan Jawaban Benar Peserta didik Berprestasi Atas dan Peserta didik Berprestasi Rendah …………………………………………………………
Tabel 4.14
Contoh Analisis Output Iteman…………………………………….
114 117
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan……………….. 42 Gambar 2.2 Alur Kerangka Berpikir Analisis Butir Soal…………………..
45
Gambar 4.1 Diagram Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal…………... 78 Gambar 4.2 Diagram Persentase Kategori Daya Pembeda Butir Soal……...……………………….…………………………...
82
Gambar 4.3 Diagram Persentase Jumlah Butir Soal berdasarkan Keefektivan Pengecohnya……………………….
106
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian…………………………..
Lampiran 2
Surat
Keterangan
Telah
Melaksanakan
127
Penelitian
……………………………………………………………...
128
Lampiran 3
Nama Mahasiswa…………………………………...........
129
Lampiran 4
Paket Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Di Kecamatan Depok………………………………………………………
Lampiran 5
130
Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Di Kecamatan Depok………………………………………….
134
Lampiran 6
Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Kelas V......................
135
Lampirab 7
Daftar Centang (check list)………………………………… 136
Lampiran 8
Hasil Wawancara…………………………………………... 137
Lampiran 9
Tabel Analisis Kesesuaian Butir Soal dengan SK danKD ...
Lampiran 10
Tabel Rekapitulasi Hasil Penelitian………………………... 148
Lampiran 11
Hasil Pengolahan Data Menggunakan MicroCat Iteman Versi 3.00…………………………..………………………
138
157
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
Bab I pada penelitian ini membahas tentang enam sub bab, yaitu (A) latar belakang masalah, (B) pembatasan masalah, (C) rumusan masalah, (D) tujuan penelitian, (E) manfaat penelitian, dan (F) definisi operasional.
A.
Latar Belakang Masalah Pendidikan di era globalisasi ini menjadi salah satu aspek terpenting dalam
kehidupan manusia. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan kegiatan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, beserta keterampilan yang diperlukan pada dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1). Pendidikan membuat seseorang dari tidak bisa menjadi bisa dan mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mencapai tujuan. Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka dalam hal ini pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Untuk mencapai tujuan pendidikan seperti yang diharapkan dalam tujuan pendidikan nasional, perlu adanya susunan perencanaan pembelajaran yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kunandar (2014: 3) berpendapat bahwa guru memiliki kewajiban untuk menyusun suatu perencanaan pembelajaran sebelum dilaksanakannya suatu proses kegiatan belajar mengajar. Beberapa hal yang harus disusun oleh guru pada tahap perencanaan sebelum melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran antara lain adalah program tahunan, program semester, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dengan perencanaan yang baik akan berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Hasil belajar peserta didik dapat kita ketahui dari perolehan penilaian melalui pemberian evaluasi. Stark & Thomas (dalam Widoyoko, 2009: 4) berpendapat bahwa evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi suatu program yang dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya. Evaluasi inilah yang merupakan suatu bagian terpenting dalam sistem pendidikan. UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, evaluasi diatur dalam Bab XVI Pasal 58 ayat 1 merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan atau memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar siswa yang sudah dicapai. Evaluasi ini merupakan salah satu kegiatan untuk mengadakan penilaian. Kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam melakukan penilaian, pengukuran, adalah melalui evaluasi dengan memberikan tes kepada peserta didik. Tes adalah salah satu cara untuk memperoleh penilaian. Basuki dan Hariyanto (2014: 21) mengemukakan bahwa tes adalah suatu cara untuk melaksanakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau pertanyaan dan harus dikerjakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
peserta didik. Kegiatan tes tersebut akan menghasilkan nilai atau prestasi yang dicapai peserta didik dan menunjukkan kemampuan peserta didik dalam munguasai materi pelajaran. Salah satu tes yang dilakukan di SD adalah tes pada UAS. Tujuan dilaksanakannya UAS adalah untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diberikan selama satu semester. Soal yang dikerjakan peserta didik pada saat UAS merupakan soal yang disusun oleh guru. Salah satu tipe yang dibuat oleh guru pada UAS adalah tipe soal pilihan ganda. Penyusunan butir soal pilihan ganda pada soal UAS harus memenuhi syarat tes pilihan ganda yang baik, sehingga dapat menghasilkan butir soal yang dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan pembelajaran yang berkualitas. Suatu butir soal dapat dikatakan baik apabila memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Syarat tes pilihan ganda yang baik, menurut Kunandar (2014: 201) yaitu suatu tes pilihan ganda harus memiliki validitas dan reliabilitas tinggi, selain itu setiap butir soal memiliki daya pembeda yang baik, dan memiliki tingkat kesukaran dengan proporsi 30% butir soal dengan kategori mudah, 50% butir soal kategori sedang, dan 20% butir soal kategori sukar, serta tes pilihan ganda yang baik adalah mudah diadministrasikan. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Djiwandono (2008: 163) yang menyatakan bahwa syarat butir soal yang baik adalah memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Sementara itu, Basuki dan Hariyanto (2014: 138) menambahkan bahwa syarat tes pilihan ganda yang baik yaitu butir soal harus memiliki tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Kualitas butir soal dapat diketahui melalui kegiatan analisis butir soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Kubiszyn dan Borich (dalam Endrayanto dan Harumurti, 2014: 259) analisis butir soal bertujuan mengetahui atau memeriksa dan mengidentifiikasi butir-butir soal yang kurang baik dan sudah baik dalam suatu tes menggunakan teknik tertentu sehingga guru dapat melakukan perbaikan butir-butir soal yang kurang baik tersebut. Analisis butir soal terdiri dari dua cara, yaitu dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Pendapat ini diperkuat oleh Basuki dan Hariyanto (2014: 131) yang berpendapat bahwa terdapat dua cara dalam melaksanakan proses analisis butir soal yaitu dengan analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis validitas soal terutama validitas isi, sedangkan pada analisis kuantitatif meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Analisis validitas soal bertujuan untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan soal dengan apa yang ingin diukur. Arifin (2009: 247) menyatakan bahwa tes dikatakan valid apabila dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Arikunto (2012: 82) berpendapat bahwa validitas dibagi menjadi empat, yaitu validitas isi, validitas kontruksi, validitas “ada sekarang” atau empiris, dan validitas prediksi. Analisis reliabilitas soal bertujuan untuk mengetahui keajegan atau konsistensi soal. Jihad & Haris (2012: 180) mengemukakan bahwa relibilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Arifin (2009: 258) menjelaskan bahwa reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Tes yang dikatakan memiliki tingkat reliabilitas tinggi apabila hasil yang diperoleh relatif sama walaupun diujikan berulang kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Analisis tingkat kesukaran butir soal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kategori butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan kategori mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran menurut Arikunto (2012: 222) mengatakan bahwa bilangan yang menunjukkan sukar/mudahnya sesuatu soal. Soal yang terlalu mudah tidak membuat peserta didik berusaha lebih tinggi dalam memecahkan soal tersebut, sedangkan soal yang terlalu sukar membuat peserta didik menjadi putus asa untuk menyelesaikan soal tersebut. Analisis daya pembeda butir soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu soal dalam membedakan peserta didik yang telah memahami materi dengan peserta didik yang belum memahami materi. Kusaeri dan Suprananto (2012: 175) berpendapat bahwa daya pembeda adalah kemampuan butir soal untuk membedakan peserta didik yang telah menguasai materi dan peserta didik yang belum menguasai materi pelajaran. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat dipahami bahwa butir soal yang memiliki daya pembeda yang baik adalah butir soal yang mampu membedakan antara peserta didik yang telah memahami materi dengan peserta didik yang belum memahami materi. Analisis efektivitas pengecoh memiliki tujuan untuk mengetahui keberfungsian pilihan jawaban selain kunci jawaban pada butir soal pilihan ganda. Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat Uno dan Koni (2012: 157) yang mengatakan bahwa tujuan melaksanakan analisis pengecoh butir soal adalah untuk mengetahui keefektivan atau keberfungsian setiap pengecoh pada masing-masing butir soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Guru sebagai tim penyusun soal perlu memperhatikan beberapa hal dalam proses penyusunan butir soal. Butir soal yang disusun akan menghasilkan butir soal yang baik dengan memperhatikan kelima analisis tersebut, sehingga mampu mengukur kemampuan dan keberhasilan peserta didik dalam memahami materi yang telah diajarkan. Berdasarkan pertimbangan yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa analisis perlu dilakukan. Pada saat penyususnan soal guru harus memiliki keterampilan dalam menganalisis butir soal. Peneliti sebagai calon guru ingin memiliki keterampilan tersebut, sehingga dapat melakukan analisis butir soal guna untuk mengetahui kemampuan peserta didik yang sesungguhnya. Perumusan kelima analisis tersebut, membantu peneliti dalam memilih untuk menganalisis butir soal pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) khususnya pada kelas V. Hasil wawancara dengan pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), beberapa kepala sekolah dan guru, selama ini belum ada penelitian butir soal pada Ujian Akhir Semester (UAS) melalui tahap analisis yang meliputi vaiditas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di kelas V pada mata pelajaran IPS. Susanto (2014: 6) mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari pengetahuan tentang manusia dalam masyarakat dan ilmu-ilmu sosial seperti ilmu politik, ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Kecamatan Depok merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Sleman. Kecamatan Depok memiliki beberapa SD favorit yang menjadikan sekolah di Kecamatan Depok cukup diminati. Kecamatan Depok juga dikelilingi oleh universitas seperti Universitas Sanata Dharma, UNY, UGM, dan lain sebagainya, hal ini berdampak pada kesadaran orangtua terhadap pentingnya pendidikan dan cita-cita anaknya. Berdasarkan masalah yang telah diuraian sebelumnya, bahwa belum pernah adanya penelitian mengenai analisis butir soal UAS, peneliti tertarik untuk mengangkat masalah ini karena ingin mengetahui validitas, realiabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh pada setiap butir soal UAS. Peneliti ingin mengetahui soal UAS yang telah dibuat sudah memenuhi criteria atau belum, peneliti juga ingin belajar untuk menganalisis soal agar mampu membuat soal yang lebih baik dikemudian hari. Ketertarikan ini yang membuat peneliti memilih judul “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas V SD di Kecamatan Depok.”
B.
Pembatasan Masalah Penelitian ini dibuat untuk menganalisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran IPS kelas V. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran IPS kelas V SD di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Kecamatan Depok ditilik dari validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektivitas pengecoh. 2. Analisis validitas dalam penelitian ini menganalisis validitas isi, dengan cara menganalisis kesesuaian butir soal dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada KTSP. Analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh dianalisis dengan menggunakan software Micro Cat Iteman versi 3.00. 3. Penelitian dilakukan pada SD Negeri dan SD Swasta di Kecamatan Depok, Sleman, kelas V Tahun Pelajaran 2014/2015 yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Di Kecamatan Depok terdapat 49 SD yang mengimplementasikan KTSP. Namun, dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian pada 27 SD. Hal tersebut dikarenakan dari 49 SD yang memberikan ijin hanyalah 27 sedangkan 18 SD tidak memberikan ijin untuk digunakan sebagai tempat penelitian. Tidak hanya kesulitan dalam memberikan ijin namun juga mengalami kendala, yaitu kurangnya koordinasi antara kepala sekolah dengan guru yang menyebabkan dokumen lembar jawab peserta didik sudah dibagikan sehingga tidak dapat melaksanakan penelitian di SD tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
C.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka untuk
mempermudah dalam pembahasan penelitian ini perlu disederhanakan dalam sebuah rumusan masalah, yaitu 1.
Bagaimanakah validitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok?
2.
Bagaimanakah reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok?
3.
Bagaimanakah tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok?
4.
Bagaimanakah daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok?
5.
Bagaimanakah efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
D. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui validitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok.
2.
Untuk mengetahui reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok.
3.
Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok.
4.
Untuk mengetahui daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok.
5.
Untuk mengetahui efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok.
E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a.
Memberikan informasi dan manfaat pada kualitas soal pilihan ganda pada Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V SD di Kecamatan Depok.
b.
Mengembangkan evaluasi pembelajaran khususnya dalam bidang mata pelajaran IPS pada butir soal pilihan ganda UAS.
c. 2.
Sebagai referensi penelitian selanjutnya.
Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat : a.
Bagi Peneliti Peneliti dapat mengetahui kualitas soal dengan cara menganalisis butir soal dan dapat menyusun soal dengan baik menurut standar penyusunan soal.
b.
Bagi Guru Guru dapat lebih baik dalam meyusun soal dengan baik menurut standar penyusunan soal.
c.
Bagi UPT Penelitian ini memberikan masukan terkait kebijakan evaluasi UAS analisis butir soal pilihan ganda di tingkat Kecamatan Depok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
F. Definisi Operasional Peneliti menyusun definisi operasional sebagai berikut : 1. Analisis Butir Soal Analisis butir soal adalah suatu tahap untuk mendefinisikan sebuah butir soal yang digunakan untuk melihat kualitas butir soal tersebut yang kurang berkualitas dan sudah berkualitas baik. 2. Validitas Validitas adalah kesesuaian atau kecocokan suatu tes dengan tujuan yang ingin diukur. 3. Validitas Isi Validitas isi adalah kesesuaian tes antara apa yang seharusnya diukur oleh suatu tes dan seberapa cermat tes tersebut diukur dengan menggunakan alat untuk mengukur kompetensi. 4. Reliabilitas Reliabilitas merupakan ukuran yang menyatakan kekonsistenan alat atau instrumen dalam menilai, apabila diujikan berulang kali pada objek yang sama pada waktu yang berbeda hasilnya relatif sama. 5. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran butir soal adalah suatu cara yang digunakan untuk mengetahui proporsi seberapa mudah atau sukar soal yang diujikan, serta dapat digunakan untuk mengetahui kualitas soal tersebut mudah atau sukar untuk diberikan kepada peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
6. Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan butir soal tes untuk membedakan siswa berprestasi tinggi yang sudah menguasai materi yang diujikan dengan siswa berprestasi rendah yang belum menguasai materi yang diujikan. 7. Efektivitas Pengecoh Efektivitas pengecoh adalah pilihan jawaban pada soal pilihan ganda yang mempunyai kemiripan dengan jawaban yang benar, sehingga dapat mengecoh jawaban yang tidak sama dengan kunci jawaban yang benar. 8. Ulangan Akhir Semester (UAS) Ulangan Akhir Semester (UAS) adalah tes yang digunakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran pada akhir pada akhir semester. 9. Tes Pilihan Ganda Tes pilihan ganda merupakan soal yang sudah disediakan beberapa pilihan jawaban yang diantara pilihan tersebut terdapat satu pilihan yang paling benar dan jawaban yang lain sebagai pengecoh yang dapat memungkinkan peserta didik memilih pengecoh tersebut jika tidak benar-benar menguasai materi pembelajaran. 10. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia sebagai salah satu anggota di dalam masyarakat, ditinjau dari segi sejarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II pada penelitian ini membahas tentang empat sub bab yaitu (A) kajian pustaka, (B) hasil penelitian yang relevan, (C) kerangka berpikir, dan (D) hipotesis. A.
Kajian Pustaka 1.
Evaluasi a.
Pengertian Evaluasi Sukardi (2008: 1) mengatakan bahwa evaluasi merupakan proses
yang menentukan, suatu tujuan yang telah disepakati sehingga dapat tercapai. Harjanto (2008: 277) mengemukakan bahwa evaluasi pengajaran adalah penilaian terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Di sisi lain, Stark & Thomas (dalam Widoyoko, 2009: 4) berpendapat bahwa evaluasi merupakan proses yang sistematis
dan
berkelanjutan
mengumpulkan,
menganalisis,
dan
menyajikan informasi suatu program yang dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya. Pada uraian di atas, disimpulkan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan informasi tentang suatu program yang sudah dilaksanakan dan selanjutnya digunakan untuk mengukur sejauh mana tujuan telah tercapai, namun juga untuk pengambilan keputusan terhadap hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Evaluasi dalam kegiatan belajar memiliki peran yang penting. Evaluasi berfungsi sebagai alat dalam mengukur sejauh mana keberhasilan dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan guna memperbaiki dan menentukan langkah selanjutnya dalam kegiatan belajar mengajar. b. Tujuan Evaluasi Widoyoko (2009: 6) mengemukakan bahwa evaluasi bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan obyektif mengenai suatu program. Arifin (2009: 15) mengemukakan bahwa evaluasi memiliki beberapa tujuan yaitu mengetahui tingkat pemahaman peserta didik, mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan kompetensi yang telah ditentukan, mengetahui keunggulan dan kelemahan peserta didik, dan menentukan kenaikan kelas. Kedua pendapat tersebut menunjukkan bahwa evaluasi bertujuan untuk memperoleh informasi serta untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam proses pembelajaran. 2.
Instrumen Penilaian Arikunto (2012: 40) berpendapat bahwa instrumen penilaian merupakan
suatu alat yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih berrguna dan tepat. Jihad dan Haris (2012: 67) mengemukakan tujuan penyusunan instrumen penilaian digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik terhadap pengusaan suatu materi atau pokok bahasan yang dapat dilakukan dengan cara tes dan nontes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Berdasarkan kedua pendapat tersebut mengenai definisi instrumen penilaian dapat diketahui bahwa instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan menilai dalam rangka mengetahui kemampuan peserta didik. Instrumen penilaian terdiri dari dua macam yaitu tes dan nontes. Majid (2014: 38) berpendapat bahwa instrumen penilaian ada dua macam, yaitu tes dan non tes. Jihad dan Haris (2012: 67) menambahkan bahwa alat penilaian teknis tes meliputi tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Berdasarkan uraian mengenai instrumen penilaian, peneliti menyimpulkan bahwa instrumen penilaian terdiri dari dua macam yaitu tes dan nontes. Sedangkan, pada penelitian ini peneliti menganalisis instrumen penilaian berupa tes. Hal ini dikarenakan soal UAS yang diujikan di Kecamatan Depok mata pelajaran IPS merupakan soal ulangan yang berbentuk tes tertulis. 3.
Tes a.
Pengertian tes Sudjana (2010: 35) tes merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan kepada peserta didik untuk mendapat jawaban dari peserta didik dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan).
Pada umumnya tes digunakan
untuk mengukur dan menilai hasil belajar peserta didik. Jihad dan Haris (2012: 67) menyatakan bahwa tes adalah suatu cara yang digunakan untuk mengadakan penilaian berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan baik secara individu maupun kelompok, sehingga menghasilkan suatu nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
tentang tingkah laku atau prestasi peserta didik dan dapat dibandingkan dengan standar penilaian yang ditetapkan. Arikunto (2012: 46) yang menyatakan bahwa tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan yang berfungsi mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Berdasarkan pendapat para ahli peneliti mengambil kesimpulan bahwa tes merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik dan harus dijawab oleh peserta didik baik secara lisan maupun tertulis untuk menilai pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Tes yang dapat diberikan kepada peserta didik bertujuan untuk mengetahui ketercapaian kegiatan belajar mengajar. b.
Jenis-jenis Tes Mardapi (2008: 68) mengatakan bahwa ditinjau dari tujuan tes yang
digunakan di lembaga pendidikan, tes dibagi menjadi empat macam, yaitu tes penempatan, tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif. Pendapat senada dikemukakan oleh Gronlund dan Linn (dalam Purwanto, 2009: 67) yang membagi tes hasil belajar menjadi empat macam, yaitu tes formatif, tes sumatif, tes diagnostik, dan tes penempatan. Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tes dikategorikan ke dalam empat jenis, yaitu tes penempatan, tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1.)
Tes Penempatan Mardapi (2008: 68) menjelaskan bahwa tes penempatan
merupakan tes untuk mengetahui tingkat kemampuan awal peserta didik. Tes penempatan dilaksanakan di awal tahun pelajaran baru. Tujuan dari tes penempatan ini digunakan untuk menempatkan peserta didik pada tingkat kemampuan yang sesuai dengan kemampuannya. 2.)
Tes Diagnostik Arikunto (2012: 48) menyatakan bahwa tes diagnostik
merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahankelemahan peserta didik sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. 3.)
Tes Formatif Basuki dan Hariyanto (2014: 32) mengemukakan bahwa tes
formatif merupakan kegiatan tes yang dilakukan secara periodik yang digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. Tes formatif diberikan pada akhir setiap program, misalnya ulangan harian. 4.)
Tes Sumatif Sudijono (2011: 72) mengatakan bahwa tes sumatif
merupakan tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah serangkaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
program pengajaran selesai diberikan. Tes sumatif diberikan pada akhir semester atau akhir tahun pelajaran. Tujuan dilaksanakannya tes sumatif adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai peserta didik, yaitu seberapa jauh tujuan-tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh peserta didik dalam satu semester. Pendapat senada juga disampaikan oleh Arikunto (2012: 53) yang menyatakan bahwa tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya sebuah program satu semester pembelajaran yaitu, dengan melaksanakan ulangan umum atau Ulangan Akhir Semester (UAS) yang dilaksanakan setiap akhir semester. Berdasarkan jenis tes yang sudah diuraikan di atas, peneliti dapat menyimpulkan terdapat empat jenis tes yang disesuaikan dengan tujuannya yaitu tes penempatan, tes diagnosis, tes formatif, dan tes sumatif. Jenis tes yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan adalah tes sumatif. Tes sumatif adalah tes yang diberikan meliputi materi pembelajaran selama satu semester dan digunakan untuk mengetahui seberapa jauh penguasaan materi pembelajaran peserta didik yang dilaksanakan pada akhir semester dalam bentuk Ulangan Akhir Semester (UAS). 4.
Ulangan Akhir Semester (UAS) Ulangan Akhir Semester (UAS) dilaksanakan setelah peserta didik
menempuh pembelajaran selama satu semester. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Mulyasa (2007: 259) yang mengemukakan bahwa pelaksanaan Ulangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Akhir Semester (UAS) digunakan untuk mengetahui hasil atau kemampuan yang dicapai peserta didik dalam program pembelajaran selama satu semester. Salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam Ulangan Akhir Semester (UAS) adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). 5.
Tes Pilihan Ganda a.
Pengertian Tes Pilihan Ganda Djiwandono (2008: 41) mengungkapkan tes pilihan ganda adalah
jenis tes objektif yang masing-masing butir soalnya memiliki dua atau lebih pilihan jawaban. Kunandar (2014: 183) berpendapat bahwa tes bentuk pilihan ganda adalah suatu soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa pilihan jawaban yang telah disediakan. Pendapat ini diperkuat oleh Jihad dan Haris (2012: 81) yang menyatakan bahwa tes pilihan ganda adalah tes yang memiliki tiga sampai lima pilihan jawaban namun hanya ada satu jawaban yang tepat. Secara umum, pada setiap tes pilihan ganda terdiri dari soal dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban terdiri dari kunci jawaban dan pengecoh. Kunci jawaban merupakan jawaban yang paling benar, sedangakan pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar, namun memungkinkan seseorang untuk memilihnya jika tidak menguasai materi. Berdasarkan uraian menurut para ahli mengenai tes pilihan ganda, peneliti menyimpulkan bahwa tes pilihan ganda adalah soal yang sudah disediakan beberapa pilihan jawaban yang diantara pilihan tersebut terdapat satu pilihan yang paling benar dan jawaban yang lain sebagai pengecoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
yang dapat memungkinkan peserta didik memilih pengecoh tersebut jika tidak benar-benar menguasai materi pembelajaran. Pada penelitian ini diketahui bahwa setiap butir soal pilihan ganda UAS genap mata pelajaran IPS kelas V SD memiliki empat pilihan jawaban yaitu a, b, c, dan d. Selain memperhatikan mengenai keberfungsian setiap pengecoh pada masingmasing butir soal pilihan ganda, hal lain yang perlu diketahui adalah syarat tes pilihan ganda yang baik. b.
Syarat Tes Pilihan Ganda Kunandar (2014: 201) memaparkan beberapa syarat tes pilihan ganda
yang baik sebagai berikut. 1) Memiliki validitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu mengungkapkan hasil belajar peserta didik secara tepat, sehingga mampu mengukur apa yang ingin diukur. 2) Memiliki reliabilitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu memberikan gambaran hasil tes yang relatif sama dan konsisten tentang kompetensi yang dimiliki peserta didik walaupun tes dilakukan berulang kali. 3) Memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan pedoman proporsi tingkat kesukaran soal UAS yang telah ditentukan yaitu 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sulit. 4) Setiap butir soal memiliki daya pembeda yang baik. Artinya setiap butir soal dapat membedakan antara peserta didik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
telah memahami materi yang diujikan dengan peserta didik yang belum memahami materi. 5) Serta
tes
pilihan
ganda
yang
baik
adalah
mudah
diadministrasikan. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Djiwandono (2008: 163) yang menyatakan bahwa syarat butir soal yang baik adalah memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Sementara itu, Basuki dan Hariyanto (2014: 138) menambahkan bahwa syarat tes pilihan ganda yang baik yaitu butir soal harus memiliki tingkat kesukaran (difficulty index), daya pembeda (discriminating power), dan efektivitas pengecoh (distractor). c.
Kelebihan dan Kelemahan Tes Pilihan Ganda Menurut Widoyoko (2009: 52-59), kelebihan tes pilihan ganda
adalah waktu mengerjakan sangat minimal, penskoran dapat dilakukan secara objektif, tipe butir soal dapat disusun sedemikian rupa sehingga menuntut kemampuan peserta tes membedakan berbagai tingkat kebenaran sekaligus. Kelebihan lain dalam tes pilihan ganda adalah pilihan yang disediakan melebihi dua sehingga mengurangi keinginan peserta tes untuk menebak, tingkat kesukaran butir soal dapat diatur dengan hanya mengubah tingkat homogenitas alternatif jawaban, dan informasi yang diberikan lebih banyak. Meskipun banyak kelebihan, tes bentuk pilihan ganda ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan tes bentuk pilihan ganda antara lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
lebih sulit dalam penyusunan butir soal, serta pengaruh kebiasaan peserta tes terhadap tes bentuk pilihan ganda terhadap hasil peserta. 6.
Analisis Butir Soal Arikunto (2012: 222) menyatakan bahwa analisis butir soal adalah kegiatan
yang bertujuan untuk mengadakan identifikasi terhadap soal-soal yang baik dan kurang baik, sehingga dapat diperoleh informasi mengenai kekurangan sebuah soal untuk dapat diadakan perbaikan. Sementara itu, Basuki & Hariyanto (2014: 129) analisis butir soal adalah cara untuk menguji kecocokan atau kesesuaian, tingkat kesukaran, dan perbedaan kemampuan dari setiap soal yang diujikan kepada para peserta didik. Kubiszyn dan Borich (dalam Endrayanto dan Harumurti, 2014: 259), analisis butir soal bertujuan memeriksa dan mengidentifiikasi butir-butir soal yang kurang baik dan sudah baik dalam suatu tes menggunakan teknik tertentu sehingga guru dapat melakukan perbaikan butirbutir soal yang kurang baik tersebut. Dari ketiga pendapat para ahli mengenai analisis butir soal, peneliti menyimpulkan bahwa analisis butir tes adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mengetahui kesalahan atau kekeliruan dalam penyusunan tes, sehingga diperoleh tes yang berkualitas baik. Basuki dan Hariyanto (2014: 131) berpendapat bahwa dalam melakukan proses analisis butir soal terdapat dua cara yaitu yang dapat dilakukan pada proses analisis butir soal yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Pendapat tersebut diperkuat oleh Kubiszyn dan Borich (dalam Endrayanto dan Harumurti, 2014: 259) yang menyatakan bahwa terdapat dua cara analisis butir soal yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
analisis kualitatif untuk mencakup tujuan tes atau penilaian, serta berdasarkan kesesuaian materi yang terdapat pada butir soal yang diujikan dengan materi yang telah disampaikan. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis validitas soal terutama validitas isi, sedangkan pada analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. 7.
Validitas a.
Definisi Validitas Siregar (2013 : 46) mengemukakan bahwa validitas menunjukkan
sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur sesuatu yang ingin diukur. Uno dan Koni (2012 : 151) bahwa validitas tes merupakan hubungan antara ketepatan terhadap sesuatu yang mesti diukur oleh suatu tes dan seberapa cermat tes melakukan pengukurannya. Djiwandono (2008: 164) validitas adalah relevansi, kecocokan, atau kesesuaian antara suatu tes dengan jenis kemampuan yang merupakan tujuan dari pengukuran. Arifin (2009: 247) suatu tes dikatakan valid apabila dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan definisi yang telah diuraikan peneliti menyimpulkan bahwa validitas adalah kesesuaian atau kecocokan suatu tes dengan tujuan yang ingin diukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b.
Jenis-jenis Validitas Menurut Arikunto (2012: 82-84) validitas dibagi menjadi empat
bagian yaitu validitas isi, validitas kontruksi, validitas “ada sekarang” atau empiris, dan validitas prediksi. 1)
Validitas Isi Arikunto (2012: 82) sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi
apabila mengukur tujuan tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Suraprana (2009: 51) mengemukakan bahwa validitas isi sering juga disebut dengan validitas kurikulum yang artinya, suatu alat ukur dikatakan valid apabila sesuai dengan kurikulum yang hendak diukur. Azwar (2015: 175) validitas isi menunjukkan sejauhmana butir soal dalam tes mencakup keseluruhan isi yang ingin diukur oleh tes tersebut. Pengujian validitas isi tidak perlu menggunakan analisis statistik tetapi menggunakan analisis rasional dengan membandingkan butir soal apakah sudah sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Tujuan dilakukan uji validitas isi adalah untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada pada butir soal dengan materi yang ingin diukur. 2)
Validitas Kontruksi Arikunto (2012: 83) validitas kontruksi adalah validitas yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana hasil pengukuran dianggap mencerminkan suatu konsep dalam teori psikologi. Kontruksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
psikologi adalah kualitas psikologis yang kita asumsikan ada, supaya dapat menjelaskan beberapa aspek perilaku atau ciri-ciri tingkah laku. Kontruksi psikologis ini tidak dapat diukur langsung. Misalnya pengukuran kreativitas. Tes yang digunakan tidak dapat langsung mengukur kreativitas, tetapi hanya mengukur indikator-indikator dari kreativitas. Endrayanto dan Harumurti (2014: 285) mengatakan bahwa cara yang dilakukan guru untuk mendapatkan validitas kontruksi dengan menelaah tes hasil belajar peserta didik dengaan cara mencocokan pada ranah kognitif yang hendak diungkap berdasarkan KD dan indikator. 3)
Validitas “ada sekarang” atau validitas empiris Arikunto (2012: 83) sebuah tes dikatakan memiliki validitas
empiris jika hasilnya dengan pengalaman. Artinya dalam hal ini hasil tes dibandingkan dengan hasil tes yang telah diketahui. Pendapat tersebut diperkuat oleh Sudjana (2010: 15) yang menyatakan bahwa suatu tes dinyatakan valid dari segi validitas kesamaan apabila tes tersebut memiliki persamaan atau korelasi tinggi dengan tes sejenis yang telah ada. 4)
Validitas Prediksi Arikunto (2012: 64) sebuah tes dikatakan memiliki validitas
prediksi apabila mempunyai kemampuan meramalkan yang akan terjadi dimasa datang. Pendapat tersebut diperkuat oleh Suraprana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
(2009: 54) yang berpendapat bahwa suatu tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila tes tersebut memiliki kemampuan untuk memprediksi sesuatu yang terjadi di masa yang akan datang. Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa penelitian ini menganalisis butir soal untuk melihat tingkat validitas isi dari setiap butir soal. Hal ini dikarenakan validitas isi berhubungan dengan kesanggupan tes untuk mengukur isi yang seharusnya diukur. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa tes yang disusun tidak boleh keluar dari isi materi pelajaran yang ada di dalam kurikulum. Dalam hal ini, peneliti meninjau kesesuaian materi yang diajarkan berdasarkan SK-KD pada materi IPS semester II dengan materi yang diujikan, dikarenakan peneliti tidak mempunyai kisi-kisi materi IPS dari Kecamatan Depok. 8.
Reliabilitas Siregar (2013: 55) bahwa reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh
mana hasil pengukuran tetap konsisten, dengan melakukan pengukuran berulang dengan menggunakan alat ukur yang sama. Jihad dan Haris (2012: 180) mengatakan bahwa reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyangkut tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Arifin, (2009: 258) berpendapat bahwa reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu instrumen. Tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hal yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu yang berbeda. Widoyoko (2009: 144) yang mengatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) apabila diteskan berkali-kali. Berdasarkan definisi yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa reliabilitas merupakan ukuran yang menyatakan kekonsistenan alat atau instrumen dalam menilai, artinya ketepatan hasil manakala alat penilaian tersebut diberikan berulang-ulang pada objek yang sama pada waktu yang berbeda. Dengan kata lain, suatu tes dikatakan reliabel jika perolehan dari suatu tes selalu sama walaupun diberikan atau diujikan berkali-kali dalam waktu yang berbeda. Guilford, (dalam Jihad dan Haris, 2012: 187) menjelaskan bahwa tingkat reliabilitas suatu soal dapat ditentukan dengan berpedoman pada koefisien Alpha seperti pada tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Tingkat Reliabilitas berdasarkan Koefisien Alpha Koefisien
Tingkat Reliabilitas
0,90 < r11 ≤ 1,00
Sangat Tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,70
Sedang
0,70 < r11 ≤ 0,90 0,20 < r11 ≤ 0,40 r11 ≤ 0,20
Tinggi
Rendah Sangat Rendah
(Sumber : Guilford, (dalam Jihad dan Haris, 2012: 187))
Berdasarkan tabel 2.1 mengenai Tingkat Reliabilitas dapat terlihat bahwa terdapat lima (5) koefisien pada tingkat reliabilitas yang berhubungan dengan masing-masing rentang koefisien. Pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
koefisien dengan rentang 0,90 < r11 ≤ 1,00 menunjukkan tingkat reliabilitas
sangat tinggi, koefisien dengan rentang 0,70 < r11 ≤ 0,90 menunjukkan tingkat
reliabilitas tinggi, koefisien dengan rentang 0,40 < r11 ≤ 0,70 menunjukkan
tingkat reliabilitas cukup, koefisien dengan rentang 0,20 < r11 ≤ 0,40
menunjukkan tingkat reliabilitas rendah, dan koefisien dengan rentang r11 ≤ 0,20 menunjukkan tingkat reliabilitas sangat rendah. r11 pada kriteria tingkat
reliabilitas di atas menunjukkan koefisien reliabilitas. Berdasarkan pedoman tersebut, maka peneliti dapat mengetahui tingkat reliabilitas berdasarkan koefisien. 9.
Tingkat Kesukaran Penyusunan sebuah tes, seorang guru harus memperhatikan aspek
penyusunan tes, sehingga tes yang disusun menghasilkan kualitas yang baik. Salah satu ciri atau kriteria agar tes dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik adalah yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Sukardi (2008: 136) tingkat kesukaran item atau yang sering disebut sebagai indeks kesulitan item adalah angka yang menunjukan proporsi peserta didik yang menjawab betul dalam suatu soal tes yang dilakukan dengan menggunakan tes objektif. Arikunto (2012: 222) mengatakan bahwa soal yang berkualitas baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Hal tersebut diperkuat oleh Endrayanto dan Harumurti (2014: 261) yang mengemukakan bahwa butir soal yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak membuat peserta didik untuk mempertinggi usahanya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
memecahkan suatu soal dalam tes. Soal yang terlalu sukar juga akan membuat peserta didik putus asa untuk mencoba lagi menyelesaikan soalnya. Uno dan Koni (2012: 156) analisis tingkat kesukaran digunakan untuk mengkaji soal yang mudah, sedang dan sukar, sehingga bisa menyeimbangkan pembagian atau proporsi soal yang mudah, sedang, dan sukar. Pendapat senada disampaikan oleh Kunandar (2014: 201) yang menyatakan bahwa proporsi jumlah soal dengan kategori tingkat kesukaran butir soal UAS adalah 30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang, dan 20% soal dengan kategori sukar. Berdasarkan uraian di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa analisis tingkat kesukaran butir soal adalah suatu cara yang digunakan untuk mengetahui proporsi seberapa mudah atau sukar soal yang diujikan, serta dapat digunakan untuk mengetahui kualitas soal tersebut baik atau tidak untuk diberikan kepada peserta didik. Peneliti berpedoman pada pendapat ahli mengenai proporsi jumlah soal dengan kategori tingkat kesukaran butir soal UAS adalah 30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang, dan 20% soal dengan kategori sukar. Uno dan Koni (2012 : 157) pada tingkat kesukaran dapat dihitung menggunakan rumus seperti berikut.
Keterangan : P = tingkat kesukaran
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan betul T = total seluruh peserta tes Berdasarkan hasil penghitungan tingkat kesukaran butir soal maka akan diperoleh koefisien tingkat kesukaran butir soal. Berikut ini akan ditampilkan sebuah tabel yang berisi pedoman dalam menentukan kategori suatu butir tes berdasarkan koefisien tingkat kesukaran butir soal menurut Kusaeri dan Suprananto (2012: 175). Tabel 2.2 Kategori Tingkat Kesukaran Koefisien Tingkat Kesukaran 0,7 – 1,00 0,3 – 0,69 0,0 – 0,29
Kategori Mudah Sedang Sulit
Keputusan Ditolak/direvisi Diterima Ditolak/direvisi
(Sumber : Kusaeri dan Suprananto (2012: 175))
Berdasarkan tabel 2.2 mengenai kategori tingkat kesukaran dapat diketahui bahwa terdapat tiga kategori tingkat kesukaran. Pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa tingkat kesukaran dengan koefisien 0,70 – 1,00 menunjukkan butir soal memiliki kategori mudah, tingkat kesukaran dengan koefisien 0,30 – 0,69 menunjukkan butir soal memiliki kategori sedang, dan tingkat kesukaran dengan koefisien 0,00 – 0,29 menunjukkan butir soal memiliki kategori sukar. Perbaikan pada butir soal dengan tingkat kesukaran mudah, sedang, dan sukar dilakukan apabila proporsi tingkat kesukaran pada butir soal UAS belum sesuai dengan pembagian kategori tingkat kesukaran. Kunandar (2014: 201) memaparkan proporsi tingkat kesukaran pada butir soal UAS seperti pada tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 2.3 Proporsi Tingkat Kesukaran Kategori Tingkat Persentase Kesukaran Butir Soal (%) Mudah 30% Sedang 50% Sukar 20% (Sumber : Kunandar (2014: 201))
Berdasarkan tabel 2.3 mengenai proporsi tingkat kesukaran pada suatu soal UAS dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran soal UAS dapat dikatakan baik apabila memiliki proporsi kategori soal mudah sebesar 30%, kategori soal sedang sebesar 50%, dan kategori soal sukar sebesar 20%. Oleh karena itu, perbaikan pada butir soal dapat dilakukan apabila proporsi tingkat kesukaran dengan kategori mudah, sedang, dan sukar belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal UAS seperti yang telah diuraikan sebelumnya. 10.
Daya Pembeda Arifin (2009: 273) mengemukakan bahwa daya pembeda adalah
pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum /kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Pendapat lain dikemukakan olehh Uno dan Koni (2012: 157) berpendapat bahwa daya pembeda tes digunakan untuk mengkaji kemampuan soal untuk membedakan antara peserta didik yang mempunyai prestasi tinggi dan yang mempunyai prestasi rendah. Hal tersebut diperkuat oleh Azwar (2015: 137) berpendapat bahwa butir soal dapat dinyatakan memiliki daya pembeda baik apabila butir soal tersebut dapat dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar peserta didik yang telah memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
materi dan dijawab salah oleh semua atau sebagian besar peserta didik yang belum memahami materi yang diujikan. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa daya pembeda adalah kemampuan butir soal tes untuk membedakan siswa berprestasi tinggi yang sudah menguasai materi yang diujikan dengan siswa berprestasi rendah yang belum menguasai materi yang diujikan. Berikut ini adalah rumus yang dapat digunakan untuk menghitung daya pembeda butir soal Azwar, (2015: 138) =
−
Keterangan : DB = daya pembeda niT = banyak peserta didik dari Kelompok Tinggi yang menjawab benar = banyak peserta didik dari Kelompok Tinggi NT = banyak peserta didik dari Kelompok Rendah yang menjawab benar niR = banyak peserta didik dari kelompok Rendah NR Berikut ini adalah tabel 2.4 yang menunjukkan kategori daya pembeda berdasarkan pendapat Kunandar, (2014: 241) Tabel 2.4 Kategori Daya Pembeda Koefisien Daya Pembeda (DB) 0,40 atau lebih 0,30 – 0,39 0,20 – 0,29 0,19 ke bawah (Sumber : Kunandar, (2014: 241))
Kategori Sangat baik (butir soal dapat diterima) Butir soal cukup baik (butir soal dapat diterima dengan perbaikan) Sedang (butir soal perlu pembahasan lebih lanjut dan perlu diperbaiki) Butir soal buruk (butir soal ditolak atau dibuang dan diganti dengan butir lain)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dari tabel 2.4 tersebut dapat dilihat, bahwa apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan bahwa soal dapat dikategorikan dengan kriteria yang sangat baik apabila memiliki koefisien daya pembeda dengan hasil perhitungan 0,40 atau lebih. Koefisien daya pembeda dengan rentang 0,30 – 0,39 menunjukkan kategori butir soal cukup baik. Koefisien daya pembeda dengan rentang 0,20 – 0,29 menunjukkan kategori butir soal sedang. Koefisien daya pembeda dengan rentang kurang dari 0,19 menunjukkan kategori butir soal jelek. 11.
Efektivitas Pengecoh Purwanto (2009: 108) mengemukakan bahwa pengecoh atau distractor
merupakan pilihan jawaban yang bukan merupakan kunci jawaban. Sudijono (2011: 409) yang mengatakan bahwa pengecoh adalah jawaban-jawaban yang salah, kecuali kunci jawaban soal tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Djiwandono (2008: 225) yang mengemukakan bahwa kemiripan pengecoh dengan kunci jawaban harus diusahakan sedemikian rupa sehingga hanya dapat dikenali kekurangtepatannya melalui pemahaman dan telaah yang mendalam. Tes juga dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik, apabila melalui tahap analisis efektivitas pengecoh. Uno dan Koni (2012: 157) mengemukakan bahwa analisis efektivitas pengecoh digunakan untuk menentukan apakah pengecoh (distractor) sudah berfungsi sebagai pengecoh dengan baik atau tidak. Pendapat senada dikemukakan oleh Endrayanto dan Harumurti (2014: 270) yang mengatakan bahwa untuk dapat mengetahui apakan pengecoh berfungsi atau tidak, seorang guru dapat menggunakan indeks efektivitas pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa efektivitas pengecoh adalah pilihan jawaban pada soal pilihan ganda yang mempunyai kemiripan dengan jawaban yang benar, sehingga dapat mengecoh jawaban yang tidak sama dengan kunci jawaban yang benar. Pengecoh digunakan untuk mengecoh peserta didik dalam memilih jawaban soal. Pengecoh yang baik adalah yang mampu membuat peserta didik harus melakukan pemahaman terhadap pertanyaan dan jawaban yang benar. Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yang mengemukakan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5% peserta tes. Hal senada diungkapkan oleh Sudijono (2011: 411) yang mengatakan bahwa pengecoh dapat berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut sekurang-kurangnya telah dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes. Dari kedua pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut telah dipilih oleh peserta tes sekurang-kurangnya 5% dari keseluruhan peserta tes. Pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik direkomendasikan untuk direvisi. Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa analisis efektivitas pengecoh adalah pilihan jawaban befungsi baik apabila telah dipilih 5% dari seluruh peserta tes. Arifin (2009: 279) menuliskan efektivitas pengecoh dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
=
( − )
( − 1)
100%
Keterangan: IP = indeks pengecoh P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N = jumlah peserta didik yang mengikuti tes B = jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar pada setiap soal. n = jumlah alternatif jawaban 1 = bilangan tetap 12. Software MicroCat Iteman versi 3.00 (Iteman) Pada penelitian ini peneliti menggunakan Iteman versi 3.00. Iteman versi 3.00 merupakan suatu perangkat atau program untuk menganalisis kuantitatif butir soal. Hal ini sesuai dengan pendapat Kusaeri dan Suprananto (2012: 178) yang mengemukakan bahwa Item and Test Analysis (Iteman) merupakan perangkat lunak atau program yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrogaman komputer yang khusus digunakan untuk analisis statistik butir soal. Pada penelitian ini peneliti akan menganalisis hasil pengolahan data program Iteman meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal. Pada reliabilitas dapat dilihat pada koefisien nilai Alpha dari Output Iteman. Prop. Correct dimaknai sebagai tingkat kesukaran butir soal. Prop. Correct adalah proporsi peserta didik yang mengerjakan soal atau tes menjawab benar. Daya pembeda dalam software Iteman dinyatakan dalam Point Biser. Point Biser adalah indeks daya pembeda soal dan pilihan jawaban dengan menggunakan koefisien korelasi point biser. Sedangkan pada efektivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pengecoh dalam software Iteman ditunjukkan pada Prop. Endorsing.
Prop.
Endorsing adalah proporsi alternatif jawaban yang dijawab oleh peserta tes. 13.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) a.
Pengertian IPS Nursid (1984: 7) mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) merupakan bidang-bidang keilmuwan yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Susanto (2014: 6) mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari pengetahuantentang manusia dalam masyarakat dan ilmu-ilmu sosial seperti ilmu politik, ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan sebagainya. Peneliti menyimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia sebagai salah satu anggota di dalam masyarakat, ditinjau dari segi sejarah, geografi, dan sebagainya. b.
Tujuan IPS Fraenkel (dalam Depdiknas, 2007: 46) membagi tujuan IPS dalam
empat kategori yaitu : 1) pengetahuan, 2) keterampilan, 3) sikap, dan 4) nilai. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Memiliki pengetahuan dan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Misalnya dapat mengetahui adat atau tradisi di daerah masingmasing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, menemukan, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki
kemampuan
berkomunikasi,
bekerjasama
dan
berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. 4) Memiliki
kesadaran
terhadap
nilai-nilai
sosial
dan
kemanusiaan. c.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPS kelas V Semester Genap. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdapat bahwa,
pada mata pelajaran IPS kelas V SD semester genap memiliki Standar Kompotensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai oleh peserta didik. Berikut ini adalah tabel 2.5 yang menunjukkan SK dan KD yang tercantum pada Depdiknas (2006: 13). Tabel 2.5 SK dan KD Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Semester Genap 2.
Standar Kompetensi (SK) Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
(Sumber : Depdiknas (2006: 13))
Kompetensi Dasar (KD)
2.1
Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
2.2
Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.3
Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.
2.4
Menghargai perjuangan para mempertahankan kemerdekaan.
tokoh
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berdasarkan tabel 2.5 mengenai uraian SK dan KD mata pelajaran IPS kelas V SD semester genap dapat diketahui bahwa pada SK 2 peserta didik harus
menghargai
peranan
tokoh
pejuang
dan
masyarakat
dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada SK 2, terdapat 4 KD. Pertama pada KD 2.1 mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Kedua pada KD 2.2 menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Ketiga pada KD 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Keempat pada KD 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Pada soal UAS mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok terdiri dari tiga bentuk tes yaitu bentuk pilihan ganda, isian singkat, dan bentuk uraian. Pada penelitian ini, peneliti menganalisis bentuk soal pilihan ganda saja mengingat penelitian ini adalah analisis butir soal pilihan ganda. Peneliti menganalisis 30 butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V di Kecamatan
Depok,
Sleman,
Yogyakarta
yang
mengimplementasikan
kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
B.
Hasil Penelitian Relevan Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, berikut ada beberapa
penelitian relevan yang dapat dijadikan pandangan dalam penyusunan laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
penelitian. Telah ada penelitian serupa yang ditilik dari beberapa aspek, seperti pada aspek validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. 1. Penelitian relevan yang pertama dilakukan oleh Ariyana pada tahun 2011. Judul peneltiannya adalah “Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal Kelas IX SMP di Kabupaten Grobogan”. Tujuan penelitian adalah untuk mengukur validitas logis, tingkat kesukaran, daya beda, efektifitas pengecoh, dan reliabilitas soal Ulangan Akhir Semester gasal kelas IX di Kabupaten Grobogan. Jenis
penelitian ini
adalah deskriptif kuantitatif.
Metode
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan dokumentasi. Hasil analisis kuantitatif dari penelitian ini adalah soal Ulangan Akhir Semester gasal SMP kelas IX di Kabupaten Grobogan memiliki analsisi kualitatif sesuai materi, validasi logis, karena soal sudah sesuai dengan standar akan tetapi memerlukan perbaikan pada beberapa bagian soal, kategori realibalitas tinggi yaitu 0,711. Analisis
tingkat kesukaran sedang dengan
persentase 70%, memiliki daya beda yang baik dengan persentase 62%, dan memiliki efektifitas pengecoh yang 82% berfungsi. Analisis dilakukan pada soal Ulangan Akhir Semester gasal IPA kelas IX SMP di Kabupaten Grobogan memiliki kualitas yang sesuai standar. 2. Penelitian relevan yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Amalia dan Widayati, pada tahun 2012. Judul penelitiannya adalah “Analisis Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Kota Yogyakarta Tahun 2012”. Tempat penelitian dilaksanakan di SMA di Kota Yogyakarta. Tujuan jurnal tesebut adalah untuk mengetahui kualitas butir soal tes kendali mutu kelas XII SMA mata pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta tahun 2012. Jenis penelitian ini dengan menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian tersebut adalah soal TKM kelas XII SMA mata pelajaran Ekonomi Akuntasi di kota Yogyakarta tahun 2012 baik seri A, B, C, D, dan E menunjukkan validitas butir soal valid dengan persentase sekitar 75% - 95%. Hasil analisis reliabilitas memiliki reliabilitas yang tinggi sekitar 0,768 – 0,843. Berdasarkan hasil tingkat kesukaran menunjukkan hasil tingkat kesukaran yang sedang sekitar 47,5% - 70%. Hasil analisis daya beda sudah menujukkan daya beda yang baik yaitu sekitar 55% - 60%. Hasil efektivitas pengecoh menunjukkan hasil bahwa soal memiliki kualitas efektivitas pengecoh yang baik, dengan persentase 35% - 62,5%. Hasil dari penelitian tersebut adalah soal TKM kelas XII SMA mata pelajaran Ekonomi Akuntasi di kota Yogyakarta tahun 2012 baik seri A, B, C, D, dan E termasuk soal dengan kualitas yang baik. 3. Penelitian ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Darini, Martha, Artawan, pada tahun 2012. Judul penelitiannya adalah “Analisis Kualitas Tes Sumatif Bahasa Indonesia Kelas VII SMPN 8 Denpasar Semester Genap Tahun 2012”. Tempat penelitian dilaksanakan di SMPN 8 Denpasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8 Denpasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode dokumentasi. Teknik analisis, yaitu statistik deskriptif. Hasil dari penelitian tersebut adalah (1) analisis validitas isi diperoleh validitas yang tinggi. (2) Analisis reliabilitas tes memiliki reliabilitas tinggi. (3) Analisis daya pembeda ditemukan 1 soal daya pembedanya sangat baik, 6 soal daya pembedanya baik, 29 soal daya pembedanya sedang, 13 soal daya pembedanya kurang baik, dan 1 soal daya pembedanya tidak baik. (4) Analisis tingkat kesukaran diperoleh 42 soal klasifikasi sedang, 8 soal klasifikasi mudah. (5) Analisis kemampuan pengecoh ditemukan 49 soal pengecohnya berfungsi efektif dan 1 soal tidak berfungsi efektif. Secara lebih ringkas gambaran hasil penelitian yang relevan dapat dilihat pada gambar 2.1 mengenai Literature Map. Ariyana (2011)
Amalia dan Widayati (2012)
“Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal Kelas IX SMP di Kabupaten Grobogan”
“Analisis Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta Tahun 2012”
Darini, Martha, Artawan, (2012) “Analisis Kualitas Tes Sumatif Bahasa Indonesia Kelas VII SMPN 8 Denpasar Semester Genap Tahun 2012”.
Peneliti melakukan penelitian dengan judul: Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas V SD di Kecamatan Depok.
Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Berdasarkan gambar 2.1 terdapat tiga (3) penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, penelitian tersebut mempunyai persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Persamaan dari penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama menganalisis kualitas suatu tes melalui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh. Selain itu, persamaan juga terletak pada jenis penelitian dan metode pengumpulan data serta program yang digunakan yaitu Iteman versi 3.00. Terdapat perbedaan dengan ketiga hasil penelitian sebelumnya.
Perbedaan
penelitian terletak pada lokasi yang dilakukannya penelitian. Pada ketiga hasil penelitian yang relevan melakukan penelitian di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terletak di berbagai daerah, sedangkan lokasi pada penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) dan terletak di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Selain itu perbedaan juga terletak pada subjek penelitian. Subjek penelitian pada ketiga hasil penelitian yang relevan ini adalah peserta didik kelas VII SMP, IX SMP, dan kelas XII SMA, sedangkan subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD. Perbedaan juga terletak pada mata pelajaran yang dilakukan penelitian. Pada ketiga hasil penelitian yang relevan melakukan penelitian dengan menggunakan mata pelajaran Ekonomi Akuntansi dan Bahasa Indonesia, sedangkan mata pelajaran yang akan diteliti pada penelitian ini adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Perbedaan juga terletak pada butir soal yang akan dianalisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
C.
Kerangka Berpikir Pendidikan dapat dilakukan secara formal maupun nonformal. Pendidikan
formal dapat dilakukan melalui sebuah lembaga yaitu sekolah. Salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan dan peserta didik. Salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan adalah kegiatan guru dalam pembelajaran serta pemberian tes yang berkualitas terhadap peserta didik. Tes yang berkualitas adalah tes yang disusun berdasarkan prosedur penyusunan tes. Tes yang telah disusun oleh guru kemudian dianalisis sehingga guru mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tes yang disusunnya. Pada saat menganalisis tes, seorang guru harus memperhatikan beberapa aspek, yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Analisis validitas dalam penelitian ini menganalisis menganalisis
validitas isi, dengan cara
kesesuaian butir soal dengan SK dan KD pada KTSP. Analisis
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh dianalisis dengan menggunakan bantuan program Micro Cat Iteman versi 3.00. Tes yang telah melalui tahap penyusunan dan analisis yang benar, akan menghasilkan tes yang berkualitas baik. Tes yang berkualitas baik tersebut, layak untuk diujikan kepada peserta didik. Setelah peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan pihak UPTD Kecamatan Depok, kepala sekolah, dan guru ternyata belum pernah dilakukan penelitian mengenai analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester kelas V SD di Kecamatan Depok. Hal ini yang membuat belum diketahuinya kualitas butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
soal pilihan ganda UAS kelas V SD. Mengetahui hal tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai analisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok. Hasil penelitian ini berguna sebagai refleksi baik bagi peneliti maupun guru untuk melihat sejauh mana kualitas soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V yang diujikan kepada peserta didik ditilik dari validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Secara lebih ringkas gambaran alur kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar 2.2. Soal Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD Di kecamatan Depok yang belum pernah dianalisis.
Belum diketahui kualitas soal yang meliputi: validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Dilakukan analisis butir soal dengan menggunakan program Micro Cat Iteman versi 3.00 untuk menganalisis reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Pembahasan hasil analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok yang menggunakan kurikulum 2006 (KTSP) yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Hasil analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok yang menggunakan kurikulum 2006 (KTSP) yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Gambar 2.2 Alur Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berdasarkan gambar 2.2 yang telah digambarkan di atas, dapat terlihat bahwa peneliti menggunakan alur kerangka berpikir untuk mengetahui analisis soal sebagai ringkasan ataupun gambaran kerangka berpikir seperti di atas. Gambar alur kerangka berpikir juga dijadikan sebagai pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian.
D.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti dapat
merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut. 1.
Validitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok dinyatakan valid.
2.
Reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki tingkat reliabilitas tinggi.
3.
Tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal UAS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4.
Daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki daya pembeda baik.
5.
Efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok dapat berfungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB III METODE PENELITIAN
Peneliti pada bab III ini akan membahas mengenai (A) jenis penelitian, (B) tempat dan waktu penelitian, (C) populasi dan sampel, (D) variabel, (E) teknik pengumpulan data, (F) instrumen penelitian, dan (G) teknik analisis data.
A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif deskriptif non
experimental. Sugiyono (2012: 8) yang mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti suatu populasi atau sampel dengan menggunakan instrumen penelitian dalam pengumpulan data, analisis data yang bersifat kuantitatif/statistik, bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Darmawan (2013: 49) mengemukakan bahwa tujuan penelitian deskriptif adalah untuk mendeskripsikan objek atau kegiatan yang menjadi perhatian peneliti. Penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif karena menunjukkan adanya deskripsi terhadap kelayakan butir soal pilihan ganda yang diujikan pada saat UAS. Kelayakan butir soal, dapat dijelaskan dengan perhitungan angka dan deskripsi guna untuk menganalisis kualitas soal yang ditinjau dari aspek validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektivitas pengecoh soal. Penelitian ini diadakan untuk menganalisis butir soal pilihan ganda UAS genap Tahun Pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2014/2015 mata pelajaran IPS pada kelas V SD di Kecamatan Depok berdasarkan berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh soal.
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1.
Waktu Penelitian Waktu pelakanaan penelitian dimulai dari bulan April 2015 dan berakhir
pada bulan Januari 2016. Penelitian dimulai dari kegiatan penyusunan proposal sampai dengan penyusunan laporan. Akan tetapi, peneliti mengambil data penelitian berupa soal, lembar jawab peserta didik, dan kunci jawaban UAS semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V, pada tanggal 8 -13 Juni 2015 disesuaikan dengan jadwal UAS pada SD di Kecamatan Depok. Berikut adalah jadwal penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Kegiatan Pengumpulan data mengenai perijinan PraSurvei Penyusunan Proposal Pengumpulan data mengenai perijinan Survei Pengumpulan data berupa soal, kunci jawaban, lembar jawab siswa UAS Pengolahan Data Penulisan laporan penelitian Pertanggungjawaban Laporan
Apr’15
Mei
Juni
Juli
Bulan Ags Sep
Okt
Nov
Des
Jan’16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian merupakan jadwal penelitian yang disusun oleh peneliti. Penelitian ini dilaksanakan selama 10 bulan. Penyusunan jadwal ini bertujuan agar peneliti termotivasi dalam melaksanakan penelitian ini. Akhir penelitian
ini
dilaksanakan
ujian
skripsi,
dimana
peneliti
mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya 2.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada SD di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta. Penelitian ini dikhususkan pada kelas V. Alasan peneliti memilih tempat ini sebagai lokasi penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu, letaknya yang dekat dengan kampus dan tempat tinggal peneliti di Yogyakarta. Hasil kegiatan pra-survei dapat diketahui bahwa SD Negeri dan SD Swasta yang berada di wilayah Kecamatan Depok terdapat 49 SD yang mengimplementasikan kurikulum 2006 atau KTSP. Namun, peneliti akan melaksanakan penelitian pada 27 SD di Kecamatan Depok yang terdiri dari 23 SD Negeri dan 4 SD Swasta. Hal tersebut dapat terjadi karena terdapat 18 SD yang tidak memberikan ijin kepada peneliti untuk menggunakan SD tersebut sebagai lokasi penelitian dan 4 SD yang mengalami kesalahpahaman antara kepala sekolah dengan guru kelas V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
C.
Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi menurut Sugiyono (2012: 80) adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah 49 SD di wilayah Kecamatan Depok yang terdiri dari 36 SD Negeri dan 13 SD Swasta serta SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006/ KTSP. Berikut ini adalah tabel 3.2 menunjukkan populasi penelitian berupa daftar SD di Kecamatan Depok. Tabel 3.2 Populasi Penelitian Nama Sekolah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Ambarukmo SDN Bhaktikarya SDN Caturtunggal 1 SDN Caturtunggal 3 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Caturtunggal 7 SDN Condongcatur SDN Corongan SDN Depok 1 SDN Depok 2 SDN Deresan SDN Gambiranom SDN Gejayan SDN Kalongan SDN Karangasem SDN Karangwuni 1 SDN Kentungan SDN Kledokan SDN Maguwoharjo 1 SDN Mustokorejo SDN Nanggulan SDN Nolobangsan
26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.
SD Perumnas Condongcatur SDN Puren SDN Ringinsari SDN Samirono SDN Sarikarya SDN Tajem SDN Timbulharjo SDN Nogopuro SDN Percobaan 2 SDN Ngringin SDN Perumnas 3 SDK Sengkan SD Islam Al-Islam SD Muhammadiyah Kayen SD Teruna Bangsa SD Bopkri Demangan III SDK Demangan Baru 1 SD Cahaya Bangsa Utama SD Muhammadiyah Komplek Kolombo SDK Condongcatur MI Wahid Hasyim MI Al Huda MI Bego MI Sultan Agung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat bahwa populasi penelitian ini adalah SD Negeri dan SD Swasta di Kecamatan Depok dengan jumlah 49 SD. 2.
Sampel Sugiyono (2012: 81) berpendapat bahwa sampel adalah bagaian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan proporsional sampling. Teknik purposive sampling ini digunakan oleh peneliti untuk mengambil sampel dengan maksud atau pertimbangan tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Setyosari (2010: 172) yang mengemukakan bahwa, sampel purposif (purposive sampling) adalah metode pengambilan sampel dengan pertimbangan atau alasan tertentu yang berkenaan atau dapat mewakili objek yang diteliti. Peneliti memilih menggunakan teknik purposive sampling karena ingin meneliti sampel dengan jumlah dan karakteristik tertentu. Pertimbangan tersebut dikarenakan pemberian ijin untuk melaksanakan penelitian. Sampel dari penelitian ini adalah SD Negeri maupun Swasta di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang memberikan ijin dan mengimplementasikan kurikulum 2006 atau KTSP. Hasil pra-survei yang diperoleh peneliti, terdapat 27 SD di Kecamatan Depok yang memberikan ijin dan mengimplementasikan kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berikut ini adalah tabel 3.3 yang menunjukkan sampel penelitian berupa daftar SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta beserta nama peserta didik kelas V SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3.2 Sampel Penelitian No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22 23. 24. 25. 26. 27.
Nama Sekolah Dasar (SD) SD Bobkri Demangan 3 SD Teruna Bangsa SD Islam Al-Islam SDK Demangan Baru 1 SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Ambarukmo SDN Bhaktikarya SDN Caturtunggal 3 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Condongcatur SDN Corongan SDN Deresan SDN Gejayan SDN Kalongan SDN Karangwuni 1 SDN Kledokan SDN Mustokorejo SDN Nanggulan SDN Ngringin SDN Nolobangsan SDN Ringinsari SDN Samirono SDN Sarikarya SDN Tajem SDN Timbulharjo Total
Jumlah Peserta didik 30 31 21 95 56 20 23 29 32 31 27 33 23 59 17 14 9 27 9 21 29 16 27 36 32 29 34 810
Berdasarkan pertimbangan dalam pengambilan sampel tersebut, maka sampel yang digunakan pada penelitian ini sejumlah 810 peserta didik kelas V dari 27 SD di Kecamatan Depok. D.
Variabel Penelitian Sugiyono (2012: 38) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah atribut atau
sifat atau nilai dari orang, subyek atau objek yang memiliki variasi tertentu yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
ditentukan oleh peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini tidak menggunakan variabel penelitian karena penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif deskriptif non eksperimental. Oleh karena itu, penelitian ini tidak mengubah suatu keadaan dengan cara memberikan suatu perlakuan yang dapat mempengaruhi keadaan tersebut.
E.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data yang diperlukan pada penelitian. Sugiyono (2012: 224) berpendapat bahwa teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan untuk mendapatkan data. Bermacam-macam teknik pengumpulan data dapat digunakan untuk mendapatkan atau mengumpulkan sebuah data, seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara. 1.
Dokumentasi Sugiyono (2012: 240) menyatakan bahwa catatan peristiwa yang sudah
berlalu dan dapat dilihat dalam bentuk tulisan, gambar, ataupun karya monumental seseorang. Data yang dapat dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi berdasarkan pendapat Sanjaya (2007: 101) adalah bendabenda seperti, buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan rapat, nilai rapor, dan catatan harian. Arikunto (2013: 193) berpendapat bahwa teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
alat bantu pengumpulan data penelitian atau instrumen penelitian. Alat bantu yang digunakan dalam melakukan teknik dokumentasi adalah check list atau daftar centang yang berisi mengenai informasi data yang diperlukan. Teknik dokumentasi digunakan dengan tujuan untuk menunjang hasil penelitian dan melegkapi data yang dibutuhkan dalam menyusun hasil penelitian. Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data berupa soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran IPS kelas V , kunci jawaban, dan lembar jawab peserta didik. 2. Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber. Sanjaya (2007: 96) menjelaskan bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka maupun melalui saluran media tertentu. Arikunto (2013: 199) menyatakan wawancara dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Wawancara bebas, dimana pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan. 2. Wawancara terpimpin yaitu wawancara yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan atau daftar pertanyaan lengkap dan terperinci. 3. Wawancara bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin yang dilakukan dengan membawa daftar pedoman pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pedoman wawancara bebas terpimpin berupa garis besar pertanyaan yang tidak ditulis secara lengkap dan terperinci. Pertanyaan tersebut hanya digunakan sebagai pedoman untuk melakukan dialog dengan narasumber. Pedoman wawancara disusun sebagai alat bantu atau instrumen dalam melaksanakan wawancara. Berdasarkan uraian di atas, peneliti memilih menggunakan wawancara bebas terpimpin. Peneliti memilih menggunakan wawancara bebas terpimpin karena peneliti menuliskan pertanyaan yang ditanyakan, namun tidak terperinci sehingga peneliti juga dapat menanyakan hal-hal yang sesuai dengan topik penelitian. Hal tersebut dikarenakan, peneliti membuat pedoman pertanyaan yang disampaikan kepada narasumber yaitu pihak UPTD Kecamatan Depok, kepala sekolah, dan guru kelas V. Teknik wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan kecamatan Depok dan penelitian analisis butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 di SD di Kecamatan Depok.
F.
Instrumen Penelitian Arikunto (2013: 203) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat
bantu yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan agar pekerjaan lebih mudah dengan hasil yang lebih baik, serta data yang didapatkan lebih lengkap, dan sistematis. Instrumen yang digunakan pada saat wawancara adalah pedoman wawancara, sedangkan penelitian pada dokumentasi adalah check list. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti sebagai alat pengumpulan data adalah tabel check list berisi daftar 27 SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
yang telah menyerahkan soal UAS mata pelajaran IPS kelas V, kunci jawaban, dan jawaban peserta didik. Daftar check list dapat dilihat pada tabel 3.4 Daftar Check List. Sedangkan untuk hasil dapat dilihat pada lampiran 7 hasil check list.
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26 27.
Tabel 3.4 Daftar Check List Nama SD Negeri dan Swasta Ketersediaan Dokumen Soal Kunci Lembar jawaban Jawaban soal Peserta didik SD Bobkri Demangan 3 SD Islam Al-Islam SD Teruna Bangsa SDK Demangan Baru 1 SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Ambarukmo SDN Bhaktikarya SDN Caturtunggal 3 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Condongcatur SDN Corongan SDN Deresan SDN Gejayan SDN Kalongan SDN Karangwuni 1 SDN Kledokan SDN Mustokorejo SDN Nanggulan SDN Ngringin SDN Nolobangsan SDN Ringinsari SDN Samirono SDN Sarikarya SDN Tajem SDN Timbulharjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berdasarkan tabel 3.4 tersebut mempermudah peneliti dalam mencentang yang memuat informasi data yang diperlukan oleh peneliti. Selain mengumpulkan dokumentasi berupa soal, kunci jawaban, dan lembar jawab, peneliti juga melakukan wawancara. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 8 Hasil Wawancara. Berikut ini adalah tabel 3.5 yang menunjukkan pedoman wawancara. Tabel 3.5 Pedoman Wawancara No.
Pertanyaan
1.
Apakah sebelumnya pernah dilaksanakan penelitian mengenai analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
2.
Berapa jumlah keseluruhan SD yang mengimplementasikan kurikulum 2006 yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
Berdasarkan tabel 3.5 terdapat dua (2) pertanyaan sebagai pedoman wawancara kepada pihak UPTD, kepala sekolah, dan guru kelas V.
G.
Teknik Analisis Data Taniredja (2012: 250) berpendapat bahwa teknik analisis data merupakan
proses penyederhanaan data yang telah didapatkan ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. Teknik analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu data yang bersifat kuantitatif dan data yang bersifat kualitatif. Teknik analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal. Sedangkan, teknik analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis validitas butir soal. Pada teknik analisis data kualitatif, peneliti menggunakan jenis validitas isi, hal ini digunakan untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang telah diajarkan dengan materi yang ingin diukur berdasarkan pada SK-KD. Sedangkan, untuk analisis kuantitatif ini digunakan untuk menganalisis kualitas soal yang ditilik dari reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh. Pada analisis data kuantitatif, peneliti menggunakan bantuan program komputer, yaitu MicroCat Iteman versi 3.00. Adapun langkah-langkah melakukan analisis dengan Iteman menurut Kusaeri dan Suprananto (2012: 178-183) adalah sebagai berikut: 1.
Membuka File Data a. File data ditulis di notepad. b. Keterangan Pengisian File Data 1) Baris pertama : baris pengontrol yang mendeskripsikan data Kolom 1-3 : jumlah butir soal terdapat 30 soal 4 : spasi 5 : jawaban kosong (omit), ditulis 0 6 : spasi 7 : soal yang belum dikerjakan/terdapat 2 jawaban, ditulis n 8 : spasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
9 -10 : jumlah identitas data peserta didik 2) Baris kedua : daftar kunci jawaban setiap butir soal 3) Baris ketiga : daftar jumlah jawaban untuk setiap butir soal 4) Baris keempat : ‘Y’ butir soal yang dianalisis 5) Baris kelima dan seterusnya : berisi jawaban peserta didik 2.
Menjalankan Program I-teman a. Double klik program I-teman b. Tulislah file data : JUDUL.TXT, kemudian tekan enter c. Ketik nama file hasil analisis :JUDULOUT.TXT kemudian tekan enter d. Ketik ‘Y’, kemudian tekan enter e. Ketik file untuk total skor peserta didik : JUDULSCR.TXT, kemudian tekan enter f. Analisis selesai Teknik analisis kualitatif dan kuantitatif yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini membantu peneliti untuk menganalisis : 1.
Validitas Siregar (2013: 46) mengemukakan bahwa validitas menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur mampu mengukur sesuatu yang ingin diukur. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis validitas isi untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada dalam butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK-KD. Hal ini sesuai dengan pendapat Arifin (2009: 249) yang mengemukakan bahwa validitas isi digunakan untuk mencocokkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
antara materi tes dengan silabus dan kisi-kisi. Peneliti melakukan analisis validitas isi dengan cara menganalisis kesesuaian antara butir soal dengan SKKD. Hal ini dikarenakan peneliti tidak mempunyai kisi-kisi materi IPS dari Kecamatan Depok. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui validitas soal pilihan ganda UAS genap tahun 2014/2015 pada mata pelajaran IPS kelas V pada penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi. Analisis validitas isi dilakukan dengan cara melihat kesesuaian antara soal yang diujikan dengan materi pelajaran yang telah diajarkan seperti yang tercantum pada kurikulum, kurikulum kesesuaian antara SK, KD dalam materi yang diberikan dengan butir soal. 2.
Reliabilitas Reliabilitas merupakan ukuran yang menyatakan kekonsistenan alat atau
instrumen dalam menilai, artinya ketepatan hasil manakala alat penilaian tersebut diberikan berulang-ulang pada objek yang sama pada waktu yang berbeda. Widoyoko (2009: 144) yang mengatakan bahwa instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) apabila diteskan berkali-kali. Reliabilitas dalam output software MicroCat Iteman versi 3.00 dinyatakan dalam istilah Alpha. Alpha adalah koefisien reliabilitas alpha untuk tes/skala. Tingkat reliabilitas yang baik adalah yang memiliki tingkat koefisien reliabilitas tinggi. Pada output Iteman, Alpha dapat dilihat pada tabel 3.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 3.6 Output Iteman pada Alpha
Berdasarkan tabel 3.6 Reliabilitas dalam output software MicroCat Iteman versi 3.00 dinyatakan dalam istilah Alpha. Berpedoman pada pendapat ahli yang telah diuraikan pada bab II Guilford, (dalam Jihad dan Haris, 2012: 187) menuliskan kriteria tingkat reliabilitas pada tabel 3.7 sebagai berikut: Tabel 3.7 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha Tingkat Reliabilitas Koefisien 0,90 < r11 ≤ 1,00
Sangat Tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,70
Sedang
0,70 < r11 ≤ 0,90 0,20 < r11 ≤ 0,40 r11 ≤ 0,20
Tinggi
Rendah Sangat Rendah
(Sumber : Guilford, (dalam Jihad dan Haris, 2012: 187))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berdasarkan tabel 3.7 mengenai Kriteria Tingkat Reliabilitas dapat terlihat bahwa terdapat lima (5) kriteria tingkat reliabilitas berdasarkan koefisien Alpha yang berhubungan dengan masing-masing rentang koefisien. Pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa koefisien dengan rentang 0,90 < r11 ≤ 1,00 menunjukkan tingkat reliabilitas sangat tinggi, koefisien dengan rentang
0,70 < r11 ≤ 0,90 menunjukkan tingkat reliabilitas tinggi, koefisien dengan
rentang 0,40 < r11 ≤ 0,70 menunjukkan tingkat reliabilitas cukup, koefisien
dengan rentang 0,20 < r11 ≤ 0,40 menunjukkan tingkat reliabilitas rendah, dan
koefisien dengan rentang r11 ≤ 0,20 menunjukkan tingkat reliabilitas sangat
rendah. r11 pada kriteria tingkat reliabilitas di atas menunjukkan koefisien reliabilitas. 3.
Tingkat Kesukaran Sukardi (2008: 136) tingkat kesukaran item atau yang sering disebut
sebagai indeks kesulitan item adalah angka yang menunjukan proporsi peserta didik yang menjawab betul dalam suatu soal tes yang dilakukan dengan menggunakan tes objektif. Tingkat kesukaran butir soal dalam program Iteman dinyatakan dalam Prop. Correct. Azwar (2015: 151) menyatakan bahwa Prop. Correct adalah proporsi peserta didik (peserta tes) yang menjawab benar butir soal. Koefisien tingkat kesukaran yang diperoleh berdasarkan output Iteman yang dinyatakan dalam Prop. Correct, kemudian dikategorikan berdasarkan tingkat kesukaran butir soal. Prop. Correct yang terdapat di output Iteman dapat dilihat pada tabel 3.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 3.8 Output Iteman pada Prop. Correct
Berdasarkan tabel 3.8 koefisien tingkat kesukaran yang diperoleh berdasarkan output Iteman yang dinyatakan dalam Prop. Correct. Tingkat kesukaran dalam penelitian ini adalah sulit atau sedang atau mudahnya butir soal UAS genap mata pelajaran IPS kelas V tahun pelajaran 2014/2015 di SD se-kecamatan Depok, Sleman. Berpedoman pada pendapat ahli yang telah diuraikan pada bab II, Kusaeri dan Suprananto (2012: 175) mengemukakan bahwa klasifikasi tingkat kesukaran soal dapat menggunakan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.9 Kategori Tingkat Kesukaran Rentang Tingkat Kesukaran 0,7 – 1,00 0,3 – 0,69 0,0 – 0,29
Kategori Mudah Sedang Sulit
Keputusan Ditolak/direvisi Diterima Ditolak/direvisi
(Sumber : Kusaeri dan Suprananto (2012: 175))
Berdasarkan tabel 3.9 kriteria tingkat kesukaran dapat diketahui terdapat tiga kriteria tingkat kesukaran yang berhubungan dengan masingmasing rentang. Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
(p) dengan rentang 0,7 – 1,0 menunjukkan kualitas tes termasuk dalam kategori mudah. Tingkat kesukaran (p) dengan rentang 0,3 – 0,69 menunjukkan kualitas tes termasuk dalam kategori sedang. Tingkat kesukaran (p) dengan rentang 0,0 - 0,29 menunjukkan kualitas tes termasuk dalam kategori sulit. Butir soal yang telah dianalisis berdasarkan kategori tingkat kesukaraan butir soalnya, selanjutnya menghitung persentase tingkat kesukaran keseluruhan butir soal sesuai dengan proporsi yang telah ditetapkan. Proporsi tingkat kesukaran butir soal UAS telah diuraikan pada bab II menurut Kunandar (2014: 201) seperti pada tabel berikut. Tabel 3.10 Proporsi Tingkat Kesukaran Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal Mudah Sedang Sukar
Persentase (%) 30% 50% 20%
Berdasarkan tabel 3.10 mengenai proporsi tingkat kesukaran dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran soal dapat dikatakan baik apabila memiliki proporsi kategori soal mudah sebesar 30%, kategori soal sedang sebesar 50%, dan kategori soal sukar sebesar 20%. Dengan kata lain, tingkat kesukaran butir soal UAS yang belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran butir soal seperti yang telah diuraikan sebelumnya maka butir soal tersebut perlu diperbaiki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4.
Daya Pembeda Azwar (2015: 137) berpendapat bahwa butir soal dapat dinyatakan
memiliki daya pembeda baik apabila butir soal tersebut dapat dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar peserta didik yang telah memahami materi dan dijawab salah oleh semua atau sebagian besar peserta didik yang belum memahami materi yang diujikan. Daya pembeda butir soal dalam software MicroCat Iteman versi 3.00 dapat diketahui dengan melihat Point Biser. Point Biser adalah daya pembeda butir soal dengan menggunakan koefisien korelasi Point Biser. Point Biser yang terdapat di output Iteman dapat dilihat pada tabel 3.11. Tabel 3.11 Output Iteman pada Point Biser
Berdasarkan tabel 3.11 daya pembeda butir soal dalam output software MicroCat Iteman versi 3.00 dapat diketahui dengan melihat Point Biser pada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Point Biser pada output software MicroCat Iteman versi 3.00 selanjutnya dianalisis dengan berpedoman pada pendapat Kunandar, (2014: 241) yang menunjukkan kategori daya pembeda. Tabel 3.12 Kategori Daya Pembeda Indeks Diskriminasi (DB) 0,40 atau lebih 0,30 – 0,39 0,20 – 0,29
0,19 ke bawah
Kategori Sangat baik (butir soal dapat diterima) Butir soal cukup baik (butir soal dapat diterima dengan perbaikan) Sedang (butir soal perlu pembahasan lebih lanjut dan perlu diperbaiki) Butir soal buruk (butir soal ditolak atau dibuang dan diganti dengan butir lain)
(Sumber : Kunandar, (2014: 241))
Berdasarkan tabel 3.12 tersebut dapat dilihat, bahwa apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan bahwa soal dapat dikategorikan dengan kriteria yang sangat baik apabila memiliki koefisien daya pembeda dengan hasil perhitungan 0,40 atau lebih. Koefisien daya pembeda dengan rentang 0,30 – 0,39 menunjukkan kategori butir soal cukup baik. Koefisien daya pembeda dengan rentang 0,20 – 0,29 menunjukkan kategori butir soal sedang. Koefisien daya pembeda dengan rentang kurang dari 0,19 menunjukkan kategori butir soal jelek. 5.
Efektivitas Pengecoh Sudijono (2011: 409) yang mengatakan bahwa pengecoh adalah jawaban-
jawaban yang salah, kecuali kunci jawaban soal tersebut. Prop. Endorsing dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
output software MicroCat Iteman versi 3.00 menunjukkan efektivitas pengecoh. Efektivitas pengecoh merupakan penyebaran pilihan jawaban pada butir soal pilihan ganda. Prop. Endorsing adalah proporsi jawaban pada setiap pilihan jawaban. Prop. Endorsing dapat dilihat pada tabel 3.13 Tabel 3.13 Output Iteman pada Prop. Endorsing
Berdasarkan tabel 3.13 daya pembeda butir soal dalam output software MicroCat Iteman versi 3.00 dapat diketahui dengan melihat Prop. Endorsing. Basuki dan Hariyanto (2014: 144) mengemukakan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5% peserta tes. Pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik direkomendasikan untuk diganti atau direvisi. Hal senada diungkapkan oleh Sudijono (2011: 411) yang mengatakan bahwa pengecoh dapat berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal telah dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV pada penelitian ini membahas tentang tiga sub bab, yaitu (A) deskripsi penelitian, (B) hasil penelitian, dan (C) pembahasan.
A.
Deskripsi Penelitan Analisis butir soal adalah suatu tahap untuk mendefinisikan sebuah butir soal
yang digunakan untuk mengetahui kesalahan atau kekeliruan dalam penyusunan tes, sehingga diperoleh tes yang berkualitas baik. Peneliti melakukan analisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V pada 27 SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Analisis validitas menggunakan validitas isi yang dilakukan dengan cara melihat kesesuaian antara materi yang diujikan atau yang terdapat pada setiap butir soal dengan materi yang telah disampaikan pada proses pembelajaran berdasarkan SK-KD. Sementara itu, analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh dengan menggunakan bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00. Peneliti mengumpulkan berbagai data sebagai dokumentasi penelitian pada tanggal 8-13 Juni 2015 berupa lembar soal, kunci jawaban, dan lembar jawab peserta didik UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS pada kelas V pada 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
SD di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 (KTSP) dengan jumlah responden yang diterima sebanyak 810 peserta didik. Analisis butir soal dilakukan pada soal pilihan ganda, dengan jumlah 30 butir soal.
B.
Hasil Penelitian Pada hasil penelitian akan dijabarkan lima hal pokok yaitu analisis validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS pada kelas V pada 27 SD di Kecamatan Depok. 1.
Validitas Validitas adalah kesesuaian atau kecocokan suatu tes dengan tujuan yang
ingin diukur. Djiwandono (2008: 164) validitas adalah relevansi, kecocokan, atau kesesuaian antara suatu tes dengan jenis kemampuan yang merupakan tujuan dari pengukuran. Analisis validitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis validitas isi, untuk melihat sejauhmana sebuah tes mencakup keseluruhan materi yang ingin diukur. Azwar (2015: 175) berpendapat bahwa pengujian validitas isi tidak perlu menggunakan analisis statistik, namun menggunakan analisis rasional dengan membandingkan butir soal sudah sesuai atau belum dengan kriteria yang ditentukan. Peneliti tidak memiliki kisi-kisi, maka peneliti memetakan sendiri antara butir soal dengan SK maupun KD mata pelajaran IPS semester II. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian antara materi pada butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
soal pilihan ganda UAS dengan materi yang telah diajarkan. Analisis validitas isi dilakukan dengan cara mencocokkan materi pada setiap butir soal dengan SK dan KD. Tabel Analisis kesesuaian butir soal terlampir pada lampiran 9. Berdasarkan lampiran 9 terdapat lima kolom. Kolom pertama adalah nomor butir soal. Kolom pertama berisi nomor butir soal 1 sampai 30. Pada kolom kedua adalah isi butir soal. Kolom kedua ini berisi uraian soal pilihan ganda. Pada kolom ketiga adalah standar kompetensi. Kolom ketiga ini berisi .mengenai standar kompetensi yang harus dicapai peserta didik berdasarkan materi yang ada pada soal. Pada kolom keempat adalah kompetensi dasar. Kolom keempat ini berisi kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik berdasarkan materi yang ada pada uraian soal. Kolom kelima adalah keputusan. Kolom kelima ini berisi keputusan mengenai kesesuaian antara materi yang terdapat dalam setiap butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan indikator pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil dari lampiran 9 dapat disimpulkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda UAS genap tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS kelas V Butir Soal Butir 1
Butir 2
Butir 3
Hasil Analisis Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam
Kesesuaian dengan SK dan KD
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Butir Soal
Butir 4
Butir 5
Butir 6
Butir 7
Butir 8
Butir 9
Butir 10
Butir 11
Butir 12
Butir 13
Butir 14
Butir 15
Butir 16
Butir 17
Hasil Analisis materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam
berdasarkan
SK
KD
Kesesuaian dengan SK dan KD √
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Butir Soal
Butir 18
Butir 19
Butir 20
Butir 21
Butir 22
Butir 23
Butir 24
Butir 25
Butir 26
Butir 27
Butir 28
Butir 29
Butir 30
Hasil Analisis materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran Materi yang ada dalam materi yang diukur pembelajaran
berdasarkan
SK
KD
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
Kesesuaian dengan SK dan KD √
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
butir soal sesuai dengan berdasarkan SK KD
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V yang terdiri dari 30 butir soal dikatakan valid atau sesuai karena materi pada butir soal sudah sesuai dengan materi yang ingin diukur sesuai uraian SK dan KD. Pada uraian mengenai hasil analisis validitas isi butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V tersebut, maka diperoleh persentase hasil analisis validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS). Berikut ini adalah tabel 4.2 persentase hasil analisis validitas isi butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) semester genap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V yang diperoleh hasil tabel 4.1. Tabel 4.2 Persentase Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal No. Kategori
Nomor Butir Soal
Jumlah Butir Persentase Soal
1.
Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
30
100%
2.
Tidak Valid
-
-
-
Berdasarkan tabel 4.2 yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diketahui bahwa butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD terdiri dari 30 butir soaldinyatakan valid. 2.
Reliabilitas Hasil analisis lewat program software MicroCat Iteman versi 3.00
menunjukkan bahwa koefisien Alpha = 0, 759. Hal ini menunjukkan bahwa soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
UAS tersebut memiliki reliabilitas tinggi sesuai dengan pendapat Jihad dan Haris (2012: 187) bahwa koefisien nilai Alpha yang berada diantara 0,70 < r11 ≤ 0,90 dapat dikategorikan sebagai soal yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi. Pada output Iteman, Alpha dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Reliabilitas ditunjukkan oleh koefisien Alpha
Berdasarkan tabel 4.3 Reliabilitas dalam output software MicroCat Iteman versi 3.00 dengan koefisien Alpha = 0, 759. 3.
Tingkat Kesukaran Analisis tingkat kesukaran butir soal dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat kesukaran butir soal tergolong rendah, sedang, ataupun sukar. Pada langkah analisis tingkat kesukaran diolah dengan program kumputer MicroCat Iteman versi 3.00, peneliti berpedoman pada kategori tingkat kesukaran sesuai dengan pendapat Kusaeri dan Suprananto (2012: 175).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.4 Kategori tingkat kesukaran No. 1. 2. 3.
Tingkat Kesukaran 0,7 – 1,0 0,3 – 0,69 0,0 – 0,29
Kategori
Keputusan
Mudah Sedang Sulit
Ditolak/direvisi Diterima Ditolak/direvisi
Berpedoman pada tabel 4.4 kategori tingkat kesukaran soal yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti melakukan analisis data tingkat kesukaran pada soal UAS. Berikut ini adalah tabel 4.5 hasil analisis tingkat kesukaran butir soal UAS semester genap mata pelajaran IPS kelas V. Tabel 4.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal UAS Genap Mata Pelajaran IPS Kelas V. Nomor Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Prop. Correct
Kategori
0.531 0.968 0.514 0.694 0.431 0.357 0.520 0.427 0.958 0.309 0.467 0.136 0.217 0.772 0.875
Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Mudah Mudah
Nomor Butir Soal 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Prop. Correct 0.826 0.947 0.978 0.446 0.306 0.277 0.274 0.211 0.635 0.928 0.604 0.756 0.772 0.465 0.294
Kategori Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sukar Sukar Sukar Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sukar
Prop. Correct menggambarkan koefisien Tingkat Kesukaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Berdasarkan tabel 4.5 mengenai analisis tingkat kesukaran butir soal UAS genap mata pelajaran IPS kelas V dapat diketahui bahwa dari 30 butir soal pilihan ganda terdapat 9 butir soal yang memiliki tingkat kesukaran mudah pada rentang 0,7 – 0,8. Sedangkan terdapat 15 soal memiliki tingkat kesukaran sedang pada rentang 0,3 – 0,7. Sedangkan 6 butir soal yang termasuk dalam kategori sukar yaitu pada rentang 0,0 – 0,3. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran butir soal seperti yang telah dipaparkan pada paragraf sebelumnya, berikut ini ditampilkan tabel 4.6 mengenai persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori tingkat kesukaran. Tabel 4.6 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Tingkat Kesukaran Kategori Mudah Sedang B Sukar
Butir 2, 14, 15, 16, 17, 18, 25, 27, 28 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 19, 20, 24, 26, 29 12, 13, 21, 22, 23, 30 Total
Jumlah 9 15
Persentase (%) 30% 50%
6 30
20% 100%
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran pada butir soal UAS yang memiliki kategori mudah sebanyak 9 butir soal dengan persentase 30%. Tingkat kesukaran dengan kategori mudah terdapat pada butir soal 2, 14, 15, 16, 17, 18, 25, 27, 28. Pada kategori sedang sebanyak 15 butir soal dengan persentase 50%. Tingkat kesukaran dengan kategori sedang terdapat pada butir soal 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 19, 20, 24, 26, 29. Sedangkan yang memiliki kategori sukar sebanyak 6 butir soal dengan persentase 20%. Tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kesukaran dengan kategori sukar terdapat pada butir soal 12, 13, 21, 22, 23, 30. Data di atas jika ditunjukkan dengan pie chart adalah sebagai berikut :
PERSENTASE TINGKAT KESUKARAN Mudah
20%
Sedang
Sukar
30%
50%
Gambar 4.1 Diagram Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal Berdasarkan gambar 4.1 mengenai diagram persentase tingkat kesukaran butir soal dapat diketahui bahwa 30 butir soal UAS genap mata pelajaran IPS kelas V memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Seperti yang terlihat pada diagram tersebut bahwa terdapat 30% butir soal soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan kategori mudah, 50% butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan kategori sedang dan 20% butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan kategori sukar. Berikut ini adalah tabel 4.7 mengenai proporsi tingkat tingk kesukaran berdasarkan pendapat Kunandar (2014: 201). Tabel 4.7 Proporsi Tingkat Kesukaran Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal Mudah Sedang Sukar
Persentase (%) 30% 50% 20%
(Sumber : Kunandar (2014: 201))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Berpedoman pada tabel 4.7 mengenai proporsi tingkat kesukaran berdasarkan pendapat Kunandar (2014: 201) dapat diketahui bahwa proporsi tingkat kesukaran pada butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V pada 27 SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok sudah sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran butir soal UAS yang telah ditetapkan. Hal tersebut dapat diketahui bahwa soal UAS tersebut memiliki tingkat kesukaran kategori mudah sebesar 30%, sedang sebesar 50%, dan sukar sebesar 20%. 4.
Daya Pembeda Analisis daya pembeda butir soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan
butir soal UAS genap mata pelajaran IPS kelas V SD dalam membedakan peserta didik yang telah memahami materi tes dengan peserta didik yang belum memahami materi. Hasil analisis
daya pembeda menggunakan program
komputer MicroCat Iteman versi 3.00, dengan kategori daya pembeda menurut Kunandar (2014: 241). Tabel 4.8 Kategori Daya Pembeda Indeks Diskriminasi (DB) 0,40 atau lebih
Kualitas Tes Sangat baik (butir soal dapat diterima) 0,30 – 0,39 Butir soal cukup baik (butir soal dapat diterima dengan perbaikan) 0,20 – 0,29 Sedang (butir soal perlu pembahasan lebih lanjut dan perlu diperbaiki) 0,19 ke bawah Butir soal buruk (butir soal ditolak atau dibuang dan diganti dengan butir lain) (Sumber : Kunandar (2014: 241))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Berpedoman pada tabel 4.8 kategori daya pembeda soal yang telah diuraikan sebelumnya kemudian peneliti melakukan analisis data daya pembeda soal UAS. Berikut ini adalah tabel hasil analisis daya pembeda butir soal UAS genap mata pelajaran IPS kelas V. Tabel 4.9 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal UAS Genap Mata Pelajaran IPS Kelas V Nomor Soal
Nilai Daya pembeda (point biser)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
0.386 0.137 0.470 0.419 0.261 0.452 0.447 0.469 0.224 0.184 0.396 0.123 0.209 0.431 0.372
Kategori
Nomor Soal
Nilai Daya pembeda (point biser)
Kategori
Cukup Baik Buruk Sangat Baik Sangat Baik Sedang Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sedang Buruk Cukup Baik Buruk Sedang Sangat Baik Cukup Baik
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0.402 0.296 0.185 0.511 0.473 0.175 0.431 0.322 0.428 0.218 0.325 0.465 0.406 0.376 0.414
Sangat Baik Sedang Buruk Sangat Baik Sangat Baik Buruk Sangat Baik Cukup Baik Sangat Baik Sedang Cukup Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Baik Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.9 mengenai analisis daya pembeda butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V dapat diketahui bahwa dari 30 butir soal pilihan ganda terdapat 14 butir soal memiliki nilai daya pembeda dengan kualitas butir soal sangat baik yaitu butir soal yang memiliki nilai daya pembeda berada pada rentang 0,40 atau lebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Selain itu juga, terdapat 6 butir soal yang memiliki nilai daya pembeda dengan kualitas butir soal cukup baik yang berada pada rentang 0,30 – 0,39. Sedangkan terdapat juga 5 butir soal yang memiliki nilai daya pembeda berada pada rentang 0,20 – 0,29 dengan kualitas butir soal sedang. Soal UAS memiliki 5 butir soal dengan nilai daya pembeda berada pada rentang kurang dari 0,19 dengan kualitas butir soal buruk. Berdasarkan hasil analisis daya pembeda butir soal seperti yang telah dipaparkan pada paragraf sebelumnya. Berikut ini ditampilkan tabel mengenai persentase jumlah butir soal berdasarkan kualitas daya pembeda butir soal. Tabel 4.10 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Daya Pembeda Butir Soal No.
Kategori
1.
Sangat Baik
2. 3. 4.
Cukup Baik Sedang Buruk
Butir Soal
Jumlah Persentase (%) 3, 4, 6, 7, 8, 14, 16, 19, 20, 22, 14 46,66% 24, 27, 28, 30 1, 11, 15, 23, 26, 29 6 20% 5, 9, 13, 17, 25 5 16,67% 2, 10, 12, 18, 21 5 16,67% Total 30 100%
Dari tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa daya pembeda pada butir soal UAS yang memiliki kualitas butir soal sangat baik sebanyak 14 butir soal dengan persentase 46,66% yaitu pada butir soal 3, 4, 6, 7, 8, 14, 16, 19, 20, 22, 24, 27, 28, dan 30. Daya pembeda soal UAS dengan kualitas butir soal cukup baik sebanyak
6 butir soal dengan persentase 20% yaitu pada butir soal 1, 11, 15, 23, 26, dan 29. Daya pembeda soal UAS dengan kualitas butir soal sedang sebanyak 5 butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
dengan persentase 16.67% yaitu pada butir soal 5, 9, 13, 17, dan 25. Sedangkan daya pembeda soal UAS dengan kualitas butir soal buruk sebanyak 5 butir soal dengan persentase 16.67% yaitu pada butir soal 2, 10, 12, 18 dan 21. Data di atas jika ditunjukkan dengan pie chart adalah sebagai berikut:
Persentase Daya Pembeda Sangat Baik
Cukup Baik
Sedang
Buruk
Buruk 16.67% Sedang 16.67%
Sangat Baik 46,66%
Cukup Baik 20%
Gambar 4.2 Diagram Persentase Kategori Daya Pembeda Butir Soal Berdasarkan gambar 4.2 mengenai diagram persentase kualitas daya pembeda butir soal dapat diketahui bahwa 30 butir soal UAS genap mata pelajaran IPS kelas V memiliki kualitas daya pembeda yang bervariasi. Seperti yang terlihat pada diagram tersebut bahwa terdapat 46,66% butir soal yang memiliki kualitas daya pembeda sangat baik, 20% butir butir soal yang memiliki kualitas daya pembeda cukup baik, 16.67% butir soal memiliki kualitas daya pembeda sedang, dan 16.67% butir soal memiliki kualitas daya pembeda buruk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
5.
Efektivitas Pengecoh Analisis efektivitas
pengecoh memiliki
tujuan
untuk
mengetahui
keberfungsian pilihan jawaban selain kunci jawaban pada butir soal pilihan ganda Ujian Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V pada 27 SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015. Analisis efektivitas pengecoh dilakukan dengan menggunakan bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00. Pada langkah analisis efektivitas pengecoh butir soal, peneliti berpedoman pada kriteria untuk menentukan efektivitas pengecoh soal sesuai dengan pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yang mengemukakan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5% peserta tes. Hal senada diungkapkan oleh Sudijono (2011: 411) yang mengatakan bahwa pengecoh dapat berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal telah dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes. Berdasarkan pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 144) dan Sudijono (2011: 411), berikut adalah tabel 4.9 hasil analisis efektivitas pengecoh soal UAS genap mata pelajaran IPS kelas V. Tabel 4.11 Hasil analisis efektivitas pengecoh butir soal UAS genap mata pelajaran IPS kelas V. Butir Soal 1
Prop. Hasil (%) Endorsing A 0.177 A 17.7%
Deskripsi
Kesimpulan
Pilihan jawaban A merupakan Pengecoh A pengecoh yang dipilih oleh 17.7% berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Butir Soal
Prop. Hasil (%) Endorsing B 0.531
B 53.1%
C 0.209
C 20.9%
D 0.070
2
A 0.004
A 0.4%
B 0.009
B 0.9%
C 0.968
C 96.8%
D 0.019
3
D 7.0%
D 1.9 %
A 0.111
A 11.1%
B 0.238
B 23.8%
C 0.131
C 13.1%
D 0.514
D 51.4%
A 0.694
A 69.4%
B 0.186
B 18.6%
4
Deskripsi dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 53.1% dari peserta tes Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 20.9% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 7.0% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0.9% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 96.8% dari peserta tes Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1.9% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 11.1% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 23.8% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 13.1% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 51.4% dari peserta tes Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 69.4% dari peserta tes Pilihan jawaban B merupakan
Kesimpulan
Kunci jawaban Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A belum berfungsi Pengecoh B belum berfungsi Kunci jawaban Pengecoh D belum berfungsi Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Kunci jawaban Kunci jawaban Pengecoh B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Butir Soal
Prop. Hasil (%) Endorsing
C 0.057
D 0.063
5
A 19.3%
B 0.431
B 43.1%
C 0.242
C 24.2%
D 12,8%
A 0.348
A 34.8%
B 0.069
B 6.9%
C 0.357
C 35.7%
D 0.220
7
D 6.3%
A 0.193
D 0.128
6
C 5.7%
D 22.0%
A 0.094
A 9.4%
B 0.198
B 19.8%
Deskripsi pengecoh yang dipilih oleh 18.6% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 5.7% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6.3% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 19.3% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 43.1% dari peserta tes Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 24.2% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 12.8% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 34.8% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6.9% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 35.7% dari peserta tes Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 22.0% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 9.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 19.8% dari peserta tes.
Kesimpulan berfungsi Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A berfungsi Kunci jawaban Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi Kunci jawaban Pengecoh D berfungsi Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Butir Soal
Prop. Hasil (%) Endorsing C 0.181 C 18.1%
D 0.520
8
A 0.186
A 18.6%
B 0.427
B 42.7%
C 0.327
C 32.7%
D 0.053
9
D 5.3%
A 0.015
A 1.5%
B 0.017
B 1.7%
C 0.958
C 95.8%
D 0.007
10
D 52.0%
D 0.7%
A 0.344
A 34.4%
B 0.235
B 23.5%
C 0.102
C 10.2%
Deskripsi Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 18.1% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 52.0% dari peserta tes Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 18.6% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 42.7% dari peserta tes Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 32.7% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 5.3% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1.5% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1.7% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 95.8% dari peserta tes Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0.7% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 34.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 23.5% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 10.2%
Kesimpulan Pengecoh C berfungsi Kunci jawaban Pengecoh A berfungsi Kunci jawaban Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A belum berfungsi Pengecoh B belum berfungsi Kunci jawaban Pengecoh D belum berfungsi Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Butir Soal
Prop. Hasil (%) Endorsing D 0.309
11
A 0.467
A 46.7%
B 0.154
B 15.4%
C 0.269
C 26.9%
D 0.100
12
D 30.9%
D 10.0%
A 0.679
A 67.9%
B 0.136
B 13.6%
C 0.084
C 8.4%
D 0.098
D 9.8%
A 0.217
A 21.7%
B 0.501
B 50.1%
C 0.164
C 16.4%
13
D 0.109
D 10.9%
Deskripsi dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 30.9% dari peserta tes Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 46.7% dari peserta tes Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 15.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 26.9% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 10.0% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 67.9% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 13.6% dari peserta tes Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 8.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 9.8% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 21.7% dari peserta tes Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 50.1% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 16.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan
Kesimpulan
Kunci jawaban Kunci jawaban Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A berfungsi Kunci jawaban Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Kunci jawaban Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Pengecoh D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Butir Soal
14
Prop. Hasil (%) Endorsing
A 0.067
A 6.7%
B 0.068
B 6.8%
C 0.084
C 8.4%
D 0.772
15
A 0.049
A 4.9%
B 0.059
B 5.9%
C 0.875
C 87.5%
D 0.014
16
D 77.2%
D 1.4%
A 0.085
A 8.5%
B 0.826
B 82.6%
C 0.027
C 2.7%
D 0.060
D 6.0%
Deskripsi pengecoh yang dipilih oleh 10.9% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6.7% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6.8% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 8.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 77.2% dari peserta tes Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 4.9% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 5.9% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 87.5% dari peserta tes Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 8.5% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 82.6% dari peserta tes Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 2.7% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6.0% dari peserta tes.
Kesimpulan berfungsi Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Kunci jawaban Pengecoh A belum berfungsi Pengecoh B berfungsi Kunci jawaban Pengecoh D belum berfungsi Pengecoh A berfungsi Kunci jawaban Pengecoh C belum berfungsi Pengecoh D berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Butir Soal
17
Prop. Hasil (%) Endorsing A 0.947 A 94.7%
B 0.030
B 3.0%
C 0.009
C 0.9%
D 0.014
18
A 0.004
A 0.4%
B 0.015
B 1.5%
C 0.978
C 97.8%
D 0.004
19
D 0.4%
A 0.147
A 14.7%
B 0.446
B 44.6%
C 0.364
C 36.4%
D 0.038
20
D 1.4%
A 0.126
D 3.8%
A 12.6%
Deskripsi Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 94.7% dari peserta tes Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 3.0% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0.9% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1.5% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 97.8% dari peserta tes Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 14.7% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 44.6% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 3.8% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 12.6%
Kesimpulan Kunci jawaban Pengecoh B belum berfungsi Pengecoh C berfungsi Pengecoh D belum berfungsi Pengecoh A belum berfungsi Pengecoh B belum berfungsi Kunci jawaban Pengecoh D belum berfungsi Pengecoh A berfungsi Kunci jawaban Pengecoh C berfungsi Pengecoh D belum berfungsi Pengecoh A berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Butir Soal
Prop. Hasil (%) Endorsing B 0.504
B 50.4%
C 0.306
C 30.6%
D 0.059
21
A 0.277
A 27.7%
B 0.333
B 33.3%
C 0.246
C 24.6%
D 0.136
22
D 5.9%
D 13.6%
A 0.219
A 21.9%
B 0.184
B 18.4%
C 0.315
C 31.5%
D 0.274
D 27.4%
A 0.211
A 21.1%
B 0.331
B 33.1%
23
Deskripsi dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 50.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 30.6% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 5.9% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 27.7% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 33.3% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 24.6% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 13.6% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 21.9% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 18.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 31.5% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 27.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 21.1% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan
Kesimpulan Pengecoh B berfungsi Kunci jawaban Pengecoh D berfungsi Kunci jawaban Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Kunci jawaban Kunci jawaban Pengecoh B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Butir Soal
Prop. Hasil (%) Endorsing
C 0.270
D 0.180
24
A 19.5%
B 0.081
B 8.1%
C 0.635
C 63.5%
D 8.3%
A 0.021
A 2.1%
B 0.022
B 2.2%
C 0.026
C 2.6%
D 0.928
26
D 18.0%
A 0.195
D 0.083
25
C 27.0%
D 92.8%
A 0.136
A 13.6%
B 0.180
B 18.0%
Deskripsi pengecoh yang dipilih oleh 33.1% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 27.0% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 18.0% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 19.5% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 8.1% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 63.5% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 8.3% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 2.1% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 2.2% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 2.6% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 92.8% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 13.6% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 18.0% dari peserta tes.
Kesimpulan berfungsi Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi Kunci jawaban Pengecoh D berfungsi Pengecoh A belum berfungsi Pengecoh B belum berfungsi Pengecoh C belum berfungsi Kunci jawaban Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Butir Soal
Prop. Hasil (%) Endorsing C 0.604 C 60.4%
D 0.078
27
A 0.078
A 7.8%
B 0.126
B 12.6%
C 0.756
C 75.6%
D 0.038
28
D 3.8%
A 0.772
A 77.2%
B 0.125
B 12.5%
C 0.077
C 7.7%
D 0.022
29
D 7.8%
D 2.2%
A 0.191
A 19.1%
B 0.196
B 19.6%
C 0.465
C 46.5%
Deskripsi Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 60.4% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 7.8% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 7.8% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 12.6% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 75.6% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 3.8% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 77.2% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 12.5% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 7.7% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 12.6% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 19.1% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 19.6% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh
Kesimpulan Kunci jawaban Pengecoh D berfungsi Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi Kunci jawaban Pengecoh D berfungsi Kunci jawaban Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Pengecoh D belum berfungsi Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi Kunci jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Butir Soal
Prop. Hasil (%) Endorsing D 0.140
30
D 14.0%
A 0.240
A 24.0%
B 0.217
B 21.7%
C 0.238
C 23.8%
D 0.294
D 29.4%
Deskripsi 46.5% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 14.0% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 24.0% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 21.7% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 23.8% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 29.4% dari peserta tes.
Kesimpulan Pengecoh D berfungsi Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Kunci jawaban
Pada tabel 4.9 mengenai hasil analisis efektivitas pengecoh butir soal Ujian Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V diketahui bahwa setiap butir soal UAS memiliki empat pilihan jawaban yaitu pilihan jawaban A, B, C, dan D di mana salah satu dari pilihan jawaban tersebut merupakan kunci jawaban suatu butir soal sedangkan tiga pilihan jawaban lain sebagai pengecoh. Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui keberfungsian setiap pengecoh melalui persentase efektivitas pengecoh yang telah dianalisis menggunakan bantuan software Iteman versi 3.00 for windows. Dari penghitungan tersebut terlihat bahwa setiap butir soal memiliki persentase pengecoh yang berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Butir soal 1 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 53.1% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 17.7% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 20.9% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 7.0% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 2 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 96.8% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 0.4% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 0.9% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 1.9% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan D belum berfungsi sebagai pengecoh dikarenakan besar persentase yang dipilih oleh peserta didik kurang dari 5%. Butir soal 3 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 51.4% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 11.1% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 23.8% dari peserta didik, dan pilihan jawaban C dipilih oleh 13.1% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
pilihan jawaban A, B, dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 4 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 69.4% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban B dipilih oleh 18.6% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 5.7% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 6.3% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 5 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 43.1% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 19.3% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 24.2% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 12.8% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 6 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 35.7% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 34.8% dari peserta tes, pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
jawaban B dipilih oleh 6.9% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 22.0% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 7 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 52.0% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 9.4% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 19.8% dari peserta didik, dan pilihan jawaban C dipilih oleh 18.1% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 8 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 42.7% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 18.6% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 32.7% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 5.3% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 9 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 95.8% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 1.5% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 1.7% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 0.7% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan D belum berfungsi sebagai pengecoh dikarenakan besar persentase yang dipilih oleh peserta didik kurang dari 5%. Butir soal 10 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 30.9% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 34.4% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 23.5% dari peserta didik, dan pilihan jawaban C dipilih oleh 10.2% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 11 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 46.7% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban B dipilih oleh 15.4% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 26.9% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 10.0% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B, C, danD telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Butir soal 12 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 13.6% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 67.9% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 8.4% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 9.8% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 13 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 21.7% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban B dipilih oleh 50.1% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 16.4% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 10.9% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 14 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 77.2% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 6.7% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 6.8% dari peserta didik, dan pilihan jawaban C dipilih oleh 8.4% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
pilihan jawaban A, B, dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 15 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 87.5% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 4.9% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 5.9% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 1.4% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A dan B telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban D belum berfungsi sebagai pengecoh karena persentase jawaban peserta tes kurang dari 5%. Butir soal 16 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 82.6% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 8.5% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 2.7% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 6.0% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban C belum berfungsi sebagai pengecoh karena persentase jawaban peserta tes kurang dari 5%. Butir soal 17 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 94.7% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban B dipilih oleh 3.0% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 0.9% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 1.4% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B, C, dan D belum berfungsi sebagai pengecoh dikarenakan besar persentase yang dipilih oleh peserta didik kurang dari 5%. Butir soal 18 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 97.8% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 0.4% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 1.5% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 0.4% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan D belum berfungsi sebagai pengecoh dikarenakan besar persentase yang dipilih oleh peserta didik kurang dari 5%. Butir soal 19 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 44.6% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 14.7% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 36.4% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 3.8% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
persentase lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban D belum berfungsi sebagai pengecoh karena persentase jawaban peserta tes kurang dari 5%. Butir soal 20 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 30.6% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 12.6% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 50.4% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 5.9% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 21 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 27.7% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban B dipilih oleh 33.3% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 24.6% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 13.6% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 22 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 27.4% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 21.9% dari peserta tes, pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
jawaban B dipilih oleh 18.4% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 31.5% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 23 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 21.1% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban B dipilih oleh 33.1% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 27.0% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 18.0% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 24 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 63.5% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 19.5% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 8.1% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 8.3% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 25 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 92.8% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 2.1% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 2.2% dari peserta didik, dan pilihan jawaban C dipilih oleh 2.6% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan C belum berfungsi sebagai pengecoh dikarenakan besar persentase yang dipilih oleh peserta didik kurang dari 5%. Butir soal 26 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 60.4% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 13.6% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 18.0% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 7.8% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 27 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 75.6% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 7.8% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 12.6% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 3.8% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A dan B telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
persentase lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban D belum berfungsi sebagai pengecoh karena persentase jawaban peserta tes kurang dari 5%. Butir soal 28 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 77.2% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban B dipilih oleh 12.5% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 7.7% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 2.2% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban D belum berfungsi sebagai pengecoh karena persentase jawaban peserta tes kurang dari 5%. Butir soal 29 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 46.5% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 19.1% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 19.6% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 14.0% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 30 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 29.4% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh. Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 24.0% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 21.7% dari peserta didik, dan pilihan jawaban C dipilih oleh 23.8% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Berdasarkan uraian di atas, dari 30 butir soal diperoleh keberfungsian efektivitas pengecoh yang berbeda-beda pada setiap butir soal. Kategori yang diperoleh dari setiap butir adalah semua pengecoh telah berfungsi, semua pengecoh belum berfungsi dan terdapat butir soal dengan pengecoh yang telah berfungsi, dan belum berfungsi. Efektivitas pengecoh berfungsi apabila semua atau tiga pengecoh dapat berfungsi baik dengan
dipilih minimal 5% dari peserta tes. Sedangkan
efektivitas pengecoh tidak berfungsi jika salah satu atau ketiga pengecoh tidak berfungsi karena dipilih kurang dari 5%. Berdasarkan hasil analisis efektivitas pengecoh butir soal, berikut ini ditampilkan tabel 4.12 mengenai persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori Efektivitas pengecohnya. Tabel 4.12 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Efektivitas Pengecoh Kategori Berfungsi T P
Tidak berfungsi
Butir 1, 3, 4,5, 6, 7,8 10, 11, 12, 13, 14, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 29, dan 30 2,9,15, 16, 17,18, 19,25 27, dan 28. Total
Jumlah 20
Persentase (%) 66,7%
10
33,3%
30
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa efektivitas pengecoh kategori berfungsi terdapat 20 butir soal dengan semua pengecoh telah berfungsi butir soal 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 29, dan 30 dengan persentase 66,7%. Sedangkan kategori tidak berfungsi pada tabel 4.12 terdapat 10 butir soal yaitu pada butir soal 2, 9, 15, 16, 17, 18, 19, 25 27, dan 28 dengan persentase 33,3%. Berikut data efektivitas pengecoh ditunjukkan dengan pie chart adalah sebagai berikut :
Persentase Efektivitas Pengecoh Berfungsi
Tidak Berfungsi
Tidak berfungsi 33,3% Berfungsi 66,7%
Gambar 4.3 Diagram Persentase Jumlah Butir Soal berdasarkan Efektivitas Pengecoh Pada gambar 4.3 mengenai diagram persentase efektivitas pengecoh dapat diketahui bahwa 30 butir soal UAS genap mata pelajaran IPS kelas V memiliki efektivitas pengecoh yang bervariasi. Efektivitas pengecoh kategori berfungsi terdapat 66,7%. Sedangkan kategori tidak berfungsi terdapat 33.3%. Peneliti menyajikan sebuah tabel yang berisi rekapan hasil penelitian yang meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
validitas isi, tingkat kesukaran, daya pembeda, dana efektivitas pengecoh butir soal. Tabel tersebut dapat dilihat pada lampiran 10. C.
Pembahasan Pada bagian pembahasan diuraikan mengenai kesesuaian antara tiga hal yaitu
kajian pustaka yang telah diuraikan pada Bab II, hasil analisis data meliputi validitas soal, reliabilitas soal, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh butir soal UAS genap mata pelajaran IPS pada kelas V SD di Kecamatan Depok beserta kesesuaian hasil penelitian dengan penelitian relevan yang terdahulu. Pembahasan menggunakan syarat tes pilihan ganda yang baik, menurut Kunandar (2014: 201) yaitu suatu tes pilihan ganda harus memiliki validitas dan reliabilitas tinggi, selain itu setiap butir soal memiliki daya pembeda dan memiliki tingkat kesukaran dengan proporsi 30% butir soal dengan kategori mudah, 50% butir soal kategori sedang, dan 20 butir soal kategori sukar, serta tes pilihan ganda yang baik adalah mudah diadministrasikan. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Djiwandono (2008: 163) yang menyatakan bahwa syarat butir soal yang baik adalah memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Sementara itu, Basuki dan Hariyanto (2014: 138) menambahkan bahwa syarat tes pilihan ganda yang baik yaitu butir soal harus memiliki tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. 1.
Validitas Siregar (2013 : 46) berpendapat bahwa validitas menunjukkan bahwa alat
ukur mampu mengukur sesuatu yang ingin diukur. Pendapat lain dikemukakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
oleh Uno dan Koni (2012 : 151) bahwa validitas tes merupakan hubungan antara ketepatan terhadap sesuatu yang mesti diukur oleh suatu tes dan seberapa cermat tes melakukan pengukurannya. Djiwandono (2008: 164) validitas adalah relevansi, kecocokan atau kesesuaian antara suatu tes dengan jenis kemampuan yang merupakan tujuan dari pengukuran. Arifin (2009: 247) suatu tes dikatakan valid apabila dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan definisi yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan kesesuaian atau kecocokan suatu tes dengan tujuan yang ingin diukur. Penelitian ini menggunakan jenis analisis validitas isi berdasarkan pada KTSP. Suraprana (2009: 51) yang mengemukakan bahwa validitas isi sering juga disebut dengan validitas kurikulum yang artinya, suatu alat ukur dikatakan valid apabila sesuai dengan kurikulum yang hendak diukur. Azwar (2015: 175) validitas isi menunujukkan sejauh mana sebuah butir dalam tes mencangkup keseluruhan isi yang ingin dicapai. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa validitas isi digunakan untuk melihat sejauh mana sebuah tes mencakup keseluruhan materi yang ingin diukur. Analisis validitas isi dilakukan dengan melihat butir soal UAS mata pelajaran IPS sudah sesuai atau belum dengan SK-KD yang terdapat pada KTSP 2006. Azwar (2015: 175) mengatakan bahwa analisis validitas isi ini tidak perlu menggunakan analisis statistik namun hanya menggunakan analisis rasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
dengan membandingkan butir soal sudah sesuai atau belum dengan kriteria yang ditentukan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh peneliti, untuk mengetahui tingkat validitas isi butir soal diperoleh 30 butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V sudah sesuai dengan SK-KD. Hal ini dilihat dari seluruh materi dalam SK-KD mata pelajaran IPS kelas V tercantum dalam butir soal UAS yang diujikan. Namun, perlu adanya kehati-hatian karena dalam penentuan validitas isi biasanya dilakukan oleh beberapa panel yang terdiri dari para ahli dalam bidang yang sesuai seperti yang dikemukakan oleh Azwar (2015: 175). Validitas isi juga muncul dalam penelitian yang dilakukan oleh Amalia dan Widayati (2012) adalah sama-sama menggunakan validitas isi. Hasil dari penelitian Amalia dan Widayati, pada penelitian ini ke-30 butir soal sudah sesuai dengan SK-KD dan tidak mempunyai kisi-kisi. Selain itu, hasil penelitian ini juga dilakukan oleh Artawan, Martha, dan Darini (2012) yang memperoleh hasil penelitian yaitu tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8 Denpasar diperoleh validitas isi yang tinggi. Penlitian dari Ariyana (2011) tidak menggunakan validitas isi dalam menganalisis butir soal pada UAS. 2.
Reliabilitas Jihad dan Haris (2008: 180) mengatakan bahwa reliabilitas soal merupakan
ukuran yang menyangkut tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Tingkat keajegan soal menggunakan perhitungan Alpha Cronbach. Arifin, (2009:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
258) berpendapat bahwa reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu instrumen. Tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hal yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu yang berbeda. Berdasarkan definisi yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa reliabilitas merupakan ukuran yang menyatakan keajegan dan kekonsistenan alat dalam menilai, artinya ketepatan hasil manakala alat penilaian tersebut diberikan berulang-ulang pada objek yang sama pada waktu yang berbeda. Reliabilitas menunjukkan keajegan atau kekonsistenan alat ukur apabila diujikan berkali-kali. Siregar (2013: 55) bahwa reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, dengan melakukan pengukuran berulang dengan menggunakan alat ukur yang sama. Widoyoko (2009: 144) yang mengatakan bahwa instrumen tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg apabila diteskan berkali-kali. Analisis reliabilitas diperoleh dengan bantuan aplikasi software MicroCat Iteman versi 3.00 dilihat pada bagian hasil akhir yaitu Alpha. Berdasarkan hasil aplikasi software MicroCat Iteman didapatkan hasil Alpha sebesar 0, 759. Sesuai dengan kriteria Guilford (dalam Jihad dan Haris, 2012: 187), maka Alpha sebesar 0,759 termasuk dalam kriteria realibilitas tinggi karena termasuk dalam rentang 0,70 <
0,90.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh bahwa kriteria reliabilitas tinggi, hal ini berarti sesuai dengan pendapat ahli yang mengatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
bahwa reliabilitas adalah analisis soal mengenai keajegan dan kekonsistenan hasil dari tes tersebut. Jihad dan Haris (2012: 180) menyatakan relibilitas adalah tingkat keajegan suatu soal tes. Sesuai dengan hasil analisis yang menyatakan bahwa relibilitas dari butir soal UAS semester genap mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok diperoleh hasil yang tinggi, artinya tes memiliki tingkat keajegan yang tinggi. Hasil data tersebut juga didukung oleh pendapat dari Kunandar (2014: 201) bahwa syarat tes pilihan ganda harus memiliki relibilitas yang tinggi sehingga mampu menunjukkan keajegan pengukurannya. Reliabilitas yang tinggi juga muncul dalam penelitian oleh Ariyana (2011) juga memiliki kriteria relibilitas tinggi dengan nilai koefisien Alpha 0,711. Jurnal penelitian dari Amalia dan Ani (2012) juga menunjukkan kriteria relibilitas yang tinggi dalam kelima seri soal TKM, yaitu seri A 0,833; seri B 0,843; seri C 0,803; seri D 0,785; dan seri E 0,768. Selain itu, Artawan, Martha, dan Darini (2012) dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8 Denpasar memiliki tingkat reliabilitas tes yang tinggi. 3.
Tingkat Kesukaran Sukardi (2008: 136) tingkat kesukaran item atau yang sering disebut
sebagai indeks kesulitan item adalah angka yang menunjukan proporsi peserta didik yang menjawab betul dalam suatu soal tes yang dilakukan dengan menggunakan tes objektif. Arikunto (2012: 222) mengatakan bahwa soal yang berkualitas baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
dalam tes. Hal tersebut diperkuat oleh Endrayanto dan Harumurti (2014: 261) yang mengemukakan bahwa butir soal yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak membuat peserta didik untuk mempertinggi usahanya dalam memecahkan suatu soal dalam tes. Soal yang terlalu sukar juga akan membuat peserta didik putus asa untuk mencoba lagi menyelesaikan soalnya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa soal UAS tersebut memiliki tingkat kesukaran kategori mudah sebesar 30% , sedang sebesar 50%, dan sukar 20%. Berpedoman pada proporsi tingkat kesukaran berdasarkan pendapat Kunandar (2014: 201) dapat diketahui bahwa proporsi tingkat kesukaran pada butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V pada 27 SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok sudah sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran butir soal UAS yang telah ditetapkan. Tujuan pembuatan soal ini ialah untuk melihat kemampuan peserta didik sudah atau belum dalam memenuhi tujuan pembelajaran selama satu semester. Hal ini diperkuat oleh pendapat Azwar (2015: 135) tingkat kesukaran ditentukan oleh tujuan dari pembuatan suatu tes. Berdasarkan hasil tingkat kesukaran pada penelitian ini sudah sesuai dengan pendapat Kunandar (2014: 201) dan Azwar (2015: 135). Penelitian mengenai analisis tingkat kesukaran juga telah dilaksanakan oleh Ariyana (2011). Hasil penelitian tersebut menunjukkan tingkat kesukaran 20% sukar; 70% sedang; dan 4% mudah,dan sangat mudah 4%. Hasil tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
menunjukkan belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran, namun pada penelitian ini hasil analisis peneliti menunjukkan bahwa tingkat kesukaran sudah sesuai dengan proporsi. Begitu juga hasil penelitian yang dilakukan oleh Amalia dan Ani (2012) menunjukkan hasil analisis tingkat kesukaran 30% sukar; 60% sedang; dan 10% mudah, hasil tersebut juga belum proporsional. Kesimpulan yang diperoleh Amalia dan Ani (2012) menyatakan bahwa tingkat kesukaran soal adalah sedang. Hasil analisis tingkat kesukaran yang belum sesuai dengan proporsi juga telah dilakukan oleh Artawan, Martha, dan Darini (2012) dengan hasil penelitian tingkat kesukaran menunjukkan bahwa tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8 Denpasar diperoleh 42 soal klasifikasi sedang dan 8 soal klasifikasi mudah. 4.
Daya Pembeda Arifin (2009: 273) mengemukakan bahwa daya pembeda adalah
pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum /kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Pendapat lain dikemukakan olehh Uno dan Koni (2012: 157) berpendapat bahwa daya pembeda tes digunakan untuk mengkaji kemampuan soal untuk membedakan antara peserta didik yang mempunyai prestasi tinggi dan yang mempunyai prestasi rendah. Hal tersebut diperkuat oleh Azwar (2015: 137) berpendapat bahwa butir soal dapat dinyatakan memiliki daya pembeda baik apabila butir soal tersebut dapat dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar peserta didik yang telah memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
materi dan dijawab salah oleh semua atau sebagian besar peserta didik yang belum memahami materi yang diujikan. Berdasarkan hasil pengolahan data, yang telah dilaksanakan untuk mengetahui daya pembeda pada butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V menunjukkan bahwa butir soal UAS memiliki kategori daya pembeda yang bervariasi. Dari hasil penghitungan dapat diketahui memiliki kualitas butir soal sangat baik sebanyak 14 butir soal dengan persentase 46,66% yaitu pada butir soal 3, 4, 6, 7, 8, 14, 16, 19, 20, 22, 24, 27, 28, dan 30. Daya pembeda soal UAS dengan kualitas butir soal cukup baik
sebanyak 6 butir soal dengan persentase 20% yaitu pada butir soal 1, 11, 15, 23, 26, dan 29. Daya pembeda soal UAS dengan kualitas butir soal sedang sebanyak 5
butir soal dengan persentase 16.67% yaitu pada butir soal 5, 9, 13, 17, dan 25. Sedangkan daya pembeda soal UAS dengan kualitas butir soal buruk sebanyak 5 butir soal dengan persentase 16.67% yaitu pada butir soal 2, 10, 12, 18 dan 21. Hasil tersebut telah sesuai dengan pernyataan dari Kunandar (2014: 201) bahwa syarat tes pilihan ganda harus memiliki daya pembeda yang memadai guna membedakan peserta didik berprestasi atas dan peserta didik berprestasi rendah. Butir soal dengan daya pembeda yang baik merupakan butir soal yang dapat membedakan siswa yang sudah memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum memahami materi yang diujikan. Berikut dipaparkan jawaban peserta didik yang menjawab benar berdasarkan peserta didik berprestasi atas dan peserta didik berprestasi rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
untuk membuktikan daya pembeda dalam soal UAS genap mata pelajaran IPS kelas V. Tabel 4.13 Daya Pembeda Berdasarkan Jawaban Benar Peserta didik Berprestasi Atas dan Peserta didik Berprestasi Rendah Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Peserta didik yang Menjawab Benar Peserta didik Peserta didik Berprestasi Atas Berprestasi Rendah 168 68 217 205 181 52 199 90 130 61 149 28 180 52 163 33 218 197 89 58 158 48 36 29 74 38 209 110 219 147 214 127 219 185 219 202 175 36 137 29 82 54 122 22 88 24 197 79 216 187 166 81 209 96 209 114 152 48 117 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Berdasarkan tabel 4.13 dapatdilihat perbandingan siswa berprestasi atas dan siswa berprestasi bawah. Dari 810 siswa diperoleh pembagian siswa dengan menggunakan 27% siswa untuk mewakili dari keseluruhan seperti pendapat Azwar (2015: 132), sehingga diperoleh 27% dari 810 adalah 219 dari siswa berprestasi atas dan 219 siswa berprestasi bawah. Analisis daya pembeda juga terlihat pada penelitian tentang analisis butir soal seperti penelitian milik dari Ariyana (2011) juga menunjukkan bahwa 26% daya pembeda yang baik; 62% daya pembeda cukup baik; 10% daya pembeda jelek, dan 2% daya pembeda sangat jelek. Amalia dan Ani (2012) menunjukkan hasil analisis daya pembeda baik yaitu 55% soal seri A, 60% soal seri B, 57,5% soal seri C, 55% soal seri D, 57,5% soal seri E. Artawan, Martha, dan Darini (2012) dengan hasil penelitian yang menunjukkan ditemukan 1 soal daya pembeda sangat baik, 6 soal daya pembeda baik, 29 soal daya pembeda sedang, 13 soal daya pembeda kurang baik, dan 1 soal daya pembeda tidak baik. 5.
Efektivitas Pengecoh Endrayanto dan Harumurti (2014: 270) yang mengatakan bahwa untuk
dapat mengetahui pengecoh berfungsi atau tidak, seorang guru dapat menggunakan indeks efektivitas pengecoh. Pendapat senada dikemukakan oleh Uno dan Koni (2012: 157) mengemukakan bahwa analisis efektivitas pengecoh digunakan untuk menentukan apakah pengecoh (distractor) sudah berfungsi sebagai pengecoh dengan baik atau tidak. Sudijono (2011: 409) yang mengatakan bahwa pengecoh adalah jawaban-jawaban yang salah, kecuali kunci jawaban soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
tersebut. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa efektivitas pengecoh adalah pilihan jawaban pada soal pilihan ganda yang mempunyai kemiripan dengan jawaban yang benar, sehingga dapat mengecoh jawaban yang tidak sama dengan kunci jawaban yang benar. Hasil yang diperoleh efektivitas pengecoh kategori berfungsi terdapat 20 butir soal dengan semua pengecoh telah berfungsi butir soal 1, 3, 4, 5, 6, 7,8 10, 11, 12, 13, 14, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 29, dan 30 dengan persentase 66,7%. Sedangkan pada kategori tidak berfungsi terdapat 10 butir soal yaitu pada butir soal 2,9,15, 16, 17,18, 19,25 27, dan 28 dengan persentase 33,3%. Analisis efektivitas pengecoh yang terlihat pada penelitian analisis butir soal pada penelitian lainnya seperti yang telah dilakukan oleh Ariyana menunjukkan hasil analisis efektivitas pengecoh 82% berfungsi dan 18% tidak berfungsi. Beliau membuat kesimpulan bahwa efektivitas pengecoh dari soal tersebut telah berfungsi. Hasil penelitian efektivitas pengecoh milik Amalia dan Ani (2012) menunjukan hasilberkualitas baik pada soal seri A 62,5%; pada soal seri B 37,5%; pada soal seri C 40%; pada soal seri D 50%; pada soal seri E 35%. penelitian Artawan, Martha, dan Darini (2012) dengan ditemukan 49 soal pengecohnya berfungsi efektif dan 1 soal tidak berfungsi efektif. 6.
Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh dalam Butir Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Pada penelitian ini peneliti mengambil contoh analisis output iteman pada nomor 6 dan 12. Berikut tabel 4.14 contoh analisis output iteman. Tabel 4.14 Contoh Analisis Output Iteman
Berdasarkan tabel 4.14, peneliti mengaitkan tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh pada butir soal nomor 6 dan 12. Pada nomor 6 diketahui tingkat kesukaran termasuk dalam kategori sedang. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan koefisien Prop. Correct = 0,357. Selain itu, pada daya pembeda butir soal nomor 6 termasuk dalam kategori sangat baik karena memiliki koefisien Point Biser = 0,452. Untuk efektivitas pengecoh dapat dilihat pada Prop. Endorsing, tampak bahwa sebanyak 34,8% peserta didik memilih pengecoh A, 6,9% peserta didik memilih pengecoh B, dan 22.0% peserta didik memilih pengecoh D. Ketiga pengecoh tersebut dapat dikatakan berfungsi karena setiap pengecoh dipilih lebih dari 5% peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Berdasarkan output Iteman nomor 12 diketahui tingkat kesukaran termasuk dalam kategori sukar. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan koefisien Prop. Correct = 0,136. Selain itu, pada daya pembeda butir soal nomor 12 termasuk dalam kategori buruk karena memiliki koefisien Point Biser = 0,123. Untuk efektivitas pengecoh
dapat dilihat pada Prop. Endorsing, tampak bahwa
sebanyak 67,9% peserta didik memilih pengecoh A, 8,4% peserta didik memilih pengecoh C, dan 9,8% peserta didik memilih pengecoh D. Ketiga pengecoh tersebut dapat dikatakan berfungsi karena setiap pengecoh dipilih lebih dari 5%. Namun, pada butir soal nomor 12 hasil output Iteman terdapat peringatan “check the key”. Peringatan tersebut menunjukkan bahwa kunci jawaban B kurang tepat dan alternatif jawaban A tampak berfungsi lebih baik. Oleh karena itu peneliti perlu melakukan pengecekan pada kesesuaian antara materi soal dan kunci jawaban. Setelah dianalisis dan dicek dengan materi yang ada, bahwa gambar pada soal nomor 12 adalah ketua BPUPKI yaitu Radjiman Wedyodiningrat, sedangkan ketua PPKI adalah Ir. Soekarno. Hal tersebut menunjukkan ketidaksesuaian antara materi dan kunci jawaban. Hal ini didukung oleh peserta didik yang memilih 67,9% memilih jawaban A sesuai dengan materi. Berikut butir soal nomor 12 berserta persentase jawaban yang diperoleh.
Gambar di samping adalah tokoh yang menjadi ketua . . . a. BPUPKI (67,9%) b. PPKI (13,6%)
c. PNI (8,4%) d. PUTERA (9,8%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
BAB V PENUTUP Bab V pada penelitian ini membahas tentang empat sub bab yaitu (A) kesimpulan, (B) keterbatasan penelitian, dan (C) saran. Kesimpulan adalah jawaban atas pertanyaan yang ada di dalam rumusan masalah dan pembuktian hipotesis. Saran adalah sumbangan peneliti untuk penelitian selanjutnya yang lebih baik. A.
Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada Bab I maka dapat
disimpulkan sebagai berikut. 1. Validitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok 100% sudah sesuai dengan materi yang berada di SK-KD. 2. Reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki tingkat reliabilitas tinggi dengan koefisien Alpha 0,759. 3. Tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal UAS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
4. Daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki daya pembeda baik. 5. Efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok belum seluruhnya berfungsi.
B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian yang diuraikan sebagai berikut. 1. Peneliti tidak mempunyai kisi-kisi dalam pembuatan soal UAS genap mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok. 2. Penelitian analisis butir soal pilihan ganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal pilihan ganda UAS, namun soal yang diujikan ke peserta didik adalah soal Tes Kendali Mutu (TKM). Walaupun tes UAS dan tes TKM memiliki tujuan yang sama dan dilakukan pada akhir semester. 3. Penelitian ini menggunakan validitas jenis validitas isi. Validitas isi ini dilakukan dengan cara menguraikan mengenai soal UAS dengan materi yang telah disampaikan. Analisis validitas ini belum menggunakan penilaian yang berasal dari para ahli yang menguasai materi IPS semester V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
C. Saran Setelah melaksanakan penelitian mengenai analisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V pada SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah 1.
Peneliti diharapkan mampu untuk mengumpulkan data berupa kisi-kisi yang diperlukan secara lengkap.
2.
Peneliti diharapkan lebih konsisten, agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian judul pada tes akhir semester yaitu tes UAS atau tes TKM.
3.
Peneliti diharapkan dalam menganalisis validitas isi tidak hanya berdasarkan SK-KD pembelajaran saja, namun juga berdasarkan ahli yang menguasai materi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
DAFTAR REFERENSI
Amalia & Widayati. (2012). Analisis butir soal tes kendali mutu kelas XII SMA mata pelajaran Ekonomi Akuntasi di kota Yogyakarta tahun 2012. Diunduh di http://journal.uny.ac.id/index.php.ipakun/article/view/919/730
Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pedidikan. Jakarta: Bumi Aksara. ___________(2013). Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ariyana, L. (2011). Analisis butir soal ulangan akhir semester gasal kela IX SMP di Diunduh di Kabupaten Grobogan. http:/ejournal.undiksha.ac.id.index.php/JJPBS/article/viewFile/2988/2478 Azwar, S. (2015). Tes prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Basuki, I., & Hariyanto. (2014). Asesmen pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Darini, N.M., Martha, N., & Artawan, G. (2012). Analisis kualitas tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VII SMP N 8 Denpasar semester genap tahun 2012. (Volume 2 Tahun 2013). Diunduh di http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_bahasa/article/viewFile/559/ 351.
Darmawan, R. (2013). Metode penelitian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Depdiknas. (2006). Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. (2007). Model pembelajaran terpadu IPS. Jakarta: Balitbang Pusat Kurikulum. Djiwandono, S. (2008). Tes bahasa: pegangan bagi pengajar bahasa. Jakarta: PT Indeks. Endrayanto, H.Y.S., & Harumurti, Y.W. (2014). Penilaian belajar siswa di sekolah. Yogyakarta: PT Kanisius. Jihad, A., & Haris, A. (2012). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Kunandar. (2014). Penilaian autentik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Kusaeri & Suprananto. (2012). Pengukuran dan penilaian pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Majid, A. (2014). Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendekia. Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebuah panduan praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nursid, S. (1984). Metodologi Pengajaran Ilmu Pendidikan Sosial. Bandung: Alumni. Purwanto. (2009). Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sanjaya. (2007). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Setyosari, P. (2010). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Kencana Siregar, S. (2013). Metode penelitian kuantitatif: dilengkapi perbandingan perhitungan manual & SPSS. Jakarta: Kencana. Sudijono, A. (2011). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Rajawali Persada. Sudjana, N. (2010). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta Sukardi. (2008). Evaluasi pendidikan prinsip dan operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara. Suraprana, D. (2009). Analisis validitas, reliabilitas, dan interpretasi hasil tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Susanto, A. (2014). Pengembangan pembelajaran IPS. Jakarta: Prenada Media Group. Taniredja, T. (2012). Penelitian kuantitatif. Bandung: ALFABETA. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Uno, H.B., & Koni, S. (2012). Assessment pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Widoyoko, E.P. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
LAMPIRAN SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 1 Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 3 Daftar Nama Mahasiswa No.
Nama Mahasiswa
NIM
1
Mustika Ayu Kurniandari
121134022
2
Antonius Ade Prayudi Ardiyanto
121134031
3
Yosica Ronandha
121134036
4
Anissa Sinta Putri
121134037
5
Maria Stefani Mustida Nugraha
121134042
6
Arum Tyas Asih
121134060
7
Laurensia Erlina Apriliawati
121134064
8
Kurniawan Haryanto
121134069
9
Felix Nola Yan Fajar
121134076
10
Bonifatius Rudi Ardiyanto
121134087
11
Tina Yuniasari
121134130
12
Adinda Titis Kumudaswara
121134161
13
Natalias Desy Cahyaningtyas
121134166
14
Feriza Anggraeni
121134174
15
Intan Utami
121134175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 4 Paket Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Di Kecamatan Depok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Di Kecamatan Depok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 6 Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 7 Hasil Check List No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26 27.
Nama SD Negeri dan Swasta
SD Bobkri Demangan 3 SD Islam Al-Islam SD Teruna Bangsa SDK Demangan Baru 1 SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Ambarukmo SDN Bhaktikarya SDN Caturtunggal 3 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Condongcatur SDN Corongan SDN Deresan SDN Gejayan SDN Kalongan SDN Karangwuni 1 SDN Kledokan SDN Mustokorejo SDN Nanggulan SDN Ngringin SDN Nolobangsan SDN Ringinsari SDN Samirono SDN Sarikarya SDN Tajem SDN Timbulharjo
Ketersediaan Dokumen Soal Kunci Lembar jawaban Jawaban soal Siswa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 8 Hasil Wawancara Berdasarkan tabel pedoman wawancara, peneliti memperoleh informasi dari pihak Unit Pelayanan Teknis Daerah UPTD, kepala sekolah, dan guru. Peneliti memperoleh informasi dari hasil wawancara sebagai berikut : No.
Pertanyaan dan Jawaban
1.
Apakah sebelumnya pernah dilaksanakan penelitian mengenai analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta? Berdasarkan wawancara yang sudah dilaksanakan dengan pihak UPTD, kepala sekolah, dan guru bahwa belum pernah dilaksanakan analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
2.
Berapa jumlah keseluruhan SD yang mengimplementasikan kurikulum 2006 yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta? Berdasarkan wawancara yang sudah dilaksanakan dengan pihak UPTD, kepala sekolah, dan guru bahwa jumlah keseluruhan SD yang mengimplemetasikan kurikulum 2006 yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ada 49 SD.
Hasil yang diperoleh dari wawancara adalah jumlah SD yang berada di wilayah Kecamatan Depok serta untuk mengetahui data SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP berjumlah 49 SD. Hasil yang didapatkan melalui kegiatan wawancara tersebut digunakan sebagai informasi dalam menentukan populasi dan sampel penelitian ini. Selain itu, dari kegiatan wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa selama ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai analisis
butir
soal
pilihan
ganda
UAS
SD
di
Kecamatan
Depok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Lampiran 9 Tabel Analisis Kesesuaian Butir Soal dengan SK danKD No. Butir Soal 1.
Butir Soal
Kompetensi Bangsa Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada tahun . . . a. 1496 b. 1596 c. 1602 d. 1799
Tujuan awal Belanda datang ke Indonesia adalah . . . a. Mencari pulau baru b. Mencari jajahan baru c. Mencari rempah-rempah d. Menjalin hubungan dengan rajaraja di tanah Jawa. 2. Gubernur kolonial Belanda yang memerintahkan kerha rodi membuat jalan Anyer Panarukan adalah . . . a. Pieter Both b. Van den Bosch c. J.P. Coen d. Daendels 3.
Standar
Kompetensi
Kesimpulan
Dasar
Menghargai 2.1Mendeskripsikan 2.1 peranan tokoh perjuangan Mendeskripsikan pejuang dan para tokoh perjuangan para masyarakat pejuang pada tokoh pejuang pada dalam masa masa penjajahan mempersiapkan penjajahan Belanda dan dan Belanda dan Jepang mempertahankan Jepang 2.1 kemerdekaan 2.2Menghargai jasa Mendeskripsikan Indonesia. dan peranan perjuangan para tokoh tokoh pejuang pada perjuangan masa penjajahan dalam Belanda dan mempersiapka Jepang n 2.1 kemerdekaan Mendeskripsikan Indonesia perjuangan para 2.3Menghargai jasa tokoh pejuang pada dan peranan masa penjajahan tokoh dalam Belanda dan memproklama Jepang
Sesuai
Sesuai
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
No. Butir Soal
Butir Soal
Standar Kompetensi
Gambar di samping adalah pahlawan yang mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur,pahlawan yang dimaksud adalah . . . a. Hasanudin b. Sisingamangaraja c. Pattimura d. Teuku umar
Kompetensi
Kesimpulan
Dasar
sikan kemerdekaan 2.4Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahank an kemerdekaan.
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
Sesuai
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan
Sesuai
4 Siasat Benteng Stelsel digunakan Belanda untuk mematahkan perlawanan . . . a. Imam Bonjol b. Diponegoro c. Pattimura d. Pangeran Antasari 5
6
Organisasi pemuda pertama yang berdiri pada tanggal 7 Maret 1917 bernama . . . a. Jong Java b. Jong Sumatranen Bond c. Trikoro Darmo d. Sarekat Islam
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
No. Butir Soal
Butir Soal
Kompetensi Jepang mendarat pertama kali di Indonesia pada 11 Juni 1942 di . . . a. Jakarta b. Surabaya c. Medan d. Tarakan
7
8
9
Standar
Empat serangkai yang memimpin PUTERA adalah . . . a. Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Moh. Yamin, dan K.H. Mas Mansur b. Ir. Soekarno, Moh. Hatta, K. H Dewantara, dan K.H. Mas Mansur c. Ir. Soekarno, Moh. Hatta, K. H Dewantara, dan Moh. Yamin, d. Ir. Soekarno, Moh. Hatta, K.H. Mas Mansur, dan Mr. A.A. Maramis Kerja paksa pada zaman Jepang adalah . . . a. Hokokai b. Heiho c. Romusha d. Seinendan
Kompetensi
Kesimpulan
Dasar
Jepang 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapk an kemerdekaan Indonesia
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan
Sesuai
Sesuai
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
No. Butir Soal
Butir Soal
Kompetensi Tokoh perlawanan Jepang dari Papua adalah . .. a. Peng Suma b. Mr. A.A. Maramis c. Supriyadi d. L. Roemkorem
10
11
12 13
Standar
Perdana Menteri Jepang yang memberi janji kemerdekaan pada rakyat Indonesia adalah . . . a. Koiso b. Hirohito c. Yamamoto d. Otoshi
Gambar di samping adalah tokoh yang menjadi ketua . . . c. BPUPKI d. PPKI e. PNI f. PUTERA Sidang pertama BPUPKI mengahasilkan
Kompetensi
Kesimpulan
Dasar
Jepang 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang 2.1
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
No. Butir Soal
Butir Soal
Kompetensi keputusan . . . a. Bentuk Negara Republik Indonesia b. Dasar Negara Indonesia Pancasila c. Menggunakan UUD 1945 d. Ir. Soekarno sebagai presiden pertama Jepang menyerah kepada sekutu pada tanggal ... a. 11 Agustus 1945 b. 12 Agustus 1945 c. 13 Agustus 1945 d. 14 Agustus 1945
14 Untuk mengamankan Bung Karno dan Bung Hatta dari pengaruh Jepang, para pemuda membawa kedua tokoh ini ke . . . a. Bandung b. Yogyakarta c. Rengasdengklok d. Rangkasbitung 15
Standar
Kompetensi
Kesimpulan
Dasar
Mendeskripsik an perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang 2.1 Mendeskripsika n perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Sesuai
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
No. Butir Soal
Butir Soal
Kompetensi Teks proklamasi diketik oleh . . . a. Chairul Saleh b. Sayuti Melik c. B.M. Diah d. Sayuti Melik
16 Bendera yang digunakan pada peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 dijahit oleh . . . a. Fatmawati b. Sukmawati c. B.M. Diah d. Sukarni
17 Pencipta lagu Indonesia Raya . . . a. Kusbini b. Ismail Marzuki c. W.R. Soepratman d. A.T. MAhmud 18 19
Standar
Lagu Indonesia raya pertama kali diperdengarkan pada . . .
Kompetensi
Kesimpulan
Dasar
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapk an kemerdekaan Indonesia 2.3Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklama sikan kemerdekaan 2.2 Menghargai jasa dan
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
No. Butir Soal
Butir Soal
Kompetensi a. b. c. d.
20
Kongres Pemuda I Kongres Penuda II Proklamasi Kemerdekaan RI Rapat Panitia Sembilan
Negara Indonesa resmi mempunyai presiden dan wakil presiden dan wakil presiden sejak tanggal . . . a. 16 Agustus 1945 b. 17 Agustus 1945 c. 18 Agustus 1945 d. 19 Agustus 1945 Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) fungsinya sama dengan . . . a. DPR b. MPRd. Pertimbangan Presiden c. Mahkamah Agung
21
22
Standar
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) diketuai oleh . . . a. Dr. Rajiman Widyodiningrat b. Sutan Syahrir
Kompetensi
Kesimpulan
Dasar
peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapk an kemerdekaan Indonesia 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahank an kemerdekaan. 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahank an kemerdekaan. 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam
Sesuai
Sesuai
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
No. Butir Soal
Butir Soal
Kompetensi c. d.
Mr. Soebarjo Mr. Kasman Singodimejo
Cikal bakal yang melahirkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah . . . a. BKR b. TKR c. TRI d. ABRI 23
24
Standar
Gambar tokoh di samping adalah . . . a. Ahmad Soebarjo b. Sutan Syahrir c. Dr. Soetomo d. Dr. Rajiman Widyodiningrat
Kompetensi
Kesimpulan
Dasar
mempertahank an kemerdekaan. 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahank an kemerdekaan. 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapka n kemerdekaan Indonesia
Sesuai
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
No. Butir Soal
25
Butir Soal
Standar Kompetensi
Beliau adalah ketua Partai Nasional Indonesia yang didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927, tokoh ini adalah . . . a. Ahmad Soebarjo b. Sutan Syahrir c. Dr. Soetomo d. Ir. Soekarno Drs. Moh. Hatta adalah tokoh kemerdekaan Indonesia yang lahir di . . . a. Jakarta b. Bandung c. Bukittinggi d. Tapanuli
Kompetensi
Kesimpulan
Dasar
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapka n kemerdekaan Indonesia
Sesuai
2.3Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamas ikan kemerdekaan
Sesuai
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahank
Sesuai
26
27
Pimpinan tentara sekutu yang tewas pada pertempuran Surabaya adalah . . . a. Letnan Jenderal Christison b. Brigadir Jender T.E.D. Kelly c. Brigadir Jenderal Mallaby d. Brigadir Jenderal Bethel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
No. Butir Soal
28
Butir Soal
Kompetensi
Komisi Tiga Negara (KTN) beranggotakan . . . a. Australia, Belgia, Amerika Serikat b. Australia, Belanda, Amerika Serikat c. Austria, Belgia, Amerika Serikat d. Austria, Belanda, Amerika Serikat Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah salah satu hasil dari keputusan . . . a. Perjanjian Renville b. Perundingan Linggarjati c. Perundingan Roem-Royen d. Konferensi BFO
29
30
Standar
Agresi Militer Belanda II terjadi pada tanggal ... a. 20 Oktober 1945 b. 23 Maret1945 c. 21 Juli 1947 d. 19 Desember 1948
Kompetensi
Kesimpulan
Dasar
an kemerdekaan. 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahank an kemerdekaan.
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahank an kemerdekaan. 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Sesuai
Sesuai
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
Lampiran 10 Tabel Rekapitulasi Hasil Penelitian 1. Validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Butir Soal
Validitas Isi
1
Sesuai
2
3
Sesuai
Sesuai
Karakteristik Butir Soal Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
0.531
0.386
0.968
0.514
0.137
0.470
Deskripsi Efektivitas Pengecoh Prop. Persentase Endorsing (%) A 0.177 A 17.7%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.531
B 53.1%
Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.209
C 20.9%
Daya Pembeda : Cukup Baik
D 0.070
D 7.0%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.004
A 0.4%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.009
B 0.9%
Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.968
C 96.8%
Daya Pembeda : Buruk
D 0.019
D 1.9 %
Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
A 0.111
A 11.1%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.238
B 23.8%
Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.131
C 13.1%
Daya Pembeda : Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Butir Soal
4
5
6
7
Validitas Isi
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Karakteristik Butir Soal Tingkat Kesukaran
0.694
0.431
0.357
0.520
Daya Pembeda
0.419
0.261
0.452
0.447
Deskripsi Efektivitas Pengecoh Prop. Persentase Endorsing (%) D 0.514 D 51.4%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.694
A 69.4%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.186
B 18.6%
Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.057
C 5.7%
Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.063
D 6.3%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.193
A 19.3%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.431
B 43.1%
Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.242
C 24.2%
Daya Pembeda : Sedang
D 0.128
D 12,8%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.348
A 34.8%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.069
B 6.9%
Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.357
C 35.7%
Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.220
D 22.0%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.094
A 9.4%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.198
B 19.8%
Tingkat Kesukaran : Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Butir Soal
8
9
10
11
Validitas Isi
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Karakteristik Butir Soal Tingkat Kesukaran
0.427
0.958
0.309
0.467
Daya Pembeda
0.469
0.224
0.184
0.396
Deskripsi Efektivitas Pengecoh Prop. Persentase Endorsing (%) C 0.181 C 18.1%
Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.520
D 52.0%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.186
A 18.6%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.427
B 42.7%
Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.327
C 32.7%
Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.053
D 5.3%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.015
A 1.5%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.017
B 1.7%
Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.958
C 95.8%
Daya Pembeda : Sedang
D 0.007
D 0.7%
Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
A 0.344
A 34.4%
Validitas Isi : sesuai
B 0.235
B 23.5%
Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.102
C 10.2%
Daya Pembeda : Buruk
D 0.309
D 30.9%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.467
A 46.7%
Validitas Isi : Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
Butir Soal
12
13
14
Validitas Isi
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Karakteristik Butir Soal Tingkat Kesukaran
0.136
0.217
0.772
Daya Pembeda
0.123
0.209
0.431
Deskripsi Efektivitas Pengecoh Prop. Persentase Endorsing (%) B 0.154 B 15.4%
Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.269
C 26.9%
Daya Pembeda : Cukup Baik
D 0.100
D 10.0%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.679
A 67.9%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.136
B 13.6%
Tingkat Kesukaran : Sukar
C 0.084
C 8.4%
Daya Pembeda : Buruk
D 0.098
D 9.8%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.217
A 21.7%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.501
B 50.1%
Tingkat Kesukaran : Sukar
C 0.164
C 16.4%
Daya Pembeda : Sedang
D 0.109
D 10.9%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.067
A 6.7%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.068
B 6.8%
Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.084
C 8.4%
Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.772
D 77.2%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Butir Soal
Validitas Isi
15
Sesuai
16
17
18
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Karakteristik Butir Soal Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
0.875
0.372
0.826
0.947
0.978
0.402
0.296
0.185
Deskripsi Efektivitas Pengecoh Prop. Persentase Endorsing (%) A 0.049 A 4.9%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.059
B 5.9%
Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.875
C 87.5%
Daya Pembeda : Cukup Baik
D 0.014
D 1.4%
Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
A 0.085
A 8.5%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.826
B 82.6%
Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.027
C 2.7%
Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.060
D 6.0%
Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
A 0.947
A 94.7%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.030
B 3.0%
Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.009
C 0.9%
Daya Pembeda : Sedang
D 0.014
D 1.4%
Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
A 0.004
A 0.4%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.015
B 1.5%
Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.978
C 97.8%
Daya Pembeda : Buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Butir Soal
19
20
21
22
Validitas Isi
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Karakteristik Butir Soal Tingkat Kesukaran
0.446
0.306
0.277
0.274
Daya Pembeda
0.511
0.473
0.175
0.431
Deskripsi Efektivitas Pengecoh Prop. Persentase Endorsing (%) D 0.004 D 0.4%
Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
A 0.147
A 14.7%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.446
B 44.6%
Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.364
C 36.4%
Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.038
D 3.8%
Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
A 0.126
A 12.6%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.504
B 50.4%
Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.306
C 30.6%
Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.059
D 5.9%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.277
A 27.7%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.333
B 33.3%
Tingkat Kesukaran : Sukar
C 0.246
C 24.6%
Daya Pembeda : Buruk
D 0.136
D 13.6%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.219
A 21.9%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.184
B 18.4%
Tingkat Kesukaran : Sukar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Butir Soal
23
24
25
26
Validitas Isi
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Karakteristik Butir Soal Tingkat Kesukaran
0.211
0.635
0.928
0.604
Daya Pembeda
0.322
0.428
0.218
0.325
Deskripsi Efektivitas Pengecoh Prop. Persentase Endorsing (%) C 0.315 C 31.5%
Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.274
D 27.4%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.211
A 21.1%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.331
B 33.1%
Tingkat Kesukaran : Sukar
C 0.270
C 27.0%
Daya Pembeda : Cukup Baik
D 0.180
D 18.0%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.195
A 19.5%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.081
B 8.1%
Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.635
C 63.5%
Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.083
D 8.3%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.021
A 2.1%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.022
B 2.2%
Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.026
C 2.6%
Daya Pembeda : Sedang
D 0.928
D 92.8%
Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
A 0.136
A 13.6%
Validitas Isi : Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Butir Soal
27
28
29
Validitas Isi
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Karakteristik Butir Soal Tingkat Kesukaran
0.756
0.772
0.465
Daya Pembeda
0.465
0.406
0.376
Deskripsi Efektivitas Pengecoh Prop. Persentase Endorsing (%) B 0.180 B 18.0%
Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.604
C 60.4%
Daya Pembeda : Cukup Baik
D 0.078
D 7.8%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
A 0.078
A 7.8%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.126
B 12.6%
Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.756
C 75.6%
Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.038
D 3.8%
Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
A 0.772
A 77.2%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.125
B 12.5%
Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.077
C 7.7%
Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.022
D 2.2%
Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
A 0.191
A 19.1%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.196
B 19.6%
Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.465
C 46.5%
Daya Pembeda :
D 0.140
D 14.0%
Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
Butir Soal
Validitas Isi
30
Sesuai
Karakteristik Butir Soal Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
0.294
0.414
Deskripsi Efektivitas Pengecoh Prop. Persentase Endorsing (%) A 0.240 A 24.0%
Validitas Isi : Sesuai
B 0.217
B 21.7%
Tingkat Kesukaran : Sukar
C 0.238
C 23.8%
Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.294
D 29.4%
Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
2. Reliabilitas dengan koefisien Alpha = 0,759.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 11 Hasil Pengolahan Data Menggunakan MicroCat Iteman Versi 3.00 Hasil anaisis data dengan Program Iteman versi 3.00 for windows adalah sebagai berikut: MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file SKRIPSI.DAT
Seq. No. ---1
2
3
Scale -Item ----0-1
0-2
0-3
Item Statistics ----------------------Prop. Point Correct Biser. Biser. ------- ------ -----0.531
0.968
0.514
0.485
0.337
0.589
0.386
0.137
0.470
Alternative Statistics ----------------------------------Prop. Point Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ----- --------- ------ ------ --A B C D Other
0.177 0.531 0.209 0.070 0.014
-0.421 0.485 -0.135 -0.246 -0.338
-0.286 0.386 -0.095 -0.130 -0.102
A B C D Other
0.004 0.009 0.968 0.019 0.001
-0.042 -0.319 0.337 -0.311 -0.531
-0.008 -0.081 0.137 -0.105 -0.062
A B C D Other
0.111 0.238 0.131 0.514 0.006
-0.353 -0.370 -0.235 0.589 -0.196
-0.213 -0.269 -0.148 0.470 -0.044
4
0-4
0.694
0.550
0.419
A B C D Other
0.694 0.186 0.057 0.063 0.000
0.550 -0.392 -0.349 -0.388 -9.000
0.419 -0.270 -0.172 -0.197 -9.000
5
0-5
0.431
0.329
0.261
A B C D Other
0.193 0.431 0.242 0.128 0.006
-0.149 0.329 -0.160 -0.204 0.229
-0.103 0.261 -0.117 -0.128 0.051
A B C D Other
0.348 0.069 0.357 0.220 0.006
-0.349 -0.363 0.580 -0.155 0.387
-0.271 -0.191 0.452 -0.111 0.086
A B C D Other
0.094 0.198 0.181 0.520 0.007
-0.229 -0.371 -0.309 0.560 -0.005
-0.132 -0.259 -0.212 0.447 -0.001
6
7
0-6
0-7
0.357
0.520
0.580
0.560
0.452
0.447
*
*
* *
*
*
*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Seq. No. ----
Scale -Item -----
Item Statistics ----------------------Prop. Point Correct Biser. Biser. ------- ------ ------
Alternative Statistics ----------------------------------Prop. Point Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ----- --------- ------ ------ ---
8
0-8
0.427
0.591
0.469
A B C D Other
0.186 0.427 0.327 0.053 0.006
-0.231 0.591 -0.400 -0.143 -0.575
-0.159 0.469 -0.308 -0.069 -0.128
9
0-9
0.958
0.501
0.224
A B C D Other
0.015 0.017 0.958 0.007 0.002
-0.496 -0.466 0.501 -0.327 0.044
-0.154 -0.153 0.224 -0.078 0.007
A B C D Other
0.344 0.235 0.102 0.309 0.010
0.005 -0.140 -0.258 0.242 0.072
0.004 -0.101 -0.152 0.184 0.019
10
0-10
0.309
0.242
0.184
*
*
*
11
0-11
0.467
0.497
0.396
A B C D Other
0.467 0.154 0.269 0.100 0.010
0.497 -0.229 -0.350 -0.171 0.092
0.396 -0.151 -0.260 -0.100 0.025
*
12
0-12
0.136
0.194
0.123
A B C D Other
0.679 0.136 0.084 0.098 0.004
0.189 0.194 -0.309 -0.374 0.207
0.145 0.123 -0.172 -0.217 0.038
? *
*
CHECK THE KEY B was specified, A works better 13
0-13
0.217
0.293
0.209
A B C D Other
0.217 0.501 0.164 0.109 0.009
0.293 0.108 -0.335 -0.237 -0.097
0.209 0.086 -0.224 -0.142 -0.024
14
0-14
0.772
0.599
0.431
A B C D Other
0.067 0.068 0.084 0.772 0.010
-0.432 -0.402 -0.466 0.599 -0.022
-0.224 -0.210 -0.259 0.431 -0.006
A B C D Other
0.049 0.059 0.875 0.014 0.002
-0.475 -0.524 0.598 -0.283 -0.350
-0.224 -0.262 0.372 -0.085 -0.054
A B C D
0.085 0.826 0.027 0.060
-0.510 0.593 -0.371 -0.400
-0.285 0.402 -0.143 -0.201
15
16
0-15
0-16
0.875
0.826
0.598
0.593
0.372
0.402
*
*
*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Seq. No. ----
Scale -Item -----
Item Statistics ----------------------Prop. Point Correct Biser. Biser. ------- ------ ------
Alternative Statistics ----------------------------------Prop. Point Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ----- --------- ------ ------ --Other
0.001
-0.396
-0.046
17
0-17
0.947
0.613
0.296
A B C D Other
0.947 0.030 0.009 0.014 0.001
0.613 -0.483 -0.389 -0.655 -0.464
0.296 -0.192 -0.099 -0.197 -0.054
18
0-18
0.978
0.514
0.185
A B C D Other
0.004 0.015 0.978 0.004 0.000
-0.265 -0.526 0.514 -0.414 -9.000
-0.048 -0.163 0.185 -0.075 -9.000
A B C D Other
0.147 0.446 0.364 0.038 0.005
-0.094 0.643 -0.531 -0.402 0.028
-0.061 0.511 -0.415 -0.174 0.006
A B C D Other
0.126 0.504 0.306 0.059 0.005
-0.202 -0.399 0.621 -0.074 -0.587
-0.126 -0.318 0.473 -0.037 -0.120
19
20
0-19
0-20
0.446
0.306
0.643
0.621
0.511
0.473
21
0-21
0.277
0.233
0.175
A B C D Other
0.277 0.333 0.246 0.136 0.009
0.233 0.063 -0.267 -0.039 -0.366
0.175 0.049 -0.195 -0.025 -0.093
22
0-22
0.274
0.577
0.431
A B C D Other
0.219 0.184 0.315 0.274 0.009
-0.335 -0.249 -0.061 0.577 -0.225
-0.239 -0.171 -0.047 0.431 -0.057
23
0-23
0.211
0.454
0.322
A B C D Other
0.211 0.331 0.270 0.180 0.007
0.454 0.014 -0.208 -0.246 -0.152
0.322 0.011 -0.155 -0.168 -0.036
24
0-24
0.635
0.549
0.428
A B C D Other
0.195 0.081 0.635 0.083 0.006
-0.399 -0.262 0.549 -0.335 -0.322
-0.278 -0.144 0.428 -0.185 -0.072
A B
0.021 0.022
-0.426 -0.208
-0.150 -0.075
25
0-25
0.928
0.412
0.218
*
*
*
*
*
* *
*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Seq. No. ----
Scale -Item -----
26
0-26
27
0-27
Item Statistics ----------------------Prop. Point Correct Biser. Biser. ------- ------ ------
0.604
0.756
0.413
0.637
0.325
0.465
Alternative Statistics ----------------------------------Prop. Point Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ----- --------- ------ ------ --C 0.026 -0.364 -0.138 D 0.928 0.412 0.218 * Other 0.002 -0.243 -0.038 A B C D Other
0.136 0.180 0.604 0.078 0.002
-0.241 -0.264 0.413 -0.234 -0.422
-0.153 -0.180 0.325 -0.127 -0.065
*
A B C D Other
0.078 0.126 0.756 0.038 0.002
-0.557 -0.370 0.637 -0.488 -0.207
-0.303 -0.231 0.465 -0.211 -0.032
*
28
0-28
0.772
0.564
0.406
A B C D Other
0.772 0.125 0.077 0.022 0.005
0.564 -0.431 -0.406 -0.374 -0.280
0.406 -0.268 -0.219 -0.134 -0.057
29
0-29
0.465
0.471
0.376
A B C D Other
0.191 0.196 0.465 0.140 0.007
-0.228 -0.369 0.471 -0.081 -0.246
-0.158 -0.257 0.376 -0.052 -0.059
A B C D Other
0.240 0.217 0.238 0.294 0.011
-0.280 -0.224 -0.093 0.548 -0.235
-0.204 -0.160 -0.068 0.414 -0.066
30
0-30
0.294
0.548
0.414
*
*
*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
There were 810 examinees in the data file. Scale Statistics ---------------Scale:
0 ------N of Items 30 N of Examinees 810 Mean 16.891 Variance 20.188 Std. Dev. 4.493 Skew 0.299 Kurtosis 0.164 Minimum 6.000 Maximum 30.000 Median 17.000 Alpha 0.759 SEM 2.207 Mean P 0.563 Mean Item-Tot. 0.347 Mean Biserial 0.493
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Maria Stefani Mustida Nugraha adalah anak kedua dari pasangan Nugraha Pratama dan Antonia Mustini. Lahir
di
Karanganyar,
12
September
1993.
Pendidikan awal dimulai di TK Kristen Imanuel pada tahun 1999. Penulis melanjutkan pendidikan dasar di SD Negeri 02 Bejen pada tahun 2000 – 2006. Kemudian melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Karanganyar pada tahun 2006 – 2009. Pada tahun 2009 – 2012 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Karanganyar. Tahun 2012 penulis, melanjutkan ke Universitas Sanata Dharma (USD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh pendidikan di Sekolah Dasar penulis aktif mengikuti beberapa kegiatan seperti pramuka. Penulis pernah mewakili Kabupaten Karanganyar dalam lomba Olimpiade MIPA-SD tingkat Propinsi Jawa Tengah. Ketika di Sekolah Menengah Pertama penulis masih aktif di pramuka, volley, dan basket. Ketika di bangku Sekolah Menengah Atas peneliti aktif di kegiatan masyarakat. Pada saat masuk perguruan tinggi peneliti aktif menjadi anggota Montessori. Peneliti juga aktif mengikuti kepanitiaan, seminar atau workshop yang diselenggarakan oleh Universitas.