PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA KELAS X IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh : Fariida Wardah A 210 100 121
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
1
ABSTRAK PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA KELAS X IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Fariida Wardah, A 210 100 121, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Untuk mengetahui pengaruh keaktifan siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa; 2) Untuk mengetahui pengaruh kemampuan intelektual siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa; 3) Untuk mengetahui pengaruh keaktifan siswa dan kemampuan intelektual siswa terhadap prestasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS SMA MTA Surakarta yang berjumlah 152 siswa dengan sampel 105 siswa yang diambil dengan teknik simple random sampling. Data diperoleh dengan menggunakan metode angket dan metode dokumentasi. Sebelumnya angket telah diujicobakan dan diuji validitas dan realibilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda, uji F, uji t, sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Hasil dari analisis data diperoleh persamaan garis regresi linier Y=40,834+ 0,529 X1 + 0,438 X2. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1) ada pengaruh yang signifikan keaktifan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X IPS SMA MTA Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 7,386 > 1,983 (α = 5%) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000; 2) ada pengaruh yang signifikan kemampuan intelektual terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X IPS SMA MTA Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 9,868 > 1,983 (α = 5%) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000; 3) ada pengaruh yang signifikansi keaktifan dan kemampuan intelektual terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X IPS SMA MTA Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil uji F diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 102,858 > 3,085 pada taraf signifikansi 5%; 4) variabel X1 memberikan sumbangan relatif sebesar 38,77% dan sumbangan efektif 25,937%, variabel X2 memberikan sumbangan relatif sebesar 61,18% dan sumbangan efektif 40,929%. Hasil perhitungan R2 diperoleh 0,669, berarti 66,9% prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh keaktifan dan kemampuan intelektual, sisanya sebesar 33,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci: Keaktifan Siswa, Kemampuan Intelektual, Prestasi Belajar Ekonomi
1
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan sumber daya manusia. Sebab pendidikanlah yang mampu mengentaskan manusia dari kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan pun diyakini mampu menanamkan kapasitas baru untuk semua manusia tanpa adanya batasan umur yang menjadikan manusia itu tetap produktif. Apalagi di era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk mampu menyelesaikan permasalahan yang makin kompleks dan persaingan yang semakin ketat, pendidikan memiliki peranan penting dalam memajukan bangsa. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 4 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. Menurut Sukmadinata (2003:102) Prestasi belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapankecakapan potensial yang dimiliki seseorang. Penguasaaan dari hasil belajar seseorang dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk pengukuran, pengetahuan, kemampuan berfikir maupun kemampuan motorik. Keberhasilan peserta didik dalam menempuh pendidikan di sekolah dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Apakah nilai atau hasil yang diperoleh oleh peserta didik tersebut sudah memenuhi KKM atau belum. Pada kenyataannya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi masih banyak yang berada dibawah KKM. KKM yang ditetapkan SMA MTA Surakarta untuk mata pelajaran ekonomi adalah 75, bisa dikatakan batas ini cukup tinggi tetapi hal itu akan sepadan jika peserta didik mau belajar dan mau berusaha untuk belajar lebih giat lagi. Ada beberapa faktor yang
2
mempengaruhi prestasi belajar dari dalam diri peserta didik, khususnya keaktifan dan kemampuan intelektual. Keaktifan juga menjadi salah satu penunjang keberhasilan peserta didik dalam menempuh pendidikan. Karena keaktifan adalah suatu tanda atau kode bagi guru bahwa peserta didik tersebut benar-benar memperhatikan apa yang disampaikannya. Keaktifan peserta didik bisa dilihat dari seberapa sering dia mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan dari guru ketika proses pembelajaran itu berlangsung. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan
oleh
Silberman
(2006:24)
bahwa
belajar
memerlukan
keterlibatan mental dan kerja mahasiswa sendiri. Akan tetapi pada kenyataannya peserta didik yang aktif dalam pembelajaran masih sangat rendah, peserta didik yang selalu aktif hanya itu-itu saja dan kadang perlu ditunjuk oleh guru agar seluruh peserta didik turut berperan aktif dalam pembelajaran. Selain keaktifan ada faktor lain yang dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik, yaitu kemampuan intelektual. Menurut Tilaar (2002:338) bahwa: Kemampuan intelektual siswa adalah berbagai perangkat pengetahuan yang ada dalam diri individu yang diperlakukan untuk menunjang berbagai aspek kemampuan siswa. Sehingga dengan berfikir secara rasional ini seorang siswa akan mampu bertindak secara terarah dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Kemampuan intelektual juga sesorang menunjukkan tingkat kecerdasan. Apabila kedua faktor tadi digabungkan menjadi satu maka prestasi belajar peserta didik akan meningkat. Akan tetapi kenyataannya prestasi belajar peserta didik masih rendah, khususnya bila dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Penyebab rendahnya prestasi belajar peserta didik diantaranya adalah kurangnya peserta didik mempersiapkan diri dengan materi yang akan diberikan, rasa ingin tahu yang tidak digunakan secara optimal, kurangnya keaktifan peserta didik, dan tidak digunakannya kemampuan intelektual masing-masing individu dengan optimal, padahal kurikulum 2013 yang diterapkan di SMA MTA Surakarta untuk siswa kelas
3
X IPS menuntut peserta didik untuk selalu aktif dan menggunakan kemampuan intelektualnya secara optimal. Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin melakukan sebuah penelitian yang berjudul: “PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA KELAS X IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.” METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian ini digunakan dengan alasan peneliti menganalisa masalah Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau dari Keaktifan dan Kemampuan Intelektual Siswa Kelas X IPS SMA MTA Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Pendekatan kuantitatif digunakan karena data penelitian yang diperoleh menggunakan angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X IPS SMA MTA Surakarta yang berjumlah 152 siswa. Menurut Sugiyono (2013:118), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 105 siswa dari 152 siswa dengan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Instrumen penelitian berupa item-item pernyataan dalam bentuk angket yang sebelumnya sudah diuji cobakan pada subjek uji coba yang berjumlah 47 orang siswa kelas X IPS SMA MTA Surakarta. Hasil uji coba instrumen dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Selanjutnya uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas dan uji linearitas. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknil analisis regresi linier berganda.
4
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji prasarat analisis pertama yaitu uji normalitas yang berguna untuk mengetahui data dari sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan progam. SPSS for Windows versi 15.0. Untuk menerima atau menolak asumsi normalitas adalah dengan cara membandingkan nilai sig (positif) dengan nilai probabilitas 0,05 dengan ukuran sampel N = 105, maka data berdistribusi normal. Dari hasil uji Kolmogrov-Smirnov diperoleh hasil untuk Keaktifan adalah 0,200* sedangkan Kemampuan Intelektual adalah 0,132 dan Prestasi Belajar Ekonomi adalah 0,120* dengan nilai probabilitas diatas 0,05 dinyatakan berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji prasyarat analisis kedua yaitu uji linearitas. Tujuan uji linearitas adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Adapun ringkasan hasil uji linearitas dan keberartian regresi linear yang dilakukan menggunakan alat bantu program SPSS 15.0 for windows. Dari hasil uji linearitias Keaktifan(X1) terhadap Prestasi Belajar Ekonomi(Y) diperoleh harga Fhitung sebesar 0,850. Kemudian untuk mencari Ftabel digunakan rumus Microsoft Excel dengan db (19;84) maka perhitungannya adalah =FINV(0.05;19;84) sehingga diperoleh hasil sebesar = 1,711. Hasilnya adalah Fhitung < Ftabel = 0,850 < 1,711, maka regresi antara Keaktifan dengan Prestasi Belajar Ekonomi merupakan regresi linear atau hubungan garis lurus. Artinya semakin besar Keaktifan akan diikuti dengan peningkatan Prestasi Belajar Ekonomi siswa tersebut. Sedangkan dari hasil uji linearitias Kemampuan Intelektual(X2) terhadap Prestasi Belajar Ekonomi (Y) diperoleh harga Fhitung sebesar 1,389. Kemudian untuk mencari Ftabel digunakan rumus
Microsoft Excel dengan db (30;73) maka perhitungannya adalah = FINV(0.05;30;73)
sehingga diperoleh hasil sebesar = 1,615. Hasilnya
5
adalah Fhitung < Ftabel = 1,389 < 1,615, maka regresi antara Kemampuan Intelektual dengan Prestasi Belajar Ekonomi merupakan regresi linear atau hubungan garis lurus. Artinya semakin baik Kemampuan Intelektual akan diikuti dengan peningkatan Prestasi Belajar Ekonomi. Setelah uji prasarat analisis terpenuhi selanjutnya dilakukan analisis regresi linear berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 15.0 for windows dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) menentukan nilai-nilai a, b1, b2, (2) uji t, (3) uji F, (4) mencari koefisien determinasi dan, (4) mencari sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Hasil analisis regresi memperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 40,834 + 0,529 (X1) + 0,438 (X2). Persamaan tersebut menunjukkan angka 0,529 atau positif untuk variabel Keaktifan (X1) sehingga dapat disimpulkan Keaktifan berpengaruh positif terhadap Prestasi Belajar Ekonomi. Sedangkan untuk variabel Kemampuan Intelektual (X2) diperoleh angka persamaan 0,438 atau positif sehingga dapat disimpulkan bahwa Kemampuan Intelektual berpengaruh positif terhadap Prestasi Belajar Ekonomi. Prestasi Belajar Ekonomi siswa sebesar 40,834 apabila tidak ada variabel yang mempengaruhi, atau bisa dikatakan apabila variabel Keaktifan dan Kemampuan Intelektual tidak ada. Selanjutnya Prestasi Belajar Ekonomi akan meningkat 0,529 apabila variabel Keaktifan meningkat satu poin, dan Prestasi Belajar Ekonomi akan meningkat 0,438 jika variabel Kemampuan Intelektual meningkat satu poin. Selanjutnya hasil hipotesis pertama dengan uji t memperoleh nilai t hitung sebesar 7,386 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikasi 5%
yang hasilnya dibantu oleh rumus Microsoft Excel sebesar = 1,983. Sehingga Ho ditolak maka artinya Keaktifan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Ekonomi siswa dengan sumbangan efektif sebesar 25,937%. Hasil hipotesis kedua dengan uji t memperoleh nilai t hitung sebesar 9,868 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikasi 5% yang hasilnya
6
dibantu oleh rumus Microsoft Excel sebesar = 1,983. Sehingga Ho ditolak maka artinya Kemampuan Intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Ekonomi siswa dengan sumbangan efektif sebesar 40,929%. Hasil hipotesis ketiga dengan uji F memperoleh nilai Fhitung sebesar 102,858 lebih besar dari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5% yang hasilnya dibantu oleh rumus Microsoft Excel sebesar = 3,085. Sehingga Ho ditolak maka artinya Keaktifan dan Kemampuan Intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Ekonomi siswa. Sehingga semakin tinggi Keaktifaan siswa dan semakin baik Kemampuan Intelektual siswa, maka akan semakin baik Prestasi Belajar Ekonomi siswa tersebut. Sebaliknya semakin rendah Keaktifan dan Kemampuan Intelektual, maka semakin buruk pula Prestasi Belajar Ekonomi siswa tersebut. Hasil uji koefisien determinasi (R²) diperoleh sebesar 0,669 menunjukan bahwa besarnya pengaruh Keaktifan dan Kemampuan Intelektual terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X IPS SMA MTA Surakarta adalah 66,9% sedangkan sisanya sebesar 33,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Keaktifan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X IPS SMA MTA Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi linier ganda (uji t) yang memperoleh hasil thitung > ttabel yaitu 7,386 > 1,983 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 dengan hasil sumbangan relatif sebesar 38,77% dan sumbangan efektif sebesar 25,937%. 2. Kemampuan intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X IPS SMA MTA Surakarta tahun ajaran 7
2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi linier ganda (uji t) yang memperoleh hasil thitung > ttabel yaitu 9,868 > 1,983 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 dengan hasil sumbangan relatif sebesar 61,18% dan sumbangan efektif sebesar 40,929%. 3. Keaktifan dan kemampuan intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X IPS SMA MTA Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi linier ganda (uji F) yang memperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 102,858 > 3,085 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. Dengan hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,669 yang menunjukkan besarnya pengaruh keaktifan dan kemampuan intelektual terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X IPS SMA MTA Surakarta tahun ajaran 2013/2014 adalah sebesar 66,9%, sedangkan 33,1% sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
DAFTAR PUSTAKA RI. 2003. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika Siberman, Melvin. 2006. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusa Media Sugiyono. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Tilaar, H A R. 2002. Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia Baru. Jakarta: Grasindo
8