PENGARUH METODE READING ALOUD (MEMBACA NYARING) TERHADAP PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS II MI NURUL HUDA CURUG WETAN TANGERANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh SITI RUKOYAH NIM 109018300064 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK
SITI RUKOYAH (109018300064),“Pengaruh Metode Reading Aloud (Membaca Nyaring) Terhadap Pemahaman Bacaan Siswa Kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014”.Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan siswa kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah sembilan puluh siswa yang terdiri dari empat puluh lima siswa untuk kelas eksperimen dan siswa untuk empat puluh lima siswa untuk kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes yang berbentuk soal pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemahaman bacaan siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) lebih baik dari pada yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Window. Dengan teknik Paired Sampel T-Test diperoleh thitung sebesar 0,003 pada taraf signifikan >0,05. Dengan demikian , H1diterima dan H0 ditolak karena 0,003< 0,05, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan siswa kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014. Kata Kunci: Membaca Nyaring, Pemahaman Bacaan
ABSTRACT SITI RUKOYAH (109018300064), “The Influence of Reading Aloud (Membaca Nyaring) Method to The Students’ Reading Comprehension In The Second Grade of MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014”. Skripsi Elementary School Teacher Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teaching, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2014. This research purpose is to know the effect of reading aloud on student’s reading comprehension ability in 2nd class MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014. This research uses the quasi experiment method with pretest-posttest control group design research. The sample is taken by purposive sampling technique. Sample in this research contains of 90 students, 45 students for experiment class, and 45 students for control class. The instrument of this research uses multiple choice test contains 20 questions. The result of this research revealed that student’s ability in reading comprehension using reading aloud method is better than convencional teaching method. The technique of analysis data in this research uses the SPSS 16.0 for Windows type. With the Paired Sampel T-Test gets tcount as 0,001 on significant level > 0, 05. So, it can be concluded that H1 accepted and H0 refused because 0,001 < 0,05. Thus there is the effect of reading aloud method on students’ reading comprehension in 2nd class MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014. Key Words: Reading Aloud, Reading Comprehension
KATA PENGANTAR Biamillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Reading Aloud (Membaca Nyaring) terhadap Pemahaman Bacaan Siswa Kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan limpahkan kepada nabi besar Muhammad saw, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa mengikuti ajarannya sampai akhir zaman. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis melalui banyak hambatan, namun dengan usaha, do’a dan keyakinan akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dukungan keluraga dan berbagai pihak yang sangat berarti dalam menumbuhkan semangat penulis yang terkadang meredup menjadi motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih penulis samapaikan kepada: 1. Dra. Nurlena Rifai, M.A Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Fauzan, MA., selaku Ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
i
3. Dr. Nuryani MA., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia memberikan arahan, semangat dan meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah banyak memberikan ilmu selama dibangku perkuliahan. 5. Dindin Ridwanudin, M.Pd.,
yang telah banyak memberikan ilmu,
memotivasi serta meluangkan waktu pada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 6. Khaeroyaroh, S.Ag. selaku Kepala Sekolah MI Nurul Huda Curug Wetan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dalam pembuatan skripsi ini. 7. Seluruh guru, staf dan siswa-siswi MI Nurul Huda Curug Wetan khusunya kelas II yang membantu penulis dalam penelitian sehingga skripsi dapat terselesaikan. 8. Kedua orang tua tercinta, Abi M. Ma’mun Sidik dan Ummi Enok Hasanah yang tiada hentinya memberikan kasih sayang, selalu mendoakan, selalu menjadi motivasi dan inspirasi serta memberikan banyak dukungan moril dan materiil kepada penulis. 9. Kakak-kakakku tersayang Evi Nurjannah, Wawan, M. Safaat dan Ai Halimah yang selalu memberikan motivasi dan do’a kepada penuis serta keponakankeponakanku tercinta Siti Nur Umiyah, Dewi Suroh, Azeng Salwa, terima kasih atas tawa canda kalian yang menjadi penyemangat dan penghilang penat penulis. 10. Keluarga besar Bapak Akub (Alm) dan keluarga besar Bapak Dading Furqoni khusunya Rida Firdaus dan Wiwin Windiana yang telah memberikan banyak motivasi, selalu mendoakan dan bersedia mengantar penulis ke kampus tercinta. 11. Dindin Kuswandi yang selalu bersedia meluangkan waktu, memberikan motivasi dan doa kepada penulis.
ii
12. Sahabat-sahabatku, Siti Fauziah Alpiana, Dewi Susanti, Rizky Chairani, Siti Ulfiah, Siti Sa’diah, Ade Lukmansyah, Lulu Apriyanti, Febrina Asri, Nani Nur’aeni, Eva Rosdiana Nur Najmi Hayah, Sukroni, Junariyah, Siti Syukrotul Amalia dan seluruh teman-teman PGMI angkatan 2009 khusunya kelas B. Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan kalian selama ini, serta canda tawa yang menghiasi hari-hari penulis. 13. Serta semua pihak yang terkait dan tidak dapat disebutkan satu-persatu. Atas segala bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulis dimasa yang akan datang. Mudahmudahan karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya dan dapat memberikan kontribusi bagi peninggkatan kualitas pendidikan. Amin ya rabbal alamin.
Jakarta, Maret 2014 Penulis
Siti Rukoyah
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................
i
DAFTAR ISI.....................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................
5
C. PembatasanMasalah ................................................................................
5
D. Rumusan Masalah ...................................................................................
5
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................
5
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................
6
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA BERPIKIR ...................
7
A. Kajian Teori ............................................................................................
7
1. Hakikat Membaca .............................................................................
7
a. Pengertian Pemahaman Bacaan...................................................
8
b. Taksonomi Bloom .......................................................................
9
2. Pengertian Metode ............................................................................ 11 a. Metode ......................................................................................... 11 3. Metode Reading Aloud (Membaca Nyarinng) .................................. ` 12 a. Pengertian Reading Aloud (Membaca Nyaring) ......................... 12 b. Keterampilan-keterampilan yang Dituntut dalam Membaca Nyaring ....................................................................... 15 c. Hal-hal yang Perlu Diingat dalam Membaca Nyaring ................ 15 d. Hal-hal yang Harus Dihindari Waktu Membaca Nyaring ........... 16 e. Keuntunngan dan Kesenangan Membaca Nyaring ..................... 16 f. Prosedur Membaca Nyaring ........................................................ 17 g. Manfaat Membaca Nyaring ......................................................... 18 B. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................... 19
iv
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 21 D. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 23 A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 23 B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................ 23 C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 24 D. Variabel Penelitian .................................................................................. 25 E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 25 1. Teknik Penngumpulan Data ................................................................ 25 a.
Observasi .................................................................................... 25
b.
Tes .............................................................................................. 26
2. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 26 a. Menyusun Kisi-kisi Instrumen .................................................... 26 b. Uji Coba Instrumen ..................................................................... 27 1) Uji Validitas .......................................................................... 28 2) Uji Reliabilitas ...................................................................... 29 3) Taraf Kesukaran .................................................................... 31 4) Daya Pembeda ...................................................................... 32 F. Teknik Analisis Data............................................................................... 34 1. Uji Normalitas ..................................................................................... 34 2. Uji Homogenitas ................................................................................. 34 3. Uji Hipotesis ....................................................................................... 34 G. Hipotesis Statistik ................................................................................... 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 36 A. Profil Sekolah.......................................................................................... 36 1. Lokasi MI Nurul Huda ...................................................................... 36 2. Visi, misi dan tujuan MI Nurul Huda ............................................... 36 3. Struktur Organisasi MI Nurul Huda ................................................. 38 4. Guru dan Tenaga Kependidikan ....................................................... 39 5. Jumlah Siswa .................................................................................... 40 6. Sarana dan Prasarana ........................................................................ 40
v
B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 40 C. Hasil Penelitian ....................................................................................... 41 D. Deskripsi Data ......................................................................................... 44 1. Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............ 44 2. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ........... 51 E. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ....................... 56 1. Pengujian Persyaratan Analisis ......................................................... 57 a. Uji Normalitas ............................................................................. 57 1) Uji Normalitas Pretest ................................................................. 57 2) Uji Normalitas Posttest ............................................................... 58 b. Uji Homogenitas.......................................................................... 59 1) Uji Homogenitas Pretest ............................................................. 59 2) Uji Homogenitas Posttest ............................................................ 60 2. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 60 F. Pembahasan ............................................................................................ 62 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 64 A. Kesimpulan ............................................................................................. 64 B. Saran.......................................................................................................
64
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 65
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
: Rancangan Desain Penelitian ................................................ 24
Tabel 3.2
: Kisi-kisi Instrumen Tes ......................................................... 26
Tabel 3.3
: Validitas Soal ........................................................................ 29
Tabel 3.4
: Indeks Reliabilitas ................................................................. 30
Tabel 3.5
: Reliabilitas Soal .................................................................... 31
Tabel 3.6
: Tingkat Kesukaran ................................................................ 31
Tabel 3.7
: Daya Pembeda ...................................................................... 32
Tabel 3.8
: Rekapitulasi Analisis Butir Soal ........................................... 33
Tabel 4.1
: Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen..... 41
Tabel 4.2
: Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol ........... 43
Tabel 4.3
: Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen .................... 45
Tabel 4.4
: Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen ... 46
Tabel 4.5
: Deskripsi Data Pretest Kelompok Kontrol ........................... 48
Tabel 4.6
: Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelompok Kontrol ......... 49
Tabel 4.7
: Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen ................... 51
Tabel 4.8
: Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen . 52
Tabel 4.9
: Deskripsi Data Posttest Kelompok Kontrol .......................... 54
Tabel 4.10 : Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelompok Kontrol ........ 55 Tabel 4.11 : Hasil Uji Normalitas Pretest ................................................. 57 Tabel 4.12 : Hasil Uji Normalitas Posttest................................................ 58 Tabel 4.13 : Hasil Uji Homogenitas Pretest ............................................. 59 Tabel 4.14 : Hasil Uji Homogenitas Posttest ............................................ 60 Tabel 4.15 : Hasil Uji T-Test .................................................................... 61
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1
: Grafik Histogram Nilai Pretest Kelompok Eksperimen.... ..... 47
Gambar 4.2
: Grafik Histogram Nilai Pretest Kelompok Kontrol................ 50
Gambar 4.3
: Grafik Histogram Nilai Posttest Kelompok Eksperimen ........ 53
Gambar 4.4
: Grafik Histogram Nilai Posttest Kelompok Kontrol .............. 56
viii
ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi individu yang mandiri dan prosesnya dapat dimulai sedini mungkin. Penyelenggaraan pendidikan kearah yang lebih maju dapat menumbuh
kembangkan
potensi
individu
agar
mampu
memimpin
kelangsungan hidup. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan mutu pendidikan pada setiap jenjangnya. Keberhasilan dan peningkatan mutu pendidikan menjadi tujuan dan cita-cita bersama agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Untuk membentuk warga negara yang sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tersebut maka warga negara dituntut untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya melalui pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan bagi semua orang. Kegiatan pendidikan
merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Dengan pendidikan, kebutuhan manusia mengenai perubahan dan perkembangan dapat terpenuhi.
1
UUD RI Nomor 20 Tahun 2003, BAB II PASAL 3, Tentang Sisdiknas dan Peraturan PemerintahRI Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar, (Bandung: Citra Umbara, 2008), cet. 1, h.6.
1
2
Namun pada faktanya, mutu pendidikan di Indonesia masih jauh dari sempurna. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab, salah satu faktornya yaitu dari faktor guru. Sampai saat ini pembelajaran Bahasa Indonesia di beberapa sekolah masih didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan dan guru menjadi peran utama di dalam kelas, sehingga kurang memperhatikan kemampuan siswa. Selama proses pembelajaran siswa tidak terlibat langsung, siswa hanya berperan secara pasif dan guru lebih aktif sehingga dalam proses pembelajaran siswa tidak mengalaminya sendiri melainkan hanya menerima informasi dari guru. Hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap siswa itu sendiri. Informasi dari guru tidak akan tersimpan lama diingatan, sehingga siswa akan mudah lupa mengenai materi yang telah dipelajarainya. Bahasa adalah suatu hal yang sangat penting bagi seseorang sebagai anggota masyarakat. Bahasa digunakan oleh seseorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Tanpa adanya bahasa, seseorang tidak mungkin bisa komunikasi dengan orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu, keterampilan berbahasa sangat diperlukan bagi semua orang, serta dikembangkan sejak dini agar seseorang dapat berkomunikasi dan berinterkasi di masyarakat dengan baik. Bahasa Indonesia dalam peranannya sebagai bahasa pemersatu dan bahasa ilmu, berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan yang dapat meningkatkan pembangunan nasional terutama di bidang pendidikan. Dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia juga dijadikan salah satu mata pelajaran wajib yang menjadi tolak ukur dalam kelulusan siswa di lembaga pendidikan (sekolah). Di lembaga pendidikan, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dimaksudkan agar siswa lebih mahir dalam menggunakan keterampilan berbahasa dengan baik, sehingga ketika siswa sudah menamatkan jenjang pendidikan di sekolah, mereka akan lebih terampil menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tertulis.
3
Secara umum, kemampuan berbahasa memiliki empat aspek keterampilan yang harus dimiliki serta dikuasai oleh siswa. Empat keterampilan
tersebut
adalah
keterampilan
mendengarkan,
berbicara,
membaca, dan menulis. Empat keterampilan inilah yang menjadi dasar bagi pembuatan kurikulum pendidikan di Indonesia. Dari
empat
keterampilan
berbahasa,
keterampilan
membaca
merupakan salah satu aspek yang sering dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, terutama di sekolah dasar. Pembelajaran membaca di SD/MI diselenggarakan dalam rangka pengembangan kemampuan membaca yang mutlak harus dimilki oleh setiap warga negara agar dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan. Melalui pembelajaran di SD/MI, siswa diharapkan memperoleh dasar-dasar kemampuan membaca di samping kemampuan menulis dan menghitung, serta kemampuan essensial lainnya. Dengan membaca siswa akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi dirinya dimasa mendatang. Selama ini dalam pembelajaran membaca, setelah membaca dan siswa ditanya oleh guru tentang apa yang ia baca, siswa tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Seharusnya, setelah membaca bahan bacaan, siswa dapat melakukan dan menjawab semua pertanyaan yang berkaitan dengan sumber bacaan, tetapi pada kenyataannya siswa tidak dapat melakukan hal tersebut. Semua ini akan berpengaruh terhadap tingkat pemahaman bacaan siswa. Selain itu proses pembelajaran yang masih pasif dan guru merasa puas dengan menggunakan metode konvensional dalam melakukan pembelajaran, padahal metode pembelajaran dapat menentukan keberhasilan pembelajaran. Apabila guru menggunakan metode yang menarik, maka siswa akan tertarik untuk mengikuti pembelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar,
suasana
kelas
menyenangkan,
berlangsung secara efektif dan efisien.
sehingga
pembelajaran
dapat
4
Proses belajar-mengajar merupakan faktor penentu berhasil atau tidaknya pendidikan. Untuk memperoleh hasil pengajaran yang optimal maka diperlukan suatu perencanaan pengajaran yang baik mulai dari penggunaan metode, strategi dan pendekatan. Untuk itu agar dapat meningkatkan pemahaman bacaan pada siswa, serta dapat membuat siswa gemar dan tertarik untuk membaca, guru harus mencoba berbagai macam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Banyak teknik, metode, dan strategi yang dapat digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat pemahaman bacaan siswa. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah metode reading aloud (membaca nyaring), yaitu sebuah metode atau strategi belajar active learning (pembelajaran akif), dengan cara guru atau siswa membaca dengan suara yang keras atau lantang. Selain itu kegiatan membaca nyaring juga dapat dilakukan oleh guru untuk siswanya. Atau dengan kalimat lain guru membaca siswa mendengarkan. Pembelajaran membaca nyaring dapat diterapkan di kelas rendah. Guru dapat menggunakan bacaan yang terdapat dalam buku teks atau bahan bacaan lain. Guru membaca dengan suara yang cukup keras, dengan lafal dan intonasi yang baik sehingga seluruh siswa dapat mendengar dengan jelas dan menikmatinya. Kegiatan membaca nyaring sangat cocok dilakukan di SD/MI kelas rendah. Manfaat yang dapat dipetik dari jenis membaca ini adalah meningkatkan keterampilan menyimak, memperkaya kosa kata, membantu meningkatkan membaca pemahaman, dan menumbuhkan minat baca pada siswa. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul “ Pengaruh Metode Reading Aloud (Membaca Nyaring) Terhadap Pemahaman Bacaan Siswa Kelas II (DUA) MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang”.
5
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Guru yang lebih mendominasi di dalam kegiatan pembelajaran. 2. Minat membaca siswa masih rendah 3. Tingkat pemahaman bacaan siswa rendah. 4. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif.
C. Pembatasan Masalah Setelah penulis menguraikan permasalahan di atas, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti pada pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring) dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pengaruhnya dapat dilihat dari perbedaan kemampuan pemahaman bacaan siswa terhadap pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan dengan menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Masalah yang akan diteliti yaitu: 1. Metode yang diterapkan adalah metode reading aloud (membaca nyaring). 2. Pemahaman bacaan siswa pada teks bacaan.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan permasalahannya adalah “Bagaimana pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan siswa kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014?”
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan pada siswa kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014.
6
F. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat : 1. Manfaat teoretis Sebagai bahan referensi belajar bagi siswa atau pihak-pihak sekolah yang terlibat dalam pembelajaran. 2. Manfaat praktis a. Bagi siswa, metode ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan dapat juga meningkatkan pemahaman bacaan siswa. b. Bagi guru, dapat menjadi cerminan untuk pembelajarran selanjutnya untuk
lebih
meningkatkan
kualitas
pembelajaran
dan
untuk
memvariasikan metode yang digunakan. c. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat memberikaan informasi dan meningkatakan
keterampilan
dalam
mengajar
untuk
lebih
memperhatikan metode yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal.
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori 1. Hakikat Membaca Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan symbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan.1 Membaca berasal dari kata dasar baca yang artinya memahami arti tulisan. Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan terpadu yang mencakup bebrapa kegiatan, seperti mengenali huruf-huruf dan kata-kata, menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Membaca adalah salah satu proses yang sangat penting untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Tanpa bisa membaca, manusia dapat dikatakan tidak bisa hidup di zaman sekarang ini. Sebab hidup manusia sangat bergantung pada pengetahuan yang dimilikinya. Dan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu, salah satunya dengan cara membaca.2 Membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata tertulis. Tingkat pemahaman antara makna yang hendak dikemukakan oleh penulis dan penafsiran atau interpretasi pembaca turut menentukan ketepatan membaca.3
1
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. 4, h. 2. 2 Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa Dan Sastra Di Kelas Tinggi, (Bandung : UPI Press, 2007), Cet. 1, h.73. 3 Isah Cahyani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet. 1, h. 99.
7
8
Dari berbagai pengertian membaca di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa muara akhir kegiatan membaca adalah memahami isi ide/gagasan baik tersurat, tersirat bahkan tersorot dalam bacaan. Dengan demikian, pemahamanlah yang menjadi produk membaca yang bisa diukur, bukan perilaku fisik duduk berjam-jam di ruang belajar sambil memegang buku. Hakikat atau esensi membaca adalah pemahaman.4 a. Pengertian Pemahaman Bacaan Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti mengerti benar. Seseorang dapat dikatakan paham terhadap suatu hal, apabila orang tersebut mengerti benar dan mampu menjelaskan suatu hal yang dipahaminya. Pemahaman atau understanding mempunyai beberapa tingkat kedalaman arti yang berbeda. Pemahaman adalah proses, cara, perbuatan
memahami
atau
memahamkan.
Menurut
Driver
“pemahaman adalah kemampuan untuk menjelaskan suatu situasi atau suatu tindakan”.5 Pemahaman yaitu kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat, mencakup kemampuan untuk menangkap makna dari arti dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain.
4
Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia, ( Bandung: Karya Putra Darwati, 2012), Cet. 1, h. 65. 5 Gusni Satriawati, Pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP”, dalam Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol.1, No. 1, Juni 2006, h.108
9
Pemahaman (comprehension), kemampuan ini umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar. Menurut Bloom “Here we are using the tern “comprehension“ to include those objectives, behaviors, or responses which represent an understanding of the literal message contained in a communication.“ Artinya : Disini menggunakan pengertian pemahaman mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan sesuatu pemahaman pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan dengan hal-hal yang lain.6 Pemahaman terhadap bacaan dapat dipandang sebagai suatu proses yang bergulir, terus-menerus, dan berkelanjutan. Pemahaman ini menapaki tahapan yang berbeda dan terus berubah saat baris demi baris, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf dari bacaan mulai kita baca.7 Pemahaman bacaan yaitu pemahaman siswa terhadap suatu bacaan yang dipelajari dalam hal ini siswa tidak hanya sekedar membaca saja akan tetapi dituntut untuk memahami atau mengerti dengan yang dibacanya. b. Taksonomi Bloom Taksonomi
bloom
adalah
struktur
hirarki
yang
mengidentifikasikan skills mulai dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi. Tentunya, untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, level yang rendah harus dipenuhi lebih dulu. Dalam kerangka konsep ini, tujuan pendidikan ini oleh Bloom dibagi menjadi tiga ranah kemampuan intelektual yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
6
http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/, diakses pada tanggal 5 Oktober 2013, Pukul 20:00 WIB. 7
Novi Resmini, dkk. Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya, (Bandung: UPI PRESS, 2006), Cet. 1, h. 93-94.
10
Ranah kognitif berisi perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan dan keterampilan berpikir. Ranah kognitif mengurutkan keahlian berpikir yang harus dikuasai siswa agar mampu mengaplikasikan teori kedalam perbuatan. Ranah kognitif ini terdiri atas enam level, yaitu knowledge (pengetahuan), comprehension (pemahaman
atau
analysis(penguraian
persepsi),
atau
application(penerapan),
penjabaran),
synthesis
(pemaduan),
evalution(penilaian). 1) Pengetahuan, yaitu kemampuan menyebutkan atau menjelaskan kembali. 2) Pemahaman,
yaitu
kemampuan
memahami
instruksi
dan
menegaskan pengertian/makna ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan, tertulis, maupun grafik/diagram. Pemahaman ini juga bisa didapat dari sumber seperti pesan, bacaan, dan komunikasi. 3) Penerapan, yaitu kemampuan menggunakan konsep dalam praktek atau situasi yang baru. 4) Analisa, yaitu kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa komponen untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas atas dampak komponen-komponen terhadap konsep tersebut secara utuh. 5) Sintesa, yaitu kemampuan merangkai atau menyusun kembali komponen-komponen dalam rangka menciptakan pemahaman struktur baru. 6) Evaluasi, yaitu kemampuan mengevaluasi dan menilai sesuatu berdasarkan norma, acuan atau kriteria. Ranah afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai penghargaan, semangat, minat, motivasi dan sikap.
11
Ranah psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motoric dan kemampuan fisik. Keterampilan ini dapat diasah jika sering melakukannya. Perkembangan tersebut dapat diukur sudut kecepatan, ketepatan, jarak, cara/teknik pelaksanaan.
2. Pengertian Metode a. Metode Metode
adalah
cara
yang
digunakan
untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.8 Metode
juga merupakan sebuah prosedur untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam pengajaran bahasa, metode digunakan untuk menyatakan kerangka yang menyeluruh tentang proses pembelajaran. Proses ini tersusun dalam rangkaian kegiatan yang sistematis, tumbuh dari pendekatan yang digunakan sebagai landasan. Adapun sifat metode adalah prosedural.9 Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain ialah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok/klasikal, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.10
8
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta : Kencana, 2009), h. 145. 9 Iskandarwassid dan Dadang Suhendar, / Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 40. 10 Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, SBM Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), Cet. II, h. 52.
12
Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode pembelajaran merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.11 Dengan demikian metode adalah cara untuk mencapai sebuah tujuan dengan jalan yang sudah ditentukan, dalam konteks pendidikan metode dapat diartikan sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai kurikulum yang ditentukan dan penggunaanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.
3. Metode Reading aloud (Membaca Nyaring) a. Pengertian Reading Aloud (Membaca Nyaring) Reading aloud berasal dari bahasa Inggris yang terdiri atas dua kata, yaitu read yang berarti membaca dan aloud yang berarti dengan (suara) nyaring .12 Dalam belajar bahasa kegiatan membaca nyaring atau bersuara sangat besar kontribusinya terhadap belajar berbicara. Melalui membaca bersuara murid belajar mengucapkan bunyi-bunyi bahasa yang dipelajarinnya dengan benar. Bahkan, murid bukan hanya belajar mengucapkan bunyi-bunyi bahasa yang dipelajarinya, tetapi juga belajar
mengucapkan
kelompok
kata,
kalimat,
dan
bahkan
mengucapkan suatau wacana utuh dengan benar melalui membaca bersuara.13
11
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), Cet. 1, h. 107. 12 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta : PT Gramedia, 2005), Cet. 26, h. 366 dan 467. 13 Isah Cahyani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia Di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet. 1, h. 113.
13
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang. Orang yang membaca nyaring pertama-tama haruslah mengerti makna makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan.14 Membaca nyaring atau membaca bersuara keras merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menyimak. Dengan membaca nyaring, seluruh siswa yang ada di dalam kelas akan memperhatikan bahan bacaan sehingga ketika temannya membaca akan tahu kesalahannya.15 Membacakan buku dengan suara yang lantang/nyaring dapat diterapkan pada seluruh tingkatan kelas. Karena dengan membaca lantang dapat mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca dengan kebahagiaan, menciptakan informasi yang berfungsi sebagai latar belakang, membangun kosakata dan dapat memberikan sosok panutan yang gemar membaca.16 Membaca bersuara atau nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat, agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampikan oleh penulis.17
14
Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, ( Bandung : Angkasa, 2008), h. 23. 15 Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi, (Bandung: UPI Press, 2007), Cet. 1, h. 82. 16 Jim Trelease, Read Aloud Handbook Mencerdaskan Anak Dengan Membacakan Cerita Sejak Dini, (Jakarta: Hikmah PT Mizan Publika, 2008), Cet. 1, h. 23. 17 Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia, (Bandung: Karya Putra Darwati, 2012), h. 83.
14
Membaca lantang/nyaring bisa diterapakan di rumah, yaitu dengan cara orangtua membiasakan membacakan buku kepada ananknya. Membacakan buku untuk anak-anak bermanfaat bagi kognitif dan emosional anak. Selain itu memperkaya kosakata, minat mereka pada buku. Kebiasaan guru dan orang tua membacakan buku kepada anak-anak juga akan mempengaruhi rasa ingin tahu anak-anak mengenai isi buku yang dibacakan dan hal ini akan memupuk minat anak untuk membaca.18 Membaca nyaring atau membaca bersuara merupakan jenis kompetensi membaca yang menuntut persyaratan yang ketat. Membaca nyaring bukan sekedar menyuarakan huruf. Jika hal ini yang terjadi maka pemahaman akan materi yang dibaca akan gagal diperoleh. Membaca
nyaring
atau
membaca
bersuara
merupakan
kelanjutan dari membaca permulaan. Pada membaca permulaan tekanan ada pada kelancaran dan ketepatan penyuaraan huruf, pada membaca nyaring atau membaca bersuara difokuskan pada tekanan kata, lagu kalimat atau intonasi, jeda, dan menguasai tanda baca. Keempatnya harus tepat. Jika ketepatan ini diabaikan, maka murid akan mengalami kesulitan pada waktu membaca dalam hati atau membaca intensif. Mereka hanya bisa membaca tetapi sulit menemukan pemahaman yang dikandung dalam bacaan.19
18
Ibid., h. 7-13. http://supardi-uncen.blogspot.com/2010/01/bab-5-membaca-nyaring.html, diakses pada tanggal 09 Oktober 2013. Pukul 22:19. 19
15
Membaca
lantang/nyaring
dapat
memberi
dasar
untuk
memupuk pemahaman anak. Semakin sering seorang anak dibacakan buku dengan suara nyaring, semakin banyak kata-kata yang anak dengar lebih mendorong pemahaman anak dan semakin mungkin anak dapat mengasosiasikan membaca dengan pengalaman harian yang menyenangkan. Membaca lantang juga dapat membangun angka membaca yang lebih tinggi, karena pemahaman dari mendengar datang sebelum pemahaman dari membaca.20 b. Keterampilan-keterampilan yang Dituntut dalam Membaca Nyaring Di bawah ini, dikemukakan sejumlah keterampilan yang dituntut dalam memabaca nyaring pada sekolah dasar kelas II, antara lain yaitu: 1) Membaca dengan terang dan jelas. Dalam pembelajaran membaca nyaring siswa dituntut untuk membaca dengan terang dan jelas agar yang mendengarkan dapat memahami maksud dari bacaan yang dibacakan. 2) Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi. Membaca harus dilakukan dengan penuh perasaan dan ekspresi agar orang yang menyimak dapat mengetahui makna yang dibacakan. Misalnya, ketika seseorang membaca cerita sedih maka pembaca harus mengekpresikan dengan mimik yang sedih. 3) Membaca tanpa tertegun-tegun, tanpa terbata-bata. Siswa kelas II dalam membaca diharuskan untuk dapat membaca dengan lancar tidak terbata-bata sehingga pendengar mengerti dengan yang dibacakan. 21
20
Ibid., h. 26. Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, ( Bandung : Angkasa, 2008), h. 23-26. 21
16
c. Hal-hal yang Perlu diingat dalam Membaca Nyaring Antara Lain Sebagai Berikut : Dalam membaca nyaring terdapat beberapa hal yang perlu diingat diantaranya adalah sebelum melakukan membaca nyaring guru harus dapat meninjau buku yang akan dibacakan, ketika membacakan buku sebaiknya buku dibacakan secara pelan-pelan agar anak dapat memahami isi dari buku tersebut. Dalam membacakan buku juga seorang guru harus dapat memperhatikan panjang pendek mata pelajaran dan yang dibacakan hendaknya bervariasi agar anak tidak merasa jenuh, selain itu ketika membacakan buku cerita yang bergambar, guru harus dapat memastikan anak dapat melihat gambar dengan jelas, karena jika tidak dapat melihat gambar dalam buku tersebut dengan jelas anak akan kesulitan mengungkapkan isi dari cerita yang ada. Sesudah membaca selesai maka guru harus dapat menyediakan waktu untuk diskusi, dengan adanya diskusi siswa akan aktif
dalam
pembelajaran
dan
siswa
dapat
mengungkapkan
pendapatnya.22 d. Hal-hal yang Harus dihindari Waktu Membaca Nyaring Antara Lain Sebagai Berikut: 1) Jangan membacakan cerita yang anda sendiri tidak menyukainya. Karena jika gurunya saja tidak menyukai cerita yang dibacakan tersebut pesan yang terkandung dalam cerita tidak akan tersampaikan kepada siswa. 2) Jangan teruskan membaca cerita jika ternyata buku tersebut pilihan yang salah. Karena apabila guru meneruskan cerita yang salah tersebut tidak akan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang di harapkan.
22
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), Cet. 4, h. 128.
17
3) Jangan bingung dengan pertanyaan yang diajukan siswa selama membaca, dan diskusikan dengan siswa pendapat dan kesimpulan mereka. 4) Ciptakan
pertanyaan
terbuka
yang
mengharuskan
siswa
memusatkan perhatian pada bagian tertentu dan sebuah buku.23 e. Keuntungan dan Kesenangan Membaca Nyaring Dalam membaca nyaring terdapat beberapa keuntungan dan kesenangan diantaranya adalah guru harus dapat membacakan cerita pada awal pertama di kelas hal ini berguna untuk mengakrabkan keadaan dalam kelas, selain itu wacana yanng panjang sebaiknya diperpendek agar siswa tidak terlalu jenuh mendengarkan cerita yang cukup panjang. Keuntungan dan kesenangan membaca nyaring lainya yaitu siswa dapat duduk senang dan santai dalam setengah lingkaran di sekitar guru. Kemudian guru duduk pada kursi rendah dekat dengan siswa, hal ini dapat menghidupakan suasana menjadi lebik asyik. Setelah pembacaan selesai berikanlah pertanyaan kepada siswa, hal ini dapat meningkatkan pemahaman dan minat membaca siswa. Selain itu guru dapat mendorong siswa untuk ikut berpartisifasi dalam membaca, misalnya siswa dapat menceritakan buku atau mendeklamasikan puisi.24 f.
Prosedur Membaca Nyaring 1) Pilihlah teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan suara yang nyaring. Batasi diri anda untuk memilih teks yang berisi kurang dari 500 kata. 2) Perkenalkan teks tersebut kepada siswa. 3) Bagilah teks tersebut berdasarkan paragarfnya atau dengan cara lain, tunjuklah sejumlah siswa untuk membaca dengan suara lantang atau nyaring.
23 24
Ibid., h. 128. Ibid., h. 127.
18
4) Ketika pembacaan sedang berlangsung, hentikan pada beberapa bagian
untuk
menentukan
poin-poin
tertentu,
mengajukan
pertanyaan, atau memberi contoh. Beri kesempatan untuk melakukan diskusi singkat jika siswa memperlihatkan minat terhadap bagian tertentu. Selanjutnya bahaslah apa yang dimuat dalam teks.25 g.
Manfaat Membaca Nyaring Manfaat membaca dan pentingnya membaca nyaring untuk anakanak yaitu sebagai berikut : 1) Memberikan contoh kepada siswa proses membaca secara positif. Sebagai guru harus dapat mencontohkan proses membaca yang positif kepada siswa agar siswa dapat menirukan proses membaca positif tersebut. 2) Mengekspos siswa untuk memperkaya kosakatanya. Guru harus dapat memberikan kosakata-kosakata yang banyak agar siswa memperoleh kosakata yang belum dimilikinya dan dengan penambahahan kosakata yang diberikan oleh guru tersebut maka kosakata yang dimiliki oleh siswa akan bertambah. 3) Memberi siswa informasi baru. Sebagai guru harus update akan informasi baru, agar guru dapat memberikan informasi baru tersebut kepada siswa dengan adanya informasi baru yang diberikan oleh guru maka siswa tidak akan tertinggal dengan informasi yang baru. 4) Mengenalkan kepada siswa dari aliran sastra yang berbeda-beda. Sebagai guru harus dapat memberikan tentang sastra yang berbedabeda agar siswa mengetahui sastra-sastra yang ada.
25
Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung :Nuansa, 2011), Cet. IV, h. 152.
19
5) Memberi siswa kesempatan menyimak dan menggunakan daya imajinasinya. Sebagai guru harus bisa memberikan kesempatan kepada siswanya untuk menyimak dan mengguankan daya imajinasinya, karena dengan ada kesempatan yang diberikan guru tersebut siswa akan dapat berimajinasi sesuai dengan yang dipikirkannya.26
B. Hasil Penelitian yang Relevan Sebagai bahan penguat penelitian tentang Pengaruh Metode Reading Aloud (Membaca Nyaring) Terhadap Keterampilan Membaca Siswa peneliti mengutip penelitian yang relevan yaitu: Penelitian yang dilakukan oleh Retno Nur Aisyah yang berjudul Penggunaan Metode Reading Aloud
Untuk Meningkatkan Kemampuan
Membaca Pemahaman Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Anak Tuna Grahita Kelas X SMALB-C Setya Darma Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan metode reading aloud adalah adanya peningkatan nilai rata-rata kelas. Nilai rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa pada kondisi awal 51,00 kemudian pada siklus I meningkat menjadi 60,25 dan pada siklus II nilai rata-ratanya adalah 70,75. Indikator ketercapaian yang digunakan dalam penelitian ini terdapat pada siklus terakhir saat pembelajaran Bahasa Indonesia materi membaca pemahaman untuk siswa tuna grahita Kelas X SMALB-C Setya Darma Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 dilihat dari ketuntasan belajar dihitung dari jumlah siswa yang mampu mendapat nilai ≥ 60 yaitu 3 siswa atau 75%.
26
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. 4, h.125.
20
Penelitian Retno Nur Aisyah
memiliki persamaan dan perbedaan
dengan penelitian yang saya lakukan. Persamaannya terletak pada metode pembelajaran, mata pelajaran yang digunakan yaitu metode reading aloud pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Perbedaannya terletak pada metode yang digunakan dalam penelitian. Penelitian yang dilakukan Retno Nur Aisyah menggunakan penelitian tindakan kelas pada anak tunagrahita kelas X SMALB-C Satya Darma Surakarta, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu penelitian quasi eksperimen yang dilakukan pada siswa kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang. Penelitian yang dilakukan oleh Nuzulia Apriliani yang berjudul: “Penerapan Metode Reading Aloud (Membaca Keras) dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qura’an di SMP Negeri 10 Tambun Selatan (Penelitian tindakan kelas di kelas VIIA SMP Negeri 10 Tambun Selatan)”. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode reading aloud (membaca nyaring) dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa yang ditandai dengan perolehan nilai rata-rata post test pada akhir siklus III yiatu pada aspek kelancaran dalam membaca Al-Qur’an sebanyak 31 (60,40%) siswa, pada aspek pelafalan makhorijul huruf sebanyak 36 (78,20%) siswa dan pada aspek pelafalan tajwid sebanyak 39 (84,70%) siswa dan pada tes akhir siklus III dari perhitungan korelasi product moment yaitu terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan membaca Al-Qur’an dengan pemahaman teoritik tajwid siswa. Persamaan dari penelitian Nuzulia Apriliani dengan penelitian yang penulis susun terletak pada penggunaan Metode Reading Aloud sebagai solusi dalam menyelesaikan masalah. Hanya saja terdapat perbedaan
penelitian
antara yang dilakukan oleh Nuzulia Apriliani yaitu meneliti kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an
yang dilakukan pada siswa kelas VII SMP
Negeri 10 Tambun Selatan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas sedangkan penelitian yang penulis susun yaitu pemahaman bacaan siswa kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan penelitian quasi eksperimen.
21
Penelitian yang dilakukan oleh A. Hasan pada tahun 2012 yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al Qur’an Pada Mata Pelajaran BTA Melalui Metode Reading Aloud di Kelas III MI Kebondalem 01 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca Al Qur’an pada pra siklus nilai rata-rata 68,94, ketercapaian klasikal 48,48%, selanjutnya setelah dilakukan tindakan hasil belajar pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 71,45, ketuntasan belajar secara klasikal 63,64%. Pada siklus II nilai rata-rata 75,30 dan ketuntasan mencapai 87,88%. Kinerja guru pada siklus I dengan skor 31 (baik) dan pada siklus II dengan skor 39 (baik). Dari hasil tindakan dapat disimpulkan bahwa metode reading aloud dapat menjadi solusi dalam mengatasi kesulitan membaca Al Qur’an, dan metode reading aloud dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Baca Tulis Al Qur’an siswa kelas III MI Kebondalem 01 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Dari hasil penelitian disarankan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya seorang guru tidak terfokus pada satu atau dua metode saja, tetapi harus kreatif dengan menyajikan metode yang variatif sehingga pembelajaran menjadi menarik dan tidak membosankan supaya siswa termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Guru dapat mengembangkan metode reading aloud untuk materi yang lain sebagaivariasi penggunaan model pengajaran dalam mengajarkan mata pelajaran Baca Tulis Al Qur’an. Persamaan dari penelitian A. Hasan dengan penelitian yang penulis susun terletak pada penggunaan Metode Reading Aloud sebagai metode dalam pembelajaran. Hanya saja terdapat perbedaan
penelitian
antara yang
dilakukan oleh A. Hasan yaitu meneliti kemampuan baca tulis Al-Qur’an pada mata pelajaran BTA yang dilakukan pada siswa kelas III MI Kebondalem dengan menggunakan penelitian tindakan kelas sedangkan penelitian yang penulis susun yaitu pemahaman bacaan siswa kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan penelitian quasi eksperimen.
22
C. Kerangka Berpikir Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbahasa. Seperti halnya pada pembelajaran di sekolah dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, membaca merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki setiap siswa disamping tiga keterampilan yang lain yaitu menulis, keterampilan menyimak, dan keterampilan berbicara. Pemahaman bacaan yaitu pemahaman pembaca terhadap suatu bacaan dan dalam kegiatan membaca pembaca tidak hanya sekedar membaca saja akan tetapi harus dapat memahami isi yang terkandung dalam bacaan tersebut. Dalam kegiatan pelajaran membaca agar siswa tidak merasa jenuh dengan kegiatan pembelajaran yang monoton, maka seorang guru perlu memiliki metode yang tepat untuk membuat pembelajaran membaca menjadi lebih mudah dan lebih menyenangkan. Seiring dengan berjalannya waktu, metode-metode yang digunakan dalam pembelajaranpun terus berkembang. Salah satunya adalah metode reading aloud (membaca nyaring), yaitu sebuah metode atau strategi belajar active learning (pembelajaran akif), dengan cara guru atau siswa membaca dengan suara yang nyaring atau lantang.
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teoretis yang ada peneliti berhipotesis bahwa : H0: Tidak terdapat pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan siswa. H1: Terdapat pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil yaitu bulan Desember. Dilaksanakan di MI Nurul Huda Curug Wetan yang terletak di Jl. Madrasah Nurul Huda RT. 4/02 Desa Curug Wetan Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang pada kelas II semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
B. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan quasi eksperimen (percobaan semu), yaitu desain yang mempunyai kelompok control, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.1 Penelitian ini dilakukan dengan membagi kelompok yang diteliti menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan metode reading aloud (membaca nyaring) dan kelompok kedua adalah kelompok kontrol yang tanpa diberikan perlakuan metode reading aloud (membaca nyaring). Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah PretestPosttest Control Group Design.2 Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian diberi Pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan.
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 77. 2 Ibid., h. 76.
23
24
Adapun rancangan desain penelitiannya sebagai berikut: Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian Kelompok
Pretest
Perlakuan
Posttest
E
O1
X1
O2
K
O1
X2
O2
Keterangan : E : Kelas Eksperimen K : Kelas Kontrol XE : Kelas yang menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) XK : Kelas yang tidak menggunakan metode konvensional O1 : Tes awal yang diberikan sebelum proses belajar mengajar dan diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. O2 : Tes akhir yang diberikan setelah proses belajar mengajar dan diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
C. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita”.3 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MI Nurul Huda Curug Wetan tahun ajaran 2013-2014. Namun peneliti tidak akan mengambil jumlah populasi secara keseluruhan, melainkan hanya mengambil sampel saja, agar penelitian selesai berdasarkan rencana waktu penelitian.
3
Ronald E. Walpole, Pengantar Statistik, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1992), Cet. 3, h. 7.
25
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi.4 Sampel ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu mengambil sampel pada kelas yang tersedia tanpa melakukan simple random sampling. Sampel dari penelitian ini adalah kelas IIA MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang sebagai kelompok kontrol dan kelas IIB MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang sebagai kelompok eksperimen.
D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.5 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel Independen (bebas) Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini yaitu meode reading aloud (membaca nyaring) yang disimbolkan dengan (x). 2. Variabel Dependen (terikat) Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini yaitu pemahaman bacaan siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang disimbolkan dengan (y).
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi
dilakukan
untuk
mengamati
langkah-langkah
pembelajaran yang berlangsung pada kelas eksperimen yang menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) dan pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Instrumen yang digunakan berupa lembar ceklist observasi yang diisi oleh guru kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan.
4
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2010), h. 62. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: PT Alfabeta, 2009), h. 38. 5
26
b. Tes Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas tugas yang harus dilaksanakan oleh oeang yang dites.6 Tes digunakan untuk mengukur kemampaun siswa. Dalam tes ini menggunakan pretest dan posttest. Pretest yaitu tes yang disusun atau dirancang untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran dilakukan, sedangkan posttest adalah tes yang dilakukan setelah melakukan pembelajaran untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi dasar atau indikator disampaikan pada pembelajaran telah dikuasai oleh peserta didik. Posttest juga dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang terjadi antara tes yang dilakukan pada awal pembelajaran dengan tes yang dilakukan setelah pembelajaran. 2. Instrumen Pengumpulan Data a. Menyusun kisi-kisi instrumen Kisi-kisi adalah sebuah cetak biru (blue print), perencanaan, yang dijadikan pedoman untuk pembuatan dan perakitan soal-soal ujian.7 Kisi-kisi dibuat sebelum peneliti melakukan tes kepada objek penelitian. Peneliti membuat 20 soal untuk mengukur keterampilan (reading aloud) membaca nyaring siswa sesuai dengan indikator yang telah dikembangkan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan.
6
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012),
h. 67. 7
Burhan Nurgiantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta), h. 79.
27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrument Tes No
Indikator
Tingkat Kemampuan C1
1.
Menemukan
informasi
C2
C3
1, 2, 3, 4,
tersurat dari suatu bacaan
Jumlah Soal 10 soal
5, 14, 15, 16, 17, 18
2.
Menjawab
pertanyaan 8, 12, 20
3 soal
dengan kata tanya (apa, siapa,
bagaimana,
atau
mengapa) 3.
Menemukan rujukan kata
6, 10,
2 soal
suatu kalimat 4.
Menentukan salah
satu
antonim kata
7, 11,
2 soal
yang
terdapat di dalam kalimat 5.
Membuat
pertanyaan
berdasarkan
9, 13, 19
3 soal
jawaban
yang tersedia Jumlah total
3
15
2
20 soal
b. Uji Coba Instrumen Sebelum diberikan kepada sampel, soal terlebih dahulu diuji cobakan kepada kelas yang lebih tinggi karena siswa tersebut dianggap sudah mempelajari materinya, pada penelitian ini soal diuji cobakan di kelas IIIA yang berjumlah 37 siswa. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur validitas, reliabilitas, dan taraf kesukaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui instrumen tersebut layak atau tidaknya sebagai pengumpul data.
28
1) Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan instrument.8 Data evaluasi yang baik adalah data yang sesuai dengan kenyataan atau asli yang biasa disebut valid. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur dengan yang diharapkan. Pengujian validitas butir dalam penelitian ini menggunakan rumus product moment dari pearson.9
∑ √*
∑
(∑ ) (∑ ) (∑ ) +*∑
(∑ ) +
Keterangan: = koefisien antara variabel X dan variabel Y banyak siswa = skor item = skor total Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka harus mengetahui hasil perhitungan rhit dibandingkan rtabel Product Moment pada
= 0,05. Jika hasil perhitungan
soal tersebut valid.Jika hasil penelitian
maka maka soal
tersebut dinyatakan tidak valid. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen penelitian, dari 20 soal yang diuji cobakan semua soal valid.
8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 211. 9 Ibid., h. 213.
29
Tabel 3.3 Validitas Soal
No Soal
Nilai Validitasnya
Validitas
1
0.33
Valid
2
0.43
Valid
3
0.36
Valid
4
0.35
Valid
5
0.39
Valid
6
0.6
Valid
7
0.33
Valid
8
0.4
Valid
9
0.58
Valid
10
0.55
Valid
11
0.43
Valid
12
0.46
Valid
13
0.37
Valid
14
0.37
Valid
15
0.42
Valid
16
0.38
Valid
17
0.41
Valid
18
0.43
Valid
19
0.52
Valid
20
0.49
Valid
2) Uji Reliabilitas Reliabilitas terkait dengan keandalan alat ukur, seberapa jauh alat ukur dapat menghasilkan hasil yang kurang-lebih sama ketika diterapkan pada sampel yang sama.10
10
Sufren dan Yonathan Natanael, Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak, (Jakarta: PT Elek Media Komputindo, 2013), h. 53.
30
Adapun rumus yang digunakan utuk mengukur realibilitas dengan rumus Alpha Cronbach11 (
)(
∑
)
= reliabilitas instrumen N
= banyak butir item yang dikeluarkan
k
= banyak butir soal yang valid
∑
= jumlah varian skor tiap-tiap item = varian total Tabel 3.4 Indeks Reliabilitas12 Keterangan < 0,20
Reliabilitas sangat rendah
0,20 – 0,40
Reliabilitas rendah
0,40 – 0,70
Reliabilitas sedang
0,70 – 0,90
Reliabilitas tinggi
0,90 – 1,00
Reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen, diperoleh
sebesar 0.77. Dalam hal ini menunjukkan bahwa
instrumen tersebut memiliki reliabilitas dengan kategori yang tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa butir soal instrumen tersebut reliabel (dapat dipercaya).
11
Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 109. Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012), h. 67. 12
31
Tabel 3.5 Reliabilitas Soal Jumlah
Jumlah
Varian Item
Varian Total
3.97
14.7
r11 0.77
3) Taraf kesukaran Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut:
𝑃
𝐵 𝐽𝑆
Keterangan: P
= Indeks Kesukaran
B
= Banyaknya siswa yang menjawab soal benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes13 Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran14 Tingkat Kesukaran
Nilai P
Sukar
1,00 – 0,30
Sedang
0,31 – 0,70
Mudah
0,71 – 1,00
Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal instrumen penelitian, diperoleh 10 butir soal dengan tingkat kesulitan “sedang”, dan 10 butir soal dengan tingkat kesulitan “mudah”.
13 14
Opcit., h. 207-208 Ibid., h. 182.
32
4) Daya pembeda Daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Adapun rumus untuk menentukan daya pembeda yaitu sebagai berikut:15
Dimana : Daya pembeda = Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar = Banyaknya peserta kelompok atas = Banyaknya peserta kelompok bawah =
= proposi peserta kelompok atas yang menjawab benar
=
= proposi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Dengan klasifikasi daya pembedanya sebagai berikut: Tabel 3.7 Daya Pembeda16
15
Klasifikasi Daya Beda
Kriteria
0,00 – 0,20
Jelek
0,20 – 0,40
Cukup
0,40 – 0,70
Baik
0,70 – 1,00
Sangat Baik
Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 109.h.211-213. 16 Ibid., h. 218
33
Berdasarkan hasil perhitungan uji daya pembeda butir soal instrumen, diperoleh 2 butir soal dengan daya beda “jelek”, yaitu soal no. 7 dan 13, 13 butir soal dengan daya beda “cukup” yaitu no. 1, 2, 3, 4, 5, 8 10, 11, 14, 15, 16, 17, 20, dan 5 butir soal dengan daya beda “baik” yaitu no. 6, 9, 12, 18 dan 19. Tabel 3.7 Rekapitulasi Analisis Butir Soal No
Validitas
Taraf Kesukaran
Soal
Daya
Keterangan
Pembeda
1
Valid
Sedang
Cukup
Digunakan
2
Valid
Mudah
Cukup
Digunakan
3
Valid
Sedang
Cukup
Digunakan
4
Valid
Mudah
Cukup
Digunakan
5
Valid
Mudah
Cukup
Digunakan
6
Valid
Sedang
Baik
Digunakan
7
Valid
Sedang
Jelek
Digunakan
8
Valid
Mudah
Cukup
Digunakan
9
Valid
Sedang
Baik
Digunakan
10
Valid
Sedang
Cukup
Digunakan
11
Valid
Sedang
Cukup
Digunakan
12
Valid
Mudah
Baik
Digunakan
13
Valid
Mudah
Jelek
Digunakan
14
Valid
Mudah
Cukup
Digunakan
15
Valid
Mudah
Cukup
Digunakan
16
Valid
Mudah
Cukup
Digunakan
17
Valid
Mudah
Cukup
Digunakan
18
Valid
Mudah
Baik
Digunakan
19
Valid
Sedang
Baik
Digunakan
20
Valid
Sedang
Cukup
Digunakan
34
Berdasarkan tabel diatas yaitu dari 20 soal yang diujikan semua soal valid, oleh karena itu peneliti menggunakan semua soalnya.
F. Teknik Analisis Data Untuk
mendapatkan
hipotesis
penelitian
dari
data
yang
diperoleh,dilakukan perhitungan statistik dan membandingkan keterampilan membaca siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Perhitungan statistik meliputi uji persyaratan analisis dan uji hipotesis. Uji persyaratan analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Uji Prasyarat Analisiss 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak. Analisis data ini menggunakan SPSS for Windows version 16.0 dengan menggunakan teknik Shapiro-Wilk. Syarat suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal adalah jika signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Untuk mengetahui homogenitas suatu data, dalam peneliltian ini peneliti menggunakan bantuan program komputer SPSS 16.0 pada Analiyze-Compare Means-One-way ANOVA. 3. Uji Hipotesis Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan uji normalitas dan homogenitas, apabila data populasi berdistribusi normal dan data populasi homogen maka dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan siswa dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
35
Untuk uji hipotesis, peneliti menggunakan SPSS 16.0 for Windows yaitu dengan teknik analisis Paired Sample T-Test. Taraf signifikan uji sampel bebas Paired-Samples T Test adalah 0,05 sedangkan convidence interval 95%. Uji hipotesis dengan uji kesamaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata secara signifikan antara hasil posttest dua sampel penelitian. Jika signifikansi (2-tailed) dibawah 0,05 maka hasilnya signifikan atau hipotesis diterima, akan tetapi sebaliknya jika signifikansi (2-tailed) lebih besar dari probabilitas diatas 0,05 maka hasinya tidak signifikan sehingga hipotesis ditolak.
G. Hipotesis Statistik Dalam penelitian ini hipotesis statistik yang digunakan adalah: H0 = μ1 = μ2 H1 = μ1 ≠ μ2 Keterangan : μ1
=
Rata-rata pemahaman bacaan dengan menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring)
μ1
= Rata-rata
pemahaman bacaan dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI Nurul Huda 1. Lokasi Madrasah MI Nurul Huda Curug Wetan berdiri pada tahun 2004, yang memiliki luas tanah 840 M2 dan luas bangunan 250 M2. MI Nurul Huda Curug Wetan beralamat di Jalan Madrasah Nurul Huda RT. 04/02 Desa Curug Wetan Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang Provinsi Banten dan sudah terakreditasi B sejak tahun 2008. 2. Visi, Misi dan Tujuan MI Nurul Huda Visi MI Nurul Huda “Terwujudnya siswa yang berakhlaqul karimah, unggul dalam prestasi dan mandiri” Misi MI Nurul Huda Untuk mewujudkan visi diatas, ada beberapa misi yang menjadi komitmen Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda Curug Wetan, yaitu: -
Mengembangkan pemahaman, pengayatan dan pengalaman ajaran islam.
-
Mendidik siswa agar memiliki akhlak mulia, iman yang mantap, iptek yang luas dengan pendekatan siswa aktif, Inovatif kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM).
-
Mewujudkan lulusan yang cerdas, kompetitif dan berakhlakul karimah.
-
Mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berbudi pekerti luhur.
-
Meningkatkan mutu pendidikan yang mengintegrasikan sistem nilai, agama dan budaya dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
-
Mengembangkan seluruh potensi siswa secara optimal dalam bidang akademis maupun non-akademis.
-
Membina siswa berfikir kreatif, kritis, pemberani dan tangung jawab dalam proses pembelajaran.
36
37
Tujuan Madrasah Tujuan umum pendidikan nasional yaitu untuk mengembanngkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Undang-undang No. 20 Tahun 2003). Adapun tujuan pendidikan MI Nurul Huda Curug Wetan adalah: a. Tujuan Umum Tujuan umum MI Nurul Huda Curug Wetan adalah mempersiapkan siswa berprestasi dalam berbagai hal dan dapat menghayati dan mengamalkan keteladanan akhlak Rasulullah SAW. b. Tujuan Khusus 1) Meraih prestasi di segala bidang. 2) Mencetak generasi muda yang Qur’ani. 3) Memiliki dasar-dasar pengetahuan umum dan agama. 4) Memiliki kemampuan dasar dalam mengembangkan kemandirian masa depan. 5) Memiliki budaya disiplin yang tinggi. 6) Memiliki kemampuan dalam membaca Al-Qur’an. 7) Melanjutkan pendidikan ke
sekolah-sekolah lanjutan yang
berkualitas. 8) Mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dalam pembiasaan kehidupan sehari-hari. 9) Mengembangkan potensi bakat dan minat yang dimiliki. 10) Memiliki kemampuan mengapresiasi dalam bidang seni. 11) Memiliki sikap kemandirian.
38
3. Struktur Organisasi Struktur organisasi MI Nurul Huda Curug Wetan Ketua Yayasan Drs. H. Khaerudin, SH, M.Hum
Ketua Komite
Kepala Madrasah
Ahmad Jamaludin
Hj. Khaeroyaroh, S. Ag
Bendahara Agus Hidayat, S.Pd.I
PKM Kurikulum
PKM Kesiswaan
PKM BK
UR. Sarana
Rohimatul K, S.Pd.I
Arief Kurniawan, S.Pd.I
Okta Dwi Wulandari, S.Pd.I
Omah
Pem. Karate
Pem. Pramuka
Pem. Qasidah
H.M. Hidayatul Husna, SE
Ahmad Jazuli
Dian Fitriana S.
Pem. Angklung & Pianika Juhaeni, S.Pd.I
Guru Kelas Guru Bidang Studi Siswa-siswi
39
4. Guru dan Tenaga Kependidikan Guru-guru di MI Nurul Huda Curug Wetan berjumlah 22 orang. Adapun data Guru MI Nurul Huda Curug Wetan adalah sebagai berikut:
No
Nama
Mata Pelajaran yang Diampu
1
Rohimatul Kholidah
Guru Kelas
2
Hj. Khaeroyaroh
Bahasa Arab
3
Hj. Siti Nikmah
Guru Kelas
4
M. Hidayatul Husna
Bahasa Arab
5
Tati Juliastati
Qur’an Hadits
6
Agus Hidayat
Penjaskes
7
Siti Rohyati
Guru Kelas
8
Agus Adihardi
Fikih & TIK
9
Dian Fitriana Sari
Guru Kelas
10
Omah
Penjaskes
11
Juhaeni
Guru Kelas
12
Fasikha
BTQ
13
Himatul Aliyah
Guru Kelas
14
Riska Sakinah
Bahasa Inggris
15
Nurma Hasanatunnisa
Akidah Akhlak & B. Inggris
16
Okta Dwi Wulandari
Guru Kelas
17
Diah Widiasari
Guru Kelas
18
Arief Kurniawan
Guru Kelas
19
Siti Sadiah
Bahasa Arab
20
Rifkoh
Guru Kelas
21
Listianti Mawadah
Guru Kelas
22
Siti Choeriyah
Guru Kelas
40
5. Jumlah Siswa Siswa-siswi di MI Nurul Huda Curug Wetan No
Kelas
Jumlah Rombel
Jumlah Siswa
1
I
2
84
2
II
2
90
3
III
2
87
4
IV
2
70
5
V
2
64
6
VI
2
75
Jumlah seluruh siswa
470 siswa
6. Sarana dan Prasarana No Jenis Perpustakaan
Jumlah Ruang
1
Ruang kelas
6
2
Mesjid/Musholla
1
3
Laboratorium Komputer
1
4
Tempat Olah Raga
1
5
Ruang Guru
1
6
Ruang Tata Usaha
1
B. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilalakukan di MI Nurul Huda Curug Wetan. Setiap kelas terdiri dari 2 rombel. Peneliti mengambil sampel penelitian yaitu pada kelas II yang terdiri dari 90 siswa. Kelas IIA dijadikan sebagai kelompok kontrol dan kelas IIB dijadikan sebagai kelompok eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan siswa kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang tahun pelajaran 2013/2014.
41
Sebelum peneliti melakukan proses pembelajaran terhadap kedua kelompok yang diberi perlakuan berbeda, peneliti memberikan pretest berupa soal pilihan ganda dengan jumlah 20 soal. Pretest yang dilakukan yaitu untuk menguji kesamaan varian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dari kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelompok ini memiliki kemampuan awal yang sama, terbukti dari varian yang tidak jauh berbeda diantara kedua kelas tersebut. Kelompok
kontrol
merupakan
kelompok
yang
melaksanakan
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode konvensional, sedangkan kelompok eksperimen adalah kelompok yang melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring). Setelah kedua kelompok selesai melaksanakan proses pembelajaran yang dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, kemudian dilanjutkan dengan tahap akhir yaitu pemberian posttest terhadap kedua kelompok tersebut untuk mengetahui perbandingan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
C. Hasil Penelitian Adapun daftar nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Siswa A B C D E F G H
Pretest 65 65 35 35 65 65 35 50
Posttest 65 80 50 70 80 90 60 55
42
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI AJ AK AL AM AN AO AP AQ AR AS Jumlah Rata-rata
35 65 55 40 60 60 50 40 35 70 65 55 65 50 55 35 50 65 60 65 50 30 45 60 20 70 65 70 55 70 55 70 40 60 50 55 50 2405 53.44
60 70 65 55 75 60 55 50 50 75 70 70 70 55 80 55 65 85 75 70 75 35 50 70 25 75 70 80 60 70 60 70 55 75 55 60 65 2910 64.67
43
Tabel 4.2 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH
Pretest 50 25 70 25 65 45 45 40 55 60 20 50 65 40 65 55 60 70 70 80 60 20 35 50 25 55 60 40 60 50 55 60 50 60
Posttest 50 40 65 45 60 55 60 50 60 65 30 60 75 40 70 65 70 75 70 80 65 35 50 55 30 55 60 45 70 50 70 60 50 55
44
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
AI AJ AK AL AM AN AO AP AQ AR AS Jumlah Rata-rata
55 65 60 50 30 60 65 70 55 70 55 2370 52.667
55 65 65 50 35 75 70 70 65 75 55 2615 58.111
D. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Dalam penelitian ini dibagi dua kelompok yaitu kelopok eksperimen yang dalam proses pembelajaran menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring), sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensioanl. Sebelum masingmasing kelompok diberikan perlakuan yang berbeda kedua kelompok tersebut diberikan pretest berupa soal pilihan ganda. Hasil analisis deskripsi data pretest kelompok eksperimen dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
45
Tabel 4.3 Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen
N
Valid Missing
45 0
Mean
53.44
Median
55.00
Mode
65.00
Std. Deviation
1.291
Variance
166.843
Range
50.00
Minimum
20.00
Maximum
70.00
Sum
2405
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa untuk hasil pretest kelompok eksperimen, diperoleh data sebanyak 45 dengan jumlah data 2405. Nilai mean/rata-rata pretest eksperimen adalah 53.44 dengan varian 166.843 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 1.291. Nilai maximum/terbesar adalah 70.00 dan nilai minimum/terkecil adalah 20.00, maka range/rentang nilai pada data pretest kelompok eksperimen adalah 50.00. Median pada data pretest kelompok eksperimen adalah 55.00 dan modus pada data pretest kelompok eksperimen adalah 65.00.
46
Data pretest kelompok eksperimen dapat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen Nilai
Frekuensi
Frekuensi %
20
1
2.2
30
1
2.2
35
6
13.3
40
3
6.7
45
1
2.2
50
7
15.6
55
6
13.3
60
5
11.1
65
10
22.2
70
5
11.1
Total
45
100.0
47
Selain dalam bentuk tabel data pretest kelompok eksperimen, juga disajikan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut: Gambar 4.1 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelompok Eksperimen 12 10 8 6 4 2 0 Nilai 20
Nilai 30
Nilai 35
Nilai 40
Nilai 45
Nilai 50
Nilai 55
Nilai 60
Nilai 65
Nilai 70
Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 20, 30 dan 45 masingmasing sebanyak 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 35 dan 55 masingmasing sebanyak 6 orang, siswa yang memperoleh nilai 40 sebanyak 3 orang, siswa yang memperoleh nilai 60 dan 70 masing-masing sebanyak 5 orang, siswa yang memperoleh nilai 50 sebanyak 7 orang dan siswa yang memperoleh nilai 65 sebanyak 10 orang.
48
Hasil analisis deskripsi data pretest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 4.5 Deskripsi Data Pretest Kelompok Kontrol N
Valid
45
Missing
0
Mean
52.67
Median
55.00
Mode
60.00
Std. Deviation
1.463
Variance
214.318
Range
60.00
Minimum
20.00
Maximum
80.00
Sum
2370
Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa untuk hasil pretest kelompok kontrol, diperoleh data sebanyak 45 dengan jumlah data 2370. Nilai mean/rata-rata pretest kontrol adalah 52.67 dengan varians 214.318 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 1.463 Nilai maximum/terbesar adalah 80.00 dan nilai minimum/terkecil adalah 20.00, maka range/rentang nilai pada data pretest kelompok kontrol adalah 60.00. Median pada data pretest kelompok kontrol adalah 55.00 dan modus pada data pretest kelompok kontrol adalah 60.00.
49
Data pretest kelompok kontrol dapat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelompok Kontrol Nilai
Frekuensi
Frekuensi %
20
2
4.4
25
3
6.7
30
1
2.2
35
1
2.2
40
3
6.7
45
2
4.4
50
6
13.3
55
7
15.6
60
9
20.0
65
5
11.1
70
5
11.1
80
1
2.2
Total
45
100.0
50
Selain dalam bentuk tabel data pretest kelompok kontrol, juga disajikan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut: Gambar 4.2 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelompok Kontrol 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilsi Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 80
Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 30, 35, dan 80 masing-masing sebanyak 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 20 dan 45 masing-masing sebanyak 2 orang, siswa yang memperoleh nilai 25 dan 40 masing-masing sebanyak 3 orang, siswa yang memperoleh nilai 65 dan 70 masing-masing sebanyak 5 orang, siswa yang memperoleh nilai 50 sebanyak 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 55 sebanyak 1 orang dan siswa yang memperoleh nilai 60 sebanyak 9 orang.
51
2. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Setelah dilaksanakan pretest kemudian siswa diberikan posttest yang dimaksudkan untuk melihat hasil pencapaian pembelajaran kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil analisis deskripsi data posttest eksperimen dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen N
Valid
45
Missing
0
Mean
64.67
Median
65.00
Mode
70.00
Std. Deviation
1.263
Variance
159.545
Range
65.00
Minimum
25.00
Maximum
90.00
Sum
2910
Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa untuk hasil posttest kelompok eksperimen, diperoleh data sebanyak 45 dengan jumlah data 2910. Nilai mean/rata-rata posttest eksperimen adalah 64.67 dengan varians 159.545 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 1.263 Nilai maximum/terbesar adalah 90 dan nilai minimum/terkecil adalah 25, maka range/rentang nilai pada data posttest kelompok eksperimen adalah 65. Median pada data posttest kelompok eksperimen adalah 65.00 dan modus pada data posttest kelompok kontrol adalah 70.
52
Data posttest kelompok eksperimen dapat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen Nilai
Frekuensi
Frekuensi %
25
1
2.2
35
1
2.2
50
4
8.9
55
7
15.6
60
6
13.3
65
4
8.9
70
10
22.2
75
6
13.3
80
4
8.9
85
1
2.2
90
1
2.2
Total
45
100.0
53
Selain bentuk tabel data posttest kelompok eksperimen, juga digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut: Gambar 4.3 Grafik Histogram Nilai Posttest Kelompok Eksperimen 12 10 8 6 4 2 0 Nilai 25
Nilai 35
Nilai 50
Nilai 55
Nilai 60
Nilai 65
Nilai 70
Nilai 75
Nilai 80
Nilai 85
Nilai 90
Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 25, 35, 85 dan 90 masingmasing sebanyak 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 50, 65 dan 80 masing-masing sebanyak 4 orang, siswa yang memperoleh nilai 60 dan 75 masing-masing sebanyak 6 orang, siswa yang memperoleh nilai 55 sebanyak 7 orang, dan siswa yang memperoleh nilai 70 sebanyak 10 orang.
54
Tabel 4.9 Deskripsi Data Posttest Kelompok Kontrol
N
Valid
45
Missing
0
Mean
58.11
Median
60.00
Mode
65.00
Std. Deviation
12.671
Variance
160.56
Range
50.00
Minimum
30.00
Maximum
80.00
Sum
2615
Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa untuk hasil posttest kelompok kontrol, diperoleh data sebanyak 45 dengan jumlah data 2615. Nilai mean/rata-rata posttest kontrol adalah 58.11 dengan varians 160.56 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 12.671 Nilai maximum/terbesar adalah 80.00 dan nilai minimum/terkecil adalah 30.00, maka range/rentang nilai pada data posttest kelompok kontrol adalah 50.00. Median pada data posttest kelompok kontrol adalah 60.00 dan modus pada data posttest kelompok kontrol adalah 65.00.
55
Data posttest kelompok kontrol dapat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelompok Kontrol Nilai
Frekuensi
Frekuensi %
30
2
4.4
35
2
4.4
40
2
4.4
45
2
4.4
50
6
13.3
55
6
13.3
60
6
13.3
65
7
15.6
70
7
15.6
75
4
8.9
80
1
2.2
Total
45
100.0
56
Selain bentuk tabel data posttest kelompok kontrol, juga digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut: Gambar 4.4 Grafik Histogram Nilai Posttest Kelompok Kontrol 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Nilai 30
Nilai 35
Nilai 40
Nilai 45
Nilai 50
Nilai 55
Nilai 60
Nilai 65
Nilai 70
Nilai 75
Nilai 80
Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 30, 35, 40, dan 45 masingmasing sebanyak 2 orang, siswa yang memperoleh nilai 50, 55 dan 60 masing-masing sebanyak 6 orang, siswa yang memperoleh nilai 65 dan 70 masing-masing sebanyak 7 orang, siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 4 orang dan siswa yang memperoleh nilai 80 sebanyak 1 orang. E. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat, maka data akan diolah dengan uji hipotesis. Namun sebelumnya, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
57
1. Pengujian Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas 1) Uji Normalitas Pretest Adapun uji normalitas dilakukan yaitu untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam perhitungan uji normalitas ini peneliti menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows dengan menggunakan metode Shapiro-Wilk. Adapun analisis dan kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut : 1) Hipotesis yang diuji adalah : H0
: Data berasal dari distribusi normal
H1
: Data tidak berasal dari distribusi normal
2) Kriteria pengujian yaitu : a) Jika signifikansi Shapiro-Wilk > 0.05 maka terima H0 b) Jika signifikansi Shapiro-Wilk < 0.05 maka tolak H0 Hasil uji homogenitas data pretest dari kedua sampel penelitian dapat disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Pretest Shapiro-Wilk Kelompok Statistic
df
Sig.
1. Eksperimen
.918
45
.051
2. Kontrol
.926
45
.070
Pretest
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa signifikansi pada data pretest kelompok eksperimen sebesar 0.004, dan data pretest kelompok kontrol memperoleh nilai signifikansi sebesar 0.007. Dalam hal ini signifikansi kedua kelompok tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi (0.051 dan 0.070 < 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua kelompok tersebut berdistribusi normal.
58
2) Uji Normalitas Posttest Uji homogenitas juga dilakukan pada data hasil posttest. Data hasil posttest didapat dari nilai tes yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan yaitu metode reading aloud (membaca nyaring) untuk kelompok eksperimen dan metode konvensional untuk kelompok kontrol. Dalam perhitungan uji normalitas ini peneliti juga menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows dengan menggunakan metode Shapiro-Wilk. Adapun analisis dan kriteria pengujian hipotesis uji normalitas adalah sebagai berikut : 1) Hipotesis yang diuji adalah : H0
: Data berasal dari distribusi normal
H1
: Data tidak berasal dari distribusi normal
2) Kriteria pengujian yaitu : a) Jika signifikansi Shapiro-Wilk > 0.05 maka terima H0 b) Jika signifikansi Shapiro-Wilk < 0.05 maka tolak H0 Hasil uji data posttest dari kedua sampel penelitian dapat disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Posttest Shapiro-Wilk Kelompok Statistic
df
Sig.
1. Eksperimen
.950
45
.051
2. Kontrol
.952
45
.063
Posttest
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada data posttest kelompok eksperimen adalah 0.51, sedangkan pada data posttest kelompok kontrol nilai signifikansi sebesar 0.63. Dalam hal ini perolehan nilai signifikansi lebih besar dari taraf signifikansi (0.051 dan 0.063 > 0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data posttest kedua kelompok berdistribusi normal.
tersebut
59
b. Uji Homegenitas 1) Uji Homogenitas Pretest Setelah data dari kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya mencari nilai homogenitas varian pretest dan posttest dari kedua kelompok tersebut. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil kedua kelompok memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak. Data yang akan diuji homogenitasnya adalah data hasil pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika signifikansinya lebih dari 0,05. Analisis ini menggunakan program SPSS 16.0 for Windows yaitu One Way Anova. Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Pretest
Levene Statistic
df1
df2
Sig.
.211
1
88
.647
Berdasarkan hasil uji homogenitas data pretest di atas, menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya adalah 0,647. Maka dengan hasil uji homogenitas di atas dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda yaitu 0,647 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest homogen.
60
2) Uji Homogenitas Posttest Uji homogenitas juga dilakukan pada data hasil posttest. Data hasil posttest didapat dari nilai tes yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan yaitu metode reading aloud (membaca nyaring) untuk kelompok eksperimen dan
metode
konvensional
untuk
kelompok
kontrol.
Kriteria
pengambilan keputusan adalah signifikansinya lebih dari 0,05. Analisis ini menggunakan program SPSS 16.0 for Windows yaitu One Way Anova. Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Posttest Levene Statistic
df1
df2
Sig.
.059
1
88
.808
Berdasarkan hasil uji homogenitas data posttest di atas, menunjukkan bahwa signifikansinya adalah 0,808. Dari hasil uji homogenitas di atas dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda yaitu 0,808 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data hasil posttest homogen. 2. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan uji persyaratan analisis data. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan T-Test bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata tes pemahaman bacaan antara kelompok eksperimen yang menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional. Analisis data dengan T-Test menggunakan program SPSS 16.0 for Windows yaitu Paired Sample Test.
61
Kriteria pengujian yaitu jika signifikansi T-Test > 0,05 maka H0 diterima dan jika signifikansi T-Test < 0,05 maka tolak H0 atau terima H1. Tabel di bawah ini merupakan hasil dari perbedaan rata-rata tes membaca pemahaman antara kelompok eksperimen yang menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran.
Tabel 4.15 Hasil Uji T-Test Paired Differences 95% Confidence Mean
Std. Deviation
Std.
Interval of the
Error
Difference
Eksperimen Kontrol
6.55556
df
Sig. (2-tailed)
Mean Lower
Posttest
t
Upper
17.38081 2.59088 1.33397 11.77714 2.530 44
.015
Berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dipaparkan di bab II, bahwa: H0:
Tidak terdapat pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan siswa.
H1:
Terdapat pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan siswa. Berdasarkan tabel 4.15 pada sig. (2-tailed) adalah 0,001. Dari kriteria
pengujiannya, jika nilai probabilitas pada signifikansi lebih besar dari taraf signifikansi 0.05 H0 diterima. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi (0.015 < 0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima, dan
terdapat perbedaan yang signifikan nilai pembelajaran Bahasa Indonesia kelas eksperimen dengan menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) dan kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional.
62
F. Pembahasan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan di MI Nurul Huda Curug Wetan pada tahun pelajaran 2013/2014 dijelaskan bahwa sampel dibedakan menjadi dua kelompok yaitu, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada awal pelajaran, kedua kelompok tersebut diberikan soal pretest yang sama, pretest disini berfungsi sebagai tolak ukur pemahaman siswa dan persiapan terhadap pelajaran yang akan disampaikan. Dari hasil nilai pretest yang dilakukan, hasil dari kedua kelompok memiliki nilai yang tidak jauh berbeda terlihat dari nilai pretest kelompok eksperimen dengan nilai tertinggi 70 dan kelompok kontrol dengan nilai tertinggi adalah 80, nilai terendah kelompok eksperimen 20 dan nilai terendah kelompok kontrol 20, sedangkan nilai rata-rata kelompok eksperimen 53.44 dan nilai rata-rata kelompok kontrol 52.67. Setelah dilakukan pretest pada pertemuan pertama, kemudian kedua kelompok penelitian diberi perlakuan yang berbeda selama dua kali pertemuan.
Pada
kelompok
eksperimen
dalam
proses
pembelajaran
menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) dan kelompok kontrol dengan menggunakan metode konvensional. Namun, setelah dilakukan penelitian peningkatan nilai dapat dilihat dari hasil posttest siswa. Kelas eksperimen mendapatkan nilai 90 untuk nilai tertinggi, 25 untuk nilai terendah, dan 64.67 untuk nilai rata-ratanya. Sedangkan hasil posttest yang didapatkan dari kelas kontrol yaitu 80 untuk nilai tertinggi, 30 untuk nilai terendah, dan 58.11 untuk
nilai rata-rata.
Dengan demikian setelah perlakuan menunjukkan adanya pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan, dimana kelas eksperimen menunjukkan nilai yang lebih baik daripada kelas kontrol. Karena dalam metode reading aloud (membaca nyaring) siswa dilatih untuk percaya diri.
63
Henry Guntur Tarigan telah menjelaskan, membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang. Penjelasan lain yaitu menurut Isah Cahyani dan Hodijah, dalam belajar bahasa kegiatan membaca nyaring atau bersuara sangat besar kontribusinya terhadap belajar berbicara. Melalui membaca bersuara murid belajar mengucapkan bunyi-bunyi bahasa yang dipelajarinya dengan benar. Bahkan murid bukan hanya belajar mengucapkan bunyi-bunyi bahasa yang dipelajarinya, akan tetapi belajar mengucapkan kelompok kata, kalimat, dan mengucapkan suatu wacana utuh dengan benar melalui membaca bersuara. Kaitan antara penelitian yang dilakukan dengan pendapat para ahli di atas yaitu dalam membaca nyaring siswa tidak hanya sekedar menyuarakan tulisan saja akan tetap siswa dituntut untuk memahami isi dari bacaan tersebut. Selian itu dalam pembelajaran dengan menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) yang dilakukan oleh peneliti, siswa juga diajarkan dalam pengucapan bunyi-bunyi bahasa dengan benar, antara lain ketika siswa membaca harus dapat membaca dengan jelas, lancar, dan tidak terbata-bata. Pada penerapan metode reading aloud (membaca nyaring) peneliti mengalami sedikit kendala yaitu berkaiatan dengan ketika guru meminta dari beberapa siswa untuk membacakan buku cerita dengan judul yang berbeda, hampir seluruh siswa menginginkan untuk membacakan buku cerita di depan kelas dengan suara nyaring sesuai dengan yang telah dicontohkan oleh guru. Pembelajaran dengan menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) buku-buku cerita yang menarik dan yang belum pernah siswa baca merupakan faktor penunjang pembelajaran dan siswa antusias dikarenakan siswa ingin mengetahui isi dari buku cerita tersebut. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) juga dapat menambah nilai karakter kepercayaan diri pada siswa.
64
Berbeda dengan Kelompok kontrol yaitu kelas II A yang dalam kegiatan
pembelajaran
menggunakan
metode
konvensional.
Dalam
pembelajaran ini guru berperan lebih aktif dari pada siswa dikarenakan guru yang menjadi pusat utama dalam proses pembelajaran. Guru yang lebih mendominasi di dalam kelas dan juga segala hal yang bersangkutan dengan kegiatan pembelajaran, siswa hanya duduk dan berperan pasif mendengarkan penjelasan dari guru. Penggunaan metode konvensional terlihat lebih monoton dibandingkan dengan menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring). Hal ini mengakibatkan kurang berkembangnya pengetahuan dan kemampuan siswa karena siswa mendapatkan informasi hanya dari guru semata. Dari perhitungan statistik yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) berpengaruh terhadap pemahaman bacaan siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa terdapat pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan siswa kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang Tahun Pelajaran 2013/1014. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata posttest antara kedua kelompok yaitu dengan perolehan rata-rata kelas eksperimen sebesar 70.50 dan rata-rata kelas kontrol sebesar 56.00, uji hipotesis pada data posttest dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows yang menghasilkan
kelompok
eksperimen
dan
kelompok
kontrol
signifikansinya 0,015 < 0,05 maka H1 dapat diterima dan H0 ditolak.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi guru, guru diharapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) sebagai alternatif pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dengan yang hanya menggunkan metode konvensional. 2. Bagi siswa, sebaiknya situasi dan kondisi siswa harus lebih terkontrol agar pembelajaran yang terjadi bisa berlangsung dengan baik. 3. Bagi peneliti, sebaiknya peneliti bisa mengatur waktu selama pembelajaran sehingga pembelajaran yang berlangsung dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 4. Bagi sekolah, perlu diupayakan sarana maupun prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran.
65
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya, SBM Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia. 2005. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2006. . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2006. Cahyani, Isah dan Hodijah. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung : UPI PRESS. 2007. Echols, M. John dan Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : PT Gramedia. 2005. Iskandarwassid dan Dadang Suhendar. Strategi Perkembangan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2011. Jihad, Asep dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. 2012. Masitoh dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia. 2009. Nurgiantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara. 2009. Resmini, Novi. dan Dadan Juanda. Pendidikan Bahasa Dan Sastra Di Kelas Tinggi. Bandung : UPI Press. 2007. Saddhono, Kundharu dan St. Y. Slamet. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Bandung: Karya Putra Darwati. 2012. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana. 2009.
66
67
Satriawati, Gusni Pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP”, dalam Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika.
Silberman, L. Melvin. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung :Nuansa. 2011. Sufren dan Yonathan Natanael. Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak. Jakarta: PT Elek Media Komputindo. 2013. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabeta. 2009. , Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta, 2010. Tarigan, Henry Guntur. Membaca Sebagai Suatu Tinjauan Berbahasa. Bandung : Angkasa. 2008. Trelease, Jim Read Aloud Handbook Mencerdaskan Anak Dengan Membacakan Cerita Sejak Dini. Jakarta: Hikmah PT Mizan Publika. 2008. UUD RI Nomor 20 Tahun 2003, BAB II PASAL 3, Tentang Sisdiknas dan Peraturan PemerintahRI Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar. Bandung: Citra Umbara. 2008. Walpole, Ronald E. Pengantar Statistik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. 1992 http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2013, Pukul 20:00 WIB. http://supardi-uncen.blogspot.com/2010/01/bab-5-membaca-nyaring.html. Diakses pada tanggal 09 Oktober 2013. Pukul 22:19.
68 Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah
: MI Nurul Huda
Mata Pelajara
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: II (Dua)/2 (Dua)
Pertemuan Ke
: 1 (Satu)
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi (Membaca) Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca dalam hati B. Kompetensi Dasar Membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat C. Indikator 1.
Menemukan informasi tersurat dari suatu bacaan
2.
Menjawab pertanyaan dengan kata Tanya (apa, siapa, bagaimana atau mengapa)
3.
Menemukan rujukan kata suatu kalimat
D. Tujuan 1. Siswa mampu menemukan informasi tersurat dari suatu bacaan 2. Siswa mampu Menjawab pertanyaan dengan kata Tanya (apa, siapa, bagaimana atau mengapa) 3. Siswa mampu menemukan rujukan kata suatu kalimat E. Materi pokok pembelajaran Rumahku Dekat Stasiun Namaku Fadillah. Aku biasa dipanggil Dillah. Rumahku berada di dekat stasiun kereta api. Setiap hari selalu ramai.
69
Ibuku berjualan makanan di kantor stasiun. Sepulang sekolah aku selalu membantu ibu. Tugasku memberihkan peralatan makanan. Aku senang melakukannya. Banyak sekali pengunjungnya.
Jam dua siang aku pulang. Aku tidur siang. Setelah itu aku bermain sebentar. Aku juga belajar dengan teman-temanku.
Stasiun selalu ramai. Sampai larut malam tidak pernah sepi. Aku tidak merasa terganggu. Aku sudah terbiasa hidup disana. F. Metode Pembelajaran Reading Aloud (Membaca Nyaring) G. Langkah Pembelajaran Kegiatan awal Pendahuluan (5 menit) Prosedur Membaca
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Nyaring - Guru
mengucapkan - Siswa
salam
salam
menjawab - Religius
- Guru meminta siswa untuk berdoa - Guru siswa
- Religius - Siswa berdoa bersama - Perhatian
mengabsen - Siswa memperhatikan
- Guru memberikan ice - Siswa breaking
mengikuti - Motivasi
kegiatan ice breaking
70
- Guru menyampaikan - Siswa tujuan pembelajaran
menyimak - Rasa
tujuan pembelajaran
ingin
tahu
Kegiatan Inti Eksplorasi (25) Prosedur Membaca
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Nyaring -
- Guru
Tahap Pemilihan
menunjukkan -
teks
dan memilih teks yang
yang
cukup
cukup menarik untuk
menarik
untuk
dibaca
dibaca
Siswa
- Disiplin
memperhatikan
dengan
suara
yang
nyaring -
- Guru memperkenalkan -
Tahap Memperkenalkan
teks tersebut kepada
teks
siswa
tesebut
kepada siswa
dengan
Siswa menyimak
- Rasa
ingin
tahu
cara
membacakannya
Elaborasi (25 menit) Prosedur Membaca
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Nyaring -
- Guru
Tahap
membagikan - Siswa menerima teks - Disiplin
Membagikan teks
teks
tersebut
berdasarkan paragraf
berdasarkan paragrafnya
atau
dengan cara lain
tersebut
berdasarkan paragraf
71
-
- Guru
Tahap Menunjuk beberapa untuk
siswa membaca
dengan
suara
nyaring -
menunjuk - Siswa yang ditunjuk - Tanggung
beberapa siswa untuk
untuk
membacakan
teks
teks
membacakan berdasarkan
yang sudah dibagikan
paragraf
berdasarkan
depan kelas
paragraf
jawab
maju
ke
di depan kelas - Guru
Tahap
menghentikan - Siswa
Ketika pembacaan
pada beberapa bagian
pertanyaan
sedang
ketika
pembacaan
contoh
berlangsung
untuk
mengajukan
hentikan
pada
beberapa
bagian
pertanyaan
pembacaan
dan
diberi - Tekun dan ketika sedang
berlangsung
memberikan contoh
untuk menentukan poin-poin tertentu, mengajukan pertanyaan,
atau
memberi contoh
Konfirmasi (10 menit) Prosedur Membaca
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa menanyakan
- Rasa ingin
Nyaring - Guru memberikan
-
kesempatan kepada
hal-hal yang belum
siswa untuk bertanya
dipahami
tahu
mengenai materi yang belum dipahami
- Guru memberikan soal kuis
-
Siswa menjawab soal kuis
- Tekun
72
- Guru membahas soal kuis
membahas - Rasa ingin
soal kuis
- Guru bersama dengan siswa
Siswa
menyimpulkan
pembelajaran
Siswa
tahu bersama- - Tanggung
sama dengan guru
jawab
menyimpulkan pembelajaran
Penutup (5 menit) Prosedur Membaca
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Nyaring - Guru memberikan feed - Siswa melakukan back
feed back
- Guru
menanyakan - Siswa
- Jujur
perasaan siswa setelah
menyampaikan
pembelajaran
perasaannya
- Guru
- Disiplin
memberi
tahu - Siswa menyimak
- Rasa ingin tahu
tentang materi yang akan dipelajari
pada
pertemuan selanjutnya - Guru pembelajaran
- Religius
menutup - Siswa berdoa dan
bersama
meminta siswa berdoa bersama
H. Sumber Belajar, Media
Buku Paket Bahasa Indonesia kelas II SD/MI, LKS dan Buku Bacaan
I. Jenis Penialaian No
Indikator
Bentuk
Jenis
Instrumen
73
1
Menemukan informasi tersurat dari suatu Tes
Essay
Terlampir
Essay
Terlampir
Essay
Terlampir
bacaan 2
Menjawab pertanyaan dengan kata Tanya (apa, Tes siapa, bagaimana atau mengapa)
3
Menemukan rujukan kata suatu kalimat
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Tes
Jakarta, Desember 2013 Peneliti
Siti Rohyati S.Pd.I
Siti Rukoyah
Mengetahui, Kepala MI Nurul Huda
Hj. Khaeroyaroh, S.Ag
74 Lampiran 2
EVALUASI 1
Nama
:
Kelas
:
Rumahku Dekat Stasiun
Namaku Fadillah. Aku biasa dipanggil Dillah. Rumahku berada di dekat stasiun kereta api. Setiap hari selalu ramai. Ibuku berjualan makanan di kantor stasiun. Sepulang sekolah aku selalu membantu ibu. Tugasku memberihkan peralatan makanan. Aku senang melakukannya. Banyak sekali pengunjungnya.
Jam dua siang aku pulang. Aku tidur siang. Setelah itu aku bermain sebentar. Aku juga belajar dengan teman-temanku.
Stasiun selalu ramai. Sampai larut malam tidak pernah sepi. Aku tidak merasa terganggu. Aku sudah terbiasa hidup disana.
75
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat dan benar! 1.
Siapa nama panggilan Fadillah?
2.
Dimanakah letak rumah Fadillah?
3.
Apa pekerjaan ibunya Fadillah?
4.
Apa tugas Fadiillah ketika membantu ibunya?
5.
Pada jam berapa Dillah pulang?
76 Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU METODE PEMBELAJARAN READING ALOUD (MEMBACA NYARING) Sekolah Kelas/ Semester Mata Pelajaran Pertemuan Ke-
: MI Nurul Huda : II (Dua)/ 2 (Dua) : Bahasa Indonesia :2
Pilihlah Kolom yang sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran dengan tanda (V)! No. 1. 2. 3. 4. 5.
6.
Ya
Prosedur Reading Aloud (Membaca Nyaring)
Tidak
Guru menunjukkan beberapa bahan bacaan kepada siswa Guru memilih teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan suara nyaring Guru memperkenalkan teks tersebut kepada siswa dan membacakan teks atau bahan bacaan tersebut dengan suara nyaring Guru membagikan teks berdasarkan paragrafnya Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan teks yang sudah dibagikan dengan suara lantang atau nyaring Ketika pembacaan berlangsung, guru menghentikan beberapa bagian untuk menentukan poin-poin tertentu, mengajukan pertanyaan, atau memberi contoh
Jakarta, Desember 2013 Observer
Siti Rohyati, S.Pd.I
77 Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA METODE PEMBELAJARAN READING ALOUD (MEMBACA NYARING) Sekolah Kelas/ Semester Mata Pelajaran Pertemuan Ke-
: MI Nurul Huda : II (Dua)/ 2 (Dua) : Bahasa Indonesia :2
Pilihlah Kolom yang sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran dengan tanda (V)! No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Ya
Prosedur Reading Aloud (Membaca Nyaring)
Tidak
Siswa memperhatikan Siswa ikut serta memilih teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan suara nyaring Siswa menyimak ketika guru membacakan teks atau bahan bacaan dengan suara nyaring Siswa menerima teks berdasarkan paragrafnya Beberapa siswa ditunjuk untuk membacakan teks yang sudah dibagikan dengan suara lantang atau nyaring Ketika pembacaan berlangsung, siswa dihentikan pada beberapa bagian untuk diberikan pertanyaan atau contoh
Jakarta, Desember 2013 Observer
Siti Rohyati, S.Pd.I
78 Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS EKSPERIMEN) Nama Sekolah
: MI Nurul Huda
Mata Pelajara
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: II (Dua)/2 (Dua)
Pertemuan Ke
: 2 (Dua)
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi (Membaca) Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca dalam hati B. Kompetensi Dasar Membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat C. Indikator 1. Menentukan antonim salah satu kata yang terdapat di dalam kalimat 2. Membuat pertanyaan berdasarkan jawaban yang tersedia D. Tujuan 1. Siswa mampu menentukan antonim salah satu kata yang terdapat di dalam kalimat 2. Siswa mampu membuat pertanyaan berdasarkan jawaban yang tersedia E. Materi pokok pembelajaran Kancil Sakit Perut Di hutan, hidup keluarga kancil. Mereka mempunyai anak yang nakal. Timo nama anak kancil itu.
Timo suka mencuri makanan. Tiba-tiba Timo sakit perut.
79
Ibu kancil sangat bingung. Timo tidak mau makan.
Ibu kancil mencari obat. Di jalan ia bertemu harimau. Harimau memberikan obat sakit perut. Harimau juga memberikan pesan. Timo tidak boleh mencuri makanan.
Ibu kancil mengucapkan terima kasih. Ia segera pulang ke rumah. Ibu kancil memberikan obat kepada Timo. Timo meminum obat itu.
Timo berjanji tidak akan mencuri lagi. Akhirnya, Timo sembuh dari sakitnya. Keluarga kancil sangat bahagia. Mereka menemui harimau untuk mengucapkan terima kasih.
F. Metode Pembelajaran Reading Aloud (Membaca Nyaring) G. Langkah Pembelajaran Kegiatan awal Pendahuluan ( 5 menit) Prosedur Membaca
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Nyaring - Guru
mengucapkan - Siswa menjawab salam
- Religius
salam - Guru
meminta
siswa - Siswa berdoa bersama
- Religius
untuk berdoa - Guru mengabsen siswa
- Siswa memperhatikan
- Perhatian
80
- Guru memberikan ice - Siswa breaking - Guru
mengikuti - Motivasi
kegiatan ice breaking menyampaikan - Siswa menyimak tujuan - Rasa ingin tahu
tujuan pembelajaran
pembelajaran
Kegiatan Inti Eksplorasi (25) Prosedur Membaca
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Nyaring -
- Guru menunjukkan dan - Siswa memperhatikan
Tahap Pemilihan teks yang
memilih teks yang cukup
cukup
menarik untuk dibaca
menarik
- Disiplin
untuk dibaca dengan suara yang nyaring -
- Guru
Tahap
memperkenalkan - Siswa menyimak
Memperkenalkan
teks
tersebut
teks tesebut kepada
siswa
siswa
membacakannya
- Rasa ingin tahu
kepada
dengan
cara
Elaborasi (25 menit) Prosedur Membaca
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Nyaring -
-
Tahap Membagikan
Guru membagikan teks - Siswa menerima teks - Disiplin
teks
tersebut
tersebut berdasarkan
paragraf
paragrafnya
berdasarkan
berdasarkan paragraf
atau
dengan cara lain -
-
Tahap Menunjuk
beberapa
Guru menunjuk beberapa - Siswa
yang
ditunjuk - Tanggung
siswa untuk membacakan
untuk membacakan teks
siswa untuk membaca
teks
berdasarkan
dengan suara nyaring
dibagikan di depan kelas
yang
sudah
paragraf
maju ke depan kelas
jawab
81
-
-
Tahap Ketika
pembacaan
sedang
berlangsung
hentikan
pada
beberapa
bagian
untuk
Guru menghentikan pada - Siswa diberi pertanyaan - Tekun beberapa bagian ketika
dan
pembacaan
pembacaan
mengajukan
untuk pertanyaan
contoh
ketika sedang
berlangsung
dan memberikan contoh
menentukan
poin-poin
tertentu,
mengajukan pertanyaan,
atau
memberi contoh
Konfirmasi (10 menit) Prosedur Membaca
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa menanyakan hal-
- Rasa ingin tahu
Nyaring - Guru memberikan
-
kesempatan kepada
hal yang belum dipahami
siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami - Guru memberikan soal
-
Siswa menjawab soal kuis
- Tekun
Siswa
- Rasa ingin tahu
kuis - Guru
membahas
soal -
kuis
soal
kuis
- Guru bersama dengan siswa
membahas
menyimpulkan
pembelajaran
Siswa
bersama-sama
dengan menyimpulkan pembelajaran
guru
- Tanggung jawab
82
Penutup (5 menit) Prosedur Membaca
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Nyaring - Guru
feed -
memberikan
back
- Disiplin
feed back
- Guru perasaan
Siswa melakukan
menanyakan siswa
Siswa menyampaikan
setelah
perasaannya
menutup -
Siswa berdoa
- Jujur
pembelajaran - Guru
pembelajaran dan meminta
bersama
siswa berdoa bersama
H. Sumber Belajar, Media
Buku Paket Bahasa Indonesia kelas II SD/MI, LKS dan Buku Bacaan
- Religius
83
I. Jenis Penialaian No 1.
Indikator
Bentuk
Menentukan antonim salah satu kata yang Tes
Jenis
Instrumen
Essay
Terlampir
Essay
Terlampir
terdapat di dalam kalimat 2.
Membuat pertanyaan berdasarkan jawaban Tes yang tersedia
Mengetahui,
Jakarta, Desember 2013
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Siti Rohyati S.Pd.I
Siti Rukoyah
Mengetahui, Kepala MI Nurul Huda
Hj. Khaeroyaroh, S.Ag
84 Lampiran 6
EVALUASI 2
Nama
:
Kelas
:
Kancil Sakit Perut
Di hutan, hidup keluarga kancil. Mereka mempunyai anak yang nakal. Timo nama anak kancil itu.
Timo suka mencuri makanan. Tiba-tiba Timo sakit perut. Ibu kancil sangat bingung. Timo tidak mau makan.
Ibu kancil mencari obat. Di jalan ia bertemu harimau. Harimau memberikan obat sakit perut. Harimau juga memberikan pesan. Timo tidak boleh mencuri makanan.
Ibu kancil mengucapkan terima kasih. Ia segera pulang ke rumah. Ibu kancil memberikan obat kepada Timo. Timo meminum obat itu.
85
Timo berjanji tidak akan mencuri lagi. Akhirnya, Timo sembuh dari sakitnya. Keluarga kancil sangat bahagia. Mereka menemui harimau untuk mengucapkan terima kasih.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apa judul cerita di atas? 2. Dimana keluarga kancil tinggal? 3. Siapa nama anak kancil yang nakal? 4. Sakit apakah anak kancil tersebut? 5. Mengapa Timo sakit perut?
86 Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU METODE PEMBELAJARAN READING ALOUD (MEMBACA NYARING) Sekolah Kelas/ Semester Mata Pelajaran Pertemuan Ke-
: MI Nurul Huda : II (Dua)/ 2 (Dua) : Bahasa Indonesia :2
Pilihlah Kolom yang sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran dengan tanda (V)! No. 1. 2. 3. 4. 5.
6.
Ya
Prosedur Reading Aloud (Membaca Nyaring)
Tidak
Guru menunjukkan beberapa bahan bacaan kepada siswa Guru memilih teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan suara nyaring Guru memperkenalkan teks tersebut kepada siswa dan membacakan teks atau bahan bacaan tersebut dengan suara nyaring Guru membagikan teks berdasarkan paragrafnya Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan teks yang sudah dibagikan dengan suara lantang atau nyaring Ketika pembacaan berlangsung, guru menghentikan beberapa bagian untuk menentukan poin-poin tertentu, mengajukan pertanyaan, atau memberi contoh
Jakarta, Desember 2013 Observer
Siti Rohyati, S.Pd.I
87
Lampiran 8 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA METODE PEMBELAJARAN READING ALOUD (MEMBACA NYARING) Sekolah Kelas/ Semester Mata Pelajaran Pertemuan Ke-
: MI Nurul Huda : II (Dua)/ 2 (Dua) : Bahasa Indonesia :2
Pilihlah Kolom yang sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran dengan tanda (V)! No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Ya
Prosedur Reading Aloud (Membaca Nyaring)
Tidak
Siswa memperhatikan Siswa ikut serta memilih teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan suara nyaring Siswa menyimak ketika guru membacakan teks atau bahan bacaan dengan suara nyaring Siswa menerima teks berdasarkan paragrafnya Beberapa siswa ditunjuk untuk membacakan teks yang sudah dibagikan dengan suara lantang atau nyaring Ketika pembacaan berlangsung, siswa dihentikan pada beberapa bagian untuk diberikan pertanyaan atau contoh
Jakarta, Desember 2013 Observer
Siti Rohyati, S.Pd.I
88
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL
Nama Sekolah
: MI Nurul Huda
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: II (Dua)/2 (Dua)
Pertemuan Ke
: 1 (Satu)
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi (Membaca) Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca dalam hati B. Kompetensi Dasar Membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat. C. Indikator 1.
Menemukan informasi tersurat dari suatu bacaan
2.
Menjawab pertanyaan dengan kata Tanya (apa, siapa, bagaimana atau mengapa)
3.
Menemukan rujukan kata suatu kalimat
D. Tujuan 1. Siswa mampu menemukan informasi tersurat dari suatu bacaan 2. Siswa mampu Menjawab pertanyaan dengan kata Tanya (apa, siapa, bagaimana atau mengapa) 3. Siswa mampu menemukan rujukan kata suatu kalimat E. Materi pokok pembelajaran Rumahku Dekat Stasiun Namaku Fadillah. Aku biasa dipanggil Dillah. Rumahku berada di dekat stasiun kereta api. Setiap hari selalu ramai.
89
Ibuku berjualan makanan di kantor stasiun. Sepulang sekolah aku selalu membantu ibu. Tugasku memberihkan peralatan makanan. Aku senang melakukannya. Banyak sekali pengunjungnya.
Jam dua siang aku pulang. Aku tidur siang. Setelah itu aku bermain sebentar. Aku juga belajar dengan teman-temanku.
Stasiun selalu ramai. Sampai larut malam tidak pernah sepi. Aku tidak merasa terganggu. Aku sudah terbiasa hidup disana. F. Metode Pembelajaran Konvensional ceramah G. Langkah Pembelajaran Kegiatan awal Pendahuluan (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
- Guru mengucapkan salam
- Siswa menjawab salam
-
Religius
- Guru
- Siswa berdoa bersama
-
Religius
- Guru mengabsen siswa
- Siswa memperhatikan
-
Perhatian
- Guru
- Siswa
meminta
siswa
untuk berdoa
menyampaikan
tujuan pembelajaran - Guru melakukan apersepsi
menyimak
tujuan -
pembelajaran - Siswa melakukan apersepsi
-
Rasa ingin tahu Motivasi
90
Kegiatan Inti Eksplorasi (25 menit) Kegiatan Guru -
Guru siswa
Kegiatan Siswa
memerintahkan untuk
Nilai Karakter
- Siswa membaca buku yang - Tekun, Disiplin
membaca
diperintahkan oleh guru
teks yang terdapat di dalam buku paket atau LKSnya masing-masing -
Guru menanykan isi dari
- Siswa menjawab pertanyaan - Mandiri
buku yang sudah dibaca
yang diberikan oleh guru
siswa -
Guru
menjelaskan
- Siswa menyimak penjelasan - Rasa ingin tahu
pembelajaran
dari guru
berdasarkan
indikator
yang telah dibuat Elaborasi (25 menit) Kegiatan Guru - Guru
meminta
Kegiatan Siswa siswa
- Siswa
untuk mengerjakan soal - Guru membahas soal
mengerjakan
Nilai Karakter soal - Mandiri
yang diberikan oleh guru - Siswa membahas soal
- Rasa ingin tahu
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Konfirmasi (10 menit) Kegiatan Guru - Guru
memberikan
- Siswa menanyakan hal-hal - Rasa ingin tahu
kesempatan kepada siswa
yang belum diketahui
untuk bertanya mengenai materi yang belum di pahami -
Guru memberikan feed back
Siswa melakukan feed back
- Disiplin
91
Penutup (5 menit) Kegiatan Guru -
Guru
Kegiatan Siswa
memberi
tahu -
tentang materi yang akan
Nilai Karakter
Siswa menyimak apa yang - Rasa ingin tahu disampaikan guru
dipelajari pada pertemuan - Religius
selanjutnya -
Guru pembelajaran
menutup -
Siswa berdoa bersama
dan
meminta siswa berdoa bersama
H. Sumber Belajar, Media
Buku Paket Bahasa Indonesia kelas II SD/MI, LKS
92
I. Jenis Penialaian No 1.
Indikator
Bentuk
Menemukan informasi tersurat dari suatu Tes
Jenis
Instrumen
Essay
Terlampir
Essay
Terlampir
Essay
Terlampir
bacaan 2.
Menjawab pertanyaan dengan kata Tanya (apa, Tes siapa, bagaimana atau mengapa)
3.
Menemukan rujukan kata suatu kalimat
Tes
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Jakarta, Desember 2013 Peneliti
Siti Rohyati S.Pd.I
Siti Rukoyah
Mengetahui, Kepala MI Nurul Huda
Hj. Khaeroyaroh, S.Ag
93 Lampiran 10
EVALUASI 1
Nama
:
Kelas
:
Rumahku Dekat Stasiun
Namaku Fadillah. Aku biasa dipanggil Dillah. Rumahku berada di dekat stasiun kereta api. Setiap hari selalu ramai. Ibuku berjualan makanan di kantor stasiun. Sepulang sekolah aku selalu membantu ibu. Tugasku memberihkan peralatan makanan. Aku senang melakukannya. Banyak sekali pengunjungnya.
Jam dua siang aku pulang. Aku tidur siang. Setelah itu aku bermain sebentar. Aku juga belajar dengan teman-temanku.
Stasiun selalu ramai. Sampai larut malam tidak pernah sepi. Aku tidak merasa terganggu. Aku sudah terbiasa hidup disana.
94
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat dan benar! 1.
Siapa nama panggilan Fadillah?
2.
Dimanakah letak rumah Fadillah?
3.
Apa pekerjaan ibunya Fadillah?
4.
Apa tugas Fadiillah ketika membantu ibunya?
5.
Pada jam berapa Dillah pulang?
95
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL
Nama Sekolah
: MI Nurul Huda
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: II/2
Pertemuan Ke
: 2 (Dua)
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi (Membaca) Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca dalam hati B. Kompetensi Dasar Membaca nyaring (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat. C. Indikator 1. Menentukan antonim salah satu kata yang terdapat di dalam kalimat 2. Membuat pertanyaan berdasarkan jawaban yang tersedia D. Tujuan 1. Siswa mampu menentukan antonim salah satu kata yang terdapat di dalam kalimat 2. Siswa mampu membuat pertanyaan berdasarkan jawaban yang tersedia E. Materi pokok pembelajaran Kancil Sakit Perut Di hutan, hidup keluarga kancil. Mereka mempunyai anak yang nakal. Timo nama anak kancil itu.
Timo suka mencuri makanan. Tiba-tiba Timo sakit perut. Ibu kancil sangat bingung.
96
Timo tidak mau makan.
Ibu kancil mencari obat. Di jalan ia bertemu harimau. Harimau memberikan obat sakit perut. Harimau juga memberikan pesan. Timo tidak boleh mencuri makanan.
Ibu kancil mengucapkan terima kasih. Ia segera pulang ke rumah. Ibu kancil memberikan obat kepada Timo. Timo meminum obat itu.
Timo berjanji tidak akan mencuri lagi. Akhirnya, Timo sembuh dari sakitnya. Keluarga kancil sangat bahagia. Mereka menemui harimau untuk mengucapkan terima kasih. F. Metode Pembelajaran Konvensioanl Ceramah G. Langkah Pembelajaran Kegiatan awal Pendahuluan ( 5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
-
Guru mengucapkan salam
- Siswa menjawab salam
- Religius
-
Guru meminta siswa untuk
- Siswa berdoa bersama
- Religius - Perhatian
berdoa -
Guru mengabsen siswa
- Siswa memperhatikan
-
Guru menyampaikan tujuan
- Siswa
pembelajaran -
Guru melakukan apersepsi
menyimak
tujuan - Rasa ingin tahu
pembelajaran - Siswa melakukan apersepsi
- Motivasi
97
Kegiatan Inti Eksplorasi (25 menit) Kegiatan Guru -
Kegiatan Siswa
Guru memerintahkan siswa
- Siswa
membaca
Nilai Karakter buku - Tekun, Disiplin
untuk membaca teks yang
yang diperintahkan oleh
terdapat
guru
di
dalam
buku
paket atau LKSnya masingmasing -
-
Guru menanykan isi dari
- Siswa
menjawab - Mandiri
buku yang sudah dibaca
pertanyaan yang diberikan
siswa
oleh guru
Guru
menjelaskan
pembelajaran
berdasarkan
- Siswa
menyimak - Rasa ingin tahu
penjelasan dari guru
indikator yang telah dibuat Elaborasi (25 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
- Guru meminta siswa untuk
- Siswa mengerjakan soal -
mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru
- Guru membahas soal
Nilai Karakter
-
Mandiri Rasa ingin tahu
- Siswa membahas soal
Konfirmasi (10 menit) Kegiatan Guru - Guru
Kegiatan Siswa
memberikan
Nilai Karakter
- Siswa menanyakan hal-hal - Rasa ingin tahu
kesempatan kepada siswa
yang belum diketahui
untuk bertanya mengenai materi
yang
belum
di
pahami - Guru memberikan feed back berupa pertanyaanpertanyaan
Siswa menyimak apa yang - Disiplin disampaikan oleh guru
98
Penutup (5 menit) Kegiatan Guru - Guru kesimpulan pembelajaran
Kegiatan Siswa memberikan dari
kegiatan
yang
Nilai Karakter
- Siswa menyimak apa yang -
Rasa ingin tahu
disampaikan guru
telah
dilakukan - Guru berpesan kepada siswa
- Siswa mendengarkan
-
Tekun
- Siswa berdoa bersama
-
Religius
agar rajin membaca - Guru menutup pembelajaran dan meminta siswa berdoa bersama
H. Sumber Belajar, Media
Buku Bahasa Indonesia Kelas II SD/MI, LKS
99
I. Jenis Penialaian No 1.
Indikator
Bentuk
Menentukan antonim salah satu kata yang Tes
Jenis
Instrumen
Essay
Terlampir
Essay
Terlampir
terdapat di dalam kalimat 2.
Membuat pertanyaan berdasarkan jawaban Tes yang tersedia
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Jakarta, Desember 2013 Peneliti
Siti Rohyati S.Pd.I
Siti Rukoyah
Mengetahui, Kepala MI Nurul Huda
Hj. Khaeroyaroh, S.Ag
100 Lampiran 12
EVALUASI 2
Nama
:
Kelas
:
Kancil Sakit Perut
Di hutan, hidup keluarga kancil. Mereka mempunyai anak yang nakal. Timo nama anak kancil itu.
Timo suka mencuri makanan. Tiba-tiba Timo sakit perut. Ibu kancil sangat bingung. Timo tidak mau makan.
Ibu kancil mencari obat. Di jalan ia bertemu harimau. Harimau memberikan obat sakit perut. Harimau juga memberikan pesan. Timo tidak boleh mencuri makanan.
Ibu kancil mengucapkan terima kasih. Ia segera pulang ke rumah. Ibu kancil memberikan obat kepada Timo. Timo meminum obat itu.
101
Timo berjanji tidak akan mencuri lagi. Akhirnya, Timo sembuh dari sakitnya. Keluarga kancil sangat bahagia. Mereka menemui harimau untuk mengucapkan terima kasih.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apa judul cerita di atas? 2. Dimana keluarga kancil tinggal? 3. Siapa nama anak kancil yang nakal? 4. Sakit apakah anak kancil tersebut? 5. Mengapa Timo sakit perut?
102 Lampiran 13
KISI-KISI INSTRUMEN TES Tingkat Pendidikan
: Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester
: II/2
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Standar Kometensi
: Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca dalam hati
Kompetensi Dasar
: Membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat
No
Indikator
Tingkat Kemampuan C1
1.
Menemukan informasi tersurat dari suatu bacaan
C2
Jumlah C3
1, 2, 3, 4,
Soal 10 soal
5, 14, 15, 16, 17, 18
2.
3.
Menjawab pertanyaan dengan 8, 12, 20 kata tanya (apa, siapa, bagaimana, atau mengapa) Menemukan rujukan kata suatu
3 soal
6, 10,
2 soal
kalimat 4.
Menentukan antonim salah satu
7, 11,
2 soal
kata yang terdapat di dalam kalimat 5.
Membuat berdasarkan
pertanyaan jawaban
9, 13, 19
3 soal
yang
tersedia Jumlah total
3
15
2
20 soal
103
Nilai
Nama
:
Tanggal
Kelas/Sekolah :
:
Mata Pelajaran :
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, atau c dengan jawaban yang tepat! Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 1-5
Bermain Sambil Olahraga Kakakku sudah SMP. Aku baru kelas 2 SD.
Kakakku suka main komputer. Aku suka main bola.
Kakakku bisa kuat duduk lama di depan komputer. Aku kuat lama main bola di lapangan.
Kakakku gemuk sekali. Ia suka ngemil jika sedang bermain komputer. Aku tidak segemuk kakakku, tetapi tidak terlalu kurus. Badanku sehat karena senang olahraga. 1. Siapa yang suka main komputer…. a. Aku b. Kakak c. Bapak
104
2. Bagaimana badan kakakku…. a. Gemuk b. Kurus c. Sedang 3. Siapa yang kuat lama main bola di lapangan…. a. Aku b. Kakak c. Bapak 4. Apa yang kakakku lakukan ketika main komputer…. a. Tidur b. Ngemil c. Jajan 5. Mengapa badanku sehat…. a. Senang tidur b. Senang bermain c. Senang olahraga 6. Pemandangan pantai indah. 1
2
3
Dari kalimat di atas yang menunjukkan kata pemandangan ditunjukkan oleh Nomor…. a. 1 b. 2 c. 3 7. Roni mengalami kerugian. Lawan kata rugi adalah…. a. Impas b. Gulung tikar c. Untung
105
8. ….kondisi ibumu sekarang? Kata Tanya yang tepat untuk kalimat di atas adalah…. a. Apa b. Bagaimana c. Mengapa 9. Tanya :…. Jawab : Udara siang sangat panas. Kalimat manakah yang tepat untuk mengisi kata Tanya di atas…. a. Mengapa keadaan udara sangat panas? b. Bagaimana keadaan udara siang? c. Kapan udara panas? 10. Buku gudang ilmu. 1
2
3
Dari kalimat di atas yang menunjukkan kata ilmu ditunjukkan oleh Nomor…. a. 1 b. 2 c. 3 11. Anita anak yang rajin. Lawan kata rajin adalah…. a. Cekatan b. Ringan tangan c. Malas 12. …nama ayahmu? Kata Tanya yang tepat untuk kalimat di atas adalah…. a. Apa b. Siapa c. Mengapa
106
13. Tanya:.... Jawab: Hari minggu Loli bersama dengan keluaraga pergi berlibur. Kalimat manakah yang tepat untuk mengisi kata Tanya di atas… a. Apa yang dilakukan Loli bersama dengan keluarganya? b. Kapan Loli bersama dengan keluaraganya pergi berlibur? c. Mengapa Loli bersama keluarganya pergi berlibur?
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 14-18.
Sang Penghisap Darah
Nyamuk adalah serangga kecil. Nyamuk suka menggigit manusia. Ia menggigit di saat manusia sedang tidur.
Orang yang digigit nyamuk bisa sakit. Sakit malaria atau demam berdarah. Oleh karena itu, jauhkanlah dirimu dari gigitan nyamuk.
Hati-hatilah dengan nyamuk! Bagaimana caranya? Lingkungan kita harus bersih. Jangan ada air menggenang. Bersihkan got dan halaman. 14. Serangga kecil apa yang suka menggigit manusia…. a. Nyamuk b. Kupu-kupu c. Lebah
107
15. Kapankah nyamuk menggigit manusia…. a. Di saat manusia sedang berolahraga b. Di saat manusia sedang tidur c. Di saat manusia sedang santai 16. Nyamuk adalah serangga…. a. Kecil b. Sedang c. Besar 17. Penyakit apa yang disebabkan oleh gigitan nyamuk…. a. Deman berdarah b. Tifus c. Muntaber 18. Bagaimana caranya agar nyamuk tidak banyak di lingkungan sekitar kita…. a. Biarkan air menggenang b. Jangan bersihkan got dan halaman c. Lingkungan harus bersih 19. Tanya: Jawab: Riri berasal dari Yogyakarta. Berdasarkan jawaban di atas, maka kalimat Tanya yang tepat adalah…. a. Dari manakah Riri berasal? b. Dimanakah asal Riri? c. Siapa Riri? 20. …kelinci Riri mati? Kata Tanya yang tepat untuk kalimat di atas adalah…. a. Apa b. Bagaimana c. Mengapa
108 Lampiran 15
KUNCI JAWABAN
1. b
11. c
2. a
12. b
3. a
13. b
4. b
14. a
5. c
15. b
6. a
16. a
7. c
17. a
8. b
18. c
9. b
19. a
10. c
20. c
109
Lampiran 16 Uji Validitas Butir Soal NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
NAMA A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AB AC AD AE AF AG AH AI AJ AK AL Total r hitung r tabel Validitas
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 20 0.333 0.325 V
2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 31 0.431
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 24 0.36
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 33 0.35
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 31 0.39
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 25 0.603
7 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 15 0.333
8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 29 0.405
9 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 18 0.58
10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 26 0.55
11 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 13 0.434
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 27 0.46
13 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 16 0.37
14 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 31 0.373
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 29 0.422
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 30 0.38
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 31 0.412
18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 28 0.431
19 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 23 0.524
20 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 21 0.49
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
y 18 18 13 15 14 10 18 19 19 12 20 17 20 17 12 19 14 17 10 11 9 9 11 18 10 11 11 7 13 15 7 10 12 11 11 10 13 501
y2 324 324 169 225 196 100 324 361 361 144 400 289 400 289 144 361 196 289 100 121 81 81 121 324 100 121 121 49 169 225 49 100 144 121 121 100 169 251001
110 Lampiran 17 Uji Reliabilitas Butir Soal NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
NAMA A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AB AC AD AE AF AG AH AI AJ AK AL Total Varian Item J. Varian Item Varian Total Reliabilitas Kategori
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 20 0.255 3.97 14.7 0.768 Tinggi
2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 31 0.14
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 24 0.2
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 33 0.14
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 31 0.225
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 25 0.225
7 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 15 0.17
8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 29 0.26
9 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 18 0.21
10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 26 0.23
11 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 13 0.2
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 27 0.25
13 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 16 0.14
14 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 31 0.17
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 29 0.16
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 30 0.14
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 31 0.189
18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 28 0.24
19 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 23 0.252
20 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 21
y 18 18 13 15 14 10 18 19 19 12 20 17 20 17 12 19 14 17 10 11 9 9 11 18 10 11 11 7 13 15 7 10 12 11 11 10 13 501
y2 324 324 169 225 196 100 324 361 361 144 400 289 400 289 144 361 196 289 100 121 81 81 121 324 100 121 121 49 169 225 49 100 144 121 121 100 169 251001
111 Lampiran 18 Taraf Kesukaran Butir Soal NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
NAMA A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AB AC AD AE AF AG AH AI AJ AK AL Total Tingkat Kesukaran Kategori
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 20 0.54 Sedang
2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 31 0.84 Mudah
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 24 0.649 Sedang
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 33 0.89 Mudah
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 31 0.84 Mudah
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 25 0.68 Sedang
7 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 15 0.405 Sedang
8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 29 0.78 Mudah
9 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 18 0.486 Sedang
10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 26 0.7 Mudah
11 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 13 0.351 Sedang
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 27 0.73 Mudah
13 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 16 0.432 Sedang
14 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 31 0.838 Mudah
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 29 0.78 Mudah
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 30 0.811 Mudah
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 31 0.838 Mudah
18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 28 0.757 Mudah
19 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 23 0.622 Sedang
20 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 21 0.57 Sedang
y 18 18 13 15 14 10 18 19 19 12 20 17 20 17 12 19 14 17 10 11 9 9 11 18 10 11 11 7 13 15 7 10 12 11 11 10 13 501
y2 324 324 169 225 196 100 324 361 361 144 400 289 400 289 144 361 196 289 100 121 81 81 121 324 100 121 121 49 169 225 49 100 144 121 121 100 169 251001
112 Lampiran 19 Daya Pembeda No 11 13 8 9 16 1 2 7 24 12 14 18 4 30 5 17 3 29 37 10 15 33 20 23 26 27 34 35 6 19 25 32 36 21 22 28 31
Nama Siswa K C H I P A B G X L N R D AE E Q C AD AL J O AH T W Z AB AI AJ F S Y AG AK U V AC AF Jumlah Batas Atas Batas Bawah Daya Pembeda Kategori
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 20 12 7 0.27027 Cukup
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 30 18 11 0.38 Cukup
3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 23 15 8 0.38 Cukup
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 33 18 14 0.22 Cukup
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 32 18 13 0.27 Cukup
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 26 18 6 0.6 Baik
7 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 14 8 5 0.16 Jelek
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 30 17 12 0.27 Cukup
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 18 17 5 0.65 Baik
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 25 12 7 0.27 Cukup
11 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 12 8 4 0.22 Cukup
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 27 17 9 0.43 Baik
13 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 16 9 7 0.11 Jelek
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 31 17 13 0.2 Cukup
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 30 18 12 0.32 Cukup
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 30 17 12 0.27 Cukup
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 30 18 12 0.32 Cukup
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 28 18 10 0.43 Baik
19 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 23 16 6 0.5 Baik
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 31 13 8 0.27 Cukup
Y 20 20 19 19 19 18 18 18 18 17 17 17 15 15 14 14 13 13 13 12 12 12 11 11 11 11 11 11 10 10 10 7 10 9 9 7 7
Y^2 400 400 361 361 361 324 324 324 324 289 289 289 225 225 196 196 169 169 169 144 144 144 121 121 121 121 121 121 100 100 100 49 100 81 81 49 49
113 Lampiran 20
114
Lampiran 21 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI AJ
Pretest 65 65 35 35 65 65 35 50 35 65 55 40 60 60 50 40 35 70 65 55 65 50 55 35 50 65 60 65 50 30 45 60 20 70 65 70
Posttest 65 80 50 70 80 90 60 55 60 70 65 55 75 60 55 50 50 75 70 70 70 55 80 55 65 85 75 70 75 35 50 70 25 75 70 80
115
37 38 39 40 41 42 43 44 45
AK AL AM AN AO AP AQ AR AS Jumlah Rata-rata
55 70 55 70 40 60 50 55 50 2405 53.44
60 70 60 70 55 75 55 60 65 2910 64.67
116 Lampiran 22
Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Nama Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI AJ AK
Pretest Posttest 50 50 25 40 70 65 25 45 65 60 45 55 45 60 40 50 55 60 60 65 20 30 50 60 65 75 40 40 65 70 55 65 60 70 70 75 70 70 80 80 60 65 20 35 35 50 50 55 25 30 55 55 60 60 40 45 60 70 50 50 55 70 60 60 50 50 60 55 55 55 65 65 60 65
117
38 39 40 41 42 43 44 45
AL AM AN AO AP AQ AR AS Jumlah Rata-rata
50 30 60 65 70 55 70 55 2370 52.667
50 35 75 70 70 65 75 55 2615 58.111
Lampiran 25
PRETEST
Lampiran 25
PERTEMUAN KE-1
Lampiran 25
PERTEMUAN KE-2
Lampiran 25
POSTTEST