EFEKTIFITAS HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA KELAS XI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Sari Ramadani, Gustina Indriati dan Siska Nerita Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected] ABSTRACT The background of this research are the lack of action and motivation of the students in learning process, so the result of the biology study still under average. This problem happen because the lack of motivation and understanding about human reproduction. The lack of understanding about the structure, fuction, process and also the pain that will be explained in the pictures. Bases on that problems, the writer use the picture handout media that has completed with the map of concept that will be hoped can increase the action, motivation and the result of the study. The aim of this research is to know the effectivity of the picture handout media that has completed with the map of concept that have developed before in human system reproduction materi toward the activity, motivation, and the result of the study of students XI IPA2 semester II SMA Kartika I-5 Padang year 2013/2014. The kind of this research is the development. The population it this research are the students of XI IPA2 totaling 41 students. This research is done on April-May 2014. The design of this research is before-after. Based on the analysis that is got the result in pretest is 34,96, the average score in 70,29. Based on the percentage of completeness acore of the study 75,61%. And based in test-t the score is 16,53. From the analysis of the data that has been acquired after to the statistical tes and the tes effectifity can be concluded that use the picture handout media that has completed with the map of concept effective because it can increase activity, motivation, and result of the study of students XI IPA2 semester II SMA Kartika I-5 Padang year 2013/2014.
Keywords: Effectivity, Handout, Activity, Motivation, and Result of the study PENDAHULUAN Proses pembelajaran ideal adalah adanya interaksi antara guru dengan siswa yang berlangsung secara edukatif demi tercapainya tujuan pembelajaran. Interaksi ini terjadi untuk mendapatkan suatu perubahan bagi siswa baik perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam pembelajaran biologi, guru harus bisa merancang dan menggunakan media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah juga diperlukan strategi, metode dan sumber belajar atau bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Banyak bahan ajar atau media yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, seperti handout. Materi sistem reproduksi manusia merupakan materi yang cukup sulit dipahami oleh siswa. Dalam materi ini siswa mempelajari struktur dan fungsi organ reproduksi pria dan wanita, proses pembentukkan sel gamet, siklus menstruasi pada wanita, proses persalinan, fertilisasi pada wanita, dan pengaturan kelahiran. Melihat banyaknya cakupan materi dan kesulitan siswa untuk memahami materi tersebut, maka siswa memerlukan handout bergambar
dilengkapi peta konsep, sehingga materi sistem reproduksi manusia mudah dipahami oleh siswa. Berdasarkan observasi penulis dengan guru biologi di SMA Kartika I-5 Padang, didapatkan bahwa pada saat proses pembelajaran masih belum menggunakan bahan ajar seperti handout yang dilengkapi peta konsep, saat proses pembelajaran berlangsung hanya menggunakan buku cetak yang ada diperpustakaan. Adapun materi yang ada dibuku cetak di sekolah tersebut belum bisa menggali karakter siswa perindividu serta kurang menarik untuk dibaca siswa. Hal ini menyebabkan kurangnya keaktifan, minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Pemilihan handout dalam proses pembelajaran bertujuan untuk memotivasi siswa dalam belajar apalagi jika ditampilkan dengan gambar yang menarik sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat materi dan meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa. Handout yang akan peneliti gunakan adalah handout bergambar dilengkapi peta konsep yang telah dikembangkan, diuji validitas dan praktikalitasnya oleh Widya (2013), sedangkan uji efektifitasnya pada handout tersebut belum dilakukan. Uji efektifitas dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui handout tersebut efektif atau tidaknya dalam proses pembelajaran pada materi sistem reproduksi manusia. Peneliti juga ingin melihat bagaimana aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa setelah menggunakan handout yang dilengkapi peta konsep tersebut. Hasil observasi penulis dengan guru biologi yaitu ibu Yesi Afriani, S.Pd diketahui bahwa banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar biologi secara keseluruhan. Kriteria ketuntasan minimum (KKM) untuk pembelajaran biologi yang ditetapkan sekolah adalah 70. Dari latar belakang di atas, maka penulis telah melakukan penelitian dengan judul “Efektifitas Handout Bergambar Dilengkapi Peta Konsep Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014”. Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian uji efektifitas adalah untuk mengetahui efektifitas handout bergambar yang dilengkapi peta konsep pada materi sistem reproduksi manusia terhadap aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA2 semester II SMA Kartika 1-5 Padang tahun pelajaran 2013/2014. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu yang terjadi akibat interaksi dengan lingkungan. Menurut Sardiman (2011: 20) belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan berbagai kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa belajar dengan baik. Menurut Majid, (2011: 174) bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas. Handout merupakan salah satu bentuk media cetak yang mudah dikembangkan dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Menurut Prastowo (2011: 81) penyusunan handout dalam kegiatan pembelajaran memiliki beberapa manfaat, diantaranya memudahkan peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran, serta melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan dalam buku teks maupun materi yang diberikan secara lisan oleh pendidik. Efektifitas dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 297) untuk menguji keefektifan produk supaya dapat berfungsi di masyarakat, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk. Pengujian efektifitas dapat dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar tidak akan berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proses
belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar. Sebagaimana dikatakan oleh Hamalik, (2013: 101) aktivitas menunjuk pada kegiatan belajar dimana siswa terlibat langsung atau berpartisipasi aktif, yang sering disebut sebagai belajar dengan bekerja. Motivasi belajar adalah dorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki siswa. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan Mc Donald (1959) (dalam Hamalik, 2013: 106). Pendapat ini juga diperkuat oleh Sardiman (1988: 75) (dalam Hamalik, 2013: 200) yang menyatakan bahwa motivasi adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa itu tercapai. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku pada diri siswa yang diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan dan keterampilan siswa. Sebagaimana dikatakan oleh Gagne 1992 (dalam Jufri, 2013: 58) hasil belajar adalah kemampuan yang dapat teramati dalam diri seseorang dan disebut dengan kapabilitas. Diharapkan hasil belajar yang dicapai mempunyai efek yang bagus terhadap peningkatan hasil belajar dan minat siswa untuk belajar. Media grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan (Sadiman, 2012: 2829). Menurut Weidenmann (dalam Majid, 2011: 178) menggambarkan bahwa melihat sebuah foto/gambar siswa dapat lebih tinggi maknanya daripada membaca atau mendengar. Melalui membaca yang diingat hanya 10%, dari mendengar yang diingat 20%, dan dari melihat yang diingat 30%. Foto/gambar yang didesain secara baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Peta konsep merupakan grafis konkret yang mengidikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal di hubungan ke konsep-konsep yang lain pada kategori yang sama.. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Rancangan penelitian yang digunakan merupakan penggunaan satu kelas sebagai kelas uji dengan menggunakan desain eksperimen (before-after) yang digambarkan oleh Sugiyono (2012: 303), sebagai berikut:
O1
O2
Penelitian ini dilakukan di SMA Kartika 1-5 Padang pada kelas XI IPA2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014. Subjek uji penelitian ini adalah handout bergambar dilengkapi peta konsep pada materi sistem reproduksi manusia. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA2 yang berjumlah 41 orang siswa. Jenis data yang diambil pada penelitian ini adalah data primer. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu berupa lembaran penilaian aktivitas, angket motivasi, dan lembar soal. Soal untuk pretest-posttest sama. Kemudian dilakukan uji statistik untuk mendapatkan reliabilitas tes, validitas tes, daya pembeda dan indeks kesukaran soal. Data yang diperoleh dari hasil uji efektifitas akan dianalisis dengan analisis deskriptif. Data tentang aktivitas belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran dianalisis dengan teknis persentase yang dinyatakan oleh Winda (2012) dalam (Dessy, 2013), dan kriteria aktivitas belajar siswa dilihat dari Dimyati dan Mudjiono (2002: 125). Persentase = Jumlah siswa yang aktif x 100% Jumlah siswa seluruhnya Data angket motivasi diperoleh dengan cara menghitung skor siswa yang menjawab masing–masing item sebagaimana terdapat pada angket. Data tersebut dianalisis dengan teknik persentase yang dinyatakan oleh Riduwan (2010:89). Rumus yang digunakan untuk menghitung efektifitas treatment (hasil belajar) atau ujit yang dinyatakan oleh Arikunto (2010: 125). Kemudian hasil belajar juga dilihat berdasarkan perbandingan pretest-posttest (Sugiyono, 2012: 303) dan persentase kriteria ketuntasan belajar siswa (Djamarah, 2010:107). HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Hasil Penelitian Data hasil penelitian yang dideskripsikan adalah data hasil belajar Biologi yang diperoleh siswa setelah tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) dilaksanakan pada kelas eksperimen. Deskripsi ini bertujuan untuk mengetahui tentang aktivitas, motivasi dan hasil belajar Biologi siswa setelah mempelajari Sistem Reproduksi Manusia menggunakan handout bergambar dilengkapi peta konsep. 1.
Aktivitas Belajar Siswa Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan pengamatan aktivitas siswa di dalam kelas. Pengamatan terhadap aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung dilaksanakan oleh observer dengan mengisi lembar pengamatan aktivitas belajar siswa yang telah disediakan. Deskripsi data aktivitas selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 3 dibawah ini.
100 80 60 40 20 0
93,49 83,74 68,29 65,04 45,53 13,82
Gambar 3. Diagram Analisis Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Keterangan: Aspek A : Memperhatikan penjelasan guru. Aspek B : Mempelajari materi yang ada pada handout. Aspek C : Mencatat hal–hal yang relevan dengan proses pembelajaran. Aspek D : Tanya jawab/berdiskusi dengan teman menggunakan handout. Aspek E : Tanya jawab antara siswa dengan guru. Aspek F : Menyimpulkan materi pembelajaran. 2.
Motivasi Belajar Siswa Setelah proses pembelajaran berlangsung, pada pertemuan ke-III dilaksanakan pengamatan motivasi siswa melalui lembaran angket motivasi siswa yang telah disediakan. Lembar angket motivasi ini disebarkan kepada masing-masing siswa, Deskripsi data motivasi belajar siswa selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 4. 100 95 90 85 80
93,8
97,25
95,73 87,5
Gambar 4. Diagram Pengamatan Angket Motivasi Belajar Berdasarkan Gambar 4, angket motivasi ini dilihat dari skor masing-masing item kemudian dicari rata-rata. minat memiliki rata-rata 93,80%, relevan memiliki rata-rata 97,25%, harapan memiliki rata-rata 87,50%, dan kepuasan memiliki rata-rata 95,73%. Rata-rata yang tinggi adalah indikator relevan dan ratarata yang rendah adalah indikator harapan. Dari empat indikator diatas yaitu minat, relevan, harapan, kepuasan, rata-rata keseluruhan yang di dapat adalah 93,57% dengan kriteria sangat tinggi. 3.
Hasil Belajar Siswa Tes hasil belajar dilakukan pada saat sebelum dimulainya proses pembelajaran menggunakan handout disebut pretest dan sesudah dilakukannya proses pembelajaran menggunakan handout pada pertemuan
terakhir disebut posttest. Hasil belajar juga dilihat berdasarkan rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar dan uji-t. Deskripsi data hasil belajar siswa selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 5. 79,29
100 50
35,96
0 Pretest Posttest (O1) (O2)
Gambar 5. Diagram Hasil Belajar (pretest-posttest) Berdasarkan Gambar 5, nilai rata-rata tes akhir posttest (O1) didapat 79,29 nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pretest (O2) yaitu 35,96. Posttest diikuti oleh 41 orang siswa dimana 31 orang siswa yang tuntas dan 10 orang siswa tidak tuntas. Sedangkan pretest diikuti oleh 41 orang siswa dimana tidak satu orang pun yang tuntas karena pada umumnya nilai siswa dibawah KKM yang ditetapkan sekolah. Rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 75,61%. Kemudian dengan pengujian efektifitas (t), dimana nilai t lebih tinggi 16,53 dibandingkan dengan t tabel baik dilihat dari taraf 5% (0,05) yaitu 2,02, dan 1% (0,01) 2,70. B. Pembahasan 1. Aktivitas belajar siswa Hasil penelitian yang di dapat menunjukkan adanya pengaruh handout bergambar dilengkapi peta konsep terhadap aktivitas belajar siswa. Pada umumnya aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari setiap pertemuan. Dari keenam aspek tersebut yang paling tinggi adalah aspek memperhatikan penjelasan guru, dengan rata-rata 93,49%. Hal ini disebabkan, karena guru menjelaskan materi dengan menggunakan handout bergambar sehingga menarik perhatian dan minat siswa dalam mempelajarinya. Menurut Gazali dalam Slameto, (2010: 56) untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Agar siswa memperhatikan pelajaran, usahakan bahan ajar yang diberikan bagus sehingga menarik perhatian siswa untuk belajar. Aspek yang rendah yaitu tanya jawab/berdiskusi dengan teman dengan rata-rata 45,53% dan menyimpulkan materi pembelajaran dengan rata-rata 13,82%. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa berdiskusi dengan teman dan siswa tidak mempunyai kreatifitas atau siswa tidak memahami materi sehingga siswa sulit untuk menyimpulkan materi pembelajaran. Sebagaimana dikatakan oleh Sardiman (2011:99) bahwa aktivitas dalam belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengarkan, membaca, dan segala kegiatan yang
dilakukan yang dapat menunjang prestasi. Hal ini sesuai dengan Slameto (2010: 26) dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif untuk meningkatkan dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dari keenam aspek tersebut, rata-rata keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 61,65% dengan kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa adanya aktivitas yang baik dalam proses pembelajaran karena dalam proses pembelajaran digunakan handout bergambar sebagai bahan ajar siswa sehingga siswa tertarik untuk menigkuti pembelajaran dan ikut aktif dalam proses pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Hamalik (2013: 90) aktivitas peserta didik dalam pembelajaran dapat dilihat berdasarkan keikut sertaan dan ketertibannya dalam memberikan respon. 2. Motivasi Belajar Siswa Hasil penelitian motivasi belajar siswa melalui angket motivasi yang disebarkan ke siswa menunjukkan adanya pengaruh handout bergambar dilengkapi peta konsep terhadap motivasi belajar siswa. Dilihat berdasarkan skor masing-masing item dari empat indikator, rata-rata yang tinggi adalah indikator relevan yaitu 97,25%. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan antara isi handout dengan materi yang dipelajari sehingga proses pembelajaran lebih mudah dan praktis dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sadjati dalam Prastowo, (2011: 80) bahwa ciri khas dari handout adalah pada umumnya handout berhubungan dengan materi yang diajarkan, dan bahan ajar yang dapat memberikan informasi kepada siswa, sehingga memotivasi siswa agar lebih giat belajar. Indikator harapan memiliki rata-rata sedikit rendah dari ketiga indikator lainnya yaitu 87,50%. Dalam indikator harapan ini, kurangnya keinginan siswa untuk merespon/ memberikan pendapat dan menyimpulkan materi, hal ini disebabkan karena proses pembelajaran sebelumnya siswa tidak dituntut aktif dan kurangnya interaksi antara siswa dengan guru. Sebagaimana yang dikatakan oleh Slameto, (2010: 66) yaitu kurangnya interaksi antara guru dan siswa akan menyebabkan proses pembelajaran kurang menyenangkan, sehingga siswa segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar. Tetapi harapan yang cukup tinggi yang diinginkan siswa adalah agar materi pembelajaran biologi lainnya dapat menggunakan handout bergambar yang dilengkapi dengan peta konsep. Keberhasilan suatu pengajaran sangat dipengaruhi oleh adanya penyediaan motivasi/dorongan. Salah satu strategi yang dapat digunakan oleh guru untuk berinteraksi dengan siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Menurut Sadiman (2012: 7) bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi. Hal ini juga dipertegas oleh Ali (2000:89) yaitu media pembelajaran adalah segala jenis sarana dalam
proses pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran. Dilihat berdasarkan kelompok respondennya, rata-rata persentase keempat indikator dari masingmasing item dapat dilihat sebagai berikut: 1. Minat/perhatian (interest) Motivasi siswa dilihat dari kelompok responden, indikator minat/perhatian ini mendapat rata-rata 75,19% untuk siswa menjawab selalu (SL) dari pernyataan yang diberikan, 23,98% untuk yang menjawab kadang-kadang (KD), 0,81% yang menjawab jarang (JR), dan 0% siswa yang menjawab jarang sekali (JS) dan tidak pernah(TD). Hal ini memperlihatkan bahwa siswa mempunyai minat dan perhatian yang tinggi dalam proses pembelajaran sehingga siswa antusias, senang, tertarik, dan sungguhsungguh dalam mengikuti proses pembelajaran dan mempelajari materi dengan menggunakan handout bergambar dilengkapi peta konsep. Sebagaimana yang dikatakan oleh Slameto (2010: 57) minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan memegang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena apabila bahan pelajarannya menarik minat siswa, maka lebih mudah bagi siswa untuk memahami dan mempelajarinya, karena minat menambah kegiatan belajar. 2. Relevan (relevance) Motivasi siswa dilihat dari kelompok responden, indikator relevan mendapat rata-rata 89,63% untuk siswa menjawab selalu (SL) dari item pernyataan, 9,75% untuk menjawab kadang-kadang (KD), 0,60% untuk siswa yang menjawab jarang (JR), dan 0% siswa yang menjawab jarang sekali(JS) dan tidak pernah(TD). Hal ini menunjukkan bahwa adanya keterkaitan antara isi handout dengan materi yang dipelajari sehingga proses pembelajaran lebih mudah dan praktis dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sadjati dalam Prastowo, (2011: 80) bahwa ciri khas dari handout adalah pada umumnya handout berhubungan dengan materi yang diajarkan, dan bahan ajar yang dapat memberikan informasi kepada siswa, sehingga memotivasi siswa agar lebih giat belajar. Sebagaimana yang dikatakan oleh Miller (dalam Riduwan, 2010: 203) proses belajar sangat efektif apabila bahan yang dipelajari dikaitkan langsung dengan tujuan-tujuan pribadi siswa. 3. Harapan (expentancy) Motivasi siswa dilihat dari kelompok responden, 53,65% menjawab selalu (SL) dari item pernyataan yang diberikan, 42,67% menjawab kadangkadang (KD), 3,04% menjawab jarang (JR), 0,60% menjawab jarang sekali (JS), dan 0% siswa yang menjawab tidak pernah (TD) dari item pernyataan. Indikator ini bertujuan untuk mengetahui harapan siswa terhadap handout yang diberikan dan melihat keaktifan siswa dalam memberikan respon/pendapat saat proses pembelajaran berlangsung. Harapan yang diinginkan
siswa yaitu agar materi pembelajaran biologi lainnya dapat menggunakan handout bergambar yang dilengkapi dengan peta konsep. Dengan adanya bahan ajar/media yang bagus akan dapat menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. Sehingga siswa akan termotivasi dalam belajar. Tetapi, indikator harapan ini juga berkaitan dengan keinginan siswa dalam memberikan pendapat. Dalam hal ini kurangnya kemauan/keinginan siswa dalam merespon atau memberikan pendapat saat proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena siswa nampaknya kurang memahami materi yang diberikan sehingga tidak ada kemauan/keinginan siswa untuk merespon atau memberikan pendapat saat proses pembelajaran. Menurut Ahmad, (1995:11) mengatakan bahwa beberapa cara menumbuhkan motivasi adalah melalui cara mengajar yang bervariasi, salah satunya dengan menggunakan media dan alat bantu yang menarik perhatian siswa seperti gambar/foto, diagram dan sebagainya. 4. Kepuasan (satisfaction) Motivasi siswa dilihat dari kelompok responden 85,36% siswa menjawab selalu (SL) dari item pernyataan yang diberikan, 14,63% siswa menjawab kadang-kadang (KD), 1,21% siswa menjawab jarang (JR), dan 0% siswa yang menjawab jarang sekali (JS) dan tidak pernah (TD). Dalam indikator kepuasan ini, siswa merasa puas melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan handout bergambar dilengkapi peta konsep. Handout tersebut menjadikan proses pembelajaran menjadi bermakna dan juga siswa merasa lebih mudah memahami materi sistem reproduksi karena dilengkapi dengan gambar dan peta konsep. Menurut Ali, (200:89) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala jenis sarana yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan rata-rata keseluruhan dari empat indikator didapat 93,57 dengan kriteria sangat tinggi. Hal ini menunjukkan tingginya tingkat motivasi siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan handout bergambar yang dilengkapi peta konsep. Dapat dikatakan bahwa penggunaan media yang tepat dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 3. Hasil Belajar Siswa Peningkatan hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan handout bergambar dilengkapi peta konsep dibandingkan sebelum menggunakan handout tersebut. Hal ini disebabkan karena ketika diberikan handout siswa terlihat aktif dan termotivasi dalam proses pembelajaran. Karena handout yang diberikan bergambar dan dilengkapi peta konsep sehingga menarik minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan antusias. Hal ini dilihat dari ratarata nilai posttest (O2) yaitu 79,29 lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai pretest (O1) yaitu 35,96. Menurut Sugiyono, (2012: 303) menyatakan bahwa jika
O2 lebih tinggi dari pada O1 maka proses pembelajaran menggunakan handout efektif. Jika dilihat berdasarkan rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 75, 61%. Dimana posttest diikuti 41 orang siswa dimana 31 orang siswa yang tuntas dan 10 orang siswa tidak tuntas. Menurut Djamarah (2010: 107) menyatakan bahwa apabila hasil belajar yang dicapai siswa dalam tes adalah 65%-75%, siswa tersebut dipandang telah menguasai bahan pelajaran yang bersangkutan. Hasil belajar siswa juga dilihat berdasarkan uji efektifitasnya. Nilai t hasil perhitungan adalah 16,53 dengan taraf signifikan 5% (0,05) yaitu 2,02, dan 1% (0,01) yaitu 2,70 berarti perbedaan antara hasil pretest dengan posttest signifikan. Dapat dikatakan penggunaan handout dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Setelah dilihat dari tiga cara pengujian efektifitas disimpulkan bahwa proses pembelajaran menggunakan handout bergambar dilengkapi peta konsep efektif atau berpengaruh terhadap hasil belajar siswa biologi kelas XI IPA2 Semester II. Dilihat dari aktivitas, motivasi, dan hasil belajar siswa menunjukkan bahwa ketiganya sangat erat hubungannya, apabila aktivitas dan motivasi belajar siswa meningkat, maka hasil belajar siswa juga meningkat. Dalam penelitian ini, aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat, sehingga hasil belajar siswa pun juga meningkat. Menurut Mulyasa (2010:174) menyatakan bahwa pekerjaan seseorang dapat dikatakan efektif apabila dapat memberikan hasil yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, atau sudah mampu mewujudkan tujuan dalam aspek yang dikerjakan tersebut. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan handout bergambar dilengkapi peta konsep efektif karena dapat meningkatkan aktivitas, motivasi, dan hasil belajar siswa biologi di kelas XI IPA2 SMA Kartika I-5 Padang pada materi sistem reproduksi manusia. DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. (2000). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo.
Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Dessy. (2013). “Efektifitas Lembar Kerja Pratikum Bernuansa Pendidikan Berkarakter Terhadap Aktivitas dan Motivasi Siswa Pada Materi Sistem Pernapasan Untuk Siswa Kelas XI IPA SMAN 7 Padang”. Skripsi tidak diterbitkan. Padang: FMIPA UNP. Dimyati. dan Mujdiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Asdi Mahasatya. Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Jufri, Wahab. (2013). Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta. Lufri, (2010). Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Press. Majid, Abdul. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Mulyasa. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya Prastowo, Andi. (2011). Panduan Kreatif membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press. Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sadiman, Arief S. (2012). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sudijono, Anas. (2010). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif–Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.