KORELASI KEBIASAAN MEMBACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh
Oleh WIRATMI NIM 100388201116
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014
PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL E-JOURNAL
Skripsi Korelasi Kebiasaan Membaca TerhadapKemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014. Diajukan oleh: WIRATMI NIM 100388201116 Telah disetujui oleh:
ABSTRAK
Wiratmi, 2014. Korelasi Kebiasaan Membaca Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Dosen Pembimbing I: Drs. Suhardi, M.Pd., Pembimbing II: Muhammad Candra, M.Ed. Kata Kunci: Kebiasaan Membaca, Kemampuan Membaca Pemahaman. Membaca merupakan salah satu dari empat aspek pembelajaran Bahasa Indonesia. Seseorang memperoleh informasi maupun pengetahuan salah satunya dari membaca. Untuk itu kegiatan membaca harus dibiasakan dari sejak dini. Salah satu jenis membaca adalah membaca pemahaman. Membaca pemahaman adalah membaca yang dilakukan secara tepat dalam memahami dan menemukan inti sari dari sebuah wacana. Melihat fonemena yang ada pada saat ini anak usia sekolah cenderung menjadikan media digital (televisi, telepon genggam, internet) sebagai prioritas utama dalam mengerjakan tugas dibandingkan dengan membaca buku. Selain itu, transformasi budaya lisan (percakapan) ke budaya tulis di kalangan masyarakat secara umum masih dalam tahap transisi, karena enderung menerima informasi melalui percakapan atau disebut bahasa lisan. Penelitian ini mengkaji masalah: 1) bagaimanakah kebiasaan membaca siswa kelas XI SMA Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014?, 2) bagaimanakah kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014?, dan 3) adakah korelasi antara kebiasaan membaca terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014?. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penentuan populasi dan sampel dilakukan dengan teknik sampel acak. Sampel yang diteliti diambil 25% dari setiap kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjungpinang. Jadi, sampel penelitian berjumlah 43 siswa. Teknik pengumpulan data peneliti menggunakan dua kuesioner (angket). Dalam penelitian deskriptif kuantitatif, peneliti menggunakan statistik untuk menganalisis data. Statistik yang digunakan peneliti adalah rumus Korelasi Pearson Prodect Moment. Pengujian hipotesis dengan menggunakan t hitung lebih besar dari t tabel dan drajat kebebasan (dk) = n-2, dan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian ini adanya Korelasi Kebiasaan Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan r hitung 0,71 lebih besar dari r tabel 0,20. Kemudian t hitung 6,46 lebih besar dari t tabel 2,021 atau 6,46 > 2,021. Jadi, dalam penelitian ini adanya korelasi kebiasaan membaca terhadap kemampuan membaca pemahaman dengan kategori sedang atau cukup.
ABSTRACT
Wiratmi. 2014. An Analisis of The corelation of reading habit and comorehension reading ability of The eleventh grade students of sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjungpinang school year 2013/2014. Thesis Indonesian Languange and Literature Departement, Faculty of Teacher Training and Education, Raja Ali Haji Maritime University. Advisor: Drs. Suhardi, M.Pd. Co-advisor: Muhammad Candra, M.Ed. Key word: reading habit, compreshesion reading ability See the phenomenon now, school-age children tended to make the digital media (television, hand phone, internet) as their main priority in doing the task rather than reading books. Moreover, the transformation of oral culture (conversation) to writing culture among the people generally was still in the transition phase. The people tended to receive the information through conversation or called oral language. This reseach assessed the problem: 1) how the reading habit of the eleventh grade students of Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjungpinang School year 2013/2014?, 2) how comprehension reading ability of the eleventh grade students of Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjungpinang School year 2013/2014?, and 3) is there any correlation between reading habit and comprehension reading ability of the eleventh grade students of Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjungpinang School year 2013/2014?. This reseach used the descriptive quantitative method. The determination of population and sample did by random sampling technique. The sample which the researcher took was 25% of every tenth class of Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjungpinang. So, the sample of this reseach was 43 students. The collecting data teachnique was two questionnaires. In the descriptive quantitative research, the research used statistics to analyze the data. The statistics which used by the researher was Pearson Product Moment Correlation. The hypothesis testing did by using t hitung more than t tabel and derajat kebebasan (dk) = n-2, and significant of 5%. The result of this research showed that there was a correlation between reading habit and comprehension reading ability of the eleventh grade students of Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjungpinang School year 2013/2014 with r hitung 0,71 more than r tabel 0,20. Then, t hitung 6.46 more than t tabel 2,021 or 6,46 >2,021. So, in this reseach the correlation of reading habit and comprehension reading ability categorized by medium or enough.
1. Pendahuluan Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak dipenuhi, pesan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Hodson dalam Tarigan, 1979:7). Membaca sangat penting bagi setiap orang. Membaca menimbulkan suatu komunikasi, sebab buku merupakan sumber ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai sarana komunikasi. Semakin sering anak berkomunikasi dengan buku melalui kegiatan membaca, semakin banyak ilmu pengetahuan yang diperolehnya, sehingga memperluas cakrawala ilmu pengetahuannya. Melihat fenomena yang ada saat ini anak usia sekolah cenderung menjadikan media digital (televisi, telepon genggam, internet) sebagai prioritas utama dalam mengerjakan tugas dibandingkan dengan membaca buku. Selain itu, transformasi budaya lisan (percakapan) ke budaya tulis di kalangan masyarakat secara umum masih dalam tahap transisi, karena cenderung menerima informasi melalui percakapan atau disebut bahasa lisan. Pada kenyataannya bahasa lisan lebih mendominasi minat dan kebiasaan di kalangan siswa dan masyarakat sehingga kebiasaan membaca dan menulis masih belum berkembang dengan baik. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka judul penelitian ini adalah “Korelasi Kebiasaan Membaca terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI SMA Negeri 03 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014”. 2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah korelasional. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik kuesioner (angket). 3. Hasil dan Pembahasan Responden/subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas XI Sekolah Menegah Atas Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014. Dengan jumlah sampel 43 siswa, dari jumlah populasi 169 siswa. Kemudian diperoleh hasil dari perhitungan yang dilakukan oleh peneliti. Data kuesioner (angket) maka, dapat disimpulkan kebiasaan membaca siswa dikategorikan baik di lihat dari acuan
skor kebiasaan yang digunakan peneliti dengan jumlah rata-rata skor 39,86. Sedangkan kemampuan membaca pemahaman dikategorikan baik dilihat dari acuan nilai yang digunakan peneliti dengan jumlah rata-rata nilai 80,65. 4 Simpulan dan Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan kesimpulan sebagai berikut, yaitu 1) kebiasaan Membaca siswa kelas XI sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014 termasuk dalam kategori baik. 2) kemampuan Membaca Pemahaman siswa kelas XI sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014 termasuk dalam kategori baik. 3) adanya atau terdapat korelasi antara Kebiasaan Membaca Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman siswa kelas XI sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014 terdapat korelasi yang sedang atau cukup dari hasil secara keseluruhan karena r hitung 0,71 lebih besar dari r tabel 0,20. Kemudian t hitung 6,46 lebih besar dari t tabel 2,021 atau 6,46 > 2,021. Sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi, simpulannya ada hubungan positif dan nilai koefisien korelasinya kebiasaan membaca terhadap kemampuan membaca pemahaman yaitu 0,71. Jika dihitung dengan rumus korelasi pearson product moment, maka r hitung lebih besar dari r tabel sehingga termasuk kategori sedang atau cukup. Adapun saran yang diajukan oleh peneliti yaitu, 1) kebiasaan membaca dan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri 3 Tanjungpinang harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. 2) guru hendaknya dapat meningkatkan kebiasaan membaca dan kemampuan membaca pemahaman siwa dengan memberikan motivasi dan memberikan latihan-latihan untuk mengasah kemampuan membaca pemahaman. 3) orang tua hendaknya dapat memberikan contoh kepada anaknya dalam hal mengasah kemampuan membaca pemahaman agar dapat membentuk pemahaman yang tinggi. Dalam hal ini, orang tua sebaiknya membiasakan budaya membaca di rumah. DAFTAR PUSTAKA Aqib. Zainal. 2008. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru. Bandung: Yrama Widya. Arifin, Zaenal dan S. Amaran Tasai. 2008. Cermat Berbasa Indonesia. Jakarta: Akademik Presensindo. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Renika Cipta. Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hasanudin WS. 2002. Memabaca dan Menilai Saja. Bandung: Angkasa.
Hayon, Josep. 2003. Membaca dan Menulis Wacana. Jakarta: Strorta Grafika Hidayah, Aniatul. 2012. Membaca super cepat. Jakarta: Laskar Aksara. Rahim, Parida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Sagala, Syaiful. 2011. Manajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sa’ud, Udin. 2012. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Subana, Muhammad dan Sunarti. 2008. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. Sudijono, anas. 1987. Pengantar statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Suharsaputra, Umar. 2012. Metode Penelitian Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: PT. Refika Aditama. Sugiyono. 2012. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabet. Sukmadinata, Nana dan Erliana Saodih. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Refika Aditama. Suprapto. 2013. Metodologi Penelitian ilmu Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Pengetahuan Sosial Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dilengkapi dengan Teknik Pengolahan Data dan Tabel Statistik. Jakarta: PT. Buku Seru. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tampubolon, DP. 1991. Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tirtaroharja, Umar dan S. L. Lasulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Usaman dan Purnomo Setiady Akbar. 2009. Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.