JPPI Vol 5 No 1 (2015) 49 - 64
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika 578/AKRED/P2MI-LIPI/07/2014
e-ISSN: 2476-9266 p-ISSN: 2088-9402 DOI: 10.17933/jppi.2015.0501004
ANALISIS EKOSISTEM TIK INDONESIA UNTUK MENDORONG PERKEMBANGAN INDUSTRI LOCAL DAN EKONOMI KREATIF ICT ECOSYSTEM ANALYSIS IN INDONESIA TO ENCOURAGE LOCAL INDUSTRY AND CREATIVE ECONOMY Vidyantina Heppy Anandhita Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika - Kementerian Kominfo Jalan Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta, 10110 - Indonesia
[email protected]
Naskah diterima : 1 Juli 2015; Direvisi : 15 Juli 2015; Disetujui : 20 Juli 2015
Abstrak Sektor TIK merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi sehingga kondisi ekosistem TIK menjadi faktor penting dalam pembangunan. Model New ICT Ecosystem dirumuskan Profesor Martin Fransman membagi ekosistem TIK menjadi 4 layer yaitu elemen jaringan (layer1), jaringan (layer2), platform, konten dan aplikasi (layer3) dan konsumen final (layer 4). Studi ini bertujuan untuk mengetahui peluang dan tantangan bagi pelaku industri ekosistem TIK Indonesia serta rekomendasi strategi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan industri TIK local dan ekonomi kreatif. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data melalui FGD dan dept interview dengan narasumber pakar TIK, MIKTI, Kementerian Kominfo, Kementerian Perindustrian dan Detiknas. Dari hasil studi, peluang terbesar Indonesia untuk bersaing dalam industri TIK berada dalam layer 3 yaitu industri konten dan aplikasi. Sedangkan melalui analisis SWOT disimpulkan bahwa untuk mendorong pertumbuhan industri local dan ekonomi kreatif diperlukan strategi antara lain kerjasama sektor pemerintah dan swasta untuk membangun inkubasi TIK dan technopark, kebijakan pemerintah memberikan insentif, proteksi maupun promosi kepada industri TIK domestik. Strategi yang dapat dilakukan Pemerintah untuk mengurangi ketergantungan komponen LN dari industri elektronika dan telekomunikasi dengan pelaksanaan rencana aksi peraturan TKDN industri TIK dan fasilitasi akses finansial/pembiayaan bagi industri. Strategi lainnya adalah peningkatan kualitas tenaga kerja TIK dengan fasilitasi sertifikasi kompetensi (SKKNI bidang kominfo).
Kata Kunci : Ekosistem TIK, Analisis SWOT, industri konten
Abstract The ICT sector is an important driver of economic growth. “New ICT Ecosystem” model was formulated by Professor Martin Fransman divides ICT Ecosystem in 4 layers, networked element (layer1),: networks (layer2), platform, content and application (layer3), and final consumer. The purpose of the study was to understand the opportunities and challenges as well as strategic recommendations for the government to support the local ICT industries and creative economic growth. This study used a qualitative approach, data collection through focus group discussions and interviews with informants from ICT experts, MIKTI, MCIT, Ministry of Industry and DeTIKNas. The study results based on "New ICT Ecosystem" model, the biggest opportunity for Indonesia in ICT industries are content industry and application. Through SWOT method analysis concluded that to encourage local industries and the creative economy growth a couple strategies need to be taken, government and private cooperation to build ICT incubation and techno-park, policies by providing incentives, protection and promotion of the domestic ICT industries. Government’s strategies to reduce the dependence of electronics and telecommunications components abroad with the implementation of the DCL (Domestic Component Level) regulation for ICT industries, and facilitate financial access/funding for the industries. And also strategy to improve the workforce quality by facilitating ICT competency certification (SKKNI in ICT field).
Keywords: ICT ecosystem, SWOT Analysis, content industry 49
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.5 No 1 September 2015 : 49 - 64
PENDAHULUAN Data dan penelitian tersebut menunjukkan bahwa Sektor TIK merupakan bagian terpenting dari
sektor TIK merupakan faktor penting pendorong
perekonomian
Perekonomian
pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada
masyarakat tidak akan berjalan tanpa adanya
peningkatan perekonomian sosial masyarakatnya.
dukungan pembangunan dan infrastruktur TIK
Berbagai negara telah menginvestasikan sumber
karena TIK telah menjadi enabler di semua sektor
dayanya
kehidupan. Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusi
meningkatkan kinerja perekonomiannya. Termasuk
TIK yang signifikan terhadap PDB, perdagangan
Indonesia, yang menempatkan TIK sebagai sektor
internasional dan tenaga kerja.
yang
Penelitian
suatu
mempunyai
infrastruktur
peranan
TIK
strategis
untuk
dalam
perekonomian di beberapa negara telah banyak
daya saing bangsa (Buku Putih TIK Indonesia,
dilakukan.
yang
2013). Hal tersebut menjadikan kondisi ekosistem
dilakukan World Bank tahun 2009 terhadap 120
TIK menjadi faktor penting dalam pembangunan
negara , dalam kurun waktu 1980-2006, yang
TIK secara keseluruhan. TIK dapat menjadi faktor
menyimpulkan bahwa kenaikan 10 persen penetrasi
kuat pendorong pertumbuhan ekonomi, maka
broadband dapat meningkatkan PDB per kapita
diperlukan
sebesar 1,38 persen di negara berkembang dan 1,21
mendukung.
persen di Negara maju. Selain itu, penelitian dari
Beberapa gambaran bentuk ekosistem TIK telah
Manyika, J. dan Roxburgh, C tahun 2011 dari
dirumuskan oleh para ahli untuk mempermudah
McKinsey Global Institute mengungkapkan bahwa
mengidentifikasi
sumbangan internet bagi PDB negara-negara besar
ekosistem TIK. Pemodelan-pemodelan tersebut
mencapai 3,4 persen dan untuk tingkat dunia
disusun
kontribusi tersebut adalah sekitar 2,9 persen. Untuk
misalnya TAIC-SIMO model yang lebih menyoroti
tingkat nasional, kajian mengenai dampak TIK
ekosistem di internet, media & bisnis komunikasi.
terhadap perekonomian Indonesia masih sangat
Salah satu pemodelan ekosistem TIK yang populer
terbatas. Salah satu studi yang terbaru adalah yang
adalah model New ICT Ecosystem yang dirancang
dilakukan oleh Deloitte tahun 2011 dengan
oleh Prof.
kesimpulan bahwa internet telah memberikan
Fransman
kontribusi langsung sebesar 1,6 persen bagi PDB
penyederhanaan dari New ICT Ecosystem yang
Indonesia. Nilai kontribusi Internet ini ternyata
terdiri dari 4 layer yaitu layer pertama adalah :
melebihi
elektronik,
elemen jaringan, layer dua adalah jaringan, layer
manufaktur gas alam cair, serta manufaktur kayu
ketiga adalah platform, content dan aplikasi dan
dan produk lainnya. Namun demikian, angka
layer terakhir adalah konsumen final. Pada layer 1
kontribusi tersebut masih dibawah negara-negara
merupakan elemen pembentuk jaringan TIK (seperti
lain di Asia seperti Hongkong (5,9 persen), India
router, switch, komputer, dan PC dengan sistem
(3,2 persen) dan Cina (2,6 persen).
operasi mereka) diproduksi oleh perusahaan seperti
nilai
TIK
dalam
menunjang pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
Salah
pengaruh
ke
terhadap
50
mengenai
negara.
satunya adalah studi
ekspor
peralatan
kondisi
ekosistem
TIK
komponen-komponen
berdasarkan
tujuan
tertentu,
yang
dalam
seperti
Martin Fransman. Profesor Martin telah
memodelkan
konsep
Analisis Ekosistem TIK Indonesia yang Mendorong Perkembangan Industri Lokal dan Ekonomi Kreatif (Vidyantina H A)
Alcatel-Lucent,
ZTE.
regulator, lembaga keuangan, badan standarisasi,
meliputi
universitas. Seperti halnya pada layer 1, elemen
komunikasi yang terkonvergensi dan distribusi
jaringan akan diatur oleh lembaga/badan yang
konten jaringan (termasuk mobile, serat, tembaga,
menetapkan standarisasi produk TIK dan layer 2
kabel, satelit), perusahanan yang bergerak dalam
dibatasi dengan regulasi, sedangkan pada layer
layer ini antara lain operator telekomunikasi,
aplikasi dan konten merupakan aplikasi yang
beberapa elemen ini dirangkai di layer 2 dengan
bersifat global. Apabila dilihat pemain ekosistem
operator jaringan (termasuk telekomunikasi, TV
TIK berdasarkan tiap layernya, pada layer pertama
kabel dan operator satelit) untuk membentuk
didominasi dengan perusahaan TI global seperti
jaringan
ZTE maupun Cisco, sedangkan pada layer jaringan
Sedangkan
Cisco,
dalam
Samsung
layer
konvergensi
2
yang
dan
jaringan
saling
terkoneksi.
Sedangkan layer 3 merupakan layer platform,
merupakan
konten
untuk
Telkomsel, Indosat dan XL, provider TV kabel
konsumer final di layer 4, beberapa perusahaan
seperti First Media ataupun Indovision dan operator
yang bergerak di layer 3 diantaranya google,
satelit seperti PT Telkom, Lintas Arta, dan PT
facebook, yahoo dan lain-lain. Pada layer 4, adalah
Pasifik Satelit Nusantara.Pentingnya menganalisis
konsumen akhir yang dapat yang terdiri dari
kondisi
perusahaan (besar dan kecil), rumah tangga,
mendapatkan gambaran bagaimana perkembangan
pemerintah, dan lain-lain. Dalam penyusunan model
kondisi tiap layer komponennya, sehingga dapat
New ICT Ecosystem, Eropa digunakan sebagai
diketahui peluang dan kelemahannya. Dengan
contoh meskipun argumen ini tetap berlaku untuk
mengetahui peluang dan kelemahan ekosistem TIK,
semua negara dengan modifikasi yang sesuai.
diharapkan dapat memberikan rekomendasi solusi
Dalam model New ICT Ecosystem, para pemain ini
bagi industri TIK dalam negeri untuk dapat
berinteraksi dalam lingkungan yang dibentuk oleh
berpartisipasi dalam pasar TIK domestik maupun
lembaga-lembaga yang menentukan peraturan, dan
manca
dan
mempengaruhi
aplikasi
yang
perilaku
disediakan
pemain.
operator
ekosistem
telekomunikasi
TIK
di
Indonesia
seperti
untuk
negara.
Misalnya
Gambar 1. New ICT Ecosystem Sumber: Fransman, M., 2010
51
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.5 No 1 September 2015 : 49 - 64
Saat ini, dapat diketahui bahwa produk TIK
Pengumpulan data primer dilakukan dengan FGD
sebagian besar merupakan import dari negara lain
dan Dept interview dari narasumber sebagai berikut:
meskipun peluang industri TIK local untuk dapat bersaing di dalam negeri juga terbuka. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada industri TIK Indonesia yang menonjol bahkan di negeri sendiri. Hal
1. 2. 3. 4. 5.
Pakar IT Perwakilan MIKTI Perwakilan Detiknas Kominfo Kementerian Perindustrian:
tersebut tentunya harus menjadi perhatian semua
Sedangkan pengumpulan data sekunder melalui
pihak mengingat selama ini Indonesia merupakan
studi literatur dan benchmarking.
market produk TIK yang sangat besar. Potensi ekonomi
tersebut
harus
dimanfaatkan
untuk
Teknik Analisis Data
mengembangkan industri TIK local dan industri
Dalam penelitian ini digunakan analisis data
kreatif. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis
kualitatif dengan metode SWOT kualitatif. Analisis
peluang dan tantangan ekosistem TIK
SWOT adalah alat perencanaan strategis klasik.
yang
diarahkan untuk mendorong pertumbuhan industri
Menggunakan
framework
dari
kekuatan
dan
TIK domestik. Studi analisis kondisi TIK ini
kelemahan internal dan peluang dan ancaman
bertujuan untuk mengetahui peluang dan tantangan
eksternal, instrumen ini memberikan cara sederhana
bagi pelaku industri ekosistem TIK Indonesia serta
untuk menilai bagaimana strategi terbaik dapat
strategi-strategi bagi pemerintah untuk mendukung
diimplementasikan. (Start dan Hovland, 2004).
pertumbuhan industri TIK local dan ekonomi
Sedangkan tujuan utama dari analisis SWOT dalam
kreatif.
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi dengan memperhatikan faktor kelemahan dan
METODE
kekuatan internal maupun eksternal dari kondisi
Pendekatan Penelitiaan
ekosistem TIK Indonesia. Dalam penelitian ini,
Studi
ini merupakan studi analisis dengan
digunakan matrik SWOT untuk mengetahui faktor
pendekatan kualitatif. Data hasil wawancara dan
kekuatan dan kelemahan internal dari ekosistem
FGD
TIK untuk mendorong tumbuhnya industri local dan
dan
studi
literatur
dianalisis
dengan
menggunakan analisis SWOT.
kreatif serta peluang dan ancaman eksternal seperti
Metode Pengumpulan Data
peraturan maupun persaingan global.
Gambar 2. Alur SWOT Sumber: Purwo, S., 2010.
52
Analisis Ekosistem TIK Indonesia yang Mendorong Perkembangan Industri Lokal dan Ekonomi Kreatif (Vidyantina H A)
Proses dalam analisis SWOT, dapat dilihat pada
strategi tersebut dilakukan dengan benchmarking
gambar 2. dimana hal yang pertama dilakukan
dan data-data perkembangan sektor ekosistem TIK
adalah mengkaji lingkungan yang akan dijadikan
di Indonesia.
fokus penelitian dan melakukan analisis internal (faktor kekuatan dan kelemahan) dan
Tabel 1. Strategi dalam SWOT Analisis
ekternal
(peluang dan ancaman). Faktor-faktor tersebut dianalisis dalam bentuk matriks untuk menentukan
Strength/ Kekuatan
Threats/
Peluang
Ancaman
S-O
S-T Strategies
Strategies
identifikasi dari isu strategies. Proses identifikasi strategi ini akan menghasilkan 4 matriks strategi
Opportunity /
Weakness/Kelemahan
yaitu S-O strategi, S-T strategi, W-O strategi dan
W-O
W-T
Strategies
Strategies
W-T strategi. Dan kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi dari pilihan-pilihan strategi yang telah dibuat dan bagaimana strategi yang dipilih dapat diiimplementasikan. Evaluasi
Kerangka Pikir Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. Kerangka pikir
Dari hasil analisis dengan metode SWOT maka
didapat 4 kelompok strategi untuk dalam ekosistem
dapat
strategi
Indonesia yang bertujuan untuk mendorong Industri
perkembangan industri local dan ekonomi kreatif
Local dan Ekonomi Kreatif. Keempat kelompok
dalam kondisi ekosistem Indonesia
strategi tersebut dijabarkan dalam strategi SO, ST,
memperoleh
kesimpulan
WO dan WT.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Masing-masing mempunyai
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah
kelompok
strategi-strategi
strategi untuk
tersebut mendorong
perkembangan industri local dan ekonomi kreatif
dipetakan dalam matrik SWOT (Gambar 4) maka 53
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.5 No 1 September 2015 : 49 - 64
Indonesia. Perumusan strategi tersebut mengacu
bahwa ekosistem TIK terbagi dar 4 layer yaitu
pada
konsumen (layer 4), aplikasi dan konten (layer 3),
kondisi
ekosistem
TIK
sesuai
dengan
framework New ICT Ecosystem yang menyatakan
jaringan (layer 2) dan elemen jaringan (layer 1).
Gambar 4. Matriks Hasil Analisis SWOT
1.
Strategi SO (Strength - Opportunity)
TIK asing. Hal tesebut tentunya sangat merugikan.
Strategi SO merupakan strategi yang menekankan
Dalam penelitian ini, strategi SO dapat dirumuskan
dari faktor kekuatan dan kesempatan dari kondisi
menjadi
ekosistem TIK secara keseluruhan. Dari semua
memperbanyak
layer
inovasi
dalam
framework
tersebut,
sebenarnya
tiga
dan
strategi
yaitu
yang
Inkubasi
TIK
sebagai
kreativitas
technopreuner
pertama wadah muda
Indonesia unggul pada layer teratas yaitu peluang
sehingga dapat menjadi pelaku industri kreatif
pasar dikarenakan jumlah penduduk yang sangat
dimana pasar industri konten (games dan animasi)
besar. Akan tetapi tanpa didukung industri pada
pada layer 3 masih terus berkembang. Pemerintah
layer di atasnya, peran Indonesia sebagai peluang
harus
pasar yang besar hanya menjadi konsumen produk
pengembangan industri telematika dan konten
54
segera
mengimplementasikan
strategi
Analisis Ekosistem TIK Indonesia yang Mendorong Perkembangan Industri Lokal dan Ekonomi Kreatif (Vidyantina H A)
secara tepat dan terarah untuk menangkap peluang
technopreuner muda mendapat fasilitas peningkatan
pasar TIK Indonesia yang besar. Sedangkan strategi
capacity building. Peran dari inkubator sendiri
untuk layer elemen jaringan dan jaringan adalah
sangat penting dalam menumbuhkan industri kreatif
strategi
industri
dimana peran pemerintah dan swasta saling
dengan
bersinergi.
kedua
komponen
dengan
elektronika
penumbuhan yang
sejalan
Menurut berfungsi
(Boediman,
peraturan yang mengatur TKDN industri TIK.
inkubasi
Faktor kekuatan utama Indonesia yang ada dalam
(peningkatan kualitas SDM) yang menyediakan
ekosistem TIK Indonesia didasari oleh generasi
seed
muda yang terus melakukan inovasi dan kreativitas
perusahaan pemula untuk dapat berdiri), training
ekonomi kreatif terutama terhadap industri konten
dan juga mentoring untuk menghasilkan produk
dan aplikasi (games, animasi). Jumlah penduduk
yang dapat bersaing. Peran serta pemerintah dan
yang besar juga membuka peluang pasar TIK
swasta sangat besar dalam inkubasi dimana sektor
domestik yang terbuka luas. Salah satu peluang bagi
swasta akan menampung produk-produk dari
ekosistem TIK indonesia adalah bahwa pemerintah
inkubasi melalui proses kompetisi dan seleksi
dan swasta telah mulai fokus pada pertumbuhan
untuk dipasarkan. Sedangkan pemerintah berfungsi
industri kreatif TIK. Sektor swasta dan pemerintah
sebagai pendukung, terutama dalam pameran,
telah mempunyai program inkubasi TIK dimana
distribusi dan pembiayaan.
capital
sebagai
2008) peran
(modal
yang
capacity
building
dibutuhkan
bagi
Gambar 5. Peran Inkubator TIK Sumber: Boediman, A. S, 2008
2.
Strategi WO (Weakness - Opportunity)
mendorong industri TIK local untuk menciptakan
Strategi WO yang menekankan pada peluang untuk
komponen sendiri. Dan dalam penerapan Strategi
mengatasi mengatasi kelemahan untuk mengejar
pengembangan industri telematika dan konten,
peluang dalam layer ekosistem Indonesia dapat
pemerintah
dirumuskan 3 strategi yaitu pembangunan inkubasi
infrastruktur TIK yang berkualitas dan terjangkau.
TIK untuk meningkatkan SDM technopreuner
Peraturan
sehingga mampu menangkap peluang industri
elektonika dan telekomunikasi (layer 1 dan 2)
kreatif, mengurangi ketergantungan komponen LN
menjadi hal yang sangat penting untuk melindungi
dari industri elektronika dan telekomunikasi dengan
industri TIK domestik dari produk import. Saat ini
peraturan mengenai TKDN industri TIK, sehingga
ketergantungan
harus
mengenai
akan
berupaya
TKDN
bahan
menyediakan
dalam
industri
baku/komponen 55
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.5 No 1 September 2015 : 49 - 64
impor yang masih tinggi, yakni lebih dari 50%.
R&D,
Beberapa
mengatur
memperkuat posisi sebagai basis produksi global.
mengenai komponen TKDN adalah Peraturan
Sedangkan arah kebijakan pembangunan industri
Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2014
telematika
tentang Spesifikasi Teknis Perangkat Pembaca
program K/L berbasis telematika sebagai basis
Kartu Tanda Penduduk Elektronik, maka sesuai
pengembangan
berdasar hasil verifikasi maka ditetapkan TKDN
Meningkatkan iklim usaha yang menarik investasi
Min. 25%. Perhitungan TKDN dilakukan sesuai
serta meningkatkan kemampuan industri sebagai
dengan Permenperin RI No.69/M-IND/PER/9/2014
bagian supply chain global.
mengenai Ketentuan dan Tatacara Penghitungan
Untuk industri konten dan aplikasi di layer 3, di
Nilai TKDN Industri Elektronika dan Telematika
mana peluang Indonesia lebih besar untuk bersaing
(Kemenperin, 2014).
dengan
contoh
peraturan
yang
Peraturan yang mengenai
training),
menetapkan
kedepannya
industri
adalah
industri
konten
standar
pengembangan
dalam
global,
dan
negeri,
kebijakan
TKDN merupakan peluang untuk mengurangi
pembangunan industri konten indonesia diarah kan
ketergantungan bahan baku/impor dalam industri
untuk
TIK dan memajukan industri TIK domestik.
nasional, meningkatkan akses pasar domestik dan
Pemerintah juga telah menentukan strategi dan arah
regional/global dan mengembangkan pusat produksi
kebijakan
di daerah potensial. Sedangkan strategi untuk
melalui kementerian Perindustrian
mengenai
strategi
elektronika.
Keempat
pengembangan strategi
tersebut
mengembangkan
produk
kebanggaan
industri
pembangunan industri konten dengan harmonisasi
yaitu;
kebijakan dan program Pemerintah, membangun
harmonisasi kebijakan dan program pemerintah,
pusat-pusat pengembangan di daerah potensial,
mengembangkan iklim investasi kondusif (insentif,
Gambar 6. Perkembangan Potensi pasar Digital Konten Sumber: Frost&Sullivan 2012
Pasar di dalam negeri sebagai basis pembangunan
ketersediaan infrastruktur TIK yang berkualitas dan
dan memperkuat penetrasi pasar. Penerapan strategi
terjangkau, terutama untuk pertumbuhan industri
pengembangan dan arah kebijakan pembangunan
konten local. Pembangunan jaringan broadband
industri
yang menghubungkan setiap Pulau utama di
56
tersebut
harus
didukung
dengan
Analisis Ekosistem TIK Indonesia yang Mendorong Perkembangan Industri Lokal dan Ekonomi Kreatif (Vidyantina H A)
Indonesia
menjadi
bagi
ekonomi kreatif, karena meskipun peluang pasar
berkembangnya ekonomi kreatif seperti industri
dalam industri konten dan aplikasi masih terbuka
konten dan animasi.
luas, tanpa adanya dukungan finansial, akan
Potensi
pasar bagi industri konten digital di
kesulitan bersaing secara global. Dan ketiga
Indonesia berkembang pesat. Berdasarkan estimasi
peraturan standarisasi/ persyaratan teknis dalam
Frost&Sullivan, 2012, potensi pasar bagi konten
industri TIK harus mengakomodir industri local
digital berkembang hampir lima kali lipat dalam
untuk
lima tahun. Diproyeksikan pada tahun 2015, market
komponen
share industri
konten termasuk mobile konten
sebelumnya bahwa Indonesia mempunyai peluang
digital mencapai 780 milyar USD. Dapat dilihat
lebih besar dalam ekosistem TIK pada layer aplikasi
bahwa pasar digital konten mempunyai share yang
dan
lebih
besar
fasilitas
utama
meningkatkan elektronika.
konten,
sehingga
penumbuhan
industri
Seperti
dibahas
telah
untuk
mendukung
daripada
pendapatan
transaksi
berkembangnya industri kreatif local, kebijakan
ataupun
ecosystem
enabler
pemerintah untuk berpihak pada industri local
(mekanisme pembayaran online/mobile payment).
sangat diperlukan. Pembinaan melalui inkubasi atau
Faktor pendorong pasar digital konten adalah
insentif akan menjadi faktor pendorong tumbuhnya
tumbuhnya local enterpreunur industri konten serta
industri kreatif Indonesia.
banyaknya pengembang aplikasi yang memandang
Beberapa negara telah menerapkan kebijakan
Indonesia sebagai dasar perkembangan konten
insentif
global.
domestik. Dapat dilihat dalam tabel 1. merupakan
3.
contoh kebijakan negara China, Jepang, Korea dan
e-commerce
Strategi ST (Strength-Threat)
Malaysia Strategi ST digunakan untuk menghadapi ancaman dengan memaksimalkan kekuatan. Dalam penelitian ini,
strategi ST dapat dirumuskan melalui
Kebijakan Pemerintah yang
lebih berpihak pada
industri kreatif local yaitu technopreuner muda dimana inovasi dan kreativitasnya perlu mendapat pembinaan maupun insentif. Strategi kedua adalah
dalam
perkembangan
terhadap
industri
industri
animasi
kreatif
dalam
negerinya. Jepang, merupakan negara di Asia yang industri animasinya sangat maju, didukung oleh kebijakan pemerintahnya dengan menjamin kualitas produk, perlindungan Intelectual property right dan juga membantu promosi.
Hal tersebut membuat
jepang menjadi salah satu negara dengan industri animasi terbaik.
akses pembiayaan yang mudah bagi industri
Tabel 2. Beberapa kebijakan insdustri mengenai animasi di beberapa negara China
-
Menerapkan proteksionisme
-
Mewajibkan tiga jam tayang untuk produk animasi local
-
Mengeluarkan animasi luar negeri dari jam tayang utama
Memberikan insentif bagi produk animasi dari provinsi yang berhasil masuk ke televisi nasional Memberikan sebagian dana produksi bagi program animasi di televisi nasional Jepang
-
Pemerintah menjamin kualitas produk animasi dengan menetapkan standarisasi
57
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.5 No 1 September 2015 : 49 - 64
-
Pemerintah membeli copyright anime
-
Perlindungan Intelectual property right
Pemberian anggaran untuk adanya program magang dengan perusahaan animasi, pemberian kesempatan kuliah animasi dari berbagai praktek animasi
Korea
Malaysia
-
Membantu promosi
-
Menetapkan proteksionisme
-
Mewajibkan lima jam tayang untuk produk animasi local
-
Mengeluarkan animasi luar negeri dari jam tayang utama
-
Insentif bagi pemain local
-
Penambahan slot jam tayang utama untuk animasi local
-
Membentuk lembaga khusus yang mengurusi animasi nasional
Sumber: Sungkari, H, 2014 disampaikan dalam FGD Ekosistem TIK
Salah satu faktor yang menjadi tantangan bagi
memfasilitasi kerjasama antara industri domestic
industri perangkat
TIK domestik adalah adanya
dan industri TIK internasional dan peningkatan
standarisasi industri peralatan TIK yang mengacu
kapasitas SDM dan teknologi. Pemerintah telah
pada standar global misalnya standar IEEE, ISO,
membangun pusat-pusat pengembangan Industri
ITU dan standar internasional lainnya. Seperti
TIK
misalnya persyaratan teknis alat dan perangkat
pengembangan industri TIK.
penerima telebvisi siaran digital berbasis standar
seperti
technopark
ataupun
kawasan
4. Strategi WT (Weakness-Threat)
digital Video Broadcasting Terestrial - second
Analisis
generation yang tertuang dalam Permenkominfo
rencana untuk mencegah kelemahan yang semakin
Nomor 9 tahun 2014 menegaskan bahwa setiap
besar akibat ancaman dari luar. Strategi WT
perangkat penerima yang dibuat atau dirakit (set top
menekankan bagaimana mengatasi kelemahan dan
box
memenuhi
tantangan pada kondisi ekosistem TIK Indonesia.
persyaratan teknis mengacu standar digital video
Untuk mendorong pertumbuhan industri TIK local
broadcasting teresterial second generation (DVB-
dan ekonomi kreatif, kebijakan Pemerintah harus
T2) versi 1.2.1. Hal ini akan membuat pelaku
berpihak
industri TIK wajib memproduksi peralatan sesuai
menyediakan akses pembiayaan yang lebih mudah
dengan standarisasi yang berlaku. Oleh karena itu
dan infrastruktur TIK yang murah dan berkualitas
dalam strategi kebijakan penumbuhan industri
bagi industri konten berskala kecil dan start up.
elektronika
fasilitas
Sedangkan strategi untuk menghadapi globalisasi
pengembangan SDM dan juga fasilitas pusat
adalah mempersiapkan tenaga kerja dalam bidang
pengembangan teknologi. Dengan adanya pusat
TIK melalui sertifikasi dan training Peningkatan
pengembangan riset dan teknologi, maka industri
SDM TIK sehingga dapat sehingga tenaga kerja
perangkat
bidang TIK Indonesia mampu bersaing secara
dan
modul
perlu
TIK
DVBT2)
didukung
dapat
harus
dengan
meningkatkan
kualitas
weakness-threat
pada
kreatif
produktivitas
dan
menyusun
local
dengan
produksi sesuai dengan standar yang berlaku.
global
Pembinaan pemerintah dalam pusat riset dan
Kementerian Kominfo, melalui Badan Litbang
teknologi ini sangat penting terutama untuk
SDM
58
secara
industri
bertujuan
kompetensi.
mengajukan Rancangan Peraturan Menteri
Analisis Ekosistem TIK Indonesia yang Mendorong Perkembangan Industri Lokal dan Ekonomi Kreatif (Vidyantina H A)
(RPM) tentang Pemberlakuan dan Penerapan
Ericson, hal tersebut dikarenakan standarisasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
peralatan jaringan membutuhkan teknologi tinggi
(SKKNI) bidang Komunikasi dan Informatika
sehingga Indonesia belum dapat berperan pada layer
(Kominfo) yang telah ditetapkan oleh Menteri
ini. Sebagian industri perangkat TIK telah merakit
Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam rangka
ataupun memproduksi komponen sesuai dengan
mewujudkan tenaga kerja bidang komunikasi dan
standarisasi internasional, untuk terus memacu
informatika
penumbuhan industri perangkat TIK, peraturan
yang
kompeten
dan
profesional
sehingga mampu meningkatkan daya saing dan
TKDN
produktivitas
industri
standardisasi perangkat TIK berfungsi sebagai
komunikasi dan informatika. SKKNI bidang Bidang
jaminan kualitas produk TIK dan perlindungan
Kominfo adalah rumusan kemampuan kerja yang
terhadap pengguna (operator ataupun masyarakat).
mencakup
pengetahuan, keterampilan
Kebijakan standardisasi perangkat TIK mempunyai
dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan
tujuan strategis antara lain peningkatan ekspor,
dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan bidang
peningkatan daya saing produk dalam negeri dan
komunikasi dan
ditetapkan
peningkatan efisiensi TIK nasional. Oleh karena itu
dengan ketentuan peraturan perundang-
kebijakan Peraturan Standarisasi industri TIK di
sesuai
lapangan
aspek
usaha
dan
informatika yang
menjadi
sangat
penting.
Adanya
undangan. Dalam Permen tersebut tercantum 21
Indonesia perlu memperhatikan
kapasitas dan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
struktur
negeri
diberlakukan terhadap tenaga kerja industri baik
Pemerintah
tenaga kerja Indonesia maupun tenaga kerja asing
membina industri elektronika dan telekomunikasi
yang bekerja dalam keahlian dan keterampilan di
local untuk mengurangi ketergantungan komponen
bidang
dan perangkat TIK dari luar negeri. Selain itu
komunikasi
dan
informatika.
Permen
industrui
TIK
dalam
berkewajiban
menumbuhkan
dan
tersebut akan mulai diberlakukan pada tanggal 1
dengan adanya standarisasi
Januari 2016. Dalam pelaksanaan SKKNI tersebut
perangkat TIK dapat mendorong eksport perangkat
Pemerintah
TIK.
berkewajiban
untuk
memfasilitasi
global
serta
kualitas
sertifikasi SKKNI tenaga kerja untuk meningkatkan kompetensi
dan
profesionalitas
dalam
Rencana Aksi TIK di Indonesia
meningkatkan daya saing nasional dan mendukung
Kementerian Perindustrian telah menyusun pokok-
produktivitas dalam bidang kominfo.
Strategi
pokok rencana aksi dalam pengembangan industri
lainnya adalah penerapan peraturan Standarisasi
TIK dan konten. Tiga kebijakan utama dalam
industri TIK di Indonesia perlu memperhatikan
pokok-pokok
pembinaan industri elektronika dan telekomunikasi
Pengembangan
local untuk mengurangi ketergantungan komponen
telematika sebagai basis pengembangan industri
dari LN. Dalam framework New ICT Ecosystem,
DN, meningkatkan kemampuan industri manufaktur
standarisasi perangkat TIK berada di layer pertama,
dan komponen perangkat telematika, Meningkatkan
dimana
oleh
kemampuan industri konten dan aplikasi telematika.
perusahaan asing global, seperti Samsung, ZTE atau
Dalam setiap kebijakan tersebut dijabarkan pokok
pemain-pemainya
didominasi
rencana program
aksi
tersebut
K/L
terkait
ialah berbasis
59
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.5 No 1 September 2015 : 49 - 64
rencana aksi yang akan dilakukan seperti fasilitasi
permodalan, TKDN, SDM dan insentif.
Tabel 3. Pokok-Pokok Rencana Aksi No
Kebijakan
Program Pokok
1
Pengembangan program K/L terkait berbasis telematika sebagai basis pengembangan industri DN
Koordinasi program K/L berbasis telematika
Fasilitasi permodalan
Pokok-Pokok Rencana Aksi -
Koordinasi dengan K/L terkait
-
Identifikasi kemampuan industri nasional
-
Penyusunan konsep program bersama
-
Fasilitasi pertemuan dengan perbankan
Fasilitasi model permodalan pengembangan industri telematika (IT) Penerapan dan evaluasi perhitungan TKDN
Penyusunan formula perhitungan TKDN yang tepat Implementasi perhitungan TKDN -
Pengembangan inovasi/R&D
Monitoring dan evaluasi penerapan TKDN
Identifikasi inovasi (R&D) perangkat telematika strategis Fasilitasi pengembangan inovasi/R&D Fasilitasi penguatan kapasitas lembaga R&D/pusat-pusat pengembangan/technopark
2
Meningkatkan kemampuan industri manufaktur dan komponen perangkat telematika
Pengembangan kemampuan SDM
Pengembangan Pusat-Pusat
-
Fasilitasi magang/diklat
-
Fasilitasi standar kompetensi
-
Fasilitasi pengembangan Technopark
-
Penguatan kapasitas
-
Fasilitasi pembuatan prorotipe
-
HAKI
Fasilitasi kerjasama dengan pemain industri besar/litbang (LN/DN)
3
Meningkatkan kemampuan industri konten dan aplikasi telematika
-
Promosi/Pameran
Pemberian Insentif
-
Fasilitasi pemberian insentif fiskal
Pengembangan iklim investasi
BM, BMDTP, PPnBM, Tax holiday, Tax Allowance Identifikasi kebijakan/peraturan
Pengembangan SDM
Pengembangan Pusat-pusat Pengembangan
Sumber: Kementerian Perindustrian, 2014
60
Formulasi kebijakan/peraturan mendorong investasi Fasilitasi pelatihan/magang/studi banding Fasilitasi pengembangan standar kompetensi
Fasilitasi pengembangan sentra (RICE, IBC,Technopark, dsb) -
Workshop
-
Pameran/promosi
-
Lomba/gelar kompetisi
-
Penguatan kapasitas
-
Fasilitasi pembuatan prototype
-
Fasilitasi akses pasar
-
Fasilitasi permodalan dan investasi
Analisis Ekosistem TIK Indonesia yang Mendorong Perkembangan Industri Lokal dan Ekonomi Kreatif (Vidyantina H A)
berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan
IMPLEMENTASI
peningkatan daya saing industri kreatif local Dalam renstra Kemkominfo 2015-2019 bagian B
tersebut.
mengenai program kerja Kemenkominfo sebagai
Salah satu wadah pembentukan tenaga TIK yang
Leading
Sector telah merumuskan kebijakan
berkompeten dan berdaya saing, Pemerintah melalui
berkaitan ekosistem TIK melalui efisiensi industri
Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan
dengan arah kebijakan Tingkat Kandungan Dalam
Yayasan Pendidikan Telkom dan Universitas
Negeri (TKDN) untuk subscriber station (SS)
Telkom membangun Bandung Technopark. Tujuan
sebesar
(BS).
dibangunnya Bandung Technopark adalah sebagai
Sedangkan peraturan untuk menghitung TKDN
sarana inovasi untuk melahirkan produk inovasi
telah diterbitkan oleh Permenperin RI Nomor No.
berkelanjutan dan perusahaan pemula yang berbasis
16/M-IND/PER/2/2011
teknologi, mengkomersialisasikan produk-produk
20%
dan
30%
base
station
mengenai Ketentuan dan
Tatacara Perhitungan TKDN dan BMP dan
hasil
Permenperin
No.69/M-IND/PER/9/2014
melaksanakan riset dan pengembangan bisnis secara
ketentuan dan tata cara penghitungan nilai TKDN
berkelanjutan serta menarik industri/bisnis ke dalam
industri elektronika dan telematika. Dampak positif
kawasan Techno Park. Selain itu di Bandung telah
dari
membuat
dibuat konsep Bandung High Tech Valley yang
teknologi
digagas ITB, sebagai usaha membangun kawasan
kebijakan
kemandirian
RI
TKDN
ini
pengembangan
akan
riset
sehingga
berdampak
ekonomi,
telakomunikasi serta mendorong perkembangan
industri
industri dalam negeri agar mampu bersaing di
pembangunan di Silicon Valley. Silicon Valley
tingkat nasional, regional maupun internasional,
merupakan julukan bagi daerah selatan dari San
meningkatkan penggunaan produk dalam negeri,
Francisco Bay Area, California Amerika Serikat
memicu peluang industri kreatif dan keterpihakan
dikarenakan pada wilayah tersebut berkumpul
negara kepada industri telekomunikasi dalam
banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang
negeri.
komputer dan semikonduktor.
Untuk kebijakan industri aplikasi konten dan
REKOMENDASI
TIK
yang
polanya
mendekati
industri kreatif, Kementerian Kominfo melalui Direktorat Jenderal Aptika telah menyusun arah
Bagi kementerian/regulator terkait
rencana strategis bidang aplikasi informatika 2015-
Dalam pelaksanaan pokok-pokok rencana aksi
2019 dengan kebijakan tentang ekosistem industri
dalam pengembangan industri TIK dan konten perlu
kreatif digital Indonesia, menyediakan basis data
koordinasi dari berbagai kementerian/regulator
klasifikasi dan pemetaan industri kreatif digital
terkait. Selain itu, Pemerintah perlu memberikan
Indonesia dan dapat diakses publik serta menyusun
kebijakan insentif, proteksi dan promosi bagi
mekanisme insentif pengembangan dalam industri
industri kreatif local yang dituangkan dalam
kreatif digital (Tjahjono, 2015). Arah kebijakan
regulasi maupun rencana aksi yang dilaksanakan
pemerintah yang pro industri kreatif local akan
oleh seluruh kementerian terkait.
61
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.5 No 1 September 2015 : 49 - 64
layer paling kuat untuk bersaing secara global
Bagi Kementerian Kominfo Kementerian
Kominfo
perlu
meningkatkan
daripada layer industri yang lain. Saat ini arah
pembangunan dan memperluas jangkauan inkubasi
kebijakan insentif pengembangan dalam industri
TIK dan pusat pengembangan industri TIK untuk
kreatif digital telah menjadi agenda rencana
memberi kesempatan pada technopreuner muda
strategis pemerintah tahun 2015-2019.
dapat berkembang dengan fasilitasi infrastruktur TIK, modal awal dan promosi perusahaan
pemula.
Selain
itu,
pengembangan Kementerian
Kominfo - Ditjen Aptika perlu menuangkan arah kebijakan insentif ekosistem industri kreatif digital Indonesia dalam regulasi dan rencana aksi. Untuk pembinaan
tenaga
Kominfo-Badan
kerja
Litbang
muda
Kementerian
SDM
perlu
terus
melakukan pembinaan dan memfasilitasi sertifikasi bidang kominfo kepada calon tenaga kerja/tenaga kerja muda sehingga dapat menjadi tenaga kerja TIK berkualitas.
Strategi
untuk
mengurangi
ketergantungan
komponen LN dari industri elektronika dan telekomunikasi dengan pelaksanaan rencana aksi Pemerintah
mengenai
peraturan
TKDN
dan
fasilitasi akses finansial/pembiayaan bagi industri TIK.
Implementasi
kebijakan
ketentuan
dan
perhitungan TKDN untuk perangkat TIK local telah dipayungi dalam peraturan Permenperin
RI
No.69/M-IND/PER/9/2014. Strategi lainnya yang tak kalah penting adalah peningkatan kompetensi tenaga kerja TIK dengan fasilitasi sertifikasi kompetensi (SKKNI bidang kominfo). Kebijakan
PENUTUP
sertifikasi kompetensi dalam bidang kominfo diimplementasikan kepada tenaga kerja di Indonesia
Berdasar hasil studi ini dapat disimpulkan bahwa
berdasar Permenkominfo No. 24 Tahun 2015 yang
kondisi Ekosistem TIK berdasarkan model New ICT
mulai diberlakukan tahun 2016.
Ecosystem (Fransman), kekuatan Indonesia berada dalam layer 3 yaitu industri konten dan aplikasi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Beberapa strategi dalam ekosistem TIK Indonesia untuk mendorong pertumbuhan industri local dan
Terima kasih disampaikan kepada para Narasumber
ekonomi kreatif antara lain kerjasama sektor
dan Kapuslitbang PPI, Dr. Hedi M. Idris atas
pemerintah dan swasta untuk membangun inkubasi
bantuan dan dukungannya dalam pelaksanaan studi
TIK dan technopark sebagai peningkatan capacity
ini.
building dan modal awal bagi perusahaan pemula dan sebagai pusat pengembangan teknologi bagi
DAFTAR PUSTAKA
industri TIK. Strategi lainnya terkait kebijakan pemerintah untuk berpihak pada industri ekonomi kreatif dan industri TIK local dengan memberikan insentif, proteksi maupun promosi. Kebijakan ini terutama insentif untuk industri ekonomi kreatif konten dan aplikasi, dimana industri ini menjadi
62
Kementerian Kominfo. 2013. Buku Putih TIK Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian Bandung Techno Park. 2015. Diakses dari http://bandungtechnopark.com/ tanggal 29 September 2015 Budiman, A. S. 2008. Animation content industri in Indonesia. Diakses dari http://www.slideshare.net/andisboediman/a
Analisis Ekosistem TIK Indonesia yang Mendorong Perkembangan Industri Lokal dan Ekonomi Kreatif (Vidyantina H A)
nimation-content-industri-in-indonesia Daniel Start and Ingie Hovland. 2004. Tools for Policy Impact: A Handbook for Researchers. Research and Policy in Development Programme: London. ISBN 0 85003 741 7 Deloitte. 2011. Nusantara Terhubung: Peran Internet dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Deloitte Access Economics: Sydney, diakses dari www.deloitte.com/au/economics. Fransman, M. 2008. Innovation in the New ICT Ecosystem . Communications & Strategies no 64 4th quarter 2008 p89-110 Fransman, M. 2010. The New ICT Ecosystem: Implications for Policy and Regulation . Cambridge University Press: UK. ISBN-13 978-0-511-67693-2 Frost & Sullivan. 2012. Indonesia ICT Outlook: The Big Leap Ahead. Diakses dari: Kementerian Perindustrian. 2014. Kebijakan Pengembangan Industri Elektronika Dan Telematika. Direktorat Industri Elektronika dan Telematika Ditjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian. Disampaikan pada FGD ICT Ecosystem di Jakarta, 1 Oktober 2014 Purwo S. 2010. Analisis Kebijakan Publik. Research Center for Politics and Government Jurusan Politik dan Pemerintahan . Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta. ISBN: 978-979-96762-1-4
Manyika, J. and Roxburgh, C. 2011 .The Great Transformer: the impact of the internet on economic growth and prosperity. McKinsey Global Institute. Sungkari, H. 2014. Kondisi dan Potensi Masyarakat TIK/Konsumen dalam Ekosistem TIK di Indonesia Saat Ini. Sekjen Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi Indonesia (MIKTI). Disampaikan pada FGD ICT Ecosystem di Jakarta, 1 Oktober 2014 Kementerian Komunikasi Dan Informatika. 2015. Ringkasan Renstra 2015-2019. Diakses dari http://web.kominfo.go.id/sites/default/files/ users/12/Ringkasan%20Renstra%20Kemko minfo%2020152019%20%28update%20survei%29.pdf
Tjahjono, B. H. 2015. Rencana Program Dan Kegiatan Strategis Ditjen Aplikasi Informatika Tahun 2015 -2019. Disampaikan Oleh: Dirjen Aplikasi Informatika Jakarta, 8 JuniI 2015 dalam Rakornas Kominfo 2015. Diakses dari http://web.kominfo.go.id/sites/default/files/ users/12/04.%20Paparan%20Dirjen%20Apt ika_Rakornas%202015.pdf World Bank. 2009. Extending Reach and Increasing Impact. Information & Communications Technology for Development 2009. Washington DC: The World Bank
63
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.5 No 1 September 2015 : 49 - 64
64