Edisi No.9/Tahun VIII/Minggu III/Juni/2014
OVEN NEWS
DEMOKRASI, PEMIMPIN BARU, DAN HARAPAN KITA OVEN NEWS 1 Edisi No.9/Tahun VIII/Minggu III/Juni/2014
[Editorial] “Salah satu misi kampus adalah membentuk dan menyiapkan calon-calon pemimpin yang berkarakter” – Prof. Komaruddin Hidayat. Era kepemimpinan baru akan segera dimulai. Kini, kita dihadapkan pada satu tekad dan perjuangan: mencari pemimpin ideal! Kehidupan politik kampus pada dasarnya merupakan sebuah miniatur sistem politik nasional dengan satu landasan: demokrasi! Dua unsur inilah yang menjadi background rasional mengapa kita harus menasbihkan diri menjadi bagian dari konstelasi pergantian kepemimpinan di kampus ini. Harapan kita saat ini tertumpu pada sosok-sosok pemimpin baru yang akan menjadi representasi kepentingan kita sebagai mahasiswa selama setahun kedepan. Regenerasi kepemimpinan bangsa salah satunya dimulai dari pergerakan mahasiswa di kampus. Artinya, pada pemilihan raya (pemira) nanti, kita akan memilih pemimpin organisasi kampus dan bukan tidak mungkin kita juga memilih seseorang yang berpotensi menjadi pemimpin bangsa dan negara di kemudian hari. Oven News edisi kali ini membahas Pemira secara eksklusif melalui proses survei terlebih dahulu. Survei ini diselenggarakan agar Oven News edisi kali ini dapat menjadi referensi bagi bakal calon pemimpin yang akan dipilih langsung di Pemira nanti atau pun bagi mereka yang menjadi pemilih (voter). Oven News juga menyajikan hasil survei yang kami lakukan selama tujuh hari dengan responden mahasiswa STAN. Para responden diambil dengan cara random sampling kemudian di-cluster sesuai dengan spesialisasi dan kepengurusannya di elemen kampus.
membahas kriteria pemimpin yang menjadi titik berat mahasiswa dalam menentukan pilihannya, siapa nama calon pemimpin yang diinginkan oleh mahasiswa, dan apa preferensi mahasiswa sebagai voter dalam menentukan pilihannya. Survei Oven News sekilas menunjukkan harapan mayoritas mahasiswa STAN agar pemimpin baru dapat lebih mendengar aspirasi mahasiswa dan melaksanakannya. Dengan kata lain, kepentingan-kepentingan setiap golongan mahasiswa harus diakomodasi secara optimal di masa kepemimpinan baru nanti. Dalam teori pergerakan politik, terdapat beberapa tipe pemilih dalam mengambil pilihannya dalam pemilihan, yakni pemilih rasional, psikologis, dan sosiologis. Mahasiswa idealnya harus dapat memposisikan diri sebagai kaum intelektual. Mahasiswa adalah pemilih rasional, yaitu pemilih yang mampu berpikir secara kritis dan cerdas dalam menentukan pilihannya. Mahasiswa bukan pemiilih psikologis yang memilih atas dasar kedekatan personal atau pun kesamaan kelompok. Mahasiswa juga bukan pemilih sosiologis, yaitu memilih atas dasar kesamaan suku, golongan, ras, atau agama. Pilihan kita akan menentukan arah perjalanan kampus ini setahun ke depan. Semua proses ini tentu harus kita hormati dan lewati bersama-sama sebagai bagian dari proses demokratisasi berbangsa dan bernegara. Selain memilih, kita sebagai mahasiswa juga harus turut aktif dalam mengawal proses ini hingga akhir agar proses yang ada dapat sesuai harapan. Kita tentu mengharapkan masa kepemimpinan yang lebih baik ke depannya. Semoga!
Survei ini membahas apakah mahasiswa STAN mengetahui Pemira dan memastikan diri memilih di Pemira nanti. Selain itu, survei ini juga Pemimpin Umum Arief Kurniawan Sekretaris Umum Muwardhani Wahyu Utami Pemimpin Redaksi Yayan Puji Riyanto Koordinator Peliputan Mhd. Ricky Karunia Desain dan Tata Letak Alan Kurniawan, Dessy Andasari Siregar, Dewanty Asmaningrum Editor Abdurrahman Imam Prasetyo, Majid Abdullah Reporter Abdurrahman Imam Prasetyo, Adam Maulana Malik, Aghnia Putri Ramadhani, Ahmad Fauzi, Ain Salsabila, Alan Kurniawan, Ana Safitri, Aprilia Abriani, Ardian Ahmad, Ari Mahansen, Arif Prakarsa Diliarda, Bella Mutia Alyumatin, Dessy Andasari Siregar, Dewanty Asmaningrum, Diana Emeilia, Dicky Yolan Eka, Dita Sesylia Fitriani, Fauzan Hayyu, Hanif Ayu Savitri, Herrera Derby Martharina, Helda Permatasari, Latifah Eka Riana, Lidya Solikhah Dewi, Majid Abdullah, Mega Dipta P, Mhd Ricky Karunia, Mirza Gilstari Rahmadani, Muhammad Fajri, Mutiara Ni Mahdania, Nolaristi Ola, Nur Aini Shinta, Nurita A. Tyas, Siti Rachmawati, Syarifatul Hidayati, Yuli Setyowati.
2
OVEN NEWS
Edisi No.9/Tahun VIII/Minggu III/Juni/2014
[Edisi Pemira] GAMBARAN UMUM Pemira STAN 2014 Regenerasi kepemimpinan bangsa salah satunya dimulai dari pergerakan mahasiswa di kampus. Untuk itu, proses pergantian kepemimpinan adalah syarat mutlak untuk menciptakan demokrasi yang benar-benar sejalan dengan cita-cita bangsa ini. Dalam ruang lingkup kampus, realisasi proses itu tidak lain adalah pemira.
Sumber: PPR STAN 2014
Pemira yang diadakan sekali dalam satu tahun ini diselenggarakan untuk memilih anggota Badan Legislatif Mahasiswa (BLM), Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa (Presma dan Wapresma) dan Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Spesialisasi (HMS). Partisipan Pemira STAN 2014 hanya akan diikuti oleh mahasiswa STAN yang berada di Kampus STAN Bintaro dan di Pusdiklat Bea dan Cukai Rawamangun. Hal tersebut tidak terlepas dari status KM STAN Nasional yang masih dalam masa transisi, yaitu adanya kendala jarak sosialisasi dan distribusi logistik. Apa yang dicapai?
Pencapaian dari Pemira STAN 2014 ini bukan hanya memilih anggota BLM dan presma serta wapresma, melainkan terbentuknya kembali HMS. HMS yang sempat dibekukan tahun lalu kini telah dapat aktif kembali dengan pengakuan HMS lewat TAP Badan Legislatif Mahasiswa nomor 006/TAP.02/BLM/IV/2014. Pemira tahun ini dan sebelumnya Pemira STAN 2014 akan diselenggarakan pada tanggal 16 Juli 2014. Pengambilan berkas dimulai 17 Juni dan akan berakhir pada 25 Juni. Verifikasi berkas bakal calon akan dilakukan pada tanggal 26 Juni. Setelah itu, sidang dan pengumuman
hasil verifikasi akan dihelat pada 27 Juni. Proses kampaye untuk calon yang lolos verifikasi akan dimulai pada 2 Juli sampai 14 Juli. Pada pemira 2013, tingkat partisipasi mahasiswa sebesar 63,47 % atau hanya 1.934 dari 3.047 mahasiswa. Melihat data di atas, Panitia Pemilihan Raya (PPR) 2014 akan menggencarkan sosialisasi agar mahasiswa sebagai pemilih (voter) dapat berpartisipasi lebih aktif. Mekanisme Dalam pemira kali ini, melalui formulir pendaftaran yang disediakan oleh PPR, ada 42 posisi yang diperebutkan, yaitu tiga puluh anggota BLM dan sisanya presma dan wapresma serta Ketua dan Wakil Ketua HMS yang terdiri atas Himpunan Mahasiswa Akuntansi (Himas), Ikatan Mahasiswa Pajak (IMP), Himpunan Mahasiswa Penilai (HMP), Himpunan Mahasiswa PPLN (Hima-PPLN), dan Forum Komunikasi Mahasiswa Anggaran (Fokma). Himpunan Mahasiswa Spesialisasi Kepabeanan dan Cukai atau Korps Mahasiswa Bea dan Cukai (KMBC) sendiri tidak disebutkan dalam mekanisme tersebut. Selain itu, partisipasi dalam bentuk dukungan juga menjadi salah satu syarat untuk menjadi capresma dan cawapresma serta anggota BLM. Tiga puluh kursi anggota BLM akan dibagi ke setiap spesialisasi, yakni enam kursi untuk D-3 Akuntansi, sebelas kursi untuk D-3 Akuntansi, enam kursi untuk D-3 Perpajakan, dua kursi untuk D-3 Kebendaharaan Negara, tiga Kursi untuk D-3 Kepabeanan dan Cukai, dan masing-masing satu kursi untuk D-3 Penilai dan D-3 PPLN. Persyaratan Untuk menjadi bakal calon anggota BLM, presma dan wapresma, serta Ketua dan Wakil Ketua HMS, terdapat beberapa persyaratan umum, di antaranya bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai kemampuan untuk menjalankan tugasnya, berwatak, bermoral baik, dan mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada organisasi. Selain itu, setiap bakal calon harus merupakan mahasiswa STAN aktif dan membuat karya tulis dalam bentuk esai dengan tema kepemimpinan. Terakhir, setiap bakal calon
OVEN NEWS
Edisi No.9/Tahun VIII/Minggu III/Juni/2014
3
[Edisi Pemira] harus memiliki Indeks Prestasi (IP) di semester terakhir minimal 2,75. Persyaratan berupa dukungan juga menjadi syarat yang mampu meloloskan bakal calon menjadi calon. Komposisi dukungan mahasiswa untuk setiap posisi berbeda, yaitu Bakal Calon Anggota BLM dan Ketua serta Wakil Ketua HMS yang harus mendapat dukungan dari spesialisasinya sendiri dan capresma dan cawapresma yang harus mendapat dukungan dari seluruh spesialisasi di STAN. Setelah proses seleksi administrasi serta verifikasi selesai, bakal calon yang dinyatakan lolos menjadi calon akan melakukan proses kampanye, yakni mulai 12 Juli hingga 14 Juli. Pemira sendiri akan diselenggarakan pada 16 Juli 2014.
Pemira tahun ini akan tetap menggunakan mekanisme pemilihan manual seperti tahun sebelumnya, yaitu dengan penggunaan surat suara. Rencana penggunaan e-voting ditunda. Meskipun begitu, penggunaan e-voting rencananya akan disimulasikan di spesialisasi dengan jumlah mahasiswa yang kecil, seperti PPLN dan Penilai. Akhir Pemira Pelaksanaan pemungutan suara beserta penghitungannya akan dilaksanakan pada 16 Juli. Kemudian, hasil akhir dari Pemira STAN 2014 ini akan diumumkan pada Kamis, 17 Juli 2014, yaitu terpilihnya anggota BLM, presma dan wapresma, serta Ketua dan Wakil Ketua HMS untuk periode kepengurusan 2014/2015.
SUBSTANSI survei Media Center STAN selaku Lembaga Pers Mahasiswa STAN telah melakukan survei tentang pemimpin ideal menurut pandangan mahasiswa STAN. Survei yang dilaksanakan 6-19 Juni 2014 ini menggali informasi tentang: (1) antusiasme mahasiswa terhadap Pemilihan Raya (Pemira), (2) kriteria pemimpin organisasi mahasiswa yang diinginkan, (3) sosok yang diharapkan menjadi pemimpin baru, (4) faktor yang dilihat saat memilih pemimpin, dan (5) harapan untuk para pemimpin organisasi kampus ke depannya. Metode yang digunakan dalam survei adalah close question dan bersifat kuantitatif. Sampel atau responden berjumlah 300 orang atau 10% dari jumlah mahasiswa STAN Jakarta keseluruhan. Responden dibagi dalam dua cluster: 1. Cluster mahasiswa yang aktif berorganisasi (150 responden), dalam lingkup: • Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) • Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) • Badan Audit Kemahasiswaan (BAK) • Badan Otonom (BO), mulai dari STAN Music Community (SMC), STAN English Club (SEC), Kopma, hingga STAPALA
4
OVEN NEWS
Edisi No.9/Tahun VIII/Minggu III/Juni/2014
• Himpunan Mahasiswa Spesialisasi (HMS) yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa (KM) Akuntansi, KM Pajak, KM Kebendaharaan Negara, KM Bea dan Cukai, KM PPLN, dan KM Penilai • Lembaga keagamaan (LK) yang meliputi Masjid Baitul Maal (MBM), Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK), Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK), Keluarga Mahasiswa Hindu Buddha (KMHB), • Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). 2. Cluster kedua meliputi mahasiswa semua spesialisasi dan jenjang pendidikan mulai dari D-1, D-3, hingga D-4 yang tidak mengikuti organisasi atau elemen kampus di STAN (150 responden). Pemilihan responden dilakukan secara random berdasarkan cluster (multistage random sampling) di mana tiap responden diwawancarai secara tatap muka (face to face).
Cover: Yuli Setyowati
[Edisi Pemira] Mahasiswa Sambut Positif Pemira 2014 Dari hasil survei yang kami lakukan, ada sebanyak 81% responden mengaku mengetahui pemira yang akan digelar bulan Juli mendatang, sementara 19% responden tidak tahu tentang Pemira. Tidak tahu 19%
Akankah menggunakan hak pilih dalam pemira?
Tidak 4%
Tahu 81%
54% reponden yang mengaku mengetahui tentang pemira adalah responden cluster pertama (mahasiswa organisasi), sedangkan dari cluster kedua, 46% responden mengaku mengetahui pemira. 75% responden yang tidak mengetahui pemira mayoritas berasal dari cluster non-organisasi dan 25% sisanya berasal dari cluster organisasi tidak tau tentang pemira. Mahasiswa STAN juga menyambut positif pemira. Sebanyak 96% reponden tertarik untuk menggunakan hak pilih dan memastikan diri memilih dalam pemira. Hanya 4% responden yang tidak tertarik untuk berpartisipasi dalam pemira dengan alasan malas, belum mengetahui kandidat, tidak tahu fungsi dan peran pemira, serta belum menemukan calon pemimpin yang diharapkan.
Ya 96%
Terdapat hal yang menarik pada hasil akhir survei. Jumlah responden cluster non-organisasi lebih banyak tidak tertarik untuk menggunakan hak pilih dibanding responden cluster organisasi. Sebanyak 51% responden dari mahasiswa organisasi mengaku akan berpartisipasi dalam pemira. Di sisi lain, jumlah responden non-organisasi lebih banyak memilih tidak menggunakan hak suaranya (golongan putih) dalam pemira dibanding responden mahasiswa organisasi. Responden non-organisasi yang tidak ingin menggunakan hak pilihnya yakni sebesar 62%. Akankah menggunakan hak pilih dalam pemira? Iya 51%
Tidak Organisasi Nonorganisasi
49%
38%
62%
Ingat tanggal 16 Juli 2014, gunakan hak pilih anda! Jadilah pemilih rasional Say no to apatis
Sumber: freepik.com
OVEN NEWS
Edisi No.9/Tahun VIII/Minggu III/Juni/2014
5
[Edisi Pemira] KRITERIA PEMIMPIN IDEAL Dalam memilih pemimpin, pemilih tak akan lepas dari persepsi mengenai pemimpin ideal yang akan dipilihnya. Dengan metode cluster sampling, Media Center melakukan suatu analisis tentang kriteria pemimpin ideal menurut responden. Melalui data yang diperoleh dalam survei, kami mencoba menampilkan kriteria apa yang paling dominan bagi pemilih (responden) untuk memilih pemimpin ideal. Survei ini memberikan sepuluh opsi kriteria pemimpin ideal di mata responden dan satu opsi yang memungkinkan jawaban di luar sepuluh opsi tersebut. Dari seluruh opsi, responden diminta memilih tiga opsi. Hal ini menyebabkan jumlah suara yang masuk adalah tiga kali jumlah responden. Dalam menjalani kehidupan di kampus, mahasiswa STAN memiliki pilihan antara bergabung dan mengembangkan potensi dalam organisasi atau fokus pada kegiatan primer, yaitu kegiatan akademik. Kecenderungan pilihan kriteria bagi dua kelompok ini juga berbeda. Tegas, visioner, dan komunikatif menjadi tiga kriteria utama yang dipilih mahasiswa nonorganisasi untuk seorang pemimpin, sedangkan mahasiswa organisasi memilih kriteria tegas, berpengalaman, dan komunikatif. Perbedaan pilihan dari kedua kelompok berada pada kriteria visioner dan berpengalaman. Hal yang menarik di sini adalah tentang kriteria jujur. Dalam survei yang telah dilakukan, sebenarnya opsi ini tidak tercantum pada daftar pilihan. Namun, ternyata kejujuran menjadi poin esensial yang jumlah pemilihnya justru melebihi salah satu opsi yang telah kami sediakan sehingga dalam penyajian data di atas kriteria jujur tampil menggantikan kriteria sebelumnya. Fenomena ini dapat menjadi dasar persepsi bahwa tingkat kesadaran dari mahasiswa STAN akan perlunya pemimpin yang jujur telah terbentuk. Mahasiswa STAN yang menjadi responden tidak hanya D-1 Reguler dan D-3 Reguler, tetapi juga mahasiswa D-3 Khusus dan D-4 yang tergolong lebih berpengalaman. Dalam survei ini, kami memberi perhatian khusus pada kedua kelompok karena adanya hipotesis bahwa adanya perbedaan pola pikir
6
OVEN NEWS
Edisi No.9/Tahun VIII/Minggu III/Juni/2014
Kriteria Pilihan Mahasiswa Nonorganisasi Berpengalaman 11 %
Lain-lain 13 %
Wibawa 9%
Religius 13 %
Tegas 14 %
Komunikatif 3% Cerdas 11 % Kritis 6%
Simpatik 6%
Visioner 14 %
Kriteria Pilihan BO dan BAK
Religius 7%
Lain-lain 8%
Berpengalaman 14 % Wibawa 11 %
Komunikatif 13 %
Tegas 13 %
Cerdas 10 % Kritis 8%
Visioner 14 %
Simpatik 2%
3 Kriteria Pilihan Mahasiswa Legislatif-Eksekutif Tegas : 13,79% Berpengalaman : 11,49% Komunikatif : 10,34%
3 Kriteria Pilihan Lembaga Keagamaan
Cerdas Visioner Tegas
: 13,79% : 11,49% : 10,34%
D-1 Reg - D-3 Reg
Tegas Visioner Cerdas
: 15,34% : 13,72% : 11,97%
D-3 Khusus - D4
Tegas Visioner Cerdas
: 14,73% : 13,72% : 11,97%
[Edisi Pemira] yang memengaruhi pilihan kedua kelompok tersebut. Atas dasar asumsi ini. diperoleh tiga kriteria dominan yang dipilih oleh kedua kelompok. Dengan selisih persentase yang tidak terlalu signifikan, mahasiswa dari kedua kelompok rupanya memiliki kriteria yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok mahasiswa telah memiliki harapan yang sama akan pemimpin ideal STAN ke depannya. Dalam lingkup organisasi, pilihan yang diberikan mahasiswa bisa dikelompokkan dalam cluster yang lebih spesifik untuk memperoleh hasil yang analitis. Cluster yang dimaksud antara lain Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Badan Legislatif Mahasiswa (BLM), Lembaga Keagamaan (LK), Badan Otonom (BO), dan Badan Audit Kemahasiswaan (BAK).
LK antara lain cerdas, visioner, dan tegas. Sementara itu, kriteria religius berada di posisi keempat dengan persentase 9,20%. Di sisi lain, mahasiswa-mahasiswa yang tergabung dalam BLM sebagai legislatif dan BEM dan HMS sebagai eksekutif memiliki kriteria tersendiri mengenai pemimpin ideal STAN. Kriteria tegas, berpengalaman dan komunikatif muncul dalam tiga kriteria teratas. Sementara itu, mahasiswa dari kelompok BO dan BAK sebagai badan yang setara dengan BEM dalam struktur organisasi KM STAN memilih kriteria visioner dan berpengalaman dengan persentase masing-masing sebesar 14% serta tegas dan komunikatif masingmasing sebesar 13%.
Sementara itu, LK yang hipotesis pertamanya akan memilih kriteria religius sebagai kriteria pemimpin ideal ternyata tidak sepenuhnya tepat. Responden dari LK memiliki tiga kriteria pemimpin ideal yang di dalamnya tidak tercantum kriteria religius. Tiga kriteria pilihan
Dalam rangka memilih pemimpin ideal, setiap kelompok mempunyai kriterianya masingmasing. Pemimpin yang akan terpilih lewat Pemira 2014 nanti bisa jadi bukan seorang yang memiliki seluruh kriteria pilihan dari setiap persepsi individu.
10 Kriteria Pemimpin Ideal
18,3%
18%
15,6%
15,5%
18,3%
16,6%
15,3%
14,3%
13,3%
14% 13,3%
10,3% 8,6% 8% 6,6% 6,6%
5,3%
n rpe ng ala ma
rda s Ce
ur Juj
Be
Ko
mu
nik
ati f
tis Kri
us Re ligi
pa ti
k
2%
Sim
as Teg
er ion Vis
ba wa
2,6%
Wi
Kanan: organisator
Kiri: Nonorganisator
7%
OVEN NEWS
Edisi No.9/Tahun VIII/Minggu III/Juni/2014
7
[Edisi Pemira]
Sumber: mediacenter
Top of Eight, Pemimpin Ideal bagi Organisasi Kemahasiswaan STAN
Pemilihan Raya merupakan salah satu momentum penting bagi organisasi kemahasiswaan STAN. Di momen tersebut, pemegang kemudi organisasi kemahasiswaan yang baru akan dipilih dan dibentuk secara demokratis. Regenerasi kepemimpinan akan melanjutkan arah dan tujuan organisasi kemahasiswaan STAN. Regenerasi ini tentu identik dengan pergantian posisi pemimpin dalam organisasi kemahasiswaan STAN. Lalu, untuk mendapat jawaban atas pertanyaan siapakah pemimpin ideal yang paling diinginkan oleh mahasiswa STAN, Media Center STAN telah melakukan survei. Dalam survei ini, kami meminta responden untuk menyebutkan satu nama yang paling layak menjadi pemimpin organisasi kemahasiswaan STAN. Hal ini bertujuan untuk menjembatani aspirasi mahasiswa terhadap sosok pemimpin yang menjadi ekspektasi mereka. Ini juga menjadi sebuah pencerahan dan motivasi bagi mereka yang diharapkan pengabdian dan karyanya oleh mahasiswa STAN. Dalam pengadaan survei ini, kami hanya menanyakan kepada para responden siapa nama yang ingin mereka ajukan tanpa mengarahkan responden tersebut untuk memilih orang-orang tertentu. Artinya, responden bebas menyebut nama siapa pun yang ia rasa tepat untuk menjadi pemangku jabatan tertinggi di unsur organisasi kemahasiswaan, baik BLM, BEM, maupun HMS.
8
Dari hasil survei di atas, 47,26% responden menjawab tahu siapa yang paling layak menjadi pemimpin organisasi kemahasiswaan STAN. Dari persentase tersebut, Fandy Anggara Putra (D-4 Reguler) memperoleh suara sebesar
OVEN NEWS
Edisi No.9/Tahun VIII/Minggu III/Juni/2014
8,90 % responden, Rino Romadhoni (D-4 Reguler) sebesar 5,48 % responden, Ahmad Singgih Febriarto (D-3 Akuntansi) sebesar 5,14 % responden, Gilang Laksana Purnama (D-4 Khusus) 4,11 % responden, Trias Samyo Nugroho (D-3 Khusus) 2,40 % responden, serta Abdillah Hanif (D-3 Akuntansi), Muh Fahri Maulana (D-3 Pajak), dan Edy Suharman Haby Talib (D-3 Kebendaharaan Negara) yang masing-masing diusung oleh 1,71 % responden. 16,10 % sisanya mengajukan nama-nama di luar nama yang ada di Top of Eight tersebut. Fakta yang perlu mendapat perhatian adalah bahwa 52,74 % responden lainnya menjawab tidak tahu. Penyebab dari ketidakatahuan mereka adalah karena belum mengenal siapa yang layak dan mampu, tidak ada yang menonjol dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan, kurang sosialisasi, tidak aktif dalam elemen kampus, dan hanya mengenal mahasiswa satu angkatan. Nama-nama yang diusung ini berkorelasi besar dengan harapan responden agar pemilik nama-nama ini dapat memenuhi harapan tersebut. Bagaimanapun, yang lahir dari aspirasi merupakan suatu hal yang berarti. Tak hanya dukungan dan motivasi, harapan untuk bisa membawa KM STAN menjadi lebih baik juga tak luput disuarakan oleh para responden.
[Edisi Pemira] Top of Eight Pemimpin Ideal Menurut Responden
8,7%
Fandy Anggara Putra 5,4%
Ahmad Singgih Febriarto Gilang Laksana Purnama Trias Samyo Nugroho
5% 4% 2,4%
Abdillah Hanif
1,7%
Edy Suharman
1,7%
Muh Fahri Maulana
1,7% 15,6%
Nama Lain Tidak Tahu
Fandy Anggara Putra D-4 Reguler
Rino Romadhoni D-4 Reguler
53,8%
Ahmad Singgih Febriarto D-3 Akuntansi
Trias Samyo Nugroho D-3 Khusus
Edy Suharman D-3 KBN
Gilang Laksana Purnama D-4 Khusus
Abdillah Hanif D-3 Akuntansi
Muh Fahri Maulana D-3 Pajak
Berbagai sumber
Jawaban Responden
Rino Romadhoni
Kunjungi www.mediacenterstan.com “Mencerdaskan dan Mencerahkan” E-mail:
[email protected]
OVEN NEWS
Edisi No.9/Tahun VIII/Minggu III/Juni/2014
9
[Edisi Pemira] pemimpin baru, harapan baru Bisa menghimpun semua spesialisasi, mengayomi, berprogram bagus, beragama dan berakhlak, menggalakkan dan merukunkan semua organisasi. Nimas D- 1 Pajak Kelas 2-D Presiden harus kreatif (banyak acara yang diadakan), mengadakan lomba-lomba nasional (mengundang mahasiswa kampus lain) sebagai upaya memperkenalkan STAN sebagai kampus yang berintegritas dan berprestasi. Bintang Ramadhan D-3 Pajak 2-A Tidak melupakan pemilih, tugas, dan tanggung jawabnya, serta terbuka, jujur, menyatukan seluruh elemen kampus menjadi teladan bagi adik kelas, pemenuhan hak mahasiswa. Priyo Pamungkas D-3 Akuntansi 2-K Lebih mengaktifkan mahasiswa program khusus dalam kegaiatan kampus. Luqman S. D-3 Khusus 2013 1-A
Sumber: freepik.com
Semoga organisasi kemahasiswaan itu tidak hanya sekadar "ada" tapi ada aktivitas dan karya nyatanya. Tentunya mahasiswa khususnya BEM harus bisa menjembatani mahasiswa dengan sekretariat. Lebih terbuka dan transparan. Buat acara yang menarik di waktu yang tepat, jadi kita mahasiswa mau ikut/tidak terpaksa ikut karena ancaman tertentu. Hartanti Jati D-1 Bea Cukai 2-C Lanjutkan program-program kepengurusan sebelumnya dan buat terobosan-terobosan baru agar STAN lebih berwarna. Fadli D- 4 Reguler 9-A Sinkronisasi kegiatan BEM dan UKM, termasuk pembagian dana. Kristian Agung P.D-4 Reguler9-C
Out of the box, lakukan hal baru. Jangan itu-itu saja. Deni D4-Reguler Bisa merangkul mahasiswa STAN, tidak hanya yang di Bintaro tetapi yang di BDK juga. Tafnzia D3-Akuntansi 2-O Lebih memasyarakat, lebih mengenal mahasiswa, lebih tegas dalam membuat program, karena sia-sia dana besar yang dikeluarkan apabila tidak ada yang mengikuti perogram tersebut. Cici Masella Sitorus D3-KBN 2-A
10OVEN NEWS
Edisi No.9/Tahun VIII/Minggu III/Juni/2014
[Edisi Pemira] Memilih Pemimpin, Pertimbangan Matang atau SekAdar Ikut-Ikutan? Memilih pemimpin tidak lepas dari preferensi pemilih, yaitu orientasi atau kecenderungan bagi seorang pemilih dalam menentukan pilihannya. Berbicara preferensi berarti berbicara hal-hal yang menjadi faktor penyebab tetapnya pilihan. Hal ini berkaitan dengan orientasi pemilih terhadap siapa yang dipilih, yaitu dengan orientasi rasional, psikologis, atau sosiologis.
spesialisasi, kedekatan pribadi, popularitas, dan kemampuan, serta jawaban lainnya yang diperuntukkan bagi responden yang memiliki preferesi di luar itu.
Orientasi yang rasional adalah kondisi di mana pemilih mampu berpikir secara kritis dan cerdas dalam memilih, berbeda dengan pertimbangan psikologis di mana pemilih menetapkan pilihannya atas dasar kedekatan personal atau pertimbangan sosiologis yang pemilihnya memilih atas dasar kesamaan latar belakang atau kelompok. Orientasi memilih yang rasional tentu didasarkan atas kapabilitas dan kapasitas yang dimiliki oleh seorang calon. Orientasi-orientasi ini dapat menjadi refleksi akan seperti apa pemimpin yang dihasilkan dari Pemilihan Raya STAN 2014 nanti. Dalam penelitian ini, kami menanyakan preferensi apa yang digunakan oleh responden dalam memilih. Tersedia lima pilihan, yaitu kesamaan
Dari penilitian ini, 68,49% responden memilih calon pemimpin KM STAN berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Dari fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa adalah sebuah fakta ketika kemampuan berkorelasi positif dengan pelaksanaan program dan pencapaian tujuan. Ini berarti, sebagian besar Sumber: mediacenter mahasiswa STAN akan melakukan pertimbangan yang matang dalam memilih, meninggalkan halhal yang bersifat psikologis dan sosiologis. Sementara itu, preferensi spesialisasi menjadi preferensi bagi 3,08 % responden. Kedekatan pribadi juga memengaruhi pilihan 5,14 % responden. Popularitas mengambil bagian 5,82% dalam memengaruhi pilihan responden. Terakhir, 8,22 % responden menjawab di luar empat kategori tersebut, sedangkan 9,25 % sisanya tidak menjawab.
Jawaban Responden
Preferensi Mahasiswa STAN dalam Memilih Calon Pemimpin 200
200 150 100 50
9
Spesialisasi
15 Kedekatan Pribadi
17 Popularitas
24 Kemampuan
Lain-lain
27
Tidak Menjawab
OVEN NEWS
Edisi No.9/Tahun VIII/Minggu III/Juni/2014
11
[Civikom]
12 OVEN NEWS
Edisi No.9/Tahun VIII/Minggu III/Juni/2014