i
KORELASI ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SDN 1 NGETUK NALUMSARI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan guna memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dalam bidang Pendidikan Agama Islam
Oleh :
CUT MISNI NIM 131310001083
Program Studi Pendidikan Agama Islam FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA TAHUN 2015 i
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : 4 bandel Hal
: Naskah Skripsi A.n. Sdri. Cut Misni Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini kami kirim naskah skripsi Saudari: Nama
: CUT MISNI
Nomor Induk : 131310001083 Judul
: PENGARUH
BIMBINGAN
ORANG
TUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI SISWA KELAS V SDN 1 NGETUK NALUMSARI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Dengan ini kami mohon kiranya naskah skripsi saudari tersebut dapat segera di munaqasahkan. Demikian harap menjadikan maklum. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jepara, 6 Maret 2015 Pembimbing
Mufid, M. Aq
ii
iii
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Taman Siswa (Pekeng) No. 9 Tahunan Jepara Telp/Fax (0291) 593132
PENGESAHAN
Skripsi mahasiswa di bawah ini : NAMA
: CUT MISNI
NIM
: 131310001083
JUDUL
: Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Preatasi Belajar PAI Kelas V SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014.
Telah dimunaqasahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan Universitas Islam Nahdlatul Ulama' (UNISNU) Jepara pada tanggal :
Dan dapat diterima sebagai kelengkapan syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata satu (S.1) dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam. Jepara, 6 Maret 2015 Dewan Penguji
iii
iv
ABSTRAK
Cut Misni (131310001083). Pengaruh Bimbingan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas V SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara, 2015. Pembimbing Mufid, M.Ag Peranan dan bimbingan Orang tua sangat menentukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Banyak terjadi di masyarakat anak-anak mengalami kelainan perkembangan pribadinya, lebih banyak terjadi di keluarga yang berkecukupan dalam segi materi. Hal ini disebabkan karena peran istri sebagai wanita karier, cenderung lebih banyak diluar rumah, Anak lebih banyak dicukupi dengan uang yang banyak yang akan menyebabkan prestasi belajar anak itu menurun. Pendidikan orang tua terutama ibu merupakan hal dasar yang tidak bias diabaikan sama sekali, baik buruknya pendidikan ibu terhadap anaknya berpengaruh besar terhadap perkembangan dan watak anak-anaknya. Dengan adanya masalah tersebut, maka peneliti akan meneliti apakah ada hubungannya dengan Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Penelitian ini mengkaji tantang Bimbingan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Tahun Pelajaran 2013/2014. Dari hasil analisis data diperoleh hipotesis yaitu: (1)B imbingan orang tua siswa kls V SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014 memiliki rata-rata sebesar 49,57 adalah tergolong baik karena termasuk dalam interval 4653.(2) Prestasi belajar PAI siswa kelas V SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014 memiliki rata-rata sebesar 81,02 adalah tergolong baik karena termasuk dalam interval 81-87. (3)Terdapat hubungan antara bimbingan orang tua siswa dengan prestasi belajar PAI siswa kelas V SDN I Ngetuk Nalumsari tahun pelajaran 2013/2014 hal ini yang terlihat dari rxy adalah sebesar 0,638 jika dikonsultasikan signifikan 1% untuk responden berjumlah N=47 didapat pada table adalah rt = 0,354 maupun taraf signifikan 5% sebesar = 0.273. Dengan demikian berarti ada hubungan yang positif antara hubungan bimbingan orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014. Sehingga variabel X mempengaruhi terhadap variabel Y dengan nilai sebesar 40,70 %, sedangkan sisanya 100%-40,70 % = 59,3 % adalah pengaruh dari lain yang belum diteliti oleh peneliti.
Keyword: (1.Pengaruh, 2.Bimbingan Orang Tua, 3. Prestasi belajar PAI,.)
iv
v
PERSEMBAHAN Seraya Memohon Ridho Allah SWT dan Syafa’at Rasulullah SAW, Dengan Tulus Ikhlas Kupersembahkan Dan Kudedikasikan Skripsi Ini Kepada : 1.
Kedua
orang
tuaku
Ibunda
Masripah
yang
senantiasa
mendo’akan, mendidik, dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. 2.
Kakak yang selalu memberikan dukungan dan motivasinya dengan penuh kesabaran.
3.
Bapak Mufid, M.Ag selaku dosen pembimbing yang meluangkan segenap waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.
4.
Keluarga besar SDN 1 Ngetuk Nalumsari Jepara yang telah membantu
memberikan
informasi
demi
terselesaikannya
penyusunan skripsi ini. 5.
Teman-teman Tarbiyah PAI angkatan 2010 yang telah bersamasama meraih cita.
6.
Dan tak lupa semua pembaca dan pemerhati sekalian.
Semoga pengorbanannya diberkahi dan mendapat Ridho dari Allah SWT. Amiin…….
v
vi
MOTTO ِلََق ْد َكا َن لَ ُكم ِِف رسوِل هللا ُس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكا َن يَ ْر ُجوا هللاَ َوالْيَ ْوَم أ ْ ُْ َ ْ ْ ِ اْأل )١٢ :َخَر َوذَ َكَر هللاَ َكثِْي ًرا (األحزاب ―Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah, dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.‖ (QS. Al-Ahzab: 21).1
1
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: Asy-Syifa, 1992),
hlm.
vi
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillāhi rabbill ‘aalamin. Segenap puja dan puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan petunjuk, bimbingan dan kekuatan lahir batin kepada diri peneliti, sehingga penelitian hasil dari sebuah usaha ilmiah yang sederhana ini guna menyelesaikan tugas akhir kesarjanaan terselesaikan dengan sebagaimana mestinya. Salawat dan salam semoga dilimpahkan oleh-Nya kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, sosok historis yang membawa proses transformasi dari masa yang gelap gulita ke zaman yang penuh peradaban ini, juga kepada para keluarga, sahabat serta semua pengikutnya yang setia disepanjang zaman. Berbagai usaha dalam rangka menyelesaikan skripsi yang berjudul ―Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar PAI Kelas V SDN 1 Ngeuk Nalumsari Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014‖ memang tidak bisa lepas dari
berbagai kendala dan hambatan. Tetapi dengan semangat untuk segera
menyelesaikan karya ilmiah ini, alhamdulillah peneliti dapat menuntaskan penelitian ini walaupun masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu izinkan
peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada hamba-hamba Allah yang membantu peneliti sehingga karya sederhana ini bisa menjadi kenyataan, bukan hanya angan dan keinginan semata, diantaranya kepada:
1. Prof. Dr. H. Muhtarom, H.M, selaku Rektor UNISNU Jepara. 2. Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara. vii
viii
3. Mufid, M. Ag selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan bimbingan, pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Para Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah membekali penulis dengan berbagai pengetahuan dan ilmu, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 5. Segenap Guru dan Staf SDN 1 Ngetuk Nalumsari Jepara yang telah banyak membekali penulis dalam perjalanan hidup ini . 6. Segenap rekan-rekan yang telah memberikan motivasi dan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya. Atas segala bantuan yang telah beliau-beliau berikan, penulis ucapkan terima kasih dan semoga amal baik mereka semoga dibalas dengan balasan yang melimpah oleh Allah SWT. Amin. Jazakumullah Akhsanal Jaza'
Jepara, 6 Maret 2015 Penulis,
CUT MISNI NIM 131310001083 viii
ix
PERNYATAAN Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain,kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang di jadikan rujukan.
Jepara, 6 Maret 2015 Deklarator,
CUT MISNI NIM. 131310001083
ix
x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
iii
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
v
HALAMAN MOTO .........................................................................................
vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii HALAMAN KATA PERNYATAAN .............................................................
ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Penegasan Istilah .......................................................................
4
C. Rumusan Masalah .....................................................................
5
D. Tujuan penelitian .......................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ....................................................................
7
F. Sistematika Penulisan Skripsi ...................................................
7
BAB II : LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori ............................................................................ 10 1.
Bimbingan Orang Tua ......................................................... 10 x
xi
a. Pengertian Bimbingan Orang Tua…………………. .10 b. Dasar Bimbingan Orang Tua………………………. 12 c. Tujuan Bimbingan Orang Tua….................................. 13 d. Bentuk-Bentuk kegiatan Bimbingan Orang Tua...…. 15 2.
Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar........……………………
16
b. Jenis-Jenis Prestasi Belajar ....…………………….... . 18 c. Faktor-Faktor yang mempegaruhi prestasi belajar.... . 24 d. Cara menentukan Prestasi Belajar ………………….. 28 3. Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar.................................................................................. 30 B. Pengajuan Hipotesis................................................................... 30
C. Kajian Pustaka........................................................................... 31 BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................... 34 B. Waktu dan Lokasi Penelitia ...................................................... 34 C. Pendekatan Penelitian ............................................................... 34 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan sampel Penelitian. 35 E. Variabel dan Indikator Penelitian.............................................. 37 F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 38 G. Teknik Analisis Data…………………………………………
40
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................ 44
xi
xii
B. Pengujian Hipotesis................................................................... 54 C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 56 D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 59 BAB V
: PENUTUP A. Simpulan .................................................................................. 60 B. Saran-saran ............................................................................... 61 C. Penutup ..................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
xiii
DAFTAR TABEL TABEL 4.1 Skor nilai angket bimbingan orang tua SDN I Ngetuk Nalumsari JeparaTahun Pelajaran 2013/2014 TABEL4.2 Distribusi frekuensi bimbingan orang tua SDN I Ngetuk Nalumsari JeparaTahun Pelajaran 2013/2014 TABEL4.3 Nilai interval bimbingan orang tua SDN I Ngetuk Nalumsari JeparaTahun Pelajaran 2013/2014 TABEL4.4 Skor prestasi PAI SDN I Ngetuk Nalumsari JeparaTahun Pelajaran 2013/2014 TABEL4.5 Distribusi frekuensi prestasi belajar SDN I Ngetuk Nalumsari JeparaTahun Pelajaran 2013/2014 TABEL4.6 Nilai interval prestasi belajar SDN I Ngetuk Nalumsari JeparaTahun Pelajaran 2013/2014 TABEL4.7 Tabel
penolong untuk menghitung persamaan regresi dan
kolerasi sederhana SDN I Ngetuk Nalumsari JeparaTahun Pelajaran 2013/2014
xiii
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 2 Pada umumnya pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan. Berpijak dari pengertian diatas, maka suatu kegiatan pendidikan yang baik dan ideal hendaknya mencakup bidang bimbingan dan bidang pengajaran. Menurut Jones, bimbingan berarti kemampuan mengadakan pilihan dan penyesuaian yang bijaksana tidak diperoleh dari pembawaan, tetapi harus dipelajari dalam proses perkembanganya.3 Dengan adanya bantuan ini seseorang akhirnya dapat mengatasi sendiri masalah yang dihadapinya kelak di kemudian hari menjadi tujuan bimbingan. Jadi yang memberikan bantuan menganggap orang lain mampu menuntun dirinya sendiri meskipun kemampuan itu harus digali dan dikembangkan melalui bimbingan.
2
UU RI, No. 20 Th 2003 Tentang SisDikNas, ( Jakarta: CV.Mini Jaya Abadi, cet I , 2003),
hlm. 5. 3
Yusuf Gunawan. Pengantar Bimbingan dan Konseling. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,1992).hlm. 40.
1
2
Orang tua berperan sebagai pendidik di dalam rumah tangga, kedua orang tua menjadi tempat mengadu, proses transformasi nilai, identifikasi kepribadian bagi anak-anaknya. Sedangkan prosentase anak tinggal di rumah hampir mencapai dua pertiga per hari di luar sekolah. Berarti proses belajar terhadap nilai-nilai kehidupan, kesempatan lebih banyak terjadi di lingkungan keluarga. Peranan dan bimbingan orang tua sangat menentukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada kenyataannya, banyak terjadi di masyarakat anak-anak mengalami kelainan perkembangan pribadinya, lebih banyak terjadi di keluarga yang berkecukupan dalam segi materi. Hal ini disebabkan karena peran isteri sebagai wanita karier, cenderung lebih banyak diluar rumah dan lebih banyak dicukupi dengan uang, bukan dibimbing menjadi anak yang memiliki kepribadian yang tangguh. Bimbingan orang tua lebih banyak digantikan oleh posisi pembantu rumah tangga, jadi jelaslah, anak-anak tersebut tidak memperoleh kasih sayang dari orang tuanya ( bapak dan orang tuanya ). Dengan memberikan bantuan untuk mengembangkan sikap dan pola perilaku yang dapat membantu setiap individu untuk mengembangkan dirinya secara optimal.4 Pendidikan orang tua terutama ibu merupakan hal dasar yang tidak bisa diabaikan sama sekali, baik buruknya pendidikan ibu terhadap anaknya akan berpengaruh besar terhadap perkembangan dan watak anaknya dikemudian hari.
4
Ibid., hlm. 43.
3
Kesalahan yang banyak dilakukan keluarga, dalam hal ini orang tua adalah kebiasaan mereka menyuruh pada anak-anaknya tanpa memberikan tauladan secara intens dan terus menerus, karena di antara unsur-unsur kurikulum pendidikan agama Islam adalah agar orang tua menjadi tauladan yang baik karena meniru adalah cara mendidik yang paling efektif untuk anak kecil maupun dewasa terutama pada usia anak-anak terhadap orang tuanya.5 Bagi orang tua muslim, anak merupakan rahmat dan karunia Allah yang patut di syukuri. Selain itu, anak merupakan amanah Allah kepada orang tua agar diasuh sebaik-baiknya termasuk dalam hal bimbingan belajar. Dalam bimbingan, proses belajar mengalami perubahan dan berlangsung dalam penggumpulan bersama antara anak-anak dan guru, dalam tilikan dan keyakinan yang diperoleh dalam situasi menolong. Perubahan yang terjadi biasanya berupa tilikan-tilikan baru, seperti prestasi dalam belajar, sikap, pandangan ataupun tingkah laku dan kebiasaan-kebiasaan baru.6 Dengan adanya bimbingan orang tua dalam keluarga terhadap anakanaknya dalam belajar diharapkan ada peningkatan prestasi belajar
PAI
siswa di sekolah. SDN 01 Ngetuk Nalumsari Jepara merupakan sekolah negeri yang ada di wilayah Kecamatan Nalumsari, di mana prestasi siswanya perlu ditingkatkan. Sekolah berusaha dengan semaksimal mungkin agar prestasi belajar PAI siswa dapat meningkat sehingga mutu pendidikan di
5
Muhammad Zuhali, Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini, (Jakarta: A.H. Ba’adillah Press, 2002), hlm. 80. 6 Kartini Kartono, Bimbingan Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 115.
4
SDN 01 Ngetuk Nalumsari Jepara dapat terjamin. Namun, usaha tersebut tidaklah maksimal jika tidak diimbangi dengan kerjasama dari berbagai pihak yang terkait dengan pendidikan anak, seperti komite sekolah dan orang tua wali murid. Berangkat dari uraian masalah diatas, maka perlu diadakan sebuah penelitian yang mendalam tentang ―Korelasi Antara Bimbingan Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014‖. Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan bimbingan orang tua pada anak dalam belajar dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar PAI siswa Kelas V SDN 1 Ngetuk nalumsari Jepara. B. Penegasan Istilah 1. Korelasi Kesinambunga
interaksi
antara
dua
orang
atau
lebih
yang
memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain .7 Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan korelasi adalah hubungan dua variable, yaitu bimbingan orang tua dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam, hubungan yang dimaksud dalam penelitian ini berkaitan dengan kedisiplinan belajar di Rumah. 2. Bimbingan Orang Tua Rachman Natawdijaya mengemukakan bahwa Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara 7
hlm. 865.
WJS Poerwadimanto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003),
5
kesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat.8 Orang tua dapat diartikan sebagai seseorang yang umurnya sudah tua, Namun yang dimaksud dalam pengertian judul ini adalah Bapak dan Ibu. 3. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai ( dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).9 Menurut Drs Slamet Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.10 Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang secara sadar dilakukan guru untuk mempengaruhi siswa dalam rangka pembentukan manusia beragama. 4. Siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014. Siswa belajar kelas IV dan V Semester genap tahun pelajaran 2013/2014.
8
W.S.Winkel. Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2000), hlm. 58. 9 Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam di Lingkungan Keluarga, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), hlm. 7. 10 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 13.
6
C. Rumusan Masalah Sehubungan dengan judul dan latar belakang masalah diatas, ada beberapa hal yang menjadi permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana bimbingan orang tua terhadap belajar siswa SDN 1 Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014? 2. Bagaimana prestasi belajar PAI siswa SDN 1 Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014? 3. Bagaimana hubungan bimbingan orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SDN 1 Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014? D. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini tidak terlepas dari permasalahan yang telah dipaparkan diatas, yaitu: 1. Untuk mengetahui bimbingan orang tua siswa SDN 1 Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014. 2. Untuk mengetahui prestasi belajar PAI siswa SDN 1 Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014. 3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan bimbingan orang tua
terhadap prestasi belajar PAI siswa SDN 1 Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014.
7
E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah antara lain sebagai berikut: 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi, pembanding dan kajian terhadap penelitian tentang bimbingan orang tua dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar PAI. 2. Secara Praktis a. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan b. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada guru tentang korelasi bimbingan orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa di sekolah. c. Bagi Orang Tua Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan dalam membimbing dan mengarahkan anak-anaknya dalam keluarga. F. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk dapat mempermudah dalam memahami skripsi ini dan mendapat gambaran secara umum, maka dikemukakan sistematika pembahasan dan berisikan tentang ikhtisar dari bab per bab secara keseluruhan. Pada bagian ini, oleh penulis membagi menjadi tiga bagian secara garis besarnya yaitu :
8
1. Bagian Muka Pada bagian muka memuat: halaman judul, halaman abstrak, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan judul, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, pernyataan, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran. 2. Bagian Isi dan Batang Tubuh Bab I
: Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan
penulisan
meliputi:
latar
belakang
masalah,
penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan skripsi, dan penilitian lain yang relevan. Bab II
: Landasan Teoritis Dalam bab ini terdiri dari dua bagian : A. Bimbingan Orang Tua. terdiri dari: pengertian bimbingan orang tua, Dasar
bimbingan Orang Tua, tujuan
bimbingan Orang tua, bentuk-bentuk kegiatan bimbingan orang tua. B. Prestasi Belajar PAI Siswa SDN I Ngetuk Nalumsari terdiri dari: pengertian prestasi belajar, jenis-jenis prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, Cara menentukan prestasi belajar.
9
C. Pengaruh bimbingan Orang Tua terhadap prestasi belajar PAI Siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara D. Pengajuan Hipotesis. Bab III
: Metode penelitian yang terdiri dari: jenis penelitian, waktu dan lokasi penelitian, pendekatan penelitian, populasi, variable dan indikator penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data .
Bab IV
: Hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari empat sub bab yaitu: Sub bab pertama berisi tentang Deskripsi data dan hasil penelitian. Meliputi analisa data tentang bimbingan orang tua, analisa data tentang prestasi belajar PAI. Sub bab kedua berisi tentang Pengujian Hipotesis. Dan sub bab ketiga berisi tentang Pembahasan hasil penelitian. Sub bab keempat berisi tentang keterbatasan penelitian.
Bab V
: Penutup terdiri dari simpulan penulis, saran-saran dan penutup.
3. Bagian Akhir Pada bagian akhir ini meliputi : daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.
10
G. Penelitian Lain yang Relevan Sejauh pengetahuan peneliti dari beberapa literatur yang dibaca, terdapat beberapa skripsi yang membahas tentang bimbingan orang tua dan Prestasi Belajar PAI siswa diantaranya adalah: Ida Maslikah, Mahasiswi IAIN Walisongo Semarang (073311030) dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Layanan Bimbingan dan Konseling Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di MTS Negeri Kendal. Dalam Penelitian ini Skripsi ini membahas pengaruh layanan bimbingan dan konseling terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik yang bermasalah di MTs. Negeri Kendal. Kajiannya dilatar belakangi oleh siswa-siswa yang bermasalah, seperti yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik serta setting/background keluarga siswa, yang sangat mempengaruhi prestasi belajar mereka di sekolah. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: apakah ada pengaruh layanan bimbingan dan konseling terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik yang bermasalah di MTs. Negeri Kendal?Kajian ini menunjukkan bahwa dari data uji hipotesis terdapat adanya pengaruh positif antara layanan bimbingan dan konseling terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik yang bermasalah mata pelajaran pendidikan agama islam kelas VIII di MTs Negeri Kendal. Tatik Kismawati, Mahasiswi IAIN Walisongo Semarang (3101211) dalam skripsinya yang berjudul Hubungan Antara Kestabilan Emosi Dengan Prestasi Belajar PAI Siswa di SMP HJ. Istriati Baiturrohman Semarang.
11
Dalam Penelitian ini Skripsi ini membahas Hubungan Antara Kestabilan Emosi Dengan Prestasi Belajar PAI Siswa di SMP Hj. Istriati Baiturrohman Semarang . Kajian ini menunjukkan bahwa dari data uji hipotesis terdapat adanya pengaruh positif antara Hubngan Antara Kestabilan Emosi dengan Prestasi Belajar PAI Siswa di SMP Hj. Istriati Baiturrohman Semarang. Mohamad Yusuf, mahasiswa IAIN Walisongo Semarang (3100334) dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Pelaksanaan Ganjaran dan Hukuman Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa di MTs NU 05 Sunan Katong Kaliwungu
Kendal.
Dalam
penelitian
ini
penulis
mengkhususkan
penelitiannya tentang Pengaruh Ganjaran dan Hukuman terhadap Motivasi Berprestasi Siswa. Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dengan adanya ganjaran dan hukuman ternyata sangat mempengaruhi motivasi berprestasi siswa. Dari kajian pustaka diatas semua hasil penelitian menyinggung tentang bimbingan Orang tua dan prestasi belajar tetapi penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian-penelitian diatas atau yang sudah ada, meskipun terdapat kemiripan, yang membedakan disini adalah penelitian ini di fokuskan pada Bimbingan Orang Tua sehingga dengan bimbingan tersebut siswa akan sadar dengan sendirinya akan meningkatan prestasi sehingga Peningkatan prestasi belajar PAI siswa akan tercapai pada siswa SDN I Ngetuk Nalumsari.
12
BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bimbingan Orang Tua a. Pengertian Bimbingan Orang Tua Sebelum membahas pengertian bimbingan, peneliti terlrbih dahulu akan menguraikan tentang apa dimaksud dengan bimbingan. Istilah bimbingan merupakan terjemahan dan kata Guidance dalam bahasa inggris. Dalam kamus bahasa inggris, guidance berasal dari kata guide yang artinya menunjukkan jalan (showing the way); memimpin (leading); menuntun (conducting); memberikan petunjuk (giving intruction); dan memberikan nasehat (giving advise).11 Berikut ini pengertian bimbingan menurut para ahli ,antara lain: 1) Robert L. Gibson & Marianne H. Mitchell ― Guidance the process of assisting individual in making life adjustment. It is needed in the home, school, comunity and in all other phases of the individual environment‖.12 2) Menurut Gagne belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga
11
W.S Winkel, Bimbingan dan konseling di Institusi Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 1997), hlm. 65. 12 Robert L. Gibson and Marienne H. Mitchel, Introduction to Guidance, (New York: Macmillan Publishing Co., Inc., 1981), hlm.14.
12
13
perbuatanya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.13 Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktifitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhanya. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya.14 3) Bimo Walgio‖ Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitankesulitan di dalam kehidupannya, agar individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya‖.15 4) Schetzer & Stone (1996) ― Bimbingan adalah proses menolong individu untuk memahami dirinya sendiri dan dunianya‖.16 5) Arthur Jones ― Bimbingan adalah mencakup pertolongan yang diberikan seseorang dengan tujuan untuk menolong orang itu kemana ia harus/ ingin pergi, apa yang ingin /harus dilakukan dan bagaimana cara yang sebaik-baiknya mencapai tujuan ini; bantuan ini menolong orang tersebut memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam hidupnya.17
13
Yusuf Gunawan, Pengantar Bimbingan dan konseling, ( Jakarta : 2000) , hlm .84. Saiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : 2008), hlm. 148. 15 Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogjakarta: Andi Offset, 1995), Cet. 3, hlm. 4. 16 Totok Santoso, Layanan Bimbingan Belajar di sekolah menengah, (Semarang: Satya Wacana, 1988). hlm. 23. 17 Ibid., hlm. 23. 14
14
Bimbingan yang harus dilakukan oleh orang tua atau wali adalah bimbingan yang harus mengarah pada kedisiplinan dalam belajar. Motivasi yang ditanamkan harus kuat serta hanya untuk bertujuan mengikuti kegiatan pendidikan. Situasi ini dapat tercipta jika ikatan emosional anak dan orang tua menyatu. Suasana yang aman ini akan membuat anak mengembangkan dirinya untuk menuju masa depan yang berprestasi.18 Berdasarkan
beberapa
pengertian
dikemukakan oleh para ahli di atas, maksud
bimbingan
yang
telah
bimbingan adalah proses
pemberian bantuan dari seseorang atau sekelompok
orang lain dalam
menentukan pilihan, penyesuaian, dan pemecahan permasalahan belajar yang dihadapi, terutama berkaitan dengan perubahan tingkah laku sebagai akibat dan pengalaman dan latihan. b. Dasar Bimbingan Orang Tua Bagi orang tua muslim, anak merupakan rahmat dan karunia Allah yang patut di syukuri. Selain itu, anak merupakan amanah Allah kepada orang tua agar diasuh sebaik-baiknya termasuk dalam hal bimbingan Orang Tua. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl (78):
ِ ِ ِ ص َار َو ْاألَفْئِ َد َة َو ه ْ اَّللُ أ َ َْخَر َج ُك ْم م ْن بُطُون أُهم َهات ُك ْم ََل تَ ْعلَ ُمو َن َشْيئًا َو َج َع َل لَ ُك ُم ال هس ْم َع َو ْاألَب )٨٧ : لَ َعله ُك ْم تَ ْش ُك ُرو َن (النحل
18
http://ikamulus.blogspot.com/2013/11/peranan-bimbingan-orangtua-terhadap.html di akses pada tanggal 27 maret jam 23.00 WIB.
15
―Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.‖(Q.S An-Nahl Ayat78)19 Ayat di atas menerangkan bahwa ketika anak dilahirkan, ia belum mempunyai pengetahuan apa-apa, sehingga sebagai orang tua wajib memberikan pendidikan dalam hal membimbing anaknya khususnya dalam hal belajar. c. Tujuan Bimbingan Orang Tua Tujuan umum bimbingan secara umum adalah membantu anak agar mendapatkan penyesuaian yang baik dalam situasi belajar, sehingga setiap anak belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan mencapai perkembagan yang optimal. Tujuan bimbingan dapat dibedakan atas tujuan sementara dan tujuan akhir. Tujuan sementara adalah supaya anak bersikap dan bertindak sendiri dalam situasi hidupnya yang sekarang. Sedangkan tujuan terakhir adalah supaya anak mampu mengatur kehidupannya sendiri, mengambil sikap sendiri, mempunyai pandangan sendiri dan menanggung sendiri atas tindakan-tindakanya.20 Untuk lebih jelasnya, tujuan bimbingan menurut Oemar Hamalik adalah sebagai berikut: 1) Agar siswa bertanggung jawab menilai kemampuan sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinyaa.
19
Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 78, Yayasan Penyelenggara Penerjemah dan Penafsir AlQur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Departemen Agama, 2010), hlm. 327. 20 W.S. Winkel, Bimbingan dan koseling di sekolah menengah, (Jakarta: Grasindo, 1991), hlm. 17.
16
2) Agar siswa menjalani kehidupannya sekarang secara efektif
dan
menyiapkan dasar kehidupan masa depannya sendiri. 3) Agar semua potensi siswa berkembang secara optimal meliputi semua aspek pribadi sebagai individu yang potensial. Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan Widoo Supriyono, tujuan pelayanan bimbingan dirinci sebagai berikut: a) Mencari cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak atau kelompok anak. b) Menunjukkan cara-cara mempelajari sesuatu dengan menggunakan buku pelajaran. c) Memberikan informasi(saran dan petunjuk)bagi yang memanfaatkan perpustakaan. d) Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan dan ujian. e) Memilih suatu bidang studi (mayor atau minor) sesuai dengan bakat,minat, kecerdasan, cita-cita, dan kondisi fisik atau kesehatannya. f) Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu. Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajarnya.
17
g) Memilih pelajaran tambahan, baik yang berhubungann dengan pelajaran disekolah maupun untuk perkembangan bakat dan karirnya dimasa depan.21 Dengan adanya bimbingan orang tua, akan membantu anak(siswa) untuk mencapai prestasi yang diharapkan. Karena itu, sebagai orang tua harus benar-benar memperhatikan masalah bimbingan. Hal ini sesuai dengan pendapat priyatno dan Erman Anti, yang menyatakan bahwa: ― kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi, tetapi seringkali kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai. Berdasarkaan pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan merupakan tujuan yang pertama dan utama yang harus ditujukan kepada anak sebagai individu yang membutuhkan orang tua dalam hal belajar. Karena dengan adanya bimbingan akan membatu anak untuk dapat mencapai prestasi yang di inginkan. d. Bentuk - Bentuk Kegiatan Bimbingan Orang Tua. Ada Beberapa kegiatan bimbingan orang tua, diantaranya adalah: 1) Memotivasi anak untuk belajar. Orang Tua memberi pengaruh utama dalam motivasi belajar anak. Pengaruh mereka terhadap perkembangan motivasi anak memberi
21
Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka cipta, 1991), cet, hlm. 105-106.
18
pengaruh yang sangat kuat dalam perkembanagannya, dan terus berlanjut sampai habis SMA dan sesudahnya.22 2) Binaan dari orang tua terhadap anak antara lain: a) . Memelihara dan membesarkanya, tanggung jawab ini merupakan dorongan alami. b) . Melindungi dan menjamin kesehatanya. c) .Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupanya kelak. d).Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan memberikan bekal pendidikan Agama Islam sesuai dengan ketentuan Allah.23 3) Membantu mengatasi kesulitanya dalam belajar. Orang Tua Harus memperhatikan sekolah anaknya, mengarahkan cara anak belajar di rumah, serta membantu apa saja kesulitan dalam pelajaranya.24 Jika orang tua berusaha mengatasi kesulitan anak dalam membaca, berarti orang tua berusaha menolong anak agar berhasil dalam proses membacanya.
22
Raymond J. Wlodkowski , Hasrat UntukBelajar, ( Yogjakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2004), hlm. 27. 23 Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, ( Jakarta ; Rineka cipta, 2008), hlm. 63-64. 24 Hasbullah , Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 1997), hlm. 90.
19
2. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Kata prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu ―prestasi‖ dan ―belajar‖. Kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu ”perstatie”, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti ―hasil usaha‖ dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa kata ―prestasi‖ berarti hasil yang telah dicapai.25 Untuk lebih jelasnya ada beberapa pengertian tentang prestasi belajar yaitu: 1) Prestasi adalah hasil yang dicapai yang sebenar-benarnya dicapai26 2) Prestasi adalah nilai yang dicapai oleh siswa dalam berbagai tingkat27 3) Prestasi adalah nilai (skor) individual merupakan indikator prestasi atau hasil pencapaian yang nyata sebagai pengaruh dari hasil belajar mengajar yang bersangkutan28 pengertian belajar ada bermacam-macam, pendapat-pendapat tersebut lahir berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda. Belajar menurut Wingkel adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan
25
WJS. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1995),
hlm. 768. 26
Mukhtar Bukhari, Teknik Evaluasi dalam Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Press, 1984),
hlm. 252. 27
Attia Mahmud Hanan, Bimbingan Pendidikan dan Pekerjaan (Jakarta : Bulan Bintang, 1987), hlm. 118. 28 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta, 2010), hlm. 61.
20
perubahan-perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan.29 Oemar Hamalik mengemukakan bahwa, belajar adalah merupakan suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.30 Drs Slamet Belajar mengemukakan adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.31 Rahman Abror yang dikutip Nashar berpendapat, bahwa belajar itu menimbulkan perubahan yang relatif tetap yang membedakan antara keadaan sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah diperlakukan belajar.32 Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan, perubahan dalam tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan prestasi belajar dapat disimpulkan sebagai hasil yang telah dicapai dari aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu, baik aktual maupun potensial.
29
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 2007), hlm. 55. Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta : Bumi Aksara, 2001 ), ed.,CetIII, hlm. 36. 31 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 13. 32 Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dan Kegiatan Pembelajaran, (Jakarta : Delia Press, 2004), Cet-II, hlm. 50. 30
21
b. Jenis-Jenis Prestasi Belajar Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting yang dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun karsa.33 W.S Winkel mengemukakan dalam buku psikologi pendidikan yang membahas tentang teori Taksonomi menurut B. S Bloom, dikemukakan mengenai teori B.S Bloom yang menyatakan bahwa, tujuan belajar siswa diarahkan untuk mencapai ketiga ranah. Ketiga ranah tersebut adalah ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, maka melalui ketiga ranah ini pula akan terlihat tingkat keberhasilan siswa dalam menerima hasil pembelajaran atau ketercapaian siswa dalam penerimaan pembelajaran. Dengan kata lain, prestasi belajar akan terukur melalui ketercapaian siswa dalam penguasaan ketiga ranah tersebut. Maka Untuk lebih spesifiknya, penulis akan akan menguraikan ketiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai yang terdapat dalam teori B. S Bloom berikut: 1) Ranah Kognitif (Cognitive Domain) yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. B. S Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6 33
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 210.
22
tingkatan. Domain ini terdiri dari dua bagian: Bagian pertama adalah berupa Pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa Kemampuan dan Keterampilan Intelektual (kategori 2-6). a) Pengetahuan (Knowledge) Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar dan sebagainya. Pengetahuan juga diartikan sebagai kemampuan mengingat akan hal-hal yang pernah dipelajaridan disimpan dalam ingatan. b) Pemahaman (Comprehension) Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk menangkap makna dan arti yang dari bahan yang dipelajari. Pemahaman juga dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dan sebagainya. c) Aplikasi (Application) Aplikasi atau penerapan diartikansebagai kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus atau problem yang konkret dan baru. Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan sebagainya di dalam kondisi kerja. d) Analisis (Analysis) Analisis didefinisikan sebagai kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau
23
organisasinya dapat dipahami dengan baik. Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit. e) Sintesis (Synthesis) Sintesis diartikan sebagai kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru.34 Sintesis satu tingkat di atas analisa. Seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan. f) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi diartikan sebagai kemampuan untik membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu. Evaluasi dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.
34
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta : Grasindo, 1996), Cet. Ke 4, hlm. 247.
24
2) Ranah Afektif (Affective Domain), berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Tujuan pendidikan ranah afektif adalah hasil belajar atau kemampuan yang berhubungan dengan sikap atau afektif. Taksonomi tujuan pendidikan ranah afektif terdiri dari aspek: a) Penerimaan (Receiving/Attending) Penerimaan mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangsangan itu, seperti buku pelajaran atau penjelasan yang diberikan oleg guru.35 b) Tanggapan (Responding) Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan. c) Penghargaan (Valuing) Penghargaan
atau
penilaian
mencakup
kemampuan
untuk
memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu.mulai dibentuk suatu sikap menerima, menolak atau mengabaikan, sikap itu dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dengan konsisten dengan sikap batin. d) Pengorganisasian (Organization) Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.
35
Ibid., hlm. 248.
25
Pengorganisasian juga mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan. Nilai- nilai yang diakui dan diterima ditempatkan pada suatu skala nilai mana yang pokok dan selalu harus diperjuangkan, mana yang tidak begitu penting. e) Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value Complex) Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya-hidupnya. Karakterisasinya mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikin rupa, sehingga menjadi milik pribadi (internalisasi) dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya sendiri. 3) Ranah Psikomotor (Psychomotor Domain) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin. Alisuf Sabri dalam buku Psikologi Pendidikan menjelaskan, keterampilan ini disebut motorik. karena keterampilan ini melibatkan secara langsung otot, urat dan persendian, sehingga keterampilan benar-benar berakar pada kejasmanian. Orang yang memiliki keterampilan motorik, mampu melakukan serangkaian gerakan tubuh dalam urutan tertentu dengan mengadakan koordinasi gerakan-gerakan anggota tubuh secara terarah. Ciri khas dari keterampilan motorik ini ialah adanya kemampuan. Automatisme. yaitu gerakan-gerik yang terjadi berlangsung secara
26
teratur dan berjalan dengan enak, lancar dan luwes tanpa harus disertai pikiran tentang apa yang harus dilakukan dan mengapa hal itu dilakukan. Keterampilan motorik lainnya yang kaitannya dengan pendidikan agama ialah keterampilan membaca dan menulis huruf Arab, keterampilan membaca dan melagukan ayat-ayat Al-Qur.an, keterampilan melaksanakan gerakan-gerakan shalat. Semua jenis keterampilan tersebut diperoleh melalui proses belajar dengan prosedur latihan36 c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Untuk
memeperoleh
hasil
belajar
yang
optimal
harus
memperhatikan faktor-faktor yang memepengaruhi prestasi belajar itu sendiri. Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua factor: 1) Faktor Intern a) Faktor fisiologis, mempunyai kontribusi yang besar terhadap prestasi belajar siswa, sekurang-kurangnya ada dua factor yang tergolong kedalam factor fisiologis: (1). Kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik seluruh anggoata badan beserta bagian-bagiannya bebas dari penyakit. Dalam keadaan belajar anak akan terganggu jika kesehatannya tergangu, seperti mudah pusing, badannya lemah, kurang darah atau ada gangguangangguan atau kelainan-kelainan fungsi alat indranya serta
36
Alisuf Sabri, Op. Cit., hlm. 99-100.
27
tubuhnya berpenyakit, oleh karena itu agar prestasi belajar sesuai dengan yang diharapkan harus diusahakan badannya sehat dan terhindar penyakit. (2). Cacat Tubuh Adalah suatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan, misalnya buta, tuli, patah kaki, dan lain sebagainya. Cacat tubuh ini sangat mempengaruhi terhadap prestasi siswa. b) Faktor Psikologis, Sangat memepengaruhi terhadap Prestasi belajar siswa, menurut Slameto: ―Sekurang kurangnya ada 7 (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan) faktor yang tergolong kedalam faktor psikologis itu adalah:‖37 (1) Intelegensi,
Menurut
M.
Dalyono
intelegensi
artinya
kecerdasan38 Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, seseorang yang memiliki intelegensi baik umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya orang yang intelegensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berpikir sehingga prestasi belajarnya pun rendah. (2) Perhatian, merupakan keaktifan jiwa yang tertinggi, jiwa itu semata mata tertuju pada suatu objek atau sekumpulan objek. Untuk menjamin hasil belajar yang baik, siswa harus mempunyai 37 38
56.
Slameto, Op. Cit., hlm. 54. M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997), Cet. Ke I, hlm.
28
perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, timbullah kebosanan, sehingga tidak suka lagi belajar. (3)Minat, minat besar sekali pengaruhnya terhadap prestasi belajar, belajar dengan minat akan lebih baik dari pada belajar tanpa minat. Minat timbul apabila individu tertarik pada sesuatu yang akan dipelajarinya dirasakan bermakna bagi dirinya, namun demikian minat tanpa adanya usaha yang baik maka belajar sulit untuk berhasil. (4)Bakat, bakat dapat mempengaruhi terhadap prestasi belajar seseorang, sebab bila seseorang mempelajari sesuatu tidak sesuai dengan bakatnya, maka kemungkinan besar akan kurang berhasil, oleh karena itu seseorang akan lebih berhasil kalau dia belajar sesuai dalam lapangan dan sesuai dengan bakatnya. (5)Motif, motif dapat dikatakan sebagai daya gerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Dalam belajar akan lebih berhasil kalau pada diri seseorang ada keinginan untuk belajar, motif ini dapat ditanamkan kepada siswa dengan cara memberikan latihan-latihan atau kebiasaan-kebiasaan yang kadang-kadang juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. (6) Kematangan, kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
29
melaksanakan kecakapan baru.39 Kematangan belum berarti dapat melaksanakan kegiatan terus-menerus untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran, dengan kata lain anak yang sudah siap (matang) belum tentu dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar, akan tetapi belajar akan lebih berhasil, jika anak sudah siap (matang). (7) Kesiapan, kesiapan adanya kesediaan untuk memberi respon, kesediaan itu timbul dalam diri seseorang sehubung dengan kematangan,
karena
kematangan
melaksanakam kecakapan.
40
berarti
kesiapan
untuk
Kesiapan mempengaruhi terhadap
prestasi belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan baik. 2)Faktor Ekstern faktor ekstern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu : a) Keluarga, keluarga adalah ayah, ibu dan anak-anak serta family yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak-anaknya, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. 39 40
Slameto, Op. Cit., hlm. 61. Soemadi Soerdjabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : CV Rajawali, 1981), hlm. 21.
30
b) Sekolah, keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas/perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan, jumlah murid per kelas, pelaksanaan tata tertib sekolah, dan sebagainya, semua ini turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak. c) Masyarakat, keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. Tetapi sebaliknya, apabila tinggal di lingkungan banyak anak-anak yang nakal, tidak bersekolah dan pengangguran, hal ini akan mengurangi semangat belajar atau dapat dikatakan tidak menunjang sehingga motivasi belajar berkurang. d) Lingkungan sekitar, keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting dalam mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya. Misalnya, bila bangunan rumah penduduk sangat rapat, akan mengganggu belajar. Keadaan lalu lintas yang membisingkan, suara hiruk-pikuk orang sekitar, suara pabrik, polusi, udara, iklim yang
terlalu
panas,
semuanya
ini
akan
mempengaruhi
31
kegairahanbelajar. Sebaliknya, tempat yang sepi dengan iklim yang sejuk, ini akan menunjang proses belajar.41 Secara umum hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang datang dari dalam diri siswa (intern) dan faktor yang datang dari luar diri siswa (ekstern), kedua faktor tersebut selalu berinteraksi, sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. d. Cara Menentukan Prestasi Belajar Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan guru wajib mengetahui sejauh mana keberhasilan siswanya telah berhasil mengikuti pelajaranyang diberikan oleh guru. Untuk melaksanakan penilaian tentang prestasi belajar siswa maka guru sebagai subyek evaluasi untuk setiap tes. Maka alat evaluasi yang digunakan dapat digolongkan mennjadi dua macam, yaitu: tes dan bukan tes (non-tes). Selanjutnya tes dan non tes ini juga disebut sebagai teknik evaluasi. Tes adalah suatu alat, atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh data–data atau keteranngan– keterangan yang diinginkan tentang seseorang, denngan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur/menentukan prestasi belajar siswa, maka dibedakan atas adanya 3 macam tes, yaitu; 1) Tes Diagnostik : adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan – kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan– kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.
41
M. Dalyono, Op. Cit., hlm. 60.
32
2) Tes Formatif : dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. 3) Tes Sumatif : dilaksanakan setelah ahkirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Penilaian sumatif memiliki fungsi untuk pemberian tanda lulus atau nilai untuk siswa pada akhir suatu unit pengajaran, semester atau suatu tahap dalam pendidikan di sekolah. 42 3. Korelasi Bimbingan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Dengan adanya bimbingan orang tua, akan membantu anak(siswa) untuk mencapai prestasi yang diharapkan. Karena itu, sebagai orang tua harus benar-benar memperhatikan masalah bimbingan. Hal ini sesuai dengan pendapat priyatno dan Erman Anti, yang menyatakan bahwa: ― kegagalankegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi, tetapi seringkali kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai. Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa bimbingan orang tua dapat mempengaruhi prestasi belajar jika orang tua selalu memperhatikan dan membantu anak maka lebih baik pula prestasi belajar yang akan di dapat oleh anak sebaliknya pula kalau anak tidak mendapatkan bimbingan dari orang tua maka anak akan bersikap semaunya sendiri tidak mau belajar yang akan mengakibatkan prestasi belajar anak menurun.
42
Prayitno, Erman Amti, Dasar- Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Bumi Aksara,1991) hlm. 33-36.
33
B. Pengajuan Hipotesis Menurut Sutrisno Hadi, Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau salah. Hipotesis akan ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta-faktanya membenarkan. Hipotesis ini dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkmpul. Sedangkan menurut Sumadi Subyabrata, Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang sebenarnya harus diuji secara empiris. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : Ho : Hipotesis nol atau menunjukkan tidak adanya― korelasi antara bimbingan orang tua dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SDN 1 Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014 ―. Ha : Hipotesis alternatif atau menunjukkan adanya hubungan variabel, artinya ada hubungan yang signifikan― korelasi antara bimbingan orang tua dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SDN 1 Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014 ―.
34
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research (riset lapangan) yang artinya melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung dengan mendatangi responden yang berada di tempat.43 Penelitian ini peneliti memberikan angket secara langsung kepada Orang tua siswa sebagai responden untuk menjawab tentang korelasi bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar PAI Siswa kelas V SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014. B. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian skripsi ini dilaksanakan mulai tanggal 10 Februari 2014 sampai dengan 10 maret 2014. Sedangkan tempat atau setting penelitian dalam skripsi yang dilakukan oleh penulis adalah di SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara Provinsi Jawa Tengah. C. Pendekatan Penelitian Adapun pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatifkorelatif. Pendekatan kuantitatif berarti penelitian ini menekankan analisis pada dua data numerical (angka) yang diperoleh dengan metode statistik.44
43
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 32. 44 Sutrisno Hadi, Metodologi Reseacrch I, (Jakarta : Andi Offset dan Yayasan Fakultas Psikologi, Rineka Cipta, 1989), hlm. 104.
34
35
Sedangkan korelatif berarti penelitian ini menekankan pada hubungan antara dua variabel atau lebih. Ciri-ciri jenis pendekatan kuantitatif ini, antara lain sebagai berikut: 45 1. Dapat diklasifikasikan, kongkrit, teramati, terukur; 2. Hubungan peneliti dengan yang diteliti adalah independen, supaya terbangun objektivitas; 3. Hubungan variabel adalah sebab akibat (kausal). 4. Kemungkinan generalisasi adalah cenderung membuat generalisasi. 5. Peranan nilai adalah cenderung bebas nilai.
D. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti46. Apabila kurang dari 100, populasi diambil semua, jika populasinya lebih dari 100 dapat diambil antara 10 % - 15% atau 20% - 25%.47 Melihat dari pendapat Suharsimi Arikunto, jika populasinya lebih dari 100 maka diambil 10% atau lebih. Untuk itu, penelitian ini merupakan penelitian populasi karena jumlah sampel penelitian ini lebih dari 100 di ambil 25 % yaitu hanya 47 siswa SDN 1 Ngetuk Nalumsari Jepara. Sampel yang ada di SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara jumlahnya 47 siswa yakni siswa kelas IV dan V dengan perincian sebagai berikut :
45
Masrukin, Statistik Deskriptif Berbasis Komputer, Media Ilmu Press Kudus, 2007, hlm.
46
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm. 107. Ibid., hlm. 104.
121. 47
36
NO
KELAS
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1
IV
9
7
26
2
V
18
13
31
Jumlah
27
20
57 Populasi
E. Variabel dan Indikator Penelitian a. Variabel Sugiyono berpendapat hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain dibedakan menjadi : 1). Variabel Independen: Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). 2). Variabel Dependen: sering disebut sebagai variabel output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.48 b. Indikator Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada fenomena lain yang relevan. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan 2 (dua) buah
48
Sugiyono, Op. Cit., hlm. 61.
37
variabel yang perlu dikaji serta operasional variabel (indikator), yaitu : 1).Variabel Independent (bebas) sebagai variabel X, yaitu bimbingan orang tua. Bimbingan orang tua yang dimaksud adalah bimbingan yang berperan dalam prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa. Bimbingan tersebut penulis batasi dengan indikator sebagai berikut : a) Cara belajar, baik belajar secara kelompok ataupun individual b) Cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar c) Efisiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran d) Cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu e) Cara, proses, dan prosedur tentang mengikut pelajaran.49 2) Variabel Dependent (terikat) sebagai variabel Y, Dalam hal ini prestasi belajar pendidikan agama islam siswa adalah Variabel Terikat yaitu variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel
bimbingan
Orang Tua, dengan
indikatornya adalah evaluasi Prestasi Kognitif meliputi nilai leger dari Guru.50(Ulangan harian, Ulangan tengah semester, Ulangan akhir semester).
49 50
211-215.
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 67. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), hlm.
38
F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan kuesioner (angket), dokumentasi, tes tertulis dan penugasan51 Dalam upaya-upaya mengumpulkan data-data yang akurat sesuai prosedur penelitian ilmiah yang peneliti maksudkan dengan menggunakan metode sebagai berikut : 1.
Angket (Questionaire) Angket atau kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna.52 Oleh karena itu, angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Angket atau kuesioner yang akan disebarkan kepada orang tua siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara berupa angket atau kuesioner tertutup untuk mengungkap
51 52
Sugiyono, Op. Cit., hlm. 193. Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm. 136.
39
bimbingan belajar Orang tua dan prestasi belajar PAI siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara.
2. Tes Tertulis dan Penugasan Tes tertulis dan penugasan adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.53 Tujuanya untuk mengetahui sejauh mana telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program/ pelajaran tertentu. Tes tersebut diberikan kepada siswa kelas 1V dan kelas V SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara berupa pertanyaan atau kuesioner tertutup untuk mengungkap prestasi belajar PAI siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara. 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode yang dipergunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan kegiatan siswa, prasasti, notulen, agenda, dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang struktur organisasi dan sebagian umum data-data sekolah.
53
http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/metode-penugasan-resitasi.html Sudirman. dkk, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Rosyada Karya, 1984) diakses pada tanggal 28 maret 2015 pada jam 00.15 WIB
40
G. Teknik Analisis Data Setelah data dalam penelitian ini terkumpul, maka penulis akan menganalisanya dengan menggunakan metode statistik dengan langkahlangkah sebagai berikut : 1. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan merupakan langkah awal yang dilakukan dalam penelitian dengan cara memasukkan hasil pengolahan data angket responden ke dalam data tabel distribusi frekuensi. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, digunakan teknik analisis statistik yang menghitung nilai kualitas dengan cara memberikan penilaian berdasarkan atas jawaban angket yang telah disebarkan kepada responden, dimana masing-masing item diberikan 4 alternatif jawaban. Adapun kriteria penilaiannya sebagai berikut: a. Untuk pilihan jawaban A diberi skor 4 b. Untuk pilihan jawaban B diberi skor 3 c. Untuk pilihan jawaban C diberi skor 2 d. Untuk pilihan jawaban D diberi skor 1 2. Analisis Uji Hipotesis Dalam analisis ini penulis mengadakan perhitungan lebih lanjut melalui tabel frekuensi yang ada dalam analisa pendahuluan, untuk selanjutnya dimasukkan dalam rumus regresi linier sederhana. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
41
a. Membuat tabel penolong untuk menghitung persamaan korelasi sederhana b. Mencari nilai koefisien korelasi antara variabel dependent dengan variabel independent, dengan menggunakan rumus : Гxy =
N XY ( X )(Y )
{N X ( X ) }{N Y (Y ) } 2
2
2
54
2
Keterangan : Гxy
= angka indeks (koefisien) korelasi antara variabel X dan Y
Σ XY = jumlah perkalian masing-masing skor variabel X dan Y ΣX
= jumlah skor variabel X ( bimbingan belajar )
ΣY
= jumlah skor variabel Y ( motivasi berprestasi )
N
= jumlah responden.
3. Analisis Lanjut Analisis lanjut ini dipergunakan untuk menginterpretasikan dengan cara membandingkan harga ― Г ‖ product moment ( Гxy ) yang telah diketahui dengan harga Гtabel dengan langkah : a. Memberikan Interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi ― Г ‖ product moment ( Гxy ). Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi ― r ― product moment, pada umunya dipergunakan pedoman ancar-ancar sebagai berikut :55
54 55
Anas Sudijono, Op. Cit., hlm. 206. Anas Sudijono, Op. Cit., hlm. 193.
42
b. Menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis yang telah diajukan di atas tadi. Kebenaran Hipotesis Alternatif ( Ha ) atau Hipotesis Nihil / Nol ( Ho ), dengan jalan memperbandingkan besarnya ― Г ‖
yang telah diperoleh dalam proses perhitungan atau ― Г ‖
observasi ( Гo ) dengan besarnya ― Г ‖ yang tercantum dalam Tabel ( Гt ). c. Menguji signifikan hasil perhitungan dengan membandingkan Tabel nilai ― Г ‖ product moment dengan Гtabel baik untuk taraf signifikan 1 % atau taraf signifikan 5 %. 1) Jika Гobservasi lebih besar dari Гtabel baik dalam taraf 1 % atau 5 % (ГXY > Гtabel ), maka hasilnya adalah signifikan atau hipotesis (Ha) diterima dan Ho ditolak . 2) Jika Гobservasi lebih kecil dari Гtabel baik dalam taraf 1 % atau 5 % (ГXY < Гtabel ), maka hasilnya adalah non signifikan atau hipotesis (Ha) ditolak dan Ho diterima.56 Nilai r yang dihasilkan dari koefisien diperoleh sama atau lebih besar dari nilai rtabel, maka hasil yang diperoleh adalah signifikansi. Dengan sebaliknya, apabila nilai r yang dihasilkan dari koefisien korelasi lebih kecil dari nilai rtabel, maka hipotesanya yang diajukan ditolak kebenarannya.
56
Masrukhin, Statistik Diskriptif, Op. Cit., hlm. 89.
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data yang penulis sajikan dalam skripsi ini adalah hasil penyebaran angket kepada responden tentang bimbingan Orang Tua. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis apakah terdapat kontribusi yang dapat menghasilkan hubungan/korelasi antara variabel x (bimbingan orang tua) dengan variabel y (prestasi belajar PAI) sehingga dapat diketahui apakah terdapat hubungan yang signifikan atau tidak antara kedua variabel tersebut Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, penyebaran angket yang disebarkan kepada siswa dengan mengambil sampel 47 dari keseluruhan jumlah populasi yang ada, dan dokumentasi untuk mendapat informasi tentang prestasi belajar PAI siswa dengan melihat nilai semester genap siswa pada nilai rapot siswa. Untuk
mengetahui
data
tentang
bimbingan
belajar,
penulis
mendeskripsikan data melalui penyebaran angket yang berisikan soal 15 pertanyaan dengan kriteria skor jawaban sebagai berikut : Untuk alternatif jawaban a, diberi nilai 4 Untuk alternatif jawaban b, diberi nilai 3 Untuk alternatif jawaban c, diberi nilai 2 Untuk alternatif jawaban d, diberi nilai 1
43
44
Kemudian
untuk
menganalisis
data–data
tersebut,
penulis
menggunakan rumus product moment. 1. Analisis Data Tentang Bimbingan Orang Tua Untuk mengetahui bimbingan orang tua SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014, maka peneliti akan menyajikan data yang diperoleh dari penyebaran angket untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk dihitung nilai rata-rata (mean) dari data yang terkumpul melalui angket variabel X yang terdiri dari 15 item soal, yaitu : TABEL 4.1 Skor Nilai Angket Bimbingan Orang Tua SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara Tahun Pelajaran. 2013/2014 No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
A 10 11 12 15 10 8 10 12 13 9 14 9 15 9 15 11 10 10
Alternatif B C 2 1 2 2 2 1 0 0 3 1 3 1 3 1 2 1 1 1 3 2 1 0 3 2 0 0 3 2 0 0 2 2 3 1 3 2
D 2 0 0 0 1 3 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0
4 40 44 48 60 40 32 40 48 52 36 56 36 60 36 60 44 40 40
Penskoran 3 2 6 2 6 4 6 2 0 0 9 2 9 2 9 2 6 2 3 2 9 4 3 0 9 4 0 0 9 4 0 0 6 4 9 2 9 4
1 2 0 0 0 1 3 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0
Skor Total 50 54 56 60 52 46 52 56 57 50 59 50 60 50 60 54 52 53
45
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
12 8 8 10 8 10 10 9 8 5 13 11 6 5 10 9 1 9 6 3 1 0 9 2 3 5 8 10 5
2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 6 4 0 3 8 4 8 7 2 6 1 7 5 3 4 1 7
0 3 3 1 2 2 2 2 2 3 0 2 3 6 5 2 6 2 1 5 8 4 5 6 7 5 2 3 3
1 1 1 1 2 1 0 1 3 5 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 0 2 1 1 0
48 32 32 40 32 40 40 36 32 20 52 44 24 20 40 36 4 36 24 12 4 0 36 8 12 20 32 40 20
6 9 9 9 9 6 9 9 6 6 6 6 18 12 0 9 24 12 24 21 6 0 3 21 15 9 12 3 21
0 6 6 2 4 4 4 4 4 6 0 4 6 12 10 4 12 4 2 10 16 8 10 12 14 10 4 6 6
1 1 1 1 2 1 0 1 3 5 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 0 2 1 1 0
55 48 48 52 47 51 53 50 45 37 58 54 48 44 50 50 40 52 50 43 30 36 49 41 41 41 49 50 47 ∑X=2330
Dari data nilai angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui nilai rata-rata atau mean bimbingan orang tua SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
46
TABEL 4.2 Distribusi Frekuensi Bimbingan orang Tua SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014 Skor (X) 30 36 37 40 41 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Frekuensi (f) Prosentase f.X 2,13 30 1 2,13 36 1 2,13 37 1 2,13 40 1 6,38 123 3 2,13 43 1 2,13 44 1 2,13 45 1 2,13 46 1 4,25 94 2 6,38 144 3 4,25 98 2 19,15 450 9 2,13 51 1 10,64 260 5 4,25 106 2 6,38 162 3 2,13 55 1 4,25 112 2 2,13 57 1 2,13 58 1 2,13 59 1 6,38 180 3 N=47 100,0 ∑fX=2330 Kemudian dari tabel di atas juga akan dihitung nilai mean dan range dan interval kelas dari bimbingan Orang Tua siswa kelas V SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014 sebagai berikut :
MX =
=
fx
N 2330 47
= 49,57
47
Setelah diketahui mean dari bimbingan orang tua siswa kelas 1V dan kelas V SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014, selanjutnya dicari lebar interval untuk mengkategorikan tinggi, sedang, rendah, sangat rendah dengan menggunakan rumus:
i
R K
Keterangan : i
: Interval kelas
R : Range K : Jumlah kelas Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus : R=H–L+1 H = Skor tertinggi = 60 L = Skor terendah = 30 Jadi R = H – L + 1 = 60 – 30 + 1 = 31 Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut : i =
R K
=
31 4
48
= 7,75 Jika dibulatkan menjadi 8 Dari hasil di atas dapat diperoleh nilai 8, sehingga untuk mengkategorikannya dapat diperoleh interval sebagai berikut:
TABEL 4.3 b. Nilai Interval Bimbingan Orang Tua SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014 No
Interval
Kategori
1
54 – 60
Intensitas Sangat Baik
2
46 – 53
Intensitas Baik
3
38 – 45
Intensitas Cukup
4
30 – 37
Intensitas Kurang
Hasil dari data di atas menunjukkan mean dengan nilai 49,57 dari bimbingan orang tua SDN I Ngetuk Nalumsari Jeapara adalah tergolong baik karena termasuk dalam interval 46 – 53. 2. Analisis Data Tentang Prestasi Belajar PAI Untuk mengetahui Prestasi Belajar PAI Siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014, maka peneliti akan menyajikan data yang diperoleh dari hasil nilai rapot semester genap untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk dihitung nilai rata-rata (mean).
49
TABEL 4.4 Skor Nilai Prestasi PAI SDN I Ngetuk Nalumasari Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014 Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nilai PAI 80 85 88 92 84 75 87 85 82 81 91 81 92 72 94 74 86 86 87 76 79 85 81 80 68 84 69 68 86 84 85 75 76 80
50
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
81 74 87 81 76 69 79 79 76 80 85 80 83 ∑fY= 3808
Dari data hasil prestasi belajar PAI tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui nilai rata-rata atau mean hasil prestasi belajar PAI SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: TABEL 4.5 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PAI Siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014 Skor (Y) 68 69 72 74 75 76 79 80 81 82 83 84
Frekuensi (f) 2 2 1 2 2 4 3 5 5 1 1 3
Prosentase 4,25 4,25 2,13 4,25 4,25 8,51 6,38 10,65 10,65 2,13 2,13 6,38
f.Y 136 138 72 148 150 304 237 400 405 82 83 252
51
10,64 425 85 5 6,38 258 86 3 6,38 261 87 3 2,13 88 88 1 2,13 91 91 1 4,25 184 92 2 2,13 94 94 1 Total 47 100,0 ∑fY=3808 Kemudian dari tabel di atas juga akan dihitung nilai mean dan range dan kelas interval sebagai berikut : MY =
=
fY n 3808 47
= 81,02 Setelah diketahui mean di atas, selanjutnya dicari lebar interval untuk mengkategorikan sangat baik, baik, sedang maupun kurang dengan menggunakan rumus:
i
R K
Keterangan : i
: Interval kelas
R : Range K : Jumlah kelas Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus : R=H–L+1 H = Skor tertinggi = 94
52
L = Skor terendah = 68 Jadi R = H – L + 1 = 94 – 68 + 1 = 27 Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut : i =
R K
=
27 4
= 6,75 dibulatkan menjadi 7 Dari hasil di atas dapat diperoleh nilai 7, sehingga untuk mengkategorikannya dapat diperoleh interval sebagai berikut: TABEL 4.6 Nilai Interval Prestasi Belajar PAI Siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Tahun Pelajaran 2013/2014 No
Interval
Kategori
1 2 3 4
88 – 94 81 – 87 74 – 80 67 – 73
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Hasil di atas menunjukkan mean dengan nilai 81,02 dari prestasi belajar PAI siswa kelas V SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014 adalah tergolong baik karena termasuk dalam interval 81 – 87.
53
B. Pengujian Hipotesis Untuk membuktikan kuat lemahnya pengaruh dan diterima tidaknya hipotesa yang diajukan dalam skripsi ini, maka dibuktikan dengan mencari nilai koefisien korelasi antara variabel antara bimbingan Orang Tua (variabel X) dengan variabel prestasi belajar PAI (variabelY) hal ini peneliti menggunakan rumus regresi linier sederhana. Dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Membuat tabel penolong untuk menghitung regresi linier sederhana Berikut akan disajikan data hasil penskoran akhir nilai variabel Bimbingan Orang Tua (variabel X) dan variabel prestasi belajar PAI (variabel Y). Data kedua variabel tersebut sebagaimana berikut: TABEL 4.7 Tabel Penolong Untuk Menghitung Persamaan Regresi dan Korelasi Sederhana Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
X 50 54 56 60 52 46 52 56 57 50 59 50 60 50
Y 80 85 88 92 84 75 87 85 82 81 91 81 92 72
X2 2500 2916 3136 3600 2704 2116 2704 3136 3249 2500 3481 2500 3600 2500
Y2 6400 7225 7744 8464 7056 5625 7569 7225 6724 6561 8281 6561 8464 5184
X.Y 4000 4590 4928 5520 4368 3450 4524 4760 4674 4050 5369 4050 5520 3600
54
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
60 54 52 53 55 48 48 52 47 51 53 50 45 37 58 54 48 44 50 50 40 52 50 43 30 36 49 41 41 41 49 50 47 2330
94 74 86 86 87 76 79 85 81 80 68 84 69 68 86 84 85 75 76 80 81 74 87 81 76 69 79 79 76 80 85 80 83 3808
3600 2916 2704 2809 3025 2304 2304 2704 2209 2601 2809 2500 2025 1369 3364 2916 2304 1936 2500 2500 1600 2704 2500 1849 900 1296 2401 1681 1681 1681 2401 2500 2209 117444
8836 5476 7396 7396 7569 5776 6241 7225 6561 6400 4624 7056 4761 4624 7396 7056 7225 5625 5776 6400 6561 5476 7569 6561 5776 4761 6241 6241 5776 6400 7225 6400 6889 310378
5640 3996 4472 4558 4785 3648 3792 4420 3807 4080 3604 4200 3105 2516 4988 4536 4080 3300 3800 4000 3240 3848 4350 3483 2280 2484 3871 3239 3116 3280 4165 4000 3901 189987
55
Diketahui : ∑XY
= 189987
∑X = 2330
∑X2
= 117444
∑Y = 3808
∑Y2
= 310378
N
= 30
2. Mencari nilai hubungan antara bimbingan Orang Tua dengan prestasi belajar PAI siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014, dengan menggunakan rumus:
rxy
=
N XY ( X )( Y )
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
47 x189987 2330 3808
47 x117444 2330 47 x310378 3808 2
2
=
8929389 8872640 5519868 5428900 14587766 14500864
=
56749 90968 86902
=
56749 7905301136
=
56749 88911,760
= 0,638 C. Pembahasan Hasil Penelitian Setelah r (koefisien korelasi) dari hubungan antara bimbingan orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun
pelajaran
2013/2014
diketahui,
selanjutnya
adalah
mengkonsultasikan dengan nilai r tabel pada r product moment untuk
56
diketahui signifikannya dan untuk mengetahui apakah hipotesa yang diajukan dapat diterima atau tidak. Hal ini disebabkan apabila ro yang kita peroleh sama dengan atau lebih besar dari pada rt maka nilai r yang telah diperoleh itu signifikan, demikian sebaliknya. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut : 1. Pada taraf signifikan 1% untuk responden berjumlah N = 47 didapat pada tabel adalah rt = 0,354 sedangkan ro = 0,638 yang berarti ro lebih besar dari rt (ro > rt). Dengan demikian pada taraf signifikansi 1% hasilnya adalah signifikan, yang berarti ada hubungan yang positif antara bimbingan orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014. 2. Pada taraf signifikan 5% untuk responden berjumlah N = 47 didapat pada tabel adalah rt = 0,273 sedangkan ro = 0,638 yang berarti ro lebih besar dari rt (ro > rt). Dengan demikian pada taraf signifikansi 5% hasilnya adalah signifikan, yang berarti ada hubungan yang positif antara antara bimbingan orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014. Berdasarkan analisis di atas membuktikan bahwa pada taraf 1% dan taraf 5% adalah signifikan. Berarti benar-benar ada hubungan antara bimbingan orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014. Dengan demikian hipotesa yang diajukan dapat diterima kebenarannya.
57
Mengenai sifat suatu hubungan atau pengaruh dari kedua variabel tersebut di atas, dapat dilihat pada penafsiran akan besarnya koefisien korelasi yang umum digunakan adalah: TABEL 4.12 Kriteria Penafsiran Jarak Interval 0.00 – 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0.599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000
Kriteria Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Dari kriteria tersebut, maka nilai koefisien korelasi sebesar 0,638 masuk dalam kriteria (0,60 – 0,799) termasuk kategori korelasi ―tinggi‖. Selanjutnya untuk mencari nilai koefisien determinasi (variabel penentu) antara variabel X dan variabel Y, maka digunakan rumus sebagai berikut: Koefisien determinasi : (R)2 = (r)2 x 100% = (0,638)2 x 100% = 0,407044 x 100% = 40,70% Sehingga variabel X mempengaruhi terhadap variabel Y dengan nilai sebesar 40,70%, sedangkan sisanya 100% - 40,70,% =59,3% adalah pengaruh variabel lain yang belum diteliti oleh peneliti.
58
D. Keterbatasan Penelitian Meskipun telah diupayakan semaksimal mungkin, namun ternyata penelitian ini masih banyak keterbatasan penelitian, meliputi : 1. Obyek penelitian yang masih kecil, artinya luas penelitian yang masih kurang, sehingga kurang bisa digeneralisasi untuk kota besar. 2. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini tidak menggunakan kuesioner baku, akan tetapi kuesioner ini merupakan hasil adopsi dari penelitian sebelumnya yang dikembangkan dan disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan teori dan konsep penelitian yang ada. Selain itu, pernyataan dalam instrumen juga merupakan pernyataan tertutup dan pengambilan data dengan kuesioner bersifat subjektif, sehingga kebenaran sangat tergantung pada kejujuran responden. 3. Pengambilan data kuesioner ini dilakukan pada waktu sore hari. Saat orang tua sedang pulang kerja saya meminta waktunya sebentar sehingga responden memiliki waktu yang singkat untuk bisa memahami pertanyaan dan kadang kurang fokus karena terpengaruh dengan jawaban teman yang lain.
59
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai korelasi antara bimbingan orang tua dengan Prestasi Belajar PAI siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara, dapat disimpulkan bahwa: 1. Bimbingan Orang Tua siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara
tahun
pelajaran 2013/2014 memiliki rata-rata sebesar 49,57 adalah tergolong baik karena termasuk dalam interval 49 – 54. 2. Prestasi belajar PAI siswa
SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun
pelajaran 2013/2014 memiliki rata-rata sebesar, 81,02 adalah tergolong baik karena termasuk dalam interval 81 – 87. 3. Terdapat hubungan antara bimbingan orang tua siswa dengan prestasi belajar PAI siswa SDN I Ngetuk Nalumsari tahun pelajaran 2013/2014 hal ini terlihat dari hasil rxy adalah sebesar 0,638 jika dikonsultasikan signifikan 1% untuk responden berjumlah N = 47 didapat pada tabel adalah rt = 0,354 maupun taraf signifikan 5% sebesar = 0,273. Dengan demikian berarti ada hubungan yang positif antara hubungan bimbingan orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2013/2014. Sehingga variabel X mempengaruhi terhadap variabel Y dengan nilai sebesar 40,70%, sedangkan sisanya 100% - 40,70% =59,3% adalah pengaruh variabel lain yang belum diteliti oleh peneliti.
59
60
B. Saran-Saran Peneliti mencoba memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, baik secara metodologis maupun praktis. 1. Saran Metodologis a. Diperkirakan terdapat faktor lain yang mempengaruhi bimbingan orang tua, sehingga untuk penelitian selanjutnya dibutuhkan kontrol penelitian yang lebih lanjut untuk melihat hubungan antar variabel. b. Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya item-item pernyataan yang ada dikuesioner perlu disesuaikan kembali dengan tingkat pemahaman responden. c. Perlu dilakukan pendekatan terlebih dahulu sehingga memudahkan responden untuk lebih memahami tujuan penelitian dan bekerjasama dalam penelitian 2. Saran Praktis Saran praktis yang diberikan oleh peneliti untuk dapat dipergunakan di kehidupan sehari-hari antara lain : a. Pendidik sebaiknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan belajar yang dialami dan tetap memelihara semangat belajar siswa. b. Dukungan dan perhatian orang tua juga sangat diperlukan oleh anak untuk dapat meningkatkan rasa kepercayaan dirinya mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi.
61
c. Pengawasan orang tua terhadap anak juga sangat dibutuhkan sehingga orang tua pun mengetahui apa yang dipelajari anak. d. Adanya penjadwalan waktu belajar juga baik jika digunakan apalagi pada masa tumbuh kembang anak di tingkat sekolah dasar mereka mulai mempelajari peraturan yang dibuat sehingga dapat mengajarkan kedisiplinan.
C. Penutup
Dengan ucapan Alhamdulillah Wasysyukrulillah atas berkat rahmat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dalam penulisan skripsi ini. Penulis sadar sedalam-dalamnya bahwa skripsi yang berjudul “Korelasi antara Bimbingan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014” masih jauh dari sempurna, meskipun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan sangat dangkalnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain kata maaf atas segala kekurangan dan kesalahan penulis dan doa penulis, semoga skripsi ini di kemudian hari dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis sendiri dan semua pihak pada umumnya yang benar-benar membutuhkannya. Amin
62
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono., Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991. Bukhari, Mukhtar., Teknik Evaluasi dalam Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 1984. Sudjiono, Anas., Pengantar Statistik Pedidikan., Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004. Arikunto, Suharsimi., Manajemen Penelitia., Jakarta: Rineka Cipta, 1995. Azwar, Syaifuddin., Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001. Djamarah, Syaiful Bahri., Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Erman Anti, Priyatno., Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka cipta,1999. Gunawan, Yusuf., Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,1992. Hadi, Sutrisno., Metodologi Research, Yogyakarta: UGM, 1989. _____, Metodologi Research I, Jakarta: Rineka Cipta, 1989. Hasbullah., Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997. Hamalik, Oemar., Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2000. _____, Kurikulum Pembelajaran Baru, Jakarta: Bumi Aksara, 2001. Ihsan, Fuad., Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Kartono, Kartini., Bimbingan Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995. Masrukin., Statistik Diskriptif Berbasis Komputer, Kudus: Media Ilmu Press, 2007. Nashar., Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Kegiatan dan Kegiatan Pembelajaran, Jakarta: Delia Press, 2004.
63
Muhammad Hanan Attia., Bimbingan Pendidikan dan Pekerjaan, Jakarta: Bulan Bintang, 1987. M. Dalyono., Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997. Syah, Muhibbin., Psikologi Belajar. PT Raja Grafindo Persada, 2003. _____, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2001. Republik Indonesia., Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Semarang: Aneka Ilmu, 2003. Riyanto, Yatim., Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara 2010. Santoso, Totok., Layanan Bimbingan Belajar di sekolah menengah. Semarang, Satya Wacana, 1988. Sabri, Alisuf., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007. Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001. Soerdjabrata, Soemadi., Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV. Rajawali, 1981. Raymond J, Wlodkowski., Hasrat untuk Belajar, Yogjakarta: Pustaka Pelajar Offiset, 2004 Walgito, Bimo., Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Andi Offset, 1995. WJS Poerwadarminta., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003. _____, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995. WS. Winkel., Bimbingan dan Konseling di sekolah menengah, Jakarta: PT. Grasindo,1991. _____, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1996. _____, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta: PT Grasindo, 2000. Zuhali, Muhammad., Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini, Jakarta: A.H. Ba’adillah Press, 2002. Kosasi, Raflis dan Soetjipto., Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
64
Arifin., Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam di Lingkungan Keluarga, Jakarta: Bulan Bintang, 1976. Robert L. Gibson and Marienne H. Mitchel., Introduction to Guidance, New York: Macmillan Publishing Co., Inc., 1981. Yayasan Penyelenggara Penerjemah dan Penafsir Al-Qur’an., Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Departemen Agama, 2010. Prayitno, Erman Amti., Dasar- Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Bumi Aksara,1991. Rosady Ruslan., Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004. Yayasan Penyelenggara Penerjemah dan Penafsiran Al-Qura’an., Al-Qura’an dan terjemahnya, Jakarta: Deparemen Agama,2010.
65
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Cut Misni
NIM
: 131310001083
Tempat/ tgl lahir
: Jepara, 22 Juli 1986
Alamat Asal
: Desa Karangnongko Rt01/Rw03 Nalumsari Jepara
Jenjang Pendidikan 1. MI Miftahul Falah
Lulus tahun 1999
2. MTs An-Nuur
Lulus tahun 2002
3. MA NU Nurussalam
Lulus tahun 2005
4. UNISNU Jepara
Lulus tahun 2015 Jepara, 6 Maret 2015 Penulis,
Cut Misni 131310001083
66
LAMPIRAN LAMPIRAN
67
Dokumentasi SDN I Ngetuk Nalumsari JEPARA
Tampilan depan SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara
68
Suasana Kelas V SDN I Ngetuk Nalumsari
Suasana Kelas V saat menerima pelajaran PAI
69
Ibu Wali Murid Saat Mengerjakan Angket
Ibu Wali Murid Saat Mengerjakan Angket Dari Peneliti
70
Angket BimbinganBelajar Orang Tua Kepada wali siswa SDN I Ngetuk Nalumsari Jepara Nama
:
Alamat
:
Wali dari
:
Petunjuk pengisian Berilah tanda silang(X) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan anda. 1. Apakah anda ada waktu khusus untuk membimbing anak anda ? a. Ada waktu khusus dan teratur b. Ada tapi tidak teratur c. Kadang-kadang ada waktu d. Tidak ada sama sekali 2. Tindakan apa bila anak anda sedang belajar ? a. Mengawasi dan memberi petunjuk b. Mengawasi dar ijauh c. Kadang-kadang mengawasi d. Membiarkan 3. Apakah anda selalu mengingatkan anak untuk belajar ? a. Setiap saat belajar b. Setiap ada pekerjaan rumah c. Setiap anak malas belajar d. Tidak pernah mengingat 4. Apakah anda pernah membelikan buku latihan ? a. Selalu membelikan b. Sering membelikan c. Kadang-kadang membelikan d. Tidak pernah membelikan 5. Apakah anda meneliti kemajuan anak dalam belajar ? a. Selalu meneliti
71
b. Sering meneliti c. Kadang-kadang meneliti d. Tidak pernah meneliti 6. Bagaimana sikap anda apabila anak meraih prestasi ? a. Selalu memberi hadiah b. Sering member hadiah c. Kadang-kadang memberi d. Tidak pernah memberi 7. Pernahkah anda menyuruh anak untuk mengulangi pelajaran ? a. Selalu menyuruh b. Sering menyuruh c. Kadang-kadang menyuruh d. Tidak pernah rnenyuruh 8: Apakah anak anda pernah mengeluh karena kesibukan diluar rumah ? a. Selalu mengeluh b. Sering mengeluh c. Kadang-kadang mengeluh d. Tidak pernah mengeluh 9. Apa yang anda lakukan apabila anak sedang belajar ? a. Selalu mengawasi b. Sering mengawasi c. Kadang-kadang mengawasi d. Tidak pernah mengawasi 10. Apakah anda pernah menjawab pertanyaan bila anak bertanya tentang materi ? a. Selalu menjawab b. Sering menjawab c. Kadang-kadang menjawab d. Tidak pernah menjawab 11. Berapa banyak anda memberikan bimbingan belajar pada anak ? a. Setiap hari b. 3—4 hari
72
c. 1—2 hari d. Membiarkansaja 12.Bagaimana sikap anda apabila anak malas belajar ? a. Menasehati dan memberi pengertian b. Mengingatkan saja c. Memarahi d. Membiarkan saja 13. Pernahkah anda memberikan buku-buku latihan ? a. Selalu menyediakan b. Sering menyediakan c. Kadang-kadang rnenyediakan d. Tidak pemah menyediakan 14. Apakah anda selalu membimbing belajar anak anda ? a. Selalu membimbing b. Sering membimbing c. Kadang-kadang membimbing d. Tidak pernah membimbing 15. Tindakan apakah bila anak tidak bisa dalam belajar ? a. Selalu mengusahakan b. Sering mengusahakan c. Kadang-kadang mengusahakan d. Tidak pernah mengusahakan
73
Soal Pendidikan Agama Islam NAMA : NO Abs : PetunjukPengisian 1.Berilah tandasilang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang tepat 1. salah satu orang yang mendustakan agama yang dijelaskandalamsurat Al Ma Un adalah …. a.menymbah selain Allah b. mengingkari nikmat Allah c. memelihara anak yatim d. menghardik anak yatim 2. Maksud surat Al Ma Un adalah ….. a. menolong orang miskin b. menghardik anakyatim c .rajin salat d. orang yang mendustakan agama 3. berikut ciri-ciri orang yang mendustakan agama, kecuali orang yang …. a. melalaikan sholat b.menghardik anakyatim c. bersabar d.berbuat maksiat 4. Nabi dan rasul yang wajib kitaimani ada… a. 10 b. 20 c. 15 d. 25 5. Seorag yang diberi wahyu untuk dirinya sendiri dan tidak disampaikan kepada umatnya disebut …. a. rasul b. nabi c. wali d.kyai 6. Para rasul yang memiliki ketabahan yang luar biasa dalam menjalankan tugasnya disebut rasul…. a. Ulil Amri b. Ulul Albab c. Ulul Arham d. Ulul Azmi 7. Abu Bakar diberi gelar…. a. Ar-Rahman b. Ar-Rahim c. As-Shidiq d. Saifullah 8. peristiwa Isro Miroj terjadi pada nabi… a. Isa as
74
b. Muhammad SAW c. Ibrahim as d. Ismail as 9. Nabi yang mendapat gelarAbul Ambiya adalah… a. Nabi Ibrahim b. Nabi Muhammad c. Nabi Musa d. Nabi Isa 10. Umar bin Khattab mendapat julukan …. Dari nabi Muhammad Saw. a. As-Siddiq b. Al-Faruq c.Al-Assad d Babul ilmi 11. Umar bin Khattab dalam menetapkan hukuman tidak memandang siapa yang melanggar , baik saudara atau pejabat. Yang dapat diteladani dari peilaku Umar bn Khattab tersebut adalah sikap…. a. pemberani b. dermawan c. adil d. sederhana 12. Salah satu cermin kedermawanan Abu Bakar as-siddiq adalah…. a. mencarinafkah dengan berdagang b. taat beribadah kepada Allah c. memberikan semua hartanya untuk agama Islam d. selalu sabar menghadapi tekanan kafir quraisy 13. Puasa ini yang bukan puasa wajib adalah puasa…. a. Ramadhan b. kafarat c. nazar d. puasa hari tasyrik 14.Puasa yang di kerjakan akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan akan berdosa merupakan pengertian puasa …. a. wajib b. sunnah c. makruh d. haram 15. Puasa menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa …. Terhadap orang lain. a. permusuhan b. kebencian c. kasih sayang dan persaudaraan d. ketidakpedulian
2. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban benar dan tepat
75
1. Nabi dan Rasul yang mendapat sebutan khatamul Anbiya walmursalin yaitu Nabi……. 2. Al-Quran menjadi pedoman hidup bagi….. 3. Orang yang suka mendermakan hartanyadisebut …. 4. Ide mengumpulkanayat-ayat Al-Quran adalah Khalifah ….. 5. Dapat membuat badan menjadi sehat dan kuat termasuk ………….. …… puasa.