Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUI KEGIATAN PERMAINAN KOREK API PADA ANAK KELOMPOK A TK PKK PAPAR KEDIRI TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD
Oleh :
SEPTIANA WULANDARI NPM : 12.1.01.11.0552P
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2014
SEPTIANA WULANDARI | 12.1.01.11.0552P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SEPTIANA WULANDARI | 12.1.01.11.0552P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SEPTIANA WULANDARI | 12.1.01.11.0552P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUI KEGIATAN PERMAINAN KOREK API PADA ANAK KELOMPOK A TK PKK PAPAR KEDIRI TAHUN AJARAN 2013/2014
SEPTIANA WULANDARI 12.1.01.11.0552P Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
[email protected] Hanggara B. Utomo, M.Pd, M.Psi dan Isfauzi Hadi Nugroho, M.Psi UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Perkembangan sosial emosional merupakan salah satu aspek dari perkembangan Anak Usia Dini. Perkembangan sosial emosional anak dimulai dari dirinya sendiri, konsep diri dan kontrol diri kemudian secara bertahap menuju kearah berinteraksi dengan orang lain. Permasalahan yang dihadapi oleh peneliti adalah sikap anak di kelompok A TK PKK Papar yang masih asik bermain sendiri, anak tidak konsentrasi pada pembelajaran yang diberikan oleh guru. Mereka cepat merasa bosan dan lebih suka berbicara dengan teman yang lain kurang memperhatikan guru saat menyampaikan kegiatan pembelajaran. Sedangkan tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa melalui permainan batang korek api dapat mengembangkan sosial emosional anak kelompok A di TK PKK Papar tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas sebanyak tiga siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah anak pada kelompok A di TK PKK Papar tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 22 anak, sedangkan data yang diperoleh berupa hasil karya anak yang dibuat melalui permainan batang korek api. Dari hasil penelitian tindakan didapatkan hasil sebagai berikut : pada siklus perkembangan sosial emosional anak sebesar 68,18%, kemudian pada siklus II mencapai 72, 73% dan pada siklus III meningkat menjadi 86,36%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah permainan batang koreak api dapat meningkatkan sosial emosional anak pada kelompok A di TK PKK Papar tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil penelitian dan pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan pembelajaran melalui kegiatan permainan korek api dapat dibuktikan kebenaranya untuk mengembangkan sosial emosional anak pada kelompok A TK PKK Papar Tahun Pelajaran 2013/2014. Kata Kunci : Kemampuan Kognitif, Media Pemancing Angka
SEPTIANA WULANDARI | 12.1.01.11.0552P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
agama,
LATAR BELAKANG TK / Raudathul Athfal (RA) pada hakikatnya
adalah
pendidikan
yang
sosial,
emosional
serta
kemandirian dan juga dalam bidang pengembangan kemampuan dasar yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencakup
memfasilitasi
dan
motorik, dan kemandirian. Guru TK atau
perkembangan anak secara menyeluruh
RA hendaknya memahami karakter dan
yang menekankan pada pengembangan
kemampuan
seluruh
anak.
dikembangkan anak dimasa selanjutnya.
Menurut Anderson dalam (Masithoh,
Salah satu aspek perkembangan yang
2005)
perlu
harus menjadi perhatian penuh dari
menyediakan berbagai kegiatan yang
pihak guru maupun orang tua adalah
dapat mengembangkan berbagai aspek
perkembangan sosial emosional anak.
pertumbuhan
aspek
kepribadian
Pendidikan
anak
TK
perkembangan
yang
meliputi
perkembangan
yang
meliputi
kognitif,
anak
Perkembangan merupakan
bahasa,
yang
sosial
salah
fisik
satu
harus
emosional aspek
Anak
Usia
dari
perkembangan kognitif, bahasa, sosial,
perkembangan
Dini.
emosional, fisik, dan motorik.
Perkembangan sosial emosional anak
Di samping TK, Pendidikan yang
dimulai dari egosentris individual yang
sejajar dengan itu adalah Raudathul
artinya hanya memandang dari satu sisi
Athfal
(2006)
yaitu dirinya sendiri, konsep diri dan
menyatakan bahwa RA adalah salah satu
kontrol diri kemudian secara bertahap
bentuk Pendidikan Anak Usia Dini
menuju
(PAUD)
melakukan
orang lain (Direktorat PAUD, 2003).
pembinaan bagi anak sejak umur empat
Contohnya adalah anak dapat merasakan
sampai enam tahun. Pendidikan ini
bahagia dan senang bermain dengan
dilakukan melalui pemberian rangsangan
teman-
pendidikan
membantu
bersosialisasi dengan teman- temannya,
pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan mudah bergaul dengan teman yang
dan rohani agar anak memiliki kesiapan
baru, anak merasakan kasihan terhadap
dalam memasuki usia lebih lanjut.
teman yang sakit, anak dapat menolong
Dalam kurikulum berbasis kompetensi
temannya yang sedang dalam masalah.
dinyatakan bahwa tujuan TK adalah
Dan lain sebagainya.
(RA).
yang
DEPAG
berupaya
untuk
RI
kearah
berinteraksi
temannya,
anak
dengan
dapat
membantu anak didik mengembangkan
Sosial emosional memainkan peran
berbagai potensi baik psikis dan fisik
yang sangat penting dalam kehidupan,
yang meliputi moral dan nilai- nilai
maka
SEPTIANA WULANDARI | 12.1.01.11.0552P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)
perlu
diketahui
bagaimana
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
perkembangan
dan
pengaruh
emosi
Kegiatan
yang
difokuskan
pada
terhadap penyesuaian pribadi dan sosial.
permainan membuat berbagai bentuk
Pada
dengan korek api ini belum sepenuhnya
dasarnya
kemampuan
untuk
berinteraksi secara sosial dan emosional
dapat
sudah ada semenjak bayi pada setiap
penilaian yang dilakukan oleh peneliti
individu.
yang
dari 22 anak yang memperoleh penilaian
mengatakan yaitu pendapat tradisonal
4, hanya 2 anak. Penilaian dengan 3
bahwa sifat sosial dan emosional itu
sebanyak 2 anak, kemudian 15 anak
sudah
mendapat
Ada
dimiliki
pendapat
oleh
masing-masing
dilakukan
nilai
oleh
3
anak.
dan
Hasil
4
anak
orang sesuai dengan keturunan, namun
mendapatkan 1. Hal ini terjadi karena
banyak penelitian yang membuktikan
ank
bahwa
emosional
permainan yang disajikan oleh guru dan
berkembang
cara penyampaian yang dilakukan oleh
kecerdasan
seseorang sesuai
tumbuh dengan
sosial dan
pendidikan
yang
masih
merasa
asing
dengan
guru terlalu tergesa-gesa sehingga anak
didapatkannya atau dengan kata lain
kurang
memahami
merupakan hasil dari belajar. Oleh
disampaikan oleh guru.
apa
yang
karena itu TK/RA sebagai salah satu
Dari persoalan tersebut diatas maka
wadah peletak dasar utama konsep diri
peneliti ingin mengadakan perbaikan
anak- anak baik secara sosial emosional,
pembelajaran
intelektual, sikap dan lain sebagainya
sosial emosional anak melalui kegiatan
hendaklah menjadi dasar bagi para
bermain korek api. Dengan permaianan
pendidik
korek api tersebut diharapkan anak dapat
Anak
Usia
Dini
dalam
mengembangkan metode dan media
belajar
pada kurikulum pengajaran di TK/ RA.
bersemangat
tentang
dengan
rasa
sehingga
pengembangan
senang
dan
menghasilkan
Kondisi yang terjadi pada Anak
karya yang menarik untuk diperlihatkan.
Kelompok A TK PKK Papar adalah
Untuk penelitian lebih lanjut peneliti
seringnya anak tidak konsentrasi pada
akan
pembelajaran yang diberikan oleh guru
pembelajaran dengan mengambil judul
khusunya
sosial
“Mengembangkan Kemampuan Sosial
emosional. Mereka cepat merasa bosan
emosional Melalui Kegiatan Permainan
dan lebih suka berbicara dengan teman
Korek Api pada Anak Kelompok A TK
yang
PKK
lain.
pengembangan
Kegiatan
pengembangan
sosial emosiaonal yang dilakukan oleh guru
kurang
menarik
bagi
mengadakan
Papar
Kediri
perbaikan
Tahun
Ajaran
2013/2014.
anak.
SEPTIANA WULANDARI | 12.1.01.11.0552P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
II.
Pelajaran
METODE
2014/2015.
Disamping
itu
kegiatan observasi ini dilakukan untuk
A. Subjek dan Setting Penelitian Subyek dan setting penelitian ini
mengetahui kegiatan anak didik dan guru
adalah anak Kelompok A TK PKK PApar
pada siklus I, Siklus II dan III yang disajikan
Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Tahun
dan bahan perbaikan bagi peneliti.
Pelajaran 2013/2014, dengan jumlah 22
Dalam
pembelajaran,
peneliti
anak didik, terdiri dari 11 peserta didik laki-
melakukan penilaian sesuai perkembangan
laki dan 11 peserta didik perempuan.
anak yang berupa skor indikator berikut ini: Kriteria untuk penilaian ketepatan dalam kegiatan menganyam sebagai berikut:
B. Prosedur Penelitian Jenis tindakan yang akan dilakukan adalah
mengembangkan
kemampuan
a.
:
berkembang
mempunyai sangat
pengertian
baik,
anak
merngenal konsep angka melalui permainan
mempunyai kemampuan yang lebih
bowling pada anak kelompok A TK TK
pada saat kegiatan mengenal urutan
PKK Papar Kecamatan Papar Kabupaten
bilangan 1-10 tanpa bantuan dari guru. b.
Kediri Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian
tindakan
kelas
ini
:
berkembang
mempunyai dengan
pengertian baik,
anak
dilaksanakan dengan 3 siklus, tiap siklus
mempunyai kemampuan yang lebih
dilaksanakan
perubahan
pada saat kegiatan mengenal urutan
partisipasi dan kompetensi yang di capai,
bilangan 1-10 dengan sedikit bantuan
berdasarkan
dari guru.
sesuai
dengan
yang
telah
terdiri
dari
c. : mempunyai pengertian mulai
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
berkembang baik, anak mampu kegiatan
refleksi.
urutan
didesain
perencanaan sebelumnya,
bilangan
1-10
dan
masih
memerlukan bantuan. d. : mempunyai pengertian belum
C. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang dipergunakan dalam
berkembang, anak masih memerlukan
mengumpulkan data penelitian ini adalah
bantuan dan bimbingan dari guru atau
observasi.
orang lain
Observasi
digunakan
untuk
mengumpulkan data variable terikat, yaitu perkembangan kognitif dalam mengenal
D. Teknik Analisis Data
konsep angka melalui permainan bowling
Menurut
pada anak Kelompok A TK PKK Papar
Arikunto
(2006)
data
dianalisa dengan menggunakan rumus:
Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Tahun SEPTIANA WULANDARI | 12.1.01.11.0552P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
B. Deskripsi Temuan Penelitian 1. Rencana
Keterangan:
f
n
Pelaksanaan
Tindakan
P= P
Umum
Dalam hal ini peneliti telah : prosentase anak yang mendapatka
menyusun RKH,
bintang tertentu
dibutuhkan serta menyusun rencana-
: jumlah anak yang mendapatkan
rencana yang akan dilaksanakan
bintang tertentu
sesuai dengan langkah-langkah yaitu
: jumlah anak keseluruhan
dengan dimulai dari siklus I, siklus II
1. Membandingkan
ketuntasan
belajar
(jumlah prosentase anak yang mendapat
peralatan
yang
sampai dengan siklus III. 2. Pelaksanaan
Tindakan
bintang 3 dan bintang 4) antara waktu
Pembelajaran Siklus I
sebelum tindakan dilakukan dengan
Dilaksanakan
sesuai
dengan
setelah dilakukan tindakan siklus I, dan
prosedur penelitian, yaitu terdiri dari
tindakan siklus II.
perencanaan,
2. Dengan
berpedoman
pada
keteria
pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.
keberhasilan tindakan yang terjadinya kenaikan ketuntasan belajar (setelah
Hasil pengamatan siklus I
siklus II ketuntasan belajar mencapai sekurang-kurangnya 75%)
Pada pertemuan kedua siklus I menunjukkan hasil yang telah dicapai dengan prosentase 68,18%. Penelitian
E. Jadwal Penelitian
ini
sudah
mengalami
sedikit
Siklus I, 2 Pebruari 2015
peningkatan namun belum sesuai target
Siklus II, 9 Pebruari 2015
yang
Siklus III, 16 Pebruari 2015
pengembangan sosial emosional anak
ditentukan.
Maka
kegiatan
belum mencapai ketuntasan belajar III.
HASIL DAN KESIMPULAN
dikarenakan :
A. Gambaran Selintas Setting Penelitian Penelitian
ini
dilaksanakan
Kelompok A TK TK TK PKK Papar Kecamatan Papar, dengan jumlah 20
1) Banyak
anak
yang
belum
bisa
membuat pola yang dicontohkan guru 2) Anak kurang konsentrasi saat guru
anak didik, terdiri dari 11 peserta didik
memberi
laki-laki
suasana sedikit gaduh saling berebut
dan
11
peserta
didik
perempuan
SEPTIANA WULANDARI | 12.1.01.11.0552P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)
perintah,
dikarenakan
untuk meminta contoh dari guru simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
3) Guru terlalu
tergesa-gesa
dalam
memberikan contoh Teman
sejawat
4. dan
peneliti
Pelaksanaan
Tindakan
Pembelajaran Siklus III
mendiskusikan bersama-sama, mencatat
Hasil
penghitungan
data
kelebihan dan kekurangan sebagai bahan
berdasarkan kegiatan permainan batang
perbaikan ke siklus II.
korek
api
menunjukkan
prosentase
86,36%. Maka kegiatan pengembangan 3.
Pelaksanaan
Tindakan
sosial emosional anak melalui kegiatan permainan batang korek api telah
Pembelajaran Siklus II Hasil penghitungan data berdasarkan
mencapai ketuntasan, sehingga tidak
kegiatan permainan batang korek api
perlu diadakan penelitian lagi karena
menunjukkan prosentase 72,73%. Maka
penelitian telah berhasil.
kegiatan pengembangan sosial emosional
Dari data tersebut dapat dijelaskan
anak melalui kegiatan permainan batang
bahwa dalam kegiatan pengembangan
korek api telah mengalami peningkatan
sosial
namun belum sesuai dengan batas KKM
permainan batang korek api sudah
penilaian yaitu 75%, sehingga masih perlu
cukup
diadakan penelitian lagi karena penelitian
membangkitkan semangat anak agar
belum berhasil.
mau
Hasil Refleksi
emosionalnya sehingga anak mampu
Hasil tindakan siklus II jika dilihat dari
ketuntasan
belajar
anak
sudah
mengalami sedikit peningkatan, namun masih
belum
mencapai
hasil
emosional
baik,
bermain
Sehingga
mampu
mengenadalikan
tidak
perlu
diadakan
yang
media memancing angka belum mencapai
Simpulan
ketuntasan belajar dikarenakan :
dan
Pengambilan
1. Pembahasan kegiatan
Berdasarkan hasil penelitian
pembelajaran sudah sedikit meningkat,
yang telah dilakukan. Hasil belajar anak
meskipun masih ada beberapa anak
didik mulai Siklus I, siklus II dan III
yang masih dibantu oleh guru
diatas didapatkan nilai yang terus
2) Anak
mulai
dalam
dan
telah
perbaikan lagi
C. Pembahasan
anak
guru
melalui
membuat hasil karya yang menarik.
diharapkan. Kegiatan berhitung dengan
1) Kegiatan
anak
mampu
melaksanakan
meningkat. Dari data tersebut maka
tugas dari guru, seperti yang telah
dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui
dicontohkan
kegiatan bermain batang korek api
SEPTIANA WULANDARI | 12.1.01.11.0552P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dapat mengembangkan sosial emosional anak.
Anak
telah
mampu
D. Kendala dan Keterbatasan Meskipun
secara
keseluruhan
mengendalikan emosionalnya, dengan
tindakan telah dilaksanakan sebagaimana
kesabaran dan ketelitian anak mampu
yang diharapkan, namun pada aspek
menciptakan
implikasinya oleh guru masih perlu
karya
yang
cukup
menarik.
mendapatkan
Dalam pengelolaan pembelajaran
perhatian
pembelajaran
lebih
agar
terkendali
dan
guru dan murid telah sama-sama aktif.
bermakna, serta untuk lebih memperjelas
Guru telah memberikan contoh dan
dan mempertegas tujuan penggunaan
langkah-langkah yang baik dan anak
batang korek api dalam pengembangan
mau bertanya jika merasa kesulitan
sosial anak.
dalam mengerjakan tugas dari guru.
1) Kedala yang dihadapi peneliti sebagai berikut :
1. Pengambilan Simpulan Dari
grafik
diatas
a. Permasalahan
yang
masih
menunjukkan tindakan guru dalam
dirasakan adalah guru sering kali
mengembangkan kemampuan sosial
berkepanjangan saat memberikan
emosional melalui kegiatan perainan
petunjuk,
korek api dapat dinyatakan tepat,
penjelasan mengenai sesuatu hal.
karena dengan permanan tersebut
b. Guru Nampak canggung ketika
anak mencoba untuk mengontrol
harus mempraktekkan menciptakan
segala sikapnya untuk kosentrasi dan
berbagai bentuk dari batang korek
selalu berhati-hati dalam membentuk
api, karena bila guru menciptakan
suatu bentuk atau pola . Dengan
bentuk yang agak rumit anak masih
demikian
merasa kesulitan.
bahwa
diperoleh tindakan
kesimpulan
tanggapan
ataupun
pembelajaran
c. Beberapa anak masih belum bisa
melalui kegiatan permainan korek
menciptkan bentuk dari batang
api dapat dibuktikan kebenarnya
korek api karena masih merasa
untuk
kesulitan. Hal ini terjadi karena
mengembangkan
sosial
emosional pada anak kelompok A
guru
TK PKK papar Tahun pelajaran
memberikan contoh, dan guru lebih
2013/2014,
dapat
sering berada didepan kelas dan
disimpulkan penelitian selam III
jarang mendekat pada anak yang
siklus telah berhasil dan tidak perlu
posisinya
sehingga
terlalu
buru-buru
berada
di
saat
belakang,
ada perbaikan kembali. SEPTIANA WULANDARI | 12.1.01.11.0552P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sehingga beberapa anak merasa tidak diperhatikan. d. Masih
perlu
meningkatkan
dilakukan
upaya
keberanian
anak
untuk mau mencoba hal-hal yang baru, mau mengemukakan ide, perasaan dan keinginan, melalui
IV.
DAFTAR PUSTAKA Kajian Tentang Korek Api dan Manfaatnya. (online) : http://id.wikipedia.org/wiki/Koreka pi, diunduh 11 Desember 2013 Aisyah, Siti. 2007. Perkembangan dan konsep Dasar Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Universitas Terbuka.
inovasi metode dalam pembelajaran agar lebih bermakna. 2) Keterbatasan yang dihadapi : a. Ada kesan bahwa guru masih belum
sepenuhnya
meninggalkan
dapat
kebiasaan
lama
Agustian, Ary Ginanjar. 2001. Rahasia Suskses Membangun Kecerdasan Emosional dan Spritual (ESQ), Jakarta : Penerbit Arya Anderson (Masitoh), dkk. 2005. Strategi Pembelajaran TK. Universitas Terbuka.
yaitu menempatkan diri sebagai sumber
belajar
mendominasi
utama kelas.
dan Guru
seringkali berkepanjangan dalam memberikan tanggapan, petunjuk, atau penjelasan. kurang sosialisasi (latihan)
sebelum
tindakan
dilakukan, sehingga pelaksanaan tindakan Siklus I guru nampak canggung,
sehingga
langkah-
langkah pembelajaran sebelum dan dapat dilaksanakan secara benar. Sangat dapat dimengerti permainan batang korek api ini yang pertama kalinya, sehingga selain ada peraaan kurang percaya
Arikunto (2006), Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik Jakarta : PT Rineka Cipta. Azhar Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada Depag RI Direktorat Pendidikan Pada Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 2006 Pedoman Pengembangan Pandidikan Raudhatul Athfal Jakarta. Bredekamp, S & Rosegrant, T (1992) Reaching Potentials : Appropriate Curriculym and Assesment for Young Children. Eangsiton, DC : NAEYC. Dirjen Pembinaan TK dan SD, 2010. Kumpulan Pedoman Pembelajaran Taman Kanak-kanak. Jakarta. Kementrian Pendidikan Nasional.
diri juga karena guru belum paham benar apa yang seharusnya dilakukan
SEPTIANA WULANDARI | 12.1.01.11.0552P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)
Djamarah dan Zain. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Direktorat PAUD.2003. Pedoman Sosialisasi PAUD. Jakarta. Dirjen PLS Hurlock, B.E. 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjamg. Rentang Kehidupan. Ed. 5. Jakarta: Erlangga Nugraha, Ali, dkk. 2006. Metode Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta: Universitas Terbuka. Moeslichatoen. (1996). Metode Pengajaran di Taman Kanakkanak. Jakarta; Depdikbud DirjenDikti, P2TK.
Book Dictionary (1994:690) emosi didefinisikan sebagai berbagai perasaan yang kuat, perasaan benci, takut, marah. Mulyadi, S., 2004. Bermain dan Kreativitas (Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Bermain). Papas Sinar Sinanti : Jakarta Piaget, J (1970) Science of Education and the Phychology of the child. New York : Weily.
Muhibin (1999:250) Perkembangan Sosial Emosional Anak. World
Prastawadarajati, 2012. Korek Api Sebagai Media Belajar. (Artikel Tersedia Online.online) : Error! Hyperlink reference not valid., diunduh 11 Desember 2013
SEPTIANA WULANDARI | 12.1.01.11.0552P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)
simki.unpkediri.ac.id || 12||