HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DENGAN AKHLAK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 EMI ARYANI, WAYAN TAMBA, M. ARIF RIZKA
Bimbingan dan Konseling, FIP, IKIP Mataram Abstrak: Intelegensi merupakan sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengelolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Dengan intelegensi yang tinggi dan di dukung dengan akhlak yang baik maka sangat mudah bagi seseorang mendapatkan kedudukan di masyarakat, karena Akhlak yaitu sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubugan antara intelegensi dengan Akhlak pada siswa kelas XI SMAN 8 Mataram Tahun Pelajaran 2013/2014. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui Hubungan antara Intelegesi dengan Akhlak pada siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Mataram . populasi dalam penelitian ini 250 orang dan jumlah sampel 250x25% yaita 64 siswa. Pengambilan sampel mengunakan tehnik Proporsional Random Sampling. Metode pengumpulan data mengunakan metode dokumentasi dan angket sebagai metode pokok sedangkan metode observasi sebagai metode pelengkap. Metode analisis data mengunakan analisis statistik dengan rumus Product Moment. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu di peroleh nilai rxy dengan N=64 yaitu sebesar 0,940. Sedangkan nilai r pada tabel product momen dengan taraf sinitifikan 5% pada N=0,244 angka r tabel=0,244 hal ini mennunjukkan bahwa nilai rxy yang di peroleh dari hasil analisis data lebih besar daripada r tabel product moment yakni (0,940>0,244) yang berarti Hasil penelitian ini signitifikan yaitu Ada hubungan antara Intelegensi dengan Akhlak pada siswa Kelas XI SMAN 8 Mataram Tahun Pelajaran 2013/2014 Key Words: Intelegensi dan akhlak
Pendahuluan Intelegensi adalah suatu aspek mental yang memiliki fungsi penting di dalam aktifitas kehidupan. Hampir pada setiap aktifitas manusia memerlukan kecerdasan baik menghadapi setiap masalah atau menghadapi tantangan-tantangan kehidupan maka akan nampak betapa pentingnya peran Intelegensi. Peranan Intelegensi dalam menunjang suatu usaha individu besar sekali, karena Intelegensi pada dasarnya merupakan kecakapan individu untuk menyusun diri dengan tuntutan lingkungan. Berbicara mengenai Intelegensi, siswa-siswa banyak yang menyalagunakan kecerdasan yang ia miliki, seperti yang peneliti amati waktu Observasi di sekolah SMA Negeri 8 mataramkebanyakan siswa berprestasi tapi tidak sedikit kemudian mereka yang berprestasi juga menjadi siswa yang mengabaikan tanggung jawabnya dalam menjalani prosespendidikan di sekolah, terjebak dalam pergaulan bebas, narkoba dan atau budaya tawuran sering dilakukan. Pengaruh obat-obatan terlarang, budaya kritis yang cenderung negatif karena mengurangi kesopanan pada guru dan orang tua, selama ini menjadi ciri adanya perubahan budaya pada siswa di Indonesia. Maka dari itu kita perlu menanamkan pendidikan Akhlak pada anak didik kita, karena Akhlak adalah Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatanperbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran.Akhlak senantiasa menjadi aspek yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia dalam menjalankan tugas-tugas kehambaan dan kekhalifahan di mukabumi. Dengan akhlak akan terwujud kesuksesan pembangunan suatu bangsa. Sebagai bangsa yang religius, bangsa Indonesia dalam mengarahkan pembangunannya juga tidak terlepas dari pembentukan akhlak. Sebagaimana kita ketahui di dalam pembangunan bidang pendidikan dijelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional di jelaskam Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Rumusan ini memberikan petunjuk bahwa tujuan pendidikan nasional menyangkut aspekaspek yang sangat substansial, terkait dengan hidup dan kehidupan manusia secara komprehensif, terkait dengan persoalan keimanan dan ketakwaan, menyangkut aspek moralitas, kecerdasan, kemandirian, tanggung jawab, dan jati diri bangsa. Sekolah merupakan tempatsiswa belajar berinteraksi dengan orang lain. Sekolah harus membangun budaya yang mengedepankan aspek moral, cinta kasih, kelembutan, nilai demokratis, menghargai perbedaan, berlapang dada menerima kenyataan, dan menjauhkan diri dari nilai-nilai kekerasan. Sekolah harus meningkatkan kecerdasan yang berpengaruh terhadap Akhlak (tingkah laku) siswa agar dapat mencapai tingkat mutu pendidikan. Berrdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: ’’Apakah ada Hubungan Antara Inteligensi dengan Akhlak Pada siswa kelas XISMA Negeri 8 Mataram Tahun Pembelajaran 2013/2014?”. Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah ’’Ingin mengetahui Hubungan Antara Intelegensi dengan Akhlak Pada siswa kelas XISMA Negeri 8 Mataram Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Ruang Lingkup Penelitian, Untuk memperjelas arah penelitian ini, maka perlu dibatasi ruang lingkupnya. Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1). Subyek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 8 Mataram Tahun Pelajaran 2013/2014. 2) Obyek penelitian adalah ”Hubungan Antara Intelegensi dengan Akhlak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Mataram Tahun pelajaran 2013/2014”. 3) Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 8 Mataram. Definisi Operasional judul, . Adapun penjelasan judul yang di maksud adalah: 1) Intelegensi Sarwono Sarlito (2011:89) Mendefinisikan bahwa intelegensi adalah sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengelolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Sedangkan L.N. Terman (dalam Makmum Khairani 2013:81 ) menjelaskan bahwa intelegensi itu sebagai kemampuan untuk berfikir abstrak. Dari kedua pendapat para ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. 2) Akhlak adalah Menurut Zulmaizarna (2009:7) Akhlak adalah tingkah laku manusia yang di lakukan dengan sengaja di awali dari proses latihan yang menjadi kebiasaan, bersumber dari dorongan jiwa untuk melakukan perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, prtimbangan, atau penelitian. Sedangkan menurut pendapat Ibnu Maskawih (2002:152) mendefenisikan akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendororngnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran Kajian Pustaka Sumadi Suryabrata, 2008:125 menjelaskan Intelegensi sebagai hal yang dapat di nilai dengan taraf ketidak lengkapan daripada kemungkinan-kemungkinan dalam perjuangan hidup individu David Wechsler (Makmum Khairani, 2013: 80) dalam buku psikologi umum mendefinisikan intelegensi adalah kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berfikir secara rasional serta menghadapi lingkungannya dengan efektif. Sedangkan menurut Samsunuwiyati Mar’at (2010:163) dalam buku psikologi perkembangan mendefenisikan Intelegensi merupakan kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan, beradaptasi dengan situasi-situasi baru atau menghadapi situasi-situasi yang sangat beragam.Lebih jelas lagi di kemukakan oleh (Djaali, 2009: 64) bahwa intelejensi
adalah daya penyesuain diri dengan keadaan baru dengan mempergunakan alat-alat berfikir menurut tujuannya. Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa intelegensi adalah kemampuan yang di bawa sejak lahir oleh seseorang dan juga kemapuan umum seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berfikir secara rasional, dan menyesuaikan diri dengan cara yang tepat. Teori-Teori Tentang Intelegensi. Menurut Haryu Islamuddin (2012:251-253) dalam buku psikologi pendidikan Mengemukakan teeori-teori intelegensi yaitu sebagai berikut : 1). Teori uni Faktor. 2). Teori Two – Faktor. 3). Teori Multi . 4) Teori Primari – Mental – Ability Karakteristik Atau Ciri-Ciri Intelegensi Skinner dan Crow and Crow (dalam Makmum Khairani, 2013: 82-83) berpendapat ada delapan karakteristik tingkah laku yang intelegensi yaitu: 1).Tingkah laku yang terarah pada suatu tujuan. 2).Tingkah laku yang merupakan suatu koordinasi dari keseluruhan pribadinya dan dapat menyelsaikan problem yang di tuntut lingkungannya. 3). Tingkah laku yang gesit dan penuh energi. 4).Tingkah laku yang tidak ’’streotipe’’ tetapi siap untuk mengadakan perubahan bila di perlukan di dalam menghadapi kondisi yang baru. 5).Tingkah laku yang menimbulkan prasaan aman yang didasarkan pada latar belakang untuk kesuksesan dari harapan sukses. Macam-maca intelegensi Howard Gardner (dalam Sarlito Sarwono, 2011:93-95) berpendapat ada 7 macam intelegensi yang dimiliki oleh setiaporang yaitu :1. Intelegensi Bodily kineshetic yaitu berdasarkan gerakan angota tubuh ( di lakukan oleh penari) 2. Intelegensi Interpersonal yaitu Yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan hubungan dengan orang lain, (seperti peka terhadap perasaan, sifat, dan bisa berkomonikasi dengan efektif) 3. Intelegensi Verbal linguistic Yaitu kemampuan yang terkait dengan kata-kata lisan maupun tertulis, (seperti mahir dalam menulis, bercerita, membaca, menghafal kalimat dan memainkan kata-kata) 4.Intelegensi Logical mathematical Yaitu bidang ini menyangkut logika, pengunaan akal, kemampuan abstraksi dang angka 5. Intelegensi intrapersonal yaitu kemampuan utama adalah introveksi dan refleksi diri. Biasanya golongan ini tergolong introvert 6. Intelegensi visual yaitu terkait dengan kemampuan yang tinggi dalam mengambil keputusan. 7. Intelegensi musical yaitu terkait dengan irama music, dan biasanya mereka pintar bernyayi dan mempunyai nada suara (pitch) yang pas tidak sumbang, kebanyakan juga bisa memainkan alat music dan mengarang lagu. Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi Intelegensi, sehingga terdapat perbedaan intelegensi seseorang dengan yang lain, menurut Haryu Islamuddin ( 2012:254-255) yaitu sebagai berikit 1.Faktor pembawaan Faktor pembawaan merupakan faktor pertama yang berperan di dalam intelegensi. 2.Faktor kematangan Faktor kematangan adalah di mana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. 3. Faktor pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. 4. Faktor minat dan pembawaan yang khas. 5.Faktor kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan masalahmasalah Menurut pendapat Ibnu Maskawih (dalam Aminuddin, 2002:152) bahwa Akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendororngnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan. Sedangkan Al-Ghasali memberikan definisi akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatanperbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan (Rosihon Anwar, 2008:205) Ahli lain menjelaskan Ahlak adalah sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia (Mohammad Daut Ali, 2005:351) Sedangkan Mahmud (2013:186) mendefenisikan Akhlak adalah segala sesuatu yang tertanam kuat dalam diri seseorang yang akan melahirkan perbuatan-perbuatan yang tanpa melalui pemikiran atau perenungan terlebih dahulu Dari beberapa defenisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan akhlak adalah tingkah laku manusia, atau tepatnya nilai dari tingkah lakunya, yang bisa bernilai baik (mulia) atau sebaliknya bernilai buruk (tercela)
Macam-macam Akhlak, Aminuddin ( 2002: 153-154) mengemukakan secara garis besar Akhlak dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu sebagai berikut . Aklak yang terpuji dan Akhlak yang tercelah Sedangkan adapun pendat lain dari Aminuddin ( 2002: 153-154) kalau dilihat dari obyek atau sasarannya, Akhlak dapat di golongkan menjadi duam macam, yaitu sebagai berikut: 1. Akhlak kepada allah. 2.Akhlak pada makluk seeperti ( Akhlak kepada manusia mencakup akhlak kepada rasululah, orangtua, pada diri sendiri . tetangga dan akhlak pada masyarakat. 3. Akhlak kepada bukan manusia (lingkungan hidup) Fungsi Akhlak, Menurut Zulmaizarna (2009:15-16) mengemukakan bahwa adapun fungsi-fungsi pendidikan akhlak yaitu sebagai berikut: 1.Membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah. 2. Membentuk manusia yang suka tolong menolong. 3.Membentuk manusia yang jujur, adil dan berani. 4.Membentuk manusia yang saling hormat-menghormati. 5. Membentuk manusia yang tabah dan percaya pada diri sendiri. 6.Membentuk manusia yang sopan santun Manfaat mempelajari Akhlak, Menurut Novan Ardy Wiyani (2013: 100-102) menyatakan bahwa ada 5 manfaat yang dapat di peroleh seseorang dalam mempelajari Akhlak, antara lain :1. Meningkatkan derajat manusia.. 2. Menuntun kepada kebaikan. 3. Manifestasi kemampuan iman. 4. Keutamaan hari kiamat. 5. Kebutuhan pokok dalam keluarga. Tujuan Mempelajari Pendidikan Akhlak. Tujuan utama pendidikan akhlak adalah agar manusia berdah dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, yakni jalan yang telah di gariskan oleh Allah. Jalan yang lurus sebagaimana di katakana dalam Alquran adalah, ”jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang di murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat”(QS Al-Fatihah ayat 7) jalan inilah yang akan mengantar manusia pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Ciri-ciri akhlak Menurut pendapat (Aminuddin, 2002:153) menyebutkan bahwa terdapat lima ciri dalam perbuatan Akhlak, yaitu sebagai berikut :1. Perbuatan Akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya. 2. Perbuatan Akhlak perbuatan yang di lakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. 3. Perbuatan Akhlak adalah perbuatan yang timbul dalam diriorang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. 4. Perbuatan Akhlak adalah perbuatan yang di lakukan dengan sesunguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara. 5. Perbuatan Akhlak adalah perbuatan yang di lakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah. Hubungan Intelegensi Dengan Akhlak Siswa Intelegensi merupakan sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah, serta kemampuan mengelolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Jadi intelegensi mengandung unsur pikiran atau rasio.Makin banyak unsur rasio yang harus digunakan dalam suatu tingkah laku, makin berintelegensi tingkah laku tersebut. Akan tetapi intelegensi seseorang dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor internal dan faktor eksternal ,faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, yang terdiri dari kebutuhan atau dorongan atau motif untuk berprestasi. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar seperti lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat Maka dari itu kita harus lebih intensif mengawas dan menjaga anak didik kita supaya tidak terjadi hal yang tidak di inginkan, dengan cara menanamkan pendidikan akhlak sejak dini , seperti memberikan didikan kepada siswa untuk selalu membiasakan menjalankan perbuatan-perbuatan yang baik, bertingkah laku yang sopan, berkata yang baik, dan lemah lembut terhadap siapa saja, baik dengan seseorang yang lebih kecil ataupun yang lebih besar.Karena akhlak adalah adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, akan muncul secara spontan ketika diperlukan, tanpa pemikiran atau pertimbangan dan tidak memerlukan dorongan dari luar Hasil penelitian yang relevan D. Wasis Setiadi (2001) dengan judul ’’hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar siswa di SMP 14 Kota Madia Semarang tahun pelajaran
2001/2002”. Joni Herlambang (2006) dengan judul ”Hubungan antara Intelegensi dengan kreatifitas siswa SMA Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2006/2007”. Husnul Khotimah Husairi (2008) dengan judul ”Hubungan antara pendidikan Akhlak dengan kemandirian santriwati di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Mantingan Ngawi Jawa Timur tahun pelajaran 2008/2009”. Kerangka berfikir Intelegensi yaitu kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Sedangkan akhlak yaitu berkaitan dengan tingkah laku manusia yang di lakukan dengan sengaja yang muncul dari dorongan jiwa secara spontan.Dengan demikian akhlak dalam kehidupan manusia mempunyai tempat yang sangat penting. Ketentuan-ketentuan akhlak dapat digunakan sebagai pedoman masyarakat dalam bertindak dan bertingkah laku sehari-harinya akhlak merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan jatu bangunya seseorang. Dengan akhlak yang baik seeorang seseorang akan mendapat kedudukan dalam lingkungan dan masyarakatnya, karena ruang lingkup akhlak bukan hanya sekedar sopan santun atau tatakrama lahiria saja seperti cara bicara, bersikap, bertingka laku sehari. Tetapi Ahlak tersebut juga menyangkut masalah yang bersifat rohaniya seperti bertangung jawab, adi, sabar ,pemaaf, dan terhindar dari sifat yang merusak seperti sombong, irihati dan dengki Hipotesis Penelitian Berdasarkan konsep teoritis dalam penelitian ini Hipotesis yang di ajukan adalah : Ho: Tidak ada hubungan antara Intelegensi dengan Akhlak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Mataram Tahun Pelajaran 3013/2014 Ha: Ada hubungan antara Intelegensi dengan Akhlak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Mataram Tahun Pelajaran 3013/2014 Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah ’’Ada Hubungan antara Intelegensi dengan Akhlak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8Mataram Tahun Pelajaran 3013/2014”. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empiris, berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat di amati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetauhi cara-cara yang digunakan. (Sugiyono 2013: 3). Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel X di sebut variabel bebas (indevenden) Adalah intelegensi dan variabel y di sebut variabel terikat adalah Akhlak. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan di teleiti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah semua siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Mataram yang berjumlah 250 siswa, yang dibagi dalam 6 kelas. pengambilan sampel yang jumlah subyeknya besar (lebih dari 100 orang) maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung kemampuan peneliti, tapi kalau populasi kurang dari 100 orang maka akan diambil semuanya (Arikunto, 2010: 134). Maka dalam penelitian ini besarnya sampel direncanakan sebesar 25 % 250x25%=64 siswa. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsional random sampling Intrumen yang di gunakan adalah dokumentasi, angket dan observasi. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang hasil tes intelegensi sedangkan Angket yaitu untuk memeperoleh data tentang Akhlak siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Mataram. Dalam penelitian ini tehnik pengumpulan data yaitu dokumentasi, angket dan observasi. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis statistik dengan rumus Product Moment. Hasil Penelitian dan Pembahasan Dari analisis data diatas maka dapat dikemukakan bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ada hubungan antara intelegensi dengan akhlak Siswa tahun pelajaran
2013/2014.Dan juga intervretasi koefisien korelasinya sagat kuat. Karena memang tingkat intelegensi dan akhlak siswa-siwa kelas XI SMAN 8 mataram bisa di katakana lumayan baik. Ini terbukti dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan disekolah SMA Negeri 8 Mataram. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil nilai r hitung yang diperoleh dalam penelitian ini adalah = 0,940 sedangkan nilai r dalam tabel dengan taraf signifikan 5% N=64 adalah 0,244Kenyataan ini menunjukkan bahwa nilai r hitung yang diperoleh dalam penelitian ini lebih besar dari pada nilai r dalam tabel yang berarti dalam penelitian ini adalah signifikan, dengan hasil pengujian nilai r di atas, dimana r hitung = 0,940> r tabel =0,244 dengan taraf signifikan 5%. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Dengan menggunakan teknik analisis statistik koefesien korelasi product moment maka kesimpulan hasil penelitian ini adalah: Ada hubungan yang signitifikan antara Intelegensi dengan Akhlak pada siswa Kelas XI SMAN 8 Mataram Tahun Pelajaran 2013/2014. Daftar Pustaka Ali Muhammad Daud , 2005. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Aminuddin, 2002. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Ghalia Indonesia Anshari, 1996. Kamus psikologi. PT Bumi Aksara Anwar Rosihon, 2008. Akidah Akhlak. Bandung: CV Pustaka Setia Arikunto Suharsimin, 2010. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Djaali, 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara IKIP Mataram. 2011. Pedoman Pembimbingan dan Penulisan Karya Ilmiah. Mataram Islamuddin Haryu, 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar Khairani Makmum, 2013. Psikologi Umun. Yogyakarta: Aswaja Pressindo Margono, 2010. Metdologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta Mahmud, 2013. Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga. Jakarta: Akademia Permata Musfiqon, 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya Narbuko Cholid, 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara Reksoatmodjo, 2007. Statistika Untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama Riduwan, 2013. Metode Dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta Marat Samsunuwiyati, 2010. Psikoligi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sarlito Sarwono, 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sobur Alex, 2003. Psikologi Umum Dalam Lintas Sejarah. Bandung: CV Pustaka setia Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Suryabrata Surmadi, 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Undang-Undang No 20, 2003. Mengenai Sistem Pendidikan Nasional Wiyani Nopan Ardy, 2013. Pendidikan Agama Islam Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Alfabeta Zulmaizarna, 2009. Akhlak Mulia bagi para pemimpin. Bandung: Pustaka Al- Fikriis http://akademi pendidikan.blongspot.com/Macam-Macam Pendidikan Akhlak, Di akses tanggal 6 januari 2014 pukul 11:50 http://mohammadsahlan.blogspot.com/Makalah Akhlak, Diakses tanggal 19 januari 2014 pukul 12:00 http://univamedan.ac.id/Faktor Yang Mempengaruhi akhlak, Diakses tanggal 17 januari 2014 pukul 10:30 http:// .blogspot.co.id.Kumpulan kata mutiara, Diakses tanggal 16 mei 2014 pukul 11:00