Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen...
1
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014
Oleh: Endang Pratiwi SDN I Malasan, Durenan, Trenggalek
Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang konsep perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan dan prestasi belajar bidang studi IPA yang telah dicapai oleh siswa. Dari hasil penelitian tindakan dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar bidang studi IPA sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 66,29 dengan ketuntasan 42,86%, siklus I diperoleh nilai rata-rata: 69,43 dengan ketuntasan 71,43% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi: 89,14 dengan ketuntasan mencapai 100,00%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi IPA pada siswa kelas VI SDN I Malasan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014. Pembelajaran IPA materi perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan pada siswa kelas VI SDN I Malasan menjadi lebih efektif setelah pembelajaran diterapkan melalui metode eksperimen. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan aktifitas belajar siswa dari siklus I sebesar 60,00% menjadi 83,00% pada siklus II. Kata kunci: IPA, eksperimen, vegetatif buatan
Metode Eksperimen ialah metode yang siswanya mencoba mempraktekkan suatu proses, setelah melihat/mengamati apa yang telah didemonstrasikan oleh seorang demonstrator. Eksperimen juga dapat dilakukan untuk membuktikan kebenaran sesuatu, misalnya menguji sebuah hipotesis. Petunjuk penggunaan metode eksperimen: (1) Persiapan/perencanaan, (a) Tetapkan tujuan eksperimen, (b) Tetapkan langkahlangkah pokok eksperimen, (c) Siapkan alatalat yang diperlukan. (2) Pelaksanaan metode eksperimen, (a) Usahakan eksperimen dapat diikuti, diamati oleh seluruh kelas, (b) Tumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terdapat tanya jawab, dan diskusi tentang masalah yang didemonstrasikan, (c) Beri kesempatan setiap siswa untuk mencoba sehingga siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses, (d) buatlah penilaian dari kegiatan siswa, dalam eksperimen tersebut. (3) Tindak lanjut eksperimen, setelah eksperimen selesai, berilah tugas kepada siswa baik secara tertulis maupun secara lisan, misalnya membuat Durenan laporan dan
lain-lain. Dengan demikian guru dapat menilai sejauh mana hasil eksperimen dipahami siswa. Salah satu tujuan belajar mengajar adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, karena prestasi merupakan ukuran keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran yang diberikan gurunya. Adapun yang dimaksud prestasi dalam kamus bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai (Poerwadarminta, 1993:768). Dalam hal ini prestasi belajar didefinisikan sebagai hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi tertentu. Sedangkan menurut Hamalik (1971:18), prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan nilai hasil belajar yang dicapai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat itu. Untuk mengetahui seberapa besar prestasi belajar siswa dalam PBM, guru biasa menggunakan alat ukur yang disebut tes prestasi. Dalam PBM, test prestasi biasa dinyatakan dalam bentuk nilai-nilai individual. Dengan demikian test ini dapat digunakan
2
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, TAHUN 4, NO. 2, AGUSTUS 2015
untuk menilai sampai dimana prestasi belajar yang dicapai oleh siswa, setelah mereka mengalami proses belajar dalam waktu tertentu. Jadi test ini dilakukan setelah siswa mengalami proses belajar, dan bahan yang dijadikan soal test tidak menyimpang dari materi yang telah dipelajari, dan bahan yang dijadikan soal test tidak menyimpang dari materi yang telah dipelajari siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan pengertian prestasi belajar IPA dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa dalam PBM di sekolah pada bidang studi IPA yang diukur dengan test (test prestasi). IPA merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan pengembangan pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, Kurikulum Sekolah Dasar (1994:73). Tujuan pembelajaran IPA, yaitu (a) memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, (b) memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan gagasan tentang alam sekitar, (c) mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar, (d) bersikap ingin tahu, tekun, kritis, bertanggung jawab,
bekerja sama dan mandiri, (e) mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, (f) mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditentukan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan prestasi belajar IPA melalui metode Eksperimen pada siswa Kelas VI SDN I Malasan Tahun pelajaran 2013/2014 Semester I. (2) Peningkatan kualitas pembelajaran IPA setelah diterapkannya metode Eksperimen pada siswa Kelas VI SDN I Malasan Tahun 2013/2014 Semester I. (3) Efektifitas pembelajaran IPA dengan menerapkan metode Eksperimen pada siswa Kelas VI SDN I Malasan Tahun 2013/2014 Semester I. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SDN I Malasan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, di mana peneliti melaksanakan tugas sebagai Kepala SDN I Malasan. Obyek penelitian siswa Kelas VI bidang studi IPA Pokok Bahasan perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan di SDN I Malasan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/ 2014 yang berjumlah 7 siswa. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu mulai bulan Oktober sampai dengan November 2013 pada Semester I.
Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian No 1
Tanggal 11 Oktober 2013
Kegiatan Pra Tindakan
2
18 Oktober 2013
3
21Oktober 2013
4 5
25Oktober 2013 28Oktober 2013
6
1 November 2013
7
4 November 2013
Pelaksanaan siklus (pertemuan 1) Pelaksanaan siklus 1 (pertemuan II) Evaluasi siklus 1 Pelaksanaan siklus II (pertemuan 1) Pelaksanaan iklus II(pertemuan II) Evaluai siklus II
Keterangan Melakukan pengamatan awal di kelas VI SDN I Malasan kecamatanDurenan Menyampaikan materi perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan Meminta siswa untuk melakukan eksperimen tentang perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan Menyampaikan materi perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan Meminta siswa untuk melakukan eksperimen tentang perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan
Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen...
Penelitian ini memusatkan pada permasalahan yang memang terjadi atau ada pada permasalahan yang sedang terjadi atau ada pada saat sekarang ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang konsep perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan dan prestasi belajar bidang studi IPA yang telah dicapai oleh siswa. Winarno Surakhmad mengemukakan ciri-ciri dari penelitian deskriptif, yaitu: (1) Memusatkan diri pada pemecahan masalahmasalah yang ada masa sekarang dan pada masalah lain yang aktual. (2) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. (Winarno Surakhmad, 1980:100). Dalam pelaksanaannya demonstrasi dulu lalu diikuti dengan eksperimen. Petunjuk penggunaan metode eksperimen: 1. Persiapan/ perencanaan a. Tetapkan tujuan eksperimen b. Tetapkan langkah-langkah pokok eksperimen c. Siapkan alat-alat yang diperlukan 2. Pelaksanaan eksperimen a. Usahakan eksperimen dapat diikuti, diamati oleh seluruh kelas. b. Tumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terdapat tanya jawab, dan diskusi tentang masalah yang didemonstrasikan c. Beri kesempatan setiap siswa untuk mencoba sehingga siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses d. Buatlah penilaian dari kegiatan siswa, dalam eksperimen tersebut 3. Tindak lanjut eksperimen Setelah eksperimen selesai, berilah tugas kepada siswa baik secara tertulis maupun secara lisan, misalnya membuat Durenan laporan dan lain-lain. Dengan demikian guru dapat menilai sejauh mana hasil eksperimen dipahami siswa. Dalam penelitian ini digunakan 2 siklus meliputi tahap-tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
3
Masing-masing siklus berlangsung 2 pertemuan dan penelitian ini dilaksanakan dari bulan oktober sampai bulan November 2013. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus I direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas. Untuk mendapatkan data penelitian digunakan beberapa instrumen antara lain: (1) Silabus; (2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (3) Lembar Kegiatan Siswa; (4) Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar, (a) Lembar observasi pengolahan metode praktik dan percobaan untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pengajaran, (b) Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pengajaran; (5) Tes formatif, disusun berdasarkan tujuan pengajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran, dan jenis soalnya adalah soal uraian. Untuk menganalisa data yang diperlukan dalam penelitian digunakan pengumpul data sebagai berikut. (1) Melaksanakan tes serta membuat rerata nilai tes. (2) Membandingkan hasil tes rata-rata siklus I dan II. (3) Menyimpulkan temuan-temuan dari anggota tim berupa hasil observasi lapangan berdasarkan instrumen yang telah dipersiapkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I 1. Refleksi Awal Dalam refleksi awal ini peneliti (kepala sekolah) bersama guru kelas VI SDN I Malasan mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPA di kelas
4
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, TAHUN 4, NO. 2, AGUSTUS 2015
VI. Dari hasil identifikasi masalah, ditemukan adanya kemerosotan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Rata-rata prestasi belajar siswa adalah sebesar 66,29 dengan ketuntasan belajar hanya sebesar 42,86%, jauh berada di bawah standar ketuntasan belajar yaitu 85%. Dengan merosotnya nilai hasil belajar siswa ini, peneliti dalam hal ini (kepala sekolah) menyarankan kepada guru kelas untuk memperbaiki proses pembelajaran IPA agar prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dapat meningkat. Untuk itu, peneliti (kepala sekolah) membimbing guru kelas VISDN I Malasan agar dapat menerapkan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPA materi perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan. Hal ini mendapat respon yang positif dari guru kelas VI. Langkah selanjutnya peneliti (kepala sekolah) bersama guru Kelas VI berkolaborator untuk menyusun rencana tindakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti (kepala sekolah) bertindak sebagai pengamat (observer) yang mengamati jalannya proses pembelajaran sedangkan guru kelas VI sebagai kolaborator melaksanakan pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode eksperimen. 2. Planning Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I ini membahas materi dengan konsep perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit yang dilakukan dalam 2 kali tatap muka. Adapun rincian tahap perencanaan pada siklus I ini adalah sebagai berikut: (a) Menentukan materi yang akan dipelajari pada siklus I yaitu perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan. (b) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Eksperimen. (c) Menyusun alat evaluasi pembelajaran. (d) Menyusun instrument penelitian. (e) Mempersiapkan media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran IPA.
3. Action Setelah tahap perencanaan selesai dilakukan tahap selanjutnya adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanan. Pada siklus I pada konsep sama. Langkahlangkah dalam pembelajaran meliputi pembukaan, inti dan penutup. Adapun ilustrasinya adalah sebagai berikut: a. Persiapan / perencanaan 1. Tetapkan tujuan eksperimen 2. Tetapkan langkah-langkah pokok eksperimen 3. Siapkan alat-alat yang diperlukan b. Pelaksanaan eksperimen 1. Usahakan eksperimen dapat diikuti, diamati oleh seluruh kelas. 2. Tumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terdapat tanya jawab, dan diskusi tentang masalah yang didemonstrasikan 3. Beri kesempatan setiap siswa untuk mencoba sehingga siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses 4. Buatlah penilaian dari kegiatan siswa, dalam eksperimen tersebut. c. Tindak lanjut eksperimen Setelah eksperimen selesai, berilah tugas kepada siswa baik secara tertulis maupun secara lisan, misalnya membuat Durenan laporan dan lain-lain. Dengan demikian guru dapat menilai sejauh mana hasil eksperimen dipahami siswa. 4. Observation Dari Hasil pengamatan aktivitas siswa yang dilakukan oleh observer diperoleh ratarata sebesar 60% dari keseluruhan aktivitas pada kegiatan awal, kegatan inti, dan penutup. Sedangkan hasil pengamatan aktifitas guru oleh observer adalah persentase aktivitas guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen sebesar 60%. Aktifitas guru yang diamati antara lain: melakukan kegiatan apersepsi, penguasaan terhadap materi pembelajaran, menumbuhkan partsisipasi aktif siswa dan lain-lain. Hasil pengamatan hasil belajar yang diperoleh siswa kelas VI bidang studi IPA SDN I Malasan, sebagai berikut:
Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen...
5
Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Adilla Khoirunnisa Amidana Hikmah Noni Eka Aprillia Nova Ganjar Basuki Putri Wulandari Yuvita Mar’atul Qibtiyah Zulfaratush Umayroh Jumlah Rata-rata
Berdasarkan hasil penelitian dengan penggunaan metode Eksperimen pada bidang studi IPA mengalami peningkatan yang cukup berarti dalam prestasi belajar, nilai rata-rata yang diperoleh ialah: sebelum siklus: 66,29 (Rendah) dengan ketuntasan belajar 42,86% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi: 69,43 dengan ketuntasan belajar 71,43%. 5. Refleksi (Reflection) Setelah selesai pelaksanaan tindakan diadakan refleksi untuk membahas hasil observasi yang telah dilakukan. Dalam refleksi ini observasi memberikan data tentang pelaksanaan pembelajaran. Data yang tersedia kemudian dianalisis. (1) Proses pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan rencana walaupun belum sempurna. (2) Siswa masih banyak yang belum memahami jalannya metode Eksperimen. (3) Suasana kelas masih ramai belum mengarah pada suasana yang hidup. (4) Siswa masih sedikit yang bertanya, sehingga guru banyak memberikan penjelasan. Siklus II 1. Planning Dengan memperhatikan refleksi pada siklus I maka diimplementasikan siklus II. Siklus II dimulai dengan perencanaan menyusun rencana pembelajaran pada konsep yang sama. Penggunaan metode eksperimen berdasarkan refleksi siklus I terdapat beberapa perubahan yang harus diperbaiki yaitu pengurutan metode eksperimen dari yang mudah ke yang sulit.
Jumlah 76 70 62 76 60 70 72 486 69.43
Tuntas T T T T T 5 71.43
Ketuntasan Tidak Tuntas TT TT 2 28.57
Perbaikan tersebut sesuai yaitu pertama tujuan dari kegiatan sudah sedikit diarahkan atau dipandu sesuai dengan hasil refleksi siklus I.
2. Action Langkah-langkah dalam pembelajaran pada siklus II meliputi pembukaan, inti dan penutup. Adapun ilustrasinya adalah sebagai berikut: a. Persiapan / perencanaan 1. Tetapkan tujuan eksperimen 2. Tetapkan langkah-langkah pokok eksperimen 3. Siapkan alat-alat yang diperlukan b. Pelaksanaan eksperimen 1. Usahakan eksperimen dapat diikuti diamati oleh seluruh kelas. 2. Tumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terdapat tanya jawab, dan diskusi tentang masalah yang didemonstrasikan. 3. Beri kesempatan setiap siswa untuk mencoba sehingga siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses 4. Buatlah penilaian: dari kegiatan siswa, dalam eksperimen tersebut. c. Tindak lanjut eksperimen Setelah eksperimen selesai, berilah tugas kepada siswa baik secara tertulis maupun secara lisan, misalnya membuat Durenan laporan dan lain- lain. Dengan demikian guru dapat menilai sejauh mana hasil eksperimen dipahami siswa.
3. Observation Hasil pengamatan aktifitas siswa oleh observer adalah bahwa aktifitas siswa dalam
6
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, TAHUN 4, NO. 2, AGUSTUS 2015
pembelajaran menggunakan metode eksperimen pada siklus II adalah Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata aktifitas siswa dalam pembelajaran IPA materi perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan dengan menggunakan metode eksperimen pada siklus II adalah 83%, termasuk kategori sangat baik. Sedangkan hasil pengamatan aktifitas guru oleh observer adalah persentase aktifitas guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen sebesar
85%. Aktifitas guru yang diamati antara lain: melakukan kegiatan apersepsi, penguasaan terhadap materi pembelajaran, menumbuhkan partsisipasi aktif siswa dan lainlain. Aktifitas guru dalam pembelajaran ini termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hasil pengamatan pada siklus II dengan hasil belajar yang diperoleh siswa Kelas VI bidang studi IPA SDN I Malasan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek sebagai berikut:
Tabel 3 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Adilla Khoirunnisa Amidana Hikmah Noni Eka Aprillia Nova Ganjar Basuki Putri Wulandari Yuvita Mar’atul Qibtiyah Zulfaratush Umayroh Jumlah Rata-rata
Berdasarkan hasil penelitian dengan penggunaan metode Eksperimen pada bidang studi IPA dapat dipertahankan dan meningkat lagi dalam prestasi belajar, nilai rata-rata yang diperoleh ialah: pada siklus I: 69,43 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi: 89,14. Ketuntasan belajar siswa mencapai 100,00%, sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa Kelas VI SDN I Malasan Kecamatan Durenan. 4. Refleksi Setelah selesai pelaksanaan tindakan diadakan refleksi untuk membahas hasil observasi yang telah dilakukan. Dalam refleksi ini observasi memberikan data tentang pelaksanaan pembelajaran. Data yang tersedia kemudian dianalisis. (a) Proses belajar mengajar sudah berjalan sesuai dengan rencana dan berjalan dengan sempurna. (b) Siswa sudah dapat memahami konsep IPA dengan mudah dengan diterapkannya metode Eksperimen. (c) Suasana kelas menjadi suasana
Jumlah 86 90 82 86 100 80 100 624 89.14
Tuntas T T T T T T T 7 100.00
Ketuntasan Tidak Tuntas 0 0.00
yang hidup. (d) Siswa sudah mulai berminat dan sudah terbiasa bertanya kepada guru. Setelah kegiatan pembelajaran berakhir, maka peneliti memberikan angket kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui respon, sikap dan minat siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen. Dari hasil rekapitulasi angket siswa dapat diketahui bahwa respon siswa terhadap pembelajaran dalam kategori “sangat positif” dengan perolehan rata-rata nilai respon siswa sebesar 1,80%. Hal ini membuktikan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen mendapat respon yang sangat baik dari siswa kelas VI SDN I Malasan Kecamatan Durenan. Dari hasil penelitian tindakan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar bidang studi IPA sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 66,29 dengan ketuntasan 42,86 %, siklus I diperoleh nilai rata-rata: 69,43 dengan ketuntasan 71,43% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi: 89,14
Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen...
dengan ketuntasan mencapai 100,00%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi IPA pada siswa kelas VI SDN I Malasan Kecamatan Durenan
7
Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014. Berikut grafik hasil peningkatan prestasi belajar siswa yang didapatkan dari hasil observasi belajar siswa dari awal siklus, siklus I dan II.
100
100,00
100 90 80 70
60
72
80
76
71,43 58 60 42,86
50 40
siklus I
30
siklus II
20 10
sebelum siklus
0 0
5
2 3 2
5 4
0
0
Gambar 1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa sebelum siklus I dan siklus II PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan rincian kegiatan yang sudah dilaksanakan selama 2 siklus penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Prestasi belajar siswa kelas VISDN I Malasan mengalami peningkatan pada pembelajaran IPA dengan menerapkan metode Eksperimen. (2) Kualitas pembelajaran IPA mengalami peningkatan setelah pembelajaran diterapkan dengan metode Eksperimen. (3) Pembelajaran IPA materi perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan pada siswa kelas VI SDN I Malasan menjadi lebih efektif setelah pembelajaran diterapkan melalui metode Eksperimen. DAFTAR RUJUKAN Hamalik, Oemar. 1980. Metodologi Belajar dan kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
Saran Dari pengalaman peneliti melakukan penelitian dengan jalan perbaikan proses pembelajaran dan diterapkannya model penilaian keterampilan penggunaan alat pada siswa, ada saran yang perlu disampaikan sebagai berikut: (1) Mengingat pentingnya metode ekperimen sebagai upaya menunjang CBSA disekolah maka diharapkan agar para guru untuk menerapkan metode dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas. (2) Hendaknya guru dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode yang sesuai dengan pelajaran dan konsep yang diajarkan. (3) Dengan menggunakan metode dalam belajar siswa tidak merasa bosan dan sukar.
Kistona, AR. 2002. Classroom Action Research, Makalah Pelatihan Wakasek Kurikulum SD se Jawa Timur, di BPG Surabaya.
8
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, TAHUN 4, NO. 2, AGUSTUS 2015
Koenoesantoro. 2002. Evaluasi Pembelajaran, Makalah Pelatihan Wakasek Kurikulum SD se-Jawa Timur, di BPG Surabaya. Amini, Mutmainah. 2002. Pengalaman Proses Pembelajaran Metode demonstrasi dan Eksperimen di Malang, makalah disajikan di seminar Pembelajaran Konstruktivisme pada SD, di MIPA UM.
Masturmudi. 2002. Inovasi Pendidikan, Makalah Pelatihan Wakasek Kurikulum SD Se Jawa Timur, di BPG Surabaya. Pusat
Kurikulum Balitbang Depdiknas. 2002. Petunjuk Teknis Penelitian IPA.Jakarta: Depdiknas
Poerwodarminto, WJS. 1984. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Surakhmad, Winarno. 1980. Dasar dan Teknik Research Pengantar Melodologi Ilmu. Bandung: Tarsito.