KEMAHIRAN MENILIS CERITA PENDEK DENGAN MEGGUNAKAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh RAJA EKA MEI WINDA NIM 100388201253
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014
Kemahiran Menulis Cerita Pendek dengan Menggunakan Media Komik pada Siswa Kelas VII Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Bintan Timur Tahun Pelajaran 2013/2014.Oleh Raja Eka Mei Winda. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pembimbing I: Drs. H. Abdul Malik, M.Pd.Pembimbing II: Siti Habiba, Lc., M.Ag.
[email protected] ABSTRAK Masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kemahiran menulis cerpen dengan menggunakan media komik siswa kelas VII Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Tahun Pelajaran 2013/2014 di Bintan Timur”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemahiran menulis cerpen dengan menggunakan media komik siswa kelas VII Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Tahun Pelajaran 2013/2014 di Bintan Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII Sekolah Madrasah Tsnawiyah Negeri yang berjumlah 74 siswa dan objek dalam penelitian ini adalah kemahiran menulis cerpen. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Proses penelitian ini adalah memberikan siswa media pembelajaran yang berupa komik dengan tema keagamaan, siswa melatih kemahiran menulis cerpen dengan media komik tersebut. Penilaian yang dilakukan oleh peneliti dari hasil tes menulis cerpen siswa adalah pemilihan kata, unsur intrinsik, tanda baca, bentuk kata, struktur kalimat, dan kohesi serta koherensi pada paragraf. Dari hasil analisis data yang diperoleh bahwa kemahiran menulis siswa dengan menggunakan media komik tergolong sedang, dengan nilai 70,68%. Dilihat dari segi persentase, siswa memperoleh nilai pada kategori sangat tinggi tidak ada. Kategori tinggi 15 siswa (20,27%), kategori sedang 37 siswa (50,00%), kategori rendah 18 siswa (24,32%), dan kategori sangat rendah 4 siswa (5,41%). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemahiran menulis cerpen dengan menggunakan media komik siswa kelas VII Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Bintan Timur telah terbukti. Mengingat besarnya manfaat hasil penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran bahwa guru atau calon guru dapat meningkatkan kemahiran menulis siswa dengan menggunakan media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kata Kunci : Kemahiran Menulis dan Media Komik ABSTRACT This study aims to determine the skills to write short stories using comics medium class VII junior secondary school School State Academic Year 2013/2014 in East Bintan. Subjects in this study were students of class VII Tsnawiyah State religious schools, amounting to 74 students and the object of this research is the proficiency to write short stories. The research instrument used was a test. This study used a descriptive quantitative method. This research process is to give the students a learning medium of comics with a religious theme, students practice writing skills with the short story of the comic medium. Assessment conducted by researchers from the test results of students writing short stories is the choice of words, the intrinsic elements, punctuation, word forms, sentence structure, and cohesion and coherence in a paragraph. From the analysis of the data obtained that the writing skills of students using the comics medium is classified, with a value of 70.68%.
Based on the above it can be concluded that the proficiency to write a short story using the comics medium class VII School State Islamic Junior High School East Bintan has been proven. Given the magnitude of the benefits of the results of this study, researchers were able to provide advice that teachers or prospective teachers can improve students' writing skills using instructional media to improve the quality of education. Keywords: Writing Proficiency and Media Comic.
1. Pendahuluan Menurut Tarigan (1986:75) menulis karangan merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang produktif, yaitu keterampilan seseorang untuk mengungkapkan atau mengekspresikan ide atau gagasan, keyakinan, maupun harapan penulis kepada pembaca melalui bahasa tulisan tersebut. Kemampuan menulis karangan penting bagi siswa karena siswa akan memperoleh sejumlah latihan melalui bahasa tertulis. Siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan memperluas wawasan melalui latihan menulis karangan. Siswa dituntut untuk peka terhadap lingkungan serta mampu mengungkapkan ide atau gagasannya. Dengan memiliki kemampuan menulis karangan diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam menimbulkan ide-ide atau gagasan-gagasan baru dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Menulis juga merupakan aktivitas berbahasa yang produktif dan ekspresif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dinyatakan bahwa menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. Salah satu materi menulis yang perlu diajarkan kepada siswa adalah menulis cerpen. Cerpen merupakan salah satu ragam karya sastra berjenis prosa yang isinya kisah pendek dengan sebuah pesan yang ingin disampaikan. Menulis cerpen memiliki keasyikan tersendiri. Tema yang diangkat bisa dari kehidupan sehari-hari, tidak membutuhkan banyak tokoh dengan cerita panjang. Dengan pembelajaran menulis siswa diharapkan mampu mengembangkan pikiran dan perasaannya melalui cerpen yang ditulis. Pembelajaran menulis sudah sejak lama dilaksanakan dengan berbagai cara. Tetapi, sampai sekarang belum ada hasil yang optimal. Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indoensia menghendaki siswa memiliki kompetensi umum yaitu siswa mampu mengungkapkan perasaan, pendapat, dan gagasan dalam bentuk cerita. Hasil belajar yang menjadi muara akhir Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah siswa dapat menulis cerita (Depdiknas dalam Mardliah, 2012:2). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas VII MTs Negeri Bintan Timur, keterampilan menulis cerpen telah diajarkan tetapi belum mencapai ketuntasan karena dalam pembelajaran masih menggunakan metode ceramah. Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa peran guru amat dominan dalam proses pembelajaran. Siswa kurang aktif dan sering kali metode ceramah menimbulkan kebosanan bagi siswa dalam pembelajaran menulis cerpen sehingga karya yang dihasilkan siswa kurang maksimal. Cerpen yang dibuat kurang menarik karena bahasa yang digunakan monoton, dan pengembangan ide atau gagasan kurang bervariasi. Rendahnya keterampilan siswa dalam menulis cerpen disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satu yang dianggap relevan adalah kurang tepatnya cara belajar yang digunakan guru maupun siswa dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah (1) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperluas budi pekerti, serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan (2) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Selaras dengan itu, pembelajaran sastra ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menikmati, menghayati, dan menghargai karya sastra. Selain faktor di atas rendahnya keterampilan siswa dalam menulis juga ditunjukkan bahwa siswa masih kesulitan menemukan inspirasi cerita, dan menemukan tema yang akan dituliskan dalam cerpen. Padahal pengalaman pribadi dapat diungkapkan menjadi sebuah cerpen. Selain itu juga, siswa masih kurang mampu mengembangkan pikirannya ke dalam bentuk tulisan atau cerpen. Kekeliruan guru dalam mengajar juga dapat dijadikan sebagai salah satu fakor penghambat siswa dalam menulis cerpen. Pada umumnya guru mengajarkan siswa berdasarkan apa yang ada dalam buku panduan tanpa mencari referensi atau pun menggunakan media yang mendukung untuk menambah pengetahuan dan sebagai penyalur pesan. Sehingga siswa menganggap materi tersebut tidak penting untuk dipelajari. Guru sebagai pengamat materi kepada siswa harus dapat menyampaikan materi yang akan dibahas dengan menggunakan media yang tepat dan menarik. Hal tersebut akan berdampak pada keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Padahal media yang digunakan guru dalam kegiatan mengajar sangat memengaruhi kemampuan siswa dalam menguasai materi yang diajarkan termasuk dalam pelajaran menulis cerpen. Dengan keterangan dan fenomena-fenomena yang tertuang di atas peneliti terinpirasi untuk merumuskan sebuah masalah penelitian dengan judul ‘Kemahiran Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Komik Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Bintan Timur Tahun Pembelajaran 2014’. 2. Metode Penelitian Metode yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu membuat sesuatu secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu (Suryabrata, 2003:75. Hasil Penelitian dan pembahasan Hasil data yang diperoleh dari tes, dapat disimpulkan kemahiran menulis cerpen berdasarkan komik dikualifikasikan sedang. Dari 74 siswa terdapat 15 siswa yang memperoleh nilai dengan persentase 20,27% yang berkemahiran tinggi, 37 siswa yang berkemahiran sedang dengan persentase 50,00%, 18 siswa berkemahiran rendah dengan persentase 24,32%, dan 4 siswa yang berkemahiran sangat rendah dengan persentase 5,41%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari 74 siswa pada tes kemahiran menulis cerpen berdasarkan komik ini adalah 70,68%, termasuk kategori sedang. Pembahasan hasil penelitian ini berdsarkan Kemahiran menulis cerita pendek menggunakan media komik, 1. Aspek pemilihan kata (diksi). 2. Aspek unsure intrinsik dalam cerpen. 3.Aspek Penggunaan tanda baca. 4. Aspek penggunaan bentuk kata. 5. Aspek struktur kalimat. 6. Aspek koherensi antar kalimat.
3. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa kemahiran menulis cerita pendek dengan menggunakan media komik pada siswa kelas VII Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Bintan Timur Tahun Pelajaran 2013/ 2014 berkualifikasi sedang. Hal ini dilihat melalui nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VII Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Bintan Timur Tahun Pelajaran 2013/ 2014, yaitu berada pada kategori sedang (65-79). Dengan demikian, hipotesis diterima. Dilihat dari segi persentase, siswa memperoleh nilai pada kategori sangat tinggi tidak ada. Kategori tinggi 15 siswa (20,27%), kategori sedang 37 siswa (50,00%), kategori rendah 18 siswa (24,32%), dan kategori sangat rendah 4 siswa (5,41%) 6.2 Saran Kemahiran menulis cerita pendek dengan menggunakan media komik pada siswa kelas VII Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Bintan Timur Tahun Pelajaran 2013/ 2014 belum maksimal. Oleh karena itu, peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Siswa kelas VII Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Bintan Timur untuk lebih mengembangkan minat tulis. 2. Untuk guru Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Bintan Timur untuk lebih meningatkan proses belajar pembelajaran tentang empat aspek bahasa, terutama menulis. 3. Untuk Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Bintan Timur untuk lebih melengkapi fasilitas tentang menulis seperti buku-buku pelajaran, khususnya buku mata pelajaran Bahasa Indonesia seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), Pedoman Ejaan yang Disempurnakan, Pedoman Pembentukan Istilah, dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal., dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV YRAMA WIDYA. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Asep dan Sunarti. 2007. Intisari Sastra Bahasa Indonesia. Bandung: CV. Pustaka Setia. Depdikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Enna, Amalia R. 2011. “Pengaruh Film Animasi Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA An Nizam Tahun Pelajaran 2010/2011”. Skripsi. Sarjana Universitas Negeri Medan. Husin dan Eni Rita Zahara. 2012. Seri Pendalaman Materi Bahasa Indonesia SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga. Lufri. 2005. Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. Padang:Universitas Negeri Padang. Maharimin, Ismail. 2009. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya.
Manurung, Kespita. 2010.“Penerapan Model Pembelajaran Tipe ATI Dengan Menggunakan Modul Untuk Meningkatkan Pemecahan Masalah Pada Pokok Bahasan Peluang Di SMA Swasta Umum Sentosa Bp. Mandoge T.A 2009/2010”. Skripsi. Sarjana Universitas Negeri Medan. Mardliah, Shalihah. 2012. Pengaruh Media Komik Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas IX MTs Swasta Nurul Khairiyah Pantai Labu Tahun Pembelajaran 2011/2012”. Skripsi. Sarjana Universitas Negeri Medan. Maria, R.S. 2012. 1001 Ulasan Bahasa Indonesia SMA. Jakarta:Scientific Press. Masudah, Hima’tul. 2010. “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Media Komik Tanpa Teks dengan Teknik Mengarang Terpimpin pada Siswa Kelas IV MI Roudlotusysyubban Winong Pati Tahun Ajaran 2009/ 2010”. Skripsi. SarjanaUniversitas Negeri Semarang. Sudjana, Nana. 1990. Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru. Nurhayati. 2007. “Bahasa & Sastra, Penggunaan Strategi Suggestopedia Dapat Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 38 Tahun Pembelajaran 2010/2011”. Skripsi. Sarjana Universitas Medan. Pratiwi, Fitria Dian. 2012. “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Komik Tanpa Teks pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sendangadi 1 Melati(Penelitian Tindakan Kelas)”.Skripsi. Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Sanjaya, Ida Hayu. 2011. “Implementasi Media Komik untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas III MI Sunan Kalijaga Karangbesuki Malang”. Skripsi. Sarjana Universitas Islam Negeri Malang. Setiaji, Hanursito. 2013.“Efektivitas Penggunaan Media Fotografis dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Karangan Narasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Doro Pekalongan Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi. Sarjana IKIP PGRI Semarang. Suparno dan Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Suryabrata, Sumardi. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur.1983.Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:Angkasa. Yety, Mulyati. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta:Universitas Terbuka. Waluyanto,HeruDwi.2005.“Komik Sebagai Media Skripsi.Sarjana Universitas Petra Medan.
Komunikasi
Visual
Pembelajaran”.