PENGARUH SARANA DAN PRASARANA BELAJAR SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 1 PROGRAM KHUSUS WONOGIRI TAHUN AJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI
Oleh: ANANG YULIAWAN A 510080202
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
PENGARUH SARANA DAN PRASARANA BELAJAR SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 1 PROGRAM KHUSUS WONOGIRI TAHUN AJARAN 2013/2014 Abstrak Anang Yuliawan Email:
[email protected]/Hp:087812800778 PGSD, Fak. Keguruan, UMS Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa sekolah dasar di SD Muhammadiyah 1 Program Khusus Wonogiri. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat análisis statistik. Adapun objek dalam penelitian ini adalah SD Muhammadiyah 1 Program Khusus Wonogiri dengan subjek motivasi belajar siswa kelas IV, kelas V, dan kelas VI. Data dalam penelitian ini adalah persepsi siswa terhadap sarana dan prasarana sekolah dan motivasi belajar siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, Sarana dan prasarana berpengaruh positif terhadap motivasi instrinsik siswa dalam belajar di SD Muhammadiyah Wonogiri, besarnya pengaruh dapat dilihat dari nilai koefisien regresi yaitu sebesar 0,728 kali terhadap peningkatan motivasi belajar siswa karena faktor sarana prasarana. Kedua, Sarana dan prasarana berpengaruh positif terhadap motivasi ekstrinsik siswa dalam belajar di SD Muhammadiyah Wonogiri, besarnya pengaruh dapat dilihat dari nilai koefisien regresi yaitu sebesar 0,567 kali terhadap peningkatan motivasi belajar siswa karena faktor sarana prasarana. Ketiga, Sarana dan prasarana berpengaruh positif terhadap motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik siswa dalam belajar di SD Muhammadiyah Wonogiri, besarnya pengaruh dapat dilihat dari koefisien regresi yaitu sebesar 0,694 kali terhadap peningkatan motivasi belajar siswa karena faktor sarana prasarana. Kata kunci: pengaruh; sarana; prasarana; motivasi; belajar
PENDAHULUAN Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang sangat penting
dalam
menunjang
kelancaran
atau
kemudahan
dalam
proses
pembelajaran, dalam kaitannya dengan pendidikan yang membutuhkan sarana dan prasarana dan juga pemanfaatannya baik dari segi intensitas maupun kreatifitas dalam penggunaannya baik oleh guru maupun oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan dan dapat memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor praktis yang bersifat non intelektual. SD Muhammadiyah 1 Program Khusus (SDMPK) Wonogiri merupakan salah satu dari sekian banyak sekolah menengah dasar di Kabupaten Wonogiri yang berusaha mencetak lulusan yang tidak hanya berprestasi saja namun juga berakhlak mulia. SD Muhammadiyah 1 Program Khusus (SDMPK) Wonogiri berusaha meningkatkan kualitas lulusannya melalui peningkatan prestasi belajar. Sebagai sebuah sekolah swasta yang sumber sarana dan prasarana pendidikannya semata-mata tidak berasal dari pemerintah (negeri), sekolah ini selalu berusaha memaksimalkan keberadaan sarana belajar yang mampu memenuhi kebutuhan siswa-siswanya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa sekolah dasar di SD Muhammadiyah 1 Program Khusus Wonogiri. Secara khusus motivasi tersebut terbagi menjadi motivasi belajar intrinsik, motivasi belajar ekstrinsik, dan motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik. Hasil penelitian diharapkan mampu menambah perbendaharaan pengetahuan dan wawasan keilmuan tentang peningkatan motivasi siswa melalui dukungan sarana dan prasarana sekolah. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak, motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sabagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas. Motif itu menentukan arah perbuatan, yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa adalah dorongan atau kekuatan yang ada pada diri siswa untuk melakukan perubahan perilaku kearah yang positif. Perubahan ini timbul sebagai akibat adanya desakan pemenuhan kebutuhan untuk mencapai tujuan yang
2
diinginkan atau dicita-citakan dalam pembelajaran. Perubahan perilaku dimaksud yaitu dari sikap malas menjadi rajin, kurang aktif di kelas menjadi aktif, dan dari kurang percaya diri menjadi lebih percaya diri, sehingga akan nampak hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan harapan siswa itu sendiri maupun sekolah umumnya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010: 13). Lokasi penelitian ditetapkan di sekolah dasar SD Muhammadiyah 1 Program Khusus Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. SD Muhammadiyah 1 Program Khusus Wonogiri merupakan sekolah dasar swasta di bawah yayasan Muhammadiyah Wonogiri. Sekolah ini terletak di jalan Palem 2 kelurahan Kajen Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Populasi penelitian terdiri dari seluruh siswa SD Muhammadiyah 1 Program Khusus Wonogiri. Metode pengambilan sampel dari populasi yang ada dengan cara random sampling dipilih khusus untuk kelas IV ke atas, karena dikhawatirkan jika mengambil kelas di bawahnya terjadi kesulitan dalam pengumpulan data. Hasil pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Slovin didapatkan jumlah sampel sebanyak 44,4 siswa yang dibulatkan menjadi 45 siswa. Untuk memenuhi jumlah tersebut per kelas diambil 15 orang siswa. Alat analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik uji regresi sederhana dengan bantuan program SPSS. Regresi sederhana yaitu suatu model yang menyatakan suatu hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dalam persamaan matematik karena variabel penelitian bersifat linier dan berjumlah dua variabel yaitu 1 variabel bebas (sarana dan prasarana) dan 1 variabel terikat (motivasi belajar), dalam hal ini motivasi belajar terdiri dari dua sub variabel yaitu motivasi belajar ekstrinsik dan motivasi belajar intrisik.
3
Rumus Regresi Linier Berganda: Y1 = 0 + 1X1 + e
…….. hipotesis 1
Y2 = 0 + 1X1 + e
…….. hipotesis 2
Y3 = 0 + 1X1 + e
…….. hipotesis 3
Dimana: Y1 = variabel Y1 yaitu Motivasi instrinsik Y2 = variabel Y2 yaitu Motivasi ekstrinsik Y3 = variabel Y3 yaitu Motivasi intrinsik dan ekstrinsik 0 = koefisien regresi konstan (konstanta regresi) 1 = koefisien regresi variabel X1 X1 = variabel X1 yaitu sarana dan prasarana belajar e
= standard error atau faktor lain di luar model yang mempengaruhi motivasi belajar siswa
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Data a. Sarana dan Prasarana Sekolah Sarana dan prasarana sekolah merupakan kelengkapan baik itu kelengkapan sarana dan parasarana atau fasilitas sekolah berdasarkan hasil pengumpulan data yang menurut siswa dinilai kurang, cukup, atau lebih. Hasilnya dapat dilihat pada tabulasi distribusi frekuensi untuk sarana dan prasarana sekolah berikut ini. Tabel 1 Deskripsi Sarana dan Prasarana Sekolah Keterangan Jumlah Skor Menjawab Sangat Setuju (SS) 110 550 Menjawab Setuju (S) 99 396 Menjawab Kurang Setuju (KS) 61 183 Menjawab Tidak Setuju (TS) 27 54 Menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) 18 18 Total 315 1217 Sumber: Data primer diolah
4
Persentase 34,92 31,43 19,37 8,57 5,71 100
Hasil pengumpulan data tampak pada tabel 1 di atas diketahui sebagian besar siswa menjawab sangat setuju dengan jumlah 110 (34,92%) dan sangat setuju sebanyak 99 (31,43%). Sedangkan paling sedikit yang menjawab kurang setuju 61(19,37%), tidak setuju 27 (8,57%), dan sangat tidak setuju 18 (5,71%). Dengan demikian dapat diartikan kecenderungan tanggapan siswa terhadap sarana dan prasarana sekolah sebesar 0
1217 x100% = 77,26%. (315 * 5) 20%
40%
60%
77,26%
80%
100%
|________|________|________|_____|___|________| Sangat Lemah
Lemah
Cukup
Kuat
Sangat Kuat
Berdasarkan total jawaban responden tersebut, maka dapat diartikan bahwa tanggapan siswa terhadap sarana dan prasarana sekolah kuat (77,26%). b. Motivasi Belajar Intrinsik Siswa Motivasi belajar intrinsik yaitu motivasi belajar yang timbul dari dalam diri pribadi siswa. Dimana siswa memiliki keinginan maupun kemauan untuk melakukan belajar atas inisiatif diri sendiri. Tabel 2 Deskripsi Motivasi Belajar Intrinsik Siswa Keterangan Jumlah Skor Menjawab Sangat Setuju (SS) 95 475 Menjawab Setuju (S) 101 404 Menjawab Kurang Setuju (KS) 55 165 Menjawab Tidak Setuju (TS) 38 76 Menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) 26 26 Total 315 1146 Sumber: Data primer diolah
Persentase 30,16 32,06 17,46 12,06 8,25 100
Hasil pengumpulan data tampak pada tabel 2 di atas diketahui sebagian besar siswa menjawab setuju dengan jumlah 101 (32,06%) dan sangat setuju sebanyak 95 (30,16%). Sedangkan paling sedikit yang menjawab kurang setuju 55(17,46%), tidak setuju 38 (12,06%), dan sangat tidak setuju 26 (8,25%). Dengan demikian dapat diartikan
5
kecenderungan tanggapan siswa terhadap motivasi belajar intrinsik sebesar
1146 x100% = 72,76%. (315 * 5)
0 20% 40% 60% 72,76% 80% 100% |________|________|________|____|____|________| Sangat Lemah Lemah Cukup Kuat Sangat Kuat Berdasarkan total jawaban responden tersebut, maka dapat diartikan bahwa tanggapan siswa terhadap motivasi belajar intrinsik kuat (72,76%). c. Motivasi Belajar Ekstrinsik Siswa Motivasi belajar ekstrinsik yaitu motivasi belajar yang timbul karena faktor dari luar diri siswa, seperti faktor lingkungan maupun keluarga (orang tua). Dimana siswa belajar karena pengaruh temantemannya atau atas desakan orang tua. Tabel 3 Deskripsi Motivasi Belajar Ektrinsik Siswa Keterangan Jumlah Skor Menjawab Sangat Setuju (SS) 102 510 Menjawab Setuju (S) 99 396 Menjawab Kurang Setuju (KS) 71 213 Menjawab Tidak Setuju (TS) 32 64 Menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) 11 11 Total 315 1194 Sumber: Data primer diolah
Persentase 32,38 31,43 22,54 10,16 3,49 100
Hasil pengumpulan data tampak pada tabel 3 di atas diketahui sebagian besar siswa menjawab sangat setuju dengan jumlah 102 (32,38%) dan setuju sebanyak 99 (31,43%). Sedangkan paling sedikit yang menjawab kurang setuju 71 (22,54%), tidak setuju 32 (10,16%), dan sangat tidak setuju 11 (3,49%). Dengan demikian dapat diartikan kecenderungan tanggapan siswa terhadap motivasi belajar ekstrinsik sebesar
1194 x100% = 75,81%. (315 * 5)
6
0
20%
40%
60%
75,81%
100%
|________|________|________|____|__|________| Sangat Lemah Lemah Cukup Kuat Sangat Kuat Berdasarkan total jawaban responden tersebut, maka dapat diartikan bahwa tanggapan siswa terhadap motivasi belajar ekstrinsik kuat (75,81%). d. Motivasi Belajar Intrinsik dan Ekstrinsik Siswa Motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik yaitu motivasi belajar yang timbul baik dari dalam diri siswa maupun faktor lingkungan. Tabel 4 Deskripsi Motivasi Belajar Intrinsik dan Ekstrinsik Siswa Keterangan Jumlah Skor Persentase Menjawab Sangat Setuju (SS) 96 480 30,48 Menjawab Setuju (S) 103 412 32,70 Menjawab Kurang Setuju (KS) 61 183 19,37 Menjawab Tidak Setuju (TS) 40 80 12,70 Menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) 15 15 4,76 Total 315 1170 100 Sumber: Data primer diolah Hasil pengumpulan data tampak pada tabel 4 di atas diketahui sebagian besar siswa menjawab setuju dengan jumlah 103 (32,70%) dan sangat setuju sebanyak 96 (30,48%). Sedangkan paling sedikit yang menjawab kurang setuju 61 (19,37%), tidak setuju 40 (12,70%), dan sangat tidak setuju 15 (4,76%). Dengan demikian dapat diartikan kecenderungan tanggapan siswa terhadap motivasi belajar ekstrinsik sebesar 0
1170 x100% = 74,29%. (315 * 5) 20%
40%
60%
74,29%
80%
100%
|________|________|________|____|____|________| Sangat Lemah Lemah Cukup Kuat Sangat Kuat Berdasarkan total jawaban responden tersebut, maka dapat diartikan bahwa tanggapan siswa terhadap motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik kuat (74,29%).
7
2. Uji Hipotesis Berdasarkan hasil pengolahan data model regresi dijelaskan dalam hasil pengolahan data sebagaimana tampak pada tabel berikut: a. Hipotesis (1) Pengaruh Sarana dan Prasarana Terhadap Motivasi Intrinsik Tabel 5 Uji Regresi Sarana dan Prasarana terhadap Motivasi Intrinsik Model
(Constant) 1
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 5.754 4.029
Sarana Prasarana
.728
.148
.596
t
Sig.
1.428
.160
4.919
.000
Hasil dari pengolahan data SPSS di atas diinterprestasikan dalam regresi sebagai berikut: Y = 5,754 + 0,728X t hitung = 4,919 dengan nilai Sig. = 0,000. Pada taraf =5% nilai Sig. (p-value) < 0,05 dengan demikian menolak Ho. Sehingga dapat disimpulkan sarana dan prasarana berpengaruh signifikan terhadap motivasi intrinsik siswa. b. Hipotesis (2) Pengaruh Sarana dan Prasarana Terhadap Motivasi Ekstrinsik Tabel 6 Uji Regresi Sarana dan Prasarana Terhadap Motivasi Ekstrinsik Model
(Constant) 1
Sarana Prasarana
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 10.997 3.936 .567
.145
.509
t
Sig.
2.794
.008
3.926
.000
Hasil dari pengolahan data SPSS di atas diinterprestasikan dalam regresi sebagai berikut: Y = 10,997 + 0,567X t hitung = 3,926 dengan nilai Sig. = 0,000. Pada taraf =5% nilai Sig. (p-value) < 0,05 dengan demikian menolak Ho. Sehingga dapat
8
disimpulkan sarana dan prasarana berpengaruh signifikan terhadap motivasi ekstrinsik siswa. c. Pengaruh Sarana dan Prasarana Terhadap Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Tabel 7 Uji Regresi Sarana dan Prasarana Terhadap Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Model
(Constant) 1
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 7.470 2.829
Sarana Prasarana
.694
.104
.710
t
Sig.
2.641
.011
6.680
.000
Hasil dari pengolahan data SPSS di atas diinterprestasikan dalam regresi sebagai berikut: Y = 7,470 + 0,694X t hitung = 6,680 dengan nilai Sig. = 0,000. Pada taraf =5% nilai Sig. (p-value) < 0,05 dengan demikian menolak Ho. Sehingga dapat disimpulkan sarana dan prasarana berpengaruh signifikan terhadap motivasi intrinsik dan ekstrinsik siswa. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian tentang pengaruh sarana dan prasarana belajar di sekolah terhadap motivasi belajar siswa memberikan hasil bahwa sarana di sekolah yang berupa sarana fisik seperti: ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas untuk belajar, ruang perpustakaan, ruang yang berupa lahan terbuka seperti halaman sekolah dapat ditemukan oleh peneliti di SD Muhammadiyah 1 Program Khusus (SDMPK) Wonogiri. Hasil penelitian tentang pengaruh sarana dan prasarana tersebut terhadap motivasi siswa menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang dapat ditemukan di SD Muhammadiyah 1 Program Khusus (SDMPK) Wonogiri memiliki kategori sarana dan prasarana yang kuat dalam pandangan siswa sekolah tersebut. Hal tersebut diketahui dari hasil pengumpulan data tentang tanggapan mereka terhadap sarana dan prasarana yang ada di sekolah dengan hasil sebanyak 110 siswa (34,92%) menyatakan sangat setuju, artinya secara
9
keseluruhan tanggapan siswa terhadap sarana dan prasarana sekolah tergolong kuat (77,26%). Sedangkan hasil penelitian tentang motivasi belajar siswa yang terdiri dari motivasi belajar intrinsik, motivasi belajar ekstrinsik dan gabungan keduanya menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa di SD Muhammadiyah 1 Program Khusus (SDMPK) Wonogiri memiliki motivasi belajar yang tergolong kuat. Hal ini terbukti dari hasil pengumpulan data tentang motivasi belajar pada motivasi belajar intrinsik tergolong kuat (72,76%), pada motivasi belajar ekstrinsik tergolong kuat (75,81%), dan pada motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik tergolong kuat (74,29%). Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Dalam hal ini pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik siswa. Seperti diketahui bahwa sarana merupakan peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar, mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar-mengajar. Sebagaimana hasil penelitian Keller (2008)
yang meneliti tentang
prinsip-prinsip utama motivasi untuk belajar dan mempelajari teknologi elearning pada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi utama prinsip-prinsip pembelajaran e-learining pada siswa dikarakteristikasi oleh sistem yang ada. Ini merupakan penelitian dari jurnal asing, dimana karakteristik sistem yang dimaksud meliputi sarana dan prasarana pendidikan yang ada. Jadi dapat dimengerti bahwa karateristik sistem yaitu sarana dan prasarana dapat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Nurubay (2008) dalam penelitiannya tentang pengaruh pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan terhadap motivasi belajar siswa di SMP Dua Mei Ciputat, menunjukkan bahwa pemanfaatan sarana dan prasarana ada kaitannya dengan motivasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara sarana dan prasarana belajar di sekolah dengan motivasi belajar siswa. Penelitian oleh Watono (2008),
10
menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan sarana dan prasarana belajar dengan motivasi belajar siswa terhadap peningkatan nilai prestasi belajarnya dengan koefisien korelasi sebesar 0,470 dan koefisien determinasi sebesar 0,165 artinya sebesar 16,5% prestasi belajar siswa dikarenakan pemanfaatan sarana dan prasarana belajar yang baik. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sarana dan sarana dan pengelolaannya guna meningkatkan motivasi siswa dalam belajar sangat diperlukan. Karena sesuai hasil penelitian yang didukung oleh penelitian sebelumnya diketahui bahwa sarana prasarana yang berupa fasilitas baik itu fasilitas fisik maupun non fisik berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Mulyasa, E. 2010. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyasa, E. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Impelementasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nurubay Siti. 2008. Pengaruh Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMP Dua Mei Ciputat. Skripsi (Publikasi), Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Sabri, Alisuf, M. 2008. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya. Sardiman AM. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar, Jakarta: Rajawali Press. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Watono. 2008. Hubungan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar dan Motivasi dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Penjasorkes Kelas 8 Siswa SMP Negeri Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Tesis (Publikasi), PPS UNS Surakrata.
11