1
ANALISA PENGGUNAAN SMARTPHONE DALAM PERTEMANAN DI SEKOLAH KELAS X DI SMA NEGERI 4 PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
OLEH FAZRIAN NOOR NPM.10.21.11930
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING DESEMBER 2014
2
i
3
ABSTRAK Fazrian Noor. 2014. Analisa Penggunaan Smartphone dalam Pertemanan di Sekolah Kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Pembimbing (I) Drs.H. Sunaryo, AI.M.Pd, (II) Dina Fariza, TS, M.Psi. Kata Kunci : Smartphone, pertemanan di sekolah. Penelitian ini bertujuan ingin menganalisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun pelajaran 2013/2014. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 4 Palangka Raya yang terdiri dari 10 kelas. Sampel penelitian peserta didik kelas X SMA Negeri 4 Palangka Raya yang berjumlah 182 orang. Instrument yang digunakan berupa kuisioner/angket. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus persentase, Hasil penelitian ini adalah (1) dampak positif Smartphone adalah a) tidak mengaktifkan Smartphone saat pembelajaran berlangsung, b) memanfaatkan Smartphone untuk belajar kelompok, c) memanfaatkan fitur situs jejaring sosial untuk berkomunikasi dengan teman, d) memanfaatkan Smartphone untuk melakukan kegiatan bersama teman-teman seperti belajar kelompok, e) menyapa teman walaupun sedang memainkan Smartphone, f) orang tua selalu mengecek Smartphone. g melakukan kegiatan bersama dengan teman yang tidak menggunakan Smartphone (2) dampak negatif smartphone adalah a) membawa Smartphone ke sekolah, b) lupa waktu belajar akibat Smartphone, c) menyampaikan isi hati dengan mengupdate status di jejaring sosial menggunakan Smartphone, d) memainkan Smartphone bila sedang berkumpul bersama temanteman, e) ditegur teman bila sedang asik memainkan Smartphone, f) ditegur orang tua saat melihat belajar sambil memainkan Smartphone, g) meminta uang kepada orang tua untuk membeli paket Smartphone, h) kehabisan uang saku karena membeli paket Smartphone i) membeli paket Smartphone yang paling mahal/full service, j) hanya menggunakan fitur Blackberry Messenger untuk memberi informasi, k) kurang percaya diri bila tidak membawa Smartphone, (3) dampak netral Smartphone, a) begadang karena Smartphone, b) terbangun dari tidur pada malam hari karena Smartphone, c) Smartphone membuat sibuk sendiri daripada melakukan kegiatan bersama dengan teman, d) menambah teman yang tidak di kenal melalui Blackberry Messenger, e) membeli Smartphone merk terbaru mengikuti teman.
ii
4
ABSTRACT Fazrian Noor. 2014. Analysis of Smartphone Usage in Friendship School Class X in SMAN 4 Palangkaraya 2013/2014 academic year, the Faculty of Education, University of Muhammadiyah Palangkaraya, Advisors (I) Drs.H. Sunaryo, AI.M.Pd, (II) Dina Fariza, TS, M.Psi. This study is intended to analyze the use of smartphones in friendship at school class X in SMAN 4 Palangkaraya academic year 2013/2014, This research method using quantitative descriptive method. The population in this study were all students of class X SMAN 4 Palangkaraya which consists of 10 classes. The research sample of students of class X SMAN 4 Palangkaraya, amounting to 182 people. Instrument used a questionnaire / questionnaire. Analysis of the data used in this study using a percentage formula, The results of this study were (1) a positive impact Smartphone is a) not enable Smartphone when learning takes place, b) utilizing Smartphones to study group, c) utilize the features of social networking sites to communicate with friends, d) utilizing Smartphones to do activities with friends friends such as learning groups, e) greet friends despite being played Smartphone, f) parents always check Smartphone. g undertake joint activities with friends who do not use the Smartphone (2) the negative impact of smartphones is a) bring the Smartphone to school, b) forget the time to learn as a result of the Smartphone, c) deliver heart's content with the update status on social networks using a Smartphone, d) plays Smartphone when you are hanging out with friends, e) reprimanded a friend when she was cool to play Smartphones, f) reprimanded parents at the sight of learning while playing a Smartphone, g) requesting money to parents to buy a package Smartphone, h) ran out of pocket money for buying a smartphone package, i) bought the most expensive Smartphone package / full service, j) only use the features of Blackberry Messenger to provide information, k) lack confidence when it does not carry the Smartphone, (3) neutral impact Smartphone, a) stay up for Smartphone, b) awakened from sleep at night because of the Smartphone, c) Smartphones make yourself busy than doing activities together with friends, d) add friends who are not in the know via Blackberry Messenger, e) buy the latest smartphone brands follow friends. Keywords: Smartphone, friendships at school.
iii
5
DENGAN RASA SYUKUR YANG MENDALAM SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA :
>> Bapak , Ibu, Kakak saya dan Almarhum Adik saya (Tarmiji, Normalawati, Siti Sarah, Rabiatun dan Muhammad Ade Rifky) kalian semua adalah penyemangat hingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini. >> Teman-teman seangkatan saya, kaka tingkat maupun adik-adik tingkat saya sefakultas maupun teman-teman dari universitas lain yang telah memberi masukan dan arahan. Terimakasih atas segala bantuan baik materi dan spiritualnya yang telah mengisi harihari kuliah maupun hari-hari begadang hingga pada akhirnya terselesaikan skripsi saya ini. THANKS Senyum selalu kepada kalian semua ENJOY YOUR LIFE
Akhir kata Diriku tiada apa-apa tanpa mereka Syukurku pada Mu, ALLAH SWT…
iv
6
v
7
vi
8
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat taufik-Nya kepada peneliti sehingga skripsi dengan judul “Analisa Penggunaan Smartphone Dalam Pertemanan di Sekolah Kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014”. Dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan, bimbingan dan motivasi selama peneliti menyusun skripsi ini. Oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat : 1. Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan beserta staf atas segala kebijakasanaan, perhatian dan dorongan sehingga peneliti selesai studi. 2. Drs. H. Sunaryo, AI.M.Pd, dan Dina Fariza, TS, M.Psi selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu mengarahkan, membimbing dan memberikan dorongan sampai skripsi ini selesai. 3. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palangka Raya, Kepala Sekolah, Guru-guru beserta Peserta Didik SMA Negeri 4 Palangka Raya yang telah membantu kelancaran selama penelitian. 4. Teman-teman Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dan berbagai pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu atas dukungan moril sehingga Peneliti selesai studi. Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa, dan semoga karya ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, Amin.
Palangka Raya,
Desember 2014
FAZRIAN NOOR
vii
9
DAFTAR ISI Halaman PERYATAAN .................................................................................................... i ABSTRAK ........................................................................................................ ii ABSTRACK ...................................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ v LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... vi KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... viii DAFTAR TABEL .............................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi BAB I
PENDAHULUAN A. Latar belakang................................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 4 C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 4 D. Rumusan Masalah ......................................................................... 5 E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5 F. Kegunaan Penelitian....................................................................... 5
BAB II
KAJIAN TEORI A. Analisi Teoritis .............................................................................. 8 1. Smartphone ............................................................................. 8 a. Pengertian Smartphone ..................................................... 10 b. Sistem Operasi dan Jenis Smartphone .............................. 10 c. Pengguna Smartphone ...................................................... 10 d. Pengaruh Penggunaan Smartphone .................................. 11 e. Pengguna Smartphone di Kalangan Pelajar ....................... 13 2. Pertemanan............................................................................. 15 a. Pengertian Pertemanan ..................................................... 15 b. Fungsi Pertemanan ........................................................... 17 c. Pertemanan Sebaya Peserta Didik ..................................... 18 d. Pengaruh Smartphone Terhadap Pertemanan di Sekolah ... 20 B. Hasil Penelitian Yang Relevan ..................................................... 23 C. Kerangka Berpikir ........................................................................ 24 D. Hipotesis Penelitian...................................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian................................................... …..26 B. Metode Penelitian ......................................................................... 26 C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 27 D. Variabel Penelitian dan definisi operasional ................................. 31 E. Teknik Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian ..................... 33 F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 39
viii
10
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................ 40 B. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 52 BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. 59 B. Saran ........................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN
ix
11
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Pelelitian ................................................ 26 Tabel 2. Populasi Penelitian ............................................................................... 28 Tabel 3 Estimasi Ukuran Sampel Krejcie-Morgan ............................................. 30 Tabel 4 Sampel Penelitian .................................................................................. 31 Tabel 5. Pedoman Skoring ................................................................................. 34 Tabel 6. Kisi-Kisi Angket .................................................................................. 35 Tabel 7. Penilaian Skor Uji Validitas Isi............................................................. 37 Tabel 8. Kriteria Penilaian Hasil Pengolahan Data ............................................. 39 Tabel 9. Hasil Persentase Angket .................................................................. 40-52
x
12
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Skor Angket (Uji Validitas dan Reliabilitas) ........................................ Lampiran 1 Korelasi Angket .................................................................................. Lampiran 2. Hasil Uji Validitas menggunakan SPSS ............................................ Lampiran 3-4 Hasil Uji Reliabilitas menggunakan SPSS............................................ Lampiran 5 Tabel Nilai r Product Moment.............................................................. Lampiran 6 Soal Angket ...................................................................................... Lampiran 7-9 Surat Permohonan Uji Validitas Instrumen ........................................ Lampiran 10 Lembar Penilaian Uji Validitas .................................................... Lampiran 11-13 Surat Ijin Uji Validitas Isi Angket ...................................................... Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian Dari UMP Palangka Raya ................................... Lampiran15 Surat Ijin Penelitian Dari Dinas, Pemuda dan Olah Raga.................... Lampiran 16 Surat Keterangan Selesai Penelitian Dari SMA Negeri 4 .................... Lampiran 17 Kartu Pembimbingan Skripsi ............................................................. Lampiran 18 Foto – Foto Dukumentasi .............................................................. Lampiran 19-20
xi
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia dan sangat dibutuhkan untuk memperoleh atau memberi informasi dari dan atau kepada orang lain. Kebutuhan untuk mendapatkan informasi semakin meningkat sehingga manusia membutuhkan alat perantara dalam melakukan komonikasi yang dapat digunakan kapanpun dan dimananpun mereka berada. Fenomena yang belakangan ini mulai menarik terkait dengan penggunaan Handphone adalah dengan inovasi dari beberapa perusahaan-perusahaan besar untuk melahirkan sebuah Handphone yang Smart. Smartphone (telepon cerdas) yang dianggap dapat mengerti kebutuhan-kebutuhan manusia. Dewasa ini banyak remaja di lingkungan peserta didik sudah hampir semua memiliki Smartphone. Termasuk juga pelajar SMA. Handphone yang digunakan tidak hanya untuk berkomunikasi atau Short Message Service (SMS) saja, tetapi juga sudah meluas hingga penggunaan media sosial pada kalangan peserta didik. Menurut Istiyanto (2013: 1) menyatakan bahwa “Saat ini kita telah memasuki masa interaksi antara manusia dengan komputer bersifat natural atau biasa disebut ubicomp yang didukung beberapa faktor. Pertama, dukungan ketersediaan jaringan infrasruktur nirkabel dengan cakupan yang luas unuk komunikasi data atau komunikasi audio dan video digital. Kedua, teknologi mikroprosesor yang semakin canggih. Ketiga faktor gaya hidup
1
2
pengguna yang sekarang ini mulai bergantung pada perangkat mobile sebagai alat komunikasi di social network, akses layanan e-mail, chatting, atau telekonferensi”. Para peserta didik cenderung menggunakan
Smartphone
karena
banyak alasan, seperti hanya ingin mengikuti trend, atau untuk menjadi lebih aktif di media sosial ( facebook, twitter, blackberry messenger, dll.). Dengan menggunakan Smartphone, para peserta didik dapat aktif di media sosial dengan mudah karena Smartphone memiliki banyak fitur yang memfasilitasi para penggunanya untuk terhubung dengan internet dengan lebih mudah kapan saja dan di mana saja. Smartphone adalah telepon yang memiliki kemampuan seperti komputer, biasanya memiliki layar yang besar dan sistem operasinya mampu menjalankan
tujuan aplikasi-aplikasi yang
telah disiapkan oleh system operasi yang tertanam pada smartphone tersebut. Seperti halnya dengan peserta didik khususnya di SMA Negeri 4 Palangka Raya yang kebanyakan menggunakan Smartphone Blackberry. Fitur yang menarik yang ada pada Blackberry ini lah yang membuat kebanyakan peserta didik memakai Blackberry ini. Smartphone ini seperti halnya perangkat yang ada di komputer yang dapat kita akses atau kita gunakan kapan saja dan dimana saja tanpa harus menggunakan laptop atau komputer. Akhirnya secara tidak sadar, sebagian peserta didik tersebut mundur beberapa langkah dari komunitas sosial di lingkungan tempat mereka berada. Mereka mulai tidak peduli dengan lingkungan sekitar mereka saat mereka sedang asyik dengan Smartphone.
3
Penggunaan Smartphone yang semakin berkembang di kalangan peserta didik ini menimbulkan berbagai macam perubahan sikap dan perilaku terlebih fitur yang banyak disukai dikalangan remaja saat ini yaitu fitur Blackberry Messenger (BBM) yang sudah bisa di download disebagian Smartphone, dengan fasilitas BBM ini maka pengguna dapat mengirim pesan singkat, mengirim gambar dan data melakukan percakapan secara berkelompok atau conference (konferensi) serta mengirimkan pesan suara maupun mengirimkan lokasi dimana kita berada. Peserta didik lebih memilih untuk berkomunikasi dengan teman-teman yang berada di dalam satu BBM dengannya daripada berkomunikasi dengan teman yang ada disebelahnya, terkadang peserta didik juga merasa gengsi apabila belum memiliki Smartphone dan akan merasa minder bila tidak memiliki Smartphone. Beberapa peserta didik berpendapat bahwa BBM ini “menjadikan teman yang jauh menjadi dekat dan teman yang dekat menjadi jauh”. Bahkan ada beberapa peserta didik yang beranggapan bahwa Smartphone bisa membuat seseorang menjadi sombong pemakai Smartphone cenderung menjauh dari teman yang tidak mempunyai Handphone dengan merk yang sama dikarenakan fitur BBM yang dimiliki oleh Smartphone pengguna Smartphone lebih suka menggunakan fitur tersebut dibanding SMS dan akhirnya cenderung tidak pernah membalas SMS dari pengguna Handphone merk lain yang tidak memiliki fitur tersebut dan apabila ditanyakan alasan pengguna Smartphone akan selalu
4
beralasan tidak mempunyai pulsa dikarenakan habis membeli paket data Smartphone yang memang lumayan mahal. Banyaknya pengguna Smartphone dikalangan peserta didik di SMA Negeri 4 Palangka Raya, peneliti sengaja mengambil sampel di kelas X yang terdiri dari 11 kelas karena dikelas X ini terdapat banyak siswa yang menggunakan Smartphone. Hal inilah yang menjadikan peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisa Penggunaan Smartphone Dalam Pertemanan di Sekolah Kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang dan observasi dilapangan maka dapat diidentifikasikan berbagai masalah, yaitu sebgai berikut: 1. Pengguna Smartphone mulai tidak peduli dengan lingkungan sekitar mereka saat mereka sedang asyik dengan Smartphone. 2. Peserta didik lebih memilih untuk berkomunikasi dengan teman-teman yang berada di dalam satu BBM dengannya daripada berkomunikasi dengan teman yang ada disebelahnya secara langsung. 3. Merasa gengsi dan minder dalam bergaul apabila tidak menggunakan Smartphone. 4. Pengguna Smartphone lebih suka menggunakan fitur BBM dan akhirnya cenderung tidak pernah membalas SMS dari pengguna Handphone merk lain yang tidak memiliki fitur tersebut.
5
C. Pembatasan Masalah Dengan mempertimbangkan segi ketajaman masalah dari beberapa masalah pengaruh Smartphone bagi peserta didik dan agar supaya permasalahan dan pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka penelitian ini memberikan batasan pada masalah yaitu Analisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan disekolah pada peserta didik kelas X di SMA Negeri 4 Palangkara Raya. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pada pembatasan masalah yang ada, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana penggunaan Smartphone dalam pertemanan disekolah pada peserta didik kelas X di SMAN Negeri 4 Palangka Raya tahun pelajaran 2013/2014 ? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian pada skripsi ini adalah untuk mengetahui penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah kelas X di SMA Negeri 4 Palangkaraya Tahun pelajaran 2013/2014. F. Kegunaan Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang bagaimana penggunaan Smartphone yang seharus nya digunakan dan dimanfaatkan agar bisa berpengaruh positif bagi penggunanya
6
terutama untuk fitur – fitur canggih yang sudah dimiliki oleh Smartphone pada saat ini b. Dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi peneliti yang ingin mengadakan peneilitian dengan tema yang sama dimasa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peserta didik diharapkan berguna bagi para peserta didik yang menggunakan Smartphone dalam kelompok pertemanan disekolah manapun. b. Bagi guru dan orang tua diharapkan dapat menambah kepedulian orang tua ataupun guru–guru dalam mengawasi pergaulan peserta didik serta perkembangan teknologi yang terus berkembang pada saat ini. c. Bagi Guru BK diharapkan memberikan arahan terhadap peserta didik pengguna Smartphone untuk menginformasikan dampak yang positif dan negatif dari penggunaan Smartphone tersebut. d. Bagi sekolah hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan terhadap pihak sekolah maupun lembaga pendidikan lainnya mengenai perilaku pengguna Smartphone dikalangan peserta didik sehingga dapat
lebih
mengarahkan
serta
mengontrol
dalam
pengguna
Smartphone khususnya berkaitan dengan dampak negatif yang timbul dari pengguna alat tersebut.
7
BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Teoretis 1. Smartphone a. Pengertian Smartphone Mungkin sebagian besar sudah tau apa itu Smartphone karena benda ini sudah tidak asing lagi Smartphone merupakan alat komonikasi sama dengan Handphone pada umumnya akan tetapi Smartphone memiliki banyak keunggulan dibanding Handphone biasa karena sesuai nama nya Smartphone (ponsel cerdas) jenis Handphone ini memiliki kemampuan yang hampir sebanding dengan program yang terdapat pada sebuah komputer. Menurut Istiyanto (2013: 1) menyatakan bahwa “Smartphone (ponsel cerdas) merupakan salah satu wujud realisasi ubiquitous computing (ubicomp) di mana teknologi tersebut memungkinkan proses komputasi dapat terintegrasi dengan berbagai aktifitas keseharian manusia dengan jangkauannya yang tidak dibatasi dalam suatu wilayah atau suatu scope area”. Sejalan dengan pendapat di atas menurut Wikipedia “Telepon cerdas (smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon cerdas. Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan
7
8
standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, telepon cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik sebagaimana jadi maupun dihubung keluar) dan penyambung VGA. Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon. Sedangkan menurut David Wood, wakil Presiden Eksekutif PT Symbian OS, “Telepon pintar dapat dibedakan dengan telepon genggam biasa dengan dua cara fundamental: bagaimanan mereka dibuat dan apa yang bisa mereka lakukan. Smartphone berdasarkan
fungsinya dapat diklasifikasikan
menjadi lebih dari lima fungsi utama, pertama Smartphone adalah sebagai pembantu tugas kantor sehari-hari, kedua Smartphone adalah peragkat untuk viewer, editing, pembuat file atau dokumen dalam format Word, TXT, dan PDF, ketiga Smartphone adalah berfungsi sebagai media untuk melakukan Push E-Mail secara cepat, keempat ponsel cerdas adalah berfungsi sebagai perangkat teknologi hiburan, Smartphone
juga berfungsi sebagai perangkat untuk mengakses
internet dengan jaringan 3G, HSDPA, plus Wi-Fidan terakhir atau yang keenam Smartphone
adalah saat ini lebih banyak berfungsi
sebagai pengganti PC Dekstop atau Komputer. Smartphone dari segi manfaatnya terbagi atas dua yaitu Hardware dan Software. Dari segi Hardware Smartphone adalah perangkat yang memiliki hardware dan
9
software yang lebih baik berdasarkan definisi, Hardware bermanfaaat sebagai penunjang kerja Smartphone itusendiri ketika digunakan untuk berbagai macam kebutuhan oleh penggunanya. Dari segi software ponsel pintar Smartphone adalah perangkat teknologi modern yang sudah diketahui dapat menjalankan software dengan lebih baik bahkan software dari pihak ketiga. Manfaat utama dari kemampuan menjalankan software ini tentu adalah sebagai pembeda Smartphone dari ponsel biasa. Dan contoh manfaat Smartphone dari sisi software adalah tersedianya layanan akses data. Layanan ini dapat dimanfaatkan oleh setiap Smartphone untuk memungkinkan penggunanya terhubung dengan konektivitas internet setiap saat dimanapun mereka berada. Layanan akses data pada Smartphone adalah bermanfaat untuk keperluan browsing, Email, Chatting, hingga posting. Contoh berikutnya manfaat dari segi banyaknya aplikasi yang tersedia pada sebuah Smartphone. Smartphone adalah perangkat yang bukan hanya sekedar digunakan untuk melakukan sms, menerima dan menjawab panggilan saja, hadirnya pusat aplikasi pada setiap Smartphone kini dapat dimanfaatkan sebgai pendukung bisnis , sarana belajar dan sarana hiburan atau game. Jadi Smartphone (telepon cerdas) adalah handphone yang sudah memiliki kemampuan seperti komputer dengan kemampuan yang selalu terhubung dengan penyedia aplikasi.
10
b. Sistem Operasi dan Jenis Handpone Smartphone Seperti yang sudah kita ketahui sebuah Handphone yang cerdas pastilah memiliki sistem operasi banyak tentunya untuk menjalalankan program pada handphone tersebut. Menurut Istiyanto (2013: 3) Beberapa perusahaan yang menanamkan sistem operasi pada Smartphone diantaranya: Apple Inc. dengan produk luaran terbarunya Iphone 4 membenamkan system operasi IOS 4. Nokia sebagai pengembang system operasi Symbian S40, S60, dan MeeGo unuk sejumlah tipe ponsel . Google sebagai pengembang Windows Mobile 7 dalam ponsel Samsung Omnia 7. Samsung secara mandiri juga mengembangkan system operasi Bada yang digunakan pada ponsel Samsung Wave. Menurut Wikipedia Sistem operasi yang dapat ditemukan di telepon pintar adalah Symbian OS, iOS, RIM BlackBerry, Windows Mobile, Linux, Palm, WebOS dan Android. Android dan WebOS dibuat oleh Linux, dan iOS dibuat oleh BSD dan sistem operasi NeXTSTEP berhubungan dengan Unix. Jadi dapat diketahui bahwa setiap Smartphone memiliki sistem operasi sesuai dengan perusahaan yang membenamkan system operasi pada jenis handphone tersebut diantaranya jenis Smartphone yang juga sering kita jumpai adalah adalah Iphone, Nokia, Samsung, dan Blackberry yang merupakan jenis Smartphone c.
Pengguna Smartphone Menurut B. Santoso (2009: 2) menyatakan bahwa Banyak nya keutungan non teknis yang bisa dibantah, mulai dari kemudahan pemakaian, pernyataan status sosial, akses cepat, hingga penghematan biaya mengganti SMS dengan chatting. Akan tetapi itu semua relatif, tergantung penilaian subjektif setiap pengguna. Menurut Okthi Faradhilla Husin dalam skripsi “Gaya Hidup Pengguna Blackberry Pada Palajar SMAN 1 Bangkalan tahun 2013 menyatakan bahwa
11
a. Kepemilikan Barang-barang bermerk tentu saja digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan prestise dalam masyarakat sekitarnya, seperti pelajar memiliki barang bermerk seperti memiliki Handphone Blackberry, bisa dinilai oleh pelajar lainnya kalau mereka termasuk pelajar yang mampu, atau pelajar elit. Pemilikan Handphone Blackberry ini merupakan bentuk tanda yang paling mudah dilihat oleh pelajar lainnya, yang bisa disebut pelajar ini kaya atau mewah. Maka tidak heran apabila pelajar yang kehidupannya selalu mewah, dan mereka memiliki barang-barang bermerk seperti handphone Blackberry ini salah satunya, mereka memiliki status yang terpandang dan membedakannya dari orang lain disekitarya. Mereka yang memiliki status terpandang diantara pelajar lainnya, juga memiliki dampak. Motivasi memiliki barangbarang bermerk yang sebagai tanda kekayaan pada kalangan pelajar tersebut adalah suatu kebanggaan tersendiri, tetapi disamping lain mereka dipandang sebagai pelajar yang memiliki sifat sombong oleh pelajar lainnya yang memandang mereka. b. Gaya hidup juga dihubungkan dengan status kelas sosial, simbolisasi dalam konsumsi masyarakat saat ini mengkonstruksi identitasnya, sehingga gaya hidup bisa mencitrakan keberadaan seseorang pada suatu status sosial tertentu. Dengan mereka berinteraksi antar pelajar satu dengan pelajar lainnya, berarti mereka termasuk makhluk sosial yang bisa menyesuaikan dirinya pada lingkungan sosial, seperti halnya mengikuti komunitas atau kelompok sosial. Mereka bisa bergabung dengan komunitas atau kelompok sosial manapun seperti komunitas kalangan atas, yang akhirnya berdampak pada dirinya sendiri yaitu terjerumus pada pergaulan bebas. Jadi dapat disimpulkan bahwa alasan utama menggunakan Smartphone
adalah
selain
untuk
mengikuti
perkembangan
teknologi kemudahan yang di berikan oleh fitur serta aplikasi yang ada di dalam Smartphone juga menjadi alasan banyak nya ponsel cerdas ini digunakan. d. Pengaruh Penggunaan Smartphone Penggunaan sebuah Smartphone memang memilki pengaruh positif selain untuk sebuah alat komonikasi seperti halnya Handphone
12
pada umumnya Smartphone juga membantu kita untuk bisa selalu terhubung dengan baik dengan teman-teman serta kerabat dekat kita akan tetapi Handpone juga bisa memiliki pengaruh yang negatif apabila salah digunakan terlebih lagi dengan fasilitas serta fitur canggih Handphone masa kini yaitu yang biasa disebut dengan Smartphone. Menurut Istiyanto (2013: 1) Komonikasi digital nirkabel sudah sangat dibutuhkan pada berbagai bidang, seperti edukasi, bisnis, hiburan, kesehatan atau keamanan. Sehingga ketersediaan perangkat mobile yang dapat mendukung aktivitas pengguna diberbagai lingkungan dengan fleksibilitas tinggi, perangkat yang lebih praktis dan mudah dalam penggunaan. Kebutuhan merupakan
hal
yang utama
sangat
tinggi
menyebabkan
dan
kemudahan
pengaruh
kuat
akses untuk
menggunakan Smartphone akan tetapi Smartphone juga memiliki pengaruh negatif bagi penggunanya terutama apabila dipakai secara berlebihan contohnya Smartphone Blackberry menurut B. Santoso (2009: 7) “Nama Blackberry sempat diartikan menjadi CrackBerry (crack berarati kokain) karena perangkat ini membuat penggunanya kecanduan, Crakberry berasal dari kata crack yang berarti kokain dan kata Blackberry. Kemdahan yang dihadirkan dalam mengakses email dan pesan instan membuat para pengguna seringkali tak bisa lepas dari Blackberry. Efek yang dihasilkan membuat para pennguna tampak seperti orang yang kecanduan dengan Blackberry”.
13
e. Pengaruh Penggunaan Smartphone Dikalangan Pelajar Penggunaan Smartphone saat ini bukan hanya sekedar kebutuhan yang diperlukan saja saat ini Smartphone bahkan anak kecil yang belum semestinya menggunakan Handphone tersebut sudah banyak yang memiliki ponsel cerdas tersebut jadi saat ini sebuah Handphone bukan hanya untuk keperluan saja akan tetapi sudah menjadi gaya hidup Menurut B. Santoso (2009: 1-2) menyatakan bahwa “Mulai dari pebisnis, pejabat, selebritas sampai dengan siswa SMU, tampaknya sudah atau ingin memiliki Blackberry dengan alasan berbeda, tidak peduli itu sesuai kebutuhan atau tidak”. Seiring berjalannya globalisasi, bisa dibilang sebagian besar remaja sudah menggunakan Smartphone. Mereka mendapatkan banyak manfaat, dapat menghubungi teman lebih mudah,mengakses akun jejaring sosial atau blog mereka langsung ditangan mereka sendiri, mencari bahan pelajaran dari situs-situs diinternet tanpa harus merasa kurang nyaman atau terlihat kecil. Hingga saat ini, Smartphone masih menjadi trend para remaja di Indonesia, tak terkecuali dilingkungan sekitar kita. Bahkan, ada yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan gadget mahal ini, seperti memaksa orang tuanya, mencuri, dll. Trend ponsel pintar ini memang telahmenguasai pikiran para pelajar dan mahasiswa di Indonesia bahwa “Tidak ada Smartphone, tidak gaul”, seperti itulah kira-kira.Namun, sebenarnya para pelajar dan mahasiswa ini tidak perlu mengggunakan smartphone :
14
1. Banyak fitur yang tidak cocok bagi pelajar. Sebenarnya, smartphone lebih cocok untuk pebisnis dengan aktifitas padat sehingga memerlukan sebuah gadget yang lebih mengutamakan konektifitas online dengan kliennya. 2. Melatih pelajar untuk boros. Tarif berlangganan yang disediakan provider untuk smartphone cukup mahal padahal fitur-fitur yang digunakan hanya untuk berkonektifitas dengan teman-temannya saja. Ini sungguh tindakan pemborosan, dan mengajarkan bahwa pemborosan uang untuk hal yang sebenarnya tidak perlu. 3. Filter diri pelajar masih labil untuk perkembangan teknologi sekelas smartphone. Kemudahan akses online yang disajikan di ponsel ini menyebabkan pergaulan online dan akses online pelajar yang menggunakannya semakin tidak terkendali. Mereka selalu ingin tahu danmencoba. Salah jalan, para pelajar ini akan terjebak dalam pergaulan bebas, penculikan, dantindak kejahatan lainnya. Ya, inilah sebuah kehebatan sebuah trend , hal yang sebenarnya tidak perlu seolah-olah menjadi sebuah keperluan yang sangat penting dari hal apapun. Lalu memang apa sebenarnya yang menarik dari ponsel Smartphone ini bagi pelajar ternyata penggunaan Smartphone di kalangan pelajar hanya sekedar gengsi dan soal PIN BBM saja, bukan karena memang mereka membutuhkannya.
15
Jadi dapat dsimpulkan bahwa Smartphone di kalangan pelajar bukanlah hal yang asing lagi, semua sudah mengenal apa itu Smartphone walaupun tidak semua pelajar bisa memilikinya karena harganya yang cukup mahal. Memang rata-rata Smartphone digunakan oleh orang dewasa yang sibuk dengan segala urusan dan pekerjaannya dan mereka sangat membutuhkan Smartphone, tapi tidak ada salahnya juga bila para pelajar diberi kepercayaan untuk memegang
gadget
ini,
buat saya
itu
merupakan
sebuah
keistimewaan untuk remaja. 2. Pertemanan a. Pengertian Pertemanan Dalam kehidupan ini pasti kebutuhan akan teman sangatlah penting karena teman merupakan relasi yang memiliki peran yang sangat penting untuk kita dapat bersama-sama melakukan suatu hal, misalnya dalam bermain sewaktu kecil kita memerlukan teman untuk bermain hal itu tidak mungkin kita lakukan dengan seorang diri karena kurang menyenangkan kita sering bermain dengan orang tua kita atau dengan teman yang seumuran dengan kita untuk belajar berinteraksi satu sama lain. Menurut Desmita, (2012: 227) “karakteristik lain dari pola hubungan anak usia sekolah adalah munculnya keinginan untuk menjalin hubungan pertemanan yang lebih akrab atau yang dalam kajian psikologi perkembangan disebut dengan istilah (persahabatan)”.
16
McDevitt dan Ormrod (2002), mendefinisikan friendship sebagai: “peer relationship that is voluntary and recipro and includes shared routines and customs.” Jadi, persahabatan lebih dari sekedar pertemanan biasa. Menurut MCDevitt dan Ormrod (2002), setidak nya terdapat tiga kualitas yang membedakan persahabatan dengan bentuk hubungan teman sebaya lainnya, yaitu: 1. They are voluntary relationship (adanya hubungan yang dibangun atas dasar suka rela) 2. They are powered by shared routines and customs (hubungan persahabatan dibangun atas dasar kesamaan kebiasaan). 3. They are reciprocal relationship (persahabatan dibangun atas dsar hubungan timbal balik). Menurut Santrock, (2007: 68) menyatakan bahwa, Sahabat (friends) adalah sekumpulan kawan yang terlibat dalam kebersamaan, saling mendukung, dan memiliki keakraban (intimasi). Dengan demikian relasi yang terjalin dengan kawan-kawan akan terasa lebih dekat dan terlibat dibandingkan relasi yang terjalin dengan kelompok sebaya. Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pertemanan dan persahabatan memiliki makna dan fungsi yang sama yaitu memungkinkan anak-anak memiliki pasangan bermain yang dikenal, seseorang yang bersedia meluangkan waktu bersama mereka dan bergabung dalam aktivitas kerja sama akan tetapi kualitas persahabatan
lebih dari sekedar pertemanan biasa karena istilah
persahabatan menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan,
penghargaan,
perbandingan sosial, dan relasi.
dukungan
fisik,
dukungan
ego,
17
b. Fungsi Pertemanan Pertemanan merupakan hal yang sangat penting dari kita lahir hingga menjadi dewasa teman merupakan sosok yang sangat penting, karena pada umum nya manusia saling membutuhkan satu sama lain karena itu peran teman sangatlah dibutuhkan bukan hanya untuk bermain bersama akan tetapi juga untuk saling berbagi saling membantu serta saling mengasihi satu sama lain. Menurut Santrock (2007: 220-221), pertemanan memiliki enam fungsi (Gotman & Parker, 1987): 1. Persahabatan (companhionship). Dengan pertemanan, anak-anak menemukan seorang mitra yang familiar, seseorang yang mau menghabiskan waktu dengan mereka dan bergabung dam aktivitas kolaboratif. 2. Stimulasi. Dengan pertemanan, anak-anak mendapatkan informasi yang menarik, kesenangan, dan hiburan. 3. Dukungan fisik. Dalam pertemanan, terdapat sumber daya dan bantuan. 4. Dukungan Ego. Dalam pertemanan, terdapat harapan akan dukungan, semangat, dan umpan balikyang membantu anak-anak memelihara kesan diri mereka sendiri sebagai individu yang kompeten, menarik, dan pantas ditemani. 5. Perbandingan social. Pertemanan menyediakan informasi tentang posisi anak-anak terhadap orang lain dan apakah anak-anak tersebut berlaku baik. 6. Keintiman/afeksi. Dalam pertemanan, anak-anak mengalami hubungan yang hangat, dekat, dan saling memercaya dengan individu lain, yaitu hubungan yang melibatkan keterbukaan diri. Sementara itu menurut Hurlock (2011: 288) menyatakan bahwa, Kebuhan akan teman sudah tampak diawal kehidupan ketika bayi berhenti menangis bila seseorang mendatanginya. Pada saat bayi bertambah dewasa, kebutuhan akan teman meningkat. Anak-anak membutuhkan teman tidak hanya untuk kepuasan pribadi tetapi juga untuk memperoleh pengalaman belajar. Dari kebersamaan dengan orang lain, anak belajar tentang apa yang dianggap sebagai perilaku yang dapat diterima dan apa yang dianggap sebagai perilaku yang
18
tidak dapat diterima dan apa yang dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat diterima oleh kelompok. Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi pertemanan adalah sebagai tahap awal untuk menjalin sebuah relasi dan akan terciptanya hubungan kebersamaan, saling mendukung dan saling belajar baik dan buruk suatu perilaku satu sama lain. c. Pertemanan Sebaya Peserta Didik Menurut Santrock (2012: 304) menyatakan bahwa “Ketika anakanak semakin besar, mereka semakin banyak meluangkan waktu dengan kawan-kawan sebayanya yakni anak-anak yang kurang lebih berusia atau memiliki level kematangan yang sama”. Pertemanan sebaya memegang peranan penting dalam perkembangan anak untuk saling belajar satu sama lain dan dan dapat diartikan bahwa teman sebaya merupakan teman yang memiliki kesamaan usia tidak jauh berbeda satu sama lain. Menurut Desmita, (2012: 224) “Teman bisa memberikan ketenangan ketika mengalami kekhawatiran. Tidak jarang terjadi seorang anak yang tadinya penakut berubah menjadi pemberani”. Berikut ini akan diuraikan beberapa aspek perkembangan hubungan peserta didik dengan teman sebayanya: 1. Karakteristik Hubungan Anak Usia Sekolah dengan Teman Sebayanya Seperti halnya dengan masa awal anak-anak, berinteraksi dengan teman sebaya merupakan aktivitas yang banyak menyita waktu anak selama masa pertengahan dan akhir anak-anak. Barker dan Wright (dalam Santrock, 1995) mencatat bahwa anak-anak usia 2 tahun menghabiskan 10% dari waktu siangnya untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Pada usia 4 tahun, waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan teman sebaya mrningkat menjadi 20%. Sedangkan anak usia 7 hingga 11 meluangkan lebih dari 40% waktunya untuk berinteraksi dengan teman sebaya. 2. Pemebentukan Kelompok
19
Interaksi teman sebaya dari kebanyakan anak usia sekolah ini terjadi dalam grup atau kelompok, sehingga periode ini disebut”usia kelompok”. Pada masa ini, anak tidak lagi puas bermain sendirian di rumah, atau melaksanakan kegiatan-kegiatandengan anggota keluarga. Hal ini adalah karena anak memiliki keinginan kuat untuk diterima sebgai anggota kelompok, serta merasa tidak puas bila tidak bersama teman-temannya. 3. Popularitas , Penerimaan Sosial, dan Penolakan Pada anak usia sekolah dasar mulai terlihat adanya usaha untuk mengembangkan suatu penilaian terhadap orang lain dengan berbagai cara. Hal ini terlihat pada anak-anak kelas dua atau kelas tiga yang telah memiliki stereotip budaya tentang tubuh. Dalam hal ini mereka misalnya, menilai bahwa laki-laki yang tegap ( berotot) lebih disenangi daripada anak lak-laki yang gemuk atau kurus. Kemudian pemilihan teman dari anak-anak ini terus meningkat dengan lebih mendasarkanpada kualitas pribadi, seperti kejujuran, kebaikan hati, humor, dan, kreativitas. Berdasarkan informasi ini kemudian para peneliti membedakan anak-anak yang popular dan yang cenderung tidak disukai. Menurut Santrock (2012: 381) para ahli perkembangan membedakan lima status kawan sebaya (Wentzel & Asher, 1995) : a) Anak-anak yang popular (popular children) sering kali dipilih sebagai sahabat dan jarak tidak disukai leh kawan sebayanya. b) Anak yang rata-rata (average children) memperoleh angka ratarata untuk dipilih secara positif maupun negative oleh kawan sebayanya. c) Anak yang diabaikan (neglected children) jarang dipilih sebgai sahabat namun bukan karena tidak disukai oleh kawan sebayanya. d) Anak yang ditolak (rejected children) jarang dipilih sebgai sahabat oleh seseorang dan sevara aktif tidak disukai oleh kawan sebayanya. e) Anak yang kontroversial (controversial children) sering dipilih sebagai kawan terbaik seseorang namun umumnya tidak disukai oleh kawan sebayanya. Jadi dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan pertemanan sebaya merupakan hal penting terutama pada anak usia sekolah pada usia sekolah pertemanan sebaya dibutuhkan oleh peserta didik untuk
20
berinteraksi pada masa ini anak memiliki kelompok atau grup untk melakukan kegiatan bersama-sama. Akan tetapi dalam hal ini anak usia sekolah mulai terlihat melakukan perbandingan antara anak yang disukai dan yang cenderung tidak disukai. d. Pengaruh Smartphone Terhadap Pertemanan di Sekolah Penggunaan Handphone pada saat ini bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan akan tetapi merupakan gaya hidup terutama bagi peserta didik. Blackberry merupakan Smartphone yang banyak dimiliki oleh peserta didik pada saat ini Smartphone memiliki sisi positif dan juga negatif sisi negatifnya adalah ketika Smartphone menjadi jarak yang bisa memisahkan antara peserta didik yang memiliki Smartphone dan yang tidak memiliki Smartphone hal ini bisa membuat perbedaan yang menyebabkan para peserta didik jadi memilih-milih dalam beteman. Menurut Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas dalam skripsi ‘Pengaruh Intensitas Penggunaan Teknologi Komunikasi Terhadap Tingkat
Keintiman
Komunikas
Interpersonal
(Kasus
penggunaan
Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Universitas Atma Jaya Program Studi Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 dalam hubungan pertemanan) tahun 2009 : Komunikasi antar-pribadi dengan alat elektronik sebagai medianya dapat menimbulkan banyak efek yang akan terjadi. Soekanto yang mengutip pendapat Kingsley David dalam Liliweri
21
(1997:63) mengemukakan: “Apabila dengan perkembangan teknologi dewasa ini, manusia dapat berhubungan satu dengan yang lain melalui telepon,, telegrap, radio, suratkabar sehingga tidak memerlukan hubungan badaniah; maka manusia modern tidak membutuhkan kontak sebagai syarat utama dalam memulai hubungan antarpribadi.” Menurut B.Santoso (2009: 2) menyatakan bahwa tingkat ketergantungan pemakai Blackberry sudah luar biasa. Sampai ada pendapat mengatakan bahwa Blackberry mendekatkan teman yang jauh dan menjauhkan teman yang dekat. Berbagai fenomena yang telah dijelaskan menunjukkan bahwa bila ketergantungan pada pengguna Blackberry ini sudah di luar batas kewajaran maka akan mengakibatkan seseorang menjadi anti sosial. Padahal manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Individu tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya orang lain, sehingga sangat dibutuhkannya interaksi sosial diantara yang satu dengan lainnya. Interaksi sosial merupakan proses komunikasi diantara orangorang untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakan. Interaksi sosial akan berlangsung apabila seorang individu melakukan tindakan dan dari , sehingga tindakan tersebut akan menimbulkan reaksi dari individu yang lain. Interaksi sosial terjadi jika dua orang atau lebih saling berhadapan, bekerja sama, berbicara, berjabat tangan atau bahkan terjadi persaingan dan pertikaian. Pengguna Blackberry di Indonesia benar-benar membeli gadget tersebut karena fungsi utama yang dimiliki atau hanya karena gengsi. Banyak yang hingga hari ini menganggap bahwa perangkat Blackberry dengan harganya yang tinggi bisa menjadi alat untuk meningkatkan daya tawar seseorang di hadapan rekan kerja atau
22
bisnisnya atau bagi yang masih duduk di bangku sekolah dengan memiliki Blackberry dapat dianggap setara atau memiliki nilai lebih oleh temantemannya yang lebih dahulu telah memiliki Blackberry. Jika dilihat dari biaya lebih yang harus digunakan seseorang untuk menebus sebuah gadget Blackberry idamannya, padahal pada saat yang sama ia bisa membeli Smartphone dari vendor lain dengan kemampuan dan aplikasi yang jauh lebih lengkap, maka jawaban bahwa fenomena booming Blackberry di Indonesia adalah sebuah pertaruhan gengsi cukup bisa dipertanggung jawabkan. Tidak jarang orangtua membelikan Blackberry agar sang anak mendapatkan penghargaan dari teman maupun lingkungan sosialnya. Penghargaan disini bermacam-macam bentuknya. Membelikan Blackberry agar sang anak dapat diterima dalam kelompok yang mungkin kelompok tersebut mayoritas merupakan pengguna Blackberry. Atau agar anak dipandang lebih oleh teman-temannya. Semua dapat saja terjadi dan itu merupakan salah satu alasan mengapa orangtua memberi Blackberry untuk sang anak. Hanya ada satu orang informan yang mempunyai tujuan memberi Blackberry agar anak mendapatkan penghargaan dari orang tua. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa bagi seorang pelajar memiliki Smartphone khususnya Blackberry mulai dari SMU, SMP bahkan anak SD pun sudah tidak asing lagi dengan Smartphone yang satu ini terkadang penggunaanya bukan lagi untuk kepentingan semata akan tetapi sudah mulai menjadi gaya hidup bahkan yang lebih parahnya lagi bias menyebabkan pemakainya menjadi anti sosial serta memilih-milih
23
dalam berteman. Bahkan sekarang bias kita lihat para remaja atau pengguna smartphone khususnya sudah tidak terlalu mementingkan komonikasi baik itu dengan teman secara face to face atau tatap muka komonikasi lebih kepada dengan teman yang jauh karena kecanggihan Smartphone saat ini dan yang lebih berbahayanya lagi terkadang tanpa mengenali teman atau orang tersebut. Ini lah mengapa Blackberry disebut Smartphone karena bukan hanya mampu mengubah teknologi saja tapi juga mampu sedikit demi sedikit merubah gaya pertemanan zaman sekarang. B. Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian yang akan saya lakukan relevan dari penelitian terdahulu atas nama Tajrian Noor Juniardi, tahun 2013, dengan judul Pengaruh Smartphone Terhadap Rutinitas Mahasiswa Unlam Banjarbaru, kesimpulan pada penelitian tersebut adalah sebagai berikut : Setelah semua tahap penelitian dilakukan, Mulai
dari
pembuatan
laporan,
penyusunan
instrumen
penelitian,
penyempuran instrumen penelitian pembuatan kuesioner, pengumpulan data dan analisis data pada akhirnya penelitian tersebut dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa unlam banjarbaru dalam pengaruh Smartphone terhadap rutinitas yaitu terlampau tinggi digunakan untuk musik diiringi dengan sosial media, game dan informasi pelajaran. Pada survey informasi pelajaran terlampau paling rendah dari yang lain-lain.
24
Jadi Penelitian diatas sangat relevan dengan penelitian yang saya teliti sekarang dikarenakan apa yang diteliti dalam penelitian tersebut bersifat untuk mengetahu pengaruh dari penggunaan Smartphone. C. Kerangka Berfikir Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Melihat pengaruh Smartphone terhadap pergaulan peserta didik saat ini sangat jelas bahwa kebutuhan masyarakat yang sangat tinggi terhadap alat komonikasi yang cepat dan memiliki fiturfitur yang lain. Dimana masyarakat senantiasa rela untuk mengeluarkan uang dengan jumlah yang cukup besar untuk membeli suatu alat komonikasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini akan berdampak terhadap perilaku masyarakat tersebut dalam kehidupan sehari-hari baik terhadap lingkungan sekitar maupun kelompok pertemanannya. D. Hipotesis Sejalan Hipotesis adalah rumusan jawaban sementara atau dugaan sehingga untuk membuktikan benar tidaknya dugaan tersebut perlu diuji terlebih dahulu dengan apa yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 96) bahwa “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian , di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat petanyaan”. Menurut Bambang Prasetyo dan Lina MIftahul Jannah, (2005 : 76-77) menyatakan bahwa “Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif akan mengidentifikasikan hubungan antar variable”. Hubungan antarvariabel bersifat hipotesis. Hipotesis merupakan proposisi
25
yang akan diuji keberlakuannya, atau merupakan suatu jawaban sementara atas jawaban penelitian. Hipotesis dalam penelitian kuantitatif dapat berupa hipotesis satu variabel dan hipotesis dua atau lebih variabel”. Berdasarkan pada rumusan masalah dan tujuan dari penelitian yang telah ada dan didukung oleh kajian teoritis maka dalam penelitian ini dapat di hipotesiskan sebagai berikut : Bagaimanakah pengaruh Smartphone terhadap pertemanan disekolah di kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya.
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 sampai Oktober 2014. Adapun perencanaan jadwal penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kegiatan Waktu
No 1
Persiapan
Januari 2014 – Februari 2014
2
Pelaksanaan
Agustus 2014 – Oktober 2014
3
Ujian Skripsi
Desember 2014
2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014. Pada Peserta Didik Kelas X yang beralamat di jalan Sisingamangaraja III No. 3 Palangka Raya. B. Metode Penelitian Metode merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian sebab tanpa adanya metode, penelitian tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah Metode yang akan digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono, (2013: 56) bahwa “metode deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan
26
27
variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti
tidak membuat
perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variable itu dengan variabel lain”. Menurut Ahli lain S. Margono (2009 : 8) menyatakan bahwa “Penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu”. Jadi dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang hasilnya dapat diukur dan disajikan dalam bentuk data berupa angka”. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2013: 14) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut (Nana Syaodih Sukmadinata 2012: 250) : kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian kita disebut populasi. Orang-orang lembaga, organisasi, benda-benda yang menjadi sasaran penelitian merupakan anggota populasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan dari individu yang akan diteliti dan yang kan memberikan data atau keterangan yang diperlukan untuk analisis dalam penelitian. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukakan oleh peneliti, maka populasi yang dijadikan objek penelitian adalah peserta didik SMA
28
Negeri 4 Palangka Raya, tahun 2013/2014 yang berjumlah 344 Orang peserta didik dengan distribusi sebagai berikut: Tabel 2 Jumlah Populasi No
Kelas
Jenis kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan 1 X-BHS 15 19 33 2 X-MIPA-1 17 21 38 3 X-MIPI-2 15 22 37 4 X-MIPA-3 15 21 36 5 X-MIPA-4 13 21 34 6 X-MIPA-5 19 19 38 7 X-IPS-1 19 10 29 8 X-IPS-2 24 10 34 9 X-IPS-3 21 11 32 10 X-IPS-4 23 10 33 Jumlah 180 164 344 Sumber Data : Tata Usaha SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Peajaran 2013/2014 2. Sampel Penelitian Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diambil untuk mewakili populasi secara keseluruhan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013: 118) mengatakan bahwa “Sampel bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012: 250) “Kelompok kecil yang secara nyata kita teliti dan tarik kesimpulan dari padanya disebut sampel”. Jadi sampel adalah sebagian dari elemen-elemen atau populasi yang benar-benar dapat mewakili dan dapat memberikan keterangan yang diperlukan untuk penelitian. Menurut Bulkani (2007 : 44) terdapat beberapa cara ekstrak yang dapat digunakan untuk menentukan besar kecilnya ukuran sampel yang harus diambil dari suatu populasi. Salah satu metode
29
yang banyak digunakan dalam penelitian sosial-pendidikan adalah metode krejcie-morgan.Salah satu kelebihan metode ini adalah kemampuan untuk menghitungkan karakteristik populasi dalam penentuan ukuran sampel tersebut. Metode Krejcie-Morgan tersebut dapat ditentukan dengan formula sebagai berikut : n=
x Np (1 − p) ²( − 1) + (1 − )
Keterangan : n
= ukuran sampel yang ditentukan
x²
= nilai Chi Kuadrat pada derajat bebas = 1 dan taraf signifikasikan tertentu
Dari tabel x² diperoleh bahwa taraf signifikasi 5% atau 0.05, dan derajat bebas = 1, maka nilai x² adalah 3,84.Nilai x² ini dapat dilihat dalam buku-buku statistik umum. N
= ukuran atau jumlah populasi
P
= proporsi karakteristik tertentu dalam populasi
d
= derajat akurasi yang diperoleh dengan menetapkan tingkat kesalahan yang ditolerir. (
n=
²(
n=
)(
) (
.
) (
( .
n=( n=
)
)
)( . )( . ) ) ( . )( . )( . )
. .
. .
.
N = 181.700138 (dibulatkan menjadi n = 182)
30
Dengan demikian besar sampel yang diambil oleh peneliti dari 344 peserta didik yang terdiri dari 10 kelas sebanyak 5% adalah 182 sampel. X Bahasa =
x 182 = 17.54 = 17
X MIPA 1 =
x 182 = 20.10 = 21
X MIPA 2 =
x 182 =19.57 = 19
X MIPA 3 =
x 182 =19.04 = 19
X MIPA 4 =
x 182 =17.98 = 18
X MIPA 5 =
x 182 =20.10 = 21
X IPS 1 =
x 182 = 15.34 = 15
X IPS 2 =
x 182 = 17.98 = 18
X IPS 3 =
x 182 = 16.93 = 17
X IPS 4 =
x 182 = 17.45 = 17
Tabel 3 Estimasi Ukuran Sampel Krejcie-Morgan Jumlah Populasi (N)
Ukuran sampel (n) pada Taraf Signifikasikan
30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140
5% 27 36 44 52 59 66 73 79 86 92 97 103
1% 28 37 46 55 63 71 79 87 94 101 108 115
31
150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300
108 113 118 123 127 132 136 140 144 147 152 155 159 162 165 268
122 129 135 141 147 153 159 165 170 176 181 187 192 197 202 207
Untuk teknik penarikan sampel sebanyak 182 peserta didik digunakan teknik proportional ramdom sampling , berdasarkan tingkat jumlah kelas yang diambil sesuai dengan proporsi.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
Tabel 4 Jumlah Sampel Penelitian Kelas Sampel X Bahasa 17 X MIPA 1 21 X MIPA 2 19 X MIPA 3 19 X MIPA 4 18 X MIPA 5 21 X IPS 1 15 X IPS 2 18 X IPS 3 17 X IPS 4 17 182
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Menurut Suharsaimi Arikunto (2006:118) bahwa “variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
32
penelitian”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variable merupakan bagian penting dari penelitian berupa gejala – gejala yang bervariasi dan juga merupakan objek – objek penelitian yang bervariasi. Dalam penelitian ini digunakan satu variabel penelitian yaitu “Analisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun pelajaran 2013/2014“. 2. Definisi Operasional Menurut Alimul Hidayat (2007:252) definisi operasional adalah ”mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati dan memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran”. Berdasarkan uraian tersebut, maka definisi operasional variabel ”analisis penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah” adalah penggunaan Smartphone oleh peserta didik untuk mengetahui hal positif dan hal negatif apa saja yang dilakukan oleh peserta didik baik secara umum maupun dalam pemanfaatan dalam pertemanan serta dalam menggunakan aplikasi serta fitur yang terdapat pada Smartphone. Adapun Indikator yang digunakan untuk mengungkap variabel tersebut antara lain : a. Waktu penggunaan Smartphone b. Pengawasan orang tua
33
c. Biaya penggunaan d. Blackberry messenger e. Membuat gengsi f. Kelas Sosial E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner (Angket) Dalam penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan angket, Menurut Sugiyono (2013: 199) “Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Angket yang digunakan adalah angket tertutup. Menurut Suharsaimi Arikunto, (2006: 152) bahwa angket tertutup adalah angket yang disajikan sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda pada tempat atau kolom yang sesuai dengan kata lain responden tinggal memilih jawaban yang telah disiapkan. Dalam menerapkan skor yang diberikan pada tiap item pertanyaan dalam angket diberikan untuk masing-masing pendapat dengan
skor
terhadap
masing-masing
jawaban
dengan
menggunakan skala bergradasi selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah. Menurut Sugiyono, (2013: 135) menytakan bahwa “jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Adapun
34
penetapan skor angket penggunaan Smartphone dan pertemanan disekolah adalah sebagai berikut : Tabel 5 Pedoman Skoring Penggunaan Smartphone dan Pertemanan disekolah Untuk pertanyaan Skor Untuk pertanyaan Skor bersifat positif bersifat negatif 4 1 1. Selalu 1. Selalu 3 2 2. Sering 2. Sering 2 3 3. Kadang-kadang 3. Kadang-kadang 1 4 4. Tidak Pernah 4. Tidak Pernah
2. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono (2013: 305) menyatakan bahwa “Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrument penelitian bekenaan dengan validitas dan reliabilitas instrument dan kualitas pengumpulan data
berkenaan
mengumpulkan 2012:228)
ketepatan data”.
dalam
cara-cara
Menurut
penelitian
yang
(Nana diperlukan
digunakan
Syaodih
untuk
Sukmadinata,
instrument-instrumen
penelitian yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrument penelitian minimal ada dua yaitu validitas dan reliabilitas. Jadi Instrument penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Instrument yang
35
digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Adapun kisi-kisi angket sebagai berikut : Tabel. 6 Kisi-kisi Indikator Variabel Analisa Penggunaan Smartphone dalam pertemanan di SMA Negeri 4 Palangka Raya No 1
Variabel Anlisa Penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah di SMA Negeri 4 Palangka Raya
Indikator 1. Waktu penggunaan Smartphone a. Membawa Smartphone ke sekolah b. Tidak mengaktifkan Smartphone c. Begadang karena Smartphone d. Terbangun dari tidur pada malam hari e. Menggunakan Smartphone untuk belajar f. Membuat lupa waktu belajar g. Menggunakan situs jaringan sosial h. Mengupdate status di jejaring sosial i. Membuat sibuk sendiri j. Memainkan Smartphone bila sedang berkumpul k. Manfaatkan untuk melakukan kegiatan bersama l. Menegur bila sedang memainkan smartphone m. Menyapa teman bila sedang asik memainkan Smartphone 2. Pengawasan orang tua a. Orang Tua menegur saat melihat belajar sambil memainkan Smartphone b. Orang Tua selalu mengecek Smartphone 3. Biaya penggunaan a. Anda meminta uang kepada orang tua b. Anda kehabisan uang saku c. membeli paket Smartphone yang paling mahal/full service
Item Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8
13
9 10 11 12 13
14 2 15
16 3 17 18
19 2
36
4. Blackberry Messenger a. Menggunakan fitur Blackberry Messenger untuk memberi informasi b. Menambah teman yang tidak kenal 5. Membuat Gengsi a. merasa kurang percaya diri b. membeli Smartphone merk terbaru 6. Kelas sosial a. melakukan kegiatan bersama b. jarang memberikan informasi c. membantu akrab dengan teman-teman Jumlah
20
21 22
23 24 25
2
3
25
3. Uji Instrument Penelitian a. Uji Validitas Instrumen Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 56) menyatakan “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat valid dari suatu instrument “. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Suatu hasil tes hasil belajar yang dapat dikatakan tes yang valid apabila tes tersebut betul-betul mengukur hasil belajar. Untuk mengetahui validitas instrument dapat di ukur dengan menggunakan rumus Kolerasi Pearson (Pearson Product Moment) sebagai berikut : =
∑ { ∑
− (∑ ) }{ ∑
Suharsimi Arikunto (2006 : 138) Keterangan :
− (∑ ) (∑ ) − (∑ ) }
37
= Koefisien korelasi product moment Antara nilai item dan nilai total N = Jumlah populasi X = Skor tiap item Y = Skor total Adapun hasil uji instrument ke sekolah lain menggunakan SPSS yaitu sebagai berikut : Tabel 7 Korelasi angket Analisa Penggunaan Smartphone dalam Perteman Disekolah Item ke Keterangan Item1
Pearson Corelation
0,453
0,444
Valid
Item2
Pearson Corelation
0,683
0,444
Valid
Item3
Pearson Corelation
0,500
0,444
Valid
Item4
Pearson Corelation
0,501
0,444
Valid
Item5
Pearson Corelation
0,820
0,444
Valid
Item6
Pearson Corelation
0,503
0,444
Valid
Item7
Pearson Corelation
0,673
0,444
Valid
Item8
Pearson Corelation
0,704
0,444
Valid
Item9
Pearson Corelation
0,777
0,444
Valid
Item10
Pearson Corelation
0,805
0,444
Valid
Item11
Pearson Corelation
0,723
0,444
Valid
Item12
Pearson Corelation
0,505
0,444
Valid
Item13
Pearson Corelation
0,639
0,444
Valid
Item14
Pearson Corelation
0,751
0,444
Valid
Item15
Pearson Corelation
0,537
0,444
Valid
Item16
Pearson Corelation
0,606
0,444
Valid
Item17
Pearson Corelation
0,745
0,444
Valid
38
Item18
Pearson Corelation
0,560
0,444
Valid
Item19
Pearson Corelation
0,506
0,444
Valid
Item20
Pearson Corelation
0,708
0,444
Valid
Item21
Pearson Corelation
0,675
0,444
Valid
Item22
Pearson Corelation
0,553
0,444
Valid
Item23
Pearson Corelation
0,608
0,444
Valid
Item24
Pearson Corelation
0,097
0,444
Tidak Valid
Item25
Pearson Corelation
0,609
0,444
Valid
Dari tabel di atas diketahui bahwa item angket analisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan peserta didik di sekolah yang valid sebanyak 24 item yaitu no 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25. Sedangkan item angket yang tidak valid sebanyak 1 item yaitu nomor 24. Item yang valid dapat digunakan sebagai pengumpulan data penelitian. b. Uji Reliabilitas Instrument Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data
karena
instrument itu baik. Untuk menguji reliabilitas instrument menggunakan cronbach’s alpha. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : = (
∑ )
Keterangan : K ∑
= Mean uadarat Antara subjek = Mean kuadrat kesalahan
39
St 2
= Varians total
(Sugiono, 2006 : 282) Perhitungan validitas maupun reliabpilitas peneliti menggunakan bantuan computer program SPSS versi 17 for windows. Hasil reliabilitas angket yaitu 0,926. F. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data guna menjawab permasalahan, maka data yang diperoleh dari hasil hasil pengumpulan data tersebut selanjutnya diolah dan dianalisis. Adapun pengolahan data penelitian ini menggunakan rumus persentase (%) sebagai berikut : P
F x 100% N
Keterangan : P = F = N = 100% =
Persentase jawaban yang dicari Frekuensi jawaban responden Jumlah responden Pengali tetap Suharsaimi Arikunto (2006:210)
Untuk melakukan penilaian hasil pengolahan data digunakan kriteria sebagaimana pendapat Sudjana (2001:129) pada tabel berikut a: Tabel 8 Kriteria Penilaian Hasil Pengolahan Data Nomor 1 2 3 4 5
Kriteria Penilaian Persentase 81% - 100% 61% - 80% 41% - 60% 21% - 40% <20%
Kategori Sangat dominan Dominan Cukup dominan Kurang dominan Sangat kurang dominan
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian tentang “Analisa Penggunaan Smartphone dalam Pertemanan di Sekolah kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014” yang disajikan dalam bentuk table-tabel tabulasi (tabulasi data) . 1.
Rekapitulasi Data Hasil Penelilitan Analisa Penggunaan Smartphone di Sekolah. Tabulasi data hasil penelitian analisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah disajikan sebagaimana tabel berikut : a. Waktu Penggunaan Smartphone Tabel 9 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 1 No. Pertanyaan Item Item 1. Saya membawa Smartphone ke sekolah. a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
155 27 182
85,2 14,8 100
Dari tabel 9 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang menyatakan membawa Smartphone ke sekolah terdapat 155 peserta didik (85,2%) menjawab ya, dan terdapat 27 peserta didik (14,8%) menjawab tidak.
40
41
Tabel 10 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 2 No. Pertanyaan Item Item 2. Ketika terjadi proses pembelajaran saya tidak mengaktifkan Smartphone saya. a. Ya b. Tidak Pernah Jumlah
Jawaban F %
182 0 182
100 0 100
Dari tabel 10 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang tidak mengaktifkan Smartphone saat pembelajaran terdapat 182 peserta didik (100%) yang menjawab ya, dan terdapat 0 peserta didik (0%) yang menjawab tidak. Tabel 11 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 3 No. Pertanyaan Item Item 3. Saya begadang karena Smartphone a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
96 86 182
52,7 47,2 100
Dari tabel 11 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang begadang karena Smartphone terdapat 96 peserta didik (52,7%) menjawab ya, dan terdapat 86 peserta didik (47,2%) yang menjawab tidak.
.
42
Tabel 12 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 4 No. Pertanyaan Item Item 4. Smartphone sering membuat saya terbangun dari tidur pada malam hari ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
99 83 182
54,4 45.6 100
Dari tabel 12 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang sering terbangun pada malam hari karena Smartphone terdapat 99 peserta didik (54,4%) menjawab ya, dan terdapat 83 peserta didik (45,6%) menjawab tidak. Tabel 13 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 5 No. Pertanyaan Item Item 5. Apakah Anda browsing internet menggunakan Smartphone untuk belajar ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
182 0 182
100 0 100
Dari tabel 13 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang browsing internet menggunakan Smartphone terdapat 181 peserta didik (100%) menjawaab ya, merasa selalu browsing internet menggunakan Smartphone untuk belajar, dan terdapat 0 peserta didik (0%) menjawab tidak
.
43
Tabel 14 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 6 No. Pertanyaan Item Item 6. Apakah Smartphone membuat lupa waktu belajar Anda di rumah ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
115 67 182
63,2 36,8 100
Dari tabel 14 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang lupa waktu belajar di rumah karena Smartphone terdapat 115 peserta didik (63,2%) menjawab ya, dan terdapat 67 peserta didik (36,8%) menjawab tidak. Tabel 15 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 7 No. Pertanyaan Item Item 7. Apakah Anda menggunakan situs jaringan sosial seperti facebook, twitter untuk berkomonikasi dengan teman menggunakan Smartphone ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
182 0 182
100 0 100
Dari tabel 15 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang menggunakan situs jaringan sosial seperti facebook, twitter untuk berkomunikasi dengan teman menggunakan Smartphone terdapat 182 peserta didik (100%) menjawab ya, dan terdapat 0 peserta didik (0%) menjawab tidak.
44
Tabel 16 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 8 No. Pertanyaan Item Item 8. Apakah anda menyampaikan isi hati dengan mengupdate status di jejaring sosial seperti facebook, twitter menggunakan Smartphone ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
136 46 182
74,7 25,3 100
Dari tabel 16 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang menyampaikan isi hati dengan mengupdate status di jejaring sosial seperti facebook, teitter menggunakan Smartphone terdapat 136 peserta didik (74,7%) menjawab ya, dan terdapat 46 peserta didik (25,3%) menjawab tidak. Tabel 17 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 9 No. Pertanyaan Item Item 9. Apakah Smartphone membuat anda sibuk sendiri daripada melakukan kegiatan bersama dengan teman disekolah ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
104 78 182
57,2 42,8 100
Dari tabel 17 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang sibuk sendiri daripada melakukan kegiatan bersama teman disekolah karena Smartphone terdapat 104 peserta didik (57,2%) menjawab ya, dan terdapat 78 peserta didik (42,8%) menjawab tidak.
45
Tabel 18 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 10 No. Pertanyaan Item Item 10. Apakah Anda memainkan Smartphone bila sedang berkumpul bersama teman-teman anda disekolah ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
123 59 182
67,5 32,5 100
Dari tabel 18 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang memainkan Smartphone ketika sedang berkumpul bersama teman-teman terdapat 123 peserta didik (67,5%) menjawab ya, dan terdapat 59 peserta didik (32,4%) menjawab tidak. Tabel 19 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 11 No. Pertanyaan Item Item 11. Smartphone saya manfaatkan untuk melakukan kegiatan bersama teman-teman seperti belajar kelompok a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
171 11 182
94 6 100
Dari tabel 19 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang memanfaatkan Smartphone untuk melakukan kegiatan bersama teman-teman seperti belajar kelompok terdapat 171 peserta didik (94%) menjawab ya, dan terdapat 11 peserta didik (6%) menjawab tidak. Tabel 20 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 12
46
No. Pertanyaan Item Item 12. Apakah teman anda menegur anda bila sedang asik memainkan Smartphone ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
173 9 182
95,1 4,9 100
Dari tabel 20 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang ditegur teman bila sedang asik memainkan Smartphone terdapat 173 peserta didik (95,1%) menjawab ya, dan terdapat 9 peserta didik (4,9%) menjawab tidak. Tabel 21 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 13 No. Pertanyaan Item Item 13. Apakah anda menyapa teman bila sedang asik memainkan Smartphone ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
182 0 182
100 0 100
Dari tabel 21 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang menyapa teman bila sedang asik memainkan Smartphone terdapat 182 peserta didik (100%) menjawab ya, dan terdapat 0 peserta didik (0%) menjawab tidak.
47
b. Pengawasan Orang Tua Tabel 22 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 14 No. Pertanyaan Item Item 14. Apakah orang tua Anda menegur saat melihat anda belajar sambil memainkan Smartphone ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
182 0 182
100 0 100
Dari tabel 22 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang ditegur orang tua saat melihat belajar sambil memainkan Smartphone terdapat 182 peserta didik (100%) menjawab ya, dan terdapat 0 peserta didik (0%) menjawab tidak. Tabel 23 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 15 No. Pertanyaan Item Item 15. Apakah orang tua Anda mengecek Smartphone yang Anda gunakan ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
181 1 182
99,5 0,5 100
Dari tabel 23 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang orang tua nya mengecek Smartphone yang digunakan terdapat 181 peserta didik (99,5%) menjawab ya, dan terdapat 1 peserta didik (0,5%) menjawab tidak.
48
c. Biaya penggunaan Tabel 24 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 16 No. Pertanyaan Item Item 16. Apakah Anda meminta uang kepada orang tua untuk membeli paket Smartphone ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
114 68 182
62,6 37,4 100
Dari tabel 24 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang meminta uang kepada orang tua untuk membeli paket Smartphone terdapat 114 peserta didik (62,6%) menjawab ya, dan terdapat 68 peserta didik (37,4%) menjawab tidak. Tabel 25 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 17 No. Pertanyaan Item Item 17. Apakah Anda kehabisan uang saku untuk membeli paket Smartphone ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
118 64 182
64,9 35,2 100
Dari tabel 25 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang kehabisan uang saku untuk membeli paket Smartphone terdapat 118 peserta didik (64,9%) menjawab ya, dan terdapat 64 peserta didik (35,2%) menjawab tidak.
49
Tabel 26 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 18 No. Pertanyaan Item Item 18. Apakah Anda membeli paket Smartphone yang paling mahal/full service ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
118 64 182
64,8 35,2 100
Dari tabel 26 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang membeli paket Smartphone yang paling mahal/full service terdapat 118 peserta didik (64,8%) menjawab ya, dan terdapat 64 peserta didik (35,2%) menjawab tidak. d. Blackberry Messenger Tabel 27 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 19 No. Pertanyaan Item Item 19. Apakah anda menggunakan fitur Blackberry Messenger untuk memberi informasi pada teman ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
182 0 182
100 0 100
Dari tabel 27 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang menggunakan fitur Blackberry Messenger untuk memberi informasi pada teman terdapat 182 peserta didik (100%) menjawab ya, dan terdapat 0 peserta didik (0%) menjawab tidak.
50
Tabel 28 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 20 No. Pertanyaan Item Item 20. Apakah anda menambah teman yang tidak anda kenal melalui Blackberry Messenger ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
104 78 182
57,1 42,9 100
Dari tabel 28 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang menambah teman yang tidak dikenal melalui Blackberry Messenger terdapat 104 peserta didik (57,1%) menjawab ya, dan terdapat 78 peserta didik (42,9%) menjawab tidak. e. Merasa Gengsi Tabel 29 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 21 No. Pertanyaan Item Item 21. Apakah anda merasa kurang percaya diri bila tidak membawa Smartphone ke sekolah ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
113 69 182
62,1 37,9 100
Dari tabel 29 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang merasa kurang percaya diri bila tidak membawa Smartphone ke sekolah terdapat 113 peserta didik (62,1%) menjawab ya, dan terdapat 69 peserta didik (37,9%) menjawab tidak.
51
Tabel 30 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 22 No. Pertanyaan Item Item 22. Apakah anda membeli Smartphone merk terbaru mengikuti teman anda ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
101 81 182
55,5 44,5 100
Dari tabel 30 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang membeli Smartphone merk terbaru mengikuti teman terdapat 101 peserta didik (44,5%) menjawab ya, dan terdapat 81 peserta didik (44,5%) menjawab tidak. f. Kelas Sosial Tabel 31 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 23 No. Pertanyaan Item Item 23. Apakah anda masih melakukan kegiatan bersama dengan teman yang tidak menggunakan Smartphone disekolah ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
174 8 182
95,6 4,4 100
Dari tabel 31 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik masih melakukan kegiatan bersama dengan teman yang tidak menggunakan Smartphone disekolah terdapat 174 peserta didik (95,6%) menjawab ya, dan terdapat 8 peserta didik (4,4%) menjawab tidak.
52
Tabel 32 Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 24 No. Pertanyaan Item Item 24. Apakah Smartphone membantu anda akrab dengan teman-teman di sekolah ? a. Ya b. Tidak Jumlah
Jawaban F %
175 7 182
95,8 3,8 100
Dari tabel 32 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang menyatakan Smartphone membantu anda akrab dengan temanteman di sekolah terdapat 175 peserta didik (95,8%) menjawab ya, dan terdapat 7 peserta didik (3,8%) menjawab tidak. B. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan penyajian analisis data, maka diperoleh gambaran secara umum tentang Analisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014 yang dijelaskan sebagai berikut: a. Waktu penggunaan Smartphone 1. Peserta didik sering membawa Smartphone ke sekolah terdapat 155 atau 85,2% peserta didik termasuk dalam kategori sangat dominan. 2. Peserta didik tidak mengaktifkan Smartphone ketika terjadi proses pembelajaran dikelas terdapat 182 peserta didik atau 100% peserta didik termasuk dalam kategori sangat dominan 3. Peserta didik begadang karena Smartphone terdapat 96 peserta didik atau 52,7 peserta didik termasuk dalam kategori cukup dominan.
53
4. Peserta didik sering terbangun dari tidur pada malam hari karena Smartphone terdapat 99 peserta didik atau 54,4% peserta didik termasuk dalam kategori cukup dominan. 5. Peserta didik browsing internet dengan Smartphone untuk belajar terdapat 182 peserta didik atau 100% peserta didik termasuk kategori sangat dominan. 6. Peserta didik sering lupa waktu belajar akibat Smartphone terdapat 115 peserta didik atau 63,2% peserta didik termasuk kategori dominan 7. Peserta didik menggunakan situs jaringan sosial seperti facebook, twitter untuk berkomonikasi dengan teman menggunakan Smartphone terdapat 182 peserta didik atau 100% peserta didik termasuk kategori sangat dominan. 8. Peserta didik menyampaikan isi hati dengan mengupdate status di jejaring sosial seperti facebook, twitter
menggunakan Smartphone
terdapat 136 peserta didik atau 74,7% peserta didik termasuk kategori dominan. 9. Smartphone membuat peserta didik sibuk sendiri daripada melakukan kegiatan bersama dengan teman disekolah terdapat 104 peserta didik atau 57,2% peserta didik termasuk kategori cukup dominan. 10. Peserta didik memainkan Smartphone bila sedang berkumpul bersama teman-teman di sekolah terdapat 123 peserta didik atau 67,5 peserta didik termasuk kategori dominan.
54
11. Peserta didik memanfaatkan Smartphone untuk melakukan kegiatan bersama teman-teman seperti belajar kelompok terdapat 171 peserta didik atau 94% peserta didik termasuk kategori sangat dominan. 12. Sering ditegur teman bila sedang asik memainkan Smartphone terdapat 173 peserta didik atau 95,1% peserta didik termasuk kategori sangat dominan. 13. Peserta menyapa teman bila sedang asik memainkan Smartphone terdapat 182 peserta didik atau 100% peserta didik termasuk sangat dominan. b. Pengawasan orang tua 1. Orang tua menegur saat melihat belajar sambil memainkan Smartphone terdapat 182 peserta didik atau 100% peserta didik termasuk kategori sangat dominan. 2. Orang Tua selalu mengecek Smartphone terdapat 181 peserta didik atau 99,5% peserta didik termasuk kategori sangat dominan. c. Biaya penggunaan 1. Peserta didik meminta uang kepada orang tua untuk membeli paket Smartphone terdapat 114 peserta didik atau 62,6% peserta didik termasuk kategori dominan. 2. Peserta didik sering kehabisan uang saku karena memebeli paket Smartphone terdapat 118 peserta didik atau 64,9% peserta didik termasuk kategori dominan.
55
3. Peserta didik sering membeli paket Smartphone yang paling mahal/full service terdapat 118 peserta didik atau 64,9% peserta didik termasuk kategori dominan. d. Blackberry Messenger 1. Peserta didik sering menggunakan fitur Blackberry Messenger untuk memberi informasi pada teman terdapat 182 peserta didik atau 100% peserta didik termasuk kategori dominan. 2. Peserta didik sering menambah teman yang tidak
kenal melalui
Blackberry Messenger terdapat 104 peserta didik atau 57,1% peserta didik termasuk kategori cukup dominan. e. Membuat Gengsi 1. Peserta didik merasa kurang percaya diri bila tidak membawa Smartphone ke sekolah terdapat 113 peserta didik atau 62,1% peserta didik termasuk kategori dominan. 2. Peserta didik membeli Smartphone merk terbaru membeli Smartphone merk terbaru mengikuti teman terdapat 101 peserta didik atau 55,5% peserta didik termasuk kategori cukup dominan. f. Kelas sosial 1. Peserta didik melakukan kegiatan bersama dengan teman yang tidak menggunakan Smartphone disekolah terdapat 174 peserta didik atau 95,6% peserta didik termasuk kategori sangat dominan. Smartphone membantu anda akrab dengan teman-teman di sekolah terdapat 175
56
peserta didik atau 95,8% peserta didik termasuk kategori sangat dominan. Berdasarkan hal tersebut maka analisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan peserta didik di sekolah kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014 memiliki dampak positif, negatif dan netral , dampak dari penggunaan Smartphone diketahui dari hasil yang dijelaskan sebagai berikut : a) Indikator yang menunjukan dampak positif Smartphone 1) Para peserta didik tidak mengaktifkan Smartphone saat pembelajaran berlangsung. 2) Peserta didik memanfaatkan Smartphone untuk belajar kelompok. 3) Peserta didik memanfaatkan fitur situs jejaring sosial seperti facebook, twitter yang terdapat untuk saling berkomunikasi dengan teman. 4) Peserta didik memanfaatkan Smartphone untuk melakukan kegiatan bersama teman-teman seperti belajar kelompok. 5) Peserta
didik
menyapa
teman
walaupun
sedang
asik
memainkan Smartphone. 6) Orang Tua selalu mengecek Smartphone 7) Peserta didik melakukan kegiatan bersama dengan teman yang tidak menggunakan Smartphone disekolah b) Indikator yang menunjukan dampak negatif Smartphone
57
1) Peserta didik selalu membawa Smartphone ke sekolah 2) Peserta didik sering lupa waktu belajar akibat Smartphone 3) Peserta didik selalu menyampaikan isi hati dengan mengupdate status di jejaring sosial seperti facebook, twitter menggunakan Smartphone 4) Peserta didik sering memainkan Smartphone bila sedang berkumpul bersama teman-teman di sekolah 5) Peserta didik sering ditegur teman bila sedang asik memainkan Smartphone. 6) Peserta didik ditegur orang tua saat melihat belajar sambil memainkan Smartphone. 7) Peserta didik selalu meminta uang kepada orang tua untuk membeli paket Smartphone 8) Peserta didik sering kehabisan uang saku karena membeli paket Smartphone 9) Peserta didik sering membeli paket Smartphone yang paling mahal/full service 10) Peserta didik sering menggunakan fitur Blackberry Messenger untuk memberi informasi pada teman 11) Peserta didik sering merasa kurang percaya diri bila tidak membawa Smartphone c) Indikator yang menunjukan dampak netral Smartphone
58
1) Hanya
sebagian
dari
Peserta
didik
begadang
karena
Smartphone 2) Hanya sebagian Peserta didik sering terbangun dari tidur pada malam hari karena Smartphone 3) Hanya sebagian peserta didik yang merasa Smartphone membuat sibuk sendiri daripada melakukan kegiatan bersama dengan teman disekolah 4) Hanya sebagian peserta didik yang sering menambah teman yang tidak di kenal melalui Blackberry Messenger 5) Hanya sebagiam peserta didik membeli Smartphone merk terbaru membeli Smartphone merk terbaru mengikuti teman
59
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis bab IV maka dapat disimpulkan analisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014 memiliki dampak positif, negatif dan netral yaitu : 1. Indikator yang menunjukan dampak positif Smartphone a. Peserta didik tidak mengaktifkan Smartphone saat pembelajaran berlangsung b. Peserta didik memanfaatkan Smartphone untuk belajar kelompok. c. Peserta didik memanfaatkan fitur situs jejaring sosial yang terdapat untuk berkomunikasi dengan teman. d. Peserta didik memanfaatkan Smartphone untuk melakukan kegiatan bersama teman-teman seperti belajar kelompok. e. Peserta didik menyapa teman walaupun sedang memainkan Smartphone. f. Orang tua selalu mengecek Smartphone. g. Peserta didik smelakukan kegiatan bersama dengan teman yang tidak menggunakan Smartphone disekolah. 2. Indikator yang menunjukan dampak negatif Smartphone a. Peserta didik membawa Smartphone ke sekolah. b. Peserta didik lupa waktu belajar akibat Smartphone.
59
60
c. Peserta didik menyampaikan isi hati dengan mengupdate status di jejaring sosial menggunakan Smartphone d. Peserta didik memainkan Smartphone bila sedang berkumpul bersama teman-teman di sekolah. e. Peserta didik sering ditegur teman bila sedang asik memainkan Smartphone. f. Peserta didik ditegur orang tua saat melihat belajar sambil memainkan Smartphone. g. Peserta didik meminta uang kepada orang tua untuk membeli paket Smartphone. h. Peserta didik kehabisan uang saku karena membeli paket Smartphone i. Peserta didik membeli paket Smartphone yang paling mahal/full service. j. Peserta didik menggunakan fitur Blackberry Messenger untuk memberi informasi pada teman. k. Peserta didik kurang percaya diri bila tidak membawa Smartphone. 3. Indikator yang menunjukan dampak netral Smartphone a. Peserta didik begadang karena Smartphone. b. Peserta didik terbangun dari tidur pada malam hari karena Smartphone. c. Peserta didik yang merasa Smartphone membuat sibuk sendiri daripada melakukan kegiatan bersama dengan teman disekolah.
61
d. Peserta didik menambah teman yang tidak di kenal melalui Blackberry Messenger. e. Peserta didik peserta didik membeli Smartphone merk terbaru membeli Smartphone merk terbaru mengikuti teman. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diberikan saran sebagai berikut : 1. Secara Teoretis Bagi peneliti selanjutnya diharapkan meneliti lebih banyak lagi mengenai
Dampak
yang
ditimbulkan
Smartphone
khususnya
dikalangan peserta. 2. Secara Praktis a. Bagi Kepala Sekolah, diharapkan membuat tata tertib atau peraturan mengenai penggunaan Handphone dilingkungan sekolah. b. Bagi Guru diharapkan dapat menambah kepedulian guru–guru dalam mengawasi pergaulan peserta didik serta perkembangan teknologi yang terus berkembang pada saat ini. c. Bagi Guru BK diharapkan memberikan arahan terhadap peserta didik pengguna Smartphone untuk menginformasikan dampak yang positif dan negatif dari penggunaan Smartphone yang digunakan oleh peserta didik.
62
d. Bagi Orang Tua diharapkan lebih teliti lagi dalam memperhatikan serta mengawasi pemakaian teknologi yang terus berkembang pada saat ini.
63
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Hidayat, (2007). Metode Penelitian dan Tehnik Analisa Data. Surabaya: Salemba Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Bulkani. (2007). Penentuan Ukuran Sampel Dengan Metode Krejcie – Morgan. Palangka Raya Desmita (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas. (2009). Pengaruh Intensitas Penggunaan Teknologi Komunikasi Terhadap Tingkat Keintiman Komunikas Interpersonal (Kasus Penggunaan Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Universitas Atma Jaya Program Studi Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 Dalam Hubungan Pertemanan). http://pta.trunojoyo.ac.id/welcome/detail/090521100032. (21.20 06-042014) Hasan Iqbal, (2009). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik : PT. Bumi Aksara Hurlock B.E. (2011). Perkembangan Anak (Terjemahan Meitasari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih). London: McGraw-Hill,Inc. (Buku asli diterbitkan pada tahun 1978) http://tekonke.com/smartphone-adalah-definisi-lengkap-versi-pakar-teknologidan-tekonke/, Senin 21 Juli 2014 jam 20.00 wib http://news.liputan6.com/read/797577/pengaruh-teknologi-ber-smartphoneterhadap-remaja, Jumat 23 Mei 2013 jam 23.15 wib http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_cerdas, Jumat 23 Desember 2013 jam 23.15 wib http//: Dampak Positif dan Negatif Menggunakan Smartphone _ St4tic.htm, Senin 28 April 2014 jam 12.00 wib Istiyanto, J.E., (2013). Pemrograman Smartphone Menggunakan SDK Android dan Hacking Android. Yogyakarta : Graha Ilmu
64
Lasna. (2013). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Kedisplinan Belajar Peserta Didik Kelas XI IPS 1 MAN Selat Tengah Kabupaten Kapuas Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi Tidak Dipulikasikan Palangka raya : Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Margono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Okthi Faradhilla Husein. (2013). Gaya Hidup Pengguna Blackberry Pada Pelajar SMAN 1 Bangkalan. http://journal.unair.ac.id/filerPDF/JURNAL%20SKRIPSI.doc. (21.15 0604-2014) Peasetyo, Bambang, Lina Miftahul Jannah. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada Riestifa Chindra Pramiyas. (2011). Tindakan Sosial Ibu Terhadap Anak Pengguna Smartphone Blackberry (Studi Deskriptif Pada Kalangan Ibu Pemilik Anak Pengguna Smartphone Blackberry Di Kecamatan Gubeng, Surabaya). http://e-journal.uajy.ac.id/4692/1/Jurnal%20Ilmiah.pdf (21.20 06-04-2014) Sangadji E.M., & Sopiah. (2010), Metodologi Penelitian . Yogyakarta
: Andi
Santoso, B. (2009). Bookberry All About Blackberry. Yogyakarta : CV. Andi Ofset Santosa, P.B., (2007). Statistik Deksriptif Dalam Bidang Ekonimi dan Niaga. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama Santosa, P.B., (2007). Statistik Deksriptif Dalam Bidang Ekonimi dan Niaga. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama Santrock, W.J., (2007), Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga Santrock, W.J., (2007), Remaja. Jakarta : Erlangga Santrock, W.J., (2012) Life-Span Depelopment : Erlangga Sukmadinata, Nana Syaodih, (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Umar Husein. (2013). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan tesis Bisnis, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada