No. 63/11/72/Th. XVII, 05 November 2014
PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III/2014 Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 pada Triwulan III/2014 mencapai 3,48 persen (q to q) dan apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2013 mengalami pertumbuhan 6,58 persen (y-on-y). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi triwulan I-III tahun 2014 apabila dibandingkan dengan Triwulan I-III tahun 2013 mencapai 4,45 persen (c to c). Nilai PDRB Triwulan III/2014 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 16.757 miliar, dan atas harga konstan 2000 mencapai Rp 6.117 miliar. Tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada Triwulan III/2014 (q to q) adalah sektor konstruksi 9,22 persen, sektor pertambangan dan penggalian 6,19 persen serta sektor jasa-jasa 6,10 persen. Struktur PDRB menurut lapangan usaha Triwulan III/2014, sebagian besar didominasi oleh sektor pertanian 34,50 persen, sektor jasa-jasa 18,66 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 12,30 persen, sektor konstruksi memberikan kontribusi sebesar 9,99 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 7,07 persen, sektor industri pengolahan 6,36 persen, sektor keuangan-real estat dan jasa perusahaan sebesar 5,49 persen, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 4,91 persen serta sektor listrikgas-air 0,71 persen. Pertumbuhan ekonomi Triwulan III/2014 (q to q) sebesar 3,48 persen bersumber dari sektor pertanian 0,09 persen; jasa-jasa 1,00 persen; perdagangan hotel dan restoran 0,58 persen; konstruksi 0,81 persen; pengangkutan dan komunikasi 0,46 persen; industri pengolahan 0,07 persen; keuangan, real estat dan jasa perusahaan 0,17 persen; pertambangan dan penggalian 0,27 persen; dan listrik, gas dan air bersih sekitar 0,04 persen. Struktur PDRB Sulawesi Tengah menurut penggunaan Triwulan III/2014 digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga yaitu 59,63 persen, sedangkan konsumsi lembaga non profit 1,66 persen, konsumsi pemerintah 18,40 persen, pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik 26,89 persen, perubahan inventori 1,65 persen dan ekspor 13,48 persen serta impor 21,71 persen . Menurut penggunaan pertumbuhan ekonomi triwulan III/2014 (q to q) sebesar 3,48 persen, bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga sebesar 1,84 persen; lembaga non profit 0,02 persen; konsumsi pemerintah sebesar 1,07 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 1,14 persen, perubahan inventori 0,00 persen dan ekspor sebesar 1,50 persen. Sementara itu yang bersumber dari komponen impor, yang merupakan faktor pengurang, sebesar 2,09 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 63/11/72/Th. XV, 5 November 2014
1
1. Perekonomian Sulawesi Tengah Triwulan III/2014 Perekonomian Sulawesi Tengah yang digambarkan oleh perkembangan PDRB atas dasar harga konstan 2000, pada Triwulan III/2014 (q to q) meningkat sebesar 3,48 persen lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan yang sama tahun 2013 sebesar 0,36 persen. Peningkatan terjadi di semua sektor ekonomi pada kisaran 0,23 – 9,22 persen. Pertumbuhan masing-masing sektor adalah sebagai berikut: sektor konstruksi tumbuh 9,22 persen; pertambangan dan penggalian 6,19 persen; jasa-jasa 6,10 persen; angkutan dan komunikasi 6,07 persen; listrik, gas dan air bersih 5,07 persen; perdagangan, hotel dan restoran 4,42 persen; keuangan dan jasa perusahaan 3,21 persen; industri pengolahan 1,21 persen; dan pertanian 0,23 persen. Terdapat tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sektor konstruksi, sektor pertambangan dan penggalian, dan sektor jasa-jasa. Pertumbuhan sektor pertanian pada Triwulan III /2014 (q to q) sebesar 0,23 persen, didorong oleh adanya peningkatan produksi pada tiga subsektor yaitu subsektor peternakan, subsektor perikanan, dan subsektor subsektor kehutanan. Sedangkan sub sektor pertanian tanaman bahan makanan dan sub sektor perkebunan produksinya menurun. Penurunan sub sektor tanaman bahan makanan disebabkan oleh turunnya produksi padi pada triwulan ini yang dipengaruhi oleh pola musim tanam dan terdapat beberapa serangan hama serta perbakan jaringa irigasi. Sektor konstruksi tumbuh cukup tinggi karena pekerjaan proyek-proyek konstruksi sudah banyak terlaksana dan dibangunnya hotel yang relatif besar serta pembangunan Smelter untuk pengolahan nikel di Morowali serta pembangunan jaringan listrik PLTA Sulewana. Peningkatan di sektor perdagangan, hotel dan restoran didorong oleh peningkatan volume perdagangan yang sejalan dengan peningkatan sektor kelompok produksi dan konstruksi serta impor dan ekspor. Pertumbuhan ekonomi Triwulan III/2014 (q to q) ini bersumber dari sektor pertanian 0,09 persen; jasa-jasa 1,00 persen; perdagangan hotel dan restoran 0,58 persen; konstruksi 0,81 persen; pengangkutan dan komunikasi 0,46 persen; industri pengolahan 0,07 persen; keuangan, real estat dan jasa perusahaan 0,17 persen; pertambangan dan penggalian 0,27 persen; dan listrik, gas dan air bersih sekitar 0,04 persen. Pertumbuhan ekonomi Triwulan III/2014 (y on y) terjadi di semua sektor kecuali sektor pertambangan dan penggalian. Pertumbuhan ekonomi Triwulan III/2014 sebesar 6,58 persen. Hal tersebut didukung oleh pertumbuhan sektor pertanian sebesar 7,13 persen, sektor pertambangan dan penggalian minus 33,10 persen, sektor industri pengolahan 5,65 persen, sektor listrik, gas dan air bersih 12,78 persen, sektor konstruksi 20,62 persen, sektor 2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 63/11/72/Th. XV, 5 November 2014
perdagangan, hotel dan restoran sebesar 9,30 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi meningkat sebesar 11,09 persen, sektor keuangan-real estat dan jasa perusahaan sebesar 10,18 persen, dan sektor jasa-jasa 10,25 persen. PDRB kumulatif Triwulan I-III/2014 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (c to c),
semua sektor mengalami pertumbuhan kecuali sektor
pertambangan dan penggalian. Pertumbuhan ekonomi triwulan III/2014 (c to c) sebesar 4,45 persen. Sektor pertanian tumbuh sebesar 6,56 persen, sektor pertambangan dan penggalian minus 43,11 persen, sektor industri pengolahan 5,49 persen, sektor listrik, gas dan air bersih 11,32 persen, sektor konstruksi 17,06 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 9,64 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi meningkat sebesar 9,03 persen, sektor keuangan-real estat dan jasa perusahaan sebesar 10,64 persen, dan sektor jasa-jasa 9,32 persen. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor Ekonomi/ Lapangan Usaha (Persentase)
Sektor Ekonomi/ Lapangan Usaha
(1)
Sumber Triw III/ 2014 Triw III/2014 Terhadap Terhadap Pertumbuhan Triw III/2013 Triw II/2014 Triw III/2014 (y on y) (q to q) (q to q)
Sumber Pertumbuhan Triw I-III/ 2014 (c to c)
(5)
(6)
(2)
(3)
7,13
0,23
0,09
6,56
2,42
-33,10
6,19
0,27
-43,11
-3,57
5,65
1,21
0,07
5,49
0,31
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
12,78
5,07
0,04
11,32
0,08
5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
20,62
9,22
0,81
17,06
1,34
9,30
4,42
0,58
9,64
1,21
7. Pengangkutan dan Komunikasi
11,09
6,07
0,46
9,03
0,66
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Persahaan
10,18
3,21
0,16
10,64
0,52
9. Jasa-jasa
10,25
6,10
1,00
9,32
1,48
PDRB
6,58
3,48
3,48
4,45
4,45
Tanpa Migas
6,67
3,51
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan
(4)
Triw I-III/ 2014 Terhadap Triw I-III/ 2013 (c to c)
4,50
Pertumbuhan ekonomi Triwulan I-III/2014 sebesar 4,45 persen ini bersumber dari sektor pertanian 2,42 persen; jasa-jasa 1,48 persen; perdagangan hotel dan restoran 1,21 persen; konstruksi 1,34 persen;
pengangkutan dan komunikasi 0,66 persen; industri
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 63/11/72/Th. XV, 5 November 2014
3
pengolahan 0,31 persen; keuangan, real estat dan jasa perusahaan 0,52 persen; pertambangan dan penggalian -3,57 persen; dan yang terkecil adalah listrik, gas dan air bersih sekitar 0,08 persen. 2. Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000 Triwulan III/2013 dan Triwulan III/2014 serta Kumulatif Triwulan I-III/2014 Pada Triwulan III/2014 PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 16.757 miliar, sementara bila PDRB ini dinilai dengan harga pada tahun 2000 (tahun dasar), maka pada triwulan ini mencapai Rp 6.117 miliar. Dalam Tabel 2, sektor ekonomi yang menunjukan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku terbesar pada Triwulan III/2014 bila diurutkan adalah sektor pertanian, sebesar Rp 5.782 miliar, sektor jasa-jasa sebesar Rp 3.127 miliar disusul oleh sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar Rp 2.061 miliar, sektor konstruksi sebesar Rp 1.674 miliar, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp 1.185 miliar, sektor industri pengolahan Rp 1.066 miliar, sektor keuangan-real estat-jasa dan perusahaan sebesar Rp 920 miliar, sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp 823 miliar, serta sektor listrik-gas dan air bersih Rp 119 miliar. Tabel 2. Nilai PDRB Menurut Sektor Ekonomi/Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Dan Harga Konstan 2000 (Miliar Rupiah) Harga Berlaku Harga Konstan 2000 SEKTOR EKONOMI/ Triw Triw Triw Triw ITriw Triw Triw Triw ILAPANGAN USAHA III/2013 II/2014 III/2014 III/2014 III/2013 II/2014 III/2014 III/2014 (9) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 2.113
2.259
2.264
6.676
2.402 3.117 339 4.502 5.898 3.383
406 322 41 472 738 426
256 336 44 521 773 446
272 340 46 569 807 473
802 1.007 132 1.568 2.344 1.357
2.650 8.848
287 934
307 971
317 1.030
921 2.949
PDRB
14.854 15.988 16.757 48.015
5.740
5.912
Tanpa Migas
14.629 15.769 16.536 47.351
1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat & Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa
4
5.145
5.704
5.782 16.876
1.107 949 100 1.268 1.786 1.038
771 1.036 111 1.506 1.945 1.113
823 1.066 119 1.674 2.061 1.185
786 2.673
885 2.917
920 3.127
5.675
5.849
6.117 17.756 6.054
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 63/11/72/Th. XV, 5 November 2014
17.565
Berdasarkan harga konstan 2000, sektor yang memberikan nilai tambah bruto terbesar urutannya tampak terlihat sama dengan harga berlaku yaitu berturut-turut sektor pertanian sebesar Rp 2.264 miliar, sektor jasa-jasa sebesar Rp 1.030 miliar disusul oleh sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar Rp 807 miliar, sektor konstruksi sebesar Rp 569 miliar, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp 473 miliar, sektor industri pengolahan Rp 340 miliar, sektor keuangan-real estat dan jasa perusahaan sebesar Rp 317 miliar, sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp 272 miliar, serta sektor listrik-gas dan air bersih Rp 46 miliar.
3. Struktur PDRB Menurut Sektor Ekonomi/Lapangan Usaha Triwulan II dan III Tahun 2014 Jika dilihat dari komposisi dan peranan masing-masing sektor ekonomi pembentuk PDRB, sektor pertanian masih merupakan sektor yang mendominasi struktur perekonomian Sulawesi Tengah karena kontribusinya cukup tinggi yaitu 34,50 persen, selanjutnya berturutturut sektor jasa-jasa sebesar 18,66 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 12,30 persen, sektor konstruksi memberikan kontribusi sebesar 9,99 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 7,07 persen, sektor industri pengolahan 6,36 persen, sektor keuangan-real estat dan jasa perusahaan sebesar 5,49 persen, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 4,91 persen serta sektor listrik-gas-air 0,71 persen. Tabel 3. Struktur PDRB Menurut Sektor Ekonomi/Lapangan Usaha Triwulanan Tahun 2014 (Persentase)
Sektor Ekonomi/Lapangan Usaha (1)
Triw II
Tahun 2014 Triw III Triw I-III
(2)
(3)
35,68
34,50
35,15
2. Pertambangan dan Penggalian
4,82
4,91
5,00
3. Industri Pengolahan
6,48
6,36
6,49
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
0,70
0,71
0,71
5. Konstruksi
9,42
9,99
9,38
12,16
12,30
12,28
7. Pengangkutan dan Komunikasi
6,96
7,07
7,05
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
5,54
5,49
5,52
18,25
18,66
18,43
100,00
100,00
100,00
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
9. Jasa-jasa PDRB
(4)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 63/11/72/Th. XV, 5 November 2014
5
4. PDRB Menurut Penggunaan Ditinjau dari sisi penggunaan, PDRB Sulawesi Tengah dipengaruhi oleh berbagai komponen penggunaan, yaitu konsumsi rumah tangga, konsumsi lembaga non profit, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan inventori, dan ekspor dikurangi impor. Pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada Triwulan III/2014 (q to q) sebesar 3,48 persen, bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga sebesar 1,84 persen, lembaga non profit 0,02 persen, konsumsi pemerintah sebesar 1,07 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 1,14 persen, perubahan inventori 0,00 persen dan ekspor 1,50 persen. Sementara komponen impor sebagai faktor pengurang, mempunyai andil sebesar 2,09 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi selama Triwulan I-III/2014 (c to c) sebesar 4,45 persen, bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga sebesar 4,58 persen, lembaga non profit 0,20 persen, konsumsi pemerintah sebesar 1,70 persen, PMTB 5,92 persen, perubahan inventori 0,35 persen, ekspor sebesar minus 5,87 persen dan impor 2,29 persen. Pada Triwulan III/2014, PDRB Sulawesi Tengah digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 55,72 persen, sedangkan konsumsi lembaga non profit 1,42 persen, konsumsi pemerintah 18,04 persen, pembentukan modal tetap bruto 27,87 persen, perubahan inventori 1,53 persen dan ekspor 10,35 persen serta impor 14,92 persen. Tabel 4. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Penggunaan (persen)
Komponen Penggunaan
Triwulan Triwulan Triwulan Sumber Sumber III/2014 III/ 2014 Pertumbuhan I-III/2014 Pertumbuhan Terhadap Terhadap Terhadap Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan III/2014 I-III/2014 I-III/2013 III/2013 II/2014 (c to c) (q to q) (c to c) (y on y) (q to q)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
8,95
3,30
1,84
8,54
4,58
2. Pengeluaran Lembaga Non Profit
18,16
1,51
0,02
15,86
0,20
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
13,67
6,08
1,07
10,05
1,70
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
28,56
4,11
1,14
25,95
5,92
5. Perubahan Inventori
44,98
0,19
0,00
30,28
0,35
-30,94
16,24
1,50
-35,26
-5,95
23,25
15,70
2,09
18,51
2,28
6,58
3,48
3,48
4,45
4,45
(1) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
6. Ekspor Barang dan Jasa 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa PDRB
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 63/11/72/Th. XV, 5 November 2014
Pengeluaran konsumsi rumah tangga secara riil pada Triwulan III/2014 meningkat sekitar 3,30 persen yang disebabkan oleh pengeluaran makanan dan non makanan dikaitkan dengan momen bulan puasa dan Idul Fitri. Pengeluaran konsumsi lembaga non profit atas dasar harga konstan 2000 pada Triwulan III/2014 naik sebesar 1,51 persen dibanding triwulan sebelumnya (q to q), disebabkan oleh pengeluaran partai politik dalam pemilu presiden, sedangkan apabila dilihat dari Triwulan I-III/2014 mengalami pertumbuhan sebesar 15,86 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (c to c) juga disebabkan oleh pengeluaran partai politik dalam penyelenggaraan pemilu legislatif dan presiden. Tabel 5. Nilai PDRB Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku (Miliar Rupiah)
Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Miliar Rupiah)
Komponen Penggunaan Triw III/ 2013 (1) 1.
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2.
Pengeluaran Lembaga Non Profit Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
3. 4.
(2)
Triw II/ 2014
Triw III/ 2014
Triw IIII/2014
Triw III/ 2013
Triw II/ 2014
Triw III/ 2014
Triw IIII/2014
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
8.792
9.586
9.992
28.754
3.128
3.299
3.408
9.892
222
262
279
777
73
85
87
249
2.553
2.835
3.083
8.628
971
1.040
1.103
3.159
3.229
4.193
4.506
12.482
1.326
1.637
1.705
4.824
186
273
276
743
65
94
94
255
5.
Perubahan Inventori
6.
Ekspor Barang dan Jasa
2.676
1.941
2.259
6.319
917
545
633
1.857
7.
Dikurangi Impor Barang dan Jasa
2.708
3.102
3.638
9.689
741
789
913
2.480
14.854
15.988
16.757
48.015
5.740
5.912
6.117
17.756
PDRB
Pengeluaran konsumsi pemerintah pada Triwulan III/2014 sedikit mengalami peningkatan dibandingkan Triwulan II/2014 (q to q). Peningkatan konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku tersebut yaitu dari Rp 2.835 miliar pada Triwulan II/2014 menjadi Rp 3.083 miliar pada Triwulan III/2014. Sementara pada kurun waktu yang sama pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga konstan 2000 meningkat sebesar 6,08 persen. Peningkatan tersebut disebabkan oleh sudah cairnya gaji ke-13 PNS dan banyaknya kegiatan yang menyerap belanja modal mulai dilaksanakan pada triwulan III ini. Sedangkan pada
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 63/11/72/Th. XV, 5 November 2014
7
periode Triwulan I-III/2014 pertumbuhan konsumsi pemerintah mencapai 10,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013 (c to c). Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 4.193 miliar pada Triwulan II/2014 menjadi Rp 4.506 miliar pada Triwulan III/2014. Demikian juga PMTB atas dasar harga konstan 2000 pada Triwulan III/2014 (Rp 1.705 miliar) meningkat sebesar 4,11 persen bila dibandingkan dengan triwulan II/2014 (Rp 1.637 miliar). Pada periode Triwulan I-III/2014 laju pertumbuhannya meningkat sebesar 25,95 persen dibanding periode yang sama tahun 2013. Peningkatan PMTB tersebut terutama terjadi karena meningkatnya realisasi belanja modal baik dari pemerintah maupun swasta. Nilai ekspor atas dasar harga berlaku dari Rp 1.941 miliar pada Triwulan II/2014 menjadi Rp 2.259 miliar pada Triwulan III/2014. Tabel 6. Struktur Komponen PDRB Penggunaan Triwulanan Tahun 2014 (Persentase) Tahun 2014
Komponen Penggunaan Triwulan II
Triwulan III
Triwulan I-III
(2)
(3)
(4)
59,96
59,63
59,89
1,64
1,66
1,62
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
17,73
18,40
17,97
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
26,22
26,89
26,00
1,71
1,65
1,55
5. Ekspor Barang dan Jasa
12,14
13,48
13,16
6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa
19,40
21,71
20,18
100,00
100,00
100,00
(1) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Lembaga Non Profit
5. Perubahan Inventori
PDRB
Nilai ekspor pada Triwulan III/2014 berdasarkan harga konstan 2000 dibanding Triwulan II/2014 (q to q) mengalami pertumbuhan sebesar 16,24 persen yang disebabkan oleh adanya ekspor minyak mentah yang terjadi pada bulan September. Sedangkan bila dibanding dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y on y) terjadi kontraksi sebesar minus 30,94 persen. Bila dibandingkan dengan triwulan I-III tahun sebelumnya (c to c)
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 63/11/72/Th. XV, 5 November 2014
kontraksi sebesar minus 35,26 persen. kontraksi tersebut disebabkan menurunkan ekspor karena pemberlakukan UU Minerba. Grafik 1. Struktur PDRB Menurut Penggunaan Triwulan III/2014 (persen)
Nilai impor atas dasar harga berlaku pada Triwulan III/2014 dibandingkan dengan Triwulan II/2014 mengalami peningkatan dari Rp 3.102 miliar menjadi Rp 3.638 miliar. Sementara itu nilai impor Sulawesi Tengah atas dasar harga konstan 2000 pada Triwulan III 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 15,70 (q to q). Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y on y)
mengalami pertumbuhan sebesar 23,25 persen
sebabkan adanya pengadaan mesin dan peralatan mekanik terutama dalan rangka pembangunan smelter untuk pengolahan nikel di Kabupaten Morowali.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 63/11/72/Th. XV, 5 November 2014
9
BPS PROVINSI SULAWESI TENGAH Informasi lebih lanjut hubungi: Sukadana Sufii, S.Si, ME Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tengah Telopon: (0451)-(483611-483612) E-mail:
[email protected]
10
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 04/01/12/Th. III, 15 Agustus 2007