PERSPEKTIF, VOL XII NO. 1 MARET 2014
Analisis Nilai Quis dan Nilai Praktik dalam Meningkatkan Nilai UAS (Studi Kasus Kelas 12.1G.25 AMIK BSI Semester Ganjil 2013/2014)
Supardjijo Manajemen Informatika Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Tangerang Jl. Daan Mogot No. 31 Tangerang Email:
[email protected]
ABSTRACT Accounting for a trading company is the subject of the course and Basic Accounting Practices (code 943). Its main activity is the trading company to buy goods (finished products) and sell it back to consumers. Operational trading company include: purchase, spending money, sales, and cash receipts. The subject of trade accounting firm presented at the meeting of the ninth to the fourteenth and ends with final exams (UAS). Presentation materials trading company accounting discussion, in five meetings, namely: (i) the general journal and special journals, (ii) a subsidiary ledger, general ledger and trial balance, (iii) adjusting entries, (iv) the work sheet, and (v ) the financial statements and the final stages of preparation of the financial statements.Semester GPA (IPS) is a combination of the 10%, 20% assignments, midterms (UTS) 30%, and final exams (UAS) 40%. In an effort to increase the value of UAS students 12.1G.25 Class AMIK BSI odd semester 2013/2014, researchers gave the task in the form of quiz and practice.Case study analysis quis value and value in the practice of increasing the value of the framework UAS relationship between X1 (value quis) and X2 (the value of practice) in increasing Y (value UAS), which is formulated Y '= a + b1X1 + b2X2. Descriptive analysis using the computer program SPSS for Windows version 17.0. The results found the regression equation Y = 20.894 + 0.054X1 + 0.227X2 Keywords: midterms, final exams, a cumulative grade point I.
PENDAHULUAN
Indeks prestasi adalah nilai rata-rata untuk mata kuliah yang telah ditempuh mahasiswa. Penilaian keberhasilan dinyatakan dengan indeks prestasi semester (IPS) dan indeks prestasi kumulatif (IPK). Evaluasi hasil belajar, diberikan nilai yang ditunjukkan dengan huruf A, B, C, D dan E. Bobot nilai masing-masing adalah: Nilai A dengan bobot 4 kategori sangat baik, Nilai B dengan bobot 3 kategori baik, Nilai C dengan bobot 2 kategori cukup, Nilai D dengan bobot 1 kategori kurang, dan Nilai E dengan bobot 0 kategori gagal. Setiap mata kuliah yang diikuti oleh mahasiswa akan diberikan nilai akhir semester, yang terbagi atas: nilai absensi 10%, nilai tugas 20%, nilai ujian tengah semester (nilai UTS) 30%, dan nilai ujian akhir semester (nilai UAS) 40%. Nilai absensi diperoleh dari kehadiran mahasiswa mengikuti perkuliahan. Nilai tugas diperoleh dari pemberian tugas dosen mata
kuliah. Nilai UTS dan UAS merupakan hasil ujian secara online yang dilakukan oleh lembaga Bina Sarana Informatika (BSI). Nilai tugas mata kuliah Dasar Akuntansi dan Praktik berasal dari nilai quis dan nilai praktik. Tugas diberikan setiap akhir pertemuan dalam bentuk pemberian quis dan praktik. Soal quis sebanyak sepuluh butir soal, yang berasal dari modul sebanyak lima butir soal dan lima butir soal buatan peneliti selaku dosen mata kuliah Dasar Akuntansi dan Praktik pada Kelas 12.1G.25 AMIK BSI Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014. Sedang praktik berdasarkan modul praktik yang telah disiapkan oleh Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI). Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti ingin mengetahui hubungan antara pemberian quis dan praktik dalam meningkatkan nilai UAS pada mahasiswa Kelas 12.1G.25 AMIK BSI Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014. II.
77
PERSPEKTIF, VOL XII NO. 1 MARET 2014
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Dasar Akuntansi dan Praktik
Istilah praktik merupakan pelaksanaan secara nyata apa yang disebut di teori. Syaukani (2006) mengemukakan “…bahwa teori dan praktik adalah dua hal yang saling melengkapi, tidak dapat berjalan secara sendirisendiri. Dengan hanya berbekal teori tanpa ditunjang kemampuan praktik, maka tidak ada keung-gulan signifikan …” Analis Medis memberikan batasan praktik adalah melaksanakan sesuatu secara nyata seperti apa yang disebutkan dalam teori. Sedang teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Ayyubi’s Conner menuliskan pembelajaran praktik merupakan suatu proses untuk meningkatkan keterampilan peserta dengan menggunakan berbagai metode yang sesuai dengan keterampilan yang diberikan dan peralat-an yang digunakan. Selain itu, pembelajaran praktik merupakan suatu proses pendidikan yang berfungsi membimbing peserta didik secara sistematis dan terarah untuk dapat melakukan suatu keterampilan. Praktik merupakan upaya untuk memberi kesempatan kepada peserta mendapatkan pengalaman langsung. Ide dasar belajar berdasarkan pengalaman mendorong peserta pelatihan untuk merefleksi atau melihat kembali pengalaman-pengalaman yang mereka pernah alami. Newell dan Rosenbloom (1981:229) dalam buku DeKeyser (2008:2) memberikan definisi "Practice is the sub-class of learning that deals only with improving performance on a task that can already be successfully performed” Kalimat ini dapat diterjemahkan praktik adalah sub-kelas belajar yang berhubungan dengan meningkatkan kinerja pada tugas yang sudah dapat berhasil dilakukan. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka disimpulkan praktik adalah melaksanakan sesuatu secara nyata apa yang disebut di teori untuk meningkatkan kinerja pada tugas yang sudah dapat berhasil dilakukan Istilah akuntansi merupakan terjemahan dari accountancy yang mempunyai penger-tian yang berbeda menurut para ahli. Menurut American Institute of Certified Public Accountans (1953) dalam Accounting
78
Terminology Bulletin No. 1 dalam Belkaoui (2005:98) mengatakan ”Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing, in a significant manner and in terms of money , transaction and event which are, in part at least, of a financial character, and interpreting the results thereof” Kalimat ini dapat diterjemahkan akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan meringkas, dengan cara yang dinyatakan dalam uang, transaksi dan peristiwa, setidaknya untuk sebagian karakter keuangan, dan menafsirkan hasilnya. American Institute of Certified Public Accountans merumuskan ulang dalam pengertian akuntansi melalui Accounting Principles Board melalui pernyataan No. 4 (1970) dalam Belkaoui (2005:98) mengatakan “Accounting is a service activity. its function is to provide quantitative information, primarily financial in nature, about economic entities that is intended to be useful in making economic decisions, in making reasoned choices among courses of action”. Kalimat ini dapat diterjemahkan akuntansi merupakan kegiatan pelayanan, fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama keuangan suatu entitas ekonomi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam menentukan pilihan program yang lain. Ditinjau dari sudut pemakai, akuntansi sebagai suatu disipllin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Sedang ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Akuntansi dilaksanakan baik dalam perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun dalam organisasi yang tidak mencari laba. Dalam akuntansi, transaksi keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang sangat diperlukan oleh perusahaan maupun organisasi modern dewasa ini. Jusup (2005:4-6). Pada umumnya akuntansi dilihat dari kegiatannya. Purwanti dan Nugraheni (2001:23) mendefinisikan akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan dari suatu organisasi atau perusahaan. Kegiatan akuntansi diawali dengan mencatat setiap transaksi yang terjadi ke dalam jurnal dan kemudian memasukkan catatan tersebut ke
PERSPEKTIF, VOL XII NO. 1 MARET 2014
masing-masing rekening buku besar (posting). Setelah itu diadakan peringkasan terhadap data dalam buku besar dan proses kegiatan akuntansi akan berakhir dengan penyajian laporan keuangan yang antara lain berupa neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal. Berdasarkan beberapa pendapat terse-but dapat disimpulkan akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama penyajian laporan keuangan yang antara lain berupa neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal suatu organisasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Istilah dasar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Alwi:238) mengandung pengertian pokok atau pangkal suatu pendapat, suatu ajaran, suatu aturan. Dalam bidang bahasa, dasar adalah bentuk gramatikal yang menjadi asal dari suatu bentuk. Dasar akuntansi dan pratek merupakan judul mata kuliah pada AMIK BSI. Dasar akuntansi dan praktik pada jurusan manajemen informatika dengan kode 943. Pokok bahasan kode 943 terdiri dari akuntansi perusahaan jasa dan akuntansi perusahaan dagang. Akuntansi perusahaan jasa merupakan pokok bahasan sebelum ujian tengah semester. Sedang akuntansi perusahaan dagang merupakan pokok bahasan sebelum ujian akhir semester. B.
Akuntansi Perusahaan Dagang
Istilah perusahaan mengandung makna suatu kegiatan yang diselenggarakan dengan peralatan atau dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan. Dalam blog seputar akuntansi menyebutkan perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Di antara kebutuhan ekonomis manusia yaitu sandang, pangan, papan, dan kesenangan. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan cara menggabungkan berba-gai faktor produksi: alam (tanah, air, hutan, laut), tenaga kerja (manusia), dan modal (uang, bangunan, mesin, peralatan, dan lain-lain). Kegiatan produksi dan distribusi pada umum-nya adalah untuk mendapatkan laba. Menurut Molengraaff dalam Permana (2009:2) mengatakan perusahaan adalah keselu-ruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, bertindak ke luar, untuk
memperoleh penghasilan dengan cara memperdagangkan atau menyerahkan barang atau mengadakan perjan-jian perdagangan. Pengertian ini dilihat dari sudut ekonomi karena tujuannya mencari keun-tungan. Dalam pengertian ini juga mengandung unsur-unsur perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, tidak insidental, dan bertindak ke luar. Permana (2009:2-3) memandang “perusahaan dari sudut komersial, artinya baru dikatakan perusahaan apabila diperlukan perhitungan laba dan rugi yang dapat diperkirakan dan dicatat dalam pembukuan.” Dalam pandangan ini, terdapat dua unsur yaitu adanya unsur perhitungan laba rugi dan unsur pembukuan. Dua unsur ini perlu ditambahkan karena pembukuan merupakan unsur mutlak yang harus ada sebagaimana diatur pasal 2-5 undang-undang No. 8 tahun 1997 tentang dokumen perusahaan. Dalam undang-undang ini, dokumen perusahaan terdiri dari dokumen keuangan dan dokumen lainnya. Dokumen keuangan terdiri dari catatan bukti pembukuan, dan data pendukung administrasi keuangan yang merupakan bukti adanya hak dan kewajiban serta kegiatan usaha suatu perusahaan. Dokumen lain terdiri dari data yang berisi keterangan dan mempunyai nilai guna bagi perusahaan meskipun tidak terkait langsung dengan dokumen keuangan. Catatan terdiri dari neraca tahunan, perhitungan laba rugi tahunan, rekening, jurnal transaksi harian, atau setiap tulisan yang berisi keterangan mengenai hak dan kewajiban serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha suatu perusahaan Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka disimpulkan perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia yang dilakukan secara terus menerus dan dicatat dalam pembukuan dokumen keuangan dan dokumen lainnya. Istilah dagang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Alwi:229) :mengandung arti pekerjaan yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang untuk memperoleh keuntungan. Suatu organisasi yang kegiatan utamanya berhubungan dengan menjual dan membeli barang disebut dengan perusahaan dagang. Permana (2009:18-19) mengemukakan perusahaan dagang adalah perusahaan yang didirikan serta dimiliki oleh perseorangan. Keis-timewaan perusahaan dagang adalah apabila perusahaan mendapatkan keuntungan
79
PERSPEKTIF, VOL XII NO. 1 MARET 2014
yang akan dinikmati oleh pemilik perusahaan. Namun sebaliknya, apabila perusahaan dagang menga-lami kerugian menjadi tanggung jawab pemilik perusahaan dagang itu sendiri sampai harta pribadi. Menurut Jusup (2005:332) mengatakan perusahaan dagang yaitu perusahaan yang kegiatan utama-nya adalah membeli barang (produk jadi) dan menjualnya kembali kepada para konsumen. Perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi pedagang besar dan pedagang kecil. Pedagang besar (grosir) biasanya membeli barang lang-sung dari pabrik penghasil barang tersebut (produsen), sedang pedagang kecil membeli barang dari grosir kemudian menjual kembali barang tersebut kepada konsumen dengan harga eceran. Soemarso(2004:160-161) mengemukakan secara garis besar siklus kegiatan perusahaan dagang meliputi kegiatan-kegiatan: pembelian, pengeluaran uang, penjualan, dan penerimaan uang. Kegiatan pembelian meliputi pembelian aktiva produktif, pembelian barang dagang serta pembelian barang dan jasa lainnya dalam rangka kegiatan usaha. Pembelian akan diikuti pemba-yaran. Kapan suatu pembelian harus dibayar tergantung pada syarat jual beli yang ditetapkan. Pada saat perusahaan menjual barang dagang-nya, maka diperoleh pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan. Penjualan akan diikuti penerimaan uang. Seperti halnya pembe-lian, penerimaan uang dari suatu penjualan, tergantung pada syarat jual beli yang ditetapkan. Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan perusahaan dagang adalah perusahaan yang didirikan serta dimiliki oleh perseorangan, yang kegiatan utamanya adalah pembelian, pengeluaran uang, penjualan, dan penerimaan uang, yang dapat dibedakan menjadi pedagang besar dan pedagang kecil,
yang apabila mendapatkan keuntungan akan dinikmati oleh pemilik, sebaliknya, apabila mengalami kerugian menjadi tanggung jawab pemilik itu sendiri sampai harta pribadi. 1.
Proses Akuntansi
Kegiatan akuntansi meliputi: (i) pengidentifikasian dan pengukuran data, (ii) pemrosesan dan pelaporan, dan (iii) pengkomukasian informasi. Pengindentifikasian terkait dengan transaksi-transaksi dan kejadian dalam perusahaan, misalnya membeli barang. Data yang telah diidentifikasikan itu kemudian diukur dengan satuan uang. Pemrosesan mencakup (a) penca-tatan, penggolongan, dan pengikhtisaran. Penca-tatan (recording) transaksi berarti pengumpulan data secara kronologis. Penggolongan (clas-sifying) dalam kelompok yang berhubungan. Pengikhtisaran (summarizing) yaitu menyajikan informasi yang telah digolong-golongkan ke dalam bentuk laporan seperti yang diinginkan pemakai. Laporan akuntansi (accounting reports) yang dihasilkan oleh suatu akuntansi yang utama adalah laporan keuangan (financial stantement). Pengkomunikasian informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk melakukan analisis dan interpretasi. Menganalisis laporan keuangan (financial statement) pada hakikatnya adalah menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan angka-angka lain atau menjelaskan arah perubahan. Menginterpretasi laporan keuangan (financial statement interpretation) menghu-bungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan, termasuk hasil usahanya, dengan keputusan usaha yang akan diambil. Pihak-pihak pemakai informasi akuntansi dapat berasal dari dalam maupun di luar perusahaan. Proses atau siklus akuntansi seperti gambar 1.
Gambar 1 Siklus Akuntansi Sumber: Soemarso (2004:20)
80
PERSPEKTIF, VOL XII NO. 1 MARET 2014
Pengindentifikasian dan pengukuran data transaksi dilakukan dalam buku jurnal. Pada umumnya perusahaan dagang menggunakan jurnal khusus di samping menggunakan jurnal umum untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dimasukkan dalam jurnal khusus. Menurut Soemarso (2004:163-164) menyediakan jurnal khusus sebanyak empat jenis, yaitu: (1) Buku penjualan (sales journal), (2) Buku penerimaan kas (cash receipt journal), (3) Buku pembelian (purchases journal), dan (4) Buku pengeluaran kas (cash disbursement journal). Buku penjual-an digunakan mencatat penjualan barang dagang dilakukan secara kredit. Dalam buku ini akan terlibat akun “Piutang Dagang” dan “Penjualan”. Buku penerimaan kas digunakan untuk mencatat semua penerimaan uang, termasuk penjualan tunai dan penerimaan tagihan. Buku pembelian digunakan untuk mencatat pembelian barang dagang secara kredit. Dalam buku ini akan terlibat akun “Pembelian” dan “Utang Dagang”. Buku pengeluaran kas digunakan mencatat semua pengeluaran uang yang dilakukan oleh perusahaan, termasuk pembelian barang dagang tunai dan pembayaran utang. Penggolongan transaksi dalam akun (buku besar/rekening). Menurut Soemarso (2004:164) buku besar dapat dibuatkan buku tambahan, yang digunakan untuk mencatat data lain di samping data yang terdapat dalam buku besar. Pada umumnya, buku tambahan merupa-kan bagian dari buku besar. Buku besar yang mempunyai buku tambahan disebut akun induk atau akun pengendali (controlling account). Dalam perusahaan dagang, buku tambahan yang digunakan adalah buku tambahan piutang atau disingkat buku piutang dan buku tambahan utang atau disingkat buku utang serta buku tambahan aktiva tetap. Lebih lanjut menurut Soemarso (2004:134) buku besar dapat dibedakan menjadi enam jenis akun, yaitu: (i) akun aktiva, (ii) akun kewajiban, (iii) akun modal, (iv) akun prive, (v) akun pendapatan, dan (vi) akun beban. Pencatatan akun aktiva untuk mencatat aktiva tetap dan aktiva lancar. Pencatatan akun kewajiban untuk mencatat hutang lancar dan hutang jangka panjang. Pencatatan akun Modal untuk mencatat modal saham dan laba ditahan. Pencatatan akun prive untuk mencapat pengambilan uang atau barang bagi pemilik perusahaan. Pencatatan akun pendapatan untuk mencatat semua pendapatan perusahaan, baik pendapatan di dalam usaha maupun di luar usaha. Pencatatan akun beban mencatat semua biaya operasional
perusahaan, baik untuk mendukung operasional di dalam usaha maupun di luar usaha. Pengikhtisaran disajikan dalam bentuk neraca lajur (work sheet). Menurut Soemarso (2004:127-128) neraca lajur (work sheet) adalah kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan. Bentuk neraca lajur terdiri dari kolom-kolom untuk nomor dan nama akun serta lima pasang kolom debit-kredit untuk neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, laporan laba rugi, dan neraca. Kolom neraca saldo digunakan sebagai dasar untuk pembahasan selanjutnya. Angka-angka yang terdapat dalam neraca saldo diambil dari saldo normal akun yang digunakan perusahaan. Kolom jurnal penyesuaian dibuat untuk mengoreksi akun-akun tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, dan modal yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian dilakukan untuk (a) menyesuaikan keadaan di mana suatu transaksi telah terjadi, tetapi belum di catat dalam akun dan (b) menyesuaikan keadaan di mana suatu transaksi telah dicatat dalam suatu akun, tetapi saldonya perlu diko-reksi agar mencerminkan keadaan sebenarnya. Kolom neraca saldo disesuaikan menunjuk-kan mencerminkan keadaan saldo sebenarnya. Angka-angka dalam neraca saldo disesuaikan diperoleh dengan menambahkan atau mengu-rangkan angka-angka yang terdapat dalam kolom jurnal penyesuaian dengan kolom neraca saldo. Sedangkan akunakun yang tidak dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian, langsung dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan. Kolom laporan laba rugi mencakup semua informasi yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan, yaitu semua akun pendapatan dan beban yang dipindahkan dari kolom neraca saldo disesuaikan. Sedangkan kolom neraca memberikan informasi angkaangka akun aktiva, kewajiban, dan modal serta prive yang dipin-dahkan dari kolom neraca saldo disesuaikan. Hasil akhir siklus akuntansi adalah laporan keuangan. Menurut Soemarso (2004:227-231) laporan keuangan terdiri dari tiga jenis, yaitu: laporan laba rugi, laporan perubahan laba ditahan, dan neraca. Laporan laba rugi dapat disusun dengan mengambil data yang terdapat dalam kolom “laba rugi”. Dalam laporan ini disampaikan informasi tentang penjualan bersih, harga pokok penjualan, laba bruto, beban usaha, laba usaha, pendapatan lain-lain, beban lain-lain, dan laba/rugi bersih. Pada umumnya perusahaan
81
PERSPEKTIF, VOL XII NO. 1 MARET 2014
dagang berbentuk perusahaan terbatas di mana modal dalam bentuk modal saham. Laba/rugi bersih tidak dipindahkan ke akun modal, akan tetapi ke akun laba ditahan. Sedang Neraca menyajikan keadaan aktiva, kewajiban, dan ekuitas yaitu laba ditahan dan modal saham. Tahap akhir penyusunan laporan keuangan terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: pembuatan jurnal penutup, pembuatan neraca saldo setelah penutupan, dan pembuatan jurnal pembalik. Untuk membuat jurnal penutup, diperlukan satu akun tambahan, yaitu “Akun Ikhtisar Laba Rugi” untuk menampung akun sementara, yang meliputi akun pendapatan dan akun beban. Menurut Soemarso (2004:248250) ada empat tahap membuat jurnal penutup, yaitu (i) jurnal penutup untuk pendapatan, (ii) jurnal penutup untuk beban, (iii) jurnal penutup untuk ikhtisar laba rugi, dan (iv) jurnal penutup untuk deviden. Sedangkan Neraca saldo setelah penutupan memberikan informasi saldo akun yang tidak mengalami penutupan, yaitu akun aktiva, akun kewajiban, dan akun modal. Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal tahun suatu periode akuntansi untuk membalik jurnal penye-suaian tertentu yang dibuat periode sebelumnya. Menurut Suemarso (2004:253) mengemuka-kan jurnal penyesuaian yang memerlukan jurnal balik, yaitu (i) beban masih harus dibayar (accrued expenses), (ii) beban dibayar dimuka (prepaid expenses) apabila beban tersebut mula-mula dicatat pada akun beban, (iii) pendapatan masih harus diterima (accrued revenues), dan (iv) pendapatan diterima dimuka (unearned revenues) apabila pendapatan tersebut mula-mula dicatat pada akun pendapatan. Untuk mengetahui daya serap maha-siswa dalam mempelajari akuntansi perusahaan dagang dilakukan evaluasi hasil belajar. Pelaksanaan evaluasi hasil belajar dapat dilakukan harian atau pada akhir periode perkuliahan. Evaluasi akhir perkuliahan dilakukan ujian akhir semester. Sedangkan evaluasi harian diberikan tugas pada setiap akhir pertemuan. 2.
Tugas Akuntansi Perusahaan Dagang
Menurut Alwi (2005:1215) mengemukakan tugas adalah yang wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan. Jadi tugas akuntansi perusahaan dagang yaitu sesuatu yang dikerjakan mahasiswa yang terkait dengan akuntansi perusahaan dagang. Tugas mahasiswa ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta mengaplikasikan teori akuntansi perusahaan
82
yang sedang dipelajari. Tugas yang dilakukan adalah menjawab quis dan mengerjakan latihan praktik yang ada dalam modul praktik. Quis setiap akhir pertemuan sebanyak sepuluh butir soal, yang berasal dari modul lima butir soal dan buatan peneliti lima butir soal. Quis diberikan pada akhir penyajian materi sebelum mengerjakan praktik. Pemberian quis dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan kognitif mahasiswa dalam memahami setiap materi pertemuan. Jawaban quis dikumpulkan dan dinilai. Setelah seluruh materi pembahasan akuntansi perusahaan dagang selesai, maka perolehan nilai quis dibagi jumlah pemberian quis untuk mendapatkan nilai quis. Praktik setiap pertemuan telah disediakan modul latihan dari AMIK BSI. Pemberian latihan praktik untuk mengaplikasikan teori yang disampaikan setiap pertemuan. Tujuan pemberian latihan praktik untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan mahasiswa mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman teori yang telah dipelajarinya. Jawaban latihan praktik mahasiswa dikumpulkan dan dinilai. Setelah seluruh materi pembahasan akuntansi perusa-haan dagang selesai, maka perolehan nilai latihan praktik dibagi jumlah pemberian latihan untuk mendapatkan nilai praktik. Setelah seluruh materi akuntansi perusahaan dagang selesai diakhiri dengan kegiatan ujian akhir semester. Materi ujian akhir semester adalah akuntansi perusahaan dagang. Ujian akhir semester diselenggarakan oleh lembaga AMIK BSI. Nilai ujian akhir semester mempunyai bobot 40% dari keberhasilan mahasiswa dalam memperoleh indek prestasi semester mata kuliah dasar akuntansi dan praktik (kode 943).
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian analisis nilai quis dan nilai praktik dalam meningkatkan nilai UAS terdapat tiga variabel, yaitu dua variabel bebas (variabel independent) dan satu variabel terikat (variabel dependent). Variabel bebas pertama adalah nilai quis (X1) dan variabel bebas kedua adalah nilai praktik (X2). Sedangkan variabel terikat adalah nilai ujian akhir semester (Y). Data nilai quis dan nilai praktik merupakan data primer, yaitu diperoleh selama perkuliahan pertemuan ke sepuluh sampai dengan keempat belas. Sedang nilai UAS adalah data sekunder yang diperoleh dari hasil nilai UAS mahasiswa kelas 12.1G.25.
PERSPEKTIF, VOL XII NO. 1 MARET 2014
Kerangka hubungan kausal antara variabel X1 dan X2 terhadap Y disajikan pada gambar 2
Gambar 2 Pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y di mana : X1 = nilai quis X2 = nilai praktik Y = nilai ujian akhir semester (UAS) Koefisien korelasi berganda variabel X1, X2, dan Y menurut Setiawan (2013:161) dirumuskan:
Keterangan: KKLB = ry.12 = koefisien korelasi linier berganda 3 variabel (X1, X2, dan Y)
= koefisien korelasi variabel Y dan X1 = koefisien korelasi variabel Y dan X2
0,41 – 0,60 0,61 – 0,80 0,81 – 0,99 1
Sedang Kuat Sangat kuat Sempurna
Persamaan regresi berganda variabel X1, X2, dan Y menurut Setiawan (2013:156) dirumuskan: Y’ = a + b1X1 + b2X2 Keterangan: Y’ = nilai regresi a = konstanta b1 = konstanta X1 b2 = konstanta X2 X1 = nilai quis X2 = nilai praktik Analisis koefisien korelasi dan regresi berganda menggunakan komputer program SPSS for windows versi 17.0.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN = koefisien korelasi variabel X1 dan X2 Koefisien penentu berganda untuk 3 varia-bel (X1, X2, dan Y) menurut Setiawan (2013: 162) dirumuskan: Keterangan: R2y.12 = koefisien korelasi linier berganda 3 variabel (X1, X2, dan Y) KP = Koefisien Penentu Dalam menginterpretasikan keeratan hubungan di antara variabel X1, X2, dan Y menurut Setiawan (2013:128) sebagai berikut. Tabel 1 Pedoman interpretasi keeratan hubungan Nilai koefisien Interpretasi korelasi 0 Tidak ada korelasi 0,01 – 0,20 Sangat lemah 0,21 – 0,40 Lemah
Populasi penelitian analisis nilai quis dan nilai praktik dalam meningkatkan nilai uas Kelas 12.1G.25 AMIK BSI Semester Ganjil 2013/2014 berjumlah 59 mahasiswa. Jumlah responden yang mengikuti UAS sebanyak 57 mahasiswa, dengan kata lain sampel penelitian adalah 57 responden. Jumlah sampel ini memenuhi persyaratan. Menurut Gay dalam Umar (1998: 108) menyatakan ukuran minimal sampel yang dapat diterima berdasarkan desain penelitian metode deskriptif, minimal 10% populasi. Untuk populasi relatif kecil minimal 20%. Metode deskriptif korelatif, minimal 30 subyek. A.
Analisis Korelasi Untuk mengetahui hubungan antara variabel dilakukan analisis korelasi. Keeratan hubungan dinyatakan koefisien korelasi. Koefisien korelasi bivariate/product moment Pearson untuk mengukur keeratan hubungan
83
PERSPEKTIF, VOL XII NO. 1 MARET 2014
antar variabel yang mempunyai dua varian dan berdistribusi normal. Analisis korelasi bivariat disajikan pada tabel 2 berikut. Tabel 2 Correlations
independent (bebas). Dalam penelitian ini terdapat variabel terikat nilai UAS (Y) dan variabel bebas nilai quis (X1) dan nilai praktik (X2). Regresi membahas prediksi (peramalan) nilai UAS di masa mendatang bisa diramalkan jika nilai quis dan nilai praktik diketahui. 1.
Deskripsi Variabel Analisis regresi berganda pertama memberikan informasi tentang data descriptive statistics disajikan pada tabel 3 berikut. Tabel 3 Descriptive Statitics
Tabel 2 Correlations menunjukkan hubung-an antara variabel nilai quis (X1), nilai praktik (X2), dan nilai UAS (Y) sebagai berikut: 1. Hubungan antara variabel X1 dengan variabel X2 sebesar 0,804 menunjukkan tingkat hubungan kuat. Korelasi 0,804 pada signifikasi two-tailed 0,01 atau pada tingkat kepercayaan 99%. Melihat dari tanda positif (+) menunjukkan, bahwa hubungan sama arah antara variabel X1 dengan variabel X2. Artinya semakin bertambah tinggi nilai quis, maka semakin bertambah tinggi pula nilai praktik 2. Hubungan antara variabel X2 dengan variabel Y sebesar 0,360 menunjukkan tingkat hubungan lemah. Korelasi 0,360 pada signifikasi two-tailed 0,01 atau pada tingkat kepercayaan 99%. Melihat dari tanda positif (+) menunjukkan, bahwa hubungan sama arah antara variabel X2 dengan variabel dengan variabel Y. Artinya semakin ber-tambah tinggi nilai praktik, maka semakin bertambah tinggi pula nilai UAS. 3. Hubungan antara variabel X1 dengan variabel Y sebesar 0,325 menunjukkan tingkat hubungan lemah. Korelasi 0,325 pada signifikasi two-tailed 0,05 atau pada tingkat kepercayaan 95%. Melihat dari tanda positif (+) menunjukkan, bahwa hubungan sama arah antara variabel X1 dengan variabel dengan variabel Y. Artinya semakin bertambah tinggi nilai quis, maka semakin bertambah tinggi pula nilai UAS. C.
Analisis Regresi Linier
Analisis regresi berganda diperguna-kan untuk tujuan peramalan sebuah variabel dependent (terikat) dan beberapa variabel
84
Tabel 3 descriptive statistics menunjukkan mean (rata-rata), standar deviasi, dan jumlah responden sebagai berikut: a. Rata-rata nilai nilai UAS (jumlah 57 responden) adalah 36,49 dengan standar deviasi 14,384. b. Rata-rata nilai quis (jumlah 57 responden) adalah 53,98 dengan standar deviasi 126,895. c. Rata-rata nilai praktek (jumlah 57 responden) adalah 55,82 dengan standar deviasi 17,648 2.
Koefisien Korelasi Parsial Apabila variabel Y berkorelasi dengan X1 dan X2, maka koefisien korelasi antara Y dan X1 (X2 konstanta), antara Y dan X2 (X1 konstanta), dan antara X1 dan X2 (Y konstanta). Analisis regresi berganda kedua memberikan informasi tentang koefisien korelasi seperti disajikan tabel 4 berikut: Tabel 4 Correlations
Berdasarkan tabel 4 correlations di atas diperoleh gambaran antara lain: a. Besarnya hubungan antarvariabel nilai UAS dengan nilai quis yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,325, sedang variabel nilai UTS dengan nilai praktek
PERSPEKTIF, VOL XII NO. 1 MARET 2014
adalah 0,360. Secara teoritis, karena korelasi antara nilai UAS dan nilai praktek lebih besar dari korelasi nilai UAS dan nilai quis, maka variabel nilai praktek lebih berpengaruh terhadap variabel nilai quis. b. Terjadi korelasi yang kuat antara variabel nilai quis dengan variabel nilai praktek, yaitu 0,804. Hal ini menandakan adanya multikolinieritas atau korelasi diantara variabel bebas. c. Tingkat signifikansi koefisien korelasi satu sisi dari output (diukur dari probabilitas) menghasilkan angka 0,000 dan 0,003 serta 0,007. Perolehan koefisien korelasi tersebut perlu dibandingkan dengan probabilitas. Nilai probabilitas adalah 0,05. Oleh karena nilai 0,000 < 0,003 < 0,007 < 0,05 (probabilitas), maka korelasi diantara variabel nilai UAS dengan nilai quis dan nilai praktek sangat nyata.
Tabel 6 Model Summary menunjukkan Rsquare adalah 0,365. Hal ini berarti 36,50% nilai UAS dipengaruhi nilai quis dan nilai praktek. Quis dan praktek merupakan pemberian tugas dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman teori akuntansi perusahaan dagang. Sedangkan sisanya (100% - 36,50% = 63,50%) dipengaruhi oleh variabel lain. Standard error of Estimate adalah 13,637 menunjukkan nilai 13,637 yang dipakai adalah variabel dependent dalam hal ini nilai UAS. Analisis sebelumnya dalam descriptive statistics diperoleh standar deviasi 14,384 yang sedikit lebih besar dari pada Standard error of Estimate hanya 13,637. Oleh karena lebih kecil dari standar deviasi nilai UAS, maka model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai prediktor nilai UAS daripada rata-rata nilai UAS itu sendiri.
3.
5.
Variabel Yang Dikeluarkan Analisis regresi berganda ketiga memberikan informasi tentang variabel yang dikeluarkan disajikan tabel 5 berikut Tabel 5 Variabels Entered/Removed
Analisis Varian Analisis varian (ANOVA) digunakan untuk melakukan uji hipotesis atau F-test dalam memprediksi kontribusi variabelvariabel independent (X1 dan X2) terhadap variabel dependent (Y). Analisis regresi berganda kelima memberikan informasi tentang analisis varians disajikan tabel 7 berikut. Tabel 7 ANOVAb
Tabel 5 variabels entered/removed menunjuk-kan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed), atau dengan kata lain kedua varia-bel, yaitu nilai quis dan nilai praktek dimasuk-kan dalam perhitungan regresi 4.
Besarnya Pengaruh Antar Variabel Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y dapat dilihat pada Model Summaryb disajikan tabel 6 berikut. Tabel 6 Model Summaryb
Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh Fhitung adalah 4,149 dengan tingkat signifikansi 0,021. Oleh karena probabilitas (0,021) lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi nilai UAS. Dengan kata lain nilai quis dan nilai praktek adalah cerminan pemberian tugas upaya meningkatkan pengeta-huan dan pemahaman akuntansi perusahaan dagang secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai UAS. 6.
Persamaan Regresi Linier Untuk mengetahui persamaan regresi dapat dilihat dari analisis regresi berganda keenam disajikan tabel 8 berikut.
85
PERSPEKTIF, VOL XII NO. 1 MARET 2014
Tabel 8 Coefficientsa
kata lain nilai praktek benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap nilai UAS. 7.
Histogram Kegunaan dari Histogram adalah untuk mengetahui distribusi / penyebaran data sehingga dengan demikian diperoleh informasi yang lebih banyak dari data tersebut dan akan memudahkan untuk mendapatkan kesimpulan dari data tersebut. Analisis regresi dalam bentuk histrogram disajikan gambar 3. Tabel 8 Coefficients, pada kolom B pada Unstandardized Coefficients menunjukkan nilai constanta (a) = 20,894, nilai (b1) = 0,54, dan nilai (b2) = 0,227, sehingga terbentuk persamaan regresi: Y = 20,894 + 0,054X1 + 0,227X2. di mana: Y = nilai UAS X1 = nilai quis X2 = nilai praktek Memaknai persamaan tersebut sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 20,894 menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan nilai tugas (quis dan praktek), maka nilai UAS adalah 20,894. b. Koefisien regresi X1 sebesar 0,054 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) 1% nilai quis akan meningkatkan nilai UAS sebesar 0,054%. c. Koefisien regresi X2 sebesar 0,227 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) 1% nilai praktek akan meningkatkan nilai UAS sebesar 0,227%.
Gambar 3 Histogram hubungan X1 dan X2 terhadap Y Pada gambar histogram di atas menun-jukkan bahwa sebaran data nilai quis dan nilai praktek terhadap nilai UAS berbentuk normal. 8.
Normal Plot Normal plot untuk mengetahui sebaran variabel. Secara teoritis, suatu set data dikatakan mempunyai secara normal apabila data tersebar disekitar garis. Analisis regresi dalam bentuk normal plot disajikan gambar 4.
Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (nilai UAS) dengan mengambil nilai probabilitas saja. Hipotesis untuk kasus ini: Ho = Koefisien regresi tidak signifikan Hi = Koefisien regresi signifikan. Kaidah pengambilan keputusan: a. Jika probabilitas > 0,05, Ho diterima. b. Jika probabilitas < 0,05, Ho ditolak. Pada nilai quis terlihat bahwa dalam kolom Sig. adalah 0,636. Karena sig. nilai quis 0,636 > 0,05 (probabilitas), maka Ho ditolak, artinya koefisien regresi signifikan. Dengan kata lain nilai quis benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap nilai UAS. Pada nilai praktek terlihat bahwa dalam kolom Sig. adalah 0,196. Karena sig. nilai quis 0,196 > 0,05 (probabilitas), maka Ho ditolak, artinya koefisien regresi signifikan. Dengan
86
Gambar 4 Normal P-P Plot Pada gambar 4 P-P Plot terlihat bahwa sebaran membentuk arah ke kanan atas menyebar di sekitar garis, dan tidak ada data yang letaknya jauh dari garis didapat slope yang positif, kemungkinan besar sebaran data normal. Hal ini sesuai dengan koefisien regresi nilai quis dan nilai praktek yang positif.
PERSPEKTIF, VOL XII NO. 1 MARET 2014
V.
PENUTUP
1.1 Kesimpulan Penelitian analisis tugas terhadap UAS pada mahasiswa Kelas 12.1G.25 AMIK BSI Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 terhadap 57 responden dengan analisis korelasi dan regresi diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. Hubungan antara nilai quis dengan nilai praktek sebesar 0,804 berarti kuat dan searah positif pada tingkat kepercayaan 99% 2. Hubungan antara nilai praktek dengan nilai UAS sebesar 0,360 berarti lemah dan serah positif pada tingkat kepercayaan 99%. 3. Hubungan antara nilai quis dengan nilai UAS sebesar 0,325 berarti lemah dan searah pada tingkat kepercayaan 95%. 4. Hubungan antara nilai quis (0,325) dan nilai praktek (0,360) terhadap nilai UAS menunjukkan bahwa nilai praktek lebih berpengaruh daripada nilai quis. 5. Terjadinya hubungan antara nilai quis dan nilai praktek terhadap nilai UAS sebesar 0,804 menandakan adanya multikolinieritas atau korelasi diantara variabel nilai quis dan nilai praktek. 6. Tingkat signifikansi koefisien korelasi menunjukkan nilai 0,000 < 0,003 < 0,007 < 0,05 (probabilitas), maka korelasi diantara variabel nilai UAS dengan nilai quis dan nilai praktek sangat nyata. 7. Diketahui Rsquare adalah 0,365, berarti 36,50% nilai UAS dipengaruhi nilai quis dan nilai praktek, sedang sisanya 63,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dilakukan penelitian. 8. Uji F test, diperoleh Fhitung adalah 4,149 dengan tingkat sig. 0,021 < 0,05, berarti nilai quis dan nilai praktek merupakan cerminan pemberian tugas dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akuntansi perusahaan dagang secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai UAS. 1.2 Saran Berdasarkan delapan kesimpulan tersebut di atas, peneliti menyarankan agar para pengampu mata kuliah hendaknya memberikan tugas kepada mahasiswa setiap pertemuan, baik dalam bentuk kuis atau latihan praktek atau diskusi dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman materi perkuliahan yang sedang dipelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA Buku Alwi, Hasan (Pemimpin redaksi). 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka. Belkaoui, Ahmed Riahi. 2005. Accounting Theory, Fifth Edition. Singapore. Thomson Learning. DeKeyser, Robert M. (editer). 2008. Practice in Second Language: perpectives from applied and cognitive psychology. New York: Combridge University Press. Jusup, Al. Haryono. 2005. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Permana, Sudaryat. 2009. Bikin Perusahaan itu Gampang. Yogyakarta: MedPress. Purwanti, Rita Eni dan Nugraheni, Indah. 2001. Siklus Akuntansi. Yogyakarta: Kanisus. Riduwan; Rusyana, Adun; dan Enas. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17,0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta. Setiawan, Budi. 2013. Menganalisis Statistik Bisnis dan Ekonomi dengan SPSS 21. Yogyakarta: ANDI. Soemarso S.R. 2004. Akuntansi, Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Syaukani, Mohammad. 2006. Bank Soal Visual FoxPro. Jakarta: PT Alex Media Komputindo. Artikel dari Internet Analisis Medis. Teori dan Praktek. [http://analismedis.weebly.com/teori-danpraktek.html] (unduhan, 20 Maret 2014) Ayyubi’s Conner. Pembelajaran Praktek Guna Meningkatkan Keterampilan Peser-ta Diklat. [Error! Hyperlink reference not valid.] (unduhan, 20 Maret 2014). Seputar Akuntansi, Pengertian Perusahaan. [http://www.hari.asia/2012/03/pengertianperusahaan.html] (unduhan, 21 Maret 2014).
87
PERSPEKTIF, VOL XII NO. 1 MARET 2014
Dokumen Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan.
88
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 18.