BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Batudaa yang terletak di Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014 selama 6 bulan, yang dilakukan dengan beberapa tahap, tahap persiapan, tahap pengambilan data dan pengolahan data untuk pengambilan data selama 2 minggu, yaitu pada tanggal 22 mei sampai dengan tanggal 31 mei, pada hari yang sama akan tetapi pada jam pelajaran yang berbeda. 3.2 Populasi dan Sampel penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat – syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan 2010:54). Berdasarkan defenisi di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adaah seluruh siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri Batudaa Tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah 102 orang yang tersebar pada 4 kelas dengan distribusi jumlah siswa pada setiap kelas, dapat dilihat pada tabel:
Tabel 2: Data jumlah siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri Batudaa tahun ajaran 2013/2014 No. 1 2 3
Kelas X1 X2 X3
Pria 8 8 9
Wanita 16 19 16
Jumlah 24 27 25
4 X4 Jumlah
8 33
18 69
26 102
3.2.2 Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri – ciri atau keadaan tertentu yang akan di teliti (Riduwan 2010:56). Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu clauser random sampling (penarikan sampel berkelompok), yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap populasi yang dipilih menjadi anggota sampel karena dalam penelitian ini populasinya semua homogen.
Kemudian 4 kelas yang menjadi
populasi diacak, lalu diundi sehingga mendapat dua kelas sebagai kelas yang mendapatkan perlakuaan.
3.3 Variabel penelitian Menurut sugiyono (2012:38) variabel penelitain adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini yaitu: 3.3.1 Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini mengarah pada penggunaan metode scramble. Subjek yang di jadikan kelas eksperimen yang diberikan perlakuan deangan menggunakan metode scramble. Dan subjek lainnya yang akan dijadikan kelas control yang di ajarkan menggunkan metode number head together. 3.3.2
Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang di pengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono:61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat atau yang di pengaruhi adalah minat siswa dalam belajar fisika.
3.4 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam penelitian ini dibutuhkan dua kelas yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas control. Untuk menentukan dua kelas ini, dilakukan dengan cara pengundian, kedua kelas diberikan nomor kemudian dimasukan dalam gelas dikocok dan dilakukan dengan mata tertutup. Nomor yang pertama keluar ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan nomor kedua keluar di tetapkan sebagai kelas control. Sehingga didapatkan kelas X1 sebagai kelas eksperimen kelas X2 sebagai kelas control. Desain dalam peneitain ini menggunakan pretest-pos Test Controle Group desain dengan dua macam perlakuan. Didalam desain ini sebelumnya diberikan perlakuan kedua kelas diberi angket awal (pretes) untuk mengetahui sejauh mana minat siswa terhadap materi yang akan diajarkan (01). Selanjutnya pada kelas X1 diberikan perlakuan dengan pembelajaran menggunakan metode sramble dan pada kelas X2 juga diberi perlakuan dengan pembelajaran menggunakan metode number head together. Setelah selasai pembelajaran, kedua kelas diberikan lagi angket sebagai posttes (02) untuk melihat seberapa besar minat siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan metode scramble dan pembelajaran yang menggunakan metode number head together.
E = O1
X1
O2
P = O1 X2
O2
(Arikunto 2010:210) Desain Penelitian Keterangan: E = kelas eksperimen P = kelas kontrol O1 = Pretes (angket awal) O2 = Posttes (angket akhir) X1 = pengajaran Model Kooperatif Tipe Scrambe X2 = Pengajaran model number head tugether
Tabel 3: Aspek pembelajaran kelas eksperimen Aspek Waktu Pertemuan Media pembelajaran Model pembelajaran
Kelas eksperimen Kelas control 3 jam pelajaran 3 jam pelajaran 3X pertemuan 3X pertemuan Menggunakan metode Menggunakan metode scramble number head together Kooperatif Kooperatif
Tabel 4: kisi – kisi instrument angket minat belajar siswa No
Variabel
Minat Belajar
Indikator 1. Perasaan senang
No. Item Pernyataan Positf (+) Pernyataan Negatif (-) 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 2
2. Ketertarikan siswa
9, 12, 13, 14, 15, 16
10, 11
3. Perhatian
17, 18, 19, 20, 22, 23
21
4. Keterlibatan siswa
24, 25, 26, 27, 28, 29 30,31 31
Total
3.5 Tehnik pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan mendapatkan hasil yang kuantitatif (Sugiyono, 2012 : 92). Dalam penelitian penulis menggunakan skala Likert untuk mengolah penghitungan angket. Sugiyono dalam bukunya Metode penelitian kualitatif kuantitatif R&D (2012 : 93) mengemukakan bahwa : skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti dan selanjutnya disebut sebagai variable penelitian. Dengan menggunakan skala likert variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, dan seterusnya indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun bagian-bagian yang dapat dijadikan pertanyaan atau pernyataan. Jawaban dari setiap bagian tersebut mempunyai gradasi dari yang sangat positif hingga yang sangat negatif, yang dapat berupa kata – kata antara lain : Kalimat Positif
Skor
Kalimat Negatif
Skor
a. Sangat Setuju
5
a. Sangat Setuju
1
b. Setuju
4
b. Setuju
2
c. Ragu – Ragu
3
c. Ragu – Ragu
3
d. Tidak Setuju
2
d. Tidak Setuju
4
e. Sangat Tidak Setuju
1
e. Sangat Tidak Setuju
5
(Sugiyono, 2012 : 94)
3.5.1 Instrumen Angket Instrumen penelitaan adalah suatu alat yang di gunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiono,2012:102). Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu angket. Angket adalah sejumah pertanyaan atau pernyataan tertulis dalam bentuk uraian yang digunakan untuk mengetahui minat belajar. Jenis skala yang digunakan pada angket yaitu skala likert “sangat setuju, setuju, ragu – ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju”. 3.5.2 Validitas angket Validitas adalah kemampuan alat ukur mengukur secara tepat keadaan yang diukurnya (Purwanto, 2010:197). Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi, yang mempersoalkan apakah isi setiap butir angket yang digunakan dapat mencerminkan isi pembelajaran yang seharusnya diukur atau tidak. Selain pengujian angket, digunakan juga pengujian validitas item yang diuji coba pada responden dengan maksud untuk melihat kesejajaran skor angket dengan skor total. Proses validitasnya berdasarkan pada skor tiap item yang dikorelasikan ,menggunakan rumus korelaasi product Moment sebagai berikut:
r xy
Ket
n x
n xi y i xi y i 2 i
xi
2
n y
2 i
y i 2
rxy = koefisien korelasi yang dicari n = banyaknya subjek pemilik nilai x = nilai variabel 1 y = nilai variabel 2 (sugiyono, 2012:183) No Item angket dalam penelitian ini dikatakan valid apabila koefisien validitasnya yaitu rxy ≥ 0,404. Begitu pula sebaliknya jika koefisien validitas r xy ≤ 0,404 maka dikatakan tidak valid. Dalam penelitian ini, validitas angket menggunakan rumus korelasi product moment yang hasil distribusi validitasnya ada pada lampiran 18 . Dengan taraf nyata = 0,05 dan N = 24 serta dengan interval kepercayaan 95% maka harga rtabel = r n r 0,0524 0,404 . Dengan membandingkan harga rtabel dengan harga rhitung setiap item soal yang diperoleh bahwa rhitung rtabel .ini berarti semua item valid dan cukup baik sebagai alat pengumpulan data. Koefisien validasi tersebut dapat dilihat pada tabel 5. No Pernyataa n 1 2
Tabel 5: Koefisien Validitas Angket Koefisien Status No Validitas Validitas Pernyataa n rhitung rtabel 0,63968 0,404 Valid 16 17 0,49846 0,404 Valid
Koefisien Validitas rhitung 0,59128 0,58172
rtabel 0,404 0,404
Valid Valid
3
0,41073
0,404
Valid
18
0,55065
0,404
Valid
4
0,46988
0,404
Valid
19
0,7499
0,404
Valid
5
0,48591
0,404
Valid
20
0,65024
0,404
Valid
6
0,47407
0,404
Valid
21
0,48574
0,404
Valid
7 9
0,4211 0,53812
0,404 0,404
Valid Valid
22 24
0,52003 0,50119
0,404 0,404
Valid Valid
10 11
0,45306 0,45371
0,404 0,404
Valid Valid
25 26
0,42511 0,56105
0,404 0,404
Valid Valid
12
0,52967
0,404
Valid
27
0,4428
0,404
Valid
Status Validitas
13
0,58252
0,404
Valid
28
0,53149
0,404
Valid
14
0,72183
0,404
Valid
28
0,42469
0,404
Valid
15
0,59128
0,404
Valid
30
0,42691
0,404
Valid
31
0,44856
0,404
Valid
3.5.3 Reliabilitas Angket Reliabilitas merupakan ketepatan suatu test apabila dilakukan kepada subjek yang sama, yaitu dengan uji reabilitas bela dua internal. Uji reabilitas tes penelitian ini menggunakan rumus alpha crombach dengan persamaan sebagai berikut: k b r11 1 2 k 1 t
Ket: r11 = reabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
t
2 b 2
= jumlah varians butir
= varians total (Arikunto, 2010:180)
a. Menghitung varians setiap item soal
b2
X
X
2
2
N
N
Hasil perhitungan varians dari setiap item dapat terlihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 6: nilai varians dari setiap item angket
No Pernyataan 1
Varians Item 0,28261
No Pernyataan 16
Varians Item 0,47645
2
0,9837
17
0,47645
3
1,97101
18
0,34058
4 5
1,41304 0,9837
19 20
1,21739 0,71739
6
0,56341
21
0,99819
7
1,07065
22
1,11413
8
0,21558
23
1,86775
9
0,84058
24
0,7808
10
1,27536
25
0,94928
11
1,41304
26
0,92754
12
1,13043
27
0,92754
13 14
0,43478 0,80978
28 29
0,71739 1,10145
15
0,69384
30 31
1,65036 1,09091
Jumlah varians semua item 29,43511199
b. Menghitung varians total
Y Y N
2
2
t2
N
Dengan menggunakan persamaan diatas dapat diperoleh hasil perhitungan t2 226,6503623. c. Menghitung Reabilitas Angket
Dari hasil perhitungan pada lampiran 18 di peroleh hasil r11 = 0,896633083, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa angket reabilitas dapat digunakan sebagai pengumpulan data pada penelitian ini.
1.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Uji Normalitas Data Pengujian normalitas merupakan salah satu langkah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara signifikan antara kedua frekuensi yakni frekuensi yang diharapkan (f b) dan frekuensi yang diobservasikan (f0). Pengujian normalitas menggunakan rumus chi-kuadrat, yaitu: f f h 2 2 0 fh
Ket:
2 =harga chi-kuadrat
2
f0 = frekuensi yang ada (frekuensi observasi atau frekuensi sesuai dengan keadaan) fh = frekuensi yang diharapkan, sesuai dengan teori. (Arikunto,2010:312) Dalam penelitian ini pengujian normalitas didasarkan pada hipotesis statistik berikut ini: H0
: skor angket minat belajar siswa untuk kelas eksperimen atau kelas kontrol terdistribusi normal
H1
: skor angket minat belajar siswa untuk kelas eksperimen atau kelas kontrol tidak terdistribusi normal.
Kriteria pengujian normalitas data ini adalah terima hipotesis H0 jika X2hitung ≤ X2
tabel
dengan X2 (1 - α)(k - 1) diperoleh dari daftar distribusi nilai X2 persentil untuk dk = (k – 1) dan taraf α = 0,05. Dalam hal lainnya H1 ditolak. 3.6.2 Uji Homogenitas Varians Pengujian homogenitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan statistik uji F, dengan persamaan berikut:
F
=
s12 s22 (Sudjana, 2005:249)
Ket: S1 = simpangan baku dari kelas yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble S2 = simpangan baku dari kelas yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number head Tugether. Pengujian homogenitas varians dalam penelitian ini didasarkan pada hipotesis statistik berikut: Ho : σi2 = σ22 = populasi pada penelitian ini mempunyai varians yang homogen atau sama H1 : σi2 ≠ σ22 = populasi pada penelitian ini mempunyai varians yang tidak homogen
atau tidak sama. Kriteria pengujian homogenitasnya adalah H0 akan diterima yang berarti H1 ditolak jika
F
hitung
Ftabel 1 n 1 n 1 pada α = 0,05, sedangkan H0 akan ditolak yang berarti H1 diterima jika 2 2 1
Fhitung Ftabel (1 / 2 )( n1 1,n2 1) pada α = 0,05.
3.6.3 pengujian hipotesis Setelah pengujian normalitas data dilakukan, maka hasil pengujian dari normalitas data tersebut digunakan dalam menentukan pemilihan statistik uji yang akan digunakan pada pengujian hipotesis penelitian. Rata-rata skor kemajuan minat belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diuji dengan menggunakan statistik uji t. Pengujian ini dimaksud untuk menentukan penyesuaian minat belajar siswa pada kedua objek penelitian apabila kedua data sampel penelitian terdistribusi normal. Statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:
X
t s
gab
1
X 2 1 1 n1 n2 (Sudjana, 2005 : 239)
Ket: t
= Nilai hitung
x1
= Nilai rata-rata kelas eksperimen
x2
= Nilai rata-rata kelas kontrol
n1
= Jumlah responden kelas eksperimen
n2
= Jumlah responden kelas kontrol
S
= Simpangan baku Hipotesis penelitian yang digunakan adalah teknik uji dua pihak yaitu, H 0 : 1 2 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara minat belajar siswa
model Kooperatif Tipe scramble dengan pebelajaran yang menggunakan metode number head tugether.
H 1 : 1 2 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara minat belajar
siswa yang
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble dengan pembelajaran yang menggunakan metode Number head together. (Sugiyono, 2012:163) Kriteria pengujian untuk uji hipotesis adalah terima H0 jika t1 – 1/2α < t < – 1/2α, dimana t1 – 1/2α didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n 1 + n2 – 2) dan peluang (1 – 1/2α). Untuk harga t lainnya H0 ditolak.