KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MANAJEMEN KELAS X SMK NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh: FRENGKY FIRMANSYAH NIM : G000090054
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
SURAT PER RNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH H
ÉΟŠÏm§9$# Ç≈uΗ÷q§9$# «!$# ÉΟó¡Î0 Yang bertanda tangan di bawah ini, saya; Nama
: Frengky ky Firmansyah
NIM
: G00009 090054
Program Studi : Fakulta ltas Agama Islam (Tarbiyah) Jenis
: Skripsi
Judul
:
Komp petensi
Guru
Pendidikan
Agama
Islam am
dalam
Manajem emen Kelas X SMK Negeri 4 Surakart rta Tahun Pelajaran an 2013/2014
Dengan ini menyatakann bahwa saya menyetujui untuk: 1. 2.
3.
Memberikan hak bbebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas as penulisan karya ilmiah saya, demi d pengembangan ilmu pengetahuan. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih fformatkan, mengelola dalam bentuk be pangkalan data (database), mendistribus usikan, serta menampilkannya dalam da bentuk softcopy untuk kepentingan akadem emis kepada Perpustakaan UMS S, tanpa perlu meminta izin dari saya sel elama tetap mencantumkan nam ma saya sebagai penulis/pencipta. Bersedia dan menja njamin untuk menanggung secara pribadi tanpaa m melibatkan pihak Perpustakaan an UMS, dari semua bentuk tuntunan hukum yang ya timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan iini saya buat dengan sesungguhnya dan sem moga dapat digunakan sebagaimanaa semestinya.
Surakarta, 24 Februa ruari 2014 Yang menyatak akan
(Frengky Firman ansyah)
UNIV IVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKAR ARTA FAKULTAS AGAMA ISLAM Jl. A. Yanii T Tromol Pos I Pabelan. Kartasura Telp (0271) 717417, 719483 Fax Fa 715448 Surakarta 57102
Surat at Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama : 1. 1 Dra. Mahasri Shobahiya, M.Ag. 2 Drs. Zaenal Abidin, M.Pd. 2. Telah membaca dan men encermati naskah artikel publikasi ilmiah, yangg merupakan m ringkasan skripsi/tugass aakhir dari mahasiswa: : Frengky F Firmansyah : G000090054 G : Agama A Islam : Pendidikan P Agama Islam (Tarbiyah) : Kompetensi K Guru Pendidikan Agama Islam dalam d M Manajemen Kelas X SMK Negeri 4 Surakarta Tahun P Pelajaran 2013/2014 Naskah artikel tersebut, t, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. n. Demikian persetujuan ini dibuat,, se semoga dapat dipergunakan seperlunya. Nama NIM Fakultas Program Studi Judul
Surakarta, 24 Febru ruari 2014
Pembimbing I
Pembimbing g II
Dra. Mahasri Shobahiy iya, M.Ag.
Drs. Zaenal Abidin in, M.Pd.
ABSTRAK
Dalam dunia pendidikan, guru memiliki tanggung jawab yang besar atas keberhasilan peserta didik dalam belajar. Seiring dengan semakin berkembangnya pendidikan, maka semakin komplek permasalahan yang harus dihadapi. Dalam hal ini pendidikan Agama Islam sangat berperan penting dalam mengatasi permasalahan tersebut. Dari segi penguasaan ilmu agama Islam, guru PAI sudah tidak diragukan lagi, tetapi dalam praktiknya guru PAI mengalami kesulitan dalam mengelola kelas, sehingga kelas menjadi gaduh. Terkadang ketika mengajar, guru PAI tidak mengacu pada RPP, guru PAI masih monoton dalam mengajar dan kurang komunikatif dengan peserta didik ketika pembelajaran berlangsung. Demi tercapainya tujuan Pendidikan Agama Islam, maka guru PAI dituntut untuk professional dalam mengajar, karena Pendidikan Agama Islam mencakup beberapa aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Selain itu guru PAI juga harus bergerak aktif dalam memanaj kelas. Dengan manajemen kelas yang baik, maka guru PAI lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah “bagaimana kompetensi guru PAI dalam manajemen kelas X SMK Negeri 4 Surakarta?” Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kompetensi guru PAI dalam manajemen kelas X SMK Negeri 4 Surakarta. Manfaat penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Adapun manfaat teoritis yaitu menambah khasanah keilmuan, khususnya tentang manajemen kelas. Sedangkan manfaat praktis bagi guru, khususnya bagi sekolah yaitu dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada, sehingga dapat melakukan perbaikan dan peningkatan yang lebih baik, dan manfaat bagi peneliti yaitu dapat dijadikan sebagai rujukan yang lebih konkrit apabila nantinya berkecimpung dalam dunia pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif, dengan mengambil lokasi SMK Negeri 4 Surakarta sebagai objek penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara deduktif dan induktif. Analisis data deduktif yaitu cara berfikir untuk mengambil kesimpulan yang berangkat dari permasalahan yang bersifat umum ke permasalahan yang bersifat khusus. Sedangkan analisis data induktif yaitu cara berfikir yang berangkat dari faktafakta khusus, peristiwa-peristiwa yang konkrit kemudian digeneralisasikan yang mempunyai sifat umum. Peneliti menyimpulkan kompetensi guru PAI dalam manajemen kelas X SMK Negeri 4 Surakarta di antaranya adalah kompetensi guru PAI dalam mengatur posisi tempat duduk peserta didik, kompetensi guru PAI dalam menggunakan variasi dalam mengajar, kompetensi guru PAI dalam mengembangkan pemetaan bahan ajar, dan kompetensi guru dalam menciptakan suasana kelas yang positif. Kompetensi guru PAI dalam manajemen kelas X SMK Negeri 4 Surakarta sudah terlaksana dengan baik.
Kata kunci: kompetensi guru, manajemen kelas mengajar
PENDAHULUAN
Pendidikan
demi
keberhasilan
merupakan
Pendidikan Agama Islam, karena
memanusiakan
dalam pengajarannya guru PAI
manusia. Artinya pendidikan dapat
harus mencakup segala aspek,
membentuk
yaitu aspek kognitif, aspek afektif,
proses
untuk
dalam
manusia
arti
dewasa,
mandiri
dan
bertanggung jawab baik kepada diri
sendiri
maupun
kepada
dan aspek psikomotorik. Asmani mengatakan
(2009: bahwa
16)
pentingnya
masyarakat serta berguna bagi
profesionalisme
guru
bangsa, negara dan agama.
mengikis
negatif
Pada saat ini pendidikan di Indonesia
berkembang
sangat
kesan
untuk yang
selama ini mengarah pada guru. Usaha
menjadi
guru
yang
komplek
profesional harus diperjuangkan
permasalahan yang harus dihadapi.
sehingga guru bisa membuktikan
Dalam hal ini Pendidikan Agama
bahwa
Islam ikut berperan penting dalam
pembaharu
mengatasi permasalahan tersebut.
responsif, progresif, produktif dan
Hal
kompetitif.
pesat,
dan
itu
keberadaan
semakin
tentu
ditopang
guru
oleh
Pendidikan
Agama Islam (PAI). Dalam hal ini guru PAI dituntut untuk professional dalam
dirinya
sebagai yang
Dengan
sosok dinamis,
adanya
profesionalisme guru, maka guru PAI memiliki kompetensi dalam mengajar.
Di samping itu, guru PAI juga harus bergerak aktif dalam
didik
ketika
pembelajaran
berlangsung.
memanaj kelas. Saat berhadapan
Permasalahan di atas sangat
dengan kelas ukuran besar, dengan
berkaitan dengan kompetensi guru
siswa yang berangkat ke sekolah
dan manajemen kelas yang terjadi
dengan membawa stres emosional,
di SMK Negeri 4 Surakarta. SMK
dan kelas dengan tingkat akademik
Negeri 4 Surakarta merupakan
dan perilaku yang sangat beragam,
salah satu SMK yang terbaik dari
guru dituntut untuk meningkatkan
beberapa
efektivitas
kejuruan
dalam
memotivasi
sekolah yang
ada
menengah di
Kota
Surakarta. Mengingat pentingnya
siswa dan memanaj kelas. Dilihat dari segi penguasaan
tercapainya tujuan pembelajaran,
ilmu agama Islam, guru PAI sudah
maka dengan kompetensi yang
tidak diragukan lagi, tetapi yang
dimilikinya, guru diharapkan dapat
sering terjadi bahwa guru PAI
meningkatkan kemampuan dalam
mengalami
mengelola kelas. Dalam usaha ini
kesulitan
dalam
mengelola kelas sehingga kelas
banyak
menjadi gaduh. Terkadang ketika
seperti moving class, penataan
mengajar, guru PAI tidak mengacu
ruang belajar siswa agar tercipta
pada
masih
suasana belajar yang nyaman dan
monoton dalam mengajar dan guru
didukung dengan adanya media
kurang komunikatif dengan peserta
pembelajaran. Oleh karena itu
RPP,
guru
PAI
cara
yang
dilakukan,
peneliti tertarik untuk meneliti di
Agama Islam dalam manajemen
SMK Negeri 4 Surakarta.
kelas X SMK Negeri 4 Surakarta.
Adapun objek penelitian ini adalah kelas X SMK Negeri 4 Surakarta, karena pada umumnya siswa kelas X masih berada dalam
LANDASAN TEORI
masa labil, jadi sikap dan perilaku
A. Kompetensi Guru Pendidikan
mereka mudah terpengaruhi oleh
Agama Islam
lingkungan
1. Pengertian Kompetensi Guru
pergaulan
Seringkali
mereka
sekitar.
Menurut Usman (2011:
cenderung
kurang disiplin dan susah diatur.
14)
Melihat fenomena tersebut penulis
merupakan kemampuan dan
mencoba
untuk
kewenangan
penelitian
yang
mengadakan
“kompetensi
guru
guru
dalam
akan
melaksanakan
profesi
dituangkan dalam skripsi yang
keguruannya.”
Kunandar
berjudul:
(2010:
hasilnya
Kompetensi
Guru
55)
menjelaskan
Pendidikan Agama Islam dalam
“kompetensi
Manajemen Kelas X SMK Negeri
seperangkat
4
kemampuan yang harus ada
Surakarta
2012/2013. penelitian
Tahun Oleh
ini
karena
bertujuan
mendeskripsikan kompetensi
Pelajaran
Guru
guru
adalah
penguasaan
itu
dalam diri guru agar dapat
untuk
mewujudkan kinerjanya secara
tentang Pendidikan
tepat
dan
efektif.”
DEPDIKNAS
Dalam
(2003:
3)
dijelaskan bahwa kompetensi
sebagaimana Hadits Rasulullah
guru
kemampuan
SAW:
penguasaan
ُ ِ َ ْ َ ُ َ َ َ ْاِذَا ُ ِّ َ ِ ا
adalah
“dalam
bentuk
pengetahuan
dan
perilaku
perbuatan bagi seorang guru agar
berkelayakan
untuk
َ
ْ َآ:َل
َ .َ َ
ا
:َ ِ"؟ َ ل# ْلَ ا$ ﺱ ُ َاِ َ َ ُ َ! َی ر
menduduki jabatan fungsional sesuai bidang tugas, kualifikasi
( رى12 )ا.َ َ
dan jenjang pendidikan.” 2. Macam-macam
"ِ #ِ ْ ِ اَ ْه/ َ َ- ِﺱ ِ*)َ اْ َ ْ ُ إ ْ ُاِذَا أ َ َْ ِ ُ ا
Kompetensi Apabila amanat sudah hilang
Guru (disia-siakan) maka tunggulah a. Kompetensi pedagogik saat
kehancurannya
b. Kompetensi kepribadian (qiyamatnya). Shahabat Nabi c. Kompetensi sosial bertanya,
"Bagaimanakah
hilangnya
(menyia-nyiakan)
d. Kompetensi profesional 3. Kompetensi Guru Pendidikan amanat?".
Rasulullah
SAW
menjawab,
"Apabila
suatu
Agama Islam Dalam
Islam,
setiap urusan
diserahkan
kepada
pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya, orang yang ahli atau memiliki maka kemampuan,
dalam
tunggulah
qiyamat
arti (kehancurannya) (HR. Bukhari)
pekerjaan
tersebut
harus (Shahih
Bukhari
No.
dilakukan secara benar. Hal itu dalam Kutubut Tis’ah).
6015
Dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007 Kompetensi Guru
mata
pelajaran
PAI
b. Kompetensi sosial-religius c. Kompetensi
profesional-
religius.
sebagai berikut: a. “Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola
B. Manajemen Kelas
1. Pengertian Manajemen Kelas
pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan
pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. b. Menganalisis
materi,
Emmer dan Duke (dalam Hasri, 2009: 41) mendefinisikan pengertian
manajemen
sebagai berikut:
struktur, konsep, dan pola
Emmer
pikir ilmu-ilmu yang relevan
manajemen
dengan
seperangkat
pembelajaran
Pendidikan Agama Islam.” Menurut Umar (2010:
kelas
mendefinisikan kelas
sebagai
perilaku
dan
kegiatan guru yang diarahkan untuk menarik perilaku siswa
93-94), kompetensi pendidik
yang wajar, pantas, dan layak
dalam
Pendidikan
Agama
serta
Islam
akan
berhasil
gangguan. Sedangkan Duke
menjalankan tugasnya apabila
menyatakan manajemen kelas
mempunyai
adalah
kompetensi
sebagai berikut: a. Kompetensi religius
yang personal-
usaha
meminimalkan
ketentuan diperlukan
prosedur guna
menciptakan dan memelihara
lingkungan
tempat
terjadi
yang dimilikinya, d. membantu siswa agar dapat bekerja dengan
kegiatan belajar mengajar. Selain itu Rusydie (2011:
tertib,
sehingga
tujuan
24) juga menjelaskan bahwa
pengajaran secara efektif dan
“manajemen kelas adalah segala
efisien
usaha yang dilakukan untuk
dicapai.
mewujudkan
terciptanya
suasana belajar mengajar yang
dalam
kelas
dapat
3. Pendekatan dalam Manajemen Kelas
efektif dan menyenangkan, serta
Menurut Rusydie (2011:
dapat memotivasi siswa untuk
48-56), pendekatan manajemen
belajar
kelas
dengan
baik
sesuai
sebagai
berikut:
a.
kemampuan mereka.”
pendekatan
kekuasaan,
b.
2. Tujuan Manajemen Kelas
pendekatan
ancaman,
c.
pendekatan
kebebasan,
d.
Rusydie menyebutkan manajemen
(2011: empat kelas
30) tujuan
yaitu:
a.
pendekatan resep, e. pendekatan perubahan
tingkah
laku,
f.
mengatur penggunaan fasilitas
pendekatan sosio-emosional, g.
dengan baik, b. membina dan
pendekatan kerja kelompok.
membimbing dengan
siswa
sesuai
keragaman
latar
belakang, c. membantu siswa
4. Ruang
Lingkup
Manajemen
Kelas Hasri
(2009:
42)
sesuai
menjelaskan tentang langkah-
dengan potensi dan kemampuan
langkah yang dilakukan guru
belajar
dan
bekerja
dalam pengorganisasian kelas
didik,
sebagai berikut: a. mengatur
pemetaan bahan.
ruangan
agar
guru
d.
mengembangkan
dapat METODE PENELITIAN
mengawasi peserta didik, b. Penelitian merencanakan
perpindahan
kegiatan
lancar
penelitian secara
ini
termasuk
lapangan
(Field
dan Research), karena didasarkan atas
efisien, c. merencanakan adanya data-data yang dikumpulkan dari minat
untuk
menggunakan lapangan
variasi
dalam
kegiatan,
secara
langsung.
d. Penelitian ini bersifat kualitatif,
menghilangkan
stimulus, yaitu “penelitian yang bermaksud
peralatan, material, atau temanuntuk
memahami
fenomena
teman yang membuat jenuh, tentang apa yang dialami oleh berbicara dan bertindak yang subjek
penelitian,
misalnya
kurang tepat. perilaku, persepsi, motivasi, dan Harsanto (2009: 42-71) tindakan,
secara
holistik,
dan
menjelaskan pengelolaan kelas dengan
cara
deskripsi
dalam
yang dinamis dapat dilakukan bentuk kata-kata dan bahasa, pada dengan cara sebagai berikut: a. suatu konteks khusus yang alamiah belajar
bersama
dalam dan
dengan
memanfaatkan
kelompok, b. mengefektifkan berbagai
metode
alamiah”
papan tulis, c. mengefektifkan (Moleong, 2004: 6). posisi tempat duduk peserta Subjek penelitian ini adalah keseluruhan
guru
Pendidikan
Agama Islam yang berjumlah dua
Dalam penelitian ini, penulis
orang beserta siswa kelas X SMK
menggunakan metode analisis data
Negeri 4 Surakarta. Sedangkan
diskriptif kualitatif, yaitu prosedur
metode yang digunakan dalam
penelitian
pengumpulan
1)
data-data diskriptif yang berupa
Wawancara (Interview), metode ini
kata-kata tertulis dari orang-orang
digunakan
atau perilaku yang diamati dengan
memperoleh
data
yaitu
penulis data
untuk tentang
tujuan
yang
untuk
menghasilkan
menggambarkan
faktor
keadaan atau status fenomena dari
pendukung dan penghambat guru
data-data yang diperoleh dari objek
PAI dalam memanaj kelas. 2)
penelitian.
manajemen
kelas
dan
Observasi, metode ini digunakan
Dalam
penarikan
untuk mengamati guru PAI di
kesimpulan, penulis menggunakan
dalam kelas, yaitu: kemampuan
metode deduktif dan induktif.
guru PAI dalam memanaj kelas, HASIL PENELITIAN
termasuk metode, motivasi dan A. Kompetensi Guru PAI dalam
media. 3) Dokumentasi, metode ini Mengatur Posisi Tempat Duduk
digunakan untuk mengumpulkan Peserta Didik
data-data
mengenai
sejarah Posisi tempat duduk peserta
berdirinya, visi dan misi, letak didik SMK Negeri 4 Surakarta geografis, sarana dan prasarana, berbentuk
format
kolom-baris.
struktur organisasi, keadaan guru, Sebelum
pembelajaran
dimulai
karyawan dan siswa. peserta didik merapikan tempat
duduknya
agar
pembelajaran
berjalan
kondusif.
demikian,
ketika
B. Kompetensi Guru PAI dalam
Namun Menggunakan
Variasi
dalam
pembelajaran Mengajar
berlangsung, posisi tempat duduk Guru
PAI
menggunakan
berubah sesuai dengan metode variasi dalam mengajar. Variasi pembelajaran
yang
digunakan. yang
Metode
pembelajaran
digunakan
guru
berupa
yang pemilihan strategi pembelajaran
digunakan
antara
lain
adalah yang disesuaikan dengan materi
diskusi. Oleh karena itu, posisi ajar dan pemilihan lokasi belajar. tempat duduk diubah menjadi Strategi format
kotak
kecil,
pembelajaran
yang
sehingga digunakan yaitu strategi diskusi
menjadi beberapa kelompok. kelompok pada materi akhlak. Hal itu sesuai dengan teori Adapun langkah-langkah metode Harsanto, bahwa format tempat diskusi kelompok sebagai berikut: duduk peserta didik di kelas formal 1. pada
umumnya
Guru
memberi
pengantar
menggunakan materi akhlak mengenai husnuzhan
format
kolom-baris.
Namun kepada Allah, orang lain, dan diri
demikian, format tempat duduk sendiri. harus dibuat luwes sehingga dapat 2.
Guru membagi peserta didik
diubah-ubah sesuai dengan metode menjadi empat kelompok. Setiap pembelajaran
yang
digunakan, kelompok terdiri dari enam sampai
misalnya
menggunakan
format tujuh
anggota.
Kelompok
1
kotak kecil. membahas
materi
husnuzhan
kepada
Allah,
membahas
kelompok
materi
2
husnuzhan
peserta didik yang belum bisa sampai bisa membaca Al-Qur’an.
kepada diri sendiri, kelompok 3
3.
membahas
husnuzhan
menyuruh
kepada orang lain, dan kelompok 4
mendapat
membahas
membaca Al-Qur’an.
materi
materi
husnuzhan
Sebagai
peserta
guru
didik
bimbingan
yang untuk
Guru PAI juga menggunakan
kepada Allah. 3.
evaluasi
Guru meminta peserta didik
LCD proyektor sebagai media
dari perwakilan kelompok untuk
untuk
mempresentasikan hasil diskusi.
pembelajaran.
Pada materi Al-Quran, guru
menyampaikan
menggunakan
materi Dengan
LCD
proyektor
menggunakan metode tutor sebaya.
penyampaian materi menjadi lebih
Adapun langkah-langkah metode
mudah, dan
tutor sebaya sebagai berikut:
peserta didik tidak merasa bosan.
1.
menarik, sehingga
Selain pembelajaran di kelas,
Guru melakukan tes untuk
mengetahui peserta didik yang
guru
PAI
juga
sudah bisa membaca Al-Qur’an
pembelajaran di luar kelas, yaitu
dan yang belum bisa membaca Al-
outing class. Pelaksanaan outing
Qur’an.
class
dilakukan
menerapkan
di
mushola
didik
sekolah. Kegiatan outing class
ditempatkan saling berpasangan,
dilakukan saat pelaksanaan sholat
yang sudah bisa sebagai tutornya.
sunah dhuha, sholat fardhu zhuhur
Tugas tutor yaitu membimbing
dan ashar. Pelaksanaan outing
2.
Kemudian
peserta
class disesuaikan dengan waktu C. Kompetensi Guru PAI dalam
sholat. Adapun tujuan kegiatan Mengembangkan
Pemetaan
outing class adalah agar peserta Bahan Ajar
didik sadar terhadap kewajiban Kemampuan guru PAI SMK yang dimilikinya sebagai umat Negeri
4
Surakarta
dalam
Islam. mengembangkan pemetaan bahan Hal
itu
sesuai
dengan ajar dilaksanakan dengan membuat
pendapat
Stronge
yang
telah peta konsep. Dengan membuat
dikutip pada Bab II halaman 33, peta konsep, peserta didik lebih bahwa
guru-guru
efektif mudah
memahami
secara
menggunakan teknik-teknik dan menyeluruh, mencari inti, bagian, strategi
yang
bervariasi
untuk sebab dan akibat tentang bahan
memastikan
pembelajaran
yang ajar. Selain itu, penyajian materi
maksimal.
Pembelajaran lebih sistematis, sehingga materi
seharusnya tidak monoton yang dapat dengan mudah diserap oleh hanya
membuat
peserta
didik peserta didik.
merasa
bosan,
menggunakan
tetapi
perlu
strategi
yang
D. Kompetensi Guru PAI dalam
disesuaikan dengan materi ajar.
Menciptakan
Selain itu, pemilihan lokasi juga
yang Positif
dapat meningkatkan mutu kegiatan
Suasana
Kelas
Dalam menciptakan kelas
belajar mengajar menjadi lebih
yang
baik.
mengadakan
positif,
guru
kontrak
PAI belajar
mengenai
keterlambatan
guru
Untuk
mengatasi
peserta
maupun peserta didik. Bagi peserta
didik yang jenuh dalam mengikuti
didik yang terlambat masuk kelas
pembelajaran, guru PAI memberi
nilai mata pelajaran PAI akan
contoh
dikurangi 1, sedangkan apabila
yang menarik dalam penyampaian
guru
terlambat,
materi
konsekuennya guru PAI harus
peserta
menambah 1 poin untuk nilai
mengikuti pembelajaran kembali.
yang
semua
peserta
didik. Hal ini
berupa
ilustrasi-ilustrasi
pembelajaran, didik
Hal
sehingga
tertarik
itu
sesuai
untuk
dengan
dilakukan agar guru dan peserta
pendapat Hasri bahwa langkah-
didik disiplin dalam melaksanakan
langkah yang ditempuh dalam
tugasnya.
pengorganisasian
Untuk mengatasi siswa yang gaduh
guru
adalah
salah
menghilangkan
melakukan
stimulus, peralatan, material, atau
tindakan ringan, seperti teguran
teman-teman yang membuat jenuh,
saja.
berbicara
Apabila
PAI
satunya
kelas
dengan
teguran
peserta didik masih berani berbuat gaduh, peserta didik diberi sanksi
dan
bertindak
yang
kurang tepat. Data
mengenai
yang
dilakukan
kontrak
yaitu berupa pertanyaan atau tugas
belajar
meresum dan mempresentasikan
bersama
peserta
materi yang dibahas di depan
dengan
pendapat
kelas.
dikutip Rusydie, bahwa guru harus
didik yang
guru sesuai telah
menjadi pemegang aturan-aturan
dalam kelas. Oleh karena itu,
1. Guru PAI merapikan posisi
sebelum memulai pembelajaran
tempat duduk peserta didik
guru dan peserta didik harus
ketika
membuat kesepakatan-kesepakatan
pembelajaran.
di
kelas
saat
pembelajaran
berlangsung.
akan
memulai
2. Guru PAI menggunakan variasi dalam mengajar. Variasi yang
Pendapat
Harsanto
juga
digunakan
berupa
variasi
mendukung data mengenai sikap
pemilihan strategi pembelajaran
guru terhadap peserta didik yang
yang disesuaikan dengan materi
gaduh. Bahwa guru melakukan
ajar. Selain penggunaan strategi
pendekatan ancaman apabila kelas
pembelajaran, guru PAI juga
sulit
menggunakan
dikendalikan.
ancaman
tidak
kekerasan,
Pendekatan
boleh
tetapi
dengan
media
dengan
pemilihan
LCD
sebagai
pembelajaran lokasi
dan
belajar
di
pemberian skors yang mendidik
mushola sekolah untuk kegiatan
kepada peserta didik yang kurang
outing class.
disiplin.
3. Guru
PAI
mengembangkan
pemetaan bahan ajar dengan KESIMPULAN
membuat peta konsep mengenai Dalam memanaj kelas, guru materi yang dibahas. PAI SMK Negeri 4 Surakarta 4. Guru PAI menciptakan suasana mengembangkan
kompetensinya kelas yang kondusif dengan
dengan melakukan empat hal, mengadakan yaitu:
kontrak
belajar
mengenai waktu keterlambatan
menyampaikan
peserta didik dan guru ketika
pembelajaran saja, tetapi media
masuk kelas. Selain itu, guru
pembelajaran
PAI memberi teguran, mulai
digunakan untuk membangkitkan
dari teguran lisan sampai sanksi
motivasi belajar dan mengaktifkan
berupa pertanyaan atau tugas
respon
kepada
yang
menayangkan gambar-gambar dan
gaduh.
Sedangkan
video yang terkait dengan materi
mengatasi
kejenuhan
pembelajaran.
peserta
membuat untuk
didik
peserta
materi
dapat
didik
juga
dengan
ketika mengikuti pembelajaran, DAFTAR PUSTAKA
guru
PAI
memberi
contoh
berupa ilustrasi-ilustrasi yang menarik dalam penyampaian
Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Tujuh Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional. Jogjakarta: Power Books (IHDINA).
materi pembelajaran. Danim, SARAN-SARAN
Berdasarkan hasil penelitian penulis menyampaikan saran-saran yang ditujukan kepada guru PAI SMK Negeri 4 Surakarta, agar memaksimalkan media
pembelajaran.
hanya
Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Guru SLB, SD, SMP, SMU. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan.
penggunaan Bahwa
penggunaan media pembelajaran tidak
Sudarwan, dkk. 2010. Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas. Bandung: Pustaka Setia.
digunakan
untuk
Depdiknas. 2005. Kamus Bahasa Indonesia Ketiga. Jakarta: Pustaka.
Besar Edisi Balai
Hadi, Sutrisno. 2006. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset. Harsanto, Ratno 2009. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius. Hasri, Salfen. 2009. Sekolah Efektif dan Guru Efektif. Yogyakarta: Aditya Media. Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Kunandar. 2009. Guru Professional Implementasi Kurikulum Tigkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. _______. 2010. Guru Professional Implementasi Kurikulum Tigkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Moleong, Lexy. J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muhaimin. 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Rosdakarya.
Mulyana, Dedy. 2002. Metode Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya. Bandung: Rosda Karya. Payong, Marselus R. 2011. Sertifikasi Profesi Guru Konsep Dasar, Problematika, dan Implementasinya. Jakarta: PT. Indeks. Rusydie,
Salman. 2011. PrinsipPrinsip Manajemen Kelas. Yogyakarta: Diva Press.
Stronge, James H. 2013. Kompetensi Guru-Guru Efektif. Jakarta :PT Indeks. Syahidin, 2009. Menelusuri Metode Pendidikan dalam AlQuran. Bandung: Alfabeta. Umar,
Bukhari. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah.
Usman, Husaini. 2009. Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Usman, Muh. User. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.