UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN ISLAM DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PABELAN MENDUNGAN KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Fakultas Agama Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun oleh: NURLAELI FITRIANI NIM: G000100107 NIRM: 10/X02.2.1/T/4424
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
ABSTRAK
Upaya Guru Dalam Menanamkan Pendidikan Islam Di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan Mendungan Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh: Nurlaeli Fitriani Usia lahir sampai masa kanak-kanak merupakan masa keemasaan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan, yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakkan dasar-dasar pengembangan kemampuan fisik, bahasa, sosialemosional, konsep diri, seni, moral dan nilai-nilai agama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya guru dalam menanamkan pendidikan Islam, serta mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam menanamkan pendidikan Islam di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mendungan. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan keilmuan dalam mendidik anak serta sebagai pertimbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan Mendungan dan dijadikan pembanding untuk penelitian sejenis. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di sekolah. Adapun jenis pendekatan yang digunakan bersifat kualitatif yang menghasilkan “data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) wawancara, metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang upaya guru dalam menanmkan pendidikan Islam. 2) observasi, metode ini untuk melihat langsung tentang upaya guru ddalam menanamkan pendidikan Islam. 3) dokumentasi, metode ini untuk memperoleh data tentang gambaran umum sekolah, sejarah berdirinya, keadaan guru dan siswa. 4) analisis data, dalam menganalisis data penulis menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya guru dalam menanamkan pendidikan Islam di taman Kanak-Kanak Aisyiyah diantaranya yaitu adalah: a) membiasakan shalat, yang terdiri dari shalat dhuha untuk semua siswa , yang dilakukan rutin pada setiap hari sabtu dan shalat dzuhur bagi siswa yang mengikuti kegiatan full day shcool. b) mengaji iqra, yang dilakukan setiap hari setelah jam pelajaran selesai. c) infaq, yang dilakukan rutin pada hari jum’at. d) memberi teladan baik. Key word: Upaya guru, pendidikan Islam.
mengikuti program taman kanak-
PENDAHULUAN Agama
Islam
memperhatikan
kanak1.
sangat
anak-anak
dan
Usia lahir sampai memasuki
pemuda. Mereka adalah anggota
pendidikan dasar merupakan masa
keluarga yang berhak mendapatkan
keemasaan sekaligus masa kritis
lebih
dalam tahapan kehidupan, yang akan
banyak
pendidikan
dan
pengajaran untuk menjadi anak yang
menentukan
beradab. Selain itu mereka adalah
selanjutnya. Masa ini merupakan
generasi masa depan, harapan umat,
masa yang tepat untuk meletakkan
bangsa dan Negara (Zuhaili, 2002:
dasar-dasar
21). Untuk membentuk anak yang
kemampuan fisik, bahasa, social-
berkualitas,
dengan
emosional, konsep diri, seni, moral
bangsa,
dan nilai-nilai agama2.
yakni
mencerdaskan
kehidupan
mengembangkan
potensi,
perkembangan
anak
pengembangan
Taman Taman Kanak-Kanak
kepribadian yang baik dan Islami,
Aisyiyah
serta memiliki pengetahuan, maka
merupakan
pendidikan berperan penting untuk
pendidikan yang berasaskan Islam
mewujudkannya.
yang kurikulumnya berada di bawah
Dalam
hal
ini
yang
di
Pabelan
pengawasan
salah
Mendungan satu
pendidikan
bentuk
nasional
maksud anak menurut Soemantri
(DIKNAS) dan departemen agama
Patmonodewo
pra
(DEPAG), sehingga pendidikan yang
sekolah berusia 3-6 tahun mereka
mengandung nilai-nilai Islam juga
biasanya
program
banyak diterapkan. Selain itu Taman
prasekolah. Masa ini umumnya anak
Kanak-Kanak ini juga merupakan
usia prasekolah mengikuti program
salah
penitipan anak antara 3 bulan 5
memberikan respon baik terhadap
tahun, kelompok bermain 3 tahun,
masyarakat, terutama anak usia dini.
adalah,
mengikuti
anak
satu
pendidikan
yang
sedangkan usia 4-6 tahun anak 1
Muhammad Azmi, Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah (Yogyakarta: Cupid, 2006), hlm. 94. 2 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 18.
1
Banyak orang tua yang kuarang
Berdasarkan paparan di atas,
memperhatikan pendidikan anaknya
penulis tertarik untuk mengadakan
sehingga
penelitian di Taman Kanak-Kanak
anak
dalam
perkembangannya kurang optimal. Dalam Taman
Aisyiyah Pabelan, yakni dengan
pelaksanaannya,
Kanak-Kanak
judul:
Aisyiyah
Upaya
Guru
Dalam
Menanamkan Pendidikan Islam Di
Pabelan Mendungan selalu berupaya
Taman
Kanak-Kanak
Aisyiyah
untuk
Pabelan
Mendungan
Kartasura
memenuhi
kebutuhan-
kebutuhan peserta didiknya. Maka
Tahun Ajaran 2013-2014.
pendidikan Islam diimplementasikan dengan
bentuk
melatih
Berdasarkan latar belakang
dan
tersebut maka penulis tertarik untuk
membiasakan anak, seperti shalat
meneliti di Taman Kanak-Kanak
dhuha, yang dilakukan rutin pada
Aisyiyah
setiap hari jum’at, membaca surat-
Pabelan
surat pendek, mengaji, do’a sehari-
sebuah laporan dengan judul: Upaya
hari, dll.
Guru
Hal ini sesuai dengan tujuan Taman
Kanak-Kanak
Pabelan
Mendungan
Pabelan Kartasura,
Mendungan dan
Dalam
menulis
Menanamkan
Pendidikan Islam Di Taman Kanak-
Aisyiyah
Kanak Aisyiyah Pabelan Mendungan
yaitu,
Kartasura Tahun Ajaran 2013-2014.
membantu mempersiapkan peserta
Adapun
rumusan
masalah
didik menjadi insan yang taqwa dan
dalam penelitian ini adalah apa
mandiri serta mencerdaskan tunas
upaya yang dilakukan guru dalam
bangsa. Maka dengan tujuan yang
menanamkan pendidikan Islam di
ingin dicapai Taman Kanak-Kanak
Taman
Kanak-Kanak
Aisyiyah
Pabelan
Pabelan
Mendungan?
diharapkan
dapat
Mendungan mempersiapkan
faktor
pendukung
Aisyiyah serta,
dan
apa faktor
peserta didik yang mandiri dalam
penghambatnya? Sedangkan tujuan
mengembangkan
penelitian
kepribadian
ini
adalah
untuk
muslim yang bertaqwa serta menjadi
mendiskripsikan upaya-upaya guru
muslim yang lebih baik.
dalam Islam
2
menanamkan di
Taman
pendidikan Kanak-Kanak
Aisyiyah Pabelan Mendungan serta serta
mendeskripsikan
pendukung
dan
2. Agus Mulyadi (UMS, 2013)
faktor
dalam skripsinya yang berjudul
faktor
“Pelaksanaan Pendidik Agama
penghambatnya.
Islam di Taman Kanak-Kanak
Beberapa
yang
Islam Al-Azhar 28 Solo Baru
berhubungan dengan masalah yang
Tahun Pelajaran 2011/2012”.
penulis angkat antara lain:
Dia
1. Atiek
penelitian
Firti
Nurhayati
menyimpulkan
bahwa
dalam
pelaksanaan pendidikan Agama
skripsinya (UMS, 2009) yang
Islam di Taman Kanak-Kanak
berjudul “Penanaman Nilai-Nilai
Al-Azhar ditopang oleh beberapa
Agama Islam Melalui Metode
faktor pendidikan diantaranya,
Bermain (Studi kasus TKIT Az-
yaitu:
Zahra
Ajaran
a. Guru, guru di Taman Kanak-
2008/2009)”. Dia menyimpulkan
Kanak Islam Al-Azhar 28
penanaman
belum
Sragen
Tahun
nilai-nilai
Agama
memenuhi
standar
Islam melalui permainan, yaitu:
kualifikasi. Jumlah guru yang
a) si misterius, b) si jahil, c)
mencapai 17 orang namun
kalimat bermain, d) lingkaran
yang memenuhi standar hanya
shalat, e) ular menggigit ekor, f)
7 orang saja.
lingkaran
pintu
menyebarkan bentuk
neraka,
salam.
permainan
g)
b. Alat
Semua
meliputi
tersebut
aqidah.
penanaman
pendidikan
c. Metode pembelajaran
Sedangkan
nilai-nilai
materi
yang
Agama Islam
digunakan untuk menyampaikan materi
pendidikan,
yaitu
dengan bercerita, keteladanan,
Agama
lagu, disiplin, pemberian tugas
Islam meliputi: qiro’ati, hafalan
dan bermain peran.
surat-surat pendek, do’a sehari-
d. Pendekatan dalam Pendidikan,
hari, siroh nabawiyah, ibadah,
yaitu personal-individu, yaitu
aqidah akhlak, hadits3.
sebuah
pendekatan
yang
Bermain di TKIT Az-Zahra Sragen Tahun Ajaran 2008/2009 (Surakarta: UMS, 2009), unpublished.
3
Atiek Firti Nurhayati, Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam Melalui Metode
3
dibangun anatara guru, siswa
seperti membuang sampah
dan orang tua melalui buku
pada tempatnya,dll5.
penghubung.
Adapun teori yang menjadi
e. Tujuan
pendidikan,
dasar dari penelitian ini. Mengambil
pendidikan Agama Islam di
dari KBBI bahwa upaya adalah
Taman
usaha,
Azhar
Kanak-Kanak yaitu
cendekiawan
Al-
mewujudkan muslim
ikhtiar
6
sesuatu
yang
untuk
maksud.
mencapai Sedangkan
pengertian guru adalah pendidik
bertaqwa berakhlak mulia4.
profesional
dengan
tugas
utama
3. Edi Sulis Purwanto. (UIN Sunan
mendidik, mengajar, membimbing,
Kali jaga, 2002) dengan judul
mengarahkan, melatih, menilai, dan
skripsin “Upaya Guru Melatih
mengevaluasi peserta didik pada
Kemandirian Anak Usia dini”.
pendidikan anak usia dini jalur
Dia menyimpulkan bahwa dalam
pendidikan formal, pendidikan dasar,
melatih kemandirian anak usia
dan pendidikan menengah.7
dini dengan cara:
Dari kedua teori di atas dapat
a. Keteladanan, memberikan
kepada
guru
disimpulkan bahwa,
anak
adalah suatu usaha yang dilakukan
untuk pembinaan akhlaqul karimah,
seperti
guru
berdo’a
dengan
upaya
cara
mengajar,
guru
mendidik,
membimbing,
ketika sebelum dan sesudah
mengarahkan, melatih, menilai, dan
belajar.
mengevaluasi
b. Pembiasaan, kebiasaan
bahwa yang
untuk
mencapai
sesuatu maksud. Menjadi seorang guru tentunya
dilakukan
karakter yang
disekolah dapat diterapkan
tidak terlepas dari
ketika di lingkungan rumah,
sanggup memberikan yang terbaik
5
Edi Sulis Purwanto, Upaya Guru Melatih Kemandirian Anak Usia dini (Surakarta: UIN Sunan Kali Jaga 2002). 6 Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat bahasa, 2008), hlm.1787. 7 (UU tentang guru dan dosen no 14 tahun 2005).
4
Agus Mulyadi, Pelaksanaan Pendidik Agama Islam di TK Islam Al-Azhar 28 Solo Baru Tahun Pelajaran 2011/2012 (Surakarta: UMS, 2013), unpublished.
4
dan menyenangkan bagi peserta didik
dalam
proses
a. Kompetensi Pedagogik
belajar
Kemampuan
mengelola
mengajarnya. Menurut Suparlan yang
pembelajaran peserta didik yang
dikutip oleh Tutik Rachmawati &
meliputi pemahaman terhadap
Daryanto bahwa, karakter guru yang
peserta didik, perancangan dan
efektif yaitu:8
pelaksanaan
pembelajaran,
evaluasi
belajar,
1. Adil
dalam
tindakan
dan
perlakuan.
pengembangan
2. Menjaga perawakan dan cara
untuk
berpakaian.
peserta
dan didik
mengaktualisasikan
berbagai
3. Penyanyang.
potensi
yang
dimilikinya.
4. Memberi semangat kepada siswa. 5. Menggunakan
hasil
b. Kompetensi Kepribadian
berbagai
Kepribadian pendidik yang
dalam
mantap, stabil, dewasa, arif, dan
pendekatan pengajarannya.
berwibawa, menjadi teladan bagi
6. Cerdas dan tidak pemarah.
peserta didik, dan berakhlak
7.
mulia.
Berpengetahuan dan berusaha menambah
pengetahuannya
c. Kompetensi Profesional
mengenai perkembangan dalam
Kemampuan
bidang teknologi pendidikan.
dalam
Selain karakter yang efektif,
pendidik
penguasaan
materi
pembelajaran secara luas dan
seorang guru juga harus memiliki
mendalam
empat kompetensi yaitu kompetensi
memungkinkannya membimbing
pedagogic, kepribadian, social dan
peserta
9
profesiaonal :
yang
didik
memperoleh
kompetensi yang ditetapkan. d. Kompetensi Sosial Kemampuan
pendidik
berkomunikasi dan berinteraksi
8
Tutik Rachmawati & Daryanto, Penilaian Profesi Guru dan Angka Kreditnya (Yogyakarta: Gava Media, 2013), hlm 12-13. 9 Tutik Rachmawati & Daryanto, Penilaian Profesi Guru dan Angka Kreditnya (Yogyakarta: Gava Media, 2013),
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
5
kependidikan,
dan Al-hadits/As-sunnah.12 Adapun
orangtua/wali
peserta didik, dan masyarakat.
yang menjadi tujuan pendidikan
Adapun yang menjadi dasar
Islam, mengutip pendapat Marimba
Islam
mengutip
yang di kutip oleh Nur Uhbiyati
bahwa,
menyebutkan bahwa ada dua tujuan
Pendidikan Islam adalah usaha sadar
pendidikan Islam yaitu: pertama
untuk menyiapkan peserta didik
Tujuan sementara, seperti kecakapan
dalam
jasmanih,
teori
pendapat
adalah,
Muhaimin
menyakini,
menghayati agama
memahami,
dan
Islam
mengamalkan
melalui
menulis,
kegiatan
kemampuan keagamaan,
jasmani dan rohani
membaca kedewasaan tercapainya
bimbingan, pengajaran dan latihan
berbagai kemampuan, kedua tujuan
dengan
akhir dari pendidikan Islam yaitu
untuk
memperhatikan menghormati
tuntunan
agama
terwujudnya kepribadian muslim.13
lain
dalam hubungan kerukunan antar
METODE PENELITIAN
umat beragama dalam masyarakat untuk
mewujudkan
nasional.10
Penelitian
persatuan
Sedangkan
ini
merupakan
penelitian lapangan (field research).
menurut
Adapun
jenis
pendekatan
yang
Yusuf al-Qardhawi yang dikutip oleh
digunakan bersifat
Azyumardi
menghasilkan “data deskriptif berupa
bahwa
Azra,
pendidikan
menyebutkan Islam
adalah
kualitatif yang
kata-kata tertulis maupun lisan dari
pendidikan manusia seutuhnya, akal
orang-orang
dan hatinya, rohani dan jasmani,
diamati”.14 Penelitian ini dilakukan
akhlak dan ketetampilannnya.11
di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah
Dasar
pendidikan
Islam
Pabelan
dalam penelitian ini adalah al-Qur’an
dan
perilaku
Mendungan
dan
yang
yang
menjadi subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru Taman 12
Zuhairini dkk, Metodologi Pendidikan Agama (Solo, Ramadhani: 1993). hlm.15. 13 Mustofa dan Abdul Wahid, Hukum Islam Kontemporer (Jakarta, Sinar Grafika: 2009). hlm.13. 14 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm.140.
10
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam. (Bandung, 2001: PT Remaja Rosdakarya). hlm 11 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: tradisi dan modernisasi di tengah tantangan millennium III. (Jakarta, 2012: Kencana). hlm. 6.
6
Kanak-Kanak
Aisyiyah
Pabelan
menarik kesimpulan. Dalam hal ini
Mendungan .
yang
penulis menggunakan teknik analisis
Metode pengumpulan data
diskriptip
digunakan
menggambarkan
adalah
metode
kualitatif,
yaitu fenomena-
wawancara untuk memperoleh data
fenomena yang ada pada saat ini atau
langsung dari narasumber, yaitu
saat yang lampau, dari seluruh data
tentang
upaya
guru
dalam
hasil wawancara, observasi, dan
pendidikan
Islam.
dokumentasi15.
faktor pendukung dan penghamabat,
PEMBAHASAN
meteri yang diberikan kepada peserta
PENELITIAN
menanamkan
didik. Metode observasi digunakan
DAN
HASIL
Teori pada bab II halaman 6
untuk mengumpulkan data tentang
dijelaskan
upaya
menanamkan
Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa,
pendidikan Islam di Taman Kanak-
Upaya adalah usaha, ikhtiar, untuk
Kanak
mencapai
guru
dalam
Aisyiyah
Pabelan
dalam
sesuatu
Kamus
Besar
masksud.
Mendungan. Metode dokumentasi
Taman
yang
Pabelan Mendungan, upaya guru
dimaksud
adalah
untuk
Kanak-Kanak
Di
memperoleh data yang berkaitan
dalam
dengan gambaran umum Taman
Islam antara lain adalah:
Kanak-Kanak
Pabelan
A. Membiasakan shalat. Misalnya
yang meliputi sejarah
seperti shalat dhuha yang diikuti
Mendungan berdirinya
Aisyiyah
Taman
Kanak-Kanak
oleh
menanamkan
Aisyiyah
semua
pendidikan
siswa
dan
Aisyiyah Pabelan, letak geografis,
dilaksanakan rutin setiap hari
visi
misi
prasarana,
dan peserta
tujuan,
sarana
jum’at dan shalat dzuhur bagi
didik,
jadwal
siswa yang mengikuti Full Day
pelajaran, dan kegiatan harian. Analisis
digunakan
guru mengajak siswa untuk baris
dalam penelitian ini adalah Apabila
dan membaca do’a-do’a pendek,
data telah terkumpul, maka langkah
hadits-hadits pendek, surat-surat
selanjutnya
yang
School. Sebelum shalat dhuha,
adalah
menganalisis
15
Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda karya, 2010), hlm. 54.
data, yaitu pengelolaan data untuk
7
pendek, bernyanyi. Selanjutnya
shalat dhuha, dalam hal ini anak
guru meminta siswa untuk tetap
diminta
baris jalan ke masjid melakukan
seikhlasnya.
shalat dhuha berjama’ah yang di
yang digunakan adalah dengan
imami oleh siswa Taman Kanak-
pembiasaan. kebiasaan yang di
Kanak
sekolah
Aisyiyah
Pabelan.
untuk Adapun
metode
disekolah dapat di
Sebelum shalat di mulai guru
terapkan
mengajak anak untuk merapatkan
rumahnya.
dan meluruskan shaf terlebih
Ketiga
dahulu.16
memberi
di
lingkungan
upaya
diatas
merupakan bentuk ibadah yang di
B. Mengaji
iqra.
Dalam
berikan di Taman Kanak-Kanak
membimbing anak mengaji, guru
Aisyiyah
beruapaya melakukannya setiap
Berdasarkan teori yang ada pada bab
hari
II halaman 11-12 bahwa Ibadah
setelah
Belajar
proses
Kegiatan
Mengajar
(KBM)
Pabelan
merupakan
Mendungan.
bentuk
realisasi
dari
berakhir. Yang dibimbing oleh
aqidah Islamiah yang tetap terpancar
guru yang bertugas mengajar
dan diamalkan dengan baik oleh
pada hari tersebut, dengan satu
anak. Dalam Qur’an surat Luqman:
persatu peserta didik dipanggil
17
untuk membacanya. Dalam hal
mendirikan shalat.
ini, agar anak mengenal dasar
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah manusia untuk mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya hal yang demikian itu termasuk diwajibkan oleh allah”.
bacaan-bacaan al-Qur’an.17 C. Infaq, Di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah guru
Mendungan,
dalam
berinfaq
melatih
merupakan
Upaya anak suatu
juga
kebiasaan yang rutin di lakukan
D. Memberi
pada setiap hari jum’at sebelum
Dalam
diperintahkan
teladan
yang
membiasakan
untuk
baik. anak
berprilaku baik, guru berupaya 16
Wawancara dengan Ibu Emmy Rahayu (kepala sekolah) tanggal 21 februari 2014 17 Wawancara dengan Ibu Emmy Rahayu (kepala sekolah) tanggal 21 februari 2014.
untuk
selalu
berbuat
sopan
santun kepada siapa saja dan
8
dimana saja, tidak hanya di
pelajaran, penyampaian materi/inti
lingkungan
dan mengakhiri pelajaran.
sekolah
tetapi
dimanapun berada. Salah satunya
A. Membuka pelajaran
yakni, anak dibiasakan untuk
Membuka
pelajaran
bersikap ramah terhadap teman,
merupakan
mencuci tangan terlebih dahulu
dilakuakan oleh setiap guru,
sebelum makan, membiasakan
bertanda bahwa siswa siap untuk
untuk membuang sampah pada
menerima
tempatnya, dll.18
yang penulis obeservasi, saat
Hal ini sesuai dengan teori
kegiatan
pelajaran.
membuka
palajaran
yang
Adapun
guru
yang terdapat pada bab II halaman
mengawali dengan salam, do’a
12.
akan
bahwa
dalam
rangka
belajar,
guru
menyelamatkan dan memperkokoh
siswa,
aqidah Islamiah anak, pendidikan
membaca surat-surat pendek dan
anak
do’a pendek.
harus
dilengkapi
dengan
pendidikan akhlak yang memadahi.
selain
harus
dilanjutkan
B. Penyampaian materi
Dalam rangka mendidik akhlak pada anak,
kemudian
menyapa
Seorang
diberikan
guru
dianggap
mampu dalam menyampaikan
keteladanan yang tepat, juga harus
materi
ditunjukan tentang bagaimana harus
penyampaian materi guru selalu
menghormati.
berupaya
Karena
pendidikan
pembelajran.
menarik
Dalam
perhatian
akhlak sangat penting sekali, bahkan
siswa, ceria, semangat, dalam
rosul sendiri diutus allah untuk
penyampiannya
menyempurnakan akhlak.
memakai
Adapun
juga
berbagai
selalu metode
pelaksanaan
pembelajaran agar siswa tetap
pembelajaran pendidikan Islam di
antusias dan semangat dalam
Taman
Kanak-Kanak
Aisyiyah
mengikuti pembelajaran. Adapun
Pabelan
Mendungan
dilakukan
materi
melalui tiga tahap, yaitu membuka
yang
disesuaikan
disampaikan
dengan
jadwal
pelajaran, untuk mata pelajaran
18
Observasi dan Wawancara dengan Ibu Emmy Rahayu (kepala sekolah) tanggal 21 februari 2014.
pendidikan Islam lebih banyak
9
disampaikan pada hari jum’at
pendek, dan mengaji iqra kepada
seperti shalat dhuha berjma’ah
guru.
yang diimami oleh salah satu siswa
laki-laki,
pendek,
hadits-hadits
Dalam
menanamkan
do’a-do’a
pendidikan Islam tentunya tidak
pendek,
terlepas dengan adanya faktor
asmaul husna, menghafal sifat
pendukung
wajib Allah, rukun iman dan
adapun faktor Pendukung
Islam, dll. Sedangkan untuk hari-
A. Adanya Full Day School,
hari selain Jum’at, penyampain
sehingga mampu menambah
pendidikan
pemahamann anak tentang
Islam
dilakukan
ketika pembukaan pembelajaran dan
penutupan
dan
penghambat,
pendidikan Islam,
pembelajaran,
B. Sekolah yang berbasis Islam
yakni dengan mengahafal do’a
dan pendidikan Islam lebih
yang telah dipelajari, suratan
banyak daripada pendidikan
pendek al-Qur’an.
umum, sehingga membantu
C. Menutup pelajaran
pemahamannya siswa tentang
Menutup merupakan dilakuakan ketika
pembelajaran kegiatan
oleh
proses
berakhir.
Di
Islam.
yang
setiap
C. Pola fikir anak yang masih
guru
sangat
pembelajaran Taman
mudah
menerima
Kanak-
dalam materi
pembelajaran
serta
Kanak Aisyiyah Pabelan, ketika
lingkungan yang mendukung.
mengakhiri pembelajaran guru
Sedangkan yang menjadi
mengajak siswa untuk membaca
faktor penghambat adalah:
do’a-do’a pendek, surat pendek
A. Terbatasnya peserta Full Day
al-Qur’an, do’a setelah belajar
School, sehingga tidak semua
dan
anak dapat mengikutinya dan
yang
terakhir
bernyanyi
bersama, kemudian guru salam.
pemahaman
anak
Untuk hari-hari biasa setelah
belajar berbeda-beda.
dalam
proses pembelajaran dan sebelum
B. Karakter anak yang berbeda-
pulang siswa menghafal surat
beda, ada yang mandiri ada
10
juga
yang
sehingga
masih
manja
PENUTUP
mengganggu
Berdasarkan hasil penelitian
kegiatan belajar mengajar.
yang penulis lakukan di TK Aiyiyah
C. Psikis yang labil dan kondisi
Pabelan Mendungan, sebagaimana
anak
yang
bermain
masih
sehingga,
suka
telah
ketika
disebutkan
diatas
disimpulkan bahwa ada bebrapa
guru menyampaikan materi
upaya
mengganggu
pendidikan Islam adalah:
konsentrasi
belajar siswa lainnya. D. Kurangnya
dapat
guru
dalam
menanamkan
A. Membiasakan shalat, yang terdiri sarana
dari shalat dhuha yang dilakukan
pembelajran, sehingga guru
rutin setiap hari jum’at dan shalat
harus mencari alat atau media
dzuhur
sendiri untuk menarik siswa
siswa yang mengikuti kegiatan
agar tetap semangat dalam
Full Day school.
yang
dilakukan
bagi
mengikuti pembelajaran, jika
B. Mengaji iqra, yang dilakukan
media pembelajran kurang
setiap hari setelah jam pelajaran
menraik maka siswa akan
selesai, dengan satu per satu
bermain
siswa dipanggil.
sendiri
pembelajaran
dan kurang
C. Infaq, yang dilakukan setiap hari jum’at sebelum shalat dhuha
kondusif. Dengan mengetahui faktor pendukung
dan
dimulai.
faktor
D. Memberi
teladan
yang
baik,
penghambat dalam menanamkan
seorang guru selalu memberikan
pendidikan Islam maka pihak
contoh yang baik bagi peserta
sekolah
didik.
hendaknya
dapat
memanfaatkan faktor pendukung
Adapun yang menjadi faktor
yang ada disekolah serta untuk
pendukung, yakni:
selalu berusaha mengembangan
A. Adanya
Full
Day
berbagai fasilitas yang masih
sehingga
kurang untuk dapat menigkatkan
pemahamann
pembelajaran yang lebih baik.
pendidikan Islam,
11
mampu anak
School,
menambah tentang
B. Sekolah yang berbasis Islam dan
siswa agar tetap semangat dalam
pendidikan Islam lebih banyak
mengikuti
daripada
media
maka
pendidikan akan
umum,
membantu
pemahamannya
siswa
pembelajaran, pembelajran
menraik
tentang
maka
bermain
Islam.
jika
kurang
siswa
sendiri
akan dan
pembelajaran kurang kondusif.
C. Pola fikir anak yang masih sangat
Adapun saran yang penulis
mudah untuk menerima materi
berikan, yaitu:
pembelajaran serta lingkungan
A. Kepala sekolah, yakni dengan
yang mendukung.
bertambahnya siswa yang masuk,
Adapun yang menjadi faktor
hendaknya
untuk
lebih
pendukung, yakni
meningkatkan mutu pendidikan
A. Terbatasnya peserta Full Day
serta fasilitas di sekolah.
School, sehingga tidak semua
B. Guru, yakni untuk lebih kreatif
anak dapat mengikutinya dan
lagi dalam menggunakan metode
pemahaman anak dalam belajar
pembelajaran
sehingga
siswa
berbeda-beda.
akan
tertarik
dalam
lebih
B. Karakter anak yang berbeda-
mengikuti pembelajaran. Ketika
beda, ada yang mandiri ada juga
proses belajar mengajar guru
yang
bersikap lebih bijak lagi dalam
masih
mengganggu
manja kegiatan
sehingga belajar
mengajar. C. Psikis yang labil dan kondisi
menghadapi
siswa
siswa
tidak
bermain
Tetap
berusaha
sehingga sendiri.
keras
anak yang masih suka bermain
mendidik
sehingga,
walaupun banyak anak yang
menyampaikan
ketika
guru materi
masih
mengganggu konsentrasi belajar
suka
dan
dalam
mengajar,
bermain
sendiri
ketika belajar.
siswa lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
D. Kurangnya sarana pembelajran,
Abudinata. 2010. Ilmu pendidikan
sehingga guru harus mencari alat
Islam.
atau media sendiri untuk menarik
Grafindo Persada.
12
Jakarta:
Raja
Atiek
Firti
Nurhayati.
Penanaman Agama
2009.
Mansur.
Nilai-Nilai
Islam
Usia
dalam Islam.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Metode Bermain di TKIT
Mustofa dan Abdul Wahid. 2009.
Sragen
Ajaran
Tahun
Hukum Islam Kontemporer.
2008/2009.
Surakarta:
Skripsi
Jakarta: Sinar Grafika.
UMS
Sukamandita.
(tidak diterbitkan). Agus Mulyadi. 2013. Pelaksanaan Pendidik Agama Islam di TK
2010.
Metode
penelitian
Pendidikan.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Islam Al-Azhar 28 Solo Baru
Undang-Undang tentang Guru dan
Tahun Pelajaran 2011/2012.
Dosen No 14 tahun 2005.
Surakarta:
Tutik
Skripsi
UMS
(tidak diterbitkan). Zainal.
2011.
Penelitian
Muhammad.
Usia
Pra
Anak
Sekolah.
Yogyakarta: Cupid. Azra, Azyumardi. 2012. Pendidikan Islam: modernisasi
tradisi di
Penilaian
Daryanto. Profesi
Yogyakarta: Gava Media.
2006.
Akhlak
&
Guru dan Angka Kreditnya
Remaja Rosdakarya.
Pembinaan
Rachmawati 2013.
Pendidikan. Bandung: PT
Azmi,
Dini
Melalui
Az-Zahra
Arifin,
2007. Pendidikan Anak
dan tengah
tantangan millennium III. Jakarta: Kencana. Edi Sulis Purwanto. 2002. Upaya Guru Melatih Kemandirian Anak Usia dini. Yogyakarta: Skripsi UIN Sunan Kali Jaga.
13