PT. PRIMA RONA SYSTEMA
Clear, Actionable And Valuable Information
No. Proj: 168/INT-LAP/BPJS/2014
Dipersiapkan untuk :
Latar Belakang
HASIL SURVEI
Maksud dan Tujuan Survei
Profil Responden
Ruang Lingkup
Makro Indikator
Kerangka Pikir
Overall Customer Satisfaction Index
Pendekatan Metodologi
Overall Customer Loyalty Index
Tahapan Survei
Customer Satisfaction Index Berdasarkan Kontak Layanan
Metodologi Analisa
Hassle Free Index (HFI)
Metodologi Kualitatif
Complaint Index
Metodologi Indepth Interview
Net Promoters Score (NPS)
Metodologi Kuantitatif
Mikro Indikator
Improvement Priority
General Information
Executive Summary & Rekomendasi S-1
LATAR BELAKANG
Mulai tahun 2014 ini, BPJS Ketenagakerjaan telah berubah menjadi Badan baru yaitu BPJS Ketenagakerjaan, sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sesuai Undang-undang Nomor 24 tahun 2011 sebagai salah satu Badan Penyelenggara Sistem Jaminan Sosial Nasional (Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004) Sebagai Badan Penyelenggara yang bersifat nirlaba maka konsentrasinya adalah pada kualitas pelayanan. Dewasa ini, lingkungan internal maupun eksternal BPJS ketenagakerjaan berubah dengan cepat. Dalam semangat BPJS ketenagakerjaan yang ingin lebih berorientasi kepada kualitas pelayanan terhadap pelanggan, maka pengelolaan kepuasan pelanggan menjadi faktor yang penting sekali. Oleh karena itu, BPJS ketenagakerjaan perlu mengetahui keadaan terkini dari harapan, keinginan dan kebutuhan pelanggannya. Dengan mengetahui harapan-harapan yang belum terpenuhi dapat disusun program perbaikan layanan yang lebih berorientasi kepada pelanggan, sehingga kepuasan pelanggan dapat semakin ditingkatkan. S-3
Salah satu alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan adalah indeks kepuasan pelanggan/peserta (IKP) atau Customer Satisfaction Index (CSI). IKP/CSI diperoleh melalui suatu survei kepada pelanggan/peserta yang dinamakan survei kepuasan pelanggan/peserta (SKP) atau Customer Satisfaction Measurement (CSM) yang dilakukan bekerjasama dengan lembaga independen untuk memperoleh hasil yang objektif. Hal baru pada periode survei ini adalah pengukuran kepuasan dilakukan terhadap pelanggan Program Non JPK yaitu peserta JHT, JKK, dan JKM. Sedangkan program JPK telah dikelola oleh lembaga lain. Hal baru lain adalah periodisasi survei yaitu dilakukan pada semester I dan diulangi pada semester II. Hasil survei tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat kepuasan peserta, serta masukan perbaikan kinerja layanan kepada BPJS Ketenagakerjaan, agar kinerja layanan BPJS Ketenagakerjaan dapat terus dipantau dan ditingkatkan sesuai dengan harapan pelanggan/peserta. S-4
MAKSUD DAN TUJUAN SURVEI
S-5
Memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang tingkat kepuasan peserta dan kinerja layanan BPJS Ketenagakerjaan, Mengetahui tingkat dissatisfaction peserta terhadap layanan BPJS Ketenagakerjaan, Mengetahui tingkat loyalitas peserta BPJS Ketenagakerjaan Mengetahui tingkat hassle free index BPJS Ketenagakerjaan sebagai gambaran kualitas layanan Mengetahui Net Promoter Score (NPS) BPJS Ketenagakerjaan
Analisa perilaku komplain Rekomendasi langkah perbaikan kinerja layanan BPJS Ketenagakerjaan beserta prioritas pelaksanaannya
S-6
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
S-7
Target survei kepuasan ini adalah peserta BPJS Ketenagakerjaan, yaitu peserta layanan Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JK). Metodologi pengukuran yang dilakukan adalah berbasis service journey, yaitu menelusuri tingkat kepuasan peserta sesuai dengan perjalanan layanan yang dialaminya mulai dari datang ke tempat pelayanan sampai dengan meninggalkan tempat tersebut atau proses lain yang sejenis. Tempat pelayanan yang dimaksud adalah kantor BPJS Ketenagakerjaan untuk pelayanan program Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JK).
Metodologi ini memiliki keunggulan yaitu lebih dekat dengan proses sesungguhnya yang dialami pelanggan (natural), sehingga diharapkan kepuasan yang diungkapkannya lebih realistis. Melalui proses ini juga akan didapatkan sumber-sumber ketidakpuasan pada setiap tahap service journey –nya.
S-8
SKEMA SERVICE JOURNEY KONTAK LAYANAN X PROSES LAYANAN 1
PROSES LAYANAN 2
PROSES LAYANAN 3
MOT -1
MOT -1
MOT -1
MOT - 2
MOT - 2
MOT - 2
…..
…..
…..
Menerima Layanan
Ada ketidakpuasan
Hassle free
Csutomer with problem
Mikro/ Detail Atribut
Service Berhasil
Sumber Ketidakpuasan Frekuensi Kejadian Dampak
Makro Indikator Kepuasan Pelanggan CSI CLI HFI NPS dll
S-9
Prioritas Perbaikan
Analisa Perilaku Komplain
Survei CSM 2014 dilakukan dalam 2 Semester dengan rincian pekerjaan sbb: FGD Di 3 kota dari 3 wilayah, dengan masingmasig kota terdiri dari 2 Group dan tiap groupnya diikuti oleh 6 – 8 orang.
KUANTITATIF Terhadap 2.500 Responden di 11 wilayah BPJS ketenagakerjaan
Semerter I
InDepth Di tiap Kantor Wilayah yang masingmasing diwakili 1Di Kota dengan Jumlah Responden 2 Orang
SURVEI CSM 2014
KUANTITATIF Tracking terhadap 2.500 Responden di 11 wilayah BPJS ketenagakerjaan
Semester II
S - 10
KERANGKA PIKIR
S - 11
Survei CS yang efektif mesti menghasilkan indikator keadaan makro yang dicapai serta detail moment of truth/atribut yang terkait sebagai detail mikro. Indikator makro berguna bagi manajemen dalam Goal Setting, sedangkan detail mikro membantu mengidentifikasi perbaikan secara spesifik.
MAKRO
Pengukuran Indikator Makro (Quality Service, Quality Assurance, & Complain Behavior)
Indikator
CS Survei
Tracking
MIKRO
Service Quality Improvement
Atribut
S - 12
Improvement Priority
Customer Satisfaction
Satisfied
Customer Loyalty
Repurchase
Outcome
Not Yet Satisfied
Moment of Truth
Customer
Complain Handling
Complaint Handling Behavior
Interaction
S - 13
yes Customer
MOT
Kontak Layanan
Hassle Free
Doing things Right at the first time Loyalty Index
Dikerjakan Benar?
no
Customer With problem
Sumber Ketidakpuas -an
CS Index
Dampak
Frekuensi Kejadian
Analisa Perilaku Komplain Analisa Kerusakan Pasar
S - 14
Index Lain-Lain
Prioritas Perbaikan
SERVICE JOURNEY JAMINAN HARI TUA (JHT)
1….
2….
3….
JKK
1….
2….
3….
JKM
1….
2….
3….
S - 15
Informasi & Sosialisasi Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4…..
Proses Klaim Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4…..
Informasi Rekening Saldo
Kedatangan Ke Kantor Cabang
Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4…..
Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4…..
Proses Pencairan Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4…..
S - 16
Informasi Tentang BPJS Ketenagakerjaan Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4….. Proses Administrasi Kepesertaan dan Iuran Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4…..
Kedatangan Ke Kantor Cabang Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4…..
Layanan RO (Relation Officer) Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4…..
Pendaftaran Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4…..
Sosialisasi/Pengar ahan dari BPJS Ketenagakerjaan Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4…..
Pendampingan Saat Klaim Program JKK/JK Karyawannya
Klaim Program JKK/JK Karyawannya
Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4…..
Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4…..
S - 17
Kedatangan Ke Kantor Cabang Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4…..
Proses Klaim
Proses Pencairan
Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4…..
Mot 1….. Mot 2….. Mot 3….. Mot 4…..
S - 18
Service Journey Siklus Journey adalah kumpulan dari kontak layanan yang dilalui seseorang untuk mendapat produk atau jasa tertentu.
Kontak Layanan (Service Contact) Kontak Layanan adalah pertemuan antara pelayanan Perusahaan dengan pelanggan. Pada saat terjadi kontak tersebut, perusahaan memiliki kesempatan untuk memuaskan atau tidak memuaskan pelanggannya. Contoh Kontak Layanan : • Kontak Layanan: Pencarian Informasi • Kontak Layanan: Pendaftaran
• Kontak Layanan: Pembayaran • Kontak Layanan: Pengajuan Klaim
• Kontak Layanan: Pencairan Klaim • Dll
S - 19
MOT (Moment of Truth) Dalam tiap Kontak Layanan terdiri dari beberapa pertemuan antara pelayanan Perusahaan dengan pelanggan. Persepsi yang diperoleh dari hasil pertemuan antara pelayanan perusahaan dengan pelanggannya disebut Moment of Truth (MOT). Ketidakpuasan yang diukur dalam survei ini adalah ketidakpuasan terhadap setiap MOT. Contoh MOT untuk Kontak Layanan “Pendaftaran”: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Syarat terlalu banyak Proses persetujuan bertele-tele Syarat tidak jelas Tidak ada kepastian kapan kartu peserta diterima Biaya Pendaftaran tidak pasti Diping-pong Petugas tidak ramah Petugas tidak tahu Produknya ……. ……. dll
S - 20
PENDEKATAN METODOLOGI
S - 21
PRINSIP: 1.
KONTINUITAS & PERBAIKAN Dikarenakan survei ini adalah Tracking, maka sebaiknya diusahakan sejauh mungkin untuk masih menjaga kesinambungan dengan metoda yang telah dipakai pada survei sebelumnya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk melakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih optimal lagi. Untuk itu diperlukan tahapan pra survei untuk melakukan kajian terhadap metodologi dan teknik analisis yang telah dipakai.
2.
TRANSPARANSI & SIMPLICITY Perbaikan metodologi yang akan dilakukan akan bersifat terbuka untuk diketahui, dan sebaiknya dilakukan pendekatan yang tidak kompleks serta mudah untuk dipahami.
S - 22
TAHAPAN SURVEI
S - 23
SEQUENTIAL MULTISTAGE SURVEYS Mengingat keluasan topik serta cakupan responden yang akan disurvei serta topik garapannya, maka agar didapat hasil yang optimal, dilakukan survei yang bertahap dan berurutan. Diawali dengan survei kualitatif eksploratif, disusul dengan survei kuantitatif dan ditutup dengan InDepth Interview.
Kuantitatif
• Survei Lapangan
Data Kuantitatif
• Pengurus Perusahaan • Peserta
Kualitatif
• Focus Group Disscussion
Penggalian Atribut
• Pengurus Perusahaan • Peserta S - 24
Kualitatif Konfirmatori • In-Depth Interview
Pendalaman Temuan
• RSTC • Front Line People
METODOLOGI KUANTITATIF
S - 25
A. TARGET POPULASI SURVEI
Claimant (JHT)
BPJS Ketenagakerjaan
Ahli Waris (JK)
Pengurus Perusahaan (JKK)
S - 26
B. KRITERIA RESPONDEN • Pria atau Wanita • Usia 18 - 60 tahun • Bertempat tinggal di wilayah yang disurvei • Memiliki Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan • Panel Claimant : Mempunyai kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Program JHT • Panel Ahli Waris: Peserta BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan ahli waris dari peserta BPJS Ketenagakerjaan program JK
• Pengurus : Orang yang terlibat aktif dalam melakukan klaim program JKK karyawannya yang ada pada perusahaannya
S - 27
C. DISTRIBUSI SAMPEL SEMESTER I Wilayah SUMBAGUT
SUMBARIAU
SUMBAGSEL
BANTEN
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
Kantor Cabang Banda Aceh Medan Belawan Total Batam I Riau I Padang Total Palembang Jambi I Lampung I Total Tangerang I Tangerang III Serang Total Cilandak Kebun Sirih Pulogadung Salemba Pluit Total Bandung II Bogor I Bekasi Cirebon Total
Claimant 30 60 50 140 100 60 50 210 100 40 40 180 50 50 75 175 50 50 50 50 50 250 50 50 50 30 180 S - 28
Ahli Waris 3 3 3 9 5 5 3 13 5 3 6 14 0 3 3 6 3 3 3 5 1 15 3 3 3 3 12
Pengurus 5 10 5 20 15 10 10 35 15 5 5 25 10 5 10 25 10 10 10 10 10 50 15 5 15 5 40
Total 38 73 58 169 120 75 63 258 120 48 51 219 60 58 88 206 63 63 63 65 61 315 68 58 68 38 232
Bersambung ….
C. DISTRIBUSI SAMPEL SEMESTER I Wilayah
Kantor Cabang Semarang I Surakarta JATENG & DIY Purwokerto Total Sidoarjo Rungkut JATIM Gresik Malang Total Balikpapan Banjarmasin KALIMANTAN Palangkaraya Total Makassar Manado SULAWESI & Palu MALUKU Maluku Total Bali I Nusa Tenggara Barat BANUSPA Papua barat Total GRAND TOTAL
Claimant Ahli Waris Pengurus 100 5 15 50 3 10 30 3 5 180 11 30 50 4 10 100 5 15 50 3 10 30 3 5 230 15 40 75 3 15 50 3 5 50 3 5 175 9 25 100 5 15 50 3 10 30 3 5 30 3 5 210 14 35 50 3 10 30 3 5 20 3 3 100 9 18 2030 127 343
S - 29
Total 120 63 38 221 64 120 63 38 285 93 58 58 209 120 63 38 38 259 63 38 26 127 2500
D. TEKNIK SAMPLING
JHT
Pengurus Perusahaan dan Ahliwaris
INTERCEPT di kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan yang sudah ditentuakan
• INTERCEPT di kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan yang sudah ditentukan. • SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING (BY LIST : dari database pihak BPJS Ketenagakerjaan)
S - 30
E. METODE KONTAK Data diperoleh dengan cara face to face interviewer dengan menggunakan sebagai intrumen survei.
kuesioner
F. QUALITY CONTROL Quality Control dilakukan dalam 2 tahap, yaitu : a. Tahapan di Lapangan Data yang diterima dari interviewer akan dicek secara ramdom sebanyak 30%. Pengecekan di lapangan dilakukan dengan 2 cara, yaitu : • Menemui responden secara langsung • Menghubungi responden melalui telepon
b.
Tahapan di Data Entry Disamping pengecekan lapangan, pengecekan juga dilakukan pada tahap Entry Data dengan cara double checking secara random dari kuesioner yang sudah di-entry.
S - 31
METODE ANALISA
S - 32
INDEX BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2014
Customer Satisfaction Index
Customer Loyalty Index
Hassle Free Index
Complain Index
S - 33
Improvement Priority Index
Net Promoter Score
A. Index Kepuasan Dalam mengukur tingkat kepuasan konsumen secara keseluruhan digunakan pertanyaan tunggal, yaitu menggunakan skala 1-7 sebagai berikut: Skala 1 : Sangat tidak puas Skala 2 : Tidak puas Skala 3 : Agak tidak puas Skala 4 : Biasa saja Skala 5 : Agak Puas Skala 6 : Puas Skala 7 : Sangat Puas Skala pengukuran tersebut telah dilakukan dari tahun-tahun sebelumnya sehingga hasil index kepuasan dapat dibandingkan. Tingkat kepuasan hanya ditanyakan kepada responden yang pernah berhubungan dengan sebuah Kontak Layanan.
Customer Satisfaction Index (CSI) = (% Agak Puas + % Puas + % Sangat Puas) S - 34
B. Index Loyalitas Sama halnya dengan Kepuasan, Index Loyalitas didapat dari pertanyaan tunggal dengan menggunakan skala 1-7 sebagai berikut: Skala 1 : Sangat Kecil Skala 2 : Kecil Skala 3 : Agak Kecil Skala 4 : Biasa saja Skala 5 : Agak Besar Skala 6 : Besar Skala 7 : Sangat Besar Skala Loyalitas tersebut sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Semakin mendekati skala 7 artinya semakin besar di masa mendatang untuk tetap menggunkan BPJS Ketenagakerjaan. Tingkat Loyalitas dihasilkan dari:
Customer Loyalty Index (CLI) = (% Agak Besar + % Besar + % Sangat Besar) S - 35
C. Hassle Free Index (HFI) Hassle Free Index (HFI) adalah ukuran yang menyatakan persentase responden yang tidak mengalami masalah/problem sama sekali dalam menggunakan layanan BPJS Ketenagakerjaan. HFI akan ditampilkan berdasarkan kontak layanan masing-masing panel. Contoh: HFI terhadap Proses Pencairan Klaim = 45%. Artinya 45% responden menyatakan ketika menggunakan kontak layanan Proses Pencairan Klaim tidak ada problem yang menyebabkan ketidakpuasan sama sekali.
S - 36
D. Net Promoters Score (NPS) Net Promoter Score (NPS) Berdasarkan kemungkinan seorang responden merekomendasikan Produk-nya kepada orang lain, responden dibagi menjadi 3 kategori: Detractor : Responden yang menyatakan “Tidak akan merekomendasikan BPJS Ketenagakerjaan” Passive : Responden yang menyatakan “Jika diminta, akan merekomendasikan BPJS Ketenagakerjaan ” Promoter : Responden yang menyatakan ”Pasti/Akan merekomendasikan BPJS Ketenagakerjaan” Net Promoter Score adalah selisih persentase responden Promoter terhadap Detractor. Jadi interpretasinya index ini menyatakan apakah responden yang merekomendasikan lebih banyak atau lebih sedikit terhadap yang tidak mau merekomendasikan. Contoh: Misalkan saja NPS terhadap BPJS Ketenagakerjaan = 17%, berarti lebih banyak responden yang merekomendasikan BPJS Ketenagakerjaan kepada teman kenalannya/ perusahaannya dibandingkan responden yang tidak mau merekomendasikannya.
S - 37
E. Analisa Komplain Suatu teknik analisa “kerusakan” pasar yang disebabkan oleh karena kegagalan frontline people dalam menjalankan tugasnya pada kesempatan pertama melayani pelanggan. Konsep dasarnya adalah setiap kali pelanggan menggunakan sebuah kontak layanan/bisnis proses maka bisa terjadi 2 kemungkinan: (a) pelanggan tidak mengalami masalah sama sekali (Hassle Free) (b) pelanggan mengalami masalah Untuk kategori pelanggan yang mengalami masalah (b) ditelusur lebih jauh apakah melakukan complain atau tidak. Jika melakukan complain ditanyakan apakah ada respon atau tidak dan jika respon apakah respon tersebut sudah menyelesaikan masalah atau tidak. Sebagai hasilnya responden bisa dikategorikan menjadi beberapa kategori berdasarkan peristiwa yang dialaminya. Selanjutnya terhadap masing-masing kategori tersebut dihitung switching index dan tingkat kepuasannya.
Dari angka switching index bisa ditaksir kerugian yang terjadi akibat pelanggan merencanakan pindah seandainya ada kompetitor. S - 38
F. Dissatisfaction Analysis Penggalian SumberSumber Ketidakpuasan Frequency
Pengukuran Dampak yang ditimbulkan oleh ketidak puasan
Perhitungan ketidak puasan dan dampak terhadap ketidakpuasannya
Indeks Prioritas Perbaikan
Priority Index
Importance
Priority Index S - 39
METODOLOGI KUALITATIF (FGD)
S - 40
A. TARGET RESPONDEN FGD 1. Panel Pengurus Perusahaan • Orang yang mengurusi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di kantornya • Berhubungan langsung dengan kantor BPJS Ketenagakerjaan • Minimal sudah bekerja selama 1 tahun 2. Panel Peserta • Pria atau Wanita • Usia 20 - 55 tahun • Memiliki Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan • Bertempat tinggal di Jakarta, Medan, dan Makassar • Jakarta (untuk mewakili pulau Jawa), Medan (untuk mewakili Indonesia barat di luar Jawa) dan Makassar (untuk mewakili Indonesia Timur di luar Jawa)
• Sebagai Ahliwaris dari peserta (panel ahliwaris)
S - 41
B. PERTIMBANGAN DAN FAKTOR PEMBENTUKAN GROUP Hipotesa: KEY VARIABLES
Area Kategori OBJECTIVES
CONSTRAINTS Biaya
Waktu
Tiap Group Homogen Penentuan Jumlah dan Macam Group
Antar Group memiliki Faktor Pembeda yang berarti
Topik Jumlah Group Optimal
S - 42
C. DISTRIBUSI GROUP : GROUPING MATRIX Group
Pengurus Perusahaan
Peserta & Ahliwaris
Jakarta
6 – 8 Orang
6 – 8 Orang
Medan
6 – 8 Orang
6 – 8 Orang
Makassar
6 – 8 Orang
6 – 8 Orang
S - 43
D. PROSES POKOK DALAM FGD Pengembangan dan pembahasan Discussion Guide
Perekrutan Responden
Quality Control (QC) terhadap Responden
Eksekusi FGD
Analisa terhadap Hasil FGD
•
•
Perlu dilakukan bersama dengan perwakilan BPJS Ketenagakerjaan agar hasil FGD lebih dapat menjawab masalah klien. Tidak disarankan dibuat dengan pertanyaan yang sangat banyak, agar cukup waktu bagi peserta untuk memberi respon terhadap topik yang diberikan
Diupayakan tersebar merata secara geografis sasaran
Dilakukan double check QC: 1. QC dengan cara mendatangi responden 2. QC sebelum responden memasuki ruang FGD Tahapan: 1. Ice breaking dan perkenalan 2. Penggalian latar belakang seputar pengetahuan, sikap dan perilaku menggunakan jasa asuransi 3. Penggalian mengenai kepuasan / ketidakpuasan serta sumber-sumber ketidakpuasan 4. Penggalian mengenai komplain dan penanganannya Pengolahan data :Kualitatif non-statistikal S - 44
E. TEKNIK PENGGALIAN DALAM FGD TEKNIK PENGGALIAN Step Wise Iterative Deepening
Secara Bertahap Menggali Dari Hal Umum Ke Hal Makin Spesifik
Terutama Untuk Menggali : Alasan Dan Motif Dibalik Opini Atau Preferensi
Menonjolkan Perbedaan Antara Pilihan Alternatives
Contrasting
S - 45
Words Associations
Mendapatkan Asosiasi Spontan Terhadap “Kata” Atau “Kalimat”
F. PELAKSANAAN FGD • Berupa diskusi yang dipimpin oleh moderator. Moderator utama berasal dari Integrity dan bilamana diperlukan dapat didampingi oleh moderator tambahan perwakilan dari tim BPJS Ketenagakerjaan. • Pihak BPJS Ketenagakerjaan dapat langsung mengikuti jalannya FGD dari ruangan observasi yang terpisah. • Menggunakan discussion guide yang digunakan sebagai acuan bertanya oleh moderator. • Melibatkan 6 – 8 orang per group, dengan komposisi group yang homogen • Waktu pelaksanaan sekitar 60 – 90 menit. • Prosesnya direkam secara audio maupun visual. • Sesuai dengan sifat FGD yang kualitatif, maka analisa yang paling cocok adalah bersifat nonstatistikal dimana hasil akhirnya tidak disarankan untuk disajikan dalam bentuk angka persentase.
S - 46
G. LAYOUT RUANG FGD Ruang FGD
Ruang Observasi TV
White board
1
2
3
4
A
Kamera
5
Computer
B
6 Computer 10
9
8
7
C
Observer
Keterangan: • A & B : moderator • C: Typist • 1 – 10 : peserta FGD S - 47
METODOLOGI (INDEPTH INTERVIEW)
S - 48
A. TARGET POPULASI SURVEI • Pria atau Wanita • Front Line Officer dari Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan
• Rumah Sakit Trauma Center (RSTC)
B. JUMLAH RESPONDEN IN- DEPTH INTERVIEW NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KANWIL SUMBAGUT SUMBARRIAU SUMBAGSEL DKI JAKARTA BANTEN JAWA BARAT JAWA TENGAH JAWA TIMUR KALIMANTAN SULAWESI BANUSPA
NAMA KACAB Medan Batam I Palembang Kebon Sirih Tangerang I Bogor I Semarang I Gresik Balikpapan Makassar Bali I
NAMA RUMAH SAKIT TRAUMA CENTER Rumah Sakit Grand Medistra Medan Rumah Sakit Camatha Sahidya Batam Rumah Sakit Pelabuhan Palembang Rumah Sakit Menteng Mitra Afia Jakarta Rumah Sakit Husada Insani Tangerang Rumah Sakit Bina Husada Bogor RST Bhakti Wira Tamtama Rumah Sakit Petrokimia Gresik Rumah Sakit Siloam Balikpapan Rumah Sakit Awal Bros Makassar Rumah Sakit Bakti Rahayu S - 49
C. METODE IN – DEPTH INTERVIEW Pada survei ini, In- Depth Interview dilakukan oleh orang terlatih dari Integrity, In – depth interview merupakan wawancara dengan topik tertentu secara mendalam, dalam hal ini merupakan pendalaman hasil survei yang telah dilakukan. Interview berbekal point-point pokok, berisi isu utama, yang perlu pendalaman. Alur wawancara berlangsung secara fleksibel bergantung pada respons terhadap isu yang ditanyakan.
In-depth interview akan dilakukan dengan cara membuat appointment terlebih dahulu terhadap responden yang akan diwawancara. Proses In-depth interview akan direkam (audio).
S - 50
HASIL SURVEI
S - 51
HASIL SURVEI 1. Profil Responden
2. Makro Indikator •
Overall Customer Satisfaction Index
•
Overall Loyalty Index
•
Hassle Free Index
•
Complaint Analysis
•
Net Promoters Score
•
Customer Satisfaction Index per Kontak Layanan
3. Mikro Indikator • 4.
Improvement Priority Level Service Journey
General Information S - 52
S - 53
Jenis Kelamin Responden
79% 66%
34%
21%
Pria
Wanita
Claimant n = 2030
Ahli Waris n=127
S - 54
Usia Responden
41%
38%
36%
34%
17%
15%
13%
7%
20 - 30 Tahun
31 - 40 Tahun
41 - 50 Tahun
Claimant n = 2030
Ahli Waris n=127
S - 55
51 - 60 Tahun
Pengeluaran Responden Per Bulan 0.3% Kurang dari Rp 700.000 0% 7% Rp 700.001 – Rp 1.000.000
12% 16%
Rp Rp 1.000.001 – Rp 1.500.000
25% 33% 31%
Rp Rp 1.500.001 – Rp 2.000.000
30% Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000
24%
14% Lebih dari Rp 3.000.000
9%
Claimant n = 2030
Ahli Waris n=127 S - 56
Pendidikan Yang Ditamatkan Responden Tidak tamat SD
1% 4% 5%
SD
18% 11%
SLTP
17% 61%
SLTA
41%
8% 6%
Akademi
13% 14%
Sarjana
Pasca Sarjana
1% 0%
Claimant n = 2030
S - 57
Ahli Waris n=127
Apakah Saat Ini Anda Bekerja?
Ya 54%
Tempat/Bidang Usaha Anda Bekerja Top 10
Tidak 46%
S - 58
Count
Col%
Manufaktur/Industri
348
32%
Perdagangan Retail
210
19%
Konstruksi/Kontraktor
81
7%
Perkebunan/perikanan/Kehutanan
72
7%
Transportasi/Logistik
67
6%
Hotel/Restaurant/Wisata
57
5%
Keuangan/Perbankan
51
5%
Pertambangan
46
4%
Pendidikan
34
3%
Kesehatan
21
2%
Bagi yang Tidak Bekerja, Apakah Aktifitas Anda Sekarang?
Count
Col %
Tidak Bekerja
624
67%
Wirasawasta
159
17%
Ibu rumah tangga
114
12%
Petani
20
2%
Nelayan
8
1%
Ojek
2
0%
S - 59
Bagian Apakah Saat Ini Anda Bekerja
62%
22%
14%
HRD/SDM
Keuangan
Bagian Umum
N = 343
S - 60
1%
1%
Pemimpin / pemilik
Administrasi
Tempat/Bidang Usaha Anda Bekerja
Top 10
Count
Col%
Manufaktur/Industri
144
42%
Perdagangan Retail
33
10%
Hotel/Restaurant/Wisata
29
9%
KonstruksiKontraktor
26
8%
Perkebunan/perikanan/Kehutanan
25
7%
Keuangan/Perbankan
15
4%
Transportasi/Logistik
14
4%
Pendidikan
10
3%
Pertambangan
9
3%
Kesehatan
5
2%
N = 343
S - 61
S - 62
Distribusi Overall Customer Satisfaction Index (OCSI)
65.6%
TTB = 86.3%
9.3% 0.3% Sangat tidak puas
1.1% Tidak puas
11.7%
9.0%
3.0% Agak tidak puas
Biasa saja
Agak puas
N = 2.500 TTB : Top Three Boxes (Penjumlahan dari % Agak Puas + %Puas + %Sangat Puas)
S - 63
Puas
Sangat puas
Overall Customer Satisfaction Index (OCSI)
80.6%
81.5%
Tahun 2011
Tahun 2012
87.1%)*
Tahun 2013
86.3%
Tahun 2014
Note : )* : perhitungan index kepuasan khusus pada tahun 2013 ini diperoleh dengan metodologi yang berbeda karena masih melibatkan JPK, Sehingga tidak cocok untuk dibandingkan dengan 2014.
S - 64
Overall Customer Satisfaction Index (OCSI) Berdasarkan Panel
94.4% 86.7%
93.3% 89.3% 85.6%
89.2% 88.2% 85.6%
Tahun 2013
Tahun 2014
88.0% 83.7% 80.4%
71.3%
Tahun 2011
Claimant (n=2030)
Tahun 2012
Ahli Waris (n=127)
Note: : ukuran sampel diatas hanya untuk survei 2014
S - 65
Pengurus (n=343)
Overall Customer Satisfaction Index (OCSI) Berdasarkan Wilayah CSI Tahun 2014 Wilayah
CSI
n
Sumbagut
87.6%
169
Sumbariau
86.0%
258
Sumbagsel
91.8%
219
Banten
77.7%
206
DKI Jakarta
86.3%
315
Jawa Barat
86.6%
232
Jateng & DIY
84.2%
221
Jatim
88.8%
285
Kalimantan
87.1%
209
Sulawesi & Maluku
89.6%
259
Banuspa
77.9%
127
Note : - Untuk tahun 2014 beberapa Kantor Wilayah mempunyai perbedaan wilayah dengan tahun sebelumnya sehingga tidak di tracking - Kepuasan per kanwil pada tahun 2013 ini diperoleh dengan metodologi yang berbeda karena masih melibatkan JPK, Sehingga tidak cocok untuk di tracking. S - 66
Overall Customer Satisfaction Index (OCSI) – Berdasarkan Panel CSI 2014 Wilayah
Claimant
n
Ahli Waris
n
Pengurus
n
Sumbagut
87.1%
140
88.9%
9
90.0%
20
Sumbariau
85.7%
210
84.6%
13
88.6%
35
Sumbagsel
91.2%
180
92.8%
14
96.0%
25
Banten
74.9%
175
83.3%
6
96.0%
25
DKI Jakarta
85.6%
250
93.3%
15
88.0%
50
Jawa Barat
87.2%
180
91.7%
12
82.5%
40
Jateng & DIY
83.9%
180
72.7%
11
90.0%
30
Jatim
88.3%
230
86.7%
15
92.5%
40
Kalimantan
86.3%
175
100.0%
9
88.0%
25
Sulawesi & Maluku
89.6%
210
85.7%
14
91.4%
35
Banuspa
77.0%
100
88.9%
9
77.8%
18
Note : - Untuk tahun 2014 beberapa Kantor Wilayah mempunyai perbedaan wilayah dengan tahun sebelumnya sehingga tidak di tracking
S - 67
Overall Customer Satisfaction Index (OCSI) – Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden
95.0% 88.0%
Tidak Tamat SD (n=20)
SD (n=133)
87.6%
SLTP (n=249)
86.7%
SLTA (n=1290)
S - 68
82.8%
Akademi (n=175)
80.3%
Sarjana (n=278)
74.9%
Pasca Sarjana (n=12)
Overall Customer Satisfaction Index (OCSI) – Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Responden
100.0% 86.3%
Kurang dari Rp 700.000
Rp 700.001 – Rp 1.000.000
86.4%
Rp 1.000.001 – Rp 1.500.000
86.8%
Rp 1.500.001 – Rp 2.000.000
S - 69
86.4%
Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000
80.3%
Lebih dari Rp 3.000.000
S - 70
Distribusi Overall Customer Loyalty Index (OCLI)
50.2%
TTB = 84.0%
22.0%
0.3%
2.0%
1.2%
Sangat kecil
Kecil
Agak kecil
12.4%
11.8%
Biasa saja
Agak besar
N = 2.500 TTB : Top Three Boxes (Penjumlahan dari % Agak Besar + %Besar + %Sangat Besar) S - 71
Besar
Sangat besar
Overall Customer Loyalty Index (OCLI)
84.3%)*
79.5%
79.0%
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
84.0%
Tahun 2014
Note : )* : perhitungan index Loyalitas Khusus pada tahun 2013 ini diperoleh dengan metodologi yang berbeda karena masih melibatkan JPK, Sehingga tidak cocok untuk dibandingkan dengan 2014.
S - 72
Overall Customer Loyalty Index (OCLI) Berdasarkan Panel
81.1% 77.5%
Tahun 2011
88.1%
86.4%
76.8%
90.3% 82.9%
79.8%
Tahun 2012
Tahun 2013
Claimant (n=2030)
Pengurus (n=343)
Note: : ukuran sampel diatas hanya untuk survei 2014
S - 73
Tahun 2014
Overall Customer Loyalty Index (OCLI) Berdasarkan Wilayah CLI Tahun 2014 Wilayah
CLI
n
Sumbagut
83.8%
160
Sumbariau
86.9%
245
Sumbagsel
81.0%
205
Banten
79.0%
200
DKI Jakarta
87.7%
300
Jawa Barat
87.2%
220
Jateng & DIY
78.2%
210
Jatim
84.1%
270
Kalimantan
85.0%
200
Sulawesi & Maluku
89.4%
245
Banuspa
73.8%
118
Note : - Untuk tahun 2014 beberapa Kantor Wilayah mempunyai perbedaan wilayah dengan tahun sebelumnya sehingga tidak di tracking - Loyalitas per kanwil pada tahun 2013 ini diperoleh dengan metodologi yang berbeda karena masih melibatkan JPK, Sehingga tidak cocok untuk di tracking. S - 74
Overall Customer Loyalty Index (OCLI) – Berdasarkan Panel CLI 2014 Wilayah
Claimant
n
Pengurus
n
Sumbagut
84.3%
140
80.0%
20
Sumbariau
86.2%
210
91.4%
35
Sumbagsel
81.0%
180
80.0%
25
Banten
76.6%
175
96.0%
25
DKI Jakarta
85.6%
250
98.0%
50
Jawa Barat
86.0%
180
92.5%
40
Jateng & DIY
76.7%
180
86.7%
30
Jatim
82.2%
230
95.0%
40
Kalimantan
85.1%
175
84.0%
25
Sulawesi & Maluku
88.6%
210
94.3%
35
Banuspa
73.0%
100
77.8%
18
Note : - Untuk tahun 2014 beberapa Kantor Wilayah mempunyai perbedaan wilayah dengan tahun sebelumnya sehingga tidak di tracking
S - 75
Hubungan Antara Kepuasan Vs Loyalitas
100% 90%
80%
KEPUASAN
70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%
0% Sangat kecil
Kecil
Agak kecil
Biasa saja
LOYALITAS
S - 76
Agak besar
Besar
Sangat besar
S - 77
Customer Satisfaction Index Berdasarkan Kontak Layanan - Panel CLAIMANT 84.0% 87.0% 83.9%
Informasi & Sosialisasi (n=1112)
85.0% 89.9% 88.6%
Informasi Saldo JHT (n=1683)
79.0% 86.6% 89.4%
Datang Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan (n=1888)
83.0% 86.6% 89.1%
Proses Pengajuan Klaim Jaminan Hari Tua (JHT) (n=2030)
80.0% 83.1% 84.6%
Proses Pencairan Dana Jaminan Hari Tua (JHT) (n=2013) Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Note: : ukuran sampel diatas hanya untuk survei 2014 S - 78
Customer Satisfaction Index Kontak Layanan - Panel CLAIMANT Berdasarkan Kantor Wilayah Kontak Layanan Kantor Wilayah
Informasi & Sosialisasi
Informasi Saldo JHT
Datang Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan
Proses Pengajuan Klaim JHT
Proses Pencairan Dana JHT
CSI
N
CSI
N
CSI
N
CSI
N
CSI
N
SUMBAGUT
83%
78
86%
101
92%
140
94%
140
92%
140
SUMBARIAU
86%
91
86%
183
90%
187
89%
210
88%
208
SUMBAGSEL
93%
133
94%
158
95%
180
93%
180
87%
180
BANTEN
78%
120
81%
165
77%
149
73%
175
63%
172
DKI JAKARTA
83%
125
86%
200
90%
238
90%
250
81%
245
JAWA BARAT
75%
104
89%
145
96%
167
94%
180
88%
179
JATENG & DIY
82%
91
83%
150
83%
180
87%
180
75%
178
JATIM
97%
119
94%
178
91%
192
87%
230
86%
230
KALIMANTAN
66%
110
91%
140
89%
174
91%
175
90%
175
SULAWESI & MALUKU
96%
95
97%
176
95%
181
94%
210
95%
206
BANUSPA
83%
46
83%
87
79%
100
86%
100
87%
100
S - 79
Customer Satisfaction Index Berdasarkan Kontak Layanan - Panel AHLI WARIS 92.0%
Kedatangan Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan (n=127)
91.8% 85.0%
86.0%
Proses Pengajuan Klaim (n=127)
92.1% 89.7%
85.0%
Proses Pengurusan Pencairan Dana (n=127)
90.4% 90.6%
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Note: : ukuran sampel diatas hanya untuk survei 2014 S - 80
Customer Satisfaction Index Kontak Layanan - Panel AHLI WARIS Berdasarkan Kantor Wilayah Kontak Layanan Kantor Wilayah
Datang Ke Kantor Cabang Proses Pengajuan Klaim BPJS Ketenagakerjaan JK
Proses Pengurusan Pencairan Dana JK
CSI
N
CSI
N
CSI
N
SUMBAGUT
89%
9
100%
9
100%
9
SUMBARIAU
77%
13
85%
13
92%
13
SUMBAGSEL
93%
14
100%
14
93%
14
BANTEN
100%
6
83%
6
83%
6
DKI JAKARTA
93%
15
100%
15
87%
15
JAWA BARAT
75%
12
92%
12
92%
12
JATENG & DIY
82%
11
64%
11
73%
11
JATIM
80%
15
87%
15
93%
15
KALIMANTAN
89%
9
100%
9
100%
9
SULAWESI & MALUKU
86%
14
93%
14
93%
14
BANUSPA
78%
9
78%
9
89%
9
Note: Jumlah Sampel Terlalu Kecil, Sehingga Hanya sebagai Indikasi Saja
S - 81
Customer Satisfaction Index Berdasarkan Kontak Layanan - Panel PENGURUS 81.0% 88.6% 85.7%
Informasi Tentang BPJS Ketenagakerjaan (n=343) Kedatangan Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan (n=330)
85.0% 91.8% 90.2%
Proses Pendaftaran Peserta BPJS Ketenagakerjaan (n=343)
90.0% 90.7% 86.3%
Sosialisasi/ Pengarahan Dari BPJS Ketenagakerjaan (n=211)
90.0% 92.2% 91.5%
Proses Administrasi Dan Iuran Di BPJS Ketenagakerjaan (n=343)
86.0% 90.7% 85.7% 88.0% 86.6% 90.7%
Layanan Relationship Officer (RO) (n=248)
Proses Pengajuan Klaim JKK Di BPJS Ketenagakerjaan (n=243)
82.0% 80.1% 85.9%
Proses Pencairan Klaim JKK Di BPJS Ketenagakerjaan (n=228)
85.0% 84.4% 85.9% 88.0% 86.7% 95.6%
Proses Pendampingan Klaim JK Karyawan (n=139) Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Note: : ukuran sampel diatas hanya untuk survei 2014 S - 82
Customer Satisfaction Index Kontak Layanan - Panel PENGURUS Berdasarkan Kantor Wilayah Kontak Layanan
Kantor Wilayah
Proses Proses Proses Sosialisasi/ Kedatangan Ke Proses Administrasi Pengajuan Pencairan Proses Informasi Pengarahan Layanan Kantor Cabang Pendaftaran Dan Iuran Di Klaim JKK Di Klaim JKK Di Pendampinga Tentang BPJS Dari BPJS Relationship BPJS Peserta BPJS BPJS BPJS BPJS n Klaim JK Ketenagakerjaan Ketenagakerja Officer (RO) Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan Ketenagakerja Ketenagakerja Ketenagakerja Karyawan an an an an
CSI
N
CSI
N
CSI
N
CSI
N
CSI
N
CSI
N
CSI
N
CSI
N
CSI
N
SUMBAGUT
90%
20
95%
20
85%
20
100%
15
95%
20
100%
16
100%
13
100%
13
100%
9
SUMBARIAU
80%
35
94%
34
83%
35
100%
16
80%
35
88%
24
83%
24
86%
22
93%
15
SUMBAGSEL
92%
25
91%
21
96%
25
100%
18
72%
25
100%
19
89%
19
94%
16
100%
12
BANTEN
84%
25
88%
25
76%
25
79%
14
92%
25
86%
14
87%
15
86%
14
86%
14
DKI JAKARTA
88%
50
94%
49
92%
50
82%
34
84%
50
91%
43
82%
28
85%
27
100%
14
JAWA BARAT
85%
40
90%
39
83%
40
92%
26
90%
40
91%
23
89%
36
88%
33
95%
22
JATENG & DIY
87%
30
90%
30
90%
30
80%
20
97%
30
82%
27
85%
20
84%
19
100%
11
JATIM
83%
40
92%
39
88%
40
93%
28
85%
40
91%
33
83%
35
78%
36
91%
23
KALIMANTAN
92%
25
75%
24
84%
25
100%
12
84%
25
86%
22
80%
15
83%
12
100%
3
SULAWESI & MALUKU
92%
35
100%
32
97%
35
95%
20
91%
35
100%
18
89%
28
92%
25
100%
10
BANUSPA
67%
18
71%
17
61%
18
100%
8
67%
18
89%
9
80%
10
73%
11
100%
6
Note: Jumlah Sampel Terlalu Kecil, Sehingga Hanya sebagai Indikasi Saja
S - 83
S - 84
Hassle Free Index Berdasarkan Kontak Layanan - Panel CLAIMANT 73.0% 74.8% 72.8%
Informasi & Sosialisasi (n=1112)
75.0% 78.6% 80.9%
Informasi Saldo JHT (n=1683)
56.0% 58.0%
Datang Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan (n=1888)
70.5% 82.0% 82.0% 82.5%
Proses Pengajuan Klaim Jaminan Hari Tua (JHT) (n=2030)
75.0% 72.2% 78.1%
Proses Pencairan Dana Jaminan Hari Tua (JHT) (n=2013) Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Note: : ukuran sampel diatas hanya untuk survei 2014 S - 85
Hassle Free Index Kontak Layanan - Panel CLAIMANT Berdasarkan Kantor Wilayah Informasi & Sosialisasi Tentang BPJS Ketenagakerjaan
Informasi Saldo JHT
Kedatangan Ke Kantor Proses Pengajuan Proses Pencairan Cabang BPJS Klaim Jaminan Hari Dana Jaminan Hari Ketenagakerjaan Tua (JHT) Tua (JHT)
HFI
N
HFI
N
HFI
N
HFI
N
HFI
N
SUMBAGUT
78%
78
77%
101
79%
140
89%
140
91%
140
SUMBARIAU
60%
91
69%
183
66%
187
79%
210
75%
208
SUMBAGSEL
85%
133
90%
158
74%
180
90%
180
80%
180
BANTEN
78%
120
87%
165
35%
149
71%
175
61%
172
DKI JAKARTA
71%
125
67%
200
72%
238
78%
250
69%
245
JAWA BARAT
62%
104
80%
145
61%
167
80%
180
84%
179
JATENG & DIY
68%
91
75%
150
66%
180
82%
180
69%
178
JATIM
79%
119
89%
178
82%
192
77%
230
78%
230
KALIMANTAN
55%
110
79%
140
76%
174
81%
175
80%
175
SULAWESI & MALUKU
91%
95
95%
176
91%
181
94%
210
94%
206
BANUSPA
70%
46
86%
87
64%
100
95%
100
88%
100
S - 86
Hassle Free Index Berdasarkan Kontak Layanan - Panel AHLI WARIS
75.0%
Kedatangan Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan (n=127)
64.2%
78.0%
82.0%
Proses Pengajuan Klaim (n=127)
77.0%
77.2%
78.0% Proses Pengurusan Pencairan Dana (n=127)
71.3% 78.7%
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Note: : ukuran sampel diatas hanya untuk survei 2014
S - 87
Hassle Free Index Kontak Layanan - Panel AHLI WARIS Berdasarkan Kantor Wilayah Kedatangan Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan
Proses Pengajuan Klaim JK
Proses Pengurusan Pencairan Dana JK
HFI
N
HFI
N
HFI
N
SUMBAGUT
89%
9
100%
9
89%
9
SUMBARIAU
69%
13
85%
13
62%
13
SUMBAGSEL
79%
14
71%
14
86%
14
BANTEN
50%
6
83%
6
83%
6
DKI JAKARTA
47%
15
53%
15
73%
15
JAWA BARAT
92%
12
83%
12
75%
12
JATENG & DIY
82%
11
64%
11
82%
11
JATIM
87%
15
80%
15
87%
15
KALIMANTAN
100%
9
89%
9
78%
9
SULAWESI & MALUKU
93%
14
86%
14
86%
14
BANUSPA
67%
9
67%
9
67%
9
Note: Jumlah Sampel Terlalu Kecil, Sehingga Hanya sebagai Indikasi Saja
S - 88
Hassle Free Index Berdasarkan Kontak Layanan - Panel PENGURUS 69.0% 68.3% 70.3%
Informasi Tentang BPJS Ketenagakerjaan (n=343)
56.0% 54.0% 61.8%
Kedatangan Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan (n=330)
79.0% 72.4% 79.6%
Proses Pendaftaran Peserta BPJS Ketenagakerjaan (n=343)
79.0% 82.9% 84.4%
Sosialisasi/ Pengarahan Dari BPJS Ketenagakerjaan (n=211)
70.0% 67.3% 66.5%
Proses Administrasi Dan Iuran Di BPJS Ketenagakerjaan (n=343)
82.0% 78.3% 80.6%
Layanan Relationship Officer (RO) (n=248) Proses Pengajuan Klaim JKK Di BPJS Ketenagakerjaan (n=243)
71.0% 65.1% 77.0%
Proses Pencairan Klaim JKK Di BPJS Ketenagakerjaan (n=228)
74.0% 68.7% 75.0%
77.0% 76.4% 84.9%
Proses Pendampingan Klaim JK Karyawan (n=139)
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Note: : ukuran sampel diatas hanya untuk survei 2014 S - 89
Hassle Free Index Kontak Layanan - Panel PENGURUS Berdasarkan Kantor Wilayah Proses Proses Proses Proses Sosialisasi/ Kedatangan Ke Administrasi Pengajuan Pencairan Proses Informasi Pendaftaran Pengarahan Layanan Kantor Cabang Dan Iuran Di Klaim JKK Di Klaim JKK Di Pendampinga Tentang BPJS Peserta BPJS Dari BPJS Relationship BPJS BPJS BPJS BPJS n Klaim JK Ketenagakerjaan Ketenagakerjaa Ketenagakerja Officer (RO) Ketenagakerjaan Ketenagakerja Ketenagakerja Ketenagakerja Karyawan n an an an an
HFI
N
HFI
N
HFI
N
HFI
N
HFI
N
HFI
N
HFI
N
HFI
N
HFI
N
SUMBAGUT
70%
20
75%
20
95%
20
80%
15
80%
20
81%
16
85%
13
85%
13
100%
9
SUMBARIAU
51%
35
18%
34
74%
35
81%
16
43%
35
79%
24
75%
24
77%
22
93%
15
SUMBAGSEL
88%
25
67%
21
92%
25
89%
18
56%
25
95%
19
79%
19
75%
16
83%
12
BANTEN
68%
25
52%
25
88%
25
86%
14
60%
25
86%
14
60%
15
79%
14
71%
14
DKI JAKARTA
62%
50
74%
49
76%
50
74%
34
60%
50
72%
43
61%
28
59%
27
86%
14
JAWA BARAT
68%
40
51%
39
73%
40
77%
26
65%
40
87%
23
86%
36
82%
33
82%
22
JATENG & DIY
80%
30
60%
30
73%
30
90%
20
70%
30
70%
27
75%
20
74%
19
73%
11
JATIM
80%
40
77%
39
83%
40
89%
28
80%
40
82%
33
74%
35
75%
36
83%
23
KALIMANTAN
76%
25
63%
24
68%
25
92%
12
72%
25
77%
22
87%
15
75%
12
100%
3
SULAWESI & MALUKU
80%
35
91%
32
94%
35
95%
20
86%
35
89%
18
89%
28
84%
25
100%
10
BANUSPA
50%
18
47%
17
61%
18
88%
8
61%
18
89%
9
70%
10
55%
11
83%
6
Note: Jumlah Sampel Terlalu Kecil, Sehingga Hanya sebagai Indikasi Saja
S - 90
S - 91
Switching Index (%) 1 - 100
Satisfaction Index (%) 1 - 100
78% n=69
3
73
22% n=20
15
65
10
50
4
81
3
93
Action Response
Complain
88% n=89
8% n=101 Problem
No Action 52% n=1.305
12% n=12 No Response 92% n=1.204
n =2.500
No Complain 48% n=1.195
No Problem S - 92
S - 93
Tingkat Keinginan Merekomendasikan Jamsostek Kepada Orang/ Perusahaan Lain PROMOTERS
Langsung merekomendasikan untuk menggunakan BPJS Ketenagakerjaan (meski tidak diminta)
28.6%
PASSIVE
Jika diminta akan merekomendasikan supaya menggunakan program dari BPJS Ketenagakerjaan
61.6%
TIDAK akan merekomendasikan kemanapun
7.8%
Jika diminta, akan merekomendasikan untuk 1.4% TIDAK menggunakan program dari BPJS Ketenagakerjaan Langsung akan merekomendasikan untuk TIDAK menggunakan program dari BPJS Ketenagakerjaan 0.6% (Meski tidak diminta)
S - 94
DETRACTORS
61.6%
28.6%
9.8%
Promoter
NPS
Pasive
Detractor
= %Promoters - %Detractors = 28.6% - 9.8% = 18.8%
S - 95
S - 96
Prioritas Perbaikan Berdasarkan Kontak Layanan pada CLAIMANT
CSI
HFI
Priority Index
Improvement Priority
Informasi & Sosialisasi Tentang BPJS Ketenagakerjaan
83.9%
72.8%
61%
1
Informasi Saldo JHT
88.6%
80.9%
72%
4
Kedatangan Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan
89.4%
70.5%
63%
2
Proses Pengajuan Klaim Jaminan Hari Tua (JHT)
89.1%
82.5%
74%
5
Proses Pencairan Dana Jaminan Hari Tua (JHT)
84.6%
78.1%
66%
3
S - 97
Prioritas Perbaikan Berdasarkan Kontak Layanan pada AHLI WARIS
CSI
HFI
Priority Index
Improvement Priority
Kedatangan Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan
85.0%
78.0%
66%
1
Proses Pengajuan Klaim JK
89.7%
77.2%
69%
2
Proses Pengurusan Pencairan Dana JK
90.6%
78.7%
71%
3
S - 98
Prioritas Perbaikan Berdasarkan Kontak Layanan pada PENGURUS CSI
HFI
Priority Index
Improvement Priority
Informasi Tentang BPJS Ketenagakerjaan
85.7%
70.3%
60%
3
Kedatangan Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan
90.2%
61.8%
56%
1
Proses Pendaftaran Peserta BPJS Ketenagakerjaan
86.3%
79.6%
69%
6
Sosialisasi/ Pengarahan Dari BPJS Ketenagakerjaan
91.5%
84.4%
77%
8
Proses Administrasi Dan Iuran Di BPJS Ketenagakerjaan
85.7%
66.5%
57%
2
Layanan Relationship Officer (RO)
90.7%
80.6%
73%
7
Proses Pengajuan Klaim JKK Di BPJS Ketenagakerjaan
85.9%
77.0%
66%
5
Proses Pencairan Klaim JKK Di BPJS Ketenagakerjaan
85.9%
75.0%
64%
4
Proses Pendampingan Klaim JK Karyawan
95.6%
84.9%
81%
9
S - 99
Prioritas Perbaikan Berdasarkan Panel : -Claimant -Ahli Waris -Pengurus Perusahaan
S - 100
Prioritas Perbaikan
PANEL CLAIMANT Kontak Layanan: • • • • •
Informasi & Sosialisasi Tentang BPJS Ketenagakerjaan Informasi Saldo JHT Kedatangan Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Proses Pengajuan Klaim Jaminan Hari Tua (JHT) Proses Pencairan Dana Jaminan Hari Tua (JHT)
S - 101
Prioritas Perbaikan Panel Claimant Kontak Layanan : Informasi & Sosialisasi Tentang BPJS Ketenagakerjaan
No Atribut (TOP 5)
1
Frequency Importance Index
Tidak ada penjelasan besaran iuran JHT berapa bagian dari perusahaan dan pekerja
Prioritas Perbaikan
6.1%
0.57
3.50%
1
2 Materi sosialisasi tidak dimengerti
4.0%
0.70
2.80%
2
3 Tidak ada penjelasan mengenai prosedur klaim JHT
3.7%
0.68
2.53%
3
4
Tidak ada penjelasan mengenai perhitungan besaran saldo JHT yang akan diterima
5.4%
0.46
2.48%
4
5
Tidak ada penjelasan besaran pemotongan gaji untuk membayar iurannya
3.1%
0.60
1.86%
5
Note : HFI = 72.8% n sampel = 1112
S - 102
Prioritas Perbaikan Panel Claimant Kontak Layanan : Informasi Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan
No Atribut (TOP 5)
Frequency Importance Index
Prioritas Perbaikan
1 Rincian informasi saldo tidak diterima secara rutin
6.7%
0.62
4.13%
1
2 Perhitungan bunga saldo tidak jelas
4.6%
0.67
3.08%
2
3
Format (layout) informasi Saldo tidak mudah untuk dipahami
3.2%
0.46
1.48%
3
4
Jumlah saldo berbeda dibandingkan dengan perhitungan saya sendiri
1.7%
0.74
1.26%
4
5
Informasi saldo yang diberikan tidak update dengan pembayaran
1.8%
0.60
1.08%
5
Note : HFI = 80.9% n sampel = 1683
S - 103
Prioritas Perbaikan Panel Claimant Kontak Layanan : Kedatangan Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan
No Atribut (TOP 5)
Frequency Importance Index
Prioritas Perbaikan
1 Antriannya Panjang
10.1%
0.67
6.79%
1
2 CSO lambat dalam melayani
2.8%
0.78
2.19%
2
3 Lokasi kantor BPJS Ketenagakerjaan terlalu jauh
2.2%
0.61
1.34%
3
4 Area parkir tidak mencukupi / sulit parkir
2.8%
0.34
0.94%
4
5 CSO atau counter klaimnya masih kurang perlu di tambah
1.2%
0.69
0.83%
5
Note : HFI = 70.5% n sampel = 1888
S - 104
Prioritas Perbaikan Panel Claimant Kontak Layanan : Proses Pengajuan Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan
No Atribut (TOP 5)
Frequency Importance Index
1 Proses pengajuan klaim JHT lama
Prioritas Perbaikan
6.7%
0.73
4.88%
1
Proses administrasi pada saat pengajuan klaim JHT berbelit-belit
2.4%
0.79
1.89%
2
3 Saat mengajukan klaim terkesan di ping-pong petugas
2.0%
0.74
1.48%
3
4 Persyaratan mengajukan klaim JHT terlalu banyak
1.9%
0.67
1.28%
4
1.5%
0.74
1.11%
5
2
5
Proses pengajuan klaim JHT tidak bisa dilakukan di kantor cabang manapun selain kantor cabang kepesertaan
Note : HFI = 82.5% n sampel = 2030
S - 105
Prioritas Perbaikan Panel Claimant Kontak Layanan : Proses Pencairan Dana JHT BPJS Ketenagakerjaan
No Atribut (TOP 5)
Frequency Importance Index
Prioritas Perbaikan
1
Waktu yang dibutuhkan untuk mencairkan klaim relatif lama sejak dokumen dinyatakan lengkap
15.9%
0.73
11.61%
1
2
Tidak diberi penjelasan mengenai perhitungan berapa yang harus diterima peserta dari kalim JHT tersebut
3.0%
0.52
1.56%
2
3 Formulir yang diisi terlalu banyak
1.4%
0.71
0.99%
3
4 Proses pembayaran klaim lama
0.4%
0.88
0.35%
4
5 CSO dan counternya harus di tambah supaya tidak lama
0.2%
0.75
0.15%
5
Note : HFI = 78.1% n sampel = 2013
S - 106
Prioritas Perbaikan
PANEL AHLI WARIS Kontak Layanan: • Kedatangan Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan • Proses Pengajuan Klaim • Proses Pengurusan Pencairan Dana
S - 107
Prioritas Perbaikan Panel Ahli Waris Kontak Layanan : Kedatangan Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan
No Atribut (TOP 5)
Frequency Importance Index
Prioritas Perbaikan
1 Antriannya Panjang
5.5%
0.57
3.14%
1
2 Lokasi kantor BPJS Ketenagakerjaan terlalu jauh
3.1%
0.50
1.55%
2
3 Informasi yang diberikan CSO tidak jelas
1.6%
0.75
1.20%
3
4 Satpam kurang peduli untuk membantu
0.8%
1.00
0.80%
4
0.8%
1.00
0.80%
5
5
Tidak nyaman saat menunggu antrian (misalnya harus berdiri pada saat mengantri)
Note : HFI = 78.0% n sampel = 127
S - 108
Prioritas Perbaikan Panel Ahli Waris Kontak Layanan : Proses Pengajuan Klaim BPJS Ketenagakerjaan
No Atribut (TOP 5)
Frequency Importance Index
Prioritas Perbaikan
1 Persyaratan mengajukan klaim JK terlalu banyak
9.4%
0.63
5.88%
1
2 Saat mengajukan klaim terkesan di ping-pong petugas
3.1%
1.00
3.10%
2
4.7%
0.58
2.74%
3
1.6%
0.50
0.80%
4
0.8%
1.00
0.80%
5
3
Proses administrasi pada saat pengajuan klaim JK berbelitbelit/birokrat
4 Proses pengajuan klaim JK lama 5
Proses pengajuan klaim JK tidak bisa dilakukan di kantor cabang bukan kantor cabang kepesertaan
Note : HFI = 77.2% n sampel = 127
S - 109
Prioritas Perbaikan Panel Ahli Waris Kontak Layanan : Pengurusan Pencairan Dana BPJS Ketenagakerjaan
No Atribut
Frequency Importance Index
Prioritas Perbaikan
1
Waktu yang dibutuhkan untuk mencairkan klaim relatif lama sejak dokumen dinyatakan lengkap
15.0%
0.50
7.50%
1
2
Tidak diberi penjelasan mengenai perhitungan berapa yang harusditerima peserta dari klaim JK
3.1%
0.75
2.33%
2
2.4%
0.50
1.20%
3
0.8%
0.00
0.00%
4
3 Formulir yang diisi terlalu banyak 4
Waktu yang di janjikan untuk pencairan tidak sesuai dengan yang dijanjikan
Note : HFI = 77.2% n sampel = 127
S - 110
Prioritas Perbaikan
PANEL PENGURUS Kontak Layanan: • • • • • • • • •
Informasi Tentang BPJS Ketenagakerjaan Kedatangan Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Proses Pendaftaran Peserta BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasi/ Pengarahan Dari BPJS Ketenagakerjaan Proses Administrasi Dan Iuran Di BPJS Ketenagakerjaan Layanan Relationship Officer (RO) Proses Pengajuan Klaim JKK Di BPJS Ketenagakerjaan Proses Pencairan Klaim JKK Di BPJS Ketenagakerjaan Proses Pendampingan Klaim JK Karyawan
S - 111
Prioritas Perbaikan Panel Pengurus Kontak Layanan : Informasi Tentang BPJS Ketenagakerjaan
No Atribut (TOP 5)
Frequency Importance Index
Prioritas Perbaikan
1
Informasi terkait BPJS Ketenagakerjaan terlalu umum, tidak detail
11.1%
0.66
7.30%
1
2
Informasi di website situs BPJS Ketenagakerjaan tidak up to date
4.4%
0.57
2.49%
2
3.2%
0.77
2.47%
3
2.9%
0.65
1.89%
4
1.7%
0.58
0.99%
5
3 Informasi mengenai BPJS Ketenagakerjaan sulit didapat 4
Media sumber informasinya terbatas (misalnya hanya brosur)
5 Website situs BPJS Ketenagakerjaan sulit diakses
Note : HFI = 70.3% n sampel = 343
S - 112
Prioritas Perbaikan Panel Pengurus Kontak Layanan : Kedatangan Ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan
No Atribut (TOP 5)
Frequency Importance Index
Prioritas Perbaikan
1 Antriannya Panjang
8.8%
0.66
5.77%
1
2 Area parkir tidak mencukupi / sulit parkir
10.3%
0.47
4.85%
2
3 CSO kurang ramahsopan dalam melayani
1.5%
0.80
1.20%
3
4 Lokasi kantor BPJS Ketenagakerjaan terlalu jauh
2.1%
0.57
1.20%
4
5 CSO atau counter klaimnya masih kurang perlu di tambah
1.2%
1.00
1.20%
5
Note : HFI = 61.8% n sampel = 330
S - 113
Prioritas Perbaikan Panel Pengurus Kontak Layanan : Proses Pendaftaran Peserta BPJS Ketenagakerjaan
No Atribut (TOP 5)
Frequency Importance Index
Prioritas Perbaikan
1
Proses pengajuan hingga menjadi kepesertaan waktunya lama
6.7%
0.76
5.09%
1
2
Tidak pernah diberikan buku atau brosur peraturanpedoman tentang program BPJS Ketenagakerjaan
3.8%
0.81
3.08%
2
2.3%
0.63
1.45%
3
3 Banyak persyaratan yang harus disediakan 4
Proses pendaftaran anggota BPJS Ketenagakerjaan JHT/JKK/JK untuk karyawan tidak mudah
1.5%
0.70
1.05%
4
5
Informasi mengenai persyaratan/ ketentuan/ manfaat tidak dijelaskan
1.2%
0.75
0.90%
5
Note : HFI = 79.6% n sampel = 343
S - 114
Prioritas Perbaikan Panel Pengurus Kontak Layanan : Sosialisasi/ Pengarahan Dari BPJS Ketenagakerjaan
No Atribut (TOP 5)
Frequency Importance Index
Prioritas Perbaikan
1 Materi sosialisasi sulit dimengerti
3.3%
0.93
3.06%
1
2 Sosialisasi dari petugas kurang aktif
2.4%
0.70
1.68%
2
3 Sosialisasi yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataan
1.9%
0.75
1.43%
3
1.9%
0.63
1.19%
4
1.4%
0.67
0.93%
5
4
Materi sosialisasi tidak up to date dengan peraturan yang terakhir/berlaku saat ini
5 Sosialisasi yang diberikan tidak jelas
Note : HFI = 84.4% n sampel = 211
S - 115
Prioritas Perbaikan Panel Pengurus Kontak Layanan : Proses Administrasi Dan Iuran Di BPJS Ketenagakerjaan
No Atribut (TOP 5)
1
Frequency Importance Index
Penerbitan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan terlalu lama
Sering terjadi kesalahan input pada kartu kepesertaan yang sudah jadi Jika ada perubahan data, perbaikannya memerlukan 3 waktunya lama
2
4 Petugas lama dalam melayani 5
Antriannya panjang (pada saat ke melapor ke kantor cabang)
Note : HFI = 66.5% n sampel = 343
S - 116
Prioritas Perbaikan
12.8%
0.81
10.33%
1
6.1%
0.74
4.50%
2
3.2%
0.77
2.47%
3
1.7%
0.92
1.56%
4
1.5%
0.90
1.35%
5
Prioritas Perbaikan Panel Pengurus Kontak Layanan : Layanan Relationship Officer (RO)
No Atribut (TOP 5)
Frequency Importance Index
Prioritas Perbaikan
1
Sulit menghubungi petugas Relationship Officer
6.5%
0.81
5.28%
1
2
Petugas Relationship Officer lambat dalam melayani
3.2%
0.56
1.80%
2
3
Petugas Relationship Officer tidak sigap dalam melayani
1.6%
1.00
1.60%
3
4
Petugas Relationship Officer tidak komunikatif
2.0%
0.70
1.40%
4
5
Petugas Relationship Officer jarang/Tidak pernah menghubungi
1.6%
0.75
1.20%
5
Note : HFI = 80.6% n sampel = 248
S - 117
Prioritas Perbaikan Panel Pengurus Kontak Layanan : Proses Pengajuan Klaim JKK Di BPJS Ketenagakerjaan
No Atribut (TOP 5)
Frequency Importance Index
Prioritas Perbaikan
1 Proses pengajuan klaim JKK lama
6.2%
0.90
5.58%
1
2 Persyaratan mengajukan klaim JKK terlalu banyak
5.8%
0.82
4.76%
2
Proses administrasi pada saat pengajuan klaim JKK berbelit-belit
3.3%
0.94
3.09%
3
4 Saat mengajukan klaim terkesan di ping-pong petugas
1.6%
0.88
1.40%
4
1.6%
0.88
1.40%
5
3
5
Proses pengajuan klaim JKK tidak bisa dilakukan di kantor cabang yang bukan kantor cabang kepesertaan
Note : HFI = 77.0% n sampel = 243
S - 118
Prioritas Perbaikan Panel Pengurus Kontak Layanan : Proses Pencairan Klaim JKK
No Atribut (TOP 5)
Frequency Importance Index
Prioritas Perbaikan
1
Waktu yang dibutuhkan untuk mencairkan klaim relatif lama sejak dokumen dinyatakan lengkap
15.4%
0.79
12.10%
1
2
Tidak diberi penjelasan mengenai perhitungan berapa yang harus diterima peserta dan perusahaan dari klaim JKK
6.1%
0.71
4.36%
2
3 Formulir yang diisi terlalu banyak
2.2%
1.00
2.20%
3
4 Perlu memberikan tip pihak lain untuk pengurusannya
0.4%
1.00
0.40%
4
5 Saat pencairan terlalu banyak antrian
0.4%
1.00
0.40%
5
Note : HFI = 75.0% n sampel = 228
S - 119
Prioritas Perbaikan Panel Pengurus Kontak Layanan : Proses Pendampingan Saat Klaim JK Karyawan
No Atribut (TOP 5)
Frequency Importance Index
Prioritas Perbaikan
1 Proses klaim JK lama
5.0%
0.93
4.64%
1
2 Persyaratan mengajukan klaim JK terlalu banyak
5.0%
0.64
3.21%
2
2.9%
0.63
1.81%
3
0.7%
1.00
0.70%
4
1.4%
0.50
0.70%
5
3
Proses administrasi pada saat pengajuan klaim JK berbelitbelit/birokrat
4 Saat mengajukan klaim terkesan di ping-pong petugas 5
Proses klaim JK tidak bisa dilakukan di kantor cabang manapun selain kantor cabang kepesertaan
Note : HFI = 84.9% n sampel = 139
S - 120
S - 121
Darimanakah Biasanya Anda Mengetahui Informasi-Informasi Mengenai Program BPJS Ketenagakerjaan Claimant
Pengurus
Col Response%
Col Response%
Pengurus Perusahaan/HRD yang mengurusi BPJS Ketenagakerjaan di kantor
63%
0%
Petugas BPJS Ketenagakerjaan
19%
84%
Teman
14%
8%
Iklan Media elektronik (TV dan radio)
9%
17%
Kantor
5%
2%
Website
3%
21%
Total Multiresponse
119%
151%
n Sampel
1112
343
Top 5
S - 122
Apakah Anda memiliki account Facebook Pribadi? 65% 60% 40%
Apakah Anda Aktif Menggunakan Account Facebook Pribadi?
35% 79%
Ya Claimant (n=2030)
82%
Tidak Pengurus (n=343) 21%
Ya Claimant
S - 123
18%
Tidak Pengurus
Apakah Anda memiliki account Twitter Pribadi? 88% 75%
Apakah Anda Aktif Menggunakan Account Twitter Pribadi? 25%
70%
67%
12%
Ya Claimant (n=2030)
Tidak 34%
Pengurus (n=343)
Ya Claimant S - 124
30%
Tidak Pengurus
Persentase Yang Pernah mengunjungi/Akses Media Online BPJS Ketenagakerjaan Dalam 3 Bulan Terakhir 14% Website BPJS Ketenagakerjaan
61%
2% Facebook BPJS Ketenagakerjaan
2%
0% Twitter BPJS Ketenagakerjaan
1%
2% Aplikasi BPJS TK Mobile
Claimant
6%
S - 125
Pengurus
Alasan Tidak Pernah Membuka Media Online BPJS Ketenagakerjaan
Claimant
Pengurus
Tidak pernah menggunakan internet
32%
4%
Tidak tahu alamat situs BPJS
22%
16%
Tidak sempat
16%
23%
Datang langsung ke BPJS ketenagakerjaan
11%
42%
Sudah dapat informasi dari kantor
4%
2%
1726
133
N Sampel
S - 126
Hal Yang Dilakukan Ketika Mengunjungi Media Online BPJS Ketenagakerjaan Claimant Pengurus Mencari informasi
53%
64%
Melihat rincian saldo
58%
42%
Melihat status keanggotaan
16%
27%
Rincian setiap peserta dan program BPJS
2%
1%
Persyaratan Klaim
1%
1%
133% 304
138% 210
Total Multiresponse N sampel
Informasi yang dicari di Media Online BPJS Ketenagakerjaan Count
Col %
Informasi Klaim
101
34%
Tentang BPJS
76
26%
Tentang kepersertaan BPJS perorangan
40
14%
Semua informasi terbaru ketenagakerjaan
19
6%
Mengenai syarat – syarat kepesertaan
7
2%
S - 127
Tingkat Kepuasan Terhadap Media Online BPJS Ketenagakerjaan
63.3%
Website BPJS Ketenagakerjaan (n=492)
56.9%
Facebook BPJS Ketenagakerjaan (n=51)
55.5%
Twitter BPJS Ketenagakerjaan (n=9)
46.5%
Aplikasi BPJS TK Mobile (n=58)
S - 128
3 Hal Yang Perlu Diperbaiki Dari Media Online…
Websitenya susah diakses
Isi informasi website tidak up-to-date
Isi informasi website tidak menarik
26%
14%
6%
Twitter BPJS Ketenagakerjaan (n=9)
Facebook BPJS Ketenagakerjaan (n=51)
Website BPJS Ketenagakerjaan (n=492)
Isi informasi Facebook tidak menarik
Isi informasi Facebook tidak relevan dengan kebutuhan saya
Pertanyaan lewat facebook lama dijawab
28%
20%
18%
Isi informasi Twitter tidak menarik
Twitter susah diakses
Pertanyaan lewat Twitter lama dijawab
S - 129
Aplikasi BPJS TK Mobile (n=58)
44%
22%
22%
Mobile TK susah diakses
Isi informasi Mobile TK tidak up-to-date
Saldo JHT tidak bisa dilihat atau 2% susah dilihat
28%
19%
Apakah Anda Tahu Akan Ada Program Baru Dari BPJS Ketenagakerjaan Yaitu Program Pensiun?
CLAIMANT Ya 26%
PENGURUS Ya 79% Tidak 74%
(n=2030)
Tidak 21%
S - 130
(n=343)
Seberapa Pentingkah Program Pensiun Tersebut Menurut Anda?
TTB Claimant = 94% Pengurus = 96%
58% 56% 38% 30%
0% 0%
1% 1%
0% 0%
Sangat tidak penting
Tidak penting
Agak tidak penting
6%
5% 4% Biasa saja
Claimant (n=2030)
2%
Agak penting
Pengurus (n=343)
TTB : Top Three Boxes (Penjumlahan dari % Agak Puas + %Puas + %Sangat Puas)
S - 131
Penting
Sangat penting
Jika BPJS Ketenagakerjaan Mengeluarkan Program Pensiun dengan Menambah Iuran Bulanan dari Perusahaan dan Peserta, Menurut Anda Bagaimanakah Tingkat Kemungkinan Perusahaan Anda Akan Mendaftarkan Karyawannya ? TTB Claimant = 65% Pengurus = 76%
47%
50%
20%
17% 16%
10% 4% 2% Sangat kecil
10% 4%
Kecil
4% 3%
Agak kecil Claimant (n=2030)
Biasa saja
Agak besar Pengurus (n=343)
TTB : Top Three Boxes (Penjumlahan dari % Agak Puas + %Puas + %Sangat Puas)
S - 132
9%
6%
Besar
Sangat besar
Apakah Anda Tahu Bahwa Jamsostek Menjadi BPJS Ketenagakerjaan telah Berubah Dari Bentuk PT (Perseroan Terbatas) Menjadi Badan Publik? 72% 60%
Apakah Dengan Perubahan Tersebut BPJS Ketenagakerjaan Saat Ini?....
40% 28%
59%
63%
41%
Ya
Tidak Claimant (n=2030)
37%
Pengurus (n=343)
Lebih berorientasi terhadap layanan dibandingkan waktu masih Jamsostek
Claimant (n=560) S - 133
Sama saja / tidak ada perubahan dari Jamsostek
Pengurus (n=207)
Apakah Anda Tahu Adanya E-Survey Berupa Layar Sentuh Elkektronik Untuk Survei Kepuasan Pelanggan Di Kantor Cabang?
Apakah Anda Pernah Diminta Untuk Berpartisipasi Mengisi E-Survey Tersebut?
92%
95% 77%
64%
36% 23% 8%
5% Ya
Claimant (n=2030)
Tidak
Ya
Pengurus (n=343)
Claimant (n=2030)
Apakah Anda Pernah Berpartisipasi Mengisi E-Survey Tersebut?
96% 80%
20% 4% Ya Claimant (n=2030)
Tidak Pengurus (n=343) S - 134
Tidak Pengurus (n=343)
Biasanya Kemanakah Anda Melakukan Klaim Jika Ada Masalah? Claimant
Pengurus
Col Response %
Col Response %
Datang langsung ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan
88%
75%
Melalui pengurus di perusahaan
6%
0%
Menghubungi Call Center BPJS Ketenagakerjaan
4%
0%
Telepon ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan
2%
25%
Menulis di Website situs BPJS Ketenagakerjaan
0%
6%
Melalui Media elektronik TV atau radio
2%
0%
Menulis di twitter BPJS Ketenagakerjaan
2%
0%
Menelpon ke kantor BPJS
2%
4%
Note: Relatif terhadap yang mempunyai masalah dan pernah komplain (n claimant = 49, n pengurus = 48)
S - 135
Apakah Anda Tahu Bahwa Sebetulnya Klaim JHT Dapat Juga Dilakukan Pada Tempat Bank…? 97%
94%
6%
3% Bank BRI
Bank BJB
Ya
Tidak
N sampel = 2030
S - 136
Bagaimana Cara Biasanya Menghubungi BPJS Ketenagakerjaan? Cases
Col Response %
Mendatangi kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan
227
66%
Menghubungi telepon kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan
147
43%
Menghubungi telepon selular Petugas BPJS Ketenagakerjaan
138
40%
Melalui email Petugas BPJS Ketenagakerjaan
66
19%
Menghubungi call center BPJS Ketenagakerjaan
43
13%
Langsung AO / RO
6
2%
343
183%
Total Multiresponse
S - 137
Seberapa Mudahkah Anda Menghubungi Kantor BPJS Ketenagakerjaan?
56%
TTB : 71.0%
11% 4%
4%
Sangat sulit
Sulit
Agak sulit
10%
Biasa saja
10%
6%
Agak mudah
N sampel = 343
S - 138
Mudah
Sangat mudah
Seberapa Mudahkah Anda Menghubungi Petugas BPJS Ketenagakerjaan?
54%
TTB : 64.0%
20% 9%
6% 1% Sangat sulit
Sulit
6%
4% Agak sulit
Biasa saja
Agak mudah
N sampel = 343
S - 139
Mudah
Sangat mudah
Apakah Anda Mengetahui Besarnya Biaya Pengobatan/Perawatan Maksimum Yang Di Tanggung Oleh BPJS Ketenagakerjaan?
Tidak, 43%
Ya, 57%
N sampel = 343
S - 140
Tingkat Keinginan Anda Untuk Merekomendasikan BPJS Ketenagakerjaan Kepada Perusahaan/Pekerja Lain Di Masa Mendatang Setelah Anda Tahu Bahwa Besarnya Biaya Pengobatan/Perawatan Yang Ditanggung Oleh BPJS Ketenagakerjaan Menjadi Tidak Ada Batasnya? TTB : 92.0% 51%
33%
8%
7% 0%
0%
Sangat kecil
Kecil
1%
Agak kecil Biasa saja Agak besar
N sampel = 343
S - 141
Besar
Sangat besar
Apakah Anda Mengetahui “Trauma Center” BPJS Ketenagakerjaan?
Ya, 34%
Tidak, 66%
n sampel = 343
Apakah Karyawan Diperusahaan Anda Pernah Menggunakan Fasilitas “Trauma Center” Ya, 36%
Tidak, 64%
n sampel = 117 S - 142
EXECUTIVE SUMMARY DAN REKOMENDASI
BERDASARKAN HASIL SURVEI
S - 143
PROFIL RESPONDEN (PANEL CLAIMANT) Profil Claimant •
Claimant didominasi Pria (66%)
•
Distribusi usia Claimant adalah golongan usia produktif 79% di rentang 20 - 40 tahun. Berarti banyak yang mengambil JHT tidak menunggu usia pensiun.
•
Distribusi pengeluaran bulanan Claimant puncaknya berada di rentang Rp 1,5 juta - Rp 2 juta yaitu sebanyak 33%, dan porsi yang cukup besar juga berada di rentang Rp 2 juta - 3 juta yaitu sebanyak 30%.
•
Pendidikan mayoritas (61%) Claimant adalah SLTA
•
Sedikit lebih dari separuh (54%) Claimant saat ini bekerja dengan bidang utamanya industri/ manufaktur (32%), lalu retail (19%), sisanya tersebar di berbagai sektor.
S - 144
PROFIL RESPONDEN (PANEL AHLI WARIS) Profil Ahli Waris •
Ahli Waris didominasi Wanita (79%)
•
Usia sebagian besar (70%) dari Ahli Waris berada rentang 50-50 tahun
•
Distribusi pengeluaran bulanan Ahli Waris puncaknya juga berada di rentang Rp 1,5 juta – Rp 2 juta yaitu sebanyak 31%, dan porsi yang cukup besar juga berada di rentang Rp 1 juta – Rp 1.5 juta yaitu sebanyak 25% dan di rentang Rp 2 juta – Rp 3 juta yaitu sebanyak 24%.
•
Pendidikan mayoritas Ahli Waris adalah SLTA (41%). Ahli Waris cenderung memiliki pendidikan lebih rendah dibandingkan Claimant.
S - 145
PROFIL RESPONDEN (PANEL PENGURUS PERUSAHAAN)
Profil Pengurus Perusahaan
• Pengurus perusahaan berposisi mayoritas (62%) adalah HRD/SDM. •
Sebagian besar (42%) dari pengurus perusahaan berasal dari bidang usaha manufaktur/industri.
S - 146
PERFORMANCE – INDEKS KEPUASAN
Note: )*Tracking dengan hasil tahun 2013 secara “strick” tidak bisa dibandingkan karena perbedaan metodologi. Tahun 2013 index Jamsostek melibatkan JPK + Non JPK, sedangkan tahun ini JPK tidak lagi menjadi bagian BPJS Ketenagakerjaan, sehingga ada perbedaan sistem pembobotan. Akan tetapi perbandingan CSI pada level komponen penyusun masih dimungkinkan.
S - 147
PERFORMANCE – INDEKS KEPUASAN • Overall Customer Satisfaction Index (OCSI) diperoleh dari weighted average dari panel Claimant, Pengurus dan Ahli Waris.
Satisfaction
• OCSI (2014) : 86,3% yang berasal dari 9% agak puas, 65.6% puas dan 11,7% sangat puas. • Persentase yang tidak puas (sangat tidak puas +tidak puas+agak puas) adalah 4,4%, sedangkan yang merasa biasa saja 9,3%.
Tracking
• Bilamana dilihat CSI per panel (Claimant, Ahli Waris dan Pengurus) terlihat CSI Claimant stabil (85,6% 85,6%), demikian juga Pengurus (89,3% 89,2%), sedang Ahli Waris menurun (93,3% 88,2%). Jadi keseluruhan sebenarnya dapat dikatakan hanya ada indikasi sedikit penurunan dalam tingkat kepuasannya keseluruhan (sebab porsi Ahli Waris relatif kecil).
Note: Tracking dengan hasil tahun 2013 secara “strick” tidak bisa dibandingkan karena perbedaan metodologi. Tahun 2013 index Jamsostek melibatkan JPK + Non JPK, sedangkan tahun ini JPK tidak lagi menjadi bagian BPJS Ketenagakerjaan, sehingga ada perbedaan sistem pembobotan. Akan tetapi perbandingan CSI pada level komponen penyusun masih dimungkinkan.
S - 148
PERFORMANCE – INDEKS KEPUASAN
Kepuasan vs
Pendidikan
Kepuasan vs Pengeluara n
• Kepuasan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden. Semakin tinggi pendidikan maka semakin sulit memuaskan mereka. • Untuk mereka yang tamat SD s/d SLTA tingkat kepuasannya berada di kisaran 86,7%-88,0% • Untuk mereka yang tamat Sarjana tingkat kepuasannya adalah 80,3% sedangkan Pasca Sarjana tingkat kepuasannya adalah 74,9%.
• Kepuasan juga dipengaruhi oleh tingkat pengeluaran responden. Makin “kaya” makin sulit puas. • Untuk responden dengan pengeluaran Rp 700 ribu - Rp 3 juta, tingkat kepuasannya relatif sama yaitu di kisaran 86,3% - 86,8% • Tingkat kepuasan responden dengan pengeluaran di atas Rp 3 juta turun menjadi 80,3%.
S - 149
PERFORMANCE – LOYALITAS
Loyalitas
• Overall Custumer Loyalty Index (OCLI-2014) : 84,0%. • Struktur OCLI (+): 11,8% agak besar, 50,2% besar dan 22,0% Sangat besar. • Struktur OCLI (-): sangat kecil+kecil + agak kecil = 3,5%. • Struktur OCLI (0) : biasa saja = 12,4%. • Tracking tahun 2013 menunjukkan ada kenaikkan tingkat loyalitas. Claimant dari 79,8% 82,9% dan Pengurus dari 86,4% 90,6%.
• Walaupun tingkat kepuasan tidak menunjukkan kenaikan tetapi indikasi loyalitas menunjukkan perbaikan Semakin loyal.
Promoter Score
• Promoter Score yaitu angka yang mencerminkan besarnya keinginan merekomendasikan BPJS Ketenagakerjaan kepada orang lain.
• Net Promoter Score = 18,8% mencerminkan masih lebih besar persentase yang positif ingin merekomendasikan terhadap yang negatif, tidak ingin merekomendasikan. Sebanyak 28,6% adalah Promoters (aktif), sedangkan yang Detractor (negatif) sebanyak 9,8%, dan golongan Passive sebanyak 61,6%. S - 150
INDEX KEPUASAN BERDASARKAN KONTAK LAYANAN (PANEL CLAIMANT) Proses pencairan Klaim JHT dapat dipandang sebagai serangkaian kontak antara responden dengan BPJS Ketenagakerjaan, melalui titik-titik Kontak Layanan.
CSI PER KONTAK LAYANAN JHT TAHUN 2014 Kedatangan ke Kantor Cabang (89,4%)
Proses Pengajuan Klaim JHT (89,1%)
“TREND” 3 TAHUN TERAKHIR
Informasi Saldo JHT (88,6%) Proses Pencairan Dana JHT (84,6%) Informasi & Sosialiasi (83,9%)
Trend kenaikan
Trend Fluktuatif (naik-turun)
Kedatangan ke Kantor Cabang
Informasi & Sosialisasi
Proses Pengajuan Klaim JHT
Informasi Saldo JHT
Proses Pencairan Dana JHT
S - 151
INDEX KEPUASAN BERDASARKAN KONTAK LAYANAN (PANEL AHLI WARIS)
CSI PER KONTAK LAYANAN AHLI WARIS TAHUN 2014
Proses Pengurusan Pencairan Dana JK (90,6%) Proses Pengajuan Klaim (89,7%)
1 2
Kedatangan Ke Kantor Cabang (85,0%) Hal ini agak menurun dibanding 2 tahun sebelumnya
S - 152
INDEX KEPUASAN BERDASARKAN KONTAK LAYANAN (PANEL PENGURUS PERUSAHAAN) Pengurus Perusahaan memiliki Kontak Layanan yang jumlahnya terbanyak dibanding Claimant dan Ahli Waris.
CSI PER KONTAK LAYANAN PENGURUS PERUSAHAAN 2014
CSI Tertinggi • Proses Pendampingan Klaim JK Karyawan (95,6%)
CSI Tergolong Tinggi
CSI Kontak Layanan Lainnya
• Sosialisasi dari BPJS Ketenagakerjaan (91,5%) • Layanan RO (90,7%) • Kedatangan ke Kantor Cabang (90,2%)
• masih relatif tinggi walaupun di bawah 90%, yaitu pada kisaran 85,7%86,3%.
S - 153
INDEX KEPUASAN BERDASARKAN KONTAK LAYANAN (PANEL PENGURUS PERUSAHAAN) TREND CSI 2014 TERHADAP CSI 2013
Trend Kenaikan
Trend Penurunan
Relatif Sama/ stabil
Proses Pendampingan Klaim JK (86,7% 95,6%)
Proses Pendaftaran Peserta (90,7% 86,3%)
Kedatangan ke Kantor Cabang
Layanan RO (86,6% 90,7%)
Proses Administrasi dan Iuran (90,7% 85,7%)
Sosialisasi
Proses Pengajuan Klaim JKK (80,1% 85,9%)
Informasi Tentang BPJS Ketenagakerjaan (88,6% 85,7%)
Proses Pencairan Klaim JKK
S - 154
HASSLE FREE INDEX (PANEL CLAIMANT) Hassle Free Index (HFI) dapat dikatakan mencerminkan kualitas layanan, sebab angkanya menyatakan persentase customers yang menyatakan tidak ada sumber ketidakpuasan sama sekali terhadap layanan yang diterimanya
Urutan
HFI per Kontak Layanan
Penjelasan
1
Proses Pengajuan Klaim JHT (82,5%)
Angka ini relatif stabil dalam 3 tahun terakhir.
2
Informasi Saldo JHT (80,9%)
Menunjukkan kenaikan orde lebih kecil (78,6%80,9%).
3
Proses Pencairan JHT (78,1%)
Menunjukkan (72,2% 78,1%).
4
Kedatangan ke Kantor Cabang (70,5%)
Angka ini merupakan kenaikan besar dibandingkan dua tahun sebelumnya, berturut –turut yaitu 56% dan 58%
S - 155
kenaikan
besar
HASSLE FREE INDEX (PANEL AHLI WARIS) HFI untuk panel Ahli Waris pada ketiga kontak Layanannya praktis sama (77,2% - 78,7%)
Kedatangan Ke Kantor Cabang
TREND HFI 2014 terhadap HFI 2013
≈
Proses Pengajuan Klaim
≈
Proses Pengurusan Pencairan JK
Trend Kenaikan
Relatif Sama
Trend Kenaikan
(64,2% 78,0%)
(77,0% 77,2%)
(71,3% 78,7%)
S - 156
HASSLE FREE INDEX (PANEL PENGURUS PERUSAHAAN) HFI TERTINGGI Proses Pendampingan Klaim JK (84,9%) Sosialisasi (84,4%)
HFI TERENDAH Kedatangan ke Kantor Cabang (61,8%) Proses Administrasi dan Iuran (66,5%)
Layanan RO (80,6%) Proses Pendaftaran Peserta (79,6%)
TREND KENAIKAN YANG BESAR HFI 2014 TERHADAP HFI 2013
Proses Pengajuan Klaim JKK (65,1% 77%) Proses Pendampingan Klaim JK (76,4% 84,9%)
Note: Untuk panel Pengurus, tidak ada Kontak Layanan yang menunjukkan penurunan HFI berarti
Proses Pendaftaran Peserta (72,4% 79,6%) Proses Pencairan Klaim JKK (68,7% 75,0%)
S - 157
ANALISA KOMPLAIN Customer dapat dilayani dengan benar pada kesempatan pertama berinteraksi dengan Kontak Layanan. Bilamana gagal, maka terkadang ada kesempatan recovery. Switching Index (%) 1 - 100
Satisfaction Index (%) 1 - 100
78% n=69
3
73
22% n=20
15
65
10
50
4
81
3
93
Action Response Complain
88% n=89
8% n=101 Problem
No Action
52% n=1.305
12% n=12 No Response 92% n=1.204
n =2.500
No Complain 48% n=1.195 No Problem
S - 158
ANALISA KOMPLAIN Hassle Free
• Tingkat kepuasan golongan yang tidak bermasalah (Hassle Free) bukanlah 100% tetapi 93%. Ini mengindikasikan tingkat kepuasan tertinggi yang bisa dicapai saat ini, bilamana sistem layanan sudah melakukan tugasnya dengan benar (dalam arti tak ada masalah dengan customer
No Complain
• Mereka yang mengalami masalah tapi tidak komplain ternyata turun tingkat kepuasannya menjadi 81%. Walaupun begitu keinginan berpindah provider relatif sama dengan mereka yang tidak bermasalah (4%)
No Response
• Kepuasan anjlok menjadi 50% bagi kelompok yang sudah komplain tetapi tidak mendapat tanggapan. Hal ini disertai dengan kenaikan intensi untuk pindah provider menjadi 10%.
Action/
• Adanya tindakan penyelesaian mampu mendongkrak tingkat kepuasan ke level 73%, dan menekan keinginan ganti provider sama dengan yang tidak bermasalah sama sekali.
Solution
Dari analisa komplain di atas dapat dilihat bahwa sistem tanggapannya sudah cukup baik. Jadi kalau ada masalah, tindakan penyelesaian harus mampu menahan customer, walaupun tdak bisa memulihkan kepuasannya ke tingkat ideal.
S - 159
PRIORITAS PERBAIKAN
Pada level Antar Kontak Layanan PRIORITAS PERBAIKAN
Pada Level Dalam Kontak Layanan (Level Atribut)
Untuk mengetahui Kontak Layanan yang perlu lebih mendapatkan perhatian Dua hal yang dilihat : CSI dan HFI, prinsipnya prioritas adalah pada Kontak Layanan yang nilai CSI dan HFI-nya rendah.
Untuk mengetahui atribut apa sajakah yang perlu diperbaiki. Dua hal yang dipertimbangkan : frekuensi kejadian dan dampaknya pada customers.
S - 160
PRIORITAS PERBAIKAN ANTAR KONTAK LAYANAN (PANEL CLAIMANT) Informasi & Sosialisasi
3 Prioritas Perbaikan Panel Claimant
Kedatangan ke Kantor Cabang
Proses Pencairan JHT
Sebenarnya semua Kontak Layanan pada panel Claimant relatif memiliki CSI yang cukup baik (>80%), perbedaannya terletak pada nilai HFI-nya.
S - 161
PRIORITAS PERBAIKAN LEVEL ATRIBUT SETIAP KONTAK LAYANAN
(PANEL CLAIMANT) Informasi & Sosialisasi
• Tidak ada penjelasan besarnya iuran JHT berapa bagian perusahaan dan pekerja (frekuensi: 6,1%) • Materi sosialisasi tidak dimengerti (frekuensi: 4,0%) • Tidak ada penjelasan mengenai prosedur Klaim JHT (frekuensi: 3,7%)
Kedatangan ke Kantor Cabang
• Antrian panjang (frekuensi: 10,1%) • CSO lambat dalam melayani (frekuensi: 2,8%) • Lokasi kantor BPJS ketenagakerjaan terlalu jauh (frekuensi: 2,2%)
Proses Pencairan JHT
• Waktu yang dibutuhkan relatif lama (frekuensi: 15,9%) • Tidak diberi penjelasan mengenai perhitungan yang harus diterima dari klaim JHT (frekuensi: 3,0%) • Formulir yang diisi terlalu banyak (frekuensi: 1,4%)
S - 162
INFORMASI PELENGKAP PRIORITAS PERBAIKAN KONTAK LAYANAN INFORMASI DAN SOSIALISASI (PANEL CLAIMANT) Hasil survei kualitatif mengungkapkan: 1. Ketika ditanya besarnya persentase bagian pekerja dan perusahaan, cukup banyak yang memang tidak mengetahui. Hal ini berarti terkait dengan sosialisasi. 2. Tidak ada sosialisasi dari Pengurus ke Pekerja. Sebagian pengurus menggunakan ma-ding di perusahaan untuk menyampaikan informasi mengenai BPJS Ketenagakerjaan. Jadi cenderung bersikap pasif, memberi tahu hanya jika ditanya. 3. Mereka yang mengklaim JHT mengetahui prosedurnya dari : • Saudara atau teman yang pernah melakukan klaim • Satpam kantor BPJS
S - 163
INFORMASI PELENGKAP PRIORITAS PERBAIKAN KONTAK LAYANAN KEDATANGAN KE KANTOR CABANG (PANEL CLAIMANT) Hasil survei kualitatif mengungkapkan : 1. Antrian panjang Hal ini antara lain terkait dengan kecenderungan datang pada tanggal-tanggal tertentu, serta terjadinya kemacetan karena ada yang tanya-jawab dengan CSO masalah syaratsyarat. 2. Serobot antrian. Beberapa mengungkapkan adanya orang yang bisa langsung masuk tanpa antrian dan langsung ke kasir setelahnya. 3. CSO lambat Salah satunya bisa terjadi karena ada hal yang menyebabkan CSO meninggalkan meja dan masuk ke dalam. 4. Beberapa peserta dengan dokumen persyaratan yang tidak lengkap/sesuai, meminta penjelasan CSO/DRO, yang mengakibat proses di CSO/DRO untuk peserta tersebut menjadi lebih lama, sebagai akibat lebih lanjut antrian peserta semakin panjang. Di beberapa kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan terdapat petugas ISO, yang mebutuhkan memberi penjelasan bagi peserta yang masih membutuhkan informasi mengenai dokumen persyaratan.
S - 164
INFORMASI PELENGKAP PRIORITAS PERBAIKAN KONTAK LAYANAN PROSES PENCAIRAN JHT (PANEL CLAIMANT) Hasil survei kualitatif mengungkapkan: 1. Adanya variasi proses pencairan. Ada cabang yang jika pembayaran dilakukan melalui transfer dapat dilakukan pada hari yang sama, tetapi ada juga yang membutuhkan beberapa hari sampai seminggu. Hal ini nampaknya juga terkait dengan besarnya nilai klaim. 2. Tentang formulir terlalu banyak Dari survei kualitatif terungkap bahwa problem lebih bersumber dari kelengkapan administrasinya seperti: (i) Kesulitan mendapatkan surat referensi dari perusahaan (paklaring), dalam beberapa kasus karena yang bersangkutan pernah bekerja berpindah-pindah perusahaan, bahkan bisa pindah daerah atau bermasalah dengan perushaannya. (ii) Ada yang meminta harus e-ktp atau KK yang model terbaru.
S - 165
PRIORITAS PERBAIKAN ANTAR KONTAK LAYANAN (PANEL AHLI WARIS) Kedatangan ke Kantor Cabang
3 Prioritas Perbaikan Panel Ahli Waris
Proses Pengajuan Klaim JK
Proses Pengurusan Pencairan Dana JK
Ketiga Kontak Layanan tersebut semuanya memiliki CSI yang baik sampai baik sekali yaitu 85% - 90%. Demikia juga level HFI-nya serupa, yaitu pada kisaran 77%-79%.
S - 166
PRIORITAS PERBAIKAN LEVEL ATRIBUT SETIAP KONTAK LAYANAN
(PANEL AHLI WARIS) Kedatangan Ke Kantor Cabang
• Antrian panjang (frekuensi : 5,5%) • Lokasi kantor BPJS Ketenagakerjaan terlalu jauh (frekuensi : 3,1%) • Informasi yang diberikan CSO tidak jelas (frekuensi : 1,6%)
Pengajuan Klaim
• Persyaratan mengajukan klam JK terlalu banyak (frekuensi : 9,4%) • Terkesan dipingpong (frekuensi : 3,1%) • Proses administrasi berbelit (frekuensi : 4,7%)
Pencairan Klaim
• Waktu yang dibutuhkan untuk mencairkan klaim relatif lama sejak dokumen dinyatakan lengkap (frekuensi : 15,0%) • Tidak diberikan penjelasan mengenai perhitungan berapa yang harus diterima peserta (frekuensi : 3,1%)
S - 167
INFORMASI PELENGKAP PRIORITAS PERBAIKAN (PANEL AHLI WARIS) Hasil survei kualitatif mengungkapkan: 1. Ada banyak latar belakang yang potensial menimbulkan kesan persyaratan banyak dan berbelit, seperti misal : (i) ahli waris lebih dari 1 (istri >1 misalnya), (ii) penerbitan surat keterangan kematian yang melibatkan berbagai instansi, (iii) orang yang mengklaim saudara bukan istri sehingga memerlukan surat kematian istri (Informasi ini baru didapatkan ketika di loket), menyebabkan harus balik ke kota lain. 2. Pihak perusahaan belum pernah mengurus JK, juga menimbulkan kesulitan, karena lalu syarat “dicicil” sehingga ahli waris harus bolak balik. 3. Mengenai formulir isian yang banyak, bisa jadi tidak hanya merujuk pada yang ada di kantor BPJS ketenagakerjaan, sebab ada surat-surat lain yang perlu disertakan dari pihak yang terkait di luar BPJS. 4. Kasus lain adalah masalah perlunya surat keterangan ahli waris. Hal ini lalu membuka peluang pungli oleh oknum di instansi lain.
S - 168
PRIORITAS PERBAIKAN ANTAR KONTAK LAYANAN (PANEL PENGURUS PERUSAHAAN) Kedatangan ke Kantor Cabang
3 Prioritas Perbaikan Panel Pengurus Perusahaan
Proses Administrasi dan Iuran
Informasi tentang BPJS Ketenagakerjaan
Bilamana ditinjau dari CSI-nya, semua Kontak Layanan panel Pengurus Perusahaan memiliki nilai CSI yang baik atau baik sekali pada kisaran (85%-96%). Perbedaan utamanya adalah pada nilai HFI-nya.
S - 169
PRIORITAS PERBAIKAN LEVEL ATRIBUT SETIAP KONTAK LAYANAN (PANEL PENGURUS PERUSAHAAN) - 1
Kedatangan Ke Kantor Cabang
• Antrian panjang (frekuensi : 8,8%) • Parkir tidak cukup (frekuensi : 10,3%)
Proses Administrasi dan Iuran
• Penerbitan kartu lama (frekuensi : 12,8%) • Sering salah input (frekuensi : 6,1%)
Informasi tentang BPJS Ketenagakerjaan
• Info tentang BPJS Ketenagakerjaan terlalu umum (frekuensi : 11,1%) • Info di website tidak up to date (frekuensi : 4,4%) • Info sulit didapat (frekuensi : 3,2%)
S - 170
INFORMASI PELENGKAP PRIORITAS PERBAIKAN (PANEL PENGURUS PERUSAHAAN) Informasi dari hasil survei kualitatif mengungkapkan: 1. Adanya kantor cabang yang kurang memadai gedungnya (seperti berkali-kali pindah kontrakan, gedung lama habis terbakar) sehingga membawa kesan kurang bonafid. 2. Ada yang memberi masukan tentang kualitas kartu tidak baik (misalnya tidak seperti kartu ATM), sehingga memberi kesan kurang menghargai peserta maupun lembaga BPJS ketenagakerjaan itu sendiri. Tuntutan bahwa jaman sekarang mestinya penerbitan kartu tidak terlalu sulit teknisnya. 3. Adanya “kehausan” informasi BPJS ketenagakerjaan dan update-nya. Keingingan dari pengurus untuk mendapat update setiap ada perubahan. Memang sebagian mengaku mendapatkan melalui gathering BPJS Ketenagakerjaan. 4. Keberadaan situs BPJS Ketenagakerjaan kurang dikomunikasikan, tetapi hasil di atas juga mengungkapkan bahwa : (i) Bilamana diadakan maka perlu dijaga ke-up-to-date-an informasinya. (ii) Struktur tampilan dan menu perlu dipikirkan juga dari kacamata USER, sehingga menu-menu yang paling relevan bisa segera menyolok ditampilkan. S - 171
PRIORITAS PERBAIKAN LEVEL ATRIBUT SETIAP KONTAK LAYANAN
(PANEL PENGURUS PERUSAHAAN) - 2 Proses Pendaftaran Peserta
Sosialisasi/ Pengarahan
Layanan RO
• Proses hingga menjadi peserta lama (frekuensi : 6,7%) • Tidak diberikan buku pedoman peraturan program BPJS ketenagakerjaan (frekuensi : 3,8%)
• Materi sulit dimengerti (frekuensi : 3,3%) • Petugas kurang aktif (frekuensi : 2,4%)
• Sulit menghubungi RO (frekuensi : 6,5%) • RO Lambat dalam melayani (frekuensi : 3,2%)
S - 172
INFORMASI PELENGKAP PRIORITAS PERBAIKAN (PANEL PENGURUS PERUSAHAAN) Informasi dari hasil survei kualitatif mengungkapkan: 1. Hasil kualitatif di kemukakan Proses Pendaftaran lama ada kemungkinan karena telat atau kurang lengkapnya dokumen yang diberikan oleh pengurus perusahaan kepada RO. 2. Buku dokumen BPJS Ketenagakerjaan tidak dibagikan ke semua pengurus perusahaan, biasanya yang tidak mendapatkan buku pedoman mereka hanya mendapatkan brosur BPJS Ketenagakerjaan. 3. Dari hasil kualitatif adanya ketidak keseragaman materi sosialisasi antara beberapa RO. Walaupun pokok-pokok sosialisasinya sudah sama, namun nampaknya ada halhal lain yang merupakan kreatifitas pribadi masing-masing dari RO. 4. Kelambatan RO dalam melayani pengurus nampaknya juga diakibatkan adanya beban RO yang dirasa terlalu banyak (1 RO : 150-300 perusahaan) sehingga tidak semua terkontrol dengan baik. Belum lagi ditambah pekerjaan lainnya seperti kepesertaan dan layanan telpon. Untuk layanan telpon dirasa kurang efektif karena kenyataanya telpon yang di tanyakan pengurus biasanya hal-hal kecil (menanyakan letak kantor cabang, persyaratan klaim, lama cair, dll) dimana sebenarnya hal tersebut dapat dikumunikasikan melauli Call Center. Sehingga frekuensi telpon masuk kepada RO tidak terlalu banyak. S - 173
PRIORITAS PERBAIKAN LEVEL ATRIBUT SETIAP KONTAK LAYANAN
(PANEL PENGURUS PERUSAHAAN) - 3 Proses Pengajuan Klaim JKK
• Lama (frekuensi : 6,2%) • Persyaratannya banyak (frekuensi : 5,8%)
Proses Pencairan Klaim JKK
• Lama (frekuensi : 15,4%) • Tidak diberi penjelasan berapa yang harus diterima peserta dan perusahaan (frekuensi : 6,1%)
Proses Pendampingan Klaim JK
• Lama (frekuensi : 5,0%) • Persyaratannya banyak (frekuensi : 5,0%)
S - 174
SUMBER INFORMASI PROGRAM BPJS KETENAGAKERJAAN Petugas (RO) BPJS ketenagakerjaan (84%)
Bagi Pengurus Website BPJS ketenagakerjaan (21%)
Pengurus Perusahaan (63%)
Petugas BPJS ketenagakerjaan (19%)
Bagi Pekerja Teman (14%)
Website BPJS ketenagakerjaan (3%)
S - 175
Survei kualitatif mengungkapkan ketika mereka akan klaim JHT maka teman yang pernah klaim menjadi salah satu sumber info tentang persyaratan
PERILAKU KONSUMSI MEDIA SOSIAL Jenis Media Sosial
Hasil Survei
• Facebook sudah cukup banyak digunakan (pengurus: 65%, peserta: 40%), dan sekitar 4 dari 5 yang memiliki FB aktif menggunakannya. • Hanya 2% yang pernah mengakses Facebook BPJS Ketenagakerjaan. • Khusus untuk FB mengingat kepemilikan dan keaktifan peserta, berarti terbuka peluang besar untuk mendorong mereka mengakses FB. • Twitter kurang dimiliki dan digunakan (Pengurus: 25%, Peserta: 12%), dengan tingkat keaktifan 70%. • Hanya 1% yang pernah mengakses Twitter BPJS Ketenagakerjaan. Pengurus (61%) cukup aktif memakai website BPJS ketenagakerjaan dalam 3 bulan, sedangkan peserta hanya 14%. Penggunaan aplikasi BPJS TK Mobile relatif masih rendah (pengurus: 6%, peserta: 2%)
Pengurus jelas jauh lebih aktif dalam menggunakan internet.
S - 176
AKSES MEDIA ONLINE BPJS KETENAGAKERJAAN
Analisa lebih mendalam menunjukkan prosentase “paling tidak” pernah mengakses salah satu dari (web, FB, TW, App TK Mobile ): - Pengurus (61%) - Peserta /Claimant (15%)
Jadi Pengurus 4 x lebih mungkin memanfaatkan media sosial BPJS ketenagakerjaan dibanding peserta.
S - 177
AKSES MENGGUNAKAN MEDIA ONLINE BPJS KETENAGAKERJAN Paling tidak akses salah satu *) dalam 3 bulan
YA Pengurus: 61% Pengurus
Peserta: 15%
Peserta TIDAK Pengurus: 39% Peserta: 85%
Secara total, di pengurus hanya 1,6% yang TIDAK PAKAI internet, sedangkan di peserta 27,2%.
S - 178
Pengurus
Peserta
TIDAK PAKAI internet
4%
32%
Tidak tahu situs BPJS
16%
22%
Tidak sempat
23%
16%
Datang ke kantor BPJS
11%
42%
Sudah dapat info dari kantor
2%
4%
TINGKAT KEPUASAN TERHADAP MEDIA ONLINE BPJS KETENAGAKERJAAN DAN PRIORITAS PERBAIKAN Tingkat kepuasan terhadap Media online BPJS ketenagakerjaan masih belum optimal (< 70%)
Mempopulerkan adanya akses melalui media online.
CSI Website : 63% (web susah diakses dan isi tidak up to date)
CSI FB : 57% (Isi tidak menarik, tidak relevan dengan kebutuhan, pertanyaan lama dijawab) Strategi lebih efisiensi tenaga manusia dengan shifting hal yang bisa di digantikan melalui Media online
CSI Twitter : 56% (isi tidak menarik, susah diakses, pertanyaan lama dijawab) CSI AP TK Mobile : 47% (Susah diakses,Isi tidak up to date)
S - 179
PERILAKU BERHUBUNGAN DENGAN BPJS KETENAGAKERJAN Sebanyak 2 dari 3 DATANG ke kantor Cabang
Pengurus masih bersifat
“offline” Walau “melek” internet, kontak manusia masih cukup dominan
Via telpon (40%-43%)
Via Email baru dimanfaatkan 1 dari 5 pegurus Via Call Center baru dipakai 1 dari 8 pengurus.
Bersifat moderat, cukup lumayan (71 %) yang menyatakan mudah/mudah/ sangat mudah menghubungi, dan 19% sangat sulit/sulit/ agak sulit.
Lebih sulit lagi dalam menghubungi Petugas (64% yang menyatakan agak mudah/ mudah/sangat mudah; dan sangat sulit/sulit/agak sulit: 27%).
Menghubungi KANTOR BPJS Ketenagakerjaan Menghubungi PETUGAS BPJS Ketenagakerjaan
S - 180
SIKLUS PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN
Survei
Feedback
Penyusunan Program Perbaikan
Komunikasi
Imple mentasi
S - 181
UNSUR-UNSUR SERVICE IDEAL Survei CSM ini juga menunjukkan bahwa pada dasarnya unsur-unsur service ideal di mata pelanggan, bertumpu pada : Layanan yang cepat tanggap (Responsive) Layanan yang cepat (Smooth)
Akses Informasi yang baik
SERVICE IDEAL Komunikas i yang penuh empathy
Layanan yang sederhana (Simplicity)
Layanan yang transparan
S - 182
MEDIA ONLINE & PROBLEMNYA Trend pentingnya media online
Problematika
Pergeseran Perilaku dari Tatap-Muka ke Lebih Online Oriented
1. Perilaku Peserta & Pengurus masih di transisi dari dominan off-line (tatap muka) mulai sebagian bergeser ke online
Tuntutan Akan Kecepatan, Kekinian (uptodate), kemudahan
2. Pengurus sudah lebih dibandingkan peserta.
siap
3. Saat ini hasil survei menunjukkan perilaku masih dominan tatap muka.
Semakin mendekati customers
4. Problem adalah menentukan tahapan dan waktu menerapkan media online.
Tidak dibatasi ruang dan waktu
S - 183
S - 184
Rekomendasi ini disusun berdasarkan suara “konsumen” yaitu peserta dan pengurus perusahaan serta ahli waris. Kepuasan pada dasarnya bilamana ekspektasi pelanggan dipenuhi atau dilampaui. Dalam metodologi survei ini ekspektasi yang belum terpenuhi tersebut tercermin dalam sumber-sumber ketidakpuasan terhadap berbagai kontak layanan yang dialami pelanggan. Dilihat dari sudut pandang “keniscayaan” dari masukan-masukan pelanggan tersebut dapat dibagi 2 macam: Pemenuhan Harapan Pelanggan. Untuk harapan yang dapat ditindaklanjuti dengan perbaikan layanan seperti misalnya kecepatan, kejelasan dll. Tindak lanjut : Peningkatan Kualitas Layanan. Manage Harapan Pelanggan. Untuk harapan yang terkendala ketentuan legal demi kemaslahatan bersama sehingga yang diperlukan adalah upaya edukasi pada pelanggan melalui komunikasi agar dapat dipahami dan pada gilirannya dimengerti sehingga tidak menjadi sumber ketidakpuasan. Tindak Lanjut : Edukasi dan Komunikasi Pelanggan
S - 185
Controllable (dalam kendali BPJS Ketenagakerjaan) Pihak yang Berkontribusi dalam Ketidakpuasan Pelanggan
Berkenaan dengan layanan langsung dari BPJS Ketenagakerjaan, sehingga perbaikan dalam kendali pihak BPJS Ketenagakerjaan.
Uncontrollable (di luar kendali BPJS Ketenagakerjaan) Beberapa hal berkenaan dengan pihak ketiga (instansi lain) misalnya berkenaan dengan surat kematian, kehilangan kartu dan sejenisnya. Dalam proses hal ini bisa membawa impresi bahwa syarat yang diperlukan banyak dan rumit.
S - 186
Secara umum strategi/pendekatan perbaikan kualitas layanan sebagai tindak lanjut survei CSM ini adalah: Membentuk Task-Force untuk Kepuasan Pelanggan
Task Force yang merumuskan langkah-langkah perbaikan
Task Force yang memonitor implementasi langkahlangkah perbaikan untuk mendapatkan feedback bagi perbaikan langkah solusi yang telah dirumuskan. S - 187
Membentuk Task-Force untuk Kepuasan Pelanggan
Level Kantor Pusat (berlaku secara nasional)
Untuk problem yang bersifat prosedur/ kebijakan dasar. (Misalnya penyederhanaan prosedur)
Untuk problem yang bersifat teknis
Level Kantor cabang (Misalnya pengaturan antrian atau parkir)
Fungsi dasar dari Task-Force ini adalah untuk melakukan Root-Cause-Analysis yang menjadi biang penyebab ketidakpuasan layanan.
S - 188
Possible Sources Panel
Atribut
Aspek System
People Procedure
Tidak ada penjelasan besarnya iuran JHT berapa bagian perusahaan dan pekerja
Komunikasi
√
Materi sosialisasi tidak dimengerti
Komunikasi
√
Tidak ada penjelasan mengenai prosedur Komunikasi Klaim JHT
√
Claimant
Tidak diberi penjelasan mengenai perhitungan yang harus diterima dari klaim JHT tersebut Antrian panjang CSO lambat dalam melayani Waktu yang dibutuhkan pencairan klaim JHT relatif lama Lokasi kantor BPJS ketenagakerjaan terlalu jauh Formulir yang diisi terlalu banyak
Komunikasi
√
Kecepatan Kecepatan
√
Kecepatan
√
Akses
√
Kemudahan
√
S - 189
√ √
Possible Sources
Panel
Atribut
Aspek System
Antrian panjang
Ahli Waris
Waktu yang dibutuhkan untuk mencairkan klaim relatif lama sejak dokumen dinyatakan lengkap Lokasi kantor BPJS ketenagakerjaan terlalu jauh
People Procedure
Kecepatan
√
Kecepatan
√
Akses
√
Informasi yang diberikan CSO tidak jelas
Komunikasi
√
Tidak diberikan penjelasan mengenai perhitungan berapa yang harus diterima peserta
Komunikasi
√
Persyaratan mengajukan klam JK terlalu banyak
Kemudahan
Terkesan dipingpong
Kemudahan
√
Proses administrasi berbelit
Kemudahan
√
S - 190
√
Possible Sources Panel
Atribut
Aspek System
People Procedure
Antrian panjang
Kecepatan
√
Penerbitan Kartu Peserta Lama
Kecepatan
√
Pengurus
Parkir tidak cukup
Fasilitas
Sering salah input data kartu peserta
Akurasi
√ √
Info tentang BPJS Ketenagakerjaan terlalu umum
Komunikasi
√
Info di website tidak up to date
Komunikasi
√
Info sulit didapat
Komunikasi
√
S - 191
Perbaikan layanan untuk Peningkatan Kualitas Layanan Antrian
Kecepatan (1)
Upaya mendistribusikan kedatangan peserta/pengurus ke kantor cabang untuk mencegah penumpukan di tanggal-tanggal tertentu. Komunikasi selang waktu untuk pengurusan hal-hal yang harus datang ke kantor cabang. Meningkatkan kenyamanan di kantor cabang bilamana harus antri, misalnya : kursi, suhu ruang, hiburan (TV, media cetak dll), sehingga mengurangi kebosanan antri. Memberikan alternatif ke media online/internet untuk hal-hal yang bisa diselesaikan tanpa kedatangan ke kantor cabang. Mungkin memerlukan investasi di bidang teknologi informasi. Hal ini akan mengurangi beban antrian di kantor cabang. Penggeseran informasi yang bersifat rutian (seperti berbagai syarat dan ketentuan) ke media online dan Call Center mestilah dibarengi dengan : • Kesiapan infra struktur pendukung (hardware, software, support) • Sosialisasi/ kampanye agar dikenal luas • Kemudahan akses dan memakainya (user friendly) • Content is up to date S - 192
Perbaikan layanan untuk Peningkatan Kualitas Layanan Penerbitan Kartu Peserta
Kecepatan (2)
Agar bisa mencetak kartu peserta yang lebih cepat serta dibarengi dengan akurasi input data (apakah dimungkinkan calon peserta mengetikkan sendiri datanya secara online pada pra pendaftaran?) Identifikasi hal-hal yang memperlambat proses pencetakan kartu peserta (teknologi? Sistem? Prosedur?) Penampilan fisik kartu yang lebih menarik dan representatif (seperti kartu kredit atau ATM)
Kecepatan CSO dalam melayani Pengkajian beban kerja dan fokus kerja CSO (penanganan kasus atau pencarian info rutin ke bagian terpisah untuk menghindari antrian) Melengkapi dengan sistem IT yang baik sehingga sejauh mungkin bisa dihindari meninggalkan tempat untuk konfirmasi.
Berkaitan Pencairan Klaim Meninjau kecepatan pencairan klaim, baik untuk tunai maupun transfer, terkait dengan besar klaim atau tidak. S - 193
Perbaikan layanan untuk Peningkatan Kualitas Layanan Kemudahan
Berbagai aspek yang perlu diperbaiki dapat diidentifikasi terkait dengan kemudahan proses. Sebagian memang masih terbuka peluang untuk diperbaiki sebagian lagi yang terkait dengan aspek legal ditangani melalui edukasi. Nampaknya untuk aspek kemudahan ini terutama yang paling memerlukan adalah Ahli Waris. Dapat dimengerti kalau ahli waris merasa sulit atau diping-pong apalagi dalam suasana kedukaan. Dalam hal ini pihak pengurus perusahaan berperan besar dalam mempermudahnya melalui proses pendampingan. Pendekatan pertama adalah dengan penyegaran dan memberdayakan pengurus perusahaan tentang prosedur klaim JK dan syarat-syaratnya termasuk berbagai variasi atau anomali yang kerap dihadapi dan cara untuk menyelesaikannya. Sehingga diupayakan agar ketika ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan persyaratan telah sesuai. Berbagai sarana yang dapat digunakan: Kit informasi tentang klaim JK untuk pengurus perusahaan. Kit ini dapat dibagikan dalam forum gathering, misalnya sebagai bagian dari customer-care. Tentu saja bisa juga disertai kit-kit informasi lain yang juga penting. Informasi serupa di media online seperti website tetapi perlu diberitahukan kepada pengurus agar awaraness-nya baik.
S - 194
Perbaikan layanan untuk Peningkatan Kualitas Layanan Komunikasi & Edukasi
Berbagai aspek perbaikan layanan terkait dengan masalah komunikasi dan edukasi. Informasi tentang prosedur rutin (klaim JHT, JK, JKK) Kemudahan informasi untuk dimengerti peserta Informasi terkait dengan perhitungan perusahaan, atau besarnya klaim)
uang
(bagian
pekerja/
Akses terhadap informasi (berbagai media yang tersedia masih perlu disosialisasikan dan tentu saja disiapkan sistem pendukungnya) Kedetailan informasi
Media online dan call center bisa lebih diperkenalkan untuk informasi yang bersifat rutin dan umum. Peningkatan awareness ini paling efektif adalah menggunakan above the line campaign. Edukasi diperlukan untuk berbagai persyaratan yang secara legal memang diperlukan agar bisa diterima lebih baik. Hal ini juga perlu dilakukan melalui media massa dan berulang agar mencapai target audience-nya.
S - 195
Perbaikan layanan untuk Peningkatan Kualitas Layanan Keberadaan kantor BPJS Ketenagakerjaan yang representatif akan membangkitkan kepercayaan yang lebih baik.
Prasarana Khusus untuk pengurus yang mengalami kesulitan parkir perlu juga dipermudah.
S - 196
Berbagai upaya perbaikan yang telah dan akan dilakukan perlu juga dikomunikasikan sehingga akan membentuk persepsi yang positif di kalangan peserta.
Pengurus perlu diberi perlakuan yang berbeda (kemudahan dll) mengingat mereka adalah mitra sebagai penghubung dengan peserta.
Terakhir, survei CS selanjutnya sebaiknya dilakukan setelah berbagai program perbaikan telah diimplementasikan cukup waktu.
S - 197
PT. Prima Rona Systema Jl. Waru Buntu No 4 Rawamangun – Jakarta Timur Telp : 021 – 4758969- 46538855 Fax : 021 - 47883710