KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SEMESTER II MTs SWASTA SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 FEBRI HARIANITA
ABSTRACK Skills students transform interviews into narrative text based on the suitability of the content to be more than enough qualifications, with an average of 73.94. Skills students transform interviews into narrative text based on qualifying sentence coherently more than enough, with an average of 75. Skills students transform interviews into narrative text based on qualifications diction is good, with an average of 80.25. Skills students transform interviews into narrative text based on qualifications EYD enough, with an average of 64.47. The average ability of students to change text into narrative interview was more than enough in qualifying, with a value of 70.87. kaitannya dengan pembelajaran A. PENDAHULUAN membaca. Pembelajaran menulis Latar Belakang Masalah merupakan
pembelajaran
Pengajaran keterampilan keterampilan berbahasa
bertujuan
penggunaan
untuk bahasa Indonesia dalam bentuk
menumbuh
kembangkan tertulis.
keterampilan
Dengan
menulis,
berbahasa. seseorang dapat mengungkapkan
Keterampilan berbahasa terdiri gagasan serta pikiran kepada dari
empat
aspek,
yaitu orang
keterampilan
lain
untuk
mencapai
menyimak, tujuan. Melalui kegiatan menulis
berbicara,
membaca
dan seseorang
dapat
menulis. Pembelajaran menulis menggambarkan
maksud
dan
dalam bahasa Indonesia erat mengeluarkan 1
imajinasinya
sehingga maksud tersebut dapat
Peristiwa
disampaikan.
disajikan dalam karangan narasi
Keterampilan diperlukan
dalam
yang
atau
kisah
yang
dapat meningkatkan pemahaman
menulis
pembaca
terhadap
peristiwa
mencakup keterampilan dalam
yang disajikan dalam tulisan.
penggunaan
Menarasikan
kalimat
pembentukan, kata.
dan
Melalui
tersebut
efektif, pemilihan
teks wawancara
termasuk
keterampilan
salah
keterampilan menulis
memungkinkan
mengubah
satu dengan
kalimat langsung
seseorang dapat menulis dengan
dalam teks wawancara menjadi
baik.
kemampuan
kalimat tidak langsung dalam
kemampuan
bentuk cerita.
Mengingat
menulis
sebagai
yang penting, maka siswa di sekolah
diharapkan
Wawancara
sebagai
mampu
suatu alat yang digunakan oleh
menulis. Secara umum terdapat
seseorang untuk mendapatkan
5 jenis tulisan yaitu (1) narasi,
informasi tentang suatu hal yang
(2) eksposisi, (3) persuasi, (4)
dilakukan
argumentasi,dan (5) deskripsi.
mengadakan tanya jawab secara
Karangan narasi adalah
lisan
dengan
antara
cara
pewawancara
jenis karangan yang menyajikan
dengan
suatu peristiwa atau kisah secara
wawancara lisan dapat diubah
kronologis
dan
melalui
penataan
jalan cerita/alur secara menarik.
narasumber.
disajikan
dalam
Hasil
bentuk
tulisan yang disebut dengan teks
2
wawancara. sebagai
Teks
wawancara
bentuk
penyajian
menjadi kalimat tidak langsung, mampu
mengubah
teks
informasi yang berupa tanya
wawancara menjadi narasi, dan
jawab
mampu
secara
diperoleh
tertulis
dari
yang
kegiatan
menyunting
narasi
sendiri atau teman.
wawancara. Materi
mengenai
Hasil belajar siswa dalam
menarasikan teks wawancara ini
menulis belum maksimal, karena
terdapat dalam pembelajaran di
terlihat dari latihan siswa yang
sekolah, khususnya di kelas VII
nilainya masih di bawah KKM,
semester
Pelajaran
yaitu di bawah 70. Peneliti
menarasikan teks wawancara ini
memilih melakukan penelitian di
merupakan
aspek
menulis,
sekolah MTs swasta Sawahlunto
terdapat
pada
standar
kota Sawahlunto tahun pelajaran
II.
kompetensi
9,
yaitu
mengungkapkan
informasi
2012/2013.
Peneliti
memilih
kelas
untuk
dijadikan
VII
dalam bentuk narasi dan pesan
populasi,
singkat. Kompetensi dasar 12.1
kurikulum
yaitu
mempelajari
menarasikan
wawancara.
Indikator
teks dalam
langsung
mengubah dalam
kelas
berdasarkan VII
yang
keterampilan
menulis dengan mengubah teks
kompetensi dasar ini adalah mampu
karena
wawancara menjadi narasi.
kalimat
Dengan
wawancara
banyaknya
latihan pembelajaran menulis,
3
diharapkan keterampilan siswa
pendidikan mulai dari PAUD
dalam menulis lebih meningkat.
hingga Madrasah Aliyah.
Oleh
karena
itu,
pembelajaran menarik
diperlukan yang
siswa
untuk
nonformal dengan guru mata
kemampuan
pelajaran Bahasa Indonesia yang
bagi
dalam
menulis.
wawancara
hasil
menulis
memaksimalkan siswa
Berdasarkan
keterampilan
Penelitian
mendeskripsikan
ini
dan
diskusi
mengajar di kelas VII
MTs
swasta
pada
Sawahlunto,
kemampuan
umumnya siswa kelas VII MTs
siswa dalam mengubah teks
swasta Lunto dalam menulis
wawancara menjadi narasi.
masih
kurang
dari
yang
Penelitian ini dilakukan
diharapkan. Hal ini disebabkan
di MTs swasta Lunto Kecamatan
karena masih kurangnya minat
Lembah Segar Kota Sawahlunto
serta pemahaman siswa dalam
Tahun
menulis.
Ajaran
2012/2013,
Bertolak
dari
sebelumnya belum ada yang
permasalahan tersebut penelitian
melakukan penelitian di MTs
ini
Lunto. MTs swasta Sawahlunto
dengan
berada
Mengubah
di
bawah
yayasan
penting untuk judul
dilakukan
“Kemampuan
Teks
Wawancara
pesantren Ababil Lunto yang
menjadi Narasi Siswa Kelas VII
didirikan
padatahun
semester
Sekarang
yayasan
2000.
II
MTs
swasta
pesantren
Sawahlunto
Tahun
Pelajaran
Ababil Lunto telah membuka
2012/2013”
karena
menulis
4
narasi
digunakan
menyampaikan
untuk
uraian
Swasta Sawah Lunto tahun
yang
pelajaran 2012/2013”.
mengutamakan rangkaian atau tahapan
jalannya
Populasi
adalah
sebuah
keseluruhan subjek penelitian,
peristiwa serta mengungkapkan
semua elemen yang berada
isi cerita.
dalam
wilayah
penelitian
(Arikunto, 2006: 130). Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek dan
B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif.
Jenis
objek yang mempunyai kualitas
kuantitatif
serta karakteristik tertentu untuk
digunakan karena penelitian ini
dipelajari
menggunakan angka, mulai dari
kesimpulannya.
pengumpulan data, penafsiran
subjeknya kurang dari 100,
data tersebut, serta penampilan
lebih
hasilnya (Arikunto, 2002: 10).
sehingga
Dalam
ini
merupakan penelitian populasi.
menggunakan metode deskriptif
Tetapi, jika jumlahnya besar,
untuk
dapat diambil antara 10-15%
penelitian
mendeskripsikan
baik
dan
diambil Apabila
diambil
penelitiannya
“Kemampuan mengubah teks
atau
wawancara
tergantung kemampuan peneliti
menjadi
narasi
siswa kelas VII semester II MTs
20-25%
semua
atau
(Arikunto, 2006: 134).
5
lebih,
Populasi dalam penelitian
C. HASIL PENELITIAN
ini adalah siswa kelas VII MTs swasta
Sawahlunto
Berdasarkan
penelitian
yang
dan analisis yang dilakukan
terdaftar pada Tahun Pelajaran
penulis, siswa kelas VII MTs
2012/2013. Jumlah siswa kelas
Swasta
Sawahlunto
telah
VII yang terdaftar pada Tahun
mampu
mengubah
teks
Pelajaran 2012/2013 adalah 42
wawancara
menjadi
narasi
orang. Siswa laki-laki terdiri
sesuai
dari
siswa
penilaian.
perempuan 24 orang. Siswa
diperoleh
terbagi menjadi dua kelas, yaitu
mengubah
teks
siswa kelas VII A sebanyak 21
menjadi
narasi
orang, VII B sebanyak 21
kesesuaian isi, berada pada
orang. Populasi kurang dari 100
kualifikasi lebih dari cukup,
orang, sampel dalam penelitian
dengan
ini adalah keseluruhan populasi.
Perolehan skor tertinggi 5 dan
Berdasarkan
skor
18
orang
dan
uraian
di
dengan
indikator
kemampuan siswa
dalam wawancara dengan
rata-rata
terendah
yang
73.94.
2,5.
keterampilan
Secara
atas,dengan demikian penelitian
lengkap
siswa
ini termasuk penelitian populasi
mengubah
karena mengambil keseluruhan
menjadi
populasi untuk dijadikan sampel
kesesuaian isi sebagai berikut:
penelitian.
(1) skor 5 sebanyak 4 orang
teks
wawancara
narasi
berdasarkan
(10,53%), (2) skor 4,5 sebanyak
6
9 orang (23.68%), (3) skor 4
sebanyak 3 orang (7,89%), (5)
sebanyak 4 orang (10,53%), (4)
skor 2,5 sebanyak 2 orang
skor 3,5 sebanyak 10 orang
(5,26%).
(26,31%), (5) skor 3 sebanyak 3
Kemampuan
orang (7,89%), (6) skor 2,5
diperoleh
sebanyak 8 orang (21,05%).
mengubah
Kemampuan diperoleh
yang
siswa
menjadi
yang
siswa
dalam
teks
wawancara
narasi
berdasarkan
dalam
diksi, berada pada kualifikasi
wawancara
baik, dengan rata-rata 76,84.
dengan
Perolehan skor tertinggi 3 dan
keruntutan kalimat, berada pada
skor terendah 2. Secara lengkap
kualifikasi lebih dari cukup,
keterampilan siswa mengubah
dengan rata-rata 75. Perolehan
teks wawancara menjadi narasi
skor
berdasarkan
mengubah
teks
menjadi
narasi
tertinggi
5
dan
skor
kesesuaian
isi
terendah 2,5. Secara lengkap
sebagai berikut: (1) skor 3
keterampilan siswa mengubah
sebanyak 6 orang (15,79%), (2)
teks wawancara menjadi narasi
skor 2,5 sebanyak 19 orang
berdasarkan
(50%), dan (3) skor 2 sebanyak
kesesuaian
isi
sebagai berikut: (1) skor 4,5
13 orang (34,21%).
sebanyak 12 orang (31.58%),
Kemampuan
(2) skor 4 sebanyak 9 orang
diperoleh
(23,68%), (3) skor 3,5 sebanyak
keterampilan siswa mengubah
12 orang (31,58%), (4) skor 3
teks wawancara menjadi narasi
7
siswa
yang dalam
berdasarkan eyd, berada pada
sebesar
kualifikasi cukup, dengan rata-
kualifikasi lebih dari cukup.
rata
64,47.
Perolehan
mengubah
teks
menjadi
narasi
berdasarkan
pada
D. KESIMPULAN
Secara lengkap keterampilan
wawancara
berada
skor
tertinggi 2 dan skor terendah 1.
siswa
70,87
kesesuaian
Berdasarkan
analisis
data dan hasil penelitian, dapat disimpulkan
isi
bahwa
keterampilan mengubah teks
sebagai berikut: (1) skor 2
wawancara
sebanyak 2 orang (5,26%), (2)
siswa kelas VII semester II MTs
skor 1,5 sebanyak 18 orang
swasta Sawah Lunto Tahun
(47,37%),
Pelajaran 2012/2013 tergolong
dan
(3)
skor
1
sebanyak 18 orang (47,37%). Berdasarkan
menjadi
narasi
lebih dari cukup, dengan rata-
hasil
rata penguasaan siswa 73,41.
penelitian yang telah dilakukan,
Berdasarkan
tes
siswa
yang telah diuraikan pada Bab
wawancara
IV, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan
mengubah
teks
hasil
menjadi narasi siswa kelas VII
(1)
semester II MTs swasta Tahun
mengubah
teks
Pelajaran
menjadi
narasi
2012/2013
dengan
penelitian
keterampilan
siswa
wawancara dengan
jumlah sampel 38 orang. Nilai
kesesuaian isi tergolong pada
rata-rata yang diperoleh adalah
kualifikasi lebih dari cukup dengan nilai rata-rata 73,94 (2)
8
keterampilan siswa mengubah Arikunto, teks wawancara menjadi narasi dengan
keruntutan
Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
kalimat Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.
tergolong pada kualifikasi lebih dari cukup dengan nilai rata-
Kusmayadi, Ismail. 2007. Menulis dengan hati, membangun motivasi menulis.Bandung: PT. Pribumi Mekar.
rata 75 (3) keterampilan siswa mengubah
teks
wawancara
menjadi narasi dengan diksi Keraf, Gorys. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia. Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
yang sesuai tergolong pada kualifikasi baik dengan nilai rata-rata 80,25 (4) keterampilan siswa wawancara
mengubah
teks
menjadi
narasi
Salmidarnis.2011. “Kemampuan Siswa dalam Menggunakan Konfiks pada Karangan Narasi kelas VIII Semester I MTsN Kota Solok Tahun Pelajaran 2011/2012”. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. Skripsi. Solok: Universitas Mahaputera Muhammad Yamin.
dengan eyd tergolong pada kualifikasi cukup dengan nilai rata-rata 64,47.
E.
KEPUSTAKAAN
Abdurahman dan Ellya Ratna. 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bahan Ajar. Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSS UNP.
Semi, Atar. 2003. Menulis efektif. Padang: Angkasa Raya. Tarigan,
Arief dan Munaf. 2003. Pengajaran Keterampilan Berbicara. Padang: UNP. 9
Djago. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan,
Hendri Guntur. 2008. Menulis. Bandung: Angkasa.
Solok dalam Menulis Karangan Narasi”. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. Skripsi. Solok: Universitas Mahaputera Muhammad Yamin.
Thahar, Haris Effendi.2008. Menulis kreatif. Padang: UNP Press. Yulmida. 2010. “Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP 2 Kota
10