9/21/2012
PEMULIHAN ALAMI HUTAN GAMBUT PASKA KEBAKARAN: OPTIMISME DALAM KONSERVASI CADANGAN KARBON
PENDAHULUAN EKOSISTEM HUTAN GAMBUT
OLEH: I WAYAN SUSI DHARMAWAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGGI SUMBER PLASMA NUTFAH TINGGI
Disampaikan pada acara Diskusi Ilmiah lingkup Badan Litbang Kehutanan
JASA LINGKUNGAN TINGGI : FUNGSI HIDROLOGI DAN FUNGSI SIMPANAN KARBON
BADAN LITBANG KEHUTANAN PUSKONSER, 21 SEPTEMBER 2012
“STATE OF THE ART” GAMBUT DI INDONESIA 1982/1983
KEBAKARAN BESAR PERTAMA HUTAN DAN LAHAN GAMBUT
1994
MEGA PROYEK PEMBUKAAN LAHAN GAMBUT SEJUTA HEKTAR
1996
PROYEK KANALISASI LAHAN GAMBUT SECARA BESARBESARAN
1997/1998
KEBAKARAN BESAR KEDUA HUTAN DAN LAHAN GAMBUT
2000 SEKARANG
ISU EMISI KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT TERKAIT PEMANASAN GLOBAL INTENSITAS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT SEMAKIN MENINGKAT TERJADI SETIAP TAHUN PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT SEBAGAI AREAL PERTANIAN DAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT SEMAKIN INTENSIF
1
9/21/2012
KEBIJAKAN SAAT INI TERKAIT GAMBUT DI INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA “Target Penurunan Emisi setiap Bidang (Perpres 61/2011)”
KEPUTUSAN PRESIDEN NO. 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG “Ketebalan gambut lebih dari 3 meter untuk dikonservasi atau untuk kehutanan dan kurang dari 3 meter dapat dijadikan kawasan produksi”
INSTRUKSI PRESIDEN NO. 10 TAHUN 2011 TENTANG PENUNDAAN PEMBERIAN IZIN BARU DAN PENYEMPURNAAN TATA KELOLA HUTAN ALAM PRIMER DAN LAHAN GAMBUT
Bidang Kehutanan dan lahan gambut Pertanian Energi dan Trasnportasi Industri Limbah Total
Target Penurunan (Gt CO2e) 26% 41% 0,672 (87,6%) 1,039 (87,4%) 0,008 (1,0%) 0,036 (4,7%)
0,011 (0,9%) 0,056 (4,7%)
0,001 (0,1%) 0,048 (6,3%) 0,767 (100%)
0,005 (0,4%) 0,078 (6,6%) 1,189 (100%)
LOKASI PENELITIAN Lokasi Penelitian (Sumber: Ciptadi et al., 2010)
HUTAN GAMBUT PRIMER DAN TERGANGGU (HUTAN GAMBUT BEKAS TERBAKAR SETELAH 3 TAHUN DAN 8 TAHUN) DI HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA, HAMPANGEN PLOT PENELITIAN CKPP, UNIV PALANGKARAYA, KALIMANTAN TENGAH (BEKAS KEBAKARAN BERULANG TIAP TAHUN), KALAMPANGAN
2
9/21/2012
A
A
C
12 12
B
Tinggi Total (m)
Tinggi 10 Total (m)8
10 8
Tajuk rendah (Lower canopy)
B 6
6 4
4
2
2
0
Tajuk rendah (Lower canopy)
0
Lokasi hutan gambut terbakar berulang tiap tahun: kejadian kebakaran bulan September 2008 (A), kejadian kebakaran bulan September 2009 (B) dan kejadian kebakaran bulan Januari 2010 (C)
A
Lokasi hutan gambut terbakar setelah 3 tahun: kejadian kebakaran bulan September 2008 (A), kondisi lokasi plot pada bulan September 2009 (B)
A
30 14
Tinggi 12 Total (m) 10 B
8
25
Tinggi 20 Total (m)
Tajuk rendah (Lower canopy)
15
6
Tajuk Sedang (Middle Canopy) Tajuk Rendah (Lower Canopy)
10
4 2 0
Lokasi hutan gambut terbakar setelah 8 tahun: kejadian kebakaran bulan Oktober 2003 (A), kondisi lokasi plot pada bulan September 2009 (B)
5 B
0
Lokasi hutan gambut primer: kondisi lokasi plot pada bulan September 2009 (A), kondisi lokasi plot pada bulan Januari 2011 (B)
3
9/21/2012
Kegiatan Destructive Sampling Tegakan dan Preparasi Analisis Laboratorium Plot pengambilan contoh (sampling)
Diadopsi dari USDAFS (2005)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Komposisi Vegetasi Tumbuhan Bawah, Semai, Pancang, Tiang dan Pohon pada Hutan Gambut Bekas Kebakaran dan Hutan Gambut Primer 12
12
8
32
35
10 9
10 7
6 4 2 0
Jumlah Spesies (N)
Jumlah Spesies (N)
Pengukuran Kedalaman Gambut dan Pengambilan Sampel Gambut
28
30 25 20 12
15 10 5
4
0 HG1
HG3 HG8 Hutan Gambut
TUMBUHAN BAWAH (16 PETAK X 4 M2)
HGP
HG1
HG3 HG8 Hutan Gambut
HGP
SEMAI (16 PETAK X 4 M2)
4
9/21/2012
TIANG (4 PLOT X 168,25 M2)
40 30
10
20
14 1
0
25 20
HG1
HG1
POHON (4 PLOT X 1.011,72 M2)
HG3 HG8 Hutan Gambut
0
25000 20000
22
HGP 24844
Semai Pancang
15000 10000
0
HGP
13750
Pohon 7032
5000
0
HG3 HG8 Hutan Gambut
HG3 HG8 Hutan Gambut
Tiang Jumlah Individu (N/ha)
0 HG1
3750
HGP
10 0
5625
0
3 1
15
5
7344
0
HG3 HG8 HGP Hutan Gambut
Jumlah Spesies (N)
HG1
5
10625 Jumlah 10000 Individu (N/ha) 5000
14
15
10
Tumbuhan bawah 15000
18
20
40
39
Jumlah Spesies (N)
Jumlah Spesies (N)
PANCANG (4 PLOT X 168,25 M2)
93875 104 0 HG1
7772
1442 669 0
5305 996 0
HG3 HG8 Hutan Gambut
506
223
HGP
Formulasi Persamaan Allometrik Pendugaan Biomassa Karbon pada Hutan Gambut Bekas Kebakaran dan Hutan Gambut Primer HGP >>> Y=0,040 (DBHxρxT)1,524 dengan nilai R2 = 98,4%, nilai rerata simpangan = 21,62%, Akaike Information Criterion (AIC) = 395,74 dan Residual Standard Error (RSE) = 378,11
Perbandingan antar persamaan allometrik
HG1 >>> Y=0,098 (DBH)2,350 dengan nilai R2 = 97,7%, nilai rerata simpangan = 16,20%, AIC = 55,72 dan RSE = 5,03
Persamaan Allometrik
HG3 >>> Y=0,084 (DBHxρxT)1,376 dengan nilai R2 = 97,8%, nilai rerata simpangan = 17,20%, AIC = 170,49 dan RSE = 10,78 HG8 >>> Y=0,024 (DBHxρxT)1,667dengan nilai R2 = 98,5%, nilai rerata simpangan = 14,80%, AIC = 157,09 dan RSE = 8,91
Lokal terpilih
Bentuk Persamaan
Y=0,061 (DBHxρxT)1,464 Chave et al. (2005) Y=0,0509xρxDBH2xT Ketterings et al. (2001) Y=0,11xρxDBH2,62 Jaya et al. (2007) Y=0,1066 (DBH2)1,243
Rerata Nilai R2 Simpangan (%) 0,982 18,67 0,989 0,980 0,900
20,13 18,68 26,75
Kisaran Diameter (cm) 2,5 – 71,6 5,0 – 156,0 8,0 – 48,0 2,0 – 30,0
Keseluruhan klaster >>> Y=0,061 (DBHxρxT)1,464 dengan nilai R2 = 98,2%, nilai rerata simpangan = 18,67%, AIC = 1.290,59 dan RSE = 222,69
5
9/21/2012
Fraksi C organik pohon secara keseluruhan berdasarkan perhitungan rerata tertimbang
Nilai rerata fraksi C organik (%) 1. Daun (n = 106) 36,44 2. Ranting (n = 106) 46,24 3. Cabang (n = 106) 44,90 4. Batang (n = 106) 45,58 Rerata tertimbang
No. Bagian tumbuhan
Cadangan karbon vegetasi (jumlah total tingkat tumbuhan bawah, semai, pancang, tiang dan pohon) pada masing-masing klaster plot hutan gambut
Bobot Nilai x bobot 0,02 0,03 0,18 0,77
0,74 1,34 8,23 34,97 45,29
Klaster
Cadangan C (ton/ha) (73,08 ± 18,17) a*
Biomassa (ton/ha)
Hutan gambut primer Hutan gambut bekas terbakar berulang tiap tahun Hutan gambut bekas terbakar setelah 3 tahun Hutan gambut bekas terbakar setelah 8 tahun Nilai peluang
(169,90 ± 40,58) a*
Serapan CO2 (ton/ha) (267,97 ± 66,63) a*
(11,60 ± 5,61) c
(4,93 ± 2,51) c
(18,08 ± 9,21) c
(32,32 ± 5,37) bc
(13,64 ± 2,27) bc
(50,03 ± 8,31) bc
(60,62 ± 7,44) b 0,0001
(26,13 ± 3,19) b 0,0001
(95,81 ± 11,69) b 0,0001
Proporsi cadangan karbon pada masing-masing carbon pool
Tesktur tanah di bawah lapisan gambut (substratum) pada masing-masing lokasi penelitian hutan gambut
70 60 50
Tbh bawah Semai
40 Proporsi cadangan karbon (%) 30
Pancang Tiang Pohon Serasah
20
Nekromas ≤ 10 cm Nekromas > 10 cm
10
Klaster Hutan gambut primer Hutan gambut bekas terbakar berulang tiap tahun Hutan gambut bekas terbakar setelah 3 tahun Hutan gambut bekas terbakar setelah 8 tahun
Pasir 95
Tekstur (%) Debu 1
Liat 4
1
10
89
63
22
15
25
60
15
0 HG1
HG3 HG8 Hutan Gambut
HGP
6
9/21/2012
Karakteristik ketebalan gambut dan cadangan karbon
Klaster Hutan gambut primer Hutan gambut bekas terbakar berulang tiap tahun Hutan gambut bekas terbakar setelah 3 tahun Hutan gambut bekas terbakar setelah 8 tahun Nilai peluang
200
Rerata ketebalan gambut (cm) 427 a* ± 6,43
Cadangan karbon (ton/ha) 3209,19 a* ± 272,74
433 a ± 57,74
2367,73 a ± 236,31
192 b ± 12,74
1458,61 b ± 118,72
200 b ± 43,30 0,0004
1129,91 b ± 437,02 0,0006
Waktu terjadinya kebakaran
Prediksi waktu pemulihan biomassa vegetasi hutan gambut setelah terjadinya kebakaran
180 169,7 ton/ha
160 140 120 Biomassa Vegetasi 100 (ton/ha) 80 60 40 20
Hasil analisis perubahan cadangan karbon tahunan pada hutan gambut bekas kebakaran (nilai faktor serapan)
y = 11,21x0,84 R² = 0,861
Pemulihan diduga memerlukan waktu selama 25,4 tahun setelah kebakaran untuk mendekati jumlah kandungan biomassa hutan gambut primer
0
Setelah 3 tahun (selama 2 tahun pemulihan) Setelah 8 tahun (selama 7 tahun pemulihan) Rerata
Perubahan cadangan karbon tahunan (tC/ha/tahun) 4,36 3,03 3,70
Removal factor : 3,70 tonC/ha/tahun atau setara 13,57 tonCO2e/ha/tahun.
Faktor emisi akibat drainase gambut adalah sebesar 9 tonCO2e/ha/tahun untuk setiap penurunan kedalaman gambut 10 cm (VCS, 2010). Surplus serapan karbon : 4,57 tonCO2e/ha/tahun. Potensi serapan karbon vegetasi yang masih tinggi tersebut dapat lebih meningkatkan upaya konservasi cadangan karbon di hutan gambut yang terganggu akibat kebakaran.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920212223242526 Waktu Pemulihan (Tahun)
7
9/21/2012
KESIMPULAN
Pemulihan hutan pasca kebakaran 1997 di hutan gambut Kalampangan tergolong cepat dalam kurun waktu 5 tahun setelah kebakaran : 3,15 m2/ha (untuk kelas diameter 5 – 15 cm). Dengan memperhitungkan kecepatan pemulihan berdasarkan nilai basal areanya maka diperlukan waktu sekitar 57 tahun untuk pulih kembali mendekati hutan gambut primer (Simbolon 2003).
Cadangan karbon total dari tumbuhan bawah, semai, pancangtiang dan pohon adalah sebesar 73,08 tonC/ha di HGP; 4,93 tonC/ha di HG1; 13,64 tonC/ha di HG3 dan 26,13 tonC/ha di HG8. Optimisme dalam konservasi cadangan karbon hutan gambut bekas kebakaran sangatlah tinggi. Tingkat serapan karbon (removal factor) pada hutan gambut bekas kebakaran adalah sebesar 3,70 tonC/ha/tahun atau setara 13,5 tonCO2/ha/tahun. Surplus serapan karbon : 4,57 tonCO2e/ha/tahun.
SARAN
Nilai tingkat serapan karbon yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat dijadikan untuk penghitungan emisi dengan metode nett emission.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN DAN KEHADIRANNYA....................
Hasil persamaan allometrik yang diperoleh dapat digunakan pada areal hutan gambut kritis akibat kebakaran di Kalimantan Tengah. Bagi pengambil kebijakan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar ilmiah untuk mendukung program moratorium pada hutan gambut dan lahan gambut yang diamanahkan dalam INPRES No. 10 tahun 2011.
8