KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 59/MEN/SJ/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP.36/MEN/SJ/2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa guna lebih meningkatkan kelancaran pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan, dipandang perlu mengubah Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.36/MEN/SJ/2009 tentang Pedoman Teknis Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan;
b.
bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri;
1.
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;
2.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan;
3.
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan;
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
6.
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 20042009;
7.
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;
2008
tentang
8.
Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008;
9.
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2005 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan;
10. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 58/M Tahun 2008; 11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.04/MEN/2009; 12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 13. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.24/MEN/2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan; 14. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan No:25/KEP/MENKO/KESRA/VII/2007 tentang Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri); 15. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.36/MEN/SJ/2009 tentang Pedoman Teknis Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan;
MEMUTUSKAN: Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP.36/MEN/SJ/2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN. Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Lampiran Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.36/MEN/SJ/2009 tentang Pedoman Teknis Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan, diubah sebagai berikut: 1. Bab II huruf C.3.b.2).h) diubah, sehingga keseluruhan huruf h) berbunyi sebagai berikut: 2
h) Pembesaran ikan mas 1) Karamba (a) Pemilihan lokasi (1) terletak di perairan umum dengan kedalaman minimal 5 m dari dasar jaring pada saat surut terendah; (2) kekuatan arus 20-40 cm/detik; dan (3) luas areal pemasangan jaring maksimal 10% dari luas potensi perairan atau 1% dari perairan waktu surut terendah dan jumlah luas jaring maksimal 10% dari luas areal peruntukan pemasangan jaring. (b) Konstruksi (1) kayu tahan air, bambu atau besi yang dicat anti karat dengan
ukuran 7 x 7 m2 berbentuk persegi;
(2) pelampung terbuat dari stirofoam, drum berbentuk silindris dengan
volume 200 liter (0,2 m3) sejumlah minimal 8 buah/jaring;
(3) tali jangkar terbuat dari bahan polietilena (PE) dengan panjang 1,5
kali kedalaman perairan, berdiameter 0,75 inchi sejumlah 5 utas/jaring;
(4) jangkar terbuat dari besi, blok beton atau batu berbentuk segi
empat dengan berat minimal 40 kg/buah sejumlah 5 buah/jaring; dan (5) jaring terbuat dari polietilena (PE 210 D/12), dengan ukuran mata
jaring 1 inchi, berwarna hijau. Ukuran jaring 7 x 7 x 2,5 m3.
(c) Benih dan padat tebar (1) benih harus sehat dan berukuran relatif seragam dengan ukuran 80 – 100 gram/ekor; (2) dilakukan aklimatisasi dengan memasukkan air danau sedikit demi sedikit sampai suhu dalam kemasan benih sama dengan suhu danau; dan (3) padat tebar benih 140 ekor/m3. (d) Pakan dan pemberian pakan (1) sebaiknya pellet yang digunakan adalah jenis pellet tenggelam yang
tidak mudah hancur dengan kandungan protein 28 -30%;
(2) jumlah
pakan yang diberikan sebanyak biomass/hari dengan frekuensi 4x sehari;
3-5%
dari
bobot
(3) pemberian pakan disebar secara perlahan untuk memberikan waktu
bagi ikan memakan pellet; dan
3
(4) waktu pemeliharaan 90 – 120 hari dengan bobot panen rata-rata
400 – 500 gram. (e) Kontrol lingkungan, hama dan penyakit (1) temperatur 25 – 300 C; pH 6,5 – 8,6; DO < 5 mg/l; Amonia (NH3) < 0,02 ppm; kecerahan air 0,65 – 0,80 m dan kelimpahan plankton 5000 – 10.000 individu/ml; dan (2) bahan kimia dan obat-obatan yang digunakan adalah antibiotika, formalin, garam dapur, biru metilena, kalium permanganat (KmnO4). 2) Kolam Air Tenang (KAT) (a) Pemilihan lokasi (1) tanah yang baik untuk kolam pembesaran yaitu jenis tanah liat/lempung, dan tidak berporos, karena tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam; (2) kemiringan tanah berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi; (3) untuk dapat tumbuh normal, ketinggian tanah antara 150-1000 m dpl; (4) kualitas air bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahanbahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik; (5) debit air 8-15 liter/detik/ha; (6) keasaman air (pH) antara 7-8; dan (7) suhu air yang baik antara 20-250 C (b) Konstruksi Disesuaikan dengan ketersediaan lahan yang ada, dengan ukuran minimal 50-100 m2 dengan bentuk persegi panjang. (c) Benih dan Padat tebar Benih yang ditebar berukuran 50-100 gram dan padat penebaran antara 10-20 ekor/m2. (d) Pakan dan Pemberian pakan Pakan yang dipergunakan adalah pakan alami yang tumbuh dalam kolam dan pakan buatan (pellet) dengan jumlah 3-5% dari seluruh jumlah berat ikan dan frekuensi pemberian pakan 3 kali/hari. (e) Panen Waktu untuk panen pada umumnya dibutuhkan 3-4 bulan dengan ikan yang dihasilkan adalah ukuran konsumsi yaitu 250-500 gram/ekor. 4
3) Kolam Air Deras (KAD) (a) Pemilihan lokasi (1) volume dan sumber air merupakan persyaratan mutlak; (2) dekat dengan saluran air dan bisa berhubungan langsung dengan sumber air serta usahakan bebas dari lokasi banjir; (3) perbedaan antara sumber air dengan permukaan air minimal 30 cm dan ketinggian lokasi dari permukaan laut < 800 meter; (4) debit air antara 50-100 liter/detik; (5) sinar matahari dapat mencapai kedalaman lebih dari 40 cm; (6) suhu air antara 25-2700 C; (7) pH air yang ideal 7,5-8,5; dan (8) kadar amoniak < 2 ppm. (b) Konstruksi (1) berukuran 10-100 m2 dengan rata-rata kedalaman 1-1,5 m; (2) bentuknya dapat bermacam-macam tergantung kondisi lahan, dengan panjang 10-20 m dan lebar antara 2,5-5 m dengan kemiringan dasar 2-5%; (3) pada saluran pemasukan (inlet) dan pengeluaran (out let) sebaiknya dipasang jeruji dari besi atau bambu guna mencegah ikan lolos dan menyaring sampah yang masuk ke dalam kolam; (4) inlet dipasang agak miring searah datangnya air segar sehingga memudahkan dalam membersihkan sampah/kotoran yang terbawa air; dan (5) agar dinding kolam tidak terkikis oleh aliran air dan aktivitas ikan, maka harus berkontruksi tembok atau lapis papan. (c) Benih dan Padat tebar Benih yang ditebar berukuran 50-100 gram dan padat penebaran 75150 ekor/m2. (d) Pakan dan Pemberian pakan Pakan yang diberikan berupa pellet dengan dosis pakan yang diberikan sebanyak 4% bobot biomass/hari dan frekuensi pemberiannya 3-5 kali/hari. (e) Panen Waktu untuk panen pada umumnya dibutuhkan 3-4 bulan dengan ikan yang dihasilkan adalah ukuran konsumsi yaitu 250-500 gram/ekor.
5
2. Bab II huruf C.3.b.3).b) diubah, sehingga keseluruhan huruf b) berbunyi sebagai berikut: b) Biaya kegiatan pembesaran ikan bandeng Rincian biaya kegiatan sarana dan prasarana pembesaran ikan bandeng sebesar Rp. 13.000.000,-/paket dengan rincian sebagai berikut: 1) Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi bandeng yang terdiri dari:
prasarana
pembesaran
ikan
(a) pembuatan tambak atau pembuatan kolam; (b) jaring PE (1 x 1 x 1,5 m) mz 1,5”; dan (c) stereofoam/pelampung. 2) Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi sarana pembesaran ikan bandeng yang terdiri dari: (a) benih; dan (b) pakan. 3. Bab II huruf C.3.b.3).c) diubah, sehingga keseluruhan huruf c) berbunyi sebagai berikut: c) Biaya kegiatan pembesaran ikan nila Rincian biaya kegiatan sarana dan prasarana pembesaran ikan nila sebesar Rp. 8.000.000,-/paket dengan rincian sebagai berikut: 1) Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi prasarana pembesaran ikan nila, yaitu pembuatan karamba atau pembuatan kolam. 2) Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi sarana pembesaran ikan nila yang terdiri dari: (a) benih; dan (b) pakan. 4. Bab II huruf C.3.b.3).d) diubah, sehingga keseluruhan huruf d) berbunyi sebagai berikut: d) Biaya kegiatan pembesaran ikan gurame Rincian biaya kegiatan sarana dan prasarana pembesaran ikan gurame sebesar Rp. 31.000.000,-/paket dengan rincian sebagai berikut: 1) Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi prasarana pembesaran gurame, yaitu pembuatan karamba atau pembuatan kolam.
ikan
2) Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi sarana pembesaran ikan gurame yang terdiri dari: (a) benih; dan (b) pakan.
6
5. Bab II huruf C.3.b.3).f) diubah, sehingga keseluruhan huruf f) berbunyi sebagai berikut: f) Sarana dan Prasarana pembesaran ikan lele Rincian biaya kegiatan sarana dan prasarana pembesaran ikan lele sebesar Rp. 21.000.000,-/paket dengan rincian sebagai berikut: 1) Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi prasarana pembesaran ikan lele, yaitu pembuatan karamba atau pembuatan kolam. 2) Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi sarana pembesaran ikan lele yang terdiri dari: (a) benih; dan (b) pakan. 6. Bab II huruf C.3.b.3).h) diubah, sehingga keseluruhan huruf h) berbunyi sebagai berikut: h) Sarana dan Prasarana pembesaran ikan mas 1) Rincian biaya kegiatan sarana dan prasarana pembesaran ikan mas di kolam air tenang (KAT) sebesar Rp. 7.000.000,-/paket dengan rincian sebagai berikut: (a) Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi prasarana pembesaran ikan mas yang terdiri dari: (1) pembuatan karamba atau pembuatan kolam; (2) waring (1 x 1 x 1,5 m) mz 4 mm; (3) jaring PE (1 x 1 x 1,5 m) mz 0,5”; dan (4) jaring PE (1 x 1 x 1,5 m) mz 1,25. (b) Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi sarana pembesaran ikan mas yang terdiri dari: (1) benih; (2) pakan; (3) tenaga verja; dan (4) obat-obatan dan multivitamin. 2) Rincian biaya kegiatan sarana dan prasarana pembesaran ikan mas di kolam air deras (KAD) sebesar Rp. 7.000.000,-/paket dengan rincian sebagai berikut: (a) Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi prasarana pembesaran ikan mas yang terdiri dari: (1) pembuatan karamba atau pembuatan kolam; (2) waring (1 x 1 x 1,5 m) mz 4 mm; (3) jaring PE (1 x 1 x 1,5 m) mz 0,5”; dan (4) jaring PE (1 x 1 x 1,5 m) mz 1,25. (b) Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi sarana pembesaran ikan mas yang terdiri dari: (1) benih; 7
(2) pakan; (3) tenaga kerja; dan (4) obat-obatan dan multivitamin. 7. Bab II huruf C.4. diubah, sehingga keseluruhan angka 4. berbunyi sebagai berikut: 4. Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi penangkapan ikan
sarana
dan
prasarana
Dalam pembangunan/penyediaan/rehabilitasi sarana dan prasarana penangkapan ikan harus memperhatikan ketentuan sebagai berikut: a. disesuaikan dengan potensi sumberdaya ikan dan status pemanfaatan sumberdaya ikan; b. disesuaikan dengan keahlian dan variasi bentuk kapal yang diperlukan nelayan; c. disesuaikan dengan target penangkapan; d. untuk wilayah penangkapan yang terindikasi padat tangkap (over exploited) maka hanya diperbolehkan untuk mengajukan peremajaan sarana penangkapan. Sedangkan wilayah penangkapan yang masih kurang tangkap (under exploited) diperbolehkan mengajukan peremajaan dan pengembangan sarana penangkap ikan. Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi sarana dan prasarana penangkapan ikan meliputi: a. Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi kapal perikanan 1) Pengertian Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi kapal perikanan adalah pengadaan kapal penangkap ikan yang berukuran maksimal 3 GT dengan alat penangkap ikan seperti gill net, hand line, dan long line. 2) Persyaratan teknis Persyaratan (spesifikasi) teknis pembangunan/penyediaan/rehabilitasi kapal perikanan sebagaimana terdapat pada gambar-gambar berikut ini: a) Kapal 3 GT (1) Ukuran Kapal (a) Panjang Keseluruhan (LOA) (b) Panjang Garis Air (LWL) (c) Lebar (B) (d) Tinggi Geladak (D) (e) Sarat Air (d)
: : : : :
8,00 7,50 2,00 1,00 0,60
M M M M M
Gambar 24 Spesifikasi Teknis Kapal 3 GT
8
WL
WL
PALKA
Base Line
Base Line
Lubang Palka Ikan
(2) Ukuran Mesin No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
SPESIFIKASI Daya 40 PK O/M Transom Height (mm/in) 533 (21.0) Weight (kg) with prop. 84 Engine Type 3 Cylinder Displacement cm³ 698 Bore x Stroke (mm) 67.0 X 66.0 Output (hp/kw) 40 (29.4) @ 5000 rpm Max. Operating Range (rpm) 4500~5500 Compression Ratio 6.0 Scavenging Loop Charging Ignition CDI electronic automatic Gear Ratio 1.85 (24/13) Fuel Management 3 – Carb Oil Ratio Fuel Mixture 50 : 1 Max. Fuel Consumption 18.5 l/h Spark Plug BR7HS10 Gear Shift F-N-R Exhaust system Through Propeller Hub (Jet) Prop. Engagement Spline Operation Method Tiller Handle Lubrication Pre-Mix Starting System Manual Tilt & Trim Method Hydro Tilt Prime Start™ Not Installed Engine Stop Watch Lanyard Yes Shallow Water Drive Standard Alternator 12V-80W (6A) Rectifier Not Installed Rectifier Regulator Standard
9
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
2 Pin Connector Not Installed Start in Gear Prevention Standard Overheat Warning Standard Over Revolution Prevention Standard Remote Control Box Not Installed Speedometer Not Installed Tachometer Not Installed Trim Meter Not Installed Propeller Standard Separate Fuel Tank Capacity (litres) 24 l Emergency Start Rope Standard
(3) Biaya Kegiatan (a) pengadaan sarana dan prasarana kapal perikanan 3 GT dengan alat penangkap ikan (Prawai) adalah sebesar Rp. 82.867.500,-/paket dengan rincian sebagai berikut: i. ii. iii. iv. v.
Konstruksi Kapal Mesin Alat Penangkap ikan (Prawai) Permesinan Bantu Perlengkapan Kapal
(b) pengadaan sarana dan prasarana kapal perikanan 3 GT dengan alat penangkap ikan (Hand Line) adalah sebesar Rp. 77.580.000,-/paket dengan rincian sebagai berikut: i. ii. iii. iv. v.
Konstruksi Kapal Mesin Alat Penangkap ikan (Hand Line) Permesinan Bantu Perlengkapan Kapal
(c) pengadaan sarana dan prasarana kapal perikanan 3 GT dengan alat penangkap ikan (Gill Net) adalah sebesar Rp. 79.581.250,-/paket dengan rincian sebagai berikut: i. ii. iii. iv. v.
Konstruksi Kapal Mesin Alat Penangkap ikan (Gill Net) Permesinan Bantu Perlengkapan Kapal
b) Kapal 2 GT (1) Ukuran Kapal (a) Panjang Keseluruhan (LOA) (b) Panjang Garis Air (LWL) (c) Lebar (B) (d) Tinggi Geladak (D) 10
: : : :
7,00 6,50 1,50 0,90
M M M M
(e) Sarat Air (d)
: 0,50 M
Gambar 25 Spesifikasi Teknis Kapal 2 GT
L ubang Palka Ikan
(2) Ukuran Mesin No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
SPESIFIKASI Daya 40 PK O/M Transom Height (mm/in) 533 (21.0) Weight (kg) with prop. 84 Engine Type 3 Cylinder Displacement cm³ 698 Bore x Stroke (mm) 67.0 X 66.0 Output (hp/kw) 40 (29.4) @ 5000 rpm Max. Operating Range (rpm) 4500~5500 Compression Ratio 6.0 Scavenging Loop Charging Ignition CDI electronic automatic Gear Ratio 1.85 (24/13) Fuel Management 3 - Carb Oil Ratio Fuel Mixture 50 : 1 Max. Fuel Consumption 18.5 l/h Spark Plug BR7HS10 Gear Shift F-N-R Exhaust system Through Propeller Hub (Jet) Prop. Engagement Spline Operation Method Tiller Handle Lubrication Pre-Mix Starting System Manual Tilt & Trim Method Hydro Tilt Prime Start™ Not Installed Engine Stop Watch Lanyard Yes Shallow Water Drive Standard Alternator 12V-80W (6A) Rectifier Not Installed Rectifier Regulator Standard 2 Pin Connector Not Installed Start in Gear Prevention Standard Overheat Warning Standard Over Revolution Prevention Standard
11
No 34 35 36 37 38 39 40
SPESIFIKASI Remote Control Box Not Installed Speedometer Not Installed Tachometer Not Installed Trim Meter Not Installed Propeller Standard Separate Fuel Tank Capacity (litres) 24 l Emergency Start Rope Standard
(3) Biaya Kegiatan (a) pengadaan sarana dan prasarana kapal perikanan 2 GT dengan alat penangkap ikan (Prawai) adalah sebesar Rp. 75.867.500,-/paket dengan rincian sebagai berikut: i. ii. iii. iv. v.
Konstruksi Kapal Mesin Alat Penangkap ikan (Prawai) Permesinan Bantu Perlengkapan Kapal
(b) pengadaan sarana dan prasarana kapal perikanan 2 GT dengan alat penangkap ikan (Hand Line) adalah sebesar Rp. 70.580.000,-/paket dengan rincian sebagai berikut: i. ii. iii. iv. v.
Konstruksi Kapal Mesin Alat Penangkap ikan (Hand Line) Permesinan Bantu Perlengkapan Kapal
(c) pengadaan sarana dan prasarana kapal perikanan 2 GT dengan alat penangkap ikan (Gill Net) adalah sebesar Rp. 72.581.250,-/paket dengan rincian sebagai berikut: i. ii. iii. iv. v.
Konstruksi Kapal Mesin Alat Penangkap ikan (Gill Net) Permesinan Bantu Perlengkapan Kapal
c) Kapal 1 GT (1) Ukuran Kapal (a) Panjang Keseluruhan (LOA) (b) Panjang Garis Air (LWL) (c) Lebar (B) (d) Tinggi Geladak (D) (e) Sarat Air (d)
: : : : :
5,80 5,00 1,20 0,70 0,30
M M M M M
Gambar 26 Spesifikasi Teknis Kapal 1 GT
12
Lub ang P alka Ik an
(2) Ukuran Mesin No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 16 17 18 19
Daya Tinggi transom (inci) Berat (kg) Tipe mesin Volume silinder Diameter x langkah (mm) Tenaga max KW (hp) Rotasi mesin Perbandingan kompresi Sistem induksi b.bakar Sistem pengapian Perbandingan gigi Metode operasi Sistem starter Metode trim & tilt Alternator / dynamo Kapasitas tangki Konsumsi b.bakar(lt/jam)
SPESIFIKASI 15 PK 20 37,5 2 tak / 2 silinder 246 cm3 56.0 x 50.0 11.0 Kw / 15Hp / 5000 RPM 4500-5500 RPM 6,8 Karburator CDI 2.08(27/13) Manual / pasak kemudi Manual Manual 12V - 80W 24L 7,3
(3) Biaya Kegiatan (a) pengadaan sarana dan prasarana kapal perikanan 1 GT dengan alat penangkap ikan (Prawai) adalah sebesar Rp. 59.367.500,-/paket dengan rincian sebagai berikut: i. ii. iii. iv. v.
Konstruksi Kapal Mesin Alat Penangkap ikan (Prawai) Permesinan Bantu Perlengkapan Kapal
(b) pengadaan sarana dan prasarana kapal perikanan 1 GT dengan alat penangkap ikan (Hand Line) adalah sebesar Rp. 54.080.000,-/paket dengan rincian sebagai berikut: i. Konstruksi Kapal ii. Mesin 13
iii. Alat Penangkap ikan (Hand Line) iv. Permesinan Bantu v. Perlengkapan Kapal (c) pengadaan sarana dan prasarana kapal perikanan 1 GT dengan alat penangkap ikan (Gill Net) adalah sebesar Rp. 56.581.250,-/paket dengan rincian sebagai berikut: i. Konstruksi Kapal ii. Mesin iii. Alat Penangkap ikan (Gill Net) iv. Permesinan Bantu v. Perlengkapan Kapal b. Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi alat penangkap ikan 1) Pengertian Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi alat penangkap ikan adalah pengadaan sarana dan perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan. Pengadaan alat penangkap ikan dalam hal ini meliputi: alat penangkap ikan dengan Trammel Net panjang 480 m, Gill Net panjang 400 m, Gill Net panjang 1500 m, Hand Line panjang 200 m, Hand Line cumi-cumi panjang 50 m, rawai panjang 3000 m, bubu, dan rumpon. 2) Persyaratan Teknis Persyaratan (spesifikasi) teknis pembangunan/penyediaan/ rehabilitasi alat penangkap ikan sebagaimana terdapat pada gambar-gambar berikut ini: Gambar 27 Spesifikasi Teknis Trammel Net Panjang 480 m
14
Gambar 28 Spesifikasi Teknis Gill Net Panjang 400 m
Gambar 29 Spesifikasi Teknis Gill Net Panjang 1500 m
15
Gambar 30 Spesifikasi Teknis Hand Line Panjang 200 m (1 paket = 10 buah)
Gambar 31 Spesifikasi Teknis Hand Line (cumi-cumi) Panjang 200 m (1 paket = 10 buah)
16
Gambar 32 Spesifikasi Teknis Rawai Panjang 3000 m
Gambar 33 Spesifikasi Teknis Bubu (1 paket = 50 buah)
17
Gambar 34 Spesifikasi Teknis Rumpon
3) Biaya Kegiatan a) Trammel Net panjang 480 m 18
Rincian biaya kegiatan pengadaan alat penangkap ikan trammel net panjang 480 m adalah sebesar Rp. 13.000.000,-/paket dengan rincian konstruksi dan peralatan sebagai berikut : (1) Webbing : Outer net (PA Φ 0,07 mm MS 152,4 mm), Inner net (PA Φ 0,035 mm MS 50,8 mm), dan Selvedge (PE 380 D/12 MS 50,8 mm); (2) Rope (tali temali) : Tali ris atas (PE Φ 7 mm), tali pelampung (PE Φ 5 mm), tali ris bawah (PE Φ 3 mm), dan tali pemberat (PE Φ 3 mm); (3) Perlengkapan : Pelampung (Y – 3H), pelampung tanda (Φ 300 mm), Pemberat (Pb 50 gr), dan Pemberat/jangkar (Fe 10000 gr). b) Gill Net panjang 400 m Rincian biaya kegiatan pengadaan alat penangkap ikan gill net panjang 400 m sebesar Rp. 8.500.000,-/paket dengan rincian konstruksi dan peralatan sebagai berikut : (1) Webbing : Outer net (PA Φ 0,07 mm MS 152,4 mm), Inner net (PA Φ 0,035 mm MS 50,8 mm), dan Selvedge (PE 380 D/12 MS 50,8 mm); (2) Rope (tali temali) : Tali ris atas (PE Φ 7 mm), tali pelampung (PE Φ 5 mm), tali ris bawah (PE Φ 3 mm), dan tali pemberat (PE Φ 3 mm); (3) Perlengkapan : Pelampung (Y – 3H), pelampung tanda (Φ 300 mm), Pemberat (Pb 50 gr), dan Pemberat/jangkar (Pb 1500gr). c) Gill Net panjang 1500 m Rincian biaya kegiatan pengadaan alat penangkap ikan gill net panjang 1500 m sebesar Rp. 21.000.000,-/paket dengan rincian konstruksi dan peralatan sebagai berikut : (1) Webbing : Outer net (PA Φ 0,26 mm MS 114,3 mm); (2) Rope (tali temali) : Tali ris atas (PE Φ 8 mm), tali pelampung (PE Φ 8 mm), tali ris bawah (PE Φ 8 mm), tali pemberat (PE Φ 3 mm), dan tali seambar (PE Φ 12 mm); (3) Perlengkapan : Pelampung (Y – 3H), pelampung tanda (Φ 300 mm), Pemberat (Pb 9,5 gr), dan Pemberat/jangkar (Pb 10000gr). d) Hand line panjang 200 m (1 paket = 10 buah) Rincian biaya kegiatan pengadaan alat penangkap ikan hand line panjang 200 m sebesar Rp. 6.000.000,-/paket dengan rincian konstruksi dan peralatan sebagai berikut : (1) Tali/ Benang : Tali utama (PA mono Φ 1,8 mm), tali cabang (PA mono Φ 1,2 mm), tali pelampung (PA mono Φ 4 mm), dan tali pemberat (PA mono Φ 4 mm); (2) Pancing No. 6; (3) Perlengkapan : Pelampung tanda (Φ 300 mm), Pemberat (Semen cor 1 kg), dan Pemberat/jangkar (FE 5 kg). e) Hand line (Cumi-cumi) panjang 200 m (1 paket = 10 buah)
19
Rincian biaya kegiatan pengadaan alat penangkap hand line (cumicumi) panjang 200 m sebesar Rp. 4.000.000,-/paket dengan rincian konstruksi dan peralatan sebagai berikut : (1) Tali/ Benang : Tali utama-1 (PA mono Φ 1 mm), Tali utama-1 (PA mono Φ 1 mm), dan tali cabang 1 s/d 5 (PA mono Φ 0,7 mm); (2) Mata pancing (pancing cumi-cumi); (3) Perlengkapan : Gulungan (Φ 20 cm), Pemberat (Pb 50 gr), Kilikili (tali utama), dan Kili-kili (tali cabang). f) Rawai panjang 3000 m Rincian biaya kegiatan pengadaan alat penangkap ikan rawai panjang 3000 m sebesar Rp. 11.000.000,-/paket dengan rincian konstruksi dan peralatan sebagai berikut : (1) Tali/ Benang : Tali utama (PA mono Φ 1,8 mm), tali cabang (PA mono Φ 1,2 mm), tali pelampung (PE mono Φ 4 mm), dan (PA mono Φ 4 mm); (2) Pancing No. 6; (3) Perlengkapan : Pelampung tanda (Φ 300 mm), pelampung tanda (Φ 300 mm), pemberat (Semen cor 1 kg), dan Pemberat/jangkar (FE 5 kg). g) Bubu (1 paket = 50 buah) Rincian biaya kegiatan pengadaan alat penangkap ikan bubu sebesar Rp. 16.000.000,-/paket (1 paket = 50 buah) dengan rincian konstruksi dan peralatan sebagai berikut : (1) Badan : Badan bubu (kawat ayam (40 x 130 x 110 cm), dan pintu pemasukan (kawat ayam diam 30 cm berbentuk kerucut); (2) Rope (tali temali) : tali utama (PE Φ 4 mm), tali pelampung (PE Φ 4 mm), dan tali pelampung; (3) Perlengkapan : Pelampung tanda (Φ 300 mm), dan Pemberat/jangkar (FE 10 kg). h) Rumpon Rincian biaya kegiatan pengadaan alat penangkap ikan rumpon sebesar Rp. 44.000.000,-/paket (1paket = 4 unit) dengan rincian konstruksi dan peralatan sebagai berikut : (1) Pengadaan bahan rumpon dasar 20 modul (20 modul dipasang 4 unit); (2) Pelampung tanda per unit (bambu 4 unit); (3) Pelampung ponton tanda lokasi (drum lapis fibre). c. Pembangunan/penyediaan/rehabilitasi mesin kapal 1) Pengertian Penyediaan mesin kapal adalah mesin tempel (out boat engine) dengan daya 40 PK atau 15 PK sesuai dengan kebutuhan setempat. 2) Persyaratan Teknis 20
Persyaratan (spesifikasi) teknis pengadaan mesin kapal 40 PK dan 15 PK sebagaimana terdapat pada tabel-tabel berikut: SPESIFIKASI MESIN KAPAL 40 PK GENERAL O/M Transom Height (mm/in) Weight (kg) with prop. Engine Type Displacement cm³ Bore x stroke (mm) Output (hp/kw) Max. Operating Range (rpm) Compression Ratio Scavenging Ignition Gear Ratio Fuel Management Oil Ratio Fuel Mixture Max. Fuel Consumpion Spark Plug Gear Shift Exhaust System Prop. Management FEATURES Operation Method Lubriction Starting System Tilt & Trim Method Prime Start™ Engine Stop Watch Lanyard Shallow Water Drive Alternator Rectifier Rectifier Regulator 2 Pin Connector Start in Gear Prevention Overheat Warning Over Revolution Prevention Remote Control Box Speedometer Tachometer Trim Meter Propeller Separate Fuel Tank Capacity (litres) Emergncy Start Rope
533 (21.0) 84 3 Cylinder 698 67.0 x 66.0 40 (29.4) @ 5000 rpm 4500 ~ 5500 6.0 Loop Charging CDI Electronic Magnetic 1.85 (24/13) 3 ~ Carb 50 : 1 18.5 I/h BR7HS10 F-N-R Through Propeller Hub (Jet) Spline Tiller Handle Pre-Mix Manual Hydro Tilt Not Installed Yes Standard 12V-80W (6A) Not Installed Standard Not Installed Standard Standard Standard Not Installed Not Installed Not Installed Not Installed Standard 241 Standard
SPESIFIKASI MESIN KAPAL 15 PK Keterangan Long Tinggi transom (inci) 20 Berat (kg) 37,5 Tipe mesin 2 tak / 2 silinder Volume silinder 246 cm3 Diameter x langkah (mm) 56.0 x 50.0 21
Tenaga max KW (hp) Rotasi mesin Perbandingan kompresi Sistem induksi b.bakar Sistem pengapian Perbandingan gigi Metode operasi Sistem starter Sistem pelumasan Metode trim & tilt Alternator / dynamo Kapasitas tangki Konsumsi b.bakar(lt/jam)
11.0 Kw / 15Hp / 5000 RPM 4500-5500 RPM 6,8 Karburator CDI 2.08(27/13) Manual / pasak kemudi Manual Premix Manual 12V - 80W 24L 7,3
3) Biaya Kegiatan Rincian biaya kegiatan pengadaan mesin kapal 40 PK adalah Rp. 37.000.000,- , sedangkan untuk pengadaan mesin kapal 15 PK adalah Rp. 24.500.000,8. Bab III huruf C.1.a.3) yang terkait dengan rincian biaya kegiatan dihapus. 9. Bab III huruf C.1.b.3) yang terkait dengan rincian biaya kegiatan dihapus. 10. Bab III huruf C.1.c.3) yang terkait dengan rincian biaya kegiatan dihapus. 11. Bab III huruf C.1.d.3) yang terkait dengan rincian biaya kegiatan dihapus. Pasal II Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Oktober 2009 a.n. MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN R.I. SEKRETARIS JENDERAL, ttd. M. SYAMSUL MAARIF
22