PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009 Tentang PERATURAN AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER TAHUN 2009 REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Menimbang
:
1. bahwa dalam rangka implemen‐ tasi kurikulum ITS tahun 2009‐ 2014 terhitung mulai awal se‐ mester gasal 2009/2010, maka dipandang perlu dilakukan pe‐ nyempurnaan terhadap Peratur‐ an Akademik ITS Tahun 2004;
2. bahwa sehubungan dengan hal tersebut dalam butir 1 di atas, perlu ditetapkan Peraturan Aka‐ demik ITS Tahun 2009 melalui Peraturan Institut Teknologi Se‐ puluh Nopember.
Mengingat
:
1. Undang‐Undang Republik Indo‐ nesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Na‐ sional;
2. Undang‐Undang Republik In‐ donesia Nomor 14 Tahun 2005
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
1
tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendi‐ dikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Kepmendikbud RI Nomor 0443/ O/1992 tentang Statuta ITS;
6. Kepmendikbud RI Nomor 0816/ O/1995 jo. Kepmendiknas No‐ mor 96/0/2001 ten‐tang Organi‐ sasi dan Tata Kerja ITS;
7. Kepmendikbud RI Nomor 232/ U/2000 tentang Pedoman Pe‐ nyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Bela‐ jar Mahasiswa;
8. Kepmendikbud RI Nomor 045/ U/2002 tentang kurikulum Inti Perguruan Tinggi;
9. Peraturan Mendiknas No. 26 Ta‐ hun 2007 tentang Kerjasama Perguruan Tinggi di Indonesia dengan Perguruan Tinggi atau Lembaga Lain di Luar Negeri;
10. Surat Edaran Dirjen Dikti 4071/ D/T/2006 tentang Implementasi Rambu‐rambu Pelaksanaan Ba‐ han Kajian Pengembangan Ke‐
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
2
pribadian dan Berkehidupan Bermasyarakat;
11. Surat Keputusan Rektor ITS No‐ mor 1187/I2/LL/2008 tentang Rencana Strategis ITS Tahun 2008‐2017;
12. Peraturan Rektor ITS Nomor 2692/I2/PP/2008 tentang Pedo‐ man Penyusunan Kurikulum ITS Tahun 2009‐2014;
13. Peraturan ITS Nomor 4709/I2/ KM/2009 tentang Peraturan Ta‐ ta Kehidupan Kampus bagi Ma‐ hasiswa ITS.
Memperhati‐ kan
:
1. Hasil rapat senat ITS komisi aka‐ demik pada tanggal 29 April 2009, 6 dan 13 Mei 2009;
2. Hasil rapat senat pleno ITS pada tanggal 27 Mei 2009. MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
Peraturan Institut Teknologi Sepuluh Nopember tentang Peraturan Aka‐ demik tahun 2009‐2014.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
3
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum (1)
ITS adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
(2)
Rektor adalah rektor ITS.
(3)
Dekan adalah dekan fakultas di lingkungan ITS.
(4)
Direktur pascasarjana adalah direktur pascasarjana ITS.
(5)
Ketua jurusan adalah ketua jurusan dalam suatu fakultas di lingkungan ITS.
(6)
Ketua program studi adalah ketua program studi dalam suatu fakultas di lingkungan ITS.
(7)
Pimpinan ITS adalah rektor dan pembantu rektor.
(8)
Calon mahasiswa baru adalah peserta seleksi penerimaan yang telah dinyatakan diterima.
(9)
Mahasiswa ITS adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di ITS.
(10) Tahap persiapan adalah tahap pembelajaran yang dijadwalkan dalam dua semester pertama pada kurikulum program sarjana, program diploma tiga (D‐III), dan program diploma empat (D‐IV). (11) Tahap sarjana adalah tahap pembelajaran sesudah tahap persiapan yang dijadwalkan dalam enam semester, yaitu Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
4
mulai semester tiga sampai dengan semester delapan pada kurikulum program sarjana. (12) Tahap diploma adalah tahap pembelajaran sesudah tahap persiapan yang dijadwalkan dalam empat semester pada kurikulum program D‐III, yaitu mulai semester tiga sampai dengan semester enam; dan dijadwalkan dalam enam semester pada kurikulum program D‐IV, yaitu mulai semester tiga sampai dengan semester delapan. (13) Perguruan tinggi mitra adalah perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri yang mempunyai nota kesepahaman dan/atau kesepakatan secara kelembagaan dengan pimpinan ITS. BAB II PROGRAM PENDIDIKAN Pasal 2 ITS menyelenggarakan program pendidikan akademik, program pendidikan vokasi, pendidikan profesi dalam sejumlah bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta program pendidikan berkelanjutan. Pasal 3 (1)
Program pendidikan akademik adalah program pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu penge‐ tahuan, teknologi, dan seni. Program pendidikan akademik terdiri dari program sarjana, program magister, dan prog‐ ram doktor.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
5
(2)
Program pendidikan vokasi adalah program pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki kemam‐ puan dalam keahlian terapan tertentu. Program ini merupa‐ kan program diploma, yaitu D‐III dan D‐IV.
(3)
Pendidikan profesi adalah program pendidikan sesudah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan dalam keahlian khusus dan diseleng‐ garakan bersama dengan organisasi profesi.
(4)
Program pendidikan berkelanjutan adalah pendidikan yang termasuk dalam program pendidikan non formal dan tidak bergelar. Pasal 4
(1)
Sistem penyelenggaraan pendidikan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) yang diartikan sebagai suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban mahasiswa, beban kerja dosen, dan beban penyelenggaraan program.
(2)
Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri dari 18 (delapan belas) minggu perkuliahan atau kegiatan terjadwal lainnya, termasuk kegiatan evaluasi.
(3)
Satu sks untuk penyelenggaraan kuliah diartikan sebagai beban studi mahasiswa untuk mengikuti keseluruhan tiga kegiatan per minggu, yaitu 50 menit kegiatan tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar, 50–100 menit kegiatan akademik terstruktur, dan 50‐100 menit kegiatan akademik mandiri dalam satu semester.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
6
(4)
Satu sks untuk penyelenggaraan responsi diartikan sebagai beban studi mahasiswa untuk mengikuti dua kegiatan per minggu, yaitu 2 x 50 menit kegiatan tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar dan 50–100 menit kegiatan akademik mandiri dalam satu semester.
(5)
Satu sks untuk penyelenggaraan praktikum di laboratorium/ studio diartikan sebagai beban tugas di laboratorium/studio selama 200‐300 menit per minggu (termasuk kegiatan terstruktur dan mandiri) dalam satu semester.
(6)
Satu sks untuk penyusunan tugas akhir (untuk program diploma dan sarjana), tesis (untuk program magister), dan disertasi (untuk program doktor) diartikan sebagai beban studi untuk mengikuti kegiatan tersebut selama 200‐300 menit per minggu dalam satu semester.
(7)
Satu sks untuk penyelenggaraan kerja praktek diartikan sebagai beban tugas di lapangan untuk kerja praktek dan sejenisnya selama 400‐600 menit (termasuk kegiatan terstruktur dan mandiri) per minggu dalam satu semester.
Pasal 5 (1)
Program D‐III mempunyai beban studi 110 sks yang dijadwalkan dalam enam semester dan dibagi dalam tahap persiapan dengan beban studi 36 sks yang dijadwalkan dalam dua semester, dan tahap diploma dengan beban studi 74 sks yang dijadwalkan dalam empat semester.
(2)
Program D‐IV mempunyai beban studi 144 sks yang dijadwalkan dalam delapan semester dan dibagi dalam tahap persiapan dengan beban studi 36 sks yang
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
7
dijadwalkan dalam dua semester, dan tahap diploma dengan beban studi 108 sks yang dijadwalkan dalam enam semester. (3)
Program sarjana mempunyai beban studi 144 sks yang dijadwalkan dalam delapan semester, dan dibagi dalam tahap persiapan dengan beban studi 36 sks yang dijadwalkan dalam dua semester, dan tahap sarjana dengan beban studi 108 sks yang dijadwalkan dalam enam semester.
(4)
Program magister mempunyai beban studi 36 sks yang dijadwalkan dalam empat semester. Bagi mahasiswa yang bidang studi asalnya tidak sebidang wajib mengikuti beberapa mata kuliah pada program sarjana yang diperlukan sebanyak‐banyaknya 12 sks.
(5)
Program doktor mempunyai beban studi yang terdiri dari perkuliahan dan disertasi sebagai berikut: a. 40 sks setelah menyelesaikan program magister yang sebidang dan dijadwalkan dalam enam semester; b. 52 sks setelah menyelesaikan program magister yang bidang studi asalnya tidak sebidang dan dijadwalkan dalam tujuh semester; c. 76 sks setelah menyelesaikan program sarjana yang sebidang dan dijadwalkan dalam delapan semester.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
8
BAB III PENERIMAAN MAHASISWA BARU Pasal 6 (1)
ITS menerima mahasiswa baru, baik dari dalam maupun luar negeri melalui seleksi penerimaan yang diselenggara‐ kan secara nasional dan/atau yang diselenggarakan oleh ITS, serta penerimaan dalam bentuk kerjasama.
(2)
Ketentuan penerimaan mahasiswa baru dari luar negeri diatur dalam peraturan tersendiri. Pasal 7
(1)
Calon mahasiswa baru wajib mendaftarkan diri (tidak boleh diwakilkan) ke Biro Administrasi Akademik dan Kemahasis‐ waan (BAAK) dengan memenuhi persyaratan sebagai beri‐ kut: a. tidak sedang terdaftar sebagai mahasiswa ITS; b. membayar biaya pendidikan yang telah ditetapkan oleh ITS; c. mengisi formulir pendaftaran dan melengkapi syarat‐ syarat lain yang ditentukan oleh ITS; d. mengisi dan menandatangani surat pernyataan kesediaan untuk tunduk dan menjalankan semua peraturan yang ditetapkan oleh ITS.
(2)
Calon mahasiswa baru yang tidak memenuhi persyaratan seperti tersebut dalam ayat (1) dianggap mengundurkan diri.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
9
BAB IV PENERIMAAN MAHASISWA PROGRAM LINTAS JALUR DAN LANJUT JENJANG Bagian Pertama PROGRAM LINTAS JALUR PADA PROGRAM SARJANA Pasal 8 (1)
ITS dapat menerima lulusan program D‐III dari program studi yang sebidang pada program sarjana dengan mempertimbangkan daya tampung di jurusan yang dituju, dan memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. lulus ujian masuk yang diselenggarakan oleh ITS; b. khusus untuk lulusan perguruan tinggi swasta, program studi D‐III dimana lulusan berasal harus terakreditasi sekurang‐kurangnya dengan nilai B.
(2)
Lulusan program D‐III yang dapat mengikuti ujian masuk adalah yang mempunyai IP ≥ 2,76 dan masa studi paling lama tujuh semester.
(3)
Calon mahasiswa yang lulus ujian masuk wajib mendaftarkan diri sebagai mahasiswa ITS.
(4)
Mahasiswa dikenakan masa percobaan dengan beban studi 36 sks dengan nilai setiap mata kuliah sekurang‐kurangnya C, yang harus diselesaikan paling lama dalam tiga semester. Apabila ketentuan ini tidak dipenuhi, mahasiswa tidak diperkenankan melanjutkan studinya.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
10
(5)
Mahasiswa yang berhasil dalam masa percobaan diijinkan menyelesaikan studinya dengan beban sekurang‐kurangnya 34 sks dengan masa studi paling lama empat semester.
(6)
Jumlah sks pada masa percobaan dihitung untuk menentukan IP dan predikat lulusan. Masa studi di perguruan tinggi asal dihitung untuk menentukan masa studi keseluruhan.
(7)
Mahasiswa yang telah lima semester belum berhasil menyelesaikan seluruh beban studi sebanyak 70 sks, termasuk tugas akhir, diwajibkan membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sama seperti SPP mahasiswa baru lintas jalur pada saat itu.
Bagian Kedua PROGRAM LINTAS JALUR PADA PROGRAM MAGISTER Pasal 9 (1)
Program magister ITS pada dasarnya dapat menerima lulusan program D‐IV dari program studi yang sebidang dengan syarat sebagai berikut: a. lulus seleksi masuk program magister; b. khusus untuk lulusan perguruan tinggi swasta, program studi D‐IV dimana lulusan berasal harus terakreditasi sekurang‐kurangnya dengan nilai B.
(2)
Calon mahasiswa yang memenuhi persyaratan pada ayat (1) di atas wajib mendaftarkan diri sebagai mahasiswa ITS.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
11
(3)
Mahasiswa wajib mengikuti beberapa mata kuliah pada program sarjana yang diperlukan sebanyak‐banyaknya 12 sks, dan setiap mata kuliah yang diambil harus mempunyai nilai sekurang‐kurangnya BC. Bagian Ketiga PROGRAM LANJUT JENJANG PADA PROGRAM DIPLOMA Pasal 10
(1)
ITS dapat menerima lulusan program D‐III dari program studi yang sebidang pada program D‐IV dengan mempertimbangkan daya tampung di jurusan yang dituju, dan memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. lulus ujian masuk yang diselenggarakan oleh ITS; b. khusus untuk lulusan perguruan tinggi swasta, program studi D‐III dimana lulusan berasal harus terakreditasi dengan peringkat A.
(2)
Lulusan program D‐III yang dapat mengikuti ujian masuk adalah yang mempunyai IP ≥ 2,50 dan masa studi paling lama delapan semester.
(3)
Calon mahasiswa yang lulus ujian masuk wajib mendaftarkan diri sebagai mahasiswa ITS.
(4)
Beban studi yang harus ditempuh sekurang‐kurangnya 34 sks termasuk tugas akhir yang dijadwalkan dalam dua semester dan harus diselesaikan paling lama dalam empat semester.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
12
(5)
Masa dan beban studi, serta IP di perguruan tinggi asal dihitung untuk menentukan masa studi keseluruhan dan predikat kelulusan.
BAB V PENERIMAAN MAHASISWA PINDAHAN DARI PERGURUAN TINGGI LAIN Bagian Pertama PINDAHAN DARI PERGURUAN TINGGI NEGERI DALAM NEGERI Pasal 11 (1)
ITS dapat menerima mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi negeri lain untuk program studi yang sama dan terakreditasi dengan nilai sekurang‐kurangnya sama dengan program studi yang dituju, pada setiap awal tahun akademik dengan mempertimbangkan daya tampung jurusan/ program studi yang dituju dan kemajuan belajar yang diperoleh dari perguruan tinggi yang akan ditinggalkan.
(2)
Mahasiswa yang berminat pindah harus mengajukan permohonan kepada rektor dengan disertai transkrip selama studi di program studi yang akan ditinggalkan, surat keterangan pimpinan perguruan tinggi asal tentang status yang bersangkutan, dan alasan kepindahan.
(3)
Mahasiswa yang permohonan pindahnya disetujui wajib memenuhi Pasal 7 dalam peraturan ini dan menerima penetapan beban studi yang harus ditempuh di ITS melalui proses ekivalensi yang disetujui oleh ketua jurusan/program studi.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
13
(4)
Untuk program diploma dan sarjana berlaku pula ketentuan sebagai berikut: a. mahasiswa dikenakan masa percobaan selama dua semester berturut‐turut dengan beban studi 36 sks yang sudah ditetapkan. Nilai setiap mata kuliah selama masa percobaan sekurang‐kurangnya C. Apabila ketentuan ini tidak dipenuhi, mahasiswa tidak diperkenankan melanjutkan studinya; b. jumlah sks beban studi pada masa percobaan dihitung untuk menentukan IP dan predikat kelulusan.
(5)
Beban studi yang harus ditempuh di ITS sekurang‐ kurangnya 50% dari seluruh beban studi, termasuk tugas akhir/tesis/disertasi.
(6)
Masa studi pada perguruan tinggi yang ditinggalkan diperhitungkan dalam perhitungan batas waktu studi di ITS. Bagian Kedua PINDAHAN DARI PERGURUAN TINGGI LUAR NEGERI Pasal 12
(1)
ITS dapat menerima mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi luar negeri yang telah diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
(2)
Tata cara dan syarat‐syarat penerimaan mengacu pada ketentuan Pasal 11 peraturan ini, dan peraturan pemerintah yang berlaku.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
14
BAB VI KEGIATAN AKADEMIK Pasal 13 (1)
Kegiatan akademik adalah kegiatan pembelajaran di dalam dan/atau di luar ruang kuliah, studio dan/atau laborato‐ rium, pengerjaan tugas‐tugas, evaluasi pembelajaran, dan kegiatan administrasi yang menyertainya.
(2)
Mahasiswa berhak mendapatkan pelayanan kegiatan akademik yang sesuai dengan baku mutu.
(3)
Dalam rangka menempuh pendidikan di ITS, mahasiswa wajib mengikuti kegiatan akademik yang didasarkan pada kalender akademik ITS.
(4)
Untuk mengikuti kegiatan akademik, setiap mahasiswa wajib mendaftar ulang dengan membayar SPP dan mengisi Formulir Rencana Studi (FRS) secara online pada setiap awal semester sesuai dengan kalender akademik yang berlaku.
(5)
Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang sampai pada batas waktu yang ditetapkan, tidak diperke‐ nankan mengikuti segala kegiatan akademik pada semester berlangsung.
(6)
Mahasiswa yang tidak mendaftar ulang dua semester berturut‐turut, dinyatakan mengundurkan diri melalui surat keputusan rektor.
(7)
Rektor dapat mempertimbangkan kembali status mahasis‐ wa pada ayat (6) dengan syarat:
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
15
a. mahasiswa mengajukan surat permohonan aktif kemba‐ li kepada rektor selambat‐lambatnya empat minggu se‐ belum perkuliahan semester berikutnya dimulai; b. apabila permohonan disetujui rektor, maka mahasiswa diwajibkan membayar SPP selama periode yang tidak mendaftar ulang dan wajib mendaftar ulang sesuai de‐ ngan prosedur yang berlaku. (8)
Ijin aktif kembali bagi mahasiswa tersebut pada ayat (7) hanya diberikan sekali selama studi di ITS, dan waktu selama tidak mendaftar ulang diperhitungkan sebagai masa studi. Pasal 14
(1)
Untuk membantu setiap mahasiswa mengembangkan kemampuannya agar dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik dan tepat waktu, ditetapkan seorang tenaga pengajar tetap sebagai dosen wali.
(2)
Setiap dosen wali bertugas memantau perkembangan studi mahasiswa.
(3)
Setiap awal semester mahasiswa harus menyusun rencana studinya bersama dosen wali, dan rencana studi tersebut dituangkan dalam FRS online.
(4)
Mahasiswa berhak mendapat bimbingan dosen wali dalam hal mendapatkan informasi tentang program pendidikan di ITS, pengarahan dalam menyusun rencana studi untuk semester yang akan berlangsung, dan bantuan dalam memecahkan berbagai masalah, khususnya yang menyangkut akademik.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
16
Pasal 15 (1)
Mahasiswa berhak mendapatkan rancangan pembelajaran untuk setiap mata kuliah yang diikuti pada awal semester.
(2)
Mahasiswa berhak mendapatkan pembelajaran sekurang‐ kurangnya 90% dari yang dijadwalkan dalam satu semester.
(3)
Pembelajaran dapat terdiri dari perkuliahan, responsi, seminar, tugas, praktikum/studio, dan asesmen/evaluasi pembelajaran yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa.
(4)
Mahasiswa yang tidak mengikuti pembelajaran melebihi 20% dari jumlah yang diselenggarakan dalam satu semester, mata kuliah yang diikutinya dinyatakan gagal dengan nilai E.
(5)
Pengecualian dari ayat (4) diberikan kepada mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan akademik/kemahasis‐ waan dengan seijin pimpinan ITS, atau yang sakit dengan menunjukkan surat keterangan resmi dari dokter. Pasal 16
(1)
Mahasiswa dapat mengganti/menambah/membatalkan su‐ atu mata kuliah yang sudah tercantum dalam FRS online dengan persetujuan dosen wali.
(2)
Kesempatan untuk mengganti dan/atau menambah suatu mata kuliah disediakan selama tiga minggu pertama dalam semester yang bersangkutan.
(3)
Pembatalan suatu mata kuliah dapat dilaksanakan sejak minggu pertama sampai dengan minggu ke‐14 dalam semester yang berlangsung.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
17
Pasal 17 (1)
Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah dari jurusan/ program studi lain di ITS dengan persetujuan dosen wali, ketua jurusan, dan dekan yang bersangkutan.
(2)
Mata kuliah yang dimaksud dalam ayat (1) adalah mata kuliah institusional, mata kuliah pilihan, dan/atau mata kuliah lain yang disepakati oleh jurusan/program studi yang terkait. Pasal 18
(1)
Evaluasi pembelajaran mahasiswa sekurang‐kurangnya dilakukan sebanyak empat kali, dan hasil akhirnya dinyata‐ kan dengan nilai angka dan nilai huruf.
(2)
Hasil evaluasi pembelajaran dapat diketahui oleh peserta kuliah.
(3)
Skala pengukuran hasil evaluasi pembelajaran mahasiswa dinyatakan sebagai berikut: Nilai Huruf
Nilai Numerik
81 −
Nilai Angka 100
A
4
Istimewa
71 −
80
AB
3,5
Baik sekali
66 −
70
B
3
61 −
65
BC
2,5
56 −
60
C
2
Cukup
41 −
55
D
1
Kurang
−
40
E
0
Kurang k li
0
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
Sebutan
Baik Cukup baik
18
Pasal 19 (1)
Ukuran keberhasilan pembelajaran dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) yang dihitung sebagai berikut:
Dengan: N : nilai numerik hasil evaluasi masing‐masing mata kuliah; K : besar sks masing‐masing mata kuliah; n : jumlah mata kuliah yang telah diambil. (2)
Ukuran keberhasilan kegiatan pembelajaran dalam satu semester dinyatakan dengan Indeks Prestasi Semester (IPS); IPS adalah IP yang dihitung dari semua mata kuliah yang diambil dalam semester yang bersangkutan.
(3)
Mahasiswa baru program diploma dan program sarjana wajib mengambil seluruh beban studi pada semester I dan sekurang‐kurangnya seluruh beban studi pada semester II.
(4)
Mahasiswa program diploma dan program sarjana pada semester II dan berikutnya, beban studinya ditentukan oleh IPS yang dicapai pada semester sebelumnya, dengan acuan sebagai berikut: IPS IPS < 2,00 2,00 ≤ IPS < 3,00 IPS ≥ 3,00
(5)
Beban studi 16 sks 20 sks 24 sks
Mahasiswa program magister dapat mengambil beban studi pada semester I sebanyak‐banyaknya 15 sks. Pada semester
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
19
II dan berikutnya beban studinya ditentukan oleh IPS pada semester sebelumnya, dengan acuan sebagai berikut: IPS IPS ≤ 3,00 IPS > 3,00 (6)
Beban studi 12 sks 15 sks
Mahasiswa program doktor wajib menyelesaikan beban studi selain disertasi dalam waktu selambat‐lambatnya: a. empat semester untuk yang berasal dari program magister sebidang; b. enam semester untuk yang berasal dari program magister tidak sebidang atau dari program sarjana sebidang.
(7)
Pengambilan setiap mata kuliah harus memperhatikan mata kuliah prasyaratnya, dengan nilai mata kuliah prasyarat sekurang‐kurangnya: a. D untuk program diploma dan sarjana; b. C untuk program magister; c. B untuk program doktor.
(8)
Mahasiswa program diploma dan sarjana diperkenankan mengulang mata kuliah, kecuali setelah semester keempat mahasiswa tidak diperkenankan mengulang mata kuliah pada tahap persiapan.
(9)
Semua mata kuliah yang pernah ditempuh akan tetap diperhitungkan sebagai beban studi dan dicantumkan dalam daftar nilai (transkrip).
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
20
(10) Nilai yang diakui untuk mata kuliah yang diambil ulang adalah nilai terakhir yang didapat. BAB VII EVALUASI MASA STUDI Bagian Pertama PROGRAM DIPLOMA TIGA Pasal 20 (1)
Masa studi paling lama untuk mahasiswa program D‐III adalah 10 semester.
(2)
Evaluasi masa studi mahasiswa program D‐III dilakukan pada akhir semester dua dan empat. Mahasiswa program D‐III diperkenankan melanjutkan studi apabila: a. pada akhir semester dua, 18 sks dari 36 sks yang telah ditempuh pada tahap persiapan mendapat IP ≥ 2,0 untuk nilai terbaik selain mata kuliah yang bernilai E; b. pada akhir semester empat, telah menempuh seluruh beban studi tahap persiapan sebanyak 36 sks dengan IP ≥ 2,0 tanpa nilai E dan tanpa nilai D untuk mata kuliah yang termasuk dalam kelompok kompetensi utama (yaitu mata kuliah dengan kode AB0903yz, AB0904yz, atau AB0905yz).
(3)
Mahasiswa yang telah delapan semester belum berhasil menyelesaikan beban studi sebanyak 110 sks, termasuk tugas akhir, diwajibkan membayar SPP sama seperti SPP mahasiswa baru pada saat itu.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
21
(4)
Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan pada ayat (1) dan (2) di atas tidak diperkenankan melanjutkan studi (putus studi). Bagian Kedua PROGRAM DIPLOMA EMPAT DAN SARJANA Pasal 21
(1)
Masa studi paling lama untuk mahasiswa program D‐IV dan sarjana adalah 14 semester.
(2)
Evaluasi masa studi mahasiswa program D‐IV dan sarjana dilakukan pada akhir semester dua dan empat. Mahasiswa program D‐IV dan sarjana diperkenankan melanjutkan studi apabila: a. pada akhir semester dua, 18 sks dari 36 sks yang telah ditempuh di tahap persiapan mendapat IP ≥ 2,0 untuk nilai terbaik selain mata kuliah yang bernilai E; b. pada akhir semester empat, telah menempuh seluruh beban studi tahap persiapan dengan IP ≥ 2,0 tanpa nilai E dan tanpa nilai D untuk mata kuliah yang termasuk dalam kelompok kompetensi utama (yaitu mata kuliah dengan kode AB0903yz, AB0904yz, atau AB0905yz) untuk program D‐IV; c. pada akhir semester empat, telah menempuh seluruh beban studi tahap persiapan dengan IP ≥ 2,0 tanpa nilai E dan tanpa nilai D untuk mata kuliah yang termasuk dalam kelompok kompetensi utama (yaitu mata kuliah
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
22
dengan kode AB0913yz, AB0914yz, atau AB0915yz) untuk program sarjana. (3)
Mahasiswa yang telah 12 semester belum berhasil menyelesaikan beban studi sebanyak 144 sks, termasuk tugas akhir, diwajibkan membayar SPP sama seperti SPP mahasiswa baru pada saat itu.
(4)
Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan pada ayat (1) dan (2) di atas tidak diperkenankan melanjutkan studi (putus studi). Bagian Ketiga PROGRAM MAGISTER Pasal 22
(1)
Masa studi paling lama untuk mahasiswa program magister adalah 8 semester.
(2)
Evaluasi masa studi mahasiswa dilakukan setiap semester, dimulai pada semester dua.
(3)
Bagi mahasiswa yang bidang studi asalnya tidak sebidang, setiap mata kuliah yang telah ditetapkan untuk diambil pada program sarjana harus diselesaikan paling lambat pada akhir semester tiga dengan nilai sekurang‐kurangnya BC.
(4)
Mahasiswa yang tidak berhasil mendapatkan IP ≥ 2,50 pada akhir semester dua dikenai status percobaan.
(5)
Mahasiswa dalam status percobaan diperkenankan melan‐ jutkan studi apabila pada akhir semester tiga berhasil
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
23
mendapatkan IP ≥ 2,50 untuk mata kuliah semester 1, 2, dan 3. (6)
Mahasiswa yang telah enam semester belum berhasil menyelesaikan seluruh beban studi termasuk tesis, diwajibkan membayar SPP sama seperti SPP mahasiswa baru pada saat itu.
(7)
Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan ayat (1), (3) dan (5) tidak diperkenankan melanjutkan studi (putus studi). Bagian Keempat PROGRAM DOKTOR Pasal 23
(1)
Mahasiswa program doktor disebut peserta program doktor (PPD) dan PPD yang telah lulus ujian kualifikasi disebut kandidat doktor.
(2)
Panitia Penilai Ujian Kualifikasi dan Disertasi (PPUKD) terdiri dari tim pembimbing, penguji internal ITS, dan penguji eksternal.
(3)
Evaluasi masa studi didasarkan pada penyelesaian perkuli‐ ahan, ujian kualifikasi, dan kemajuan penelitian.
(4)
Masa penyelesaian perkuliahan harus sesuai dengan Pasal 19 ayat (6) dengan IP ≥ 3,00.
(5)
Ujian kualifikasi dalam bentuk ujian proposal disertasi dilakukan sebanyak‐banyaknya dua kali di depan PPUKD selambat‐lambatnya pada:
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
24
a. akhir semester empat untuk yang berasal dari program magister sebidang; b. akhir semester enam untuk yang berasal dari program magister tidak sebidang atau dari program sarjana sebidang. (6)
Kemajuan penelitian kandidat doktor dilakukan melalui seminar di depan PPUKD (tanpa penguji eksternal) sekurang‐kurangnya satu kali pada setiap semester.
(7)
PPD wajib menyelesaikan seluruh beban studi dengan IP ≥ 3,00 dengan nilai ujian mata kuliah minimum B dan dalam waktu paling lama: a. sepuluh semester setelah menyelesaikan program magister yang sebidang; b. sebelas semester setelah menyelesaikan program magister yang bidang studi asalnya tidak sebidang; c. dua belas semester setelah menyelesaikan program sarjana yang sebidang.
(8)
Kandidat doktor diwajibkan membayar SPP sama seperti SPP mahasiswa baru pada saat itu apabila belum menyelesaikan seluruh beban studi termasuk disertasi setelah: a. delapan semester untuk yang berasal dari program magister sebidang; b. sembilan semester untuk yang berasal dari program magister tidak sebidang;
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
25
c. sepuluh semester untuk yang berasal dari program sarjana sebidang. (9)
Kandidat doktor yang tidak memenuhi ketentuan pada ayat (6) dikenai status percobaan sebanyak‐banyaknya dua semester berturut‐turut.
(10) PPD yang tidak memenuhi ketentuan ayat (4) atau kandidat doktor yang tidak memenuhi ketentuan ayat (5), (7), dan (9) tidak diperkenankan melanjutkan studi (putus studi). BAB VIII KELULUSAN Pasal 24 (1)
Mahasiswa program D‐III dinyatakan lulus tahap D‐III apabila berhasil menyelesaikan seluruh beban studi sebanyak 110 sks termasuk tugas akhir, mempunyai IP ≥ 2,0 tanpa nilai E, nilai D sebanyak‐banyaknya 12 sks untuk mata kuliah yang termasuk dalam kelompok kompetensi pendukung dan/atau lain‐lain (yaitu mata kuliah dengan kode AB0902yz dan/atau AB0901yz), dan memenuhi persyaratan nilai minimum salah satu bahasa asing dan Satuan Kegiatan Ekstrakurikuler Mahasiswa (SKEM).
(2)
Mahasiswa program D‐IV dinyatakan lulus tahap D‐IV apabila berhasil menyelesaikan seluruh beban studi sebanyak 144 sks termasuk tugas akhir, mempunyai IP ≥ 2,0 tanpa nilai E, nilai D sebanyak‐banyaknya 12 sks untuk mata kuliah yang termasuk dalam kelompok kompetensi pen‐ dukung dan/atau lain‐lain (yaitu mata kuliah dengan kode
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
26
AB0902yz dan/atau AB0901yz), dan memenuhi persyaratan nilai minimum salah satu bahasa asing dan SKEM. (3)
Mahasiswa sarjana dinyatakan lulus tahap sarjana apabila berhasil menyelesaikan seluruh beban studi sebanyak 144 sks termasuk tugas akhir, mempunyai IP ≥ 2,0 tanpa nilai E, nilai D sebanyak‐banyaknya 12 sks untuk mata kuliah yang termasuk dalam kelompok kompetensi pendukung dan/ atau lain‐lain (yaitu mata kuliah dengan kode AB0912yz dan/atau AB0911yz), dan memenuhi persyaratan nilai mini‐ mum salah satu bahasa asing dan SKEM.
(4)
Mahasiswa program magister dinyatakan lulus apabila telah berhasil menyelesaikan seluruh beban studi sebanyak 36 sks termasuk tesis; mempunyai IP ≥ 2,75 tanpa nilai E, D, dan nilai C sebanyak‐banyaknya 20% dari jumlah sks yang disyaratkan; mempunyai publikasi ilmiah sekurang‐ kurangnya satu judul; dan memenuhi persyaratan nilai minimum salah satu bahasa asing.
(5)
Mahasiswa program doktor dinyatakan lulus apabila telah berhasil menyelesaikan seluruh beban studi di program doktor termasuk disertasi, mempunyai IP ≥ 3,0 dengan nilai ujian setiap mata kuliah sekurang‐kurangnya B; mempu‐ nyai publikasi ilmiah sekurang‐kurangnya satu judul di jur‐ nal internasional atau dua judul di jurnal nasional terakredi‐ tasi; dan memenuhi persyaratan nilai minimum salah satu bahasa asing.
(6)
Persyaratan nilai minimum bahasa asing dan SKEM sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sampai dengan (5) adalah sebagai berikut:
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
27
D‐III
D‐IV
Sarjana
Magister
Doktor
Bahasa Inggris
450
450
477
477
500
Bahasa Jepang
240
240
280
280
320
Bahasa Jerman Bahasa Perancis Bahasa Cina‐ Mandarin
60
60
66
66
71
60
60
66
66
71
60
60
66
66
71
Bahasa Arab
60
60
66
66
71
SKEM
750
1.000
1.000
‐
‐
(7)
Kelulusan program diploma, sarjana, dan magister ditetapkan melalui surat keputusan rektor berdasarkan hasil sidang yudisium dalam rapat senat fakultas.
(8)
Kelulusan program doktor ditetapkan melalui surat keputusan rektor berdasarkan hasil sidang yudisium dalam rapat senat komisi guru besar. Pasal 25 Predikat Kelulusan
(1)
Kepada lulusan ITS diberikan predikat kelulusan yang terdiri dari tiga tingkat, yaitu memuaskan, sangat memuaskan, dan dengan pujian.
(2)
Predikat kelulusan ditetapkan berdasarkan IP dan masa studi seperti berikut:
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
28
a.
Program D‐III
Dengan pujian
: 3,51 ≤ IP ≤ 4,00
Sangat memuaskan
: 3,51 ≤ IP ≤ 4,00
Memuaskan
2,76 ≤ IP ≤ 3,50
: 2,76 ≤ IP ≤ 3,50
dan masa studi ≤ 6 semester; dan masa studi > 6 semester; atau dan masa studi = 7 atau 8 semester; dan masa studi > 8 semester; atau
2,00 ≤ IP ≤ 2,75;
b. Program D‐IV dan program sarjana
Dengan pujian
: 3,51 ≤ IP ≤ 4,00
dan masa studi ≤ 8 semester;
Sangat memuaskan
: 3,51 ≤ IP ≤ 4,00
dan masa studi > 8 semester; atau dan masa studi = 9 atau 10 semester; dan masa studi > 10 semester; atau
2,76 ≤ IP ≤ 3,50 Memuaskan
2,00 ≤ IP ≤ 2,75;
c.
Program magister
Dengan pujian
Sangat memuaskan
: 2,76 ≤ IP ≤ 3,50
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
: 3,75 ≤ IP ≤ 4,00 : 3,75 ≤ IP ≤ 4,00 3,50 ≤ IP ≤ 3,74
dan masa studi ≤ 4 semester; dan masa studi > 4 semester; atau dan masa studi = 4 atau 5 semester;
29
Memuaskan
: 3,50 ≤ IP ≤ 3,74
dan masa studi > 5 semester; atau
2,75 ≤ IP ≤ 3,49;
d. Program doktor
Dengan pujian
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
: 3,75 ≤ IP ≤ 4,00
dan (masa studi ≤ 6 semester bagi kandi‐ dat doktor dari prog‐ ram magister sebi‐ dang, atau masa studi ≤ 7 semester bagi kandidat doktor dari program magister ti‐ dak sebidang, atau maa studi ≤ 8 semes‐ ter bagi kandidat dok‐ tor dari program sar‐ jana sebidang); atau
30
Sangat memuaskan
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
3,75 ≤ IP ≤ 4,00
dan (masa studi = 7 atau 8 semester bagi kandidat doktor dari program magister se‐ bidang, atau masa studi = 8 atau 9 se‐ mester bagi kandidat doktor dari program magister tidak sebi‐ dang, atau masa studi = 9 atau 10 semester bagi kandidat doktor dari program sarjana sebidang) dan mem‐ punyai publikasi da‐ lam jurnal internasio‐ nal;
: 3,75 ≤ IP ≤ 4,00
dan (masa studi > 6 semester bagi kandi‐ dat doktor dari prog‐ ram magister sebi‐ dang, atau masa studi > 7 semester bagi kandidat doktor dari program magister ti‐ dak sebidang, atau masa studi > 8 semes‐ ter bagi kandidat dok‐ tor dari program sar‐ jana sebidang); atau
31
(3)
Memuaskan
3,50 ≤ IP ≤ 3,74
dan (masa studi ≤ 7 semester bagi kandi‐ dat doktor dari prog‐ ram magister sebi‐ dang, atau masa studi ≤ 8 semester bagi kandidat doktor dari program magister ti‐ dak sebidang, atau masa studi ≤ 9 semes‐ ter bagi kandidat dok‐ tor dari program sar‐ jana sebidang);
: 3,50 ≤ IP ≤ 3,74
dan (masa studi > 7 semester bagi kandi‐ dat doktor dari prog‐ ram magister sebi‐ dang, atau masa studi > 8 semester bagi kandidat doktor dari program magister ti‐ dak sebidang, atau masa studi > 9 semes‐ ter bagi kandidat dok‐ tor dari program sar‐ jana sebidang); atau
3,00 ≤ IP ≤ 3,49;
Predikat kelulusan dengan pujian hanya diberikan kepada lulusan yang memenuhi persyaratan seperti dinyatakan dalam ayat (2) dan tidak pernah mendapatkan sanksi akademik.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
32
BAB IX ALIH PROGRAM STUDI DI LINGKUNGAN ITS Pasal 26 (1)
Mahasiswa program sarjana dimungkinkan untuk alih program studi. Mahasiswa yang berkeinginan untuk alih program harus mengajukan surat permohonan kepada rektor dengan tembusan kepada dekan dan disertai alasan yang kuat serta disetujui oleh ketua jurusan/program studi yang ditinggalkan maupun yang dituju.
(2)
Kesempatan untuk alih program studi diperkenankan satu kali saja pada akhir tahun pertama.
(3)
Lama studi di jurusan/program studi yang ditinggalkan diperhitungkan pada jurusan/program studi yang dituju serta dikenakan penyesuaian kurikulum.
BAB X PEMINDAHAN KREDIT Bagian Pertama PEMINDAHAN KREDIT DARI PERGURUAN TINGGI NEGERI DALAM NEGERI Pasal 27 (1)
Mahasiswa diperbolehkan mengambil mata kuliah di perguruan tinggi negeri mitra ITS yang mempunyai perjanjian kerjasama pemindahan kredit dengan ITS.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
33
(2)
Mahasiswa yang diperbolehkan melakukan pemindahan kredit harus: a. sudah menempuh sekurang‐kurangnya 110 sks untuk program sarjana dengan IP ≥ 3,0 tanpa nilai D dan E; dan 20 sks untuk program magister dengan IP ≥ 3,0 tanpa nilai C, D, dan E; b. berstatus sebagai mahasiswa ITS dan membayar biaya administrasi sebesar 10% SPP di ITS; c. melakukan pendaftaran dan pembayaran biaya pendi‐ dikan di perguruan tinggi mitra sesuai ketentuan yang berlaku.
(3)
Jumlah kredit yang dapat diambil oleh mahasiswa di perguruan tinggi mitra sebanyak‐banyaknya 25% dari total beban studi, tidak termasuk tugas akhir/tesis/disertasi.
(4)
Mata kuliah yang ditempuh di perguruan tinggi mitra yang diakui kreditnya oleh ITS hanya mata kuliah dengan nilai sekurang‐kurangnya C.
(5)
Masa studi yang diijinkan untuk mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi mitra paling lama tiga semester.
(6)
Mahasiswa wajib menyerahkan daftar nilai mata kuliah yang telah ditempuh dan disahkan oleh perguruan tinggi mitra kepada ketua jurusan/program studi.
(7)
Ketua jurusan/program studi mengekivalensikan mata kuli‐ ah yang telah ditempuh di perguruan tinggi mitra ke mata kuliah yang bersesuaian dengan mata kuliah yang ada di kurikulum program studi.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
34
(8)
Yang dimaksud dengan ekivalensi pada ayat (7) adalah pengakuan atas mata kuliah yang telah ditempuh di pergu‐ ruan tinggi mitra tanpa mengubah nama, kode, dan bobot sks.
(9)
Hasil ekivalensi pada ayat (7) dilaporkan kepada dekan dan pembantu rektor bidang akademik. Bagian Kedua
PEMINDAHAN KREDIT DARI PERGURUAN TINGGI LUAR NEGERI Pasal 28 (1)
Mahasiswa ITS boleh mengambil sebanyak‐banyaknya 50% dari total beban studi yang diwajibkan di perguruan tinggi mitra luar negeri, tidak termasuk tugas akhir/tesis/disertasi, dengan persyaratan sebagai berikut: a. perguruan tinggi mitra yang dimaksud adalah pergu‐ ruan tinggi di luar negeri yang mempunyai kerjasama dengan ITS; b. mata kuliah yang diambil mempunyai kesesuaian dengan mata kuliah yang ada di kurikulum program studi di mana mahasiswa yang bersangkutan terdaftar; c. berstatus sebagai mahasiswa ITS dan membayar biaya administrasi sebesar 10% SPP di ITS.
(2)
Ketua jurusan/program studi mengekivalensikan mata kuliah yang telah ditempuh di perguruan tinggi mitra ke mata kuliah yang bersesuaian dengan mata kuliah yang ada di kurikulum program studi.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
35
(3)
Yang dimaksud dengan ekivalensi pada ayat (2) adalah pengakuan atas mata kuliah yang telah ditempuh di perguruan tinggi mitra tanpa mengubah nama, kode, dan bobot sks.
(4)
Hasil ekivalensi pada ayat (2) dilaporkan kepada dekan dan pembantu Rektor bidang Akademik. BAB XI PROGRAM GELAR GANDA DAN PROGRAM KEMBARAN Bagian Pertama PROGRAM GELAR GANDA BERSAMA PERGURUAN TINGGI LUAR NEGERI Pasal 29
(1)
Program gelar ganda (dual degree) diselenggarakan bersama oleh ITS dan perguruan tinggi mitra di luar negeri untuk program studi sejenis pada pendidikan akademik dan/atau vokasi.
(2)
Lulusan program gelar ganda memperoleh ijazah, sertifikat kompetensi, gelar akademik, profesi, dan/atau vokasi dari ITS dan dari perguruan tinggi mitra di luar negeri.
(3)
Persyaratan untuk memperoleh ijazah, gelar akademik dan/atau vokasi, program studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki kesamaan beban studi paling sedikit 75%.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
36
(4)
Teknis pelaksanaan program gelar ganda diatur dalam peraturan tersendiri.
Bagian Kedua PROGRAM KEMBARAN BERSAMA PERGURUAN TINGGI LUAR NEGERI Pasal 30 (1)
Program kembaran adalah penyelenggaraan kegiatan antar perguruan tinggi untuk melaksanakan suatu program studi secara bersama serta saling mengakui lulusannya.
(2)
Program kembaran diselenggarakan bersama oleh ITS dan perguruan tinggi mitra di luar negeri yang program studinya terakreditasi di Indonesia atau di negara yang bersangkutan agar lulusannya diakui sama.
(3)
Persyaratan untuk memperoleh ijazah, gelar akademik dan/atau vokasi dari perguruan tinggi di Indonesia, mahasiswa harus telah menempuh beban studi paling sedikit 50% dari beban studi yang dipersyaratkan.
(4)
Teknis pelaksanaan program kembaran diatur dalam peraturan tersendiri.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
37
BAB XII BERHENTI STUDI Pasal 31 (1)
Setiap mahasiswa selama mengikuti pendidikan di ITS dapat dinyatakan berhenti studi atau diberhentikan.
(2)
Berhenti studi atau diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: a. mengundurkan diri atas permintaan sendiri; b. dinyatakan mengundurkan diri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, ayat (6); c. masa studi habis; d. melanggar peraturan ITS.
(3)
Berhenti studi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan melalui surat keputusan rektor.
(4)
Mahasiswa yang dinyatakan berhenti studi, diberikan hak untuk mendapatkan surat keterangan dan daftar prestasi studi. BAB XIII CUTI STUDI Pasal 32
(1)
Mahasiswa diperbolehkan mengajukan cuti studi setelah mengikuti kuliah sekurang‐kurangnya dua semester pertama.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
38
(2)
Bagi mahasiswa yang sakit dan rawat inap di rumah sakit atau hamil diperbolehkan mengajukan cuti meskipun sejak semester pertama.
(3)
Cuti diberikan paling banyak empat semester selama studi di ITS untuk mahasiswa program diploma dan program sarjana; dan paling banyak dua semester selama studi di ITS untuk mahasiswa program magister dan program doktor.
(4)
Setiap cuti dapat diberikan sebanyak‐banyaknya dua se‐ mester berturut‐turut.
(5)
Permohonan cuti harus diajukan kepada rektor pada saat pendaftaran ulang dan paling lambat empat minggu setelah semester dimulai, kecuali bagi mahasiswa yang sakit dan rawat inap di rumah sakit atau hamil. Permohonan tersebut harus disertai dengan dokumen‐dokumen penunjang yang disetujui oleh dosen wali, ketua jurusan/program studi dan dekan/direktur pascasarjana.
(6)
Mahasiswa yang mendapat ijin cuti diharuskan membayar biaya administrasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(7)
Cuti yang diajukan oleh mahasiswa yang sakit dan rawat inap di rumah sakit atau hamil setelah semester berjalan empat minggu atau lebih, SPP yang telah dibayarkan tidak dapat ditarik kembali.
(8)
Masa cuti tidak diperhitungkan dalam masa studi.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
39
BAB XIV PELANGGARAN KODE ETIK AKADEMIK Pasal 33 (1)
Yang dimaksud dengan pelanggaran kode etik akademik adalah pelanggaran etika yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
(2)
Jenis pelanggaran dapat berupa mencontek dalam ujian/ kuis/tes, plagiarisme dalam pengerjaan tugas kuliah/tugas akhir/tesis/disertasi, menggantikan peran orang lain dalam evaluasi, menyuruh orang lain untuk berperan seolah‐olah menjadi dirinya dalam evaluasi, penyalahgunaan informasi dan transaksi elektronik, kerjasama dengan petugas untuk berbuat curang, dan/atau pemalsuan identitas diri.
(3)
Semua pelanggaran yang terjadi harus dinyatakan dalam berita acara tertulis oleh pelapor dan diserahkan kepada ketua program studi/jurusan untuk diproses lebih lanjut oleh tim penyelesaian pelanggaran (TPP) guna mengusulkan jenis sanksi yang akan ditetapkan oleh dekan/rektor.
(4)
Jenis sanksi yang dikenakan kepada mahasiswa sebagaima‐ na dimaksud dalam ayat (2) dapat berupa peringatan, pembinaan, pembatalan sebagian atau seluruh hasil evalua‐ si pembelajaran, pembatalan satu atau beberapa mata kuliah, pembatalan seluruh mata kuliah dalam satu semes‐ ter, dan/atau pencabutan status kemahasiswaan, baik se‐ mentara maupun permanen.
(5)
Tata cara penyelesaian pelanggaran oleh TPP diatur dalam peraturan tersendiri.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
40
BAB XV KETENTUAN LAIN‐LAIN Pasal 34 Aturan ekivalensi dari kurikulum 2004‐2009 ke kurikulum baru 2009‐2014 diatur dalam peraturan tersendiri. Pasal 35 Peraturan akademik ini hanya berlaku untuk program pendidikan akademik dan vokasi. BAB XVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 36 Dinyatakan tidak berlaku lagi sejak berlakunya peraturan ini, terhadap peraturan sebagai berikut: a.
Peraturan akademik ITS yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor ITS No. 0667.1/K03/PP/2004, tanggal 4 Maret 2004 berikut perubahannya beberapa kali, dan yang terakhir melalui Surat Keputusan Rektor ITS No. 340404/I2/PP/2007, tanggal 21 Juni 2007;
b.
Peraturan Pemberian Sanksi Pelanggaran/Kecurangan dalam Pelaksanaan Kuis/Ujian di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor ITS No. 0103/K03/PP/2005, tanggal 10 Januari 2005.
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
41
Pasal 37 (1)
Hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur dalam peraturan tersendiri.
(2)
Peraturan ini berlaku sejak awal semester gasal tahun akademik 2009/2010. Ditetapkan di Surabaya Pada tanggal : 1 Juni 2009 Rektor, ttd. Prof. Ir. Priyo Suprobo, M.S., Ph.D. NIP. 131 415 622
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009
42