PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2435 / AJ.409 / DRJD / 2007
TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS YANG BERSIFAT PERINTAH DAN/ATAU LARANGAN PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG (SEKSI A, SEKSI B DAN SEKSI C)
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Menimbang
:
a. bahwa dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 1993 tentang Marka Jalan, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 61 Tahun 1993 tentang Rambu lalu lintas sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 61 Tahun 2006, dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan, telah diatur penetapan kebijakan lalu lintas yang bersifat perintah dan/atau larangan pada setiap ruas jalan dan/atau persimpangan untuk jalan Nasional dan jalan tol dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat; b. bahwa dengan dioperasikannya ruas jalan Tol Semarang (Seksi A, Seksi B dan Seksi C), perlu ditetapkan pengaturan lalu lintas yang bersifat perintah dan/atau larangan yang dinyatakan dengan rambu – rambu lalu lintas dan/atau marka jalan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan huruf b, perlu diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pengaturan Lalu Lintas yang Bersifat Perintah dan/atau Larangan PADA RUAS JALAN TOL Semarang (Seksi A, Seksi B dan Seksi C)
Mengingat
:
1. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembar Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembar Negara Nomor 3480);
2. Undang – Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembar Negara Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembar Negara Nomor 4444); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembar Negara Tahun 1993 Nomor 60, Tambahan Lembar Negara Nomor 3529); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4489); 5. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia; 6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 1993 tentang Marka Jalan; 7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 61 Tahun 1993 tentang Rambu lalu lintas sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 61 Tahun 2006; 8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 43 Tahun 2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan; 9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM. 14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan; 10. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat SK.116/AJ.404/DRJD/1997 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Perlengkapan Jalan.
Memperhatikan :
Nomor Teknis
Surat Direksi PT. Jasa Marga (Persero) Nomor CA.OP4.734 tanggal 11 Mei 2006 tentang Ketentuan Perintah / Larangan di Jalan Tol
MEMUTUSKAN Menetapkan
:
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS YANG BERSIFAT PERINTAH DAN/ATAU LARANGAN PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG (SEKSI A, SEKSI B DAN SEKSI C)
Pasal 1 (1) Untuk keperluan keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan pada Jalan Tol Semarang (Seksi A, Seksi B dan Seksi C), ditetapkan pengaturan lalu lintas yang bersifat perintah dan/atau larangan berupa : a. gerakan lalu lintas kendaraan bermotor (penggunaan jalur/lajur, berhenti, mendahului, berpindah lajur, parkir dalam keadaan darurat); b. perilaku pengemudi di jalan; c. kewajiban penggunaan sabuk keselamatan; d. batas kecepatan maksimum kendaraan bermotor 100 km/jam dan/atau minimum 80 km/jam (antar kota), pada lokasi tertentu dapat diatur kecepatan maksimum 80 km/jam dan/atau minimum 60 km/jam (dalam kota); e. ukuran kendaraan berserta muatannya lebar maksimum 2500 milimeter dan tinggi maksimum 4200 milimeter; f. muatan sumbu terberat (MST) maksimum yang diizinkan 10 Ton; g. larangan bagi pejalan kaki memasuki jalan tol; h. larangan penggunaan jalan tol selain untuk kendaraaan bermotor roda empat atau lebih; i. larangan menaikkan dan / atau menurunkan penumpang; j. larangan penggunaan jalan selain untuk kegiatan lalu lintas; k. larangan menarik kendaraan bermotor, kecuali dengan kendaraan derek; l. larangan penggunaan kendaraan angkutan barang untuk mengangkut penumpang; m. pengaturan lalu lintas dalam keadaan darurat. (2) Jalan Tol Semarang sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi : a. jalan Tol Semarang Seksi A dan Seksi B yang meliputi ruas jalan Karapyak – Jatingaleh – Jangli – Srondol ( Km 00 + 000 s/d Km 14 + 124 ) b. jalan Tol Semarang Seksi C meliputi ruas jaln Jangli – Kaligawe (Km 00 + 000 s/d Km 10 + 167) (3) Jalan Tol Semarang (Seksi A, Seksi B dan Seksi C) sebagaimana dimaksud ayat (2) tercantum dalam Peta pada lampiran I Peraturan ini. Pasal 2 Pengaturan yang bersifat perintah dan/atau larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dinyatakan dengan rambu perintah, rambu larangan dan marka jalan.
Pasal 3 (1) Rambu perintah dan rambu larangan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 harus sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 61 Tahun 1993 tentang Rambu – Rambu Lalu Lintas di Jalan sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 61 Tahun 2006. (2) Rambu perintah dan/atau larangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dipasang di lokasi sebagaimana tercantum dalam lampiran II Peraturan ini. Pasal 4 (1) Marka jalan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 harus sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 1993 tentang Marka Jalan. (2) Jenis – jenis marka jalan yang ditempatkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), sesuai lampiran III Peraturan ini .
Pasal 5 (1) Pemasangan rambu lalu lintas dan penempatan marka jalan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan pasal 4 harus memenuhi spesifikasi teknis yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat; (2) Rambu lalu lintas dan marka jalan yang dipasang di Jalan Tol sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus memiliki spesifikasi teknis yang lebih tinggi dari jalan arteri non-tol.
Pasal 6 (1) Untuk keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di jalan tol, pengaturan lalu lintas yang bersifat perintah dan/atau larangan sebagaimana dimaksud pasal 3 dan pasal 4 harus dilengkapi dengan rambu peringatan dan rambu petunjuk serta fasilitas pengendali dan pengaman pemakai jalan. (2) Pemasangan iklan dan sejenisnya di jalan tol dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu fungsi rambu lalu lintas dan marka jalan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 7 (1) Pemasangan Rambu lalu lintas dan penempatan marka jalan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan pasal 4 harus diselesaikan paling lama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal ditetapkan Peraturan ini; (2) Rambu lalu lintas dan marka jalan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mempunyai kekuatan hukum setelah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pemasangan dan penempatan; (3) Tanggal pemasangan dan penempatan sebagaimana dimaksud ayat (2) harus diumumkan kepada pemakai jalan oleh PT. (Persero) Jasa Marga; (4) Jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) digunakan untuk memberikan informasi kepada pemakai jalan; (5) Pemberian informasi sebagaimana dimaksud ayat (4) dilakukan melalui media cetak, media elektronika, media lain atau petugas di jalan tol. Pasal 8 Pelanggaran terhadap ketentuan perintah dan/atau larangan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas dan marka jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 6 ayat (2) dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Pasal 9 (1) Pemasangan rambu – rambu lalu lintas dan Penempatan marka jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4, dapat ditinjau kembali, apabila : a. adanya perubahan pengaturan manajemen lalu lintas; b. adanya perubahan geometrik jalan; c. adanya penambahan lajur lalu lintas. (2) PT. (Persero) Jasa Marga wajib melaporkan setiap perubahan sebagaimana dimaksud ayat (1) kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pasal 10 Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan melakukan pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan Peraturan ini.
Pasal 11 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Pada tanggal :
Jakarta 27 Juni 2007
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TTD Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc. NIP. 120 092 889
Salinan resmi sesuai sengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM
PURWATININGSIH, S.H. NIP. 120122126
Salinan Peraturan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Menteri Perhubungan; 2. Menteri Pekerjaan Umum; 3. Menteri Komunikasi dan Informatika; 4. Kepala POLRI; 5. Gubernur Provinsi Jawa Tengah; 6. Walikota Semarang; 7. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Kepala Badan Litbang di lingkungan Departemen Perhubungan; 8. Direktur Jenderal Bina Marga, Departemen PU; 9. Direktur Lalu Lintas Babinkam Polri; 10. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol; 11. Direksi PT. Jasa Marga (Persero).
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.2435/AJ.409/DRJD/2007 Tanggal : 27 Juni 2007 DAFTAR LOKASI RAMBU LALU LINTAS YANG BERSIFAT PERINTAH DAN/ATAU LARANGAN PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG (SEKSI A + SEKSI B) Arah Krapyak - Jatingaleh - Srondol JALAN UTAMA (A) No
Lokasi (KM)
1
2
Tabel Rambu Jalan
Posisi
I
IIA
IIB
III
Kiri
Teng
Kan.
3
4
5
6
7
8
9
Keterangan Rambu Perintah dan/atau Larangan 10
Krapyak Km. 00+000 s.d Jatingaleh Km. 08 + 300
√
1
Km.
00+000
2 3 4
Km. Km. Km.
00+000 00+000 00+000
3p 3r 3c
√ √ √
5
Km.
00+050
4a
√
6 7
Km. Km.
00+050 00+200
12 5c
√
8
Km.
00+275
9
√
9
Km.
00+405
12
√
10
Km.
00+550
8f
√
11
Km.
00+550
10
√
3r 3c
√ √
9
√
5b 5a 5b
√ √ √
12 13 14
Ramp Kalipancur
3a
√
Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan masuk bagi becak Larangan masuk bagi pejalan kaki Larangan masuk bagi sepeda motor Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Dilarang menarik kendaraan di jalan tol Larangan balik arah KECUALI PETUGAS Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Larangan MEMBAWA PENUMPANG PADA KENDARAAN BAK TERBUKA
Larangan masuk bagi kendaraan dengan muatan sumbu lebih dari 10 ton Larangan mengikuti kendaraan di depan kurang dari jarak 80 m Larangan masuk bagi pejalan kaki Larangan masuk bagi kendaraan roda dua Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 km/jam Larangan Belok Kanan Larangan belok kiri Larangan belok kanan Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Dilarang jalan terus, wajib berhenti dan meneruskan perjalanan setelah membayar tol
15 16 17
Km. Km.
02+390 02+390
18
Km.
02+425
19
Km. 02+500 Gerbang Tol Manyaran
1e
√
20
Km. 02+500 Gerbang Tol Manyaran
8b
√
Larangan masuk bagi kendaraan dengan lebar lebih dari 2,5 m
21
Km. 02+500 Gerbang Tol Manyaran
8c
√
Larangan masuk bagi kendaraan dengan tinggi lebih dari 4,2 m
22
Km. 02+500 Gerbang Tol Manyaran
12
√
Larangan Menaikkan dan Menurunkan Penumpang di Gerbang Tol
23
Km.
02+550
24
Km.
02+700
4a
25
Km.
02+700
8c
26
Km.
02+900
9
√
27 28
Km. Km.
03+100 04+525
6 5b
√ √
29
Km.
04+650
9
√
30
Km.
04+650
5a
√
31 32
Km. Km.
04+700 04+700
2b 5c
√
3a
√
3a
√ √
√ √ 3a
√
33
Km.
05+050
34
Km.
05+050
6
√
35
Km.
06+725
9
√
36
Km.
07+650
37
Km.
07+650
3a 2b
√ √
Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan masuk bagi kendaraan dengan tinggi lebih dari 4,2 m Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Larangan mendahului Larangan Belok Kanan Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam Larangan masuk semua jenis kendaraan Larangan balik arah KECUALI PETUGAS Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan mendahului Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan masuk bagi semua kendaraan bermotor maupun tidak bermotor
No
Lokasi (KM)
1
2
38 39
Tabel Rambu Jalan
Posisi
I
IIA
IIB
III
Kiri
Teng
Kan.
3
4
5
6
7
8
9
√ √
10
42
3c
√
43
8f
√
3r 3c 3f
√ √ √
Larangan masuk bagi bis Larangan masuk bagi mobil barang Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan masuk bagi kendaraan roda dua Larangan masuk bagi kendaraan dengan muatan sumbu lebih dari 10 ton Larangan masuk bagi pejalan kaki Larangan masuk bagi kendaraan roda dua Larangan masuk bagi mobil barang
Larangan MEMBAWA PENUMPANG PADA KENDARAAN BAK TERBUKA
40
Ramp Jatingaleh Off Ramp A (Krapyak - Jatingaleh/Kota Semarang)
3e 3f
Keterangan Rambu Perintah dan/atau Larangan
41
44 45 46
Ramp Jatingaleh On Ramp B (Jatingaleh - Srondol/Jangli)
3a
√
3b
√
Ruas Jatingaleh Km. 8+300 s.d Srondol Km. 14+124 47
Km.
8+615
12
√
48
Km.
8+700
4a
√
49
Km.
8+900
5c
50
Km.
8+925
9
51
Km.
9+210
3a
√
52
Km.
9+210
3b
√
53
Km.
11+450
3a
54
Km.
11+450
2b
√
55
Km.
11+450
5c
√
56
Km.
11+500
57
Km.
11+500
Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan balik arah KECUALI PETUGAS
√
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan masuk bagi semua kend. Bermotor maupun tidak bermotor Larangan balik arah KECUALI PETUGAS
√
√
√
3a
√
12
Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan Menaikkan dan Menurunkan Penumpang di Jalan Tol
Gerbang Tol Tembalang 67
Km.
11+500
√
12
Larangan Menaikkan dan Menurunkan Penumpang di Jalan Tol
Gerbang Tol Tembalang 68
Km.
11+500
Dilarang jalan terus, wajib berhenti dan meneruskan perjalanan setelah membayar tol
√
1e
Gerbang Tol Tembalang
√
69
Km.
11+550
4b
70
Km.
11+800
71
Km.
11+850
9
√
72
Km.
12+500
10
√
73
Km.
12+600
4a
√
74
Km.
13+100
8c
75
Km.
13+625
76
Km.
13+675
3d
√
77
Km.
13+725
1a
√
78
Km.
13+750
8e
√
79
Km.
13+750
8c
80
Km.
14+000
3a
√
81
Km.
14+000
3b
√
√
3a
√ 5a
√
Larangan Parkir dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Larangan mengikuti kendaraan di depan kurang dari jarak 80 m Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan masuk bagi kendaraan dengan tinggi lebih dari 4,2 m Perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam Larangan masuk bagi semua kendaraan bermotor Dilarang berjalan terus, wajib berhenti sesaat dan meneruskan perjalanan setelah mendapat kepastian aman dari lalu lintas arah lainnya Larangan masuk bagi kendaraan yang seluruh berat termasuk muatannya lebih dari 10 ton
√
Larangan masuk bagi kendaraan dengan tinggi lebih dari 4,2 m Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah
PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG (SEKSI B + SEKSI A) PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG (SEKSI B + SEKSI A) Arah Srondol - Jatingaleh - Krapyak JALAN UTAMA (B) No
Lokasi (KM)
1
2
Tabel Rambu Jalan
Posisi
I
IIA
IIB
III
3
4
5
6
Kiri Teng Kan. 7
8
9
Keterangan Rambu Perintah dan/atau Larangan 10
Ruas Jatingaleh Km. 8+300 s.d Srondol Km. 14+124 1
Km.
14+000
2
Km.
13+975
3
Km.
13+975
√
3a
Larangan MEMBAWA PENUMPANG PADA KENDARAAN BAK TERBUKA
√
12 3a
Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan balik arah KECUALI PETUGAS Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Dilarang berjalan terus, wajib berhenti sesaat dan meneruskan perjalanan setelah mendapat kepastian aman dari lalu lintas arah lainnya
√ √
4
Km.
13+975
5c
5
Km.
13+950
4a
√
6
Km.
13+950
1a
√
7 8 9
Km. Km. Km.
13+925 13+925 13+925
3c 3p 3r
√ √ √
10
Km.
13+925
8f
√
11
Km.
13+925
3n
√
12 13 14 15 16
Km. Km. Km. Km. Km.
13+925 13+925 13+875 13+800 13+750
3q 3m 12 12 5c
√ √ √ √
17
Km.
13+750
4a
√
18 19
Km. Km.
13+725 13+700
3p 3c
√ √
20
Km.
13+675
21
Km.
13+400
10
22
Km.
13+100
8c
23
Km.
12+950
9
24
Km.
11+700
25
Km.
11+500
26
Km.
11+590
2b
√
27
Km.
11+590
5c
√
28
Km.
11+590
3a
√
29
Km.
11+500
30 31 32
Km.
8+910
√
√
3a
√ √ √
Larangan masuk bagi sepeda motor Larangan masuk bagi becak Larangan masuk bagi pejalan kaki Larangan masuk bagi kendaraan dengan muatan sumbu lebih dari 10 ton Larangan masuk bagi semua kendaraan tidak bermotor Larangan masuk bagi sepeda dan becak Larangan masuk bagi gerobak dan dokar Dilarang menarik kendaraan di jalan tol Larangan mendahului dari sebelah kiri Larangan balik arah KECUALI PETUGAS Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan masuk bagi becak Larangan masuk bagi sepeda motor Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan mengikuti kendaraan di depan kurang dari jarak 80 m Larangan masuk bagi kendaraan dengan tinggi lebih dari 4,2 m Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Petunjuk batas kec Maximum 80 dan Minimal 60 Km
√
3a
√
3a
√
5c 3e 3f
33 34
Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah
Ramp Jatingaleh Off Ramp C (Srondol - Jatingaleh/ Karapyak /Kota Semarang)
√ √ 3a
√
3b
√
35
4a
√
36
2b
√
Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan masuk bagi semua kend. Bermotor maupun tidak bermotor Larangan balik arah KECUALI PETUGAS Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan balik arah KECUALI PETUGAS Larangan masuk bagi bis Larangan masuk bagi mobil barang Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan masuk bagi semua kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor
No
Lokasi (KM)
1
2
37 38 39
Ramp Jatingaleh On Ramp D (Jatingaleh - Krapyak)
40 41
Tabel Rambu Jalan I 3
Posisi
IIA
IIB
III
4
5
6
Kiri Teng Kan. 7
4b 3e
√ √
3n
√
3r 3c
√ √
8
9
Keterangan Rambu Perintah dan/atau Larangan 10
Larangan parkir sepanjang jalan tol Larangan masuk bagi bis Larangan masuk bagi semua kendaraan tidak bermotor Larangan masuk bagi pejalan kaki Larangan masuk bagi kendaraan roda dua
Ruas Jatingaleh Km. 8+300 s.d Krapyak Km. 00 + 000
42
Km.
07+700
8c
√
43 44
Km. Km.
07+650 07+650
5c 2b
√ √
45
Km.
07+650
46
Km.
07+300
12
√
47 48 49 50
Km. Km. Km. Km.
06+800 06+700 06+600 06+300
12 12 6 6
√ √ √ √
51
Km.
05+500
9
√
6
√
3b
Larangan MEMBAWA PENUMPANG PADA KENDARAAN BAK TERBUKA Dilarang mendahului Dilarang melewati marka jalan tidak terputus
√
52
Km.
05+010
53
Km.
05+010
54
Km.
04+700
5c
55
Km.
04+650
9
56
Km.
04+650
57
Km.
04+300
9
√
58
Km.
04+850
3r
√
59
Km.
02+350
3a
60
Km.
02+310
4b
61
Km.
00+200
62
Km.
00+200
3a
√ √ √
5a
√ √ 3a
2b
Larangan masuk bagi kendaraan dengan tinggi lebih dari 4,2 m Larangan balik arah KECUALI PETUGAS Larangan masuk semua jenis kendaraan Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah
√ √
Larangan mendahului Larangan mendahului Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Larangan mendahului Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan balik arah KECUALI PETUGAS Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Larangan masuk bagi pejalan kaki Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan Parkir sepanjang jalan tol Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan masuk semua jenis kendaraan
DAFTAR LOKASI RAMBU LALU LINTAS YANG BERSIFAT PERINTAH DAN/ATAU LARANGAN PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG (SEKSI C) Arah Jangli - Kaligawe JALAN UTAMA (A) No
Lokasi (KM)
1
2
Tabel Rambu Jalan
Posisi
I
IIA
IIB
III
Kiri
Teng
Kan.
3
4
5
6
7
8
9
Keterangan Rambu Perintah dan/atau Larangan 10
Ruas Jangli Km. 0+000 s.d Kaligawe Km. 10+176 Dilarang membawa penumpang pada kendaraan bak terbuka Dilarang membuang benda apapun di jalan tol
1
Km.
00+300
12
√
2
Km.
01+000
12
√
3
Km.
01+100
4a
√
4
Km.
01+150
9
√
5
Km.
01+150
6
Km.
01+175
4a
√
7
Km.
01+800
10
√
8
Km.
02+100
3r
√
9
Km.
02+500
9
√
10
Km.
02+500
11
Km.
02+775
12
√
12
Km.
02+810
9
√
13
Km.
02+810
14
Km.
03+150
8c
15
Km.
03+450
12
√
16
Km.
03+900
9
√
17
Km.
03+900
18
Km.
04+250
4a
√
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT
19
Km.
04+820
4a
√
Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT
20
Km.
05+400
4a
√
21
Km.
05+500
12
√
22
Km.
05+510
10
√
23
Km.
05+600
4a
√
24
Km.
07+000
10
√
25
Km.
07+050
12
√
26
Km.
07+150
4a
√
27
Km.
07+800 Gerbang Tol Muktiharjo
8c
√
Larangan masuk bagi kendaraan dengan tinggi lebih dari 5 m
32
Km.
07+800 Gerbang Tol Muktiharjo
8b
√
Larangan masuk bagi kendaraan dengan lebar lebih dari 2,9 m
33
Km.
1e
√
Dilarang jalan terus, wajib berhenti dan meneruskan perjalanan setelah membayar tol
07+800
5a
5a
5a
Km.
07+900
Larangan mengikuti kendaraan di depan kurang dari jarak 80 m Larangan masuk bagi pejalan kaki Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam Dilarang membuang benda apapun di jalan tol
√
√ √
5a
9
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT
√
√
Gerbang Tol Muktiharjo 34
Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT
√
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam Larangan masuk bagi kendaraan dengan tinggi lebih dari 5 m Dilarang mendahului dari sebelah kiri
Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Dilarang mendahului dari sebelah kiri Larangan mengikuti kendaraan di depan kurang dari jarak 80 m Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan mengikuti kendaraan di depan kurang dari jarak 80 m Dilarang menaikkan dan menurunkan penumpang di jalan tol Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam
No
Lokasi (KM)
1
2
Tabel Rambu Jalan
Posisi
I
IIA
IIB
III
Kiri
Teng
Kan.
3
4
5
6
7
8
9
Km.
07+900
36
Km.
07+900
4a
37
Km.
07+900
2b
38
Km.
07+900
39
Km.
08+000
10
√
40
Km.
08+925
9
√
41
Km.
09+450
3a
√
42
Km.
09+450
3b
√
43
Km.
10+000
44
5a
√
3b
9
√
√
Larangan masuk semua jenis kendaraan
√
Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan mengikuti kendaraan di depan kurang dari jarak 80 m Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 km/jam
Ramp Jangli
45
Lingkar Jangli arah Srondol
9
√
46
Lingkar Jangli arah Srondol
4a
√
47
Lingkar Jangli arah Jatingaleh
9
√
48
Ramp B arah Gayamsari/Kaligawe
3r
√
49
Ramp B arah Gayamsari/Kaligawe
8f
√
50
Ramp Gayamsari
51
Off Ramp Gayamsari
4a
√
52
On Ramp Gayamsari
3b
√
53
On Ramp Gayamsari
3c
√
54
On Ramp Gayamsari
8f
√
55
On Ramp Gayamsari
3r
√
56
On Ramp Gayamsari
12
√
57
On Ramp Gayamsari
12
√
58
Lingkar Gayamsari arah Jatingaleh
9
√
59
Lingkar Gayamsari arah Jatingaleh
9
60
Lingkar Gayamsari arah Jatingaleh
8c
61
Lingkar Gayamsari dari Jatingaleh
9
65
10
Perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT
√
35
Keterangan Rambu Perintah dan/atau Larangan
Km.
07+800
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 km/jam Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 km/jam Larangan masuk bagi pejalan kaki Larangan masuk bagi kendaraan dengan muatan sumbu lebih dari 10 ton Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan masuk bagi kendaraan bermotor roda tiga Larangan masuk bagi kendaraan bermotor roda dua Larangan masuk bagi kendaraan dengan muatan sumbu lebih dari 10 ton Larangan masuk bagi pejalan kaki Dilarang menarik kendaraan di jalan tol
√
√
8c
√
8b
√
Larangan masuk bagi kendaraan dengan lebar lebih dari 2,9 m
1e
√
Dilarang jalan terus, wajib berhenti dan meneruskan perjalanan setelah membayar tol
Gerbang Tol Gayamsari 66
Km.
67
Km.
07+800 Gerbang Tol Gayamsari 07+800 Gerbang Tol Gayamsari
Dilarang membawa penumpang pada kendaraan bak terbuka Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 km/jam Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 km/jam Larangan masuk bagi kendaraan dengan tinggi lebih dari 5 m Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 km/jam Larangan masuk bagi kendaraan dengan tinggi lebih dari 5 m
DAFTAR LOKASI RAMBU LALU LINTAS YANG BERSIFAT PERINTAH DAN/ATAU LARANGAN PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG (SEKSI C) Arah Kaligawe - Jangli JALAN UTAMA (B) No
Lokasi (KM)
1
2
Tabel Rambu Jalan
Posisi
I
IIA
IIB
III
Kiri
Teng
Kan.
3
4
5
6
7
8
9
Keterangan Rambu Perintah dan/atau Larangan 10
Ruas Kaligawe Km. 10+167 s.d Jangli Km. 0+000 Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 km/jam Larangan masuk bagi kendaraan dengan muatan sumbu lebih dari 10 ton Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan mengikuti kendaraan di depan kurang dari jarak 80 m Dilarang menaikkan dan menurunkan penumpang di jalan tol Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 km/jam Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah
1
Km.
10+000
9
√
2
Km.
09+950
8f
√
3
Km.
09+850
3a
√
4
Km.
09+850
3c
√
5
Km.
09+325
4a
√
6
Km.
09+200
9
√
7
Km.
09+000
4a
√
8
Km.
07+550
10
√
9
Km.
07+550
12
√
10
Km.
07+150
4a
√
11
Km.
06+700
4a
√
12
Km.
05+750
4a
√
13
Km.
05+400
4a
√
14
Km.
05+000
9
√
15
Km.
04+835
3a
√
16
Km.
04+835
3b
√
17
Km.
03+500
12
√
Dilarang mendahului dari sebelah kiri
18
Km.
03+375
12
√
Dilarang membuang benda apapun di jalan tol
19
Km.
03+300
12
√
Dilarang menaikan dan menurunkan penumpang
20
Km.
03+150
8c
21
Km.
03+025
4a
√
22
Km.
01+900
3r
√
23
Km.
01+800
10
√
24
Km.
01+450
4a
√
25
Km.
00+850
4a
√
26
Km.
00+810
3a
√
27
Km.
00+810
3b
√
28
Km.
00+800
9
√
29
Km.
00+500
8f
√
30
Km.
00+450
9
√
31
Km.
00+450
MyDoc/YON/Daf_Lamp_Tol_Semarang_Revisi_ke_2_Jasa Marga
Larangan masuk bagi kendaraan dengan tinggi lebih dari 5 m Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT
√
5a
√
Larangan masuk bagi pejalan kaki Larangan mengikuti kendaraan di depan kurang dari jarak 80 m Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Larangan masuk bagi kendaraan dengan muatan sumbu lebih dari 10 ton Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam Perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam
No
Lokasi (KM)
1
2
Tabel Rambu Jalan
Posisi
I
IIA
IIB
III
Kiri
Teng
Kan.
3
4
5
6
7
8
9
Keterangan Rambu Perintah dan/atau Larangan 10
32
Ramp B Arah Gayamsari/Kaligawe
4a
√
Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT
33
On Ramp Kaligawe
3c
√
Larangan masuk bagi sepeda motor
34
On Ramp Kaligawe
8f
√
35
On Ramp Kaligawe
12
√
36
On Ramp Kaligawe
12
√
37
On Ramp Kaligawe
12
√
38
On Ramp Kaligawe
4a
√
39
On Ramp Kaligawe
3n
√
40
On Ramp Kaligawe
3q
√
Larangan masuk bagi sepeda dan becak
41
On Ramp Kaligawe
3r
√
Larangan masuk bagi pejalan kaki
Larangan masuk bagi kendaraan dengan muatan sumbu lebih dari 10 ton Dilarang menarik kendaraan di jalan tol Dilarang membawa penumpang pada kendaraan bak terbuka Dilarang menaikkan dan menurunkan penumpang di jalan tol Larangan berhenti dengan papan tambahan SEPANJANG JALAN TOL, KECUALI DARURAT Larangan masuk bagi semua kendaraan tidak bermotor
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
TTD
Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc. NIP. 120 092 889
Salinan resmi sesuai dengan aslinya. KEPALA BAGIAN HUKUM
PURWATININGSIH, SH. NIP. 120 122 126
MyDoc/YON/Daf_Lamp_Tol_Semarang_Revisi_ke_2_Jasa Marga
DAFTAR LOKASI RAMBU LALU LINTAS YANG BERSIFAT PERINTAH DAN/ATAU LARANGAN PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG (SEKSI B) On / Off Ramp Tembalang
No
Lokasi (KM)
1
2
Tabel Rambu Jalan
Posisi
I
IIA
IIB
III
Kiri
3
4
5
6
7
Keterangan Rambu Perintah dan/atau Larangan Teng Kan. 8
9
10
On / Off Ramp Tembalang 1
On Ramp Tembalang
5c
√
Larangan balik arah KECUALI PETUGAS
2
On Ramp Tembalang
2b
√
Larangan masuk bagi semua kendaraan bermotor maupun tidak bermotor
3
On Ramp Tembalang
√
Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah
4
On Ramp Tembalang
5b
5
Off Ramp Tembalang
2b
6
Off Ramp Tembalang
7
Off Ramp Tembalang
12
√
Jalan tol hanya untuk kendaraan roda empat atau lebih Dilarang menarik kendaraan di jalan tol
8
Off Ramp Tembalang
8e
√
Larangan masuk bagi kendaraan dengan muatan sumbu lebih dari 10 Ton
9
Off Ramp Tembalang
3r
√
Larangan masuk bagi pejalan kaki
10
Off Ramp Tembalang
3c
√
Larangan masuk bagi kendaraan bermotor roda dua
11
Off Ramp Tembalang
12
√
Dilarang membawa penumpang pada kendaraan bak terbuka
3a
√ √ √
Larangan belok kanan Larangan masuk bagi semua kendaraan bermotor maupun tidak bermotor
Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.2435/AJ.409/DRJD/2007 Tanggal
: 27 Juni 2007
DAFTAR LOKASI MARKA JALAN YANG BERSIFAT PERINTAH DAN / ATAU LARANGAN PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG (SEKSI A, SEKSI B DAN SEKSI C)
NO
LOKASI ( KM )
BENTUK MARKA
Garis Utuh Warna Putih 1
Seluruh ruas jalan
2
Seluruh ruas jalan
Garis Utuh Warna Kuning
3
4
Seluruh Persimpa ngan ( dengan ruas utama, jalan akses, rest area dll )
Tanda Panah Warna Putih
Seluruh Persimpa ngan ( dengan ruas utama, jalan akses, rest area dll )
Tanda Panah Warna Putih
POSISI
PERINTAH / LARANGAN
Sebagai Pemisah Jalur / Lajur
Larangan bagi kendaraan melintasi garis tersebut
Tepi kanan / tengah Jalan
Larangan melintasi atau berhenti pada daerah yg dibatasi marka membujur warna kuning
Pada lajur tengah / kanan
Pada lajur kiri
Perintah untuk lalu lintas yang akan berjalan lurus
Perintah untuk lalu lintas yang akan berjalan lurus dan / atau belok kiri
Tulisan SBY dan SOLO/YOGYA warna putih
Pada lajur sesuai dengan tujuannya
Perintah untuk mengguna kan lajur sesuai dengan arah tujuan Surabaya, Solo dan Yogyakarta
Tulisan SBY dan JKT warna putih
Pada lajur sesuai dengan tujuannya
Perintah untuk mengguna kan lajur sesuai dengan arah tujuan Surabaya, Solo dan Yogyakarta
Lajur kiri pada jalur 2 lajur
Perintah untuk BUS dan TRUK menggunakan lajur pendakian khusus BUS & TRUK
Seksi B - KM 09 + 000 (A) 5 Seksi C - KM 04 + 750 (A)
6
7
Seksi B - KM 09 + 700 (B)
Seksi A - KM 00 + 825 (A) - KM 03 + 375 (B) - KM 03 + 600 (B) - KM 04 + 700 (A) - KM 05 + 575 (A) Seksi C - KM 02 + 550 (B)
Tulisan BUS TRUK warna putih
NO
8
9
10
LOKASI ( KM )
BENTUK MARKA
POSISI
PERINTAH / LARANGAN
Chevron warna putih
Diujung penghalang pada saat arus me misah ( Diverging ) dilengkapi dengan Rambu perintah ta bel II B 3.a & 3.b
Dilarang melewati atau berhenti diatas marka chevron kecuali petugas dan dalam keadaan da rurat.
Chevron warna putih
Diujung penghalang pada saat arus ber gabung ( Marging )
Dilarang melewati atau berhenti diatas marka chevron kecuali petugas dan dalam keadaan da rurat.
Chevron warna putih
Diujung penghalang pada saat arus ber gabung ( Marging ) dilengkapi dengan Rambu perintah Ta bel II B ( 3.a ) dan Rambu larangan Ta bel II A ( 2.b )
Dilarang melewati atau berhenti diatas marka chevron kecuali petugas dan dalam keadaan da rurat.
Seluruh Persimpa ngan ( dengan ruas utama, jalan akses, rest area dll )
Seluruh Persimpa ngan ( dengan ruas utama, jalan akses, rest area dll )
Pertemuan persim pangan 2 lajur tan pa pemisah jalur ( Median )
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TTD Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc. NIP. 120 092 889 Salinan resmi sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM
PURWATININGSIH, SH. NIP. 120 122 126