I'
•
•
" .,"
f
•
•
I( I[
Med ia " Hr/tgllbln/thn Hlm/ klm
Timur
10
-
"-.; / w:q'.gni.9r.i,d .
'.
-' liJV'f . ~.
,,"
,
,. '
.'
p
'.
k
,
•
I
••
,
,
~
I
• •
6
•
•
•
•
•
•
-
P!\YA kita menyusun riwa at evolusi manu ia setelah tahun 1859 bertumpu pada teori ?arwin d,la.m Origin of Spectes bah\'~~egala makhluk hid~p tioak terkecuali manUSla ada14t anakcucu leluhur bersama yang lolos Sele~i !'lam. I-Qpotesis Darwm ~tu.sudah lolos dan berbagal u~lan ~an kW diterima sebagal teon. ~emikian ~kuh ~eori itu sampai-sampal usal membaMs pertanvaan tentang manusi8, zoolog'terkemuka G~?rge G Simpson menyatakan , [oO] sernua upaya untuk menJawab pertanyaan tersebut sebe1um iMun 1859 sama sekali ti.dak berguna dan Iebih baik klta . " lupakan sala. . Sejak tahun 1859 sampal sekarang, rincian proses evolusi manusia masih banyak yang berwujud ~potesa: Para ilmuwan mengaJukan hipot~sesuai data yang su~ah ditemukan telapi hipotesls mereka seringkali gugur ~ete lah ada fosil baru yang ditemukan atau datang metode p nelitian bam. Hipotesis itu kemudian diganti denga~ oO rupotesi alternatif dan diU]1 lagi dengan da.ta baru. T~ jarang hipot~SlS alternatif ronte)< juga sehlngga pcr~u ada hipotesis lam. Upaya illl ibarat menyusun sebuah mozaik. mozaik riwayat asalu~Ul manusia. Deroikianlah p$lics yang terjadi .dalam kajianini dan juga 5ams.. . ndati demikian kita sebdakJ1ya punya gambaran t n!.aWf tentang asal-usuJ kita yang disusun sesual data mutakhir. Thlisan im melaporkan 5('.C
WPz
C Sri Sutyoko Hermawan
• PADA II JuIi 2002 jurnal Nature mengurnurnkan penemuan fosil Sahelanthropus tchadensis, anggota keluarga manusia (hominid) yang diperkirakan berusia tujuh juta tahun, Fosil itu tidak saja menjacti fosil hominid tertua yang pernah ctitemukan tetapi juga mencerminkan kita belurn selesai menjelaskan rincian proses evolusi manusia seturut teori evolusi Charles Darwin.
Antara data dan prasangka Hipotesis Darwin ten tang asal-usul manusia dibahas dalam The Descent of Man (1871), Topik ini hanya ia tulis singkat dalam penutup Origin of Species, "Akan ada penjelasan lebih jauh tentang asalusul manusia dan Iiwayatnya. ". Dalam The Descent of Man Darwin menyodorkan dua hipotesis tentang a salusul manusia . Pertama, in menunjuk Afrika sebagai tanah leluhur maberdasarkan kemiripan anatomi manusia dengan kera Afrika (simpanse dan gorila). K edua , ia melontarkan pak et pr asyarat cm makhluk ya ng suda h bisa dianggap sebagai manusia yaknl bipedal (berjalan dengan dua kaki), memiliki otak rela tif b sal', cla n teknoJogi. Dan'lin t gastcgas menolak campllltangan tenaga superna tural dalam evolusi manusia sem nta r, nalumlis Alfred Russell Wullacc tn nl'rima. lIipolesis Druwm semula t rgolong 1(,l11uh Pada mnsa DUl'win hidup bplulI1 uda fos" hom.inld tl t l!'1 Afnkn Fns il yang suclah dllt'lllllkan "d,Ilah Il()I1I(lI/('n"dl ' rtl/(/h ' lI s l .~
J<~r
din
P:I [,pbih dnnp"da illl , sumpal ubmll'" :! (l Jlmm nil l';rupa clan llI!'rtl(
bisa menerirna hipot i orang "kulit putih" adaJah anakcllcu orang Afrika. Pada tahun 193 1 pro,posal penggalian fosil di Afrika yang diaj ukan oleh antropolog Louis Leake~' j di olokan rekan sejawat. Contoh lain adaJah nasi b fosil Anak Taung berusla 2 juta tahun. . itu. vang ditemukan olf>h Ra\1110nd Dart tahun 192-1:, metniliki geraham yang rata dan taring kecil sehingga lebih lluIip . manusia ketimbang kera. Po. isi pertemuan tengkomk tulang-b'lakang di lengkorak (fora'lIt magnum) Anak Taunt: tcrll'lak di l.engah :eperti manu'lll .. _ mentara pada kem leril't,\k IT'latif jauh di belakang Pl si.-i Uu men.vlratkan Anak Taun sudnh blpl'dal Dall kt·mmh. n mf'Jl1n~llkkan Anak Taun se agai anggo\ kl'III.1I g,\ manusia (llulIlIIuria,· at:'IU ho minid) dan 11ll'II:1llllll1 I lu.lfa!opit h,'(·/I.· (/ NW/I/ . \ kan kt.lpl fnsllllll b II'U lll -
akui s\'bag:n hllllllnil! :n t Ihun kl'llIudllll St'!.lIl.1 Itll ~ 1 , lIltl"llplllllg bl'l Ik'l \n k Tn ung dd,II.lh I ,'I I ::-;"j.lk kt slI \ 0 k I'mu ' pl' mb,'n ,1Il sI It Us h 11\ III I n'I.111' Idllh " I'~I ~1l.1 \ I h'lIlllilll 1). 11'\ bl'l IIlI I 1\ I> rt nl\)Wll tll \ ('Il k I • 1'111.111 ( lll·IIl •• lll ) 1'1 1\ , 11111\ I \ I .
('''Ik" , tl l \ fl1 k I l'illllll (1 H,ll) 11'11I!t "" 1' It dll"11 11.1 I 1):1 ' ,\1 11' 11\11 II ,I ,Ill 11111111
lilt
•
(
. ~
•
•
•
•
-
10
•
•
• : lI ,Oindo!C!t.'nel.icf; mOll • olno
'.,. ,- H '" .;;" -:,... "\
www.gni.or.ld •
i
Anak Taung. Sejak masa itu hipotesis Darv.:m tentang evo~ lusi manusia ditenma sebagru teori dan menjadi landasan utama kajian evolusi manusia
Antara fosil clan jam moIekuler Ketika semakin banyak fosil hominid ditemukan, pru'a Umuwan mulai menerka-nerka kapan homirud muncul, Pada tahun 1961 antropolog Elwyn Simons dan David Pilbeam mengajukan hipotesis bahwa hominid sudah ada sejak 3015 juta tahun yang laIu Utl), Gagasan itu mereka sodork~n setelah meneliti potongan gIgI Ramapithecus yang ditemukan oleh Edward Lewis tahun 1932, Mereka menyatakan bahwa Ramapithecus sudah bipedal, ce:rda ,dan berbud~ ya. lnilah pendapat yang lazun dianut para antropoIog J?asa . itu. Kendati de:mikian hipotesls itu tak berumur panjang, Pada awal dekade tahun 1960-an ahli kirnia I.inus Pauling bersama Emile Zuckerkandl meneliti sn:-umrr asam runino di hemoglobm . dalam darah beberapa spesles. Mereka berasumsi bahwa perbedaan itu p~posion~l te~hadap waktu sehin~ga blsa dipakai untllk mengt:Utung ~ak tu perpisahan spesles dan leluhur bersama. Metode pengukuran ini dikenal sebagai jam molekuler (molecu~ar clock). Setelah perbedaan ltu , dikalibrasi, mereka mendapatl leluhw- primata (term~suk manusia), kuda, da~ tikus sudah ada sejak 70 Jt], bw-~g 270 jll, amfibi 350 jll, dan hiu 450 jtl
.'
r
'V V'
I -
-.' .
• l' •
I
"Ir., ,
~
,
•
Media
,
•
•
•
••
NESIA Timur
.
• •
,r•
__
,,~
•
,-
,-
r
-
Hr/ tgl/bl n/ th n Hlm/ klm
• •
• •
•
Pendapat mereka menual kritlk dan kllbu antropolog karena jam molekuler dianggap hanya asumsi sehingga tidak culrup kuat untuk menghitung waktu p rpisahan spesies dari leluhw' bersama. Antropolog menganggap kajian evolusi semestinya bertumpu pada fosil bukan asumsi. Perdebatan antara p embela genetika molekuler melawan antropolog memuncak sejak ahli biokimia Allan Wilson dan Vmcent Sarich memanfaatkan jam molekuler untuk menerangkan evolusi • manUSla. Pada tahun 1967 Wilson dan Sarich menggunakan jam mDlekuler untuk mengetahui kedekatan manusia dengan kera, Mereka temukan perbedaan protein darah manusia, gorila,dansimpanseselmbang (1 pe.rsen). Adapun struktwprotein darah kera dan manusia berjarak 6 persen terhadap monyet. Ketika perbedaan ltu dikalibrasi dengan waktu, mereka menemukan pe.rpisahan leluhur kera-manusia dari leluhur monyet-kera-manusia terjadi 30 jtl, Adapun kera dan manusia berpisah dari leluhw' bersama mereka 5 jU. Perbedaan itu berjarak 25-10 juta tahun dari pendapat Simons dan Pilbeam. Salah sa tu di antru'a angka itu tentu k liru!
Segera pecah perdebatan sengit antara kubu antropolog melawan kubu genetika, Antropolog menuduh metode jam molekuler ngawuT karena berbeda de.ngan umur fosil. Adapun kubu genetika molekuler menuduh antropolog terlampau setia pada "paket" Darwin dan terlalu sok tabu tentang anatomi dan budaya Ramapithecus padahal cuma punya potongan gigi. Perdebatan itu tak terdamaikan selama lebih dan 10 tahun. Perdebatan itu mereda ejak ditemukan Iosil sejenis Ramapithecus oleh Pilbeam dan Peter Andrew pada awal dekade 1980-an. Fosil yang mereka temukan lebih lengkap dibanding temuan LeWlS dan ketahuan bahwa Ramapithecus belum bipedal dan hidup di pohon. Oleh karena itu Ramapithecus adalah kera bukan hominid. Data itu cukup teIak untuk menggugw-kan pembela RamapithecUl 'ang paling fana tik sekali dan kl'dua kubu bahwa anggota kelual'ga mannsia yang tertua baru mtmcul antru'a 10-5 jtl etelah menimiJang Jumm lekuler kera ,\'ang bt'l'd, tak lebih lambal clibandlll!-! m,UlUT('ori Darwin kemllriUln diperbmkl den!an l'lnlbdhun dimli'nSl \\aklu 'rIga ,'111 Itnminid yang dilljuk.m l).UWlI1 lidok lllutlal' lllU11l'ul St'k 111gus, Pro -cs l'\'lIUSl n1l'l1)'ldl manusin clt -,'pnkatl Lll't'lll 11 dari k( h,ldll,11l t\l,lkhlllk lH!W(bl ItslIsull11l'm\ws,lrn , u\.lk dnll 1wmnk.\i,\ll Lt'1 I",h\~l
Antara kera dan hominid H '1'1
"1
_.
.,
•
...
"",, .,
,
"
If
,
-
~
, Media
, I
£SIA Timur
- . iha~ : galn~"indotot;n.t.id;
10
,
.:. ,: ....
, , www.gni.or,ld ·
jemih tentang hubungan. manusia dengan kera. Se]ak Descent of Man terbit, banyak orang mengira Darwin menyatakan manusia berasal dari kera. Mereka menaisirkan bahwa leluhw' bersama manusia adalah kera . Prasangka ilu sempat dipertanyakan oleh JZ Young dalam The Life of Vertebrates (1950). la bertanya apakah manusia berasal dari keturunan leluhur bersama kera-manusia atau berkembang ecara terpisah dari primata lebih dari 16 jtl? Berkat risel genetika molekuler mutakhir Iota bisa menjawab keraguan ~oun~ . dengan kronologi berikut 1nl. Sekllar 13 juta tahun y ang lalu paling tidak dua dari sekian banyak k etunman leluhur bersama kera-manusia berpisah dari garis genetik leluhur mereka. S ekurangnya satu dari dua spesies menjadi leluhur gorila dan satu l~gi leluhur simpanse-manUSIa, Sekitar 6-8 juta tahun kemudian leluhw'sunpanse-manusia berpisah. Sekurangnya satu spesies menjadi leluhur simpanse modem dan setidakn a menjadi leluhur hominid. Dari kronologi itu k etahuan bahwa kera Afrika memang • bukan nenek moyang manUSla melainkan saudara evolusioner dari leluhur bersama yang berevolusi di jalur masingma ing. Jika clianalogikan ebagai keluarga, simpanse, vang berjarak lebih dekat de~gan hominid, adalah saudar a kandung sementara gorila adalah epupu . Terhitung sampai 11 Juli 2002 kita punya daftar 21 spesi~s anggota hominid. Hominid tertua adalah Sahelanthropus tchadensis yang hidup 7-6 jll, persis pada batas periocl yang dl duga sebngm waktu pcrpu;ahan leluhur homlOid dengan impansc. Sf'k itar 6-5 Jl1 hJdup
" ." ,; .
/ " "uv
."
• •
..
r ..;,.
•
J
'
1 "f
"
Hr/tg1!bln/thn Hlm/klm
• •
•
,
,
Orrorin tugenenslS dan Ardiphttecus ramidus kadabba; antara 5-4 jtl Ardiphitecus ramidus ramidus dan Australopithecus anamensis; 4-3 jt! K enyanthropus platyops, A ustralopithecus bahrelghazali, dan Australopithecus afare7lSis. Fosil A afaren.sis ini a da yang berkelamin peremp uan dan kondang dengan nama Lucy. Antara 3-2 jU muncul Australopithecus aethiopicus, Australopithecus africanus, Australopithecus garhi, dan anggota genus Homo teItua: Homo rudolfen.sis, Sekitar 2-1 jU adalah periode kep unahan genus Australopithecus karena masa itu h anya ditemukan dua yaitu A boisei dan A 1'0bustus, sebaJiknya anggota genus Homo tambah tiga (H ergaster, H habilis, dan H erectus) . Antara 1 jtl sampai sekarang tercatat ada empat gen us Homo, yalmi H antecessor, H heildelbergensis, H neanderthalensis, dan fI sapiens. Pada hari ini keluarga hominid ya ng masih kita, H sapiens.
Antara barat dan timur Kini para ilmuwan masih berdebat tentang mekanisme kemunculan sedemikian banyak hominid dalam tempo tujuh juta tahlin Pada lahap ini mereka belum punya kata sepakat. Kendati demikian setidaknya ada kesepakatan bahwa proses kemunculan hominid ada kaitan dengan perubahan lingkungan akibat pergeseran lapisan benua (continental drift) . Sampai awal abad ke-17 orang menganggap per mukaan bumi tidak berubah. Akan tetapi. Francis Bacon (1620) meragukan pendapat itu sejak melihat kemiripan pantai timur Amerika Selatan dengan pantai barat Afrika. Kemitipan itu baru ditelih secara mendalam pada awal abad ke-20 Pada tahun 1912 geolog Alfred Wegener melempar hipotesis pergeseran lempeng benua yang dipaparkan dalam The Origin of Continents and Oceans (1915). la menduga 100 juta tahun lalu Amerika Selatan, anak-benua India, Antartika, Australia. dan Aftika pernah menyatu ebagai satu benna. la menamai benua itu Gondwanaland seperti yang pernah diusulkan oleh geolog Austria Eduard dalam The Face of• the Earth (1883-1909). Benua It.U kemuclian tel'cerai-berai akibat gemkan tektonik di perut bumi. Gt'rak itu relatif lamban. tidak lebih ccpat daripada pelilID1buhan kuku jrui kila Kcnd.Hi t1emikian. dalam tempo jutaan tahun gel'aklln it'll tidak ham'a mcngubah bcntnk pCnl\Ukalln bumi ml'njadi sL'peJii 'l k.1J ,m mclainkan Juga. uhu hn~ Imngan, am.. Ill, ,111
Pl'rtlh.lhan 1''' b buhan bl'l'dllt11p;lk
hlllk 11ltlup
nI.IS tUIl Ill"
illltS \ III
-
1.-11,h
(11l,'J.!1 , ~1'llllluh ( l hull . III •
I" h l 1'.t1'~\llhlll'g I'h 11> '111 \ 1'1Ia hi IJll'ltd,11' 11 h 1111\ I P uh,lh;1l\ Itlt ,kUIlJ.!.1II IKI\ It
I
•
If
,
• •
>
\
.
"
TImur t ,
10 .... .,--www.gni.or.!9 .
If
• •
..". :(
••
• •
• , "
-
\\
•
Media ~ •
•
•
•
Hr/lgl/bln/thn Hlm/klm
• •
• •
•
i
kulit bwru menkepunahan dan kebentuk-bentuk kehidupan baru. Berangkat dan konsep ini kita punya gambaran mengenai Afrika menjelang kemunculan hominid kira-kira 15-6 it! (periode Miosen). Pada masa itu hamparan rimba belantara yang rapat menutupi Afrlka dari barat sampai ke timur. Di san a hidup beragam spesies purba Icluhur monyet dan gorilasimpanse-manusia Suatu hari lapisan tanah di bawah Afrika bergerak aJing menjauhi sebingga pcnnukaan tanah Afrika merekah mulai dari Laut Merah lalu menjulur ke Ethiopia, Kenya, Tanzania, sampai Mozambique. Rekahan itu menyebabkan munculnya dataran baru yang tingginya berselisih 2.750 meter. Peristiwa ini tidak hanya mengubah topografi Af ..ika tetapi juga ikIim. Gerakan udara dan barat ke timur terpecab sehingga muncul daerah vang jar'ang clitimpa hujan cli • • sisi timur. Menyusutnya JUffilah hujan membuat beberapa tanaman mulai mati kekeringan. Kerapatan hutan mulai cliselingi emak dan padang rump ut. Sekitar 13 it!, lanjutan gerak tektonik membentuk lembah raksasa yang menjulur dari utara ke se1atan . Lembah it u, yang dinamakan Lembah Rekahan Besar (Great Rift Valley), rnenghalangi makhluk cli timur mengungsi k e barat untuk rnenye1amatkan diri dari kondisi Iingkungan yang • mengenng.
Antropolog Yves Coppens (1994) m elontarkan hipotesa bahwa konclisi itu memaksa le1uhur gorila , simpanse, dan hominid berk em bang jacli spesies yang berbeda karena isolasi geografis. Proses . semacam ini dikenaJ sebagal spesiasi allopatrik. Le1uhur bersama m ereka yang tinggaJ cli k awasan belantara hutan tropis cli sisi barat kemuclian menjacli kera modern (simpanse. gorila, dan bonobo) sedangkan "saudara" m erek a cli timur menjacli h ominid. Coppens menamai sk enario ini East Side Story. Skenario cli atas semula leb ih banyak cliterima oleh para ilmuwa n . Fosil ho~d yang berusia antara 6~2 Jt1 memang clitemukan cli sekitar Lembah Rekahan Besar. Menurut prediksi East Side St01Y, semestinya semakin tua hominid semakin dek at ke arah lembah. Akan tetapi sejak 11 Juli 2002 sken~.ri.o itu b uyar karena fosil ho~d tertua clitemukan oleh Michel Brunei cli Chad , 2.400 km dari Lcmbah Rekah an Besar! Sebaran hominid sem estinya t idak se1urus prediksi Coppcns tetapi mu ngkin lebih mirip ledakan. Dalam gambaran lama tentang evolusi manusia, hubungan kita dengan anggota ho- . minid itu cillukiskan sebagru "kemajuan bertahap": M ulamula kera ell hulu baJ1san, kemuclia n anggota kelunrga , hominid dijajar s sual Uffiur fosil, dan paling hilir ad~lah If ,9apiells. Klni gambaran Itt! SlIdah tUt inggalkan pnra 11muwan.
Mereka m Ulal conaong pa hipotesa spesiasi .(proses menjacli spesies) honurud yang mirip ledakan Pad konsep "ledakan" , anakcucu yang lebih kompleks dan sederhana muncul hampir bersamaan , kontras dengan versi "kemajuan" yang berawq.l drui ben~ tuk Plimitif sampai yang lebih kompleks. Dari sekian bany~k spesies baru ada yang lestan dan ada juga yang punah. Gam baran proses "ledakan" mirip seperti semak 'ang bercabang-cabang pada titik yang berdekatan. "Ledakan" spesies erat kaitannya dengan ~erub~an lingkungan. Mekamsme sudah cliteriroa untuk menJelaskan kemunculan beragam fauna multise1 dalam tempo singkat pada awal periode Cambrian, 540 jtl (Cambnan Explosion). . ini cliperkirakan bakaJ bl a menje1askan "keanehan" posisi Sahela~thropus . . Akan tetapi. perubahan ltu rupanya masih be1tun disadan oleh berbagai kalangan. [asih banyak perdebatan, karikatur, kan;us atau buku masih menga~ggup evoluSl sebagai . "kemajuan" yang linier. Ambil conloh barisan hominid pada sampul buku Brain Wape Through Time karya Rob 1't T (1999) utau Child reil of PromethelLs drui Chtistopher Will- (l99CJ), bahkan The Ongw of pl'l'lt',~ untingan GI\'g Sununo (Grummcrcy. 1fl9tl) It llll:n. a dalam buku El'cr .~IIICt' Dunt'i1l Stl'phl'n 1':1\ Gl1uld mrnghujar kl kl'linmn 1111 namwll'cll i bahasa Bd.\ll\la buku int mulah nwmasang sampul "I.M'maJlIan HI
1n:
Antara blpedal dan kuadrupedal P'ltla SI SI lalll, p,lr I
Illllll\\
hnil\plI' ~\'p IK,\\ 1I'1l1
'P
:,,1 'ksl
\1\
I
n 11\
\IHIlI \ 11 'l11<'n '1Il
gHlk,1ll 1>'1"'\1 \\ It \ h III I' klll\lmjll'tlal \1 ' rJ,11 III 11'11 l'l11\ al-k Ik\) \.l'\lIhlll' kIt \ \ .III~ 1111' '.1\ h k I \ I 1Il11ll1\1I
-- .
fI
•
•
"
•
I
•
.'
Timur I ~ • iIIoil : Qolnq.Oindow'·ret.id;
"';'.,,,
•
10 . www.gnl.or .id
"
•
,I
M edia
•
•
Hr/ tgl/bln/thn Hlm/klm ,
• • •
•
i
dihadapkan pada lingkungan baru. Curah hujan menipis sehingga luas hutan be1antara DI sela-sela semakin lebatnva hutan terhampar avanna yang terus meluas Mereka kini dipaksa berpindab dari satu hulan ke hutan lain untuk m ncari makan dengan berjalan di tanah. BCrJalan di lahan terbuka berislko diterkam pemangsa. Belum lagi sengatan matabari membuat met~ka cepat lelah. Naslb m~ka Sllngguh kontras dengan kerabat mereka di sisi barat yang hidup nyarnan dalam rirnba. Tekanan lingkungan ini menyebabkan kera kuadrupedal kesulitan mencari makan. gagal berkembangbiak, dan akhimya punah. Akan letapi spesics lain lestari karena diberkahi kemampuan bipedal. Antrolopog Peter Rodman dan Henry McHenry (1980) menyatakan bahwa bipedal unggul terhadap kuadrupedallantaran lebih hemat energi. Bipedalisme juga memberi m~ka kesempatan lebih banyak untuk melihat kedatangan pemangsa sehingga bisa lebih dulu menye1amatkan diri dibanding kuadrupedal. Ahli anatomi Owen Lovejoy (1981) menyatakan bipedalisme memberikan keuntungan seksual karena memungkinkan pejantan membawa lebih banyak makanan ke sarang untuk betina daripada kuadrupedal. Berbagai keunggulan itu memungkinkan hominid menjelajah lebih jauh dan berpisah dari ke1ompok indulmya. Di tempat tinggal yang baru mcreka kawinmawin dengan sesama anggota kelompok sendiri sembari mengembangkan potensi-potensi baru sesuai kondisi setempat sehingga lambat-laun muncul spesies baru yang berbeda dari leluhur tunggal. Olch karena itu dalam periode yang sama blsa ada beb rapa sp sies hominid yang bcrakar dan sa tu leluhur Pro 'cs S('macam ilu dikenal sebagai adaptasi radiah£. Mpk nisme ini jacl, kandidat p njelusan untuk kasus SaJll'hlllt hropus. o
I
Antara otak dan teknologi Sejak 3-2 jU dua ciri khas Homo terpenuhi, yaitu otak dan teknologi. Otak H erectus sudah dua kali sebesar A afarensis. Otak kita sekarang lebih dari tiga kali berat A afarensis. Namun. sampai kini be1um tercapai kata sepakat tentang proses pembesaran otak dan kaitannya dengan teknologi perkakas. Ada dugaan otak lebih dulu berkembang lewat mutasi genetik baru menyusul teknologi perkakas. Pada sisi lain ada yang berpendapat mereka mengenal perkakas dulu baru otak membesar. Perkakas memungkinkan mereka membe1a diJi dari pemangsa. menang dalarn perebutan sumber makanan, dan menyantap daging segar setelah sekian lama makan tumbuhan dan memulung bangkai. Michael Crawford dalam The Driving Force: Food, Evolution; and the Future (1989) menyatakan bahwa daya gerak perubahan otak Homo adalah makanan, terutama makanan laut (seafood) yang kaya asam lemak omega-3. Kendati hanya dua persen dari berat bad an, otak manusia menyedot 20 persen energi yang ctisediakan tubuh. Kebuluhan ini menurut Crawford paling mungkin dipenuhi dari laut bukan dari hutan.
Pada sisi lain acta riset yang memperlihatkan bahwa otak semestinya berkembang dulu supaya Homo cukup cerdas untuk memakai perkakas seperti tercermin dari hasil riset psikolog Sue Savage-Rumbaugh dan arkeolog Nicolas Toth selarna 10 tahun berikut ini. Mereka mengajarkan cara membuat dan memakai batu pemantik api pada seekor simpanse bernarna Kanzi. Kanzi memang kemudian mahir membuat pemantik narnun selaIu gagal menggunakannya secara sistematik untuk membuat api. Hasilliset ini mematahkan hipote i arkeolog Thomas Wynn dan primatolog William McGrew (1989) yang menyatakan bahwa kera juga bisa membuat dan menggunakan perkakas. Terlepa dari perdebatan itu, sudah jelas ada risiko baru yang musti ctipikul oleh Homo akibat membesarnya otak. Kepala Homo mulai menuntut jalan lahir yang semakm besar sehingga memperbe a.r pul Homo mpninggal $a<1t bersalin dibandmg hommid lain. UklU':m bukaun pan ,~ ebagai )alan keluar kl.'pala bayi memang ikut lllt'mbt' sar O
Hom(l. Sl'.iak
l!),lll ':1lI P 11 111Illlt\\ ,Ill nll'lWrk,1 Ih'rk,1 ',In" k,'kl'I'ubat,1Il \ "" ' .. ,ltll~ ,11 pI d.1 klt,l dnn ',Ins , ,1I1 ~ ,I 'hlr•
•
..71 •.
J
•
•
c·:'
.-"
,
I
• ",iin : !falnasCi'indaiCI,:n-I.icf;
10
,
nya punah, Tl'rkadang garis kekerabatan yang sudah tersusun rapi, gugur karena ada leknologi dan metode penelitian baru. Dalam The Origin of Humanktnd (1994) Richard L key menyodorkan dua sketsa tentatii silsilah kekerabatan sampai ke genus Homo. Rekonstruksi ini disusun tidak saja berdasarkan data morfologi dan urnur fosil , mclainkanjuga jejak-jejak kebudayaan mereka seperti perkakas dari batu dan kesenian . ketsa pertama berangkat dari Australopithecus afarensis lalu A africanus kemudian Homo habilis disusul H erectus akhimya H sapiens. Sketsa kedua diawali oleh satu spes ies Homo hipotetis lalu H habilis, H erectus, dan H sapiens, Anggota genus Homo yang tidak masuk garis ltu diangI gap cabang evolusi yang punah, Dua silsilab itu punya bahwa H sapiens adalah keturunan langsung H erectus. Perdebatan sengit terjadi di hulu silsilah itu untuk menjawab peltanyaan: apakah garis kekerabatan Australopithecus berlanjut sampai pada H sapiens ataukah berujung pada kepunahan? Owen Lovejoy condong pada sketsa pertama berdasarkan cara berjalan A afarensis. la berpendapat bahwa berdasarkan susunan struktw' panggul dan tungkai A afarensis sudah jalan tegak sehingga pantas jadi leluhur Homo . Namun, bipotesa itu goyah setelah' Fred Spoor (1994) melaporkan ha il perbandingan telinga Australopithecus dan Homo dengan teknologi pernindai CAT (computerized axial tomography). Pada organ teIinga manusia ada tiga saluran setengahlingkaran (canalis semicircularis) yang lerkait dengan keseimbangantubuh.Pada Homo purba dua dari keliga saluran it u berdll; vertikal tapi pada Austra[opithecus lebih minp kera daripada Harrw, Mungkinkah Austra!optthecus adalah k ra kuadrupedal? Tetapi, m ('ngapa struklur panggu 1 dl! n tung kai mercka justru bprciri bip('cial'? Hingga km! b 'Ium ad pl'll l lasan alas pl.'rb<'daan itu S('hlD~a skt'lSa kcduu Ie·blh banyak didukung kl'llmlw ng
•
'. '\Iv
• ....
.
•
Media
,•
•
<. .-: /' )' ' A "'f. "
' WWW·9nl.. 0 ( . 'd f
"".~
•
--
TImur
,r'rr ----------__________________________-,
• .
...
.• ~. ..
,
'i ",
Hr/ tgl / bln / thn : • Hlm/klm •
._ ---------------------------
I
•
Judul: "Anak Perang IV", Materi: Akrilik di atas kanvas, Karya: Chandra Johan, Tahun: 2001
yang peltama.
Antara Multiregional dan Keluar dari Afrika Perdebatan yang tak kalah sengit terjadi di bagian hili r silsilah, persisnya pada proses menjadi H sapiens dari H erectus. Sampai sekarang para ilmuwan belum sep ak a t m engenai kai tan antaI'a fosil hominid ill Afrika d engan fosil yang terse bar ill Asia d an Eropa. Sekarang a d a dua hipotesis dia jukan unluk mcnerangkan bagian hil ir silsil ah kita. Hipol is peltama a d alah evol usi multiregional. InU hipoteS IS ini ada la h H sapiens munc ui d ari H erectus yang li nggul ill lokasl yang tprpi sah s 'jnk m ningga lkun Afri ka sckita r dua jll . K lompok- kclompok itu saling b rhubungan Sl'cara budaya d a n t('rj a cii kawin camplIl' su mpul k mu dl!l l1 muncul [[ sapiens, Ol ('h kart'n n Ihl , mnnllsiu mocie rn sf'kllrung ticlu k l' umn tWl'u:m l dw'! A1nku nnmun dud 1<011111 l'utw; Ioklll , sl'jll'l'tl 1I111'(l/I (/('rtlwlt'/I,~I.~ , li ng tll(Iufl ell J'; 1I1pOl
Akan tetapi , hi potesis itu goyah setelah ketah uan fosil H sapiens lebih t ua 40.000 t ahun dari H neanderthalensis, H neanderthalensis ten tu b ukan leluhur H sapiens. Temuan ini m endorong m unculnya hipotes is alternatif yang dikenal sebagai Out oJ Africa (Keluar dan Afrika). H ipot 'is ini berpendapat bahwa H 'apiens hanya muncul seknH ill Airika, kemudian berimigrasi secura b e ar-besaran ke b'rbagal penjuru d u ni a Merl'ka kemudia n menggantlkan sp sies homirud di ll'mput bar u. Mcrck a lldak b;lO\'al • kawin ca mpul' don Jarnn!-\ b('rintCl'uk 'i Sl'l'
berdasarkan kandungan mitokondria, bagian ,el \'an bertanggungjawab terhadap pasokan energi el. Mitokondria h~mya diw:mskan dari ibu. Oleh km~na ItU mereka menamm Ibll mal1US18 modern "Hawa" dan modl'l genetiknyu dinamakan .111tocholldriu/ El'" (1:1(1\\'a [itokundnal), Jangun ba\, n..,kan ia hidllP h;UlY d 'n '111 Sl'orang pr\(1 la adalah bagian dan popllt.lsi ~ an t 'nhl'l I,\l kirn · kiJ;1 llUltlll ornng. Pada l\lt'l :.Wlll hip III I· Kl'lu(t1' d:1I'l L fnka m,'m!. p t dukllngan lagl d,lr\ 't'Juml.th llmU\\.I1\ ll'rm,\.'\lk ~al\' I)t l\larzuki ,Ih1l gl'lwlll;;, I lpl!lasl lnll HIl'''1 I h'l k I nh'lll).; Iak hiplll , ... mllllu "'1111 I hl'lIl:1sark.111 h.I'11 rIs,l \1\1'1 ' kl'h.\\bp b ,h.1O 'l'lh'ti I" I 1\,1:11 i (h \ '1 I I1 \sll Ils,'\ 1ll1'1\' k.t 111 'lIlpI'rhh Ik.1I1 h
-
h \ .;j,\ lil1\ \\ \" I IS111 d.1I ' fllk \ bilk \11 I k"Il\\II1111 1\11111111111 III 1 \ ,I 1Il,1l\l1. 1,1
', 1'1"\ 11\ \ 11-. 1 1111' \ f
\1\ 'I U I1 'hml
1
'1