1 1.1 Tujuan Praktikum 1. Praktikan mampu memahami konsep permodelan dinamis menggunakan UML baik ditahap analisis maupun tahap perancangan. 2. Prakti...
1. Praktikan mampu memahami konsep permodelan dinamis menggunakan UML baik ditahap analisis maupun tahap perancangan. 2. Praktikan mampu menggambarkan alur sistem ke dalam activity dan sequence diagram. 3. Praktikan mampu memahami alur kodingan sistem yang akan dibuat dan menggambarkannya dalam bentuk activity dan sequence diagram. 1.2
Perlengkapan Praktikum
1. Software Power Designer. 2. Modul 3 Praktikum APSI. 1.3
Landasan Teori
1.3.1 Model Dinamis Setelah model obyek dibuat, langkah selanjutnya di fase analisis adalah memodelkan cara sistem dan obyek-obyek di dalamnya beroperasi dan bekerja sama satu sama lain. Pemodelan ini disebut pemodelan dinamis. Pemodelan dinamis terdiri dari dua hal, yaitu : ● pemodelan selama tahap analisis scara logik (memastikan bahwa setiap operasi mungkin dilakukan di dalam sistem); ● pemodelan selama tahap perancangan secara fisik (mendefinisikan method di kelas-kelas yang sesuai). UML menyediakan empat diagram dasar untuk memodelkan dinamika alur informasi di dalam sistem, yaitu sequence diagram, collaboration diagram, state transition diagram, dan
activity diagram. Dalam
praktikum modul 4 hanya membahas mengenai sequence diagram dan activity diagram. 1.3.2 Sequence Diagram Sequence Diagram digunakan di UML untuk menggambarkan deskripsi setiap skenario di dalam Use Case. Sequence Diagram memodelkan obyek-obyek yang mengambil peranan di dalam skenario dan menggambarkan interaksinya. Selama fase analisis, sequence diagram mencerminkan suatu interkasi. Selama fase perancangan, setiap interaksi dikonversi ke dalam pemanggilan method sesuai dengan bahasa pemroraman yang dipilihnya.
Setiap sequence diagram : ● mendeskripsikan use case atau satu skenario di dalam sebuah use case secara diagramatik; ● mengidentifikasi obyek-obyek yang terlibat di setiap proses; ● mengidentifikasi aksi atau peristiwa yang terjadi di setiap proses; ● mengidentifikasi informasi apa saja yang harus dikirim di sekitarnya untuk setiap proses; ● mengidentifikasi respon-respon apa saja yang diperlukan setelah setiap aksi atau peristiwa. System analyst harus membuat kurang lebih satu sequence diagram untuk setiap use case. Use case dapat memiliki lebih dari satu alur atau cabang yang muncul ketika keputusan dibuat di dalam aliran informasi. Proses recall setiap jalur berbeda yang ada di use case, yaitu satu jalur tanpa cabang, dinamakan sebagai skenario. Satu sequence diagram umumnya digambarkan untuk setiap skenario di dalam use case. Sequence diagram menggambarkan aliran informasi dalam periode waktu tertentu.
Gambar 1 Struktur Model Sequence Diagram
Pada Gambar 1 Actor1 memanggil task1 pada object1 (instan dari Class1). Sebagai bagian dari aktifasi ini, object1 harus memanggil task2 pada object2, dengan segera obyek ini dihapus setelah method task2
diselesaikan.
Object1
selanjutnya memanggil task3 pada object3 untuk menyelesaikan transaksi.
Object3 tidak pernah ada sebelum dibutuhkan oleh Object1 untuk memanggil task3. Garis hidup aktor di atas digambarkan sebagai persegi panjang yang tidak terputus. Penggambaran ini tidaklah bersifat wajib. Namun, karena aktornya berupa orang atau sistem eksternal lain, maka garis hidupnya tak akan pernah berakhir pada konteks sistem ini. Hal ini diasumsikan bahwa aktor aktor tersebut berstatus aktifasi yang berkelanjutan. 1.3.3 Activity Diagram Activity Diagram menggambarkan keterkaitan obyek dengan alur kerja dan mendeskripsikan pemrosesan secara paralel. Setiap use case memiliki satu Activity diagram. Aktifitas juga dapat disebut sebagai sebuah method atau kelompok method.
Simbol dalam activity diagram:
Gambar 2 Simbol Activity Diagram 1.3.4 Contoh Kasus 1.3.4.1 Penjelasan Singkat Hotel Horison Bandung membutuhkan paket piranti lunak komputer untuk otomatisasi beberapa pekerjaan yang saat ini dilakukan secara manual oleh staf hotel. Hotel terdiri dari kamar hotel yang disewakan ke tamu hotel. Informasi yang relevan untuk setiap kamar adalah : •
Nomor Kamar
•
Harga Dasar
•
Occupancy Maksimum
•
Tipe Kamar (single, double, twin, executive, suite) Harga kamar adalah harga kamar dasar dengan perubahan harga untuk setiap musim, tanggal, atau
peristiwa tertentu. Tamu potensial dapat memesan satu atau lebih kamar untuk periode tertentu menggunakan telepon. Reservasi ini ditangani oleh petugas reservasi. Tamu potensial meminta tipe ruangan,
tanggal
kedatangan,
durasi
(atau
tanggal keberangkatan). Fasilitas pencarian dibuat untuk
mengetahui ketersediaan kamar kosong untuk tanggal yang diminta. Jika ditemukan kamar kosong, selanjutnya customer diberikan informasi tentang detil dan harganya. Jika diterima, reservasi sementara dibuatkan. Reservasi sementara ini disimpan untuk durasi yang telah dimasukkan datanya oleh petugas reservasi. Reservasi sementara ini dimodifikasi menjadi reservasi tetap ketika pembayaran deposit diterima dan dikonfirmasi. Reservasi tetap ini akan menjadi acuan tentang waktu reservasi awal. Penerima tamu juga dapat membuat reservasi untuk tamu potensial yang langsung tiba di tempat tanpa reservasi. Pembayaran deposit harus dibuat pada saat reservasi awal. Perlu dicatat waktu tamu check in dan waktu tamu check out. Telepon ruangan dapat diaktifkan/dinonaktifkan pada saat check in/check out dengan menggunakan monitor logging panggilan telepon. 1.3.4.2 Use Case Diagram
Gambar 3 Use Case Diagram Sistem Hotel
1.3.4.3 Use Case Form
Table 1 Use Case Form Input Reservasi
1.3.4.4 Model Dinamis Tahap Analisis
Gambar 4 Activity Diagram Tahap Analisis Gambar 4 mengambarkan contoh activity diagram pada tahap analisis dengan mengambil salah satu use case yaitu input reservasi. Dalam tahap ini juga harus digambarkan sequence diagram dengan alur sesuai dengan activity diagram pada gambar 4.
1.3.4.5 Model Dinamis Tahap Perancangan new reservation
Gambar 5 Sequence Diagram Tahap Perancangan Gambar 5 merupakan contoh sequence diagram pada tahap perancangan dengan mengambil salah satu use case yaitu input reservasi. Ditahap perancangan lebih condong pada alur kodingan sistem yang akan dibuat berbeda dengan sequence pada tahap analisis yang menggambarkan alur sistem. di tahap ini seharusnya dibuat activity diagram seperti alur sequence pada gambar 5. 1.3.5 Langkah-langkah Pembuatan sequence diagram 1. Buka Power Designer 12. 2. Klik File New. 3. Pilih Object Oriented Model. 4. Pilih “Sequence Diagram”.
5. Pada Palette, pilih actor, untuk membuat actor dari sistem yang dibuat. Kemudian klik 2 kali pada icon aktor untuk mengganti nama aktor.
6. Pilih Object pada palette, kemudian klik 2 kali pada objek untuk mengganti nama objek.
7. Klik Message pada palette, kemudian klik 2x pada panah Message, untukmemberi nama objek.
8. Pilih activation pada palette.
9. Kemudian pilih return Message pada palette, kemudian klik 2x pada Panah Return Message untuk mengganti nama dari Return Message.
10. Ulangi langkah 7,8, dan 9 untuk interaksi selanjutnya.
5. Pada Palette pilih Organization unit Swimlane, kemudian Klik 2 kali Pada kolom Organization unit, kemudian ubah nama Organization Unit.
6. Pada palette, pilih Node Start, letakkan node start pada organization unit awal alur sistem dimulai.
7. Klik node Activity pada palette, letakkan setelah node start. Klik 2x pada node activity kemudian ganti nama node tersebut.
8. Setelah itu, hubungkan antar activity menggunakan panah “flow”.
9. Setelah seluruh aktivitas dibuat dan flow dibuat, akhiri dengan node “end”.
1.4
Praktikum
Kasus : TOSERBA CAHAYA KARTIKAH SEJATI adalah salah satu TOSERBA terbesar yang ada di Republik Indonesia tercinta. TOSERBA ini sangat menjunjung tinggi rasa nasionalisme, sehingga hampir 90% karyawan mereka adalah orang-orang pribumi. TOSERBA CAHAYA KARTIKAH SEJATI sudah melayani pelaggan-pelanggannya sejak tahun 1991 dan sudah mendirikan cabang di 3 kota besar di Pulau Jawa, yakni : Jakarta (terletak di Jakarta Timur), Surabaya, dan Bandung. Pendapatan TOSERBA ini terus meningkat dari tahun ke tahun, hingga pada akhir tahun 2011, pendapatan TOSERBA mengalami penurunan secara signifikan. Selidik punya selidik, ternyata salah satu faktor penyebab turunnya pendapatan TOSERBA ini adalah menurunnya tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan (khususnya sistem pembayaran) yang diberikan
oleh karyawan TOSERBA ini. Sistem yang ada dirasa kurang tanggap dan cepat dalam mengidentifikasi keinginan pelanggan yang selalu ingin dilayani secara cepat dan tepat. Selain itu, struk pembayaran yang ada kadang-kadang tidak sesuai dengan jumlah pembelian yang dilakukan oleh pelanggan. Dampaknya, pelanggan mulai meninggalkan TOSERBA ini dan memilih TOSERBA lain dengan sistem pelayanan yang lebih nyaman bagi mereka. Temuan tersebut membuat Noor Kartikah Sejati, CEO sekaligus pendiri TOSERBA ini berpikir untuk mendesain ulang proses bisnis yang ada, khususnya pada sistem pembayaran atau POS (Point of Sales). Pada akhirnya, setelah berpetualang mencari ide dan ilham dari Yang Maha Kuasa, akhirrnya Jeng Noor (Sapaan akrab CEO) beserta tim, berhasil membuat proses bisnis baru pada sistem POS yang ada. TOSERBA CAHAYA KARTIKAH SEJATI secara bertahap membuat perubahan pada bisnisnya. Perbaikan proses bisnis yang ia inginkan dengan penambahan sistem pembayaran atau POS (Point of Sales) telah ia dilakukan dengan analisis sistem berupa use case. Proses bisnis dimulai saat pelanggan menghampiri kasir untuk melakukan transaksi pembayaran. Kasir kemudian menggunakan sistem POS untuk mencatat detail barang-barang yang dibeli oleh pelanggan. Selanjutnya, sistem akan menampilkan detail list barang yang dibeli beserta total harga yang harus dibayar pelanggan. Pada tahap berikutnya, pelanggan memasukkan informasi pembayaran (bisa cash, debit, atau credit card) dimana informasi pembayaran ini akan divalidasi dan disimpan oleh sistem. Proses bisnis berakhir saat sistem meng-update
inventori barang terkait dan
pelanggan menerima bukti pembayaran beserta barang-barang yang mereka beli. Buatlah activity diagram dan sequence diagram di tahap analisis dan perancangan untuk use case input barang!
Use case diagram Toserba:
Gambar 6 Use Case Diagram Toserba Untuk membantu pembuatan activity dan sequence diagram ditahap perancangan, berikut merupakan kodingan untuk input barang menggunakan MVC. 1. inputBarang.jsp <%@ page language="java" contentType="text/html; charset=ISO-8859-1" pageEncoding="ISO-8859-1"%> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=ISO-8859-1"> MODUL IV
SELAMAT DATANG DI PRAKTIKUM WEB BASED 2012 ENJOY YOUR LESSON :D