100%
2010-2014
HSDPA
UPT BPPTK LIPI
TATA USAHA
RANCANG BANGUN
PROGRAM&KERJASAMA
SARANA&PRASARANA
TEKNOLOGI KIMIA& LINGKUNGAN
PAKAN
PANGAN
PENELITI
TEKNISI
ADMINISTRASI& KEPEGAWAIAN
KEUANGAN
R
E
I
M
P
L
U
P
T
L
I
P
123
N
Alt
S
T
R
A
.
{
E
M
E
N
T
A
.
B
P
P
T
K
.
I
2
0
1
0
-
2
} T
X
I
F
Enter
0
1
4
UPT BPPTK LIPI
HSDPA
2010-2014
SLIDE TO OPEN
100%
Bersama
Merajut
Kebanggaan
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan ke Hadirat Illahi karena atas rahmat dan karunia-Nya Rencana Implementatif UPT BPPTK LIPI tahun 2010-2014 dapat tersusun. Rencana Implementatif adalah suatu dokumen yang sangat penting karena dengan perencanaan yang matang berarti sebagian kegiatan sudah terlaksana. Selain itu di dalam Rencana Implementatif termuat ber bagai hal yang harus dipahami dan diacu dalam pelaksanaan kegiatan tahunan. Rencana Implementatif juga memuat berbagai hal terkait tujuan, sasaran dan kebijakan untuk melaksanakan kegiatan yang telah di rumuskan. Berdasarkan Rencana Implementatif pula dapat dilakukan penilaian apakah suatu atau berbagai kegiatan dapat mencapai tujuan, sasaran dan targetnya. Namun demikian kegiatan yang tidak sesuai dengan Rencana Implementatif juga tidak selalu dapat dikatakan tidak berhasil sepanjang hasilnya dapat memberikan dampak atau impacts bagi masyarakat atau duniailmu pengetahuan.Pada kesempatan ini kami mengucapakan terima kasih kepada Tim Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi (PME) UPT BPPTK LIPI dan pihak-pihak lain yang telah membantu tersusunnya Rencana ini.Kritik dan saran membangun dari semua pihak demi semakin sempurnanya Rencana Implementatif ini kami terima dengan senang hati.Semoga Rencana Implementatif ini dapat bermanfaat dan menjadi dokumen yang selalu di acu dalam penyusunan kegiatan selamalima tahun mendatang. Amin.
Yogyakarta, Desember 2010 Kepala,
Dr. Ir. Suharwadji, M.App.Sc
Renstra 2010-2014 1 UPT BPPTK-LIPI
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
1
DAFTAR ISI
2
I. PENDAHULUAN 1.1 Perkembangan Organisasi 1.2 Tugas Pokok dan Fungsi
4 4 5
II. VISI, MISI dan SASARAN 2.1 Visi 2.2 Misi 2.3 Tujuan dan Sasaran
7 6 6 6
Renstra 2010-2014 2 UPT BPPTK-LIPI
9
III. STRATEGI, KEBIJAKAN DAN KEGIATAN
9
3.1 Strategi dan Kebijakn
12
3.2 Program Kegiatan
12
3.2.1 Program Teknologi Kimia dan Lingkungan
17
3.2.2 Program Pangan
22
3.2.3 Program Pakan
27
3.2.4 Program Penguatan Institusi
30
3.2.5 Program Diseminasi dan Implementasi IPTEK
P PENUTUAN LAMPIR
33 34
Renstra 2010-2014 3 UPT BPPTK-LIPI
1.1 Perkembangan Organisasi U n i t P e l a k s a n a Te k n i s B a l a i Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan IndonesiaYogyakarta, disingkat UPT BPPTK LIPI Yogyakarta, dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia nomor 1022/M/2002, tanggal 12 Juni 2002, tentang O rga n i s a s i d a n Tata Ke r j a U n i t B a l a i Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia (BPPTK). UPT BPPTK LIPI di Yogyakarta merupakan satuan kerja yang dibentuk dengan peleburan ex UPT Bahan Baku dan Olahan Kimia (BBOK) LIPI yang berada di 3 (tiga) lokasi: Lampung, Bandung dan Yogyakarta. Bagian dari UPT BBOK LIPI yang berkedudukan di Lampung merupakan satuan kerja terbesar di antara ketiga satuan kerja di atas. Kegiatan utama dari satuan tersebut adalah pertanian. Kegiatan utama satuan kerja yang berada di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, diarahkan pada pengembangan teknologi pengolahan pangan. Sub-satuan kerja yang berada di Bandung merupakan pusat kegiatan a d m in ist ra s i d a n b eb era p a p erco b a a n laboratorium. Pembentukan UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia pada dasarnya merupakan peleburan ketiga sub-satuan kerja dari 3 lokasi dengan penekanan kegiatan yang berbeda dapat menimbulkan dampak. Dampak tersebut perlu segera diantisipasi agar satuan kerja yang baru dapat menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya secara optimal. Tugas pokok UPT
BPPTK mengacu pada LIPI yang memiliki tiga tanggung jawab, yaitu: 1.kepada dunia ilmu pengetahuan 2.kepada masyarakat 3.kepada pemegang kepentingan (stakeholders) Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi faktor penting dengan penekanan pada pengembangan riset terapan untuk kepentingan masyarakat luas demi meningkatkan kemampuan berkompetisi di era globalisasi dan pasar bebas. Pemantapan organisasi UPT BPPTK LIPI untuk mengemban tanggung jawab tersebut adalah sangat penting dilakukan oleh karena itu disadari perlu adanya sinergisme antar program, antarproyek dan antar kegiatan. Namun demikian program/kegiatan tersebut harus mempunyai fokus yang jelas dan tegas. UPT BPPTK sebagai salah satu unit eselon III di dalam organisasi LIPI menyusun Rencana Implementatif yang memuat visi, misi, sasaran, strategi, kebijakan dan arahan program selama 5 tahun ke depan, yaitu tahun 2010 2014 untuk mengikuti, merespon dan mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang muncul baik di dalam maupun di luar negeri yang memerlukan pendekatan holistik dan berjangkapanjang. Lokasi UPT BPPTK LIPI Yogyakarta ada dua yaitu Desa Gading, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul yang berjarak sekitar 31,5 km dari Yogyakarta dan Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.
Renstra 2010-2014 4 UPT BPPTK-LIPI
1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia nomor 1022/M/2002, tanggal 12 Juni 2002, tentang O rga n i s a s i d a n Tata Ke r j a U n i t B a l a i Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia (UPT BPPTK). Tugas Pokok UPT BPPTK adalah melaksanakan pengembangan, pemanfaatan dan penerapan hasil penelitian di bidang proses dan teknologi kimia, pangan dan pakan, farmasi dan teknologi lingkungan. Sedangkan fungsi yang diselenggarakan oleh UPT BBPTK LIPI adalah :
Kegiatan-kegiatan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi di samping ditekankan pada pengembangan, pemanfaatan dan penerapan hasil penelitian di bidang proses dan teknologi kimia, pangan, pakan, farmasi dan teknologi lingkungan. Fungsi yang diselenggarakan pada dasarnya mencakup pengembangan, pengelolaan dan penerapan hasil penelitian dalam bidang proses dan teknologi kimia untuk kepentingan masyarakat luas.
(1).Mempersiapkan rencana, memantau, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang proses dan teknologi kimia; (2).Melakukan kerjasama dengan lembaga penelitian lain, baik di lingkungan LIPI maupun di luar LIPI dalam rangka mengembangkan proses dan teknologi secara kimia yang di perlukan oleh masyarakat. (3).Melakukan uji teknoekonomi dari skala penelitian ke dalam skala pilot plan semua hasil proses dan teknologi kimia. (4).Melakukan pengembangan hasil proses dan teknologi kimia dan mem produksinya untuk kepentingan masyarakat luas; (5).Melakukan pemanfaatan hasil penelitian di bidang proses dan teknologi kimia yang diperlukan oleh masyarakat dan telah dibuktikan melalui uji coba pemasyarakatannya baik kualitas maupun kuantitasnya; (6).Melakukan pemasyarakatan semua hasil-hasil penelitian bidang kimia. (7).Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Renstra 2010-2014 5 UPT BPPTK-LIPI
2.1. Visi VISI LIPI adalah Menjadi lembaga ilmu pengetahuan nasional berkelas dunia yang dapat mendorong terwujutnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integratif dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis Mengacu visi LIPI di atas, maka ditetapkan arah dan tujuan UPT BPPTK LIPI yaitu menjadi satuan kerja yang unggul, profesional dan humanis dalam pengembangan dan implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di bidang proses dan teknologi kimia, pangan dan pakan, farmasi dan teknologi lingkungan
2.2 Misi Misi LIPI adalah 1.Menciptakan great science dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional 2.Mendorong (meningkatkan) pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance yang dapat memantapkan NKRI 3.Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prisip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan 4.Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional 5.Memperkuat infrasruktur kelembagaan (Penguatan manajemen dan sistem) Sesuai dengan misi LIPI maka UPT BPPTK LIPI Yogyakarta mempunyai kegiatan utama yaitu
mengimplementasikan hasil-hasil penelitian untuk kesejahteraan masyarakat luas. Untuk mengoperasionalkan rencana ini, UPT BPPTK LIPI Yogyakarta melaksanakan kegiatan sebagai berikut : 1.Menumbuhkembangkan budaya iptek serta meningkatkan kemampuan berbasis kompetensi di lingkungan UPT BPPTK LIPI Yogyakarta. Turut berpartisipasi aktif dalam usaha menciptakan masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society). 2.Melaksanakan pengembangan iptek dan implementasi hasil-hasil penelitian bidang proses Pangan, Pakan, Teknologi Kimia dan Lingkungan dengan penekanan pada usaha peningkatan nilai tambah bahan dan produk lokal, melaksanakan layanan jasa iptek untuk menjawab permintaan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. 3.Menjalin kerjasama dengan para stake holders untuk pengembangan produk-produk unggul dengan daya komparatif dan kompetitif dari bahan lokal. 4 . M e n g i m p l e m e nta s i ka n i p te k m e l a l u i mekanisme inkubasi Usaha skala Kecil dan Menengah (UKM). 5.Melaksanakan usaha penguatan institusi melalui pengembangan sumber daya yang terencana dengan memperhatikan perkembangan paradigma, kondisi serta daya dukung lingkungan.
Renstra 2010-2014 6 UPT BPPTK-LIPI
Untuk melaksanakan Tugas dan Fungsi diatas ditekankan pada pengembangan, pemanfaatan dan penerapan hasil penelitian di bidang proses dan teknologi kimia, pangan, pakan, farmasi dan teknologi lingkungan. Fungsi yang diselenggarakan pada dasarnya mencakup pengembangan, pengelolaan dan penerapan hasil penelitian dalam bidang proses dan teknologi kimia untuk kepentingan masyarakat luas.
2.3. Tujuan dan Sasaran Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi maka bidang kegiatan yang di tekuni meliputi pengembangan, pemanfaatan dan penerapan hasil penelitian di bidang proses dan teknologi kimia, pangan dan pakan, farmasi dan teknologi lingkungan. Penelitian-penelitian dalam bidangbidang tersebut telah lama dilaksanakan kecuali bidang farmasi dan teknologi lingkungan sehingga akumulasi hasil-hasil yang diperoleh dipandang telah mencukupi untuk digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan usaha implementasinya. Dengan adanya Universitas Gadjah Mada dan beberapa perguruan tinggi swasta yang memiliki jurusan teknologi kimia, pangan, pakan dan farmasi di wilayah tersebut memudahkan untuk mendapatkan informasi ilmiah melalui publikasi-publikasi baik nasional maupun internasional. Ketahanan pangan, pengembangan bahan baku obat dan pengembangan sumber energi alternatif merupakan isu yang
mengemuka pada akhir-akhir ini. Salah satu masalah yang terkait dengan ketahanan pangan nasional adalah kurang termanfaatkannya kekayaan keanekaragaman hayati bahan pangan I n d o n e s i a . J i ka h a l i n i d a p at d i ata s i , ketergantungan Indonesia terhadap import bahah pangan, terutama beras, dapat ditekan dan masalah kurang gizi pada anak-anak akan terselesaikan. Keadaan rawan gizi pada masyarakat juga diakibatkan oleh kurangnya konsumsi protein hewani. Berkaitan dengan hal ini, UPT BPPTK LIPI mengembangkan usaha untuk meningkatkan kertersediaan dan mutu pakan ternak. Peningkatan ini diharapkan dapat meningkatkan populasi ternak di Indonesia sehingga konsumsi protein hewani akan meningkat. Banyak jenis flora dan fauna di Indonesia yang potensial untuk digunakan sebagai bahan biofarmaka. Secara tradisional, pemanfaatan bahan biofarmaka telah dimulai dalam bentuk jamu. Untuk mengantisipasi ketergantungan obat kimia, pengembangan teknologi proses dan produk biofarmaka hasil olahan bahan asli Indonesia perlu dikembangkan lebih lanjut. Diharapkan pada gilirannya usaha-usaha produksi biofarmaka asli Indonesia perlu adanya status pengakuan yang lebih baik daripada yang telah diberikan pada jamu yang saat ini berkembang.
Renstra 2010-2014 7 UPT BPPTK-LIPI
Salah satu upaya diversifikasi energi adalah melalui inovasi dalam mengembangkan penggunaan energi alternatif. Penggunaan energi dari senyawa-senyawa organik dan terbarukan atau yang lebih dikenal dengan bioenergi atau biofuel sangat disarankan untuk ditingkatkan karena selain memiliki fungsi sebagai penghasil energi juga memiliki efek yang lebih ramah lingkungan. Selain itu bahan bakar berbasis bioenergi umumnya minim kandungan sulfur atau berbagai macam logam berat yang lazim digunakan sebagai aditif pada bahan bakar berbasis fosil. Diantara berbagai macam bioenergi yang memiliki peluang untuk mendukung kebutuhan konsumsi energi dalam jumlah besar adalah bioetanol, biodiesel dan biogas. Uraian di atas menunjukkan bahwa tugas pokok dan fungsi UPT BPPTK LIPI Yogyakarta mempunyai peranan yang strategis dan berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya.
Renstra 2010-2014 8 UPT BPPTK-LIPI
3.1 Strategi dan kebijakan Tujuan utama yang diinginkan adalah terkembangnya kompetensi institusi sebagai pelaksana pengembangan iptek dan implementasi hasil-hasil penelitian dalam bidang proses dan teknologi kimia, pangan dan pakan, farmasi dan teknologi lingkungan secara berkelanjutan. Kompetensi yang dimaksud adalah kompetensi kolektif yang terbangun dari kompetensi-kompetensi individu peneliti sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing yang ditekuni. Untuk kepentingan pengembangan kompetensi ini, program-program kerja disusun berdasarkan kelompok-kelompok bidang keilmuan atau keahlian dengan tujuan-tujuan kegiatan yang fokus serta mengedepankan perkembangan kebutuhan masyarakat pengguna iptek dan isu-isu penting yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi UPT. BPPTK LIPI Yogyakarta. Dalam memperkuat kompetensi institusi, penekanan kegiatan implementasi hasil-hasil penelitian dari masisng-amsing kelompok program diharapkan berdampak Besar (Impacts) dan mendorong usaha pengembangan kerjasama yang sinergis dengan para stakeholder (baik masyarakat atau pemerintah). Sedangkan untuk pengembangan kompetensi individu peneliti diharapkan dapat dibangun melalui pengembangan kesadaran peneliti tentang pentingnya pembentukan visi pribadi yang kuat. Hal ini akan menjadikan pengaruh yang Significan secara internal UPT B P P T K - L I P I d i m a n a d i h a ra p ka n m a k i n
meningkatnya keprofesionalan para peneliti yang ditandai dengan banyaknya publikasi ilmiah, model penelitian, contoh produk dan HKI yang dihasilkan. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan secara fokus dan konsisten sehingga digunakan untuk menerapkannya dalam lingkungan dan paradigma yang berlaku. Keberhasilan semua kegiatan tersebut diharapkan berpengaruh secara akumulasi terlihat nyata dan dapat diapresiasikan ke dalam LIPI sendiri maupun ke masyarakat, dunia usaha, lembaga pemerintah lainnya. Strategi-strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut adalah: 1.Mengembangkan lingkungan kerja yang kondusif bagi pengembangan profesionalisme dalam bidang pengembangan dan implementasi iptek. 2.Melengkapi sarana dan prasarana khususnya peralatan laboratorium dan peralatan proses yang mendukung kegiatan implementasi IPTEK aplikatif. 3.Mengutamakan pengembangan kompetensi pada implementasi hasil penelitian bidangbidang proses dan teknologi kimia, pangan dan pakan, farmasi dan teknologi lingkungan secara berkelanjutan.
Renstra 2010-2014 9 UPT BPPTK-LIPI
4.Menyusun perencanaan kegiatan secara terintegrasi yang difokuskan pada bidang- bidang proses dan teknologi kimia, pangan dan pakan, farmasi dan teknologi lingkungan dengan memperhatikan skala prioritas. 5.Menyuburkan kemitraan yang sinergis dengan para stake holders dalam melaksanakan usaha menciptakan kehidupan masyarakat berbasis IPTEK. 6.Melakukan sosialisasi hasil perkembangan dan implementasi IPTEK kepada masyarakat untuk memenuhi peran institusi sebagai mediator teknologi termasuk penanggulangan bencana.
Renstra 2010-2014 10 UPT BPPTK-LIPI
TEKNOLOGI KIMIA dan LINGKUNGAN
Renstra 2010-2014 11 UPT BPPTK-LIPI
3.2 Program Kegiatan 3.2.1 Program Teknologi Kimia dan Lingkungan Indonesia yang dianugerahi kekayaan keanekaragaman hayati memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman dan 940 spesies di antaranya diketahui berkhasiat sebagai obat. Keanekaragaman hayati Indonesia diperkirakan kedua terbesar di dunia setelah Brazil. Dari 250.000 spesies tumbuhan tingkat tinggi yang terdapat di dunia, 30.000 spesies diantaranya terdapat di Indonesia. Banyak tumbuhan tropika ini telah dimanfaatkan antara lain sebagai biofarmaka. Maka penelitian yang sistematik perlu terus dilakukan untuk mengungkap secara optimal manfaat bahan alam di negara kita. Mengingat manfaat keanekaragaman hayati tersebut sangat beragam bagi manusia seperti sebagai biofuel, biofarmaka, biopestisida dan biofertilizer. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan bahan-bahan dari alam dalam meningkatkan kesehatan yang optimal dan mengatasi berbagai penyakit secara alami, maka senyawa kimia yang jumlahnya sangat melimpah perlu terus diteliti dan digunakan bagi kepentingan rakyat Indonesia. Dengan beragamnya kekayaan alam yang dimiliki Indonesia itu, maka memungkinkan ditemukannya atau diisolasi senyawa kimia baru. Berdasarkan hal itu, sebagai negara yang termasuk negara mega biodiversity maka riset di bidang ini, menjadi salah satu ujung tombak riset di Indonesia. Beberapa permasalahan global seperti krisis energi, pemanasan global dan krisis pangan, mendorong perkembangan IPTEK yang diaplikasikan untuk mengatasinya. Oleh karena
itu, teknologi yang akan dikembangkan dalam Program Teknologi Kimia dan Lingkungan diarahkan untuk menghadapi permasalahan tersebut dengan mengambil tema “Back to Bioproduct through Green Chemistry”. Program Teknologi Kimia dan Lingkungan dilakukan untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi berbagai bioproduk dan memperhatikan usaha-usaha dengan meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Salah satu strategi yang tepat untuk perlindungan lingkungan dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam adalah dengan menerapkan kebijakan produksi bersih untuk mengolah limbah atau memanfaatkannya agar memiliki nilai tambah bagi kehidupan. Program teknologi kimia dan lingkungan mencakup beberapa kegiatan di antaranya adalah pengembangan energi alternatif ramah lingkungan berbasis biomassa serta pengembangan berbagai sumber energi baru dan terbarukan yang lain. Kegiatan ini merupakan salah satu program prioritas nasional (PN) dan program unggulan di Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI yang bersinergi dengan satu kegiatan di Pusat Penelitan Kimia LIPI. Pengembangan berbasis biomassa dalam hal ini bahan pertanian diarahkan untuk biodegradable films sebagai bahan pengemas. Teknologi lingkungan akan memperhatikan aspek-aspek pengembangan sustainable development dalam mengatasi berbagai masalah lingkungan khususnya pada penanggulangan limbah industri dan pelestarian lingkungan hidup.
Renstra 2010-2014 12 UPT BPPTK-LIPI
Program teknologi kimia dan lingkungan lainnya dirancang untuk membentuk keunggulan melalui pemanfaatan bahan baku lokal dan memanfaatkan senyawa aktif untuk membentuk keunggulan pada produk baru. Produk-produk yang akan dikembangkan terutama yang berbahan baku empon-empon, mengkudu, daun sirih, bunga cranberry, pengembangan minyak atsiri dan bahan alam potensial lain. Produkproduk tersebut diolah secara kimia untuk m e m a nfa at ka n s e nyawa b i o a kt i f ya n g terkandung di dalamnya. Produk yang mengandung senyawa bioaktif tersebut, sangat bermanfaat bagi industri-industri obat, pangan dan kosmetika. Senyawa bioaktif tersebut telah diketahui mempunyai efek antibacterial, antiviral, antifungal, antioxidant, anticancer dan mempunyai kemampuan aksi-farmakologi yang lain.
B. Sasaran Sasaran-sasaran kegiatan tahun 2010-2014 telah ditetapkan dan ditunjukkan pada Tabel 1.
TEKNOLOGI KIMIA& LINGKUNGAN
A. Tujuan 1.Meningkatkan kualitas dan efektivitas proses teknologi kimia untuk menaikkan nilai tambah bahan baku lokal. 2.Mengembangkan proses teknologi kimia dengan memperhatikan dampak lingkungan. 3.Mengoptimalkan bahan alam lokal yang berpotensi sebagai biofuel, biofertilizer, biopestisida dan biofarmaka yang memiliki nilai komersial dan bermanfaat untuk masyarakat.
Renstra 2010-2014 13 UPT BPPTK-LIPI
Tabel 1. Roadmap kegiatan program Teknologi Kimia dan Lingkungan TARGET TAHUN KEGIATAN
Pengembangan Produksi Bioetanol Berbahan Biomassa*)
Karakterisasi isolat jamur pelapuk putih pendegradasi lignin pada bagas yang berpotensi sebagai senyawa berbasis lignoselulosa
Pemanfaatan Limbah Proses Produksi Bioetanol Berbahan Baku Biomassa
2010
2011
2012
2013
2014
Terkuasainya sistem dan Optimasi metoda teknologi proses pembuatan bioetanol (Pre treatment Lignoselulosa)
Terkuasainya sistem dan Optimasi metoda teknologi proses pembuatan bioetanol (Sakarifikasi dan Fermentasi)
Terkuasainya metoda pemurnian crude bioetanol mencapai kadar 95 % - 99%
Optimasi metoda pemurnian crude bioetanol men capai kadar 95 % - 99%
Diperoleh sistem pemurnian bioetanol
PJTU : Kimia/ Pertanian Peneliti : 4 orang Teknisi : 3 orang Anggaran : 124.139.000 Sumber : Tematik Alat : Fermentor, Output : bioetanol dari lignoselulosa, 1 (satu) Karya tulis ilmiah
SDM : Teknik Kimia /Kimia/Mikro biologi Sumber : Tematik /Dikti Alat : Fermentor, Destilator Output : bioetanol kemurnian + 6 %, 1 (satu) Karya tulis ilmiah
SDM : Teknik Kimia / Kimia Sumber : Tematik /Kompetitif/ Dikti /Insentif Alat : Destilator Output : metode pe murnian bioetanol, 1 (satu) Karya tulis ilmiah
SDM : Teknik Kimia / Kimia Sumber : Tematik Alat : Distilasi, Menara Adsorber, Tangki Produk Output : bioetanol grade bahan bakar, 1 (satu) Karya tulis ilmiah
Mempelajari delignifikasi bagas menggunakan delapan jenis jamur pelapuk putih
Diperoleh data kandungan enzim ekstraseluler jamur pelapuk putih terpilih, dan contoh produk starter jamur untuk delignifikasi bagas**
Aplikasi inokilum pada pembuatan bioetanol berbasis bagas***
SDM : Pertanian, Teknik Kimia, Kimia, Sumber : Insentif Alat : laminar flow, autoclave, digester untuk delignifikasi, vakum evaporator, alat gelas Output : Jurnal regular nasional terakreditasi ( 1 buah)
SDM : Pertanian, Teknik Kimia, Kimia, Sumber : Insentif Alat : laminar flow, autoclave, digester untuk delignifikasi, vakum evaporator, alat gelas Output : Jurnal regular nasional terakreditasi (1 buah)
SDM : Teknik Mesin / Teknik Kimia Sumber : Tematik Alat : Mesin Bakar, Motor Output : dokumen ujicoba, 1 (satu) Karya tulis ilmiah
Karakterisasi limbah produksi bioetanol dari bahan baku lignoselulosa***
Pengembangan sistem terpadu pemanfaatan limbah produksi bioetanol dari bahan baku lignoselulosa ***
SDM : Teknik Lingkungan, Kimia Sumber : Insentif/ Kompetitif Alat : HPLC, Spektrofotometer Output : Jurnal regular nasional terakreditasi (1 buah)
SDM : Pertanian, Teknik Lingkungan, Kimia Sumber : Insentif/ Kompetitif Alat : Area Pertanian, Peternakan, Alat Produksi Output : Jurnal regular nasional terakreditasi (1 buah)
Renstra 2010-2014 14 UPT BPPTK-LIPI
KEGIATAN
Pengembangan Teknik Penyimpanan biogas terpadu untuk meningkatkan produktifitas di UKM-Tahu
TARGET TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
Terkuasainya sistem dan optimasi metode teknologi pe nyimpanan biogas ter padu untuk meningkatkan produktifitas di UKM Tahu PJTU : Tek. Kimia Peneliti : 3 orang Teknisi : 3 orang Anggaran : 150.000.000 Sumber : Dikti Alat : Biogas reaktor (fixed dome) Output :gas metana (BBG) , 1 (satu) karya tulis ilmiah Mengembangkan teknologi pembuatan film dari bahan dasar pati
Pemanfaatan Pati sebagai Bahan Dasar Alternatif Pembuatan Cangkang Kapsul (Hard Capsule)
PJTU : Biopolimer Peneliti : 3 orang Teknisi : 3 orang Anggaran : 100.000.000 Sumber : Tematik Alat : Pencetak kapsul Output :1 (satu) dokumen paket teknologi film, 1 (satu) Karya Tulis Ilmiah Menumbuhkembang kan kemandirian UMKM berbasis rumput laut di Kabupaten Gunungkidul melalui perbaikan proses produksi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk berbasis rumput laut
Pengembangan Usaha Produksi Olahan Rumput Laut di Kabupaten Gunungkidul- PJTU: Biopolimer Peneliti: 1 orang Yogyakarta
Teknisi : 1 orang Anggaran: 100.000.000 Sumber : IPTEKDA Alat : Pengering dan Packaging Output : Produk Olahan Rumput Laut
*) Terkait program unggulan di Kedeputian Bidang IPT **) Dilaksanakan jika pengajuan dana penelitian terpenuhi ***) Dilaksanakan dalam sinergi kegiatan dengan Pusat Penelitian
Renstra 2010-2014 15 UPT BPPTK-LIPI
PANGAN
Renstra 2010-2014 16 UPT BPPTK-LIPI
3.2.2 Program Pangan Pembangunan ketahanan pangan di Indonesia telah ditegaskan dalam Undangundang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan yang dirumuskan sebagai usaha untuk mewujudkan ketersediaan pangan bagi seluruh rumah tangga dalam jumlah yang cukup, mutu dan gizi yang layak, aman dikonsumsi, merata serta terjangkau oleh setiap individu. Sampai saat ini masih banyak rumah tangga yang belum mampu mewujudkan ketersedian pangan yang cukup terutama dalam h a l m u t u / t i n g ka t g i z i . D a l a m h a l i n i keanekaragaman pangan menjadi salah satu pilar dalam ketahanan pangan. Keanekaragaman sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan konsumsi masyarakat menuju pangan yang beragam dan bergizi seimbang. Berbagai sumber pangan lokal p a d a b e b e ra p a w i l a y a h m a s i h d a p a t dikembangkan untuk memenuhi keanekaragaman konsumsi pangan masyarakat pada wilayah yang bersangkutan. Konsumsi pangan yang beranekaragam diharapkan dapat memenuhi kecukupan gizi seseorang baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Namun sekarang ini telah terjadi perubahan dalam pola konsumsi sebagai bagian d a r i p e r u b a h a n gaya h i d u p . Te rd a p at kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan siap saji dengan kalori tinggi, rendah kandungan seratnya. Adanya ketidakseimbangan dalam pola konsumsi ini telah mendorong timbulnya
berbagai masalah kesehatan. Diet tinggi lemak dan tinggi kalori berkaitan erat dengan peningkatan prevalensi obesitas yang sering menjadi pemicu timbulnya berbagai penyakit degeneratif di antaranya hiperkolesterol dan diabetes mellitus. Kekurangan sumber nutrisi tertentu seperti asam folat dapat juga mengakibatkan cacat bawaan pada bayi dan berbagai penyakit lainnya, selain itu kekurangan zat besi dapat menimbulkan anemia yang mengganggu produktivitas. Menyikapi hal tersebut, menjadi sangat perlu dilakukan penelitian mengenai makanan sehat untuk mencegah terjadinya penyakit degeneratif tersebut. Dalam hal ini, penelitian pembuatan makanan sehat dilakukan dengan menggunakan bahan pangan lokal. Ketersediaan bahan pangan lokal cukup berkesinambungan sehingga dapat terjaga keberlanjutan produksi makanan sehat yang akan dilakukan. Produk-produk pangan yang dikembangkan ini berasal dari bahan pangan lokal hasil pertanian diantaranya yaitu umbi-umbian, pangan sumber protein nabati (kacang-kacangan) dan rumput laut. Umbi-umbian merupakan bahan pangan sumber karbohidrat. Makanan s e h at ya n g d i b u at d a r i u m b i - u m b i a n , mengandung serat, indeks glikemik yang rendah serta senyawa aktif yang dapat bermanfaat bagi para penderita diabetes mellitus.
Renstra 2010-2014 17 UPT BPPTK-LIPI
Kegiatan makanan fungsional untuk penderita diabetes melitus merupakan kegiatan unggulan program pangan yang bersinergi dengan salah satu kegiatan di Pusat Penelitian Kimia LIPI. Bahan pangan lainnya yang dikembangkan yaitu kacang-kacangan sebagai sumber protein. Bahan pangan sumber protein dipilih mengingat fungsi protein yang sangat penting bagi tubuh. Dalam pembuatan makanan sehat dari sumber protein nabati ini akan dilakukan optimasi proses, termasuk proses fermentasi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai cerna protein dalam tubuh. Dengan demikian diperoleh makanan sehat dengan tingkat kecernaan protein yang tinggi dalam tubuh sehingga dapat memperlancar metabolisme. Untuk meningkatkan nilai gizi bahan pangan perlu diperkaya misalnya dengan zat besi dan folat. Selain itu, posisi geografis Indonesia yang merupakan pertemuan berbagai patahan bumi dan jalur gunung berapi di dunia, mengakibatkan frekuensi bencana alam berupa gempa bumi, gelombang tsunami dan letusan gunung berapi di Indonesia cukup tinggi. Kondisi tersebut menuntut sebuah budaya “sadar bencana” yang h a r u s d i ke m b a n g ka n / d i p e r ke n a l ka n d i masyarakat. UPT BPPTK LIPI sebagai salah satu institusi IPTEK, memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan teknologi yang menunjang upaya “sadar bencana” tersebut dalam bentuk makanan yang disiapkan untuk kondisi bencana.
A. Tujuan Tujuan Program Pangan sampai dengan tahun 2014 yaitu: 1.Pengembangan makanan fungsional dengan memanfaatkan bahan pangan lokal berbasis umbi-umbian dan kacang-kacangan. 2.Pengembangan makanan “siaga bencana”
B. Sasaran Pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan dengan indikator-indikator sasaran tahunan yang secara ringkas ditunjukkan pada Tabel 2.
PANGAN
Renstra 2010-2014 18 UPT BPPTK-LIPI
Tabel 2. Roadmap kegiatan Program Pangan
KEGIATAN
Pengembangan makanan fungsional berbasis umbiumbian
Pengembangan makanan fungsional berbasis bahan pangan lokal sorgum
TARGET TAHUN
2012
2013
2014
Uji efektifitas biskuit fortifikasi Fe pada remaja putri (lanjutan 2009)
2010
Pengembangan produk makanan fungsional me ngandung anti oksidan untuk diabetes
2011
Pengujian produk makanan fungsional mengandung anti oksidan untuk diabetes secara in vivo**)
Pengujian produk makanan fungsional me ngandung anti oksidan untuk diabetes secara klinis**)
Uji pasar dan sosialisasi produk makanan fungsional me ngandung anti oksidan untuk diabetes**)
PJTU : Bioteknologi Peneliti : Gizi, kimia pangan, teknologi proses, farmasi Teknisi : 3 orang Anggaran : 210.000.000 Sumber : Dikti Alat : cooking line Output : biskuit fortifikasi Fe
PJTU : Bioteknologi Peneliti : Gizi, kimia pangan, teknologi proses, farmasi Teknisi : 2 orang Sumber : Kompetitif /dikti Alat : ekstraktor Output : produk makanan, 1 jurnal
PJTU : Bioteknologi Peneliti : Gizi, kimia pangan, teknologi proses, farmasi Teknisi : 2 orang Sumber : Kompetitif /dikti Alat : isolator equipment Output : produk makanan, 1 jurnal
PJTU : Bioteknologi Peneliti : Gizi, kimia pangan, teknologi proses, farmasi, sosial ekonomi Teknisi : 2 orang Sumber : Kompetitif/dikti Alat : cooking line Output : produk makanan, 1 jurnal
PJTU : Bioteknologi Peneliti : Gizi, kimia pangan, teknologi proses, farmasi Teknisi : 2 orang Sumber : Kompetitif/dikti Alat : Output : produk makanan, 1 jurnal, 1 draft paten
Identifikasi dan karakterisasi bahan baku lokal berbasis umbi-umbian untuk pembuatan makanan fungsional bagi penderita DM
Pengembangan dan pengujian secara in vivo produk makan an fungsional berbasis umbiumbian bagi penderita DM
Pengujian produk makanan fungsional untuk diabetes secara klinis
Pemanfaatan zat aktif antidiabetis dalam pembuatan produk makanan fungsional berbasis umbi-umbian bagi penderita DM ***
Pengujian produk makanan fungsional berbasis umbiumbian bagi penderita DM yang mengandung zat aktif anti diabetis secara invivo***
PJTU : Tek. Pangan Peneliti : Teknologi pangan, Teknologi proses, sosial ekonomi, kimia pangan Teknisi : 3 orang Anggaran : 99.310.000 Sumber : Tematik Alat : Pengering, penepung dan penyaring Output : tepung umbi
PJTU : Teknologi Pangan Peneliti : Gizi, kimia pangan, teknologi proses Teknisi : 3 orang Sumber : Tematik Alat : cooking line Output : produk makanan bagi penderita DM, 1 jurnal
PJTU : Teknologi Pangan Peneliti : Gizi, kimia pangan, teknologi proses Teknisi : 3 orang Sumber : Tematik Alat : cooking line, Output : produk makanan bagi penderita DM, 1 jurnal, draft paten
Identifikasi dan karakterisasi potensi sorgum sebagai makanan fungsional
PJTU : Tek. Pangan Peneliti : Teknologi pangan, Teknologi proses, sosial ekonomi, kimia pangan Teknisi : 3 orang Anggaran : 148.967.000 Sumber : Tematik Alat : Pengering, penepung dan penyaring Output : tepung sorgum
Renstra 2010-2014 19 UPT BPPTK-LIPI
KEGIATAN
Pengembangan makanan fungsional berbasis bahan pangan lokal kacangkacangan
TARGET TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
Pengembangan produk makanan kaya folat
Optimasi proses pembuatan produk dan inisiasi pengujian in vivo makanan kaya folat
Pengujian lanjut an in vivo produk makanan kaya folat
Produksi makanan kaya folat serta Uji pasar dan sosialisasi produk makanan kaya folat
PJTU : Teknologi Pangan Peneliti : Teknologi Proses, Kimia pangan Teknisi : 3 orang Sumber : Tematik /Dikti/insentif/ kompetitif Alat : Pengering, penepung dan penyaring Output : tepung kacang-kacangan
PJTU : Teknologi Pangan Peneliti : Teknologi Proses, Kimia pangan Teknisi : 3 orang Sumber : Tematik/ Dikti/insentif/ kompetitif Alat : cooking line Output : produk makanan, 1 jurnal,
PJTU : Teknologi Pangan Peneliti : Teknologi Proses, Kimia pangan, sosial ekonomi Teknisi : 3 orang Sumber : Tematik/ Dikti/insentif/ kompetitif Alat : cooking line Output : produk makanan, 1 jurnal
PJTU : Teknologi Pangan Peneliti : Teknologi Proses, Kimia pangan, sosial ekonomi Teknisi : 3 orang Sumber : Tematik/ Dikti/insentif/ kompetitif Alat : cooking line Output : produk makanan, 1 jurnal
Usaha Peningkatan Kapasitas Produksi Gudeg dalam kemasan kaleng Pop –Up
Pengembangan produk dan pengemasan makanan untuk siaga bencana**)
Optimasi proses dan pengemasan makanan untuk siaga bencana**)
PJTU : Teknologi Pangan Peneliti : Teknologi Proses, Mikrobiologi, Kimia Pangan, sosial ekonomi Teknisi : 3 orang Sumber : Iptekda Alat : canning line, packing line, process line Output : contoh produk, 1 jurnal
PJTU : Teknologi Pangan Peneliti : Teknologi Proses, Mikrobiologi, Kimia Pangan, sosial ekonomi Teknisi : 3 orang Sumber : Kompetitif/ Insentif Ristek Alat : canning line, packing line, process line Output : produk makanan, 1 jurnal, draft paten
Litbang makanan sehat siaga bencana dalam kemasan kaleng memanfaatkan bahan baku lokal
PJTU : Teknologi Pangan Peneliti : Teknologi Proses, Mikrobiologi, Kimia Pangan Teknisi : 3 orang Sumber : Kompetitif/ Insentif Ristek Alat : Output : data base, contoh produk
*) Terkait program unggulan di Kedeputian Bidang IPT **) Dilaksanakan jika pengajuan dana penelitian terpenuhi ***) Dilaksanakan dalam sinergi kegiatan dengan Pusat Penelitian
Renstra 2010-2014 20 UPT BPPTK-LIPI
PAKAN dan NUTRISI TERNAK
Renstra 2010-2014 21 UPT BPPTK-LIPI
3.2.3 Program Pakan dan Nutrisi Ternak Kebutuhan produk hasil ternak erat kaitannya dengan tuntutan adanya kualitas produk hasil ternak yang aman dan sehat bagi konsumen. Tingginya kadar kolesterol dan beberapa asam lemak jenuh dapat menjadi ancaman bagi kesehatan manusia sehingga perlu upaya untuk meningkatkan kualitas hasil ternak dengan pendekatan nutrisi (nutritional approach). Untuk menunjang capaian produk pangan asal ternak yang sehat dan aman, perlu perhatian terhadap kuantitas dan kualitas bahan dan produk pakan. Ketersediaan pakan baik secara kuantitas dan kualitas merupakan faktor utama penentu keberhasilan usaha peternakan unggas maupun ruminansia. Kendala utama dalam penyediaan pakan ternak adalah sulitnya bahan baku pakan, kadar zat makanan (nutrient) yang terkandung dalam bahan baku pakan rendah kualitasnya sehingga belum memenuhi kebutuhan nutrisi ternak. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi keterbatasan rendahnya kualitas bahan pakan adalah dengan pengembangan teknologi pengolahan pakan, peningkatan asupan nutrient melalui pemberian suplemen pakan (feed supplement) dan peningkatan utilitas pakan dengan pemberian aditif pakan (feed additive). Pemberian suplemen dan aditif pakan ditujukan tidak hanya untuk mengejar aspek produktivitas ternak, namun sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan keamanan produk ternak terhadap konsumen. Ta n t a n g a n t e r b e s a r d a l a m pengembangan teknologi pengolahan pakan
adalah mencakup tiga aspek yaitu peningkatan kualitas pakan, daya simpan dan nilai ekonomisnya. Mengingat sebagian besar bahan baku pakan khususnya pakan ternak ruminansia bersumber dari limbah tanaman pangan dan agroindustri, teknologi yang akan dikembangkan harus mampu mengatasi keterbatasan bahan pakan, seperti kadar serat tinggi, rendahnya protein kasar dan keberadaan senyawa toksik (racun) pada beberapa hijauan. Pengembangan teknologi bahan pakan berserat tinggi ini dilakukan dengan dua pendekatan yakni pengolahan secara mekanik dan pengolahan dengan fermentasi baik an aerob maupun semi aerob untuk mendukung kemudahan aplikasi teknologi di tingkat peternakan rakyat dan industri. Pendekatan suplementasi pakan juga ditujukan untuk mengatasi kekurangan beberapa unsur zat makanan makro maupun mikro sehingga dicapai suatu keseimbangan (balanced nutrient), sedangkan pemberian aditif pakan berperan dalam aktivasi dan optimasi proses absorpsi zat makanan dalam sistem pencernaan ternak. Melalui pendekatan pengolahan pakan, pemberian suplemen dan aditif tersebut diharapkan optimasi produktivitas ternak dapat meningkatkan efesiensi sekaligus kualitas produk ternak.
Renstra 2010-2014 22 UPT BPPTK-LIPI
Kegiatan penelitian bidang pakan dan nutrisi ternak dikategorikan dalam 2 kegiatan penelitian yaitu pengembangan bioaditive untuk meningkatkan pertumbuhan (growth promotor) dan mendukung sistem kekebalan (immunostimulator) dan modifikasi pakan (modified feed) untuk peningkatan nilai tambah produk ternak yang aman dan sehat. Pembuatan bioaditive dilakukan dengan memanfaatkan peranan bakteri asam laktat dengan kombinasi bahan organik yang mengandung bioaktif yang memiliki aktivitas antimikrobia dan menstimulasi sistem kekebalan tubuh ternak. Produk yang dihasilkan dari aplikasi produk bioaditive yang aman dan kaya akan nutrient esensial diharapkan akan memberikan kontribusi dalam penyediaan bahan pangan hewani sebegai sumber protein utama, aman dan menyehatkan. Integrasi peternakan dengan bidang pertanian lainnya juga diarahkan pada suatu sistem budidaya peternakan yang ramah lingkungan (zero waste system). Kegiatan ini mencakup pengelolaan limbah pertanian sebagai sumber energi alternatif dan biofertilizer yang nantinya diarahkan tidak hanya sekedar pupuk tunggal namun juga pupuk yang memiliki spesifikasi terhadap tanaman dan bahan penangkal hama dan penyakit tertentu. Fortifikasi pupuk dengan bahan-bahan alam akan diintegrasikan dengan kegiatan program penelitian bahan alam dalam program diseminasi dan implementasi IPTEK.
A. Tujuan Tujuan Program Pakan dan Nutrisi Ternak yang telah ditetapkan untuk dicapai pada akhir 2014 meliputi: 1.Pengembangan teknologi pengolahan dan pengawetan bahan pakan 2.Pengembangan bioaditive sebagai growth promoter dan Immunostimulator pada ternak
B. Sasaran Masing-masing tujuan diatas berusaha untuk dicapai melalui tahapan pencapaian sasaran per tahun seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.
PAKAN
Renstra 2010-2014 23 UPT BPPTK-LIPI
Tabel 3. Roadmap kegiatan Program Pakan dan Nutrisi Ternak
KEGIATAN
Peneltian sumber daya hayati yang berasal dari bakteri asam laktat dan bahan alam berpotensi untuk immunostimulator dan growth promotor pada ternak unggas.
TARGET TAHUN
2010
2011
2012
Ditemukannya minimal 1 Isolat yang teruji secara invitro memenuhi syarat sebagai probiotik
Ditemukannya hasil screening bahan alam sebagai penyusun bioaditif dan teruji secara in vitro dan in vivo
Ditemukannya formulasi bioaditif sebagai Immunomodulator
Sdm : Mikrobiologi, Nutrisi pakan ternak Anggaran : Rp. 100.000.000,Sumber : Tematik Peralatan : Spray dryer, Spektro, Inkubator, Freeze Dryer Output : Karya tulis : 2 (dua), contoh sediaan : 1 (satu)
Sdm : Nutrisi pakan Ternak Anggaran : Rp. 200.000.000,Sumber : Tematik Peralatan : Spray dryer, Spektro, Inkubator, Freeze Dryer Output : Karya tulis : 2 (dua), contoh sediaan : 1(satu)
Sdm : Nutrisi pakan ternak Anggaran : Rp. 226.000.000,Sumber : Tematik Peralatan : ternak dan kandang uji, SEM Output : Karya tulis : 2 (dua)
Diseminasi formula sumber daya hayati yang berasal bakteri asam laktat dan bahan alam berpotensi untuk immuno-stimulator dan growth promotor pada ternak unggas**
Penelitian sumber daya hayati yang berasal dari cacing tanah untuk immunomodulator dan growth promotor pada ternak unggas.
Dibuatnya tepung cacing tanah yang di buat menggunakan metode enkapsulasi **)
Dibuatnya tepung cacing tanah yang dibuat mengguna kan metode granulasi **)
Sdm : Nutrisi pakan ternak, Mikrobiologi Anggaran : Rp. 150.000.000,Sumber : DIKTI Peralatan : Spray dryer, Spektro, Inkubator, Freeze Dryer Output : Karya tulis : 2 (dua), contoh produk : 1 (satu), draft patent : 1(satu)
Sdm : Nutrisi pakan ternak, Mikrobiologi Anggaran : Rp.228.000.000,Sumber : DIKTI Peralatan : Spray dryer, Spektro, Inkubator, Freeze Dryer Output : Karya tulis : 2 (dua), contoh produk : 1 (satu), draft patent : 1(satu)
2013
2014
Diperolehnya produk mikro organisma dan substrat yang mengandung bioaktif, tepung cacing tergranulasi, skala laboratorium
Diperolehnya produk dengan skala produksi 100 pack/bulan yang telah terdaftar
Sdm : Nutrisi pakan ternak Anggaran : Rp. 200.000,000,Sumber : Tematik Peralatan : Spray dryer, Output : Karya tulis : 1 (dua), contoh produk : 1 (satu)
Sdm : Nutrisi pakan ternak Anggaran : Rp. 200.000.000,Sumber : Tematik Peralatan : Spray dryer, Output : (MOU 1 buah), Merk dagang = 1 buah
Renstra 2010-2014 24 UPT BPPTK-LIPI
KEGIATAN
Penelitian sumber daya hayati yang memiliki potensi sebagai methanogenesis depressor dan proteksi degradasi protein
Pemanfaatan Biomassa Mikroba dan Mineral Organik Sebagai Aditif Pakan untuk Meningkat kan Produktivitas dan Imunitas Ternak Ruminansia
TARGET TAHUN
2010
2011
Ditemukannya se jumlah bahan lokal yang berpotensi sebagai methanogenesis depresor, protecting protein.
Formulasi untuk mengoptimalisasi bahan sebagai methanogenesis depresror, proteksi protein
Sdm : Nutrisi pakan ternak Anggaran : Rp. 122.584.000,Sumber : Tematik Peralatan : Invitro Gas test, inkubator, ternak fistula, spektro. Output : Karya tulis : 2 bahan terkarakteristik : 2 (dua)
Sdm : Nutrisi pakan ternak Anggaran : Rp. 150.000.000, Sumber: tematik Peralatan : Invitro Gas test, inkubator, ternak fistula, spektro Output : Karya tulis : 2 (dua), bahan terkarakteristik : 2 (dua
2012
2013
Peningkatan Produktivitas dan Imunitas Ternak Ruminansia (Sapi Potong) dengan Pemberian Aditif Organik
Peningkatan Produktivitas dan Imunitas Ternak Ruminansia (Sapi Potong) dengan Pemberian Aditif Organik
Sdm : Nutrisi pakan ternak Anggaran : Rp. 173.750.000,Sumber : Tematik Peralatan : Invitro Gas test, inkubator, ternak fistula, spektro. Output : Karya tulis : 2, bahan terkarakteristik : 2 (dua)
Sdm : Nutrisi pakan ternak Anggaran : Rp. 226.250.000, Sumber: tematik Peralatan : Invitro Gas test, inkubator, ternak fistula, spektro Output : Karya tulis : 2 (dua), bahan terkarakteristik : 2 (dua)
Peningkatan Produktivitas dan Imunitas Sapi Perah dengan Pemberian Aditif Organik (In Vitro)** Sdm : Nutrisi pakan ternak Anggaran : Rp. 200.000.000,Sumber : IPKPP Peralatan : Invitro Gas test, inkubator, ternak fistula, spektro. Output : Karya tulis : 2, bahan ter karakteristik : 2 (dua)
Peningkatan Produktivitas dan Imunitas Sapi Perah dengan Pemberian Aditif Organik (In vivo)** Sdm : Nutrisi pakan ternak Anggaran : Rp. 250.000.000, Sumber: IPKPP Peralatan : Invitro Gas test, inkubator, ternak fistula, spektro Output : Karya tulis : 2 (dua), bahan terkarakteristik: 2 (dua)
2014
Renstra 2010-2014 25 UPT BPPTK-LIPI
KEGIATAN
Implementasi Kegiatan Pakan Ternak (Program IPTEKDA)
TARGET TAHUN
2010
2011
2012
Terbentuknya kerjasama usaha ternak di Kab. Bantul, Kab. Banyumas (Tahun I)**
Terbentuknya Terbentuknya kerjasama usaha kerjasama usaha ternak di Kab.Bantul, ternak di Kab. Kab. Banyumas Bantul, (Tahun III) (Tahun II)** Kab. Bandung (Tahun I)**
Sdm : Nutrisi pakan ternak Anggaran : Rp. 200.000.000,Sumber : Iptekda Peralatan : Kandang ternak Output : Dokumen kerjasama
Sdm : Nutrisi pakan ternak Anggaran : Rp. 200.000.000,Sumber : Iptekda Peralatan : Kandang ternak Output : Dokumen kerjasama
2013 Terbentuknya kerjasama usaha ternak di Kab. Bandung (Tahun II)**
2014 Terbentuknya kerjasama usaha ternak di Kab. Bandung (Tahun III)**
Sdm : Nutrisi pakan ternak Anggaran : Rp. 200.000.000,Sumber : Iptekda Peralatan : Kandang ternak Output : Dokumen kerjasama Pengembangan Usaha Pembimbitan dan Penggemukan Domba Garut dengan Suplementasi I mbuhan Pakan LemoFit di Pondok Pesantren Al Basyariyah Desa Arjasari
Penggemukan ternak sapi potong dengan sistem kereman di wilayah kecamatan sokaraja purwokerto
Terbentuknya kerjasama usaha ternak sapi potong
Penguatan kerjasama usaha ternak sapi potong
Sdm : Nutrisi pakan ternak, Anggaran : Rp. 100.000.000,Sumber : Iptekda Peralatan : Kandang ternak Output : Dokumen kerjasama
Sdm : Nutrisi pakan ternak, Anggaran : Sumber : Iptekda Peralatan : Kandang ternak Output : Dokumen kerjasama
*) Terkait program unggulan di Kedeputian Bidang IPT **) Dilaksanakan jika pengajuan dana penelitian terpenuhi ***) Dilaksanakan dalam sinergi kegiatan dengan Pusat Penelitian Kimia
Renstra 2010-2014 26 UPT BPPTK-LIPI
3.2.4 Program Penguatan Institusi Program Penguatan Institusi adalah salah satu program untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan UPT BPPTK LIPI dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi yang telah ditetapkan. Ada dua Sub Program utama di UPT yang terdiri dari : 1.Pengembangan Sumber Daya Manusia 2.Pengembangan Sarana dan Prasarana Kedua Sub Program tersebut saling berkaitan untuk mendukung pengembangan Program yang ada di UPT BPPTK LIPI. Sumber Daya Manusia yang efektif bisa didapat bila didukung dengan disiplin keilmuan dan bidang keahlian/kepakaran dari masing-masing pelaksana kegiatan. Semua staf UPT BPPTK LIPI diharapkan mampu menguasai bidang keahlian atau kompetensinya masing-masing. Di dalam melaksanakan kegiatan staf UPT BPPTK LIPI dapat membentuk suatu tim khusus dengan jumlah anggota tertentu agar dapat mengembangkan profesinya. Salah satu cara mengembangkan professional staf UPT BPPTK LIPI melalui antara lain : 1.Mengikuti jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi (S1, S2 dan S3) 2.Mengikuti Diklat (Fungsional atau Struktural) Dari tahun ketahun PNS ada yang pensiun, maka untuk menggantikannya diperlukan pengangkatan (recruitment) pegawai yang diselaraskan dengan faktor-faktor penentu di antaranya ketersediaan dukungan sarana dan prasarana. Gambaran SDM UPT BPPTK LIPI pada tahun 2010 yang meliputi pendidikan dan jumlah
baik itu struktural maupun fungsional ditunjukkan pada Tabel 4. SDM dituntut mengembangkan keahliannya agar rencana strategis dilaksanakan secara optimal. Adapun pengembangan jenis keahlian disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan dan sumber daya pendukungnya terutama sarana yang tersedia. Tabel 5. menunjukkan kebutuhan pegawai selama tahun 2010-2014. Sedangkan ke b u t u h a n d a n ke t e r s e d i a a n s a r a n a , direncanakan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6. Berdasarkan perkembangan kebutuhan pengangkatan pegawai tahun 2010 sampai dengan 2014 direncanakan UPT BPPTK LIPI pada setiap program kegiatan komposisinya terdistribusi dengan tepat sesuai dengan pendidikan dan keahliannya. Adapun rencana pengadaan seperti tertera pada Tabel 5 itu merupakan kebutuhan yang tepat. Adapun komposisi yang diharapkan di dalamnya terdiri dari S3, S2 dan S1 dan Teknisi. Selain itu, untuk menunjang tercapainya rencana implementatif UPT BPPTK LIPI, maka dilakukan pula pengadaan laboratorium pangan, pakan, mikrobiologi dan teknologi kimia. Pengadaan fasilitas laboratorium menjadi skala prioritas pada tahun 2012. Kelengkapan laboratorium meliputi kelengkapan instrumentasi dan laboratorium lapangan sesuai tabel 6.
Renstra 2010-2014 27 UPT BPPTK-LIPI
A. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia di UPT BPPTK LIPI ditujukan untuk : 1.Tersedianya jumlah dan jenis keahlian pelaksana untuk menciptakan dukungan yang efektif dan efisien bagi usaha pencapaian tujuantujuan yang telah ditetapkan. 2.Pembentukan tenaga profesional dalam pengembangan dan implementasi hasil-hasil penelitian untuk kepentingan masyarakat, khususnya pada bidang pengembangan proses Pangan, Pakan serta Teknologi Kimia dan Lingkungan Tabel 4. Keadaan Pegawai Negeri Sipil UPT BPPTK LIPI tahun 2010 Tingkat pendidikan
Jumlah
Keterangan
S3 S2 S1 S0 SLTA SMP SD TOTAL
1 8 22 2 19 3 2 57
Peneliti = 28 Non-Peneliti = 3 Teknisi/Analis =13 Administrasi =8 Teknisi =4 Administrasi =1
B. Sasaran Pada Tabel 5 ditujukan rencana pengangkatan pegawai UPT BPPTK LIPI dari tahun 2010 sampai 2014.
Renstra 2010-2014 28 UPT BPPTK-LIPI
Tabel 5. Rencana usulan pengangkatan pegawai regular tahun 2010 – 2014 Tahun Program
Tujuan 2010
2011 S1 Teknologi Pangan =1 S2 teknologi Pangan =1 D3 Mesin Produksi =1 S1 Desain Produksi= 1
2013
2014
S2 Tekn. Pangan = 1 D3 Kimia = 1
S1 Mesin = 1 STM Listrik =1
S2 Tekn. Pangan =1 S1 Ekonomi Manajemen Pemasaran = 1
S2 Nutrisi Ternak = 1 D3 Peternakan =1 D3 Kimia Analitik = 1 D3 Mikrobiologi =1 D3 Kimia Analis =1
S2 Nutrisi Ternak/Tekn. Pakan = 1
2012
Pangan
Tercukupinya kebutuhan SDM untuk pencapaian tujuan program
D3 Tata Boga= 1 S1 kimia pangan =1
Pakan dan Nutrisi Ternak
Tercukupinya kebutuhan SDM untuk pencapaian tujuan program
S1 Kedokteran hewan =1 S1 peternakan =1 S1 Biologi =1
S1 produksi ternak =1 S1 mikrobiologi =1 D3 peternakan =1 D3 mikrobiologi =1 D3 peralatan =1
Teknologi Kimia dan Lingkungan
Tercukupinya kebutuhan SDM untuk pencapaian tujuan program
S1 Teknik Kimia =1 S1 Teknik Lingkungan =1 S1 MIPA Kimia =1
S2 biologi =1 S1 Teknik S2 Teknik kimia Lingkungan =1 =1 D3 Analisi =2
Adminstrasi
Tercukupinya kebutuhan administrasi
S1 Ekonomi =1 S1 Hukum =1
S0 Arsiparis =1
S1. Teknik Kimia =1
D3 Administrasi =1
S2. Teknik Kimia =1
S1 Administrasi =1
Tabel 6. Pemetaan alat laboratorium Tahun No
Nama 2010
1
Alat/Insrumentasi
2
Alat produksi
3
Bangunan
2011
2012
2013
2014
Ternak fistula, Gast test, HPLC Colum, Freeze Inkubator, Alat-alat gelas , dryer, Spread dryer, Refrigerator, FTIR, Glass apparatus sentrifuse, Vacuum dryer, Fasilitas uji organoleptik, Muffle Furnace, Digital balance 200 gr
NIR, Fibre analyzer, Methan analyzer In sacco, XRD, Fasilitas uji in vivo, Bomb calorimeter, Loyd Instrument
PCR, Kjehdal setAAS, pH meterBom calori meter, GC MASS
Bio security Cabinet
Grinder SS
Fermentor, Double vacuum seamer, autoclave digital, destilator
Vacuum multi sealer, Fo meter 8 channel, extractor
Size reductor
Kristalisator
Lab Mikrobiologi
Lab Analisa Pakan
Lab Pangan
Lab produksi
Renstra 2010-2014 29 UPT BPPTK-LIPI
3.2.5 Program Diseminasi dan Implementasi IPTEK Tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan mengamanatkan bahwa UPT BPPTK LIPI Yogyakarta berkewajiban mengembangkan iptek terapan dan mengefektifkan usaha pemanfaatan iptek, terutama hasil-hasil penelitian, untuk kepentingan masyarakat. Dengan pengertian yang lebih luas, satuan kerja ini diharapkan dapat menunjang efektifitas kegiatan LIPI untuk membentuk masyarakat berbasis ilmu pengetahuan yang berkemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya nasional secara inovatif dan berkelanjutan. Jalinan kerjasama (networking) dilakukan dengan pihak perguruan tinggi dan lembaga penelitian terkait membantu dalam analisis dan pendalaman kajian objek yang diteliti dalam bentuk kerjasama penelitian. Peningkatan kerjasama dengan industri, UKM dan badan usaha lainnya diharapkan akan berdampak kemudahan dalam komersialisasi produk. Alih teknologi kepada masyarakat dalam sosialisasi dalam bentuk pelatihan dan pameran dalam kegiatan kemasyarakatan. Hasil-hasil penelitian dilaksanakan terutama melalui tiga alur pendekatan: Kerjasama Industri, Inkubasi Usaha skala Kecil dan Menengah (UKM), dan Pengembangan Produksi Skala Terbatas. Kerjasama Industri dilaksanakan untuk beberapa produk yang memiliki peluang untuk diangkat langsung ke skala industri melalui kerjasama produksi dengan investor atau industri yang telah beroperasi. Kerjasama ini dapat juga dilaksanakan dalam bentuk layanan industri dari UPT BPPTK LIPI Yogyakarta melalui pembuatan
kontrak kerjasama. Pengembangan Produksi Skala Terbatas dilaksanakan untuk produksi bahan yang masih berpeluang untuk dikembangkan sebagai produk komersial. Kegiatan Produksi Skala Terbatas ini dilaksanakan sebagai usaha pengenalan produk ke pasar. Pada tahap ini dilakukan adaptasi teknologi atau pengembangan proses produksi berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dari hasil percobaan di laboratorium. Penyempurnaan-penyempurnaan juga dilaksanakan baik terhadap proses produksi maupun spesifikasi produk yang dihasilkan agar lebih sesuai dengan tuntutan pasar dengan diterapkan panduan mutu melalui penggunaan sistim Standar Operasi Prosedur (SOP) pada tiap produk yang komersial. Kegiatan produksi yang lebih besar secara komersial dapat dilaksanakan jika produk dapat diterima oleh pasar dan kegiatan produksi skala komersial yang layak untuk dikembangkan. Usaha pengembangan produksi secara komersial dapat dilaksanakan melalui dua alur pendekatan, inkubasi UKM atau kerjasama langsung dengan industri/pengusaha yang telah mapan dalam bentuk kerjasama produksi. Inkubasi UKM dilaksanakan dengan memberi kesempatan UKM mengunakan fasilitas produksi yang dimiliki oleh UPT BPPTK LIPI untuk menjalankan usahanya dengan skema tahapan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Pada skema tersebut UPT BPPTK LIPI lebih menekankan kegiatanya pada aspek teknologi pengembangan produk dan proses produksi.
Renstra 2010-2014 30 UPT BPPTK-LIPI
Litbang Litbang
Aspek lainnya dapat dilaksanakan melalui ke r j a s a m a d e n ga n p i h a k - p i h a k ya n g berkompeten. Masa inkubasi ini diusahakan berlangsung paling lama dua tahun. Setelah masa inkubasi, UKM diharapkan mulai berkemampuan mengembangkan fasilitas produksinya sendiri. Hubungan antara UPT BPPTK LIPI dan industri baru yang terbentuk diarahkan pada kegiatan litbang dan supervisi. Selain kegiatan pengembangan produksi, juga dilaksanakan program implementasi IPTEK berupa integrasi hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh UPT BPPTK LIPI menjadi sebuah paket/sistem untuk diaplikasikan kepada masyarakat. Sistem/paket teknologi tersebut merupakan perpaduan antara seluruh program penelitian yang ada yaitu program teknologi kimia dan lingkungan, program pakan dan program pangan yang diimplementasikan kepada suatu kelompok masyarakat tertentu atau kawasan tertentu. Sistem/paket teknologi tersebut bersifat aplikatif, multifungsi, terintegrasi, mudah dalam pemeliharaan dan ramah lingkungan. Kegiatan implementasi ini diharapkan dapat menjawab permasalahan berupa isu-isu ketahanan pangan, pengembangan sumber energi alternatif, pemanasan global, dan lain-lain.
Pusat penelitian, UPT BPPTK, dll.
Pengembangan SistemPengembangan Produksi (UKM) Sistem Produksi (UKM)
UPT BPPTK LIPI ∙Transfer iptek: magang dll. ∙Inkubasi/Kerjasama produksi ∙Pengembangan pemasaran
Unit Usaha Mandiri
UKM mandiri ∙Fasilitas ∙Pengelolaan ∙Kerjasama litbang
Gambar .1 Implementasi hasil litbang melalui pengembangan UKM
A. Tujuan 1.Mengembangkan teknologi proses dalam peningkatan nilai tambah komoditas lokal suatu daerah 2.Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengakses hasil-hasil penelitian di bidang teknologi kimia dan lingkungan, pangan dan pakan 3.Menciptakan jaringan kerjasama penelitian, produksi dan pemberdayaan masyarakat 4.Termanfaatkannya hasil-hasil penelitian untuk pemberdayaan Usaha skala Kecil dan Menengah (UKM) 5.Terluncurkannya produk-produk yang dikembangkan dari hasil penelitian
B. Sasaran Sasaran dan Indikator Pencapaian kegiatan untuk tahun 2010 – 2014 terangkum dalam Tabel 7
Renstra 2010-2014 31 UPT BPPTK-LIPI
Tahun Sub Program Diseminasi Implementasi Iptek
Tujuan
Diseminasi dan implementasi Iptek bidang teknologi proses kimia pangan, pakan dan bahan alam
Kegiatan
Desiminasi Hasil penelitian, Kerjasama produksi, pem berdayaan masyarakat dengan stakeholder
2010 Terjalinnya 2 kerjasama dalam bentuk 1 inkubasi UKM, dan 1 kerjasama produksi , terlaksananya 1 kali seminar nasional
2011 Terjalinnya 2 kerjasama dalam bentuk 1 inkubasi UKM, 1 kerjasama penelitian
2012
2013
Terjalinnya 2 kerjasama dalam bentuk 1 inkubasi UKM, 1 kerjasama penelitian dan 1 kerjasama produksi dan dapat terlaksananya 1 kali seminar nasional
Terjalinnya 2 kerjasama dalam bentuk 1 inkubasi UKM, dan 1 kerjasama produksi dan dapat terlaksananya 1 kali seminar nasional
2014 Teroptimalnya 3 kerjasama dalam bentuk 1 inkubasi UKM, 1 kerjasama penelitian dan 1 kerjasama produksi dan dapat terlaksananya 1 kali seminar nasional
Tabel 7. Kegiatan , Sasaran Diseminasi dan Implementasi Iptek
Renstra 2010-2014 32 UPT BPPTK-LIPI
U n i t P e l a k s a n a Te k n i s B a l a i Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, disingkat UPT BPPTK LIPI, dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia nomor 1022/M/2002, tanggal 12 Juni 2002, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia (BPPTK). Tugas pokok UPT BPPTK mengacu pada LIPI yang memiliki tiga tanggung jawab, yaitu: 1.kepada dunia ilmu pengetahuan 2.kepada masyarakat 3.kepada pemegang kepentingan (stakeholders) Tugas dan Fungsi UPT BPPTK LIPI lebih ditekankan pada pengembangan, pemanfaatan dan penerapan hasil penelitian di bidang proses dan teknologi kimia, pangan, pakan, farmasi dan teknologi lingkungan. Fungsi yang diselenggarakan pada dasarnya mencakup pengembangan, pengelolaan dan penerapan hasil penelitian dalam bidang proses dan teknologi kimia untuk kepentingan masyarakat luas. Strategi yang dilakukan UPT BPPTK LIPI untuk mencapai tujuan dan sasaran adalah dengan melaksanakan kegiatan dalam lima program pokok yaitu program teknologi kimia dan lingkungan, program pangan, program pakan, program penguatan institusi dan program diseminasi / implementasi IPTEK. Selain itu program kegiatan UPT BPPTK LIPI tahun 20102014 dilaksanakan dengan mengembangkan potensi lokal, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan, serta tetap
memperhatikan keadaan dan kemampuan yang dimiliki. Pengembangan bioaditif sebagai pemacu pertumbuhan dan imunitas ternak telah disepakati menjadi kegiatan unggulan BPPTK dalam rangka menunjang program swa sembada daging pemerintah pada tahun 2014. Banyak hal yang harus dilasanakan selama lima (5) tahun ke depan, keberhasilan kegiatan UPT BPPTK LIPI sampai tahun 2014 tentunya akan berdampak (impact) Besar kepada stakeholders, masyarakat dan pemerintah terutama untuk penelitian dan pengembangan bidang teknik kimia, pangan dan pakan. Keberhasilan kegiatan tersebut juga diharapkan berpengaruh secara Significan dengan meningkatnya profesionalisme para peneliti yang ditandai dengan meningkatnya publikasi ilmiah, model penelitian, contoh produk dan HKI yang dihasilkan. Te r a k h i r d i h a r a p k a n a k u m u l a s i keberhasilan tersebut terlihat Nyata dan dapat diapresiasikan ke dalam LIPI sendiri maupun kepada masyarakat luas, dunia usaha, dan lembaga pemerintah lainnya. Semoga.
Renstra 2010-2014 33 UPT BPPTK-LIPI
LAMPIRAN
Renstra 2010-2014 34 UPT BPPTK-LIPI
Indikator Kinerja
2
-Terbangunnya penguatan dan kompetensi SDM -Terwujudnya profesionalisme peneliti -Terwujudnya proses kegiatan administrasi secara lebih optimal dan efisien Tersiapkanya sarana/pra sarana laboratorium litbang
Uraian
1
Terciptanya kompetensi inti yang handal di bidang IPTEK
Sasaran LIPI
4 Program Penerapan Ke pemerintah an yang baik
100
PROGRAM
3
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran
Pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan
5
Uraian
Input : Dana SDM Kendaraan dinas Output : Kelancaran administrasi per kantoran dan ter peliharanya sarana perkantoran Outcome : Terwujudnya kelancaran
Input : Dana SDM alat Output : Pembayaran gaji/ honor/tunjangan pegawai Outcome : Terwujudnya kesejahteraan PNS
6
Indikator Kinerja
100
100
Persen
persen
100 persen
777.210.000 4 5
100
Persen
Rupiah orang Buah
2.513.526.000 9 5
8
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Rupiah orang Unit
7
Satuan
Kegiatan
9
Ket
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2011
Instansi : UPT BPPTK YOGYAKARTA
Indikator Kinerja
2
Uraian
1
Sasaran LIPI
3
Rencana Tingkat Capaian (Target)
4
PROGRAM
Input : Dana SDM peralatan Output : Pelayanan publik Outcome : Terwujudnya pelayanan publik Input : Dana SDM Metoda peralatan Output : Pelayanan PNBP Outcome : Terwujudnya hasil produk, jasa dan implementasi IPTEK
Peningkatan jasa pelayanan IPTEK (PNBP)
administrasi perkantoran terpeliharanya sarana perkantoran
6
Indikator Kinerja
Perencanaan rapat kerja tahunan UPT
5
Uraian
100
100
Persen
persen
100 Persen
132.379.000 3 1 1
100 Persen
Rupiah orang Buah unit
50.000.000 10 1
8
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Rupiah orang Unit
7
Satuan
Kegiatan
9
Ket
-Terbangunnya penguatan dan kompetensi SDM -Terwujudnya profesionalisme peneliti -Terwujudnya proses kegiatan administrasi secara lebih optimal dan efisien -Tersiapkannya sarana /prasarana laboratorium litbang
2
1
Terciptanya kompetensi inti yang handal di bidang IPTEK
Indikator Kinerja
Uraian
Sasaran LIPI
Pengembangan Makanan kaya folat dari bahan pangan lokal
Pengembangan Bioaditif sebagai Pemacu Pertumbuhan dan Imunitas Ternak
Pengembangan dan Pemanfaatan Proses dan Teknologi Kimia
Pengembangan dan Pemanfaatan Proses dan Teknologi Kimia
100
5
Uraian
4
PROGRAM
3
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Outcome : -Isolat bakteri
Input : Dana SDM Peralatan (sentrifuse, inkubator, HPLC, spektrofotometer) metode Output : -publikasi ilmiah -contoh bahan
Input : Dana SDM Peralatan (grinder, sieve shaker) metode Output : publikasi ilmiah contoh bahan metoda Outcome : Terwujudnya kerjasama
6
Indikator Kinerja
1
2 2
buah buah spesies
1 1 -
1
buah
paket buah buah
1 1 -
buah buah buah
200.000.000 8
1 1
paket buah
Rupiah orang
150.000.000 8
8
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Rupiah orang
7
Satuan
Kegiatan
9
Ket
Indikator Kinerja
2
Uraian
1
Sasaran LIPI
3
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Pengem bangan Makanan Fungsional Berbasis Umbiumbian bagi Penderita Diabetes Melitus
Pengembangan dan Pemanfaatan Proses dan Teknologi Kimia
Penelitian Pengembangan dan Pengem- Produk Bioetanol bangan berbasis Biomassa (litbang) Energi Baru dan Terbarukan
5
Uraian
4
PROGRAM
Input : Dana SDM Peralatan (sakarifikator, fermentor, destilator) metode Output : publikasi ilmiah contoh bahan metoda
Input : Dana SDM Peralatan Pengering, penepung dan penyaring metode Output : publikasi ilmiah contoh produk Outcome : peningkatan nilai tambah umbi lokal Terwujudnya kerjasama
6
Indikator Kinerja
2 2
buah buah
1 buah
1 1 -
1 Buah
paket buah buah
1 1 buah buah
200.000.000 8
-
buah
Rupiah orang
150.000.000 7 1
8
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Rupiah orang unit
7
Satuan
Kegiatan
9
Ket
Indikator Kinerja
2
Uraian
1
Sasaran LIPI
3
Rencana Tingkat Capaian (Target)
5
Pengembangan Agen Proteksi Protein dan Penurun an Produksi Metan Ternak Ruminansia
Penelitian dan Pengembangan (litbang) Energi Baru dan Terbarukan
Uraian
4
PROGRAM
1
1
1
paket
Buah
buah
9
Ket
Dr. Ir. Suharwadji, M.App.Sc NIP. 19510713 198012 1 001
Yogyakarta, 20 Januari 2011
150.000.000 8 1
Rupiah orang unit
1
spesies
Outcome : terkuasainya teknologi dan pembuatan bioetanol skala pilot plan peningkatan nilai ekonomi limbah bagase dari tebu Input : Dana SDM Peralatan Sentrifuge, inkubator HPLC, spektrofoto meter, In Vitro Gast Test, In Vitro Digesti bility Test, In Sacco Degradation Technique, Fermentor, Analytical Balance, Methane Analyzer Output : Publikasi ilmiah Outcome : produk formulasi Organic Feed Methane Reductor untuk ternak ruminan
8
Rencana Tingkat Capaian (Target)
7
Satuan
6
Indikator Kinerja
Kegiatan
INDIKATOR KINERJA UTAMA 1.Nama Unit Organisasi : UPT BALAI PENGEMBANGAN PROSES DAN TEKNOLOGI KIMIA 2.Tugas : Melaksanakan pengembangan, pemanfaatan dan penerapan hasil penelitian di bidang proses dan teknologi kimia, pangan dan pakan, farmasi dan teknologi lingkungan. 3.Fungsi : a.Mempersiapkan rencana, memantau, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dibidang proses dan teknologi kimia. b.Melakukan kerjasama dengan lembaga penelitian lain, baik dilingkungan LIPI maupun diluar LIPI dalam rangka mengembangkan proses dan teknologi secara kimia yang diperlukan oleh masyarakat. c.Melakukan uji teknoekonomi dari skala penelitian kedalam skala pilot plan semua hasil proses dan teknologi kimia. d.Melakukan pengembangan hasil proses dan teknologi kimia dan memproduksinya untuk kepentingan masyarakat luas. e.Melakukan pemanfaatan hasil penelitian dibidang proses dan teknologi kimia yang diperlukan oleh masyarakat dan telah dibuktikan melalui uji coba pemasyarakatannya baik kualitas maupun kuantitasnya. f.Melakukan pemasyarakatan semua hasil-hasil penelitian bidang kimia, g.Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga. 4.Indikator Kinerja Utama Perencanaan No
1.1.4
Uraian
Peta pendidikan S3 S2 Peta jenjang jabatan fungsional Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Pertama
2013
2014
1 orang 1 orang 2 orang
3 orang 1 orang
2 orang
5 buah 1 buah
4 buah 2 buah
4 buah 2 buah
4 buah
4 buah
1 buah 2 buah 4 buah
1 buah 3 buah 4 buah 1 buah
2 buah 2 buah 4 buah
2010
2011
2012
1 orang 4 orang
6 orang
2 orang 2 orang
3 orang 5 orang
1 orang
1.2.4
Jumlah publikasi HKI (draft paten)
4 buah 1 buah
1.4.4
Jumlah hasil yang dipakai Metode/model Data Contoh produk Dokumen
2 buah 3 buah 4 buah 1 buah
1.5.4
Jumlah kerja sama
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
1.6.4
Jumlah saran kebijakan
1.8.4
Frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional, dan internasional
6 kali seminar
5 kali seminar
5 kali seminar
5 kali seminar
5 kali seminar
1.9.4
Jumlah kegiatan dan peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI
3 buah Iptekda 3 buah Iptekda 3 buah Dikti 3 buah Dikti
3 buah Iptekda 3 buah Dikti
3 buah Iptekda 3 buah Iptekda 3 buah Dikti 3 buah Dikti
1.10.4
Jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah regional dan internasional (PATPI, PERTETA, PERMI, AINI, PERMI, WPSA, ISPI, PII, JKIAI, HKI)
1.11.4
Jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan
9
9
6
6
Perencanaan No
Uraian 2010 Alat/Insrumentasi
Alat produksi
Ternak fistula, Gast test, Inkubator, Alatalat gelas , FTIR, Glass apparatus
Grinder SS
Bangunan 1.12.4
Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang ber kualitas dan akuntabel
1.13.4
Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas
1.14.4
Pembinaan sumber daya manusia (SDM) Teknologi kimia
2011
2012
2013
2014
HPLC Colum, Freeze dryer, Spread dryer, Refrigerator, sentrifuse, Vacuum dryer, Fasilitas uji organoleptik, Muffle Furnace, Digital balance 200 gr
NIR, Fibre PCR, Kjehdal set Bio security analyzer, Methan AAS, pH meter Cabinet analyzer In sacco,Bomb calori XRD, Fasilitas meter, GC MASS uji in vivo, Bomb calorimeter, Loyd Instrument
Fermentor, Double vacuum seamer, auto clave digital, destilator
Vacuum multi sealer, Fo meter 8 channel, extractor
Size reductor
Lab Mikrobiologi Lab Analisa Pakan Lab Pangan
Kristalisator
Lab produksi
Renewable energi
Nano material
Teknologi separasi
Teknologi membrane
Teknologi katalis
Farmasi
Uji klinis
Teknologi ekstraksi
Manajemen produksi obat
Safety production
Safety laboratory
Lingkungan
Audit energi, Waste waterteatmen dan solidtreatmen
Pengelolaan limbah bahan kimia berbahaya
Audit energi, Rancang bangun pemusnah limbah padat, cair dan gas
Instalansi dan Pengelolaan padat lingkungan terpadu
Pakan
Kemometrik, mikro enkapsulasi
Identifikasi mikroba molekuler isolasi, purifikasi enzim
Rekayasa enzym
Analisis Mutu Pangan
HPLC dan GC mass
HACCP, AAS dan Spektro fotometri
ISO dan analisis mikrobiologi
Produksi
GMP
Fermentasi
Keamanan pangan
Food safety
NIR Spectro fotometri Boiler
Pembinaan SDM Kursus dan Pelatihan Tahun No
Nama
2010
2011
2012
2013
2014
1
Teknologi kimia
Renewable energi
Nano material
Teknologi separasi
Teknologi membrane
Teknologi katalis
2
Farmasi
Uji klinis
Teknologi ekstraksi
Manajemen produksi obat
Safety production
Safety laboratory
3
Lingkungan
Audit energi, Waste waterteatmen dan solidtreatmen
Pengelolaan limbah bahan kimia berbahaya
Audit energi, Rancang bangun pemusnah limbah padat, cair dan gas
Instalansi dan Pengelolaan padat lingkungan terpadu
4
Pakan
Kemometrik, mikro enkapsulasi
Identifikasi mikroba molekuler isolasi, purifikasi enzim
Rekayasa enzym
5
Analisis Mutu Pangan
HPLC dan GC mass
HACCP, AAS dan Spektro fotometri
ISO dan analisis mikrobiologi
6
Produksi
GMP
Fermentasi
7
Keamanan pangan
Food safety
NIR Spectro fotometri Boiler
UPT. Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jl.Jogja-Wonosari Km 31,5, Gading, Playen Gunungkidul, Yogyakarta 55861 Tel (0274) 392570, Fax (0274) 391168 e-mai:
[email protected], web: www.bpptk.lipi.go.id