REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
SELASA, 11 JANUARI 2011
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXVI No. 8606 TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
INDEKS SAHAM 10 Januari 2011
IHSG 3,478.55 Nikkei*) 10,541.04 ▼ 152.90 (4.21%) ▲ 11.28 (0.11%) BISNIS-27 294.20 STI 3,229.27 ▼ 16.60 (5.34%) ▼ 32.08 (0.98%) Hang Seng 23,527.26 DJIA*) 11,674.76 ▼ 159.37 (0.67%) ▼ 22.55 (0.19%) KLSE 1,563.52 FTSE*) 5,984.33 ▼ 8.69 (0.55%) ▼ 35.18 (0.58%) *) Posisi tanggal 7 Januari 2011
JBA-25
IHSG
KURS TENGAH VALAS
33.211,47
Euro/Rp US$/Rp
10 Januari 2011 30.275,58
3.760,06 3.478,55 BISNIS-27
LQ45 673,05
611,75
326,86
294,20 04/01 05/01 06/01 07/01 10/01
EUR 11,664.78 ▼ 52.38 (0.45%) GBP 14,040.05 ▲ 120.58 (0.87%) HKD 1,161.13 ▲ 3.20 (0.28%) JPY (100) 10,876.16 ▲ 64.85 (0.60%)
SGD 6,970.57 ▲ 23.48 (0.34%) USD 9,026.00 ▲ 24.00 (0.27%) AUD 9,006.72 ▲ 55.88 (0.62%) THB 297.50 0.00 (0.00%)
11.974,93
11.664,78 9.026,00
8.976,00 04/01 05/01 06/01 07/01 10/01
Kurs Bea Masuk 10-16 Jan 2011, Rp8.992,00/US$
10 Masalah hambat ekonomi Tingginya inflasi bisa perlemah minat investor Meskipun masa depan tak pernah menawarkan kepastian, pada umumnya dunia usaha bersikap optimistis memasuki Tahun Kelinci 2011 yang tecermin dari banyaknya rencana investasi dan ekspansi bisnis. Sektor usaha mana saja yang bakal tumbuh gemilang? Kebijakan apa yang akan ditempuh pemerintah? Faktor apa saja yang harus diwaspadai? Simak ulasannya dalam:
Suplemen Arah Bisnis & Politik 2011 yang beredar hari ini (gratis bagi pelanggan Bisnis Indonesia)
BISNIS/WAHYU DARMAWAN
RENCANA JANGKA PANJANG:
Chairperson Maspion Group Alim Markus menjawab pertanyaan dalam sebuah wawancara di Surabaya, Jawa Timur, belum lama ini. Dalam kesempatan yang lain Alim Markus mengatakan, rencana go public merupakan bagian dari rencana jangka panjang perseroan. • Tunda go public Hal. f3
NAVIGASI Risiko inflasi: Pemerintah diharapkan lebih serius meredam laju inflasi karena berisiko lebih tinggi. (Hal. 2)
TAJUK uncul penolakan dari sebagian industriawan atas penerapan TDL secara penuh. Pemerintah dan PLN hendaknya bersedia merembukkan kembali hal ini dengan kalangan pebisnis. (Hal. 11)
M
Aset Multifinance: Aset industri pembiayaan hingga November menembus Rp228,33 triliun. (Hal. 5)
Toleransi industri: Penaikan tarif dasar listrik industri diperkirakan hanya menaikkan biaya produksi 1%—3%. (Hal. 9)
OLEH IRSAD SATI & LINDA T. SILITONGA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan terdapat 10 masalah yang dihadapi tahun ini dan bisa merusak hasil pembangunan apabila tidak bisa dituntaskan. "Bukan apa-apa [hal negatif itu] untuk memacu kita berbuat lebih baik lagi. Setidaknya ada 10 persoalan yang menjadi tantangan utama untuk menjalankan program pembangunan 2011," katanya dalam rapat kerja pemerintahan tentang pelaksanaan program pembangunan 2011, kemarin. Raker itu diikuti seluruh pejabat pemerintahan dari tingkat pusat hingga provinsi dan kabupaten. Kesepuluh persoalan yang harus dibereskan itu, di antaranya inflasi, pembengkakan alokasi subsidi, tidak optimalnya penyerapan anggaran, infrastruktur, hambatan investasi, korupsi dan kolusi. (lihat infografis) Presiden juga mengingatkan birokrasi pemerintahan dari pusat hingga daerah untuk menaati delapan prinsip dasar pembangunan sehingga tidak berjalan sendiri-sendiri. Kedelapan prinsip itu meliputi, pertama menerapkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan yang memperhatikan keselamatan lingkungan dan pemerataan hasil. Kedua, menghapus dikotomi antara sumber daya dan pengetahuan dan mendorong pendekatan terpadu antara ilmu pengetahuan, budaya, dan sumber daya sebagai basis pembangunan. Ketiga, pengembangan pembangunan berdimensi kewilayahan yang tidak menganakemaskan satu provinsi dalam pengembangan ekonomi di suatu pulau. Keempat, menggunakan strategi empat jalur secara terpadu, yaitu pembangunan dengan sasaran protenaga kerja, propertumbuhan, propengurangan angka kemiskinan dan propenyelamatan lingkungan hidup. Kelima, mengambil peluang dan keuntungan dari interaksi global dengan keberpihakan terhadap masyarakat miskin dan tetap ramah lingkungan. Keenam, memperkuat kerja sama dan keharmonisan antarinstansi dan kelembagaan sehingga pola hubungan eksekutif dan le-
RUMGAPRES/ABROR RIZKI
10 Persoalan dalam menjalankan program pembangunan 2011 1 2 3 4
5
Inflasi yang disebabkan tekanan harga pangan dan energi.
6 Pelanggaran di bidang usaha pertambangan dan kehutanan khususnya perusakan lingkungan.
Membengkaknya alokasi subsidi pada APBN 2011 dan tidak optimalnya penyerapan anggaran.
7 Praktik politik uang yang terus berkembang
Kekurangan infrastruktur, termasuk listrik yang belum bisa mengelola pertumbuhaan pasokan dan permintaan.
8 Pelayanan kepada rakyat yang belum
Hambatan investasi di tingkat pusat hingga daerah, terkait perizinan dan kepastian hukum dalam berusaha. Korupsi dan kolusi di jajaran pemerintahan, termasuk kejahatan berkolusi di bidang perpajakan.
Sumber: Pidato Presiden dalam raker pemerintahan tentang pelaksanaan program pembangunan 2011
gislatif hingga yudikatif bersatu menyukseskan pembangunan. Ketujuh, pembangunan termasuk transformasi dan reformasi harus dilakukan secara terus-menerus, bertahap dan gigih. "Tidak ada jalan pintas, tidak ada yang instan. Setiap program pembangunan tahunan harus disukseskan," kata Yudhoyono. Kedelapan, pembangunan harus sinergis secara sektoral dan regional. Untuk mencapai pembangunan itu, Presiden mengeluarkan 16 instruksi, yang terdiri dari 6 direktif yang bersifat umum dan 10 arahan yang bersifat khusus. Adapun, instruksi khusus Presiden itu di antaranya melaksanakan sepenuhnya program kerja pemerintah, pembangunan di daerah agar melibatkan semua
dalam dunia politik dari tingkat pusat hingga daerah. berjalan baik, a.l. di bidang pendidikan, kesehatan serta pelayanan terhadap kaum marginal.
9
Lemahnya perlindungan dan bantuan terhadap TKI.
10 Kurangnya kesiagaan dan kesiapan petugas dan biokrasi dalam menghadapi bencana alam
pemangku kepentingan dan mengembangkan dan mendayagunakan potensi yang dimiliki. Adapun, arahan khusus Presiden merupakan 10 upaya yang dilakukan untuk mengatasi 10 hambatan pembangunan, di antaranya menyelesaikan APBN secara tepat waktu, memastikan program pembangunan infrastruktur dan listrik berhasil, mempermudah izin investasi, memerangi korupsi dan menertibkan pertambangan dan kehutanan ilegal.
Potensi inflasi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan menilai potensi inflasi pada tahun ini di kisaran 6-7% masih dalam ekspektasi pelaku
BISNIS/ADI PURDIYANTO
pasar. Namun, jika rata-ratanya melampaui kisaran tersebut, pemilik modal akan berpikir ulang untuk berinvestasi. Dia menilai kejatuhan indeks dalam beberapa hari terakhir bukan karena ekspektasi inflasi yang berlebihan, melainkan karena pengaruh kondisi pasar modal di luar negeri. Penurunan indeks harga saham gabungan Indonesia (IHSG) terjadi juga karena sebagian pemodal menunggu implementasi kebijakan pembangunan inflastruktur di Tanah Air. “Kalau inflasi sudah lewat 7%, itu saya kira sangat mengkhawatirkan. (Kisaran) Inflasi itu tidak akan membuat investor melarikan dananya dari Indonesia, baik riil maupun portfolio,” tuturnya. Mengenai program pengurang-
an kemiskinan, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Fahmi Idris mengatakan pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan buruh tani yang jumlahnya sangat besar. “Yang ideal bagi mereka adalah bila ada sumber pendapatan lain, seperti buruh tani memiliki sumber lain yang ideal adalah handicraf, peternakan itik, kambing, ikan, yang tidak terlalu membutuhkan lahan luas.” Mantan Menko Ekuin Ginanjar Kartasasmita menambahkan kenaikan harga pangan seharusnya dimanfaatkan untuk memperbaiki nasib petani. Namun, apabila kenaikan harga pangan tidak berpengaruh bagi petani, lanjutnya, maka petani selalu jadi korban inflasi. “Itu yang disebut double jeopardy. Perlu dikaji apakah itu yang sedang terjadi di Indonesia.” Menakertrans Muhaimin mengakui masih ada permasalahan yang menyangkut TKI, mulai dari prapenempatan, selama masa kerja TKI di luar negeri hingga purnapenempatan, saat mereka kembali ke daerah asal. Bahkan, lanjutnya, sering kali permasalahan yang serupa muncul karena banyak hal yang mendukung, di antaranya pengawasan pemerintah daerah yang belum optimal dan belum adanya perlindungan yang memadai bagi TKI selama bekerja di luar negeri. “Namun, pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki sistem penempatan dan perlindungan bagi TKI, mulai dari pengetatan proses dokumen hingga pemberian perlindungan melalui asuransi,” katanya, kemarin. Ekonom Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono menilai laju pertumbuhan ekonomi sepanjang 2011 paling banter hanya akan berada di level 6,3%—6,5%. Menurut dia, ancaman tekanan inflasi yang masih besar sepanjang tahun ini terutama berasal dari produk pertanian diperkirakan membuat pertumbuhan ekonomi tahun ini sulit tumbuh di atas 6,5%. Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Soeharsojo menilai regulasi yang mengatur tentang penyelenggaraan konstruksi di Indonesia masih belum memberikan kepastian dalam berinvestasi dan pembangunan infrastruktur. (06/ AGUST SUPRIADI /ACHMAD ARIS/ R. FITRIANA/MOH. FATKHUL MASKUR/ M. ROCHMAD PURBOYO/NENENG HERBAWATI) (
[email protected]/
[email protected])
• Inflasi tahun ini... (Hal.2)
Khawatir BI Rate naik, indeks saham jeblok 4,2% OLEH RATNA ARIYANTI & BASTANUL SIREGAR Bisnis Indonesia
Negosiasi Hypermart: Kendati gagal closing, Matahari Putra Prima memastikan tetap melanjutkan divestasi Hypermart. (Hal. f1)
IPO Garuda: Harga saham perdana Garuda Indonesia segera ditentukan, dengan target dana US$300 juta–US$350 juta. (Hal. f2) Tol Kaltim: Kementerian Pekerjaan Umum menilai pembangunan jalan tol BalikpapanSamarinda tidak melanggar ketentuan. (Hal. i1)
Pencabutan capping: PLN menegaskan pencabutan capping rekening listrik justru menurunkan rata-rata kenaikan tarif industri. (Hal. i2)
Eceran:
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
JAKARTA: Setelah terkoreksi berturut-turut selama 2 hari perdagangan sebelumnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) kemarin rontok 4,21% ke 3.478,55, kejatuhan terbesar sejak 2 tahun terakhir, menyusul lonjakan inflasi yang memicu spekulasi kenaikan suku bunga. Morgan Stanley kemarin menerbitkan laporan yang menyebutkan Bank Indonesia berpeluang menaikan suku bunga acuannya secara kumulatif hingga 100 basis poin (bps) awal Februari nanti, guna mengendalikan inflasi yang mencapai 6,96%, sementara BI Rate masih 6,5%. Akumulasi kejatuhan IHSG— indeks terbaik di Asia Pasifik tahun lalu dengan gain 46%—selama 3 hari perdagangan terakhir mencapai 305 poin atau 7,9% hingga turun ke dua batas level psikologis, dari 3.700 ke 3.400, dengan netsell asing Rp3,3 triliun.
hingga 9,25%. Mengiringi kejatuh- Pergerakan US$/rupiah Rp9.073/US$ an indeks yang dipimTertinggi pada 10 Jan. 9.073 pin blue chip di sektor BI terlambat Terendah pada 10 Nov. 8.890 keuangan dan infrasDi Jakarta, Kepala Rata-rata 8.978 truktur seperti PT Riset PT Reliance SeBank Central Asia Tbk curities Tbk Andrew (-7,81%), PT Bank Sihar Siahaan mengaMandiri Tbk (-6,25%), takan investor medan PT Indosat Tbk mandang Bank Indo(-7,5%), rupiah juga nesia terlambat memelemah ke posisi naikkan suku bungaRp9.073/US$, level te30 Jul. 31 Agt. 30 Sep. 29 Okt. 30 Nov. 30 Des. nya, terutama jika direndah dalam 7 bulan. bandingkan dengan Namun, tak seperti bank sentral negara gerakan k IHSG Pergerakan fenomena Jumat lalu lain, seperti China, Insaat pergerakan india, dan Australia. deks di bursa regional Namun, Andrew bervariasi, kali ini melihat kenaikan BI 3.478,55 nyaris seluruh indeks Rate bukan satu-satuTertinggi pada 09 Des. 3.786,1 regional longsor. Innya jalan untuk mengTerendah pada 17 Jul. 2.958,79 deks Straits Times tuimbangi inflasi, mengRata-rata 3 425 51 3.425,51 BISNIS/ADI PURDIYANTO run 0,98% ke Sumber: Bloomberg ingat kontribusi terbe3.229,27, Shanghai sar inflasi di antaranya tergerus 1,64% ke 2.792,38, dan huru-hara. berasal dari bahan makanan. Sejumlah investor di Dhaka Hang Seng juga melemah 0,67% “Kalau memang suku bunga Stock Exchange, Bangladesh, se- dinaikkan apa kemudian konke 23.527,26. Menariknya, kejatuhan indeks perti dilaporkan Bloomberg me- sumsi bahan makanan akan berregional yang juga dipicu speku- ngamuk dan turun ke jalan satu kurang. Untuk jangka pendek, lasi kenaikan suku bunga di ber- jam setelah perdagangan saham strategi terbaik adalah memastibagai negara itu juga diikuti oleh dibuka, saat Bursa Dhaka anjlok kan stabilitas pasar sehingga in-
flasi bisa terkendali,” ujarnya. Kepala Riset PT Bhakti Securities Edwin Sebayang mengatakan momentum kejatuhan indeks ini dapat dimanfaatkan investor untuk membeli saham dengan harga yang lebih murah, yang tidak sensitif terhadap suku bunga. “Saham-saham seperti batu bara, metal, dan kelapa sawit. Kalaupun masih mau ke perbankan, bidik yang komposisi kredit ke korporasi lebih besar dibandingkan dengan kredit ke ritel,” katanya. Analis pasar modal dan perbankan Mirza Adhityaswara berpendapat koreksi dalam beberapa hari terakhir ini masih wajar. “Yang perlu dipantau pemerintah dan BI adalah apakah kenaikan yield SUN tenor 10 tahun Kamis sampai Senin dari 7,6% ke ke 8,5% masih oke bagi pendanaan APBN. Jika yield SUN dianggap ketinggian, BI perlu menaikkan suku bunga untuk meredam ekspektasi inflasi.” (09/ IRVIN AVRIANO Å./ARIEF BUDISUSILO)
(
[email protected]/bastanul.
[email protected])
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
3
MAKROEKONOMI
2
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
Kurs bea masuk Rp8.992/US$ BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kurs rupiah sebagai dasar pelunasan bea masuk yang berlaku untuk periode 10 - 16 Januari 2011 ditetapkan sebesar Rp8.992/US$ atau menguat dibandingkan dengan pekan sebelumnya Rp9.008/US$. Penetapan kurs rupiah
ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.10/KM.01/2010 tertanggal 10 Januari 2011 dan berlaku sebagai dasar pelunasan bea masuk, pajak pertambahan nilai barang dan jasa, pajak penjualan atas barang mewah, pajak ekspor, serta pajak penghasilan. (LUZ)
Pelunasan bea masuk (10-16 Jan. 2011) Mata uang
10 —16 Jan.
3-9 Jan.
(- / +)
Dolar AS 8.992,00 Dolar Australia 9.007,65 Dolar Brunei 6.964,60 Dolar Kanada 9.024,49 Yuan China 1.358,86 Kroner Denmark 1.588,27 Euro 11.837,43 Dolar Hong Kong 1.157,07 Rupee India 199,51 Poundsterling Inggris 13.941,20 Yen Jepang (100) 10.868,04 Won Korea 8,00 Dinar Kuwait 31.950,54 Ringgit Malaysia 2.930,75 Kyat Myanmar 1.400,62 Kroner Norwegia 1.523,20 Rupee Pakistan 104,89 Peso Filipina 205,10 Riyal Saudi Arabia 2.397,74 Dolar Selandia Baru 6.853,88 Dolar Singapura 6.963,85 Rupee Sri Lanka 81,11 Kroner Swedia 1.325,72 Franc Swiss 9.408,42 Baht Thailand 297,91
9.008,00 9.115,02 6.961,14 8.992,35 1.360,95 1.595,30 11.892,18 1.157,50 199,79 13.889,62 10.980,81 7,90 31.945,53 2.917,42 1.403,12 1.520,31 105,00 205,30 2.402,07 6.860,13 6.960,61 81,15 1.323,05 9.512,95 298,75
-16,00 -107,37 3,46 32,14 -2,09 -7,03 -54,75 -0,43 -0,28 51,58 -112,77 0,10 5,01 13,33 -2,50 2,89 -0,11 -0,20 -4,33 -6,25 3,24 -0,04 2,67 -104,53 -0,84
Sumber: Departemen Keuangan
DINAMIKA Pemerintah akan beli balik SUN JAKARTA: Pemerintah berencana melakukan lelang pembelian kembali (buyback) surat utang negara pada Selasa, 11 Januari. “Buyback SUN ini juga ditujukan untuk menata kembali struktur jatuh tempo SUN sebagai bagian dari pengendalian risiko,” kata Dirjen Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto seperti dikutip dari siaran pers Kemenkeu, kemarin. Beberapa seri SUN yang dapat ditawarkan oleh peserta lelang kepada pemerintah dalam buyback itu di antaranya SUN seri FR0016, ORI003, FR0022, FR0025, VR0032, dan VR0017. (BISNIS/14)
Ekspor ditargetkan tumbuh 14% JAKARTA: Pemerintah menargetkan kinerja ekspor Indonesia pada tahun ini tumbuh hingga 14% dengan estimasi nilai melampaui US$170 miliar sejalan dengan geliat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian, kemarin, mengharapkan perekonomian Indonesia pada 2011 tumbuh berimbang dengan dukungan konsumsi rumah tangga yang kuat, investasi dan ekspor yang tinggi, serta pengelolaan APBN yang baik. (BISNIS/AGI)
BAHAS PEMBANGUNAN: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) menyalami Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Rinaldi Firmansyah (kedua kanan) dan sejumlah pimpinan BUMN lainnya saat Rapat Kerja Pemerintah Awal Tahun 2011 di Jakarta Convention Center, kemarin. Rapat yang dihadiri para menteri, seluruh gubernur, dan pimpinan BUMN itu a.l. membahas tentang pelaksanaan program pembangunan 2011.
RUMGAPRES/ABROR RIZKI
Inflasi tahun ini berisiko lebih ’panas’
Pajak daerah tak libatkan pihak ketiga
Harga minyak berpeluang tembus US$100 per barel BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pemerintah diharapkan lebih serius meredam laju inflasi akibat tekanan harga pangan dan energi karena berisiko lebih tinggi dari realisasi perkembangan indeks harga konsumen pada tahun lalu sebesar 6,96%. Aviliani, Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN), mengatakan inflasi pada tahun ini bisa menembus minimal 7,5% akibat kenaikan sejumlah harga pangan dan penguatan nilai kontrak minyak dunia. “Inflasi tahun ini bisa mencapai 7,5% hingga 8% karena pangan dan beberapa negara tidak akan ekspor pangan, jadi kita juga akan mengalami masalah suplai. Juga karena global warming, beberapa negara mengalami musim dingin lebih panjang sehingga butuh energi yang lebih besar,” katanya ketika dihubungi Bisnis, kemarin. Dia menjelaskan kisaran inflasi tersebut lebih tinggi dari estimasi pemerintah sebesar 5,3% dan di atas proyeksi KEN di kisaran 6%-6,5%. Aviliani menuturkan optimisme pemerintah bahwa inflasi bisa dijaga di level 5,3% sulit diwujudkan apalagi strategi pengendalian harga barang dan jasa di Tanah Air belum juga terlihat. Inflasi merupakan satu dari 10 ma-
menaikkan harga BBM tahun ini. Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi Meski demikian, Kepada 2010 (%) menterian PPN/BappeBahan makanan 3,50 nas optimistis harga koMakanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 1,23 moditas energi itu tidak Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,01 akan menyentuh level Sandang 0,45 US$100 per barel. Kesehatan 0,09 Direktur Bidang MaPendidikan, rekreasi dan olahraga 0,23 kro Kedeputian EkonoTranspor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,45 mi Bappenas Bambang Total inflasi 6,96 Prijambodo memperkiSumber: BPS rakan harga minyak mentah global sepansalah yang dilontarkan Presiden Su- jang 2011 berada di kisaran US$85silo Bambang Yudhoyono dapat US$90 per barel. mengganggu pelaksanaan program Menurut dia, setidaknya terdapat pembangunan 2011. dua faktor pendorong kenaikan harga Menurut Aviliani, pemerintah perlu minyak mentah dunia saat ini yaitu lebih mempertegas definisi dari ba- faktor pemulihan ekonomi dunia han pangan itu sebelum memasuk- khususnya di Asia dan gangguan prokannya dalam perhitungan inflasi. duksi minyak akibat perubahan Pendefinisian tentang pangan, per- iklim. hitungan inflasi dengan definisi peSementara itu, Sekretaris Menteri merintah bisa seragam dan akan me- PPN/ Sekretaris Utama Kepala Bappemudahkan pemerintah melakukan nas Syahrial Loetan menilai alokasi intervensi. dana risiko fiskal dalam APBN 2011 “Sekarang inflasi memasukkan ba- sebesar Rp4,2 triliun terlalu kecil di rang pokok yang lain, padahal itu ti- tengah situasi gejolak harga minyak dak ada intervensi dari pemerintah. mentah dan komoditas internasional. Kalau itu [definisi bahan pangan] beMenurut dia, melihat gejolak harga lum ditetapkan, bisa jadi sulit untuk minyak mentah dan komoditas interkendalikan inflasi,” katanya. nasional yang naik cukup signifikan saat ini membuat alokasi dana risiko fiskal yang dianggarkan dalam APBN Harga minyak Pada kesempatan itu, Aviliani juga 2011 menjadi perlu untuk ditambah. "Ya kalau dilihat [sebelum ada memprediksi tren harga minyak mentah terus bertahan pada tahun ini kenaikan harga] cukup, tetapi kalau bahkan berisiko menembus US$100 dilihat sekarang kan harga-harga pada naik sehingga rasanya angka itu per barel. Namun, Aviliani menilai pemerin- menjadi kekecilan," katanya. (14) tah tidak akan mengambil opsi (
[email protected])
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pemerintah pusat melarang pemerintah daerah melibatkan pihak ketiga (diborongkan) dalam proses pemungutan pajak daerah. Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Presiden No. 91/2010 tentang Jenis Pajak Daerah Yang Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak. PP ini berlaku sejak tanggal diterbitkan 27 Desember 2010. Proses pemungutan pajak yang dilarang diborongkan meliputi kegiatan perhitungan besarnya pajak terutang, pengawasan penyetoran pajak, dan penagihan pajak. "Namun dimungkinkan kerja sama dengan pihak ketiga untuk mendukung kegiatan pemungutan pajak a.l. pencetakan formulir perpajakan, pengiriman surat kepada wajib pajak, atau penghimpunan data objek pajak dan subjek pajak," tulis pemerintah dalam PP itu yang diterima Bisnis, kemarin. PP No. 91/2010 itu menentukan pemungutan
pajak daerah dilakukan melalui dua mekanisme yaitu dipungut berdasarkan penetapan kepala daerah dan dibayar sendiri oleh wajib pajak.
Pajak kendaraan Jenis pajak yang dipungut berdasarkan penetapan kepala daerah adalah pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak air permukaan, pajak reklame, pajak air tanah, dan PBB perdesaan dan perkotaan. Adapun jenis pajak yang dibayar sendiri oleh wajib pajak meliputi pajak rokok, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak sarang burung walet, dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan. Selain memungut pajak daerah, pemda juga akan menikmati setoran bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB). Pengalihan wewenang pemungutan BPHTB dari pusat kepada daerah itu berlaku mulai tahun ini. (14/ACHMAD ARIS)
Surplus dagang China melemah BLOOMBERG
BEIJING: Surplus dagang China mengecil selama Desember di angka US$13,1 miliar dari bulan sebelumnya US$20,8 miliar, sehingga diekspektasikan desakan penguatan yuan akan sedikit mereda. Biro Kepabeanan China mencatat ekspor pada bulan tersebut melonjak 17,9% menjadi US$154,2 miliar (year-on-year) dan impor mengalami peningkatan 25,6% menjadi US$141,1 miliar. Dengan demikian, tercipta surplus US$13,1 miliar. Secara keseluruhan 2010, surplus dagang berkurang 6% hingga menyentuh US$183,1 miliar, kendati perdagangan sudah pulih dari krisis keuangan global di mana peningkatan ekspor dan impor mencatatkan rekor pada Desember.
Qu Hongbin, ekonom HSBC Holdings Plc, mengatakan surplus dagang China telah berkurang menjadi sekitar 3% dari produk domestik bruto (PDB) dari kisaran 11% pada puncaknya di 2007. “Dengan kata lain, China telah menyeimbangkan surplus dagangnya. Ini mengurangi tekanan untuk akselerasi apresiasi yuan,” jelasnya, hari ini. Surplus pada Desember adalah yang terkecil sejak April 2010. Peningkatan ekspor dan impor juga lebih lemah dari November yang ketika itu masing-masing 35% dan 38%. Selama Desember, surplus dagang dengan AS tercatat US$14 miliar. Senat AS masih mempertimbangkan untuk meloloskan RUU tentang mata uang yang akan memberi penalti bagi China dan pemilik mata uang lainnya yang lemah. Isu nilai tukar juga akan
menjadi agenda diskusi ketika Presiden Hu Jintao mengunjungi Barack Obama di Washington pada 19 Januari mendatang. Negeri Paman Sam telah mendorong China untuk memperkuat yuan lebih cepat agar ketidakseimbangan ekonomi global dapat berkurang dan membantu Beijing melawan gelembung aset dan inflasi. Namun, China khawatir apresiasi yuan akan merusak stabilitas sosial dan melonjakkan angka pengangguran di negerinya. Pada pekan lalu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei menyatakan terciptanya defisit dagang AS dari China bukan karena nilai yuan yang lemah, melainkan peran manufaktur negaranya yang meningkat di pasar global dan hambatan AS atas ekspor produk berteknologi tinggi. Di sisi lain, ekspektasi inflasi
yang meningkat diperkirakan memicu otoritas China untuk memperkuat yuan terhadap dolar AS. Sejak bank sentral (People’s Bank of China) mengumumkan pelepasan yuan ke pasar pada Juni 2010, yuan telah menguat sekitar 3%. Inflasi sempat melaju pada level tertinggi dalam 28 bulan pada November sebanyak 5,1%. Berdasarkan nilai tengah estimasi 18 ekonom, pertumbuhan ekonomi pemilik cadangan devisa terbesar di dunia itu mencapai 10,1% pada 2010. Kemudian, pada 2011, melemah di level 9%. Yuan menguat 1,2% pada Desember, apresiasi bulanan terbesar pada kuartal IV, hingga mencapai posisi 6,5865 per dolar AS pada 31 Desember. Nilai ini juga terkuat sejak China menyatukan referensi kurs pasar dan pemerintah pada akhir 1993. (DEA)
Insiden Tucson perbaiki hubungan Kongres AS OLEH DEWI ASTUTI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Insiden penembakan brutal di Tucson, Arizona, AS yang menewaskan enam orang dan mencederai anggota Kongres dari Partai Demokrat, Gabrielle Giffords, diperkirakan membuat Republik mau bekerja sama dengan Demokrat di Kongres. “Tragedi ini akan dijadikan oleh banyak orang [politisi] sebagai peringatan untuk menjadi baik kepada pihak lain,” kata Ross Baker, pengamat Kongres dari Rutgers University di New Brunswick, New Jersey, seperti dikutip Bloomberg, kemarin. Insiden penembakan berselang 3 hari setelah Kongres AS yang ba-
ru secara resmi terbentuk pada 5 Januari, di mana kubu Republik mengambil alih kendali Parlemen. Aksi brutal itu terjadi pada Sabtu, 8 Januari di sebuah pusat perbelanjaan ketika Giffords mengadakan pertemuan dengan pemilih dan stafnya. Sedikitnya enam nyawa melayang, termasuk seorang hakim federal, anak perempuan berusia 9 tahun, dan dua staf Giffords. Giffords, yang menjadi sasaran utama penembakan dan terkena tembusan peluru di kepalanya, saat ini masih terbaring koma di rumah sakit setempat. Sang tersangka, Jared Lee Loughner, berusia 22 tahun, telah ditahan pihak berwenang. Menurut Baker, aksi percobaan
pembunuhan terhadap politisi berusia 40 tahun itu kemungkinan juga dapat merusak citra Sarah Palin, mantan gubernur Alaska yang kini berafiliasi dengan Tea Party–kelompok sempalan Partai Republik.
Agenda legislatif Palin, yang juga mantan kandidat wakil presiden dari kubu Republik, pernah memasang sebuah peta di Internet dengan simbol bulatan arah panah dan menandakan negara-negara bagian asal anggota Kongres, termasuk Giffords, sebagai target untuk dikalahkan pada pemilu tengah November 2010. Namun, seorang staf Palin menegaskan peta itu tidak dimaksud-
kan untuk menciptakan kekerasan. “Kami tidak pernah memikirkan target itu untuk target penembakan,” ujar Rebecca Mansour. Akibat insiden penembakan, Eric Cantor, Kepala Parlemen untuk Partai Republik, mengungkapkan agenda legislatif yang telah direncanakan digelar di Parlemen akan ditunda selama beberapa pekan. Sebelumnya, Parlemen menjadwalkan pemungutan suara pada 12 Januari mengenai pencabutan UU tentang perawatan kesehatan yang sudah disahkan Presiden Barack Obama. Parlemen akan mempertimbangkan hari itu sebagai resolusi menghormati Giffords dan korban penembakan lainnya.
PERBANKAN
4 BBNI
BBTN 3.375
BBRI 1.430
175 3.825 4/ 1
5/ 1
170 1.700
6/ 1
7/ 1
10/ 1
BJBR 9.300
4/ 1
5/ 1
6/ 1
7/ 1
10/ 1
AMAG 1.260
500 10.300 4/ 1
5/ 1
7/ 1
10/ 1
PNIN 140
5/ 7/ 1
6/ 11 10/
4/ 1
6/ 1
7/ 1
10/ 1
530
10 550
5/ 1
CFIN 199
4 146
24/ 4/121 26/ 5/ 112 30/ 6/ 12 1
PNLF 510
130 1.430
6/ 1
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
4/ 1
6 215
5/ 1
6/ 1
7/ 1
10/ 1
4/ 1
50 630
5/ 1
6/ 1
7/ 1
10/ 1
4/ 1
5/ 1
6/ 1
7/ 1
10/ 1
Menyambung nyawa di batas akhir Bank-bank bermodal cekak bisa penuhi regulasi OLEH HENDRI T. ASWORO Wartawan Bisnis Indonesia
ANTARA/ROSA PANGGABEAN
LAYANAN PLATINUM: Direktur Konsumer BII Stephen Liestyo (kanan) berbincang dengan Senior Vice President Wealth Management and Finding Business Stefanus Willy Sulianto (kiri) dan Regional Business Head 2 Uzan Tejamulya, pada peluncuran Layanan Wealth Management BII Platinum Access di Jakarta, kemarin. BII Platinum Access meliputi produk perbankan, investasi, serta bancassurance.
MEDIASI BPR diprediksi tumbuh 20% JAKARTA: Sejumlah bank perkreditan rakyat (BPR) rata-rata menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 20% pada 2011 di tengah ketatnya persaingan di industri perbankan. Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat se-Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto mengaku optimistis dapat mendorong BPR mencapai target pertumbuhan tersebut dengan memaksimalkan rekan strategis, seperti pemerintah atau regulator. “Kami optimis pertumbuhan BPR ke depan dapat mencapai 20%. Untuk itu kami berharap pemerintah mampu mendukung dengan regulasi yang tepat. Karena regulasi merupakan salah satu pilar dalam peningkatan daya saing BPR,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, kemarin. Dia mengungkapkan ke depan masih banyak tantangan yang harus dihadapi BPR, khususnya mengenai peningkatan daya saing. Untuk itu, jelasnya, Perbarindo akan mendorong BPR mengoptimalkan sumber daya manusia dan teknologi. “Terbatasnya likuiditas ini memang menjadi tantangan bagi BPR. Harapannya kedepan regulator dapat membuat kebijakan yang mampu meningkatkan likuiditas BPR,” ujarnya. (BISNIS/07)
Pekan terakhir Desember 2010 suasana libur tahunan sudah terasa. Sejumlah bankir dan pejabat eksekutif mulai cuti besar yang diumumkan melalui status jejaring sosial hingga layanan telepon pintar.
N
amun, hal tersebut tak berlaku bagi manajemen PT Bank Liman Internasional. Mereka harus hilir-mudik ke Bank Indonesia guna ‘menyelamatkan’ bank itu agar tak turun status menjadi bank perkreditan rakyat (BPR). Apa pasal? Akhir tahun lalu merupakan tenggat industri perbankan nasional memenuhi ketentuan modal minimal Rp100 miliar sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Bank bakal turun status menjadi BPR jika tak memenuhi aturan itu. Dengan menjadi BPR, suatu bank tentu ‘tak laku’ dijual, sehingga pemegang saham harus mempertahankan statusnya menjadi bank umum agar dilirik investor, atau secara sumir mereka tetap ingin memiliki bank dengan modal pas-pasan. Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad membenarkan sejumlah pemilik bank jungkir-balik mencari uang untuk menyuntikkan modal. Namun, Haryono Waskito, Wakil Komisaris Utama Bank Liman, membantah bahwa masalah dana yang menghambat pemenuhan modal.
modal bisa dikatakan “Sebenarnya nggak ada ‘belum aman’, karena masalah dengan dana. tipis di atas batas minimal, Hanya masalah internal yakni Rp102 miliar. saja. Senin [27 Desember Budijanto tak 2010] dana sudah masuk. mengkhawatirkan akan Hanya saja kami harus komitmen pemegang mengurus administrasinya saham, sembari mencari dan proses settlement investor strategis. baru efektif Rabu [29 Namun, dia enggan Desember],” kata membuka detail rencana Haryono. pelepasan saham. “Itu Polemik internal ranah pemegang saham,” yang disebut Haryono katanya, belum lama ini. itu sempat membuat Hal senada juga pejabat bank sentral dialami oleh Dirut Bank jengkel. Pasalnya ada dua Antardaerah Bujung R. kubu yang mempunyai Hanani. Menurut dia, keinginan berbeda, pihaknya masih bisa sehingga masalah menikmati napas lega penyuntikan modal pun setelah lepas dari jerat berlarut-larut. downgrade status BPR. Padahal, modal bank Terlebih lagi pemegang beraset Rp216,56 miliar saham mempunyai skema itu hanya kurang Rp600 BISNIS/DEDI GUNAWAN untuk terus meningkatkan juta. Pada akhirnya Bank Indonesia mewajibkan bank bermodal inti minimal Rp100 miliar pada akhir 2010 modal hingga 2012. pemegang saham sepakat Bank Antardaerah akan menambah modal Rp7,5 memupuk modal secara organik ada pilihan selain menyuntik berambisi menjual bank itu miliar menjadi Rp107 miliar. dari laba ditahan pada 2010, dana. kepada investor. sehingga modal diperkirakan Haryono tak membantah Kubu Anugerah Liman *** menjadi Rp110 miliar pada bahwa ada polemik seperti itu. menolak rencana itu, meskipun Bank Liman didirikan oleh kuartal III/2011. Selain itu, pada Namun, setelah suara pemegang tak semua keluarga bersuara Anugerah Liman (almarhum). 2012 modal akan ditingkatkan saham mencapai lebih 51%, kini sama. Namun, karena belum Dia merupakan pendiri produk menjadi Rp130 miliar. tinggal menunggu investor baru ada pecah saham ahli waris bedak gatal Herocyn. Selain Niat untuk melepas kepada untuk dijual. “Kemungkinan Anugerah Liman (24%) dan bergelut pada industri tersebut, investor strategis sementara tahun depan [2011] dijual,” saham perorangan lainnya dia juga sebagai diler mobil waktu, kata Bujung, ditunda. katanya. (23,5%), beberapa keluarga Mitsubishi di sejumlah daerah. Namun, dia tak bisa berjanji jika Liman tak bisa mengikuti niat Dalam menjalankan modal minimal ditingkatkan oleh *** keluarga Sidharta. bisnis perbankan, Anugerah Bank Indonesia. Fenomena pemenuhan modal Karena suara rapat umum menggandeng keluarga Sidharta, “Filosofi dari peningkatan minimal tak hanya dialami Bank pemegang saham tak memenuhi pengusaha otomotif di kawasan modal minimal itu apa? Yang Liman, tetapi juga PT Bank 51%, divestasi Bank Liman terus Jawa Timur dan Kalimantan. penting rasio modal terpenuhi Antardaerah, PT Bank Anglomas tertunda. Hal itu juga berlaku Saat Anugerah masih hidup kan? Tegasnya. Internasional dan sejumlah bank saat akan menambah modal, tak ada perbedaan signifikan Pemilik bank bermodal ‘cekak’ lain. Namun, mereka masih tak ada suara bulat dalam dalam menentukan kebijakan ‘bernasib baik’ jika dibandingkan untuk sesaat bisa bernapas lega, menentukan besaran suntikan perseroan. karena lolos dari ‘lubang jarum’. dengan Bank Liman, karena tak dana. Menurut sumber Bisnis, silang Namun, bank sentral saat ini ada masalah signifikan. Belakangan keluarga Sidharta pendapat dalam menjalankan masih menyiapkan amunisi Dirut Bank Anglomas B. lain, Herry Harsini Widjaya roda bisnis muncul setelah untuk meningkatkan modal Budijanto Jahja menyampaikan (5%), menyetujui sahamnya Anugerah meninggal 12 minimal. Apakah mereka masih bahwa sudah ada peningkatan dijual, sehingga suara mayoritas tahun lalu. Kubu Sidharta, mampu bertahan? Atau harus modal dari semula di level Rp80 terpenuhi. Namun, karena Hadi Susanto Sidharta yang menyerahkan ke tangan asing. miliar (posisi Juni 2010 modal tenggat pemenuhan modal memegang saham 23,75% dan Rp84,12 miliar). Namun, posisi minimal sudah mendesak, tak Hadi Widjaya Sidharta 23,75%, (
[email protected])
BRI restrukturisasi kredit korban Merapi OLEH INTANINGRUM JIBI
YOGYAKARTA: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk memberikan perlakuan khusus terhadap nasabah yang menjadi korban bencana erupsi Merapi melalui restrukturisasi dan penjadwalan ulang cicilan. Hal ini sebagai tindak lanjut dari Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/80/2010 tentang Perlakuan Khusus Kredit Korban Merapi di 23 kecamatan di Yogyakarta dan Jawa Tengah. “Kami tidak bisa pukul rata. Nasabah telah kami identifikasi untuk menyesuaikan langkah yang kami ambil,” terang Pemimpin Kantor Wilayah BRI Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Wahyu Andriastono, kemarin. Menurut dia, ada nasabah yang
telah diberikan keringanan tidak membayar bunga dan dijadwalkan ulang. Ada pula nasabah yang dijadikan tetap lancar dan sebagainya. Ada sekitar 10.600 debitur yang terdampak akibat erupsi Merapi atau sekitar 4% dari total debitur di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya dengan nominal kredit Rp230 miliar. “Jumlah ini belum fixed. Masih bisa berubah,” imbuh Eko. Dari Rp230 miliar total kredit yang ada pada debitur terdampak, Eko memperkirakan sekitar 35% di antaranya yang menjadi kredit macet. BRI telah menyusun kriteria nasabah yang bisa memperoleh keringanan untuk menghindari adanya nasabah nakal yang memanfaatkan keadaan. Dari pengalaman bencana gempa bumi 2006, ada nasabah yang sudah dari awal sebelum bencana macet dalam angsuran kredit, kemu-
dian memanfaatkan keadaan bencana untuk menjadi alasan memperoleh keringanan. “Belajar dari pengalaman gempa 2006, kami memang tidak bisa pastikan kapan bisa normal. Nasabah yang terdampak, belum tentu dalam 3 tahun sesuai kebijakan Bank Indonesia bisa menyelesaikan kewajibannya,” imbuhnya. Selain keringanan dalam kewajiban perbankan, BRI juga memberikan kesempatan untuk nasabah yang masih memiliki semangat usaha melalui kredit kemitraan. Batasan kredit kemitraan adalah Rp25 juta per orang dengan bunga 6%. “Kredit kemitraan masih dalam bahasan. Kami sedang ajukan permohonan agar bunga bisa diturunkan. Persyaratan seperti apa juga masih digodok,” imbuh Pemimpin Cabang BRI Yogyakarta Hendro Padmono.
Sengketa perbankan meningkat BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Bank Indonesia (BI) telah menerima 278 sengketa antara nasabah dan bank yang diselesaikan melalui jalur mediasi sepanjang tahun lalu. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya 231 perkara. Ketua Tim Biro Mediasi Perbankan BI Sondang Martha Samosir mengimbau industri perbankan untuk meningkatkan pengamanan bagi nasabah yang bertransaksi menyusul meningkatnya jumlah sengketa itu. Dia mengatakan sejauh ini perkara mediasi yang ditangani bank sentral didominasi oleh sengketa sistem pembayaran. “Setiap tahun perkara mediasi yang masuk terus meningkat. Untuk menekan jumlah ini sebaiknya bank lebih meningkatkan pengamanan dan
masyarakat juga harus lebih waspada salam setiap bertransaksi,” katanya saat dihubungi Bisnis, kemarin. Dia mengatakan dari sejumlah perkara mediasi tersebut, bank terbukti lalai dalam menangani transaksi nasabah. Namun, Sondang menegaskan nasabah juga dituntut peran aktifnya untuk waspada dalam bertransaksi. Ke depan, ujarnya, sengketa nasabah dengan bank diperkirakan terus meningkat sejalan dengan maraknya aktivitas pembayaran masyarakat dengan menggunakan kartu. “Tren transaksi masyarakat khususnya yang mengunakan kartu akan meningkat artinya potensi timbulnya sengketa antara nasabah dengan bank pun semakin tinggi,” ujarnya. Selain itu, Sondang menyebutkan BI mendorong bank untuk memiliki database terkait dengan nasabah yang melakukan pengaduan. Hal tersebut,
jelasnya, mengingat adanya sejumlah nasabah yang menyalahgunakan pengaduan untuk keuntungan pribadi. “Meski masih sedikit, tapi bank harus waspada untuk mengantisipasi modus nasabah nakal ini, salah satunya dengan memperbaiki database pengaduan,” katanya. Berdasarkan data BI, total sengketa antara nasabah dan bank sepanjang 2006 sampai dengan 2010 mencapai 1.015 perkara. Pada 2006, BI mencatat terdapat 69 sengketa yang diselesaikan melalui lembaga mediasi perbankan. Jumlah tersebut terus meningkat di mana pada 2007 tercatat ada 181 dan 2008 terdapat 256 perkara. Selanjutnya, pada 2009 tercatat 231 perkara atau turun dari tahun sebelumnya. Namun, pada tahun lalu jumlah sengketa nasabah dengan bank kembali meningkat mencapai 278 perkara. (07)
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
PROTEKSI Pengurus dapen bersertifikasi JAKARTA: Biro Dana Pensiun BapepamLK mengungkapkan jumlah pengurus dana pensiun (dapen) yang memiliki sertifikat penguasaan pengetahuan dasar sudah mencapai 94% dari total pengurus industri jaminan hari tua ini. Dalam rilis akhir tahun Bapepam-LK diungkapkan regulator memantau terus ketentuan mengenai kewajiban pengurus dapen untuk memiliki sertifikat penguasaan pengetahuan dasar di bidang dana pensiun. “Dari haril hasil pemantauan atas kewajiban tersebut, diketahui bahwa sampai dengan Desember 2010, jumlah Jumlah pengurus yang telah memiliki sertifikat tersebut adalah sebanyak 94% dari total pengurus dana pensiun,” papar Bapepam-LK melalui rilis tersebut. Sebelumnya Ketua Bapepam-LK Ahmad Fuad Rahmany menegaskan pihaknya akan mewajibkan dapen memiliki pengurus atau pelaksana tugas pengurus yang lulus penilaian kemampuan dan kepatutan. Kebijakan itu tercantum dalam peraturan Ketua Bapepam-LK No.PER-02/BL/2010 tentang Dana Pensiun yang Wajib Memiliki Pengurus atau Pelaksana Tugas Pengurus yang Lulus Penilaian dan Kepatutan. (BISNIS/MTS)
First Finance tunda IPO OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Rencana PT First Indo American Leasing (First Finance) menyerap dana dari pasar modal melalui skema pelepasan saham perdana (initial public offering/ IPO) akhirnya ditunda dari rencana semula pada tahun ini. Direktur First Finance Herman Suwinta mengatakan rencana tersebut ditunda dalam waktu setahun ke depan mengingat perseroan saat ini memfokuskan diri pada pengembangan bisnis dengan jaringan yang sudah berkembang. Perseroan juga akan meningkatkan asetnya yang saat ini hampir mencapai Rp1 triliun setelah itu baru menjajaki juga dengan penerbitan obligasi. “Ditunda [IPO] bukan berarti batal, peluang IPO tersebut tetap kami pasang untuk jangka panjang ke depan,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Herman mengatakan pada saat ini dukungan dana ekspansi bisnis perseroan yang diperoleh dari sejumlah bank tetap ada dan terus bertambah mengingat likuiditas moneter masih baik. Hal itu juga merupakan salah satu alasan penundaan rencana perseroan listing di Bursa Efek Indonesia. Dia mengatakan rencana IPO First Finance ini sudah dipersiapkan sejak pertengahan 2009 guna meraih dana alternatif di pasar modal untuk membesarkan bisnis perseroan yang fokus pada pembiayaan kendaraan bekas (used car) ini. Hingga kini total cabang perseroan sudah mencapai 35 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Manajemen First Finance sempat menargetkan realisasi pelepasan saham perdana tersebut pada
Agustus tahun lalu. Ketika itu, manajemen mengungkapkan sedang memfinalisasi seleksi penjamin emisi (underwriter) dan membahas berapa porsi saham yang akan dilepas kepada publik. Namun, perseroan akhirnya menunda rencana tersebut karena adanya kemudahan pendanaan dari bank.
ASURANSI & PEMBIAYAAN
5
Aset multifinance naik 23%
Revisi UU asuransi beri wewenang besar ke regulator
Industri pertambangan dongkrak kinerja leasing OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Aset industri pembiayaan sepanjang tahun lalu hingga November menembus Rp228,33 triliun atau naik 32% dibandingkan dengan periode yang sama 2009 sebesar Rp173,54 triliun.
Nilai aset multifinance 2010 (Rp triliun) Nov 2009 Des Ja n 2010 Fe b
17 4 ,4 4 17 8 ,4 7 18 3 ,3 7
Ma r
18 5 ,7 3
A pr
18 8 ,15
Me i Jun Jul
Kenaikan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan outstanding pembiayaan multifinance per November tahun lalu yang naik menjadi Rp185,09 triliun dari Oktober 2009 sebesar Rp142,26 triliun. Berdasarkan data Bank Indonesia per November, aset multifinance yang pada akhir 2009 baru mencapai Rp174,44 triliun itu terus meningkat sejak Januari hingga berlanjut pada November seiring dengan kondisi makroekonomi yang menunjang bisnis pembiayaan. Pada Juni 2010, untuk pertama kalinya aset industri mencapai nominal di atas Rp200 triliun. Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Roni Haslim menilai pertumbuhan aset industri pembiayaan pada tahun lalu pun bergerak sejalan dengan industri otomotif nasional. Dari sisi penjualan kendaraan baik roda empat maupun roda dua meningkat tajam melebihi proyeksi awal tahun, sementara segmen pembiayaan lain seperti sewa guna usaha (leasing) alat berat juga tumbuh positif. “Tahun lalu pertumbuhan industri pembiayaan bisa dikatakan baik sekali. Kondisi makroekonomi juga ba-
17 3 ,5 4
19 4 ,6 9 2 0 1,5 7 2 0 7 ,14
A gs
2 15 ,3 2
Sep
2 2 0 ,5 6
O kt
2 2 6 ,3 7
Nov
2 2 8 ,3 3
Sumber:
BISNIS/T. PURNAMA
ik meski inflasi cukup tinggi tetapi industri multifinance tetap memetik hasil yang baik, aset pun meningkat,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini. Pada awal tahun ini, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat, penjualan sepeda motor di Indonesia sudah mencapai 6,88 juta unit selama 11 bulan pada 2010. Realisasi itu menjadi rekor penjualan terbaru, karena melampaui pencapaian 2008 yaitu 6,21 juta unit. Adapun, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) memproyeksikan penjualan mobil Nasional akan menembus 750.000 unit (wholesales) pada akhir 2010 naik 54% dari 2009 486.061 unit. Direktur PT Intan Baruprana Finance Ibrahiem Atje mengatakan tak hanya pertumbuhan otomotif yang tinggi sehingga mendorong segmen pembiayaan konsumen meroket.
[email protected])
BISNIS/KELIK TARYONO
TARGET PEMBIAYAAN: Karyawati PT Federal International Finance (FIF) melayani pembayaran angsuran kredit pelanggannya di Kiosk ITC Cempaka Mas Jakarta, belum lama ini. FIF menargetkan pembiayaan untuk 1,5 juta unit sepeda motor baru pada tahun ini.
Pencadangan perusahaan penjaminan akan bebas pajak BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Regulator berencana untuk merevisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 222/2008 tentang Perusahaan Penjaminan Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit, sebagai dukungan terhadap aktivitas industri ini. Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Mochammad Ichsanudin mengatakan regulator sedang menggagas rancangan PMK yang baru tentang perusahaan penjaminan yang antara lain mengatur soal pencadangan perusahaan penjaminan. Hal tersebut menyusul peraturan yang ada saat ini dinilai merugikan industri, dengan dana cadangan dalam industri penjaminan yang dianggap sebagai biaya sehingga dikenakan pajak. “Dalam aturan yang baru, pencadangan tidak lagi dianggap sebagai biaya pendapatan perusahaan. Ini berarti pencadangan
perusahaan tidak akan dipungut pajak seperti yang selama ini berlaku,” ujarnya akhir pekan lalu. Ichsan menuturkan peraturan baru itu juga akan mengatur mengenai modal disetor perusahaan penjaminan yang diusulkan untuk diturunkan, dari saat ini dipatok sebesar Rp50 miliar di tingkat provinsi, dan Rp100 miliar di tingkat nasional. Rencana penurunan modal setor itu menyusul hasil pembahasan pemerintah dengan pihak terkait yang menunjukkan ketentuan modal disetor perusahaan penjaminan itu disinyalir sebagai satu faktor yang menghambat pertumbuhan industri. “Banyak yang keberatan dengan batasan modal setor saat ini, sehingga diusulkan untuk diturunkan, dengan catatan tetap mempertimbangkan sustainability perusahaan penjaminan ke depan,” jelasnya. Tidak hanya itu, PMK yang baru juga bakal mempermudah persyaratan pendirian perusahaan
penjaminan ulang kredit, terutama terkait dengan ketentuan modal awal perusahaan dari sebelumnya sebesar Rp1 triliun menjadi Rp200 miliar. Hal tersebut menyusul jumlah pelaku industri di bidang ini yang masih minim, baru tiga perusahaan meliputi Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Penjamin Kredit Pengusaha Indonesia (PKPI), dan PT Jamkrida Jatim. “Untuk mengembangkan industri penjaminan nasional terutama menumbuhkan penjaminan ulang kredit, pemerintah perlu meninjau ulang ketentuan modal awal yang menjadi syarat pendirian perusahaan,” tutur Ichsan. Adapun, pelaku usaha penjaminan sempat mendesak penyusunan UU khusus yang mengatur tentang industri ini, menyusul dasar hukum yang ada selama ini baru sebatas Peraturan Presiden dan PMK. Direktur Utama Perum Jamkrindo Nahid Hudaya menyatakan sampai saat ini belum ada UU
Pembiayaan melesat
Dari data tersebut terungkap hingga November tahun lalu, posisi outstanding pembiayaan multifinance sudah mencapai Rp185,09 triliun dari Oktober 2009 sebesar Rp142,26 triliun. Jika dipetakan, segmen pembiayaan konsumen mendominasi sebesar Rp129,43 triliun atau 69,9% dari total outstanding pembiayaan multifinance. Adapun leasing menyumbang pembiayaan terbesar kedua yakni sebesar Rp52,90 triliun disusul oleh segmen anjak piutang Rp1,88 triliun dan kartu kredit Rp878 miliar. Roni mengatakan kenaikan aset tentunya dipengaruhi oleh capaian posisi outstanding pembiayaan itu yang merupakan salah satu patokan penyaluran kredit. Outstanding pembiayaan adalah akumulasi dari pembiayaan baru (new booking) ditambah dengan penerimaan pembayaran konsumen (account receivable/AR). (tahir.
Dikenal masyarakat Herman mengatakan tujuan IPO di antaranya agar perusahaan pembiayaan tersebut dapat dikenal oleh masyarakat dan sahamnya dapat dimiliki oleh investor lain. Saat ini, katanya, porsi pembiayaan First Finance yang tersebar di Pulau Jawa mencapai 60%, sedangkan luar Jawa sebesar 40% sehingga akan dinaikkan menjadi 50%. Menurut dia, salah satu alasan pertambahan porsi pembiayaan didorong oleh mulai stabilnya harga komoditas pertanian dan perkebunan sehingga meningkatkan permintaan kendaraan. Selain First Finance, Bisnis mencatat sedikitnya dua perusahaan pembiayaan pada tahun lalu berencana melepas saham perdana ke pasar modal guna lepas dari dominasi pendanaan dari perbankan. Kedua perusahaan tersebut ialah PT Artha Prima Finance dan PT Sinar Mitra Sepadan Finance (SMS Finance). Namun, manajemen kedua perusahaan tersebut juga menyiapkan rencana IPO sebagai target jangka panjang. Direktur Utama First Finance Sumartono Mardjuki dalam kesempatan terpisah mengungkapkan perusahaan ada tren kenaikan pendapatan sejak kuartal pertama tahun lalu sehingga modal juga kian bertambah. Pencapaian tersebut terus berlanjut hingga akhir tahun lalu.
Hal itu mengingat segmen lain yakni leasing juga tumbuh cepat bersamaan dengan kenaikan permintaan atas komoditas pertambangan. “Tahun ini akan berlanjut tumbuh. Bagi leasing harga baru bara menjadi penting sekali.” APPI sempat memperkirakan aset industri akan menembus Rp230 triliun pada Desember 2010 meski pada awal tahun lalu memprediksi aset industri bisa mencapai Rp200 triliun. Dalam 5 tahun mendatang, APPI mematok aset industri mencapai Rp400 triliun.
yang mengatur penjaminan, di mana kondisi ini dinilai menjadi satu kendala yang dihadapi dalam proses penjaminan. Industri penjaminan saat ini baru dipayungi oleh Peraturan Presiden No. 2/2008 tentang Lembaga Penjaminan yang juga mengatur penjaminan ulang dan penjaminan berbasis prinsip syariah, serta PMK No. 222/2008 tentang Perusahaan Penjaminan Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit. “Saat ini belum ada payung hukum yang lebih tinggi, padahal UU itu penting untuk mendukung industri,” jelasnya. Nahid mengungkapkan kendala lain dalam perkembangan industri penjaminan adalah belum adanya perusahaan penjaminan ulang kredit (reguarantee company) meski sudah diakomodasi dalam PMK tersebut. “Karena belum ada perusahaan penjaminan ulang kredit, kami sendiri tidak dapat menjaminkan ulang atas penjaminan yang telah dilakukan,” tukasnya. (04)
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Revisi UU No. 2/1992 tentang Usaha Perasuransian bakal memberikan kewenangan lebih besar bagi regulator untuk mengintervensi aktivitas bisnis setiap perusahaan asuransi. Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Isa Rachmatarwata mengatakan revisi UU Usaha Perasuransian secara substansi sudah selesai dibahas. Menurut dia, penyelesaian substansi tersebut dipastikan sudah melalui proses diskusi dan mendapat masukan dari kalangan pelaku industri, serta sejumlah asosiasi asuransi terkait. Melalui revisi tersebut regulator menginginkan aktivitas industri asuransi ke depan dapat menjadi lebih sehat, dengan adanya penambahan kewenangan-kewenangan baru sesuai dengan kebutuhan dan dinilai lebih tepat. “Secara substansi sudah selesai. Sudah melalui diskusi dengan industri dan asosiasi. Intinya kita ingin industri asuransi bisa lebih sehat dengan berbagai kewenangan baru yang dimiliki regulator,” ujarnya kemarin. Isa menyatakan dengan revisi yang dilakukan tersebut, regu-
lator bakal memiliki kewenangan lebih besar untuk mengintervensi terhadap aktivitas usaha setiap perusahaan, terutama dalam penyelesaian masalah. Misalnya, kalau sebuah perusahaan sedang goyang atau tidak stabil, regulator bisa memerintahkan untuk dilakukannya aksi tertentu yang diperlukan, seperti pengalihan portofolio, baik bisnis maupun investasi. Selain itu, regulator juga dapat melakukan intervensi lebih tepat dalam menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan, terutama yang terkait dengan pemenuhan kewajiban kepada nasabah seperti dalam kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life). “Dengan UU yang ada saat ini, regulator tidak memiliki kewenangan untuk memerintah perusahaan melakukan action tertentu, seperti dalam kasus gagal bayar Bakrie Life. Namun, dengan UU yang baru nanti, regulator bisa bertindak lebih banyak, tidak hanya mendampingi nasabah.” Isa menuturkan revisi UU asuransi yang dilakukan juga bakal memberikan landasan hukum yang lebih kuat bagi praktik-praktik perasuransian yang telah berkembang pesat saat ini, terutama untuk bisnis asuransi syariah. (04)
6
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
7
OPINI
Selasa, 11 Januari 2011
Tarif listrik ‘berimbang’
M
uncul penolakan dari sebagian kalangan industriawan terhadap penerapan tarif dasar listrik (TDL) secara penuh seiring dengan dicabutnya penerapan capping atas dan bawah sebesar maksimal 18% dari jumlah tagihan listrik. Penerapan secara penuh TDL dimaksud, sebagaimana diklaim oleh manajemen PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebenarnya telah melalui proses sosialisasi dan memang dijadwalkan diterapkan mulai awal tahun ini. Akan tetapi mungkin, karena proses sosialisasi tersebut belum optimal, muncul penolakan dari kalangan pebisnis atas pencabutan capping yang praktis memberlakukan TDL secara penuh. Memang bagi sebagian perusahaan, pencabutan capping membuat lonjakan tagihan listrik lebih dari 18%. Akan tetapi sebenarnya sebagian perusahaan lain diuntungkan dengan pencabutan ketentuan tersebut, dengan penurunan tagihan listrik yang juga lebih dari 18%. Bagi masyarakat awam, sangat boleh jadi hal itu terjadi akibat perhitungan TDL yang disesuaikan dengan jenis industri, sehingga formulasinya pun tidak sederhana. Sesungguhnya akan lebih baik apabila TDL dihitung dengan menggunakan formulasi yang sesederhana mungkin agar kalangan industriawan pun bisa mengetahui berapa kewajiban yang harus dibayarkannya kepada PLN seiring dengan pencabutan capping semacam itu. Kemudahan dalam perhitungan akan meminimalkan komplain yang muncul setelah suatu kebijakan diterapkan. Pencabutan capping itu sebenarnya merupakan bagian dari langkah menuju kondisi keekonomian PLN berproduksi setelah subsidi dikurangi sedikit demi sedikit. Dalam hal ini sewajarnya masyarakat pun memahami bahwa PLN juga berupaya mencapai keekonomian dalam berproduksi. Akan tetapi, di sisi lain pemerintah dan PLN hendaknya juga tetap menjaga terpeliharanya daya saing industri. Untuk mencapai titik temu mengenai TDL yang ‘berimbang’ ini, sebaiknya pemerintah, berikut PLN, bersedia untuk merembukkannya kembali dengan asosiasi pebisnis. Pembahasan mengenai apakah memang sebenarnya subsidi listrik harus dicabut demikian cepat hendaknya juga menjadi bagian dari musyawarah tersebut. Dalam kondisi tanpa tekanan—berbeda saat International Monetary Fund masih menyetir kita— seyogianya pencabutan subsidi sepenuhnya dilakukan hanya setelah kondisi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pebisnis, telah cukup siap. Di tengah belum optimalnya kebijakan pemacu laju perekonomian, pencabutan subsidi secara penuh patut mengundang pertanyaan banyak kalangan, apakah memang tidak ada jalan selain menerapkan langkah tersebut. Jadi, apabila memang saat ini masih ada celah untuk menunda pencabutan subsidi listrik lebih jauh, sebaiknya opsi memberi napas lebih lapang bagi pebisnis tetap layak dipertimbangkan sambil pemerintah membina mereka sehingga betul-betul menjadi industri yang tangguh.
TAJUK UTAMA
Mampukah BUMN menyokong stabilisasi ekonomi? Peran swasta perlu diperbesar OLEH SUNARSIP Ekonom Kepala The Indonesia Economic Intelligence (IEI), Jakarta
Perekonomian global diperkirakan masih akan menghadapi sejumlah risiko, terutama karena belum pulihnya perekonomian negara-negara maju.
U
ntuk mengantisipasi risiko global ini, Bank Indonesia pada akhir Desember 2010 mengeluarkan paket kebijakan moneter dan perbankan. Pemerintah sejauh ini belum mengumumkan secara resmi kebijakan yang telah disiapkan. Dari pemberitaan, salah satu kebijakan yang kini disiapkan pemerintah adalah membentuk dana stabilisasi, yang salah satu sumber dananya berasal dari BUMN. Belum dijelaskan berapa besarnya dan bagaimana mekanismenya. Disebutkan, dana stabilisasi dari BUMN ini akan digunakan untuk membeli surat utang negara (SUN). Belum dijelaskan BUMN mana saja yang akan terlibat dalam skema dana stabilisasi. Namun, diperkirakan BUMN keuangan yang akan masuk skema dana stabilisasi ini. Penulis tidak sepakat bila BUMN nonkeuangan akan dilibatkan dalam skema dana stabilisasi ini karena bertentangan dengan bisnis inti. Penulis berkeyakinan bahwa BUMN dan swasta merupakan transmisi ekonomi yang lebih efektif dibandingkan dengan transmisi APBN. Dengan kata lain, BUMN menginvestasikan secara lang-
“
VERBATIM
”
B
TAJUK TAMU
• International Herald Tribune, 10 Januari
Rumah tangga lajang
P
erubahan yang signifikan muncul dalam struktur keluarga dan masyarakat Jepang. Warga Jepang tidak akan bisa berharap untuk hidup dengan sebuah jaminan keamanan jika sistem jaminan sosial di Jepang tidak direformasi untuk menanggapi perubahan tersebut. Terjadi kenaikan signifikan mengenai jumlah rumah tangga di Jepang. Dengan jumlah populasi yang terus menurun, hal ini berarti lebih banyak warga Jepang yang sekarang hidup sendirian. Mayoritas ahli sekarang berharap agar rumah tangga yang hanya terdiri satu orang pada akhirnya akan menjadi sesuatu yang lebih umum daripada munculnya rumah tangga yang terdiri dari sepasang suami istri dan anak-anak mereka. Salah satu tren yang berkembang adalah meningkatnya jumlah warga Jepang yang tidak menikah. Satu dari setiap enam pria berusia 50 tahun tidak pernah menikah. • The Asahi Shimbun, 10 Januari
sung dana yang dimilikinya (kecuali pajak) ke sektor riil, akan lebih efektif menggerakan sektor riil dibanding bila diinvestasikan melalui SUN untuk membiayai APBN. Fakta menunjukkan transmisi melalui APBN tidak berjalan efektif karena penyerapan APBN yang rendah. Pelibatan BUMN dalam skema dana stabilisasi ini mirip dengan kebijakan quantitative easing yang diberlakukan Amerika Serikat (AS). Bedanya, bila di AS yang disuruh membeli obligasi pemerintah adalah bank sentral, di Indonesia yang diminta membeli SUN adalah BUMN. Hal yang menjadi pertanyaan: Mengapa BUMN diminta membeli SUN? Apakah saat ini ada kekhawatiran bahwa SUN yang akan diterbitkan tidak laku atau SUN yang beredar bakal dilepas para investor? Pengamatan penulis, hingga kini para investor, khususnya asing, masih “setia” memegang SUN. Investor asing bahkan masih mendominasi kepemilikannya pada SUN. Hingga November 2010, kepemilikan asing terhadap SUN masih stabil di level 30%. Kepemilikan asing hanya sedikit terkoreksi pada surat berharga jangka pendek, seperti sertifikat Bank Indonesia (SBI), yaitu dari 27,5% pada September 2010 menjadi 27% pada Oktober 2010.
Belajar Dari China Terlepas bahwa pemerintah masih perlu menjelaskan beberapa pertanyaan di atas, pelibatan BUMN dalam upaya stabilisasi ekonomi, sejatinya tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara-negara lain juga menerapkan hal yang sama.
Artinya, langkah ini adalah sah dan dibenarkan. Namun, agar efektif, pelibatan BUMN dalam kegiatan stabilisasi ekonomi, tetaplah perlu diletakkan dalam konteks yang tepat. Dan tak kalah penting, tetap harus berada dalam koridor hukum korporasi yang benar.
Praktik pelibatan BUMN dalam upaya stabilisasi ekonomi juga dijalankan di China. Dalam Financial Times (FT), edisi 30 Desember 2010 diberitakan bahwa dalam rangka menyeimbangkan (rebalancing) perekonomiannya, Pemerintah China akan meminta BUMN-nya membayar dividen lebih besar melalui penetapan dividend pay out ratio (DPOR). Perlu diketahui, China memiliki puluhan ribu BUMN. Kontribusi BUMN China terhadap perekonomian sangatlah dominan. Sehingga wajar bila pemerintah China menjadikan BUMN sebagai alat stabilisasi ekonomi.
“Anggarannya Rp86,1 triliun.” Wamenkeu Anny Ratnawati tentang anggaran untuk tiga kegiatan utama pengentasan kemiskinan pada 2011.
“Kami bisa menutupnya.” Menteri Kominfo Tifatul Sembiring soal layanan Blackberry dari Research In Motion yang dianggap tidak memenuhi ketentuan.
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Pendapatan per kapita harus terus naik Pendapatan per kapita pada 2010 diperkirakan naik sekitar US$3.000 atau Rp27 juta per tahun. Kemungkinan kenaikan itu bisa disebabkan oleh berapa faktor, di antaranya pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai sekitar 6% atau lebih, yang pada gilirannya akan meningkatkan PDB. Dampaknya akan lebih bagus karena pertumbuhan PDB lebih cepat dibanding laju pertumbuhan penduduk. Faktor lainnya karena apresiasi rupiah. Hitungan pendapatan per kapita selama ini didasarkan pada kurs dolar. Karena kita harus konversi dolar berdasarkan kurs, ada windfall juga. Jadi bisa diperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2010 hampir pasti sekitar 6% atau lebih. Secara tidak langsung pemerintah sudah mempunyai modal pada 2010 yang bagus, tinggal bagaimana mengelolanya dan tetap harus mewaspadai faktorfaktor yang bisa memengaruhi. Pemerintah harus bisa memanfaatkan momentum geliat ekonomi dunia, agar nantinya pertumbuhan ekonomi pemerintah pada 2011 diharapkan bisa sebesar 6,4% bukan hanya bisa dicapai, bahkan kalau bisa dapat dilampaui. Jika momentum pertumbuhan terus dijaga, saya yakin pertumbuhan ekonomi bisa mencapai tujuh persen. Semoga tim ekonomi kita terus berkerja keras supaya pada akhir 2011 pertumbuhan eknomi bisa mencapai target. Tentu itu tidak mudah, syaratnya pembangunan infrastruktur dan iklim usaha harus selalu baik, dan ekonomi dunia tidak membawa pengaruh negatif terhadap ekonomi Indonesia. Makin bergairahnya perekonomian nasio-
Pada 2011 ini, Pemerintah China akan menaikkan DPOR-nya maksimal menjadi 15%, di mana setiap BUMN dikenakan DPOR yang berbeda. BUMN yang bergerak di bidang petrokimia, tembakau, telekomunikasi, dan kelistrikan akan dikenakan
BISNIS/ADI PURDIYANTO
DPOR 15% dari laba setelah pajak (post-tax profits), dari sebelumnya 10%. Kemudian, BUMN yang bergerak di sektor perdagangan, konstruksi, transportasi, pertambangan, dan baja dikenakan DPOR 10%, dari sebelumnya 5%. Sedangkan, BUMN yang bergerak di bidang riset dan peralatan militer, untuk pertama kalinya akan dikenakan dividen sebesar 5% dari laba bersihnya, setelah sebelumnya dibebaskan dari kewajiban membayar dividen. Pada 2011, diperkirakan 122
BUMN terbesarnya akan membukukan laba bersih untuk pertama kalinya sebesar RmB1.000 miliar. Mengingat besarnya perolehan laba BUMN-nya, Pemerintah China merasa perlu menarik dividennya lebih besar. Tujuannya, untuk me-rebalance perekonomian China yang dinilai overheating akibat tingginya pertumbuhan ekonomi yang mencapai 10% per tahun. Melalui penetapan DPOR yang besar, diharapkan investasi BUMN China berkurang sehingga dapat mendinginkan suhu ekonomi China. Ini berbeda sekali dengan kebijakan dividen oleh pemerintah kita, yang memasang target dividen tinggi, tapi hanya untuk meningkatkan penerimaan APBN. Berdasarkan analisis di atas, terlihat terdapat perbedaan mendasar antara Pemerintah China dan Indonesia dalam melibatkan BUMN dalam upaya stabilisasi ekonomi. Pertama, di China pelibatan BUMN dalam kegiatan stabilisasi ekonomi tetap dilakukan dalam koridor hukum korporasi. Pemerintah China hanya menetapkan besarnya DPOR, yang memang merupakan kewenangannya selaku pemegang saham. Sementara di Indonesia, pemerintah justru berpotensi akan masuk dalam wilayah manajemen BUMN. Perlu diketahui, kegiatan investasi dan pengelolaan dana adalah sepenuhnya kewenangan manajemen BUMN, bukan kewenangan pemerintah selaku pemegang saham. Kedua, BUMN China memiliki pangsa pasar yang dominan dalam perekonomian. Sehingga, pelibatan BUMN dalam kegiatan stabilisasi ekonomi memiliki probabilitas berhasil lebih tinggi. Kondisi ini tentu berbeda dengan Indonesia. Pangsa pasar BUMN terhadap PDB kita cenderung mengalami penurunan. Di pasar modal, kapitalisasi BUMN kita saat ini bahkan telah dikalahkan hanya oleh perusahaan yang berada dalam Grup Bakrie. Penulis berpendapat bahwa dengan instrumen regulasi yang dimilikinya, pemerintah semestinya perlu melibatkan swasta dalam skema stabilisasi ini.
Informasi Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan
Dapatkah pasar dipercaya? ursa saham melambung pada pekan pertama 2011, menyusul terjadinya reli pada 2009 dan 2010. Namun, para investor tetap saja khawatir. Menurut Investment Company Institute, 2010 merupakan tahun keempat ketika investor individu menarik lebih banyak dana daripada dana yang mereka investasikan di bursa AS. Dana sebesar US$80 miliar ditarik pada 2010. Dalam periode 3 tahun sebelumnya, total US$240 miliar dana telah ditarik. Mengapa menarik dana? Satu penjelasan yang logis adalah keraguan akan kondisi ekonomi. Keuntungan dan kenaikan bursa saham dipicu bukan oleh kenaikan pendapatan tapi lebih oleh PHK dan pemangkasan lain, sebuah pola yang tidak berkelanjutan. Penjelasan lain adalah hilangnya keyakinan pada pasar keuangan. Tanpa reformasi, kecurigaan para investor cukup beralasan. Bursa saham telah anjlok dua kali dalam satu dekade terakhir khususnya setelah penggelembungan aset yakni pada 2000 dan krisis keuangan pada 2008. Dalam jangka panjang, investor masih akan menderita kerugian.
11
PEMBACA MENULIS
nal akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan per kapita. Deni Hariyanto Jl. Puri Indah Raya No.45 Jakarta
Penundaan penaikan tarif langkah tepat Naik kereta api tut tut tut. Siapa hendak turut. Ke Bandung Surabaya. Bolehlah naik dengan percuma. Ayo kawanku lekas naik. Keretaku tak berhenti lama. Syair lagu tersebut mengingatkan akan masa kecil kita yang selalu menginginkan berlibur bersama dengan menggunakan kereta api. Selain harganya yang terjangkau, kenyamanan pun dapat dirasakan ditambah dapat melihat keindahan alam selama dalam perjalanan. Namun saat ini transportasi tersebut sudah tak senyaman masa kecil yang pernah kita lewati. Saya sebagai pengguna kereta api yang sehari-hari menggunakan dan memanfatkan kereta api sebagai bagain dari hidup ini dalam mencai nafkah sangat bersyukur dengan pernyataan pemerintah yang menjelaskan tentang penundaan harga tiket. Beban hidup akan bertambah yang jelas jika kenaikan ini terjadi maka akan melahirkan kesengsaraan baru bagi masyarakat pengguna kereta api ekonomi. Satu hal yang patut digarisbawahi bahwa pengguna kereta ekonomi adalah mereka yang rata-rata perekonomiannya menengah ke bawah bahkan lebih banyak dari kalangan tak mampu. Jika kita melihat situasi dan kondisi saat ini dengan adanya kelonjakan harga minyak du-
nia yang menyebabkan adanya kenaikan pada BBM tak bersubsidi seperti pertamax dan kelonjakan harga cabai sungguh kebijakan penundaan kenaikan harga kereta api ekonomi merupakan keputusan yang berpihak kepada rakyat. Tommy Maulana Perumahan Bojong Indah Blok C-4 Rt02/06 Bojong, Jawa Barat
Waspadai kenaikan harga pangan Pemerintah meramalkan hingga 2 tahun mendatang masyarakat Indonesia masih akan menghadapi dinamika harga pangan. Para petani pun masih harus menghadapi gagal panen yang berdampak pada menurunnya pasokan hasil pertaniannya. Perubahan cuaca yang terjadi di negeri ini ditandai dengan tidak menentunya musim panas dan musim hujan. Fenomena cuaca yang sulit ditebak ini diakui juga oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengatakan sulit diprediksi kapan berakhirnya anomali cuaca ini. Indonesia bukan satu-satunya negara yang dilanda musim yang tak menentu ini. Beberapa negara di Eropa seperti Italia, Inggris, Rumania, dan lain-lain juga mengalami hal serupa. Bahkan saat liburan Natal dan tahun baru banyak negara di sana yang dilanda badai salju. Akibat perubahan cuaca ini negara kita terkena dampaknya salah satunya ialah melonjaknya harga pangan di beberapa daerah dan kota. Hesti Kusumawati Jl. Hasyim Asyari No. 89 Cipondoh, Tangerang, Banten
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected]
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hendra Wibawa, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Nana Oktavia Musliana, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Munawaroh, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Samantha Ardiansyah (Asisten Manajer Pemasaran), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Agus Taufik Ridho, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
NIAGA & JASA
8 Bali tempat menginap terlama pelancong lokal JAKARTA: Bali masih menempati peringkat pertama sebagai destinasi dengan waktu menginap terlama wisatawan Nusantara, meski lama waktu menginap tamu asing masih kalah dengan Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Riau, dan Lampung. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lama menginap tamu wisatawan Nusantara di Bali pada November rata–rata 2,80 hari, diikuti oleh Provinsi Sulawesi Selatan rata-rata 2,16 hari, dan Nusa Tenggara Barat rata-rata 2,15 hari.
Dari 17 provinsi yang menjadi destinasi pariwisata utama tercatat lama menginap pelancong lokal rata-rata 1,74 hari atau lebih pendek sedikit dibandingkan dengan rata-rata pada bulan yang sama tahun lalu 1,75 hari.
Provinsi dengan waktu menginap pelancong lokal terlama November 2010 (hari) Bali
2,8
Sulawesi Selatan
2,16
Nusa Tenggara Barat Kalimantan Timur
2,15 2,03
DKI Jakarta
1,86 1,76
Riau Sumber: BPS, 2010
BISNIS/MFM/T. PURNAMA
KUOTA Kasus hukum tak hapus klaim JAKARTA: PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) tetap membayar klaim jaminan peserta, meski yang bersangkutan terkena hukuman penjara, karena ada kasus, menyusul pemberian jaminan hari tua bagi peserta yang ada di lembaga permasyarakatan. “Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 14/1994 tentang Penyelenggaraan Jamsostek pasal 51, maka semua peserta jaminan sosial ini mendapatkan yang menjadi hak mereka,” ujar Direktur Operasi dan Pelayanan PT Jamsostek (persero) Ahmad Ansyori, kemarin. Menurut dia, hak peserta program jamsostek tidak dapat dipindahtangankan, digadaikan atau disita sebagai pelaksanaan putusan pengadilan, sehingga prinsipnya hak peserta atau ahli waris bersifat permanen. Ansyori menambahkan Jamsostek dipastikan membayar berbagai jenis santunan termasuk JHT (jaminan hari tua) bagi peserta, meski karyawan dijebloskan ke penjara, karena itu menjadi hak mereka. (BISNIS/TRI)
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
Peluang 57.000 pekerja formal terancam hilang Stok naker yang penuhi syarat nihil mintaan 300 orang TKI untuk sektor elektronik di Penang, Malaysia. “Pada 2011, dikhawatirkan kebutuhan 57.000 orang pekerja untuk sektor formal JAKARTA: Peluang penemdi beberapa negara tidak dapat dipenuhi, patan 57.000 orang tenaga karena ketiadaan stok TKI.” kerja formal ke Jerman, Endang menuturkan tercatat 7.000 orang perawat dibutuhkan di Jerman dan ada Amerika Serikat, dan Kuwait sekitar 8.000 orang pengemudi truk dicari pada 2011 terancam tak bisa oleh pengguna jasa di Amerika Serikat. termanfaatkan karena sampai Sebagai salah satu upaya memenuhi kekini belum tersedia pekerja butuhan tenaga kerja formal untuk seuntuk sektor itu di Indonesia. jumlah negara, BNP2TKI akan mengubah pola pikir masyarakat dan lembaga terkait dengan pelaksaan program promosi. Pada tahun lalu, dari Kebutuhan pekerja 2011 yang “Kami akan lebih 33.727 peluang kerja di belum ada stok memperkuat promosi sejumlah negara hanya TKI dengan basis stock bisa direalisasikan deKeterangan Jumlah (Orang) supply yang ada,” tukasngan 360 orang tenaga nya. kerja yang ditempatkan. Perawat di Jerman 7.000 Pengemudi truk di AS 8.000 Dia menyatakan sebaEndang SulistyaningPerawat di AS 30.000 gian besar permintaan sih, Deputi Bidang KerPerawat di Kuwait 12.000 TKI sektor formal yang jasama Luar Negeri dan Total 57.000 belum mampu dipenuhi Promosi Badan Nasional selama 2010 akan diusaPenempatan dan PerSumber: BNP2TKI, 2010 hakan selesai proses lindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), menyatakan selama pendokumentasian pada 2011. Selain itu, BNP2TKI akan berusaha me2010 berhasil menggaet ribuan peluang menuhi permintaan TKI yang disampaikan penempatan TKI formal dari luar negeri. Namun, peluang yang dibutuhkan itu melalui Kementerian Perdagangan (Ketidak semua berhasil dimanfaatkan, kare- mendag), seperti 2.000 perawat dan 2.000 na stok tenaga kerja di dalam negeri yang careworkers dari Abu Dhabi dan permimemenuhi persyaratan di negara penem- nyakan 5.000 TKI dari KBRI di Kurdistan. patan tidak ada. “Kendala Indonesia tidak dapat me- Peta tenaga kerja menuhi kebutuhan itu selain masih meMengenai kebutuhan pekerja formal di nunggu proses regulasi penempatan dalam Indonesia, Ketua Himpunan Pengusaha bentuk MoU [memorandum of under- Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Himsataki) standing], juga karena kami tidak punya Yunus M. Yamani menyatakan pemerintah stok supply calon TKI sesuai kompetensi harus memiliki peta kebutuhan tenaga yang dibutuhkan,” ujarnya kemarin. kerja di luar negeri dan juga peta stok teEndang memaparkan selama 2010, naga kerja di dalam negeri. BNP2TKI berhasil meraih 22.000 peluang Sampai kini, pemerintah tidak memiliki kerja di Trade Export Indonesia (TEI) 2010, peta stok tenaga kerja dari lembaga pendidan kebutuhan 10.000 TKI untuk sektor dikan maupun masyarakat yang berpekonstruksi di World Trade Shanghai, China. luang mengembangkan diri sebagai tenaga Selain itu, ada kebutuhan 727 orang TKI kerja sektor formal di luar negeri. di Diyafa Expo Qatar, 1.000 guru bahasa In“Padahal, setiap tahun kebutuhan tenadonesia di Australia dan juga ribuan orang ga kerja formal sangat banyak, tapi karena TKI formal lainnya di berbagai negara un- pelaksana penempatan swasta tidak metuk sektor perawat, serta hospitality. miliki stok pekerja untuk sektor itu dan Dari kebutuhan pekerja sebanyak itu, tidak didukung oleh instansi terkait deEndang menambahkan pemerintah baru ngan pengiriman TKI, maka yang banyak dapat mengimplementasikan permintaan dikirim pekerja informal, seperti penata untuk enam orang di Timor Leste dan per- laksana rumah tangga.” (
[email protected]) OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia
BISNIS/ANDI RAMBE
BANGUN 258 PASAR: Seorang pedagang sembako melayani pembeli di Pasar Petisah, Medan, Sumatra Utara, kemarin. Pemerintah berencana
membangun 258 pasar di seluruh Indonesia pada 2011 dengan anggaran Rp723 miliar.
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
PENYERAHAN SMS DONASI: Presiden Direktur PT Smart Telecom Sutikno Widjaja (kanan) berbincang dengan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla seusai menyerahkan sumbangan di Jakarta, kemarin. Sumbangan tersebut dikumpulkan melalui program SMS donasi 5000 yang berasal dari para pelanggan Smartfren. Hingga saat ini operator seluler berbasis CDMA tersebut memiliki 6,5 juta pelanggan.
Kunjungan kapal pesiar diprediksi meningkat OLEH HILDA SABRI SULISTYO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kedatangan kapal pesiar asing ke Indonesia tahun ini diprediksi meningkat dari realisasi pada tahun lalu yang mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah pariwisata. Sepanjang 4 bulan pertama tahun ini, angka kunjungan diprediksi mencapai 210 calls dari 35 kapal cruise kelas dunia yang membawa sedikitnya 125.000 wisman yang akan bersandar di perairan Indonesia. Kapal-kapal mewah ini mengantar wisman ke 111 objek wisata di Nusantara. “Itu baru data hingga April. Jadi hingga akhir tahun nanti jumlahnya membengkak lagi,” ujar Sekditjen Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) Noviendi Makalam kemarin. Kapal pesiar yang ke Indonesia umumnya kelas medium berkapasitas penumpang 500-600 orang yang umumnya berusia lanjut dengan pengeluaran di luar akomodasi rata-rata US$50-$100 per orang per sekali singgah yang menghabiskan waktu sekitar 6 jam. Menurut dia, kunjungan sepanjang 2010 sebanyak 206 calls dengan 32 kapal mewah yang membawa 127.774 wisatawan ke Indonesia. Jumlah ini meningkat lebih dari dua kali lipat baik dari sisi calls, jumlah kapal maupun penumpangnya. Pada 2009, jumlah kunjungan hanya 134 calls dengan 20 cruise yang mengangkut 68.628 wisman. “Jumlah kapal pesiar yang datang pada 2010 merupakan terbanyak dalam sejarah pariwisata sejak kapal yang pertama
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pelaku ritel meminta pemerintah untuk menyederhanakan izin pembukaan gerai dengan pola multiformat, seiring dengan tren pemudaran saluran (channel bluring) yang makin menguat di industri itu. Satria Hamid Ahmadi, Public Affairs Senior Manager PT Carrefour Indonesia, mengatakan usaha ritel akan berkembang dalam bentuk multiformat dalam 20 tahun ke depan, dan perizinan perlu disederhanakan. “Saya inginnya lebih disederhanakan melalui pelayanan izin satu atap. Saya lihat ada iktikad pemerintah untuk sederhanakan izin itu, tetapi kenyataannya sampai sekarang membuat izinnya masih satu-satu,“ ujarnya kemarin. Untuk pembukaan satu gerai, Carrefour membutuhkan 44 izin berbeda, seperti izin penyediaan makanan dan minuman dari dinas pariwisata, izin pemotongan daging dari dinas peternakan, dan
izin toko modern ke dinas perdagangan. Arie Budhiman, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, mengatakan institusinya sudah mengakomodasi keperluan serta perkembangan bisnis. “Sepanjang pengusaha melakukan diversifikasi bisnis dan ada izin yang harus diikuti ketentuannya, ya harus [mengajukan izin baru].“ Menurut Arie, pemberian izin tersebut merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam hal kepastian hukum. Pemerintah tentu responsif dan tidak membatasi pengembangan bisnis. “Kami harus responsif dalam perkembangan bisnis, kalau ada tempat cukur mau buka kafetaria, masak harus kami batasi,” tegasnya.
Tren saluran Suryo Susilo, Direktur Retail Service Nielsen Indonesia, mengungkapkan pemudaran saluran (channel bluring) diprediksi semakin kuat mewarnai bisnis ritel sampai
20 tahun mendatang. Bisnis ritel diprediksi semakin membuka batasan-batasan channel, penamaan, penjualan, serta fungsi masing-masing toko demi mengejar kenyamanan konsumen. “Channel bluring adalah pemudaran batas-batas saluran, sehingga jaringan di bisnis ritel tidak lagi kaku. Setiap saluran akan membuka batas-batasnya demi meningkatkan kenyamanan pelanggan,” ungkapnya. Rumah sakit dengan restoran maupun pelayanan pijat dan spa merupakan contoh pemudaran saluran yang nyata ada sejak lama. Di bisnis ritel, pemudaran saluran tampak pada 7-Eleven yang menjual makanan siap saji, atau jasa penyedia makanan, dan integrasi department store Debenhams dengan supermarket Food Hall, dan Starbucks serta Pizza Marzano. Yongky menilai pemudaran ini merupakan evolusi jangka panjang dan hampir seluruh bisnis ritel akan bergerak ke arah sana, sehingga sampai 20 tahun men-
datang akan menjadi tren. Faktor pendukung utama adalah perubahan gaya hidup masyarakat, yang saat ini lebih suka belanja beraneka kebutuhan dalam satu tempat. Masyarakat juga membutuhkan kepuasan yang instan. Masyarakat mencari tingkat kesulitan paling rendah sekaligus kenyamanan dan kemudahan yang paling memadai. Selain itu, dengan adanya integrasi beberapa jenis usaha sekaligus dapat memberikan tempat bersosialisasi. Yongky menegaskan sistem channel bluring ini belum sampai taraf mengganggu tatanan, sehingga belum perlu regulasi khusus. "Perkembangan bisnis ritel ini cepat sekali, sehingga rasanya sulit regulasi bisa mengejar." Namun, Yongky yakin evolusi channel bluring ini akan dibayangi oleh revolusi penjualan melalui Internet. Akan tetapi, tidak kemudian Internet akan mematikan usaha ritel yang mengusung kenyamanan pelanggan melalui channel bluring. (13)
Keterangan 2009 134 Kunjungan (call) Kapal mewah (unit) 20 Wisman (orang) 68.628
2010 206 32 127.774
Sumber: Kemenbudpar, 2010
masuk Indonesia pada 1996. Setelah itu, kedatangan cruise langsung drop, karena gejolak politik di Indonesia." Noviendi mengatakan Kemenbudpar menargetkan kunjungan hingga 2014 sebanyak 500 calls dengan 40-50 kapal pesiar. “Target ini optimis tercapai, mengingat destinasi Indonesia sudah dikenal dunia dan kapal pesiar besar bisa singgah di pelabuhan Padangbai dan Benoa Bali.” Menurut dia, kendala yang dihadapi selama ini a.l. infrastruktur pelabuhan, dan belum ada daerah yang siap menerima kunjungan wisatawan cruise. Didien Junaedi, Sekjen Gabungan Pengusaha Wisata Bahari Indonesia (Gahawisri), mengatakan prospek wisata cruise tahun ini cerah namun lama tinggalnya masih rendah, hanya beberapa jam. “Kalaupun singgah lebih lama tinggalnya masih tetap di atas kapal,” katanya. Ke depan, katanya, Kemenbudpar harus lebih aktif menjaring investor yang mau menggarap wisata cruise agar ada kapal pesiar asing yang mau mengemas paket mengelilingi Nusantara. “Dulu ada kapal MS Princendam Cruise dari Holland American Cruises yang berkeliling dari pulau ke pulau di Indonesia," ujarnya.
Rumusan pengadaan gabah selesai pekan ini BISNIS INDONESIA
Peritel minta izin gerai multiformat disederhanakan
Kunjungan kapal pesiar ke Indonesia
JAKARTA: Rumusan pengadaan gabah dan beras premium oleh Bulog akan rampung pekan ini, untuk selanjutnya dituangkan dalam Peraturan Menteri Pertanian guna melengkapi peraturan lain yang mengatur pembelian beras dan gabah di bawah kualitas. “Sesuai arahan rapat kami membahas segera tabel rafaksi untuk gabah dan beras di atas kualitas (premium),” kata Achmad Suryana, Kepala Badan Ketahanan Pangan di sela-sela rapat kerja mengenai pelaksanaan pembangunan 2011 di JCC, kemarin. Perumusan pengadaan gabah juga mencakup berbagai kualitas, termasuk yang kualitas rendah dan premium bisa dibeli oleh pemerintah melalui Bulog. Achmad mengatakan rumusan itu akan menjadi pedoman saat panen raya yang segera datang. Dia menjelaskan peraturan menteri itu nantinya berubah mengikuti perubahan Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2008 mengenai kebijakan harga pokok pembelian (HPP) beras dan gabah. Dia menjelaskan hal tersebut dilakukan agar pemerintah dapat melakukan pengadaan bahan pangan pokok dari dalam negeri dengan maksimal dan tidak bergantung pada impor. Menurut dia, saat ini pemerintah
melakukan banyak usaha agar komoditas seperti beras, jagung, kedelai dan daging sapi tidak lagi tergantung pada impor. Oleh karena itu, kemungkinan ada program tambahan yang diusulkan untuk dilaksanakan pada 2011. Namun, Achmad tidak menampik kemungkinan impor apabila kebutuhan itu tidak terpenuhi dari dalam negeri, seperti ketika terjadi perubahan iklim misalnya. Sementara itu, Perum Bulog Sub Divisi Regional (Divre) Malang menargetkan pengadaan beras untuk 2011 sebesar 77.000 ton, naik dari target sebelumnya sebanyak 68.000 ton. Awaludin Iqbal, Kepala Perum Bulog Sub Divre Malang, mengatakan target tersebut mengalami revisi, dan dinaikkan dari target 2010 yang sekitar 27.500 ton. “Target direvisi dan disesuaikan karena target Bulog Jatim juga dinaikkan menjadi 151.000 ton pada 2011,” kata Iqbal. Dia optimistis target pengadaan tersebut bisa terealisasikan. Hanya saja, sejauh ini Bulog masih menunggu Instruksi Presiden (Inpres) guna melakukan pengadaan beras 2011. Inpres tersebut a.l. mengatur tentang HPP dari petani dan hal ini cukup penting mengingat perubahan harga beras dan gabah di pasaran saat ini sudah berbeda dengan periode sebelumnya. (K25/13)
MANUFAKTUR & OTOMOTIF
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
9
Registrasi sepeda motor di Italia merosot 47%
Penjualan mobil diprediksi tembus 800.000 unit
MILAN: Registrasi sepeda motor baru di Italia anjlok 47% pada Desember 2010 dibandingkan dengan bulan yang sama 2009. Pada bulan terakhir tahun lalu hanya 6.781 sepeda motor didaftarkan, terdiri dari 4.919 skuter dan 1.861 jenis lain. Jumlah sepeda motor baru pada Desember adalah yang terendah selama enam bulan terakhir, turun 54,4% dibandingkan periode November. Bulan dengan penjualan kendaraan roda tertinggi pada 2010 jatuh pada Juli, pada bulan tersebut 38.515 unit motor laris di Italia.
4.919
OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
Registrasi sepeda motor baru Italia Desember 2010 (unit) Sumber: Asosiasi Produsen Sepeda Motor Italia (ANCMA)
2.811 1.862 BISNIS/KELIK TARYONO
REKOR PENJUALAN: Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan (kanan) menjawab pertanyaan wartawan didampingi Direktur Pemasaran Joko Trisanyoto pada acara jumpa pers di Jakarta, kemarin. Realisasi
Skuter
Moped
Sepeda motor lainnya BLOOMBERG/11/ADI PURDIYANTO
TRANSMISI BUMN pengelola Inalum dikaji JAKARTA: Pemerintah mengkaji pembentukan BUMN baru untuk mengambil alih dan mengelola PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dari konsorsium Jepang, sambil menunggu hasil kajian dari tim yang dipimpin Menperin M.S. Hidayat. “Kalau saya melihat, sepertinya akan ada pembentukan BUMN untuk menangani Inalum, tetapi belum ada keputusan soal peluang pembentukan BUMN mandiri untuk menangani Inalum,” katanya di sela-sela rapat kerja pemerintah kemarin. Dia mengatakan pihaknya masih menunggu hasil kajian dari tim yang dipimpin Memperin soal opsi antara pembentukan BUMN baru secara penuh atau keterlibatan BUMN yang mandiri. Mengenai aspek hukum, Kementerian BUMN menilai perlu pembentukan Inalum baru melalui peraturan pemerintah yang disertai dengan perangkat legal lain yang diperlukan. (BISNIS/IRS/LTC)
EAG tambah jaringan JAKARTA: Exclusive Auto Garage (EAG)— bengkel spesialis transmisi— membuka cabang baru di Jakarta Timur, satu dari dua cabang baru yang rencananya mulai beroperasi tahun ini. Direktur R & D EAG Ady Iktimal mengatakan ekspansi tersebut untuk memenuhi permintaan jasa perawatan mobil yang semakin tinggi seiring dengan lonjakan penjualan mobil di Jakarta. “Bengkel-bengkel baru ditujukan untuk menyerap pasar perawatan mobil pascamasa garansi yang jumlahnya semakin banyak,” jelas Ady di sela-sela peluncuran cabang EAG, Minggu malam. (BISNIS/11)
VW andalkan Passat masuk AS DETROIT: Volkswagen, produsen mobil terbesar Eropa, akan menggunakan merek Passat untuk sedan ukuran sedang yang akan diproduksi dan dipasarkan di AS. Sedan tersebut rencananya diproduksi di Tennessee, pabrik pertama VW sejak 1988, yang akan menyerap lebih dari 2.000 tenaga kerja. Model diesel Passat diklaim dapat menempuh 43 mil per galon atau 18,28 kilometer per liter di jalan raya. Passat adalah bagain dari ambisi VW untuk meningkatkan penjualan di AS hingga tiga kali lipat pada 2018. (BLOOMBERG/11)
penjualan Toyota mencapai 280.680 unit pada 2010, menjadi rekor penjualan tertinggi selama 40 tahun keberadaannya di Indonesia.
Industri diminta toleransi tarif listrik Menperin: Pertumbuhan industri tak akan terganggu OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Perindustrian memperkirakan penaikan tarif dasar listrik sektor industri hanya akan menaikkan biaya produksi 1%—3%, meskipun kenaikan ini bisa memperlambat peningkatan daya saing industri. Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengakui penaikan TDL sektor industri berpotensi memperlambat peningkatan daya saing, tetapi diharapkan tidak akan mengganggu pertumbuhan industri nasional. “Saya telah sampaikan kepada Franky Sibarani [Wakil Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia] untuk menghitung dampak kenaikan secara total terhadap struktur biaya produksi, penaikan TDL kemungkinan berpengaruh 1%—3% terhadap struktur biaya. Kalau naiknya sebesar itu, saya minta untuk ditoleransi karena pemerintah berupaya mengurangi segala bentuk subsidi,”katanya kemarin. Menperin berniat mengundang pelaku usaha dan asosiasi industri untuk membahas penaikan TDL tersebut hari ini. Dia mengakui kenaikan biaya tersebut bisa memperlambat peningkatan daya saing, tetapi tidak sampai memengaruhi pertumbuhan industri secara keseluruhan. Langkah PT PLN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menghapus batas kenaikan tarif atau capping 18% yang berdampak pada penaikan TDL bagi sektor industri per Januari 2011 kemungkinan di luar koordinasi dengan Kemenperin. Pasalnya, Hidayat mengakui pada Desember 2010 pihaknya telah menghadiri rapat di Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi dan diputuskan tidak ada penaikan TDL.
PEMBUKAAN SHOWROOM SMART DI JAKARTA
“Saya lalu recheck kepada Menko, sangat mendadak. kemudian ada. Berdasarkan kesepa“Kami akan mendesak pemerinkatan Kementerian ESDM dan PLN tah dan PLN melakukan efisiensi mereka akan mencabut capping itu, pembangkit mereka, dan meminta saya dengar malah sudah dicabut,” agar kenaikan-kenaikan pada masa ujar Hidayat. yang datang dibicarakan dengan duMeski mengakui pencabutan nia usaha lebih intensif lagi. Dalam capping 18% berarti menaikkan ta- waktu dekat kami harapkan bisa gihan listrik sektor industri, Hidayat bertemu dengan PLN,” ujar Erwin. menegaskan penaikan TDL itu diKetua III Gabungan Industri Kenlakukan karena subsidi listrik 2011 daraan Bermotor Indonesia (Gaikinlebih kecil dari subsidi 2010. do) Johnny Darmawan Danusasmita “Saya juga sampaikan kepada juga menilai penaikan TDL industri Franky [Apindo] kenaikan itu me- akan memberatkan dunia usaha. lampaui 18% atau tidak? Kalau di“Kami sudah dihadang dengan hitung kenaikan bervariasi ada yang berbagai isu negatif seperti pemba18%, di atas 20%, tetapi itu per sek- tasan bahan bakar minyak subsidi, tor. Saya sampaikan untuk hitung ke kenaikan tarif perpajakan kendaraan total struktur biaya kenaikannya itu bermotor dan sekarang kenaikan taberapa persen?”. rif listrik. Benar tidak listrik itu suKetika dihubungi, Franky menu- dah diperlukan untuk dinaikkan? Peturkan Menperin terkejut dengan layanan PLN sudah baik belum? Sepencabutan capping karena dalam mua yang berbasis peleburan [baja] akan naik biaya prorapat kabinet tidak ada pembahasan soal “Saya minta untuk duksinya,” katanya. Roy Sunarya, Kerencana itu. ditoleransi karena tua Paguyuban Peng“Setelah kami berLeuwi Gajah bicara, Menperin sepemerintah ber- usaha Kota Cimahi, Jawa paham bahwa mencabut capping 18% upaya mengurangi Barat, mengatakan penghapusan capsama dengan mesegala bentuk ping menaikkan bianaikkan TDL. Soal subsidi.” ya energi 30%—40% bagaimana dampaknya terhadap strukdari rekening sebetur biaya, itu akan kami bahas ber- lum penaikan TDL pada Juli 2010. sama dengan asosiasi yang juga “Komponen biaya masing-masing akan dipanggil Menperin.” perusahaan berbeda, tetapi kalau dilihat dari struktur biaya, energi sudah menjadi biaya terbesar kedua Kurang sosialisasi Pelaku usaha menyesalkan lang- setelah biaya bahan baku, berikutkah PLN yang menaikkan TDL sek- nya label cost,” jelasnya. Dia mengatakan industri cukup tor industri per Januari 2011, tanpa terpukul dengan banyaknya kebiadanya sosialisasi yang memadai. “Kami menyesalkan karena tidak jakan pemerintah yang memberatdisosialisasikan lebih awal soal pen- kan sejak awal tahun ini, termasuk cabutan [capping]. Keputusan ini pengenaan bea masuk barang modal akan memberatkan dunia usaha dan dan penerapan upah baru. Menurut dia, sejumlah permendorong inflasi,” kata Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda usahaan di Leuwi Gajah shock dengan keputusan PLN yang mencabut Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa. Dia menuturkan sejauh ini belum capping 18% karena dilakukan terada pembicaraan dan kesepakatan buru-buru dan tanpa sosialisasi. terkait dengan hal tersebut dan pe- (K35/K38) (
[email protected]) laku industri sangat menyesalkan • Pencabutan capping Hal. i2 pencabutan capping yang dinilai
T Mercindo Autorama membuka showroom Smart yang pertama di Jakarta pada hari Jumat tanggal 10 Desember 2010 bertempat di Plaza EX, Jalan Thamrin,
P
Jakarta. Pembukaan showroom Smart Fortwo ini merupakan jawaban kebutuhan masyarakat atas transportasi modern yang efisien, mengutamakan keselamatan dan asyik dikendarai. (*)
PAMENAN)
Bea masuk barang modal bisa direvisi OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menyatakan pengenaan bea masuk barang modal 5%— 10% yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan masih bisa ditinjau ulang. “Itu memang kebijakan yang setiap tahun bisa ditinjau ulang. Jadi, tidak perlu dikhawatirkan,” katanya kepada Bisnis kemarin. Hidayat mengatakan pemerintah secara internal akan melakukan pembahasan untuk menyikapi penolakan dari kalangan industri atas pengenaan bea masuk barang modal yang ditetapkan dalam Permekeu No. 241/PMK.011/2010. Pekan lalu, beberapa asosiasi industri yang terkena dampak aturan baru itu telah bertemu dengan Menperin untuk menyatakan keberatan. Mereka mengeluhkan bea masuk barang modal 5%—10% dari semula 0% karena akan merusak daya saing industri. Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik Indonesia (INAPlas) Fajar A.D. Budiyono menilai kebijakan itu lebih didasarkan
pada alasan pragmatis untuk menambah pundi dalam APBN 2011. Untuk produk petrokimia, setidaknya terdapat tiga pos tarif yang mengalami penaikan, yaitu 2901.21.00.00 untuk etilena, 2901.22.00.00 untuk propilena, dan pos tarif 84.77 untuk mesin pengolah karet dan plastik atau membuat produk dari kedua bahan itu. Pos tarif itu kini dikenakan bea masuk masing-masing 5%. Dengan penerapan bea masuk baru itu, katanya, pemerintah memang bisa mendapatkan tambahan penerimaan US$60 juta per tahun. Namun, jumlah itu tidak akan lebih besar dibandingkan dengan potensi penerimaan APBN melalui pajak pertambahan nilai dan pajak badan apabila tarif tidak dinaikkan. “Kalau bea masuk naik, praktis biaya bahan baku naik, harga ikut naik dan tidak bisa bersaing dengan impor sehingga industri hulu bisa mati. Bahkan dengan bea masuk impor produk plastik yang kini 0%, kebijakan itu justru memperderas impor produk plastik dan mematikan industri hilir plastik.”
KERJASAMA PEMASARAN
RESOLUSI HUKUM 2011 Bisnis/Yayus Yuswoprihanto
Bisnis/Rahmatullah
Tampak pada gambar: Rudi Borgenheimer - Direktur Utama PT Mercedes-Benz Indonesia, Christian Setiawan - Direktur Utama PT Mercindo Autorama, Dhani M. Yahya - Deputy Director PT Mercedes-Benz Indonesia, dan Steffen Baumann - Senior Manager Daimler Central.
JAKARTA: Penjualan mobil nasional pada tahun ini diprediksi tetap tumbuh menjadi 780.000 unit hingga 800.000 unit kendati dibayangi sejumlah faktor negatif seperti kenaikan tarif pajak dan pembatasan distribusi BBM bersubsidi. Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johnny Darmawan Danusasmita mengatakan dalam prediksi optimistis pasar mobil di Indonesia tahun ini akan meningkat, karena secara makroekonomi negara ini terus membaik. “Tahun ini Amerika Serikat cenderung melemahkan nilai tukar dolarnya karena ingin melindungi ekonomi dalam negerinya, sementara sebagian investor menilai ekonomi China mulai overheated,” ujarnya dalam jumpa pers awal tahun PT Toyota Astra Motor, kemarin. Di sisi lain, harga komoditas dunia tahun ini cenderung menguat dipengaruhi oleh cuaca ekstrem di Eropa. Perekonomian di banyak negara lain juga dinilai masih belum kondusif. Kondisi tersebut menurut Johnny menguntungkan Indonesia karena hot money sangat potensial untuk berdatangan. Tinggal
bagaimana menarik lebih banyak investasi asing. Dia berharap pemerintah dapat memanfaatkan momentum kondisi perekonomian nasional yang membaik untuk mendukung pertumbuhan sektor otomotif nasional. Hal ini tentunya melalui kebijakan-kebijakan yang mendorong industri untuk tetap bertumbuh. “Kami berharap di level 780.000 unit-800.000 unit. Tetapi kalau terjadi sesuatu yang tidak diharapkan yang mengakibatkan turbulensi ekonomi, pasar mobil bisa di bawah 700.000 unit,” ujar Johnny yang juga selaku Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM). Sepanjang 2010, penjualan mobil di pasar domestik diyakini menembus 764.000 unit (pengiriman unit dari pabrik ke distributor) dan realisasi ritel (diler ke tangan konsumen) sebanyak 745.000 unit. Penjualan mobil pada tahun lalu melambung hampir 60% dibandingkan dengan 2009 yang hanya 480.000 unit. Apabila pasar mobil pada tahun ini benar-benar menembus 800.000 unit, Johnny menegaskan bahwa Toyota selaku pemimpin pasar telah siap mengantisipasi pertumbuhan permintaan tersebut. (TRI D.
etua Dewan Pembina Ikatan Sarjana Hukum Indonesia (ISHI) Jimly Asshiddiqie (kiri) B e rs am a Ke tu a Umu m I SH I Hikmahanto Juwana memberikan keterangan pers mengenai resolusi hukum 2011 di Jakarta, Kamis (06/1).
K
ISHI pada kesempatan itu meminta kepada pemerintah agar menjadikan tahun ini sebagai tahun penataan kembali hukum Indonesia dengan mengevaluasi secara menyeluruh berbagi bidang hukum dan instansi yang menjadi kewenangannya. (*)
anaging Director Macquarie Precision Marketing Keith Lowry (kiri) berbincang dengan CEO & President Director PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Alan Merten (kanan) dan Vice President
M
Ruang ini terbit setiap Selasa, disediakan untuk informasi kegiatan perusahaan Anda. Bagi yang berminat dapat menghubungi : Telp. (021) 5790 1023 ext. 523, 525 dengan Sdr. Hafiz, Faks. (021) 5790 1024 - 21 atau e-mail :
[email protected]
Director & COO Nelly Husnayati seusai menandatangani naskah kerjasama direct marketing di Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu. Hingga saat ini Manulife Indonesia telah melayani 1,5 juta nasabah. (*)
HUKUM BISNIS
10 Jatim posisi teratas terima pendaftaran karya cipta JAKARTA: Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Timur selama tahun 2010 tercatat sebagai penerima permohonan pendaftaran karya cipta terbanyak dibandingkan dengan provinsi lain. Menurut data Ditjen Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM, selama tahun lalu Kanwil Jatim menerima 68 permohona pendaftaran karya cipta, diikuti Kanwil Jateng sebanyak 53. (lihat grafis) Hak cipta mencakup hasil karya seni, sastra, ilmu pengetahuan dan program komputer. Undang-Undang Hak Cipta (UU No. 19/2002) tidak mewajibkan pendaftaran. Akan tetapi, sertifikat pendaftaran itu akan menjadi alat bukti yang kuat di pengadilan bila muncul sengketa pada kemudian.
53 35
31 24
Jateng
Belum pernah ada somasi dari lawyer tensi renovasi gedung dari 7 Juni hingga 7 Agustus 2010 sebesar Rp239,39 juta. Dalam permohonan pailitnya ini, perusa haan itu mengklaim telah memberitaJAKARTA: PT ISS Indonesia, hukan soal keterlambatan pembayaran perusahaan outsourcing asal kewajiban berdasarkan surat pemberitaDenmark, menghadapi huan terakhir yang dilayangkan pada 23 permohonan pailit dari salah September 2010. Guna memenuhi persyaratan dalam satu krediturnya, PT Trijaya mengajukan permohonan pailit sebagaiAnugrah Mulia, terkait dengan mana yang dimaksud dalam UU No.37/ kewajiban utang Rp1,32 miliar. 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, PT Trijaya Anugrah Mulia menyertakan kre“Mereka [ISS Indonesia] mempunyai ditur lain ISS Indonesia, yakni PT Interkewajiban utang yang telah jatuh tempo tech Indonesia Perdana dengan kewajibdan sampai saat ini kewajiban itu belum annya sebesar Rp238,56 juta. diselesaikan,” kata Dwiana Miranti, salah satu kuasa hukum Trijaya Anugrah Mu- Tunjuk kurator lia, saat ditemui seusai sidang, kemarin. Selain memohon kepada Pengadilan Dwiyana enggan menjelaskan lebih Niaga Jakarta Pusat untuk menyatakan lanjut mengenai permohonan pailit ini, ISS Indonesia pailit, pemohon pailit metetapi berdasarkan berkas resmi yang di- minta majelis hakim untuk menunjuk peroleh di pengadilan, perkara No. 83/ dan mengangkat Peter Kurniawan selaku PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST ini ber- kurator untuk melakukan pengurusan awal dari pekerjaan renovasi oleh Trijaya dan pemberesan harta pailit nantinya. Anugrah Mulia, atas kantor cabang ISS Kemarin, Pengadilan Niaga Jakarta PuIndonesia di Surabaya dan Bandung. sat telah mulai menggelar sidang pemeSesuai Surat Perintah Kerja (SPK) No. riksaan perkara antara kedua pihak, de0068/OS-Surat/II/2010 untuk renovasi ngan majelis hakim yang dipimpin oleh kantor Surabaya, serta pekerjaan tambah- Kartim Haeruddin. Sidang akhirnya dian sebagaimana purchase order tertanggal tunda hingga 19 Januari mendatang de17 Juni 2010, di mana perusahaan itu (PT ngan agenda tanggapan dari pihak ISS InTrijaya) baru menerima pembayaran donesia selaku termohon pailit. uang muka 50% sebesar Rp448,57 juta. Terkait dengan permohonan pailit ini, Akan tetapi, PT Trijaya Anugrah Mulia Darwin Aritonang selaku kuasa hukum mengklaim bahwa ISS Indonesia tidak ISS Indonesia mengaku belum dapat kunjung memenuhi kewajibannya untuk memberikan banyak komentar, berkenamembayar sisa pembayaran kepada peru- an dengan perkara No.83/PAILIT/2010/ sahaan yang bergerak di bidang interior, PN.NIAGA.JKT.PST ini. furnitur, dan kontraktor tersebut. Akan tetapi, Darwin menilai adanya ikSelain memiliki kewajiban tersebut, ISS tikad tidak baik dari PT Trijaya Anugrah Indonesia disebut-sebut memiliki utang Mulia dalam mengajukan permohonan retensi (pemeliharan) atas renovasi ge- pailit ini. Apalagi sebelumnya PT Trijaya dung, yakni terhitung sejak 7 Juni hingga Anugrah Mulia diklaim belum pernah me7 September 2010 sebesar Rp.218,69 juta. ngajukan somasi dari kuasa hukumnya. Di samping pekerjaan renovasi gedung “ISS mempunyai 53.000 karyawan, jadi di kantor cabang Surabaya, PT Trijaya sebenarnya permohonan ini patut disaAnugrah Mulia juga melaksanakan pe- yangkan karena utangnya hanya sekitar kerjaan renovasi di gedung cabang Ban- Rp1,3 miliar,”kata Darwin. dung, dengan mengacu pada SPK terApalagi, tegasnya, selama ini belum tanggal 18 Februari 2010 . pernah ada somasi dari lawyer mereka. Perusahaan itu mengklaim telah mela- “Mereka bilang memang ada somasi, tekukan pekerjaan tambahan sebagaimana tapi menurut kami itu bukan somasi, meyang dimaksud dalam purchase order ter- lainkan tagihan,” katanya, kemarin. tanggal 17 Juni 2010 dan telah menerima Lebih lanjut, dia juga menegaskan bahuang muka 50% sebesar Rp443,03 juta. wa ada ketidakcocokan dalam penandataUntuk pekerjaan tersebut, PT Trijaya nganan purchase order, di mana seharusAnugrah Mulia juga telah melakukan se- nya dalam purchase order ditandatangani rah terima pekerjaan tertangal 23 Juli oleh Direktur Utama, sedangkan dalam 2010 dan sekaligus menagih kekurangan kasus ini justru ditandatangani Direktur pembayaran Rp.441,30 juta dan utang re- Keuangan. (
[email protected])
Yogyakarta
Jabar
Kalteng
BISNIS/SU/ADI PURDIYANTO
KLAUSUL Hakim tolak pailitkan Vitro MONTERREY, Meksiko: Vitro SAB, produsen gelas asal Meksiko yang gagal membayar obligasi berdenominasi dolar senilai US$1,2 miliar, menyatakan bahwa seorang hakim Meksiko telah menolak pengajuan kebangkrutan yang diajukan perusahaan di pengadilan Monterrey. Perusahaan yang berbasis Monterrey menyatakan bahwa mereka berencana untuk mengajukan banding terhadap keputusan hakim yang menolak petisi kebangkrutan. Hakim Fransisco Flores pada Desember menerima petisi kebangkrutan dari sekelompok kreditur. (BLOOMBERG/T02
Vonis kasus perdata naik 55% JAKARTA: Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sepanjang 2010 memutus 701 perkara gugatan perdata atau naik 55,08% dibandingkan dengan tahun sebelumnya memutus 452 perkara. Humas PN Jakarta Selatan, Sudarwin, mengatakan dari 701 putusan gugatan perdata tersebut, sebanyak 72,04% pencari keadilan menyatakan puas dengan putusan dan 27,96% tidak puas dengan putusan. “Sebanyak 72,04% pencari keadilan tidak mengadakan upaya hukum lagi atau menerima rasa keadilan yang diberikan oleh majelis hakim,” katanya kepada Bisnis, kemarin. (BISNIS/08)
KY & KPK diminta awasi sengketa saham di Karabha OLEH BAMBANG SUPRIYANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi dan Komisi Yudisial diminta mengawasi proses sengketa hukum kepemilikan saham PT Karabha Digdaya di tingkat peninjauan kembali. Kuasa hukum PT Swadaya Prada Pratama, Alexius Tantrajaya, mengatakan bahwa surat permintaan perlindungan hukum kepada Komisi Yudisial (KY) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah dilayangkan pada 6 dan 10 Desember 2010. Sesuai permintaan dua lembaga hukum negara itu, katanya, pihaknya sedang mengumpulkan data
guna memperkuat adanya dugaan intervensi pihak ketiga dalam proses sidang peninjauan kembali (PK) perkara tersebut di Mahkamah Agung. Pelibatan dua lembaga hukum negara itu, katanya, atas dasar adanya permohonan dari PT Swadaya Prada Pratama agar proses hukum peninjauan kembali itu mendapat perhatian serius.
Dugaan intervensi Hal itu untuk mengantisipasi munculnya intervensi pihak ketiga yang dapat memengaruhi persidangan. Menurut Alexius, bukan tanpa alasan permintaan itu disampaikan kepada KPK dan KY. Pada pro-
ses hukum tingkat kasasi di MA, pihaknya menduga ada intervensi pihak ketiga. “Pada intinya kami minta perlindungan hukum. KPK dan KY merespons permintaan kami, dan akan menindak jika terjadi penyimpangan. Bahkan, KY berjanji akan mempelajari isi putusan kasasi sengketa saham PT Karabha Digdaya,” katanya kepada Bisnis. Dia menjelaskan bahwa sengketa saham itu bermula dari utang PT Karabha Digdaya yang sudah jatuh tempo, yang nilainya ratusan miliar rupiah. Karena tak mampu membayar, puluhan kreditur mengajukan gugatan pailit. Namun, untuk melindungi nilai aset yang jauh lebih be-
sar dan nasib ratusan karyawan, perusahaan itu mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) melalui mekanisme opsi perdamaian. Sebagian besar kreditur, menyetujui opsi tersebut. Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pun mengesahkan opsi perdamaian dengan tiga usulan cara pembayaran utang, yakni secara tunai, kompensasi saham, dan penyerahan transferable membership certificate (TMC). Menurut dia, nilai utang PT Karabha Digdaya kepada Lippo dan BII cukup besar, senilai Rp223,037 miliar dan Rp175,144 miliar, pembayarannya dengan konpensasi 100% kepemilikan saham perusahaan.
BLOOMBERG/SUSANA GONZALEZ
HAKIM TOLAK PAILIT: Dua pekerja melakukan pemeriksaan mutu botol parfum di pabrik kaca Vitro SAB's, Toluca, Meksiko, belum lama ini. Hakim pengadilan Monterrey, Meksiko menolak permohonan kebangkrutan yang diajukan oleh perusahaan tersebut, belum lama ini.
Hakim perintahkan KAI dan MA tempuh mediasi OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memerintahkan DPP Kongres Advokat Indonesia dan Mahkamah Agung menjalani proses mediasi dalam waktu 40 hari terkait dengan gugatan organisasi profesi advokat itu. “Sebagaimana yang diamanatkan dalam Perma No. 1 tahun 2000, majelis hakim wajib mengupayakan damai,” ujar Nirwana, ketua majelis hakim, pada saat memimpin sidang perdana, kemarin. Untuk melancarkan proses mediasi tersebut, majelis hakim yang terdiri dari Nirwana, Yulman, dan Martin Ponto, menunjuk seorang hakim mediator yakni Ennid Hasanuddin, guna memfasilitasi mediasi antara kedua pihak. Seusai jalannya sidang perdana, kuasa dari Mahkamah Agung (MA), Ingan M. Sitepu, enggan memberikan komentar terkait dengan gugatan maupun proses mediasi yang akan dilaksanakan kedua pihak. Sementara itu, kuasa hukum DPP Kongres Advokat Indonesia (KAI), Erman Umar, menyebutkan bahwa seusai sidang para pihak telah mengadakan pertemuan dengan hakim mediator Ennid Hasanuddin. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa penggugat (DPP KAI) dan tergugat akan mempersiapkan poin-poin mediasi pada pertemuan yang direncanakan 18 Januari mendatang. “Harapan kami, dicabut atau tidaknya SK itu, anggota yang sudah kami uji, dapat bersidang [beracara di pengadilan], supaya itu tidak langgar hak-hak orang untuk bekerja,” katanya, seusai mengikuti sidang
PT TOLAN TIGA INDONESIA MEMPEROLEH PENGAKUAN RENEWABLE ENERGY SOURCE DIRECTIVE (RED)
Bisnis/Rahmatullah
VOLUME TRANSAKSI
duksi biomass dan biofuels berkelanjutan untuk pembangkit listrik bagi negara-negara anggota Uni Eropa. Terhitung Mulai 1 Jan 2011, perusahaan yang menggunakan biomass cair seperti Minyak Sawit Mentah (CPO) sebagai bahan bakar pembangkit listrik akan menerima kompensasi di bawah EEG apabila kriteria keberlanjutan telah dipenuhi dalam hal budidaya, pengolahan dan pengiriman Mr. Danny Ng (Kiri) Regional Managing Director DQS GmbH me- minyak sawit (CPO). Hal diatas dapat nyerahkan sertifikat ISCC kepada Mr. Achuthan Govindan (Kanan) dilakukan melalui sertifikasi ISCC Director Of Engineering dari PT. Tolan Tiga Indonesia. oleh badan sertifikasi yang diakui T Tolan Tiga Indonesia telah berhasil seperti DQS. "Minyak kelapa sawit memenuhi meraih sertifikasi ISCC (International syarat sebagai sumber energi terbarukan. Sustainability & Carbon Certification) Sertifikasi ISCC akan memastikan bahwa kridari DQS, lembaga sertifikasi sistem manaje- teria tentang produksi biomass dan biofuels men yang berbasis di Jerman dan telah ter- yang berkelanjutan telah terpenuhi”. Deakreditasi untuk BioKraft-NachV dan BioSt- mikian kata Mr Danny NG, Regional NachV oleh BLE. Sistem ISCC telah disetujui Managing Director of DQS GmbH dalam oleh Otoritas BLE Jerman sebagai Sistem acara penyerahan sertifikat ISCC kepada PT Sertifikasi Biomassa berkelanjutan dan Tolan Tiga Indonesia pada Bulan November Biofuels menurut Undang-undang Jerman. 2010. Untuk info lebih lanjut mengenai sertiKomisi Regulasi Eropa untuk Energi fikasi ISCC, silahkan hubungi kami di Terbarukan telah menetapkan kriteria pro-
[email protected] (*)
dan mengadakan pertemuan dengan mediator. Erman menyebutkan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mengakhiri sengketa ini secara damai, asalkan win win solution tercapai antara kedua pihak. Akan tetapi, sambungnya, jika tidak tercapai maka gugatan ini akan terus bergulir di pengadilan. Sekadar informasi, dalam gugatan yang terdaftar di bawah No.557/PDT.G/2010/ PN.JKT.PST, DPP KAI melayangkan gugatan perdata terhadap Ketua MA, dengan menuding pimpinan lembaga itu telah melakukan perbuatan melawan hukum.
Surat ketua pengadilan Pokok persoalannya adalah terkait dengan terbitnya surat No.089/KMA/VI/2010 tertanggal 25 Juni 2010 yang ditujukan kepada para Ketua Pengadilan Tinggi di seluruh Indonesia. Isi surat itu a.l menyatakan bahwa Ketua Pengadilan Tinggi dapat mengambil sumpah para calon advokat yang telah memenuhi syarat berdasarkan usulan dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). KAI merasa keberatan atas isi surat itu, karena mereka merasa belum menyepakati tentang keberadaan wadah satu-satunya organisasi advokat, di mana sebagai bentuk protes, KAI sudah dua kali menyampaikan surat keberatan kepada Ketua MA. Penggugat menilai surat No. 089/KMA/ VI/2010 bertentangan dengan ketentuan Pasal 4 Ayat (1) UU Advokat dan Putusan Mahkamah Konstitusi No.101/PUU-VII/ 2009 tertanggal 30 Desember 2009, dan juga dianggap bertentangan dengan nilai-nilai keadilan.
TARGET PENJUALAN HYUNDAI Bisnis/Yayus Yuswoprihanto
68
Jatim
ISS Indonesia dimohonkan pailit OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia
5 Besar Kanwil Kementerian Hukum dan HAM yang menerima permohonan pendaftaran karya cipta 2010
Sumber: Ditjen HaKI
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
P
irektur Utama Jakarta Futures Exchange (JFX) Made Soekarwo (kanan) bersama Direktur Roy Sembel (tengah) dan Direktur M. Bihar Sakti Wibowo menjelaskan mengenai logo baru disela- sela peresmian kantor
D
di Jakarta, Senin (10/1). Pada tahun ini volume transaksi multilateral JFX ditargetkan mencapai minimal 5% dari total transaksi dalam Tahun 2011 yang diperkirakan mencapai sebesar 6 juta lot atau sekitar 1000 lot per hari. (*)
residen Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia Jongkie D. Sugiarto (kiri) bersama Senior Vice President Erwin Djajadiputra berdialog dengan wartawan di Jakarta,
P
Ruang ini disediakan untuk informasi kegiatan perusahaan Anda. Bagi yang berminat dapat menghubungi : Telp. (021) 5790 1023 ext. 532 dengan Sdr. Hafiz, Faks. (021) 5790 1024 - 21 atau e-mail :
[email protected]
Senin (10/01). Hyundai menargetkan penjualan sekitar 8.000 unit kendaraan di Indonesia pada tahun ini atau naik sekitar 100% dibandingkan penjualan 2010. (*)
12
Varia
Selasa, 11 Januari 2011
KRONIKA Agusrin diancam bui 20 tahun JAKARTA: Gubernur Bengkulu Agusrin M. Najamuddin didakwa melanggar Pasal 2 Ayat (1) junto Pasal 18 UU No 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara . "Terdakwa telah melakukan atau Agusrin M. Najamuddin turut serta melakukan secara melawan hukum memperkaya diri sendiri atau orang lain yang dapat merugikan keuangan negara," kata Jaksa Penuntut Umum Sunarta di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kemarin. (ANTARA)
Jefferson segera nonaktif JAKARTA: Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi tengah memproses surat usulan dari Gubernur Sulawesi Utara untuk menonaktifkan Wali Kota Tomohon, Jefferson Soelaiman Montesqieu Rumajar. Di sela rapat kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan para kepala daerah di Jakarta Convention Center, kemarin, Gamawan mengatakan mekanisme penonaktifan wali kota atau bupati memang harus ada surat usulan dari gubernur. "Kalau gubernur yang terdakwa, saya tidak perlu menunggu surat, bisa langsung dinonaktifkan," ujarnya. (BISNIS/LTC/IRS)
Golkar: Stop politik abu-abu JAKARTA: Partai Golkar mendesak semua pihak untuk menghentikan politik intrik, politik fitnah, politik penzaliman dan politik abuabu pada tahun ini. "Bila politik intrik masih dilakukan, bangsa Indonesia tidak akan mencapai kemajuan, bahkan malah akan mengalami kemunduran," kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham di Gedung DPR kemarin. Menurut dia, Golkar berpandangan tahun lalu masih diwarnai oleh politik intrik dan politik fitnah dan bahkan ada juga pezaliman dalam berpolitik. Pandangan Golkar itu, menurut dia, sesuai dengan apa yang telah disampaikan Ketum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie beberapa waktu lalu. (BISNIS/JAO)
PDIP kekeuh tetap jadi oposisi OLEH LINDA T. SILITONGA & IRSAD SATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan partainya tetap memosisikan sebagai oposisi, meski ada komunikasi yang intensif dengan Partai Demokrat. "PDI Perjuangan, seperti yang saya katakan di Bali [Kongres III PDIP], tidak akan pernah menjadi bagian dari kekuasaan yang tidak berpihak pada ‘wong cilik’," ujarnya dalam pidato politiknya pada peringatan HUT ke-38 partai berlambang kepala banteng dalam lingkaran. Menurut dia, koalisi merupakan penyakit kronis yang muncul beberapa waktu terakhir. "Cita-cita yang melekat dalam sejarah partai kita jauh lebih besar dari sekadar urusan kursi di parlemen, sejumlah menteri ataupun Istana Merdeka," tegasnya. Di hadapan sekitar 600 kader yang hadir, Megawati menyebutkan cita-cita yang melekat dalam sejarah partai itu jauh lebih besar dari sekedar urusan kursi di parlemen, sejumlah menteri, atau pun Istana Merdeka. "Pada saat itu dan hingga hari ini saya berkeyakinan bahwa dalam kegotong-royongan dan permusyawaratan dengan rakyat, masa depan PDI Perjuangan akan menemukan puncak keemasannya," ujar puteri Proklamatior Bung Karno disambut riuh para kader.
Oleh karena itu, dia menegaskan kepada kader partai bahwa PDIP harus berbangga bukan ketika bersekutu dengan kekuasaan. “Tapi ketika bersamasama menangis dan bersama-sama tertawa dengan rakyat,".
Sebatas komunikasi Hadir dalam acara itu sejumlah tokoh politik seperti Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Pembina Partai Golkar Akbar Tanjung. Pidato politik Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menyatakan tidak akan pernah bergabung dengan kekuasaan, tidak menghentikan komunikasi Partai Demokrat kepada partai berlambang banteng tersebut. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarief Hasan di sela-sela rapat kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan para kepala daerah di Balai Sidang Jakarta, mengatakan, yang dilakukan Partai Demokrat bukanlah pendekatan kepada PDIP melainkan hanya sebatas komunikasi. "Komunikasi bukan berarti pendekatan. Dengan semua elemen bangsa harus komunikasi supaya ada kesatuan dalam membangun bangsa ini," paparnya. Syarief menolak menafsirkan pidato politik Megawati pada HUT ke-38 PDIP itu sebagai pertanda penolakan PDIP untuk bergabung dalam koalisi partai pendukung pemerintah.
Arranger Gayus tercium Penuntasan kasus dapat mengguncang politik OLEH ISMAIL FAHMI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Spekulasi ada pihak yang mengatur pendanaan Gayus HP Tambunan untuk bisa keluar dari rumah tahanan dan ‘pelesiran’ ke luar negeri mulai menemukan titik terang. Hasil penyelidikan Mabes Polri mengindikasikan ada pihak yang bertindak sebagai arranger selama terdakwa mafia pajak tersebut berada di Rutan Brimob Kelapa Dua. Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komjen Pol. Ito Sumardi mengatakan pihak yang berwajib sedang mendalami indikasi tersebut dengan melibatkan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK). “Yang jelas ada orang yang membiayai dia [Gayus] selama di tahanan, tetapi ini baru sebatas pengakuan,” ujarnya di Jakarta kemarin. Ito menegaskan penelusuran Polri tidak hanya sebatas pada Gayus, tetapi juga pada istrinya, Milana Anggraeni. “ Gayus bisa dikenakan lagi beberapa pasal pelanggaran pidana. Termasuk [juga] kepada istrinya. Karena isterinya sudah tahu, maka yang bersangkutan termasuk pihak yang membantu [‘plesiran’],” tegasnya.
Dibantah Namun, Gayus membantah spekulasi dirinya ke luar negeri untuk menyelamatkan aset seperti yang diperkirakan PPATK dan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. "90% Salah pemberitaan tentang saya bertemu tokoh politik di Bali. Isu mengamankan aset di luar negeri dan isu saya di-backing orang kuat tak benar," ujarnya dalam pembacaan replik dalam persidangan di PN Jaksel. Sementara itu, Komisi Pemberan-
Pengucuran dana Gayus Tambunan ke aparat penegak hukum 2009: Gayus—melalui pengacara Haposan Hutagalungmemberikan uang kepada penyidik Bareskrim Polri sebesar Rp5 miliar. Dari total dana tersebut, US$45.000 diberikan kepada AKP Sri Sumartini, US$45.000 kepada Kompol Arafat Enanie. Kepada Haposan diberikan honor pengacara dalam dua tahap yakni Rp1,25 miliar dan Rp20 miliar. Sisa dana tak jelas ke mana. Januari-Februari 2010: Gayus mengaku menyerahkan uang kepada pejabat Pidana Umum
Kejaksaan Agung sebesar Rp24 miliar melalui Haposan. Tapi dana tak sampai ke sasaran.
Maret 2010: Gayus mengucurkan US$40.000 kepada hakim Muhtadi Asnun guna mendapatkan vonis bebas pada persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang. Juli-November 2010: Gayus menyuap Kepala Rutan Brimob Kelapa Dua, Depok Kompol Iwan Siswanto Rp368 juta agar dibolehkan keluar-masuk tahanan.
Sumber: Diolah dari berbagai sumber
BISNIS/T.PURNAMA
tasan Korupsi membidik perusahaan-perusahaan yang diduga menjadi penyuap Gayus. "Mudah-mudahan [perusahaanperusahaan] itu masuk coverage tim KPK," ujar Wakil Ketua KPK M Jasin. Tim KPK, menurut Jasin, masih terus berusaha mengumpulkan berbagai informasi. Namun dia enggan menjelaskan lebih detail, apa saja temuan yang sudah didapat oleh tim. "Jangan dulu lah, nanti mental lagi." Satgas Pemberantasan Mafia Hukum menginginkan kasus dugaan suap yang melibatkan perusahaan milik Grup Bakrie dituntaskan seluruhnya, termasuk sejumlah perusahaan yang diduga memberikan suap. Sekretaris Satgas Denny Indrayana mengatakan penuntasan kasus tersebut sangat penting bagi seluruh pihak, termasuk perusahaan milik grup bisnis tersebut. Ketua Komisi III DPR Benny K Harman menilai alasan ketidakberanian institusi kepolisian untuk mengungkap dan menyelesaikan kasus mafia hukum Gayus karena dapat mengoang perpolitikan nasional. Benny mengaku mendapat jawaban tersebut dari mantan Kapolri, Bambang Hendarso Danuri, sebab keragu-raguan Polisi mengungkap kasus Gayus mendorong dia untuk langsung menghadap dan bertanya
kepada Kapolri saat itu. “Sebab katanya (BHD), kasus ini melibatkan sejumlah perusahaanperusahaan yang tidak hanya kuat secara ekonomi tetapi juga kuat secara hukum, sehingga akan menimbulkan instabilitas politik,” paparnya. Wakil Ketua DPR Anis Matta menganggap kemunculan kasus mantan pegawai Ditjen Pajak ini menunjukkan kekalahan negara terhadap kekuatan dan kapasitas Gayus. Oleh karena itu, anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mendesak isteri Gayus Milana Anggraeni serta pengacara Adnan Buyung Nasution membuka kepada publik semua kesepakatan antara Satgas Pemberantasan Mafia Hukum dan Gayus menjelang penangkapan dirinya di Singapura. Menurut Bambang, kesaksian tersebut diperlukan agar masyarakat tahu deal-deal apa saja yang telah dijanjikan Satgas dan apa saja yang telah direalisasikan—selain janji yang belum ditepati. Dengan demikian, katanya, bisa diungkap siapa tokoh utama di balik ‘plesiran’ Gayus ke luar negeri dan Gayus tidak menjadi bulan-bulanan media massa. (LINDA T SILITONGA/IRSAD SATI/ANUGERAH PERKASA/JOHN ANDI OKTAVERI/01/12) (
[email protected])
DPR tak mufakat soal gedung baru BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Meski pimpinan DPR mengklaim seluruh fraksi telah menyetujui pembangunan gedung baru DPR, tetapi sejumlah fraksi konsisten tetap menolak pembangunan tersebut, bahkan meminta pimpinan DPR untuk menarik kembali pernyataannya. Suara penolakan tersebut berasal dari partai Gerindra, Hanura, dan PDIP. Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo dengan tegas mengatakan bahwa Fraksi PDIP menolak pembangunan dengan perencanaan awal karena yang menghabiskan dana hingga triliunan rupiah. “Ini yang menjadi dasar sikap penolakan perencanaan pembangunan gedung yang alokasi anggarannya selangit,” ujarnya kepada Bisnis ke-
marin. Menurut dia, pengeluaran dana yang berlebihan untuk pembangunan gedung DPR tidak tepat momentumnya karena masyarakat tengah mengalami berbagai masalah yang seharusnya dicarikan solusi oleh para wakil rakyat. “Bukannya DPR wakil rakyat dan wajib mendengar dan menyerap aspirasi rakyat. DPR seharusnya lebih terbuka?” Hal senada juga diungkapkan oleh politisi Hanura Syarifuddin Sudding. Dia menekankan sesuai dengan hasil rapat fraksi pada Oktober 2010, Fraksi Hanura konsisten menolak pembangunan gedung baru DPR. “Keputusan resmi rapat fraksi yang menolak pembangunan gedung belum dicabut sampai saat ini, karena bukan prioritas. Yang penting saat ini peningkatan kesejahte-
raan rakyat,” tegasnya. Demikian pula dengan Fraksi Gerindra, yang telah memutuskan dalam rapat Pimpinan Nasional III pada Okotober lalu untuk menolak pembangunan gedung baru. “Sejak awal Gerindra tidak pernah menyetujui pembangunan gedung baru DPR itu. Lebih baik, Gerindra berpendapat di manfaatkan saja gedung yang sudah ada,” ujar M Asrian Mirza, Ketua DPP Bidang Humas dan Media Massa Partai Gerindra. Wakil Ketua DPR Anis Matta seusai sidang paripurna mengklaim bahwa seluruh fraksi telah menyetujui pembangunan gedung yang telah direncanakan sejak 3 tahun silam itu. Bila pun ada suara-suara yang menolak pembangunan gedung tersebut, dia mengatakan bahwa hanya pernyataan pribadi yang tidak mewakili fraksi dan partai. (12)
China mengungkap prototipe pesawat tempur siluman China diyakini telah memulai uji coba pesawat tempur siluman pertama mereka, jauh lebih cepat daripada prediksi dunia barat. Pesawat yang diberi nama Chengdu J-20 dapat menyaingi pesawat buatan AS F-22 Raptor, salah satu pesawat perang dengan teknik paling maju di dunia dalam 8 tahun. Pesawat ini diproduksi secara massal dengan sedikit masalah pada biaya. Daya: Dilaporkan memiliki daya kembar 14.500 kg dengan daya Badan pesawat: Bentuk siluman, dorong Saturn 117S turbofans yang dipasok dari Rusia—Mesin sama dengan F-22, membantu memiliki daya dorong vector untuk meningkatkan kelincahan. permukaan pesawat agar tidak terdeteksi oleh radar. Sayap: Permukaan horizontal pada bagian depan sayap utama.
Persenjataan: Dapat diletakkan misil beserta beberapa senjata di Bagian belakang: Kembar, semua bagian dalam. J-20 cocok dengan senjata yang baru saja dikembergerak dengan stabilisator vertikal bangkan oleh China yang dapat digunakan di air dan tanah. dan sirip perut yang lebih kecil. PERBANDINGAN PESAWAT JET SILUMAN: J-20 lebih besar dan lebih berat daripada pesaingnya- memiliki kapasitas bahan bakar yang besar.
Sukhoi T-50 PAK FA Rusia
Panjang: 19,8m Kecepatan terbaik: 2.600km/jam Penerbangan pertama: 2009 Operasional: 2015 Biaya: US$100 juta Sumber: Aviation Week, Jane’s Information Group
Lockheed Martin F-22 Raptor AS
Chengdu J-20 “Black Eagle” China
18,9m 2.390km/jam 1997 2005 US$150 juta
23m 2.120km/jam* 2011 2017-2019 US$75-80 juta* *Perkiraan
© GRAPHIC NEWS
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
BURSA
f2
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
PREDIKSI
Target IPO Garuda tetap US$350 juta
Tekanan masih berlanjut
Manajemen siap presentasikan hasil roadshow
OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih tertekan pada hari ini dan mulai terlihat adanya tanda bearish di bursa Indonesia. Analis Capital Price Deddy Ertanto memperkirakan bursa akan bergerak di kisaran 3.300- 3.440. dia juga mengimbau agar investor menunggu dan melihat (wait and see) terhadap saham-saham yang ada untuk menghindari kerugian yang lebih besar lagi. “Tekanan jual masih berlanjut hingga besok [hari ini]. Investor lebih baik wait and see sampai ada momentum peningkatan indeks. Saya rasa tren bearish sudah mulai terlihat,” ujarnya. Dia mengatakan pergerakan indeks masih sangat dipengaruhi pergerakan indeks bursa global, yakni Amerika Serikat dan regional. Terlebih setelah ada rilis data ekonomi Amerika yang menyebutkan tingkat pengangguran meningkat 18%. Dia juga mengatakan tidak ada saham yang direkomendasikan untuk hari ini karena semua akan terkena dampak tekanan jual yang tinggi. “Saham-saham besok [hari ini] masih terkena tekanan, jadi harus menunggu momentum,” tuturnya. Kemarin, di luar dugaan, IHSG terjun bebas. Koreksi masih berlanjut dan mengempaskan indeks cukup dalam. January Efect tampaknya tidak terjadi, justru sebaliknya. Pada perdagangan kemarin, indeks terkoreksi 4,21% ke level 3.478,55. Sementara indeks BISNIS-27 terempas 5,34% ke level 294,20. BI Rate yang pada pekan lalu masih dipatok di level 6,5% untuk kesekian kalinya dipicu menyebabkan koreksi dalam bagi indeks. Dengan tingkat inflasi 6,96% pada tahun sebelumnya meragukan pelaku pasar akan stabilitas perekonomian Indonesia mendatang. Tingginya tingkat inflasi itu sendiri ditengarai oleh faktor anomali cuaca yang tak kunjung stabil hingga berpotensi akan terjadi juga pada tahun ini. Harga cabai yang sempat diperdagangkan tiga kali lipat dari harga normalnya tak urung membuat pelaku pasar berhatihati untuk investasi di bursa. Di sisi lain, perekonomian AS yang mulai kembali bergairah menjadi daya tarik kembali pelaku pasar. Padahal sebelumnya mereka pesimistis AS akan pulih dalam waktu dekat. Namun pemulihan itu juga bukan tanpa risiko, pasalnya masih terlalu awal untuk meyakini bahwa inilah momentum pertumbuhan AS yang sedang ditunggu-tunggu banyak pihak. (05)
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Harga saham perdana PT Garuda Indonesia akan ditentukan pemerintah setelah peraturan pemerintah (PP) ditandatangani Presiden Yudhoyono sedangkan target dana tetap di kisaran US$300 juta – US$350 juta. Deputi Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Sumaryanto Widayatin mengatakan peraturan pemerintah terkait dengan initial public offering (IPO) Garuda menjadi landasan penentuan harga penawaran. Dia juga mengatakan besok pihaknya akan mengundang direksi Garuda beserta underwriter untuk membahas proses aksi korporasi tersebut. “Besok [hari ini] akan bertemu dengan direksi Garuda bersama underwriter. Kami akan membahas tentang strategi untuk assessment dari penasihat keuangan. Kami juga kan perlu yakin dulu sebelum melakukan book build-
Proyeksi kinerja PT Garuda Indonesia (Rp miliar) Tahun Laba bersih 2010 2011 2012
Pendapatan
459 761 1.020
20.000 24.000 28.000
Sumber: Riset PT Mandiri Sekuritas, 2010
ing,” tuturnya kemarin. Dia mengatakan sejauh ini proses pelepasan saham perdana Garuda masih pada jadwal yang telah diumumkan. Adapun untuk target perolehan dana dia mengatakan masih pada kisaran US$300 juta–US$350 juta. “Kebutuhan dana kan minimal US$300 juta – US$350 juta. Kalau masih butuh segitu, untuk apa sampai US$500 juta. Untuk jadwal, so far masih on schedule. Tapi kalaupun mundur paling harian saja,” kata Sumaryanto. Direktur Keuangan Garuda Elisa Lumbantoruan mengatakan soal harga adalah wewenang pemegang saham, dan biasanya baru ditentukan setelah muhibah (roadshow) atau proses pembentukan harga (bookbuilding) IPO. “Kalau kebutuhan pendanaan modal untuk pengembangan Garuda, kami butuh dana sangat besar untuk kebutuhan 5 tahun
ke depan. Jadi dari internal kami, makin banyak proceed yang didapat dari IPO, makin sedikit pendanaan lain yang harus kami upayakan,” katanya pekan lalu. Seorang eksekutif yang terlibat dalam persiapan IPO tersebut mengatakan persentase saham IPO yang dilepas pada Februari itu setara dengan 9,3 miliar saham. Dengan demikian, harga saham yang terbentuk akan berada pada kisaran Rp483,87 per unit dan bahkan diperkirakan target dana US$500 juta atau setara dengan Rp4,45 triliun. “Saham yang akan dilepas Garuda itu termasuk saham milik PT Bank Mandiri Tbk sebesar 10%. Sementara saham PT Angkasa Pura (Persero) I dan II yang masing-masing 1,4% dan 2,4% akan dipertahankan,” ujarnya. Menteri BUMN Mustafa Abubakar belum mengatakan tentang kemajuan proses IPO yang direncanakan terlaksana pada 11 Februari 2011. “Hal-hal lainnya, Emir [Dirut Garuda] baru akan lapor ke saya besok [hari ini],” ujar Menteri BUMN kemarin. Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Windijarto mengatakan manfaat IPO PT Garuda
Indonesia sebaiknya dimanfaatkan untuk perbaikan manajemen yang mendorong efisiensi dan peningkatan kualitas layanan. "Persaingan di sektor industri penerbangan saat ini sangat ketat sehingga pencapaian margin profit average sekitar 1,8% saja dari investasi di sektor ini sebenarnya sudah baik," katanya pada seminar bertajuk Wajarkah Flag Carrier (Garuda) dimiliki publik? pekan lalu.
Saingan ketat Menurut dia, kondisi persaingan yang ketat masih menyisakan peluang besar bagi Garuda untuk tumbuh pesat mengingat pertumbuhan penumpang angkutan udara di Asia saat ini merupakan yang tertinggi di dunia. "Untuk Asia, pertumbuhan penumpang pesawat di Indonesia adalah yang tertinggi sementara kondisi mode angkutan darat domestik masih buruk jadi peluang di sektor penerbangan masih besar," jelasnya. Direktur PT Finansial Bisnis Informasi Adler Haymans Manurung menambahkan kinerja Garuda Indonesia selama ini masih tertinggal jauh dari enam perusahaan maskapai penerbangan terbesar di Asia yaitu Singapore
Airlines, Cathay Pacific, Qantas, Thai Airways, dan Malaysian Airlines. Pada 2011, tambahnya, sejumlah maskapai penerbangan dari Asia juga akan melaksanakan IPO seperti Hong Kong Airlines, Grand China Airlines, Air India, Saudi Arabian Airlines, Middle East Airlines, dan Karthago Airlines. Garuda akan menjadi BUMN pertama yang IPO tahun ini. Dalam IPO tersebut, perseroan memakai laporan keuangan kuartal III/2010, di mana perseroan mencatat laba bersih Rp194 miliar. Jumlah itu berubah setelah sebelumnya disebutkan merugi Rp39,5 miliar. Perseroan telah menunjuk tiga penjamin pelaksana (underwriter) lokal untuk IPO tersebut, yaitu PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Untuk underwriter asing, Garuda menunjuk UBS dan Citi. Berdasarkan laporan riset Mandiri Sekuritas yang diperoleh Bisnis, pendapatan Garuda tahun lalu diperkirakan Rp20 triliun dengan laba bersih Rp459 miliar. Dengan demikian, margin laba bersihnya terhitung rendah, hanya 2,29%. (05/FAHMI ACHMAD) (
[email protected])
PENAWARAN SAHAM GARUDA: Karyawati PT Garuda Indonesia melayani calon penumpang yang akan membeli tiket di Jakarta, pekan lalu. Rancangan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pelepasan Saham Perdana (initial public offering/IPO) PT Garuda Indonesia akan disahkan menjadi PP paling lambat hari ini. BISNIS/DEDI GUNAWAN
Latinusa incar penjualan tembus Rp1,5 triliun BISNIS INDONESIA
BISNIS/DEDI GUNAWAN
INDEKS TERPURUK: Pialang memantau pergerakan harga saham di kantor Ciptadana Sekuritas, Jakarta. Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks harga saham gabungan terpuruk 152,904 poin (4,22%) ke level 3.478,549. Sementara itu. Indeks LQ 45 ambruk 30,790 poin (4,79%) ke level 611,745.
JAKARTA: PT Pelat Timah Nusantara Tbk, produsen tinplate milik pemerintah mengincar kenaikan penjualan sebesar 15% atau mencapai Rp1,5 triliun tahun ini dibandingkan dengan angka penjualan 2010 sebesar Rp1,3 triliun. Direktur Keuangan Pelat Timah Nusantara (Latinusa) Erwin mengatakan proyeksi pendapatan tersebut dengan asumsi volume penjualan produksi perseroan mencapai 115.000 ton. Proyeksi manajemen tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan volume penjualan tahun lalu 105.000 ton. “Kenaikan pendapatan ini menyesuaikan dengan kapasitas produksi perseroan yang diharapkan mencapai 160.000 ton seiring proyek penambahan kapasitas yang sedang kita jalankan,” ujarnya, kemarin. Tahun ini, dia menuturkan perseroan menganggarkan belanja mo-
dal (capital expenditure/capex) sekitar Rp125 miliar untuk mendukung peningkatan kapasitas dan mesin produksi (revamping). Menurut dia sumber pembiayaan untuk mendanai belanja modal perseroan tersebut sebagian besar diperoleh dari hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) yang telah dilangsungkan pada 2009. Anak usaha PT Krakatau Steel Tbk ini meraup dana segar senilai Rp157 miliar dari penawaran saham perdana itu.
Kapasitas produksi Adapun proyek revamping perseroan dengan kode saham NIKL ini diperkirakan menelan biaya investasi tak kurang dari US$15 juta. Melalui proyek ini, kapasitas produksi perseroan meningkat menjadi 160.000 ton/tahun pada 2012, lebih besar dari kapasitas produksi saat ini sebesar 130.000 ton/tahun. Selain meningkatkan kapasitas
produksi, kecepatan mesin produksi Latinusa diperkirakan bertambah menjadi 330 meter per menit dari sebelumnya 275 meter per menit. Dengan kapasitas 160.000 ton pada 2012, perseroan yang 35% sahamnya dipegang Nippon Steel Corporation ini baru memenuhi sekitar 80% kebutuhan tinplate nasional. Dalam risetnya, analis PT HD Capital Tbk Yuganur Wijanarko memperkirakan laba bersih Latinusa pada 2011 sebesar Rp102,6 miliar. Dia memprediksi alokasi belanja modal perseroan akan meningkat sebesar 43% tahun ini. “Kami mengasumsikan belanja modal Latinusa 2011 naik 43% untuk memacu pertumbuhan penjualan hingga 10% dan pertumbuhan pendapatan sebesar 14%,” jelasnya. Ekspektasi harga saham Latinusa diperkirakan dapat menembus Rp600 tahun ini. Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham Latinusa turun 5 poin ke level harga Rp430. (09)
Bangun pabrik, Semen Gresik siapkan Rp4 triliun BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Meski tahun ini baru berjalan beberapa pekan, PT Semen Gresik Tbk telah menyiapkan rencana 2012 untuk membangun pabrik baru dengan jumlah investasi sekitar Rp3,5 triliun – Rp4 triliun. Direktur Utama Semen Gresik Dwi Sutjipto mengatakan pabrik tersebut diharapkan selesai pada 2014 dan dapat menambah kapasitas produksi perseroan sebesar 3 juta ton. Rencananya, pabrik tersebut akan dibangun di daerah Sumatra, namun Dwi belum dapat memastikan tepatnya pembangunan pabrik tersebut. “Tahun ini kami persiapan untuk bangun pabrik baru. Pada 2012 harus sudah mulai, jadi 2014 bisa beroperasi, sehingga ada tambahan sekitar 3 juta ton dari keseluruhan pabrik. Rencananya di Sumatra, tapi tidak tahu
sejak 2009. Dia Sumatra Barat atau mengatakan pabrik di mana, masih Alokasi belanja baru tersebut berdianalisa,” ujarnya modal PT Semen Gresik Tbk kapasitas total 5 kemarin. Tahun Nilai (US$ juta) juta ton. Dia mengatakan 2008 40 “Tahun ini tamdana untuk pem2009 222 bah dua pabrik bangunan pabrik 2010 402 baru, jadi produksi itu sebesar 30% 2011 383 bertambah 5 juta dari dana internal 2012 102 ton per tahun. Di dan 70% dari pen2013 56 Tuban 2,5 juta ton danaan luar antara 2014 57 dan di Tonasa 2,5 pinjaman perjuta ton,” jelasnya. bankan atau pe- Sumber: Semen Gresik, diolah Pada 2010, kapanerbitan surat sitas produksi perseroan mencautang (obligasi). “Dana sekitar 70% dari out- pai 18,5 juta ton. Untuk tahun source. Nanti sumber dananya ini, perseroan berharap kapasitas baru ditentukan pada 2012, apa- produksi bisa tumbuh sekitar kah pinjaman bank, obligasi, 9% atau lebih tinggi dari peratau instrumen lainnya. Lihat mintaan nasional sebesar 6%. “Pada 2010, pertumbuhan prokondisi pasarnya dulu,” ungduksi tidak sebesar yang kami kapnya. Sementara itu, Dwi juga me- harapkan. Hanya 2% dibanngatakan perseroan ada tambah- dingkan dengan demand nasioan dua pabrik baru di Tuban dan nal sebesar 5%. Tahun ini kami Tonasa yang telah dibangun targetkan tumbuh 9%, lebih
tinggi dari demand nasional sebesar 6%,” tutupnya. Sementara untuk kinerja bisnis lainnya seperti pendapatan dan perolehan laba tahun lalu, Dwi masih enggan mengatakan karena masih dalam proses audit.
Belanja modal Direktur Keuangan Semen Gresik Kholil Hasan baru-baru ini menyebutkan perseroan pada tahun ini mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) lebih dari US$300 juta yang mayoritas untuk pembangunan pabrik. Sebanyak US$240 juta akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru dan sisanya sebesar US$60 juta digunakan untuk keperluan rutin perseroan. Kapasitas terpasang Semen Gresik tahun lalu diperkirakan 19,5 juta ton. Tahun ini, sejalan
dengan perbaikan pabrik semen Tonasa, kapasitasnya akan naik menjadi 20,5 juta ton, lalu 24 juta ton per 2012, dan 27 juta ton per 2013. Perseroan memperkirakan volume penjualan dan pendapatan pada tahun ini bisa naik tetapi di bawah 10%. Semen Gresik belakangan ini disebut-sebut akan mengakuisisi pabrik semen lain sebagai strategi pertumbuhan anorganik. Selain berencana mengakuisisi pabrik di kawasan Malaysia, BUMN produsen semen ini disebut-sebut menjadi nominator pembeli PT Semen Baturaja (Persero). Kementerian BUMN telah menyiapkan dua opsi ke Semen Baturaja untuk pengembangan bisnis dan rightsizing perusahaan milik negara. Opsinya, digabung dengan Semen Gresik atau melakukan penawaran publik perdana. (05/FAHMIACHMAD)
Dana IPO Jasa Marga baru terserap 27% BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Jasa Marga Tbk tercatat baru merealisasikan Rp856,76 miliar atau 27,09% dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) untuk kegiatan ekspansi hingga Desember 2010. Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Okke Merlina mengatakan minimnya penggunaan dana hasil IPO untuk ekspansi ini akibat tersendatnya proses pengadaan lahan sejumlah proyek jalan tol. “Memang sisa dana IPO masih cukup besar, karena dana tersebut dialokasikan untuk konstruksi proyek sejumlah jalan tol termasuk mengganti dana pengadaan lahan dari BLU,” ujarnya ketika dikonfirmasi Bisnis, kemarin. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum menetapkan kebijakan memberi talangan dana pengadaan lahan proyek jalan tol kepada investor melalui badan layanan umum (BLU). Investor jalan tol yang memperoleh talangan dana dari BLU wajib mengembalikan kepada pemerintah, setelah proses pengadaan lahan tuntas. “Karena proses pengadaan lahannya belum rampung, jadi kami belum mengganti dana BLU. Sebagian dana IPO itu memang kita pakai untuk pengadaan lahan dan konstruksi pembangunan jalan tol,” tuturnya. Perseroan yang tercatat efektif di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 November 2007 ini meraup modal bersih hasil pena-
waran umum perdana sebesar Rp3,37 triliun. Mengacu pada rencana kerja perseroan, sekitar 94% atau Rp3,16 triliun dana IPO tersebut dipakai untuk ekspansi pendanaan pembangunan ruas jalan tol, terutama yang menghubungkan Jakarta—Surabaya (Trans Jawa). Adapun selebihnya dipakai untuk pelunasan utang senilai Rp150 miliar dan memperkuat belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp52,65 miliar. Dalam laporan penggunaan dana hasil penawaran umum kepada otoritas bursa, total dana IPO yang telah dipakai perseroan dengan kode saham JSMR ini sebesar Rp1,01 triliun. Rencananya, Okke menambahkan sisa dana IPO senilai Rp2,36 triliun ini dialokasikan untuk membiayai tujuh proyek jalan tol yang saat ini dalam tahap pembangunan. “Baru sebagian yang saat ini sudah selesai, seperti ruas Bogor Ring Road tahap I dan ruas SemarangUngaran. Penyerapan dananya baru di ruas itu. Masih ada tujuh ruas lain yang masih dalam proses pengadaan lahan maupun konstruksi,” katanya. Ruas yang masih digenjot pengadaan lahan dan konstruksinya antara lain, Bogor Ring Road tahap II, Surabaya—Mojokerto, Ungaran—Bawen, Cengkareng— Kunciran dan Kunciran-Serpong serta Jakarta Outer Ring Road (JORR). Belum lama ini, Direktur Utama Jasa Marga Frans S. Sunito memproyeksikan belanja modal perseroan pada 2011 mencapai Rp6,2 triliun. (09)
KORPORASI
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
f3
Mengukur potensi Borneo Energy
EKSPOSE Cowell gunakan dana waran JAKARTA: PT Cowell Development Tbk akan menggunakan dana dari penerbitan waran senilai Rp136,72 juta pada tahun ini. Waran itu diterbitkan bersamaan dengan penerbitan saham dalam penawaran umum perdana (IPO) pada akhir 2007. Dalam keterangan perseroan kepada PT Bursa Efek Indonesia kemarin disebutkan sisa dana penerbitan waran itu berasal dari selisih seluruh dana yang dihimpun Rp836,31 juta dikurangi dengan realisasi penggunaan dana Rp700,14 juta. Dana waran itu dialokasikan perseroan untuk modal kerjanya. Perseroan juga melaporkan dana IPO sebanyak Rp30,53 miliar telah digunakan seluruhnya sesuai dengan rencana. (BISNIS/IAA)
Telkom tunggu putusan akuisisi JAKARTA: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) masih menunggu kepastian keputusan akuisisi salah satu perusahaan seluler swasta di Kamboja. Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan jika mereka terpilih dalam akuisisi tersebut, pihaknya ingin menguasai sebanyak 51% saham dan diharapkan proses tersebut dapat tuntas tahun ini. “Kalau kami terpilih, kami ingin tuntas tahun ini. Namun, kami masih menunggu, kira-kira dapat terpilih atau tidak. Mereka itu kan perusahaan swasta, jadi tergantung mereka. Bisa lama bisa cepat. Kalau yang kami mau ambil 51% [saham],” ujarnya kemarin. Hingga saat ini, lanjutnya, BUMN telekomunikasi itu masih menyiapkan dana dari kas internal perseroan untuk aksi korporasi tersebut. (BISNIS/05)
Rating Astra Sedaya naik JAKARTA: PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat obligasi dan perusahaan PT Astra Sedaya Finance dari level idAA- menjadi idAA. Rencana penerbitan obligasi XII/2011 Astra Sedaya senilai maksimal Rp2,5 triliun juga diberikan peringkat yang sama. “Kenaikan peringkat terutama didorong masuknya faktor dukungan yang kuat dari pemegang saham pengendali terhadap peringkat,” ujar analis Pefindo Hendro Utomo dalam rilisnya kemarin. Pefindo memandang perusahaan induk, yakni PT Astra International Tbk, telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap perseroan, dengan meningkatkan kepemilikannya di Astra Sedaya. (BISNIS/IAA)
Faktor cuaca dongkrak harga batu bara OLEH BAMBANG P. JATMIKO Wartawan Bisnis Indonesia
Awal tahun ini menjadi momen bagi pelaku bisnis batu bara nasional, termasuk PT Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk, untuk menggenjot kinerja perusahaan. etatnya pasokan batu bara akibat tingginya curah hujan, serta musibah banjir yang melanda Australia membuat harga komoditas ini melambung di pasaran. Coking coal adalah salah satu jenis batu bara yang belakangan ini harganya melejit. Naiknya harga didorong oleh kurangnya pasokan yang dibarengi oleh terus tumbuhnya permintaan batu bara jenis ini dari industri di China maupun India. Hal ini wajar lantaran batu bara jenis ini sangat dibutuhkan untuk memproduksi kokas sebagai reduktor dalam produksi besi dan baja. Sebagai perusahaan yang memproduksi coking coal, Borneo Energy juga ikut menikmati tingginya permintaan batu bara jenis ini. Kondisi ini tecermin dari pergerakan saham emiten berkode BORN ini, yang mengalami ke-
K
1.500
Pergerakan harga saham
Rp1.650 30 Nov
8 Des
15 Des
23 Des
30 Des
Kinerja (Rp miliar) Keterangan Pendapatan (Rp miliar) EBITDA (Rp miliar) EBITDA margin (%) Laba (rugi) sebelum pajak Laba (rugi) bersih EPS (Rp) EPS growth (%)
2009 201 104 52,0 (89) (100) (6) (25,0%)
2010* 2.560 981 38,3% 362 217 12 317,0%
2011* 7.262 3.485 48,0% 2.797 2.095 118 867,6%
2012* 10.350 5.092 49,2% 4.315 3.233 183 54,3%
naikan hingga 50,4% ke level Rp1.760 ada awal bulan ini, dari harga perdana Rp1.170 per saham pada akhir November 2010. Borneo Energy memang menarik minat investor lantaran potensi dari perusahaan ini. Meskipun saat ini produksi yang dicatat rata-rata masih 2 juta ton per tahun. Analis PT CIMB Securities Erindra Krisnawan, dalam riset yang dipublikasikan pada 5 Januari 2011, menyebutkan Borneo menawarkan bisnis yang cukup menarik dan potensial untuk berkembang pada masa mendatang. “Borneo akan menaikkan ka-
7 Jan 11
Data saham Kode saham: BORN Harga: Rp1.650 (per 10 Januari 2011) Target harga: Rp1.850 per saham (Morgan Stanley) Luas konsesi: 21.630 hektare Keterangan: *Proyeksi; EBITDA: laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan mortisasi; EPS: laba bersih per saham.
Sumber: CIMB Securities Indonesia
BISNIS/ILHAM NESABANA
pasitas produksinya, sehingga pada tahun ini ditargetkan bisa mencapai 3,6 juta ton dan pada 2012 sebesar 5 juta ton. Ekspansi yang dilakukan sejalan dengan penambahan peralatan yang dilakukan pada kuartal I dan II tahun ini,” tulis Erindra. Dalam riset itu juga disebutkan dengan produksi yang dicatat perseroan, rata-rata pertumbuhan per tahun bisa mencapai 44%. Perkiraan yang sama juga dilontarkan oleh Wee-Kiat Tan, Josh S Du, Sara Chan, analis dari Morgan Stanley dalam riset yang dirilis pada 5 Januari. Dalam rilis tersebut, analis itu
mengungkapkan bisnis coking coal akan sangat menarik karena tidak banyak perusahaan batu bara yang memproduksi batu bara jenis ini. “Banjir di Australia memang menjadi salah satu penyebab berkurangnya suplai batu bara jenis coking ke pasar. Namun, di luar itu, kami melihat permintaan coking coal memang naik, yang didorong oleh permintaan dari China dan India,” tulis analis Morgan Stanley.
Lonjakan pendapatan Di Indonesia, permintaan atas coking coal memang masih ter-
batas pada industri baja seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Namun, permintaan coking coal dari BUMN produsen baja ini akan naik seiring dengan beroperasinya perusahaan patungan antara perseroan dan Pohang Iron Steel Company (Posco), pabrikan baja asal Korea Selatan. Analis dari Morgan Stanley ini memproyeksikan pendapatan yang dicatat Borneo hingga akhir tahun ini bisa mencapai Rp7,25 triliun, atau melonjak 144,9% dibandingkan dengan pendapatan hingga akhir 2010 yang diperkirakan menyentuh level Rp2,96 triliun. Laba bersih juga diperkirakan melonjak 370,78% pada tahun ini menjadi Rp1,7 triliun dibandingkan dengan pendapatan hingga akhir 2010 yang diproyeksikan Rp361,1 miliar. Padahal pada akhir 2009, Borneo masih mencatatkan rugi Rp99,8 miliar. Angka yang kurang lebih sama juga diperkirakan oleh analis CIMB Securities Erindra Krisnawan. Dia memperkirakan hingga akhir 2011, pendapatan yang diraup Borneo bisa mencapai Rp7,26 triliun, atau naik 183,59% dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu yang diperkirakan mencapai Rp2,56 triliun. Untuk laba bersih, Borneo diperkirakan bisa meraup Rp2,09 triliun sepanjang tahun ini. (
[email protected])
Maspion tunda go public tahun ini BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Alim Markus, pemilik Grup Maspion, memberikan sinyal penundaan rencana penawaran umum perdana (initial public offering) perusahaan yang ada di bawah kelompok usaha itu, yang sebelumnya disebut-sebut akan dilakukan pada tahun ini. Dia menyebutkan rencana go public itu merupakan bagian dari rencana jangka panjang perseroan.
“Memang ada rencana IPO, tetapi kami ingin Maspion besar dulu, karena kami melihat permintaan pasar cukup tinggi,” ujarnya kemarin. Dia juga optimistis bisnis perseroan dapat tumbuh minimal 10% pada tahun ini dibandingkan dengan pencapaian pada tahun lalu. Namun, dia enggan memerinci lebih jauh data-data pertumbuhan bisnis perseroan. “Saya optimistis pendapatan
OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
BISNIS/DEDI GUNAWAN
EKSPANSI KREDIT: Karyawati PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) melayani nasabah yang melakukan transaksi perbankan di Jakarta, kemarin. Hingga akhir 2010 rasio CAR Bank BJB masih berada pada kisaran 22%-23%, sehingga ruang untuk ekspansi kredit masih terbuka. Total aset diperkirakan mencapai Rp43,5 triliun, atau tumbuh 34% dibandingkan dengan posisi akhir 2009 sebesar Rp32,41 triliun.
BW Plantation siapkan dana untuk pabrik baru JAKARTA: PT BW Plantation Tbk siap membangun pabrik pengolahan kelapa sawit yang ketiga di Kalimantan Tengah yang ditargetkan selesai pada akhir 2011 dengan dana investasi US$9 juta. Investasi pendirian pabrik berkapasitas 30 ton per jam itu, yang dapat diperluas menjadi 45 ton per jam, berasal dari kas internal perseroan. Kelik Irwantono, Sekretaris Perusahaan BW Plantation, mengatakan tahapan pembersihan lahan segera selesai dan akan dilanjutkan dengan pengerjaan konstruksi. “Saat ini, kapasitas pabrik pengolahan kami telah mencapai 105 ton per jam. Pada akhir tahun dengan selesainya pengerjaan pabrik ketiga, kapasitas pabrik pengolahan akan menjadi 135 ton per jam. Penambahan kapasitas akan dilakukan seiring dengan pertumbuhan produksi tandan buah segar [TBS],” ujarnya kemarin. Pada tahun ini, BW Plantation mengalokasikan belanja modal US$45 juta. Dana tersebut telah mencakup investasi pendirian pabrik pengolahan sawit ketiga. Selain berasal dari kas internal, sumber dana belanja modal juga berasal dari sisa dana hasil penawaran umum dan obligasi sebesar Rp700 miliar yang diterbitkan pada akhir tahun lalu. Sebanyak US$26 juta dari dana belanja modal dialokasikan untuk menambah
1.400 1.300 1.200
tahun ini bisa tumbuh minimal 10%. Tapi kalau nilainya berapa, itu kan di luar kepala [tidak hapal],” jelasnya. Dia menyebutkan perseroan pada tahun ini akan fokus pada pengembangan bisnis perseroan. Untuk pendanaan pengembangan bisnis perseroan, dia menyebutkan akan menggunakan dana kas internal dan pinjaman perbankan. “Kami masih ada dana dari per-
PP incar 30% kepemilikan di blok panas bumi
OLEH RATNA ARIYANTI Bisnis Indonesia
1.700 1.600
PT Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk
luas lahan tertanam 10.450 hektare. Sisanya akan digunakan untuk mendanai pemeliharaan area tanam yang belum siap dipanen. Produksi TBS pada tahun ini diproyeksikan naik 10% dibandingkan 397.528 ton ton pada tahun lalu. Produksi TBS inti pada 2010 mencapai 383.360 ton dan plasma sebanyak 14.168 ton. Adapun, produksi CPO dan kernel masing-masing sebanyak 91.255 ton dan 16.118 ton. Produksi TBS pada 2010 meningkat 8% dibandingkan dengan produksi TBS tahun 2009, sedangkan produksi CPO pada tahun lalu menurun 0,1% dibandingkan dengan produksi CPO tahun sebelumnya. Penurunan produksi CPO karena tahun lalu perseroan tidak membeli TBS dari pihak ketiga. Pada 2009 perseroan masih melakukan pembelian TBS dari pihak ketiga sebanyak 33.000 ton TBS. “Pembelian TBS dari pihak ketiga memotong margin profit kami hingga 1,5%-2%. Kalau kami beli dari pihak ketiga harga lebih tinggi dan dapat mencapai US$1.000 per ton. Sangat jauh dibandingkan dengan biaya TBS yang kami tanam sendiri sebesar US$312 per ton,” ujarnya. Selain itu, kualitas TBS dari pihak ketiga umumnya berada di bawah kualitas TBS yang diproduksi perseroan. Saham perseroan dengan kode BWPT pada penutupan perdagangan kemarin turun Rp130 atau 10,08% ke level Rp1.160. (IRVIN AVRIANO A.)
JAKARTA: PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk mengambil alih 30% kepemilikan blok panas bumi di wilayah Bandung, Jawa Barat dari PT Energi Bumi Mining. Sumber Bisnis yang mengetahui pembicaraan mengenai hal itu mengatakan Pembangunan Perumahan (PTPP) akan masuk sebagai operator pembangkit listrik tenaga panas bumi melalui pengambilalihan sebagian saham di blok panas bumi tersebut. “Sejak awal, PTPP memiliki rencana sebagai operator pembangkit listrik. Dengan mengambil 30% kepemilikan di blok yang dimiliki Energi Bumi Mining, BUMN karya itu ingin memulai sebagai operator pembangkit listrik,” ujarnya kemarin. Menurut dia, transaksi dilakukan pada bulan lalu dan saat ini sudah selesai. Namun, dia tidak menyebutkan nilai transaksi tersebut. Sekretaris Perusahaan PTPP Bety Ariana saat dikonfirmasi mengenai hal itu tidak bersedia berkomentar. Menurut dia, perseroan akan mengumumkan hal tersebut setelah semuanya selesai. Menurut Bety, saat ini perseroan masih fokus pada pekerjaan engineering, procurement & constructions (EPC) pembangkit listrik tenaga panas bumi (geotermal) di Jawa Barat. Pekerjaan akan dimulai pada tahun ini. “Kami akan segera memulai pembangunan pembangkit listrik dalam waktu dekat ini, sedangkan rencana untuk menjadi operatornya, kami belum bisa menyebutkan,” ujarnya. Pembangkit listrik panas bumi yang akan dibangun PTPP berkapasitas total 40 megawatt, de-
ngan nilai proyek US$120 juta. Proyek ini ditargetkan rampung dalam jangka waktu 3 tahun, terhitung sejak 2011. Langkah PTPP masuk sebagai operator pembangkit listrik tenaga panas bumi mengikuti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) yang terlebih dulu masuk ke bisnis tersebut.
Konsorsium Wika Wika dan perusahaan lain yang tergabung dalam konsorsium PT Wijaya Karya Jabar Power akan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Gunung Tampomas yang ada di Kabupaten Sumedang dan Subang serta Cisolok Sukabumi pada Maret atau April tahun ini. Konsorsium Wika masuk sebagai operator pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) setelah sebelumnya memenangi tender yang digelar pemerintah. Konsorsium tersebut mendapat izin pengembangan panas bumi selama lebih dari 30 tahun. PTPP masuk ke sektor bisnis pembangkit listrik sebagai upaya diversifikasi bisnis, yang sejauh ini hanya didominasi oleh bisnis konstruksi infrastruktur dan pembangunan gedung. Kendati demikian, PTPP juga mengincar proyek infrastruktur lain dari berbagai perusahaan seperti PT Pelabuhan Indonesia, PT Angkasa Pura, PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk, dan PT Perusahaan Listrik Negara. Hingga akhir tahun lalu, emiten ini diperkirakan mengantongi pendapatan Rp4,5 triliun dengan proyeksi laba bersih mencapai Rp201 miliar. Capaian laba bersih itu tumbuh 23,3% dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya.
bankan seperti dari Bank Mandiri, Bank Danamon, BNI. Bukan dalam bentuk sindikasi. Tahun ini kami juga ada rencana pinjaman lagi ke bank, selain dari kas internal,” tutupnya. Sebelumnya beredar kabar, Maspion Group berencana mencatatkan saham salah satu perusahaan di bursa pada tahun ini. Perusahaan yang berbasis di Surabaya itu akan melepas 30%40% saham dan berharap men-
dapat dana sebesar US$85 juta–US$100 juta. Dana itu rencananya digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan. Dalam kesempatan itu, Alim Markus menyebutkan pihaknya tengah mengincar pabrikan China untuk mendirikan pabrik di Indonesia dan berkongsi dengan kelompok usaha itu. “Semacam joint venture, ada dua hingga tiga perusahaan yang sedang kami lihat.” (05/YENI H. SIMANJUNTAK)
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
BURSA EFEK INDONESIA, 10 JANUARI 2011 Nama saham
Sbl.
Kurs Trd. Ttg.
Ptp.
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PERTANIAN 2 Pe kebunan O
m MAR
A
w
M
D K
K
m m
U
PERTAMBANGAN A A KR
m
&M
mR R D m H w D D M m H m
m
M
A m K
m
A m
2 Pe ambangan M nyak & Gas Bum AR
R
A NR MD RU
m M
M R
U m
3 Pe ambangan Logam & M ne a a nnya
AN M A DK N O N
A
m
M
Om
N
m
R
M
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA Semen
N M M R
H
m
m m
A m Aw
A A m
m K
R UD D N KAD WA N O R N A UN
4.Transportasi
m m N M
m
wN m W
m
A m
A
U
A A A
5.Konstruksi non bangunan
INDY ........... Indika Energy Tbk ...................................................4.950 .............4.925.........4.600..........4.700 .......... -250 ........ 17.883.500 ..........84.008.387.500...........23,66 ............4.700 ................37.000 ....... 4.650...........399.500 RINA ........... Katarina Utama Tbk .....................................................64 ......................-...................-............... 64 ..................- ........................... - .......................................-............-4,54 .....................- ........................... - ................. -.........................TBIG............ Tower Bersama Infrastructure Tbk......................2.600 ............ 2.600..........2.475.........2.500 ........... -100 .........3.388.500 .............8.565.087.500........... 47,34 ...........2.500 ...............38.500 ........2.475........... 168.000 TOWR ......... Sarana Menara Nusantara Tbk ............................13.000 ........... 12.900........12.850........12.850 ........... -150 ...............84.500 ............. 1.088.625.000...........139,01 ..........12.900 ..................9.500 ......12.800..............18.000 TRUB .......... Truba Alam Manunggal E. Tbk .................................... 78 ...................78................72................73 ............... -5 ........61.384.000 .............4.606.676.000............32,75 ..................74 .............252.500 ..............73...........283.500
m
Km K
U m
m
KEUANGAN
D m
Km N w
w
w
1.Bank
m
M m
Y
m H
6 Pakan Te nak
N A MA N D
m
M
m
7 Kayu & Pengo ahannya U R
m
M
mR
8 Pu p & Ke as
AW NK NRU K R A MA KM
W
K K
R
A
m K
m w Km
ANEKA INDUSTRI O omo
A AU O RAM DYR MA ND N MA A N RA M M U
2 Teks ADM AR O N N R
HD NDR KARW MYR MYR MY A R OY R Y M O UN UN
dan Komponennya
A A
O K
m
ADMF.......... Adira Dinamika Multi Finance Tbk ....................... 11.700 ............11.500.........11.300.........11.350 ...........-350 .................17.500 ..................199.775.000..............7,86 ...........11.500 ..................5.000 ....... 11.300.................1.500 BBLD .......... Buana Finance Tbk .................................................... 400 ................400............. 370............. 375 .............-25 ............ 505.500 .................199.642.500............. 10,19 ...............395 ...................1.500 ............375...................500 BFIN............ BFI FinanceIndonesia Tbk .....................................3.600 .............3.700..........3.550..........3.700 .............100 ...............38.000 .................136.800.000..............7,94 ............3.700 ...............28.000 ........3.500.................1.000 BPFI ............ Batavia Prosperindo Finance Tbk .............................189 ................. 189..............189..............189 ..................- ..................2.500 .........................472.500..............7,05 ................195 ................ 10.000 ............188.................1.000 CFIN............ Clipan Finance Indonesia Tbk .................................. 580 ................600.............530.............530 .............-50 ......... 4.299.000 ............ 2.343.240.000.............6,88 ...............550 .............772.500 ........... 530...........338.500 DEFI ............ Danasupra Erapacific Tbk ........................................630 ......................-...................-.............630 ..................- ........................... - .......................................-...........20,08 .....................- ........................... - ................. -.........................INCF............ Indo Citra Finance Tbk ............................................ 3.100 ............ 2.850......... 2.850.........2.850 .......... -250 .....................500 ......................1.425.000............-2,89 ........... 3.000 ..................2.500 ........2.700................3.500 MFIN ........... Mandala Multifinance Tbk ....................................... 540 ................ 530..............510..............510 .............-30 ............. 743.000 ................386.290.000..............5,76 ................510 ..............160.500 ...........500..............18.500 TRUS .......... Trust Finance Indonesia Tbk .....................................360 ......................-...................-.............360 ..................- ........................... - .......................................-................ 7,4 .....................- ........................... - ................. -.........................VRNA.......... Verena Multi Finance Tbk ..........................................122 ................. 123............... 116............... 117 ............... -5 ............ 860.000 ..................101.403.000............. 4,55 ................. 117 ...............44.000 ............. 116............149.000 WOMF ......... Wahana Ottomitra Multiartha Tbk .......................... 580 ................ 570.............520.............560 .............-20 ..............170.000 .................. 92.850.000............. 6,56 ...............560 ..................2.000 ...........540.............48.000
A
m A m m
& Ga men m
A
m
3.Perusahaan Efek
AKSI............ Majapahit Securities Tbk ...........................................100 ......................-...................-..............100 ..................- ........................... - .......................................-...........84,65 .................101 ..................2.500 ................. -.........................HADE .......... HD Capital Tbk ..............................................................50 .................. 50............... 50............... 50 ..................- ...............63.500 .......................3.175.000...........43,25 .................50 .............778.000 ................. -.........................KREN .......... Kresna Graha Sekurindo Tbk ................................... 580 ................ 570.............560.............560 .............-20 ..............701.000 ................395.400.000............. 8,32 ...............570 ...............83.500 ...........560........... 104.500 OCAP .......... JJ NAB Capital Tbk ....................................................260 ......................-...................-.............260 ..................- ........................... - .......................................-.................... - .....................- ........................... - ................. -.........................PANS .......... Panin Sekuritas Tbk ..................................................1.130 ...............1.130...........1.050.......... 1.080 .............-50 ..............581.000 ................ 626.965.000............. 2,89 ............1.080 ...............38.000 .........1.050.............35.500 PEGE........... Panca Global Securities Tbk ......................................150 ......................-...................-..............150 ..................- ........................... - .......................................-.............. 5,74 ................ 175 ................ 10.000 ............150............125.000 RELI ............ Reliance Securities Tbk .............................................530 ......................-...................-.............530 ..................- ........................... - .......................................-............12,55 ...............530 ............... 32.500 ............ 510.......... 538.500 TRIM ........... Trimegah Securities Tbk.............................................106 .................. 110..............103...............110 .................4 .............. 147.000 ....................15.393.500........... 25,07 .................110 ...............119.500 ............ 103..............14.500 YULE .......... Yulie Sekurindo Tbk ..................................................... 63 ......................-...................-............... 63 ..................- ........................... - .......................................-........... 70,62 ..................73 .....................500 ................. -.........................-
D Rm K w H m A
H m
4.Asuransi
A R
ABDA .......... Asuransi Bina Dana Arta Tbk ....................................510 ................520..............510..............510 ..................- ..............120.000 ................... 61.500.000..............2,47 ...............520 ................. 8.000 ...........500........... 421.000 AHAP.......... Asuransi Harta Aman P Tbk .......................................117 ......................-...................-............... 117 ..................- ........................... - .......................................-...............10,9 ................. 117 ................ 12.000 ...............111.................1.000 AMAG ......... Asuransi Multi Artha Guna Tbk ................................144 .................145..............140..............140 ...............-4 ......... 2.985.500 ................422.005.500..............3,09 ................143 ..............160.000 ............140.............38.500 ASBI............ Asuransi Bintang Tbk .................................................255 ......................-...................-.............255 ..................- ........................... - .......................................-............-4,37 ................310 ..................9.000 ................. -.........................ASDM.......... Asuransi Dayin Mitra Tbk ..........................................550 ......................-...................-.............550 ..................- ........................... - .......................................-..............9,62 ...............590 ..................2.500 ...........520............... 2.500 ASJT........... Asuransi Jasa Tania Tbk............................................420 ......................-...................-.............420 ..................- ........................... - .......................................-..............7,66 .....................- ........................... - ................. -.........................ASRM ......... Asuransi Ramayana Tbk .........................................1.040 ......................-...................-.......... 1.040 ..................- ........................... - .......................................-............. 6,59 ..............1.100 ...................1.000 ...........830.................1.500 LPGI ............ Lippo General Insurance Tbk .................................. 1.180 ......................-...................-............1.180 ..................- ........................... - .......................................-..............3,72 ............. 1.180 .................. 7.500 .........1.070............150.000 MREI ........... Maskapai Reasuransi Ind. Tbk ..................................550 ......................-...................-.............550 ..................- ........................... - .......................................-..............4,96 .....................- ........................... - ................. -.........................PNIN ........... Panin Insurance Tbk ..................................................520 ................540.............500..............510 ..............-10 ...........1.272.500 ................655.985.000.............. 3,76 ...............520 .............262.500 ............ 510...........203.500 PNLF........... Panin Financial Tbk ...................................................205 ................205..............189..............199 ............... -6 .......50.053.000 .............9.760.062.000............. 6,54 ................199 ...........1.487.000 ............198.......... 428.500
M
N U
3 A as Kak AA MA MM
4 Kabe K
K K M O VOK
m
A
M m
m K m KM W & K M m V
5.Lainnya
APIC ........... Pan Pacific International Tbk ..................................270 ................ 265.............230.............265 ............... -5 ...............55.500 ....................12.782.500................1,14 ...............260 ................. 4.500 ........... 245.................1.000 ARTA .......... Arthavest Tbk ..............................................................365 ......................-...................-.............365 ..................- ........................... - .......................................-...........80,62 .....................- ........................... - ................. -.........................BCAP .......... Bhakti Capital Indonesia Tbk .....................................610 ................500.............500.............500 .............-110 .....................500 ........................ 250.000...........22,87 ...............730 ................. 4.500 ................. -.........................GSMF .......... Equity Development Investment Tbk ........................90 ......................-...................-............... 90 ..................- ........................... - .......................................-..........240,13 ................100 ..................5.000 ...............81............... 5.000 LPPF ........... Matahari Department Store Tbk .........................2.550 ......................-...................-......... 2.550 ..................- ........................... - .......................................-............. 11,07 ............2.675 ..................2.000 ................. -.........................LPPS........... Lippo Securities Tbk ...................................................104 ................. 103............... 98............... 98 ............... -6 ........12.698.500 ...............1.282.931.000.............. 1,86 ................. 99 ............... 89.500 ..............98...........999.500 MTFN .......... Capitalinc Investment Tbk .......................................1.190 ...............1.160............1.140............1.140 .............-50 ...............40.500 ...................46.755.000........ 202,02 ..............1.190 .....................500 ..........1.140................9.000 RODA .......... Royal Oak Development Asia Tbk ..............................50 ......................-...................-............... 50 ..................- ........................... - .......................................-.............-7,54 .................50 .............1.113.000 ................. -.........................SMMA ......... Sinar Mas Multiartha Tbk ......................................1.840 ............. 1.800.......... 1.800..........1.800 .............-40 ..............150.000 ................270.000.000.............. 11,19 ............1.840 .....................500 .........1.600............... 2.500
m M
5 E ek on ka N
6 La nnya
A A K V MYOH
A
M
N
N M
R
PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI INDUSTRI BARANG KONSUMSI
Makanan & M numan
AD A A AQUA KA DAVO D A
ND M MYOR DN RO K
A
A D D
W
M M
O
U
RM HM RM A
HM m
DV A NA KA K M RK YA Q Q
D
Km K M
M m M m
A
N
3 Fa mas
M
K m A D
U
2 Rokok
AGRO.......... Bank Agroniaga Tbk. ..................................................168 ...................171..............160............... 161 ................-7 ............. 387.000 ...................63.223.500............ 49,13 ................164 ............... 23.000 ............. 161.............46.500 BABP .......... Bank ICB Bumiputera Tbk ..........................................138 ......................-...................-..............138 ..................- ........................... - .......................................-............ 24,51 ................ 173 ............... 35.000 ..............90.............50.000 BACA .......... Bank Capital Indonesia Tbk.........................................115 ......................-...................-...............115 ..................- ........................... - .......................................-..............15,17 .................110 ..............130.000 ............ 103............... 2.500 BAEK .......... Bank Ekonomi Raharja Tbk. ..................................2.500 ......................-...................-.........2.500 ..................- ........................... - .......................................-............ 18,78 ...........2.400 .....................500 ................. -.........................BBCA .......... Bank Central Asia Tbk............................................6.400 .............6.350..........5.900......... 5.900 ..........-500 .........41.361.000 .........247.944.075.000.............17,68 ........... 5.950 ................74.500 ........5.900........1.482.500 BBKP .......... Bank Bukopin Tbk .......................................................650 ................650.............620.............640 ..............-10 .......26.254.000 ............16.610.380.000................8,7 ...............640 ..........2.657.000 ...........630.......... 403.000 BBNI ........... Bank Negara Indonesia Tbk .................................. 3.550 .............3.550..........3.350..........3.375 ............-175 ........99.102.500 .........336.487.487.500............ 12,97 ...........3.400 ......... 2.350.000 ........ 3.375.......... 562.500 BBNP .......... Bank Nusantara Parahyangan Tbk ....................... 1.230 ......................-...................-...........1.230 ..................- ........................... - .......................................-............ 10,96 .....................- ........................... - ................. -.........................BBRI ........... Bank Rakyat Indonesia Tbk...................................9.800 ............. 9.750..........9.050......... 9.300 ..........-500 ...... 90.894.500 .........841.079.950.000.............. 12,8 ........... 9.300 ...............85.000 ........9.250...........835.500 BBTN .......... Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ................1.600 ...............1.610...........1.420.......... 1.430 ............-170 ........97.075.000 ..........143.019.005.000............15,49 ............1.440 ..............145.000 .........1.430............761.500 BCIC............ Bank Mutiara Tbk ..........................................................50 ......................-...................-............... 50 ..................- ........................... - .......................................-..............5,29 .....................- ........................... - ................. -.........................BDMN ......... Bank Danamon Tbk................................................. 5.250 .............5.300......... 5.000...........5.100 ........... -150 .........19.757.500 ...........101.166.350.000............14,47 .............5.150 ................87.500 .........5.100........2.474.500 BEKS .......... Bank Pundi Indonesia Tbk. .........................................160 .................164..............155............... 161 ..................1 ............. 247.000 .................... 39.175.500................-3,1 ................162 ................ 10.000 ............ 155.............45.000 BJBR .......... Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan B Tbk1.390 .........1.390...........1.240...........1.260 ............-130 ........90.182.500 ............116.071.735.000.............11,46 ............ 1.260 .............859.500 .........1.250.......... 458.500 BKSW.......... Bank Kesawan Tbk ..................................................... 500 ................600..............510.............550 ..............50 .............. 741.000 ................398.400.000.............87,16 ...............560 ...............181.000 ...........550.................1.000 BMRI ........... Bank Mandiri (Persero) Tbk ..................................6.400 ............ 6.300.........5.800.........6.000 ..........-400 ........74.743.500 ....... 448.876.425.000............14,64 ...........6.000 .............526.500 ........5.900.......... 422.000 BNBA.......... Bank Bumi Arta Tbk ....................................................160 ................. 159..............155..............159 .................-1 ...........1.759.000 .................274.245.000............13,58 ................159 ...............161.500 ............ 155.......... 300.000 BNGA.......... Bank CIMB Niaga Tbk .............................................1.680 ..............1.680...........1.550.......... 1.550 ............-130 .......... 7.794.000 ............12.381.590.000............ 15,35 ............ 1.550 ................14.500 .........1.540.............141.500 BNII ............. Bank International Ind. Tbk.......................................630 ................630.............520.............550 .............-80 ........20.132.000 ..............11.327.410.000...........55,36 ...............560 ..............145.500 ...........550.......... 402.000 BNLI............ Bank Permata Tbk .....................................................1.710 ..............1.680...........1.570.......... 1.640 ............. -70 .......... 1.003.000 ...............1.610.955.000.................... - ............1.640 ................ 10.000 .........1.580................3.000 BSIM ........... Bank Sinarmas Tbk.....................................................380 .................375.............345.............360 .............-20 ......... 4.922.500 .............. 1.750.230.000.................... - ...............360 ..............105.500 ........... 350.............95.000 BSWD.......... Bank Swadesi Tbk ...................................................... 600 ......................-...................-.............600 ..................- ........................... - .......................................-............13,82 .....................- ........................... - ................. -.........................BTPN .......... Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk...........13.900 ............13.700........13.500.........13.700 .......... -200 ...............40.000 ................540.450.000............16,63 ..........13.550 ..................5.500 ...... 13.500............... 5.500 BVIC............ Bank Victoria Int’l. Tbk ..............................................158 ................. 157.............. 153.............. 157 .................-1 ..............133.000 ...................20.359.000..............5,98 ................157 ................ 10.000 ............154............... 11.000 INPC ........... Bank Artha Graha Internasional Tbk.........................101 .................100............... 95............... 99 ............... -2 ............. 418.000 .................. 40.246.500..............9,43 ................. 99 ................18.000 ..............96............... 2.000 MAYA .......... Bank Mayapada Tbk.................................................1.000 ................900.............900.............900 ........... -100 ................10.000 .....................9.000.000...............16,9 ............1.000 .....................500 ...........900.............20.000 MCOR ......... Bank Windu Kentjana International Tbk. .................148 .................148..............145..............148 ..................- ............ 950.000 .................139.500.000............22,01 ................148 ..............150.000 ................. -.........................MEGA.......... Bank Mega Tbk ........................................................3.000 ......................-...................-......... 3.000 ..................- ........................... - .......................................-............. 11,23 ........... 3.000 .....................500 ........2.875............... 2.500 NISP............ Bank OCBC NISP Tbk ...............................................1.670 ..............1.620...........1.570.......... 1.620 .............-50 ............. 104.000 .................166.250.000............18,88 ............ 1.620 ..................2.000 .........1.580............... 2.500 PNBN.......... Bank Pan Indonesia Tbk ............................................1.110 ..............1.080...........1.050.......... 1.050 .............-60 ..............619.000 .................661.895.000............ 15,92 ............ 1.060 ..............150.000 .........1.050...........594.500 SDRA .......... Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk .........................280 .................275............. 235.............240 .............-40 ........21.900.500 .............. 5.377.477.500..............9,23 ...............245 .............673.000 ...........240......... 1.231.000
2.Lembaga Pembiayaan
m M M N
ADHI ........... Adhi Karya (Persero) Tbk ........................................ 850 ................850..............810.............830 .............-20 ..........6.740.500 ............ 5.582.065.000............14,82 ...............830 ............... 23.000 ...........820............212.000 DGIK ........... Duta Graha Indah Tbk .................................................157 ................. 157..............145..............147 ..............-10 .........31.316.500 ............4.626.886.500.............14,75 ................147 ............. 148.500 ............146.............29.500 JKON .......... Jaya Konstruksi Manggala Prata Tbk .................... 800 ......................-...................-............ 800 ..................- ........................... - .......................................-...........40,04 ...............860 .....................500 ...........600...................500 PTPP........... PP (Persero) Tbk ..........................................................710 ................ 720.............660.............680 .............-30 .........5.802.500 .............3.985.085.000............ 53,01 ...............680 ............ 668.000 ............670........... 218.000 SCBD .......... Danayasa Arthatama Tbk......................................... 500 ......................-...................-.............500 ..................- ........................... - .......................................-.................... - .....................- ........................... - ................. -.........................SSIA............ Surya Semesta Internusa Tbk ..................................870 ................860.............820.............820 .............-50 ............1.241.000 ..............1.036.995.000.............16,77 ...............820 ..............381.500 ............810...........260.000 TOTL ........... Total Bangun Persada Tbk .......................................250 ................ 245............. 235.............240 ..............-10 ......... 3.389.500 ..................817.522.500.............12,01 ...............240 .............272.000 ........... 235...........833.500 WIKA........... Wijaya Karya (Persero) Tbk.......................................650 ................650..............610.............620 .............-30 ....... 28.775.000 ..............17.981.415.000............13,45 ...............620 ...............98.000 ............ 610............616.500
APOL .......... Arpeni Pratama Ocean Line Tbk ..............................120 ......................-...................-..............120 ..................- ........................... - .......................................-............. 0,46 .....................- ........................... - ................. -.........................BLTA ........... Berlian Laju Tanker Tbk ............................................. 375 .................375.............345.............350 .............-25 .......55.323.000 ............19.674.400.000............-9,38 ...............350 ......... 3.295.000 ...........345........7.435.500 CMPP.......... Centris Multi Persada P. Tbk......................................175 ..................175.............. 175.............. 175 ..................- ................10.000 ...................... 1.750.000............ -3,69 ................210 ..................2.500 .............175..............14.500 HITS ............ Humpuss Intermoda Trans. Tbk ...............................360 ......................-...................-.............360 ..................- ........................... - .......................................-..............-26,1 ...............390 ...................1.000 ...........305............... 2.500 IATA ............ Indonesia Air Transport Tbk .......................................50 ......................-...................-............... 50 ..................- ........................... - .......................................-............-6,02 .................50 ......... 4.243.500 ................. -.........................INDX............ Indoexchange Tbk ..........................................................111 ....................111................ 111................ 111 ..................- .............252.500 ...................28.027.500...........25,62 .................113 ................. 4.000 ...............111...........772.500 MIRA........... Mitra International Resources Tbk ..........................255 ................250.............240.............245 ..............-10 ........13.586.000 ...............3.341.610.000.............-0,81 ...............245 ......... 4.395.500 ...........240.........9.189.500 RAJA .......... Rukun Raharja Tbk ......................................................810 ................800.............790............ 800 ..............-10 ............. 227.000 ..................179.595.000.......... 947,31 .............. 800 ............... 24.500 ........... 750............... 6.500 RIGS............ Rig Tenders Tbk...........................................................740 .................740.............700.............700 .............-40 ............ 304.500 ..................217.825.000..............9,23 ...............720 ................ 10.000 ........... 700..............15.000 SAFE........... Steady Safe Tbk ............................................................115 ......................-...................-...............115 ..................- ........................... - .......................................-.............. 1,88 ................152 ..................2.000 ................. -.........................SMDR.......... Samudera Indonesia Tbk .......................................4.050 ......................-...................-.........4.050 ..................- ........................... - .......................................-............14,23 ...........4.000 ................ 10.000 ........3.600............... 2.500 TMAS .......... Pelayaran Tempuran Emas Tbk .................................182 .................180.............. 175..............180 ............... -2 .............269.000 .................... 47.313.500................-1,5 ................180 ................. 8.000 .............175............... 2.500 TRAM.......... Trada Maritime Tbk......................................................610 ................600.............600.............600 ..............-10 ........23.627.000 .............14.176.200.000...........58,04 ................610 .............952.500 ...........600.......... 306.500 WEHA ......... Panorama Transportasi Tbk .......................................199 .................198.............. 197..............197 ............... -2 ...........1.367.500 ................... 270.117.500..........-22,35 ................197 .............. 147.500 ............ 196...........972.500 WINS........... Wintermar Offshore Marine Tbk .............................360 ................ 365.............340.............345 ..............-15 ........18.897.000 ..............6.581.427.500............ 23,91 ...............345 ...........1.947.500 ...........340........ 1.285.000 ZBRA .......... Zebra Nusantara Tbk ...................................................50 ......................-...................-............... 50 ..................- ........................... - .......................................-............. -1,87 .................50 ................ 51.500 ................. -.........................-
W
w A A
APLN .......... Agung Podomoro Land Tbk ......................................370 .................370.............340.............340 .............-30 ........31.350.000 ............ 11.073.880.000......... 198,42 ...............345 .......... 1.638.500 ...........340........ 3.901.500 ASRI ........... Alam Sutera Realty Tbk.............................................295 ................ 295.............265............. 270 .............-25 ...... 144.515.000 ...........39.722.480.000...............15,6 ...............270 .......... 4.912.500 ........... 265.......8.496.000 BAPA .......... Bekasi Asri Pemula Tbk .............................................250 ......................-...................-.............250 ..................- ........................... - .......................................-.............11,28 ...............240 ................ 10.000 ................. -.........................BCIP............ Bumi Citra Permai Tbk...............................................225 ................ 225..............215..............215 ..............-10 .........8.090.000 ..............1.785.250.000............ 13,55 ...............220 ............ 860.000 ............ 215.......... 898.000 BIPP............ Bhuwanatala Indah Permai Tbk .................................50 ......................-...................-............... 50 ..................- ........................... - .......................................-..........-22,24 .................50 ............ 1.167.000 ................. -.........................BKDP .......... Bukit Darmo Property Tbk .........................................112 .................. 110..............106..............106 ............... -6 .............436.000 ....................47.267.000.............-298 ................107 ..............150.500 ............106............. 79.500 BKSL........... Sentul City Tbk .............................................................106 .................106............... 99..............102 ...............-4 .......33.393.000 ...............3.376.317.500..........298,51 .................101 ................. 4.000 ............100............. 117.000 BSDE .......... Bumi Serpong Damai Tbk ......................................... 880 ................880..............810.............820 .............-60 .......... 9.414.500 .............7.854.550.000...........44,26 ...............820 ............. 374.500 ............810...........595.500 CKRA .......... Citra Kebun Raya Agri Tbk ..........................................86 .................. 90................87...............88 .................2 .............294.500 ................... 25.637.000.......-204,32 .................88 ...............52.500 ..............87............. 76.000 COWL.......... Cowell Development Tbk ............................................120 ................. 120............... 112...............112 ...............-8 .........4.260.500 ................489.383.500............. 5,38 .................115 ..............314.500 ..............113............. 75.000 CTRA .......... Ciputra Development Tbk..........................................350 ................345............. 325.............325 .............-25 ..........11.732.000 ...............3.912.797.500..............29,6 ...............325 ............. 927.500 ........... 320..........844.500 CTRP .......... Ciputra Property Tbk .................................................430 ................425.............390............ 400 .............-30 .......35.296.000 ............14.328.337.500............. 16,13 .............. 400 ......... 2.324.500 ........... 395...........425.500 CTRS .......... Ciputra Surya Tbk ...................................................... 640 ................630.............600..............610 .............-30 ............1.132.000 ................689.350.000............ 12,57 ................610 ................ 12.000 ...........600...........230.000 DART .......... Duta Anggada Realty Tbk ..........................................180 .................180.............. 170.............. 175 ............... -5 .............724.000 .................126.449.500.............. 12,11 ................ 175 ................14.500 .............170.............35.000 DILD............ Intiland Development Tbk ........................................395 ................400.............365.............390 ............... -5 .......32.350.000 ........... 12.285.322.500............10,35 ...............390 .............575.500 ...........380.......... 250.000 DUTI............ Duta Pertiwi Tbk ...................................................... 2.100 ..............2.100..........2.075..........2.075 .............-25 ..............105.500 ..................221.412.500............15,44 ............ 2.100 ...............50.000 ........2.075.............94.500 ELTY ........... Bakrieland Development Tbk.....................................156 ................. 155..............145..............147 ............... -9 ..... 168.332.500 ............ 25.148.281.000........... 39,87 ................147 .........2.883.500 ............146........2.010.500 FMII ............. Fortune Mate Indonesia Tbk .......................................90 ......................-...................-............... 90 ..................- ........................... - .......................................-...........-30,74 .....................- ........................... - ................. -.........................GMTD.......... Gowa Makassar Tourism Dev. Tbk .............................165 ......................-...................-..............165 ..................- ........................... - .......................................-............. 0,85 .....................- ........................... - .............170.................1.000 GPRA .......... Perdana Gapura Prima Tbk .......................................132 ..................137..............130..............136 .................4 ..............140.500 ...................18.883.000.............10,21 ................136 ...............20.500 ..............131...................500 JIHD............ Jakarta Int’l Hotel & Dev. Tbk.................................. 800 ......................-...................-............ 800 ..................- ........................... - .......................................-...........30,04 .............. 800 ..............100.000 ........... 780............150.000 JRPT........... Jaya Real Property Tbk ..........................................1.300 ......................-...................-.......... 1.300 ..................- ........................... - .......................................-...............16,3 ............ 1.250 ............... 25.000 ..........1.160.............25.000 KIJA............ Kawasan Industri Jababeka Tbk ...............................121 ................. 122............... 115...............116 ............... -5 ........ 17.552.000 .............2.079.822.500........... 23,36 .................116 .............250.500 ............. 115...........390.500 KPIG ........... Global Land Development Tbk..................................425 ................425..............410.............425 ..................- ................ 15.000 ...................... 6.172.500............ 19,02 ...............425 ..................2.000 ............410..............14.500 LAMI ........... Lamicitra Nusantara Tbk ............................................198 .................198..............198..............198 ..................- .....................500 ...........................99.000............. 15,41 ................198 ...............20.500 ............ 185.................1.000 LCGP........... Laguna Cipta Griya Tbk ...............................................50 ......................-...................-............... 50 ..................- ........................... - .......................................-........... 84,75 .................50 ........15.788.500 ................. -.........................LPCK .......... Lippo Cikarang Tbk .................................................... 400 ................390..............375............. 375 .............-25 ............ 454.000 ...................173.145.000..............3,97 ............... 375 ..............143.000 ............370...................500 LPKR .......... Lippo Karawaci Tbk ....................................................700 ................ 700.............640............. 670 .............-30 .........112.911.000 ...........77.062.275.000........... 24,94 ...............670 ...........7.148.000 ...........660........ 1.870.500 MDLN.......... Modernland Realty Ltd. Tbk......................................240 ................ 245............. 235.............240 ..................- .........15.951.000 ..............3.826.010.000...........119,22 ...............245 .............463.000 ...........240.......... 945.000 MKPI ........... Metropolitan Kentjana Tbk....................................2.800 ......................-...................-.........2.800 ..................- ........................... - .......................................-............ 10,99 .....................- ........................... - ................. -.........................OMRE ......... Indonesia Prima Property Tbk ...................................161 ......................-...................-............... 161 ..................- ........................... - .......................................-...............5,18 ................215 ..................2.000 ............ 126.............25.000 PTRA .......... New Century Development Tbk..................................50 ......................-...................-............... 50 ..................- ........................... - .......................................-.........-775,19 .....................- ........................... - ................. -.........................PUDP .......... Pudjiadi Prestige Limited Tbk .................................330 ................ 330.............330.............330 ..................- .............283.500 ...................93.555.000............21,05 ...............335 ............... 32.500 ........... 330...........225.000 PWON ......... Pakuwon Jati Tbk....................................................... 880 ................880.............850.............860 .............-20 ......... 4.245.000 .............. 3.679.120.000............29,81 ...............860 ..............421.000 ...........850.........1.374.500 PWSI ........... Panca Wiratama Sakti Tbk ......................................... 53 ......................-...................-................53 ..................- ........................... - .......................................-............-0,35 ................. 62 ..................9.000 ................. -.........................RBMS.......... Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk ...............................76 ...................77................75................76 ..................- ........... 1.412.500 ...................107.214.000......... 146,69 ..................77 .............570.500 ..............76........... 168.000 RDTX .......... Roda Vivatex Tbk ..................................................... 2.100 ......................-...................-.......... 2.100 ..................- ........................... - .......................................-............. 3,04 .....................- ........................... - .........2.100.............98.000 SIIP ............. Suryainti Permata Tbk .................................................89 ......................-...................-............... 89 ..................- ........................... - .......................................-...........-77,28 .....................- ........................... - ................. -.........................SMDM ......... Suryamas Dutamakmur Tbk ....................................... 96 ...................95............... 95............... 95 .................-1 ..............514.500 ...................48.877.500...........46,65 ................. 97 ...................1.500 ..............95.......... 485.500 SMRA ......... Summarecon Agung Tbk ........................................1.040 ..............1.040.............940.......... 1.000 .............-40 .......26.078.500 ...........25.359.925.000............29,76 ............. 1.010 ............ 646.000 .........1.000........ 1.259.500
3.Telekomunikasi
W
5 P as k & Kemasan
AKKU AK A RNA DYNA N AR O A MA R YA
4.Kosmetik & Barang Keperluan Rumah Tangga
BTEL ........... Bakrie Telecom Tbk ....................................................235 ................ 235.............225.............235 ..................- ........13.820.000 ............... 3.174.957.500............33,78 ...............235 ......... 13.331.500 ........... 230........ 9.651.500 EXCL........... XL Axiata Tbk ..........................................................5.800 ............ 5.800......... 5.300......... 5.450 ...........-350 ...........1.272.500 ..............7.024.375.000...............16,7 ...........5.500 .............250.000 ........5.450..............27.000 FREN .......... Mobile-8 Telecom Tbk ..................................................50 .................. 50............... 50............... 50 ..................- .............359.000 .................... 17.950.000............-2,45 .................50 .....307.066.000 ................. -.........................INVS............ Inovisi Infracom Tbk ............................................... 5.950 .............5.900.........5.800......... 5.900 .............-50 ..............152.500 .................885.125.000......... 102,89 ........... 5.900 .....................500 ........5.850............... 6.000 ISAT ............ Indosat Tbk .............................................................. 5.350 ..............5.100......... 4.825..........4.975 ...........-375 ..........8.415.500 ............. 41.915.812.500............38,19 ...........5.000 ...................1.000 ........4.975...........529.500 TLKM .......... Telekomunikasi Indonesia Tbk ...............................7.350 .............7.300........... 7.150..........7.200 ........... -150 .......29.438.500 ........ 212.300.600.000............. 12,19 ............7.200 .............1.511.000 ..........7.150.......... 982.500
K
A
D
TSPC........... Tempo Scan Pacific Tbk ........................................... 1.610 ...............1.610...........1.530.......... 1.550 .............-60 ..............142.500 ..................221.810.000............12,58 ............ 1.560 ..................2.000 .........1.540............... 5.000
2.Jalan Tol, Pelabuhan, Bandara & Sejenisnya
M
M
m
4Kma
Volume
CMNP ......... Citra Marga Nushapala Persada Tbk. .................. 1.350 ..............1.350...........1.260.......... 1.290 .............-60 .........13.310.000 .............17.352.100.000............. 4,03 ............ 1.290 .............323.000 .........1.280.......... 284.500 JSMR .......... Jasa Marga (Persero) Tbk .................................... 3.350 .............3.300..........3.050..........3.075 ...........-275 ........ 26.175.500 ......... 82.080.862.500............16,33 ............3.075 ...............50.000 ........3.050.......... 909.500 META .......... Nusantara Infrastructure Tbk...................................275 .................275.............255............. 275 ..................- ........10.407.000 ............. 2.738.007.500........ -125,55 ............... 275 ..............216.000 ........... 270............. 39.500
A
w D A m m
M m
Minat Volume Beli
LAPD .......... Leyand International Tbk .........................................235 ......................-...................-.............235 ..................- ........................... - .......................................-..........152,87 ...............270 ................ 21.500 ................. -.........................PGAS .......... Perusahaan Gas Negara Tbk ................................4.300 .............4.275..........4.025...........4.125 ............-175 .........51.681.500 .........212.663.962.500............15,98 .............4.125 ................67.000 .........4.100........3.807.000
3 Logam & Se en snya
A KA AM ON N D NA MA KW R KRA ON M H NK O M
Jual
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI
m m A m
K m M
PER
1.Energi
2 Ke am k Pe se en & Kaca
AM ARNA KA KA M A OO
Transaksi Volume Nilai
2.Konstruksi Bangunan
4 Pe ambangan Ba u ba uan
NKO H M
▲/ ▼ (poin)
PROPERTI DAN REAL ESTAT
m
R
Ptp.
1.Properti & Real Estate
Pe ambangan Ba u Ba a
ADRO A K ORN RAU UM YAN D WA DO D O HRUM M KK K K A RO
Kurs Trd. Ttg.
m
D m m A R
5 La nnya
Sbl.
m
A
4 Pe kanan RO
Nama saham Volume
KDSI............ Kedawung Setia Industrial Tbk ................................225 ................ 225.............225.............225 ..................- .................17.500 ......................3.937.500..............8,78 ...............235 ...............40.000 ...........200.......... 982.500 KICI ............. Kedaung Indah Can Tbk .............................................200 ......................-...................-.............200 ..................- ........................... - .......................................-...........-13,53 ...............205 .....................500 ............ 130...................500 LMPI ........... Langgeng Makmur Industri Tbk. .............................260 ................260.............250.............255 ............... -5 ...............177.500 ..................44.580.000...........63,98 ...............255 ............... 75.500 ...........250.............24.500
m
3 Pe e nakan
DW M A
Minat Volume Beli
5.Peralatan Rumah Tangga
A A W
RO MAR A UN
Jual
MRAT .......... Mustika Ratu Tbk ........................................................650 ................650..............610.............620 .............-30 ..........1.345.000 ................852.365.000............15,09 ...............630 .............. 176.000 ...........620.............85.500 TCID ............ Mandom Indonesia Tbk ............................................7.100 ......................-...................-...........7.100 ..................- ........................... - .......................................-............. 9,68 ............7.250 .....................500 ....... 6.500............... 6.000 UNVR.......... Unilever Indonesia Tbk .........................................15.950 ...........16.000........15.500........15.650 .......... -300 ..........1.340.000 ...........21.000.850.000...............35,1 ..........15.650 ...............30.000 ......15.600.............24.500
Pa aw a Tanaman Pangan AA W
PER
V m
m
N
M m
m m m m m
1.Perdagangan Besar Barang Produksi
AIMS ........... Akbar Indo Makmur Stimec Tbk................................135 ......................-...................-..............135 ..................- ........................... - .......................................-.................... - .....................- ........................... - ................. -.........................AKRA.......... AKR Corporindo Tbk ................................................ 1.610 ...............1.610............1.510...........1.530 .............-80 .........16.707.000 ..........25.802.250.000............ 19,32 .............1.530 ...............311.000 .........1.520...........957.500 BMSR.......... Bintang Mitra Semestaraya Tbk ..............................265 ......................-...................-.............265 ..................- ........................... - .......................................-............ -9,87 .....................- ....................... D A M H MA RN H A NA ND KARK KON MDRN M OKA D QM KA RA M R UR UN R WA O W O
D
w
K M m
A
H
A D
D M M A M A A U W W
M
R
R m m M m U A w
R O
M • Bersambung ke Hal. f5
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
Pertanian
3.256,29 68,10
5/1 6/1
10/1
4/1
5/1 6/1
10/1
4/1
5/1 6/1
10/1
4/1
5/1 6/1
191,02
43,65
937,10 7/1
10/1
4/1
5/1 6/1
10/1
4/1
5/1 6/1
10/1
4/1
5/1 6/1
10/1
762,06 13,27
461,07 7/1
4/1
Manufaktur
476,68 26,39
829,62 7/1
Perdagangan
418,09 29,80
204,74 7/1
Keuangan
770,63 8,55
1.103,78 7/1
Infrastruktur
Properti
1.026,43 25,54
396,69 7/1
Industri konsumsi
856,24 18,54
3.543,83 7/1
Aneka industri
368,38 117,19
2.358,16 4/1
Industri dasar
Pertambangan
2.165,72
31,38
482,38
5/1 6/1
7/1
10/1
4/1
5/1 6/1
824,05 7/1
10/1
4/1
5/1 6/1
7/1
10/1
REKOMENDASI Erdika Sekuritas
kemarin melemah 4,1% dengan seluruh sektor mengalami pelemahan.
Trimegah Securities engan penembusan support dari trading range-nya serta penutupan yang berada D di bawah EMA 100 hari, IHSG masih berpeluang melanjutkan koreksinya. Pergerakan IHSG untuk hari ini akan berada pada kisaran 3.408-3.495. Saham pilihan: LSIP, UNVR.
e-Trading Securities elihat fundamental Indonesia yang baik, kami masih optimistis, akumulasi beli mulai dapat dilakukan oleh investor hari ini. Kami perkirakan besok IHSG berada pada kisaran 3.410–3.536. Saham yang perlu diperhatikan ASII, PTBA dan BBCA.
M
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
Saham Martina Berto kelebihan permintaan OLEH YENI H. SIMANJUNTAK Bisnis Indonesia
JAKARTA: Manajemen PT Martina Berto, calon emiten yang akan memulai debutnya di bursa 13 Januari, mengklaim penawaran saham perdananya (initial public offering/ IPO) pekan lalu mengalami kelebihan permintaan 52 kali senilai Rp14,5 triliun dari target hanya Rp280 miliar. Dirut Martina Berto Bryan Tilaar mengatakan perseroan menetapkan harga jual saham Rp740 per unit dari kisaran sebelumnya Rp650-Rp850 per unit. “Kami memutuskan pada harga yang cukup mantap, yaitu Rp740 per saham,” katanya di Jakarta, kemarin. Bryan menambahkan perseroan bersama underwriter IPO tidak mengambil kisaran harga maksimal karena harga jual tersebut telah ditetapkan pada masa pengumpulan minat atau penawaran awal (book building) yang digelar pada 8-20 Desember 2010. Putra Martha Tilaar, Chairwoman & pendiri Grup Martha Tilaar ini, menekankan seluruh saham IPO yang dilepas dialokasikan ke investor domestik. Bryan juga sempat menyebutkan sejumlah investor asing yang menyatakan minatnya membeli saham perseroan. Seperti diketahui, Martina Berto akan melepas 355 juta saham baru atau 33,17% dari total saham perseroan melalui IPO dengan target dana Rp280 miliar. Menurut rencana, saham Martina Berto akan diperdagangkan pada 13 Januari 2011. Perseroan akan menggunakan Rp135 miliar atau 50% dari total dana hasil IPO untuk memba-
ngun pabrik di Cikarang, Jawa Barat, pembelian mesin, dan peralatan produksi serta utilitas. Sebanyak 20% atau Rp54 miliar untuk membayar utang perseroan ke PT Bank CIMB Niaga Tbk. Sisanya, digunakan untuk modal kerja, seperti renovasi gudang, pengembangan infrastruktur teknologi informasi, dan pengembangan produk. “Untuk tahap awal, pabrik yang dibangun di Cikarang diperuntukkan bagi herbal,” ujar Direktur Pemasaran Martina Berto Samuel Pranata.
Lahan Megapolitan Sementara itu, manajemen PT Megapolitan Development, pengembang properti ‘penguasa’ kawasan hunian Cinere yang akan listing 12 Januari, berencana meningkatkan portofolio lahan yang saat ini bernilai sekitar Rp2 triliun melalui akuisisi lahan baru 20%-30% per tahun. Direktur Utama Megapolitan Development Melani Lowas mengatakan luas lahan yang dimiliki perusahaan mencapai 370 ha yang berlokasi di sejumlah wilayah pengembangan hunian utama di Jakarta dan sekitarnya. “Kami masih melihat kesempatan yang ada, jika memungkinkan tentu penambahan lahan akan kita lakukan. Rencana penambahan lahan memang menjadi bagian strategi perseroan dengan target 20%-30% setiap tahun,” ujarnya. Menurut dia, penambahan lahan ini sejalan dengan rencana pengembangan properti yang tengah disusun perusahaan itu, terutama setelah penawaran umum saham IPO. Mengenai alokasi dananya, dia mengaku sepenuhnya diambil dari kas internal perusahaan. (09)
TAMBAH GERAI: Seorang petugas melakukan pengisian ulang uang melalui mesin ATM milik Bank Negara Indonesia (BNI) di Jakarta, kemarin. BNI berencana menambah 200 gerai ATM untuk mengantisipasi kebutuhan nasabah dan peluang bisnis terutama di daerah sentra kegiatan ekonomi masyarakat. BISNIS/RAHMATULLAH
Negosiasi Hypermart berlanjut Lotte dkk minta saham mayoritas & pemisahan aset noninti OLEH RATNA ARIYANTI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kendati gagal closing, peritel terbesar nasional dari Grup Lippo PT Matahari Putra Prima Tbk memastikan tetap melanjutkan divestasi Hypermart. Namun, kapan tenggat negosiasi ‘putaran kedua’ itu masih belum pasti. Dari empat penawar yang sebelumnya disebutkan, hanya Lotte Shopping Co Ltd yang, melalui keterbukaannya ke Bursa Efek Korea Selatan awal pekan ini, mengonfirmasi ikut ke ‘putaran kedua’ itu. “Penawar lain seperti Wal-Mart Inc (AS), dan Casino Guichard Perrachon SA (Prancis) masih belum memastikan ikut atau tidak ke ‘putaran kedua’ itu. Harganya masih di sekitar US$1 miliar,” ujar satu eksekutif yang terlibat dalam divestasi tersebut di Jakarta kemarin. Seperti diketahui, pekan ini semula direncanakan sebagai tenggat akuisisi Hypermart, yang prosesnya sudah dimulai sejak Okto-
ber lalu, atau sejak manajemen menunjuk Merrill Lynch Pte Ltd (Singapura) sebagai penasihat keuangan divestasi tersebut. Pekan lalu, pasar merespons situasi ini dengan membeli saham Matahari dan induknya, PT Multipolar Tbk. Kemarin, saat dipastikan closing divestasi itu gagal, investor ramai-ramai melepas kedua saham tersebut. Saham Matahari yang berkode MPPA kemarin melemah 11,98% ke Rp1.470 dan membentuk kapitalisasi pasar Rp8,2 triliun. Adapun, saham Multipolar yang berkode MLPL turun 10,77% ke Rp290, membentuk kapitalisasi pasar Rp2,24 triliun. (lihat grafis) Direktur dan Head of Corporate Communication Matahari Danny Kojongian yang dihubungi tadi malam mengonfirmasi kelanjutan negosiasi divestasi itu. Dia mengatakan ada beberapa syarat yang diminta oleh empat peritel global yang berniat mengakuisisi Hypermart. Syarat itu adalah agar Matahari melakukan pelepasan aset noninti. Syarat yang lain adalah para peritel global tersebut ingin menjadi pemegang saham mayoritas di Matahari. Akan tetapi, berapa besaran saham yang diambil alih
Jame T. Riady, CEO Grup Lippo James
ecara teknikal, indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini masih cenderung S melemah pada kisaran 3.408–3.590, setelah
PT Multi Polar Tbk
Pergerakan e a harga g saham s m
Matahari PT TM attahari a h ri Putra r P Prima aT Tbk
15 Jul
30 Jul
JAKARTA: Menkeu Agus Martowardojo sementara mempertahankan A. Fuad Rahmany sebagai Ketua Badan Bambang S. Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Brodjonegoro (Bapepam-LK), dan lebih mendahulukan pergantian Pjs Kepala Badan Kebijakan Fiskal Agus Suprijanto. Menkeu mengatakan dalam waktu dekat kementerian akan mengumumkan penetapan Kepala Badan Kebijakan Fiskal. Pasalnya, sudah ada orang yang dianggap tepat untuk menggantikan Agus Suprijanto, yang sementara ini mengisi posisi kosong tersebut. “Untuk penetapan pimpinan definitif untuk Badan Kebijakan Fiskal, dalam waktu dekat bisa diumumkan. Sudah ada calonnya, tapi belum bisa dikasih tahu. Kalau Pak Fuad, belum ada rencana apa-apa,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Ketika disinggung mengenai rencana penggantian Direktur Jenderal Pajak Mochamad Tjiptardjo, Menkeu menolak menanggapi. Tjiptarjo sendiri akan memasuki masa pensiun pada Mei tahun ini. Sepeti diberitakan Jumat lalu, proses seleksi pejabat eselon satu yang digelar sejak akhir Desember telah memasuki tahap final. Pejabat yang akan diganti adalah Ketua Bapepam-LK, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, dan Dirjen Pajak. Sejumlah nama yang disebut-sebut masuk seleksi untuk menggantikan Fuad a.l. Dirjen Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto, Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK Djoko Hendratto
16 31 16 30 Ags Ags Sep Sep
Sumber: Bloomberg
Rp290 Rp29
15 Okt
FOTO: BISNIS/YAY
itu menjadi domain Multipolar. “Negosiasi dilakukan langsung dengan Multipolar. Kami hanya fokus pada akomodasi persyaratan divestasi aset. Ibaratnya, kami baru menutup chapter 1 dan kini masuk ke chapter 2,” katanya.
Pelepasan aset Danny menjelaskan aset yang akan dilepas itu a.l. hiburan keluarga Timezone; toko buku Times; PT Tason distributor air minum dalam kemasan di Jawa Timur yang 40% sahamnya di-
Fuad sementara dipertahankan OLEH AGUST SUPRIADI & ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia
Rp1.470
Pergerakan harga saham
dan Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwatta. Nama yang disebut terakhir itu juga masuk sebagai kandidat Kepala Badan Kebijakan Fiskal, bersama dengan satu kandidat lain, A. Fuad mantan Dekan Fakultas Rahmany Ekonomi Universitas Indonesia Bambang S. Brodjonegoro. Sementara itu, seorang pejabat di Kementerian Keuangan kemarin mengatakan Menkeu telah memilih Bambang sebagai Kepala BKF. “Kalau untuk pengganti Pak Fuad dan Pak Tjip [Dirjen Pajak] Pak Agus terlihat sangat hati-hati.”
Produk hybrid Dalam perkembangan lain, BapepamLK diketahui meminta Bank Indonesia (BI) mencermati produk perbankan yang dicampur (hybrid) dengan layanan investasi pasar modal, sejalan dengan makin berkembangnya private banking di Indonesia. Seorang pelaku pasar yang mengetahui produk hybrid bank dan pasar modal itu tumbuh karena celah pasar yang selama ini digarap bank-bank asing, dengan layanan keuangan premium meliputi pengelolaan dana nasabah di pasar modal. Menanggapi dinamika tersebut, A. Fuad Rahmany mengatakan otoritas pasar modal akan memperkuat koordinasi dengan otoritas moneter terkait dengan pengawasan produk perbankan, yang bersinggungan dengan pasar modal. “Kami meminta BI melarang produk pengelolaan dana secara hybrid jika memang praktik tersebut marak di industri perbankan, karena wilayah tersebut merupakan wilayah BI,” tuturnya.
29 Okt
15 Nov
30 Nov
15 Des
30 Des
ILUSTRASI: BISNIS/ILHAM NESABANA
kuasai, dan PT Prima Cipta Lestari, anak usaha Matahari pengelola bisnis restoran. Aset lainnya adalah sejumlah unit properti seperti pusat distribusi, gedung Menara Matahari di Karawaci, dan 10 toko perseroan yang tersebar di sejumlah lokasi di Pulau Jawa yang kini digunakan untuk Matahari Department Store dan Hypermart. Setelah pengalihan aset, Matahari akan memfokuskan diri pada pengembangan bisnis ritel makanan Hypermart. “Pelepasan
bisnis noninti itu tidak memberatkan mengingat 90% kontribusi berasal dari bisnis ritel makanan Hypermart,” kata Danny. Presdir Matahari Benjamin Mailool menambahkan pelepasan aset noninti itu juga direkomendasikan Merrill Lynch. Lembaga keuangan asal AS itu juga merekomendasikan masuknya pemain global ke Matahari. “Perseroan menyambut baik keseriusan pemain global tersebut untuk investasi atau memiliki secara substansial. Namun, perseroan belum memastikan rencana tersebut akan terwujud dalam waktu dekat,” katanya. Sementara itu, analis PT Pemeringkat Efek Indonesia Dipo Akbar Panuntun mengatakan manfaat yang akan diterima Matahari selepas masuknya peritel global akan sangat bergantung pada nilai investasi. Dipo menambahkan Matahari, sebagai pemain terbesar dengan merek yang kuat di dunia ritel juga memiliki pengalaman cukup di bisnis ritel domestik. Karena itu, sebenarnya perseroan tidak terlalu membutuhkan mitra global untuk pengembangan Hypermart. (16/BASTANUL SIREGAR) (
[email protected])
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
f5
BURSA EFEK INDONESIA, 10 JANUARI 2011 (SAMBUNGAN DARI HAL. F4) Nama saham
Kurs Ttg. Trd.
Sbl.
2 Pe dagangan Ece an AC S A H w A A A R AMR Sm A CSAP C S A GO D G R H RO H S m KO N K A m MAP M A MD M U m MPPA M P P m M SM M R RA S Rm S R MO Rm C SKYB S SONA S m KGA G A RO m O 3 Res o an Ho e & Pa w sa a AN A A & S BAYU B B BUVA B U w V AS GMCW G m C w HOM H M R CON C NPP P P SP S MAM M M MAM P M M P PANR P m S w PD S D N PG Pm G P AA Pm A P N P R PNS P &S PSAB P S A PSK P P SP P G m SH D H S SMM m 4 Adve s ng P n ng & Med a ABBA M M MK M ORU
2 800 2 400 2 900 98 400 4 00 200 25 5 85 60 900 860 50 50 600 250 60
2 800
2 600
28 5 9 400
2 25 94 5
220 25 5 85 690
200 2 250 60 40
80 50 520
80 50 495
60
600
20 65
255 45
85 20 65 9 000 860 99 40 9 00 50 600 5 8 60 80 900 60 450 00 00 990 2 5
8
285 290 08
8
05 000
00 940
50 40 2
290 280 08
Ptp.
2 00 2 400 28 5 96 5 4 00 205 2 25 60 40 900 80 50 520 600 250 60
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
00
80 500
485 050 000
25 2 25
500 4 0 000 252 000
4 62 500 9 0 000 480 2 0 000
5 250 25 200
496 500 4 260 000 88 500 8 60 500
04 2 500 9 889 200 000 2 0 000 28 8 8 5 5 000
50
568 500 6 000 5 000
2 65 000 50 000 25 2 0 000
8 000
80 000
20 000 95 000
4 2 500 95 45 000
85 260 50 9 000 860 99 40 9 00 50 600 5 8 60 80 900 60 450 00 00 950 2 5 25 280
0
0 5
5 000
9 5 000
28 6 4 95 48 5 88 20 5 4 26 9 9 52 4 52 08 0 56 26 48 2 25 4
Jual
Minat Volume Beli
2 00
9 000
28 5 96 5
99 500 6 0 500 9 500
205 2 25 0 50 950 820 5 520 850
2 000 56 500 0 000 000 6 000 6 500 99 000 8 000 20 000
60
20 6 6 0 8 98 8 8 05 55 9 8 86 46 09 58 0 40 45
25 5 2 400 2 800 94 0 4 00 200 2 00 60 40
2 500 500 50 000 52 000 90 000 0 000 000 5 000 6 000 4 500
80 50 495
46 500 224 500 690 000
2 000
250 600
94 000 29 000
25 265 55 0 000
8 000 45 000 989 500 0 000
85 260 50 8 000
50 000 2 000 50 000 0 000
20
000
80
00 000
50
2 90 500
5 45 64
69 205 6 80 900 2 025
5 000 290 000 000 6 000 5 000 500
Nama
Sebelum
Penutupan
Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG).......3,736.26 ..... 3,631.45 ....3,478.55 Kuala Lumpur Composite Index ........ 1,568.37 .......1,572.21 .....1,563.52 Strait Times Index (Singapura).......... 3,279.70 ......3,261.35 .... 3,229.27 SET (Bangkok) ......................................1,050.98 .....1,036.45 ......1,018.03 PSEi (Manila)..........................................4,217.25 ....4,202.52 ......4,112.58
Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo) ..............................10,529.76 ....10,541.04 ...........Libur Hang Seng (Hong Kong) .................. 23,786.30 ..23,686.63 .. 23,527.26 Kospi (Seoul) ..........................................2,077.61 ....2,086.20 .... 2,080.81 Shanghai ...............................................2,824.20 ....2,838.80 ......2,791.81 Taipei ......................................................8,883.21 .....8,782.72 .....8,817.88 BSE Sensex-30 (Mumbay) .................20,184.74 .....19,691.81 ....19,224.12 All Ordinary ............................................ 4,831.10 .....4,812.00 .....4,818.70 NZX 50 (Wellington) .............................3,326.71 ......3,317.94 .... 3,324.07
Amerika DJIA.........................................................11,697.31 .....11,674.76 ...................-
Indeks
2 500
400
000
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO
Total Saham ............................................................. 5.084.944.892 ...... 8.489.402.200.410............... 138.164 B. Negosiasi ....................................................................... 2.552.789.171................124.010.462.739..........................20 C. Pasar Tunai ..........................................................................1.366.000........................60.708.500..........................40 Jumlah perdagangan bukti right non reguler ..............2.554.155.171..................124.071.171.239..........................60
Transaksi perdagangan warant reguler ...........................177.818.000................12.843.285.000.................... 3.557 Jumlah perdagangan warant non reguler ............................1.050.167........................ 109.169.706............................ 4
40 0
5 584 500 04 000 9 500
96 622 500 4 40 000 42 948 500
449 8 8 8 55
25 0
9 500 9 000 6 500
20 290 09
80 000 5 000 500
Total perdagangan warant............................................ 178.868.167 ............. 12.952.454.706................... 3.561 Total perdagangan ......................................
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
Volume
Value
Eropa
Sektor
6/1
7/1
10/1
Value
Code Freq
TRANSAKSI WARAN 10 JANUARI 2011 Code
Value
Volume
Pertanian................2.313,604 ......2233.812.......2.165,716 Pertambangan.....3.459,462 .....3373.482....3.256,293 Industri Dasar ..........397,364 .......386.922....... 368,383 Aneka Industri ..........913,428 ..........881.771........856,235 Properti..................... 205,350 ........199.564...........191,016 Infrastruktur.............826,528 .........800.43..........770,631 Keuangan .................. 461,606 ......444.484..........418,091 Perdagangan............493,985 .......489.949.........476,676 Manufaktur ................813,866 ....... 793.438........762,060 LQ 45.........................666,083 .......642.535...........611,745 JII..................................530,515 .........512.922........493,702 MBX............................1.063,221 ......1032.424....... 986,347
Bisnis-27....................322,926 ........310.802.........294,198 Pefindo25 Index .......373,410 .......368.034........358,607
Kurs Transaksi Nilai
Beli Rp
Jual Rp
Premi Swap tertinggi
Premi Swap terendah
Volume
Bank dalam negeri: Swap O/N .................................................... 9.011,00 ........9.000,00..........9.006,56..............4,99 ..................1,24 ....132.000,00 Tom/Next ..................................................9.009,00 ........9.009,00..........9.009,00............. 2,50 ................ 2,50 ....... 2.000,00 Spot/Next .................................................9.003,00 ........9.003,00..........9.003,00.............. 3,75 .................3,75 ......10.000,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu............ 9.010,00 .........9.001,00......... 9.004,30............. 5,00 ................4,88 ....130.000,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............. 9.010,00 ........9.004,00.......... 9.005,75.............17,85 ............... 17,00 .....40.000,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00........ Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ................... 9.015,00 ........9.009,00...........9.012,90............77,50 ..............40,00 ......30.750,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................9.006,00 ........9.006,00......... 9.006,00..........124,00 ............ 124,00 ....... 2.000,00 Diatas 6 Bulan........................................... 9.012,00 .........9.010,00............9.010,18.........457,00 ........... 248,00 ....... 11.000,00
Bank luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................9.003.00 ........9.003.00..........9.003.00.......... 127,00 .............127,00 ..........15.115,01 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00
Nama bank
Beli Rp
Jual Rp
Nasabah dalam negeri lainnya: Swap O/N ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ...................9.007,00 ........ 9.007,00.......... 9.007,00...........43,00 ..............43,00 .....85.095,54 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00
Nasabah luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00
KARK-W ............13/04/2011 ...........40...........0...................................0 KBLV-W2 .......03/05/2013 ..........130...........0...................................0 KBRI-W..............02/07/2011 ..............6...........-1.............29,404,000 KBRI-W2.........05/12/2013 ...........55...........0...................................0 KOIN-W............08/04/2011 ............18...........0.............42,273,000 LAPD-W ..........08/04/2011 ............51...........0...................................0 META-W............26/07/2013 .........190........-10................11,890,000 MIRA-W2 ...........25/11/2011 ...............1...........0...................................0 MLPL-W ............12/04/2013 ...........117........-21........7,962,776,500 PBRX-W............02/01/2013 ...............1...........0...................................0 POOL-W..............11/07/2014 ...............1...........0...................................0 RODA-W ...........26/01/2013 ...........85...........0...................................0 SMMA-W4 ......09/07/2013 .....1,500...........0...................................0 TBLA-W..............13/07/2011 ........330...........0...................................0 TMPI-W...............17/03/2011 ...........59..........-3.............145,150,500 TRAM-W ..........09/09/2011 ........430...........0...................................0 UNSP-W2 ........12/02/2013 .........106.........-11.............94,024,000 WEHA-W ........28/05/2012 ...........40...........0...................................0 WINS-W .............30/11/2012 ...........65.........-5............195,492,500 Jumlah................................................................12,843,285,000
Tertinggi
Terendah
Rata-rata tertimbang
Volume
TOD......................................... 29,540,36................9.000,00 ................. 8.996,00 ...................8.998,40 TOM ...............................................418,85................9.002,00 ................. 9.000,00 ...................9.000,86 SPOT .....................................154,300,00................9.005,00 ..................8.997,00 ................... 9.003,89
Bank luar negeri : TOD............................................ 3,983,39................. 9.001,00 ................. 8.990,00 ...................8.994,46 TOM ........................................... 16,487,91.................8.999,74 ................. 8.985,00 ...................8.998,99 SPOT ......................................... 11,783,56................9.004,00 ................. 9.000,00 ....................9.001,50
Nasabah dalam negeri asing: TOD............................................... 485,36................9.085,00 ................. 8.685,00 ...................8.946,62 TOM .................................................30,00................9.000,00 ................. 9.000,00 ...................9.000,00 SPOT .................................................0,00................0.000,00 ................. 0.000,00 ...................0.000,00
Nasabah dalam negeri lainnya: TOD..........................................35,363,56................ 9.285,00 ................. 8.685,00 ...................8.990,64 TOM .......................................... 27,770,79................9.005,00 ..................8.976,00 ................... 8.995,36 SPOT ......................................... 7,950,06................9.006,00 ................. 8.999,00 .................... 9.002,13
Nasabah luar negeri: TOD............................................. 5,731,82................8.998,25 ..................8.976,80 ...................8.994,64 TOM ............................................. 1,413,56................. 9.010,00 ................. 8.990,00 ................... 8.996,07 SPOT ........................................... 5,611,90................. 9.010,00 ..................8.993,00 ...................9.006,69
Sumber: PIPU BI
Sumber: Bank Indonesia
SUKU BUNGA ANTARBANK Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 7 Januari 2011
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Berlaku
Bank BTPN ....................................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 ................ 01/11/09 Bank Bukopin..........................................................................6,00/1,50 ...................6,25/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 21/05/10 Bank Bumi Arta ...................................................................... 7,00/1,00 ................... 7,00/1,00 ................ 7,00/1,00 .................. 7,00/1,00 ................ 14/07/10 Bank Central Asia Tbk .........................................................5,00/0,20 ..................5,25/0,20 ...............5,50/0,20 ..................5,75/0,35 ............... 01/09/10 Bank Chinatrust Indonesia...................................................5,00/1,00 ...................5,00/1,00 ................5,00/1,00 ..................5,00/1,00 ............... 14/04/10 Bank CIMB Niaga Tbk............................................................. 5,75/1,75 ................... 6,00/1,75 ...............6,25/2,00 .................6,50/2,00 ................20/11/09 Bank Danamon Tbk .............................................................. 5,25/0,25 ..................5,50/0,25 ...............6,00/0,25 .................6,00/0,25 ............... 01/03/10 Bank DKI ..................................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................ 6,75/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 28/01/10 Bank ICB Bumiputera............................................................ 7,00/1,00 ................... 7,00/1,25 ................ 7,00/1,50 ................. 7,00/2,00 .................03/01/11 Bank Int’l Indonesia Tbk ....................................................... 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 .............. 22/02/10 Bank Jabar Banten ................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 01/09/10 Bank Jasa Jakarta.......................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 .............. 07/09/09 Bank Jateng..................................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 ................ 09/11/10 Bank Kesawan ........................................................................ 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 ................ 17/06/10 Bank Mandiri .......................................................................... 5,25/0,25 ..................5,25/0,25 ................5,75/0,25 .................6,00/0,50 ................ 01/10/10 Bank Maspion .........................................................................7,00/6,00 .................. 7,00/6,00 ................7,00/6,00 ................. 7,00/6,00 ..................11/01/10 Bank Mayapada Tbk ..............................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................ 6,75/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 25/01/10 Bank Mayora ....................................................................................6,00 ........................... 6,00 .........................6,00 ...........................6,00 ............. 04/09/09 Bank Multiarta Sentosa .................................................................6,00 ........................... 6,00 .........................6,00 ........................... 5,75 .............. 21/06/09 Bank Mutiara ..........................................................................6,50/0,75 .................. 6,50/0,75 ................6,50/0,75 ................. 6,50/0,75 ...............29/09/10 Bank OCBC NISP................................................................... 5,75/0,60 .................. 5,75/0,40 ............... 5,75/0,40 ................. 5,75/0,20 ................20/11/09 Bank Panin Tbk ......................................................................6,50/1,25 ...................6,50/1,25 ................ 6,50/1,75 .................. 6,50/1,75 ............... 15/07/09 Bank Permata ..........................................................................5,75/1,25 ................... 5,75/1,25 .................5,75/1,25 .................. 5,75/1,25 .............. 22/04/10 Bank Rakyat Indonesia ........................................................5,50/0,50 ..................5,50/0,50 ...............6,00/0,50 .................6,00/0,50 ............... 01/08/10 Bank Saudara .........................................................................7,00/0,25 .................. 7,00/0,25 ................7,00/0,25 ..................7,00/0,25 ................. 14/11/10 Bank Sinarmas ...................................................................... 7,00/2,50 .................. 7,00/2,50 ............... 7,00/2,50 ................. 7,00/2,50 ............... 01/03/10 Bank Swadesi Tbk ................................................................. 6,75/2,50 .................. 7,00/2,50 ................7,25/2,50 ................. 7,25/2,50 .................19/01/10 Bank Tabungan Negara ..................................................................6,25 ............................6,25 .........................6,25 ...........................6,25 .............. 29/07/09 Bank Yudha Bhakti ......................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 .............. 15/08/09
Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
Bank ABN AMRO Bank NV .............................................5,6000 ............ 5,9000 .......... 6,3000 ........... 7,0000 ............ 7,4000 ..........7,5000 The Bank of America NT & SA ..................................... 5,8000 ............6,0000 ............6,1500 ........... 6,7000 .............7,0000 ..........7,2500 Citibank NA .......................................................................5,5400 ............ 5,6900 .......... 6,0000 ...........6,5300 ............. 6,8100 .......... 7,0200 JP Morgan Chase Bank................................................... 5,7000 ............. 6,1000 .......... 6,5600 ........... 6,7600 .............6,7600 ........... 7,0100 PT.Bank CIMB Niaga Tbk ................................................5,5500 ............5,5800 ............6,1000 .......... 6,5000 .............6,7000 .........6,8000 PT.Bank Central Asia Tbk ...............................................5,6000 .............5,7000 .......... 6,5000 ........... 6,7500 .............7,0000 ..........7,2500 PT.Bank Danamon Indonesia Tbk..................................5,5500 ............5,6000 .......... 6,2000 .......... 6,4000 .............6,7500 ..........7,0000 PT.Bank Int’l Indonesia Tbk............................................ 5,5700 ............5,6000 .......... 6,2000 ...........6,5500 ............6,8000 ..........7,0000 PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk ......................................5,6000 ............ 5,6500 .......... 6,3000 .......... 6,5000 .............6,7500 ..........7,0000 PT.Bank Negara Indonesia 1946 ...................................5,5500 ............5,6000 .......... 5,9000 ...........6,2000 ............6,6000 .........6,8000 PT.Bank Permata Tbk......................................................5,5500 ............5,6000 ............6,1000 ...........6,3000 .............6,7500 ..........7,0000 PT.Bank Rakyat Indonesia ..............................................5,6000 .............5,7000 .......... 6,2500 ........... 6,7500 .............7,0000 ..........7,2000 PT.Bank Tabungan Negara .............................................6,2500 ............ 6,2800 .......... 6,4300 .......... 6,8000 .............7,0000 ........... 7,1000 PT.Pan Indonesia Bank Ltd Tbk .....................................5,5500 ............5,6000 .......... 6,2000 ........... 6,7500 ............6,8000 .........6,8000 Standard Chartered Bank ..............................................5,6500 .............5,7500 ............6,1000 .......... 6,5000 .............7,0000 ..........7,2000 The Bank Of Tokyo-Mitsubishi ....................................... 5,7500 ............. 6,1500 .......... 6,3500 ........... 6,7500 .............7,0000 ..........7,5500 The Hongkong & Shanghai BC.......................................5,6000 ............6,0000 .......... 6,5000 ........... 7,0000 ..............7,1000 ..........7,2500
JIBOR Tertinggi ............................................................................6,2500 ............ 6,2800 .......... 6,5600 ........... 7,0000 ............ 7,4000 ..........7,5500 Terandah ............................................................................5,5400 ............5,5800 .......... 5,9000 ...........6,2000 ............6,6000 .........6,8000 Rata-rata ........................................................................... 5,6476 ..............5,7941 ...........6,2435 ............ 6,6317 ............ 6,8952 .............7,1017
Suku Bunga Tabungan
Bank Asing
Bank Campuran
Bank Pemerintah Daerah
Bank Pemerintah
Bank Swasta Nasional
Tertinggi ................................................ 8,0000 .......7,7500 ............... 8,0000 .................. 5,0000 ............... 10,0000 Terendah ..................................................0,0100 ..... 0,2500 ................0,2500 ....................0,0100 .................0,0500 Rata-rata ................................................ 3,5637 ..... 2,6000 ................3,2980 ................... 2,7200 ................. 3,5785 PENJAMINAN LPS 15 September 2010-14 Januari 2011 (dalam %) Rupiah .....................................................................................................................................................................................................................7,00 Dolar AS.................................................................................................................................................................................................................. 2,75 BPR (Rp) ............................................................................................................................................................................................................... 10,25
Nasabah dalam negeri asing: Swap O/N ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00
Value
Bank dalam negeri:
Dolar Australia...............................1 ........ 8,959.45 .........9,053.77 ............ 8,505.54 .........9,507.90 Dolar Brunei ...................................1 ........ 6,932.99 .........7,007.88 ..............6,581.75 ......... 7,359.39 Dolar Kanada .................................1 .........9,049.78 .........9,145.08 ............. 8,591.29 .........9,603.79 Franc Swiss.....................................1 ........ 9,309.63 ........9,406.82 ............. 8,837.98 .........9,878.67 Yuan Cina ........................................1 ......... 1,353.60 ...........1,367.16 ............................- ........................Kronor Denmark ............................1 ..........1,557.50 ..........1,573.92 ..............1,478.59 ......... 1,652.87 Euro .................................................1 .........11,606.15 ........ 11,723.36 .............. 11,018.15 .........12,311.40 Pound Inggris .................................1 ........ 13,968.15 .......... 14,111.75 ........... 13,260.49 ........14,819.60 Dolar Hongkong .............................1 ...........1,155.32 .......... 1,166.93 .............. 1,096.79 ......... 1,225.46 Yen Jepang ............................... 100 .........10,819.18 .......10,932.87 ............ 10,271.05 ......... 11,481.26 Won Korea ......................................1 ................ 8.03 .................. 8.11 ............................- ........................Ringgit Malaysia ............................1 ......... 2,925.41 ..........2,957.61 ............................- ........................Kronor Norwegia ...........................1 ......... 1,502.02 ...........1,517.83 ..............1,425.92 ..........1,593.96 Dolar Selandia ..............................1 ........6,843.52 ...........6,921.17 ............. 6,496.81 .........7,268.34 Kina Papua Nugini .........................1 .........3,323.87 ........ 3,583.95 .............. 3,155.47 ..........3,763.72 Peso Philipina ................................1 ............203.65 ............205.78 ............................- ........................Kronor Swedia ...............................1 ......... 1,298.92 ..........1,315.34 ................ 1,233.11 .......... 1,381.32 Dolar Singapura .............................1 ........ 6,932.99 .........7,007.88 ..............6,581.75 ......... 7,359.39 Baht Thailand .................................1 .............295.91 ........... 299.08 ................ 280.92 .............314.08 Dolar AS ..........................................1 .........8,981.00 ......... 9,071.00 ............ 8,526.00 ........ 9,526.00
1 Bulan
Close ▲/ ▼
Date
Transaksi TOD/TOM/SPOT pada 7 Januari 2011 (US$.000). Jangka waktu
Kurs uang kertas asing
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 10 Januari 2011 (% per tahun).
Kurs US$/Rp transaksi SWAP pada 7 Januari 2011 (US$.000).
Code
KURS BANK DEVISA
Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 10 Januari 2011. Mata uang
Value
Sumber: BEI
SUKU BUNGA DEPOSITO
KURS SWAP
Close ▲/ ▼
Date
AGRO-W...........25/05/2011 ...........36..........-3...............71,335,000 BACA-W .............11/07/2012 ...........30...........0...................................0 BAPA-W..............11/01/2013 ...........79...........0...................................0 BCIP-W ..............10/12/2012 ...........131...........0...................982,500 BIPI-W................11/02/2013 ...........28..........-2...........158,434,500 BMSR-W.............15/11/2013 ...............1...........0...................................0 BNBR-W............01/04/2011 ..............4...........-1...............12,932,000 BRMS-W...........07/12/2012 ..........125...........-1.........1,360,759,000 BSIM-W .............14/12/2015 .........166........-15............357,577,500 BUDI-W..............10/07/2012 ...........80..........-7......................115,000 BVIC-W ..............21/06/2011 ...........69...........0...................................0 BVIC-W2 ...........10/07/2013 .........100...........0...................................0 CKRA-W ...........26/01/2013 ...........32...........5........................16,000 DILD-W ............12/04/2012 ...........78..........-2...............71,926,000 ELTY-W .............25/01/2012 ...........33..........-2.........1,486,913,500 ENRG-W ............14/01/2013 ...........28...........-1..........444,420,500 FREN-W ..........05/01/2016 ...........33.........-6............271,202,000 GREN-W............15/07/2013 ............15...........-1.............125,661,000 INDX-W .............15/06/2012 ...............1...........0...................................0 INVS-W ...........08/05/2015 .....4,750...........0...................................0 IPOL-W...............10/07/2013 ...........83...........0...................................0
Value
DB .........10,437 ............366,816,500 ......1,696,822,766,000 CS .........15,547 ...........358,467,000 .......1,414,632,223,500 ZP ..........10,178 .............334,112,000 .........1,107,232,810,500 RX ...........7,833 ...........228,730,834 ......... 883,015,530,320 YU........10,050 ..........388,852,500 ........874,899,580,000 BK ..........8,403 ..............133,130,000 ..........754,943,581,500 KZ ..........4,470 ............158,755,000 ..........667,326,707,500 YP .......30,898 ...........628,274,000 ..........584,551,770,500 KI.............4,801 ...........323,630,000 ........538,823,535,000 AK..........3,695 ............ 84,864,500 ........... 531,257,168,500
Gabungan ...............3.736,257 ......3631.453....3.478,549
Kompas 100...............863,130 ....... 833.952..........793,731
DFM General Index (Dubai) ................1,668.68 ................... - ....................FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg)28,608.82 ...28,415.54 ...................-
Volume
10 PIALANG TERAKTIF
Volume
4 785
KURS VALUTA
DBX ............................566,408 ........554.154.......540,534
Timur Tengah & Afrika
Prev Close
10 SAHAM PENCETAK GAIN
DSSA ......25,200..30,200 ................15,500 ..............415,125,000 PICO................135..........159 ...................1,500 .....................236,000 ABBA............285.........325 ........5,584,500 ..........1,796,622,500 BKSW ...........500.........550 ..............741,000 ...........398,400,000 SIMA................118..........124 ...............39,000 .................5,094,500 PTSN ............... 77...........80 ................10,500 .....................825,000 TRIM ...............106...........110 ..............147,000 ................15,393,500 GPRA..............132..........136 .............140,500 ...............18,883,000 BFIN...........3,600..... 3,700 ...............38,000 ............136,800,000 FORU .............108.............111 .............397,500 ..............42,948,500
Ind Konsumsi.........1.089,090 ......1070.075.....1.026,425
FTSE-100 (London) ................................6,019.51 ....5,984.33 ...................CAC-40 (Paris).....................................3,904.42 ....3,865.58 ...................DAX Index (Frankfurt) ......................... 6,981.39 .....6,947.84 ...................IBEX-35 (Spanyol) ................................ 9,702.70 .....9,560.70 ...................FTSE MIB Index (Milan) .....................20,637.39 . 20,542.06 ...................AEX-Index (Amsterdam) ........................356.89 ....... 356.44 ...................OMX-30 (Stockholm) ............................. 1,151.80 .......1,159.45 ...................Micex Index (Moskow) ............................... Libur ............ Libur ....................-
Stock
IGAR .............200..........159 ........19,507,500 ..........3,313,027,000 BCAP..............610........500 .....................500 .....................250,000 SDRA............280.........240 .......21,900,500 ..........5,377,477,500 BNII ...............630.........550 ........20,132,000 ..........11,327,410,000 MFMI..............410.........360 ..............521,000 .............199,320,000 MPPA..........1,670...... 1,470 .......18,603,500 ......28,818,535,000 MLPL .............325.........290 ......87,646,000 ........27,073,715,000 BBTN ..........1,600......1,430 .......97,075,000 .....143,019,005,000 BWPT..........1,290........1,160 .......22,601,500 ......26,756,690,000 MAYA..........1,000........900 ................10,000 .................9,000,000
Stock Prev Close
Indeks penutupan saham per sektor di BEI 6 Januari 2011. 10-01-11
8 626 425 826 355
ASII ............49,000....47,550 .........22,822,500 ....1,074,097,050,000 BBRI .............9,800......9,300 .........90,894,500 .......841,079,950,000 BMRI.............6,400......6,000 ...........74,743,500 ......448,876,425,000 BUMI...............3,125.......3,025 ......234,520,000 ..........711,694,775,000 BJBR.............1,390........1,260 ..........90,182,500 ...........116,071,735,000 BBTN.............1,600........1,430 ..........97,075,000 ........143,019,005,000 BBCA............6,400......5,900 ............41,361,000 .......247,944,075,000 ADRO...........2,700......2,500 .........101,623,500 ......260,680,725,000 CPIN ...............1,790.........1,730 .........25,985,000 ..........45,150,685,000 KRAS...............1,210.........1,150 .........55,568,000 ............65,161,225,000
INDEKS SAHAM
7-01-11
78 7968 230
10 SAHAM PENCETAK LOSS
10 SAHAM TERAKTIF Stock Prev Close
Perubahan
6-01-11
Base rate rata-rata tertimbang
0
Volume
Frekuensi
40
S&P 500 Index ......................................1,273.85 ...... 1,271.50 ...................Nasdaq Composite Index ....................2,709.89 ......2,703.17 ...................S&P/TSX Comp (Toronto) ....................13,311.67 ...13,272.30 ...................Meksiko Bolsa Index .........................38,589.67 .38,600.86 ...................Brazil Bovespa Index ........................70,578.83 .. 70,057.20 ...................-
Base rate terendah
2 500 265 000
Minat Volume Beli
Jual
Total perdagangan bukti right ...................................2.554.155.171 .............. 124.071.171.239........................60
Sri-Kehati Index.........191,536 ........184.823..........176,326
Base rate tertinggi
Jumlah
499 000 2 500
Sumber: Bloomberg
Jangka waktu
Volume
00 940
Perkembangan indeks bursa global hingga 10 Januari 2011. 10-01-11
Jenis transaksi
Transaksi Perdagangan................................................ 4.548.099.500............7.749.514.276.500..................137.661 Transaksi perdagangan saham non reguler ................. 536.845.392............... 739.887.923.910....................... 503 5 8
PER
IDKM ......... Indosiar Karya Media Tbk ............................... 900 ..............900 ...........860 ...........870 ....... -30............9.175.000 ......... 7.966.050.000 ........ 49,47 .............870 .........1.133.000 ......... 860 ....... 834.000 JTPE ......... Jasuindo Tiga Perkasa Tbk ............................ 1.210 ............1.230 ........ 1.200 ........ 1.200 ........-10..............269.000 .............326.020.000 .........12,34 ............1.210 ...............3.500 .......1.200 ..........58.000 LPLI .......... Star Pacific Tbk ..................................................245 ..............235 ...........230 ...........235 ........-10.................69.000 .................16.212.500 ...........2,09 .............240 .............25.000 ..........235 ............. 1.000 MNCN ....... Media Nusantara Citra Tbk ............................. 880 ............. 880 ...........830 .......... 860 ....... -20..........11.430.500 ...........9.697.150.000 ......... 15,39 .............860 ..........342.500 ......... 850 ........570.000 SCMA........ Surya Citra Media Tbk................................... 3.550 .......... 3.650 ....... 3.450 .......3.500 .......-50..............266.500 .............939.825.000 ...........15,12 ......... 3.650 ............ 46.000 .......3.475 ...........10.000 TMPO........ Tempo Inti Media Tbk ..........................................83 ................ 85 .............. 81 .............. 81 ..........-2................82.000 ................. 6.693.000 .............12,1 ...............84 ............ 56.000 .............81 .............9.500 5.Jasa Komputer & Perangkatnya ASGR ........ Astra Graphia Tbk ............................................. 680 ..............680 ...........640 ...........650 ....... -30...........3.272.000 .......... 2.139.055.000 ...........8,94 .............650 ........... 351.500 ......... 640 ..........38.000 CENT ........ Centrin Online Tbk. ............................................ 172 ............... 172 ............ 172 ............172 ............-.................75.000 ................12.900.000 .......... 13,81 .............225 ................1.000 ...........172 ..........40.000 DNET ........ Dyviacom Intrabumi Tbk...................................320 ....................- .................- ...........320 ............-.............................- ................................... - ......... 46,16 ...................- .........................- ................- ......................ITTG .......... Leo Investments Tbk .......................................... 97 ................ 98 ............. 97 ............. 97 ............-................... 7.000 ..................... 679.500 ......... 16,56 ............... 96 ................1.000 ............90 ............ 2.500 LMAS ........ Limas Centric Indonesia Tbk .............................. 51 ..................51 .............50 .............50 ...........-1................ 83.500 ................. 4.245.000 ........... 3,77 ............... 50 ..........283.000 ................- ......................MTDL ........ Metrodata Electronics Tbk ................................128 ...............129 ............122 ............122 ..........-6.......... 10.351.500 ..........1.298.500.000 ............ 7,61 ..............125 .............78.500 ...........122 ..........34.500 6.Perusahaan Investasi BHIT.......... Bhakti Investama Tbk......................................... 176 ...............180 ............ 167 ............169 ..........-7.......183.266.000 ....... 31.622.460.000 .........14,84 ..............169 ...........615.000 ...........168 ...... 1.251.500 BMTR........ Global Mediacom Tbk .......................................650 ..............660 ...........620 ...........630 .......-20..........19.077.000 .........12.245.415.000 ......... 14,03 .............630 ....... 1.864.000 ..........620 ....2.220.500 BNBR........ Bakrie & Brothers Tbk......................................... 70 .................70 ............. 66 .............66 ......... -4......670.909.500 .......45.394.329.000 ............-8,2 ................67 ........6.613.500 ............66 ..55.695.500 BRMS........ Bumi Resources Minerals Tbk ........................ 680 ..............680 ...........650 ...........660 ....... -20......... 19.655.000 ......... 13.027.515.000 ..................- .............660 ........1.708.500 ..........650 ....3.580.000 MLPL ........ Multipolar Tbk ....................................................325 ..............335 ...........290 ...........290 ....... -35........ 87.646.000 .........27.073.715.000 .............0,6 .............295 ...... 2.583.500 ..........290 ......4.317.500 PLAS ........ Polaris Investama Tbk..................................... 1.010 ............1.020 ......... 1.010 ......... 1.010 ............-..............242.500 ............ 245.505.000 .........116,41 ...........1.020 ...........105.500 ........ 1.010 ..........28.500 POOL ........ Pool Advista Indonesia Tbk..............................565 ....................- .................- ...........565 ............-.............................- ................................... - ............3,41 ...................- .........................- ......... 490 ........ 102.000 7.Lainnya MFMI......... Multifiling Mitra Indonesia Tbk. ........................410 ..............420 ...........360 ...........360 .......-50...............521.000 ..............199.320.000 ........ 32,22 .............360 ..............15.500 ..........355 ..........40.000
000 60 000
INDEKS BURSA GLOBAL
7-01-11
Transaksi Volume Nilai
0 950
Sumber: BEI
6-01-11
▲/ ▼ (poin)
Ptp.
4 08 59 84
1 .........AALI .............Astra Agro Lestari Tbk ............................................ 25,000 .................24,500 .................... -500.........................-2 ...............1,059 ........................2,946,500 ................71,429,200,000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk. .......................................................2,700 ...................2,500 .....................-200.....................-7.41 .............. 2,873 .....................101,623,500 ............ 260,680,725,000 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk .................................. 2,375 ....................2,275 ......................-100....................-4.21 ............... 2,317 ...................... 28,016,500 ................63,966,100,000 4 ........ASII ...............Astra International Tbk ........................................... 49,000 ................. 47,550 .................. -1,450................... -2.96 ...............7,578 ..................... 22,822,500 ...........1,074,097,050,000 5 ........BBCA ............Bank Central Asia Tbk ............................................... 6,400 ................... 5,900 .................... -500.....................-7.81 ..............3,386 ........................41,361,000 .............247,944,075,000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia Tbk .......................................3,550 ....................3,375 ...................... -175...................-4.93 ............... 1,897 .......................99,102,500 .............336,487,487,500 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia Tbk .......................................9,800 ................... 9,300 .................... -500.......................-5.1 ..............5,587 .....................90,894,500 ............. 841,079,950,000 8 ........BDMN ...........Bank Danamon Tbk .....................................................5,250 .................... 5,100 ......................-150...................-2.86 ............... 1,637 ........................19,757,500 ............... 101,166,350,000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk ...................................... 6,400 ...................6,000 .................... -400...................-6.25 ...............4,613 .......................74,743,500 ............448,876,425,000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk ..................................................1,680 .................... 1,550 ......................-130.....................-7.74 .................885 .........................7,794,000 .................12,381,590,000 11 ........BNII...............Bank International Ind. Tbk .......................................... 630 .......................550 .......................-80.....................-12.7 ...................813 .......................20,132,000 ...................11,327,410,000 12 .......EXCL.............XL Axiata Tbk. ............................................................. 5,800 ...................5,450 .....................-350...................-6.03 ....................80 ......................... 1,272,500 .................. 7,024,375,000 13 .......GGRM ...........Gudang Garam Tbk ....................................................39,050 .................35,800 ..................-3,250...................-8.32 ...............1,468 ........................3,452,500 ............. 124,829,825,000 14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk .......................... 4,675 ................... 4,525 ......................-150.................... -3.21 ...............1,202 ......................... 9,313,000 ...............42,629,975,000 15 .......INDY .............Indika Energy Tbk ........................................................4,950 ....................4,700 .....................-250...................-5.05 ...............1,204 .......................17,883,500 .............. 84,008,387,500 16 .......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk .......................... 16,050 ..................15,000 .................. -1,050...................-6.54 ...............1,893 ........................10,787,500 .............162,646,350,000 17 .......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk ............................... 53,500 .................52,000 ..................-1,500..................... -2.8 ................ 1,120 ........................2,236,500 .............. 116,383,350,000 18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk ..........................................3,350 ....................3,075 ..................... -275....................-8.21 ................1,762 .......................26,175,500 ..............82,080,862,500 19 .......KLBF.............Kalbe Farma Tbk ...........................................................3,150 ................... 2,950 .....................-200...................-6.35 ...............1,606 .......................17,900,500 ............... 52,863,337,500 20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk ........................ 12,000 ...................11,500 .................... -500.................... -4.17 .................848 ....................... 3,488,500 ...............40,254,475,000 21 .......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk ................................................ 1,110 .................... 1,050 .......................-60....................-5.41 ....................56 .............................619,000 ..................... 661,895,000 22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit AsamTbk.......................22,800 .................22,550 .....................-250........................-1.1 ............... 1,395 ........................3,589,500 ................. 80,741,150,000 23 ......SMCB............Holcim Indonesia Tbk .................................................2,225 .....................2,125 ......................-100...................-4.49 .................640 .........................8,613,000 .................. 18,711,675,000 24 ......SMGR ...........Semen Gresik (Persero) Tbk ......................................9,350 ...................8,600 .....................-750...................-8.02 ..............2,355 .......................24,310,500 .............213,905,800,000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk.................................................... 2,725 ....................2,575 ......................-150..................... -5.5 ............... 1,335 .......................23,410,500 ..................61,018,912,500 26 ......TLKM ............Telekomunikasi Indonesia Tbk .................................. 7,350 ....................7,200 ......................-150...................-2.04 ...............2,676 ..................... 29,438,500 .............212,300,600,000 27 ......UNTR ............United Tractors Tbk.................................................. 24,600 ................. 22,750 ................... -1850....................-7.52 ............... 1,993 ........................6,052,000 .............140,495,000,000
Indeks
Kurs Trd. Ttg.
062 500 2 666 265 000
Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, 10 Januari 2011 Kode
Sbl.
500 2 68 500
INDEKS BISNIS-27 No.
Nama saham Volume
SIBOR
6.00
6.00
6.00
6.00
01/10/2010
US$ (06 Jan’11) ...............................................................0,26612 ........... 0,28717 ........0,30464 ........0,46000 ........... 0,61722 ....... 0,78400 SIN$ (06 Jan’11) ..............................................................0,31307 .......... 0,37562 .........0,43779 ..........0,56251 ...........0,67778 .........0,78194 SWAP (Sin$, 06 Jan’11) .................................................. 0,17972 ........... 0,23185 ......... 0,27134 ........ 0,44262 ...........0,61028 ........0,77409 Libor ($ 06 Jan’11) ..........................................................0,26125 ..........0,28250 ......... 0,30313 ..........0,45719 ............ 0,61781 ........0,78525
EURO
Nama bank
Valas
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Bank Int’l Indonesia ......................................................................Yen .............................. 0,10........................... 0,10.........................0,10 .............................0,10 Pound ......................... 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 Aus$ ..........................2,50...........................2,75....................... 2,50 ........................... 2,50 Sin$ ........................... 0,25.......................... 0,25....................... 0,25 ............................0,25 EUR............................ 0,25..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50 Bank Mutiara .................................................................................Sin$ ........................... 0,25.......................... 0,25....................... 0,25 ............................0,25 EUR............................ 0,25..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50 Yen .............................. 0,10........................... 0,10.........................0,10 .............................0,10 Aus$ .......................... 2,25.......................... 2,25....................... 2,25 ............................2,25 Pound ......................... 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 Amro Bank .....................................................................................Yen .............................. 0,01..........................0,02....................... 0,05 ............................0,05 Pound ..........................3,12.......................... 3,37....................... 3,50 ............................3,50 Aus$ ..........................2,50...........................2,75....................... 2,87 ............................3,00 Sin$ ...........................0,50...........................0,75....................... 0,87 ............................0,87 EUR..............................1,75............................1,75.........................1,75 ............................. 1,75 EUR............................4,00..........................4,00....................... 4,00 ........................... 4,00 Bank Chinatrust ............................................................................EUR............................2,00..........................2,00.........................1,75 ............................. 1,75 Bank BRI .........................................................................................EUR.............................0,75...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 Bank Kesawan ...............................................................................Sin$ ...........................0,50..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50 Bank Mestika .................................................................................Sin$ ............................0,75...........................0,75........................0,75 ............................ 0,75 Bank CIMB Niaga ..........................................................................Sin$ ...........................0,05........................... 0,10....................... 0,25 ............................0,25 EUR............................ 0,25.......................... 0,25....................... 0,35 ............................0,45 Aus$ .......................... 3,00..........................3,00....................... 3,00 ............................3,00 Bank Central Asia .........................................................................SGD ............................. 1,25........................... 1,25.........................1,25 .............................1,25 ..........................................................................................................EUR............................. 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 JPY ............................0,00..........................0,00....................... 0,00 ........................... 0,00 AUD ...........................2,50..........................2,50....................... 2,50 ........................... 2,50 GBP............................. 1,50...........................1,50........................ 1,50 .............................1,50
3 MG
1 Bln
2 Bln
3 Bln
5 Bln
6 Bln
8 Bln
9 Bln
10 Bln
12 Bln
Euribor (21 Des’10) ......... 0,735..... 0,810......0,909 ........ 1,022 ........ 1,160 ........1,253 .....1,345........ 1,401 ........ 1,442 ..........1,533 Euribor (22 Des’10) ........ 0,736.......0,811......0,909 ......... 1,021 .........1,159 ........1,253 .... 1,344........1,399 ........ 1,442 ......... 1,534 Euribor (23 Des’10) ........0,734.... 0,805......0,902 ......... 1,015 ........ 1,154 ....... 1,248 .....1,339........1,392 ........ 1,435 ..........1,526 Euribor (24 Des’10) ........ 0,738.... 0,803.......0,901 .........1,014 ..........1,151 ........1,243 .....1,334........1,389 ......... 1,431 ...........1,521 Euribor (27 Des’10) ........ 0,740.... 0,804......0,902 .........1,014 ........ 1,150 .........1,241 .....1,333........1,387 ......... 1,431 ......... 1,520 Euribor (28 Des’10) ........ 0,743.... 0,804.......0,901 .........1,014 ........ 1,150 ....... 1,240 .....1,332........1,387 ........ 1,430 .......... 1,519 Euribor (29 Des’10) ........ 0,744.... 0,803..... 0,900 ......... 1,013 ........ 1,148 ....... 1,238 .....1,330....... 1,385 ........ 1,427 ...........1,517 Euribor (30 Des’10) ........ 0,720.....0,790......0,893 .........1,010 ........ 1,145 ....... 1,234 .....1,328........1,379 ........ 1,424 .......... 1,514 Euribor (31 Des’10) ..........0,710..... 0,782..... 0,885 ........1,006 ........ 1,140 ........1,227 .....1,322........1,372 ......... 1,417 ......... 1,507 Euribor (03 Jan’11) .........0,590......0,774......0,876 .........1,001 .........1,137 ........1,224 .....1,320........1,369 ......... 1,413 ......... 1,504 Euribor (04 Jan’11) .........0,575..... 0,766......0,870 ....... 0,999 .........1,135 ........1,224 ......1,321........1,370 ......... 1,413 ......... 1,504 Euribor (05 Jan’11) .........0,569..... 0,762......0,867 .......0,998 .........1,133 ........1,223 ......1,321........1,370 ......... 1,413 ......... 1,504 Euribor (06 Jan’11) ........ 0,560..... 0,760..... 0,866 ....... 0,997 ........ 1,134 ........1,223 ......1,321........1,370 ......... 1,414 ......... 1,506
AGREGAT DEPOSITO
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
24 Bln
RUPIAH:
Tertinggi ...................................................................... 14,5000......... 14,5000 .........14,5000 ..........14,5000 .............13,2500 Terendah.........................................................................1,0000............1,0000 ........... 1,0000 ............ 1,0000 ............... 1,0000 Rata-rata ....................................................................... 6,5286........... 6,6379 .......... 6,6660 .............6,7276 .............. 6,5436 DOLAR AS: Tertinggi ........................................................................4,2500...........3,0000 .......... 4,2500 ........... 5,0000 ...............3,7500 Terendah.........................................................................0,1000...........0,0400 ............0,1000 ............ 0,1000 ............... 0,1000 Rata-rata ................................................................................... -............. 1,0815 .......................- ........................- ................0,9155 JENIS KREDIT
Dasar kredit
KMK Flat
KI Flat
KK Flat
Rata-rata seluruh bank (Rp) .......................................11,9765................... 9,8803.....................10,1077 ..................... 10,7187 Rata-rata seluruh bank (US$) ................................... 4,9948................... 4,3026........................5,2111 ...................... 7,0762
ALF8-F1-110111 e-PAPER
1/10/11
21:56
f8
Page 2
Yen(100)/Rp
14.040,05 64,85
10.964,43 4/ 1
11.664,78 120,58
13.901,18
5/ 1
6/ 1
10/ 1
3/ 1
4/ 1
6/ 1
10/ 1
52,38
780
Pergerakan harga gandum (US$ per bushel)
7 750
3/ 1
4/ 1
3,20
6/ 1
10/ 1
3/ 1
4/ 1
Laporan mingguan Komite Pelaku Perdagangan dan Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka (CFTC) yang dikutip Bloomberg kemarin menyebutkan para hedge fund dan spekulan besar menahan posisi net-long, bertaruh pada kenaikan harga yang berjumlah 38.938 kontrak per 4 Januari lalu. Angka itu naik 6,6% dari pekan sebelumnya menjadi level tertinggi sejak pekan terakhir pada 21 September. Harga gandum menurut Dewan Perdagangan Chicago (CBOT ) telah meningkat 12% sejak 30 November, ketika hedge fund terakhir kali memasang posisi net-short. Cuaca hujan di Australia, eksportir terbesar keempat dunia, telah menghambat panen, mengganggu transportasi gandum dan menurunkan kualitas panen. Kedelai dan jagung juga bereli, melonjak ke titik tertinggi 29 bulan pada 3 Januari. “Kita mengalami sejumlah masalah cuaca di Australia, dan seperti komoditas yang lain, gandum telah mengikuti reli harga jagung yang lebih tinggi,” ujar Dan Cekander, direktur riset bijih di Newedge USA LLC di Chicago. BISNIS/T04/YUS/ILHAM NESABANA
Sumber: Bloomberg
PORTOFOLIO Regulator diminta tidak kaku JAKARTA: Kalangan asosiasi pialang berjangka meminta regulator perdagangan berjangka tidak membuat peraturan yang kontraproduktif dalam memajukan industri perdagangan berjangka Tanah Air. Ketua umum Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia (APBI) I Gede Raka Tantra mengatakan hal itu sehubungan rencana pengenaan sanksi atas kewajiban minimal transaksi kontrak berjangka multilateral sebesar 5%. “Kewajiban itu tidak tercantum dalam undang-undang. Kalau hal itu diberlakukan akan mematikan gerak pialang dalam mencari nasabah karena terganggu peraturan yang sangat ketat,” katanya kemarin. Dia mengemukakan segenap anggotanya akan berupaya menepati ketentuan mengenai kewajiban minimal transaksi kontrak multilateral 5% dari total transaksi per bulan. Upaya itu terbantu dengan adanya Jafets 3, sistem perdagangan terbaru Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang memungkinkan transaksi menggunakan teknologi Blackberry. (BES/02)
25,00
3/ 1
4/ 1
0,35
3.907,00 5/ 1
6/ 1
10/ 1
3/ 1
4/ 1
50,00
89,38 5/ 1
6/ 1
10/ 1
3/ 1
4/ 1
10.360,00 5/ 1
6/ 1
10/ 1
3/ 1
4/ 1
5/ 1
6/ 1
10/ 1
BISNIS INDONESIA
6 600
CHICAGO: Hedge fund naikkan taruhan terhadap gandum ke level tertinggi sejak September 2010 akibat cuaca buruk di Australia dan Argentina yang berpotensi mengurangi pasokan biji gandum dunia.
10/ 1
10.260,00
Banjir di Australia diduga akan ganggu pasokan dunia
6 650
Harga gandum naik
6/ 1
Olein BBJ (Rp/kg)
88,03
Batu bara bakal sentuh US$120/ton
7 700
15 30 16 31 15 30 15 29 15 30 15 31 Jul Jul Ags Ags Sep Sep Okt Okt Nov Nov Des Des
3.775,00
1.378,50 5/ 1
WTI NYMEX (US$ per bl)
KLCE (RM per ton)
2,90
1.155,17 5/ 1
CPO
CBT Gold (US$/troy ounce) 1.368,50
1.161,13
11.974,93 5/ 1
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
10.876,16
3/ 1
Komoditas
Selasa, 11 Januari 2011
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI) Supriatna Suhala mengungkapkan banjir besar telah merendam tambang batu bara berikut peralatannya di negara bagian Queesland, Australia. Diperkirakan dalam 2 pekan ke depan Australia akan sulit melakukan pemulihan produksinya sehingga menyebabkan pasokan pasar terganggu. “Konsekuensinya akan terjadi keterlambatan pengiriman pasok. Untuk menggantinya, konsumen akan mencari ke pasar spot. Itu berarti harga spot batu bara akan semakin tinggi,” katanya yang dihubungi Bisnis kemarin. APBI memperkirakan harga rata-rata batu bara akan bergerak di kisaran harga US$110-US$120 per ton pada tahun ini, naik dari harga rata-rata batu bara dunia tahun 2010 di kisaran US$80 ton. Dia mengemukakan sejak 3 bulan terakhir, harga spot batu bara terus menunjukkan kecenderungan naik. Pada Oktober 2010, harga bergerak di kisaran US$90 per ton kemudian naik hingga ke kisaran US$110 per ton pada bulan ini. Di sisi lain, paparnya, permintaan global justru mengalami kenaikan seiring dengan anomali cuaca di sejumlah negara di tengah perbaikan dan menggeliatnya pertumbuhan ekonomi. Hampir semua negara berkembang meningkatkan impor batu baranya pada tahun ini antara lain dua negara Asia yang mengalami pertumbuhan tinggi yakni China dan India, kemudian negara-negara Asean seperti Malaysia, Filipina dan Singapura, serta beberapa negara Asia lainnya al. Srilanka, Bangladesh, Pakistan. “Pada umumnya batu bara dimanfaatkan untuk keperluan pembangkit listrik dan industri. Banyak negara membuat pembangkit baru sehingga otomatis membutuhkan tambahan kon-
Kaltim
Peluang tingkatkan ekspor
JAKARTA: Banjir bandang yang melanda Australia —eksportir batu bara terbesar dunia— langsung memicu kenaikan harga batu bara dunia karena kekhawatiran terganggunya pasokan komoditas bahan bakar tersebut.
Harga batu bara terus menunjukkan tren kenaikan. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dikutip Bloomberg menunjukkan harga referensi penjualan komoditas ini untuk 4 bulan berturut-turut naik hingga 8,7% pada Januari 2011.
Sumbar
Ekspor batu bara per provinsi
-
(Pada 2007-2009, juta ton)
Harga patokan batu bara dengan pertumbuhan nilai energi bruto sebesar 6.322 kilokalori per kg ditetapkan sebesar US$112,4 per ton pada bulan ini dari posisi US$103,41 per ton pada Desember 2010. Situasi ini mengisyaratkan peluang Indonesia meningkatkan ekspornya di tengah permintaan pasar yang menunjukkan tren naik. Indonesia sendiri dikenal sebagai eksportir terbesar ke-2 di dunia setelah Australia.
140,94
Sumsel
Kalsel
-
4,43
52,85
-
4,47
50,15
-
44,91
Bengkulu
91,76 81,47 79,04
0,03 0,03
152,92
2009 2008 2007
-
128 130
103,56 103,56
101,1
125
87,51
120 115
Produksi batu bara (juta ton)
110 105
2006
2007
2008
2009
100
2010
Sumber: Pusat Data dan Informasi ESDM
Pergerakan harga batu bara (US$ per ton)
95 90
16 Jul 10 Ags 17 Ags
14 Ags
30 Sep
7 Okt
15 Okt 28 Okt
8 Nov
15 Nov
30 Nov
16 Des
Sumber: Bloomberg
7 Jan 2010 BISNIS/YUS/ILHAM NESABANA
sumsi batu bara,” ujarnya. Menurut laporan Bloomberg, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI mengatakan harga referensi penjualan batu bara untuk 4 bulan berturut-turut naik sehingga meningkat sebesar 8,7% pada Januari 2011. Berdasarkan data Direktorat Jenderal ESDM, harga patokan batu bara dengan pertumbuhan nilai energi bruto sebesar 6.322 kilokalori per kg ditetapkan sebesar US$112,4 per metrik ton pada bulan ini dari posisi US$103,41 per ton pada Desember 2010. Di China, harga batu bara China Qinhuangdao jatuh untuk pe-
mintaan. Banjir terburuk Australia dalam 50 tahun di negara bagian Queensland telah mengganggu output dari pengirim bahan bakar terbesar di dunia tersebut sehingga mendorong harga patokan Asia menjadi US$126,10 per ton pada akhir tahun lalu, terdalam dalam 27 bulan.
kan keempat. Pasokan batu bara di pelabuhan jatuh sebesar 1% menjadi 6,98 juta ton pada pekan lalu. Wu Jie, seorang analis pada Orient Securities Ltd mengatakan pada saat ini jumlah tersebut termasuk relatif tinggi. David Fang, Direktur Asosiasi Batu bara China sebagaimana dikutip Bloomberg menuturkan stasiun pembangkit penimbunan batu bara mencapai 57,07 juta ton pada 20 Desember 2010, setara dengan 15 hari penggunaan. Pada tahun-tahun sebelumnya, pasokan pada periode seperti ini setara dengan sekitar 10 hari per-
Kontrak berjangka Pada kesempatan lain, Direktur PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Bihar Sakti Wibowo mengatakan pihaknya berencana mengembangkan kontrak berjangka batu bara pada tahun ini karena strate-
gisnya komoditas ini di dalam perekonomian nasional. “Kami tidak saja akan mengembangkan perdagangan derivatifnya, tetapi juga pasar fisik terorganisasinya.” Ketua Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia I Gede Raka Tantra menuturkan sampai saat ini bursa berjangka di Indonesia memang belum melayani perdagangan berjangka batu bara. “Saat ini batu bara baru dijual secara fisik, belum diperdagangkan di bursa berjangka. Peluang untuk mengembangkan kontrak komoditas ini cukup besar,” ujarnya. (02) (
[email protected])
HARGA KOMODITAS NEW YORK
KUALA LUMPUR Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan 10 Januari 2011 (beli/jual): Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Jan11 .....................3.775,00 .............-25,00 ............3.838,00............3.775,00..............794.......3.800,00 Feb11.......................3.771,00 .............-29,00...............3.817,00 .............3.761,00...........1.042.......3.800,00 Mar11.....................3.730,00............. -33,00.............3.807,00............3.730,00..........11.423 ........3.763,00 Apr11 ....................3.696,00............. -39,00 .............3.770,00...........3.692,00..........4.078 ........3.735,00 Mei11.....................3.654,00............ -46,00 .............3.730,00...........3.654,00...........3.310........3.700,00
Sumber: Bloomberg
Harga karet di Singapore Commodity Exchange(Sicom) pada penutupan 10 Januari 2011 sebagai berikut: Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
RSS3 (US$cent/kg): Feb11............................531,40 .................+5,40...............531,40.............530,00...................6...........526,00 Mar11 ..........................529,00 .................+4,00...........................- .........................- ...................- ..........525,00 Apr11 ..........................526,00 .................+2,00 .............526,00.............526,00.................10 ...........524,00 Mei11...........................526,00 .................+2,00...........................- .........................- ...................- ..........524,00
TSR20 (US$cent/kg): Feb11.............................517,00.....................unch ...............517,00..............515,00................70.............517,00 Mar11 ...........................515,00 ...................+1,00................511,20 ...............511,20...................5 ............514,00 Apr11............................512,00 .................+2,00...........................- .........................- ...................- ...........510,00 Mei11............................510,00 .................+2,00...........................- .........................- ...................- ..........508,00
Sumber: Bloomberg
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Feb11..................88,03..............-0,35...........89,48 ............87,25........420.106.............88,38 Mar11 .................89,22 ..............-0,53...........90,52...........88,45 ........245.106..............89,75 Apr11...................90,17 ..............-0,73............91,40.............89,41.........127.667 .............90,90 Mei11..................90,98..............-0,86 .............92,11 ............90,21.........68.944..............91,84 Jun11 ..................91,59 ..............-0,95 ...........92,70 ...........90,80...........67.681 .............92,54 Jul11...................92,07 ...............-1,02 ...........92,96 ............91,28..........23.963 .............93,09
Natural Gas: Feb11..................4.422 ............-0.012...........4.450............4.327..........118.415.............4.434 Mar11.................4.402 ...........-0.002...........4.429 ...........4.302 .........66.297.............4.404 Apr11 .................4.390 ...........+0.015 ..........4.404 ...........4.284 ..........43.315 .............4.375 Mei11..................4.430 ..........+0.020...........4.436 ............4.321 .........25.650 ..............4.410 Jun11 .................4.475...........+0.024 ...........4.478 ...........4.365 ...........8.843 ..............4.451 Jul11 ..................4.540...........+0.027...........4.542 ...........4.426.............9.749 ..............4.513
Sumber: Bloomberg
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Gandum (US$c/bushel): Mar11......................774,00 .............-15,00..............794,00 ...............772,00 .................41.273...........789,00 Mei11........................801,75 .............-14,50 .............820,25................799,75 ..................14.190............816,25 Jul11........................821,00................-7,25 .............832,50.................817,00 ..................11.286...........828,25 Sep11.....................838,00................-7,00.............848,00 ..............834,00 .....................2.121 ..........845,00
Jagung (US$c/bushel): Mar11.....................595,00................-7,00.............604,50...............595,00..............145.428 ..........602,00 Mei11.......................603,75................-7,00...............613,25 ..............604,00.................27.928.............610,75 Jul11 ......................608,50...............-6,50 ...............617,50 ..............608,00................43.573............615,00 Sep11 .....................569,50................-5,75..............578,25...............569,00 ..................6.828 ...........575,25
Kedelai (US$c/bushel): Jan11.....................1.357,75................-11,75 ............1.370,75.............1.353,00 ...................2.733 ........1.369,50 Mar11...................1.365,00..............-13,00...........1.382,50.............1.360,25...............84.300.........1.378,00 Mei11.....................1.373,75..............-12,75............1.391,00.............1.369,00...................17.740........1.386,50 Jul11 ......................1.377,75................-11,75...........1.393,00.............1.373,00.................18.863 ........1.389,50
Bungkil Kedelai (US$/ton): Jan11 .......................359,10 ................-6,10 .............364,20...............358,00.....................1.401...........365,20 Mar11......................362,70...............-6,40..............369,30................361,50 ................25.474.............369,10 Mei11......................365,00...............-5,90..............370,20...............363,80...................4.639 ...........370,90 Jul11.......................365,50...............-5,50...............371,20 ................364,10....................4.417 ............371,00
LONDON
TOKYO
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Hargaberbagaikomoditaslogampadapenutupan 7 Januari 2011 di London Metal Exchange(LME), sebagai berikut:
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 10 Januari 2011 sebagai berikut:
PT Aneka Tambang Emas Murni (10 Januari) .............................Rp402.000/gram Perak Murni (10 Januari)..............................Rp8.480.000/kg
BBJ Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, 10 Januari 2011.
Kontrak Berjangka Harian di BBJ Komoditas
ASIA Harga lada di pasar Asia pada 7 Januari 2011 sebagai berikut:
Ttp
Bulan
Harga Penyelesaian
OLE ...................................JAN 11...........................10260 OLE ....................................FEB 11...........................10250 OLE10 ...............................JAN 11...........................10260 OLE10 ................................FEB 11...........................10250 KIE..................................................-..............................9051 GOL ...................................JAN 11......................400500 GOL ....................................FEB 11........................401500 GOL250 ..........................JAN 11......................400500 KGE................................................- ........................398163 Produk
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Sumber: Bloomberg
Bulan
Volume
HKJ50 .............................JAN 11..............................1007 HKJ5U .............................JAN 11.................................106 KRJ35 .............................MAR 11 ...............................556 HKK50 .........................................-.............................2762 HKK5U.........................................-................................758 Produk
Volume
ICDX
Bulan Vol
Mar11...........................1.928.......................+4 ..............1.948.................1.922................3.939....................1.924 Mei11............................1.936 .......................+3...............1.955.................1.930.................1.370....................1.933 Jul11 ............................1.950 .......................+3...............1.968.................1.945...................544....................1.947 Sep11...........................1.956.........................+1...............1.977.................1.952...............2.443....................1.955
Gula Putih (US$/ton): Mar11.........................765,10...............+16,90............781,00.............730,50 ...............4.525................748,20 Mei11........................739,00...............+18,20...........752,20.............705,00..................1.747 ...............720,80 Ags11......................688,20...............+19,00...........699,70.............657,40 ...................926 ...............669,20 Okt11 .......................639,40...............+14,60 ...........648,10..............614,60.....................169...............624,80
Sumber: Bloomberg
Pntp
Prbh
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton):
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Karet (yen/kg) :
Emas (yen/kg):
Feb11....................3.653 ...................-18..................3.664................3.648....................24.....................3.671 Apr11...................3.666 ....................-8...................3.673................3.650....................38....................3.674 Jun11....................3.675 .....................+1...................3.675 ................3.647 ...................54....................3.674
Alumunium (US$/metric ton): Jan11...............................2.503,00.............................-1,00 Feb11................................2.509,25.............................-1,00 Mar11................................2.516,00 .............................-1,75 Apr11................................2.522,25.............................-1,50 Mei11.................................2.527,50.............................-1,50
Perak (yen/kg):
Feb11.....................76,70 ..............0-,30...................76,90.................76,70 ......................9....................77,00 Apr11..............................- ...............unch.............................- ..........................- ......................- ............................Jun11..............................- ...............unch.............................- ..........................- ......................- ............................-
Alumunium Alloy (US$/metric ton): Jan11 ...............................2.303,50...........................-8,50 Feb11................................2.288,50 ...........................-3,50 Mar11................................2.273,50...........................-4,50 Apr11...............................2.258,00...........................-4,50 Mei11................................2.246,00...........................-4,50
Sumber: Bloomberg
Bln
Seng (US$/metric ton):
Ttp
Prb
Mar11.............................24.207,00......................-360,00 Apr11..............................24.207,00.......................-367,00 Mei11...............................24.210,00.......................-374,00
Jan11 ...............................2.439,00...........................-10,75 Feb11 ...............................2.440,00............................-9,75 Mar11...............................2.445,50..........................-10,00 Apr11.................................2.447,75...........................-10,75 Mei11.................................2.453,75..........................-10,25
Timah Hitam (US$/metric ton): Jan11................................2.675,00...........................-8,00 Feb11................................2.666,00............................-7,00 Mar11................................2.661,00............................-7,00 Apr11................................2.647,50...........................-6,50
Nikel (US$/metric ton): Jan11..............................24.180,00......................-354,00 Feb11.............................24.200,00......................-354,00
Bln
Ttp
Prb
Mei11................................2.642,50...........................-8,50
Timah (US$/metric ton): Jan11 ............................26.480,00.....................+225,00 Feb11.............................26.480,00.....................+225,00 Mar11 ............................26.465,00.....................+225,00 Apr11.............................26.430,00.....................+225,00 Sumber: Bloomberg
• Astra Agro Lestari 10 Januari 2011 Penjual
Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan 10 Januari 2011.
Trd
Prb (%)
Jan11................426,00 ..............-3,00...............426,00.............426,00 ......................2................429,00 Feb11 ................428,00 ...............-1,80...............428,50.............428,00......................4................429,80 Mar11................428,00 ..............-2,90...............429,40.............428,00.......................7................430,90
Jan11 ...............................9.436,00 ........................-56,50 Feb11................................9.434,00 ........................-56,50 Mar11...............................9.425,00.........................-57,50 Apr11.................................9.412,50 ........................-60,50 Mei11................................9.399,00 ........................-62,50
Lokasi pabrik
PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif
LONDON
Ttg
Ttp
TSBJFX ............................DEC 11......................................-
Sumber: BBJ
Prb
Bln
Prb
TENDER CPO
Bulan
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan 7 Januari 2011, di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut: Ttp
Ttp
Transaksi PALN
Spot..............22.500,00............+126,65.....22.500,00 ...........22.453,10 .......................- .........22.373,35 Jan11..............22.816,00..................-7,00.......23.037,00 ...........22.710,00...............4.611..........22.823,00 Feb11 ...............23.122,00.................-9,00......23.324,00.............23.011,00..............2.441.............23.131,00 Mar11.............23.380,00..............+23,00 .....23.550,00..........23.245,00..................129 ..........23.357,00
Bln
Bln
Tembaga (US$/metric ton):
Sumber: Bloomberg & Antam
Transaksi OTC Melalui SPA
Lada (Rupee India/Kuintal):
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 7 Januari 2011 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut: Ttp
Feb11 ...............248,63 ..............-2,49.........252,33...........247,10.........50.460 .............251,12 Mar11 ...............249,06 ..............-2,69 ........252,60..........247,50 ..........27.224 ............251,75 Apr11 ...............248,65..............-2,82 ........252,20 ...........247,12...........12.667 ............251,47 Mei11 ...............248,55 ..............-2,90...........251,51..........247,08 .............5.147............251,45 Jun11 ...............249,03 ..............-2,98..........252,41..........247,43 .............7.413............252,01 Jul11 ................250,45 ..............-2,99.........253,09 .........249,27 .............1.227...........253,44
Bln
CHICAGO
Sumber: Bloomberg
Ttp
Heating Oil:
SINGAPURA
Bln
Bln
Crude Oil (US$/barel):
CPO (RM/ton):
Bln
Harga berbagai komoditas energi pada penutupan7 Januari 2011di New York Mercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade(NYBOT), sebagai berikut:
HARGA EMAS & PERAK
CPO - CPOTR (Rp/Kg) : Januari, 2011..........................................11,135 ........................0 Februari, 2011........................................11,140 ....................138 Maret, 2011...........................................11,055 .................1,246 April, 2011............................................10,885 ...................547 May, 2011.............................................10,885 ........................0 Emas - GOLDGR (Rp/gr) : January, 2011.................................404,800 ........................0 Febuary, 2011..................................404,900 ........................0 Maret, 2011 .....................................405,000 ........................3 April, 2011........................................405,600 ........................8 Mei, 2011..........................................406,200 ........................0 Juni, 2011 ........................................406,200 ........................0
Sumber: ICDX Keterangan: * Harga tidak termasuk PPn 10%
Kualitas barang
Volume (ton)
Nama barang
Pembeli
Harga
Lokasi penyerahan
Tanggal penyerahan
Paket Riau Dumai Paket-1 ......Dumai....................................FFA Max 5%........2.000................CPO...................Withdrawn ....9.955,00 ..................FOB Dumai ......................................19 Jan. 2011 Dumai Paket-2.....Dumai....................................FFA Max 5%........2.000................CPO...................Withdrawn ....9.955,00 ..................FOB Dumai.....................................20 Jan. 2011 Paket Jambi SAL-Paket-1...........Bungo Tebo/Bangko.........FFA Max 5%........1.000.................CPO...................Withdrawn....9.820,00 ..................Franco Tangki Timbun...................19 Jan 2011 Pembeli Teluk Bayur SAL-Paket-2..........Bungo Tebo/Bangko.........FFA Max 5%........1.000.................CPO...................Withdrawn....9.820,00 ..................Franco Tangki Timbun..................22 Jan 2011 Pembeli Teluk Bayur Paket Timur SRL.........................Mamuju.................................FFA Max 5%........2.000................CPO...................SMART ...........9.310,00 ..................FOB Cenoki ....................................29 Jan. 2011 Buluminung..........Pasir Kaltim.........................FFA Max 5%........1.500.................CPO...................SMART ...........9.310,00 ..................FOB Buluminung............................02 Feb 2011 Total .........................................................................................................9.500................CPO
• KPB Nusantara 10 Januari 2011 Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN I ...............................................500 ..............................Max 5%........................................Franco PP Medan...........................................WD.....................................................9.932,00 PTPN II ..............................................500 ..............................Max 5%........................................Fr PP Mdn/Fr SU Blwn ..................................WD.....................................................9.932,00 PTPN III...........................................1.000 ..............................Max 5%........................................Franco PT SAN Blwn .....................................WD.....................................................9.932,00 PTPN IV.............................................500 ..............................Max 5%........................................Franco PT SAN Blwn .....................................WD.....................................................9.932,00 PTPN IV ..........................................1.500 ..............................Max 5%........................................Fr PP Sktr Mdn /Blwn/KT.............................WD.....................................................9.932,00 PTPN V............................................1.000 ..............................Max 5%........................................Franco PT SAN Dumai...................................WD.....................................................9.932,00 PTPN V............................................1.000 ..............................Max 5%........................................Fob Siak...........................................................WD.....................................................9.930,00 PTPN VI.............................................500 ..............................Max 5%........................................Loco PKS Pi-Ting............................................WD .......................................................9.711,00
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
ENRG
BUMI
118
ADRO
3.025 -6
2.500 -100
130 4/1
3.250 5/1
6/1
7/1
BORN
10/1
4/1
5/1
1.660 -200
2.875 6/1
7/1
10/1
Persentase pertumbuhan sektor properti pada 2010 dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2009
KRAS
4/1
5/1
1.150 -60
1.670 6/1
7/1
10/1
DEWA 68 -60
1.260
24/ 4/112 26/ 5/112 30/ 6/112
5/7/11
6/ 1 10/1
4/1
5/1
PGAS 4.125 -3
7/1
10/1
4/1
4.400 5/1
6/1
7/1
10/1
Pembangunan tol Kaltim dapat lampu hijau
(y-o-y) Sumber: Coldwell Banker Indonesia 2011, diolah
Subsektor
Pasokan
Perkantoran Ritel Kondominium Perumahan
0,5 2,9 2,9 t/t
4/1
5/1
37,0 -17,0 58,0 5,0
6/1
7/1
10/1
4/1
OLEH ISMAIL FAHMI Bisnis Indonesia
Dia menuturkan proyek jalan Balikpapan-Samarinda itu sangat membutuhkan dukungan pemerintah JAKARTA: Kementerian pusat mengingat lalu lintas hariannya Pekerjaan Umum menilai masih sangat minim, sehingga untuk pembangunan jalan tol kelayakan proyek jalan tol dinilai masih rendah. Balikpapan-Samarinda seFatchur yang juga Dirut PT Bangun cara substansial tidak meTjipta Sarana, pemenang pembalanggar ketentuan sepanngunan konstruksi untuk paket ketijang tidak menggunakan ga dari proyek jalan tol BalikpapanSamarinda untuk ruas Kecamatan anggaran negara, menyusul Samboja ke Palaran II sepanjang 22,6 kemampuan daerah dalam kilometer, mengakui pihaknya memengerjakan proyek lakukan penyelenggaraan konstruksi tersebut. untuk jalan biasa. “Setahu saya, itu proyek jalan biasa Wakil Menteri PU bukan jalan tol, BaHermanto Dardak meProfil proyek jalan tol Samarinda-Balikpapan ngun Cipta Sarana mengatakan pemda bisa Panjang: 99 km rupakan pemenang pasaja merealisasikan pemRuas: ket ketiga yang mebangunan infrastruktur Balikpapan-Samboja 25,4 km ngerjakan konstruksi daerahnya tanpa memSamboja- Palaran 45,6 km Palaran-Jembatan Mahkota II 16,9 km untuk ruas Kecamatan inta dukungan pendaJalan lingkar Balikpapan- Bandara Sepinggan 11,12 km Samboja ke Palaran II naan dari pusat, tetapi sepanjang 22,6 kilountuk penggunaan jaTotal biaya: meter,” ujarnya. ringan jalan harus tetap Konstruksi jalan Rp 6,2 triliun berkoordinasi untuk si3 3,4 nergitas pembangunan Lelang jembatan Pembebasan infrastruktur antara pu- Pematangan Sementara itu, Kelahan lahan sat dan daerah. menterian PU akan 1,2 1,5 (Rp triliun) Dia menuturkan semembangun jembatan cara umum rencana Sumber: sepanjang 300 meter Dari berbagai sumber diolah pembangunan jalan tol dengan anggaran seBISNIS/T. PURNAMA di Kaltim memang ada, besar Rp149,96 miliar tetapi sejauh ini belum ditenderkan dari pemerintah bahwa ruas tersebut di Surakarta Jawa Tengah untuk proyeknya, sehingga belum tahu menjadi jalan tol, pembangunan in- mendukung kegiatan arus ruas tol nilai investasinya dan dukungan apa frastruktur yang akan direalisasikan Solo-Kertosono Jawa Tengah. yang akan diberikan oleh pemerin- Pemprov Kaltim tersebut adalah proDirjen Bina Marga Djoko Muryanto yek jalan biasa (bukan jalan tol). tah. mengatakan pelaksanaan lelang jemMeski demikian, pihaknya men- batan tersebut segera dilakukan deMenurut Hermanto, dalam merealisasikan pembangunan infrastruk- dukung upaya Pemda Kaltim dalam ngan target fungsional pada Detur jalan tol itu ada tiga skema, yaitu membangun infrastruktur tersebut sember 2011. ditenderkan dulu proyeknya untuk untuk mendorong pertumbuhan ekoKarenanya diharapkan pelaksamendapatkan investor, dikerjakan nomi setempat, pihaknya menyaran- naan fisik bisa dilaksanakan pada dulu oleh pemerintah daerah sebagi- kan jika memang akan membangun awal kuartal II/2011 menyusul prean dan sisanya baru ditenderkan un- jalan tol sebaiknya meminta persetu- diksi pembangunan akan berlangtuk pemegang konsesinya, atau diba- juan dari pemerintah. sung selama 8 bulan. “Sebetulnya tidak ada masalah jika ngun seluruhnya oleh pemerintah ke“Tujuan pembangunan jembatan mudian dijual untuk pengoperasian- Pemda Kaltim akan membangun sekitar Rp150 miliar menjadi bagian jalan tol, tetapi memang harus men- dari kontribusi pemerintah dalam nya. “Secara substansial tidak salah mau dapat persetujuan dari pemerintah pembangunan jalan tol Solo-Kertosono membangun jalan tol sendiri, tetapi karena kewenangan infrastruktur ter- yang akan dibangun diruas trans Jakalau menggunakan APBN, pemerin- sebut ada pada pemerintah pusat,” wa,” ujar Djoko kepada Bisnis. (06/ MIA tah harus tahu dulu bagaimana ujarnya. CHITRA DINISARI) (
[email protected])
JAKARTA: PT Megapolitan Development (MD) memilih investor dari China sebagai mitra strategis untuk membangun kota mandiri (township) Sentul di Bogor, Jabar. Dirut MD Melani Lowas mengatakan dipilihnya investor dari Negara Panda itu, karena kedua belah pihak telah melakukan penjajakan secara intensif sebelum akhir 2010. “Manajemen sudah berembug dan memutuskan memilih investor dari China sebagai mitra strategis untuk mengembangkan properti kami. Proyek akan dimulai dari lahan yang berlokasi di Sentul,” ujarnya kemarin. Namun, Melani belum bersedia menyebutkan identitas investor China yang akan menjadi mitra strategis perusahaannya. Yang pasti, menurut dia, penandatanganan kerja sama kemitraan antarkedua perusahaan diharapkan terealisasi pada awal tahun ini juga. “Sekarang kami sedang menyiapkan berbagai persyaratan untuk [kemitraan] itu,” paparnya.
JAKARTA: Coldwell Banker Indonesia (CBI) menyatakan realisasi pasar properti pada 2010 tumbuh signifikan dibandingkan dengan realisasi pada 2009 baik dari segi permintaan maupun harga sewa dan harga jualnya. dicapai pada 2009. Membaiknya tingkat permintaan tersebut membuat tingkat hunian perkantoran naik sekitar 3% sepanjang 2010, sedangkan tingkat penjualan kumulatif unit kondominium naik 1,5%. BISNIS/YUW/ADI PURDIYANTO
PONDASI Proyek ritel bakal jenuh JAKARTA: Perkembangan pembangunan ritel di Jakarta pada 2011 diperkirakan mengalami kejenuhan karena jumlah pasokan yang terlalu banyak khususnya bagi mal dengan konsep one stop shopping center. Kepala Riset dan Associate Director Cushman Wakefield Arief Raharjo menyatakan ritel akan mengalami kejenuhan di pusat kota pada tahun ini, di mana one stop shopping centre jumlahnya sangat banyak dan tahun ini jumlahnya akan bertambah. “Mal di daerah Satrio pada 2011 dan 2012 ini akan segera selesai dan ini jelas menambah jumlah supply untuk tahun ini, pengembang yang akan membangun pusat perbelanjaan pasti juga akan berpikir ulang,” ujarnya saat dihubungi Bisnis akhir pekan lalu. Dia menambahkan kalaupun ingin mendirikan mall haruslah dengan konsep yang lebih tematik dan bukan one stop shopping. Selain itu pembangunan mal juga bisa dilakukan di kawasan luar Jakarta seperti Serpong dan Tanggerang. (BISNIS/17)
GT Cimanggis dioperasikan lusa JAKARTA: PT Jasa Marga akan mengoperasikan gerbang tol (GT) Cimanggis Utama pada 13 Januari 2011 menyusul selesainya masa uji coba gerbang jalan tol miring pertama kali di Indonesia sejak pertengahan tahun lalu. Direktur Operasional PT Jasa Marga Adityawarman mengatakan dengan dioperasikannya, kemarin gerbang tol ini, maka para pengguna jalan tol dari arah Ciawi, Bogor, Sentul, Cibinong, Gunung Putri dan Cimanggis yang biasanya melakukan pembayaran jalan tol ruas Jagorawi di GT Taman Mini Indonesia Indah atau Pasar Rebo, dapat melakukan transaksi di gerbang tol baru ini. Dia mengatakan untuk kendaraan dari arah Cibubur ke arah Jakarta yang saat ini sistem transaksinya dengan sistem tertutup (mengambil kartu tanda masuk di GT Cibubur dan membayar tol di gerbang keluar), kini menjadi sistem terbuka. (BISNIS/06)
kelayakan proyek ini secara finansial, karena setiap penggunaan anggaran harus bisa dipertanggungjawabkan,” katanya kemarin. Dia mencontohkan untuk pembangunan ruas jalan tol Solo-Kertosono seluruhnya dibangun oleh pemerintah yang nantinya akan ditenderkan untuk pengoperasiannya, sedangkan untuk ruas tol akses Tanjung Priok itu ada share antara pemerintah pusat dan Pemda DKI yang membangun atas persetujuan pemerintah. Ketua Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Fatchur Rochman mengatakan hingga saat ini belum ada statemen resmi
5/1
6/1
7/1
10/1
MD pilih investor China garap kota mandiri Sentul
Tender jembatan segera dilaksanakan BISNIS INDONESIA
-20 330
Net take up
Pasar properti 2010 tumbuh signifikan
Menurut riset CBI, tingkat permintaan bersih tahunan (net take up) sektor perkantoran dan kondominium masingmasing mencapai 37% dan 58% lebih tinggi dibandingkan dengan permintaan bersih yang
315 -175
74 6/1
ELSA
Bagian ekspansi Dia menambahkan proyek Kota Mandiri Sentul akan direalisasikan setelah MD menyelesaikan proses pencatatan saham di BEI yang direncanakan tuntas besok (12 Januari). “Kami berharap listing MD bejalan lancar dan tepat waktu, sehingga fokus kami bisa langsung menggarap Sentul bersama mitra strategis dari
China,” tutur Melani. Dia membenarkan pendirian Kota Mandiri Sentul merupakan bagian dari ekspansi jangka panjang MD. Untuk jangka pendek dan menengah, menurut Melani, MD telah memprogramkan membangun sejumlah proyek properti, di mana 60% pendanaannya dialokasikan dari hasil penjualan saham di pasar modal. Proyek properti MD yang akan memakai dana hasil go public meliputi pendirian apartemen, lifestyle center dan hipermarket pada proyek Puri Cinere, Depok. Proyek ini akan menyerap 36% pendanaan. Adapun, 24% dana lainnya dipakai sebagai bagian dari biaya pembangunan properti yang meliputi townhouse, commercial area, shopping arcade, apartemen, rumah sakit, sekolah, dan infrastruktur pada proyek Cimandala City, Sentul. Sisa dana 40 % digunakan untuk pengembangan proyek perumahan dan komersial, kantor, sarana, dan prasarana penunjang serta modal kerja perseroan lainnya. MD—yang didirikan pada 1976—merupakan salah satu perusahaan properti pelopor dibukanya kawasan hunian di Cinere, Depok. Selain itu, perusahaan ini juga menjadi pemrakarsa beberapa proyek properti di kawasan Mega Kuningan seperti The Bellagio Residence. Saat ini Megapolitan juga tengah mengembangkan proyek lain di CinereDepok, Karawaci-Tangerang, dan Sentul-Bogor.
Industri properti lampaui fase terendah OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Sejumlah analis menilai industri properti Indonesia telah melampaui fase pertumbuhan terendah sejak dihantam krisis keuangan global pada 2008 dan akan terus tumbuh menguat sepanjang tahun ini. Senior Vice President Research and Consultancy Coldwell Banker Indonesia (CBI) Tommy Bastamy mengatakan kinerja sektor properti pada 2011 diyakini akan sejalan dengan pertumbuhan perekonomian pada tahun ini. Menurut dia, Bank Indonesia (BI) memprediksi perekonomian Indonesia pada 2011 akan lebih baik dibandingkan dengan pencapaian pada 2010 yakni tumbuh
pada kisaran 6,0%-6,5%. Pertumbuhan tersebut didukung oleh konsumsi rumah tangga yang tetap kuat, investasi yang membaik dan solidnya kinerja ekspor. “Berdasarkan pertumbuhan harga sewa atau harga jualnya, semua sektor properti Jakarta pada 2011 telah melampaui siklus pertumbuhan terendahnya semenjak terjadinya global krisis pada akhir 2008 dan terus bergerak ke arah yang lebih positif,” katanya, kemarin. Di antara semua sektor properti, jelasnya, pasar perkantoran merupakan sektor dengan kinerja paling baik dan saat ini memasuki siklus percepatan kenaikan harga sewa. Kepercayaan bisnis dan membaiknya investasi merupakan faktor pendorong utama
pertumbuhan positif sektor properti pada 2011. “Selain tumbuh dari penyewa eksisting, sumber permintaan ruang perkantoran akan berasal dari pembentukan perusahaanperusahaan baru. Karena itu, permintaan bersih akan lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian 2010 meski beberapa pasokan baru akan diselesaikan pada 2011,” ungkapnya. Selain perkantoran, sektor residensial atau tempat tinggal juga akan meningkat karena pendapatan masyarakat yang meningkat. Naiknya pendapatan akan meningkatkan daya beli masyarakat untuk membeli tempat tinggal. Hendra Hartono CEO Leads Property menyatakan prospek pengembangan properti Indonesia
tahun ini berpotensi sangat cemerlang khususnya pada sektor perkantoran diikuti oleh residensial dan juga kawasan industri.
Ekspansi ekonomi Pertumbuhan ekonomi yang sangat baik diperkirakan meningkatkan kinerja industri. Perusahaan baik lokal maupun multinasional, katanya, banyak yang melakukan ekspansi usaha sehingga perkantoran akan sangat diminati. “Untuk mendukung ekspansi usahanya yang tumbuh karena kondisi ekonomi yang membaik, perusahaan akan membutuhkan space ruang perkantoran baru tahun ini,” ujarnya. Menurut catatan CBI, pasokan baru perkantoran yang akan ma-
suk pasar pada 2011 mencakup perkantoran sewa dan strata title baik di area utama (CBD/center business disrict) dan area sekunder (secondary area). Beberapa pasokan perkantoran sewa di area utama yang akan masuk pasar pada tahun ini di antaranya Tempo Scan Tower sebesar 68.000 m2 dan Allianz Tower (42.000 m2). Adapun, pasokan perkantoran sewa di area sekunder akan datang dari Plaza Simatupang seluas 6.750 m2. Pasokan perkantoran strata title (hak milik) di area utama yang dijadwalkan masuk pasar pada 2011 di antaranya The Oval sebesar 64.000 m2, Office 8 (52.000 m2), The H (6.790 m2) dan Asia Finance Center (40.000 m2). (17)
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN) Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 10 Januari 2011
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE
Pre Trade
Post Trade
Kuotasi %
10
Seri
%
%
9 85
Y ELD
8 75 7 65 6
B n hm
un %
M %
%
5
Ob g M %
N g
R
H
W
& uu N g
R
%
M %
m
O O O O O
% p
M p A A b b
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 10 Januari 2011 Bond Name
O O
A O A
O O O O O O A A A A A A A A O O O O A A O O
Trade Date
N
A m
A
A
A m m m m m m m m
Price Vol. (Bio) Value *) IDR
Yield
Coupon Rating
(Bio) IDR
A M N
AA
A
AA
M
M M M M M M M M
A
A m m
A O A
AA AA AA
AA A AAA AA A AA AA AA AA AA AA AA AA
A
A A A
A
A A AA
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 10 Januari 2011 Bond Name
O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O
N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N NR NR
N N
O O O O O O
R R R R R R R
m m
N N
R R R R R R R
R R R R R R
N N N N
N N N
Trade Date
m
Value *)
Yield
Coupon
OR OR OR OR
Da a se u uh B
OR
Nm
Harga per unit PT Prudential Life Assurance
P
O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O
A O N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N NR NR
m m
R R R R R R R
10/1/11
7/1/11
N N N N
N
N N
N N
N N N N
A
R R
A m
N A
A
N N N N
R R
N
R
A m m m m m m m m
M
Beli
Jual
C
R
Bond ID
OR
R
A
R R R
R
M M M M M M M M
A AA AA AA AA AA AA AA AA
A
A
6/1/11
10/1/11
7/1/11
7/1/11
M
PT Asuransi Jiwa Sinarmas
7/1/11
PT Asuransi Jiwa Sinarmas
7/1/11
6/1/11
Ekalink Aggressive....................................................................................................................................1.735,79..................................................................1.793,76 Ekalink Dynamic ........................................................................................................................................1.451,75.................................................................1.480,74 Ekalink Fixed Income ..................................................................................................................................1.191,91..................................................................1.199,24
4/1/11
Beli
Jual
Beli
23/12/10
Jual
7/1/11
6/1/11
m m m
m
PT AJ Sequis Life
7/1/11
6/1/11
m
22/12/10
Stable Fund Rupiah..............................................................................................................................1.470,7210.............................................................1.470,2189 Stable Fund Dollar....................................................................................................................................1,29340.................................................................1,29300
7/1/11
Jual
Beli
6/1/11
Jual
W m m m m
7/1/11
AIA FINANCIAL (d/h AIG LIFE)
Hasil investasi (%)
m m
m
PT Asuransi Jiwa John Hancock
30 Hari terakhir
1 Tahun terakhir
10/1/11
Jual
Beli
7/1/11
Jual
Beli
Signature Link Adventurous..........................................................................................10.187,71...................9.678,32.................10.487,36 ................9.962,99 Signature Link Balanced...............................................................................................5.752,84..................5.465,20..................5.865,52 ................5.572,24 Signature Link Cautious..................................................................................................1.831,57.....................1.739,99....................1.843,76 ...................1.751,57
m
PT AXA Financial Indonesia
10/1/11
7/1/11
MaestroLink/MaestroLink Plus: m
JS LINK JIWASRAYA
7/1/11
10/1/11 7/1/11
Beli
Equity Stable Link(Rp)................................................................................................3.354,356.................3.320,812.......................-0,359 .......................11,014 Equity Safe Link Plus(Rp) ...........................................................................................1.339,833.................1.339,833...........................0,114 .........................11,121 Flexi Safe Steady(Rp) .................................................................................................2.370,307................2.370,307........................-0,518 .....................10,693 Flexi Safe Steady(US$) ...................................................................................................0,15686.....................0,15686.........................0,577 .......................6,281 Flexi Managed Fund(Rp)...............................................................................................1.820,165..................1.820,165........................-2,727 .....................16,876 Flexi Safe Equity Fund(US$) .........................................................................................1.131,664....................1.131,664.......................-2,893 ...................20,448
m
Harga per unit 10/1/11 7/1/11
Jual
6/1/11
W
m m
6/1/11
SmartWealth Money Market Fund ........................................................................................................1.156,31....................................................................1.156,17 SmartWealth Fixed Income Fund .........................................................................................................1.201,77..................................................................1.201,59 SmartWealth Balanced Fund .................................................................................................................1.370,18................................................................1.408,82 SmartWealth Equity Fund......................................................................................................................1.730,05.................................................................1.789,24 SmartWealth Sectoral Equity Fund .....................................................................................................1.194,80.................................................................1.225,96 GroupLink Corporate Fund A...................................................................................................................1.173,14..................................................................1.172,86 GroupLink Money Market Fund............................................................................................................1.025,58.................................................................1.025,43 GroupLink Fixed Income Fund...............................................................................................................1.043,16.................................................................1.047,67 GroupLink Equity Fund ............................................................................................................................1.132,98...................................................................1.164,91 Allianz Protected Fund A......................................................................................................................1.494,40..................................................................1.495,51 Allianz Protected Fund B .......................................................................................................................1.339,30................................................................1.340,68 Allianz Protected Fund C ........................................................................................................................1.019,23..................................................................1.019,98 Global Investa Protected Fund A...........................................................................................................1.315,18..................................................................1.316,42 Global Investa Protected Fund B.........................................................................................................1.037,56..................................................................1.038,41 Global Investa Protected Fund C Rupiah .............................................................................................1.129,16..................................................................1.024,10 Primavest Protected Fund A ................................................................................................................1.062,37................................................................1.060,63
7/1/11 PT BNI Life Insurance
Beli
Smartlink Rupiah Money Market Fund....................................................................2.030,09....................1.928,59...................2.029,77 .................1.928,28 Smartlink Rupiah Fixed Income Fund.........................................................................2.501,14...................2.376,08...................2.515,32 ................2.389,55 Smartlink Rupiah Balanced Fund................................................................................2.512,32...................2.386,70...................2.554,91 ..................2.427,16 Smartlink Rupiah Equity Fund ......................................................................................1.840,15......................1.748,14...................1.893,96 ..................1.799,26 Smartlink Dollar Managed Fund .....................................................................................1,6664.........................1,5831........................1,6716 ......................1,5881 Smartlink Rupiah Balanced Plus Fund ......................................................................1.395,34....................1.325,57.................... 1.425,51 .................1.354,23 Smartlink Rupiah Deposit Fund...................................................................................1.009,28.......................958,81.....................1.009,15 ...................958,69 Allisya Money Market Fund ............................................................................................1.247,62.....................1.185,24....................1.247,43 ..................1.185,06 Allisya Rupiah Fixed Income Fund .............................................................................1.442,59....................1.370,46...................1.446,36 ..................1.374,04 Allisya Rupiah Balance Fund.........................................................................................1.666,74...................1.583,40.....................1.701,39 ..................1.616,32 Allisya Rupiah Equity Fund............................................................................................1.324,08.....................1.257,87...................1.364,96 ...................1.296,71 SmartWealth Equity Performa Fund...........................................................................1.278,14.....................1.214,24.....................1.319,52 .................1.253,55
Equity Life Indonesia
m
6/1/11
Arthalink-Aggressive..........................................................................................................................1.128,0849.............................................................1.165,8557 Arthalink-Dynamic...............................................................................................................................1.618,2272............................................................1.654,8197 Arthalink-Fixed Income.....................................................................................................................1.027,4564...........................................................1.034,0286 EKALINK SUPER AGGRESSIVE.....................................................................................................1.384,7430...........................................................1.430,6300 EKALINK SUPER DYNAMIC ...........................................................................................................1.264,3900...........................................................1.292,5400 Excellink-Aggressive Fund...............................................................................................................2.936,6510..........................................................3.033,5320 Excellink-Dynamic.............................................................................................................................2.956,9920.............................................................3.021,1790 Excellink-Dynamic Dollar Fund..................................................................................................................1,1507......................................................................1,1506 Excellink-Fixed Income Fund .........................................................................................................2.093,8330.........................................................2.093,3880 Excellink-Secure Dollar Income Fund....................................................................................................1,0434....................................................................1,0433 Excellink-Aggressive Syariah...........................................................................................................1.354,2981.............................................................1.393,1095 Excellink-Dynamic Syariah..............................................................................................................1.388,8793.............................................................1.416,5973 Excellink-Fixed Income Syariah .....................................................................................................1.022,5493...........................................................1.022,5493
6/1/11
m
m m
Jual
6/1/11 m
(Bio) IDR
A A
Allianz Life Indonesia
W
Tot. Val.*)
M
AAA AA
5/1/11
K
Tot. Vol. (Bio) IDR
M
Beli
6/1/11
Freq.
A
7/1/11
7/1/11
Last
M M M
AA
m
PT Avrist Assurance
Low
M
Keterangan: Untuk Harga Unit Produk Premi Tunggal menggunakan Harga Beli
m
High
AA AA
BPPI Plus Fund-1....................................................................................................................................907,3585..............................................................907,3585 BPPI Plus Fund-2...................................................................................................................................770,0000..............................................................770,0000
m
m m m m m m
Maturity
M M M
AA
R R R
m
Sun Life Financial Indonesia Jual
Y DR
N N N N
m
7/1/11
V B
M
6/1/11
10/1/11
B DR
AA
7/1/11
PT MAA Life Assurance
V
OR OR OR OR
m
AJ Manulife Indonesia
Terendah
M
A
R R R R
m
mm mm mm
Tertinggi
R R
R R
Panin Rp Cash Fund.................................................................................................................................1.739,38..................................................................1.739,24 Panin USD Cash Fund .............................................................................................................................0,13440.................................................................0,13440 Panin Rp Managed Fund ........................................................................................................................4.603,15..................................................................4.707,71 Panin USD Managed Fund ......................................................................................................................0,18350..................................................................0,18355 Panin Rp Equity Fund............................................................................................................................12.2 m
PT AXA Life-Indonesia
7/1/11
Harga
Total volume terakhir
M
m
m
Volume transaksi terakhir
M
m
Commonwealth Life
Transaksi terakhir
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 10 Januari 2011
AA
m
Harga per unit 7/1/11 6/1/11
Harga transaksi terakhir
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
A M N R R R R R R R R R R R R R
R R R R R R R
PT Panin Life
INSURANCE LINKED
Yield penutupan
ansaks ob gas yang d apo kan me a u BE pada 0 Janua 20
D
O O O O O A A A A A A A A O O O
R R R
Harga penutupan
Jual
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
O O O O O O O O
N N N N
Beli
Sumber: HIMDASUN
O O O O O O
R R
R
R
Volume
(Bio) IDR (Bio) IDR
R R R R R R R R R R R R R
N N N N R R
R R
Price
Jatuh Tempo
ZC3........................................ 0 ..................... 11/20/2012 .............. 89.225............ 89.375 .............89.300 ........................... 6.282 .................................64.50 ............................29-Feb-08 ......................... 105 ............................... 140 ........................... 64.50 .............. 64.50 ZC5........................................ 0 ......................2/20/2013 ...............87.434............. 87.601 .............. 87.518 ........................... 6.524 ....................................0.00 ............................29-Feb-08 ............................. - .................................... - .............................. 0.00 .................0.00 FR15 ..................................13.4 ........................2/15/2011 ............ 100.856.......... 100.856 ........... 100.856 ........................... 3.890 ................................104.30 ..............................2-Sep-08 .......................... 10 ................................. 10 .......................... 104.30 ............. 104.30 FR16 ............................... 13.45 ........................8/15/2011 ............. 104.763.......... 104.823 ............104.793 ..............................5.110 ..................................93.94 .............................31-Oct-08 ............................ 5 ................................. 10 ............................ 93.94 ............... 93.75 FR17 .................................13.15 ........................1/15/2012 ..............107.692........... 107.794 .............107.743 .............................5.170 ..................................94.97 ........................... 26-Nov-08 ............................ 8 .................................. 8 ............................ 94.97 .............. 94.00 FR18 .............................. 13.175 ....................... 7/15/2012 ................110.781............110.933 .............110.857 ............................5.570 ................................104.90 ..............................2-Sep-08 ............................ 9 ................................... 9 .......................... 104.90 ............. 104.90 FR19 ...............................14 1/4 .......................6/15/2013 ............... 118.179........... 118.423 ..............118.301 ............................ 6.010 .................................115.05 ...............................1-Sep-09 .......................... 10 ................................ 20 ............................115.05 .............. 115.00 FR20 ............................14.275 ..................... 12/15/2013 ...............121.801.......... 122.094 ............. 121.947 ........................... 5.980 .................................119.80 ................................7-Apr-10 .......................... 10 ................................ 20 ........................... 119.80 ............... 119.75 FR22 .................................... 12 ........................9/15/2011 ............ 104.405.......... 104.473 ........... 104.439 ............................ 5.160 ................................106.35 .............................. 19-Apr-10 ................................ 3.................................... 6 .......................... 106.35 ............. 106.00 FR23 ..................................... 11 ..................... 12/15/2012 .............109.343.......... 109.443 ............109.393 ............................5.764 ............................... 108.50 .............................. 19-Apr-10 ................................ 7 ..................................... 14 ...........................108.50 .............108.45 FR25 ....................................10 ...................... 10/15/2011 ...............103.741............103.817 ............ 103.779 ........................... 4.826 .................................104.10 ..............................21-Jun-10 ............................ 2 .................................. 4 ........................... 104.10 .............104.00 FR26 ..................................... 11 ..................... 10/15/2014 .............. 114.794.............115.146 .............114.970 ...........................6.442 ................................. 93.60 ............................. 11-Mar-09 ............................ 3 ................................... 6 ............................93.60 ............... 93.57 FR27 ...............................9 1/2 ...................... 6/15/2015 ..............110.345............ 110.740 .............110.542 ........................... 6.704 ................................104.45 ...............................3-Mar-10 ............................ 4 ................................... 9 .......................... 104.45 .............104.40 FR28 ....................................10 ....................... 7/15/2017 .............. 114.263............ 114.763 ..............114.513 ............................. 7.170 ................................106.25 ...............................5-Mar-10 .......................... 10 ................................ 20 .......................... 106.25 ............. 106.20 FR30 .............................10 3/4 .......................5/15/2016 ............... 117.374............117.850 .............. 117.612 ............................. 6.761 .................................110.28 ................................7-Jan-10 .......................... 10 ................................ 20 ........................... 110.28 .............. 110.20 FR31 ...................................... 11 ..................... 11/15/2020 ...............122.741............123.241 .............122.991 ............................7.632 .................................112.85 ............................... 6-Apr-10 .......................... 10 ................................ 20 ........................... 112.85 .............. 112.80 FR32 .................................... 15 ....................... 7/15/2018 .............144.079.......... 144.579 ............144.329 ............................7.242 ................................ 135.25 ............................ 25-Mar-10 ............................ 5 ................................. 10 ...........................135.25 ............. 135.20 FR33 ..............................12 1/2 .......................3/15/2013 ............... 111.909.............112.124 ..............112.017 ...........................6.468 ...................................111.78 ............................... 9-Jun-10 ............................ 9 .................................... 20 .............................. 111.78 ................ 111.75 FR34 ................................ 12.8 .......................6/15/2021 ............. 134.744...........135.244 ............134.994 ............................7.825 ................................ 126.25 ............................... 8-Apr-10 ......................... 50 ............................... 100 ...........................126.25 ............. 126.00 FR35 .................................12.9 ......................6/15/2022 .............134.497...........134.997 .............134.747 ............................ 8.163 ................................. 90.50 ..............................3-Mar-09 ......................... 20 ................................ 80 ............................90.50 .............. 90.40 FR36 ...............................11 1/2 .......................9/15/2019 ............. 124.357...........124.857 ............124.607 ............................ 7.574 ................................103.80 ........................... 27-May-09 .......................... 10 ................................ 20 .......................... 103.80 ..............103.75 FR37..................................... 12 .....................9/15/2026 ............. 125.667............ 126.167 ............. 125.917 ...........................8.899 ................................. 114.70 .............................14-Sep-07 ...............................10...................................... 10 .............................114.70 ...............114.70 FR38 ............................... 11.60 ...................... 8/15/2018 .............123.620............124.120 ............123.870 ............................7.427 .................................115.00 .............................. 12-Jan-10 ......................... 20 ................................ 20 ........................... 115.00 .............. 115.00 FR39 ..............................11 3/4 ......................8/15/2023 .............123.630............124.130 ........... 123.880 ...........................8.605 ................................. 95.00 ..............................4-Sep-08 ............................ 2 .................................. 4 ............................95.00 ...............94.90 FR40 ..................................... 11 .....................9/15/2025 .............. 117.840........... 118.340 ............ 118.090 ........................... 8.780 ................................103.45 ............................23-Oct-09 ......................... 20 ................................ 40 .......................... 103.45 ............. 103.40 FR42 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2027 ..............110.000........... 110.500 .............110.250 ........................... 9.043 ................................103.65 .............................. 12-Apr-10 .......................... 10 ................................. 10 .......................... 103.65 ............. 103.65 FR43 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2022 ...............114.186........... 114.686 .............114.436 ...........................8.280 ................................ 107.05 ................................7-Apr-10 ...............................15 ................................ 30 ...........................107.05 ..............107.00 FR44 ....................................10 .....................9/15/2024 ..............110.450........... 110.950 .............110.700 ...........................8.648 ................................100.05 ...............................9-Mar-10 .......................... 15 ................................ 50 .......................... 100.05 ............... 99.75 FR45 .............................. 9 3/4 ......................5/15/2037 ..............103.015............103.515 ............103.265 ............................ 9.410 ..................................97.50 .............................. 13-Apr-10 .......................... 10 ................................ 35 ...........................107.50 ............... 97.50 FR46 ...............................9 1/2 ...................... 7/15/2023 ............ 108.040..........108.540 ........... 108.290 ............................ 8.415 .................................82.00 .............................24-Jul-08 .......................... 10 ................................ 20 ........................... 82.00 ................81.50 FR47 ....................................10 .................... 2/15/2028 ............ 108.500.......... 109.000 ............108.750 ........................... 8.987 ................................ 103.95 ..............................21-Jun-10 ............................ 4 .................................. 8 ...........................103.95 ..............103.92 FR48 ..................................... 9 ......................9/15/2018 .............108.425.......... 108.925 ............108.675 ............................7.490 .................................101.00 ................................7-Apr-10 ............................. 1 ................................... 3 ........................... 101.00 ............. 100.90 FR49 ..................................... 9 ......................9/15/2013 ............. 106.797...........107.048 ............106.923 ............................ 6.144 .................................95.80 .............................18-Jun-09 .......................... 10 ................................ 20 ............................95.80 ............... 95.75 FR50 ............................. 10 1/2 ...................... 7/15/2038 .............105.283.......... 105.383 ............105.333 .............................9.931 ..................................97.05 ............................. 22-Feb-10 ......................... 50 ............................... 100 ............................ 97.05 ............... 97.00 FR51 ................................11 1/4 ...................... 5/15/2014 ..............114.453............. 114.771 ..............114.612 ........................... 6.322 ................................. 94.50 ............................26-Feb-09 ............................ 8 ................................. 12 ............................94.50 ............... 93.70 FR52 ............................. 10 1/2 ..................... 8/15/2030 .............107.868..........108.368 ..............108.118 ............................9.573 ................................102.50 .............................. 5-May-10 ...............................10..................................... 40 ..........................104.80 ............. 102.45 FR53 ...............................8 1/4 ....................... 7/15/2021 ...............98.742........... 98.842 ............. 98.792 ........................... 8.425 ........................................... ...............................................- ................................ -.........................................- ..................................... - ........................ FR54 ...............................9 1/2 ....................... 7/15/2031 ...............99.706............99.806 ..............99.756 ............................9.527 ........................................... .............................................. - ................................. -........................................ - ..................................... - ........................ FR55 .............................. 7 3/8 .......................9/15/2016 ..............101.695............101.795 ............. 101.745 ........................... 6.994 ........................................... .............................................. - ................................. -........................................ - ...................................... - ........................ FR56 ..............................8 3/8 ......................9/15/2026 .............. 99.356............99.456 .............99.406 ...........................8.442 ................................106.85 ............................... 11-Oct-10 ................................ 5...................................... 10 .......................... 106.85 ..............106.75 VR17 ........................................- .......................6/25/2011 ............ 100.546........... 101.369 ........... 100.958 ........................... 6.309 ................................. 99.87 .............................17-Mar-08 ..............................39......................................39 .............................99.87 ...............99.87 VR18 ........................................- .................... 10/25/2012 .............100.234............101.070 ........... 100.652 ........................... 6.328 ................................. 99.00 ............................22-Aug-07 ..............................30..................................... 30 .............................99.00 ...............99.00 VR19 ........................................- .................... 12/25/2014 ............. 100.881..............101.311 .............101.096 ............................ 6.301 ................................. 99.80 ............................ 14-Mar-08 ...............................91...................................... 91 .............................99.80 ...............99.80 VR20.......................................- ..................... 4/25/2015 ..............101.359........... 101.666 ..............101.513 ............................6.275 ..................................99.33 .............................18-Feb-08 ............................ 198................................... 396 ............................. 99.33 ............... 99.27 VR21 ........................................- ..................... 11/25/2015 .............. 101.247........... 101.628 ............ 101.438 ............................6.279 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR22 .......................................- ......................3/25/2016 ............. 100.978........... 101.522 .............101.250 ............................ 6.291 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR23 .......................................- .................... 10/25/2016 ...............99.792.......... 100.624 ........... 100.208 ........................... 6.356 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR24 .......................................- ......................2/25/2017 .............100.662...........100.922 ............ 100.792 ........................... 6.320 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR25 .......................................- ......................9/25/2017 .............100.599.......... 100.943 ............. 100.771 ............................ 6.321 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR26 .......................................- .......................1/25/2018 ............... 101.125............101.375 .............101.250 ............................ 6.291 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR27 .......................................- ...................... 7/25/2018 .............. 101.073............101.427 .............101.250 ............................ 6.291 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR28 .......................................- ..................... 8/25/2018 ............... 101.125............101.375 .............101.250 ............................ 6.291 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR29 .......................................- ......................8/25/2019 ...............101.145............101.397 ..............101.271 ........................... 6.290 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR30 .......................................- .................... 12/25/2019 ...............101.145............101.397 ..............101.271 ........................... 6.290 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR31 ........................................- ..................... 7/25/2020 ...............101.145............101.397 ..............101.271 ........................... 6.290 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... -
95
55
Kupon
Beli
6/1/11
7/1/11
Jual
Beli
Fixed Income Plus(USD) ............................................................................................................................1,2841.....................................................................1,2841 Fixed Income Plus(IDR).....................................................................................................................1.720,0323............................................................1.720,0323 Cash Plus(IDR) ......................................................................................................................................1.527,1083.............................................................1.527,1083 Equity Plus(IDR) ................................................................................................................................4.247,8698..........................................................4.247,8698 Balanced (IDR) .......................................................................................................................................2.132,8511..............................................................2.132,8511 Dynamic (IDR) .........................................................................................................................................1.115,4773...............................................................1.115,4773 Dollar Protection Plus Fixed Income 03...............................................................................................1,2933.....................................................................1,2933 Maestropiece Platinum(USD).....................................................................................................................1,1910.......................................................................1,1910 Maestropiece Platinum 02(USD) .............................................................................................................1,1826......................................................................1,1826 Maestro Equity Syariah Rupiah .......................................................................................................1.552,5921.............................................................1.552,5921 Maestro Balanced Syariah Rupiah.................................................................................................1.278,7562............................................................1.278,7562
AXA Mandiri Financial Services
7/1/11
Beli
Jual
6/1/11
Beli
Jual
Mandiri Secure Money US$ ............................................................................................11,8043.....................12,3945.....................11,8650 ..................12,4583 Mandiri Fixed Money ......................................................................................................157,7398..................165,6268.................159,0906 .................167,0451 Mandiri Secure Money..................................................................................................194,4627..................204,1858..................195,5955 ...............205,3753 Mandiri Progressive Money ........................................................................................436,3314.................458,1480.................445,9778 ...............468,2767 Mandiri Dynamic Money ...............................................................................................701,8574.................736,9503.................724,8796 ..................761,1236 Mandiri Attractive Money............................................................................................139,3429...................146,3100.................143,6980 ...............150,8829 Mandiri Active Money..................................................................................................... 131,1908....................137,7503.................134,2354 ................140,9472 Mandiri Money Market.....................................................................................................116,1533.....................121,9610....................116,1365 .................121,9433 Mandiri Attractive Money Syariah ............................................................................ 155,7858....................163,5751.................160,2864 ...............168,3007 Mandiri Active Money Syariah ...................................................................................134,0577..................140,7606.................136,8432 ...............143,6854
PT A.J. Central Asia Raya
7/1/11
6/1/11
CARLink Pro-Fixed ............................................................................................................................1.885,5530............................................................1.885,0910 CARLink Pro-Mixed ..........................................................................................................................2.068,0390...........................................................2.105,8320 CARLink Pro-Safe ..............................................................................................................................1.545,8640............................................................1.545,5770 Century Pro-Fixed................................................................................................................................1.316,7870.............................................................1.316,4670 Century Pro-Mixed................................................................................................................................1.491,7120..............................................................1.521,1380
7/1/11
6/1/11
Carlisya Pro Safe ................................................................................................................................1.025,0938.............................................................1.024,9170 Carlisya Pro Mixed .............................................................................................................................1.048,4987...........................................................1.056,4082 Carlisya Pro Fixed ................................................................................................................................1.033,8139............................................................1.033,6755
PT Asuransi Takaful Keluarga
7/1/11
6/1/11
Takafulink Ahsan ................................................................................................................................1.076,3420............................................................1.089,5278 Takafulink Alia .....................................................................................................................................1.408,3396.............................................................1.454,7157 Takafulink Istiqomah ............................................................................................................................1.490,9511.............................................................1.491,0933 Takafulink Mizan - Syariah Investa Link ........................................................................................1.781,2200...........................................................1.794,5054
PT Great Eastern Life Indonesia
7/1/11
6/1/11
GreatLink Bond Fund (IDR) ...............................................................................................................1.518,7258...........................................................1.528,3480 GreatLink Equity Fund (IDR)..........................................................................................................2.405,3262.........................................................2.485,8447 GreatLink Optimum Fund (IDR) .......................................................................................................1.962,3761...........................................................2.006,7674 GreatLink Cash Fund (IDR).................................................................................................................1.253,8511............................................................1.253,8541 GreatLink Fixed Income Fund (IDR) .............................................................................................1.494,9542...........................................................1.504,4279 GreatLink Dynamic Fund (IDR) .......................................................................................................2.272,7437.........................................................2.348,8452 GreatLink Balance Fund (IDR)........................................................................................................1.906,0026.............................................................1.949,1362 Great Link USD Fixed Income Fund(USD) ..........................................................................................0,9984....................................................................1,0024
PT Asuransi Mega Life
7/1/11
6/1/11
Wealth Maxima Fixed.........................................................................................................................1.254,7530............................................................1.263,3738 Wealth Maxima Mixed........................................................................................................................1.363,3767.............................................................1.373,6941
7/1/11
6/1/11
Mega Link Agressive Fund ................................................................................................................1.278,3160.............................................................1.312,6227 Mega Link Balance Fund ...................................................................................................................1.472,7559............................................................1.509,5374 Mega Link Protected Fund ..................................................................................................................1.416,1106............................................................1.427,3082
PT Asuransi Jiwa Recapital
7/1/11
Jual
6/1/11
Beli
Jual
Beli
Relife Investlink Fixed Fund .....................................................................................1.463,5278................1.390,3514................1.467,7714 ............1.394,3828 Relife Primelink Balanced Fund.............................................................................1.470,6542..................1.397,1215...............1.501,6784 ............1.426,5945 Relife Primelink Equity Fund....................................................................................1.702,5980.................1.617,4681...............1.748,2597 ........... 1.660,8467 Relife Primelink Fixed Fund .......................................................................................1.206,0115.................1.145,7109..............1.206,9924 .............1.146,6428
PT AJ Bumi Asih Jaya
7/1/11
6/1/11
Asih Fixed Income....................................................................................................................................2.912,09...................................................................2.911,51 Asih Mixed Fund.........................................................................................................................................3.142,10..................................................................3.174,25 Asih Equity Fund.......................................................................................................................................2.813,63.................................................................2.853,21 Asih Student Fund ..................................................................................................................................2.933,79................................................................2.965,94
PT Asuransi CIGNA
7/1/11
6/1/11
CIGNA Money Market ..............................................................................................................................1.339,77..................................................................1.346,16 CIGNA Fixed Income ................................................................................................................................1.461,39.................................................................1.474,35 CIGNA Equity...........................................................................................................................................2.058,29..................................................................2.127,92 CIGNA Structure Fund..............................................................................................................................1.217,35....................................................................1.217,12
PT ACE Life Assurance
7/1/11
6/1/11
ACE Rupiah Equity Fund ...................................................................................................................2.153,7594...........................................................2.225,8601 ACE Rupiah Managed Fund.............................................................................................................. 1.712,4482..............................................................1.751,1887 ACE Rupiah Stable Fund ....................................................................................................................1.229,9315.............................................................1.237,7242
Generali Indonesia
7/1/11
6/1/11
Generali Equity...........................................................................................................................................1.286,19.................................................................1.329,52 Generali Fixed Income ............................................................................................................................1.074,35.................................................................1.083,70 Generali Money Market ...........................................................................................................................1.028,61................................................................1.028,64 Generali Equity I ..........................................................................................................................................1.114,81...................................................................1.151,63 Generali Fixed Income I...........................................................................................................................1.013,23..................................................................1.021,85 Generali Money Market I..........................................................................................................................1.016,91..................................................................1.016,79 Generali Equity II ........................................................................................................................................999,03.................................................................1.030,78 Generali Fixed Income II............................................................................................................................977,56...................................................................984,27 Generali Money Market II........................................................................................................................1.001,89..................................................................1.001,94
CIMB Sun Life
7/1/11
6/1/11
CSL Link Ekuitas.........................................................................................................................................1.175,69.................................................................1.214,48 CSL Link Berimbang ...................................................................................................................................1.114,51....................................................................1.139,81 CSL Link Pasar Uang ............................................................................................................................. 1.028,45.................................................................1.028,35 CSL Link Ekuitas Syariah........................................................................................................................1.154,60....................................................................1.191,75
DATA REKSA DANA
f6 Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 10 Januari 2011
Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
•• KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA Pendapatan Tetap
Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
(%)
Nama /jenis Reksadana
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
Nm
n
R
n
h
N
H un
30 h
h
n
m hun R h
h h
Pasar Uang
Terproteksi
(Rp)
(%)
(%)
(%)
Campuran
AAA Bond Fund 2............................................................................................................................................1.252,56 .........................0,83 ....................10,67......................7,38 Bahana Dana Arjuna .......................................................................................................................................1.824,15 .........................0,34 .....................13,74......................11,49 BNI Dana Syariah .............................................................................................................................................1.901,63 ..........................1,44 ......................9,77.....................8,68 Brent Dana Tetap.............................................................................................................................................1.622,67 ..........................0,79 .....................4,05......................3,02 Danamas Pasti ................................................................................................................................................2.276,07 .........................0,59 .......................9,17......................6,99 Danamas Stabil ................................................................................................................................................1.875,45 ..........................0,78 ....................10,22......................7,49 Danareksa Pendapatan Prima Plus...........................................................................................................1.060,63 .......................-0,49 ............................--............................-I - Hajj Syariah Fund...........................................................................................................................................1.951,17 ..........................0,81 ....................10,98......................9,33 Jisawi Pendapatan Tetap..............................................................................................................................1.242,82 ............................1,01 .......................11,18....................10,07 Lautandhana Fixed Income...........................................................................................................................1.778,98 .........................-1,50 .....................17,29....................15,55 Mega Dana Ori Dua..........................................................................................................................................1.375,39 ........................-0,55 .....................11,99......................9,78 Mega Dana Pendapatan Tetap ....................................................................................................................1.233,24 ..........................0,15 ....................13,66......................10,31 Pacific Fixed Fund ...........................................................................................................................................1.093,36 ..........................0,73 .....................8,50.......................5,31 Paramitra Platinum B......................................................................................................................................1.013,63 .........................0,47 .......................1,03.......................1,03 Prospera Obligasi ..........................................................................................................................................2.022,04 .........................-0,19 .....................10,14.......................7,96 Prospera Obligasi Plus..................................................................................................................................2.490,69 ..........................0,73 .....................14,13......................9,66 Reksa Pg Sejahtera.........................................................................................................................................1.904,79 .........................0,82 .....................10,91.......................8,71 Reksadana Dana Berbunga Tiga ................................................................................................................1.334,50 ........................-0,32 .....................11,28......................10,18 Reksadana Ori ..................................................................................................................................................1.407,40 ..........................1,20 ......................9,52......................7,35 Reksadana Rido Dua ......................................................................................................................................1.897,58 ........................-0,63 .....................17,28....................14,95 Reksadana Syariah Batasa Sukuk.................................................................................................................1.145,21 .........................0,86 ......................5,74.......................4,17 Riau Income Fund............................................................................................................................................1.523,20 .........................0,49 .....................6,30.....................4,20 Sam Sukuk Syariah Sejahtera .....................................................................................................................1.092,84 .........................0,23 ............................--............................-Simas Danamas Instrumen Negara...........................................................................................................1.285,59 .........................0,62 .......................7,75.......................7,75 Simas Danamas Mantap Plus......................................................................................................................1.422,87 .........................0,84 .....................10,91......................8,72 Tiga Pilar Dana Tetap ....................................................................................................................................2.091,68 ........................-0,73 .....................17,92......................16,17 Trim Dana Tetap 2 ...........................................................................................................................................1.346,97 ..........................0,75 ......................9,78......................8,70
Saham
• KUSTODIAN BNI
Campuran
Pendapatan Tetap
Big Dana Likuid Satu ......................................................................................................................................1.498,65 ..........................0,81 ....................10,07....................10,07 Big Dana Muamalah........................................................................................................................................1.660,90 .........................-0,12 ......................13,17......................13,17 Nikko Kalbar Fund ..............................................................................................................................................984,41 ........................-0,99 .....................6,86.....................6,86
Saham
Pasar Uang
Nikko Saham Nusantara.................................................................................................................................1.577,58 .......................-0,84 .....................8,66.....................8,66
Te p o eks
Terproteksi AAA Reksa Premium Proteksi V (30/12/10)...........................................................................................1.005,96 .........................0,50 ............................--............................-AAA Reksa Premium Proteksi VI (30/12/10)...........................................................................................1.007,37 .........................0,63 ............................--............................-AIM TRUST MONARCH (30/12/10)..............................................................................................................1.103,77 .........................0,69 ......................9,06......................9,06 Gani Proteksi 1 (30/12/10)..............................................................................................................................1.104,56 ..........................0,72 .......................9,12.......................9,12 Gani Proteksi 2 (30/12/10)..............................................................................................................................1.101,88 .........................0,70 ......................9,27......................9,27 Gani Proteksi 3 (30/12/10).............................................................................................................................1.057,67 .........................0,64 ............................--............................-HPAM Proteksi Dollar-1 (30/12/10) ..........................................................................................................1,009932 .........................0,32 ............................--............................-Lautandhana Proteksi Dollar (30/12/10)....................................................................................................1,011168 .........................0,26 ............................--............................-Lautandhana Proteksi VII (30/12/10).........................................................................................................1.010,55 .........................0,48 ............................--............................-Si Dana Proteksi Batavia XI (30/12/10) ......................................................................................................1.129,58 ..........................0,72 ......................9,25......................9,25 Si Dana Proteksi Batavia XII (30/12/10).....................................................................................................1.123,87 ..........................0,72 .....................8,95......................8,95 Si Dana Proteksi Batavia USD I (30/12/10) ...........................................................................................1,083658 .........................0,50 .....................6,20.....................6,20 Si Dana Proteksi Batavia USD II (30/12/10) ..........................................................................................1,089458 .........................0,53 .....................6,60.....................6,60 Trim Syariah Terproteksi Prima II (30/12/10)...........................................................................................1.249,23 ........................-0,24 ......................11,93......................11,93
Saham AAA Blue Chip Value Fund ...........................................................................................................................1.436,62 ........................-6,79 ......................17,13....................15,39 AAA Equity Fund .................................................................................................................................................712,96 .....................-28,64 ............................--............................-BNI Dana Berkembang ................................................................................................................................2.043,97 ........................-6,97 ....................15,23....................14,09 Dana Ekuitas Andalan...................................................................................................................................3.256,05 .......................-6,88 ....................19,30......................5,26 Jisawi Saham....................................................................................................................................................1.664,97 ..........................-7,01 ...................24,02......................19,16 Lautandhana Equity .......................................................................................................................................1.400,35 .........................-7,79 .....................8,33......................6,72 Lautandhana Equity Progresif ......................................................................................................................599,43 ........................-4,96 .................-39,80..................-40,70 Makinta Growth Fund ...........................................................
Penyertaan Terbatas RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/11/10) ...........................................................5.679.316.444,19 .......................-0,08 ............................--............................--
• KUSTODIAN BRI Pendapatan Tetap Pasar uang
Saham
Campuran
Terproteksi
Campuran
Pasar Uang
• KUSTODIAN HSBC Pendapatan Tetap Manulife Dana Tetap Pemerintah.................................................................................................................1.371,52 .........................-1,26 ....................10,87.......................2,17
Saham First State Dividend Yield Fund ................................................................................................................2.875,93 .........................-8,01 .....................17,67....................13,06 BNP Paribas Pesona Amanah (d/h Fortis Pesona Amanah) .............................................................1.629,07 ........................-4,97 .....................21,77......................18,17 Mandiri Investa Atraktif.................................................................................................................................3.477,32 .........................-5,51 ....................21,99...................20,62 Manulife Saham Andalan ...............................................................................................................................1.441,44 ........................-6,25 ...................25,26.....................23,71 PNM Ekuitas Syariah.......................................................................................................................................1.516,25 .........................-6,91 .....................4,86.....................4,86 Reliance Equity Fund .....................................................................................................................................1.750,66 .......................-4,63 ....................16,06.....................14,78 Schroder Dana Istimewa................................................................................................................................4.401,10 ........................-6,94 ...................25,23....................24,61 Manulife Syariah Sektoral Amanah ...........................................................................................................2.654,41 ........................-5,56 ...................20,02....................18,23
Campuran First State Indonesian Liquid Plus Fund...................................................................................................1.463,94 ..........................0,14 .......................1,27......................-2,71 First State MultiStrategy Fund......................................................................................................................2.691,17 .......................-6,83 ....................16,69.......................12,11 BNP Paribas Equitra Amanah (d/h Fortis Equitra Amanah)..............................................................1.353,30 .........................-1,38 ......................3,39....................-0,66 BNP Paribas Komoditas Plus (d/h Fortis Komoditas Plus) .................................................................1.190,04 .........................-2,61 .......................13,11......................8,67 Manulife Dana Stabil Berimbang ..................................................................................................................1.370,15 ........................-2,33 ....................14,59......................13,18 Manulife Dana Tumbuh Berimbang............................................................................................................1.489,57 .......................-4,58 ...................20,72.....................19,23 NISP Flexigrowth..............................................................................................................................................1.277,43 ........................-5,70 ....................15,69....................13,40 Schroder Dana Kombinasi............................................................................................................................2.168,35 .........................-1,44 ....................10,22......................7,52 Batavia USD Balanced Asia ............................................................................................................................0,9937 .........................0,00 .....................0,00.....................0,00
Pasar Uang
Pasar Uang
Manulife Flexinvest Plus...............................................................................................................................1.000,00 .........................0,20 ......................3,74.......................3,74 Nikko Kas Management ...............................................................................................................................1.000,00 .........................0,46 ......................8,01.......................8,01 RD FSI Money Market Fund.........................................................................................................................1.000,00 .........................0,00 .....................0,00.....................0,00
• KUSTODIAN CITIBANK
Indeks Penyertaan Terbatas
Exchange Traded Fund (ETF) ABF IBI Fund ...................................................................................................................................................20.292,15 ............................-1,11 ....................17,84.....................17,84
Pendapatan Tetap
Terproteksi Mandiri Capital Pro Income Fund 11 (30/12/10) ......................................................................................1.042,06 ........................-0,26 ....................-0,70.....................-0,70 Mandiri Capital Pro Income Fund 3 (30/12/10) ......................................................................................1.038,33 .........................-0,71 ........................1,41........................1,41 Mandiri Capital Pro Income Fund 5 (30/12/10) ........................................................................................1.037,41 .........................-0,71 ........................1,41....................-3,66 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Syariah Seri 1 (30/12/10)..................................1.031,28 .........................0,63 ............................--............................-Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 2 (30/12/10)...........................................................1.070,02 ..........................1,62 ......................1,08.......................1,08 Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 3 (30/12/10)...........................................................1.044,67 ..........................1,63 ......................2,67......................2,67 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 10 (30/12/10)............................................................1.049,75 ........................-0,73 .....................2,59......................2,59 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 17 (30/12/10).............................................................990,22 .........................2,35 ............................--............................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 5 (30/12/10) ............................................................1.048,94 ........................-0,22 .....................2,90......................2,90 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar (30/12/10) ..................................................................1,1350 .........................0,93 .....................2,87......................2,87 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar 2 (3 Jan 2011) .............................................................1,1218 .........................4,96 .....................9,85......................9,85 NISP Proteksi Income Plus III (27/12/10)..................................................................................................1.339,98 ..........................1,02 ....................21,42....................21,42 RD Terproteksi Mahanusa Dana Prestasi (15/12/10) .............................................................................1.065,10 .........................0,93 .......................0,51.......................0,51 RD Terproteksi Manulife Dana Tetap Harapan ......................................................................................2.247,28 ........................-2,35 ...................22,67...................22,67 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund (30/12/10) ........................................................1,0793 ........................-0,35 .....................4,59......................4,59 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Rupiah Fund (30/12/10) ....................................................1.033,16 ..........................0,15 .......................4,12.......................4,12 RDT Manulife Harapan US Dollar Seri I (30/12/10)....................................................................................1,1222 .......................-0,64 .....................11,25......................7,36 Reksadana Terproteksi Batavia Proteksi Utama 8 (16/12/10)............................................................1.000,13 ..........................0,01 ............................--............................-Reksadana Terproteksi NISP Proteksi Dinamis Seri 8 (30/12/10) ...................................................1.077,66 .........................-1,38 ............................--............................-Terproteksi Schroder Regular Income Plan III (13/12/10) ......................................................................1.124,14 .........................0,29 .....................0,89....................-2,54
Terproteksi
Saham
• KUSTODIAN BII
• KUSTODIAN BANK DANAMON Saham Campuran Terproteksi
KUSTODIAN DBS INDONESIA •Campuran Pasar Uang Terproteksi
Pendapatan Tetap
Danamas Dollar (Rp) ...................................................................................................................................12.089,01 .........................0,26 .....................3,83......................3,83 Danamas Dollar (USD) ................................................................................................................................1,339354 .........................0,26 .....................3,83......................3,83 Investasi Reksa Premium .............................................................................................................................1.688,33 .........................-1,47 .....................12,74.....................12,74 Trim Dana Stabil...............................................................................................................................................1.680,87 ..........................0,79 ....................10,05....................10,05
Campuran
Campuran Harvestindo Istimewa .......................................................................................................................................1.061,16 .........................-0,15 ................526,53................526,53 Makara Prima ..................................................................................................................................................1.480,60 ..........................0,15 ....................10,20....................10,20 Reksadana Keraton..........................................................................................................................................1.914,02 .......................-4,05 ...................36,92...................36,92
Terproteksi Mandiri Capital Protected Income Fund 1 (30/12/10) ...........................................................................1.039,84 .........................-1,35 .......................1,39.......................1,39 Danareksa Proteksi Melati IX (28/12/10) ...................................................................................................998,52 .........................-1,30 .....................-0,51.....................-0,51
Pasar Uang
• KUSTODIAN BANK PERMATA Pendapatan Tetap
Terproteksi
Batavia Obligasi USD .........................................................................................................................................0,9616 ........................-0,63 ....................-0,60....................-0,02 MNCAPITAL NUSANTARA SAHAM.............................................................................................................1.414,81 .........................-1,96 .....................5,48.......................1,57 SCHRODER INDO EQUITY FUND...............................................................................................................1.369,95 ........................-3,28 .....................31,61....................-0,04 INS DANA KOMBINASI...................................................................................................................................1.254,91 .........................0,82 ......................0,77............................-NIKKO BUMN PLUS.........................................................................................................................................1.369,79 .........................-2,81 ....................-2,89....................-0,04
Terproteksi
• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK
Batavia Proteksi Majapahit USD (US$) (22/12/10)..................................................................................1,0044 ........................-0,25 .....................0,02......................0,02 Batavia Proteksi Nusantara Seri VI (27/12/10).......................................................................................1.040,77 ...........................0,13 .......................6,15.......................6,15 Batavia Proteksi Sriwijaya (28/12/10) .......................................................................................................1.120,68 .......................-0,38 .....................6,00.....................6,00 Batavia Proteksi Utama 1 (30/12/10)..........................................................................................................1.015,35 ...........................0,71 ............................--............................-Batavia Proteksi Utama 5 (30/12/10) ........................................................................................................1.012,65 ..........................0,81 ............................--............................-Lautandhana Proteksi Syariah 1(30/12/10) ................................................................................................1.162,10 .........................0,90 .....................11,42.....................11,42 RDT Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (30/12/10) ................................................................1.035,40 .........................-1,35 ........................1,16........................1,16 NISP Income Plus Viii.......................................................................................................................................1.032,19 ..........................1,50 ............................--............................-NISP Proteksi Income Plus I (30/12/10) ..................................................................................................1.256,90 .........................0,48 ....................12,42....................12,42
Pendapatan tetap
Bahana Investasi Abadi..................................................................................................................................1.376,26 .........................-0,13 ....................10,92......................7,66 BNP Paribas Rupiah Plus ( D/H Fortis Rupiah Plus).............................................................................1.495,44 ..........................0,51 .....................5,82......................5,82 First State Ind. Bond Fund .............................................................................................................................2.021,15 ........................-0,92 ....................12,45.....................8,04 GMT Dana Obligasi Plus ................................................................................................................................1.908,32 ..........................1,62 ...................22,92...................22,92 GMT Dana Pasti 2............................................................................................................................................1.352,55 ..........................0,73 ....................12,46....................12,46 Maestrodollar.......................................................................................................................................................1,3458 ........................-0,27 .....................6,43......................3,30 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II..............................................................................................................967,14 .........................-1,05 .......................11,61.......................11,61 Mandiri Investa Dana Syariah......................................................................................................................1.566,00 ...........................1,78 ....................12,23.......................9,74 Mandiri Investa Dana Utama .........................................................................................................................1.150,77 .........................0,34 .....................11,20......................9,00 Mandiri Investa Keluarga ................................................................................................................................1.107,30 .........................0,64 ......................7,28.......................5,15 Manulife Obligasi Negara Indonesia II.......................................................................................................1.335,25 .........................-1,08 ....................10,63......................9,25 Manulife Obligasi Unggulan..........................................................................................................................1.556,99 .........................-1,25 .....................6,82......................5,49 Manulife Pendapatan Bulanan II................................................................................................................1.094,80 ..........................0,18 .......................7,72.....................6,38 Mr Dollar (USD) .....................................................................................................................................................1,9619 .......................-0,09 .....................4,82......................2,74 Panin Dana Utama Plus 2...............................................................................................................................1.487,15 .........................0,05 ......................14,17......................14,17 Pnm Dana Sejahtera II .......................................................................................................................................1.198,11 ........................-2,03 .....................6,02......................6,02 Reksa Dana Pnm Amanah Syariah .............................................................................................................1.519,20 .........................0,67 .......................9,15......................6,99 Schroder Dana Andalan II............................................................................................................................1.058,54 .........................0,70 .....................4,46......................3,94 Schroder Dana Mantap Plus .......................................................................................................................2.534,37 ..........................-1,10 ....................16,23.....................13,93 Schroder Dana Mantap Plus II.....................................................................................................................1.553,86 .........................-1,67 ....................15,00.....................12,73 Schroder Dana Obligasi Ekstra ...................................................................................................................1.252,42 ..........................0,51 ......................7,27.......................5,14 Schroder USD Bond Fund (USD)......................................................................................................................1,2541 .........................-0,81 ......................9,35......................9,35
• KUSTODIAN BANK MANDIRI Pendapatan Tetap
Campuran Terproteksi Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VI (30/12/10)..........................................................................1.223,33 .........................0,67 ............................--............................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VII (30/12/10).........................................................................1.339,43 ............................1,12 ............................--............................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VIII (25/02/10) ..........................................................................1.150,11 .........................0,70 ............................--............................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi X (30/12/10) .............................................................................1.017,99 ..........................0,01 ............................--............................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XII (30/12/10)..........................................................................1.007,47 .........................0,60 ............................--............................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XVI (30/12/10).......................................................................1.222,66 ..........................0,81 ............................--............................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XV (30/12/10) ........................................................................1.006,72 .........................0,54 ............................--............................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XVII (30/12/10).........................................................................1.141,28 ..........................0,75 ............................--............................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XXI (30/12/10) ......................................................................1.034,86 .........................-1,24 ............................--............................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XIX (30/12/10) ......................................................................1.079,66 ........................-0,75 ............................--............................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XX (30/12/10) .........................................................................1.055,13 ........................-2,78 ............................--............................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XXIII - Ori07 (30/12/10) .....................................................1.052,05 ...........................-1,13 ............................--............................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XXII (30/12/10) ......................................................................1.021,30 ........................-0,27 ............................--............................-Reksa Dana Danareksa Proteksi Melati Optima XIV (30/12/10)..........................................................997,64 .........................0,64 ............................--............................-Reksa Dana Danareksa Proteksi Melati Optima XIX (30/12/10)........................................................1.041,22 .........................0,83 ............................--............................--
Penyertaan Terbatas Campuran
Terproteksi
Saham Bahana Dana Prima.......................................................................................................................................11.074,07 .........................-6,81 ....................18,27.....................14,78 BNP Paribas Ekuitas (D/H Fortis Ekuitas ) ...........................................................................................12.905,22 .......................-6,83 ...................25,20...................20,34 BNP Paribas Maxi Saham ( D/H Fortis Maxi Saham ) ..........................................................................1.262,08 ........................-7,05 ............................--............................-Batavia Dana Saham...................................................................................................................................36.095,73 .......................-8,66 ....................19,29....................16,94 Batavia Dana Saham Agro ..............................................................................................................................1.131,40 ........................-6,47 ...................22,32....................16,95 Batavia Dana Saham Optimal......................................................................................................................1.656,28 ........................-7,50 ...................23,54....................18,67 Batavia Dana Saham Syariah .......................................................................................................................1.425,18 .........................-5,81 .....................12,14......................9,92 CIMB-Principal Equity Aggressive .............................................................................................................2.627,70 .........................-8,17 ....................13,48....................10,96 CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah......................................................................................1.325,67 .......................-5,50 .....................11,94......................11,94 Cipta Syariah Equity ........................................................................................................................................1.312,38 ........................-5,25 ....................19,36....................19,36 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham ) ...................................................................................5.785,52 .......................-4,08 ....................21,70....................19,88 First State Indoequity Sectoral Fund .......................................................................................................3.858,93 .........................-7,96 ....................18,68....................14,02 First State Indoequity Value Select Fund ..................................................................................................1.148,31 .......................-8,32 ......................12,71.....................8,29 GMT Dana Ekuitas..........................................................................................................................................2.373,63 .......................-5,20 ...................20,69...................20,69 Mandiri Investa Atraktif Syariah..................................................................................................................1.166,46 ........................-5,76 ....................14,49......................11,94 Mandiri Investa UGM .........................................................................................................................................2.111,82 .......................-6,64 ...................25,04...................22,26 Manulife Dana Saham ....................................................................................................................................8.757,43 ........................-6,92 ...................22,57....................21,04 Panin Dana Maksima ...................................................................................................................................46.192,96 .......................-6,89 ....................83,15...................79,52 Phinisi Dana Saham........................................................................................................................................15.391,19 .........................-7,74 ...................20,05....................18,55 Pratama Saham ...............................................................................................................................................3.773,39 .......................-4,29 ...................25,24....................22,76 Reksa Dana Axa Citradinamis ....................................................................................................................3.333,92 .......................-8,33 ......................13,71....................12,30 Reksa Dana Grow-2-Prosper.......................................................................................................................2.004,76 .......................-6,52 ..................28,86....................23,78 Reksa Dana OSK Nusadana Alpha Sector Rotation................................................................................1.017,13 ........................-5,36 ............................--............................-Rencana Cerdas..............................................................................................................................................9.680,98 ........................-6,69 ...................26,68.....................21,76 Schroder Dana Prestasi Plus.....................................................................................................................19.577,42 ........................-6,35 ....................21,06....................18,09
Reksa Dana BNIS Saham Syariah ..................................................................................................................917,06 .........................-0,15 ............................--............................-Reksa Dana Pacific Balance Fund ..............................................................................................................1.409,14 .........................-1,37 ............................--............................--
Campuran
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN BANK MEGA Saham
Saham
Exchange Traded Fund (ETF) Indeks
• KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
• KUSTODIAN STANDARD CHARTERED BANK Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
AAA Mega Fund Penyertaan Terbatas ....................................................................................5.136.084.208,15 ............................0,11 ............................--............................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Optimum (23/04/09)....................................5.000.000.000,00 .........................0,00 ............................--............................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Garuda (12/10/09) ............................................5.012.557.805,20 .........................0,90 ............................--............................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Obligasi (12/10/09)..............................................5.014.174.384,16 ..........................-1,19 ............................--............................-Reksa Dana Gani Penyertaan Terbatas Pendapatan Tetap 1 (30/12/10)......................6.425.140.579,65 ..........................1,06 ............................--............................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Bahana Maxima Dinamis (12/08/09) ..................5.000.000.000,00 .........................0,00 ............................--............................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Bahana Maxima Dinamis USD (15/10/09).......................500.000,00 .........................0,00 ............................--............................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas I (12/10/09) .......................................................5.082.604.422,45 .........................0,38 ............................--............................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Global (17/09/09) .........................................................500.000,00 .........................0,00 ............................--............................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Flexi I (30/12/10) ............................6.279.623.155,50 ..........................1,07 ............................--............................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Danareksa Investa Fleksi III (22/10/09) .............5.000.000.000,00 .........................0,00 ............................--............................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Flexi II (21/12/09) ........................5.000.000.000,00 .........................0,00 ............................--............................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas II (21/12/09)......................................................5.000.000.000,00 .........................0,00 ............................--............................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Sriwijaya (28/12/09)......................................5.000.000.000,00 .........................0,00 ............................--............................-Reksa Dana AAA Souvereign Fixed Income.............................................................................5.557.411.712,23 .........................0,80 ............................--............................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Victoria (07/01/11) ..............................................5.716.073.363,26 ..........................0,76 ............................--............................-Reksa Dana Danareksa Investa Fleksi IV Penyertaan Terbatas (30/12/10).................5.581.325.672,78 .........................0,89 ............................--............................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Nusantara (17/02/10) .....................................5.000.000.000,00 .........................0,00 ............................--............................-Reksa Dana Danareksa Investa Fleksi VI Penyertaan Terbatas (17/02/10)...............5.000.000.000,00 .........................0,00 ............................--............................-Reksa Dana Danareksa Sinergi BUMN I Penyertaan Terbatas (19/02/10) ................5.000.000.000,00 .........................0,00 ............................--............................-Reksa Dana Corfina Bima Berimbang Dollar Penyertaan Terbatas (30/12/10)......................547.763,32 .........................0,96 ............................--............................-Reksa Dana Corfina Bima Berimbang Penyertaan Terbatas (30/12/10)......................5.459.330.049,18 .........................0,93 ............................--............................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Kharisma Flexi Terbatas 3 (30/12/10)....................5.256.192.910,83 .........................0,99 ............................--............................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Dollar I (30/12/10) .....................................520.926,58 .........................0,86 ............................--............................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Mandiri Terbatas Obligasi Negara (30/12/10)...........5.071.261.089,66 .........................-1,46 ............................--............................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Flexi III (30/12/10) ..........................5.133.946.879,82 ..........................1,08 ............................--............................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Flexi IV (30/12/10)...........................5.101.807.401,00 .........................0,99 ............................--............................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas NISP Fleksi Dinamis (30/12/10) .............................4.867.244.870,43 .........................0,09 ............................--............................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Dollar II (30/12/10)...................................520.390,80 .........................2,08 ............................--............................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Dollar III (30/12/10)...................................504.146,87 .........................0,38 ............................--............................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Syailendra Multi Strategy Fund II (30/12/10) .....5.246.237.984,45 .........................4,68 ............................--............................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Syailendra Multi Strategy Fund I (30/12/10) .........5.045.776.148,12 .........................0,82 ............................--............................--
Campuran
Saham
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
ENERGI
i2 Ringkasan proyek 10.000 MW tahap II (Megawatt) Wilayah PLTA PLTGU Jawa 1.000 1.200 Luar Jawa 204 360 Jumlah 1.204 1.560 Porsi 12% 15%
PLTP 1.970 2.007 3.977 39%
PLTU 1.600 1.712 3.312 33%
PLTG Jumlah 5.770 100 4.383 100 10.153 1% 100%
Energi panas bumi mulai diandalkan
Sumber: PLN
Pencabutan capping justru turunkan tarif Tidak ada rencana kenaikan TDL tahun ini OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah akan memanfaatkan energi panas bumi sebagi sumber pembangkit listrik utama yang ramah lingkungan pada masa depan. "Kami sudah lama memasukkan energi panas bumi dalam matriks energi Indonesia. Sudah ada peningkatan besar dalam penggunaan sumber energi terbarukan," kata Staf Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim Agus Purnomo, kemarin. Dia mengatakan pemanfaatan energi panas bumi telah masuk dalam rencana penambahan energi listrik nasional tahap dua. Meski telah ditetapkan sebagai bagian dari pengembangan energi nasional, terdapat banyak hambatan untuk mengembangkan panas bumi sebagai energi listrik antara lain soal peraturan dan insentif. "Beberapa peraturan perlu disederhanakan dan perlu beberapa insentif untuk mengembangkan sistem asuransi untuk pengeboran sehingga risiko investasi bisa diperkecil." BISNIS/BUDI PRAKARSA
EKSPLORASI Pemakaian elpiji di Batam 70% BATAM: Pemanfaatan bahan bakar gas elpiji di Batam hingga awal 2011 mencapai 70% rumah tangga di wilayah tersebut. "Pemanfaatan elpiji di Batam mencapai 70%, untuk 100% itu mustahil. Kami menargetkan 80%," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Kota Batam Ahmad Hijazi kemarin. Dia mengatakan pemanfaatan elpiji di Kota Batam terus naik setiap bulan. Disperindag Batam menargetkan pada akhir 2011 pemanfaatan elpiji di Batam mencapai 80%. Menurut Kadisperindag, masyarakat masih takut menggunakan elpiji hingga tingkat pemanfaatannya sulit mencapai 100%. Dari 12 kecamatan kota di Batam, hampir 100% masyarakat di Kecamatan Lubuk Baja, Batam Kota dan Sekupang sudah memanfaatkan elpiji. Adapun, kebanyakan warga yang belum menggunakan elpiji berdomisili di pulau pesisir. "Mereka yang tidak memanfaatkan elpiji menggunakan bahan bakar minyak nonsubsidi." Untuk distribusi elpiji ukuran 3 kg, pemerintah telah mendistribusikan sekitar 210.000 tabung gas 3 kg di Batam yang berasal dari program konversi minyak tanah. Sejak program konversi minyak tanah ke gas digulirkan 2007–2010, pemerintah telah menarik minyak tanah 6,9 juta kiloliter. Kendati program konversi secara nasional berjalan, pemerintah tetap harus menyisakan minyak tanah 1,5 juta kl hingga 2013, terutama di kawasan pedalaman yang belum mendapatkan pasokan listrik. (ANTARA)
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
Subsidi listrik 2005-2010
JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menegaskan pencabutan capping rekening listrik justru menurunkan rata-rata kenaikan tarif bagi pelanggan industri.
83,9
(Rp triliun) 55,1 49,5 30,4
33,1
8,9
Direktur Utama PLN Dahlan Iskan juga membantah adanya penaikan tarif dasar listrik (TDL) yang diberlakukan sejak awal Januari 2011, seperti yang dikeluhkan oleh sebagian kalangan industri. Dia menegaskan TDL yang diberlakukan kepada masyarakat pada tahun ini tetap mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No.7/2010 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh Perusahaan Perseroan PT PLN. “Tidak ada kenaikan TDL. Kalau kenaikan TDL, kan artinya semua [pelanggan] kena. Kita tetap laksanakan Permen 7/2010 secara penuh dan konsisten,” tegas dia kemarin. Menurut dia, dengan adanya capping itu, besaran kenaikan untuk kelompok pelanggan industri yang semula ditetapkan rerata 12,8% pada kisaran 10%-15%, turun menjadi rata-rata 7,1%. Berdasarkan keputusan bersama dalam Rapat Dengar Pendapat antara Kementerian ESDM mewakili pemerintah, PLN, kalangan dunia usaha dengan DPR pada 19 Juli 2010, ditetapkan besaran kenaikan TDL pelanggan industri 10%-15%, dengan capping kenaikan dan penurunan maksimum 18% dari rekening sebelumnya. Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh juga mengatakan pemerintah tidak ada rencana menaikkan TDL pada tahun ini. “Saya kira, pemerintah, sebagaimana yang dikoordinasi oleh Menko Perekonomian, tidak ada pemikiran tentang kenaikan TDL karena kita masih mengacu pada hasil rapat pemerintah dengan Komisi VII DPR, mengenai asumsi TDL di APBN 2011.” Pengamat Kelistrikan dan Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform Fabby Tumiwa berpendapat kelompok industri seharusnya sudah mengantisipasi soal penghapusan penerapan capping sebesar 18% tersebut. Pasalnya, pencabutan capping tersebut sudah berdasarkan kesepakatan pemerintah bersama PLN dan pengusaha pada tahun lalu. Dalam kesepakatan tersebut, kebijakan capping hanya diberlakukan kepada kelompok industri lama, sedangkan industri baru terkena kenaikan tarif secara penuh.
2005 2006 2007 Sumber: Kementerian Keuangan
2008 2009 2010 BISNIS/HUSIN PARAPAT
Selain itu, lanjut dia, disepakati juga besaran TDL sesuai dengan Permen ESDM 7/2010 akan berlaku penuh mulai awal 2011. Bahkan, dia menambahkan alokasi subsidi Rp40,7 triliun pada APBN 2011 dibuat dengan asumsi besaran TDL untuk industri yang diterapkan secara penuh.
Perlu antisipasi Seperti diketahui, penghapusan capping sebelumnya sudah diterapkan PLN kepada pelanggan bisnis sejak Oktober tahun lalu dan sekarang diberlakukan bagi pelanggan industri. “Industri seharusnya sudah mengantisipasi ini. Industri sebaiknya mengklarifikasi hal ini kepada DPR dan Menteri ESDM,” kata Fabby. Berdasarkan data PLN, sekitar 6,99 juta pelanggan terkena capping 18% dan 4,92 juta di antaranya merupakan kelompok pelanggan di wilayah Jawa-Bali. Menurut Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PLN Murtaqi Syamsuddin, dengan adanya capping 18% tersebut, kenaikan TDL paling tinggi dikenakan kepada 47 pelanggan industri berdaya 30 MVA ke atas (I4) yakni rata-rata 9,8%. Padahal, dengan pengenaan TDL saja tanpa capping 18%, kelompok pelanggan tersebut hanya dikenakan kenaikan rata-rata 9,1%. Di sisi lain, sekitar 4,89 juta pelanggan yang merupakan gabungan sosial (S), rumah tangga (R), bisnis (B), dan pemerintahan (P) berdaya hingga 200 kVA yang semula kenaikan TDL-nya rata-rata 14,6%, turun menjadi 5,8% akibat capping 18%. Murtaqi menjelaskan berdasarkan perhitungan menggunakan capping 18% tersebut terdapat sekitar 3,6 juta pelanggan di Jawa Bali yang mengalami kenaikan tarif dan 1,3 juta pelanggan justru menurun. Untuk 25.770 pelanggan I2 dikenakan kenaikan tarif 6,8% atau turun dibandingkan dengan perhitungan awal 11,6%. Begitu juga dengan 6.921 pelanggan I3 dengan daya di atas 200 kVA terkena kenaikan tarif 7,8% atau turun dari perhitungan semula naik 14%. (
[email protected])
PEMBATASAN BBM: Sebuah kendaraan memasuki SPBU di Kuningan Jakarta, kemarin. Pemerintah memperhitungkan potensi penghematan BBM bersubsidi hingga 14 juta kiloliter jika opsi pembatasan penggunaan bahan bakar tersebut diberlakukan untuk seluruh kendaraan pelat hitam. BISNIS/ENDANG MUCHTAR
Jatah gas PLN di FSRU Belawan 140 MMscfd OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akhirnya menerima pasokan gas 140 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) dari PT Perusahaan Gas Negara, guna mendukung terealisasinya proyek pembangunan unit penampungan regasifikasi terapung (floating storage regasification unit/FSRU) di Belawan, Sumatra Utara. Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mengemukakan pada dasarnya kebutuhan riil pasokan gas di kawasan Sumut dari unit penampungan regasifikasi terapung tersebut diperkirakan hanya 60 MMscfd. Pasalnya, kata dia, ke depannya perusahaan listrik pelat merah itu telah berencana mengurangi penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar gas yang ada di kawasan Sumut. “Ternyata, kita memerlukan gas,
memang tidak sebesar yang diperkirakan [140 MMscfd]. Namun, karena itu [FSRU] proyek nasional yang harus sukses, lantas PLN bersedia. Ya sudahlah, kita terima saja, berapa yang harusnya disediakan,” ujar dia, kemarin. Pasokan listrik di kawasan Sumut nantinya bertumpu kepada PLTA, PLTMH, dan PLTU. Sementara itu, lanjut dia, mesin-mesin pembangkit yang menggunakan bahan bakar gas, hanya akan beroperasi paling lama 6 jam sehari. Akan tetapi, kata dia, pasokan gas 140 MMscfd tersebut, nantinya digunakan pada waktu beban puncak saja. Menurut dia, bisa saja pada saat beban puncak, kebutuhan listrik di wilayah tersebut besar sekali sehingga gas yang diperlukan bisa mencapai 18-20 jam sehari. Kemungkinan lainnya, dia menambahkan PLN akan membeli mesin baru karena jumlah kebutuhan listrik pada masa puncak
meningkat. “Apalagi, mengingat ke depan itu tidak ada gambaran bahwa akan ada tambahan gas apa pun di wilayah itu [Sumut], maka lebih baik kita terima saja gas yang diberikan. Sekarang kita pikirkan saja [gas] untuk dipakai apa, PLN akan menyesuaikan.” Hanya saja, Dahlan membantah tertundanya proyek pembangunan FSRU di Sumut itu dikarenakan belum adanya kepastian mengenai volume gas yang akan diambil oleh PLN. “Tidak mungkin mundur karena PLN. Masa mundurnya [keputusan PLN] hanya 1 bulan, menyebabkan proyek mundur 1 tahun. Tapi ya sudahlah, mundur katanya, ya tidak apa-apa,” tutur Dahlan. Sebelumnya, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo mengatakan rencana pembangunan FSRU di Sumut memang sempat tertunda karena belum ada-
nya kepastian mengenai volume gas yang akan diambil oleh PLN. Namun, jelas dia, setelah adanya kejelasan volume gas yang dibeli PLN akan naik kembali menjadi 140 MMscfd setelah tadinya sempat turun menjadi 60 MMscfd, maka proyek tersebut bisa dilanjutkan kembali. “Kami sudah melaporkan ke Wakil Presiden kalau [FSRU] Sumut, yang semula direncanakan dapat selesai pada akhir 2011, mundur menjadi akhir 2012,” jelas Evita. Seperti diketahui, sesuai dengan amanat Inpres No 01/2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional, khususnya infrastruktur untuk pemenuhan pasokan gas bumi dalam negeri, pembangun FSRU tersebut akan dilakukan di tiga lokasi, yakni di lepas pantai utara Teluk Jakarta, Sumut, dan Jawa Tengah atau Jawa Timur, untuk mengatasi defisit gas hingga di atas 200 MMscfd.
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
TDL TIDAK NAIK: Sejumlah pekerja PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyelesaikan pemasangan Trafo Interbus Transformer berkapasitas 500 MVA di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi Cibatu, Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. PLN membantah adanya penaikan tarif dasar listrik (TDL) yang diberlakukan sejak awal Januari 2011, seperti yang dikeluhkan oleh sebagian kalangan industri.
Industri hilir keluhkan alokasi gas BP Migas OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kalangan industri konsumen gas mempertanyakan alokasi gas dari Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebanyak 1.690 MMscfd tahun ini yang diduga sebagian besarnya merupakan pasokan untuk industri hulu. Sekjen Forum Industri Pemakai Gas Bumi Achmad Wijaya mengatakan sejauh ini komitmen pasokan untuk industri hilir, seperti kimia, keramik, makanan dan minuman, baja hilir, serta tekstil yang memperoleh pasokan dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk belum mendapat kepastian. Tahun depan, tuturnya, industri-industri tersebut hanya mendapatkan jatah pasokan gas sebanyak 751 MMscfd dari total kontrak PGN dengan produsen gas sebanyak 1.016 MMscfd. “Tidak jelas [komitmen pasokan]. BP Migas kan mengontrol KPS-KPS. KPS melakukan kontrak dengan distributor, termasuk PGN. Kapan bisa konfirmasi bahwa PGN dapat jatah gas sekian. Kami sebagai pengusaha dan pemakai gas hanya bisa pantau PGN,” tuturnya kepada Bisnis kemarin. Terkait dengan angka komitmen pasokan gas untuk industri sebanyak 1.690,43 MMscfd yang dirilis BP Migas, Achmad mengaku tidak mengetahui secara pasti karena komitmen yang diterima perusahaan-perusahaan lebih kecil dari angka tersebut. Dia menduga kelebihan pasokan itu kemungkinan disalurkan KPS atau juga disebut dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) secara langsung kepada konsumen lain di industri hulu. “Itu kami duga lebih banyak dipasok ke industri hulu, seperti petrokimia dan detergen. Kalau kami tidak bisa karena
kami kontraknya dengan PGN dan itu tidak bisa dibatalkan sepihak karena akan dikenakan penalti.” Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan BP Migas Elan Biantoro dalam siaran pers mengatakan kontrak pasokan gas bumi untuk domestik pada 2011 mencapai 56,78% dari total kontrak atau sekitar 4.366 miliar british thermal unit per hari BBTUD. Sisanya, sebesar 3.322 BBTUD atau 43,22% diperuntukkan bagi ekspor. Tahun lalu, kata dia, realisasi pasokan gas untuk domestik sebanyak 4.342,71 BBTUD atau sekitar 50,18%, sedangkan gas untuk ekspor sebanyak 4.311,58 BBTUD atau 49,82%. Adapun, untuk listrik realisasi 2010 sebesar 854,88 BBTUD dan pada 2011 meningkat menjadi 1.510,6 BBTUD. “Meningkatnya pasokan diharapkan berasal dari Lapangan Wortel (Santos), Lapangan Sungai Kenawang (JOB Pertamina Talisman Jambi Merang), Lapangan Kampung Baru (Energy Equity Sengkang), PetroChina Jabung, dan ramping up Lapangan Singa (Medco EP),” ungkapnya. Sementara itu, realisasi pasokan gas untuk industri pada 2010, baik PGN maupun langsung ke industri sebesar 1203,18 BBTUD atau lebih rendah 76 MMscfd dibandingkan dengan 2009. Namun, tuturnya, pada 2011 komitmen pasokan meningkat menjadi 1.690,43 BBTUD. “Peningkatan pasokan untuk industri diharapkan berasal dari Kalila Bentu dan JOB Pertamina PetroChina East Java.” Terkait dengan kenaikan angka tersebut, Elan mengatakan penambahan pasokan karena banyak permintaan dari badan usaha-badan usaha secara langsung kepada KPS, termasuk di antaranya dari badan usaha milik daerah dan industri di kawasan sekitar sumber gas bumi.
Produksi batu bara Sumsel naik 1 juta ton ANTARA
PALEMBANG: Volume ekspor batu bara Sumatra Selatan periode Januari-Oktober 2010 mencapai 4,21 juta ton atau meningkat lebih dari 1 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama JanuariOktober 2009 sebesar 3,182 juta ton. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel Eppy Mirza mengatakan selain volume, nilai ekspor batu bara tersebut juga mengalami peningkatan dari US$221,83 juta menjadi US$251,09 juta. Secara keseluruhan, batu bara merupakan komoditas penyumbang devisa peringkat ketiga dari 45 jenis komoditas ekspor nonmigas Sumsel priode JanuariOktober 2010. Jumlah ekspor nonmigas Sumsel mencapai US$2,82 miliar, sedangkan batu bara penyumbang devisa senilai US$251,09 juta. Gubernur Sumsel Alex Noerdin sebelumnya mengatakan potensi batu bara di provinsi tersebut cukup besar terutama untuk menyumbang devisa ekspor nonmigas.
Potensi batu bara Sumsel hingga saat ini memiliki cadangan 22,24 miliar ton yang tersebar di perut bumi wilayah Tanjung Enim, Kabupaten Muaraenim, dan sebagian lagi berada di daerah Kabupaten Lahat. Akan tetapi, menurut Alex, dari total cadangan batu bara yang dimiliki itu, hingga saat ini baru mampu memproduksi antara 10 juta ton hingga 11 juta ton per tahun. Dari total produksi tersebut, sebagian diekspor dan sebagian lagi memenuhi kebutuhan dalam negeri terutama dipasok untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Suralaya dan sejumlah industri lain. Menurut gubernur, pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah produksi batu bara agar cadangan yang dimiliki itu dapat dimanfaatkan buat kemakmuran rakyat di provinsi tersebut. Dia menyebut penggunaan antara lain dengan membangun pelabuhan laut Tanjung Api-Api dan jalan kereta api dua jalur dari mulut tambang menuju pelabuhan Tanjung Api-Api.
TEKNOLOGI INFORMASI
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
i3
INOVASI
Memjet, printer super cepat CABUT IZIN BLACKBERRY:
OLEH GOMBANG NAN CENGKA Kontributor Bisnis Indonesia
elama ini pilihan teknologi printer hanya inkjet dan laser. Namun, sekarang sudah ada pilihan ketiga, yakni printer yang memanfaatkan teknologi micro electro mechanical system (MEMS) yang diusung oleh Memjet, perusahaan yang bermarkas di San Diego, Amerika Serikat. Prototipe printer ini dipertunjukkan dalam acara pameran elektronik atau Computer Electronics Show yang berlangsung di Las Vegas, AS, pada 6—9 Januari 2011. Printer dari Memjet ini menjanjikan kecepatan tinggi dengan harga relatif murah dibandingkan dengan printer inkjet. Kecepatannya diklaim lebih unggu karena tidak seperti printer inkjet yang memiliki kepala cetak yang bergerak sewaktu mencetak. Kepala cetak printer Memjet ukurannya selebar halaman yang dicetak dan tidak bergerak. Pada saat kertas yang dicetak itu bergerak, 70 ribu pipa semprot mikroskopik akan menyemburkan tinta pada saat bersamaan. Sebetulnya printer laser kelas atas dapat menyamai kecepatan printer Memjet, tetapi harganya lebih mahal. Seperti yang dikutip AP, Len Lauer, CEO Memjet, mengharapkan printer ini dapat dijual dengan harga US$500—US$600 per unit. Printer ini diperkirakan dapat mencetak dengan biaya sekitar Rp450 per halaman, lebih murah dibandingkan menggunakan tinta inkjet atau toner laser yang menghabiskan Rp1.000—Rp 2.250 per halaman. Teknologi pencetakan Memjet dimungkinkan berkat kemajuan dalam teknologi sistem mikroelektromekanik. MEMS adalah teknologi yang memungkinkan menciptakan mesin-mesin mekanik berukuran mikro. Sistem MEMS yang digunakan oleh Memjet ini terbuat dari silikon, dan dibuat dengan teknik yang sama seperti saat menciptakan chip mikroelektronik. Pada saat ini MEMS juga telah digunakan pada proyektor film digital dan pada sensor gerakan pada Nintendo Wii serta pada ponsel seperti iPhone.
S
KLIK Operator antisipasi WiMax JAKARTA: Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia menilai teknologi akses nirkabel pita lebar WiMax bisa menjadi pesaing bagi layanan Internet melalui ponsel yang disediakan oleh operator telekomunikasi. Ketua Umum ATSI Sarwoto Atmosutarno mengatakan teknologi WiMax bisa menjadi pesaing bagi layanan data yang disediakan oleh operator karena bukan sebagai pelengkap (komplementer), melainkan bersifat sebagai pengganti (substitusi). “WiMax secara substansi akan menjadi substitusi layanan data nirkabel di level akses, tetapi akan menjadi komplementer di level backhaul,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. (BISNIS/SEP)
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan (tengah) dan Menteri Pertanian Suswono (kiri) menggunakan Blackberry disaksikan Menteri Perhubungan Freddy Numberi sebelum dimulainya rapat kerja tentang pelaksanaan program pembangunan 2011 di Balai Sidang Jakarta Convention Center, kemarin. Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengancam akan mencabut izin usaha produsen Blackberry, Research in Motion (RIM), jika dalam 2 pekan mendatang tidak memblokir akses terhadap situs porno. ANTARA/PRASETYO UTOMO
Konektivitas layanan telepon rampung 2011 Pemerintah diminta optimalkan konsorsium operator OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
Suhono menambahkan seSebaran infrastruktur harusnya pemerintah berjaringan optik (%) gerak lebih cepat untuk memenuhi jangkauan makro JAKARTA: PemeSumatra 20,03 lainnya dengan memanfaatrintah menargetkan kan sumber daya yang ada konektivitas layanan Kalimantan 6,1 melalui jalur konsorsium operator ataupun kompetisi telepon atau IndoJawa 65,2 Sulawesi 6,0 untuk menggelar infrastruknesia Connectivity tur backbone dan national Maluku 2,3 menjangkau seluruh link agar efektif. wilayah di Tanah Air Menurut dia, dengan perPapua 0,08 cepatan itu maka Indonesia pada akhir tahun ini. NTT 0,02 dapat segera berpindah dari penggunaan kapasitas bandSumber: Komenkominfo, 2010 BISNIS/HUSIN PARAPAT width pita pendek (narrowMenteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan yang [saat ini] secara bisnis dinilai band) ke broadband. “Broadband pun punya makna apasaat ini sekitar 92% wilayah Indone- kurang menguntungkan,” tutur Tikah voice saja atau data. Dalam konsia sudah tercakup layanan telekomu- fatul. Information and Communication teks data misalnya, arahnya ke infornikasi dan diharapkan menjangkau Technology (ICT) Fund adalah dana masi yang lebih cepat atau baru tahap 100% pada akhir 2011. Dia menegaskan pemerintah akan yang dikumpulkan dari operator de- awal, belum lagi bicara soal kualitas memprioritaskan konektivitas layan- ngan perhitungan 1,25% dari penda- informasinya.” Sementara itu, Ketua Bidang UKM an telepon sebagai target yang harus patan dengan total lebih dari Rp1 triliun setiap tahun. Masyarakat Telematika Indonesia dicapai akhir tahun ini. Saat ini, salah satu program la- (Mastel) Rudi Rusdiah mengatakan “Jadi targetnya voice [layanan telepon] dulu, tetapi ini kan tidak diskrit yanan telekomunikasi yang sedang apa yang diperkirakan di pusat sering dan layanan data akan mengikuti. digenjot oleh pemerintah yakni 1.000 jauh dengan kenyataan di lapangan. “Di Mastel sudah dibahas jauh ke Untuk mencapai 100% untuk layan- desa berdering yang ditargetkan selean data, belum ya,” ujarnya kepada sai pada Juni 2011, menyusul ram- depan terkait dengan penggelaran 3G, pungnya proyek yang digarap oleh PT 4G berbasis WiMax, 4G berbasis long Bisnis kemarin. Menurut Tifatul, sesuai dengan Telkomsel dan PT Indonesia Comnet term evolution [LTE], dan serat optik. Namun, kenyataannya kita masih di roadmap (peta jalan), akses pita lebar Plus di 31.800 desa. Sementara itu, untuk sambungan posisi 2G, di daerah masih banyak (broadband) baru dapat digelar setelah 2014 sebagai bagian tahapan me- Internet di seluruh ibu kota kecamat- daerah blank spot dan tidak ternuju target program Indonesia Infor- an, Kemenkominfo menargetkan jangkau,” ujarnya. 10.000 desa telah dilayani akses InNamun, menurut Rudi, Mastel tetap masi. optimistis program-program pemeSelanjutnya, pada 2014—2018 dica- ternet pada 2014. rintah dapat rampung dengan sukses nangkan Indonesia Broadband serta selama menerapkan strategi kolapada 2018 dan seterusnya masuk ta- Kolaborasi hap Indonesia Digital. Suhono Harso Supangkat, Ketua e- borasi dengan semua pemilik kepenNamun, Menkominfo menegaskan Indonesia Initiative, menegaskan pe- tingan dan memanfaatkan semua inpenggelaran infrastruktur tulang merintah harus memiliki tolok ukur fastruktur yang ada untuk meningkatpunggung (backbone) berkecepatan yang terperinci soal sejauh mana ko- kan aksesibilitas dan konekitivitas. Rudi juga menyarankan agar pengtinggi, termasuk jaringan tekenologi nektivitas itu dapat mudah diterima gunaan teknologi ramah lingkungan generasi ketiga (3G) tidak akan jalan publik. di tempat. “Misalnya kualitas konektivitas dan minimalis ditingkatkan untuk “ICT Fund sudah sampai di Pre- sejauh mana ini akan terpenuhi dan menghemat biaya. “Ini juga akan siden dan ini akan menstimulasi serta apakah akan sesuai dengan kebutuh- mendukung orientasi bisnis UKM di untuk membiayai penggelaran back- an, jadi bukan sekadar tersambung,” tataran masyarakat tingkat kecamatan.” (
[email protected]) bone di daerah Papua dan Maluku ujarnya kepada Bisnis.
DPR dukung pemblokiran layanan Blackberry OLEH SEPUDIN ZUHRI & RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: DPR mendukung Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir layanan Blackberry jika Research in Motion (RIM) tidak mematuhi regulasi di Indonesia. Anggota Komisi I DPR Roy Suryo mengatakan aturan yang harus dipatuhi oleh prinsipal Blackberry di antaranya melakukan sensor terhadap situs negatif dan membangun pusat data atau server di Tanah Air. Dia optimistis RIM akan mematuhi regulasi yang berlaku di setiap negara yang menjadi wilayah pasar pengguna Blackberry, termasuk peraturan di Indonesia. “Apalagi di Indonesia dengan jumlah pengguna Blackberry terbesar di Asia Pasifik yang mencapai 2,5 juta pengguna,” ujarnya kepada Bisnis melalui pesan singkat kemarin. Roy menilai langkah pemerintah sudah benar sesuai dengan peraturan, guna melindungi warga karena RIM memang menggunakan server sendiri di negara asalnya, Kanada. Namun, dia mengingatkan agar upaya dari Kemenkominfo tersebut tidak mengganggu hal-hal positif yang selama ini telah dimanfaatkan melalui Blackberry. Dalam keterangan resmi manajemen RIM melalui surat elektronik yang diterima Bisnis kemarin, vendor asal Ka-
nada itu memprioritaskan ketentuan Kemenkominfo untuk mengimplementasi solusi penangkalan konten Internet di Indonesia. “Kami [RIM] mengkonfirmasikan hal ini sebagai persoalan urgen yang disampaikan oleh Menkominfo Tifatul Sembiring tersebut,” bunyi pernyataan resmi RIM itu. Menurut manajemen prinsipal Blackberry itu, dalam kaitan ini dan atas dasar komitmen RIM untuk bekerja sama dengan para operator di Indonesia, perusahaan tersebut segera mematuhi penyediaan solusi filtering Internet, guna menangkal konten pornografi.
Langkah hukum Sementara itu, pemerintah memberikan tenggat sampai 21 Januari 2011 pada RIM dan mengancam akan menempuh proses hukum yang bisa berujung pencabutan layanan Blackberry di Indonesia jika vendor itu tidak mematuhi aturan. Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan pemerintah meminta RIM untuk menutup akses ke pornografi, kemudian membuka server di Indonesia sehingga aparat hukum di Indonesia bisa melacak keberadaan pelaku kejahatan khususnya korupsi. “Kami proses secara hukum, kalau tidak [dipatuhi RIM] juga [dalam] 2 pekan ini, proses hukum bisa berujung di pencabutan. Tenggat 2 pekan itu sampai 21 Januari,” katanya. (IRSAD SATI/ LINDA T. SILITONGA)
Menyoal interkoneksi dalam perspektif kompetisi telekomunikasi OLEH SEPUDIN ZUHRI & JUNAIDI HALIK Wartawan Bisnis Indonesia
ada awal tahun ini pemerintah memberlakukan tarif baru interkoneksi sebagai perubahan atas biaya yang diterapkan sejak 2008. Interkoneksi merupakan keterhubungan antarjaringan telekomunikasi dari penyelenggara jaringan telekomunikasi yang berbeda. Adapun, biaya interkoneksi merupakan biaya yang dibebankan sebagai akibat adanya saling keterhubungan antarjaringan telekomunikasi yang berbeda dan ketersambungan jaringan dengan perangkat milik penyelenggara jasa telekomunikasi. Interkoneksi merupakan suatu keharusan yang diamanatkan oleh Undang-Undang No. 36/ 1999 tentang Telekomunikasi yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menkominfo No.8/ 2006 tentang Interkoneksi. Dalam aturan baru yang berlaku mulai awal 2011, tarif interkoneksi untuk layanan seluler turun 3%— 9%, jaringan telepon tetap menggunakan kabel atau public switched telephone network (PSTN) turun 1%—8%, dan telepon tetap nirkabel atau fixed wireless access (FWA) turun 1%—25%. Beberapa kalangan mempersoalkan penurunan sebesar itu karena dinilai terlalu kecil sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap
P
penurunan biaya telekomunikasi yang dikeluarkan oleh masyarakat. Namun, pemerintah dan regulator menegaskan penetapan tarif interkoneksi itu sudah disepakati oleh semua pihak terkait, termasuk seluruh operator telekomunikasi di Tanah Air. Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono mengatakan seluruh pimpinan operator seluler telah menandatangani kesepakatan tentang tata cara dan jadwal perhitungan berkala tarif interkoneksi. “Masing-masing operator telah mengirim perwakilan dalam menyepakati hasil perhitungan,” katanya. Dia menjelaskan metode yang digunakan dalam menghitung tarif interkoneksi tidak berdasarkan pendapatan rata-rata per menit (ARPM), karena tidak disepakati oleh seluruh operator telekomunikasi. “Akhirnya menggunakan metode forward looking LRIC [long run incremental cost],” tutur Nonot. Menurut dia, geografis Indonesia dengan negara kepulauan yang luas dan konsentrasi penduduk di Jawa dengan kemakmuran yang tidak merata, dipastikan biaya jaringan telekomunikasi tidak akan efisien. Dia menjelaskan jika pembangunan jaringan hanya dilakukan di Jawa akan efisien, tetapi operator yang memiliki jaringan di kawasan timur Indonesia dan daerah perdesaan yang miskin dipastikan biaya teleko-
Perbandingan tarif interkoneksi di beberapa negara Negara Inggris Austria Polandia Filipina Swedia Indonesia Malaysia Pakistan Singapura Thailand India
Biaya rata-rata (Rp) 552 524 396 368 340 313,5 235 92 60 49 21
Sumber: Kemenkominfo
munikasi tidak dapat dimurahkan. Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring bahkan menegaskan penurunan biaya interkoneksi jangan terlalu besar karena operator akan terus berkembang. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Gatot S. Dewa Broto mengatakan biaya interkoneksi yang baru itu bahkan masih jauh di bawah rata-rata interkoneksi di 140 negara. Jika menyimak pada awal pemberlakuan interkoneksi berbasis biaya sebagai dasar penghitungan tarif ritel layanan telekomunikasi, hampir semua operator berlomba menawarkan tarif yang sangat murah,
bahkan bisa mencapai nol. Namun, pada kenyataannya biaya murah yang ditawarkan tersebut merupakan tarif antarsesama pengguna operator tersebut (on net), sedangkan tarif antaroperator (off net) justru menjadi tinggi. Ini menunjukkan kompetisi sesungguhnya telah mengubah pola panggilan menjadi eksklusif, sehingga memacu setiap orang untuk memiliki layanan dari operator yang menawarkan tarif on net murah. Kondisi ini memang menguntungkan masyarakat yang menikmati tarif yang lebih murah. Namun, di sisi lain, tarif layanan telekomunikasi sangat berpengaruh terhadap kemampuan operator untuk mengembangkan layanannya, yang ujungnya berdampak langsung terhadap teledensitas dan penyebaran jasa telekomunikasi sampai ke pelosok. Artinya, tarif yang sangat murah memang menguntungkan konsumen untuk sementara waktu, tetapi tidak memberikan imbal balik yang memadai bagi operator guna menjaga kesinambungan usaha dan pemerataan layanan sampai ke pelosok negeri.
Melebihi kapasitas Pada awalnya, strategi tarif murah dianggap sangat berhasil karena operator berhasil meningkatkan jumlah pelanggan dalam waktu singkat. Namun, dalam jangka waktu me-
nengah, tarif yang murah mengakibatkan volume penggunaan yang sangat tinggi sehingga kadang-kadang melebihi kemampuan kapasitas jaringan. Dalam hal ini, jika penurunan tarif tidak diimbangi dengan investasi tambahan, jaringan tidak akan mampu melayani trafik yang semakin besar. Untuk menjaga kualitas pelayanan, operator harus meningkatkan kapasitas jaringan, yang tentu saja membutuhkan dana investasi yang tidak sedikit. Tak heran jika pada awal 2010 operator mulai mencoba untuk berhemat dalam berinvestasi dengan hanya membangun infrastruktur di wilayah yang menguntungkan saja. Dengan demikian, ke depan perlu dievaluasi kembali sejauh mana efektivitas formula biaya interkoneksi jika sebagian besar trafik on net tidak lagi memperhatikan biaya jaringan. Persoalan lainnya, membangun jaringan di wilayah yang secara ekonomis kurang menguntungkan akan menghadapi potensi biaya tinggi dan risiko lainnya. Hal ini yang memengaruhi perbedaan posisi biaya jaringan telekomunikasi, termasuk pertumbuhan volume trafik antaroperator. Kondisi demikian menyebabkan efisiensi hanya terjadi pada operator yang membangun layanannya di lokasi demanded saja, tetapi di sisi lain menyulitkan operator yang
membangun merata secara nasional untuk melakukan efisiensi biaya. Ini menunjukkan maraknya persaingan harga, baik pada tarif percakapan maupun pesan singkat (SMS), sangat menguntungkan konsumen dan meningkatkan teledensitas yang terkonsentrasi di wilayah tertentu saja. Namun, perlu diperhatikan rambu-rambu menuju persaingan yang sehat sehingga kesinambungan usaha terjaga dan pada akhirnya seluruh masyarakat secara merata merasakan manfaat dari pertumbuhan industri telekomunikasi. Untuk itu regulator perlu mengedepankan penegakan hukum terhadap aturan yang dibuat, agar operator yang mendapatkan izin penyelenggaraan diberikan koridor untuk bersaing secara sehat, tetapi di sisi lain juga harus dapat menjaga agar harga sesuai dengan manfaat produk kepada pelanggannya. Dalam hal ini, pemerintah dan regulator perlu mengukur nilai ekonomis agar penggelaran jaringan seimbang dengan demand yang diserap oleh masyarakat. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam melindungi kepentingan masyarakat, operator pemegang lisensi, dan regulator harus seimbang agar industri telekomunikasi tumbuh dengan sehat dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. (
[email protected]/junaidi.
[email protected])
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Standar layanan kereta ditambah
MULTIMODA Pelni diminta layani Sula TERNATE: Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara meminta PT Pelni melayari daerah itu untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membuka akses transportasi. ”Kami telah sampaikan ke PT Pelni agar ada armada baru yang bisa melayani transportasi laut dari dan ke Kepulauan Sula, keinginan kami telah dipenuhi oleh Pelni,” kata Kadis Perhubungan Sula Irwan Mansur kemarin. Menurut rencana, kapal milik Pelni, KM Tatamailau bakal melayani masyarakat Kecamatan di Pulau Taliabu dan Malbufa dengan rute lanjutan Banggai, Bobong, Malbufa, Bau-Bau, dan Pulau Jawa. (ANTARA)
Kemenhub perhitungkan kompensasi untuk penumpang OLEH RAYDION SUBIANTORO & TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Perhubungan akan menambah kriteria standar pelayanan minimum (SPM) untuk angkutan kereta api.
Armada bus bertambah 2,5% OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pertumbuhan jumlah armada bus penumpang di Indonesia selama 2010 diperkirakan bertambah sekitar 75 unit menjadi 3 juta unit atau 2,5% dibandingkan dengan 2009. Ketua Umum Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Eka Sari Lorena Soerbakti mengatakan pertumbuhan angkutan umum di Indonesia masih lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan angkutan pribadi. Menurut dia, perkembangan armada bus penumpang di Indonesia mengalami kenaikan 2,5% dengan total bus mencapai 3 juta unit, sedangkan truk mengalami kenaikan sekitar 2% dengan total sekitar 5,5 juta truk. Dia menjelaskan pertumbuhan angkutan umum tersebut masih jauh di bawah perkem-
bangan kendaraan pribadi yang diperkirakan naik 10% selama 2010 dengan total hampir 11 juta unit di seluruh Indonesia. Sementara itu, angka kendaraan sepeda motor di Indonesia selama 2010 diperkirakan naik sebesar 25% dengan total seluruhnya saat ini menjadi 80 juta unit, jauh di atas jumlah armada angkutan umum dan mobil pribadi. ”Dengan angka ini, pemerintah masih harus bekerja keras untuk mewujudkan pelaksanaan angkutan umum yang aman, nyaman dan memiliki akses yang mudah bagi para pengguna jasa,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Untuk itu, Organda sejak awal mengajak pemerintah agar melakukan revitalisasi angkutan umum di Indonesia supaya ke depan sektor ini bisa mandiri dan mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada pengguna jasa.
Kriteria tersebut kemudian menjadi tolok ukur penaikan tarif kelas ekonomi yang kembali ditunda pada awal pekan ini setelah sebelumnya sempat berlaku 1 hari. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bambang S. Ervan mengatakan penambahan kriteria SPM itu akan dituangkan dalam peraturan menteri perhubungan. Kriteria itu akan berisi acuan pelayanan nonfisik yang harus diberikan oleh operator ke penumpang. Saat ini, kata dia, SPM yang ada lebih mengatur kondisi fisik di kereta dan stasiun, seperti kebersihan, kipas angin, kualitas lampu, tempat ibadah, dan toilet. “Kalau SPM secara fisik itu sudah diatur di dalam Peraturan Pemerintah No.72/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api. Penambahan kriteria SPM yang sedang disusun bukan sekadar masalah tarif naik,” paparnya kemarin. Dia mengungkapkan Kemenhub saat ini telah memiliki konsep SPM baru dan masih menunggu masukan dari masyarakat, terutama dari kalangan pengguna kereta api. “SPM itu sudah dikonsepkan dari Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, lalu diserahkan ke Sekjen, dan sekarang sedang dibahas di Biro Hukum. Kami butuh masukan dari masyarakat. Sebentar lagi LIPI [Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] juga akan mengadakan diskusi publik mengenai SPM,” tuturnya. Kriteria tambahan SPM, kata Bambang, a.l. akan memasukkan kom-
pensasi yang diterima penumpang menteri,” katanya. jika ada masalah operasional akibat Dia menjelaskan perseroannya hadari gangguan internal PT Kereta Api nya melaksanakan keputusan pemeIndonesia (KAI). rintah dalam memberlakukan tarif Sementara itu, kata dia, jika terja- KA ekonomi, bahkan pembatalan terdi gangguan dari luar KAI maka sebut juga berdasarkan keputusan BUMN perkeretaapian itu dibebas- pemerintah. kan dari kewajiban memberikan Menurut dia, setiap tahun persekompensasi. roannya mengangkut tidak kurang “Perlu menjaring usulan dari ma- dari 200 juta orang. “Khusus dari itu syarakat. Masyarakat juga memper- [saat tarif diberlakukan], kami belum hatikan standar pelayanan yang mendapatkan datanya berapa tiket terkait dengan waktu atau ketepatan yang terjual,” ujarnya. jadwal. Ini akan dibahas mengenai Sementara itu, anggota Komisi V kompensasinya. Kami juga harus ber- DPR Abdul Hakim menyatakan langtanya ke KAI, kompensasi sejauh apa kah pemerintah membatalkan peyang bisa diberikan,” jelasnya. naikan tarif KA ekonomi sudah tepat Dihubungi terpisah, Direktur Ko- karena pemerintah sendiri belum mersil PT KAI Sulistyo Wimbo Har- memiliki formulasi tarif berdasarkan djito mengatakan diriUU No. 23 tahun nya belum mendengar “Masyarakat juga 2007 tentang Perkeremengenai rencana Ketaapian. memperhatikan menhub mengenai peSelain itu, katanya, nambahan kriteria standar pelayanan perhitungan dana SPM. PSO (public service yang terkait Dia mengakui selama obligation) juga sulit ini SPM yang ada me- dengan waktu atau dirasionalisasi karena mang hanya mengatur ada dasar ketepatan jadwal. belum pelayanan fisik yang pembukuan neraca Ini akan dibahas awal bagi kelas ekobertujuan membuat nyaman penumpang sesesuai dengan mengenai kom- nomi lama di stasiun, atau UU Perkeretaapian. pensasinya.” dalam perjalanan. “Pemerintah belum Sebelumnya, Ketua memiliki formulasi Umum Serikat Pekerja KAI Sri perhitungan tarif sesuai yang diamaNugroho mengatakan perusahaan natkan oleh UU. Selain itu, dana PSO membutuhkan penaikan tarif untuk juga sulit dirasionalisasi karena belum memperbaiki tingkat pelayanan. ada dasar pembukuan neraca awal.” Anggota Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) SudarTidak dikembalikan Terkait harga tiket kereta yang sem- yatmo mengatakan pembatalan pat terjual dengan tarif baru pada 8 penaikan tarif secara mendadak telah Januari 2011, PT Kereta Api menyata- menimbulkan masalah baru. “Yakni kan kenaikan tarif KA ekonomi yang selisih tarif yang diberlakukan harus berlaku sehari legal berdasarkan dikembalikan,” katanya. YLKI mengingatkan tarif KA ekonokeputusan menteri sehingga tidak mi terakhir naik pada 2002. Namun, dapat dikembalikan. Sugeng Priyono, Kepala Humas PT pada 2009, tanpa penjelasan yang KA mengatakan penaikan tarif yang logis, tarif diturunkan menjelang pemelaksanakan pada 8 Januari terse- milu. “Ini sangat politis. Kalau KA itu but sudah sesuai dengan amanat masih dijadikan kendaraan politis, KA menteri. “Tarif itu sah karena atas da- tidak akan berkembang.” (raydion sar perintah menteri dan dicabut oleh @bisnis.co.id/
[email protected])
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
Riau Airlines siapkan ekspansi di rute domestik OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Riau Airlines (RAL) optimistis bisa kembali berekspansi di rute gemuk domestik mulai semester II/2011 setelah pekan lalu sukses mengoperasikan penerbangan perdana komersial Pekanbaru-Melaka, Malaysia. Direktur Utama RAL Teguh Triyanto mengatakan pada pertengahan tahun ini pihakmya menjadwalkan pengembangan rute penerbangan dari Pekanbaru ke Medan, Batam, dan Jakarta. RAL, kata dia, akan mendatangkan pesawat baru untuk mendukung pengembangan di jaringan domestik itu. Adapun, saat ini maskapai di bawah kendali Pemerintah Provinsi Riau itu mengoperasikan satu unit Boeing 737-500 yang disewa dari PT Aero Nusantara Indonesia dengan nilai US$96.000. “Sebetulnya, kami juga sudah mulai melayani rute domestik sejak 4 Januari 2011 yaitu dari Pekanbaru-Tanjung PinangNatuna. Menyusul adalah rute Medan, Batam, serta Jakarta,” jelasnya kemarin. Teguh mengklaim rute Pekanbaru-Tanjung Pinang-Natuna mendapat sambutan dari masyarakat pengguna jasa angkutan udara, menyusul tingkat isian penumpang (load factor) yang ratarata mencapai 60%. RAL terpaksa setop beroperasi di seluruh rute pada September 2010 karena maskapai yang dikendalikan oleh Pemprov Riau
itu tidak memiliki armada untuk diterbangkan. Perusahaan kehilangan pesawat yang disewanya karena masalah keuangan dengan pihak rekanan, yakni AeroCentury Corp dan Bank Muamalat. Pada Jumat 7 Januari 2011, RAL kembali mengoperasikan rute internasional yakni PekanbaruMelaka secara berjadwal tiga kali seminggu. “Rute Pekanbaru-Melaka kami targetkan load factor 70%. RAL telah melakukan kerja sama dengan Dewan Pariwisata Negara Bagian Melaka untuk turis ke Pekanbaru,” jelasnya.
Tambah armada Gubernur Riau M. Rusli Zainal mengatakan pada tahun ini pihaknya akan mendatangkan minimal 10 unit pesawat lagi untuk memperkuat armada RAL. Dihubungi terpisah, Iwan Nurjadin dari Kantor Pengacara Nurjadin Sumono Mulyadi Prananto (NSMP), kuasa hukum dan wakil AeroCentury Corp di Indonesia, mengatakan pihaknya kecewa karena RAL belum menyatakan komitmennya untuk membayar utang senilai US$2 juta untuk sewa dua unit Fokker 50. “Memang saat ini kami sedang menggugat lewat pengadilan, tetapi, kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan kenapa tidak? Kami heran, masalah dengan AeroCentury belum selesai, tetapi kenapa mereka sudah menyewa pesawat lagi dengan pihak lain,” jelasnya.
DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 10–11 JANUARI 2011
RENCANA SANDAR KAPAL Vessel
Pelayaran/Agen
ETA
ETD
Jakarta International Container Terminal (JICT) MAHAKAM RIVER..........................MERATUS ..........................10-Jan .............11-Jan STX QINGDAO.................................STX PAN OCEAN..............10-Jan .............11-Jan PRINCESS OF LUCK ......................WHL....................................10-Jan .............11-Jan UNI PACIFIC ....................................EVER ..................................11-Jan...............12-Jan LINTAS MAHAKAM........................WSP ....................................11-Jan...............12-Jan LINTAS NUSANTARA ....................IFL.......................................11-Jan...............12-Jan TMS JADE........................................TMS ....................................11-Jan...............12-Jan CATENA............................................SDL .....................................11-Jan...............12-Jan CAPE FRANKLIN............................CMA....................................12-Jan..............13-Jan CARAKA JNIII-25...........................CTP .....................................12-Jan..............13-Jan WARNOW MASTER ........................MSL.....................................12-Jan..............13-Jan CAPE FORBY...................................MSL.....................................12-Jan..............13-Jan KOTA HARTA...................................PIL ......................................12-Jan..............13-Jan SINAR SUMBA................................SI.........................................12-Jan..............13-Jan YM IMAGE........................................YML ....................................12-Jan..............13-Jan COSCO KARACHI ...........................COSCO................................13-Jan..............14-Jan GUAYAQUIL BRIDGE......................K'LINE ................................13-Jan..............14-Jan FE YUN HE ......................................COSCO................................14-Jan .............15-Jan CAPE FRIO ......................................IAL ......................................14-Jan .............15-Jan SANTA FELICITA ............................K'LINE ................................14-Jan .............15-Jan TMS JADE........................................TMS ....................................14-Jan .............15-Jan HENRY SCHULTE ...........................WHL....................................14-Jan .............15-Jan HANSA CENTURY..........................WHL....................................14-Jan .............15-Jan APL SHENZEN................................APL.....................................15-Jan .............16-Jan CAPE MOLLINI................................MSL.....................................15-Jan .............16-Jan KOTA RANCAK ...............................PIL ......................................15-Jan .............16-Jan YANTRA BHUM...............................RCL.....................................15-Jan .............16-Jan SINAR SABANG..............................SI.........................................15-Jan .............16-Jan
Terminal Petikemas Koja AS VENUS .......................................MOL ....................................9-Jan...............10-Jan CAPE MORETON ............................OOCL..................................9-Jan...............10-Jan KMTC SINGAPORE.........................KMTC/SINOKOR...............10-Jan .............11-Jan KMTC PORT KLANG ......................KMTC..................................11-Jan...............12-Jan MSC AMERICA................................MSC ....................................11-Jan...............12-Jan MSC RUGBY ....................................MSC ....................................12-Jan..............13-Jan ASIAN ZEPHYR..............................NYK LINE ..........................12-Jan..............13-Jan
Nama kapal bendera
Pelayaran agen
PBM
Rencana
No
Sandar Tgl/Jam-Mnt
KADE
Pelabuhan Asal
Rencana Tujuan
keluar Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri CAPE NEMO. MV.......................................................PT SAMUDERA INDONESIA........................................................ - .....................................10/01/11-15:00......................................UTPK I BARAT.........................................HONGKONG................................................................SINGAPORE..............................................................11/01/11 17:00 JAN. MV..........................................................................DJAKARTA LLOYD.......................................................................... - .....................................10/01/11-06:00.....................................UTPK I BARAT.........................................SINGAPORE................................................................TANJUNG PELEPAS.............................................11/01/11 08:00 MEDCORAL.MV...........................................................PT CONTAINER MARITIM ACT................................................... - .....................................10/01/11-09:00.....................................UTPK I BARAT.........................................SURABAYA..................................................................PORT KELANG/MALAYSIA...............................11/01/11 00:01 HANSA CENTURY. MV.............................................PT TRESNAMUDA SEJATI........................................................... - .....................................09/01/11-23:00....................................UTPK.I.UTARA.........................................CHIWAN/CHINA........................................................PORT KELANG/MALAYSIA...............................10/01/11 06:00 STRAITS VOYAGER. MV..........................................PT NYK LINE INDONESIA ........................................................... BKJ ..............................10/01/11-15:30.......................................Car Terminal 2.........................................SINGAPORE................................................................SINGAPORE..............................................................11/01/11 06:00
Dalam Negeri: LINGGA MARINE - 010. TK*...................................PT SAHABAT KAPUAS.................................................................. MTIN ...........................09/01/11-15:00.....................................KADE 007 UTARA.................................MANGGAR...................................................................MANGGAR.................................................................10/01/11 17:00 HOSIM 101. TK^^.........................................................PT KRESNA TIRTA ABADI........................................................... WCS .............................10/01/11-11:00........................................KADE WALIJAYA....................................MANGGAR...................................................................MANGGAR.................................................................11/01/11 08:00 HOSIM 102. TK^^........................................................PT KRESNA TIRTA ABADI........................................................... - .....................................10/01/11-11:00........................................KADE WALIJAYA....................................MANGGAR...................................................................MANGGAR.................................................................11/01/11 08:00 MENTARI SEJATI. MV*............................................PT MITRA ANUGRAH SAMUDRA. .......................................... TO02 ...........................09/01/11-23:59....................................KADE 101 UTARA ...................................BANJARMASIN/KALSEL.....................................BANJARMASIN/KALSEL...................................10/01/11 08:00 BALI AYU. KM**..........................................................SALAM PACIFIC INDONESIA LINES........................................ TO02 ...........................09/01/11-11:00 ......................................KADE 103...................................................SAMARINDA...............................................................BANJARMASIN/KALSEL...................................10/01/11 23:00 LASKAR PELANGI.KM.............................................PT PRIMA VISTA .............................................................................. TO02 ...........................09/01/11-12:00.....................................KADE 107...................................................PONTIANAK...............................................................PONTIANAK..............................................................09/01/11 19:00 SENTOSA 6. KM*........................................................PT MITRA ANUGRAH SAMUDRA. .......................................... TO02 ...........................09/01/11-19:00.....................................KADE 107...................................................PONTIANAK...............................................................PONTIANAK..............................................................10/01/11 05:00 SAHABAT. KM* Ex=LEV2=....................................PT BUKIT MERAPIN NUSTR.LINES......................................... TO02 ...........................10/01/11-09:00.....................................KADE 107...................................................PANGKAL BALAM...................................................PANGKAL BALAM.................................................10/01/11 17:00 SRIKANDI LINE. MV*................................................PT BUKIT MERAPIN NUSTR.LINES. ....................................... TO02 ...........................11/01/11-12:00........................................KADE 107...................................................PANGKAL BALAM...................................................PANGKAL BALAM.................................................11/01/11 17:00 LINTAS SEGARA.MV* Ex=SENJ.........................PT WASAKA SUDARMA PUTERA............................................ TO02 ...........................09/01/11-16:00.....................................KADE 108...................................................PONTIANAK...............................................................PONTIANAK..............................................................09/01/11 23:00 TANJUNG JOHOR XXXVIII. BG............................PT JASATAMA KEMASINDO....................................................... TO02 ...........................10/01/11-16:00......................................KADE 115 (DSB).......................................PAKAN BARU............................................................PAKAN BARU ..........................................................11/01/11 16:00 SERASI V. KM EX. TRANS DREAM 1..................PT ADMIRAL LINES......................................................................... TO02 ...........................10/01/11-08:00....................................KADE 115 (DSB).......................................BELAWAN/MES.........................................................BELAWAN/MES.......................................................10/01/11 23:59 MANADO CJN-III/42.KM.........................................DJAKARTA LLOYD.......................................................................... - .....................................10/01/11-05:00.....................................UTPK I BARAT.........................................TELUK BAYUR...........................................................BATAM.........................................................................10/01/11 11:00 AS 3. TK EX POE 1813 ..............................................PT BANGUN PUTRA REMAJA ................................................. TABP ...........................10/01/11-08:00....................................CURAH KERING KALI JAPAT..........PANJANG ....................................................................PANJANG...................................................................11/01/11 09:00 LAYAR EMAS-2518.TK/Ex.MP08........................PT BANGUN PUTRA REMAJA ................................................. SIHO ............................10/01/11-09:00.....................................SINDULANG HONDOT P.....................PANJANG ....................................................................PANJANG...................................................................11/01/11 10:00 KAPUAS 2701. BG**.................................................PT SAHABAT KAPUAS.................................................................. MTIN ...........................09/01/11-19:00.....................................ETTY. I..........................................................BELAWAN/MES.........................................................BELAWAN/MES.......................................................12/01/11 17:00
Pindah Sandar: CTP BRAVO. MV*^^..................................................PT CARAKA TIRTA PERKASA................................................... - .....................................10/01/11-09:30.....................................KADE 009.................................................MAKASSAR/U.PANDANG....................................MAKASSAR/U.PANDANG..................................11/01/11 23:59 GRAND ATLANTIS.BG^^........................................PT BANGUN PUTRA REMAJA................................................... MTIN ...........................09/01/11-16:30.....................................KADE 207..................................................MERAK..........................................................................MERAK........................................................................10/01/11 08:00 MARINDO. TB* Ex =VEFI=......................................PT BANGUN PUTRA REMAJA................................................... - ...................................09/01/11-16:30.....................................KADE 207..................................................MERAK..........................................................................MERAK........................................................................10/01/11 08:00 MERATUS EXPRESS. KM........................................PT MERATUS LINE. ......................................................................... - .....................................09/01/11-14:00.....................................KADE 209.................................................TELUK BAYUR...........................................................CALCUTTA/INDIA...................................................10/01/11 08:00
(K1)
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
i6 Perkembangan pemeringkatan koperasi (unit)
33.463
10.128
7.918
1.321
886 2006
2007
2008
2009
2010
Jumlah koperasi berkualitas meningkat
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, perkembangan koperasi dalam waktu 6 bulan, jumlah koperasi meningkat 3,30% dari 170.411 unit pada 2009 menjadi 176.033 unit pada Juni 2010. Dari sisi penyerapan tenaga kerja oleh koperasi juga meningkat sebesar 4,67% dari 357.330 tenaga kerja pada 2009 menjadi 374.010 tenaga kerja per Juni 2010. Pada periode tersebut, nilai permodalan koperasi meningkat dari Rp59,85 triliun pada 2009 menjadi Rp63,39 triliun Juni 2010 atau tumbuh sebesar 5,92%. Sementara nilai volume usaha koperasi sampai dengan Juni 2010 diperkirakan menembus sebesar Rp69,30 triliun dan perkiraan nilai SHU sebesar Rp 4,50 triliun. BISNIS/FSI/HUSIN PARAPAT
BERDIKARI UKM sulitdipermudah pemasaran AksesJakarta UKM perlu JAKARTA: Kalangan Pemerintah pelaku diminta usaha membuka mikro, kecil, aksesdan pendanaan menengah bagi diusaha Jakarta kecil memasuki dan me2011 nengah khawatir (UKM)gulung yang akan tikarmasuk akibat ke serbuan pasar produk China. impor yang semakin luas. Wakil KetuaKetua UmumBidang Lembaga Koperasi Kerjasama dan UMKM EkonoKadin mi, Sosial, Jayadan Nasfi Budaya Burham Indonesia-China mengatakan (LIC) pihaknya Sukamdani telah Sahid menerima Gitosardjono banyak mengatakan keluhan dari selama paraini pelaku fokusUMKM pemerintah yang khawatir pada perusaha atas membanjirnya an skala besar,produk padahalimpor sebagian ke pasar besarlokal pedengan laku usaha harga yang sangat masuk kompetitif. ke pasar China adalah“Serbuan UKM. produk impor makin besar sejak tahun “Pendanaan lalu dengan untuk diberlakukan UKM sangat erapenting pasar bebas dan kami Chinaharapkan Asean,” akses ujarnya untuk hari mempermuini. dah Produk pelakuimpor usaha masuk UKM dengan itu dipermudah, sangat mimudah salnya dalam dan tarif halbea pendanaan,” masuknyakata 0%,Sukam semen-tara dani,produk di sela-sela lokal Seminar dan pengusahanya Prospek Hubungan terus dibebani Indonesia-China pajak dan kemarin. retribusi yang menjadikan produk makin tidak bisa bersaing. (BISNIS/NA)
Mandiri gelar Expo Wirausaha JAKARTA : Bank Mandiri akan menggelar Expo Wirausaha Mandiri sebagai komitmen untuk mengembangkan kewirausahaan yang akan digelar pada 20-22 Januari 2011. Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Pahala N Mansury mengatakan program Wirausaha Mandiri bertujuan mengubah pola pikir mahasiswa untuk mulai berwirausaha, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada ketersediaan lapangan pekerjaan. “Kami yakin dengan meningkatnya angka kewirausahaan, akan meningkatkan kesejahteraan bagi lingkungan sekitar karena wirausaha dapat membuka lapangan kerja baru dan akan membantu menurunkan angka pengangguran,” katanya kemarin. (BISNIS/FSI)
Semen Gresik beri UKM Award SURABAYA: PT Semen Gresik (Persero) Tbk memberikan penghargaan terhadap 19 usaha kecil menengah (UKM) mitra binaan 12 BUMN melalui ajang UKM Award 2010 yang akan digelar besok. Kadiv Pengelolaan Sosial & Lingkungan Korporasi Semen Gresik Faf Adisamsul kegiatan kedua kali ini guna memotivasi sektor usaha tersebut agar lebih berkembang. “Kegiatan ini ditujukan terhadap UKM binaan BUMN dan pemilihannya didasarkan beberapa kriteria mencakup kepatuhan membayar angsuran, pertumbuhan perdagangan dalam negeri maupun ekspor, penyerapan tenaga kerja, kepedulian lingkungan, pengelolaan administrasi,” ujarnya kemarin. (BISNIS/K22)
JAKARTA
"AANTENA SOLUTION" 4675 3000 - 8601188 Antena 100rb, Parabola+-300ch 1.5jt oke/ Telkom/ Indovision, Yes/Top TV Bs prll 2-10Tv Lbr Bk Se Jabodetabek (OI/238/11/2010)
BENGKEL Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya No. 3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 0217227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26 (OI/207/11/2010) Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM. Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS Jl.Radio Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17 Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26. (OI/208/11/2010)
FILTER AIR AQUAFILT: jual mcm2 filter u/RT, RS, pabrik, isi ulang, kolam ikan&renang, carbon aktif kualitas prima & trm servis pipa mampet tnp rsk lt.Hub: 5850911 - 70756166 - 0812 80288179 - 41257559 (OI/676/12/2010)
OLEH DIENA LESTARI Bisnis Indonesia
46.300
JAKARTA: Badan Pusat Statistik dan Kementerian Pertanian segera memulai sensus ternak nasional guna mendapatkan data yang akurat terkait dengan capaian target swasembada daging sapi 2014. Rusman Heriawan, Kepala Badan Pusat Statistik, mengungkapkan sensus ternak dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan pada sentra produksi ternak nasional. Sejumlah wilayah yang akan dijadikan prioritas sensus ternak a.l. Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan sejumlah provinsi di Pulau Jawa. Sensus tersebut, sambungnya, mengumpulkan data ternak jenis sapi potong, sapi perah, dan ternak lain seperti unggas, kambing, dan domba. “BPS akan berjalan mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian, karena program ini ada di sana. Sensus yang akan dilakukan pada tahun ini akan dijadikan data penunjang untuk sensus ternak yang akan kembali dilakukan pada 2013,” ujarnya kemarin. Dalam perkembangan lain, Menteri Pertanian Suswono menjelaskan Kementerian Pertanian menganggarkan dana sekitar Rp200 miliar untuk sensus ternak. Berdasarkan data Kementan, populasi sapi potong nasional 13,6 juta ekor, kerbau 2,01 juta ekor, kambing 16,84 juta ekor, domba 10,91 juta ekor, ayam ras petelur 103,841 ekor, ayam buras 268.950 ekor, dan ayam ras daging 1,2 juta ekor. Mentan menjelaskan data populasi ternak nasional itu merupakan data lama yang tidak pernah diperbarui. “Saya tidak yakin dengan data populasi sapi potong 13,6 juta ekor itu. Oleh karena itu sensus ternak menjadi penting untuk segera dilakukan,” tegas Suswono. Dia menambahkan ketidakyakinan tersebut karena faktanya banyak terjadi pemotongan sapi betina produktif yang mencapai 200.000 ekor per tahun. Selain itu, tambahnya, dari sisi impor terjadi lonjakan yang sangat signifikan. Mentan menjelaskan pada 1976 Indonesia menjadi eksportir sapi potong. Namun, tambahnya, mulai 1990 berubah menjadi importir. “Pada era 90-an itu, impor pertama kali dilakukan sebesar 18.000 ekor. Itu pun bertujuan sebagai cadangan karena pasokan dalam negeri cukup untuk memenuhi konsumsi masyarakat,” ungkap Suswono. Sayangnya, menurutnya, selama 20 tahun kemudian jumlah impor sapi semakin bertambah dan yang paling mengkhawatirkan adalah pasokan sapi potong dari
35.200
Impor sapi bakalan 2010-2014 (ton) 26.700 20.300
5.400
2010
2011
2012
2013
Sumber: Kementerian Pertanian
2014
BISNIS/HUSIN PARAPAT BISNIS/WAHYU DARMAWAN
lokal tidak mampu memenuhi konsumsi daging nasional. Suwono menjelaskan selain dilakukan sensus ternak, pemerintah terus mendorong program penyelamatan sapi betina produktif. Dia menjelaskan tiga provinsi akan dijadikan terget penyelamatan sapi betina produktif yakni Nusa Tenggara Timur sebanyak 20.000 ekor, Nusa Tenggara Barat sebanyak 15.000 ekor, dan Bali sebanyak 15.000 ekor.
Dana khusus Mentan menjelaskan pemerintah menyiapkan dana khusus penyelamatan mencapai Rp350 miliar, dengan asumsi bahwa pemerintah membeli sapi betina produktif milik peternak dengan harga Rp7 juta per ekor. “Harga pembelian pemerintah lebih tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata sapi potong sebesar Rp4 juta per ekor. Ini dimaksudkan sebagai kompensasi pendapatan bagi peternak,” katanya. Suswono menyatakan jumlah sapi betina produktif yang masuk rumah pemotongan hewan (RPH) sangat tinggi, karena sapi pejantan sudah dipotong setiap hari untuk bahan konsumsi. Kemudian sapi betina produktif juga dipotong guna memenuhi kebutuhan daging. “Jika hasil sensus ternak sudah didapatkan dan hasilnya jauh berbeda dari data yang dimiliki pemerintah saat ini, maka cetak biru program swasembada daging sapi (PSDS) 2014 akan diubah,” ujarnya. Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana mendukung proses sensus ternak yang segera dilakukan BPS dan Kementan. Dengan demikian, imbuhnya, diketahui angka pasti populasi ternak. “Untuk mencapai target program swasembada daging pada 2014 perlu data akurat mengenai jumlah ternak sapi di dalam negeri melalui sensus ini,” ujarnya. (
[email protected])
MINTA PENYEDIAAN LAHAN: Seorang petani mengayuh sepeda di dekat lahan tebu, di Sidoarjo, Jawa Timur, kemarin. Kalangan pabrik gula (PG) berbahan baku tebu di Jatim meminta dukungan pemerintah kabupaten/kota setempat untuk membantu menyediakan lahan budi daya tebu guna kelangsungan operasional pabrik tebu. Sepanjang musim giling 2010, banyak PG yang mesin produksinya menganggur akibat kekurangan bahan baku tebu.
Menhut usulkan 12 juta ha lahan untuk pertanian OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengusulkan pemanfaatan lahan terlantar 12 juta hektare untuk pengembangan food estate, melengkapi proyek sejenis di Merauke, Papua. “Kemenhut mengusulkan pemanfaatan lahan telantar seluas 12 juta ha. Jika kemudian masih dibutuhkan untuk memanfaatkan kawasan hutan, Kemenhut berupaya mencari kawasan hutan yang lain untuk pengembangan tanaman pangan,” ujarnya kemarin. Penegasan itu disampaikan Menhut menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa soal perluasan 2 juta hektare lahan baru untuk pengembangan tanaman pangan. Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan 2 juta ha lahan baru tersebut meliputi 1 juta ha lahan untuk padi, 500.000 ha lahan masing-masing untuk tebu dan kedelai. Lahan baru dipusatkan di luar Pulau Jawa seperti Papua, Kalimantan, dan Sulawesi. Sebelumnya, Zulkifli menjelaskan Kemenhut telah mempersiapkan lahan pengembangan Merauke Integrated Food and Energy (MIFFEE) di Merauke, Papua. Pengembangan MIFFEE seluas 500.000 ha itu sesuai dengan perubahan rencana tata ruang wilayah provinsi (RTRWP) Pa-
pua. Program MIFEE merujuk Inpres No. 5 tahun 2008 tentang Fokus Program Ekonomi dan Inpres No. 1/2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010. Sekretaris Jenderal Kemenhut Hadi Daryanto mengatakan pemanfaatan lahan telantar seluas 12 juta ha itu merujuk amanat PP No.11/2010 tentang tanah terlantar. “Namun, jika terjadi peningkatan produktivitas tanaman pangan yang tinggi, Kemenhut akan menggunakan kawasan hutan untuk tanaman pangan.” Pemanfaatan kawasan hutan itu, lanjut Hadi, sebaiknya mengacu pada RTRWP yang telah disampaikan masing-masing provinsi. “Pemanfaatan tanaman pangan itu hendaknya sesuai dengan RTRWP yang telah diajukan pemerintah provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat,” ungkapnya. Menanggapi perkembangan pemanfaatan lahan untuk pengan itu, Direktur Eksekutif Greenomics Indonesia Elfian Effendi mengatakan Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan sebagai menteri teknis harus menjelaskan kepada publik tentang rencana strategis (Renstra) yang sudah dibuat. “Setiap Kementerian pemerintah kan memiliki Renstra jangka panjang untuk 2010 hingga 2014.” Menurut dia, setiap rencana yang sudah dituangkan dalam Renstra harus dipertanggungjawabkan kepada publik.
Apindo fasilitasi peluang ekspor 100 UKM OLEH FAJAR SIDIK Bisnis Indonesia
JAKARTA : Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berkomitmen mendorong peningkatan ekspor usaha kecil menengah pada tahun ini dengan memfasilitasi pemasaran bagi sedikitnya 100 pelaku usaha yang memiliki produk unggulan. Kepala bidang UKM Apindo Nina Tursinah mengatakan pada ta-
HEWAN QURBAN
ANTENA
Pemerintah segera sensus ternak sapi Setiap bulan 200.000 ekor dipotong
JAKARTA : Koperasi yang telah diperingkat dan diklasifikasikan pada 2010 tercatat 1.321 unit sehingga secara kumulatif jumlah koperasi yang semakin berkualitas sejak 2006 mencapai 53.716 unit.
Sumber: Kemenkop dan UKM
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing mulai 600rb masak aneka menu, gratis kirim potong & 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 68434577 - 97734850. (OI/504/11/2010)
Anda b'mslh dgn CC/KTA? mau byr ssuai kmmpuan/disc bsr (PEMUTIHAN) legal STC Senayan DEWI 94986428 - 08211 1044728 (OI/736/12/2010)
hun ini akan difasilitasi peningkatan ekspor bagi 100 UKM dengan negara tujuan China. Untuk itu Apindo akan memfasilitasi pemasarannya dalam forum perdagangan internasional di China pada tahun ini. Apindo akan mengadakan seleksi terhadap 100 UKM yang memiliki produk unggulan untuk mengikuti pameran internasional pada tahun ini yang semuanya akan difasilitasi Apindo.
PAMERAN
PERHIASAN
Khusus menyewakan / Beli/ Jual murah DieselGenset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338
Abadikan perjalanan Anda VMM RENT CAR, Innova '08, Avanza, Kj Kapsul, Panther, Pick Up, Hrg ekonomis Hub: 70111137, 5383191, 0812 10111137 (OI/128/12/2010)
Parfum Paris: Rp.89,900 (Biasa Rp400RbRp700Rb)! CK, Zegna, Dll! Btl Besar 100ml/120ml! Di: H o t e l K a r t i k a Chandra, Shopping Arcade 14 (StockJunction),Jak Sel.Buka 10-20WIB
L e l a n g A r l o j i M e w a h : Rp.299,900Rp.2,999,900 (Biasa Rp.3,5Jt-Rp.32Jt) Beli 3, Grts 1!Patek.P-Wohler-VacheronGoer-M.Blanc-L.Paciotti-Dll! Ex Lelang Swiss/Asli/+Ser tifikat! Di: Italia Auctions, H o t e l S a h i d J a y a - J a k a r t a , L o b b y L e v e l . Buka 10-20WIB.
(OI/029/10/2010)
(OI/816/01/2011)
OTOMOTIF
PAKAIAN
MOBIL DICARI
Branded Sale : 80%Off! Kemeja Mewah/ T-Shirt Golf Rp89,900, Jeans Italy Rp299,900,Belts/Dompet Kulit Rp69,900, Sepatu Italy Rp499,900, Handbags Rp99,900, Parfum CK/Zegna Rp89,900, D l l ! M a d e I n I t a l y/A s l i ! D i : H o t e l Kartika Chandra, Shopping Arcade 14 (StockJunction), Jak Sel.Buka 10-20 WIB
PELUANG BISNIS
KARTU KREDIT "KULIT ASLI" Furniture, Car, Fashion, Promotion, Walet, Bag, Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 Jakarta Tlp: 612 8888 / www.dhenigleather.com
KEMENANGAN MOTOR Berani Beli Mobil Secondhand Anda Dengan Harga Pantas SEJABODETABEK (Mobil Jepang) Hub: 021- 6833 6 8 0 6 / 0 8 1 6 9 3 2 2 4 7 Karawaci.TGR (OI/164/12/2010)
LOWONGAN
B A N T U T U T U P K.Kredit/KTA. hanya b a ya r 1 0 % d r t o t a l t a g i h a n . k r n ka m i a h l i n ya . L EG A L . M O N A 0 8 1 3 32001389 - 96627986 - 0878 82467986
Bth Kary P/W Pos: Op.Produksi, Sopir, Las, Adm, Satpam, OB,Cl. Service. SMP/ SMA/ Sdrjat. Ulet, Rajin, Lembur,Krj Shift. PT .TWO WIN INDONESIA. Bp.Aryo 021-59401283 / 0881 2304657
(OI/896/01/2011)
(OI/734/12/2010)
harus dikembangkan agar pelaku usaha di dalam negeri bisa semakin berdaya saing.” Nina menyampaikan pada tahun lalu terdapat 50 UKM binaan Apindo yang mengikuti forum bisnis di Hong Kong dan hasilnya dikantongi sejumlah kontrak bisnis dengan sejumlah investor asal China. Kontrak pemasaran itu mulai dari produk garmen sampai permintaan arang batok kelapa.
MOBIL DISEWAKAN
(OI/505/11/2010)
(OI/735/12/2010)
Namun, perlu dikaji dulu potensi pasarnya bagi UKM agar keikutsertaan pelaku usaha kecil di forum bisnis tersebut dapat menghasilkan kontrak perjanjian bisnis dengan pihak pembeli di negara tujuan tersebut. “Keikutsertaan UKM dalam pameran dan forum perdagangan internasional harus ditingkatkan sebagai salah satu upaya untuk mendorong peningkatan UKM dari sisi pemasaran ekspor yang
MESIN-MESIN
KULIT
AR-RAHMAN AQIQAH 021 - 32049426 / 89589393 / 7535062 Sedia kambing - sapi mulai 600rb - 6jt Masak aneka menu, Gratis kirim potong, 50 buku aqiqah & souvenir.
Anda b'mslh dg krtu krdt / KTA? mau byr ssuai kmmpuan / bnt tu2p CC / KTA Anda (PEMUTIHAN) Legal.STC senayan LYNA 95749722 / RACHMA 40990356
"Tujuannya meningkatkan ekspor bagi UKM dalam negeri baik pelaku usaha yang lama maupun yang baru,” katanya kemarin. Nina memaparkan selain pemasaran ke China akan dijajaki juga pengembangan pasar ekspor produk UKM unggulan ke wilayah Eropa di antaranya pada tahun ini Apindo memperoleh undangan pameran dan forum bisnis internasional di Belanda.
MOBIL DIJUAL ASTRA DAIHATSU, Xenia, Terios, Luxio, Granmax, Sirion, Pick Up, Free GPS, Antikarat,PSP, Parking Sensor. Bunga 4% prs cpt, ASTRAWORLD. Hub: (OI/127/12/2010) Anto 0 2 1 - 9 4 9 4 . 1 7 7 1
(OI/814/01/2011)
Pameran Jas Italy: Rp299,900-Rp999,900 (Biasa Rp.3Jt-Rp.12Jt)! Koleksi Super Mewah/100% Branded/Made In Italy/ Promosi Agen Resmi! Di: H o t e l K a r t i k a Chandra, Shopping Arcade 14 (StockJunction),Jak Sel.Buka 10-20WIB (OI/815/01/2011)
P e l u a n g U s a h a Menjadi Travel Agent, GRATIS System Reservasi Online Untuk Ticketing, Hub 0 8 1 2 7 0 2 6 1 5 6 2 http://travelsakura.com (OI/830/12/2010)
PENERJEMAH K a r s a : Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep.Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)
RUANG USAHA
(OI/813/01/2011)
PROPERTI APARTEMEN F o r R e n t ! ! ! B E L L A G I O : 1+1BR=$850 : 2BR+1=$1000 : 3BR=$1400 :4BR=$2700. Rasuna : 1BR=4,5jt : 2BR=5jt :3BR=6,5jt.Call: 0815 - 85252000 / 021 - 92696686. (OI/911/12/2010)
INDEKOS PENGEMUDI Menyediakan DRIVER, Handal & Loyal, dr Jawa, Data & Dom Jls , Phm Jln DKI, Siap Lmbr, hr/bl Personl G.Terjamin & Trprcy Sjk 97. 021 53653841 / 32037623 - 0812 10907510 . (OI/698/12/2010)
Kost LAGUNA RESIDENCE , Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1,5 - 2,2Jt/bln, Cuci, Indovision, Internet, Shower Panas & Dingin, Fitnes, Parkir & Taman Luas. Ph: 5672265 (OI/515/09/2010)
Disewakan Ruang Kantor bebas 3 in 1di Kuningan. Luas 40, 45, 140, 145, 325m2, free parking, strategis, Jl.HR.Rasuna Said kav.B7 (OI/916/01/2011) Kuningan Call: 522 4888
JAWA TIMUR Dijual segera PUSAT PERBELANJAAN 3 Lt di BANYUWANGI PLAZA pusat kota strategis LB. 8897,43M2 LT .7860M2 Hrg 36M/Nego JEMBER PLAZA LB.7485M2 LT.1831M2 Hrg 21M BANYUWANGI SQUARE LB.6290M2 LT. 14100M2 Sangat strategis pusat kotaHrg 27M PROBOLINGGO PLAZA LB.4863M2 LT.6707M2 Pusat kota Hrg 23M/Nego Hub Dian/Made Hp 0819 99107789 / 0811 3854157 atau email:
[email protected] Hrg nego!!
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
Kinerja Transmetro Tahun Jumlah penumpang (orang/bulan) Penjualan tiket (Rp miliar)
2009 3.000 3
2010 6.000 6,14
TRANSPORTASI & LOGISTIK
Hafar Samudera investasi US$30 juta RI akan miliki kapal pipe laying pertama
Penumpang Transmetro naik PEKANBARU: Pengguna jasa layanan transportasi darat di Pekanbaru, Riau, Transmetro, sepanjang 2010 naik signifikan dibandingkan dengan rata-rata jumlah penumpang pada tahun sebelumnya. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Transmetro Dinas Perhubungan Pekanbaru Azwir menyebutkan setiap bulan bus Transmetro Pekanbaru mengangkut sebanyak 6.000 penumpang dengan dua koridor yang bisa terlayani. “Sebanyak 6.000 penumpang diangkut setiap bulannya. Awal pengoperasian pada 2009 hanya mengangkut 3.000 penumpang, tetapi perlahan-lahan meningkat menjadi 6.000 penumpang setiap bulannya,” jelasnya seperti dikutip Antara kemarin. Dia juga menyebutkan hasil penjualan tiket mencapai Rp6,14 miliar atau meningkat dari 2009 yang hanya Rp3 miliar.
Sumber: diolah
BISNIS/ARH/HUSIN PARAPAT
TRANSIT Merak berangsur normal MERAK: Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, kemarin berangsur normal. Manajemen PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan mengaku telah menyeberangkan seluruh truk angkutan barang yang sempat membeludak pekan lalu. Antrean truk sempat terlihat sejak Kamis malam pekan lalu sampai dengan akhir pekan lalu menyusul peningkatan pengiriman barang ke sejumlah kota di Sumatera. ”Sekarang truk angkutan sembako dan lain-lain sudah dapat kami seberangkan secara keseluruhan,” kata Manajer Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak Endin Juhanedi kemarin dikutip Antara. Dia menjelaskan pada Minggu malam pihaknya menyeberangkan kendaraan truk angkutan sembako sebanyak 2.100 unit. “Kami upayakan semuanya berjalan sesuai dengan keadaan, terhambatnya aktivitas penyeberangan selama 3 hari kemarin dikarenakan cuaca buruk.” (BISNIS/ARH)
i5
OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Hafar Daya Samudera menginvestasikan sedikitnya US$30 juta untuk membangun kapal cable/pipe laying ship pertama berbendera Merah Putih di Indonesia guna mendukung kebijakan nasional asas cabotage. Armada yang dimasukkan ke dalam kapal offshore kelompok C tersebut selama ini diklaim belum mampu diadakan oleh pelaku usaha atau pengusaha pelayaran nasional sehingga diusulkan akan dikecualikan dari ketentuan wajib berbendera Merah Putih. Namun demikian, perusahaan ini akan melakukan pengadaan kapal jenis tersebut sebanyak tiga unit dalam 2—3 tahun ke depan jika kebijakan nasional asas cabotage tidak berubah dalam revisi UU No.17/2008 tentang Pelayaran. Presiden Direktur PT Hafar Daya Samudera Hebert Wong mengatakan perseroannya melihat peluang pengadaan kapal jenis ini di Indonesia sangat menjanjikan setelah pemerintah me-
Pengelompokan kapal asing* Penutupan izin**
Kelompok
Jenis kapal
1 Januari 2010
Kategori A
1 Januari 2011
Kategori B
Belum ditetapkan
Kategori C
tugboats, mooring boats, utility vessels, barges, landing craft, oil barges, security boats, sea trucks, crew boats, crane barges, pilot barges dan anchor boat accomodation barges > 250 ft class, anchor handling and tugs (AHT), anchor handling and tug supply (AHTS), ASD tugboats, platform supply vessel (PSV), seismic vessel, crane barge, floating storage and offloading (FSO), floating production storage and offloading (FPSO) jack up rig, drill ship, submersible rig dan cable laying ship
merlukan kapal jenis ini semakin cerah setelah cabotage tetap jalan. “Ini kesempatan berinvestasi di sektor ini.” Cable/pipe laying ship adalah kapal kelompok C yang selama ini diklaim tidak ada yang berbendera Merahn Putih. Kapal kelompok C lainnya adalah jenis jack up rig, seismik 3D, modu dan kapal konstruksi. Sejauh ini, kapal kelompok C yang sudah tersedia di Indonesia dan berbendera Merah Putih adalah jack up rig dan seismic 2D. Sebelumnya, PT Elnusa juga sudah berencanakan membeli kapal seismic 3D.
Diperhatikan Keterangan: * Kesepakatan berdasarkan pertemuan Ditjen Perhubungan Laut, BP Migas dan INSA pada 17 Juli 2009, ** Izin berupa pemberitahuan pengoperasian kapal asing (PPKA) Sumber: Kemenhub, INSA, diolah
nerapkan kebijakan nasional asas cabotage. “Ini kapal pertama di Indonesia dan buatan asli galangan di Indonesia sekaligus sudah berbendera Merah Putih. Kami mengadakannya karena mengantisipasi asas cabotage,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Dia menjelaskan pangsa penyewaan kapal offshore jenis cable/pipe laying ship di Indonesia sangat menjanjikan meskipun investasi di sektor ini memiliki risiko tinggi (high risk) dibandingkan dengan sektor lainnya. Kadang-kadang, katanya, ope-
BISNIS/ARH/HUSIN PARAPAT
rator menanggung rugi sehingga tidak banyak yang berminat berinvestasi di sektor ini. “Kebanyakan kapal asing yang ada di Indonesia saat ini sudah berusia di atas 20 tahun,” ujarnya. Dia mengakui pengusaha Indonesia yang bergerak di sektor ini sulit bersaing tanpa adanya proteksi dari pemerintah. “Kapal baru tidak bisa kompetitif tetapi dengan cabotage, menjadi lebih kompetitif,” tegasnya. Menurut dia, pengadaan kapal jenis ini bergantung pada proyek, bukan kebutuhan. Tetapi ke depan proyek-proyek yang me-
Carmelita Hartoto, Ketua Komite Tetap Perhubungan Laut Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengatakan pemerintah seharusnya memperhatikan pengusaha nasional yang saat ini sudah mulai berinvestasi di sektor kapal offshore kelompok C. Dia mengkhawatirkan investasi yang telah ditanam oleh pengusaha nasional ke sektor pengadaan kapal kelompok C tersebut akan merugi jika pemerintah melanjutkan revisi atas UU No.17/2008 tentang Pelayaran. Menurut dia, pihaknya sudah mendapatkan laporan mulai banyak pengusaha yang berinvestasi pada pengadaan kapal atau
peralatan offshore kelompok C tersebut. “Kami harap pemerintah memperhatikan kepentingan pengusaha nasional,” ujarnya. Sebelumnya, operator kapal dan peralatan penunjang kegiatan lepas pantai (offshore) asing dengan kontrak melampaui 7 Mei 2011 didesak merevisi kontrak angkutan di dalam negeri sesuai dengan UU Pelayaran. (Bisnis, 10 Januari 2011) Para operator kapal dan peralatan offshore asing itu diminta menjalin kerja sama dengan pengusaha Indonesia melalui pembentukan perusahaan baru dengan komposisi saham sesuai UU Pelayaran. Mereka menilai dengan pembentukan usaha baru itu, operator asing tetap bisa bekerja di Indonesia hingga kontraknya terakhir tetapi dengan perusahaan baru. Dosen Hukum Kelautan Universitas Indonesia Chandra Motik mengatakan pilihan merevisi kontrak tersebut dilakukan untuk menghormati proses penegakan hukum di Indonesia yakni UU Pelayaran. Dia menilai langkah merevisi atas UU Pelayaran sama artinya dengan menegosiasi penegakan hukum di Indonesia. “Seharusnya hukum ditegakkan dan semua warga negara Indonesia mematuhi hukum,” katanya. (tularji @bisnis.co.id)
Konsumsi BBM bersubsidi angkutan umum diawasi BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengadakan uji coba penandaan khusus terhadap angkutan umum di Jabodetabek untuk melacak konsumsi bahan bakar. Hal ini diperlukan menyusul rencana pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang akan diterapkan pada Maret 2011. Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub Suroyo Alimoeso, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Organisasi Angkutan Darat (Organda), dan Pemda DKI untuk me-
lakukan uji coba tingkah laku tersebut. “Nantinya kita akan menempel stiker dengan barcode di sejumlah angkutan umum untuk menguji ketaatan mereka terhadap kebijakan pembatasan subsidi BBM,” ujarnya pada Bisnis siang ini. Suroyo menjelaskan penandaan khusus tersebut dilakukan untuk mengantisipasi sopir-sopir angkutan umum yang nakal dan bertindak curang dengan menjual kembali BBM bersubsidi kepada pengguna kendaraan pribadi. “Nantinya, angkutan umum yang sudah ditempel dengan stiker tersebut tidak akan bisa mengisi bahan bakar melebihi ketentuan yang telah ditetapkan,”
paparnya. Menurut Suroyo, saat ini pihaknya masih melakukan sosialisasi kepada sejumlah moda transportasi massal yang nantinya akan ditempeli stiker secara acak, seperti angkutan kota (angkot) dan taksi. “Kami akan coba buat 1.000—2.000 stiker untuk uji coba ini,” tuturnya. Suroyo mengatakan, uji coba tingkah laku ini akan dilakukan pada Januari dan Februari. Kata dia, saat ini pihaknya masih menunggu seluruh stiker-stiker tersebut selesai diproduksi yang kemungkinan akan rampung minggu ini.
Jasa ekspres Terkait dengan pembatasan subsidi BBM bagi angkutan jasa
ekspres yang berpelat hitam, Suroyo mengatakan hal tersebut masih dalam pembahasan. Menurutnya, sejauh ini masih ada pro dan kontra mengenai apakah angkutan jasa ekspres akan terkena pembatasan subsidi BBM atau tidak. “Keputusannya masih belum ada, tapi nanti ada kemungkinan kalau di tiap pom bensin kita akan menyediakan jalur khusus bagi angkutan umum dan angkutan sewa yang berpelat hitam,” ujarnya. Menyikapi ketidakpastian pemerintah mengenai nasib angkutan jasa ekspres terkait kebijakan pembatasan subsidi BBM, beberapa operator jasa ekspres mengambil inisiatif untuk menjalankan strategi penekanan bia-
ya operasional. PT CV Titipan Kilat (Tiki) berencana membeli armada jenis baru berupa motor bagasi roda tiga sebagai moda pengiriman barang yang diperkirakan dapat menghemat biaya operasional sebesar 30%-40%. Menurut Operation Manager Tiki Ahmad Ferwito, saat ini pihaknya masih menghitung kebutuhan perusahaan terhadap armada baru ini. Rencananya, kata dia Tiki akan membeli 3—5 unit motor bagasi untuk uji coba. Di lain pihak, Corporate Communication Senior Manager JNE Visi Firman mengatakan rencananya armada baru tersebut akan diproyeksikan untuk mengangkut paket dan dokumen. (18)
i7
Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
BAHAN BANGUNAN
TEKNIK
RUPA-RUPA
TEKNIK
PERJALANAN
HOTEL & RESTORAN
SEMINAR & WORKSHOP
PERANTI KERJA
REGIONAL Bisnis Indonesia, Selasa, 11 Januari 2011
ELTY
LPKR
147
ASRI 270
-9
-25
163 4/1
295 5/1
6/1
7/1
10/1
BKSL 670
4/1
6/1
7/1
10/1
4/1
6/1
7/1
10/1
5/ 7/11
6/ 1 10/1
4/1
-25
6/1
7/1
10/1
4/1
600
-275
345 5/1
INDY 3.075
-5 82
24/ 4/112 26/ 5/112 30/ 6/112
MIRA 350
-30 440
5/1
TRUB 73
-30 730
5/1
BLTA 400
-10
3.525 5/1
6/1
7/1
10/1
4/1
5/1
610 6/1
7/1
10/1
4/1
5/1
6/1
7/1
10/1
Bintang 5 53,28 50,27
Bintang 4 Bintang 3 Bintang 2 Bintang 1
TPK hotel berbintang di DKI Jakarta selama November 2010
55,86 51,31 52,89 64,86 62,71 68,05
Nov. 2009 (%) Nov. 2010 (%) Keterangan: * Perkembangan (poin)
Rata-rata
49,78 53,34 54,65 55,7
Tingkat hunian hotel di Jakarta capai 55,70% JAKARTA: Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di DKI Jakarta pada November 2010 mencapai 55,70%, atau turun sekitar 3,34 poin dibandingkan dengan TPK bulan sebelumnya sebesar 59,04%. Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat TPK hotel bintang dua merupakan yang tertinggi sepanjang November 2010 yaitu mencapai 68,05%, sedangkan terendah yakni TPK hotel bintang lima yang hanya mencapai 50,27%. TPK klasifikasi hotel bintang lima, empat, dan tiga mengalami penurunan TPK masing-masing sebesar 8,64 poin, 4,22 poin, dan 2,02 poin, sementara hotel bintang dua dan bintang satu mengalami peningkatan TPK sebesar 2,56 poin dan 8,46 poin. “Bila dibandingkan dengan November 2009, TPK gabungan semua hotel berbintang untuk November 2010 mengalami peningkatan sebesar 1,05 poin,” tulis BPS DKI Jakarta pekan lalu. Sumber: BPS DKI Jakarta, 2011
BISNIS/HWI/HUSIN PARAPAT
NUSANTARA Venues Sea Games siap Agustus PALEMBANG: Pemprov Sumatra Selatan menargetkan pengerjaan seluruh tempat pertandingan (venues) pendukung penyelenggaraan Sea Games XXVI di kawasan Jakabaring tuntas 100% pada Agustus 2011. Alex Noerdin, Gubernur Sumsel, mengatakan pembangunan seluruh venues dikerjakan secara cepat agar selesai sesuai target 8 bulan ke depan. “Dari beberapa venues yang dibangun dan direhab, lapangan tenis diperkirakan pertama kali rampung pada April mendatang,” katanya, kemarin. Dia memaparkan venues lainnya seperti atletik diperkirakan selesai pada Juni, lapangan tembak serta venues yang terakhir kolam renang terbaik di Asia. Sampai dengan saat ini, dana yang terserap untuk pembangunan seluruh venues Sea Games XXVI mencapai Rp2 triliun. (BISNIS/K49)
Parkir liar ditertibkan JAKARTA: Ratusan sepeda motor dan belasan taksi yang tengah parkir di depan Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur ditertibkan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di kawasan itu. Manajer Humas Daop 1 PT Kereta Api Indonesia (KAI) Mateta Rijalulhaq menyatakan operasi penertiban itu melibatkan sebanyak 320 petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja, TNI/Polri hingga Polisi Khusus (polsus) PT KAI. “Ini semua untuk memperindah lingkungan dan menghindari terjadinya kemacetan lalu lintas,” katanya dalam siaran pers, kemarin. Dia memaparkan pihaknya memindahkan lokasi parkir sepeda motor di samping stasiun, sedangkan area parkir taksi dipindah ke belakang stasiun yang luasnya mencapai 7.000 m2. Camat Jatinegera Andri Yansyah menyatakan selama ini kawasan di depan Stasiun Jatinegara dikenal cukup semrawut dan selalu terjadi kemacetan lalu lintas. (BISNIS/HWI)
SAHAM TRANSJAKARTA: Sebuah bus Transjakarta terlihat dari refleksi kaca di halte Dukuh Atas Jakarta, Minggu. Pemprov DKI memastikan untuk menguasai mayoritas saham perusahaan baru pengganti Unit Pelaksana Teknis Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta Busway hingga 99%. BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
Tender bus Transjakarta Otorita Batam pangkas waktu segera dibuka perizinan Izin trayek bus reguler Grogol-Cililitan dicabut Februari
OLEH SUYONO SAPUTRA Bisnis Indonesia OLEH TH. D. WULANDARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemprov DKI Jakarta membuka tender pengadaan armada Transjakarta sebanyak 44 bus gandeng senilai Rp180 miliar pada awal Februari atau Maret 2011. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan pengadaan armada itu untuk dioperasikan di koridor XI (rute Kampung Melayu-Pulo Gebang) dengan target bisa melayani penumpang pada Oktober 2011. “Kami sudah melakukan persiapan pembukaan lelang sehingga peserta lelang harus mempersiapkan gambar teknis, rencana kerja dan syarat-syarat, dan rencana anggarannya,” ujarnya, kemarin. Menurut dia, pengadaan bus untuk koridor XI sebanyak 44 unit bus gandeng telah dialokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2011 sebesar Rp180 miliar. Menurut rencana, ucap dia, koridor XI diproyeksikan mengurangi jumlah pengguna kendaraan pribadi dari dan ke Jakarta dengan kapasitas 30.000 penumpang per hari. Bila tender digelar bulan depan, Pristono mengharapkan penandatanganan kontrak dengan pemenang dilakukan pada Mei tahun ini busway koridor XI bisa beroperasi pada Oktober 2011. Dia mengungkapkan pihaknya tengah merancang sinergi pelayanan antara bus Transjakarta dan Terminal Pulo Gebang. Pristono menambahkan Pemprov DKI merencanakan pembangunan fasilitas park and ride di Terminal Pulo Gebang.
Proyek busway koridor XI
9
10
Pluit-Pinang Ranti 12
Pluit-Tanjung Priuk
Cililitan -Tanjung Priuk
5
Ancol -Kampung Melayu
1
Kota -Blok M
3
Pulo Gadung -Harmoni 2
Kalideres -Harmoni
4
Pulo Gadung -Dukuh Atas Pulo Gebang -Kampung Melayu 11
8
Rute Armada Dana Kapasitas
Lebak Bulus -Harmoni
Kampung Melayu-Pulo Gebang 44 unit bus gandeng Rp180 miliar 30.000 penumpang per hari
6
Ragunan -Kuningan
7
Rambutan -Kampung Melayu BISNIS/HUSIN PARAPAT
Sumber: Dishub DKI Jakarta, 2011
Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Provinsi DKI Jakarta Sarwo Handayani menjelaskan APBD 2011 telah memuat alokasi dana anggaran busway koridor XI dengan rute Kampung Melayu-Pulogebang. Untuk pembangun Koridor XII (rute Tanjungpriok-Pluit) akan dialokasikan pada 2012. “Kemampuan anggaran Pemprov DKI untuk melanjutkan tiga koridor lainnya [koridor XIII, XIV dan XV] tidak memadai, sehingga kami melihat kemampuan,” jelas dia.
Cabut izin Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan mencabut izin trayek bus reguler rute Grogol-Cilitan yang bersinggungan dengan pelayanan busway koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) dan koridor X (Cililitan-Tanjung Priok).
Menurut rencana, kata Pristono, pencabutan izin trayek bus reguler yang bersinggungan dengan busway dimulai pada Februari 2011. “Rencana ini sebagai bagian dari upaya memperlancar pengoperasian busway. Tahap awal bus reguler yang akan dicabut trayeknya adalah jalur Grogol-Cililitan,” ujar Pristono. Pencabutan izin trayek itu tidak akan menimbulkan kerugian bagi operator karena mereka telah menjadi bagian dari operator busway. Bahkan sebagian supir bus reguler beralih profesi menjadi supir Transjakarta. Khusus pada rute bus reguler Grogol-Cililitan, Pristono mengatakan akan ada pengalihan armada ke rute yang tidak bersinggungan dengan busway. (HENDRA WIBAWA)(wulandari@ bisnis.co.id)
BATAM: Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Batam (BP Batam) menargetkan pemangkasan waktu penyelesaian perizinan keluar masuk barang menjadi 2 hari setelah proses perizinan elektronik berlaku pada akhir Februari 2011. Fitrah Kamaruddin, Anggota Bidang Pelayanan dan Jasa BP Batam, mengatakan pihaknya telah menyiapkan sistem informasi keluar masuk barang (SIKMB) secara elektronik selama 3 bulan sebagai komitmen mempermudah pengurusan izin. “Selama ini, perizinan yang kami keluarkan diselesaikan dalam waktu 4 – 6 hari, tapi setelah SIKMB ini diimplementasikan maka kami targetkan proses perizinan bisa diselesaikan dalam waktu 2 hari saja,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Fitrah menjelaskan BP Batam telah menggelar pelatihan kepada 60 perusahaan asing mengenai mekanisme perizinan secara elektronik yang efektif akan diimplementasikan pada akhir Februari 2011. Nantinya, perusahaan tidak perlu lagi menggunakan biro jasa untuk mengurus perizinan ke BP Batam karena melalui sistem itu perizinan bisa langsung diajukan dari kantor perusahaan masing-masing. “Perizinan secara online ini akan lebih cepat, efisien, transparan, dan data serta dokumentasi tertata dengan baik di pusat IT yang kami
miliki,” paparnya. Sejak status free trade zone (FTZ) berlaku pada 1 April 2009, BP Batam telah mengeluarkan sebanyak 1.115 izin usaha bidang industri dan perdagangan, 721 izin penetapan sebagai importir terdaftar, dan kurang lebih 8.000 izin pemasukan dan pengeluaran barang.
Manual Selama ini, proses perizinan dilakukan secara manual (paper base) yakni perusahaan mengajukan dokumen perizinan berikut dengan rencana pemasukan barang kepada instansi tersebut. Ke depan, imbuh dia, BP Batam hanya melayani proses secara online kecuali untuk perizinan yang melibatkan institusi lain seperti Kementerian Perdagangan di Jakarta dan pemerintah Kota Batam. Perizinan yang sudah dilimpahkan dari pusat kepada BP Batam antara lain izin impor barang bukan baru, besi baja, cakram optik, tekstil dan produk tekstil, minuman beralkohol, alat pertanian, garam dan plastik. Sementara itu, Manajer Operasi PT Nippon Steel Batam Abdon Heri Jodi menyatakan pelaku industri di Batam sudah sejak lama menantikan sistem perizinan secara online. “Sistem ini jelas menghilangkan kemungkinan kolusi antara oknum BP Batam dengan pengusaha yang mengurus izin. Pelaku industri sangat diuntungkan dengan terobosan ini,” kata Abdon.
Penyelamatan sapi betina telan Rp43 miliar BISNIS INDONESIA
BANDUNG: Pemprov Jawa Barat menyiapkan dana sebesar Rp43,2 miliar untuk menyelamatkan populasi sapi betina produktif yang diduga cukup marak dipakai sebagai sapi pedaging. Kepala Dinas Peternakan Jabar Koemayadie T Padmadinata mengatakan rencana itu sejalan dengan pemberlakukan Undang-Undang No. 18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang salah satunya berisi perlindungan populasi sapi betina. “Berdasarkan isu yang berkembang di tingkat nasional, sebanyak 200.000 ekor sapi betina dipotong setiap tahunnya demi memenuhi kebutuhan produksi. Padahal, Indonesia masih kekurangan induk sapi,” katanya, kemarin. Di sejumlah rumah pemotongan hewan (RPH) Jabar, menurut dia, masih melakukan pemotong-
an sapi betina karena kebutuhan komoditas daging sapi di provinsi itu cukup tinggi. Dia melanjutkan pihaknya menargetkan bisa menyelamatkan sapi betina sebanyak 1.200— 1.400 ekor sapi dengan menggelontorkan dana sebesar Rp43,2 miliar pada tahun ini. “Teknisnya, dana tersebut merupakan dana pengganti bagi RPH yang hendak memotong sapi betina. Sapi tersebut kemudian akan kami selamatkan supaya mampu berproduksi kembali,” ujar dia. Koemayadie memaparkan dana penyelamatan itu diperoleh dari APBD Jabar sebesar Rp14,2 miliar sedangkan sisanya sebanyak Rp29 miliar berasal dari Kementerian Pertanian.
Tunggu aturan Namun, kebijakan penggunaan dana masih menunggu aturan teknis dari Kementerian Pertanian.
“Setelah turun aturan dari pusat, baru kami membuat pula petunjuk pelaksanaan dan teknisnya,” kata dia. Dia mengungkapkan Pemprov Jabar akan melibatkan masyarakat dalam rangka penyelamatan sapi betina guna mengejar jumlah ideal populasi sapi itu. Total populasi sapi betina di Jabar saat ini mencapai 56.000 ekor atau relatif kecil dibandingkan dengan Provinsi Jawa Timur yang memiliki populasi sapi betina sebanyak 1 juta. “Jabar sebetulnya membutuhkan sedikitnya 60.000 bibit sapi setiap tahun,” tegas dia. Di sisi lain, Pemprov Jabar terus gencar melakukan gerakan inseminasi buatan kepada sapi betina yang dimiliki para peternak dengan harapan bisa melahirkan sekitar 2.000 ekor sapi per tahun. Sesuai UU No. 18/2009, Koesmayadi menambahkan telah
memberikan sanksi hukum kepada pelaku yang memotong sapi betina berupa hukuman penjara hingga 9 bulan dan denda hingga Rp25 juta. Namun, aturan tersebut belum berlaku efektif akibat belum adanya peraturan pemerintah yang mengatur lebih perinci. “Jadi program ini semacam upaya awal untuk menyelamatkan populasi sapi betina di Jabar,” katanya. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat segera menyensus populasi hewan ternak sapi dan kerbau di Jabar pada Mei-Juni 2011 untuk mengetahui kemampuan produksi daging sekaligus tingkat konsumsi masyarakat akan komoditas itu. Kabid Statistik Distribusi BPS Jabar Anggoro Dwitjahyono mengemukakan sensus itu akan dilakukan pada peternakan besar, peternakan rakyat, serta perusahaan penggemukan sapi (feedlot). (K45)