KONFLIK TOKOH UTAMA BOTCHAN『坊ちゃん』DALAM NOVEL BOTCHAN『坊ちゃん』KARYA NATSUME SOOSEKI (夏目漱石)
KONFLIK TOKOH UTAMA BOTCHAN『坊ちゃん』DALAM NOVEL BOTCHAN『坊ちゃん』KARYA NATSUME SOOSEKI (夏目漱石) 1. Ririn Kusworo Rini Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
[email protected]
2. Dra. Yovinza Bethvine S. M,Pd Dosen Pembimbing Skripsi dan Jurnal Abstrak Penelitian ini membahas tentang konflik yang dialami oleh tokoh utama Botchan dalam novel Botchan. Botchan adalah orang yang mempunyai sifat memberontak, nakal, ceroboh, dan iseng. Hal tersebut menimbulkan berbagai konflik, baik konflik internal maupun konflik eksternal. Konflik merupakan salah satu unsur penting dalam suatu karya sastra. Konflik dapat membuat suatu cerita menjadi berkesan. Peneliti melakukan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana terjadinya konflik pada tokoh utama Botchan. Maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana faktor yang mempengaruhi tokoh utama Botchan 『 坊 ち ゃ ん 』 dalam novel Botchan『坊ちゃん』karya Natsume Sooseki (夏目漱石) yang mengalami konflik internal dan bagaimana kebutuhan dasar psikologis yang menimbulkan konflik eksternal pada tokoh utama Botchan『坊ちゃん』dalam novel Botchan『坊ちゃん』karya Natsume Sooseki (夏目漱石). Data yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 14 data, berupa kutipan cerita yang berhubungan dengan rumusan masalah yakni mengandung berbagai macam konflik, konflik internal maupun konflik eksternal. Kutipan cerita diambil dari sumber data novel Botchan karya Natsume Sooseki. Kata Kunci : Konflik, konflik Internal, Konflik Eksternal.
Abstract This study discusses the conflict experienced by the main character in the novel Botchan Botchan. Botchan is a person who has a rebellious nature, wanton, reckless, and fraudulent. This raises numerous conflicts, both internal and external conflict. Conflict is one of the important elements in a literary work. Conflict can create a story to be memorable. Researchers conducted this study to describe how the conflict in the main character Botchan. So researchers formulated the problem as follows: How the factors that influence the main character Botchan "坊ちゃん" in the novel Botchan " 坊 ち ゃ ん " by Natsume Sooseki ( 夏 目 漱 石 ) experiencing internal conflict and how basic psychological needs that lead to external conflict in the main character Botchan "坊ちゃん" in the novel Botchan "坊ちゃん" works Natsume Sooseki (夏目漱石). The data that was used in this study amounted to 14 data, in the form of quotes stories related to the formulation of the problem which contains various conflicts, internal conflicts and external conflicts. Excerpt stories drawn from the data source works of Natsume Sooseki novel Botchan.
Keywords: Conflict, internal conflict, external conflict.
1
Konflik Tokoh Utama Botcahan『坊ちゃ』Dalam Novel Botchan『坊ちゃん』Karya Natsume Sooseki (夏目漱石)
sedikitpun memberikan dan menunjukkan
PENDAHULUAN
kasih sayang terhadap Botchan, padahal di
Konflik merupakan unsur yang esensial dalam pengembangan plot cerita.
hati
Pengembangan
mendapatkan kasih sayang tersebut.
plot
karya
fiksi
akan
kecilnya,
dipengaruhi oleh wujud dan isi konflik,
Penelitian
bangunan konflik yang ditampilkan.
mengetahui
terdapat
berpendapat
atau
dua
atau
tindakan
sangat
ini
faktor
berharap
bertujuan
yang
untuk
mempengaruhi
tokoh utama Botchan 『坊ちゃん』dalam
Konflik terjadi bila dalam satu peristiwa
ia
lebih
novel 『坊ちゃん』karya Natsume Sooseki
yang
『 夏 目 漱 石 』 yang mengalami konflik
dipertimbangkan. Konflik tidak harus berarti
internal. Yang kedua unuk mengetahui
berseteru, meski situasi ini dapat menjadi
kebutuhan
bagian dari situasi konflik. Jadi, konflik
dasar
psikologis
yang
menimbulkan konflik eksternal pada tokoh
tidak lebih dari adanya beberapa pilihan
utama Botchan 『坊ちゃん』dalam novel
yang saling bersaing atau tidak selaras
『坊ちゃん』karya Natsume Sooseki『夏
(Pickering, 2001:1).
目漱石』. Novel Botchan『坊ちゃん』karya Natsume Sooseki ini merupakan salah satu
Pengertian Konflik
karya sastra yang banyak menampilkan
Konflik adalah sesuatu yang “dramatik”,
konflik-konflik didalam ceritanya. Novel
mengacu pada pertarungan antara dua
tersebut berceritakan tentang pemberontakan
kekuatan
seorang guru muda terhadap sistem di
adanya aksi dan aksi balasan
sebuah sekolah desa. Cerita tersebut berawal
Warren, 1989:285).
yang
seimbang,
menyiratkan (Wellek &
dari perjalanan seorang pemuda yang kerap dipanggil Botchan oleh pembantunya yang
Pengertian Konflik Internal
bernama Kiyo ( 清 ) Botchan merupakan
Menurut
seorang guru baru di sebuah sekolah desa.
1995:124), konflik internal adalah konfliik
Karena sifat dasar dari Botchan yang suka
yang terjadi di dalam hati, jiwa seorang
memberontak, nakal, ceroboh, dan iseng. Ia
tokoh
pun sering dihadapkan pada suatu masalah
merupakan konflik yang dialami diri sendiri
dan konflik–konflik.
dan
mengalami
berbagai
(atau
lebih
(dalam
tokoh–tokoh
merupakan
Nurgiyantoro,
cerita).
masalah
Pengertian Konflik Eksternal
dengan
Menurut
dengan
intern
konflik,
diantaranya seperti konflik antara Botchan keluarganya,
Jadi,
manusia.
Botchan sebagai tokoh utama juga sering
Stanton
teman–
Stanton
(dalam
Nurgiyantoro,
temannya, dengan murid–muridnya, maupun
1995:124), konflik eksternal adalah konflik
dengan lingkungan sekolah tempat dia
yang terjadi antara seorang tokoh dengan
mengajar.Ayah dan ibunya tidak pernah
sesuatu yang diluar dirinya, mungkin dengan lingkungan alam mungkin dengan manusia.
2
KONFLIK TOKOH UTAMA BOTCHAN『坊ちゃん』DALAM NOVEL BOTCHAN『坊ちゃん』KARYA NATSUME SOOSEKI (夏目漱石)
yang
METODE
membagi
faktor–faktor
yang
Penelitian ini merupakan penelitian
mempengaruhi terjadinya konflik internal
kualitatif karena yang diutamakan adalah
menjadi 3, yaitu : mengalami gangguan
suatu penghayatan interaksi antara konsep
emosi yang disebabkan tidak terpenuhinya
yang dikaji berdasarkan pengalaman yang
suatu
dapat berupa penemuan, percobaan, atau
perbedaan terhadap apa yang dikatakan dan
pengamatan.Sumber
dipakai
diinginkan dengan apa yang dilakukan, dan
dalam penelitian ini adalah sumber data
kehilangan akal atau tidak tahu harus
tertulis atau kepustakaan. Sumber data
berbuat apa.
data
yang
tuntutan
atau
harapan,
terjadi
utama yang dipakai adalah sebuah karya
Data Faktor-faktor yang mempengaruhi
sastra prosa fiksi berupa novel.
terjadinya konflik internal yang dialami
Teknik
yang
digunakan
Botchan 『 坊 ち ゃ ん 』 , yang
dalam
pengumpulan data adalah teknik observasi yaitu
mengumpulkan data,
peneliti
temukan yaitu :
dan teknik
4.2.1
Tabel
konsultatif yaitu mengkonsultasikan data
mempengaruhi
yang telah diperoleh dengan teori yang
internal
Faktor–faktor terjadinya
yang konflik
terdapat pada kajian pustaka. Faktor–faktor yang
Banyak
diperoleh dipergunakan metode deskriptif
mempengaruhi
Data
analisis. Metode ini dilakukan pada saat
terjadinya konflik
seluruh data sudah terkumpul semua. Hasil
internal
Untuk
data
menganalisis
yang
data
diperoleh
mendeskripsikan
hasil
No
yang
dianalisis,
analisis
1
data,
hasil
penelitian
4
gangguan emosi
menyimpulkan hasil analisis data, dan melaporkan
Mengalami
yang disebabkan
beserta
tidak terpenuhinya
kesimpulannya.
suatu tuntutan atau harapan
HASIL DAN PEMBAHASAN Konflik
merupakan
salah
2 satu
Terjadi terhadap
permasalahan yang prakteknya sudah ada
perbedaan apa
yang
dikatakan
sejak dahulu sampai sekarang, dan pasti
2
dan
diinginkan dengan apa
dialami oleh semua orang. Konflik internal
yang dilakukan
yang dialami oleh Botchan dalam novel 3
Botchan 『 坊 ち ゃ ん 』 karya Natsume
tidak tahu harus berbuat
Sooseki ( 夏 目 漱 石 ) memiliki beberapa
apa
faktor–faktor. Untuk menganalisis faktor– faktor
yang
dialami
mengacu pada teori
Botchan,
Kehilangan akal atau
peneliti
Pickering (2001:12)
3
1
KONFLIK TOKOH UTAMA BOTCHAN『坊ちゃん』DALAM NOVEL BOTCHAN『坊ちゃん』KARYA NATSUME SOOSEKI (夏目漱石)
Berdasarkan
tabel
diatas,
berasal dari hasil penjualan rumah
menunjukkan bahwa ketiga faktor yang mempengaruhi
terjadinya
orangtua mereka.
konflik
internal pada tokoh Botchan semuanya
3. Kehilangan akal atau tidak tahu harus berbuat apa
dialami oleh tokoh utama Botchan『坊
Botchan kehilangan akal atau
ち ゃ ん 』 . Pembahasannya sebagai
tidak tahu harus berbuat apa ketika
berikut :
ia mendapat komentar dari ayahnya 1. Mengalami gangguan emosi yang disebabkan
tidak
bahwa ia adalah anak yang tidak
terpenuhinya
berguna. Kata–kata yang terlontar
suatu tuntutan atau harapan
dari mulut ayah Botchan sudah
Botchan banyak mengalami
menjadi kebiasaan. Botchan tidak
gangguan emosi, seperti perkataan
bisa
kakaknya karena kakaknya berfikir
mengubah semua keadaan yang ia
Botchan adalah penyebab ibunya
alami.
berbuat
apa–apa
untuk
meninggal. Kemudian pada saat Botchan melemparkan sebuah biji
Konflik
internal
selalu
catur yang dipegang ke arah muka
berkaitan dengan konflik Konflik
kakaknya ketika bermain catur
eksternal. Konflik eksternal yang
Jepang. Murid–murid Botchan yang
dialami oleh Botchan dalam novel
nakal dan berani terhadap Botchan
Botchan 『 坊 ち ゃ ん 』 karya
pernah memasukkan beberapa ekor
Natsume Sooseki ( 夏 目 漱 石 )
belalang ke dalam futon Botchan, sehingga
ketika
Botchan
memiliki
tidur,
Botchan pun menjadi marah. Selain itu
Botchan
memukul
kepala
beberapa
psikologis
yang
konflik
eksternal.
menggunakan
yang dikatakan dan diinginkan dengan apa yang dilakukan
teori
Pickering
berikut
ini
merupakan
beberapa
data
kebutuhan
psikologis
yang
menimbulkan
Botchan mengalami perbedaan
konflik
eksternal
yang dialami oleh Botchan, yang
terhadap apa yang dikatakan dan apa
Untuk peneliti
(2001:14-15), 2. Terjadi perbedaan terhadap apa
dengan
menimbulkan
menganalisisnya,
(Noda) guru seni.
diinginkan
kebutuhan
ditemukan oleh peneliti :
yang
4.2.2
dilakukan ketika ia tidak punya
psikologis
keinginan untuk menjadi seorang
Tabel yang
konflik eksternal
guru, menggunakan uang enam ratus yen dari kakaknya yang
4
kebutuhan
menimbulkan
KONFLIK TOKOH UTAMA BOTCHAN『坊ちゃん』DALAM NOVEL BOTCHAN『坊ちゃん』KARYA NATSUME SOOSEKI (夏目漱石)
No
Kebutuhan
Banyak
psikologis yang
Data
2. Keinginan memegang kendali Keinginan untuk memegang
menimbulkan
kendali ditunjukkan berupa protes
konflik eksternal 1.
Keinginan
untuk
dihargai
2.
Botchan terhadap sistem yang
1
berlaku di sekolahnya. Kekacauan
dan
diperlakukan sebagai
sistem
terlihat
dari
peraturan
manusia
sekolah
yang
tidak
memihak
Keinginan
keadilan,
1
Keinginan memiliki
dan Akashatsu. Hal ini terlihat
3
dari adanya pengecualian terhadap
harga diri 4.
lebih
condong pada kepentingan Tanuki
memegang kendali 3.
melainkan
Keinginan
untuk
Tanuki
2
dan
terbebas
konsisten
Akashatsu dari
untuk
kewajiban
mengambil tugas malam. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan memiliki
bahwa
empat
Botchan
kebutuhan
3. Keinginan memiliki harga diri
juga
Keinginan
dasar
untuk
memiliki
psikologis yang bisa menimbulkan
harga diri ditunjukkan pada saat
konflik eksternal bila tidak terpenuhi.
Botchan tidak bisa menjawab soal
Pembahasannya
yang ditanyakan oleh salah satu
adalah
sebagai
berikut :
muridnya, murid-murid berpikir
1. Keinginan untuk dihargai dan
Botchan adalah seorang guru yang
diperlakukan sebagai manusia
bodoh, Botchan menjadi bahan tertawaan karena ketika ia makan
Keinginan untuk dihargai dan diperlakukan
sebagai
mie
manusia
empat
mangkok
lalu
ditunjukkan Botchan pada saat ia
dikejutkan dengan tulisan “Sensei
sedang berada di kamarnya, lalu
tempura”. Tidak hanya itu, ketika
murid-murid
Botchan
Botchan
berani
ingin
berenang,
mempermainkan Botchan dengan
mendapati
cara menghentak-hentakkan kaki
“dilarang
mereka secara bersamaan ke lantai
sehingga ia pun membatalkan
kayu. Hal tersebut dapat diketahui
niatnya untuk berenang di dalam
bahwa Botchan sebagai guru juga
bak. Kedua kalinya ia mendapati
belum
tulisan di papan tulis “dilarang
bisa
muridnya menghargainya
membuat untuk sebagai
murid-
sebuah
ia
berenang
tulisan di
berenang di bak”.
lebih guru
4. Keinginan untuk konsisten
sehingga murid-muridnya berani mempermainkannya.
5
bak”,
KONFLIK TOKOH UTAMA BOTCHAN『坊ちゃん』DALAM NOVEL BOTCHAN『坊ちゃん』KARYA NATSUME SOOSEKI (夏目漱石)
Keinginan untuk konsisten
pernah mengadu domba antara
yang ditunjukkan Botchan yaitu
Botchan dan YamaArashi. Selain
ketika ia mengambil sikap tegas
itu,
untuk
keadilan
mengundurkan diri dari sekolah
dengan cara membongkar semua
karena Botchan merasa semua
kejahatan yang telah dilakukan
yang
oleh
(Kepala Sekolah) tidak adil.
menegakkan
Wakil
kepala
sekolah
Botchan
bersikeras
dilakukan
oleh
ingin
Tanuki
(Akashatsu) , karena Akashatsu PENUTUP
Simpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa b. Terjadi perbedaan terhadap apa
didalam cerita novel Botchan『坊ちゃ ん』, tokoh utama Botchan 『坊ちゃん』
yang dikatakan dan diinginkan
telah
dengan apa yang dilakukan
mengalami
internal
maupun
berbagai konflik
konflik
c. Kehilangan akal atau tidak tahu
eksternal
harus berbuat apa
ditandai dengan adanya percekcokan, 2)
ketidakadilan, dan pertentangan antara
KonflikEksternal Konflik eksternal yang dialami
tokoh utama Botchan dengan tokoh-
tokoh utama Botchan 『 坊 ち ゃ ん 』
tokoh yang lainnya.
terjadi antara Botchan 『 坊ち ゃ ん』
1) Konflik Internal Konflik internal yang terjadi pada
dengan murid–muridnya, Botchan『坊
tokoh utama Botchan 『 坊 ち ゃ ん 』
ちゃん』 dengan guru–guru di sekolah.
yang ditunjukkan dari perkataan Ayah
Konflik–konflik tersebut terjadi akibat
dan Ibu Botchan『坊ちゃん』melalui
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
dialog atau percakapan.
psikologis.
Konflik internal
yang
tercermin
Kebutuhan
psikologis
tersebut adalah :
dalam novel Botchan 『 坊 ち ゃ ん 』
a. Keinginan untuk dihargai dan diperlakukan sebagai manusia
adalah :
b. Keinginan memegang kendali
a. Mengalami gangguan emosi yang disebabkan suatu tuntutan
tidak
c. Keinginan memiliki harga diri
terpenuhinya
atau
d. Keinginan untuk konsisten
harapan
lebih menitikberatkan pada pesan moral
Saran
yang terkandung dalam novel ini.
Penelitian ini hanya membahas tentang konflik yang terjadi pada tokoh
Pesan moral merupakan salah satu unsur
utama
penelitian
penting dalam menentukan suatu karya
selanjutnya yang akan menggunakan novel
sastra. Karena pada hakikatnya pengarang
ini
ingin menyampaikan suatu maksud atau
Botchan.
sebagai
data
Untuk
penelitian,
peneliti
tujuan melalui karya sastra.
mengharapkan agar penelitian selanjutnya
6
KONFLIK TOKOH UTAMA BOTCHAN『坊ちゃん』DALAM NOVEL BOTCHAN『坊ちゃん』KARYA NATSUME SOOSEKI (夏目漱石)
Sooseki,
DAFTAR PUSTAKA
Natsume.
2009.
Botchan.
(Terjemahan Indah Santi Pratidina) Jakarta : 夏目礎石. 2009(平成二十一年二月二十
Gramedia Pustaka Utama.
五日)百三十八刷『坊ちゃん』.
Rosidi, Ajip. 1989. Mengenal Sastra dan
東
京:新潮社. Aminuddin,
Sastrawan Jepang. Jakarta : Erlangga. 1987.
Semi, Atar. 1993. Anatomi Sastra. Padang :
Pengantar Apresiasi
Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru.
Angkasa.
Arikunto,
Sobur,
Suharsimi.
2002.
Prosedur
Alex.
2003.
PsikologiUmum.
Penelitian. Yogyakarta : Rineka Cipta.
Bandung :PustakaSetia.
Christiana, Arini. 1994. Analisis Perwatakan
Sudjiman, Panuti. 1992. Memahami Cerita
Tokoh Utama Dalam Novel “Botchan”
Rekaan. Jakarta : Pustaka Jaya.
karya
Sujanto, Agus. 2006. Psikologi Umum.
Natsume
Sooseki.
Skripsi
tidak
Jakarta : Bumi Aksara.
diterbitkan. Surabaya : FBS Unesa.
Sukada, Made. 1987. Pembinaan Kritik
Keraf, Gorys. 1987. Diksi dan Gaya Bahasa.
Sastra,
Ende-Flores : Nusa Indah.
Masalah
Sistematika
Analisis
Struktur Fiksi. Bandung : Angkasa. Minderop,
Albertine.
2005.
Metode
Sunario,
Susanto.
1999.
Masyarakat
Karakterisasi telaah Fiksi. Yayasan Obor.
Indonesia Memasuki Abad KeDua Puluh
Indonesia : Jakarta.
Satu.Jakarta :Direktorat Jenderal Pendidikan
Moleong, Lexy. J, Dr. 2001. Metodologi
Tinggi
Penelitian Kualitatif. Cet : 14. Bandung :
Kebudayaan.
Remaja Rosda Karya Offset.
Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan Dan
Nugraha, Setya Zaldy. 2004. Kepribadian
Surabaya
:
Juni. 1996. “Kesusastraan”, hal 37.
tidak diterbitkan. Surabaya : FBS Unesa. 1995.
Skripsi.
dan
Wajah Jepang Dewasa ini, edisi volume II
Botchan Karya Natsume Sooseki. Skripsi
Burhan.
Penilaian
Pendidikan
Universitas Negeri Surabaya Press.
Tokoh Utama “Botchan” dalam Novel
Nurgiyantoro,
Departemen
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989.
Teori
Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gajah Mada
Kesusastraan.
Melani
Budianta
Penerjemah. Jakarta : Gramedia Pustaka
University Press.
Utama. Pickering, Peg. 2001. How To Manage http://id.wikipedia.org/wiki/Natsume_Souse
Conflict. Kiat Menangani Konflik. Jakarta :
ki.htm, diakses pada tanggal 24 September
Erlangga.
2012.
7