1. Pendahuluan Proses pembelajaran yang diharapkan guru adalah prosespembelajaran yang berjalan dengan lancar dan baik dimana nantinya akan berdampak pada ketercapaian nilai mata pelajaran yang ingin dicapai. Namun pada kenyataannya, permasalahan yang ditemui di SMP Negeri 2Salatiga pada siswa kelas VIIIadalah proses pembelajaran kurang menarik. Menurut hasil observasi yang telah dilakukan di SMP Negeri 2 Salatiga pada tanggal 6, 7 dan 8 Januari 2014, ditemukan permasalahan yaitu banyaknyahasil belajar siswa yang masih rendah yaitu dibawah KKM (< 75) dilihat dari daftar nilai siswa selama proses pembelajaran. Dari hasil wawancara dengan siswa, didapatkan informasi penyebab hasil belajar siswa – siswi di SMP Negeri 2 yang rendah adalah penggunaan metode pembelajaran konvensional yang berdampak pada menurunnya keaktifan siswa terhadap proses pembelajaran yang guru berikan. Permasalahan lain yang ditemukan adalah kurangnya pengawasan guru terhadap aktifitas siswa yang menyebabkan siswa dapat mengakses jejaring sosial atau situs – situs yang tidak berhubungan dengan materi yang diajarkan. Faktor – faktor yang ditemukan dilapangan akan sangat berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa apabila terjadi secara terus – menerus. Maka dari itu diperlukan adanya sebuah proses pembelajaran yang menyenangkan, menarik, meningkatkan kreativitas, dan mudah diterima siswa. Ditinjau dari kompetensi dasar“Pengidentifikasian Menu Dan Ikon Pada Perangkat Lunak Pengolah Angka”, kompetensiini merupakan landasan para siswa untuk mengenal perangkat lunak pengolah angka. Apabila dalam pengenalannya para siswa kurang memahami apa yang ada didalam perangkat lunak pengolah angka secara keseluruhan maka nantinya penggunaan perangkat lunak ini pun kurang maksimal. Aplikasi pembelajaran exelpedia dirancang peneliti sebagai inovasi dari aplikasi yang sudah ada. Aplikasi yang sudah ada juga merupakan aplikasi pembelajaran pengenalan MS. Excel, akan tetapi dalam semua fiturnya menggunakan Bahasa Inggris. Maka dari itu aplikasi excelpedia ini dirancang sebagai aplikasi pengenalan menu dan ikon Ms. Excel berbahasa Indonesia. Dengan menggunakan Bahasa Indonesia diharapkan dapat lebih dipahami siswa,karena tidak semua siswa SMP pada umumnya bisa cakap berbahasa Inggris. Didalam aplikasi excelpedia ini berisikan materi pengertian dari tiap – tiap menu dan ikon Ms. Excel 2007 , serta terdapat kuis yang berhubungan dengan materi yang ada. Pemanfaatan aplikasi excelpedia didalam proses pembelajaran dikombinasikan dengan model pembelajaran Snowball Throwing. Model pembelajaran Snowball Throwing adalah model pembelajaran dengan membentuk kelompok. Yang di wakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru. Kemudian masingmasing kelompok membuat pertanyaan yang ditulis dalam lembar kertas kerja. Dibentuk seperti bola lalu dilempar ke kelompok lain dan masing-masing kelompok menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.[1]
Snowball Throwing dipilih karena menurut kelebihan – kelebihan yang terdapat didalamnya mampu menjawab masalah – masalah yang ada didalam kelas. Diantara kelebihan-kelebihan yang dimiliki Snowball Throwing, salah satunya adalah meningkatkan motivasi belajar siswa, melatih kerja sama kelompok dalam berdiskusi, menumbuhkan rasa percaya diri siswa, melatih kesiapan siswa. Dengan menggunakan proses pembelajaran seperti ini diharapkan dapat merubah proses pembelajaran yang sebelumnya kurang menarik menjadi proses pembelajaran yang menarik. Dengan proses pembelajaran yang menarik dan berjalan lancar diharapkan siswa dapat memahami materi dan meeningkatkan hasil belajar. 2. Kajian Pustaka Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam hal ini adalah proses merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses belajar dapat terjalin[2].Selain itu definisi dari media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar [3]. Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalahalat bantu yang digunakan oleh guru sebagai alat bantu mengajaruntuk menyalurkan dan memudahkan penyampaian materi/pesan pembelajaran serta sebagai stimulus untuk merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa. Macromedia Flash Macromedia Flash merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk mengolah gambar vektor dan animasi, selain itu juga dapat digunakan untuk membuat desain dan membangun perangkat presentasi, publikasi, atau aplikasi lainnya yang membutuhkan ketersediaan sarana interaksi dengan penggunanya [4].Tujuan dari penggunan Macromedia Flash sebagai media pembelajaran adalah untuk mempermudah proses pembelajaran.Selain itu siswa akan dihadapkan pada obyek yang lebih nyata dan memberikan rangsangan pada aktivitas daya indera secara bervariasi sehingga memungkinkan materi yang disajikan lebih mudah dipahami dan dipertahankan dalam ingatan. Karena hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran audio visual lebih baik dari pada pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran [5]. Aplikasi Excelpedia Aplikasi Excelpedia merupakan sebuah aplikasi pembelajaran pengenalan menu dan ikon perangkat pengolah angka Ms. Excel 2007 dalam bentuk aplikasi dekstop yang menarik dan interaktif.Aplikasi ini dibuat menggunakan Macromedia Flash. Menurut peneliti yang sekaligus sebagai perancang aplikasi ini menyebutkan, aplikasi excelpedia berisikan materi tentang pengertian setiap menu dan ikon dalam tampilan Ms.Excel. Selain materi, aplikasi ini juga berisi kuis seputar materi yang diberikan yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana
pengetahuan pengguna tentang menu dan ikon Ms.Excel. Tujuan dari perancangan aplikasi pembelajaran Excelpedia ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mengenal menu dan ikon pada perangkat pengolah angka Ms.Excel. Diharapkan dengan adanya aplikasi excelpedia ini, minat belajar dan ketertarikan siswa dalam mengenal menu dan ikon Ms.Exceldiharapkan dapat semakin meningkat, yang dapat dibuktikan dengan perolehan nilai yang melampaui batas ketuntasan. Snowball Throwing Metode pembelajaran snowball throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh [6]. Keunggulan dari model pembelajan Snowball Throwing yang tidak dimiliki oleh model pembelajaran lainnya, yaitu: siswa diajak untuk berperan langsung dalam proses pembelajaran, dengan melatih siswa untuk membuat pertanyaan dan menjawab sendiri pertanyaan yang telah dibuat. Ketua kelompok langsung menyampaikan materi ke anggota kelompoknya dan terdapat unsur permainan dengan melempar pertanyaan dari satu kelompok ke kelompok lain.Keunggulan lain adalah (1) meningkatkan motivasi belajar siswa, (2) melatih kerja sama kelompok dalam berdiskusi, (3) menumbuhkan rasa percaya diri siswa, (4) praktis bukan pembelajaran konvensional, (5) melatih kesiapan siswa (6) suasana kelas menjadi kondusif.[7] Penelitian Sebelumnya Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Saraswati tentang ”Perancangan Aplikasi Media Pembelajaran Pengenalan Tokoh Wayang Kulit Berbasis Android”. Menunjukkan bahwa dengan penggunaan aplikasi pembelajaran yang menarik dan interaktif, pembelajaran menjadi tidak terkesan monoton, serta ketertarikan dan minat belajar siswa meningkat. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yang menggunakan aplikasi pembelajaran lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang model pembelajarannya masih menggunakan metode konvensional. Dari penelitian tersebut juga ditambahkan saran agar pembuatan aplikasi media pembelajaran tidak hanya berbasis mobile, mengingat pengadaan perangkat mobile yang hampir tidak mungkin di sekolah, maka aplikasi tersebut dapat dibuat secara komputerisasi untuk memudahkan pihak sekolah terutama guru dalam menyampaikan materi ke siswa[8]. Adapun penelitian lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Entin T. Agustina dengan judul “Implementasi model pembelajaran snowball throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam membuat produk kriya kayu dengan peralatan manual”. Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran standar kompetensi membuat produk kriya kayu
dengan peralatan manual dengan materi kompetensi dasar membuat produk kriya kayu dengan kontruksi sambungan. Ditandai dengan peningkatan hasil belajar dari nilai awal 56,70 meningkat menjadi 81,09.[9] Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, diketahui bahwapenggunaan aplikasi pembelajaran yang menarik dan interaktif, pembelajaran menjadi tidak terkesan monoton, serta ketertarikan dan minat belajar siswa meningkat. Selain itu dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing terbukti dapat meningkatkan hasil belajar. Hasil Belajar Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Dimana 70 % hasil belajar dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % lainnya dipengaruhi oleh lingkungan. [11] 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy experimental. Dengan desain nonequivalent control group design. Dimana desain penelitian ekperimen ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dengan cara dikenai perlakuan pada kelompok eksperimen dan membandingkannya dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan/kelompok kontrol. Untuk kelas eksperimen sendiri menggunakan kelas VIII C sedangkan kelas kontrol menggunakan kelas VIII B. Sebagai kelas Eksperimen, kelas VIII C dalam pembelajarannya memanfaatkan aplikasi exelpedia dengan model pembelajaran Snowball Throwing. Sedangkan untuk kelas VIII B sebagai kelas control, dalam proses pembelajaraannya menggunakan model pembelajaran konvensional. Masing – masing kelas baik eksperimen maupun kontrol memiliki jumlah siswa 30. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah aplikasi pembelajaran excelpedia dan yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner yang berfungsi untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran yang telah dilakukan, observasi untuk mengamati tingkah laku siswa – siswi maupun guru selama proses pembelajaran sedang berlangsung, studi dokumentasi dengan mengumpulkan data dan informasi dari Silabus dan RPP serta dari buku – buku literature, referensi, e-book, internet, jurnal serta
skripsi yang berkaitan dengan penelitian. Sedangkan yang menjadi instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum pemberian perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan maksud untuk mengetahui kondisi awal sebelum pemberian perlakuan. Setelah pretest dilakukan selanjutnya adalah pemberian treatment atau perlakuan untuk kelas eksperimen yang memanfaatkan aplikasi excelpedia dan kelas kontrol dengan model pembelajaran yang setiap hari dilakukan. Data yang dianalisis adalah data nilai pretest dan posttest. Untuk menguji data penelitian ini, langkah pertama adalah menguji normalitas, kedua homogenitas, ketiga uji hipotesis. Uji normalitas dalam penelitian ini perlu dilakukan untuk mengkaji normal atau tidaknya sebaran data penelitiannya. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov (| FT – FS |). Keterangan: FT = Probabilitas komulatif normal FS = Probabilitas komulatif empiris Dalam menghitung FT dan FS, mula – mula diawali dengan menghitung nilai rata – rata, standar deviasi dan Z-score. Membandingkan | FT – FS | (KolmogorovSmirnov) terbesar dengan nilai tabel Kolmogorov-Smirnov untuk taraf signifikansi 5%, maka kriteria pengujian dapat dirumuskan sebagai berikut: Jika nilai | FT – FS | terbesar < nilai tabel Kolmogorov-Smirnov, maka data tidak berdistribusi normal. Jika nilai | FT – FS | terbesar > nilai tabel Kolmogorov-Smirnov, maka data terdistribusi normal Tahapan selanjutnya adalah menguji homogenitas data. Tujuannya adalah untuk mengetahui keseimbangan varians nilai pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menguji homogenitas data, digunakan software untuk mempermudah perhitungannya. Software yang digunakan adalah dengan menggunakan SPSS versi 19.0. Dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel, dengan ketentuan dk pembilang (untuk varians terbesar) = k – 1, dk penyebut (untuk varians terkecil) = n – k dan taraf signifikansi 5%. Maka dapat dirumuskan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika Fhitung > Ftabel, berarti tidak homogen Jika Fhitung
Sample T-Test).Pengujian ini juga menggunakan software SPSS versi 19.0. Analisis data dengan uji-t digunakan untuk menguji hipotesis: H0: Tidak ada perbedaan hasil belajar antara kelas yang memanfaatkan aplikasi excelpedia dengan model pembelajaran Snowball Throwing (kelas eksperimen)dengan kelas pembelajaran lainnya (kelas kontrol). H1: Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang memanfaatkan aplikasi excelpedia dengan model pembelajaran Snowball Throwing (kelas eksperimen)dengan kelas pembelajaran lainnya (kelas kontrol). Tahap pertama pengujian yaitu menghitung nilai thitung. Setelah nilai thitung diketahui, kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel.Tingkat signifikansi pada penelitian ini adalah 5% (0,05) dengan derajat kebebasan (df) adalah dk = n1 + n2 – 2. Kriteria Uji: Independent-Sample T-Test Jika thitung< ttabel atau –thitung> -ttabel, maka H0 diterima, H1 ditolak Jika thitung> ttabel atau –thitung< -ttabel, maka H0 ditolak, H1 diterima
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pemanfaatan Aplikasi Excelpedia Pemanfaatan aplikasi didalam kelas Dalam pemanfaatan didalam kelas ini sebagai contoh dengan memanfaatkan laboratorium disekolahan. Dimana di semua komputer di laboratorium sudah tersedia aplikasi excelpedia. Kemudian aplikasi excelpedia ini dijadikan sebagai pelengkap dari lembar kerja sisa (LKS) dengan memanfaatkan menu learn yang tersedia. Sedangkan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran dengan melihat hasil belajar siswa, yaitu dengan memanfaatkan menu quiz yang tersedia. Sedangkan untuk metode ataupun model pembelajaran dapat dimodifikasi menurut kreatifitas guru mata pelajaran, sebagai pertimbangan dengan melihat situasi dan kondisi yang ada dikelas. Situasi dan kondisi yang dimaksud adalah dengan mempertimbangkan ruang kelas, ketersediaan komputer, minat siswa, dll. Dengan pertimbangan diatas guru mata pelajaran dapat menentukan metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan kelas yang diampunya. Seperti penelitian yang sudah dilakukan di SMP Negeri 2 Salatiga, peneliti memanfaatkan aplikasi excelpedia sebagai pelengkap sumber belajar, dan alat pengukur hasil belajar. Kemudian peneliti menggunakan metode pembelajaran kooperatif model Snowball Throwing sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa, mengingat masalah utama yang ada di SMP Negeri 2 adalah rendahnya keaktifan siswa untuk memperhatikan pelajaran karena sudah
menganggap pembelajaran TIK selama ini monoton, dan kemudian berdampak dengan rendahnya hasil belajar siswa. Contoh lain dari pemanfaatan aplikasi excelpedia ini adalah dengan menjadikannya sebagai alat bantu untuk menganalisis kemampuan siswa. Maksud dari menganalisis kemampuan siswa yaitu memberikan aplikasi ini kepada siswa diawal pertemuan, siswa diberikan waktu untuk mengoperasikan aplikasi ini tanpa adanya intruksi dari guru. Dan setelah waktu yang diberikan selesai, para siswa diberikan testuntuk mengetahui kemampuan masing-masing. Setelah guru mendapatkan hasil dari test tersebut maka guru dapat mengetahui kemampuan dari masing-masing siswanya. Dengan demikian guru dapat menentukan teknik yang tepat untuk memulai pelajaran dengan kompetensi dasar yang ada, sehingga menghindari adanya ketimpangan antara siswa yang sudah mengenal Ms. Excel dan siswa yang sama sekali belum mengenal Ms. Excel. Pemanfaatan diluar kelas Sedangkan untuk pemanfaatan diluar kelas, sebagai salah satu contoh guru dapat meng-upload aplikasi excelpedia ini dan kemudian siswa dapat mendownload dirumah masing-masing. Akan tetapi jika tidak ada koneksi internet dirumah siswa, guru dapat membagikan aplikasi ini dikelas. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat menjadikan ini sebagai sumber belajar sebagai pelengkap dari penggunaan lembar kerja siswa (LKS), jadi guru dapat memberikan tugas disekolah kemudian siswa mengerjakan dirumah. Tahap-tahap penerapan aplikasi excelpedia dalam pembelajaran Tahap pertama yang dilakukan dalam penerapan aplikasi excelpedia dalam penerapan didalam pembelajaran adalah tahap persiapan. Pada tahap ini dilakukan pengecekan, peng-install-an aplikasi pada seluruh komputer yang terdapat dilaboratorium untuk kelas eksperimen. Sedangkan untuk kelas kontrol persiapan yang dilakukan adalah menyiapkan materi dengan lembar kerja siswa sebagai sumber belajar. Untuk tahap selanjutnya, dilakukan tahap pelaksanaan. Pada tahap ini dilakukan perlakuan/treatmentbaik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Perlakuan yang dilakukan dikelas eksperimen bertempat dilaboratorium komputer. Selama pembelajaran guru dan siswa menggunakan aplikasi excelpedia sebagai pelengkap dari lembar kerja siswa sekaligus sebagai alat evaluasi pembelajaran. Penggunaan aplikasi excelpedia dalam pembelajaran ini dikombinasikan dengan metode pembelajaran kooperatifmodel Snowball Throwing. Dalam proses treatmentsiswa yang berjumlah 30 siswa dibagi menjadi 7 kelompok sesuai dengan materi yang ada. Kemudian guru memanggil salah satu ketua kelompok untuk maju kedepan kelas untuk diberikan pengarahan tentang masing-masing materi yang diberikan. Ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing untuk menjelaskan kepada temannya bahwa mereka mendapatkan tema yang sudah diberikan. Proses selanjutnya seluruh siswa diberikan waktu dan kesempatan untuk saling sharingtentang tema yang didapatkan tiap kelompok. Setelah berdiskusi,setiap kelompok diberikan intruksi untuk membuat 10
pertanyaan dengan masing-masing siswa membuat 2 pertanyaan.Selanjutnya kertas yang sudah berisi pertanyaan kemudian diremas-remas dan dilempar ke depan kelas. Kemudian perwakilan kelompok mengambil kembali kertas yang berisi pertanyaan dari keompok lai untuk dikerjakan secara berkelompok. Apabila salah satu kelompok mendapatkan kertas dari kelompoknya sendiri, maka guru memberikan intruksi untuk ditukar dengan kelompok lain.Setelah semua pertanyaan dijawab, guru memberikan intruksi untuk mengumpulkan kertas. Dan untuk tahap akhirnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok. Selanjutnya dilakukan posttestuntuk mengetahui hasil treatmentyang sudah dilakukan, dan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang pembelajaran yang sudah diberikan. Dengan menggunakan proses pembelajaran seperti yang digambarkan diatasdidapatkan hasil yaitu proses pembelajaran yang kurang menarik menjadi menarik. Yang semula hanya bersumber kepada Buku/LKS maka siswa bisa memanfaatkan aplikasi excelpedia sebagai pelengkap sumber materi. Selain itu pemanfaatan aplikasi excelpedia yang dikombinasikan dengan meodel pembelajaran Snowball Throwingterbukti efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa dikelas. Terbukti dari hasil observasi yang dilakukan tentang keaktifan dikelas berdasarkan indikator. Hasil yang di dapatkan terdapat perbedaan keaktifan siswa dikelas kontrol dan kelas eksperimen. Tabel 1 Hasil Observasi keaktifan siswa dikelas.
No 1 2 3 4 5 6
Indikator Perhatian siswa terhadap pembelajaran Interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru Melakukan diskusi dengan kelompok Partisipasi siswa dalam pembelajaran Berani memberi pendapat Presentasi dikelas Total Presentase
Eksperimen Kontrol 82,67
45,33
75,33 92,67 82,67 77,72 100 85,18%
42,67 48,67 42,67 36,67 100 52,11%
Dari tabel diatas menunjukkan keaktifan siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibanding keaktifan siswa di kelas control selama proses pembelajaran, dengan presentase 84,80% dibandingkan 52,69%. Yang artinya penerapan aplikasi excelpedia dengan menggunakan model Snowball Throwing berhasil meningkatkan keaktifan siswa di kelas. Penerapan proses pembelajaran ini menunjukkan nilai kelas eksperimen 82,67% dan kelas control 45,33% pada perhatian siswa terhadap pembelajaran. Untuk interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru diperoleh 75,33% untuk kelas eksperimen dan 42,67 untuk kelas kontrol. Melakukan diskusi didalam kelompok didapat 92,67% untuk kelas eksperimen dan 48,67% untuk kelas kontrol. Sedangkan partisipasi siswa dalam pembelajaran 82,67% dan 42,67. Kemudian berani memberi pendapat untuk kelas eksperimen 77,72% sedangkan kelas kontrol 36,67%. Dan untuk keaktifan presentasi dikelas kedua kelas mendapat nilai 100%.
Deskripsi data pretest dan data posttest Langkah pengujian diawali dengan menguji normalitas, homogenitas dan yang terakhir adalah menguji hipotesis. Sebelum menguji normalitas, homogenitas, dan hipotesis, terlebih dahulu mendeskripsikan data hasil pretest dan posttest untuk dicari nilai mean, median, mode, standar deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian dilakukan dengan bantuan softwarepengolah statistik. Berikut tabel hasil uji coba nilai pretestkelas kontrol dan kelas eksperimen yang telah diuji untuk mendeskripsikan data yang diperoleh: Tabel 2Tabel Uji Deskripsi Nilai Pretest kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No.
Paramenter
Eksperimen
Kontrol
1 2 3 4 5 6
Mean Median Mode Std. Deviasi Nilai Minimum Nilai Maksimum
59,40 60,00 53,00 10,223 46 80
61,17 66,00 66,00 9,447 40 73
Dapat dilihat pada tabel, dapat dideskripsikan bahwa data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol, didapati rerata kelas eksperimen sebesar 59,40 dimana nilai ini lebih kecil dari pada rerata kelas kontrol yang mendapatkan angka sebesar 61,17. Pada tabel juga terlihat bahwa nilai minimum pada kelas eksperimen adalah 46, dan pada kelas kontrol sebesar 40. Sedangkan untuk nilai maksimum pada kelas eksperimen berada pada angka tertinggi 80, dan nilai maksimal pada kelas control 73. Selanjutnya adalah mengolah data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk dapat dideskripsikan data – data yang dibutuhkan sebelum menguji normalitas dan homogenitas. Berikut merupakan tabel hasil pengujian yang diperoleh dengan menggunakan bantuan softwarepengolah statistik. Tabel 3Tabel Uji Deskripsi Nilai Posttest kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No.
Paramenter
Eksperimen
Kontrol
1 2 3 4 5 6
Mean Median Mode Std. Deviasi Nilai Minimum Nilai Maksimum
81,50 80,00 80 6,442 73 93
74,83 73,00 73 6,628 60 93
Setelah diberikantreatmentatau perlakuan pada kelas eksperimen dan diberikan posttest dengan soal yang sama saat mengerjakan soal prestest, maka dilakukan deskripsi data dengan bantuan softwarepengolah statistika. Pada tabel
deskripsi data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh nilai rerata kelas eksperimen sebesar 81,50. Angka ini lebih tinggi dari pada rerata kelas eksperimen pada saat pretest. Selain itu, angka ini juga lebih besar dari padaposttest kelas kontrol yang hanya memiliki rerata 74,83. Pada nilai minimum yang diperoleh kelas eksperimen setelah dilakukan treatment adalah sebesar 73. Nilai ini juga lebih tinggi dari pada sebelum diberikan treatment serta lebih tinggi dari pada nilai minimum pada kelas kontrol yang hanya memperoleh 60. Sedangkan untuk nilai maksimum pada kelas eksperimen, dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan nilai dari yang semula hanya 73 menjadi 93. Uji Normalitas Setelah deskripsi data pretest dan posttest dilakukan dan mendapatkan hasil yang dibutuhkan, maka langkah berikutnya adalah menguji normalitas data pretestdata posttest. Uji normalitas dikatakan normal jika nilai signifikansi > 0,05 dan dikatakan tidak normal apabila nilai signifikansi < 0,05. Berikut ini tabel hasil uji normalitas pada nilai pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Pretest
Hasil belajar Hasil pengujian
N Normal Mean Parameters Std. Deviation Nilai | FT – FS | terbesar Asymp.Sig.(2-tailed) Test distribution is Normal.
pretest
Hasil belajar
(eksperimen)
pretest (kontrol)
30 59,40 10,224 0,918 0,368
30 61,17 9,447 1,254 0,086
Pada tabel hasil uji normalitas untuk nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal, berikut analisisnya: pretest kelas eksperimen
Asymp.Sig. > 0,05 | FT – FS | Asymp.Sig. > 0,05 | FT – FS |
pretest kelas kontrol
= 0,368> 0,05 > 0,218 = 0,918> 0,218 = 0,086> 0,05 > 0,218 = 1,254> 0,218
Tabel 5 Hasil Uji Normalitas Posttest
Hasil belajar Hasil pengujian
posttest
Hasil belajar
(eksperimen)
posttest (kontrol)
N Normal Mean Parameters Std. Deviation
30 81,50 6,442 1,235 0,095
Nilai | FT – FS | terbesar Asymp.Sig.(2-tailed) Test distribution is Normal.
30 74,83 6,628 1,327 0,059
Pada tabel hasil uji normalitas untuk nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal, berikut analisisnya: posttestkelas eksperimen posttest kelas kontrol
Asymp.Sig. >0,05 = 0,095> 0,05 | FT – FS | > 0,218 = 1,235> 0,218 Asymp.Sig. >0,05 = 0,059> 0,05 > 0,218 = 1,327> 0,218 | FT – FS |
Setelah uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normalitas datanya, dapat disimpulkan bahwa kedua data yang telah diuji, yaitu data nilai pretest dan posttest berdistribusi normal. Uji Homogenitas Dari uji normalitas yang telah dilakukan, dan hasil yang didapat adalah data berdistribusi normal, maka selanjutnya adalah menguji homogenitas data. Dengan bantuan program pengolah statistik, dihasilkan skor yang menunjukkan varians homogen. Syarat agar varians dikatakan homogen apabila signifikansi > 0,05. Berikut tabel pengujian homogenitas yang telah dilakukan: Tabel 6 Tabel Homogenitas Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic ,012
df1
df2 1
Sig. 58
,914
Berdasarkan hasil pengujian homogenitas varians nilai posttestdengan model pembelajaran yangmemanfaatkan aplikasi excelpedia dan model pembelajaran konvensional dengan bantuan program pengolah statistik dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa kedua data tersebut mempunyai varians yang homogen. Karena diketahui bahwa nilai signifikansi > 5% (p > 0,05). Hasil pengujian menunjukkan bahwa Sig. 0,914> 0,05. Selanjutnya dapat diketahui pula apabila fhitung< ftabel pada taraf signifikansi 5%, maka data dikatakan homogen. Hasil penelitian uji homogenitas ini menunjukkan bahwa nilai fhitung< dari harga ftabel. Angka yang diperoleh dari hasil
uji homogenitas ini adalah fhitung0,012< ftabel 4,01. Jadi, data tersebut telah memenuhi syarat untuk dianalisis. Uji Hipotesis Setelah melalui tahap uji normalitas dan homogenitas maka pengujian data yang terakhir adalah menguji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan apabila data sudah lolos uji normalitas dan uji homogenitas. Dari pengujian yang sebelumnya telah dilakukan, didapatkan hasil yang menyatakan bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen.Pengujian hipotesis ini menggunakan Independent-Sampel T-Test.Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: H0: Tidak ada perbedaan hasil belajar antara kelas yang memanfaatkan aplikasi excelpedia dengan model pembelajaran Snowball Throwing (kelas eksperimen)dengan kelas pembelajaran lainnya (kelas kontrol). H1: Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang memanfaatkan aplikasi excelpedia dengan model pembelajaran Snowball Throwing (kelas eksperimen)dengan kelas pembelajaran lainnya (kelas kontrol). Dari uji-t yang telah dilakukan, diperoleh hasil yang dirangkum pada tabel hasil uji hipotesis berikut ini: Tabel 7 Tabel Hasil Uji-t (t-test)
Variabel
Identifikasi
yang diuji
variansi
t-testfor Equality of Means thitung
ttabel
data Hasil Belajar Kelas Experimen dan Kelas Kontrol (Posttest)
Equal variances assumed
3,950 2,00172
dk (df)
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
58
0,000
6,667
Pada tabel tersebut, dapat dilihat bahwa nilai t hitung> ttabel maka H1 diterima dan H0 ditolak. Nilai thitung adalah 3,950 yang artinya thitung > ttabel (2,00172) sehingga H1 diterima ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang memanfaatkan aplikasi excelpedia dan model pembelajaran Snowball Throwingdengan kelas yang hanya menggunakan metode ceramah. Dilihat dari rerata nilai posttest kelas eksperimen yaitu 81,50lebih besar dari rerata nilai posttest kelas kontrol yaitu 74,83 dengan selisih rerata keduanya adalah 6,667. Selain itu dapat dilihat juga pada Sig. (2-tailed) dengan nilai 0,000 dimana nilai ini lebih kecil dari α (5% atau 0,05) berarti, hasil belajar siswa yang model pembelajarannya memanfaatkan aplikasi excelpedialebih tinggi dari hasil
belajar siswa yang pembelajarannya konvensional.
menggunakan model pembelajaran
Pembahasan Penelitian diawali dengan melakukan wawancara dengan salah satu guru dan beberapa siswa untuk mengetahui pokok permasalahan yang terdapat dilapangan. Melihat hasil wawancara yang telah dilakukan, didapatkan informasi bahwa masalah utama siswa adalah proses pembelajaran yang kurang menarik, permasalahan tersebut merupakan dampak dari sumber belajar LKS yang kurang lengkap dan masih digunakannya metode konvensional. Kemudian dilakukan pemilihan kelas, pemilihan kelas dilakukan dengan pertimbangan – pertimbangan tertentu dengan memperhatikan rekomendasi dari guru.Maka terpilihlah kelas VIIIC sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol.Selanjutnya diadakan pretest,pretest dilakukan sebelum dilakukannya treatment atau perlakuan yang bertujuan untuk melihat kondisi awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan posttest dilakukan setelah adanya treatment atau perlakuan untuk mengetahui ketercapaian peningkatan hasil belajar siswa. Pretest dan posttest dilaksanakansebanyak satu kali dengan butir soal yang sama. Setelah dilakukan posttest diketahui rerata nilai kelas eksperimen yaitu 81,50 yang lebih besar dari rerata nilai kelas kontrol yaitu 74,83 dan selisih rerata keduanya adalah 6,667.Untuk selanjutnya dilakukan uji normalitas dan uji homogentias. Uji normalitas dan homogenitas harus dilakukan sebelum uji hipotesis. Dan setelah dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas, diketahui data berdistribusi normal dan berasal dari varians yang homogen, sehingga dapat dilakukan uji hipotesis. Langkah berikutnya adalah uji-t. Uji-t yang dilakukan menggunakan nilai posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan Independent-Sample T-Test diketahui ada perbedaan hasil belajar siswa yang manfaatkan aplikasi excelpedia dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari t hitung sebesar 3,950. Dengan nilai thitungsebesar 3,950 yang mempunyai arti thitung > ttabel (2,00172)sehingga H0 ditolakdan H1 diterima, yaitu ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang memanfaatkan aplikasi excelpedia dengan model pembelajaran Snowball Throwing (kelas eksperimen)dengan kelas pembelajaran lainnya (kelas kontrol). Dalam tahap akhir penelitian, peneliti membagikan kuesioner kepada seluruh siswa kelas eksperimen. Kuesiner ini ditujukan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai aplikasi excelpedia. Dari kuesioner yang diisi para siswa diketahuibahwa interface dari aplikasi excelpedia dinilai siswa bagus. Sedangkan untuk kesesuaian isi aplikasi excelpedia dengan materi pembelajaran yang ada dinilai siswa sangat baik.
Dari paparan hasil penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang model pembelajarannya memanfaatkan aplikasi excelpedia lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. Selain itu keaktifan siswa terhadap proses pembelajaran meningkat, hal ini terlihat saat proses pembelajaran berlangsung dimana seluruh siswa antusias, dan aktif. Didukung dari hasil wawancara dengan guru dan siswa yang menyatakan aplikasi excelpedia sangat membantu para siswa untuk lebih mengenal menu dan ikon perangkat lunak pengolah angka. 5. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran TIK kelas VIII pada kompetensi dasar “Pengidentifikasian Menu Dan Ikon Pada Perangkat Lunak Pengolah Angka”yang model pembelajarannya memanfaatkanaplikasi ekcelpedia berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan pada uji-t yang telah dilakukan. Hasil yang didapat pada perhitungan uji-t diperoleh thitung (3,950) > ttabel (2,00172) yang berarti ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen yang model pembelajarannya memanfaatkan aplikasi excelpedia dan kelas kontrol yang hanya menggunakan model pembelajaran yang konvensional.Pengalihan sumber belajar dari lembar kerja siswa ke excelpedia menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya hasil belajar, penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing juga menjadi faktor lain karena menyebabkan siswa lebih aktif didalam kelas dengan saling berdiskusi sehingga tidak ada kesempatan bagi siswa untuk melakukan aktifitas yang tidak berhubungan dengan pembelajaran. Selain itu, dengan tampilan yang menarik dan interaktif, keaktifan, ketertarikan dan minat belajar siswa terhadap pembelajaran TIK meningkat. Sehingga, menjawab permasalahan yang ditemukan saat observasi dan telah dikemukakan diatas. Untuk pengembangan penelitian selanjutnya, dari peneliti menyarankan untuk merancang pembaruan tampilan excelpedia ke dalam Ms. Excel 2010 dan Ms. Excel 2013 agar sejalan dengan perkembangan perangkat lunak yang ada. Kemudian dalam menu quiz ditambahkan fitur yang bisa menghitung nilai secara otomatis. Selain itu perlu diadakan inovasi lebih untuk memilih model pembelajaran lain selain Snowball Throwinguntuk lebih memaksimalkan lagi pemanfaatan aplikasi excelpedia.
6. Daftar Pustaka [1]
Muhaedah Rasyid. 2011. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Snowball throwing terhadap Hasil Belajar siswa Kelas X SMA 1 Bajeng Kab. Gowa. Jurnal hemica Vol. 12 Nomor 2 Desember 20011, 69-76.
[2]
Arief S Sadiman, dkk. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
[3]
Sadiman, Arief S. dkk. 2009. Media pendidikan pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
[4]
Suprapto. Media Pembelajaran Interaktif Jaringan Komputer Menggunakan Macromedia Flash 8 di SMKN 1 Saptosari. tersedia di : http://eprints.uny.ac.id/7528/1/2.%20Jurnal%20(Media%20Pembelajaran%2 0Interaktif%20Jaringan%20Komputer).pdf
[5]
Haryoko, Sapto. 2009.Efektivitas Pemanfaatan Audio-Visual Sebagai Alternatif. Surabaya : Usaha Nasional.
[6]
Mukhtari. 2010. Bab I Penerapan Metode Pembelajaran Snowball Throwing Dengan Penilaian Portofolio dalam Upaya Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Segitiga Siswa Kelas VII A Smp Islam 02 Pujon Tahun Pelajaran 2007/2008 .
[7]
Daniati, V. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Kooperatif Tipe Snowball throwing Pada Pembelajaran seni tari. E-Jurnal Sendratasik FBS. Universitas Negeri Padang.
[8]
Saraswati,
Fauziah
Fafa.
2013.
Perancangan Aplikasi Media PembelajaranPengenalan Tokoh Wayang Kulit Berbasis Android. Salatiga :
Universitas Kristen Satya Wacana. [9]
Agustina, E. T. 2013. Implementasi Modle Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Membuat Produk Kriya Kayu Dengan Peralatan Manual Pada SMK Negeri 14 Bandung, INVOTEC. Volume IX, No.1 , Februari 2013 : 17-28.