PERCOBAAN 2 PENETAPAN SUSUT PENGERINGAN Shift/Kelompok : D/1 Novia Lolita Fuyadi (10060314047) Siti Sarah (10060314048) Alip Solehudin (10060314049) Riska Septya Pratiwi (10060314050) Nia Ardilla Kabalmay (10060314051) Afriza Dwi Sinta (10060314052) Sri Rahayu Ambarwati (100603140453) Asisten : Tanggal Percobaan : 18 Mei 2016
LABORATORIUM TERPADU UNIT B FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 1436 H / 2016 M
PENETAPAN SUSUT PENGERINGAN I.
Tujuan Menetapkan susut pengeringan simplisia sampel.
II.
Alat dan Bahan Alat
Bahan Simplisia daun jati (Guazuma
Oven
ulmifolia) Cawan penguap Timbangan digital Desikator III.
Prosedur Diatur oven pada suhu pengeringan yang digunakan (105oC). dipanaskan cawan penguap
pada suhu pengeringan selama 30 menit, ditara. Ditimbang simplisia sebanyak 2 gram dalam cawan penguap yang sudah ditara, diratakan permukaan simplisia. Dimasukkan cawan berisi simplisia ke dalam oven, dipanaskan pada suhu pengeringan selama 30 menit. Didinginkan cawan dalam eksikator sehingga suhu kamar, ditimbang. Dilakukan penetapan hingga diperoleh bobot tetap.
IV.
Data Pengamatan Cawan
1 2
Bobot
Bobot cawan
Bobot cawan
Bobot cawan
simplisia
kosong
sebelum
setelah pengeringan
(gram)
(gram)
penimbangan
(gram)
2 2
89,2822 67,1093
(gram) 91,2822 69,1093
91,0923 68,933
1. Bobot cawan kosong :
Cawan 1 = 89,2811 gram Cawan 2 = 67,1093 gram 2. Bobot cawan setelah pengeringan : t=15 menit Cawan 1= 91,09560 gram Cawan 2 = 68,9344 gram t= 30 menit cawan 1 = 91,0922 gram cawan 2 = 68,9336 gram t= 45 menit cawan 1 = 91,0892 gram cawan 2 = 68,9310 gram 3. Rata-rata bobot cawan setelah pengeringan : Cawan 1 =
91,09560+ 91,0922+91,0892 =91,0923 gram 3
Cawan 2 =
68,9344 +68,9336+68,9310 =68,933 gram 3
4. kadar simplisia : Susut pengeringan =
V.
bobot tetap cawan−bobot cawan x 100 bobot sampel
Cawan 1 =
91,0923−89,2822 x 100 =90,505 2
Cawan 2 =
68,933−67,1093 x 100 =91,185 2
5. Susut Pengeringan : cawan 1 : 100% - 90,505% = 9,459% cawan 2 : 100% - 91,185% = 8,815% Pembahasan
Dalam praktikum ini, dilakukan pengukuran parameter non spesifik berupa susut pengeringan terhadap daun
jati belanda. Dengan menggunakan metode gravimetri,
metode gravimetri sangat cocok digunakan untuk penetapan susut pengeringan dan tidak membutuhkan pelarut. Dengan menghitung susut pengeringan hingga tercapai bobot tetap, diamati pengaruh cara dan lama pengeringan pada kualitas simplisia. Dilakukan pengeringan dengan oven pada suhu 1050C selama 30 menit. Dilakukan pada suhu 105 0C agar mendapatkan hasil pengeringan yang maksimal. Bobot pada cawan akan semakin berkurang karena adanya pemanasan. Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air sehingga simplisia tidak mudah rusak dan dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Air yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar lebih dari 10 %, dapat menjadi media pertumbuhan mikroba. Selain itu, dengan adanya air, akan terjadi reaksi enzimatis yang dapat menguraikan zat aktif sehingga mengakibatkan penurunan mutu atau perusakan simplisia. Simplisia yang dikeringkan dengan oven, lalu Simplisia yang sudah dikeringkan kemudian dimasukan deksikator yang fungsinya untuk mendinginkan. Simplisia yang digunakan yaitu Guazumae Ulmifolia Folium atau daun jati beelanda. Berikut adalah persen susut pengeringan yang diperoleh dari Guazumae Ulmifolia Folium atau daun jati belanda pada cawan 1 adalah 9,495% pada cawan 2 adalah 8,815%. Nilai ini menyatakan maksimal senyawa yang mudah menguap atau hilang pada proses pengeringan. Adapun pada literatur dari WHO kadar penetapan susut pengeringan daun jati belanda tidak lebih dari 10 %. Hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan literatur karena kadar susut pengeringan simplisia Guazumae Ulmifolia Folium atau daun jati belanda dari kedua cawan kurang dari 10%.
VI.
KESIMPULAN
Penetapan susut pengeringan dilakukan pada temperatur 1050C selama 30 menit sampai
dicapai bobot tetap dan dinyatakan dalam persen. Penetapan susut pengeringan dilakukan dengan metode gfravimetri , dan hasil yang
diperoleh pada cawan 1= 9,495%, cawan 2 = 8,815%. Deksikator berfungsi sebagai pendingin simplisia setelah pengeringan dalam oven
VII.
DAFTAR PUSTAKA Andi. 2012. Formulasi Daun Jati Belanda. http://eprints.ums.ac.id/14993/3/ANDI1.pdf