PEDOMAN DAN TATACARA PEMERIKSAAN KESELAMATAN KERJA ATAS INSTALASI, PERALATAN DAN TEKNIK YANG DIPERGUNAKAN DALAM USAHA PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI DAN PENGUASAAN SUMBERDAYA PANAS BUMI
INSPECTION GUIDELINES FOR SAFETY ON FACILITIES, EQUIPMENT AND TECHNOLOGY USED IN OIL AND GAS AND GEOTHERMAL ACTIVITY
Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor : 84.K/38/DJM/1998
The Director General of Oil and gas Decree Nor: 84.K/38/DJM/1998
DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI,
DEPARTMENT OF MINES AND ENERGY OF THE REPUBLIC INDONESIA DIRECTOR GENERAL OF OIL AND GAS
Menimbang :
Considering:
Bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan pemeriksaan keselamatan kerja atas instalasi, peralatan dan teknik yang dipergunakan dalam usaha pertambangan minyak dan gas bumi dan pengusahaan sumberdaya panas bumi dan sebagai pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 06 P/0746/ M.PE/1991 tanggal 19 November 1991, dianggap perlu menetapkan Pedoman dan Tatacara Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi, Peralatan dan Teknik Yang Dipergunakan Dalam Usaha Pertambangan minyak dan Gas bumi Dan Pengusahaan Sumberdaya Panasbumi dalam suatu keputusan Direktur Jenderal Minyak Gas Bumi
that in order to smoothen the inspection guidelines for safety on installation, equipment and techniques in oil and gas and geothermal activities and as further implementation of the Mines and Energy Minister's Regulation Number 06 P/ 0746/ M.PE/1991 dated 19 November 1991, it is deemed necessary to stipulate Inspection Guidelines for Safety on Installation, Equipment, and Techniques in Oil and Gas and Geothermal Activities in a Decree of the Director General of Oil and Gas;
Mengingat:
In view of:
1.
Undang-undang Nomor 44 Prp Tahun 1960 (L.N. Tahun 1960 Nomor 33, TLN Nomor 2070);
1.
1. Law No.44 Prp Year 1960 (L.N 1960 No. 33, TLN No. 2070);
2.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1971 (L.N. Tahun 1971 Nomor 76, TLN Nomor 2970)
2.
2. Law No. 8 Year 1971 (L.N. 1971 No. 76, TLN No. 2970)
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 1979 (L.N. Tahun 1979 Nomor 18, TLN Nomor 3135)
3.
Government Regulation No. 11 Year 1979 (L.N. Year 1979 No. 18, TLN Nomor 3135).
4.
Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1981 tanggal 1 Juni 1981 jo Keputusan Presiden Nomor 45 1991 tanggal 1 Oktober 1991;
4.
Decree of President No. 22 Year 1981, 1 June 1981 jo Decree of President No. 45 1991, 1 October 1991;
5.
Keputusan Presiden Nomor 374/M Tahun 1995 tanggal 23 November 1995;
5.
Decree of President No. 374/M Year 1995, 23 November 1995;
6.
Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 02/PM/Pertamb/1975 tanggal 10 Maret 1975;
6.
Regulation of Mines and Energy’s minister No. 02/PM/Pertamb/1975, 10 March 1975;
7.
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 02 P/M/Pertam/1979 tanggal 30 Juni 1979;
7.
Decree of Mines and Energy P/M/Pertamb/1979, 30 June 1979;
8.
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 521/Kpts/1979 tanggal 20 Juni 1979;
8.
Decree of Mines and 521/Kpts/1979, 20 June 1979;
Page 1 of 19
No.
Energy
02
No.
9.
Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 06 P/0746/M.PE/1991 tanggal 19 Nopember 1991;
9.
Regulation of Mines and Energy No. 06 P/0746/M.PE/1991, 19 November 1991;
10. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 300.K/38/M.PE/1997 tanggal 28 April 1997;
10. Decree of Mines and Energy 300.K/38/M.PE/1997, 28 Avril 1997;
11. Peraturan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 43/382/DDJ/1992 tanggal 19 September 1992;
11. Regulation of Mines and Energy No. 43/382/DDJ/1992,
MEMUTUSKAN :
HAS DECIDED :
Menetapkan :
No.
To Determine: Pasal 1
Article 1
(1) Segala definisi atau pengertian yang dipergunakan dalam Keputusan ini adalah definisi atau pengertian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 06P/0746/M.PE/1991 tanggal 19 Nopember 1991.
(1) All definitions or understandings used in this Decree shall be the definitions or understandings as referred to in Article 1 of the Minister of Mines and Energy's Decree No. 06P/0746/M.PE/1991 dated 19 November 1991.
(2) Selain sebagaimana telah ditetapkan pada ayat (1), dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
(2) Other than as stipulated in subsection (1), in this Decree:
a.
Sertifikat Kelayakan Penggunaan, adalah persetujuan yang diberikan Direktur Jenderal atau operasi atau penggunaan Instalasi dan Peralatan setelah dilakukan pemeriksaan Keselamatan Kerja, yang berupa Sertifikat Kelayakan Penggunaan Instalasi (SKPI) dan Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan (SKPP);
a. Worthiness Certificate shall be any approval given by the Director General for the operation or use of Installation and Equipment after Work Safety Inspection in the form of Installation Worthiness Certification (SKPI) and Equipment Worthiness Certificate (SKPP);
b. Direktorat Jenderal, adalah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi;
b. Directorate General, shall be Directorate General Oil and gas;
the
c.
c. Directorate General, shall Directorate General Oil and gas
the
Direktut, adalah Direktur Teknik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi.
be
d. Direktorat Teknik, adalah Direktorat Teknik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi;
d. Director of Engineering, shall be Director of Oil and gas Mining Techniques;
e.
Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang, adalah Kepala Inspeksi Tambang Minyak dan Gas Bumi.
e. Executive Head of Mine Inspection, shall be the Head of Oil and gas Mine Inspection;
f.
Pelaksana Inspeksi Tambang, adalah pejabat Direktorat Jenderal yang diangkat oleh Direktur jenderal;
f.
Mine Inspector, shall be the official of the Directorate General appointed by the Director General;
g. Perusahaan adalah Pertamina, Kontraktor Kontrak Production Sharing, Technical Assistance Contract, Join Operating Body, dan mitra kerja Pertamina lainnya dalam Operasi Bersama Pengusahaan Sumberdaya Panasbumi;
g. Company shall be Pertamina, Production Sharing Contractor, Technical Assistance Contract, Joint Operating Body, and other partners of Pertamina in Oil and gas operation and Joint Operation Contractor for Geothermal Exploration;
h. Perusahaan Jasa adalah Perusahaan Jasa Inspeksi Teknik dalam bidang pertambangan minyak dan gas bumi dan
h. Service Company shall be a Company of Technical Inspection Services in oil and gas mining activities and geothermal
Page 2 of 19
pengusahaan sumberdaya panasbumi yang telah mendapatkan penunjukkan Direktur Jenderal;
exploration that has been assigned by the Director General.
Pasal 2
Article 2
(1) Terhadap Instansi dan Peralatan dalam Operasi pertambangan minyak dan gas bumi wajib dilaksanakan pemeriksaan Keselamatan Kerja.
(1) With regard to Installation and Equipment in Oil and gas mining activities shall be obligated to carry out Work Safety Inspection.
(2) Pemeriksaan Keselamatan Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap Instansi dan Peralatan yang :
(2) The Work Safety Inspection as referred to in subsection (1) shall be carried out upon Installation and Equipment:
a.
akan dipasang atau didirikan;
a. To be installed or constructed;
b. sedang dipasang atau didirikan; c.
b. Being installed or constructed;
telah dipasang atau didirikan.
c. Already installed or constructed.
(3) Terhadap peralatan yang dibuat berdasarkan pesanan dan bukan merupakan produksi massal, pemeriksaan Keselamatan Kerja dapat dilakukan ditempat pembuatan peralatan.
(3) With regard to any equipment made based on order and not constituting mass production, Work Safety Inspection can be carried out on the equipment manufacturing plant.
Pasal 3
Article 3
Instalasi dan Peralatan yang wajib dilaksanakan pemeriksaan Keselamatan Kerja adalah sebagaimana termaksud dalam Lampiran I Keputusan ini.
The Installation and Equipment subject to a Work Safety Inspection shall be as referred to in Annex I of this Decree.
Pasal 4
Article 4
(1) Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instansi dan Peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilaksanakan oleh Pelaksana Inspeksi Tambang dan atau oleh Perusahaan Jasa.
(1) Work Safety Inspection for the Installation and Equipment as referred to in Article 2 carried out by the Mine Inspector and or by Service Company.
(2) Tata cara Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instansi dan Peralatan adalah sebagaimana termaksud dalam Lampiran II Keputusan ini.
(2) Procedure for Work Safety Inspection for the Installation and Equipment shall be as referred to in subsection II of this Decree.
Pasal 5
Article 5
(1) Terhadap Instansi dan Peralatan yang telah dilaksanakan pemeriksaan Keselamatan Kerja diberikan Sertifikat Kelayakan Penggunaan Instansi (SKPI) dan Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan (SKPP) oleh Direktur Jenderal.
(1) Any Installation and Equipment for which a Work Safety Inspection has been carried out, shall be given a Installation Worthiness Certificate (SKPI) and Equipment Worthiness Certificate (SKPP) by the Director General.
(2) Sertifikat Kelayakan Penggunaan Instansi (SKPI) dan Sertifkat Kelayakan Penggunaan Peralatan (SKPP) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku selama jangka waktu 5 (lima) tahun untuk SKPI dan 3 (tiga) tahun untuk SKPP, atau kurang dari jangka waktu tersebut di atas apabila Instansi dan Peralatan tersebut mengalami perubahan atau diragukan kemampuannya.
(2) Installation Worthiness Certificate (SKPI) and Equipment Worthiness Certificate (SKPP) as referred to in subsection (1) shall be effective for a period of 5 (five) years for SKPI and 3 (three) years for SKPP, or less than the period as mentioned above if the Installation and Equipment have been amended or their capability is doubted.
(3) Setelah selesainya jangka waktu sebagaimana
(3) After the expiry of period as referred to in
Page 3 of 19
dimaksud pada ayat (2), terhadap Instansi dan Peralatan wajib dilakukan pemeriksaan Keselamatan Kerja sebagaimana dimaksud dalam 2.
subsection (2), the Installation and Equipment shall be subject to a Work Safety Inspection as referred to in Article 2.
Pasal 6
Article 6
Setelah dilaksanakan evaluasi terhadap teknik yang akan dipergunakan sebagaimana termaksud dalam Lampiran I huruf C, Direktur Jenderal Cq Direktur memberikan pengesahan
After the techniques to be applied have been evaluated as referred to in Annex I letter C, Director General in this case the Director giving the authorization.
Pasal 7
Article 7
Besarnya biaya pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instansi Peralatan yang dilaksanakan oleh Perusahaan Jasa ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar tenaga kerja bidang minyak dan gas bumi.
The costs for Work Safety Inspection for the Installation and Equipment carried out by the Service Company shall be stipulated pursuant to the manpower market mechanism in the field of oil and gas.
Pasal 8
Article 8
Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak berlakunya Keputusan ini, Perusahaan yang telah beroperasi atau telah menggunakan Instansi dan Peralatan dan belum melakukan ketentuan dan Keputusan ini wajib mengajukan permohonan pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instansi, Peralatan dan Teknik yang dipergunakan kepada Direktorat Jenderal cq. Direktorat Teknik.
Within the period of 6 (six) months as of the enactment of this Decree, any Company that has been in operation or has been using the Installation and Equipment and not yet carried out the provisions of this Decree shall be obligated to request a Work Safety Inspection for the Installation, Equipment and Techniques used to the Director General in this case the Directorate of Engineering.
Pasal 9
Article 9
Apabila terdapat kekurangan-kekurangan pada Instansi atau Peralatan setelah diadakan pemeriksaan Keselamatan Kerja, maka dalam waktu yang ditetapkan oleh Direktur, Perusahaan wajib mengadakan perbaikan atau perubahan sehingga Instansi dan Peralatan tersebut memenuhi hal-hal yang disyaratkan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku.
If there are shortcomings in the Installation or Equipment after a Work Safety Inspection, then within the period as stipulated by Director, the Company shall be obligated to carry out repair or modification so the Installation and Equipment meet the requirements pursuant to the prevailing laws and regulations.
Pasal 10
Article 10
Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
This Decree shall be effective on the date of its enactment.
Ditetapkan di Jakarta
Stipulated in Jakarta
Pada tanggal 19 Agustus 1988
On 19 August 1998
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Director General of Oil and gas,
Soepraptono Soeleiman
Soepraptono Soeleiman
Page 4 of 19
Lampiran I Keputusan Direktur
Annex I of the Director General of
Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Oil and gas' Decree
Nomor: /38/DJM/1988
No.: /38/DJM/1998
Tanggal
Date :
Intalasi dan Peralatan yang Wajib Dilaksanakan Pemeriksaan Keselamatan Kerja
Installation and Equipment for which a Work Safety Inspection is Obligatorily Carried Out
A. Instalasi
A.
1. Instalasi Eksplorasi dan Eksploitasi:
Installations 1. Exploitation and exploration instalation
a.
Instansi pemboran;
a.
Drilling installation;
b.
Instalasi produksi;
b.
Production installation;
c.
Instalasi pengumpul;
c.
Collecting installation;
d. d.
Instalasi lainnya yang terkait dengan kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi.
Other installation associated with Exploration and Exploitation activities.
2. 1Instalasi Pemurnian dan Pengolahan :
2.
Purification and Processing Installations
a.
Instalasi Pemurnian dan Pengolahan;
a.
Purification installation;
b.
Pembongkaran dan Pemuatan;
b.
Loading and Unloading;
c.
Instalasi lainnya yang terkait dengan kegiatan Pemurnian dan Pengolahan baik langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan kegiatan termaksud.
c.
Other installations associated with Purification and Processing activities in connection, either directly or indirectly, with the corresponding activities.
3. Instalasi Penimbunan dan Pemasaran yang dimaksud adalah :
and
Processing
3. Storage and Marketing installations:
a.
Instalasi Seafed Depot;
a.
Seafed Depot Installation;
b.
Instalasi Inland Depot;
b.
Inland Depot Installation;
c.
Instalasi Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU);
c.
Airplane Filling Depot Installation (DPPU);
d.
Intalasi Transit Terminal;
d.
Transit Terminal Installation;
e.
Instalasi Stasiun Pengisi Bahan Bakar (SPBU) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG);
e.
Public Gas Station (SPBU) and Gas Fuel Filling Station Gas (SPBG);
f.
Instansi lainnya yang terkait dengan kegiatan penimbunan dan pemasaran.
f.
Other installations associated with storage and marketing activities.
B. Peralatan
B.
1. Katup pengamanan, yaitu peralatan yang berguna untuk melindungi peralatan dan fasilitas yang terkait meliputi :
Page 5 of 19
Equipment. 1. Safety Valves namely any equipment useful to protect relevant equipment and facilities cover:
a.
Safety Valve;
a.
Safety Valve;
b.
Relief Valve;
b.
Relief Valve;
c.
Safety Relief Valve;
c.
Safety Relief Valve;
d.
Thermal Relief Valve;
d.
Thermal Relief Valve;
e.
Pilot Operated Safety Valve;
e.
Pilot Operated Safety Valve;
f.
Vacuum Relief Valve.
f.
Vacuum Relief Valve;
2. Bejana Tekan dan sejenisnya, yaitu peralatan yang bekerja dengan tekanan kerja didalam peralatan melebihi 1/2 Atm tekanan lebih (gauge), atau bejana vakum dengan tekanan kerja didalam peralatan kurang dari 1 atm absolut.
2. Pressure Vessel and similar devices namely any equipment working under a work pressure in the equipment exceeding 1/2 Atm of overpressure (gauge), or vacuum pressure under a work pressure in the equipment less than 1 Atm absolute.
3. Pesawat Angkat, yaitu untuk memindahkan, mengangkat barang secara vertikal dan atau horizontal dalam jarak ditentukan, antara lain meliputi:
3. Lifting Devices namely any equipment to remove, to lift any goods in vertical and or horizontal direction in a stipulated distance, cover:
a.
Pesawat Angkat Bergerak;
a.
Mobile lifting device;
b.
Pesawat Angkat Tetap;
b.
Fixed lifting device;
c.
Pesawat Angkat di atas kepala.
c.
Overhead lifting device;
4. Peralatan Listrik, yaitu peralatan yang membangkit, mendistribusi dan mengendalikan sistem tenaga listrik, meliputi :
4. Electrical Equipment namely any equipment which generates, distributes and controls a power system covers:
a.
Unit Power Generator;
a.
Power Generator Unit;
b.
Unit Power Transformer;
b.
Power Transformer Unit;
c.
Unit Switchgear;
c.
Switchgear Unit;
d.
Unit Motor Control Center.
d.
Motor Control Center Unit.
5. Peralatan Putar, yaitu peralatan yang berfungsi memindahkan atau memanpatkan minyak, gas serta panasbumi meliputi :
5. Rorating Equipment namely any equipment serving to remove or compress petroleum, gas, and geotherm covers:
a.
Unit Kompresor;
a.
Compressor Unit;
b.
Unit Pompa.
b.
Pump Unit.
6. Pipa Penyalur, yaitu bentang pipa berikut fasilitas-fasilitas terkait yang digunakan untuk mengalirkan dan menyalurkan minyak dan gas bumi serta panas bumi.
c.
Teknik Yang Dipergunakan
6. Distribution pipes, namely a network of pipes with relevant facilities used to flow and distribute oil and gas and geotherm.
a.
Techniques Used
Teknik yang dipergunakan, yatiu tatacara atau prosedur yang akan dipergunakan dalam operasi pertambangan minyak dan gas bumi antara lain, meliputi :
Techniques used namely procedures to be used in Oil and gas mining activities cover:
1.
Spesifikasi Prosedur Las (WPS) dan Rekaman Kualifikasi Prosedur (PQR);
1.
Specification of Welding Procedures (WPS) and Procedure Qualification Records (PQR);
2.
Catatan Unjuk Las/Operator Las;
2.
Performance Note (Certificate) Welder/Welding Operator;
3.
Prosedur Uji Tekan Pipa Penyalur;
3.
Pressure Testing Procedures of Distribution
Kerj
(Sertifikat)
Juru
Page 6 of 19
of
Pipes; 4.
Prosedur Uji Beban Pesawat Angkat;
4.
Load Test Procedures of Lifting Devices;
5.
Prosedur Reparasi, Modifikasi dan Alterasi.
5.
Procedures for Reparation, Modification and Alteration.
Ditetapkan di Jakarta
Stipulated in Jakarta
Pada tanggal 19 Agustus 1998
On,August 19,1998
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Director General of Oil and gas
Soepraptono Soeleiman
Soepraptono Soeleiman
Lampiran II Keputusan Direktur
Annex I of the Director General of
Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Oil and gas' Decree
Nomor
Number:
Tanggal
Date :
Tata Cara Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi dan Peralatan I.
Pemeriksaan Keselamatan Kerja Instalasi
Procedure for Work Safety Inspection for The Installation and Equipment I.
A. Pemeriksaan Keselamatan Kerja Instalasi meliputi penilaian perencanaan dengan melaksanakan penelaahan terhadap data :
/38/DJM/1998
Work Safety Inspection of Installation
A. Work Safety Inspection of Installation coveres evaluation of planning by carrying out review of data:
a.
Peralatan proses, utilitas dan pengolah limbah;
b.
Process equipmeSnt, utilities and waste processing equipment;
b.
Alat ukur dan metering;
c.
Measuring devices and metering;
c.
Sistem perpipaan;
d.
Piping system;
d.
Sistem instrumentasi;
e.
Instrumentation system;
e.
Piranti Pengaman
f.
Safety devices;
f.
Tangki Timbul;
g.
Storage tanks;
g.
Sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
h.
Fire prevention and control system;
h.
Sistem pencegahan dan pencemaran lingkungan;
i.
Environmental pollution prevention and monitoring system;
i.
Peralatan lain;
j.
Other equipment;
j.
Diagram alir proses dan diagram pipa & instrumen;
k.
Process flow diagrams instrument diagrams;
k.
Gambar tata letak peralatan;
l.
Layout drawing of equipment;
l.
Pekerjaan sipil;
m. Civil works;
pemantauan
Page 7 of 19
and
pipe
&
m. Klasifikasi daerah berbahaya (hazardous area classification);
n.
Hazardous area classification;
n.
Electrical one line diagram;
o.
Electrical one-line diagram;
o.
Gambar tata letak pentanahan (grounding lay-out);
p.
Grounding layout drawing;
p.
Diagram cause & effect / SAFE Chart;
q.
Cause & effect diagram / SAFE Chart;
q.
Prosedur kerja pengoperasian peralatan;
r.
Operating procedures for equipment;
r.
Prosedur evakuasi darurat;
s.
Procedures for emergency evacuation;
s.
Surat persetujuan atau rekomendasi dari instansi yang berwenang untuk program Pengolahan dan Pemantauan Lindungan Lingkungan.
t.
Letter of approval or recommendation from the authorized institution for the environmental management and management proggrams.
A. Physical Inspection.
A. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik meliputi :
Physician inspection covers:
1.
Pemeriksaan Instalasi untuk memastikan sesuai tidaknya Intalasi dengan perencanaan, spesifikasi, prosedur pembuatan dan pemasangan.
3.
Inspection of Installation to verify the conformance of Installation with the planning, specification, production and installation procedures.
2.
Memeriksa Kelengkapan Mutu Peralatan, Teknik Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan meliputi :
4.
Inspection of Equipment Quality, Work Safety Techniques and Environmental Protection covers:
1.
a.
Alat Pemadam kebakaran;
a.
Fire fighting equipment;
b.
Alat deteksi api, panas, asap dan gas berbahaya;
b.
Fire, heat, smoke and hazardous gas detection devices;
c.
Alat perlengkapan penyelamatan dan pelindung perorangan;
c.
Individual equipment;
d.
Sistem komunikasi;
d.
Communication system;
e.
Sistem kontrol dan penghentian darurat (emergency shutdown system);
e.
Emergency system;
f.
Pemeriksaan tangga, lampu, bordes dan handrail;
f.
Inspection of stairs, lamps, balustrade and handrail;
g.
Flaring;
g.
Flaring;
h.
Rock Muffler;
h.
Rock Muffler;
i.
Peralatan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan;
i.
Environmental pollution prevention and control equipment;
j.
Sistem untuk meniadakan bahaya listrik statis dan arus listrik lainnya;
j.
System to eliminate static electrical hazards and other electrical current;
k.
Tanda-tanda keselamatan kerja, antara lain; tanda peringatan, larangan kode warna dan tanda lainnya.
k.
Work safety signs, such as; warning signs, prohibitions, color code and other signs.
Memeriksa Kelengkapan Sertifikat Kelayakan Penggunaan peralatan, Sertifikat Kelayakan Konstruksi Platform serta Ijin Penggunaan dari Instansi teknis terkait antara lain: d.
Katup Pengaman;
e.
Bejana Tekan sejenisnya;
dan
peralatan
lain
Page 8 of 19
1.
safety
and
control
and
protection
shutdown
Inspection of the completeness of Equipment Worthiness Certificate, Platform Construction Worthiness Certificate, Permit of Use from the relevant technical institution such as: d.
Safety valve;
e.
Pressure vessel equipment;
and
other
similar
f.
Peralatan Berputar (unit pompa dan unit kompresor);
f.
Rotating Equipment (pump units and compressor units);
g.
Peralatan listrik;
g.
Electrical equipment;
h.
Pesawat Angkat;
h.
Lifting devices;
i.
Pipa Penyalur;
i.
Distribution pipes;
j.
Struktur Anjungan Lepas Pantai;
j.
Offshore Platform Structure;
k.
Ketel Uap & Bejana, Alat bantu Navigasi, Alat Ukur dan Metering, Alat Timbang, Helideck, Zat Radio Aktif, Bahan Peledak, dan lain-lain;
k.
Steam Boiler & Steam Vessel, Navigation Devices, Measuring Devices & Metering, Weighting Devices, Helideck, Radioactive Materials, Explosives, etc.;
l.
Peralatan penyelamatan dan pelindung perorangan.
l.
Individual Safety Equipment.
and
Protection
3.
Khusus Instalasi pemboran wajib dilakukan pemeriksaan berkala sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Pemboran Darat dan Lepas Pantai Yang Aman di Indonesia (KK01-DJM).
3.
Particularly for the Drilling Installation, periodic inspection shall be obligatorily carried out pursuant to Implementative Guidance for Safe Land and Offshore Operation in Indonesia (KK-01-DJM).
4.
Pemeriksaan Pre-Commissioning, Commissioning dan Pengujian.
4.
Pre-Commissioning, Testing Inspection.
A. Pelaporan
Commissioning
and
B. Reporting
Menyusul seluruh hasil pemeriksaan teknis berbentuk dokumen untuk diserahkan ke Direktur Direktorat Teknik Pertambangaan Minyak dan Gas Bumi sebagai bahan evaluasi untuk penerbitan Sertifikat Kelayakan Penggunaan Instansi.
To prepare all results of technical inspection in the form of documents to be submitted to the Director of the Directorate of Oil and gas Mining Techniques as evaluation materials for the issuance of Installation Worthiness Certificate.
II. Pemeriksaan Keselamatan kerja atas Peralatan
I. Work Safety Inspection of Equipment
A. Pemeriksaan Pengaman
A. Work Safety Inspection of Safety Valve
Keselamatan
Kerja
Katup
Pemeriksaan teknis katup pengaman meliputi :
Technical inspection OF safety valve includes:
a. Penelaahan Dokumen
c. Review of Documents
−
P & ID (Piping & Instrumen Diagram)
−
P & ID (Piping & Instrument Diagram)
−
Dokumen katup pengaman
−
Safety valve documents
−
Plat nama
−
Name plates
−
Tipe katup pengaman
−
Types of safety valve:
−
Konvensional
−
Conventional
−
Pilot
−
Pilot
−
Balance
−
Balance
−
Sertifikat Kelayakan Penggunaan test bench
−
Worthiness Certificate for test bench
−
Rekaman Kalibrasi presure gauge/indicator
−
Calibration Records for pressure gauge/ indicator
−
Perhitungan tekanan uji cold diff untuk
−
Calculation of cold diff. testing pressure to
Page 9 of 19
menentukan tekanan buka nyata
determine real open pressure
a. Pelaksanaan pengujian
a. Implementation of testing
−
Uji tekanan buka
−
Open pressure test
−
Uji bojor
−
Leakage test
b. Rekaman Hasil Uji
b. Records of Test Results
Rekaman hasil uji diisi berdasarkan dokumen katup pengaman, data plat nama serta data pengujian sebagai bahan evaluasi penertiban Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan. c. Penyegelan
Records of test are completed pursuant to the documents of safety valve, data of name plate and data of testing as evaluation materials for the issuance of Equipment Worthiness Certificate. d. Sealing
Penyegelan katup pengaman dilakukan oleh Pelaksana Inspeksi Tambang pada pengatur katup pengaman yang telah diuji dengan hasil baik dengan menggunakan Segel Migas.
Sealing of safety valve shall be carried out by the Mine Inspector in the controller of safety valve already tested with good results using Oil and gas seal.
B. Pemeriksaan Keselamatan Kerja Bejana Tekan dan Sejenisnya
A. Work Safety Inspection of Pressure Vessel and Similar Equipment
Pemeriksaan Teknis bejana tekan dan sejenisnya dibedakan menjadi 3 (tiga) bagian :
Technical inspection of pressure vessel and similar equipment shall be differentiated into 3 (three) parts:
1. Bejana tekan dan sejenisnya yang baru dan atau akan dipasang.
2. Pressure vessel and its new similar equipment and or those to be installed.
2. Bejana tekan dan sejensinya yang lama dan atau telah dipasang.
3. Pressure vessel and its old similar equipment and or those to be installed.
3. Bejana tekan dan sejenisnya yang mengalami reparasi/alterasi/modifikasi.
4. Pressure vessel and its similar equipment experiencing any reparation/alteration/modification.
A.1 Pemeriksaan teknis bejana tekan dan sejenisnya yang baru dan atau akan dipasang
C.1 Technical inspection of pressure vessel and its new similar equipment and or those to be installed.
a. Penelaahan data yang meliputi :
a. Review of data covers:
−
Gambar konstruksi dan perhitungan bejana takan;
−
Construction drawing and calculation of pressure vessel;
−
Spesifikasi material yang digunakan;
−
Specification of materials to be used;
−
Spesifikasi prosedur las dan rekanan kualifikasi prosedur serta catatan kualifikasi (sertifikat) unjuk kerja juru / operator las;
−
Specification of welding procedures and procedure qualification records and qualification notes (certificates) of welder/welding operator performance;
−
Prosedur uji tidak merusak dan kualifikasi personilnya;
−
Non-destructive procedures personal qualification;
−
Prosedur reparasi;
−
Reparation procedures;
−
Prosedur perlakuan panas pasca las (bila diisyaratkan);
−
Post-welding heat procedures (if required);
−
Prosedur uji tekan;
−
Pressure testing procedures;
b. Pemeriksaan fisik yang meliputi : −
and
treatment
b. Physical inspection covers;
Verifikasi sistem pengendalian mutu manufaktur;
Page 10 of 19
−
Verification of manufacturing quality control system;
−
Identifikasi digunakan;
−
Identification of materials to be used;
−
Verifikasi pembentukan bejana;
−
Verification of formation of vessels;
−
Verifikasi pemasangan sambungan;
−
Verification of joint installation;
−
Verifikasi persiapan pengelasan;
−
Verification of welding preparation;
−
Pemeriksaan hasil las serta verifikasi hasil uji coba tanpa merusak;
−
Inspection of welding results and verification of results non-destructive testing;
−
Pengukuran dimensi pemeriksaan internal;
−
Measurement of vessel dimensions and internal inspection;
−
Uji bocor dan uji tekan.
−
Leakage and pressure tests;
−
Verifikasi formulir pemanufaktur dan plat nama bejana.
−
Verification of manufacturing form and name plate of vessel.
material
yang
akan
bejana
dan
a. Uji Tekanan :
b. Pressure test:
−
Pemeriksaan rekaman kalibrasi alat pengukur dan alat pencatat tekatan, termasuk daerah jangkau yang diijinkan untuk tekanan uji yang bersangkutan, dimana skala penunjukkan maksimum peralatan termaksud 1,5 - 4 kali tekanan uji.
−
Inspection of records of calibration of the measuring devices and pressure recorders, including ranges allowed for the corresponding testing pressure, in which the scale of maximum indication of the corresponding equipment is 1.5-4 times the testing pressure.
−
Uji tekan dilaksanakan dengan menaikkan tekanan secara bertahap dan dicatat dengan alat pencatat tekanan sampai tekanan uji yang telah ditentukan kemudian tekanan ditahan minimum selama 2 (dua) jam dan setelah itu tekanan dikeluarkan secara bertahap.
−
Pressure test shall be carried out by gradually increasing pressure and recorded with a pressure recorder up to the stipulated testing pressure, then the pressure is held for a period of minimum 2 (two) hours and after the pressure is gradually released.
a. Pelaporan
b. Reporting
Menyusun seluruh hasil pemeriksaan teknis berbentuk dokumen untuk diserahkan ke Direktur Direktorat Teknik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi sebagai bahan evaluasi untuk penerbitan Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan. A.2 Pemeriksaan teknis bejana tekan dan sejenisnya yang lama dan atau akan dipasang
To prepare all results of technical inspection in the form of documents to be submitted to the Director of the Directorate of Oil and gas Mining Techniques as evaluation materials for the issuance of Equipment Worthiness Certificate. A.2
Technical inspection of pressure vessel and its old similar equipment and or those already installed. b.
b. Penelaahan data yang meliputi :
Review of data covers:
−
Sertifikat kelayakan penggunaan peralatan yang akan diperpanjang masa berlakunya;
−
Equipment Worthiness Certificate the effective period of which will be extended;
−
Catatan riwayat penggunaan bejana;
−
Historical Notes of vessel;
−
Gambar bangunan bejana (as built drawing);
−
Construction drawing of vessel (as built drawing);
−
Salinan plat nama atau marka keras lainnya;
−
Copy of name plate or other hard marks;
−
Prosedur
−
Safe work procedures to carry out
kerja
aman
melakukan
Page 11 of 19
pemeriksaan.
inspection.
a. Penelaahan data yang meliputi :
b.
Review of Data covers:
−
Pemeriksaan visual kondisi bejana;
−
Inspection conditions;
−
Verifikasi hasil pengukuran terakhir tebal bejana yang dilakukan oleh perusahaan;
−
Verification of results of last measurement of vessel thickness carried out by the Company.
−
Melakukan pengukuran tebal bejana;
−
Measurement of vessel thickness
−
Uji tidak merusak (bila diperlukan)
−
Non-destructive required)
−
Verifikasi hasil umur bejana.
−
Verification of results of calculation of remaining age of vessel.
perhitungan
sisa
c. Pelaporan
a.
tekan dan mengalami
of
vessel
testing
(if
Reporting To prepare all results of technical inspection in the form of documents to be submitted to the Director of the Directorate of Oil and gas Mining Techniques as evaluation materials to control Equipment Worthiness Certificates.
Menyusun seluruh hasil pemeriksaan teknis berbentuk dokumen untuk diserahkan ke Direktur Direktorat Teknik Pertambangan minyak dan Gas Bumi sebagai bahan evaluasi untuk menerbitkan Sertifikat Kelayakan. Penggunaan Peralatan. B.3 Pemeriksaan teknis bejana sejenisnya yang reparasi/alterasi/modifikasi
visual
A.3 Technical inspection of pressure vessel and its similar equipment experiencing reparation/alteration/modification
c. Penalaahan Data yang meliputi :
c. Data study are cover :
−
Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan yang akan diterbitkan dan atau diperpanjang masa berlakunya;
−
Equipment Worthiness Certificate to be issued and or the effective period of which is extended;
−
Catatan riwayat penggunaan bejana;
−
Historical notes on use of vessel;
−
Gambar bangunan dan konstruksi bejana;
−
Drawing of building and construction of vessel;
−
Salinan plat nama atau marka keras lainnya;
−
Copy of name plate or other hard marks;
−
Prosedur kerja pemeriksaan.
melakukan
−
Safe work procedures to carry out inspection;
−
Prosedur reparasi/alterasi/modifikasi;
−
Procedures for /alteration/modification;
−
Calculation of reparation/alteration/ modification;
−
Calculation of reparation/alteration/ modification;
−
Spesifikasi material bahan pengganti;
−
Specification of substitute materials;
−
Spesifikasi prosedur las dan rekaman kualifikasi prosedur serta catatan kualifikasi (sertifikat) unjuk kerja juru/operator las;
−
Specification of welding procedures and procedure qualification records and qualification notes (certificate) of welder/welding operator performance;
−
Prosedur uji tidak merusak dan kualifikasi personilnya;
−
Procedures for non-destructive testing and personal qualification
−
Prosedur perlakuan panas pasca las (bila diisyaratkan);
−
Procedures for post-welding heat treatment (if required);
aman
a. Pemeriksaan fisik yang meliputi :
c. Physical inspection covers:
Page 12 of 19
reparation
−
Verifikasi sistem pengendalian mutu pemanufaktur;
−
Verification of manufacturing quality control system;
−
Identifikasi digunakan;
−
Identification of materials to be used;
−
Verifikasi pemebentukan bejana;
−
Verification of formation of vessel;
−
Verifikasi pemasangan sambungan;
−
Verification of joint installation;
−
Verifikasi persiapan pengelasan;
−
Verification of welding preparation;
−
Pemeriksaan hasil las serta verifikasi hasil uji tanpa merusak;
−
Inspection of welding results and verification of results of nondestructive tests;
−
Pengukuran dimensi bejana;
−
Measurement of vessel dimensions;
−
Uji bocor dan diperlukan);
(bila
−
Leake and pressure tests (if required);
−
Verifikasi formulir pemanufaktur dan plat nama bejana;
−
Verification of manufacturing forms and name plate of vessel;
−
Verifikasi hasil pengukuran tebal bejana yang dilakukan oleh Perusahaan;
−
Verification of results of measurement of vessel thickness that will be carried out by the Company;
−
Melakukan pengukuran tebal bejana;
−
Measurement of vessel thickness;
−
Verifikasi hasil umur bejana;
−
Verification of results of calculation of remaining age of vessel;
material
uji
yang
tekan
perhitungan
akan
sisa
a. Pelaporan
a. Reporting
Menyusun seluruh hasil pemeriksaan teknis berbentuk dokumen untuk diserahkan ke Direktur Direktorat Teknik Pertambangan minyak dan Gas Bumi sebagai bahan evaluasi untuk menerbitkan Sertifikat Kelayakan. Penggunaan Peralatan.
To prepare all results of technical inspection in the form of documents to be submitted to the Director of the Directorate Oil and gas Mining Techniques as evaluation materials for the issuance of Equipment Worthiness Certificate.
A. Pemeriksaan Keselamatan Kerja Pesawat Angkat
A.
Pemeriksaan teknis pesawat angkat meliputi :
Technical inspection of lifting devices covers:
b.
d.
Penelaahan Dokumen
Work Safety Inspection of Lifting Devices
Study of Documents
1.
Spesifikasi perencanaan dan tabel beban
4. Specification of planning and load table
2.
Perhitungan perencanaan
5. Calculation of planning
3.
Gambar perencanaan
6. Drawing of planning
4.
Material yang digunakan
7. Materials to be used
5.
Spesifikasi sambungan
8. Specification of joints
6.
Sumber tenaga yang digunakan
9. Power sources used
7.
Petunjuk operasi (Operasi Manual)
10. Operation Manual
a. Pemeriksaan fisik
a.
Physical inspection
6.
Pemeriksaan sambungan-sambungan
1.
Inspection of joints
7.
Pemeriksaan kait pemegang beban
2.
Inspection of load holding hook
8.
Pemeriksaan bagan yang bergerak serta berputar
3.
Inspection of moving and rotating parts
Page 13 of 19
4.
Inspection system
10. Pemeriksaan kondisi tali baja (wire rope) termasuk ikatan simpul dan jumlah lilitaan.
5.
Inspection of steel wire rope conditions including knot binding and number of windings
11. Verifikasi fungsi indikator-indikator
6.
Verification of functions of indicators
12. Verifikasi dimensi boom
7.
Verification of boom dimensions
13. Verifikasi counter weight
8.
Verification of counter weight
14. Pemeriksaan persiapan pengujian
9.
Inspection of testing preparation
9.
Pemeriksaan sistem hidrolik/pneumatik
of hydraulic / pneumatic
−
Persiapan tempat pengujian
−
Preparation of testing locations
−
Prosedur pengujian
−
Procedures of testing
−
Persiapan alat uji antara lain :
−
Preparation of testing devices such as:
−
Alat ukur beban (load cell)
−
Load measuring devices (load cells)
−
Beban uji
−
Testing loads
−
Alat-alat ukur lainnya
−
Other measuring devices
−
Operator yang sudah berkualifikasi
−
Qualified operators
c. Implementation of testing
a. Pelaksanaan pengujian −
Uji fungsi tanpa beban
−
Functional tests without load
−
Uji beban sesuai dengan prosedur uji beban yang telah mendapat pengesahan Direktur
−
Load tests pursuant to the load test procedures already approved by the Director.
e. Pemeriksaan setelah pengujian
a.
Pemeriksaan atas seluruh bagian-bagian terbebani dan bergerak ataupun yang diam untuk mengetahui kemungkinan adanya deformasi, retak, longgar pada baut dan atau cacat-cacat lainnya. d. Pemeriksaan khusus
Post-testing inspection Inspection of all parts, either loaded, moving, or standstill to know any possibility of deformation, crack, loose bolts or other defects.
a.
Special inspection
−
Apabila pesawat angkat mengalami kerusakan atau diragukan kemampuannya.
−
If a lifting device experiences any damage or its capacity is doubted.
−
Apabila diadakan perbaikan atau perubahan prinsipil pada pesawat angkat.
−
If any principal repair or change is done on a lifting device.
g. Rekaman hasil uji
a.
Rekaman hasil uji diisi berdasarkan atas data pesawat angkat dan hasil uji. a. Pelaporan
Records of test results Records of test results are completed pursuant to the data of lifting device and test results.
a.
Menyusun seluruh hasil pemeriksaan teknis berbentuk dokumen untuk diserahkan ke Direktur Direktorat Teknik Pertambangan minyak dan Gas Bumi sebagai bahan evaluasi untuk menerbitkan Sertifikat Kelayakan. Penggunaan Peralatan
Reporting To report all results of technical inspection in the form of documents to be submitted to the Director of the Directorate of Oil and gas Mining Techniques as evaluation materials for the issuance of Equipment Worthiness Certificate.
B. Pemeriksaan Keselamatan Kerja Unit Pompa, Unit Kompresor dan Penggeraknya
B.
Pemeriksaan teknis unit pompa, unit kompresor dan penggeraknya meliputi :
Technical inspection of pump units, compressor units and their driving force covers:
Page 14 of 19
Inspection of Work Safety of Pump Units, Compressor Units and Their Driving Force
a. Penilaian terhadap rancang bangun unit Pompa, unit Kompresor dan penggeraknya dengan melaksanakan penelaahan data :
b.
a.
Evaluation of design of pump units, compressor units and their driving force by reviewing the data:
−
Spesifikasi perencanaan;
−
Specification of planning;
−
Gambar dan perhitungan perencanaan;
−
Drawing and calculation of planning;
−
Spesifikasi material yang digunakan;
−
Specification of materials to be used;
−
Spesifikasi sambungan yang digunakan;
−
Specification of joints to be used;
−
Spesifikasi komponen utama dan pendukung serta piranti pengaman yang digunakan;
−
Specification of main and support components and safety devices used;
−
Pedoman pengoperasian pemeliharaannya.
−
Operation and maintenance manual.
dan
Penilaian pabrikasi dengan melaksanakan penelaahan laporan inspeksi yang dilakukan oleh Pihak Ketiga yang indenpenden di pabrik pembuat yang terdiri dari antara lain :
a. Evaluation of fabrication by reviewing any reports of inspection carried out by an independent Third Party at the manufacturer's plant consisting of:
−
Identifikasi material;
−
Identification of materials;
−
Verifikasi pipa-pipa instrumen;
−
Verification of instrument pipes;
−
Verifikasi pengujian komponen-komponen utama;
−
Verification of testing of main components;
−
Hasil uji balancs;
−
Results of balance tests;
−
Hasil pemeriksaan kelurusan (aligment) kopling dan poros/kompresor dengan penggeraknya;
−
Results of alignment inspection of coupling and pump/compressor shafts with their driving force;
−
Hasil "factory acceptance test" yang telah dilakukan di pabrik pembuat;
−
Results of "factory acceptance test" already carried at the manufacturer's plant;
−
Pemeriksaan terhadap sistem penggeraknya.
−
Inspection of driving force system.
c. Pemeriksaan fisik, yaitu pemeriksaan mengikuti proses pemasangan unit Pompa/unit Kompresor dengan penggeraknya di lokasi pemasangan dengan melakukan:
c. Physical inspection, namely inspection following the installation process of pump units/compressor units with their driving force at the installation location by carrying out:
−
Identifikasi peralatan komponen;
−
Identification of equipment and components;
−
Pemeriksaan kondisi struktur pondasi;
−
Inspection conditions;
−
Pemeriksaan kelengkapan alat ukur dan piranti pengaman;
−
Inspection of completeness of measuring devices and safety devices;
−
Pemeriksaan umum kondisi pemasangan unit Pompa/unit Kompresor dan penggeraknya;
−
General inspection installation conditions for pump units/compressor units and their driving force;
−
Uji mekanikal, kelistrikan dan instrumen;
−
Mechanical, electrical and instrumentation tests;
−
Uji coba piranti pengaman;
−
Trial tests of safety devices;
−
Pemeriksaan pelaksanaan "start-up";
−
Inspection of "start-up";
−
Uji kemampuan.
−
Performance tests.
d. Pelaporan
of
structural
foundation
d. Reporting
Menyusun seluruh hasil pemeriksaan teknis berbentuk dokumen untuk diserahkan ke Direktur Direktorat Teknik Pertambangan
Page 15 of 19
To prepare all technical results of inspection in the form of documents to be submitted to the Director of the Directorate of Oil and gas Mining
minyak dan Gas Bumi sebagai bahan evaluasi untuk menerbitkan Sertifikat Kelayakan. Penggunaan Peralatan E. PEMERIKSAAN KESELAMATAN PIPA PENYALUR
KERJA
Techniques as evaluation materials for the issuance of Equipment Worthiness Certificate.
E. WORK SAFETY DISTRIBUTION PIPES
INSPECTION
Pemeriksaan teknis pipa penyalur meliputi :
Technical inspection of distribution pipes covers:
a. Penelaahan Dokumen :
a. Study of Documents:
−
−
Umum 0.
Lokasi
1.
Location
0.
Jadwal penyelesaian pembangunan
2.
Construction completion schedule
0.
Spesifikasi perencanaan
3.
Specification of planning
0.
Spesifikasi prosedur las dan rekaman kualifikasi prosedur serta catatan kualifikasi (sertifikat) unjuk kerja juru/operator las
4.
Specification of welding procedures and procedure qualification records and qualification notes (certificates) for the performance of welder/welding operator
0.
Prosedur reparasi
5.
Procedures of reparation
0.
Spesifikasi material yang digunakan
6.
Specification of materials used
0.
Prosedur pengoperasian pemeliharaan
7.
Operation and maintenance procedures
0.
Prosedur pembersihan dan pengeringan
8.
Cleaning and drying procedures
0.
Data Piranti pengaman
9.
Data of safety devices
dan
a. Rancang bangun 1.
2.
3.
General
a. Construction
Penelaahan peta jalur bentang pipa penyalur antara lain :
0.
Study of map of distribution pipes such as:
−
Kedalaman letak pipa penyalur maksimum dan minimum (khusus pipa penyalur lepas pantai)
−
Depth of maximum and minimum distribution pipes (particularly offshore distribution pipes)
−
Sudut kemiringan
−
Inclination angle
−
Keadaan perparitan
−
Depth of ditch
−
Jarak bentangan tersangga
−
Maximum span distance with support
−
Right of Way (ROW)
−
Right of Way (ROW)
maksimum
yang
Penelaahan metode pelengkungan pipa di lokasi meliputi:
2.
Study of pipe bending method in the location covers:
−
diameter pipa
−
Pipe diameter
−
ketebalan pipa
−
Pipe thickness
−
radius lengkung pipa
−
Pipe bending radius
Penelaahan beban pipa penyalur :
3.
Study of distribution pipe loads :
−
Beban operasi antara berat sendiri, tekanan internal dan eksternal,ekspansi panas, daya apung dan lain-lain.
−
Operation loads such as own weight, internal and external pressures, heat expansion, floating power, etc.
−
Beban lingkungan antara lain gelombang, arus, angin, gempa dam lain-lain.
−
Environmental loads such as wave, current, wind, earthquake etc.
−
Beban pemasangan antara lain buckling, residual stress yang terjadi
−
Installation loads such as buckling, residual stresses occurring during pipe
Page 16 of 19
saat instalasi pipa. 4.
5.
6.
installation.
Penelaahan perhitungan perhitungan kekuatan pipa penyalur antara lain :
4.
Study of calculation of distribution pipe power such as:
−
Tegangan yang terjadi pada pipa penyalur, buckling, on bottom stability (khusus pipa penyalur lepas pantai)
−
Stress occurring in the distribution pipes, Buckling, on bottom stability (particularly offshore distribution pipes)
−
Perhitungan penyangga pipa penyalur
−
Calculation of distribution pipe support
−
Perhitungan tekanan uji yang akan dilakukan.
−
Calculation of testing pressure to be carried out.
Penelaahan perhitungan pengendalian korosi antara lain:
5.
Study of calculation of corrosion control such as:
−
Karateristik korosi
−
Characteristics of corrosion
−
Metode pengendalian korosi
−
Corrosion control methods
−
Spesifikasi dan dimensi coating
−
Specification and dimensions of coating
−
Kebutuhan pengendalian korosi yang diperlukan
−
Corrosion control needs
Penelaahan pada fasilitas terkait dan sistem instrumentasi antara lain :
6.
Study of relevant facilities instrumentation system such as:
and
−
Sistem pipa terkait seperti riser, pig launcher, pig receiver,sistem metering dan lain-lain
−
Relevant pipe system such as riser, pig launcher, pig receiver, metering system, etc.
−
Stasiun penguat
−
Reinforcing station
−
Sistem instrumentasi seperti sistem penghentian darurat, katup pengaman dan lain-lain.
−
Instrumentation system such as emergency termination system, safety valve, etc.
7.
Penelaahan surat persetujuan atau rekomendasi dari instansi yang berwenang untuk program pengelolaan dan pemantauan lingdungan lingkungan.
7.
8.
Penelaahan data rencana operasi
8.
Study of letter of approval or recommendation from the authorized institution for the environmental management and monitoring programs. Study of data of operation plans
−
Penggunaan (service)
−
Use (service)
−
Specific grafity
−
Specific gravity
−
Tekanan normal masuk
−
Inlet normal pressure
−
Tekanan normal keluar
−
Outlet normal pressure
−
Tekanan operasi maksimum
−
Maximum operation pressure
−
Temperatur operasi
−
Operation temperature
Laju aliran operasi
Operation flow rate
c. Pemeriksaan fisik meliputi :
c. Physical inspection covers:
−
Identifikasi material yang akan digunakan;
−
Identification of materials to be used;
−
Pemeriksaan lokasi jalur pipa penyalur untuk memastikan klasifikasi area, tipe konstruksi dari jarak aman yang tersedia;
−
Inspection of location of distribution pipe routes to confirm classification area, type of construction and safe distance average;
−
Pemeriksaan persiapan pengelasan dan kesamaan sumbu serta kelurusan sambungan pipa;
−
Inspection of welding preparation and similarity of axis and alignment of pipe joints;
−
Pemeriksaan
−
Inspection of support and ditch system;
sistem
penyangga
dan
Page 17 of 19
perparitan; −
Penelaahan hasil uji tidak merusak;
−
Study of results of non-destructive test;
−
Kondisi dan rekaman hasil uji sistem pengendalian korosi serta pemberat pipa (khusus pipa penyalur lepas pantai);
−
Conditions and records of test results of corrosion control system and pipe weightier (particularly offshore distribution pipes);
−
Pemeriksaan pelaksanaan pembersihan dan pengeringan dalam pipa penyalur;
−
Inspection of cleaning and drying in distribution pipes;
−
Pemeriksaan kelengkapan piranti pengaman;
−
Inspection of completeness of safety devices;
d. Pemeriksaan pelaksanaan uji tekan
d. Inspection implementation of pressure test
Kelengkapan peralatan uji yang terdiri dari :
Completeness of testing equipment consisting of:
−
Deat weight tester (DWT)
−
Dead weight tester (DWT)
−
Pengukuran tekanan
−
Pressure measuring device
−
Pengukuran temperatur
−
Temperature measuring device
−
Pencatat tekanan (pressure recorder)
−
Pressure recorder
−
Perekam Temperatur
−
Temperature recorder
−
Pompa
−
Pump
Alat pengukur dan pencatat tersebut harus dikalibrasi sebelum digunakan, dan skala penunjukkan maksimumnya adalah 1,5 - 4 kali tekanann uji. e. Uji tekan
Measuring devices and recorders must be calibrated before use, and the scale of maximum indication shall be 1.5-4 times the testing pressure. e. Pressure test
Uji tekan dilaksanakan dengan menaikkan tekanan secara bertahap sampai dengan tekanan uji dan ditahan mikimum selama 24 (dua puluh empat) jam untuk pipa penyalur didarat, mikimum 8(delapan) jam untuk pipa penyalur dilepas pantai dan mikimum 2 (dua) jam untuk pipa penyalur uap panas bumi. f. Pelaporan
Pressure test shall be carried out by gradually raising the pressure up to the testing pressure and maintained minimum for 24 (twenty-four) hours for distribution pipes on land, minimum for 8 (eight) hours for office-shore distribution pipes and minimum for 2 (two) hours for geothermal steam distribution pipes. f. Reporting
Menyusun seluruh hasil pemeriksaan teknis berbentuk dokumen untuk diserahkan ke Direktur Dirkloret Teknik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi sebagai bahan evaluasi untuk penerbitan Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan.
To prepare all results of technical inspection in the form of documents to be submitted to the Director of the Directorate of Oil and gas Mining Techniques as evaluation materials for the issuance of Equipment Worthiness Certificate.
F. Pemeriksaan Keselamatan Kerja Unit Power Generator, Unit Transformer, Unit Switchgear dan Unit Motor Control Center
F. Work Safety Inspection for Power Generator, Transformer, Switchgear and Motor Control Center Units
Pemeriksaan teknis Peralatan Listrik meliputi :
Technical inspection of Electrical Equipment covers:
a. Penelaahan Dokumen
a. Study of Documents
Standar yang digunakan
Standards to be used
−
Spesifikasi unit peralatan listrik/data sheet (generator, transformer, switchgear dan motor control center);
−
Specification of electrical equipment unit /data sheet (Generator, Transformer, Switchgear and Motor Control Center);
−
Gambar perencanaan;
−
Drawing of planning;
Page 18 of 19
−
Spesifikasi perencanaan dan konstruksi;
−
Specification of planning & construction;
−
Spesifikasi material;
−
Specification of materials;
−
Perhitungan perencanaan (bila disyaratkan);
−
Calculation of planning (if required);
−
Prosedur pengoperasian & pemeliharaan;
−
Operation & maintenance procedures;
−
Klasifikasi area;
−
Classification of area;
−
Piranti pengaman;
−
−
Klas isolasi;
−
b. Pemeriksaan fisik meliputi :
Isolation classes
b. Physical inspection covers:
−
Pemeriksaan peralatan dan komponennya
−
Inspection of equipment and its componen
−
Verifikasi plat nama
−
Verification of name plate
−
Pemeriksaan umum kondisi pemasangan di lokasi
−
General inspection of installation conditions in the location
−
Pemeriksaan lay out peralatan dan area klasifikasi
−
Inspection of lay out of equipment and classification area
−
Pemeriksaan panel kendali
−
Inspection of control panel
−
Pemeriksaan terminal kabel utama dan penetralan
−
Inspection of main cable terminal and neutralization
c. Pengujian meliputi :
c. Testing covers:
−
Pengujian ketahanan isolasi
−
Testing of isolation resistance
−
Pengujian panel kendali
−
Testing of control panel
−
Pengujian Hi-pot kabel
−
Testing of Hi-pot cable
−
Setting relay pengaman
−
Setting of safety relay
−
Pengujian sinkronisasi
−
Testing of synchronization
−
Pengujian automatic start unit emergency
−
Testing of automatic start of emergency unit
−
Pengujian tanpa beban dan dengan beban
−
Testing without load and with load
−
Penilaian penerimaan (test value)
−
Evaluation of acceptance (test values)
−
Pre-commisioning dan Commissioning
−
Pre-commissioning and Commissioning
d. Pelaporan
d. Reporting
Menyusun seluruh hasil pemeriksaan teknis berbentuk dokumen untuk diserahkan ke Direktur Direktorat Teknik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi sebagai bahan evaluasi untuk penerbitan Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan.
To prepare all results of technical inspection in the form of documents to be submitted to the Director of the Directorate of Oil and gas Mining Techniques as evaluation materials for the issuance of Equipment Worthiness Certificate.
Ditetapkan di Jakarta
Stipulated in Jakarta
Pada tanggal 19 Agustus 1998
On,August 19 1998
Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi
Director General of Oil and gas
Soepraptono Soeleiman
Soepraptono Soeleiman
Page 19 of 19