DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Pandji. 1996. Pengantar Bisnis Modern. Cetakan Pertama. Jakarta : Pustaka jaya. Dharma, Agus. 1985. Manajemen prestasi kerja : pedoman praktis bagi para penyelia untuk meningkatkan prestasi kerja. Jakarta : Rajawali. Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE. Hasibuan, Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara. ________________. 2013. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2006. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Bandung : Refika Aditama. Sinungan, Muchdasyah. 2003. Produktivitas, Apa dan Bagaimana. Cetakan Kedua. Jakarta : Bina Aksara. Supardi. 1989. Manajemen personalia II. Yogyakarta : BPFE UII. Surtisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: KENCANA. Yuniarsih, Tjutju dan Suwanto. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pasca Sarjana UPI dan ALFABETA.
kekayaan (asset) utama organisasi, sehingga harus dipelihara dengan baik. Manajemen personalia menganggap bahwa kekayaan adalah faktor produksi, jadi harus dimanfaatkan secara produktif. Pengembangan karyawan perlu dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Agar pengembangan dapat dilaksanakan dengan baik, harus lebih dahulu ditetapkan sesuatu program pengembangan karyawan dengan kegiatan pelatihan. Tujuan pengembangan dengan cara pelatihan memiliki tujuan meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi yang semakin baik, karena Technical Skill, Humman Skill dan Managerial Skill karyawan yang semakin membaik. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Faktor penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pemberian Stimulansia secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap tingkat produktivitas penyadap pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus. Hal ini dibuktikan pada hasil uji f dengan signifikasi 0,000b yang kurang dari nilai f tabel 0,05 (5%). Apabila nilai f hitung kurang dari f tabel maka terdapat pengaruh antar variabel bebas berupa penilaian prestasi kerja dan pelatihan terhadap variabel terikat berupa produktivitas penyadap. Besarnya nilai koefisien determinasi sebesar 0,426, artinya 42,6% variabel dependent berupa produktivitas penyadap dapat dijelaskan oleh variasi variabel independent berupa penilaian
prestasi kerja, pelatihan dan pemberian Stimulansia yang digunakan dalam model, dan sisanya sebesar 57,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar model seperti iklim, durasi sadapan, kondisi pohon dan umur pohon. Berdasarkan hasil uji t, variabel yang paling dominan mempengaruhi produktivitas adalah variabel pelatihan. Dapat dilihat dari hasil uji t dengan nilai variabel penilaian prestasi kerja sebesar 0,034 < 0,05 (5%). Sedangkan nilai variabel pelatihan sebesar 0,000 < 0,05 (5%). Apabila semakin kecil nilai signifikasi variabel maka pengaruhnya semakin besar. Adapun rekomendasi yang dapat diberikan yaitu program penilaian prestasi kerja dan pelatihan harus lebih diprioritaskan. Karena dengan ditingkatkannya kedua program tersebut akan berpengaruh secara langsung terhadap penyadap terutama pada program penilaian prestasi kerja akan berpengaruh secara langsung terhadap motivasi penyadap dalam melakukan pekerjaan. Sedangkan program pelatihan lebih berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan keterampilan penyadap. Apabila tingkat motivasi kerja, pengetahuan dan keterampilan penyadap meningkat maka akan membuat produktivitasnya meningkat pula. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melengkapi /menyempurnakan penelitian ini yaitu menganalisis bagaimana pengaruh iklim, kondisi pohon, durasi sadapan, dan umur pohon terhadap produktivitas penyadap.
secara individu berpengaruh nyata terhadap produktivitas penyadap. Sedangkan koefisien regresi penilaian prestasi kerja memiliki nilai sebesar 0,131 yang berarti bahwa setiap peningkatan nilai prestasi kerja sebesar 1% maka akan meningkatkan produktivitas kerja penyadap sebesar 0,131%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian prestasi kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas penyadap pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus. Pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Penyadap. Berdasarkan Tabel 6 variabel pelatihan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 (α) yang artinya variabel pelatihan secara individu berpengaruh nyata terhadap produktivitas penyadap. Sedangkan koefisien regresi pelatihan memiliki nilai sebesar 0,393 yang berarti bahwa setiap peningkatan pelatihan 1% maka akan meningkatkan produktivitas kerja penyadap sebesar 0,393%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas penyadap pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus. Pengaruh variabel Dummy (pemberian Stimulansia) terhadap Produktivitas Penyadap. Berdasarkan Tabel 6 variabel Dummy memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 (α) yang artinya variabel Dummy secara individu berpengaruh nyata terhadap produktivitas penyadap. Sedangkan koefisien regresi Dummy memiliki nilai sebesar 0,845 yang berarti bahwa setiap peningkatan pelatihan 1% maka akan meningkatkan produktivitas kerja penyadap sebesar
0,845%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Dummy berpengaruh signifikan terhadap produktivitas penyadap pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus. Faktor yang Paling Berpengaruhnya Terhadap Produktivitas Penyadap pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus Berdasarkan Tabel 6 diantara variabel yang diteliti yakni variabel penilaian prestasi kerja dan pelatihan terhadap produktivitas penyadap pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus. Variabel Pelatihan merupakan variabel yang memiliki nilai signifikansi paling besar yaitu 0,000 yang besarnya dibawah 0,05 sebagai nilai α dengan tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan dilihat dari koefisien regresi, pelatihan memiliki nilai sebesar 0,393 yang berarti bahwa setiap peningkatan pelatihan 1% maka akan meningkatkan produktivitas kerja penyadap sebesar 0,393%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas penyadap pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus. Pelatihan dengan produktivitas sangat erat hubungannya, tujuan dari pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan dan pengetahuan penyadap. Dengan meningkatnya kemampuan, keterampilan dan pengetahuan penyadap akan mempengaruhi kinerja penyadap, semakin baik kinerja penyadap maka produktivitas penyadap akan meningkat pula. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori Hasibuan (2013: 68-71) Sumber daya manusia merupakan
Tabel 5. Analisis Uji F dan Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Sum of Squares Regression 10,998 Residual 13,527 Total 24,525 R = 0,670a R Square = 0,448 Adj. R Square = 0,426
df 3 74 77
Mean Square 3,666 0,183
F 20,055
Sig. 0,000b
Sumber : Analisis Data Primer, 2014 Keterangan: *** : signifikan pada tingkat kepercayaan 95%
Berdasarkan analisis uji F yang dilakukan dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000b. Nilai tersebut signifikan pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan bahwa variabelvariabel yang diamati yaitu penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pemberian Stimulansia secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produktivitas penyadap pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus. Besarnya angka R2 antara 0-1, jika R2 mendekati angka 1 maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat semakin kuat, demikian sebaliknya. R adalah korelasi berganda, yaitu korelasi antara dua atau lebih variabel independent terhadap variabel
dependent. Penelitian ini menggunakan nilai Adjusted R2, besarnya nilai koefisien determinasi dari hasil analisis adalah sebesar 0,426. Hal ini berarti 42,6% variabel dependent berupa produktivitas penyadap dapat dijelaskan oleh variasi variabel independent berupa penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pemberian Stimulansia yang digunakan dalam model, dan sisanya sebesar 55,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar model seperti iklim, durasi sadapan, kondisi pohon dan umur pohon. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel penduga terhadap produktivitas penyadap pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus.
Tabel 6. Pengaruh Masing-Masing Variabel Bebas terhadap Produktivitas Penyadap pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus Model Prestasi kerja Pelatihan Dummy
Koefisien Regresi 0,131 0,393 0,845
t Hitung 1,975 3,971 4,851
Sig. 0,034*** 0,000*** 0,000***
Sumber : Analisis Data Primer, 2014 Keterangan: *** : Signifikan pada tingkat kepercayaan 95%
Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui hasil uji t yang menunjukkan pengaruh masingmasing variabel bebas terhadap produktivitas penyadap pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus.
Pengaruh Penilaian prestasi kerja terhadap Produktivitas Penyadap. Berdasarkan Tabel 6 variabel penilaian prestasi kerja memiliki nilai signifikansi sebesar 0,034 < 0,05 (α) yang artinya variabel penilaian prestasi kerja
Berdasarkan hasil analisis data yang terdapat pada grafik, diketahui bahwa terlihat titik-titik menyebar secara acak, dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun
dibawah angka 0 dan sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa kesalahan pengganggu mempunyai varian yang sama untuk seluruh nilai-nilai variabel bebas.
Berdasarkan grafik Normal PPlot dan Histogram diatas, hasil uji normalitas dapat diketahui bahwa sebaran titik-titik berada di sekitar garis dan mengikuti garis diagonal, maka dikatakan nilai residual tersebut adalah normal. Puncak kurva berada pada titik 0, artinya sebaran datanya seimbang. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh model persamaan produktivitas penyadap pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus adalah sebagai berikut:
MS = 1,008 + 0,131 X1 + 0,393 X2 + 0,845 X3 + e Keterangan : MS merupakan Produktivitas penyadap, X1 merupakan Penilaian prestasi kerja, X2 merupakan Pelatihan, X3 merupakan Variabel dummy (Stimulansia), 0, jika tanpa diberi Stimulansia, 1, jika diberi Stimulansia , e merupakan eror
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Lokasi Penelitian PT Perkebunan Nusantara IX Unit Kerja Batujamus/ Kerjoarum beralamat di desa. Kutha, Kerjo, Karanganyar. Secara Administratif masuk dalam 3 wilayah yaitu: Kabupaten Sragen, Karanganyar dan Sukoharjo, dengan luas areal 6.943,11 ha termasuk areal lain – lain. Visi : Menjadi perusahaan Agrobisnis dan Agroindustri yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang bersama mitra. Misi : Meningkatkan kesejahteraan karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang sehat, serta menyelenggarakan pelatihan guna menjaga motivasi karyawan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja. Tujuan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) adalah menumbuh kembangkan perusahaan
guna memberikan nilai kepada shareholder dan stakeholder dengan menghasilkan laba yang semakin meningkat (growing profit). Perusahaan yang keseluruhan telah memperoleh laba yang lebih besar. Untuk mencapainya bagian bagian yang masih mengalami kerugian harus diminimalkan, dan pada masa yang akan datang diharapkan tidak ada lagi bagian atau komoditas yang merugi. Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja, Pelatihan dan Pemberian Stimulansia Terhadap Produktivitas Penyadap pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus Uji Asumsi Klasik digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan terhadap asumsi klasik maka dilakukan pengujian untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas Pearson Correlation Produksi Prestasi Kerja Pelatihan Dummy
Produksi 1,000 0,294 0,515 0,567
Prestasi Kerja 0,294 1,000 0,412 0,358
Pelatihan 0,515 0,412 1,000 0,311
Dummy 0,567 0,358 0,311 1,000
Sumber : Analisis Data Primer, 2014
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa tidak terdapat korelasi yang sempurna antar variabel yang dapat
dilihat dari nilai Pearson Correlation dimana apabila nilainya lebih dari 0,8 maka terjadi multikolinieritas.
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinieritas dengan Nilai VIF Variabel Prestasi kerja Pelatihan Dummy
Collinearity Statistics Tolerance 0,772 0,800 0,840
VIF 1,295 1,251 1,191
Sumber : Analisis Data Primer, 2014
Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan program SPSS, diketahui bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada model regresi.
Hal ini dapat dilihat Tabel 4 yang menunjukkan bahwa nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF di bawah 10.
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat selama 5 bulan jumlah penyadap pada Klasifikasi kelas A, B, dan C mengalami perubahan yang fluktuatif. Program penilaian prestasi kerja dan pelatihan diharapkan mampu meningkatan keterampilan dan keahlian penyadap sehingga penyadap dapat masuk kelas A maupun B. Permasalahannya pada bulan september sampai februari terjadi peningkatan jumlah penyadap kelas C. Artinya program penilaian prestasi kerja dan pelatihan yang dilakukan oleh Tap Kontrol PTPN IX Unit Kerja Batujamus belum berjalan maksimal. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, dan pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik survei. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara Purposive. Lokasi penelitian yang dipilih adalah PTPN IX Unit Kerja Batujamus dengan pertimbangan PTPN IX Unit Kerja Batujamus merupakan produsen Rubber Smoke Sheet (RSS) pada PTPN IX dan dilihat pada Tabel 2 PTPN IX Unit Kerja Batujamus menjadi perusahaan penyerap tenaga kerja yang besar di Kabupaten Sragen, Karanganyar dan Sukoharjo. Selain itu PTPN IX Unit Kerja Batujamus juga menerapkan penilaian prestasi kerja dan pelatihan bagi karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah penyadap yang mengikuti program penilaian prestasi kerja dan pelatihan pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus. Penentuan sampel
penyadap dalam penelitian ini menggunakan metode Proportional Random Sampling. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin, jumlah sampel yang diambil sebanyak 78 sampel dari 7 Afdeling yang masuk Klasifikasi kelas C. Penentuan responden mandor dalam penelitian dilakukan secara purposive. Jumlah reponden mandor dalam penelitian ini sebanyak 18 mandor, yang terdiri dari beberapa Tempat Pengumpulan Hasil (TPH) tempat penyadap yang masuk kelas C. Penentuan responden Tap Kontrol dalam penelitian dilakukan secara purposive. Jumlah reponden Tap Kontrol dalam penelitian ini sebanyak 7 Tap Kontrol Afdeling tempat penyadap yang masuk kelas C dan 2 Tap Kontrol Induk. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari hasil wawancara dan kuesioner yang diberikan kepada penyadap di PTPN IX Unit Kerja Batujamus. Data sekunder yang digunakan terdiri dari sejarah perusahaan, struktur organisasi, data SDM dan data produksi PTPN IX Unit Kerja Batujamus. Metode Analisis Data Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Variabel independen (X) berupa penilaian pretasi kerja dan pelatihan, variabel dependen (Y) berupa produktivitas penyadap dan variabel Dummy (D) berupa pemberian Stimulansia seperti Ethrel dan gas.
PENDAHULUAN Latar belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang harus ada dan paling penting dalam perusahaan. Manusia merupakan unsur inti yang dapat melaksanakan pekerjaan dan organisasi. Menurut Hasibuan (2005 : 45) manusia adalah sebagai perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya perusahaan. Sekalipun perusahaan telah menggunakan teknologi yang modern atau sistem komputerisasi, akan tetapi sebagai penggerak manualnya tetap saja
membutuhkan tenaga manusia (karyawan). Jumlah tenaga kerja yang besar merupakan faktor input yang dominan dalam meningkatkan produktivitas perusahaan. Menurut Anoraga (1996 : 190) Produktivitas sangat vital artinya demi suksesnya perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, dimana manusia sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan motor penggerak terhadap faktor-faktor produksi lainnya.
Tabel 1. Produksi Lateks PTPN IX Unit Kerja Batujamus Tahun 2008-2012 Afdeling Jamus Mojogedang Karanggadungan Polokarto Gandugede Kedungsumber Kedawung Kepoh Balong Jumlah
2008 1.573,63 1.719,88 1.683,41 1.577,93 1.465,83 1.486,13 838,50 1.595,36 11.940,67
2009 1.595,05 1.770,56 2.099,75 1.777,41 1.606,10 1.366,97 1.338,76 1.641,49 13.196,09
Protas (Kg/ha) 2010 1.715,22 1.010,97 2.233,38 1.840,01 1.574,99 1.507,35 1.490,40 1.808,21 13.180,53
2011 1.772,43 1.819,05 1.953,08 1.929,71 1.665,86 1.586,30 1.409,04 1.937,78 14.073,25
2012 1.705,96 1.749,04 874,81 1.995,22 2.102,15 1.950,00 1.643,08 1.542,27 2.009,97 15.572,50
Sumber : RKAP Produksi PTPN IX Unit Kerja Batujamus Tahun 2008-2012
Berdasarkan data Tabel 1 produksi latek pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Untuk meningkatkan produksi PTPN IX Unit Kerja Batujamus membuat program penilaian prestasi kerja dan pelatihan. Program ini diterapkan agar keahlian dan keterampilan
sumber daya manusia dapat meningkat sehingga target produksi dapat tercapai dan meningkat dari tahun sebelumnya. Berikut merupakan data Klasifikasi Penyadap pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus yang mengikuti program penilaian prestasi kerja dan pelatihan.
Tabel 2. Klasifikasi Penyadap Pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus Bulan September 2013 – Februari 2014 Penyadap Klasifikasi A B C Jumlah
September 468 433 317 1218
2013 November 377 528 315 1220
2014 Desember 356 546 321 1223
Januari 309 562 337 1208
Sumber : Data Klasifikasi Penyadap PTPN IX Unit Kerja Batujamus tahun 2014
Februari 340 575 352 1.267
ANALISIS PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA DAN PELATIHAN OLEH TAP KONTROL TERHADAP PRODUKTIVITAS PENYADAP PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX UNIT KERJA BATUJAMUS Destandra Wibi Saputro, Suprapti Supardi, Hanifah Ihsaniyati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jalan Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./Fax.(0271) 637457 Email :
[email protected] Telp. 082214440001 Abstrac: The purpose of this research to determine the effect of assessment work achievement and training on tapper productivity PT. Nusantara Plantation Work Unit IX Batujamus, and to know which variables are the most significant influence on the productivity of tappers in PTPN IX Batujamus Work Unit. The basic method used in this research is descriptive method of analysis. The research was conducted at PT. Nusantara Plantation Work Unit IX Batujamus because the company has a assessment work achievement program and training. Sampling technique by used random sampling proportional. The data used include the primary and secondary data. The data analysis technique used is multiple linear regression.Research results revealed that factor assessment work achievement, training and provision of a dummy variable as Stimulansia together the real effect of the level of productivity of the tappers on PT. Nusantara IX Plantation work Unit Batujamus. This is evidenced in the results of the test with the significance of f 0, 000b value that is less than f table of 0.05 (5%). If the value of count is less than f f table then there is the influence of the free variables in the form of an assessment of the achievements of the employment, training and the granting of Stimulansia as a variable dummy variable bound in the form of productivity of tappers. Based on the test results of the variable t, the most dominant influence of productivity is variable training. It can be seen from the results of the t-test with a value of variable significance assessment work achievement of 0,034 < 0.05 (5%), whereas the value of variable significance of training of 0.000 < 0.05 (5%). Keywords: Assessment Work Performance, Training, Productivity Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penilaian prestasi kerja dan pelatihan terhadap produktivitas penyadap PT. Perkebunan Nusantara IX Unit Kerja Batujamus, serta mengetahui variabel manakah yang pengaruhnya paling signifikan terhadap produktivitas penyadap pada PTPN IX Unit Kerja Batujamus. Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara IX Unit Kerja Batujamus karena pada perusahaan ini memiliki program penilaian prestasi kerja dan pelatihan. Teknik penentuan sampel dengan menggunakan Proportional Random Sampling. Data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian diketahui bahwa faktor penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pemberian Stimulansia sebagai variabel dummy secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap tingkat produktivitas penyadap pada PT. Perkebunan Nusantara IX Unit Kerja Batujamus. Hal ini dibuktikan pada hasil uji f dengan signifikansi 0,000b yang kurang dari nilai f tabel 0,05 (5%). Apabila nilai f hitung kurang dari f tabel maka terdapat pengaruh antar variabel bebas yang berupa penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pemberian Stimulansia sebagai variabel dummy terhadap variabel terikat yang berupa produktivitas penyadap. Berdasarkan hasil uji t, variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap produktivitas adalah variabel pelatihan. Dapat dilihat dari hasil uji t dengan nilai signifikansi variabel penilaian prestasi kerja sebesar 0,034 < 0,05 (5%), Sedangkan nilai signifikansi variabel pelatihan sebesar 0,000 < 0,05 (5%). Kata Kunci: Penilaian Prestasi Kerja, Pelatihan, Produktivitas