Berbenah Mengejar Target Lifting di Tahun Depan 06.FOKUS
16. FIGUR
20. PERSPEKTIF
Bergerak ke Timur Sambil Terus Mengupgrade Teknologi
Tantangan dan Harapan pada Eksplorasi Migas Indonesia
Kunjungan Fasilitas Chemical EOR Lapangan Minas Chevron
23. BIANGLALA Rapat Kerja SKK Migas 2016: Spirit Baru dengan Model Gross Split 1 Desember 2016 // BUMI
DAFTAR ISI REDAKSI
Pelindung Amien Sunaryadi Budi Agustyono Penanggungjawab Taslim Z. Yunus
SALAM REDAKSI
03
Editor Heru Setyadi
04
Berbenah Mengejar Target Lifting di Tahun Depan
06
Bergerak ke Timur Sambil Terus Meng-upgrade Teknologi
08
Memantik Optimis Bisnis Hulu Migas di 2017
SEREMONIAL
10
Ryan B. Wurjantoro
11
Tim Redaksi
12
Adhitya C. Utama Alfian Febrian Dama Asmara Agatha Citara Ruby Savira Suhendra Atmaja
04
FOKUS
Pemimpin Redaksi Nyimas Fauziah Rikani
Membangun Spirit dan Sinergitas dalam Meningkatkan Produksi di 2017
SKK Migas Pusat SKK Migas Sumatera Bagian Utara SKK Migas Sumatera Bagian Selatan
13
SKK Migas Jawa, Bali dan Nusa Tenggara
14
SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi
15
22
SKK Migas Papua dan Maluku
FIGUR
16
Redaksi menerima masukan artikel melalui
[email protected] [email protected] Redaksi Sub Bagian Komunikasi dan Protokol SKK Migas Alamat Gedung Wisma Mulia Lt.30 Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42 Jakarta 12710 Facebook : Humas SKK Migas Twitter @HumasSKKMigas www.skkmigas.go.id
2
BUMI // Desember 2016
Tantangan dan Harapan pada Eksplorasi Migas Indonesia
16
PERSPEKTIF
18
Kunjungan Fasilitas Chemical EOR Lapangan Minas Chevron
SPEKTRUM
20
General Affairs Forum 2016: Dukung Hulu Migas yang Efisien dan Berkualitas
21
Efisiensi Pengawasan Organisasi dengan Menerapkan Combine Assurance
BIANGLALA
22
Security Summit 2016: Antisipasi Keamanan Bersama Stakeholders
23
Rapat Kerja SKK Migas 2016: Spirit Baru dengan Model Gross Split
Salam Redaksi
Membangun Spirit dan Sinergitas dalam Meningkatkan Produksi di 2017
T
arget produksi hulu minyak dan gas bumi (migas) nasional dipastikan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Mengingat kebutuhan konsumsi, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk, akan selalu berbanding lurus dengan kebutuhan produksi. Makin tinggi konsumsi, makin tinggi produksi minyak yang dibutuhkan. Peningkatan ini, bila tidak diimbangi dengan adanya penemuan baru dalam kegiatan eksplorasi minyak, tentu jumlah impor minyak di masa depan makin melonjak. Harga minyak yang rendah seperti saat ini, secara niscaya menyebabkan tingkat konsumsi makin tidak terkendali. Menghadapi anjloknya harga minyak dunia yang dalam dua tahun terakhir menekan keekonomian lapangan migas, berbagai langkah efisiensi dalam hal penyediaan dan pengelolaan barang atau jasa telah ditempuh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS). Langkah efisiensi ini pada sisi lain, ternyata berhasil meningkatkan pemanfaatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Tidak itu saja, tekanan harga minyak dunia yang sempat menyentuh US$30 per barel tidak menyebabkan penurunan signifikan terhadap produksi minyak nasional. Sebaiknya Justru membangkitkan optimisme baru untuk bisa menorehkan angka yang lebih baik lagi di tahun 2017 mendatang. Namun, capaian yang telah dilakukan pada 2016, perlu dioptimalisasi kembali pada 2017 mendatang apabila produksi migas itu tidak ingin terpuruk . Betapapun sejumlah kalangan ada yang meragukan optimisme produksi yang telah dilakukan bakal mencapai target di 2017. Apabila tidak ada perubahan dalam peningkatan kegiatan eksplorasi dan Indonesia masih bergantung pada lapangan existing. Oleh karena itu, spirit untuk menemukan cadangan baru sudah harusnya menjadi agenda pemerintah, yang sasarannya, tidak hanya demi pencapaian target produksi nasional tetapi juga pemenuhan kebutuhan energi nasional. Penemuan Lapangan Tangguh dan Lapangan Masela di Indonesia Timur, seharusnya menjadi inspirasi dalam membuat breakthrough (terobosan) dalam kegiatan eksplorasi cadangan migas Indonesia. Rendahnya harga minyak yang terjadi saat ini, dapat dijadikan momentum
dalam peningkatan kegiatan eksplorasi karena biaya operasional yang dibutuhkan turun hingga kisaran 30 persen. Beberapa kendala yang ada dan menjadi keluhan sejumlah investor harus menjadi catatan penting dalam kegiatan eksplorasi migas nasional. Di antaranya kurangnya data, teknologi dan perizinan. Langkah positif yang dilakukan SKK Migas melakukan studi dengan mengajak keterlibatan beberapa Kontraktor KKS dan perguruan tinggi dalam rangka mengupayakan pengumpulan data regional di wilayah timur Indonesia agaknya perlu ditindaklanjuti dengan formulasi kegiatan yang lebih konkret. Mengingat hasil studi ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai referensi oleh Kontraktor KKS yang ingin beroperasi di Indonesia Timur. Selain studi regional, pemberian insentif bagi operator di wilayah timur Indonesia, diharapkan lebih mempermudah kegiatan eksplorasi yang dilakukan. Kita berharap, aspek teknologi untuk kegiatan eksplorasi, khususnya offshore di Indonesia Timur dan keterbatasan infrastruktur untuk akses ke titik lokasi cadangan dapat segera diatasi. Soal perizinan diharapkan bisa diselesaikan dengan melakukan sinergitas antara pemerintahan pusat, lembaga, kementerian dan pemerintahan daerah dalam rangka menemukan solusi. Semua potensi yang ada ini tentu akan lebih terasa manfaatnya jika semua pemangku kepentingan yang terkait sepakat untuk berpikir dalam framework (kerangka kerja) yang sama, yaitu mendahulukan kepentingan masyarakt luas. Dengan demikian, maka pencapaian target produksi migas Indonesia di 2017 dan tahun-tahun berikutnya sangat mungkin dapat dimaksimalisasi.
TASLIM Z. YUNUS
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat
Desember 2016 // BUMI
3
Fokus
Berbenah Mengejar Target Lifting di Tahun Depan
Sejumlah langkah efisiensi dilakukan pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) agar bisnis hulu minyak dan gas bumi (migas) makin atraktif. Perlu banyak terobosan agar bisnis ini tetap kinclong di tahun depan.
D
Tim Buletin /
[email protected]
i tengah terpuruknya harga minyak, ada hikmah yang bisa dipetik. Pemangku kepentingan di industri hulu migas kian menyadari bahwa Indonesia harus kompetitif dibanding negara lain. Salah satu caranya adalah dengan melakukan efisiensi di pelbagai bidang serta melakukan terobosan baik dengan teknologi maupun sumber daya manusia yang ada. Sejumlah langkah efisiensi yang dijalankan berkesinambungan. Sebagai contoh di sektor perizinan. Banyak izin yang dipangkas agar tata kelola bisnis hulu migas menjadi lebih baik. Transparansi, akuntabilitas, dan waktu perizinan pun dapat terukur dengan baik. Pemerintah terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi krisis harga minyak dunia yang memberikan dampak buruk bagi investasi di sektor hulu migas. Karena harga yang merosot, telah menyurutkan minat investasi di hulu migas di Indonesia dan industri penunjang ikut terkena dampaknya. “Banyak kontraktor migas yang melakukan efisiensi dan menghentikan kegiatan investasi, sehingga sektor industri penunjang migas 4
BUMI // Desember 2016
juga mengalami kelesuan akibat tidak adanya investasi”, kata Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution saat membuka Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition ke 40 (the40th IPA Convex) di Jakarta, Mei 2016. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah memotong 60 persen izin di industri minyak dan gas. Namun pemangkasan izin tersebut belum berpengaruh besar terhadap peningkatan cadangan migas saat ini. Industri migas, selain strategis dalam penerimaan negara juga menjadi penggerak ekonomi. Karena itu meski belum sempurna benar peraturan di industri ini, terutama di sisi hulu, pemerintah terus mendorong SKK Migas membenahinya. Pemangkasan izin usaha ini memang berjalan gradual. Sebagai gambaran, pada 2011, investor migas harus mengurus 104 izin di Kementerian ESDM. Izin itu kemudian dirampingkan menjadi 52 pada 2012. Pada 2015, 42 izin kemudian dilimpahkan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada 2015. Pelimpahan tersebut berdasarkan atas
Peraturan Menteri ESDM Nomor 23 tahun 2015. Jumlah izin yang masih 42 buah itu rencananya akan dipangkas menjadi tiga izin saja pasca berlakunya revisi UU Migas. Tak hanya sektor perizinan yang dibenahi. Di dalam proses bisnis industri hulu migas, SKK Migas juga menerapkan pembenahan seperti pada Rantai Suplai berdasarkan atas Pedoman Tata Kerja (PTK) 007 Revisi 03. PTK rantai suplai adalah kegiatan penyediaan dan pendayagunaan barang dan jasa yang mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian/pengawasan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa, Pengelolaan Aset, Kepabeanan dan Pengelolaan Proyek, termasuk Manajemen Penyedia Barang/Jasa, Pendayagunaan Produksi dan Kompetensi Dalam Negeri serta Pengendalian/Penyelesaian Perselisihan. Adanya pedoman itu adalah untuk memberikan satu pola pikir, pengertian dan pedoman pelaksanaan teknis serta administratif yang terintegrasi dan jelas bagi seluruh pengelola kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi di wilayah Negara Republik Indonesia, dalam pengelolaan Rantai Suplai. Hasilnya, Nilai komitmen pengadaan barang dan jasa di industri hulu migas periode Januari – Oktober 2016 mencapai US$6,23 miliar atau sekitar Rp80,1 triliun. Persentase tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) berdasarkan biaya (cost basis) sebesar 49,9 persen. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan TKDN di industri hulu migas,” kata Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudianto Rimbono saat membuka Forum Supply Demand di Batam, 23 November. Forum Supply Demand merupakan pertemuan koordinasi dan kerja sama antara SKK Migas dengan pelaku pengelolaan rantai suplai dan fungsi pengguna di Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS), dan penyedia barang jasa hulu migas. Tujuannya, untuk mengkonsolidasi data antara kebutuhan dengan data kemampuan pasokan dari industri di dalam negeri. Selain itu, diharapkan dapat dihasilkan terobosan dalam pengelolaan rantai suplai guna meningkatkan efisiensi, penyederhanaan proses tender, efektivitas dalam mendukung operasional hulu migas, dan penciptaan multiplier effect bagi perekonomian nasional. Rudianto menambahkan bahwa upaya peningkatan kapasitas nasional pada industri hulu migas perlu dukungan dari Pemerintah. Dicontohkan, payung regulasi yang dapat memberikan keberpihakan dan kepastian pasar bagi pemilik teknologi untuk meningkatkan investasinya di dalam negeri. Di sektor sumber daya manusia (SDM), SKK Migas selama delapan tahun ini berhasil menunjukkan komitmennya untuk
tetap mengoptimalkan penggunaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dalam kegiatan operasi Kontraktor KKS. Selama delapan tahun terakhir, SKK Migas berhasil mempertahankan rasio penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) tidak lebih dari 4 persen. Data SKK Migas menunjukkan pada tahun 2015, jumlah TKI pada industri hulu migas mencapai 31.742 ( sekitar 97 persen) orang sedangkan jumlah TKA hanya 1.022 (sekitar 3 persen). Jumlah penggunaan TKI selama 10 tahun terakhir memang mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya kegiatan operasi yang ada di Kontraktor KKS. Sebaliknya, tren penggunaan TKA selama 10 tahun terakhir cenderung konstan, meskipun banyak proyek besar yang saat ini sedang berlangsung. Komitmen mengoptimalkan TKI tetap dipegang SKK Migas setelah berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Bentuk komitmen tersebut antara lain dengan membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi Hulu Migas yang mewadahi kegiatan pengembangan kompetensi SDM Hulu Migas Nasional melalui program sertifikasi kompetensi-kompetensi yang ada pada kegiatan industri hulu migas. Sebagai contoh hasil terobosan efisiensi tekanan terhadap harga minyak dunia yang sempat mencapai kisaran US$30 per barel tidak menyebabkan penurunan signifikan terhadap produksi minyak nasional. Sebaliknya justru meningkat. Data Oktober 2016, produksi minyak nasional berhasil mencapai angka 820,3 ribu barel per hari (bph), atau sekitar 100,03 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 yakni sebesar 820.000 bph. Data ini menunjukkan bahwa Kontraktor KKS tidak terpengaruh secara signifikan terhadap fluktuasi harga minyak dunia. Beberapa kontraktor KKS berhasil melampaui target produksi yang direncanakan, seperti Chevron Pacific Indonesia di lapangan minyak Rokan, Riau dan Exxon Mobil Cepu Limited di lapangan minyak Blok Cepu. Tentu saja, harapannya surplus lifting minyak dari target bisa bertahan hingga akhir tahun sehingga target APBN 2016 dapat terlampau. Ketika lifting minyak menembus target, tidak hanya negara yang diuntungkan tetapi akan menguntungkan bagi Kontraktor KKS. Keberhasilan Kontraktor KKS menggenjot produksi itu dapat terjadi karena harga minyak yang rendah akan menekan harga barang dan jasa yang digunakan dalam industri hulu migas, sehingga biaya eksplorasi dan pengembangan (development) menjadi lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Investasi akan baik dilakukan saat harga sedang rendah dan nantinya pendapatan (revenue) diperoleh pada saat harga sudah kembali tinggi.
Desember 2016 // BUMI
5
Fokus
Bergerak ke Timur Sambil Terus Meng-upgrade Teknologi Seiring paradigma produksi yang terus bergerak ke Timur, eksplorasi wilayah timur Indonesia menyiratkan penguasaan teknologi terkini agar hasilnya optimal. Perlu upaya terus menerus agar pengetahuan terkini industri hulu minyak dan gas bumi (migas) juga dikuasai oleh talenta-talenta Indonesia.
I
Tim Buletin /
[email protected]
ndustri hulu migas selalu sarat dengan penerapan teknologi. Tidak hanya terkait perminyakan, sejumlah teknologi multidisiplin juga harus dikuasai seperti geologi, geofisika, sipil, teknik kelautan, hingga teknik mesin. Karena itu, menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar selalu fit dengan tantangan zaman harus menjadi pokok perhatian. Itulah yang selalu dilakukan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melalui penyelenggaraan Workshop Oil and Gas Technology Update. Pelaksanaan workshop bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman personel SKK Migas terkait teknologi dan fasilitas produksi termutakhir dalam bisnis hulu migas. Dengan demikian, SKK Migas dapat memberi solusi tepat untuk membantu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) menjalankan bisnis hulu migas secara efektif dengan biaya yang efisien. “Personel SKK Migas adalah yang mengendalikan dan mengawasi operasi Production Sharing Contract (PSC) untuk
eksplorasi maupun eksploitasi migas. Maka SKK Migas harus memiliki pengetahuan yang kuat di bidang teknologi upstream oil and gas,” kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi. Penguasaan teknologi, menurut Amien, harus menjadi keharusan agar SKK Migas dapat mengawasi maupun memberi masukan tepat yang lebih efektif dan efisien kepada Kontraktor KKS dalam mencari, membangun, memproduksi dan memonetisasi migas di Indonesia. Lebih lanjut, Amien menekankan, dengan menggunakan the best technology (teknologi terbaik) yang tersedia untuk situasi yang the most appropriate (waktu yang tepat), kita bisa bekerja dengan paling tepat dan efisien. Tak kalah penting, penerapan teknologi yang tepat pada bisnis hulu migas, sesungguhnya ditujukan untuk mendapatkan cadangan migas yang besar bagi Indonesia. Penerapan teknologi tersebut diharapkan dapat meningkatkan lifting migas dan tetap menekan cost recovery. “Saya yakin dengan cara-cara itu, otomatis penerimaan minyak dan gas negara dapat optimal,” kata Amien.
Daftar Kegiatan Technology Update SKK Migas 2016 Kegiatan
Pelaksanaan
1
Technology Update Workshop
Awal Mei 2016
2
Oil and Gas Technology Update Workshop II: Menyerap Teknologi Terbaru dari Schlumberger
28 Juni 2016
3
Oil & Gas Technology Workshop Episode III: Halliburton Berbagi Teknologi Pengeboran Sumur Tua, Deep Water dan Onshore
4
Oil & Gas Technology Update Workshop IV
24 Agustus 2016
5
Oil & Gas Technology Update Workshop V oleh Technip Indonesia
27 September 2016
6
LNG Day – Oil and Gas Technology Update Workshop VI
26 Oktober 2016
6
BUMI // Desember 2016
26 Juli 2016
Dengan pemilihan teknologi yang tepat, maka pengembangan lapangan dapat lebih ekonomis. Hal ini diharapkan dapat memberikan hasil terbaik bagi negara, industri hulu migas, Kontraktor KKS dan juga penyedia barang maupun jasa untuk bisa tumbuh dan berkembang bersama. Salah satu penerapan teknologi adalah di bidang EOR (enhanced oil recovery). Melalui sejumlah teknik tertentu, sumur-sumur tua yang sudah mulai memasuki masa penurunan produksi dapat digenjot produksinya. Teknologi EOR yang digunakan di sejumlah lapangan minyak dunia mulai dari injeksi air, injeksi zat-zat kimia, maupun dengan teknik lainnya terbukti dapat diterapkan di Tanah Air
sehingga umur produksi sumur dapat diperpanjang. Selain EOR, implementasi teknologi yang sedang dibicarakan adalah teknologi offshore yang memungkinkan eksplorasi lebih dalam dibanding onshore. Dengan teknologi ini, sejumlah lapangan migas baru diharapkan dapat beroperasi terutama di bagian Indonesia Timur. Menurut Kepala Dinas Keteknikan Geologi & Geofisika SKK Migas, Shinta Damayanti, seiring tantangan paradigma pengembangan lapangan hulu migas yang mulai bergerak ke timur Indonesia, inovasi teknologi adalah hal mutlak yang harus menjadi perhatian dalam kegiatan eksplorasi. Mengingat kedalaman sumur bor di wilayah offshore (lepas pantai) atau depsea (laut dalam) bisa mencapai kisaran 5000-6000 kaki. Bandingkan dengan kedalaman sumur bor
yang biasa dilakukan di wilayah barat (onshore), berada di kisaran 800-2000 kaki. Oleh karena itu dalam satu tahun terakhir, SKK Migas terus melakukan updated technology kepada para pekerja di lingkungannya maupun Kontraktor KKS, dengan mengundang sejumlah narasumber atau konsultan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman teknologi terkini dalam kegiatan offshore maupun depsea. (lihat: Daftar Technology Update SKK Migas 2016). Semua upaya ini diharapkan dapat membangkitkan optimism baru dalam pengembangan migas di wilayah timur Indonesia dalam kerangka peningkatan jumlah cadangan. Tentu kita berharap, kawasan timur Indonesia akan menjadi “surga baru” bagi migas Indonesia di masa depan.
Menilik Konsep Baru Eksplorasi Migas di Indonesia Timur
B
erawal dari Forum Eksplorasi yang dilakukan setiap tahun oleh Divisi Eksplorasi SKK Migas, disimpulkan Eksplorasi Migas di Wilayah Timur Indonesia menjadi salah satu kunci dalam meningkatkan cadangan Migas di Indonesia. Namun melakukan eksplorasi di wilayah dengan konsep yang masih dipertanyakan merupakan sesuatu yang riskan baik bagi para investor yang akan maupun yang sudah berinvestasi di Indonesia. Kegagalan yang selama ini terjadi saat melakukan eksplorasi di wilayah timur Indonesia bisa jadi sama dengan kegagalan saat sebelum Lapangan Tunu ditemukan. Maka, perlu riset untuk mendapatkan kosep baru yang lebih terarah sebagai acuan dalam kegiatan eksplorasi di wilayah timur Indonesia. Wilayah timur Indonesia menjadi sorotan para investor migas sejak penemuan Lapangan Tangguh, Lapangan Masela, serta beberapa sumur di Wilayah Kerja Kasuri. Banyak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) berinvestasi di wilayah timur Indonesia dengan harapan menemukan lapangan Tangguh atau Masela selanjutnya. Namun beberapa Kontraktor KKS telah berhenti berinvestasi dikarenakan turunnya harga minyak sejak 2015. Kegiatan Kontraktor KKS yang sebelumnya telah menghasilkan data-data, apabila disatukan secara keseluruhan, diyakini dapat menciptakan suatu konsep baru yang patut dibuktikan dengan kegiatan eksplorasi lebih lanjut. Dalam kaitan ini, Divisi Eksplorasi SKK Migas membuat suatu studi bersama dengan menyatukan instansi pemerintah, universitas, service company, serta Kontraktor KKS sebagai sumber datanya.
Beberapa pihak yang dilibatkan dalam studi tersebut adalah Pusdatin, PND, ITB, TGS, PSG, Halliburton dan beberapa Kontraktor KKS seperti Eni, Inpex, BP, Genting, serta Sumasarana. Dengan kerja sama dari beberapa pihak tersebut, diciptakan konsep baru Play untuk eksplorasi migas di Indonesia Timur. Hal ini memiliki keuntungan tersendiri bagi masing-masing pihak terutama perihal interpretasi serta informasi lebih mengenai kawasan Indonesia Timur. Hasil studi tersebut menunjukkan beberapa potensi Play di Indonesia Timur antara lain : Bird’s Head, Bird’s Body, Aru, Cendrawasih Bay, Timor dan Tanimbar. Masing-masing play memiliki tantangan yang berbedabeda. Contohnya, tantangan utama di daerah Bird’s Head adalah kompleksitas struktur dan multi interpretasi mengenai evolusi tektonik yang ada di wilayah itu, sedangkan untuk di daerah Bird’s Body adalah kurangnya data. Masing-masing tantangan tersebut diharapkan dapat dipecahkan apabila dilakukan kerja sama seperti studi bersama yang dibangun. Sehingga menghasilkan kesimpulan yang dapat membantu kegiatan eksplorasi yang akan dilakukan selanjutnya di daerah-daerah tersebut. Studi bersama ini disambut positif oleh semua pihak karena penyatuan konsep dan pemahaman dalam suatu area yang tadinya memiliki informasi atau data yang terbatas, kini dapat dilihat dan didiskusikan dengan data yang lebih lengkap serta menyeluruh. Hasil dari studi ini pun dapat dijadikan pemerintah sebagai acuan untuk prospek yang dapat diusulkan atau ditawarkan kepada investor baru.
Desember 2016 // BUMI
7
Fokus
Memantik Optimisme Bisnis Hulu Migas di 2017 Usaha keras Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama ( Kontraktor KKS) membuat target produksi migas nasional terlampaui. Cadangan migas di Indonesia Timur di kedalaman bawah laut (deepwater) membawa optimisme terhadap masa depan bisnis hulu migas di Tanah Air.
P
Tim Buletin /
[email protected]
endapatan dari sektor hulu migas masih menjadi salah satu sumber penerimaan negara bukan pajak (PNBP) bagi negara. Pada 2016, target lifting minyak yang ditetapkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) adalah 820 ribu barel minyak per hari. Sementara dari gas adalah 6.438 juta kaki kubik per hari dan migas 1.970 ribu barel setara minyak. Dengan upaya keras bersama Kontraktor KKS, SKK Migas berhasil melampaui target lifting maupun produksi yang ditetapkan pemerintah melalui APBN dengan pencapaian lebih dari 100 persen. (lihat tabel)
Produksi 2016 Minyak, MBOPD
Target
Realisasi
APBN
YTD
% YTD Terhadap APBNP
820
833.8
101.7
Gas, MMSCFD
7,963
Migas, MBOEPD
2,256
Tabel: Target dan Realisasi Produksi Migas 2016 Lifting 2016
Target
Realisasi
% YTD Terhadap APBNP
APBN
YTD
Minyak, MBOPD
820.0
820.3
100.0
Gas, MMSCFD
6,438
6,636
103.1
Migas, MBOEPD
1,970
2,005
101.8
Tabel: Target dan Realisasi Lifting Migas 2016 8
BUMI // Desember 2016
Usaha untuk mencapai tingkat lifting dan produksi migas ini dilakukan melalui sejumlah kebijakan efisiensi mulai dari memangkas rantai perizinan hingga penggunaan teknologi informasi lengkap dengan akses ke pangkalan data sehingga para pebisnis hulu migas dapat lebih nyaman dan mudah melakukan investasi. Efisiensi cost recovery dilakukan dengan serangkaian langkah seperti menghilangkan biaya yang tidak perlu dengan membangun centralized and integrated database. Dengan pangkalan data ini, Kontraktor KKS bisa saling bertukar data seperti untuk pengadaan dan sebagainya. Selain itu SKK Migas melakukan audit forensik untuk memastikan pembayaran dilakukan dengan transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Usaha efisiensi lainnya muncul saat evaluasi Work Program dan Budget (WP&B) Kontraktor KKS dengan konsultasi dan pengambilan keputusan oleh manajemen lebih cepat dan dapat menggunakan software evaluasi biaya yang dimiliki SKK Migas seperti IHS Questor. Biaya transportasi penanganan limbah juga diminimalkan dengan dukungan Kementerin Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terkait izin pembuatan pusat pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Kalimantan Timur, Papua Barat, Riau dan Sumatera Selatan. Selain itu, aktivitas rapat-rapat di luar kantor diminimalkan. Efisiensi cost recovery juga dilakukan dengan renegosiasi kontrak berjalan yang harga pasarnya
turun. Upaya ini dilakukan sejak 2015 dan dapat menghemat US$350 juta. Sementara untuk evaluasi WP&B 2017 difokuskan pada pencapaian lifting minyak dan gas yang ditargetkan, melakukan aktivitas lifting dengan pemilihan metode paling efektif dan biaya paling efisien. Persetujuan terhadap program pengeboran Kontraktor KKS yang memiliki tingkat kesuksesan rendah juga semakin diperketat. Pengetatan juga dilakukan terhadap biaya administratif seperti (Direct Charges, Treasury Single Account (TSA), Overhead, Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), expatriate benefit, program compliance dari holding company) yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kegiatan hulu migas Indonesia. Langkah lainnya adalah selalu menyesuaikan total nilai cost recovery agar sesuai target nilai cost recovery 2017. Meski target lifting dan produksi migas 2017 turun sedikit, tetapi dengan upaya keras dan dukungan semua pihak, target yang dibebankan pemerintah diharapkan dapat tercapai. Dari sisi potensi dan cadangan migas, Indonesia bagian Timur masih sangat menjanjikan. Dengan penerapan teknologi pengeboran deepwater potensi cadangan migas itu dapat dieksploitasi dan diharapkan mampu menyumbang produksi migas nasional secara keseluruhan. Dari sisi perizinan pemerintah sudah mencanangkan izin di satu pintu melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sementara dari sisi investasi teknologi deepwater yang bisa lima kali lipat dari pengeboran di darat harus disikapi dengan skema pembagian keuntungan yang adil bagi seluruh pemangku kepentingan. Daerah yang menjadi tempat cadangan migas itu berada juga memiliki kewajiban menyejahterakan rakyatnya. Kepala
daerah harus bisa mendukung investasi migas agar efek domino dari investasi migas dapat dirasakan oleh daerah tersebut. Ketika investasi mulus, salah satu yang pertama akan memperoleh imbal balik investasi itu adalah pemerintah daerah itu sendiri. Tetapi show must go on. Hambatan seperti itu harus diatasi agar target penerimaan negara dari sektor hulu migas dapat tercapai. Oleh karena itu, SKK Migas diarahkan untuk terus dapat mencapai target produksi sembari meningkatkan reserve replacement ratio (rasio cadangan terhadap produksi) yang per Oktober 2016 telah mencapai 64,38 persen. Eksplorasi tetap menjadi acuan dalam penambahan cadangan. Menurut Kepala Dinas Keteknikan Geologi & Geofisika SKK Migas Shinta Damayanti, pihaknya sedang mencoba untuk menyusun strategi mencari (wilayah kerja produksi) yang selangkah lagi bisa PoD (Plan of Development/Rencana Pengembangan Lapangan). Karena banyak wilayah kerja produksi, ada yang sebenarnya sudah tidak perlu banyak pekerjaan eksplorasi tapi bisa PoD. Untuk yang sudah menyelesaikan tahap eksplorasi dan mencapai angka keekonomian, SKK Migas mendorong Kontraktor KKS agar mempercepat PoD nya. Di luar penerapan kebijakan efisiensi biaya, semua hambatan eksplorasi dapat diatasi melalui sinergi dengan lembaga atau kementerian dan pemerintah daerah. Kita berharap pada 2017, semakin banyak investor yang mau menanamkan investasi ke ladang-ladang minyak yang sudah ada maupun ladang minyak baru. Bila itu terjadi, maka optimisme memenuhi target produksi migas Indonesia pun dengan mudah tercapai.
Desember 2016 // BUMI
9
Seremonial
SKK MIGAS PUSAT SKK Migas Menangkan PNBP Award 2016 memberi motivasi kepada kementerian, lembaga serta stakeholder (pemangku kepentingan) yang lain untuk lebih mengoptimalkan pendapatan negara,” kata Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.
S
Oleh Yapit Saptaputra/
[email protected]
atuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memenangkan kategori Mitra Pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam PNBP Awards 2016. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Keuangan pada 6 Desember 2016. Penganugerahan yang dibuat sebagai apreasiasi atas kontribusi berbagai lembaga dalam mengoptimalkan pendapatan negara tersebut diterima Deputi Pengendalian Perencanaan SKK Migas Gunawan Sutadiwiria. “Pemberian PNBP Awards 2016 diharapkan dapat
Mardiasmo menjelaskan PNBP merupakan pilar utama penerimaan negara yang selama ini menopang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), selain penerimaan pajak. Hal ini dibuktikan dalam satu dekade ini, kontribusi
PNBP rata-rata mencapai 29 persen dari total pendapatan negara. Diharapkan pengelolaannya dapat dilakukan dengan lebih profesional, transparan dan akuntabel. Dari sektor energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun memenangkan kategori Kementerian/ Lembaga dengan kontribusi PNBP terbesar. Sedangkan PT Pertamina dan PT Kaltim Prima Coal mendapatkan penghargaan untuk kategori Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kontribusi PNBP terbesar.
MoU Kerja Sama Studi Universitas Aberdeen dan UGM Sugarda. Penandatangan MoU yang disaksikan Wakil Kepala SKK Migas, M.I Zikrullah ini dilakukan di Kantor SKK Migas, Jakarta pada 22 November 2016. Dihadiri Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas Rudianto Rimbono dan Sekretaris SKK Migas Budi Agustiono.
D
Oleh Alfian/
[email protected]
alam rangka mendukung kerja sama antara dua universitas yang memiliki keahlian di bidang tata kelola hulu minyak dan gas bumi (migas), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendukung penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) mengenai joint study/ studi bersama antara Universitas Aberdeen, Inggris, diwakili Emre Usenmez yang menjabat sebagai Dean for Internalization dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Universitas Gajah Mada (UGM), Paripurna 10
BUMI // Desember 2016
Kerja sama ini dibuat untuk mengkaji dan mempersiapkan strategi-strategi baru mengenai kebijakan dan perundangundangan yang mengatur tata kelola migas. Diharapkan dapat menjadi referensi baru bagi Pemerintah Indonesia untuk mendorong kembali industri hulu migas. “Kami menyambut baik kerja sama ini. Kami sudah lama menunggu realisasi kerja sama kedua institusi perguruan tinggi yang sudah lama dipersiapkan. Ini baru langkah awal. Selanjutnya kita tunggu program-program nyata yang dapat direalisasikan,” kata Zikrullah. Menurutnya, Universitas Aberdeen merupakan partner yang tepat karena terbukti sudah berpengalaman mengkaji tata kelola migas, hingga menjadi salah satu referensi Pemerintah Inggris dalam kebijakan migas.
SKK MIGAS SUMATERA BAGIAN UTARA 1. RAPAT KOORDINASI SKK Migas Sumbagut melakukan Rapat Koordinasi perihal Penyampaian Hasil Inventarisasi dan Identifikasi Terhadap Masyarakat di Tanah PT CPI. Rapat dilakukan bersama Kantor Staf Kepresidenan, Kementerian PUPR Satker Inventarisasi dan Pengadaan Lahan Kegiatan Pengadaan Tanah Jalan Tol Pekanbaru-Kandis, BPN Kabupaten Siak, PT CPI dan PT Hutama Karya. Rapat Koordinasi digelar di Gedung Pertemuan Bathin Djaonang Kantor Camat Minas, Provinsi Riau pada 7 November 2016. 2. RAKOR CSR ANAMBAS SKK Migas Sumbagut dan Kontraktor KKS di wilayah Kabupaten Anambas menghadiri Rapat Koordinasi Corporate Social Responsibility (CSR) bersama Bupati Anambas yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Anambas di Tarempa pada 10 November 2016. 3. RAPAT KOORDINASI PETI SKK Migas Sumbagut melakukan rapat koordinasi terkait Kegiatan Pertambangan Tanpa Izin (PETI) yang mengganggu kegiatan survei seismik Kontraktor KKS PT Rizki Bukit Barisan Energi (RBBE) bersama Dinas ESDM Prov. Sumbar, Dirreskrimsus, Satpol PP, Kementerian Pertahanan RI, Biro Ekonomi Kabupaten Sijunjung dan RBBE. Rapat berlangsung di Padang pada 18 November 2016.
1
2
3
4
5
6
4. MEDIA GATHERING SKK Migas Sumbagut – Kontraktor KKS Wilayah Sumbagut menyelenggarakan kegiatan Media Gathering yang diikuti oleh Pemimpin Redaksi di wilayah Provinsi Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau yang dilaksanakan di Harris Resort Waterfront Batam pada 24 dan 25 November 2016. 5. RIAU MEA EXPO 2016 SKK Migas Sumbagut berpartisipasi dalam kegiatan Riau MEA Expo 2016 yang dilaksanakan di Lapangan Purna MTQ Pekanbaru pada 24-27 November 2016. Stand SKK Migas meraih Juara II dalam kategori stand BUMN/Umum.
7
6. PRA SURVEI SKK Migas Sumbagut bersama Kontraktor KKS PT Northern Yamano Technology Oil East Pamai melaksanakan pra survei untuk sumur eksplorasi Falah 01 yang berlokasi di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada 25 November 2016. 7. SEMINAR NASIONAL SKK Migas Sumbagut berpartisipasi dalam kegiatan Seminar Nasional yang bertemakan “Gantikan Regulasi Asing, Saatnya Daerah Menguasai” yang diselenggarakan oleh mahasiswa jurusan Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau. Seminar dilaksanakan di Auditiorium Soeman HS Fakultas Hukum Universitas Islam Riau pada 29 November 2016.
8 8. SERTIJAB DIREKTUR INTELKAM POLDA RIAU SKK Migas Sumbagut menghadiri acara “Silaturahmi Dalam Rangka Serah Terima Jabatan Direktur Intelkam Polda Riau” yang dilaksanakan di Hotel Pangeran Pekanbaru pada 29 November 2016.
Desember 2016 // BUMI
11
Seremonial
SKK MIGAS SUMATERA BAGIAN SELATAN 1. SOSIALISASI PENGADAAN TANAH SKK Migas Sumbagsel – Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Dart Energy melakukan sosialisasi pengadaan tanah di Desa/ Kelurahan Ujan Mas Lama, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim pada 1 November 2016. Dalam sosialisai tersebut hadir juga Perwakilan Pemkab Muara Enim. 1
3
6
7
8
9. SILAHTURAHMI KE GUBERNUR BENGKULU SKK Migas Sumbagsel – Kontraktor KKS Total E&P Indonesia Mentawai (TEPIM) melakukan silahturahmi ke Gubernur Bengkulu di Kantor Gubernur Bengkulu pada 17 November 2016. Pada kesempatan ini SKK Migas – TEPIM menyampaikan bahwa tidak ditemukan cadangan hidrokarbon yang ekonomis pada saat kegiatan pemboran eksplorasi Rendang-1X di WK Bengkulu-1. TEPIM menyampaikan, per 7 Oktober 2016, telah mengembalikan WK Bengkulu-1 kepada Pemerintah Indonesia.
BUMI // Desember 2016
4
5
9
12
2
10 10. SOSIALISASI PENUTUPAN SUMUR ILEGAL DI KABUPATEN SAROLANGUN SKK Migas Sumbagsel – Techwin South Betung Ltd, Pemkab. Sarolangun Kepolisian, TNI AD, Kejaksaan dan Ditjen Migas melakukan sosialisasi penutupan sumur illegal di Desa Lubuk Napal, Kec. Pauh, Kab. Sarolangun pada 29 – 30 November 2016. Pada kegiatan ini disampaikan bahwa penambangan akan dihentikan mulai 1 Desember 2016 dan dilakukan penutupan mulai 7 Desember 2016
2. PERESMIAN RUMAH KREATIF PRABUMULIH (RKP) SKK Migas Sumbagsel – PT. Pertamina EP Asset 2 Prabumulih bersama Pemkot Prabumulih meresmikan rumah kreatif di Rumah Kreatif Prabumulih pada 9 November 2016. Program rumah kreatif merupakan TJS dari PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih. 3. KUNJUNGAN KEHORMATAN KE PLT BUPATI BANYUASIN SKK Migas Sumbagsel bersama Kontraktor KKS PT Odira Energy Karang Agung melakukan kunjungan kehormatan ke Plt Bupati Banyuasin di Ruang Rapat Wakil Bupati Banyuasin pada 10 November 2016. Dalam kunjungan ini dilakukan sosialisasi kegiatan operasi PT Odira Energy Karang Agung. 4. PENANAMAN KEWAJIBAN REHAB DAS SKK Migas Sumbagsel – Kontraktor KKS ConocoPhillips melakukan penanaman kewajiban rehab DAS di sekitar Tanjung Jambi Kec. Kumpeh Ilir Kab. Muaro Jambi Prov Jambi pada 24 November. Penanaman dilakukan oleh PT Bumindo Hastajaya Utama. 5. KULIAH UMUM DAN FIELD VISIT UNIVERSITAS LAMPUNG (UNILA) SKK Migas Sumbagsel – Kontraktor KKS PT Harpindo Mitra Kharisma (HMK) lakukan Kuliah Umum di Fakultas Teknik Unila dan Field Visit ke Area Seismik 2D Blok Lampung III PT HMK, 18 – 19 November 2016. Dihadiri mahasiswa Geofisika Unila dan Bhuwana, serta Society of Exploration Geophysicists (SEG) SC Unila. 6. SYUKURAN PENYALURAN MINYAK PERTAMA AKATARA SKK Migas Sumbagsel hadiri undangan PT. Hexindo Gemilang Jaya – Lemang PSC dalam Syukuran Penyaluran Minyak Pertama Akatara di Lapangan Akatara, Parit Lapis, Desa Mekar Jaya, Kec. Betara Tanjab Barat, Jambi pada 22 November 2016. Dihadiri Bupati Kabupaten Tanjab Barat dan jajaran Muspida setempat. 7.RAPAT KOORDINASI PENGAMANAN OBJEK VITAL NASIONAL SKK Migas Sumbagsel – Kontraktor KKS Sumsel bersama Dit. Pamobvit Polda Sumsel lakukan rapat koordinasi pengamanan objek vital nasional di Hotel Grand Zuri Palembang pada 23 November 2016. 8.KUNJUNGAN SILAHTURAHMI AKAMIGAS PALEMBANG SKK Migas Sumbagsel menyambut kunjungan AKAMIGAS Palembang ke Kantor SKK Migas Sumbagsel, Jakabaring Palembang pada 25 November 2016. Kunjungan bertujuan meningkatkan silahturahmi dan koordinasi ke SKK Migas Sumbagsel.
SKK MIGAS JAWA, BALI & NUSA TENGGARA 1. FESTIVAL HAM: Sebagai wujud kepedulian terhadap penegakan HAM, SKK Migas Jabanusa ikut berpartisipasi dalam gelaran festival HAM yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pada 30 November 2016. 2. MEDIA GATHERING SKK Migas Jabanusa menghadiri acara media gathering yang diinisiasi oleh Kontraktor KKS JOB PPEJ di Jogjakarta pada 9 November 2016. Acara ini ditujukan untuk menjalin silaturahmi dan komunikasi yang lebih erat dengan media di wilayah operasi JOB PPEJ. 3. EMERGENCY RESPONSE JOB PPEJ melaksanakan kegiatan workshop Emergency Procedure yang melibatkan SKK Migas Jabanusa, Pemkab Tuban dan RSUD Sosrodo Djatikusumo Tuban untuk memaksimalkan respon dan tindakan tanggap darurat di sekitar wilayah kerja JOB PPEJ pada 17 November 2016. 4. PENINGKATAN HUBUNGAN DENGAN STAKEHOLDERS SKK Migas Jabanusa hadir dalam pagelaran wayang kulit dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Tuban ke-723. Acara ini diselenggarakan oleh Kontraktor KKS EMCL sebagai wujud peningkatan hubungan dengan stakeholders di daerah, khususnya di Kabupaten Tuban pada 19 November 2016.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
5. TAJAK SUMUR SKK Migas Jabanusa hadir dalam kegiatan tajak sumur Kontraktor KKS PHE Randugunting sebagai wujud untuk terus melaksanakan komitmen eksplorasi dan eksploitasi migas di Kabupaten Rembang pada tanggal 21 November 2016. 6. KULIAH UMUM UNRAM SKK Migas Jabanusa bersama Kontraktor KKS PHE WMO, JOB PPEJ, SIPL dan Petronas melaksanakan kuliah umum di Gedung Auditorium Rektorat Universitas Mataram pada 22 November 2016. 7. KUNJUNGAN SILATURAHMI Guna mempererat komunikasi dan silaturahmi dengan stakeholders, SKK Migas Jabanusa melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor Wakil Gubernur NTB pada 24 November 2016. 8. PENANAMAN 10.000 MANGROVE SKK Migas Jabanusa, Sekda Kab. Gresik, BLH Jatim dan SKPD, menghadiri penanaman mangrove di tempat pelelangan ikan Banyuurip, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik. Kegiatan yang berlangsung pada 24 November 2016 ini, sebagai komitmen kepedulian dan menjaga lingkungan Kontraktor KKS Saka Indonesia Pangkah Ltd.
9. STAKEHOLDERS GATHERING JAWA TIMUR Kontraktor KKS Petronas Carigali Ketapang II Ltd menggelar stakeholders gathering yang dihadiri oleh SKK Migas Jabanusa dan stakeholders terkait di wilayah Jawa Timur guna mempererat komunikasi dengan stakeholders di wilayah kerjanya pada 28 November 2016.
10. STAKEHOLDERS GATHERING JAWA TENGAH Kontraktor KKS Petronas Carigali Muriah menggelar stakeholders gathering yang dihadiri oleh SKK Migas Jabanusa dan stakeholders terkait di wilayah Jawa Tengah untuk mempererat komunikasi di wilayah kerjanya pada 30 November 2016.
Desember 2016 // BUMI
13
Seremonial
SKK MIGAS KALIMANTAN DAN SULAWESI
1
2
3
4
1. SINERGITAS TJS HULU MIGAS DAN PEMKAB KUKAR SKK Migas Kalsul dan Kontraktor KKS wilayah Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), melakukan pertemuan Sinergitas Program Tanggung Jawab Sosial (TJS) Industri Hulu Migas dengan Program Strategis Pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar dan Rencana Pembentukan Tim Kecil TJS SKK Migas-Kontraktor KKS. Kegiatan digelar di Hotel Aston Samarinda pada 10 November 2016. Kegiatan ini diikuti oleh Bappeda Kukar, Eni Muara Bakau, Chevron Indonesia, PT Pertamina EP Asset 5 Sangasanga, Total E&P Indonesie dan VICO Indonesia.
2. RAPAT KOORDINASI ANALISA DAN EVALUASI PEDOMAN KERJA PENGAMANAN MIGAS SKK Migas Kalsul menggelar Rapat Koordinasi Analisa dan Evaluasi Pedoman Kerja Pengamanan Tahun 2016 serta Forum Komunikasi Sekuriti Wilayah Kalsul. Kegiatan ini dilaksanakan di Lion Hotel Manado pada 10 dan 11 November 2016.
3. KOORDINASI TENAGA KERJA DENGAN PEMKAB KUKAR SKK Migas Kalsul dan Total E&P Indonesie (TEPI) menggelar pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk koordinasi terkait ketenagakerjaan. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Senyiur Balikpapan pada 16 November 2016.
5
4. KUNJUNGAN KE PEMPROV KALSEL SKK Migas Kalsul bersama Kontraktor KKS Wilayah Kalimantan Selatan melakukan Kunjungan Kehormatan ke kantor Gubernur Kalimantan Selatan di Banjarbaru pada 17 November 2016. Kontraktor KKS yang ikut serta antara lain Pertamina EP dan Mubadala Petroleum. 6 5. SOSIALISASI PEMBORAN MIGAS SKK Migas Kalsul dan Saka Indonesia Sesulu (SIS) melakukan sosialisasi rencana kegiatan pemboran eksplorasi sumur SIS G#1 Saka kepada Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Kegiatan yang diikuti oleh DKP, Bappeda dan BLHD dilaksanakan di Kantor Bupati PPU pada 21 November 2016.
7 7. SYUKURAN FASILITAS GAS KERENDAN WK BANGKANAI SKK Migas Kalsul bersama Muspida dan Muspika Barito Utara hadiri Syukuran Beroperasinya Fasilitas Pengolahan Gas Kerendan di Wilayah Kerja (WK) Bangkanai oleh Kontraktor KKS Ophir Energy Indonesia Ltd. Ditandai dengan pengaliran gas sebagian (5 MW – dari target full gas 20 MW) di gedung Pemkab Barito Utara – Muarah Teweh, pada 30 November 2016. “Kita patut bersyukur di Bangkanai telah ditemukan cadangan migas yang kini sudah berproduksi dan dapat menyuplai gas untuk kebutuhan listrik di Barito Utara,” kata Presiden Ophir Indonesia Anggoro Kasyanto.
14
BUMI // Desember 2016
6. IP BMN TANAH CICO SKK Migas Kalsul memfasilitasi pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian Barang Milik Negara (IP BMN) Tanah Kontraktor KKS Chevron Indonesia Co (CICo). Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Marangkayu dan Samboja, Kabupaten Kukar, pada 19-22 November 2016. Dihadiri oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jakarta, DJKN Kaltim, dan Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (PPBMN – KESDM).
SKK MIGAS PAPUA DAN MALUKU 1. KUNJUNGAN KE GUBERNUR MALUKU SKK Migas Pamalu – Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Statoil melakukan kunjungan ke Gubernur Maluku pada 3 November 2016.
2. SITE TOURING MEDIA SKK Migas Pamalu menghadiri kegiatan Site Touring Media Wilayah Papua dan Maluku di Lapangan Operasi PT Pertamina EP Asset 5 Field Papua pada 3 November 2016 bersama media di Papua.
3. KUNJUNGAN KERJA SKK Migas Pamalu – Kontraktor KKS Genting Oil Kasuri Pte Ltd melakukan Kunjungan Kerja ke Lapangan Kontraktor KKS Petrogas (Basin) Ltd pada 4 November 2016.
1
2
3
4
5
6
4. KOORDINASI DENGAN DKP MALUKU SKK Migas Pamalu – Kontraktor KKS Ophier Energy Indonesia melakukan pertemuan tentang koordinasi dengan Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Maluku dan Pemilik Rumpon pada 18 November 2016.
5. SIARAN DIALOG INTERAKTIF Kepala Urusan Humas SKK Migas Pamalu, Otniel L Wafom menghadiri Siaran Dialog Interaktif terkait tanggapan hasil Studi Sosial Ekonomi dari Kontraktor KKS JOB PPS dan menjalin Dialog interaktif dengan warga yang dilaksanakan pada 19 November 2016. 6. KUNJUNGAN KERJA Dandim 171 PVT Sorong melakukan Kunjungan Kerja ke Kantor SKK Migas Pamalu pada 25 November 2016. 7 7. PEMERIKSAAN GUDANG HANDAK PERTAMINA SKK Migas Pamalu melakukan Pemeriksaan Gudang Handak milik PT Pertamina EP Asset 5 Field Papua pada 28 November 2016.
8. PEMERIKSAAN HANDAK PERTAGAS SKK Migas Pamalu melakukan Pemeriksaan Pemeriksaan Handak milik Kontraktor KKS Petrogas (Basin) Ltd pada 29 November 2016.
8
Desember 2016 // BUMI
15
Figur
Tantangan dan Harapan pada Eksplorasi Migas Indonesia BP Statistical Review of World Energy 2015
menyebutkan, gap produksi dan konsumsi, makin
lebar setelah Indonesia menjadi net importer minyak sejak 2004. Di tengah menurunnya harga minyak
dunia, tingkat konsumsi minyak ternyata makin tinggi sementara tingkat produksi mengalami sejumlah
kendala. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang
bagi kegiatan eksplorasi hulu minyak dan gas bumi
(migas) Indonesia. Karena di saat yang sama, biaya operasional sesungguhnya tengah turun hingga
Shinta Damayanti
30 persen. Menjadi arus balik?
Kepala Dinas Eksplorasi Geologi dan Geofisika SKK Migas
Oleh Adhitya Cahya Utama/acutama @skkmigas.go.id
E
ksplorasi menjadi kata kunci untuk menambah produksi migas negara. Banyaknya lapangan di Indonesia, terutama di wilayah timur Indonesia yang belum tersentuh, diharapkan mampu menjadi pemacu untuk membangun optimisme dalam menemukan cadangan migas baru dengan kapasitas besar (Giant Field). Kendala sudah pasti ada dan sulit dihindari, baik yang bersifat teknis maupun nonteknis. Karena itu, sejumlah investor pun ada yang terpaksa menghentikan kegiatan eksplorasinya. Tetapi yang berhasil juga ada, seperti Blok Tangguh di Papua, Blok Masela di Maluka Utara, dan Blok Kasuri yang dioperasikan Genting Oil di Papua Barat. Menurut Kepala Dinas Eksplorasi Geologi dan Geofisika Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Shinta Damayanti, beberapa problem eksplorasi yang terjadi di beberapa lapangan lantaran nilai keekonomiannya belum terjamin, minimnya data, dan tingginya biaya investasi. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang yang bisa dimanfaatkan oleh para investor di tengah industri yang tengah slow down (melambat) karena harga minyak yang sedang jatuh. Shinta menjelaskan SKK Migas terus berupaya mendorong kegiatan investasi dalam bentuk eksplorasi di Indonesia Timur. Hal ini dikarenakan negara tidak bisa lagi hanya bergantung pada produksi di wilayah barat untuk memenuhi produksi migas. Pihaknya terus berupaya menanamkan paradigma baru untuk eksplorasi di Indonesia Timur. Di antaranya dengan berusaha melengkapi data yang ada agar para investor, operator maupun pemerintah daerah memiliki 16
BUMI // Desember 2016
peluang yang tinggi menemukan cadangan migas yang jauh lebih besar di waktu mendatang. Lalu apa saja langkah dan strategi SKK Migas untuk menggiatkan kegiatan eksplorasi? Berikut petikan wawancaranya. Bagaimana Anda melihat perkembangan kegiatan eksplorasi, mengapa kemudian paradigmanya harus bergeser dari Barat ke Timur? Jika dipelajari dari sejarahnya, eksplorasi di Indonesia itu dimulai pada 1871, saat masa Belanda. Saat itu eksplorasi hanya dilakukan di Barat dan onshore karena keterbatasan teknologi. Apalagi saat itu administrasi negara berpusat di Jawa, sehingga daerah-daerah frontier dirasa berat jika dilakukan eksplorasi. Dalam perkembangannya, ekplorasi kemudian banyak tumbuh di Jawa dan Sumatera. Namun potensi di Jawa dan Sumatera, di lapisan sekarang yang masih diproduksi, potensinya sudah tidak begitu besar. Tersisa yang cadangannya kecil. Lalu bagaimana potensi di tempat yang lain? Tentu ada. Namun teknologi sangat berperan dalam eksplorasi. Kita bersyukur eksplorasi sudah bisa dilakukan di offshore (lepas pantai) dan di kedalaman yang lebih tinggi, mencapai 5000-6000 feet. Jika dilihat dari perkembangannya, potensi yang ada masih besar sekali. Buktinya ada lapangan di Timur, seperti Tangguh, Masela, dan Genting. Ini semua besar cadangannya. Hanya saja, untuk eksplorasi masih jadi challenge (tantangan) tersendiri. Indonesia Timur itu offshore, sedangkan biaya offshore sampai sekarang itu masih tinggi. Paling murah US$50 juta, lain onshore yang rata-rata US$10 juta.
Bagaimana capaian kegiatan eksplorasi sepanjang tahun 2016 atau setidaknya dalam 3 tahun terakhir? Kalau dilihat dari aktivitas eksplorasi di 2015 dan 2016 itu tidak menggembirakan. Karena semua terbawa euphoria harga minyak yang rendah. Ini memang benar untuk wilayah kerja produksi, tapi tidak terlalu valid untuk eksplorasi. Karena wilayah kerja eksplorasi itu tidak ada produksinya. Justru seharusnya rendahnya harga minyak dimanfaatkan untuk eksplorasi, di mana biaya operasional sedang di titik paling rendah, turun hingga 30 persen. Kegiatan eksplorasi yang paling bagus sekitar tahun 2011. Saat itu realisasi pengeboran sumur eksplorasi mencapai 120 sumur. Sedangkan 2016, dari rencana 70 sumur, realisasi 21 sumur. Idealnya, setidaknya setiap tahun ada 80 pengeboran sumur eksplorasi. Sebagai gambaran sukses rasio pengeboran eksplorasi di wilayah timur sebesar 20 persen, sedangkan barat 50 persen. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi baik teknis maupun non teknis dalam kegiatan eksplorasi kegiatan hulu migas di Indonesia? Untuk eksplorasi yang membicarakan subsurface yang masih dikira-kira, maka secara teknis dibutuhkan kemauan untuk melakukan kegiatan di Timur. Harus memulai survei seismik baik 2D (dua dimensi) ataupun 3D (tiga dimensi) dan pemetaan lapangan. Malah yang paling dirasa menghambat adalah nonteknis, yaitu perizinan. Perizinan lahan dengan Kementerian Kehutanan saja sudah makan waktu 300 hari. Itu sudah 1 tahun sendiri. Sedangkan komitmen eksplorasi adalah 6 tahun dengan maksimal tambahan 4 tahun. SKK Migas tidak mungkin memperpanjang waktu komitmen karena batas waktu kontrak pertama adalah 30 tahun. Jika perizinan sudah lebih dari 1 tahun, maka operator tersebut nantinya malah mengambil waktu produksi mereka. Sedangkan izin yang harus diurus ada 240 macam. Lebih sulit untuk izin seismik, bentangan seismik yang panjang bisa melintas 3 kabupaten, berarti buat 3 perizinan ke 3 bupati. Sebenarnya apa saja upaya apa yang dilakukan SKK Migas untuk mendorong kegiatan eksplorasi di Indonesia? Dalam level tertinggi, tugas SKK Migas itu memonitoring pelaksanaan dan pengawasan kontrak kerja sama. Di divisi eksplorasi, selain ada tugas yang bersifat administrasi seperti pengalihan komitmen, dinas yang saya tangani di antaranya melakukan pengeboran, seismik, strategi eksplorasi, hingga Penentuan Status Eksplorasi (PSE) yang ditindaklanjuti ke proses PoD (Plan of Development). SKK Migas juga memiliki evaluasi sendiri. Jika Kontraktor KKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) evaluasinya hanya untuk area kontrak mereka, SKK Migas sifatnya regional, jadi sangat luas. Yang dievaluasi adalah subsurface (kondisi bawah permukaan) dan menggunakan data paling akhir. Kerja sama dilakukan dengan menggandeng perguruan tinggi. Hasil evaluasi dikembalikan
kepada para kontraktor yang beroperasi di lingkungan yang sama. Sehingga mereka dapat mengacu pada studi tersebut untuk menurunkan risiko eksplorasi. Ini menguntungkan bagi mereka, karena mereka tidak bisa melakukan studi regional sebab pasti akan melintas blok-blok operator lain, yang tentu datanya tertutup. Referensi kita berguna menjadi acuan untuk strategi eksplorasi Kontraktor KKS. Wilayah mana saja yang menurut Anda masih potensial dikembangkan untuk meningkatkan produksi. Bisakah diceritakan pengalaman eksplorasi di daerah tersebut? Pernah kami (SKK Migas) memiliki campaign di Makassar Strait pada tahun 2006, di mana banyak sekali wilayah kerja baru di Selat Makassar dari bagian utara hingga selatan. SKK Migas membantu karena saat itu merupakan awal rencana pengeboran menggunakan kapal (drillship). Kami membantu dalam hal konsorsium yang dimulai pada 2007 dan kemudian dilanjutkan akuisisi seismik lalu pengeboran pada 2011 hingga 2012. Saat itu hasil eksplorasi lebih condong ke interpretasi Kontraktor KKS masing-masing, jadi saat digabungkan masing-masing interpretasi tidak saling berhubungan. Padahal interpretasi geologi itu regional dan harus nyambung. Kemudian SKK Migas dan Kontraktor KKS saat itu membuat masing-masing evaluasi, dan hasil dari Kontraktor KKS disebutkan bahwa eksplorasi saat itu gagal. Karena mereka tidak menemukan hidrokarbon yang ekonomis. Pada akhirnya semua Kontraktor KKS tersebut mundur. Pada saat itu, SKK Migas tetap melakukan studi, karena tujuan kita adalah mencari data. Dan akhirnya malah sampai di kesimpulan ditemukan indikasi suatu reservoir yang tidak diinterpretasi sebelumnya. Letak reservoir tersebut ternyata lebih dalam dari kedalaman bor eksplorasi yang ada. Studi ini pun nantinya akan diberikan ke Kontraktor KKS yang ingin memulai beroperasi di Makassar Strait. Memang, strategi eksplorasi Barat dan Timur itu berbeda. Timur itu lebih untuk mencari data. Bagaimana target eksplorasi dari SKK Migas di 2017? Berapa banyak proyek eksplorasi yang ditargetkan? Eksplorasi tetap menjadi acuan dalam penambahan cadangan. Itu sudah pasti. Tapi sekarang kita sedang mencoba strategi mengelompokkan wilayah kerja mana yang tinggal satu langkah lagi bisa di-PoD-kan. Untuk blok produksi kita coba dorong mereka berproduksi sesuai dengan WP&B yang sudah ada. Sedangkan yang eksplorasi kita encourage mereka agar segera membuat PoD untuk mengejar waktu eksplorasi.
Desember 2016 // BUMI
17
Perspektif
Kunjungan Fasilitas Chemical EOR Lapangan Minas Chevron
Enhance Oil Recovery (EOR) merupakan metode untuk meningkatkan cadangan minyak sekaligus
mengatasi penurunan produksi yang terjadi secara alamiah. Beberapa lapangan di Sumatera sudah
menerapkan EOR, salah satunya adalah Lapangan Minas di Blok Rokan yang dioperasikan Chevron.
M
oleh: Ari Iskandar/
[email protected]
enyiasati industri migas yang sedang tidak kondusif akibat turunnya harga minyak, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Sumatera bagian Utara (Sumbagut) berkolaborasi dengan Divisi Pengkajian dan Pengembangan menyelenggarakan kegiatan Forum Operasional VII pada 2 dan 3 November 2016 dengan tema Heavy Oil Challenge and Opportunity. Forum tersebut dilakukan rutin setiap tahun untuk memudahkan koordinasi operasional antar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) yang memiliki Wilayah Kerja (WK) di sekitar Sumbagut. Diharapkan dengan koordinasi yang rutin akan memudahkan antar Kontraktor KKS untuk saling bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan operasional yang ada. Sekaligus membantu untuk meningkatkan keselamatan dalam melakukan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas). “Forum ini diikuti 18 Kontraktor KKS yang sudah memasuki tahap penerapan metode pengurasan minyak tahap lanjut (Tertiary Recovery),” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Hanif Rusdi. Peserta lainnya adalah beberapa perwakilan dari Direktorat Jenderal Migas, mahasiswa Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Riau (UNRI). Termasuk Lembaga Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS) sebagai salah satu lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dalam riset dan penelitian untuk industri hulu migas di Indonesia. Forum dimulai dengan kunjungan fasilitas injeksi kimia di lapangan Minas yang telah berhasil mengimplementasikan 18
BUMI // Desember 2016
kegiatan pilot injeksi kimia menggunakan surfaktan dan polimer untuk meningkatkan faktor perolehan minyak lapangan tersebut. Lapangan yang ditemukan pada 1944 ini memiliki cadangan minyak terbukti sebesar 8,7 miliar barel. Lapangan tersebut termasuk dalam WK Rokan yang dioperasikan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Saat ini Lapangan Minas memasuki tahapan persiapan untuk menerapkan metode Chemical Enhanced Oil Recovery (EOR) skala penuh guna memaksimalkan faktor perolehan minyak yang dapat diambil dengan teknologi yang paling sesuai saat ini. Pada hari kedua kegiatan diawali dengan sharing knowledge oleh Agus Masduki sebagai Team Manager ARM CEOR CPI, yang menyampaikan pengalaman sukses dalam mengembangkan Lapangan Minas. Dia menjelaskan bagaimana melakukan desain pengembangan Lapangan Minas dan memitigasi risiko bawah permukaan (subsurface) sehingga dapat menerapkan pengelolaan reservoir yang baik dan mengoptimalkan produksi minyak yang diperoleh. Selain itu perwakilan dari Pertamina Hulu Energi Siak dan Batang juga memaparkan keberhasilan dalam menerapkan metode injeksi menggunakan steam secara Huff & Puff. SKK Migas juga mengundang universitas dari luar negeri yaitu dari Departement of Energy Resources Engineering – INHA University (Korea) dan Department of Energy and Hydrocarbon Chemistry Functional Materials – Kyoto University (Jepang) untuk menyampaikan hasil penelitian terbarunya dalam mengembangkan teknologi minyak berat (heavy oil) untuk menambah pengetahuan dan wawasan dari para peserta forum.
Penerapan metodologi Tertiary Recovery sangat penting dilakukan untuk dapat mempertahankan produksi minyak nasional yang mengalami penurunan alamiah yang cukup signifikan dalam 10 tahun terakhir. Kami pun mengharapkan
dukungan dari pemerintah untuk mengatasi semua kendala yang ada,” kata Kepala Divisi Pengkajian dan Pengembangan SKK Migas Ira Miriawati saat menutup forum.
Penambahan Cadangan Minyak Indonesia dari Enhanced Oil Recovery
C
adangan terambil minyak (recoverable reserve) Indonesia saat ini berdasarkan Data Cadangan dan Sumber Daya Minyak Indonesia per 1 Januari 2015 adalah sebesar 27,6 miliar barel, di mana 24 miliar barel di antaranya sudah diproduksi. Berdasarkan laju produksi saat ini sisa cadangan minyak terambil Indonesia sebesar 3,5 miliar barel hanya mampu bertahan selama 12 tahun atau dengan kata lain itulah angka Reserve to Production Ratio Indonesia saat ini. Pada 2015, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung (PT LAPI ITB) melakukan evaluasi potensi unrecoverable/ Remaining Oil in Place (ROIP) yang dapat dikembangkan menggunakan tahapan Tertiary Recovery atau biasa disebut EOR. Metode EOR Screening yang dilakukan merupakan studi literatur dengan acuan publikasi Society of Petroleum Engineer (SPE) Paper No. 130726 oleh Ahmad Al-Adasani, No. 12069 dan No. 39234 oleh J.J. Taber. EOR merupakan tahapan pengurasan minyak tahap lanjut yang dilakukan oleh operator minyak dan gas bumi dalam mengelola wilayah kerjanya setelah melalui tahapan primary dan secondary recovery. Tahapan tersebut tidak harus berurutan dilihat dari karakteristik masing-masing lapangan. Proyek EOR biasanya memerlukan teknologi tinggi yang sangat spesifik sehingga investasi capital yang diperlukan cukup tinggi. Untuk itu diperlukan terobosan dalam meningkatkan efisiensi modal yang akan diinvestasikan. Berdasarkan evaluasi LAPI ITB, diperoleh potensi sebesar 4,6 miliar barel yang bisa diupayakan melalui tahapan EOR dari total ROIP sebesar 46,4 miliar barel. Volume penambahan cadangan sejumlah itu ekuivalen dengan penambahan sebesar 100% lebih terhadap cadangan minyak negara saat ini. Potensi tersebut berasal dari 138 lapangan yang dioperasikan 15 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) di seluruh Indonesia, baik onshore maupun offshore. (Gambar 1) Selanjutnya dari semua potensi yang ada, SKK Migas melakukan verifikasi dan diskusi dengan kelima belas Kontraktor KKS sebagai operator dari Wilayah Kerja (WK)
yang termasuk dalam objek studi potensi penambahan cadangan tersebut. Berdasarkan hasil verifikasi diperoleh 37 lapangan yang dapat dijadikan prioritas utama dalam percepatan penerapan EOR di Indonesia. Lapanganlapangan tersebut sudah melakukan field trial atau pilot project untuk membuktikan kesesuaian metodologi EOR yang akan diterapkan, atau setidaknya pernah dilakukan uji laboratorium. Namun demikian masih terdapat banyak kendala dalam kegiatan EOR yang diidentifikasi menjadi 4 domain yaitu
kendala teknis, kendala fiskal, kendala regulasi, dan potensi kendala pengelolaan rantai suplai (Gambar 3). Apabila pemerintah bersungguh-sungguh mendukung usaha-usaha menambah cadangan minyak Indonesia, maka semua kendala tersebut harus dicarikan jalan keluarnya.
Gambar 1 Potensi penambahan cadangan minyak Indonesia
Gambar 2 Profil Perkiraan Produksi Indonesia 2015 – 2050
Gambar 3 Kendala Penerapan EOR di Indonesia
Desember 2016 // BUMI
19
Spektrum
General Affairs Forum 2016: Dukung Hulu Migas yang Efisien dan Berkualitas
Belanja General Affairs atau Bagian Umum dalam mendukung kegiatan industri hulu minyak dan gas bumi (migas), tidak sebesar pengeluaran pada kegiatan operasional. Namun, efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan harus terus menjadi spirit bisnis agar persepsi publik terhadap industri migas, yang kerap mendapat soroton ini harus tetap terjaga.
U
Oleh Didit Priyanto/
[email protected]
ntuk pertama kalinya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bekerja sama dengan Kontraktor KKS menggelar acara General Affairs (GA) Forum 2016, bertemakan “Optimalisasi Peran dan Sinergitas General Affairs (GA) yang Berkualitas dan Efisien untuk Mendukung Operasional Industri Hulu Migas”. Kegiatan yang bertujuan sebagai media koordinasi dan komunikasi secara intensif untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional industri hulu migas, berlangsung di kantor SKK Migas Jakarta pada 1 Desember 2016. Menurut Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, diperlukan GA yang berkualitas dan efisien, terutama pada Kontraktor KKS. “Nilai alokasi GA di cost recovery memang sangat kecil, akan tetapi dapat memberi dampak persepsi publik yang sangat besar dan destruktif bila tidak terkelola dengan baik pada industri hulu migas,” katanya. Amien menjelaskan, alokasi GA yang tidak efisien di dalam unsur cost recovery dapat menimbulkan persepsi destruktif dari Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bahkan DPR RI. Sehingga bisa berakibat fatal terhadap persetujuan Work Program and Budget (WP&B) yang tentunya sudah diperhitungkan secara engineering sebelumnya. 20
BUMI // Desember 2016
GA memiliki peran dalam pengelolaan hal-hal pendukung kegiatan operasional sebuah perusahaan. Pada dasarnya, pengelolaan gedung, ruang kantor, rapat atau workshop, perjalanan dinas, transportasi atau kendaraan operasional dan lainnya memiliki porsi yang sangat kecil dibandingkan dengan Operational Expenditure pada sebuah Kontraktor KKS. Akan tetapi, jika pemanfaatannya tidak dilakukan dengan bijak dan efisien maka pengeluarannya pun akan signifikan. Pengeluaran ini pun akan dibebani pada cost recovery. GA Forum kali ini dibagi menjadi tiga sesi. Diawali keynote speech dengan menghadirkan CEO General Electric (GE) Indonesia Handry Satriago, plenary session dan sharing session. Selain itu, terdapat pameran yang menghadirkan berbagai penyedia barang dan jasa dari berbagai industri yang berhubungan dengan GA. Narasumber yang didatangkan dari berbagai institusi antara lain SKK Migas, perwakilan beberapa Kontraktor KKS, Jones Lang LaSelle, Regus Indonesia, JDCC, Universitas Pelita Harapan (UPH), dan Garuda Indonesia. Forum diikuti oleh 300 peserta yang merupakan perwakilan pengelola GA dari Kontraktor KKS, perusahaan penyedia jasa dan pekerja SKK Migas.
Efisiensi Pengawasan Organisasi dengan Menerapkan Combine Assurance
Fungsi evaluasi, pengelolaan risiko dan tata kelola yang dimiliki audit internal sering terkendala akibat tidak adanya kesinambungan antara pengendalian internal (manajemen), audit internal dan audit
eksternal. Combined Assurance merupakan konsep yang menggabungkan ketiga badan tersebut sehingga menghasilkan keterpaduan kegiatan audit pada suatu organisasi.
K
eberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya tidak lepas dari keberjalanan manajemen yang secara umum bertujuan untuk memastikan progres organisasi tersebut dan meminimalisasi kemungkinan terjadinya risiko, atau manajemen risiko.
Mengatasi miskoordinasi ini, dapat diterapkan Combined Assurance yang merupakan penjabaran dari Standar Profesional Audit Internal No. 2050 terkait Koordinasi yang juga dipopulerkan Sarens, Decaux dan Lenz pada 2012. Dalam konsep ini akan tercipta koordinasi antar penyedia assurance dengan saling memanfaatkan perencanaan dan pelaporan kegiatan assurance yang terbagi menjadi tiga fase, yaitu: Perencanaan lingkup dan prosedur yang melibatkan penyedia assurance dalam satu periode anggaran; Pembuatan assurance map yang berisi matriks antar tujuan pemeriksaan dengan pelaksananya; dan Pelaporan Combined Assurance dengan memberikan laporan yang terintegrasi hasil pelaksanaan dalam satu periode anggaran. Pelaporan Combined Assurance nantinya akan mencakup hasil pengukuran mandiri oleh manajemen, hasil pemetaan risiko terbaru, dan hasil audit internal yang berisi rekomendasi perbaikan untuk pengendalian internal berikut risiko dari langkah bisnis selanjutnya. Jika konsep Combined Assurance diterapkan pada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) maka akan tercipta sinergi antar kegiatan
pengelolaan risiko, audit internal dan audit eksternal. Di mana audit internal dapat melakukan perencanaan penugasan audit terkait risiko yang berdampak langsung pada pencapaian tujuan organisasi, pembuatan assurance map yang mengatur rencana audit internal dan audit eksternal , serta pelaporan Combined Assurance yang dapat digunakan audit eksternal sebagai bahan pertimbangan perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kemudian, auditor eksternal dapat menilai apakah pihak manajemen organisasi sudah efektif dan dapat memprioritaskan fokus pelaksanaan audit. Model Three Lines of Defense Governing Body/Board/Audit Committe Senior Management
1st Line of Defense
2nd Line of Defense
1rd Line of Defense
Financial Control
Reguler
Pada praktiknya, penerapan TLD dapat menyebabkan masalah karena kegiatan ini dilakukan oleh masingmasing fungsi dan lebih bersifat silo atau tersekat. Hal ini terjadi karena masing-masing fungsi memiliki tujuan, prosedur dan jalur pelaporan tersendiri. Setidaknya terdapat dua permasalahan yang timbul, yaitu assurance gap dan assurance fatigue. Assurance gap dapat terjadi ketika dalam suatu lingkup risiko yang signifikan tidak terdapat penyedia assurance yang menguji proses pengendalian. Sedangkan
assurance fatigue terjadi saat suatu objek pemeriksaan tidak sanggup memfasilitasi penyedia assurance yang pada akhirnya mengganggu tugas dan fungsi objek pemeriksaan.
External Audit
Pada dasarnya pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan pengidentifikasian, pengukuran, pengelolaan dan pemantauan atas risiko yang sifatnya dinamis sepanjang waktu. Kegiatan manajemen ini dilaksanakan oleh pemilik risiko serta dikoordinasikan oleh unit khusus, yaitu audit internal, yang nantinya dapat mengelola dampak risiko agar tercapai tingkat risiko yang dapat diterima. Bentuk pengelolaan yang dapat dilakukan adalah menerima, mengurangi, menghindari dan membagi risiko dengan pihak lain. Keseluruhan kegiatan audit internal biasanya disebut the three lines of defense (TLD).
Oleh: Rama Kurnia – Auditor Pengawasan Kinerja dan Keuangan
Security Management Controls
Internal Controls Measures
Internal Audit
Risk Management Quality Inspection Compilance
Model Combined Assurance
Manajemen
Penyedia Assurance Internal
Penyedia Assurance Eksternal
Combined Assurance
Resiko yang berdampak pada organisasi
Desember 2016 // BUMI
21
Bianglala
Security Summit 2016: Antisipasi Keamanan Bersama Stakeholders
Keamanan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian produksi hulu minyak dan gas bumi (migas). Diperlukan koordinasi yang sinergitas antara pemerintah daerah, Kepolisian Republik
Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), media dan masyarakat untuk menciptakan keamanan dalam pelaksanaan kegiatan hulu migas.
K
Oleh Adhitya Cahya Utama/
[email protected]
egiatan hulu minyak dan gas bumi (migas) merupakan salah satu industri yang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah karena berhubungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat. Pihak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) sebagai operator wilayah kerja migas dituntut untuk dapat memenuhi target produksi yang ditetapkan pemerintah setiap tahunnya dengan apapun risikonya. Upaya pencapaian target produksi tersebut tidak mudah karena pada kenyataannya, masih ada berbagai macam masalah nonteknis yang menjadi kendala, salah satunya adalah sektor keamanan. Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), hingga Oktober 2016 tercatat terjadi 893 kasus gangguan keamanan yang meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan, penghentian operasi, demonstrasi, pengrusakan material, dan lain-lain. Jumlah ini turun signifikan dibanding periode 2015 yang terjadi 1.720 kasus. Meski turun, banyaknya gangguan keamanan yang terstruktur dan konvensional pada tingkat lokal dan nasional telah mengakibatkan tertundanya berbagai kegiatan inti kegiatan hulu migas. Contohnya, survei, pengeboran, pengembangan lapangan baru, atau bahkan hasil produksi melalui pipa dicuri oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. SKK Migas terus berkomitmen mengupayakan koordinasi dengan segenap stakeholders (para pemangku kepentingan) pengamanan. Untuk itu digelar kegiatan Security Summit 2016 yang mengambil tema “Optimalisasi Peran dan 22
BUMI // Desember 2016
Sinergitas Stakeholder dalam Pengamanan Objek Vital Nasional Guna Mewujudkan Kesinambungan Operasi Hulu Migas Serta Industri Lainnya”. Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol. Putut Eko Bayuseno ini diselenggarakan di Solo pada 16-18 November 2016. “Faktor nonteknis seperti gangguan keamanan menjadi salah satu penyebab yang mempengaruhi pencapaian target produksi migas nasional,” kata Wakil Kepala SKK Migas, M.I Zikrullah. Beberapa upaya yang dilakukan SKK Migas dan Kontraktor KKS untuk mengantisipasi gangguan keamanan yang masih banyak terjadi antara lain penerapan sistem manajemen pengamanan, kerja sama dengan Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), kerja sama dengan media, aplikasi teknologi pengamanan dan kerja sama dengan masyarakat sekitar. Semua upaya ini, akan maksimal dengan adanya komunikasi dan koordinasi antara seluruh pihak yang terkait. Zikrullah menambahkan, dengan peningkatan keamanan nasional, khususnya di daerah operasi migas, diharapkan nantinya iklim investasi di dalam negeri pun akan meningkat. Security Summit 2016 terbagi dalam beberapa sesi, antara lain plenary session, breakout session, workshop dan exihibition. Kegiatan ini pun menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai institusi seperti Direktorat Jenderal (Ditjen) Migas, Ditjen Perhubungan Laut, TNI, beberapa Kontraktor KKS dan media.
Rapat Kerja SKK Migas 2016: Spirit Baru dengan Model Gross Split Tingkat ketidakpastian bisnis yang tinggi seiring fluktuasi harga minyak mentah dunia yang terjadi, mendorong Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berbenah diri dan terus beradaptasi sembari menyiapkan beragam strategi. Termasuk menyiapkan model Gross Split yang akan diterap di tahun mendatang.
T
Oleh Alfian/
[email protected]
ahun 2017 bisa dibilang menjadi tahun yang baru untuk industri minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Adanya rencana skema gross split yang akan ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan perkiraan rampungnya Revisi Undang-Undang Migas yang berpeluang merubah bentuk kelembagaan SKK Migas, menjadi tantangan baru, khususnya untuk pengawas dan pengendali Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) ini, agar bisa terus menjalani tugasnya dengan baik.
upayakan pengembangan SDM untuk bidang proyek seismik, drilling, produksi dan manajemen. Karena nantinya tenaga SDM yang berkualitas tersebut akan mengawasi di seluruh perusahaan kontraktor ,” kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi.
Pengembangan kompetensi para pekerja merupakan hal penting yang menjadi perhatian agar SKK Migas mampu menghadapi semua dinamika dan tantangan bisnis ke depan. Setidaknya mampu, minimal mempertahankan capaian lifting yang telah diraih pada 2016 demi optimisme yang lebih baik di 2017. Tidak hanya yang sudah disetujui dalam
Amien mengajak seluruh pekerja SKK Migas untuk terus semangat dalam menjalankan tugas. Menurut Dia, hingga kini masih ada 85 kontrak Wilayah Kerja (WK) eksploitasi migas yang harus diawasi oleh SKK Migas. Dalam satu dekade ke depan, di tahun 2025, WK yang kontraknya berpotensi habis sekitar 35 WK. Jika gross split jadi diterapkan, maka
Work Program and Budget (WP&B), tetapi juga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) sebagai bagian dari tugas yang musti diemban atas nama negara.
Dalam rangka mempersiapkan diri untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) negara di 2017, SKK Migas melaksanakan Rapat Kerja (Raker) 2016 di Kantor SKK Migas Jakarta pada 14 Desember 2016. Rapat ini ditujukan menjadi koordinasi antar seluruh fungsi di SKK Migas yang tertuang dalam Program Kerja 2017 serta rencana pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). “Selain rencana kerja yang matang, pengembangan SDM menjadi keharusan bagi para pekerja SKK Migas. Kita
Rapat ini dihadiri seluruh pimpinan dan pekerja SKK Migas hingga tingkat kepala sub dinas. Dalam Raker, masing-masing bidang memaparkan program kerja (Proker) untuk 2017 mendatang.
kemungkinan besar 35 WK yang akan habis itu akan mengambil skema gross split. Selain WK eksploitasi, SKK Migas pun harus mengawasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) yang menemukan cadangan migas baru.
Gross split merupakan bentuk kontrak kerja sama di bidang migas yang pembagian hasilnya ditetapkan berdasarkan hasil produksi bruto (gross) migas. Skema gross split dinilai tidak rumit, sehingga mengurangi birokrasi dan mempercepat investasi di bidang migas. “Gross split tidak mengurangi kerjaan SKK Migas, sebaliknya malah menambah. Apalagi pada tahun 2025,” tandas Amien.
Desember 2016 // BUMI
23
MEMBANGUN KEPERCAYAAN PUBLIK
Tetap Berkomitmen dalam Membesarkan Bangsa Gedung Wisma Mulia Lt.30 Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta 12710 24
BUMI // Desember 2016
www.skkmigas.go.id