BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK BAGI MAHASISWA TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Kode/No : BP/BAA/SM.C/001 Revisi
: 01-02
AKADEMI TELKOM JAKARTA PROSES
PENANGGUNG JAWAB NAMA JABATAN
PERUMUSAN
Yus Natali
Ka. Prodi
PEMERIKSAAN
Pietra Dorand
Ka.Administrasi Kemahasiswaan
PERSETUJUAN
Nur Rachmad
Wakil Direktur I
PENETAPAN
Zainal Arifien
Direktur
TANGGAL PENETAPAN
19 Agustus 2015
TANDA TANGAN
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
BAB I PENGERTIAN DAN KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum 1) Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 2) Akatel Jakarta adalah Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta. 3) Pimpinan Akatel adalah Direktur dan para Wakil Direktur di Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta. 4) Senat Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta yang selanjutnya disingkat Senat adalah badan normatif dan perwakilan di Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakartayang menjalankan fungsi menyusun, merumuskan, menetapkan kebijakan, dan memberikan pertimbangan kepada Direktur dalam memimpin penyelenggaraan dan pengelolaan Akademi Telkom Jakarta. 5) Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan/atau pendidikan profesi di Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta. 6) Ketua Program Studi adalah seorang dosen yang diberikan tugas dan tanggungjawab untuk memimpin penyelenggaraan Program Studi, yang dibantu oleh seorang Sekretaris Program Studi. 7) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan di Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra
Jakarta
dengan
tugas
utama
mentransformasikan,
mengembangkan,
dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 8) Dosen Wali adalah dosen yang ditetapkan menjadi penasehat akademik mahasiswa melalui Surat Keputusan Direktur.
Hal 2 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
9) Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi yang terdaftar dan belajar di Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta. 10) Calon mahasiswa baru adalah peserta seleksi penerimaan mahasiswa baru yang telah dinyatakan diterima di Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta. 11) Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 12) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. 13) Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. 14) Pendidikan akademik adalah Pendidikan Tinggi pada program sarjana dan/atau program pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan berbagai cabang keilmuan. 15) Pendidikan vokasi adalah Pendidikan Tinggi pada program diploma yang menyiapkan Mahasiswa untuk untuk menjadi profesional dengan keterampilan/kemampuan kerja tinggi pada pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu, sampai program sarjana terapan dan dapat pula dikembangkan hingga program magister terapan dan doktor terapan. 16) Pendidikan profesi adalah Pendidikan Tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus, yang dapat diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dan bekerja sama dengan Kementerian, Kementerian lain, Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, dan/atau organisasi profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi. Hal 3 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
17) Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 18) Registrasi adalah proses administrasi akademik pada setiap awal semester yang ditujukan untuk mengesahkan status pencatatan administratif sebagai mahasiswa aktif dan sekaligus untuk mengesahkan rencana studi mahasiswa pada semester tersebut. 19) Perwalian adalah proses konsultasi akademik seorang mahasiswa kepada seorang dosen yang ditugaskan sebagai Dosen Wali/Penasehat Akademik mahasiswa, dengan maksud mengarahkan mahasiswa selama melaksanakan studi di Akatel Jakarta serta mendukung pengembangan atmosfer akademik yang kondusif bagi keberhasilan studi mahasiswa. 20) Status mahasiswa adalah status pencatatan administratif mahasiswa pada suatu semester. 21) Status mahasiswa aktif adalah status mahasiswa yang sedang melaksanakan studi dalam suatu semester berjalan. 22) Status mahasiswa cuti adalah status mahasiswa yang sedang mengambil cuti akademik atau tidak melaksanakan kegiatan akademik apapun dalam satu semester. 23) Kartu Tanda Mahasiswa (KM) adalah kartu identitas yang mengukuhkan pencatatan resmi seseorang sebagai mahasiswa Akatel Jakarta yang diterbitkan dengan standar atribut dan pengaman tertentu. KTM memiliki masa berlaku berdasarkan ketentuan yang berlaku. 24) Kartu Rencana Studi Mahasiswa (KRS) adalah kartu rencana studi yang WAJIB dimiliki oleh mahasiswa aktif Akatel Jakarta, sebagai bukti sah bahwa proses registrasi mahasiswa pada suatu semester telah tuntas dilaksanakan. KRS dapat diunduh dan dicetak ketika mahasiswa melaksanakan registrasi pada awal semester. KRS dipergunakan sebagai acuan administratif dan berisi jadwal perkuliahan bagi seorang mahasiswa yang menempuh studi dalam suatu semester. 25) Perubahan Rencana Studi (PRS) adalah proses pencatatan administratif mengenai perubahan terhadap rencana studi yang diambil oleh mahasiswa pada proses registrasi sebelumnya. 26) Kartu Ujian adalah kartu bukti kepersertaan mahasiswa dalam ujian yang dilaksanakan di Akatel Jakarta. Kartu Ujian berisi daftar jadwal
ujian mata kuliah yang diikuti oleh Hal 4 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
mahasiswa Akatel Jakarta untuk digunakan sebagai acuan bagi pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) dan sekaligus sebagai kartu pencatatan kehadiran mahasiswa pada setiap ujian yang bersangkutan. 27) Kurikulum adalah seperangkat rencana program pendidikan dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di sebuah institusi pendidikan. 28) Kalender Kegiatan Akatel Jakarta adalah kalender yang ditetapkan oleh Direktur yang dipergunakan sebagai acuan keselarasan penjadwalan dengan mengakomodasikan seluruh kebutuhan kegiatan pendidikan di Akatel Jakarta, kalender pendidikan nasional, serta harihari besar dan keagamaan serta cuti bersama nasional di Indonesia. 29) Kebebasan akademik adalah kebebasan yang dimiliki oleh seluruh Civitas Akademika untuk mendalami dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni secara bertanggung jawab melalui pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. 30) Kebebasan mimbar akademik adalah wewenang yang secara terbatas hanya dimiliki oleh guru besar dan/atau dosen dan/atau cendekia yang memiliki reputasi, otoritas, dan wibawa ilmiah untuk menyatakan secara terbuka dan bertanggung jawab mengenai sesuatu yang berkenaan dengan rumpun ilmu dan cabang ilmunya. 31) Otonomi keilmuan adalah otonomi Civitas Akademika pada suatu cabang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan/atau Seni dalam menemukan, mengembangkan, mengungkap, dan/atau mempertahankan kebenaran ilmiah menurut kaidah, metode keilmuan, dan budaya akademik. 32) Suasana akademik adalah suasana kecendekiaan yang kondusif bagi pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan bagi proses transformasi Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang bermanfaat bagi pengembangan potensi sivitas akademika, kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat, dan reputasi Akatel Jakarta. 33) Civitas akademika adalah masyarakat akademik, terdiri dari komunitas dan/atau pribadi dosen dan mahasiswa yang memiliki tradisi ilmiah maupun kebebasan akademik dengan mengembangkan budaya akademik. Hal 5 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
34) Budaya akademik adalah seluruh sistem nilai, gagasan, norma, tindakan, dan karya yang bersumber dari Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni sesuai dengan asas Pendidikan Tinggi.
Pasal 2 Ketentuan Umum
1) Seluruh ketentuan aturan dalam Keputusan ini tidak bertentangan dan sejalan dengan seluruh ketentuan aturan Akatel Jakarta serta ketentuan aturan dan perundangan yang berlaku secara nasional di lingkungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2) Seluruh ketentuan aturan dalam Keputusan ini berlaku bagi seluruh mahasiswa dan penyelenggaraan pendidikan di Akatel Jakarta. 3) Seluruh dosen yang ditugaskan untuk mengampu penyelenggaraan akademik memenuhi atau melebihi ketentuan-ketentuan kualifikasi minimum dan kewenangan yang telah diatur dalam regulasi dan standar nasional pendidikan tinggi di Indonesia, dengan penyesuaian seperlunya untuk keadaan di Akatel Jakarta. 4) Seluruh penyelenggaraan akademik harus selalu tercatat secara terintegrasi dalam sistem informasi akademik Akatel Jakarta sesuai ketentuan regulasi nasional serta dilaporkan secara berkala dengan benar, akurat, transparan, dan akuntabel ke sistem informasi akademik nasional pada kementerian yang membidangi pembinaan pendidikan tinggi
Hal 6 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
BAB II SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Pasal 1 Sistem Kredit Semester 1)
Pendidikan di Akatel Jakarta diselenggarakan dalam sistem kredit semester, terdiri dari bentukbentuk kegiatan pembelajaran berikut: a. kuliah, tutorial, kuliah umum, b. responsi/mentoring/seminar bentuk pembelajaran lain yang sejenis, c. praktikum/bengkel/praktek yang sejenis di laboratorium, d. kerja lapangan/industri, magang, kerja praktik, co-op atau bentuk pemagangan lainnya, e. penyusunan proyek akhir, f. pameran atau bentuk lain yang setara
2)
Sistem kredit semester merupakan suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks, adalah takaran waktu kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi. Beban belajar mahasiswa sebagaimana dimaksud,dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester (sks). Setiap mata kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 (satu) sks. Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu Satu sks setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester denganrincian sebagai berikut 1 (satu) sks pada bentuk pembelajaran kuliah, responsi dan tutorial, mencakup: a. kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; b. kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; dan c. kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester.
3)
4) 5) 6) 7)
Hal 7 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
8)
1 (satu) sks pada bentuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis, mencakup: a. kegiatan belajar tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan b. kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester. 9) 1 (satu) sks pada bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara, adalah 160 (seratus enam puluh) menit per minggu per semester. 10) Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 minggu kegiatan ujian.
Pasal 2 Standar Penyelenggaraan Program Studi 1) Penyelenggaraan Pendidikan dalam Program Studi meliputi pendidikan vokasi 2) Beban normal belajar mahasiswa adalah 8 (delapan) jam per hari atau 48 (empat puluh delapan) jam per minggu setara dengan 18 (delapan belas) sks per semester, sampai dengan 9 (sembilan) jam per hari atau 54 (lima puluh empat) jam per minggu setara dengan 20 (dua puluh) sks per semester. 3) Untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan program sebagaimana dimaksud dalam mahasiswa wajib menempuh beban belajar paling sedikit 108 sks untuk program diploma tiga; 4) Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa maka Beban studi program diploma III sekurang-kurangnya 110 (seratus sepuluh) SKS dan sebanyak-banyaknya 120 (seratus dua puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 6 (enam) semester dan dapat ditempuh dalam waktu sekurang-kurangnya 6 (enam) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester setelah pendidikan menengah. 5) Masa studi terpakai bagi mahasiswa dengan beban belajar sebagai berikut: a. 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun untuk program diploma tiga; b. 4 (empat) sampai 5 (lima) tahun untuk program diploma empat 6) Pendidikan vokasi terdiri dari Program Ahli Pratama (Diploma-1/D1), Program Ahli Muda (Diploma-2/D2), Program Ahli Madya (Diploma-3/D3), dan Program Sarjana Sains Terapan (Diploma-4/D4), dengan standar kurikulum dan masa studi sebagai berikut: a. Kurikulum Program Diploma-3 di Akatel Jakarta adalah 117 SKS yang dijadwalkan untuk asa studi normal 6 (enam) semester dan dapat ditempuh dalam waktu minimal 6 (enam) semester dan maksimal 8 (delapan) semester setelah menempuh kelulusan Sekolah Atas atau Sekolah Kejuruan Atas yang sebidang atau yang setara dengan keduanya. Jika mahasiswa Program Diploma-3 belum lulus setelah menempuh 6 (enam) semester, maka Hal 8 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
perpanjangan masa studi dapat diberikan paling banyak 2 (dua) kali satu semester dengan memperhatikan evaluasi sisa beban studi yang memungkinkan untuk diselesaikan.
Pasal 3 Kuliah 1) Perkuliahan merupakan kegiatan tatap muka/pertemuan antara dosen dan mahasiswa yang bertujuan untuk menyampaikan materi matakuliah. 2) Kegiatan dalam perkuliahan dapat berupa ceramah, tanya jawab, presentasi atau kegiatan lain sesuai dengan metode Student Centered Learning (SCL) yang telah ditetapkan sesuai rancangan kurikulum dan silabus matakuliah agar materi matakuliah dapat dipahami oleh mahasiswa. 3) Satu tahun akademik terdiri dari 2 (dua) semester, yaitu: a. Semester Ganjil yang berjalan pada bulan-bulan September sampai dengan Februari, dan b. Semester Genap yang berjalan pada bulan-bulan Maret sampai dengan Agustus. Pasal 4 Standar Penyelenggaraan Pembelajaran 1) Penyelenggaraan Pendidikan dalam Program Studi di Akatel Jakarta saat ini meliputi pendidikan pendidikan vokasi. 2) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. 3) Standar Kehadiran Mahasiswa Dalam Perkuliahan terdiri dari: a. Para mahasiswa wajib hadir minimal 75 % (5 kali tatap muka sebelum UTS dan 5 kali setelah UTS) dari total hadir 14 kali tatap muka di kelas dalam satu semester, belum termasuk tatap muka ujian. Apabila jumlah kehadiran mahasiswa kurang dari 75% maka mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian secara reguler. b. Jika mahasiswa tidak dapat hadir kuliah maka mahasiswa wajib memberitahukan alasan ketidakhadirannya kepada dosen yang bersangkutan c. Para mahasiswa wajib datang minimal 10 menit di kampus sebelum perkuliahan dimulai d. Para mahasiswa diberikan toleransi waktu keterlambatan maksimal 15 menit dari jadwal perkuliahan di kelas. e. Setiap kali hadir kuliah, para mahasiswa wajib mengisi Daftar Hadir mahasiswa untuk referensi penilaian kehadiran oleh dosen baik secara tatap muka ataupun online. Hal 9 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
f. Setiap perkuliahan para mahasiswa wajib berpakaian rapi, bersih, sopan,menggunakan seragam, tidak berpakaian dan celana ketat, dan memakai sepatu. g. Selama perkuliahan berlangsung mahasiswa wajib bersikap sopan terhadap dosen dan mahasiswa lainnya. h. Ijin pada saat perkuliahan berlangsung hanya diberikan selama 10 menit, apabila mahasiswa keluar ruang kelas lebih dari 10 menit tanpa ada alasan yang dapat dibenarkan oleh dosen maka akan dianggap tidak hadir dalam perkuliahan. i. Para mahasiswa wajib berperan aktif dalam setiap perkuliahan dikelas. j. Para mahasiswa wajib mengerjakan tugas yang diberikan oleh setiap dosen supaya dapat memahami materi perkuliahan serta sebagai referensi penilaian. 4). Jika ketidakhadiran mahasiswa disebabkan sakit atau ada alasan yang dapat diterima dosen, maka ketidakhadiran mahasiswa dapat diganti dengan suatu penugasan khusus. Pengerjaan tugas tersebut akan membuat mahasiswa dapat mengikuti UTS dan /atau UAS. 5). Pelaksanaan pertemuan harus dilakukan oleh dosen sebanyak 100% dari jadwal sebelum ujian, agar kelas yang bersangkutan dapat mengikuti ujian. Jika pelaksanaan pertemuan kurang dari 100%, maka kelas yang bersangkutan harus melakukan pertemuan tambahan agar mencapai tingkat pertemuan 100%, dan melaksanakan kegiatan ujian tersendiri yang diselenggarakan oleh dosen secara mandiri 6). Berita Acara dan Monitoring Pelaksanaan Perkuliahan Setiap kali melaksanakan pertemuan dengan mahasiswa, dosen diwajibkan mengecek kehadiran mahasiswa dan disarankan mengedarkan Daftar Hadir Perkuliahan. Daftar hadir ditandatangani oleh mahasiswa. Pada akhir pertemuan, dosen wajib mengisi Berita Acara Perkuliahan dan Ketua Kelas diwajibkan menandatangani berita acara setiap pertemuan. Materi yang diajarkan’ harus ditulis dengan jelas pada berita acara. Berita Acara digunakan Ketua program studi untuk memonitor pelaksanaan perkuliahan. Jika seorang dosen tidak melaksanakan perkuliahan dua kali berturut-turut, atau tiga kali tidak berturut-turut dan tidak ada penggantian pertemuan, Ketua Kelas dapat melaporkan kepada Kaprodi/Ka BAA, untuk menghindarkan pemunduran jadwal kuliah. Demikian juga jika ada seorang dosen yang meminta tanda tangan lebih dari satu lembar Daftar Hadir pada suatu pertemuan atau mengajar tidak sesuai antara waktu yang ditulis dan waktu pelaksanaan sebenarnya, hal-hal ini juga dapat dilaporkan kepada Kaprodi.
Hal 10 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Pasal 5 Kegiatan Pembelajaran 1) Perkuliahan Teori a. Merupakan kegiatan kuliah bersifat untuk memahami konsep keilmuan dan teknologi secara baik. b. Dilaksanakan di kelas bila memungkinkan di lab bila disertai kegiatan demo atau peragaan (aplikasi rumus, hukum dan definisi) dibantu instruktur dan atau asisten lab. c. Dibimbing oleh dosen (dibantu asisten dosen) 2) Perkuliahan Praktikum a. Merupakan kegiatan kuliah untuk lebih memahami konsep keilmuan dan teknologi secara baik terhadap teori-teori yang telah diberikan, dilaksanakan di lab. b. Materi berupa modul-modul terstruktur sebagai komplemen dari teorinya. c. Terbimbing oleh dosen dibantu instruktur dan atau asisten lab. 3) Perkuliahan Praktek/ Bengkel a. Membuktikan dan mempraktekan/menerapkan konsep keilmuan dan teknologi secara baik terhadap teori-teori yang telah diberikan. b. Materi berupa modul-modul terstruktur sebagai komplemen dari teori dan sebaliknya (disertai aplikasi praktis dan projek-projek). c. Melatih keterampilan mahasiswa untuk mendapatkan hasil berupa perangkat keras ataupun software. d. Kegiatan dilaksanakan di Laboratorium atau ruang kelas atau di luar Akatel/Industri. e. Dibimbing oleh dosen 4) Responsi Responsi merupakan pertemuan antara dosen/asisten yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman materi kuliah melalui latihan soal, diskusi, dan kegiatan lainnya. a. Mata Kuliah yang akan dilaksanakan responsi ditentukan oleh Ketua Program Studi b. Responsi wajib dijadwalkan selama 50 menit untuk setiap mata kuliah yang membutuhkan responsi c. Penambahan waktu responsi dapat dilakukan dengan persetujuan Kaprodi. d. Jumlah jam responsi mata kuliah maksimum 60 menit. e. Tugas-tugas mata kuliah diupayakan mengarah kepada studi kasus / pekerjaan tim dengan tujuan menumbuh kembangkan softskill.
Hal 11 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Pasal 6 Beban SKS program Studi 1) Untuk masa studi normal, jumlah SKS beban studi pada program studi D3 di Akatel dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini. Pada setiap akhir semester dan akhir tahun akademik dilakukan evaluasi pembelajaran mengenai tingkat kelulusan setiap mata kuliah di program studi. Tabel 1.1 Jumlah SKS Beban Studi Normal pada Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tahapan Evaluasi Program Studi D3 Tahun ke-1 Semester 1 20 SKS Semester 2 22 SKS Tahun ke-2 Semester 3 21 SKS Semester 4 21 SKS Tahun ke-3 Semester 5 21 SKS Semester 6 12 SKS Total sampai dengan tahun ke-3 117 SKS
Beban studi di atas masih memenuhi aturan DIKTI yang mana beban maksimal D3 adalah 120 SKS. 2). Kurikulum D3 Teknik Telekomunikasi
Hal 12 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Hal 13 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Hal 14 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Pasal 7 Evaluasi Keberhasilan Studi Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilakukan terhadap dua hal, yaitu evaluasi mata kuliah dan evaluasi indeks prestasi. 1) Nilai Mata Kuliah (NMK) Nilai Mata Kuliah (NMK) dapat ditentukan oleh empat unsur: 1. Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) 2. Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) 3. Nilai Tugas, Nilai Kuis, pekerjaan rumah, membuat karya tulis, partisipasi dalam diskusi 4. Nilai Kehadiran Nilai Mata Kuliah (NMK) dinyatakan dalam indeks A, A-, B+, B, B-, C+, C, C-, D, dan E, berdasarkan pencapaian belajar mahasiswa. Dan dapat dinyatakan dengan T, apabila terdapat unsur nilai yang belum lengkap. Tidak ada ujian revaluasi bagi mahasiswa yang telah mendapatkan nilai A, B, C, D, E.
No 1
Tabel 1.2 Nilai Bobot dan Harkat NMK Nilai Huruf Bobot Rentang Nilai A 4,00 A ≥ 80 A3,70 76 ≤ A- < 80 B+ 3,30 71 ≤ B+ < 76 B 3,00 66 ≤ B < 71 B2,70 61 ≤ B- < 66 C+ 2,30 56 ≤ C+ < 61 C 2,00 51 ≤ C < 56 C1,70 46 ≤ C- < 51 D 1,00 41 ≤ D < 46 E 0 E < 41
Nilai T: 1. Perubahan nilai T dapat dilakukan dengan menyelesaikan tugas atau mengikuti ujian susulan (lihat persyaratan ujian susulan). Hal 15 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK 2. 3.
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Setelah melengkapi unsur-unsur penilaian, perubahan nilai T harus disahkan oleh Ketua Program Studi atau Ka Bagian Akademik (BAA). Apabila pada Kartu Rencana Studi (KRS) semester berikutnya belum dilakukan perubahan status nilai T, maka nilai T tersebut otomatis menjadi nilai E.
Catatan: 1. Apabila dosen memberikan tugas, kuis, pekerjaan rumah, karya tulis, maka bobot penilaian minimal 20%, dan tidak melebihi bobot UTS. 2. Bobot UTS tidak boleh lebih besar dari bobot UAS. 3. Akatel mewajibkan mahasiswa untuk hadir kuliah minimal 75 %. Nilai mata kuliah diisi oleh Dosen pada form Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) yang dibuat oleh BAA setelah diketahui oleh Ketua Program Studi. 2). Indeks Prestasi dan Predikat Yudisium Evaluasi keberhasilan studi berdasarkan indeks prestasi dibagi menjadi tiga macam yaitu: 1. Indeks Prestasi Semester (IPS), dihitung dari Nilai Mata Kuliah untuk semua mata kuliah yang diambil pada satu semester, dengan diberi bobot SKS untuk tiap mata kuliah yang bersangkutan. Hasil studi seorang mahasiswa dalam semester diwujudkan dalam Kartu Hasil Studi (KHS). Hasil evaluasi ini akan digunakan untuk menentukan beban studi mahasiswa untuk semester berikutnya. Tabel 1.3 Batas Beban Studi Per Semester NO
IP SEMESTER
SKS MAKSIMAL
1 2 3 4
IP≥2,50 2,00≤IP<2,50 1,00≤IP<2,00 IP≤1,00
24 22 20 16
2. IndeksPrestasi (IP), dihitung dari nilai mata kuliah (nilai terakhir bila mata kuliah tersebut diambil beberapa kali) untuk semua mata kuliah yang diambil pada satu tahun pendidikan, dengan diberi bobot SKS untuk tiap mata kuliah yang bersangkutan. Hasilnya digunakan untuk menentukan status mahasiswa, melalui sidang akademik. 3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dihitung dari nilai mata kuliah (nilai terakhir bila mata kuliah tersebut diambil beberapa kali) untuk semua mata kuliah yang sudah diambil selama mengikuti pendidikan, dengan diberi bobot SKS untuk tiap mata kuliah yang bersangkutan. Hal 16 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Angka IPK dipergunakan untuk menentukan predikat yudisium kelulusan, melalui sidang akademik. Akatel menganut predikat kelulusan sesuai Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000, sehingga di Akademi Telkom diberlakukan ketentuan predikat yudisium kelulusan seperti pada Tabel 1.3 di bawah. Tabel 1.4 Ketentuan Predikat Yudisium Kelulusan Program Studi D3 Kriteria Predikat Yudisium Predikat Yudisium - 2,00 ≤ IPK < 2,75 Memuaskan - 2,75 ≤ IPK < 3,50 Sangat Memuaskan - IPK ≥ 3,50 - IPK ≥ 3,50 dengan masa studi tidak lebih dari 6 semester dan Cumlaude disetujui oleh sidang Akademik setelah mempertimbangkan perilaku akademik dan nonakademik mahasiswa dan tidak pernah mengulang mata kuliah
IPK yang kurang dari batas terendah predikat yudisium memuaskan (IPK< 2,00) dan atau melebihi masa studi maksimum menyebabkan mahasiswa tidak dapat diberikan ijazah kelulusan. IP, IPS, dan IPK, dihitung sampai 2 desimal menggunakan rumus berikut:
Indeks Prestasi (IP) =
n xNB n 1
i
i
dengan:
ni
= Jumlah SKS mta kuliah ke-i
NBi
= Nilai Bobot NMK ke-i, dapat dilihat pada Tabel 4.4
NMK A B C D E T
Tabel 1.5 Daftar Nilai Bobot (NB) dan Harkat NMK Harkat Nilai Bobot Program Studi D3 Sangat Baik Baik Cukup Tidak Lulus dan harus mengulang Tidak lulus harus mengulang Komponen nilai belum lengkap. Jika tidak lengkap hingga KRS semester berikutnya, maka berubah menjadi E Hal 17 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Pasal 8 Asisten Dosen dan Asisten Laboratorium 1). Asisten Dosen Asisten dosen bertugas untuk memberi responsi atau latihan soal, tidak diperbolehkan memberi kuliah. Asisten dosen tidak boleh memberi penilaian suatu mata kuliah. Asisten dosen diprioritaskan lulusan D3 namun jika sulit diperoleh dimungkinkan diambil dari mahasiswa tingkat akhir. 2). Asisten Laboratorium adalah instruktur yang membantu dosen untuk pelaksanaan praktikum dan praktek untuk mendukung pemahaman perkuliahan teori. Pasal 9 Kuliah Pengganti Kuliah pengganti dapat dilakukan jika ada beberapa pertemuan/perkuliahan yang tidak dapat diselenggarakan, atau total jam pertemuan masih kurang dari yang ditentukan. Dalam hal ini, dosen dapat menyelenggarakan pertemuan pengganti, dengan jadwal yang disetujui bersama antara mahasiswa dan dosen. Penggunaan jumlah kelas harus sepengetahuan pihak akademik, untuk menghindari pemakaian ruang pada waktu yang sama. Jadwal pertemuan yang tidak terselenggara karena hari libur diupayakan diganti pada hari lain waktunya sesuai dengan kesepakatan dosen dan mahasiswa.
Pasal 10 Sidang Akademik 1) Sidang Akademik adalah sidang pada program studi yang ditujukan untuk penetapan status kemajuan studi mahasiswa dan kelulusan tahap pendidikan pada program studi tersebut. Sidang dilaksanakan oleh penyelenggara program studi, dosen wali dan para dosen pengajar, tanpa menghadirkan mahasiswa. Pada jadwal yang ditentukan, mahasiswa diwajibkan mendaftarkan kepesertaannya dalam sidang Akademik melalui Administrasi Akademik setelah mendapatkan persetujuan dari Dosen Wali. 2) Penetapan Status Mahasiswa Program D3 Hal 18 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Penetapan status mahasiswa, diadakan tiap semester oleh Ketua Program Studi dan dilakukan pada : 1. Sidang Akademik Tahun Pertama (Tahap Persiapan) 2. Sidang Akademik Tahun Kedua (Tahap Ahli Muda) 3. Sidang Yudisium Tahun Ketiga (Tahap Ahli Madya) Komposisi Sidang Akademik : 1. Ketua : Wakil Direktur I/Ka.Prodi 2. Sekretaris : Sekretaris Program Studi/Ka BAA 3. Anggota : Dosen Wali 1). Sidang Tahun Pertama (Tingkat I) Tahun pertama (Beban semester 1 dan 2) harus diselesaikan maksimum dalam empat semester sejak pertama kali terdaftar sebagai mahasiswa Akatel. 1. Persyaratan untuk dapat dinyatakan Lulus Tahun Pertama a. Sudah lulus semua mata kuliah Tahun Pertama (Tidak ada nilai D, E atau T) b. IP Tahap Persiapan ≥ 2,00 2. Pelaksanaan Sidang a. Sidang diadakan minimal dua kali dalam satu tahun akademik b. Jadwal sidang ditetapkan oleh ketua Program Studi/Ka BAA c. Sidang menentukan lulus tidaknya mahasiswa 3. Hasil Sidang Ketua Program Studi mengumumkan hasil sidang akademik dan mengeluarkan Surat Keterangan telah menyelesaikan Tahun Pertama (Tingkat 1). 2). Sidang Tahun Kedua (Tingkat II) Tahun kedua (Semester 3 dan 4) harus diselesaikan maksimum dalam empat semester sejak menyelesaikan beban tahun pertama. 1. Persyaratan untuk dapat dinyatakan Lulus Tahun Kedua a. Sudah lulus tingkat I b. Sudah lulus semua mata kuliah Tahun Kedua, Tidak ada nilai D, E atau T c. IP tahap pendidikan Tingkat II ≥ 2,00 2. Pelaksanaan Sidang a. Sidang diadakan minimal dua kali dalam satu tahun akademis b. Jadwal sidang ditetapkan oleh Program Studi c. Sidang menentukan lulus atau tidaknya mahasiswa Hal 19 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
3. Hasil Sidang Ketua Program Studi mengumumkan hasil sidang akademik dan mengeluarkan Surat Keterangan telah menyelesaikan Tahun Pertama (Tingkat 1). 3) Sidang Tahun Ketiga (Tahap Ahli Madya) Tahun ketiga (semester 5 dan 6) harus diselesaikan maksimum dalam empat semester sejak menyelesaikan beban tahun kedua 1. Persyaratan untuk dapat dinyatakan lulus Tahun Ketiga a. Sudah lulus Tahun Kedua (Tingkat II) b. Sudah lulus semua mata kuliah Tahap Ahli Madya, tidak ada nilai D, E atau T c. IP Tahap pendidikan tahap ahli madya ≥ 2,00 2. Pelaksanaan Sidang a. Sidang diadakan minimal dua kali dalam satu tahun akademis b. Jadwal sidang ditetapkan oleh Program Studi c. Sidang menentukan lulus atau tidaknya mahasiswa 3.Sidang Tahun ketiga dapat diwakilkan dalam sidang yudisium bagi mahasiswa yang telah lulus
Pasal 11 Ijazah dan Transkrip Akademik 1). Ijazah Setiap mahasiswa yang telah dinyatakan selesai (melalui sidang yudisium) mengikuti seluruh kewajiban di program studi (perkuliahan dan sertifikasi) berhak mendapatkan ijazah. Ijazah diterbitkan satu kali sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Akatel. Dan setiap mahasiswa berhak mengajukan permohonan untuk diterbitkannya ijazah dalam bahasa Inggris sesuai ketentuan yang berlaku di Akatel. Ijazah diterbitkan oleh BAA dan dapat diambil di BAA paling cepat pada setiap perioda wisuda. Ijazah akan diserahkan ke pemegang ijazah jika : a. Bebas perpustakaan b. Tidak memiliki tunggakan biaya pendidikan (Bebas biaya administrasi) c. Menyerahkan formulir data ijazah ke BAA d. Menyerahkan surat keterangan lulus yang diterbitkan program studi e. Sudah mendapatkan sertifikasi TOEIC, sertifikat telekomunikasi dan CISCO. Hal 20 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Jika ijazah hilang atau rusak, maka Akatel hanya dapat mengeluarkan surat keterangan pengganti ijazah. Setiap mahasiswa berhak memperoleh copy ijazah yang sudah dilegalisir Direktur sebanyak 5 (lima) lembar. Kelebihan copy legalisir menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. 2). Transkrip Akademik Transkrip diterbitkan oleh program studi/administrasi akademik, mencantumkan semua mata kuliah yang telah diambil mahasiswa dan dinyatakan lulus sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Akatel. Penghapusan mata kuliah dari daftar transkrip akademik dapat diperkenankan dengan syarat tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pasal 12 Wisuda Wisuda merupakan kegiatan Sidang Senat Terbuka Akatel yang dihadiri oleh masyarakat, sidang bertujuan untuk menyatakan secara resmi kelulusan mahasiswa dalam menempuh pendidikan Akatel. Setiap mahasiswa berhak mengikuti kegiatan wisuda sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketentuan-ketentuan agar dapat mengikuti kegiatan wisuda : a. Memiliki Kartu Tanda Mahasiswa yang berlaku b. Telah dinyatakan lulus oleh Program Studi c. Ada rekomendasi dari Program Studi d. Bebas biaya pendidikan e. Bebas perpustakaan f. Menyerahkan biodata ijazah, pas foto ukuran 3x4 full colour dan latar belakang merah sebanyak 2 buah g. Menyerahkan bukti setor biaya wisuda h. Mengisi formulir pendaftaran wisuda dan menyerahkan ke BAA
Pasal 13 Perwalian dan Registrasi 1) Perwalian a. Selama mengikuti pendidikan di lingkungan Akatel, setiap mahasiswa mempunyai Dosen Wali/Pembimbing Akademik. Proses-proses kegiatan perwalian merupakan upaya Akatel untuk mengembangkan atmosfer akademik yang kondusif bagi keberhasilan studi Hal 21 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
mahasiswa. Mahasiswa berhak mendapatkan waktu perwalian sedikitnya dua kali setiap semester. b. Setiap mahasiswa diwajibkan sekurang-kurangnya melakukan perwalian tatap muka dengan dosen wali minimal 4 kali dalam setiap semester
2). Tugas dan wewenang Dosen Wali/Pembimbing Akademik sebagai berikut : 1. Berkenaan dengan aspek akademik mahasiswa : a. Memberikan bimbingan dan persetujuan kepada mahasiswa perwaliannya dalam menentukan rencana studi dan program belajarnya, dengan mengacu pada peraturan akademik yang berlaku b. Memberikan penyuluhan dan pengarahan kepada mahasiswa perwaliannya dalam mengikuti kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler sehingga diperoleh hasil studi yang optimal c. Mengikuti perkembangan/kemajuan studi mahasiswa perwaliannya sebagai bahan untuk menentukan penanganan selanjutnya d. Memberikan persetujuan kepada mahasiswa dalam mengajukan permohonan Sidang Akademik yang menentukan status dan atau kelulusan tahap pendidikannya 2. Berkaitan dengan aspek non akademik mahasiswa : a. Membantu mencarikan jalan penyelesaian masalah-masalah pribadi mahasiswa yang berkaitan dengan kemajuan studi b. Memberikan motivasi dan rangsangan belajar kepada mahasiswa 3). Proses persetujuan Dosen Wali mengenai rencana studi mahasiswa merupakan bagian dari proses administrasi registrasi pada setiap awal semester yang dapat dilakukan secara on line. Persetujuan rencana studi secara online dilakukan setelah mahasiswa mengajukan rencana studinya secara online. Persetujuan rencana studi secara online dilanjutkan dengan tatap muka secara langsung kepada Dosen Wali sesuai jadwal. 4). Selain itu juga, Dosen Wali/Pembimbing Akademik dapat memberikan rekomendasi untuk keperluan-keperluan tertentu yang berkaitan dengan kelancaran studi mahasiswa. Untuk menangani masalah non-akademik yang dirasakan membutuhkan penanganan khusus dari tenaga profesional, maka Dosen Wali/Pembimbing Akademik dapat merujuk mahasiswa pada bagian layanan konseling dengan cara mengajukan surat rujukan dari Dosen Wali.
Hal 22 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Pasal 14 Registrasi dan Perubahan Rencana Studi 1). Registrasi Registrasi adalah proses administrasi akademik yang ditujukan untuk mengesahkan rencana studi mahasiswa pada setiap awal semester. Tanpa dilakukan registrasi, maka rencana studi mahasiswa tidak dapat dicatat secara sah dan diakomodasikan sebagai bagian dalam penyelenggaraan perkuliahan pada program studi, sejak dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi/ujian dan penilaian. Registrasi hanya dilakukan apabila mahasiswa telah melaksanakan kewajiban pembayaran biaya pendidikan dan telah mendapatkan persetujuan rencana studinya pada semester yang akan berjalan. 2). Perubahan Rencana Studi Jika pada awal perkuliahan berjalan ternyata masih diperlukan perubahan rencana studi, maka dapat dilakukan proses Perubahan Rencana Studi (PRS). Kegiatan Registrasi dan PRS, beserta kegiatan perwalian dalam rangka persetujuan rencana studi dan pembayaran biaya pendidikan yang mendahuluinya, diselenggarakan pada jadwal yang ditentukan oleh institusi sesuai kalender akademik. Pembagian jadwal kegiatan dan layanan Registrasi dan PRS dapat dilakukan sesuai jadwal kegiatan Akatel Jakarta. Pasal 15 Cuti Akademik dan Sanksi Tidak Registrasi Cuti Akademik adalah ijin yang diberikan oleh Ketua Program Studi bagi seorang mahasiswa untuk tidak mengikuti seluruh kegiatan akademik dalam satu atau dua semester berturut-turut. Mahasiswa yang tidak registrasi adalah mahasiswa yang tidak melaksanakan pendaftaran diri kembali sesuai dengan prosedur yang berlaku. Apabila mahasiswa tidak dapat menunjukkan berkas persyaratan Cuti akademik maka mahasiswa dikenakan biaya Akademik sebesar 100% dari tarif SPP.
Hal 23 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
1) Prosedur Cuti Akademik (C.A) 1.
2.
3. 4.
5.
6. 7.
Syarat seorang mahasiswa untuk dapat mengajukan permohonan Cuti Akademik (C.A) : a. Menderita sakit yang memerlukan perawatan cukup lama, yang diperkirakan akan mengganggu kegiatan akademik yang bersangkutan, yang dikukuhkan dengan Surat Keterangan Dokter yang ditunjuk b. Mengalami kesulitan ekonomi rumah tangga atau keluarga yang dikukuhkan dengan Surat Keterangan Orangtua/Wali/Tempat bekerja, fotocopy Kartu Keterangan Keluarga, serta keterangan Pamongpraja tempat domisili yang bersangkutan Untuk keperluan C.A yang bersangkutan harus mengajukan permohonan yang telah disetujui Orangtua dan Dosen Wali yang ditujukan kepada KaProdi. Untuk C.A suatu semester yang sedang berjalan pengajuan harus dilaksanakan paling lambat dalam selang satu bulan kalender terhitung sejak semester tersebut berjalan. Bila KaProdi dapat menyetujui, maka permohonan akan diteruskan kepada Wadir I Bidang Akademik Akatel untuk dipertimbangkan. Permohonan yang disetujui akan diterbitkan suatu Surat Keputusan yang ditujukan kepada mahasiswa yang bersangkutan dengan tembusan kepada Kepala BAA, Ketua Program Studi, serta Dosen Wali yang bersangkutan. Dalam Surat Keputusan dicantumkan hal-hal: a. Lama waktu cuti. b. Status kemahasiswaan yang bersangkutan bila setelah waktu cuti habis ternyata tidak mendaftar ulang. c. Status kemahasiswaan yang bersangkutan bila setelah waktu cuti habis ternyata mendaftar ulang. Mahasiswa yang diijinkan melaksanakan C.A.masih berstatus mahasiswa minimal pada semester 2, sehingga masih tetap harus melaksanakan membayar SPP sebesar 30% dari tarif SPP . Batas lama waktu studi bagi mereka yang memanfaatkan C.A, tidak berubah terhitung sejak pertama yang bersangkutan terdaftar di Akatel. Apabila mahasiswa tidak dapat menunjukkan berkas persyaratan Cuti akademik maka mahasiswa dikenakan biaya Akademik sebesar 100% dari tarif SPP.
Hal 24 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
2). Sanksi Terhadap Mahasiswa yang Tidak Registrasi Mahasiswa tidak registrasi adalah mahasiswa yang tidak melaksanakan pendaftaran diri kembali (pembayaran, registrasi online dan perwalian) sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang telah ditetapkan. 1. 2.
3.
Proses pendaftaran ulang hanya dilakukan pada periode tertentu seperti yang telah dicantumkan pada Kalender Kegiatan Akatel. Mahasiswa yang tidak melaksanakan pendaftaran ulang sesuai jadwal maka akan dikenakan Sanksi sebagai berikut: a. Keterlambatan pendaftaran ulang (Pembayaran SPP/ registrasi online / dan perwalian) maka mahasiswa akan dikenakan Denda sebesar Rp 50.000/hari untuk masing-masing jenis keterlambatan. b. Batas maksimal toleransi keterlambatan pendaftaran ulang adalah 15 (empat belas) hari kerja dari jadwal pendaftaran ulang (Pembayaran SPP/ registrasi online / dan perwalian). c. Mahasiswa yang tidak melaksanakan pendaftaran ulang hingga lebih dari 15 hari kerja dari jadwal yang ditentukan tanpa alasan yang jelas, maka yang bersangkutan akan dikenakan Sanksi Akademis berupa Cuti Akademik dengan pembayaran SPP sebesar 30% dari tarif. Mahasiswa yang tidak melaksanakan pendaftaran ulang selama satu semester, bila pada semester berikutnya yang bersangkutan mendaftar kembali: a. Harus mengajukan permohonan dan menyerahkan Surat Rekomendasi dari Dosen Wali yang diperkuat oleh Ketua Program Studi/BAA yang ditujukan kepada Direktur Akatel. b. Permohonan dapat disetujui / ditolak oleh Direktur Akatel. c. Bila permohonan diterima, status kemahasiswaan yang bersangkutan adalah Mahasiswa Percobaan satu Semester dengan syarat:. 1). Melunasi seluruh biaya SPP yang belum dibayarkan 2). Jumlah SKS yang diambil maksimum 20 SKS; 3). Beban SKS nominal semester atau sisa SKS kurikulum yang masih harus diselesaikan; 4). IPS yang harus dicapai minimum sama dengan 2,00. d. Bila setelah berjalan satu semester seperti dimaksud pada butir 3c; 1). Dipenuhi: status kemahasiswaan akan diubah (pada semester berikutnya) menjadi mahasiswa biasa; Hal 25 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
4.
3. 4.
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
2). Tidak Dipenuhi: status mahasiswa dianggap Tidak Lulus Semester sehingga harus memperbaiki pada tahun akademik berikutnya. Mahasiswa yang tidak melaksanakan pendaftaran ulang selama dua semester berturut-turut, bila pada semester berikutnya yang bersangkutan mendaftarkan kembali: a. Harus mengajukan permohonan yang dilengkapi dengan Surat Rekomendasi dari Dosen Wali yang dikukuhkan oleh Ketua Program Studi/BAA yang ditujukan kepada Direktur Akatel. b. Permohonan dapat disetujui / ditolak oleh Direktur Akatel. c. Bila permohonan diterima, status kemahasiswaan yang bersangkutan adalah mahasiswa Percobaan Dua Semester dengan syarat: 1). Melunasi seluruh biaya SPP yang belum dibayarkan 2). Jumlah SKS yang diambil disesuaikan dengan IPK 2). Beban SKS nominal semester atau sisa SKS kurikulum yang masih harus diselesaikan dengan tanpa penambahan waktu studi di Akatel Jakarta. 3). IPS semester pertama masa percobaan kurang dari 2,00, maka dianggap Tidak Lulus Semester dan Wajib memperbaiki di Tahun Akademik berikutnya, apabila masa studi sudah habis maka akan dikenakan Sanksi Tidak dapat menyelesaikan pendidikan di Akatel Jakarta. 4). Status percobaan akan berubah menjadi Mahasiswa Aktif bila IPK kedua semester lebih besar dari 2,00 dan tidak ada nilai E. Batas lama waktu studi bagi mahasiswa yang tidak mendaftar ulang dua semester tidak berubah, terhitung mulai pertama sekali terdaftar di Akatel. Bagi Mahasiswa yang tidak melaksanakan pendaftaran ulang selama dua semester berturutturut dan tidak mengajukan permohonan untuk mendaftarkan kembali sampai batas waktu Perubahan Rencana Studi (PRS) semester berikutnya, maka yang bersangkutan dinyatakan mengundurkan diri dari Akatel. Pasal 16 Kelas Paralel dan Koordinator Mata Kuliah
Kelas Paralel adalah kelas mata kuliah yang mempunyai jumlah kelas lebih dari satu dan diajarkan oleh lebih dari seorang dosen. Ketentuan-ketentuan untuk kelas Paralel adalah: 1. Kelas paralel harus menggunakan Silabus dan SAP yang sama. 2. Dalam kelas paralel digunakan soal UTS dan UAS yang sama. 3. Kelas paralel menggunakan standar penilaian yang sama. Hal 26 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK 4.
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Mata kuliah yang mempunyai kelas paralel ditunjuk memiliki seorang koordinator mata kuliah (ditunjuk oleh Ketua Program Studi dan dikukuhkan dengan surat Keputusan Direktur).
Koordinator mata kuliah adalah Dosen pengajar mata kuliah yang mengkoordinasikan dosen pengajar lain dalam kelas paralel. Tugas dari Koordinator mata kuliah adalah: 1. Mengkoordinasikan silabus, SAP, pembuatan dan penggunaan Handout, pembuatan soal UTS dan UAS, dan kesepakatan standar penilaian yang diberikan dalam kelas paralel. 2. Mensinkronkan penyampaian materi kuliah pada semua kelas paralel. 3. Mengkoordinasikan proses evaluasi kelas paralel tersebut. Pasal 17 Ujian Ujian adalah evaluasi belajar mahasiswa yang terdiri dari: 1. Ujian Reguler. 2. Ujian Susulan. 3. Ujian Remedial 1) Ujian Reguler Ujian Reguler adalah evaluasi belajar mahasiswa yang terdiri dari: 1. Ujian Tengah Semester (UTS), dilakukan pada setiap pertengahan semester. 2. Ujian Akhir Semester (UAS), dilakukan pada setiap akhir semester. Catatan: Berkas soal ujian diberikan kepada mahasiswa. 2) Ujian Susulan Ujian Susulan adalah ujian yang dilaksanakan di luar ujian regular dan merupakan hak mahasiswa yang tidak bisa mengikuti UTS atau UAS dengan alasan: 1. sakit dengan surat keterangan dokter, 2. mendapat musibah, dikuatkan dengan surat keterangan dari yang berwenang, 3. tidak dapat mengikuti ujian atas ijin Akatel
Hal 27 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Ketentuan pelaksanaan ujian susulan adalah sebagai berikut: 1. Bentuk ujian susulan ditentukan oleh dosen: dapat berbentuk ujian tulis, ujian lisan, atau tugas-tugas lainnya. 2. Ujian susulan hanya bagi mahasiswa yang tidak mengikuti UTS atau UAS sesuai dengan ketentuan di atas. 3. Mahasiswa yang mengikuti ujian susulan berhak mendapatkan nilai sesuai dengan aturan pada ujian regular. 4. Ujian susulan tidak diperkenankan bagi mahasiswa yang gugur pada saat ujian berlangsung (mencontek) 5. Hasil ujian susulan yang tidak sesuai dengan prosedur di atas, dianggap tidak sah dan hasilnya tidak dapat diakui. Prosedur pelaksanaan ujian susulan: 1. Dilaksanakan satu minggu setelah UTS/UAS berakhir. 2. Mahasiswa melapor ke BAA dengan menyertakan: - Kartu ujian - Bukti dari alasan tidak ikut ujian 3. Administrasi BAA merekap mahasiswa yang berhak ikut ujian susulan. 4. Permintaan soal oleh Administrasi BAA kepada Koordinator/dosen mata kuliah. 5. Pelaksanaan ujian oleh Administrasi BAA. 3) Ujian Remedial Ujian Remedial adalah ujian perbaikan untuk suatu mata kuliah tertentu yang dilaksanakan di luar evaluasi belajar regular atas keputusan Direktur/Wadir/Ketua Prodi atau Sidang Akademik berdasarkan tingkat kelulusan mahasiswa. Melalui ujian remedial nilai mata kuliah seorang mahasiswa dapat diubah sesuai dengan nilai yang diperoleh dari ujian tersebut dengan maksimal penilaian adalah B. Mahasiswa berhak mengikuti ujian remedial apabila mahasiswa mengambil mata kuliah di semester pelaksanaan remedial tersebut. Apabila mahasiswa mengambil mata kuliah tersebut pada tahun sebelumnya maka mahasiswa wajib mengambil mata kuliah tersebut dalam semester berjalan sebelum pelaksanaan remedial. Persyaratan ujian remedial terdiri dari persyaratan umum dan persyaratan khusus. Persyaratan Umum: 1. Mahasiswa mengambil mata kuliah yang bersangkutan di semester berjalan ujian remedial. Hal 28 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK 2. 3. 4.
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Jika mahasiswa tidak lulus maka mahasiswa dan seterusnya selalu mengambil setiap kali mata kuliah tersebut ditawarkan pada kesempatan berikutnya. Mahasiswa yang diijinkan mengikuti remedial adalah mahasiswa yang mendapat nilai minimal D Bukan mata kuliah praktikum, Kerja Praktek, atau TA.
Persyaratan Khusus: Mata kuliah yang diselenggarakan untuk ujian remedial adalah mata kuliah yang memiliki tingkat ketidaklulusan minimal sebesar 25%. Nilai ujian yang diambil adalah nilai terakhir. Prosedur Ujian Remedial: 1. Ujian Remedial diselenggarakan oleh BAA berdasarkan rekomendasi Ketua Program Studi dari Hasil sidang akademik Setiap Semester. 2. Ketua Program Studi menugaskan dosen mata kuliah untuk menyelenggarakan ujian remedial. 3. Mahasiswa mengajukan permohonan ujian remedial kepada BAA melalui Form Permohonan Ujian Remedial. 4. Nilai ujian remedial diserahkan oleh dosen penguji kepada administrasi BAA. 4). Kewajiban Peserta Ujian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Menyiapkan diri untuk dapat mengikuti terus selama berlangsungnya ujian tanpa keluar dari ruang ujian. Membawa sendiri alat tulis dan alat bantu lainnya yang diperlukan dan diijinkan oleh Dosen Penguji. Mengenakan pakaian seragam. Mengenakan KM dan membawa Kartu Ujian yang berlaku. Hadir di tempat ujian selambat-lambatnya 10 (sepuluh) menit sebelum ujian dimulai. Mengisi daftar hadir. Mengerjakan ujian pada lembar jawaban ujian yang disediakan. Menjaga kebersihan ruang ujian. Meninggalkan lembar jawaban yang telah diisi untuk diambil oleh pengawas ujian.
Hal 29 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
5.) Larangan Bagi Peserta Ujian Selama ujian berlangsung peserta ujian dilarang: 1. Bekerja sama dengan sesama peserta ujian atau orang lain atau menyontek dalam mengerjakan ujian. 2. Merokok, minum, atau makan 3. Mengganggu ketenangan dan ketertiban ujian. 4. Mengenakan celana jeans, jaket/switer, atau berkaca mata hitam. 5. Mengubah kedudukan, posisi, atau susunan tempat duduk 6. Meninggalkan ruang ujian tanpa seijin pengawas ujian. 7. Mengurangi atau menambah lembar buku jawaban ujian. 8. Membawa buku, tas, kertas, dan kelengkapan lain ke tempat duduk, kecuali sifat ujian membolehkan hal itu. 9. Menggunakan alat komunikasi dalam bentuk apapun (Handphone, PDA, dan lain-lain). 6). Hak Peserta Ujian Selama ujian berlangsung peserta ujian berhak: 1. Memperoleh soal dan lembar jawaban ujian. 2. Menanyakan soal yang tertulis tidak jelas, salah cetak atau kurang lengkap. 3. Meninggalkan ruang ujian dengan seijin pengawas, apabila telah menyelesaikan ujian.
7). Sanksi Bagi Peserta Ujian 1. 2. 3. 4. 5.
Peserta ujian yang tidak memenuhi kewajiban dapat diberikan sanksi berupa peringatan lisan dan melapor kepada koordinator ujian/wasling. Peserta yang terlambat hadir ujian lebih dari lima belas menit setelah ujian berlangsung tidak diperkenankan mengikuti ujian. Peserta ujian yang tidak memenuhi kewajiban diberi peringatan lisan. Apabila tidak diindahkan, maka yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti atau melanjutkan ujian. Peserta ujian yang melanggar larangan, diberi peringatan lisan. Apabila peringatan tidak diindahkan, maka yang bersangkutan tidak diijinkan untuk mengikuti atau melanjutkan ujian Peserta ujian yang melanggar larangan, dicatat dalam berita acara dan dosen penguji berhak memberikan nilai E untuk mata ujian tersebut dan tidak lulus. Hal 30 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
7). Kewajiban Dosen Mata Kuliah 1. 2. 3. 4. 5.
Membuat dan menyerahkan soal ujian kepada Bagian Administrasi Akademik paling lambat satu minggu sebelum ujian hari pertama dilaksanakan. Menghadiri dan mengawasi pelaksanaan ujian mata kuliah yang bersangkutan. Memeriksa lembar jawaban ujian. Memberi nilai atas hasil jawaban ujian. Menyerahkan hasil pemeriksaan lembar jawab ujian ke BAA masing-masing paling lambat satu minggu setelah ujian mata kuliah yang bersangkutan.
8) Hak Dosen Penguji 1. 2. 3.
Memberi penjelasan mengenai soal ujian kepada semua peserta ujian mata kuliah yang bersangkutan dan meralatnya jika diperlukan. Memperoleh vakasi pembuatan soal, pengawasan ujian dan pemeriksaan jawaban ujian sesuai peraturan berlaku. Memberi nilai 0 (nol) pada hasil ujian atau nilai E pada mata kuliah yang bersangkutan terhadap mahasiswa yang tercatat dalam berita acara karena mencontek, bekerja sama, atau tidak menyerahkan lembar jawab ujian pada saat ujian selesai.
9) Sanksi Bagi Dosen Penguji 1. 2. 3.
4. 5.
Dosen Penguji yang menyerahkan naskah soal ujian lewat dari waktu yang ditentukan, vakasi pembuatan soal ujian dipotong sebesar 50% dari tarip yang berlaku. Dosen Penguji yang menyerahkan naskah soal ujian pada hari pelaksanaan ujian, diharuskan untuk menggandakan naskah soal sendiri dan tidak diberikan vakasi pembuatan soal ujian. Dosen Penguji yang tidak menyerahkan soal ujian sampai pada saat pelaksanaan ujian, diwajibkan menyelenggarakan ujian sendiri diluar jadwal resmi, paling lambat satu bulan setelah ujian dengan menanggung segala biaya dan administrasinya. Dosen Penguji yang tidak menghadiri/mengawasi pelaksanaan ujian mata kuliah yang bersangkutan, tidak memperoleh vakasi dan seluruh soal dianggap benar (tidak ada ralat). Dosen Penguji yang tidak menyerahkan hasil pemeriksaan jawaban ujian satu minggu setelah pelaksanaan ujian mata kuliah yang bersangkutan, diberi teguran tertulis oleh Ketua Prodi/BAA yang bersangkutan dengan tembusan kepada Wadir 1 dan Direktur serta vakasi pemeriksaan soal ujian dipotong sebesar 50% dari tarif yang berlaku. Hal 31 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK 6.
7.
8.
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Dosen Penguji yang tidak menyerahkan hasil pemeriksaan ujian lewat dari dua minggu setelah pelaksanaan ujian mata kuliah yang bersangkutan, diberi teguran tertulis oleh Ketua Prodi/BAA yang bersangkutan dengan tembusan kepada Wadir 1 dan Direktur serta tidak memperoleh vakasi pembuatan dan pemeriksaan soal. Dosen Penguji yang menghilangkan lembar jawab ujian, diwajibkan menyelenggarakan ujian kembali paling lambat satu minggu setelah ujian akhir semester terjadwal dilaksanakan dan tidak memperoleh vakasi apapun untuk melaksanakan ujian tersebut. Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh Dosen Penguji akan berpengaruh terhadap pertimbangan penilaian loyalitas dosen.
9). Kewajiban Pengawas Ujian 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Mempersiapkan diri untuk tugas pengawasan dengan mempelajari tata tertib ujian yang berlaku. Hadir ditempat ujian dan melapor kepada Koordinator Lokasi selambat-lambatnya 15 (lima belas) menit sebelum ujian dimulai. Mengenakan pakaian seragam atau bebas rapi dan tanda pengenal pengawas ujian. Memerintahkan kepada peserta ujian untuk menyimpan buku-buku atau benda-benda lain yang tidak digunakan dalam ujian di depan ruang ujian untuk mata ujian yang bersifat tutup buku Memeriksa keutuhan segel amplop dokumen ujian, dan membuka segel amplop ujian yang disaksikan oleh 2 (dua) orang wakil dari peserta ujian. Membagikan soal dan lembar jawab ujian kepada peserta ujian. Menanyakan hal-hal yang tidak jelas kepada pengawas keliling, panitia ujian atau dosen penguji. Mengedarkan daftar hadir peserta ujian. Mengendalikan situasi dan kondisi tempat ujian serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga ketertiban dan ketenangan ujian. Memerintahkan kepada peserta ujian untuk keluar dari ruang ujian apabila yang bersangkutan tidak terdaftar di ruang tersebut. Melaporkan kepada Pengawas Keliling jika ada peserta ujian yang melanggar peraturan dan pengawas tidak dapat mengatasinya. Membuat berita acara tentang segala kejadian yang terjadi selama ujian berlangsung serta menandatanganinya. Mengumpulkan serta menyusun lembar jawaban ujian sesuai daftar hadir peserta ujian. Hal 32 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK 14.
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Menyerahkan lembar jawab ujian, berita acara dan daftar hadir peserta ujian kepada koordinator lokasi.
10). Larangan Bagi Pengawas Ujian Setiap pengawas ujian memiliki kewajiban untuk tidak: 1. Mengenakan kaos, celana jeans, sandal atau sepatu sandal 2. Merokok, membaca selain bahan yang sedang diujikan 3. Melakukan kegiatan yang dapat mengganggu ketenangan dan konsentrasi peserta ujian 4. Meninggalkan ruang ujian sebelum seluruh lembar jawab ujian terkumpulkan. 5. Memberikan jawaban kepada peserta ujian 6. Mengijinkan terjadinya plagiat selama proses ujian Hak Pengawas Ujian 1. Memperoleh vakasi sesuai dengan peraturan yang berlaku 2. Bertugas sebagai pengawas ujian lebih dari satu mata ujian pada waktu yang tidak bersamaan
Pasal 18 Mata Kuliah Praktikum, Praktek Mata Kuliah Praktikum adalah kegiatan yang tersusun dari satu atau lebih mata praktikum, yang tercantum secara jelas dalam kurikulum suatu Program Studi, dan mempunyai kedudukan setara dengan mata kuliah biasa lainnya. Dengan demikian, maka sebagai indikator keberhasilan pesertanya kepada yang telah menempuhnya akan diberikan nilai yang berupa huruf yaitu A, B, C, D atau E. Tujuan Praktikum, Praktek a. Membuktikan teori-teori yang dibahas pada suatu atau beberapa mata kuliah di kelas. b. Memberikan keterampilan-keterampilan seperti: c. Membaca dan menyusun suatu rangkaian/algoritma d. Memahami serta membaca penunjukkan alat ukur e. Mewujudkan suatu rangkaian / algoritma f. Mengatasi gangguan yang dihadapi; atau pun g. Kombinasi-kombinasi di antaranya h. Memberikan kesempatan berlatih bekerja secara kelompok i. Menghasilkan perangkat hardware atau software untuk praktek dan bengkel Hal 33 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
1). Mata Praktikum, Praktek Mata Praktikum adalah sekelompok mata percobaan atau modul yang berkaitan erat dengan suatu mata kuliah. Sebagai indikator keberhasilan pesertanya, kepada yang bersangkutan diberikan nilai berupa angka dengan skala 0-100. 2). Modul, Praktek Merupakan unit terkecil pada suatu Mata Kuliah Praktikum. Suatu Mata Praktikum tersusun dari tiga s.d. enam mata percobaan yang masing-masing membutuhkan waktu kegiatan antara tiga s.d. lima jam. Suatu Mata Praktek tersusun dari enam s.d. delapan mata praktek yang masing-masing membutuhkan waktu kegiatan antara tiga s.d. lima jam. Keberhasilan pelaksanaan suatu mata percobaan dinyatakan dengan nilai angka dengan skala 0-100. 3). Ketua Laboratorium Ketua Laboratoria adalah seorang yang diangkat untuk mengepalai, mengkoordinasikan, dan mengembangkan kegiatan beberapa laboratorium serumpun yang mendukung suatu bidang spesialisasi. Pasal 19 Proyek Akhir (PA) 1). Pengertian 1. Proyek Akhir (PA) adalah kegiatan untuk merepresentasikan kemampuan yang dimiliki oleh seorang mahasiswa Program Diploma 3 dalam menyelesaikan suatu masalah, sesuai dengan jenjang pendidikan dan bidang ilmunya. 2. Keluaran suatu Proyek Akhir dapat berupa produk (perangkat lunak atau perangkat keras), atau hasil studi lapangan serta pemecahan masalah aplikasi praktis, yang diwujudkan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah. 3. Beban SKS Proyek Akhir Diploma 3 Akatel adalah 6 SKS yang dibagi menjadi 2 mata kuliah dalam satu semester yaitu Proyek Akhir 1 (Seminar) dan Proyek Akhir 2 (Sidang ).
Hal 34 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
2). Persyaratan Mengambil Proyek Akhir Untuk dapat mengambil Proyek Akhir seorang mahasiswa dipersyaratkan: 1. Mahasiswa terdaftar secara aktif di Akatel. 2. Maksimal dua mata kuliah belum lulus di semester yang sudah berjalan dan dengan IPK > 2,00. 3. Telah menyelesaikan Kerja Praktek . Penjelasan lebih detil terdapat dalam Buku Panduan Proyek Akhir. Pasal 20 Kerja Praktek Kerja Praktek adalah salah satu mata kuliah dengan bobot 4 SKS yang dalam pelaksanaannya mahasiswa bekerja di perusahaan/instansi atau industri. Dalam melaksanakan KP mahasiswa memiliki pembimbing akademik yaitu dosen yang ditunjuk oleh Program Studi. Penjelasan lebih Detil terdapat dalam Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan
Hal 35 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
BAB III NORMA-NORMA KEHIDUPAN KAMPUS Pasal 1 Pengertian
1. AKATEL adalah Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta sebagai lembaga pendidikan yang mengelola pelaksanaan pendidikan tinggi.
2. Yang dimaksud dengan kampus adalah tempat seluruh kegiatan pembelajaran dan administrasi berlangsung.
3. Yang dimaksud dengan mahasiswa adalah semua mahasiswa yang terdata sebagai mahasiswa di Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta baik dalam status aktif, cuti, tunggu ujian, maupun yang sedang terkena skorsing.
4. Yang dimaksud dengan Peraturan Tata Tertib adalah ketentuan mengenai aktivitas mahasiswa baik perorangan maupun organisasi, menyangkut sejumlah bidang seperti minuman keras, narkotika, psikotropika, judi, main kartu, senjata, bahan peledak dan barang lain yang sejenis, sandal jepit, merokok di sembarang tempat, tindak kekerasan dan hal-hal lain yang terkait dengan norma-norma.
5. Yang dimaksud dengan minuman keras adalah segala jenis minuman yang mengandung alkohol dan zat-zat lainnya yang membahayakan kesehatan menurut peraturan perundangundangan yang berlaku.
6. Yang dimaksud dengan narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang RI No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika
7. Yang dimaksud dengan psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang RI No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
8. Yang dimaksud dengan judi adalah permainan yang menggunakan alat bantu baik secara langsung maupun tidak langsung untuk digunakan sebagai media taruhan dengan uang atau barang lainnya yang mempunyai nilai atau harga dan mengakibatkan kerugian atau keuntungan salah satu pihak. Hal 36 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
9. Yang dimaksud dengan senjata adalah segala jenis alat untuk membela diri, menakut-nakuti atau untuk melakukan penyerangan terhadap orang lain, yang jika digunakan dengan sengaja atau karena kelalaian dapat mengakibatkan luka ringan, luka parah, dampak psikologis, atau bahkan dapat mengakibatkan meninggalnya seseorang.
10. Yang dimaksud dengan bahan peledak adalah segala macam bahan atau zat berbentuk padat, cair dan atau gas yang dapat menimbulkan ledakan dan membahayakan bagi manusia, gedung, atau lingkungan dan yang dilarang oleh undang-undang.
11. Yang dimaksud dengan larangan merokok adalah tidak diperbolehkan merokok di sembarang tempat di lingkungan kampus, kecuali di tempat yang khusus disediakan untuk merokok sebagaimana yang diatur oleh Peraturan Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 75 tahun 2005 mengenai Kawasan Dilarang Merokok
12. Yang
dimaksud dengan tindakan kekerasan adalah mengancam/menakutnakuti/memaksa/melawan/mengintimidasi, berkelahi, memukul dengan tangan atau benda keras, menampar/menggampar, meninju, menendang, melempar dengan benda keras atau barang berbahaya lainnya, menikam dan tindakan kekerasan lainnya dengan tujuan untuk membahayakan orang lain.
13. Yang dimaksud dengan pelanggaran kesusilaan adalah pelanggaran terhadap norma- norma kesusilaan dan pelanggaran terhadap peraturan perundangan-undangan yang mengatur tentang kesusilaan. Pasal 2 Norma – Norma Mahasiswa di Akademi Telkom Jakarta 1.
2.
Integritas (Satunya kata dengan perbuatan) Yang dimaksud integritas adalah a. konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan b. suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. c. kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang Disiplin (Taat kepada aturan) a. taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya b. melakukan segala sesuatu dengan tertib dan teratur secara berkesinambungan untuk meraih impian dan tujuan yang ingin dicapai dalam hidup. Hal 37 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
3.
Sopan (Sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya) a. suatu sikap atau tingkah laku yang ramah terhadap orang lain b. berbudi pekerti yg baik ( tingkah laku, tutur kata, dan pakaian, dsb) c. tertib menurut nilai – nilai agama dan adat istiadat
4.
Bertanggung Jawab (Sadar akan perbuatan) a. keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. b. kesadaran akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. c. berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
5.
Toleran (Menghargai pendapat orang lain) a. suatu sikap atau perilaku yang tidak menyimpang dari aturan, b. menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan c. menghormati keberadaan perbedaaan atau keberagaman yang berbeda Pasal 3 Lingkungan Berlakunya Norma-Norma
1. Norma-norma kehidupan kampus berlaku sebagai Peraturan Tata Tertib Kemahasiswaan di dalam lingkungan kampus Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta
2. Norma-norma kehidupan kampus berlaku juga terhadap perbuatan-perbuatan atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar kampus Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta yang berakibat pada pencemaran nama baik Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta
3. Norma-norma kehidupan kampus dituangkan dalam bentuk Tata Tertib Kehidupan Kampus. Pasal 4 Tata Krama Menyampaikan Pendapat Tata krama menyampaikan pendapat diatur sebagai berikut: 1) warga mahasiswa yang akan menyampaikan pendapat di depan umum dalam lingkungan kampus wajib memberitahu Direktur sebelumnya; 2) mahasiswa yang menyampaikan pendapat/aspirasi berhak memperoleh respon, perlindungnan hukum dan jaminan keamanan; 3) mahasiswa yang menyampaikan pendapat wajib mentaati peraturan/ ketentuan Hal 38 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
4) 5) 6)
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
yang berlaku; bentuk penyampaian pendapat dilakukan melalui dialog dengan nuansa akademik yang dilengkapi dengan pendapat tertulis; bentuk penyampaian pendapat lain dapat dimungkinkan dengan tetap memprioritaskan dialog; prosedur penyampaian pendapat: a. rencana penyampaian pendapat disampaikan secara tertulis kepada pejabat terkait yang berisi maksud dan tujuan, topik/permasalahan yang akan disampaikan, penanggungjawab pelaksana, jumlah peserta, waktu, tempat pelaksanaan, lama waktu yang diperlukan, dan pejabat terkait yang diperlukan; b. rencana penyampaian pendapat diajukan minimal 2 hari sebelum penyampaian pendapat dilakukan. Pasal 5 Tata Krama Pergaulan
Tata krama pergaulan mahasiswa adalah: 1) mengembangkan semangat kekeluargaan dan saling menghormati dengan tidak membedakan latar belakang sosial ekonomi, suku, agama, ras dan golongan; 2) mengembangkan kepekaan sosial, kesetiakawanan dan solidaritas antar sesama; 3) mengembangkan sikap sopan santun dalam berperilaku dan berpikir; 4) menerapkan sopan santun dalam berkonsultasi, bertegur sapa, dan berkomunikasi dengan pejabat, dosen, dan karyawan; 5) menampilkan sikap hormat dan menghargai pejabat, dosen dan karyawan dengan menghindarkan berbicara/bersenda gurau secara berlebihan di depan ruang kuliah, ruang kantor sehingga menggangggu aktivitas perkuliahan dan kegiatan kedinasan lainnya.
Pasal 7 Tata Krama Berkomunikasi Tata krama berkomunikasi meliputi: (1) Tata krama mahasiswa terhadap pimpinan perguruan tinggi. a. mengenal pimpinan perguruan tinggi; Hal 39 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK b.
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
c. d.
memperhatikan dan mempelajari penjelasan-penjelasan yang diterima dari pimpinan perguruan tinggi; melaksanakan tugas-tugas yang diterima dari pimpinan perguruan tinggi menggunakan bahasa yang santun.
(2) a. b. c. d.
Tata krama mahasiswa terhadap dosen meliputi: mengenal dosen di lingkungannya; bersikap hormat kepada setiap dosen; pertemuan konsultasi dengan dosen sebaiknya didasarkan perjanjian sebelumnya; menjunjung tinggi kejujuran akademik.
(3) a. b.
d.
Tata krama mahasiswa terhadap pegawai administrasi mengenal pegawai administrasi sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya; pada waktu memerlukan layanan mahasiswa perlu mempertimbangkan waktu dan memberitahukan identitas secara jelas; memberikan informasi secara jelas dan singkat tentang maksud menemui pegawai administrasi; menunjukkan sikap dan perilaku sopan.
(4) a. b. c. d.
Tata krama antar mahasiswa meliputi: bersikap saling menghargai dan bersopan santun dalam pergaulan; saling membantu dan tidak saling merugikan; tidak merasa diri lebih pintar dari mahasiswa lain; saling mengingatkan apabila ada teman yang berbuat kesalahan.
c.
Pasal 8 Tata Krama Berpenampilan Tata krama berpenampilan adalah: (1) mengenakan pakaian bersih, rapi, sopan, serasi dan tidak berlebihan yang sesuai dengan tempat, waktu dan situasi; (2) pada kegiatan upacara/kegiatan khusus diharuskan mengikuti ketentuan pakaian beserta kelengkapan yang berlaku.
Hal 40 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Pasal 9 Tata Krama Berorganisasai Tata krama berorganisasai dilakukan sebagai berikut: (1) organisasi atau lembaga kemahasiswaan yang dapat diikuti adalah yang sesuai panduan kegiatan mahasiswa; (2) melaksanakan aktivitas dan program kemahasiswaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (3) memelihara hubungan baik antar organisasi kemahasiswaan di dalam maupun di l uar kampus; (4) menempati sekretariat ormawa sesuai dengan peraturan/ketentuan yang berlaku. Pasal 10 Tata Krama Terhadap Lingkungan Tata krama terhadap lingkungan diatur sebagai berikut: (1) ikut serta memelihara fasilitas dan lingkungan kampus; (2) ikut menjaga keamanan, kebersihan alat-alat, perabot kelas/ruang kuliah, serta mengaturnya kembali; (3) menjaga agar barang-barang milik UM tetap baik dan tahan lama; (4) ikut menjaga kebersihan tempat ibadah dan tidak digunakan untuk tidur atau tiduran; (5) tidak memarkir kendaraan di luar ketentuan yang berlaku.
Hal 41 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA Pasal 1 Hak Mahasiswa Mahasiswa Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta berhak untuk : 1. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran. 2. Melakukan pengembangan diri secara positif dan terarah 3. Menyalurkan aspirasinya secara konstruktif dan bertanggungjawab 4. Mahasiswa Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta dalam melakukan kegiatannya berhak untuk menggunakan fasilitas Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta sesuai peraturan yang berlaku 5. Mendapatkan hak-hak lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku Pasal 6 Kewajiban Mahasiswa Mahasiswa Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta berkewajiban untuk : 1. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta. 2. Menjaga dan memelihara keamanan, ketertiban, kebersihan, kenyamanan kampus dan memelihara serta menjaga fasilitas dan sarana yang dimiliki Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta. 3. Hadir di ruang kuliah untuk mengikuti kuliah tepat waktu sesuai yang telah ditetapkan. 4. Bersikap sopan, santun dan saling menghormati tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan kepada sesama anggota komunitas Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta. 5. Mematuhi semua Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus yang berlaku di Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta 6. Menggunakan seragam sesuai jadwalnya yaitu: Senin, Rabu : seragam biru, bawahan warna gelap sopan, tidak ketat Selasa, Kamis : seragam putih, bawahan gelap sopan, tidak ketat Jumat : atasan batik bebas, bawah gelap sopan tidak ketat.
Hal 42 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
BAB V TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS Pasal 1 Waktu Kegiatan 1) Semua kegiatan di kampus berlangsung antara pukul 06.00 - 22.00 WIB. 2) Kegiatan di kampus yang dilakukan di luar waktu yang telah ditentukan pada ayat 1 atau pada hari libur dan hari besar/raya harus seizin Kepala bagian Administrasi Kemahasiswaan Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta 3) Direktur melimpahkan wewenang pemberian izin yang dimaksud pada ayat 2 kepada Kepala Bagian Administrasi Kemahasiswaan Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta 4) Wewenang pemberian izin pada ayat 3 diatur sebagai berikut 5) Untuk kegiatan dalam bidang akademik izin diberikan oleh Ketua Program Studi atau Kepala Bagian Administrasi Akademik 6) Untuk kegiatan dalam bidang administrasi dan umum izin diberikan Kepala Bagian Administrasi dan Umum 7) Untuk kegiatan kemahasiswaan/ekstrakurikuler kepada Kepala bagian Administrasi Kemahasiswaan Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta
Pasal 2 Penegakan Hukum Penjatuhan sanksi dan tindakan yang diberikan oleh Direktur tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan tindakan oleh aparat penegak hukum berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 3 Bentuk Pelanggaran Bentuk-bentuk pelanggaran sebagai berikut:
1. 2. 3. 4.
Tidak menggunakan seragam di lingkungan kampus Akademi Telkom Jakarta Berambut panjang bagi mahasiswa Menggunakan sandal di lingkungan kampus Memiliki, membawa, menyimpan, membuat, memperdagangkan atau menyebarkan, dan Hal 43 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
mengkonsumsi minuman keras
5. Memiliki, membawa, menyimpan, membuat, memperdagangkan atau menyebarkan dan mengkonsumsi/menggunakan narkotika, psikotropika dan zat-zat adiktif lainnya untuk disalahgunakan.
6. Melakukan kegiatan perjudian baik terselubung maupun terang-terangan. 7. Memiliki, membawa, menyimpan, membuat, memperdagangkan atau menyebarkan, dan menggunakan senjata, bahan peledak dan barang-barang yang sejenis .
8. Melakukan tindakan kekerasan 9. Melakukan tindak pelanggaran kesusilaan 10. Menyontek, memalsukan karya ujian dan tugas-tugas, melakukan plagiat memanipulasi hasil ujian/nilai baik yang dilakukan sendiri maupun dengan bantuan orang lain dan bentuk pelanggaran akademik lainnya.
11. Bermain kartu di lingkungan kampus yang mengarah ke bentuk perjudian 12. Merokok di sembarang tempat di lingkungan kampus; bukan pada tempat/ruangan yang disediakan khusus untuk merokok.
13. Melakukan kegiatan atau berada di kampus di luar waktu yang ditentukan sebagaimana diatur dalam pasal 4 ayat 1 dan 2.
14. Melakukan tindakan-tindakan berupa: a. mengganggu secara langsung jalannya kegiatan kampus dengan cara kekerasan b. menghasut, mengadu domba atau memfitnah c. mencuri. d. merusak barang/perlengkapan/gedung milik Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta
e. f. g. h. i. j. k. l. m.
melakukan pemalsuan dalam segala bentuk memakai sandal jepit di lingkungan kampus membuang sampah di sembarang tempat berpakaian tidak sopan memanipulasi keuangan menipu dan berbohong merokok di luar wilayah yang diijinkan tidak menggunakan seragam sesuai jadwal Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta Hal 44 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Pasal 4 Pelaporan 1. Setiap tindakan dan perbuatan yang menyangkut ketentuan di dalam pasal 3 dianggap terjadi apabila ada laporan dari:
a. Pihak yang langsung terkena atau korban, atau b. Pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan korban, atau c. Saksi yang melihat terjadinya perbuatan atau akibat dari suatu perbuatan 2. Laporan sebagaimana disebutkan pada ayat 1, disampaikan kepada Otoritas Kampus atau Pimpinan 3. Otoritas Kampus harus membuat Berita Acara Pemeriksaan, dan mengeluarkan surat rekomendasi. 4. Apabila diperlukan Senat Perguruan Tinggi dapat membentuk Komisi Disiplin 5. Dalam pelanggaran tertentu Dosen Wali dapat langsung mengenakan sanksi kepada pelangggar, setelah mendapat laporan dari saksi sebagaimana disebutkan pada ayat 1
Hal 45 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
BAB VI Penegakan Tata Tertib Kehidupan Mahasiswa dalam Kampus Setiap mahasiswa yang dengan sengaja ataupun melalaikan kewajiban seperti yang tercantum dalam pedoman ini dianggap telah melanggar dan akan dikenakan sanksi.
Pasal 1 Bentuk Pelanggaran Bentuk Pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa dapat dibedakan menjadi : 1. Pelanggaran Umum, yaitu pelanggaran berupa pelanggaran ketatausahaan, pelanggaran perdata, dan
pelanggaran pidana; dimana hukuman sanksi dijatuhkan oleh pihak berwenang (di luar tanggung jawab Akademi Telkom Jakarta). 2. Pelanggaran Disiplin, yaitu pelanggaran di dalam lingkungan kampus berupa pelanggaran tata tertib cara
berkehidupan di kampus, cara sopan santun/kelakuan mahasiswa, penggunaan fasilitas kampus tanpa seijin institusi, dan pelanggaran pemalsuan tanda tangan mahasiswa lain dan atau tanda tangan dosen wali/dosen pengajar dan/atau staf Akademi Telkom Jakarta. 3. Pelanggaran Akademik, yaitu bentuk pelanggaran di dalam lingkungan kampus berupa pelanggaran tata
tertib perkuliahan dan akademik kampus, kerjasama terlarang yang merugikan pihak lain, mengubah/memalsukan data akademik, dan melakukan plagiat. 4. Pelanggaran Berulang, yaitu pelanggaran yang dilakukan secara berulang-ulang. 5. Pelanggaran Kombinasi, yaitu
pelanggaran yang akibatnya merupakan gabungan pelanggaran
disiplin dan pelanggaran akademik.
Hal 46 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Pasal 2 Klasifikasi Pelanggaran
Pelanggaran dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Pelanggaran Ringan, adalah pelanggaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi Akademi Telkom Jakarta
atau pihak lain, tetapi menjurus kepada kecenderungan melalaikan tugas dan kewajiban mahasiswa yang bersangkutan. 2. Pelanggaran Sedang, adalah pelanggaran yang dapat mengakibatkan kerugian bagi Akademi Telkom
Jakarta atau pihak lain. 3. Pelanggaran Berat, adalah pelanggaran yang dapat menimbulkan bahaya bagi Akademi Telkom Jakarta
dan/atau pihak lain. Contoh-contoh pelanggaran beserta klasifikasinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Bentuk Dan Klasifikasi Pelanggaran Disiplin Mahasiswa No. 1.
Bentuk Pelanggaran Pelanggaran Umum 1
Tidak menggunakan seragam di lingkungan kampus Akademi Telkom Ringan Jakarta
2
Tidak menggunakan sepatu di lingkungan kampus Akademi Telkom Ringan Jakarta
3 Berambut panjang (gondrong) bagi mahasiswa di lingkungan kampus
8
Klasifikasi
Ringan
4
Menimbulkan kebisingan, kegaduhandi dalam dan luar kelas pada saat Ringan - sedang perkuliahan berlangsung
5
Menimbulkan keributan (seperti berkelahi, demonstrasi)dan menjadi Sedang- berat provokator
6 Mengeluarkan ancaman lisan
Sedang-berat
7 Mengeluarkan ancaman bersenjata
Berat
Melakukan penggelapan
Berat Hal 47 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK 9
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Melakukan penipuan
Berat
10 Melakukan pencurian
Berat
11 Melakukan perampasan
Berat
12 Melakukan hal-hal yang membahayakan nyawa
Berat
13 Melakukan pelanggaran norma agama/ asusila
Berat
14
Mencemarkan nama baik almamater/ pimpinan Akademi Telkom Berat Jakarta (fitnah)
15 Menggunakan dan menyebarkan narkoba dan sejenisnya
Berat
16 Menggunakan dan menyebarkan minuman beralkohol dan sejenisnya Berat 17 2.
Menganut dan menyebarkan aliran sesat atau yang menyimpang dari Berat agama dan Pancasila
Pelanggaran Disiplin 1 Berperilaku tidak semestinya / tidak mengikuti aturan yang berlaku
Ringan - Berat
2 Penggunaan fasilitas tanpa ijin yang berwenang
Ringan - Berat
3 Mengganggu Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan
Ringan - Berat
4 Mencoret-coret meja, tembok, dan lain lain
Ringan
5 Mengganggu kelancaran kegiatan akademik
Ringan
6 Membuang sampah sembarangan
Ringan
7 Memarkir kendaraan tidak di tempat yang disediakan
Ringan
8
Merusak fasilitas institusi (seperti papan pengumuman, kursi, meja, peralatan labratorium, buku perpustakaan, dan lain-lain)
Sedang - Berat
9
Mencabut dan merusak pengumuman resmi institusi
Sedang
Tidak mengikuti / melanggar aturan tata tertib yang berlaku (seperti Ringan / Berat tata tertib perpustakaan) Berlaku tidak sopan santun kepada sesama mahasiswa, karyawan, 11 Sedang / Berat dosen, ataupun tamu 10
12
Memalsukan tandatangan sesama ataupun karyawan
rekan mahasiswa, dosen,
Berat
Hal 48 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
13
3.
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Memberi segala bentuk (materi) gratifikasi kepada dosen dan karyawan untuk tujuan tertentu yang berkaitan dengan akademik
Berat
14 Tidak menggunakan seragam di lingkungan kampus
Ringan
15 Berambut panjang bagi mahasiswa di lingkungan kampus
Ringan
Berat 16 Berprilaku asusila yang tidak sesuai dengan norma-norma agama Pelanggaran Akademik Tid ak melaksanakan kewajiban-kewajiban akademik yang diminta oleh dosen 1 Sedang yang bersangkutan 2
Tidak menghadiri kegiatan akademik yang melebihi batas yang diijinkan seperti Sedang kuliah, praktikum, dan lain-lain
Tidak mentaati tatacara/ prosedur/ ketentuan yang berlaku di lingkungan 3 lembaga/ institusi seperti Keputusan Direktur, Keputusan Ketua Departemen/ Sedang Ketua Program, dan lain-lain 4
Melakukan kecurangan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan akademik, Berat seperti mencontek, melakukan perjokian ujian, dan lain-lain
5
Mengubah atau memalsukan data akademik seperti yang tertera dalam KRS, KHS, Scannab/e KRS, Scannable Daftar Nilai, Ijazah, Transkrip Nilai, Sertifikat dan lain Berat sebagainya
6
Mengakui hasil kerja pihak.lain sebagai hasil karyanya sendiri baik sebagian atau Berat seluruhnya dalam kategori plagiat
7 Keluar masuk ruang kelas saat perkuliahan tanpa ijin kepada dosen 8
Ringan
Keluar meninggalkan kelas lebih dari 10 menit tanpa ijin kepada dosen Ringan dengan alasan yang tidak dapat dibenarkan
Hal 49 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Pasal 3 Sanksi Pelanggaran 1. Klasifikasi Ringan a. Terhadap Pelaku pelanggaran dengan klasifikasi ringan dapat dijatuhi sanksi berupa teguran lisan atau tertulis
pertama atau teguran tertulis kedua. b. Sanksi dijatuhkan oleh Ketua Program Studi.
2. Klasifikasi Sedang a. Terhadap pelaku pelanggaran dengan klasifikasi sedang dapat dijatuhi sanksi berupa peringatan keras,
tidak diijinkan mengikuti kegiatan, pembatalan satu dan atau beberapa nilai mata kuliah, skorsing percobaan satu dan atau dua semester. b. Senat Akademik memberikan rekomendasi berdasarkan sidang pemeriksaan pelanggaran. c. Sanksi dijatuhkan oleh Direktur Akademi Telkom Jakarta setelah menerima rekomendasi dari Senat Akademik.
3. Klasifikasi Berat a. Terhadap pelaku pelanggaran dengan klasifikasi berat dapat dijatuhi sanksi skorsing satu atau dua
semester dan/atau lebih. b. Senat Akademik memberikan rekomendasi berdasarkan sidang pemeriksaan pelanggaran c. Sanksi dijatuhkan oleh Direktur Akademi Telkom Jakarta setelah menerima rekomendasi Senat Akademik
Akademi Telkom Jakarta. d. Sanksi skorsing satu atau dua semester dan/atau lebih dapat berakibat langsung terkenanya sanksi Drop Out (00)
apabila dijatuhkan kepada mahasiswa yang telah melewati sebelas dan/atau dua belas semester bagi Program Sarjana, dan sembilan dan/atau sepuluh semester bagi Program Diploma 3. e. Apabila sanksi berupa tindak pidana maka pihak kampus akan menyerahkan kepada pihak yang berwajib
(Kepolisian, Kejaksaan, dll) *) Nama-nama mahasiswa yang melakukan pelanggaran jika dianggap perlu akan diumumkan dalam media intern kampus seperti papan pengumuman, buletin intern kampus, atau media lainnya. Hal 50 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Pasal 4 Penanganan Pelanggaran Dalam menjatuhkan sanksi terhadap mahasiswa yang diduga telah melakukan pelanggaran, ditempuh prosedur sebagai berikut : 1. Adanya laporan, baik lisan maupun tertulis mengenai dilakukannya perbuatan/pelangaran. 2. Dilakukannya pemeriksaan awal oleh yang berwenang terhadap kebenaran dari laporan tersebut. Dibuatkan
berita acara tentang hasil pemeriksaan tersebut dan ditandatangani pemeriksa dan mahasiswa yang bersangkutan. 3. Yang berwenang melakukan pemeriksaan awal adalah dosen atau karyawan yang menemukan adanya
pelanggaran atau Ketua Program Studi.
Pasal 5 Sidang Pemeriksaan Pelanggaran Disiplin Dalam suatu sidang pemeriksaan pelanggaran, terdapat beberapa unsur yang harus ada, yaitu: 1. Pemeriksaan dapat dilaksanakan apabila dihadiri minimal 50% + satu orang anggota Senat Akademik dan
mahasiswa yang bersangkutan. 2. Pemeriksaan: memanggil yang bersangkutan untuk menjelaskan perihal pelanggaran yang dilakukannya.
Pemanggilan dilakukan paling lambat tiga hari sebelum tanggal pemeriksaan. Surat panggilan dikirim melalui kurir. 3. Pembelaan: yang bersangkutan berhak untuk mendapat pembelaan. 4. Sedapat mungkin menghadirkan saksi. Saksi adalah dapat/bisa mahasiswa, dosen, atau karyawan yang
mengetahui kejadian. 5. Untuk keperluan pemeriksaan, Senat Akademik dapat meminta bantuan dan saran dari pihak lain yang ada di
dalam maupun di luar Akademi Telkom Jakarta, yang diperkirakan dapat memberikan keterangan atau data sehubungan dengan kasus pelanggaran tersebut. 6. Berita Acara hasil pemeriksaan harus dibacakan di depan mahasiswa yang diperiksa dan selanjutnya
ditandatangani oleh Senat Akademik dan mahasiswa yang bersangkutan. Apabila yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan Senat Akademik, maka panggilan diulang sampai tiga kali. Apabila setelah panggilan ketiga Hal 51 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
tidak datang, maka Senat Akademik dapat menyimpulkan bahwa yang bersangkutan mengakui kesalahannya utnuk selanjutnya memberikan rekomendasi kepada Direktur. Pasal 6 Hal-hal yang Memberatkan atau Meringankan 1. Yang bersangkutan pernah/belum pernah melakukan perbuatan tersebut atau hal yang semacam sebelumnya. 2. Ada/tidaknya unsur kesengajaan ataupun perencanaan dalam perbuatan tersebut. 3. Ruang lingkup akibat yang ditimbulkan perbuatan tersebut. 4. Motivasi pelaku dalam melakukan perbuatan tersebut. 5. Memperlihatkan/tidak memperlihatkan rasa penyesalan atas perbuatannya.
Pasal 7 Keberatan Terhadap Sanksi 1. Mahasiswa yang terkena sanksi dapat mengajukan keberatan atau memohon keringanan kepada Direktur Akademi Telkom Jakarta. 2. Permohonan pengajuan keberatan terhadap sanksi yang telah dijatuhkan hanya akan dilayani jika surat
pengajuan keberatan paling lambat 14 hari kalender setelah tanggal Keputusan Direktur Akademi Telkom Jakarta diterbitkan. 3. Permohonan pengajuan keberatan diajukan ke Direktur Akademi Telkom Jakarta dan diketahui Dosen
Wali yang bersangkutan dan Ketua Program Studi. 4. Permohonan tersebut diajukan secara tertulis oleh mahasiswa yang bersangkutan disertai alasan-
alasannya. 5. Jawaban Direktur atau pejabat yang ditunjuk terhadap keberatan diberikan dalam jangka waktu 14 (empat
belas) hari sejak diterimanya surat permohonan keberatan. Setelah jangka waktu yang telah ditetapkan dalam ayat 2 di atas, Senat Akademik akan memberikan jawaban penolakan atau penerimaan surat permohonan keberatan pada mahasiswa yang bersangkutan. Dan apabila keberatan diterima, maka tim Senat Akademik akan merumuskan kembali bentuk sanksi yang akan diterima.
Hal 52 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen
AKADEMI TELKOM JAKARTA BUKU PANDUAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Kode/No : BP/BAA/SM.C.00/001 Tanggal : 19 Agustus 2015 Revisi : 01-02
Tabel Contoh Pelanggaran Disiplin Beserta Sanksi Mahasiswa No Jenis Pelanggaran
Ringan
Tidak diijinkan mengikuti kegiatan akademik atau Denda Rp 100.000 Tidak diijinkan mengikuti kegiatan akademik atau Denda Rp 100.000 Tidak diijinkan mengikuti kegiatan akademik atau Denda Rp 100.000
Berat
skorsing 1 semester- Drop out
5
Penyaduran (plagiat) proyek akhir Menjadi Joki untuk kegiatan akademik
Berat
skorsing 1 semester - Drop Out
6
Pengguna jasa joki
Berat
skorsing 1 semester - Drop Out
7
Pencurian barang Pencurian bahan pustaka/koleksi /fasilitas milik perpustakaan/ fasilitas laboratorium
Berat
skorsing percobaan 2 semester
Berat
skorsing percobaan 2 semester- skorsing 2 semester
SedangBerat
skorsing percobaan 2 semester- skorsing 2 semester
Berat
skorsing 1 semester - Drop Out
1 2 3 4
8
9 10
Tidak menggunakan seragam di lingkungan kampus Berambut panjang bagi mahasiswa di lingkungan kampus Tidak menggunakan sepatu di lingkungan kampus
Klasifikasi Sanksi
Penghinaan pada Dosen Pemalsuan data akademik/tanda tangan dosen wali
Ringan Ringan
Pasal 8 Penutup Hal-hal yang belum jelas dan belum diatur dalam keputusan ini akan ditetapkan dalam suatu ketentuan tersendiri
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 19 Agustus 2015 Direktur ,
Ir. Zainal Arifien, MM NIK. 612480
Hal 53 dari 53
DOKUMEN SPMI Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari pihak Manajemen