? Read Online ? Azab dan Sengsara by Merari Siregar ? eBook or Kindle ePUB 1. Paperback, Cetakan kedua puluh enam, 163 pages Published 2005 by Balai Pustaka first published 1927 More Details Original Title Azab dan Sengsara ISBN 9794071684 ISBN13 9789794071687 Edition Language Indonesian Other Editions 1 All Editions Add a New Edition Combine Less Detail edit details Get a copy Kindle eBook UKOnline StoresAudibleBarnes NobleKoboApple iBooksGoogle PlayAbebooksBook DepositoryIndigoHalf.comAlibrisBetter World BooksIndieBoundLibraries Or buy for Friend Reviews To see what your friends thought of this book, please sign up Reader QA To ask other readers questions about Azab dan Sengsara, please sign up Recent Questions Has this book been translated into English like 2 months ago Add your answer See 1 question about Azab dan Sengsara Lists with This Book Buku Indonesia Sepanjang Masa 508 books 1,762 voters Novel Indonesia Terbaik 497 books 468 voters More lists with this book Community Reviews showing 1 30 filter sort default Rating Details 0 copy ratingGraph.clone j rating_details_tip_graph.remove copy.attr id , rating_details_tip_graph copy.find script.remove j rating_details_tip.prepend copy Jul 30, 2007 Kana Haya rated it liked it Shelves literature, fiction this is one of legend literature book here in Indonesia its been a long time ago when I read the book I only can remember a bit of the story but i know that this is a nice story that makes us think about our live right now on earth, and then after we died flag 3 likesLike see review May 17, 2012 Michiyo jia Fujiwara rated it liked it Shelves classics series, asian literature, cari buku ini, balai pustaka, indonesian literature, indonesian classic literature, i borrowed this book, ebook Layaknya kisah Sitti Nurbaya. Kisah kasih tak sampai dua sejoli ini pada akhirnya tak bisa berujung bahagia. kisah kasih yang tak sampai antara Mariamin dan Aminu ddin. mungkin tren ceritanya seperti itu ya di tahun 1920 an..Cerita ini tentang..Perkawinan memang suatu adat dan kebiasaan yang harus dilakukan tiap tiap manusia, bila sudah sampai waktunya Tuhan yang menjadikan segala yang ada, itulah yang mengaturkan yang demikian bagi kita yang mendiami bumi ini, karena la pun menjadikan seor Layaknya kisah Sitti Nurbaya. Kisah kasih tak sampai dua sejoli ini pada akhirnya tak bisa berujung bahagia. kisah kasih yang tak sampai antara Mariamin dan Aminu ddin. mungkin tren ceritanya seperti itu ya di tahun 1920 an..Cerita ini tentang..Perkawinan memang suatu adat dan kebiasaan yang harus dilakukan tiap tiap manusia, bila sudah sampai waktunya Tuhan yang menjadikan segala yang ada, itulah yang mengaturkan yang demikian bagi kita yang mendiami bumi ini, karena la pun menjadikan seorang laki laki dan seorang perempuan Adam dan Siti Hawa dan kedua manusia itu disuruhnya hidup bersama sama, tolong menolong, berkasih kasihan sama sendirinya Maka adat yang telah diaturkan itulah yang kita turut Tapi menurut sebaiknya haruslah kita pikir lebih panjang, adakah perkawinan itu akan membawa kesenangan dan keuntungan bagi laki laki dan perempuan kedua belah pihak Dan tali pengikat perkawinan itu haruslah hendaknya kuat benar, supaya jangan acap kali kejadian perceraian atau talak. Allah subhanahu wa taala menjadikan laki laki dan perempuan dan mempersatukan mereka itu dengan maksud, supaya mereka itu berkasih kasihan si perempuan menyenangkan hati suaminya dan si suami menghiburkan hati istrinya Maka seharusnyalah mereka itu sehidup semati, artinya sengsara sama ditanggung, kesenangan sama dirasa Itulah kewajiban orang yang berlaki istri Maka perkawinan yang serupa itu adalah membawa bahagia kepadanya Sebab itu seharusnya janganlah dilupakan akan ujudnya perkawinan yang diaturkan Tuhan itu Janganlah ada lagi kita, yang memandang dia, sebagai perkara kecil dan mempergunakan aturan yang suci itu akan keperluan sendiri, sehingga kesudahannya pihak perempuan banyak yang jatuh terjerumus ke dalam ngarai, yang penuh dengan azab dan sengsara yang tiada berkesudahan flag 1 likeLike see review Feb 05, 2013 Senja Nilasari rated it really liked it apapun itu saya berhasil membacanya sampai selesai tanpa mencari cari halaman terakhir. kosa katanya sangat bagus dan saya kagumi, cerita ceritanya yang berputar putar saya juga nerimo apa adanya. mungkin saya memang pembaca yang nerimokkkazab dan sengsara, ya orang baik belum tentu juga hidupnya bahagia, tapi intinya biarlah sengsara di dunia asal tetap menjaga iman dan mendapat ketenangan di tempat yang lain. flag 1 likeLike see review Feb 22, 2012 Allam rated it liked it ini novel pertama yg saya baca , bahasanya masih gaya angkatan 45 ,ceritanya tentang kisah hidup seorang di daerah sumatra sana yang hidupnya merana Penderitaan bertubi2 yg dia terima selama hidup , endingnya tp agak gimana gitu masa cuma mati di halaman paling belakang ada ilustrasi kuburannya tokoh utamanya Lupa namanya siapa ,dah lama sih flag 1 likeLike see review Oct 21, 2008 Dhini rated it liked it Shelves indonesia s litterature cerita ini juga sama sedihnya ama si jamin johan, tapi yang ini ttg kehidupan perempuan bernama mariamin dan suaminya belakangan di ketahui punya penyakit kelamin. hik..hik. T_T Termasuk bacaan wajib pelajaran sastra Indonesia. flag 1 likeLike see review Dec 26, 2008 Nun rated it really
liked it Shelves indo aminu ddin dan mariamin kisah cinta memang tak selamanya diiringi kebahagiaan flag 1 likeLike see review Jan 28, 2013 Elsara Angels marked it as to read isi novel azab dan sengsara flag 1 likeLike see review Jan 01, 2012 Halida rated it it was amazing Shelves indonesian Pola asuh, adat istiadat, kepercayaan mistik dan kehidupan singkat Mariamin, si tokoh sentral flag 1 likeLike see review Nov 22, 2009 Alvia Puja added it aku butuh sekalihelp me please flag 1 likeLike see review Oct 19, 2008 Wtwibowo rated it really liked it Bacanya sewaktu saya SD nih flag 1 likeLike see review Oct 02, 2007 Cinciya rated it liked it buku yg gw pilih bwat tgs bhs.indonesia wktu SMP..ga nyesel pilih buku ini. flag 1 likeLike see review Apr 20, 2014 Muhammad Ilhamsyah rated it really liked it Hal yang paling kental dari roman klasik selain dari penggunaan Bahasa Melayu adalah deskripsi suasana alam yang benar benar menggunggah Hal itupun juga saya temui dalam novel ini, bahkan sejak novel ini dimulai Penggambaran suasana senja kampung Sipirok yang tenteram begitu meneduhkan perasaan Rasanya saya ikut terbawa ke dalam setting cerita Duduk di pinggiran sawah yang membentang hijau sementara langit di atas bersaput jingga Dihibur dengan cicit burung yang terbang pulang ke sarang, da Hal yang paling kental dari roman klasik selain dari penggunaan Bahasa Melayu adalah deskripsi suasana alam yang benar benar menggunggah Hal itupun juga saya temui dalam novel ini, bahkan sejak novel ini dimulai Penggambaran suasana senja kampung Sipirok yang tenteram begitu meneduhkan perasaan Rasanya saya ikut terbawa ke dalam setting cerita Duduk di pinggiran sawah yang membentang hijau sementara langit di atas bersaput jingga Dihibur dengan cicit burung yang terbang pulang ke sarang, dan tak lama kemudian dipanggil untuk segera pulang oleh kumandang adzan maghrib yang bersahutan dari langgar ke langgar Suasana langka yang sudah pasti sulit ditemui di kota besar, bahkan di Banjarmasin di tempat saya berdiam saat ini Namun kalau direnungi betul betul, deskripsi alam yang dituliskan oleh Merari Siregar sebenarnya tidak terlalu istimewa Pun tidak terlalu detail sekaligus artistik seperti yang dituliskan Ahmad Tohari di Bekisar Merah Walau begitu, penggunaan Bahasa Melayu lah yang membuat paragraf deskripsi tersebut terdengar begitu membuai.Membicarakan roman klasik, tentu tak bisa dilepaskan dari beberapa hal yang sepertinya menjadi pakem para penulis saat itu Sebut saja kisah cinta tak sampai, kisah cinta berbumbu adat istiadat atau status sosial, karakter tokoh yang santun dan religius, alur cerita tragis you name it, kill the protagonist , dan tentu saja, penggunaan Bahasa Melayu.Oh ya, sebelumnya cerita ini beralur maju mundur maju Bagian pertama, menceritakan tentang perpisahan Mariamin dengan Aminu ddin, yang juga menyinggung tentang kondisi keluarga Mariamin yang jatuh miskin dengan ibunya yang tengah sakit sakitan Bab selanjutnya, cerita mundur ke masa kecil Mariamin dan Aminu ddin dimana Aminu ddin pernah sangat berjasa menyelamatkan nyawa Mariamin yang terpeleset ke sungai yang tengah banjir Bagian selanjutnya, masih berupa peristiwa di masa lampau, dimana diceritakan kondisi keluarga Mariamin yang masih kaya raya Namun, karena ketamakan sang ayah, akhirnya mereka pun jatuh miskin, sementara Sultan Baringin, ayah Mariamin, meninggal dunia Jujur, bagian yang menceritakan tentang ayah Mariamin ini menurut saya adalah lowest point dari novel ini Saya nyaris saya skipped this part, karena ceritanya terlalu panjang Hampir 50 persen dari keseluruhan isi novel Dan bagian terakhir adalah saat cinta Mariamin dan Aminu ddin akhirnya benar benar terhalang karena masing masing dari mereka tak pernah bersatu.Oke, kembali ke pakem roman klasik yang akan saya bahas satu persatu.Kisah cinta tak sampai Jika membaca dari sinopsis di atas, sudah jelas bahwa cinta Mariamin dan Aminu ddin akhirnya tidak dipersatukan Adapun penyebabnya akan dibahas dalam pakem no 2.Kisah cinta berbumbu adat istiadat dan status sosial Seperti yang saya tulis di sinopsis, status sosial menjadi faktor utama mengapa Aminu ddin akhirnya gagal bersatu dengan Mariamin dalam biduk pernikahan Tetapi, dalam novel ini juga disinggung norma adat lainnya dalam hal ini adat Batak dimana sepasang manusia yang bermarga sama juga tidak diperbolehkan untuk menikah Selain itu, juga disinggung tentang sere atau boli, yaitu salah satu syarat perkawinan dalam adat Batak Penulis novel ini sepertinya ingin mengeritik tentang budaya sere atau boli yang ia anggap justru memberatkan salah satu pihak dalam hal ini pihak laki laki yang ingin menikah Sere atau boli sendiri ialah emas kawin yang besarnya ditentukan oleh orangtua pihak wanita dan harus dipenuhi oleh pihak laki laki Dalam cerita ini disebutkan bahwa besar sere adalah 200 sampai 400 rupiah Jumlah ini merupakan jumlah pertengahan karena ada pula pihak yang hanya bisa memenuhi kurang dari 200 atau lebih dari 400 Dalam adat saya sendiri, Banjar, budaya ini juga ada, dan masih dipraktekkan sampai sekarang Bahkan jujuran sere atau boli dalam adat Batak ini menjadi titik awal apakah pernikahan jadi dilanjutkan atau tidak Besar jujuran dalam adat Banjar sebenarnya ditentukan oleh masing masing pihak, namun yang saya dengar, trend saat ini minimal adalah 20 juta pandang jumlah ini dari kacamata rakyat biasa, bukan orang berduit Hehe Dan jumlah ini ternyata bisa menyusut maupun bertambah, tergantung dari suku mana perempuan yang akan dinikahi tersebut berasal Sejujurnya, saya pun juga pihak yang kontra dengan adanya budaya seperti ini karena selain tidak diatur dalam agama note it, jujuran itu bukan mas kawin Jadi, pihak laki laki juga tetap harus menyediakan mas kawin, tidak lepas tangan begitu saja ,
budaya seperti ini juga terkesan menukar pihak perempuan dengan uang, karena apabila pihak laki laki tidak bisa memenuhi jumlah jujuran yang ditawarkan orangtua perempuan, maka pernikahan tidak akan dilangsungkan.Karakter tokoh yang santun dan religius Digambarkan dengan sangat sempurna oleh tokoh Mariamin yang begitu santun, murah hati, dan juga religius Aminu ddin pun tak kalah sempurna Santun, taat beragama, pekerja keras, juga patuh pada orangtua bahkan dalam urusan pasangan hidup sekaligus Hal ini sebenarnya merupakan gambaran konkret orang orang jaman dulu yang masih tidak direcoki modernitas modernitas yang setuju tidak setuju, telah mengikis moral bangsa Indonesia yang pada dasarnya merupakan manusia dengan rasa sosial yang tinggi, humanis, religius, ramah, pekerja keras, santun, dan berbagai sifat sifat terpuji lainnya Saya sendiri pun merasakan sekali bagaimana berbedanya karakter orang orang jaman saya kecil dulu kalau baca buku PPKN atau Bahasa Indonesia pasti tahu bagaimana santunnya gambaran orang Indonesia dengan orang orang jaman sekarang yang lebih individualis dan apatis Rasanya saya nyaris tak mendengar ada gotong royong yang dilakukan untuk membersihkan kampung atau membangun rumah.Alur cerita yang tragis Hal ini sudah bisa dibaca dari judul novel Azab dan Sengsara Tidak ada happy ending, as usual Penulis dengan santainya membunuh karakter utama yang saat ini justru diharamkan dalam dunia pernovelan Hehe Oh ya, satu hal yang saya kritisi dari judul novel adalah ketidakterkaitannya dengan isi yang, sebut saja, masa Mariamin si perempuan baik baik itu dapat azab Kalau sengsara sih iya Dan selain azab yang menimpa ayah Mariamin, tidak ada lagi azab azab lain yang terkait dengan tokoh utama dalam novel ini hehehe.Penggunaan Bahasa Melayu Hal ini tak terlepas dari banyaknya penulis zaman tersebut yang berasal dari Sumatera, sebut saja Merari Siregar, HAMKA, Tulis Sutan Sati, dan Marah Roesli Dibanding Sitti Nurbaya, Bahasa Melayu yang dipakai dalam Azab dan Sengsara lebih mudah difahami Dan saya mencatat, hanya sedikit kosakata Bahasa Melayu yang menurut saya jarang dalam Bahasa Indonesia saat ini kecuali dalam bahasa daerah Seperti Masygul murung, susah , ruyup mengantuk, hari yang beranjak malam , bengkalai terlantar , ranggah memetik buah dengan tongkat sampai habis , Tuhan sarwa sekalian alam Tuhan seru sekalian alam , lamun namun , fiil perbuatan , khizit, pokrol bambu pembela perkara dalam pengadilan yang tidak menempuh pendidikan tinggi , garipir, kudung terpotong pada ujungnya, kerudung , tiris bocor , berabung, malap cahaya yang tidak terang , pimping, salaian para para di atas dapur, alat untuk menyalakan tungku , juadah penganan dari ketan , air kahwa kopi , kerani pegawai rendah , gamit menyentuh dengan ujung jari , cambung mangkuk cekung , setelempap ukuran selebar telapak tangan , sebulu, bumiputra pribumi , jaiz boleh , bidai jalinan bidai bambu , dan bang adzan Selain itu, tentu saja penggunaan syair dan pantun juga merupakan ciri khas karya sastra berbahasa Melayu yang juga terdapat dalam novel ini meskipun tidak banyak seperti yang ada pada novel Sitti Nurbaya.Saya fikir review saya kali ini sudah cukup panjang Maka dari itu, ada baiknya saya akhiri sekarang karena dikhawatirkan ulasan saya untuk novel selanjutnya malah tidak jadi ditulis karena semua fikiran sudah terkuras untuk review Azab dan Sengsara Hehe Yang jelas, novel novel Indonesia klasik amat baik untuk dikonsumsi semua golongan karena berisi nilai nilai kebaikan yang saat ini sudah terkikis dan nyaris habis Marilah kembali menjadi masyarakat Indonesia yang menjunjung norma, budaya, dan sikap ketimuran tanpa out of date terhadap perkembangan jaman modern _ Oh ya, sebelum kelupaan, ada satu kutipan favorit saya di novel ini yang berupa monolog cukup panjang Pada waktu dahulu sudah tentu saya mendapat pemeliharaan yang senang, kalau saya sakit, kata perempuan itu dalam hatinya Akan tetapi sekarang, aduh, siapakah yang kuharapkan lagi Seorang pun tak ada yang melihat saya, demikianlah rupanya manusia itu di dunia ini Kalau kita dalam kekayaan, banyaklah kaum dan sahabat bila kita jatuh miskin, seorang pun tak ada lagi yang rapat, sedang kaum yang karib itu menjauhkan dirinya Akan tetapi Allah pengiba, anakku sudah besar dan cakap memelihara saya pada waktu sakit Cinta orang tua yang kusimpan baginya, dibalasnya dengan kasih sayang anak kepada orang tuanya Demikianlah cinta Riam kepada saya Kalau ia pergi ke ladang atau ke sawah, selamanya ia mencari pembawaan akan menyenangkan hatiku, meskipun yang dibawanya itu tiada seberapa harganya seperti tadi cuma kol dan sayur sayuran yang dibawa untuk saya, karena telah lama tak ada nafsuku makan Sayur yang direbus anakku itu, tentu lebih sedap nanti kumakan, lebih sedap dari sup daging atau ayam waktu hari kesukaanku, sungguhpun tak enak dirasa lidahku nanti, akan tetapi lezat juga pada perasaan hatiku Mariamin, Mariamin, doakanlah kepada Allah, biar saya lekas sembuh dan lama hidup, supaya saya dapat menyenangkan hidupmu dengan adikmu Kalau tiada supaya saya dapat menyenangkan hidupmu dengan adikmu Kalau tiada demikian, siapakah yang akan mencarikan nafkah untukmu berdua Kalau induk ayam itu mati, siapakah lagi yang mengaiskan makanan untuk anaknya yang kecil kecil itu Bila hari hujan, sayap siapakah lagi tempat mereka berlindung, supaya jangan mati kedinginan flag Like see review Oct 31, 2012 Muhammad rated it liked it Sebuah karya sastra dengan kisah tragis yang mirip dengan kisah Sitti Nurbaya Jika Sitti Nurbaya merupakan sebuah hikayat dari ranah Minang, Azab dan Sengsara ini adalah sebuah hikayat dari ranah Batak dapat kita tebak dari nama penulisnya dan
kover buku ini Kedua buku tersebut memiliki inti cerita yang tidak jauh berbeda, yaitu kisah kasih tak sampai antara dua insan manusia Sepertinya kisah kisah seperti itu sempat menjadi tren di masa itu karena kedua buku ini pertama kali terbit dengan re Sebuah karya sastra dengan kisah tragis yang mirip dengan kisah Sitti Nurbaya Jika Sitti Nurbaya merupakan sebuah hikayat dari ranah Minang, Azab dan Sengsara ini adalah sebuah hikayat dari ranah Batak dapat kita tebak dari nama penulisnya dan kover buku ini Kedua buku tersebut memiliki inti cerita yang tidak jauh berbeda, yaitu kisah kasih tak sampai antara dua insan manusia Sepertinya kisah kisah seperti itu sempat menjadi tren di masa itu karena kedua buku ini pertama kali terbit dengan rentang waktu yang tidak jauh berbeda Azab dan Sengsara pada tahun 1920 Sitti Nurbaya Kasih Tak Sampai pada tahun 1922.Buku ini secara garis besar bercerita tentang kisah kasih antara Mariamin biasa disebut Riam dalam cerita dan Aminuddin Mereka adalah pemuda dan pemudi yang berasal dari kampung Sipirok yang termasuk ke dalam karesidenan Tapanuli Cerita diawali Aminuddin yang berpamitan dengan Riam karena akan merantau mencari pekerjaan di Deli Mendengar berita itu Riam menjadi sedih karena mereka akan segera berpisah Tapi, Aminuddin berjanji jika sukses dalam pekerjaannya nanti dia akan mempersunting Riam Meskipun rasa sedihnya tidak hilang, hal itu menimbulkan sebuah harapan yang besar di hati Riam Dan selama perpisahan itu mereka saling bertukar kabar lewat surat Hingga melalui surat ini pula Aminuddin memberi kabar pada Riam bahwa akan segera mempersuntingnya Namun, keinginan Aminuddin tersebut tak direstui orangtuanya karena Riam adalah seorang gadis dari keluarga miskin Hingga Aminuddin pun dijodohkan dengan gadis lain dari keluarga yang lebih tinggi derajatnya.Seperti yang saya katakan di awal tadi, kisah ini memiliki inti yang sama dengan kisah Sitti Nurbaya Bedanya jika Sitti Nurbaya dijodohkan dengan Datuk Meringgih karena keterpaksaan demi menyelamatkan orangtuanya orangtuanya sendiri tidak setuju dengan perjodohan tersebut, di kisah ini justru Aminuddin dijodohkan karena perintah orangtuanya Kisah asmara antara Riam Aminuddin dan Sitti Nurbaya Samsulbahri juga tidak jauh berbeda, mereka sama sama sudah saling kenal dan bersahabat sejak kecil Malah antara Riam dan Aminuddin ini memiliki hubungan kekerabatan Mereka adalah saudara sepupu karena ibu Aminuddin adalah adik kandung Sutan Baringin ayah Riam Karena itulah Aminuddin memanggil ayah dan ibu Riam dengan sebutan tulang dan nantulang Gara gara ikatan kekerabatan inilah Riam dan Aminuddin sudah dekat dan bersahabat sejak kecil dan hubungan mereka lambat laun berkembang menjadi asmara seperti yang diceritakan di awal kisah ini.Nah, yang menjadi penyebab utama kegagalan hubungan ini adalah kemalangan yang menimpa keluarga Riam Pada awalnya keluarga Riam adalah keluarga yang kaya raya karena Sutan Baringin mewarisi harta yang melimpah dari moyangnya Tapi, karena Sutan Baringin memiliki sifat yang tamak, maka keluarga itu jatuh ke dalam jurang kemiskinan yang paling dalam Kemalangan itu diceritakan dalam kisah ini melalui alur flashback Karena itu alur cerita buku ini berjenis campuran Adanya alur flashback ini terasa mengganggu Apalagi yang dikisahkan dalam alur tersebut sampai menghabiskan empat bab Padahal buku ini hanya memiliki sembilan bab Jadi hampir separuh cerita buku ini kita diajak untuk ber flashback ria Hal ini membuat saya tidak nyaman ketika membaca buku ini Bayangkan saja ketika Anda menonton anime atau film film kartun Jepang di saat adegan sedang seru serunya Kemudian di tengah tengah adegan itu salah seorang tokoh karakternya menceritakan kisah masa lalunya Nah, mengesalkan, kan Itulah yang saya rasakan ketika membaca buku ini.Untungnya buku ini memiliki penampilan yang tidak kuno kuno amat Biasanya buku buku sastra Balai Pustaka cetakan lama memiliki tampilan isi yang sedikit compang camping ukuran font kecil kecil, line spacing sangat rapat, baris barisnya pun terkadang banyak yang miring Tapi, buku ini sudah memiliki tampilan isi yang rapi dan ukuran font yang cukup besar sehingga enak dibaca mungkin karena buku yang saya baca ini sudah cetakan tahun 90 an Selain itu, buku ini juga banyak memberikan petuah kehidupan dan pelajaran kebudayaan daerah layaknya karya sastra lama Indonesia lainnya Dalam buku ini secara khusus Merari Siregar mengkritik sistem perjodohan yang marak di waktu itu seperti yang diceritakannya dalam buku ini Menurutnya sistem perjodohan seperti itu membunuh hak setiap orang untuk memilih sendiri pasangannya Lha yang menjalani sebuah pernikahan kan si anak, bukan si orangtua Selain itu dia juga mengkritik salah satu adat Batak yang melarang seseorang untuk menikahi orang lain yang memiliki marga yang sama Contohnya seperti ini ada seorang lelaki bermarga Siregar, maka lelaki itu tidak boleh menikahi perempuan dari marga Siregar meski hubungan kekerabatan mereka sudah sangat jauh artinya nenek moyang mereka yang hidup ratusan tahun lalu yang bersaudara Sementara itu lelaki bermarga Siregar tadi boleh mengambil istri dari keluarga Harahap meski hubungan kekerabatan di antara mereka masih dekat Misalnya masih satu nenek, yang artinya nenek si lelaki dari pihak ibu dan nenek si perempuan dari pihak ayah Jadi mereka beda marga, tapi masih sedarah yang ini malah diizinkan oleh adat Menurut Merari Siregar aturan aturan seperti ini harusnya diubah karena sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman di waktu itu Dan lewat karyanya inilah dia menyuarakan kitik kritiknya itu agar hak untuk bebas memilih pasangan bagi setiap insan dapat terwujud di negeri ini.Karena kritik kritik, petuah petuah
yang disampaikan, dan ulasan ulasan tentang kebudayaan Batak yang disampaikan dalam buku ini, saya memberi rating yang lumayan untuk buku ini Apalagi dengan jalan cerita buku ini tergolong klise Dari buku ini pula saya jadi belajar dan sedikit memahami budaya Batak Contohnya ya hal tentang perkawinan semarga tadi Selain itu saya juga jadi tahu bahwa Tapanuli sebenarnya berasal dari frasa Tapian na Uli yang artinya tepian yang elok Dan masih banyak lagi hal hal lain tentang budaya Batak disampaikan di buku ini Inilah yang saya sukai dan keuntungan dari membaca karya sastra lama Indonesia Selain kita membaca sebuah hikayat, secara tidak langsung kita juga mempelajari budaya daerah negeri ini yang sangat beragam Jadi, kenalilah negerimu lewat sastra flag Like see review May 20, 2012 Damas added it Di kota Siporok, hidup seorang bangsawan kaya raya yang memiliki seorang anak laki laki dan seorang perempuan Anaknya yg laki2 bernama Sutan Baringin Dia sangat dimanja oleh ibunya Segala kehendaknya selalu dituruti dan segala kesalahannya pun selalu dibela ibunya Akibatnya, setelah dewasa, Baringin tumbuh menjadi seorang pemuda yg angkuh, berperangai jelek, serta suka berfoya foya.Oleh kedua orangtuanya, Sutan Baringin dinikahkan dengan Nuria, seorang perempuan baik baik pilihan ibunya Wa Di kota Siporok, hidup seorang bangsawan kaya raya yang memiliki seorang anak laki laki dan seorang perempuan Anaknya yg laki2 bernama Sutan Baringin Dia sangat dimanja oleh ibunya Segala kehendaknya selalu dituruti dan segala kesalahannya pun selalu dibela ibunya Akibatnya, setelah dewasa, Baringin tumbuh menjadi seorang pemuda yg angkuh, berperangai jelek, serta suka berfoya foya.Oleh kedua orangtuanya, Sutan Baringin dinikahkan dengan Nuria, seorang perempuan baik baik pilihan ibunya Walaupun telah berkeluarga, Sutan Baringin masih tetap suka berfoya foya menghabiskan harta benda kedua orangtuanya Dia berjudi dg Marah Said, seorang prokol bambu sahabat karibnya Sewaktu ayahnya meninggal, sifat Sutan Baringin semakin menjadi, maskin suka berfoya foya menghabiskan harta warisan orangtuanya Akhirnya, dia bangkrut dan utangnya sangat banyak.Dari perkawinannya dengan Nuria, Sutan Baringin mempunyai dua orang anak Yang satu perempuan bernama Mariamin, sedangkan yg satunya lagi laki laki yg laki2 tidak diceritakan pengarang Akibat tingkah laku ayahnya, Mariamin selalu dihina oleh warga kampungnya akibat kemiskinan orangtuanya Cinta kasih perempuan yg berbudi luhur ini dengan pemuda bernama Aminuddin terhalang oleh dinding kemiskinan orangtuanya.Aminuddin adalah anak Bagianda Diatas, yaitu seorang bangsawan kaya raya yg sangat disegani di daerah Siporok Sebenarnya Baginda Diatas masih mempunyai hubungan sepupu dengan Sutan Baringin, ayah Mariamin Ayah Baginda keduanya adalah kakak beradik.Sejak kecil, Aminuddin bersahabat dg Mariamin Setelah keduanya beranjak dewasa, mereka saling jatuh hati Aminuddin sangat mencintai Mariamin Dia berjanji untuk melamar Mariamin bila dia telah mendapatkan pekerjaan Keadaan Mariamin yg miskin tidak menjadi masalah bagi Aminuddin.Aminuddin memberitahukan niatnya utk menikahi Mariamin kepada kedua orangtuanya Ibunya tidak merasa keberatan dengan niat tersebut Dia benar2 mengenal pula keluarganya Keluarga Mariamin masih keluarga mereka juga sebab ayah Baginda Diatas, suami ibu Aminuddin, dengan Sutan Baringin, ayah Mariamin, adalah kakak beradik Selain itu, dia juga merasa iba terhadap keluarga Mariamin yg miskin Bila menikah dg anaknya, dia mengharapkan agar keadaan ekonomi Mariamin bisa terangkat lagi.Ayah Aminuddin, Baginda Diatas, tidak setuju dg niat anaknya menikahi Mariamin Jika pernikahan itu terjadi, dia merasa malu sebab dia merupakan keluarga terpandang dan kaya raya, sedangkan keluarga Mariamin hanya keluarga miskin Namun, ketidaksetujuannya tsb tidak diperlihatkan kepada istri dan anaknya.Dengan cara halus, Baginda Diatas berusaha menggagalkan pernikahan anaknya Salah satu usahanya adalah mengajak istrinya menemui seorang peramal Sebelumnya dia telah menitipkan pesan kepada peramal agar memberikan jawaban yg merugikan pihak Mariamin Jelasnya, sang peramal memberikan jawaban bahwa Aminuddin tidak akan beruntung jika menikah dg Mariamin.Setelah mendengar jawaban dr peramal tersebut, ibu Aminuddin tdk bs berbuat banyak Dg terpaksa, dia menuruti kehendak suaminya utk menvarikan jodoh yg sesuai utk Aminuddin Mereka langsung melamar seorang perempuan dari keluarga berada Oleh karena Aminuddin sedang berada di Medan, mencari pekerjaan, Baginda Diatas mengirim telegram yg isinya meminta Aminuddin menjemput calon istri dan keluarganya di stasiun kereta api Medan.Menerima telegram tsb, Aminuddin mersasa sangat gembira Dlm hatinya telah terbayang wajah Mariamin Ia mengira bahwa calon istri yg akan dia jemput adalah Mariamin Namun setelah mengetahui bahwa calon istrinya itu bukanlah Mariamin, hatinya menjadi hancur Tapi sebagai anak yg berbakti terhadap orangtuanya, dengan terpaksa ia menikahi perempuan pilihan orangtuanya itu Aminuddin segera memberitahukan kenyataan itu kepada Mariamin.Mendengar berita itu, Mariamin sangat sedih dan menderita Dia langsung pingsan tak sadarkan diri Tak lama kemudian, dia pun jatuh sakit Stahun setelah kejadian itu, Mariamindan ibunya terpaksa menerima lamaran Kasibun, seorang kerani di Medan Pada waktu itu, Kasibun mengaku belum mempunyai istri Mariamin pun akhirnya diboyong ke Medan.Sesampainya di Medan, terbuktilah siapa sebenarnya Kasibun Dia hanyalah seorang lelaki hidung belang Sebelum menikah dg Mariamin, dia telah mempunyai istri, yg dia ceraikan karena hendak menikah dg Mariamin
Hati Mariamin sangat terpukul mengetahui kenyataan itu Namun, sebagai istri yg taat beragama, walaupun dia membenci dan tidak mencintai suaminya, dia tetap berbakti kepada suaminya.Perlakuan kasar Kasibun terhadap Mariamin semakin menjadi setelah Aminuddin mengunjungi rumah mereka Dia sangat cemburu pada Aminuddin Menurutnya, penyambutan istrinya terhadap Aminuddin sangat di luar batas Padahal, Mariamin menyambut Aminuddin dg cara yg wajar Namun, karena cemburunya yg sangat berlebihan, Kasibun menganggap Mariamin telah memperlakukan Aminuddin secara berlebih lebihan Akibatnya, dia terus menerus menyiksa Mariamin Mencintai kok menyiksa, ya Perlakuan Kasibun yg kasar kepadanya, membuat Mariamin hilang kesabaran Dia tidak tahan lagi hidup menderita serta disiksa setiap hari Akhirnya, dia melaporkan perbuatan suaminya kepada kepolisian Medan Dia langsung meminta cerai Permintaan cerainya dikabulkan oleh pengadilan agama di Padang Setelah resmi bercerai dengan Kasibun, dia kembali ke kampung halamanannya dengan penuh kehancuran Hancurlah jiwa dan raganya Kesengsaraan dan penderitaan secara batin maupun fisiknya terus mendera dirinya dari kecil hingga dia meninggal dunia Sungguh tragis nasibnya flag Like see review Oct 12, 2015 Farah Putrizeti rated it liked it Shelves fiction, indonesian literature Ya Kebanyakan dari kita tentu sudah tidak asing lagi dengan novel klasik yang satu ini.Azab dan Sengsara boleh dikata merupakan salah satu karya sastra lama yang sampai saat ini masih menjadi acuan, pedoman serta bacaan wajib dalam dunia kesastraan Indonesia.Walaupun beberapa orang mengaku belum membaca Azab dan Sengsara secara keseluruhan,setidaknya pasti mereka pernah menemukan cuplikan atau kutipan singkat cerita dari novel ini baik di buku cetak pelajaran Bahasa Indonesia ataupun LKS Ba Ya Kebanyakan dari kita tentu sudah tidak asing lagi dengan novel klasik yang satu ini.Azab dan Sengsara boleh dikata merupakan salah satu karya sastra lama yang sampai saat ini masih menjadi acuan, pedoman serta bacaan wajib dalam dunia kesastraan Indonesia.Walaupun beberapa orang mengaku belum membaca Azab dan Sengsara secara keseluruhan,setidaknya pasti mereka pernah menemukan cuplikan atau kutipan singkat cerita dari novel ini baik di buku cetak pelajaran Bahasa Indonesia ataupun LKS Bahasa Indonesia sendiri hayooo ngaku hayooo Membaca novel ini setelah sekian lama seperti nostalgia bagiku.Keindahan tersendiri dari sastra lama selalu menyenangkan untuk dinikmati berulang kali flag Like see review Oct 26, 2013 Fairuz Hilwa Shahab rated it liked it saya senang bisa membaca salah satu novel legendaris di Indonesiamemang agak sulit memahami novel ini karena bahasanya banyak yang belum bakunamun di novel ini saya masih menemukan pantun, puisi dan peribahasaselain itu kepatuhan Aminu ddin kepada orang tuanya sangat membuat saya terenyuhberbeda dengan zaman sekarang, novel sering menggambarkan anak yang melawan orang tuanya flag Like see review Apr 19, 2016 Willy Akhdes rated it really liked it Shelves dongeng pengantar tidur Roman klasik generasi pertama Balai Pustaka, mengangkat tema yang lazim pada zaman itu kawin paksa Merari Siregar menyampaikannya dengan gaya bahasa yang indah dan lugas, seolah olah ia sedang bercerta di hadapan pembaca flag Like see review Sep 23, 2012 Darnia rated it it was ok Shelves indonesian author, ebooks, 2012, classic book dan buku lawas Cikal bakal sinteron Indonesia DPepatah nya Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Tapi sangat seru menyimak kosakata sastra Indonesia lama, meski untuk ekonomisasi katanya amat sangat tidak ekonomis Banyak yang diulang ulang flag Like see review View 1 comment Aug 30, 2015 Marina Zala rated it liked it Shelves indonesian, novels, classic literature, social culture, i owned a copy, 2015 Books 257 2015 3 dari 5 bintang Ending menyayat hati persis setipe dengan siti nurbaya dan tenggelamnya kapal van der wijk flag Like see review Feb 10, 2010 Denny Saputra rated it it was amazing this is a wonderful book that describe a social s problem in the traditional area great you must read it flag Like see review Jan 22, 2014 Arini Hidayah rated it really liked it ini adalah buku yg bagus y flag Like see review Jul 30, 2007 Rahmadiyanti rated it liked it Shelves indonesian, fiction and literature Walah, udah lupa kapan baca nih buku hehe flag Like see review Feb 05, 2015 Fheify Martin rated it it was ok This review has been hidden because it contains spoilers To view it, click here hommework flag Like see review Nov 07, 2016 Esa Poernama rated it it was amazing Sangat berkesan meskipun berakhir dengan kesedihan bagi Mariamin Really good flag Like see review Aug 24, 2014 Killorskill added it its good flag Like see review Nov 27, 2013 Mukmin Nuridin rated it it was amazing Era BP atau PB emang ga ada matinya flag Like see review Aug 03, 2015 Farissa Nuri rated it it was ok Shelves indonesian, classics Baca buku ini benar benar membuat frustrasi karena tokoh utamanya terus menerus dilanda kemalangan dan penderitaan, bahkan sampai kematiannya flag Like see review Jan 01, 2009 Yenni rated it it was ok buku sastra indonesia pertama yang gue tulis resensinya untuk tugas jaman smp rada2 lupa ceritanya tapi kalo ga salah tentang usaha mariamin cerai ma suaminya yang gila flag Like see review Feb 14, 2014 Tantri Setyorini rated it it was ok Shelves classic Review nya idem sama Siti Nurbaya deh.Bikin emosi pembaca yang wanita abad XXI.Sengsara kok sampai mati Sinetron Indonesia aja kalah termehek mehek flag Like see review Apr 24, 2016 Fitri Pakpahan added it Belajar membaca sastra , bahasa zaman dahulu itu memang lebih romantis dan manis flag Like see review previous 1 2 3 4 5 6 7 8 9 next new topicDiscuss This Book There are no discussion
2. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
22.
23.
24.
25.
topics on this book yet Be the first to start one Recommend It Stats Recent Status Updates Readers Also Enjoyed Merari Siregar Salah Asuhan Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai Sengsara Membawa Nikmat Dian Yang Tak Kunjung Padam Jalan Tak Ada Ujung Atheis Bekisar Merah Pada Sebuah Kapal Belenggu Salah Pilih Merahnya Merah Mangan Ora Mangan Kumpul Anak Bajang Menggiring Angin Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma Rara Mendut: Sebuah Trilogi Revolusi di Nusa Damai Perburuan Kana Haya this is one of legend literature book here in Indonesia its been a long time ago when I read the book I only can remember a bit of the story but i know that this is a nice story that makes us think about our live right now on earth, and then after we died. Michiyo & Layaknya kisah Sitti Nurbaya. Kisah kasih tak sampai dua sejoli ini pada akhirnya tak bisa berujung bahagia. kisah kasih yang tak sampai antara Mariamin dan Aminu ddin. mungkin tren ceritanya seperti itu ya di tahun 1920 an..Cerita ini tentang..Perkawinan memang suatu adat dan kebiasaan yang harus dilakukan tiap tiap manusia, bila sudah sampai waktunya Tuhan yang menjadikan segala yang ada, itulah yang mengaturkan yang demikian bagi kita yang mendiami bumi ini, karena la pun menjadikan seor Layaknya kisah Sitti Nurbaya. Kisah kasih tak sampai dua sejoli ini pada akhirnya tak bisa berujung bahagia. kisah kasih yang tak sampai antara Mariamin dan Aminu ddin. mungkin tren ceritanya seperti itu ya di tahun 1920 an..Cerita ini tentang..Perkawinan memang suatu adat dan kebiasaan yang harus dilakukan tiap tiap manusia, bila sudah sampai waktunya Tuhan yang menjadikan segala yang ada, itulah yang mengaturkan yang demikian bagi kita yang mendiami bumi ini, karena la pun menjadikan seorang laki laki dan seorang perempuan Adam dan Siti Hawa dan kedua manusia itu disuruhnya hidup bersama sama, tolong menolong, berkasih kasihan sama sendirinya Maka adat yang telah diaturkan itulah yang kita turut Tapi menurut sebaiknya haruslah kita pikir lebih panjang, adakah perkawinan itu akan membawa kesenangan dan keuntungan bagi laki laki dan perempuan kedua belah pihak Dan tali pengikat perkawinan itu haruslah hendaknya kuat benar, supaya jangan acap kali kejadian perceraian atau talak. Allah subhanahu wa taala menjadikan laki laki dan perempuan dan mempersatukan mereka itu dengan maksud, supaya mereka itu berkasih kasihan si perempuan menyenangkan hati suaminya dan si suami menghiburkan hati istrinya Maka seharusnyalah mereka itu sehidup semati, artinya sengsara sama ditanggung, kesenangan sama dirasa Itulah kewajiban orang yang berlaki istri Maka perkawinan yang serupa itu adalah membawa bahagia kepadanya Sebab itu seharusnya janganlah dilupakan akan ujudnya perkawinan yang diaturkan Tuhan itu Janganlah ada lagi kita, yang memandang dia, sebagai perkara kecil dan mempergunakan aturan yang suci itu akan keperluan sendiri, sehingga kesudahannya pihak perempuan banyak yang jatuh terjerumus ke dalam ngarai, yang penuh dengan azab dan sengsara yang tiada berkesudahan Senja Nilasari apapun itu saya berhasil membacanya sampai selesai tanpa mencari cari halaman terakhir. kosa katanya sangat bagus dan saya kagumi, cerita ceritanya yang berputar putar saya juga nerimo apa adanya. mungkin saya memang pembaca yang nerimokkkazab dan sengsara, ya orang baik belum tentu juga hidupnya bahagia, tapi intinya biarlah sengsara di dunia asal tetap menjaga iman dan mendapat ketenangan di tempat yang lain.. Allam ini novel pertama yg saya baca , bahasanya masih gaya angkatan 45 ,ceritanya tentang kisah hidup seorang di daerah sumatra sana yang hidupnya merana Penderitaan bertubi2 yg dia terima selama hidup , endingnya tp agak gimana gitu masa cuma mati di halaman paling belakang ada ilustrasi kuburannya tokoh utamanya Lupa namanya siapa ,dah lama sih Dhini cerita ini juga sama sedihnya ama si jamin johan, tapi yang ini ttg kehidupan perempuan bernama mariamin
26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
33.
dan suaminya belakangan di ketahui punya penyakit kelamin. hik..hik. T_T Termasuk bacaan wajib pelajaran sastra Indonesia.. Nun aminu ddin dan mariamin kisah cinta memang tak selamanya diiringi kebahagiaan. Elsara Angels isi novel azab dan sengsara Halida Pola asuh, adat istiadat, kepercayaan mistik dan kehidupan singkat Mariamin, si tokoh sentral. Alvia Puja aku butuh sekalihelp me please Wtwibowo Bacanya sewaktu saya SD nih Cinciya buku yg gw pilih bwat tgs bhs.indonesia wktu SMP..ga nyesel pilih buku ini.. Muhammad Ilhamsyah Hal yang paling kental dari roman klasik selain dari penggunaan Bahasa Melayu adalah deskripsi suasana alam yang benar benar menggunggah Hal itupun juga saya temui dalam novel ini, bahkan sejak novel ini dimulai Penggambaran suasana senja kampung Sipirok yang tenteram begitu meneduhkan perasaan Rasanya saya ikut terbawa ke dalam setting cerita Duduk di pinggiran sawah yang membentang hijau sementara langit di atas bersaput jingga Dihibur dengan cicit burung yang terbang pulang ke sarang, da Hal yang paling kental dari roman klasik selain dari penggunaan Bahasa Melayu adalah deskripsi suasana alam yang benar benar menggunggah Hal itupun juga saya temui dalam novel ini, bahkan sejak novel ini dimulai Penggambaran suasana senja kampung Sipirok yang tenteram begitu meneduhkan perasaan Rasanya saya ikut terbawa ke dalam setting cerita Duduk di pinggiran sawah yang membentang hijau sementara langit di atas bersaput jingga Dihibur dengan cicit burung yang terbang pulang ke sarang, dan tak lama kemudian dipanggil untuk segera pulang oleh kumandang adzan maghrib yang bersahutan dari langgar ke langgar Suasana langka yang sudah pasti sulit ditemui di kota besar, bahkan di Banjarmasin di tempat saya berdiam saat ini Namun kalau direnungi betul betul, deskripsi alam yang dituliskan oleh Merari Siregar sebenarnya tidak terlalu istimewa Pun tidak terlalu detail sekaligus artistik seperti yang dituliskan Ahmad Tohari di Bekisar Merah Walau begitu, penggunaan Bahasa Melayu lah yang membuat paragraf deskripsi tersebut terdengar begitu membuai.Membicarakan roman klasik, tentu tak bisa dilepaskan dari beberapa hal yang sepertinya menjadi pakem para penulis saat itu Sebut saja kisah cinta tak sampai, kisah cinta berbumbu adat istiadat atau status sosial, karakter tokoh yang santun dan religius, alur cerita tragis you name it, kill the protagonist , dan tentu saja, penggunaan Bahasa Melayu.Oh ya, sebelumnya cerita ini beralur maju mundur maju Bagian pertama, menceritakan tentang perpisahan Mariamin dengan Aminu ddin, yang juga menyinggung tentang kondisi keluarga Mariamin yang jatuh miskin dengan ibunya yang tengah sakit sakitan Bab selanjutnya, cerita mundur ke masa kecil Mariamin dan Aminu ddin dimana Aminu ddin pernah sangat berjasa menyelamatkan nyawa Mariamin yang terpeleset ke sungai yang tengah banjir Bagian selanjutnya, masih berupa peristiwa di masa lampau, dimana diceritakan kondisi keluarga Mariamin yang masih kaya raya Namun, karena ketamakan sang ayah, akhirnya mereka pun jatuh miskin, sementara Sultan Baringin, ayah Mariamin, meninggal dunia Jujur, bagian yang menceritakan tentang ayah Mariamin ini menurut saya adalah lowest point dari novel ini Saya nyaris saya skipped this part, karena ceritanya terlalu panjang Hampir 50 persen dari keseluruhan isi novel Dan bagian terakhir adalah saat cinta Mariamin dan Aminu ddin akhirnya benar benar terhalang karena masing masing dari mereka tak pernah bersatu.Oke, kembali ke pakem roman klasik yang akan saya bahas satu persatu.Kisah cinta tak sampai Jika membaca dari sinopsis di atas, sudah jelas bahwa cinta Mariamin dan Aminu ddin akhirnya tidak dipersatukan Adapun penyebabnya akan dibahas dalam pakem no 2.Kisah cinta berbumbu adat istiadat dan status sosial Seperti yang saya tulis di sinopsis, status sosial menjadi faktor utama mengapa Aminu ddin akhirnya gagal bersatu dengan Mariamin dalam biduk pernikahan Tetapi, dalam novel ini juga disinggung norma adat lainnya dalam hal ini adat Batak dimana sepasang manusia yang bermarga sama juga tidak diperbolehkan untuk menikah Selain itu, juga disinggung tentang sere atau boli, yaitu salah satu syarat perkawinan dalam adat Batak Penulis novel ini sepertinya ingin mengeritik tentang budaya se Muhammad Sebuah karya sastra dengan kisah tragis yang mirip dengan kisah Sitti Nurbaya Jika Sitti Nurbaya merupakan sebuah hikayat dari ranah Minang, Azab dan Sengsara ini adalah sebuah hikayat dari ranah Batak dapat kita tebak dari nama penulisnya dan kover buku ini Kedua buku tersebut memiliki inti cerita yang tidak jauh berbeda, yaitu kisah kasih tak sampai antara dua insan manusia Sepertinya kisah kisah seperti itu sempat menjadi tren di masa itu karena kedua buku ini pertama kali terbit dengan re Sebuah karya sastra dengan kisah tragis yang mirip dengan kisah Sitti Nurbaya Jika Sitti Nurbaya merupakan sebuah hikayat dari ranah Minang, Azab dan Sengsara ini adalah sebuah hikayat dari ranah Batak dapat kita tebak dari nama penulisnya dan kover buku ini Kedua buku tersebut memiliki inti cerita yang tidak jauh berbeda, yaitu kisah kasih tak sampai antara dua insan manusia Sepertinya kisah kisah seperti itu sempat menjadi tren di masa itu karena kedua buku ini pertama kali terbit dengan rentang waktu yang tidak jauh berbeda Azab dan Sengsara pada tahun 1920 Sitti Nurbaya Kasih Tak
Sampai pada tahun 1922.Buku ini secara garis besar bercerita tentang kisah kasih antara Mariamin biasa disebut Riam dalam cerita dan Aminuddin Mereka adalah pemuda dan pemudi yang berasal dari kampung Sipirok yang termasuk ke dalam karesidenan Tapanuli Cerita diawali Aminuddin yang berpamitan dengan Riam karena akan merantau mencari pekerjaan di Deli Mendengar berita itu Riam menjadi sedih karena mereka akan segera berpisah Tapi, Aminud 34. Damas Di kota Siporok, hidup seorang bangsawan kaya raya yang memiliki seorang anak laki laki dan seorang perempuan Anaknya yg laki2 bernama Sutan Baringin Dia sangat dimanja oleh ibunya Segala kehendaknya selalu dituruti dan segala kesalahannya pun selalu dibela ibunya Akibatnya, setelah dewasa, Baringin tumbuh menjadi seorang pemuda yg angkuh, berperangai jelek, serta suka berfoya foya.Oleh kedua orangtuanya, Sutan Baringin dinikahkan dengan Nuria, seorang perempuan baik baik pilihan ibunya Wa Di kota Siporok, hidup seorang bangsawan kaya raya yang memiliki seorang anak laki laki dan seorang perempuan Anaknya yg laki2 bernama Sutan Baringin Dia sangat dimanja oleh ibunya Segala kehendaknya selalu dituruti dan segala kesalahannya pun selalu dibela ibunya Akibatnya, setelah dewasa, Baringin tumbuh menjadi seorang pemuda yg angkuh, berperangai jelek, serta suka berfoya foya.Oleh kedua orangtuanya, Sutan Baringin dinikahkan dengan Nuria, seorang perempuan baik baik pilihan ibunya Walaupun telah berkeluarga, Sutan Baringin masih tetap suka berfoya foya menghabiskan harta benda kedua orangtuanya Dia berjudi dg Marah Said, seorang prokol bambu sahabat karibnya Sewaktu ayahnya meninggal, sifat Sutan Baringin semakin menjadi, maskin suka berfoya foya menghabiskan harta warisan orangtuanya Akhirnya, dia bangkrut dan utangnya sangat banyak.Dari perkawinannya dengan Nuria, Sutan Baringin mempunyai dua orang anak Yang satu perempuan bernama Mariamin, sedangkan yg satunya lagi laki laki yg laki2 tidak diceritakan pengarang Akibat tingkah laku ayahnya, Mariamin selalu dihina oleh warga kampungnya akibat kemiskinan orangtuanya Cinta kasih perempuan yg berbudi luhur ini dengan pemuda bernama Aminuddin terhalang oleh dinding kemiskinan orangtuanya.Aminuddin adalah anak Bagianda Diatas, yaitu seorang bangsawan kaya raya yg sangat disegani di daerah Siporok Sebenarnya Baginda Diatas masih mempunyai hubungan sepupu dengan Sutan Baringin, ayah Mariamin Ayah Baginda keduanya adalah kakak beradik.Sejak kecil, Aminuddin bersahabat dg Mariamin Setelah keduanya beranjak dewasa, mereka saling jatuh hati Aminuddin sangat mencintai Mariamin Dia berjanji untuk melamar Mariamin bila dia telah mendapatkan pekerjaan Keadaan Mariamin yg miskin tidak menjadi masalah bagi Aminuddin.Aminuddin memberitahukan niatnya utk menikahi Mariamin kepada kedua orangtuanya Ibunya tidak merasa keberatan dengan niat tersebut Dia benar2 mengenal pula keluarganya Keluarga Mariamin masih keluarga mereka juga sebab ayah Baginda Diatas, suami ibu Aminuddin, dengan Sutan Baringin, ayah Mariamin, adalah kakak beradik Selain itu, dia juga merasa iba terhadap keluarga Mariamin yg miskin Bila menikah dg anaknya, dia mengharapkan agar keadaan ekonomi Mariamin bisa terangkat lagi.Ayah Aminuddin, Baginda Diatas, tidak setuju dg niat anaknya menikahi Mariamin Jika pernikahan itu terjadi, dia merasa malu sebab dia merupakan keluarga terpandang dan kaya raya, sedangkan keluarga Mariamin hanya keluarga miskin Namun, ketidaksetujuannya tsb tidak diperlihatkan kepada istri dan anaknya.Dengan cara halus, Baginda Diatas berusaha menggagalkan pernikahan anaknya Salah satu usahanya adalah mengajak istrinya menemui seorang peramal Sebelumnya dia telah menitipkan pesan kepada peramal agar memberikan jawaban yg merugikan pihak Mariamin Jelasnya, sang peramal memberikan jawaban bahwa Aminuddin tidak akan beruntung jika menikah dg Mariamin.Setelah mendengar jawaban dr peramal tersebut, ibu Aminuddin tdk bs berbuat banyak Dg terpaksa, dia menuruti kehendak suaminya utk menvarikan jodoh yg sesuai utk Aminuddin Mereka langsung melamar seorang perempuan dari keluarga berada Oleh karena Aminuddin sedang berada di Medan, mencari pekerjaan, Baginda Diatas mengirim telegram yg isinya meminta Aminuddin menjemput calon istri dan keluarganya di stasiun kereta api Medan.Menerima telegram tsb, Aminuddin mersasa sa 35. Farah Putrizeti Ya Kebanyakan dari kita tentu sudah tidak asing lagi dengan novel klasik yang satu ini.Azab dan Sengsara boleh dikata merupakan salah satu karya sastra lama yang sampai saat ini masih menjadi acuan, pedoman serta bacaan wajib dalam dunia kesastraan Indonesia.Walaupun beberapa orang mengaku belum membaca Azab dan Sengsara secara keseluruhan,setidaknya pasti mereka pernah menemukan cuplikan atau kutipan singkat cerita dari novel ini baik di buku cetak pelajaran Bahasa Indonesia ataupun LKS Ba Ya Kebanyakan dari kita tentu sudah tidak asing lagi dengan novel klasik yang satu ini.Azab dan Sengsara boleh dikata merupakan salah satu karya sastra lama yang sampai saat ini masih menjadi acuan, pedoman serta bacaan wajib dalam dunia kesastraan Indonesia.Walaupun beberapa orang mengaku belum membaca Azab dan Sengsara secara keseluruhan,setidaknya pasti mereka pernah menemukan cuplikan atau kutipan singkat cerita dari novel ini baik di buku cetak pelajaran Bahasa Indonesia ataupun LKS Bahasa Indonesia sendiri hayooo ngaku hayooo Membaca novel ini setelah sekian lama seperti nostalgia bagiku.Keindahan tersendiri dari sastra lama selalu menyenangkan untuk dinikmati berulang
kali 36. Fairuz Hilwa Shahab saya senang bisa membaca salah satu novel legendaris di Indonesiamemang agak sulit memahami novel ini karena bahasanya banyak yang belum bakunamun di novel ini saya masih menemukan pantun, puisi dan peribahasaselain itu kepatuhan Aminu ddin kepada orang tuanya sangat membuat saya terenyuhberbeda dengan zaman sekarang, novel sering menggambarkan anak yang melawan orang tuanya 37. Willy Akhdes Roman klasik generasi pertama Balai Pustaka, mengangkat tema yang lazim pada zaman itu kawin paksa Merari Siregar menyampaikannya dengan gaya bahasa yang indah dan lugas, seolah olah ia sedang bercerta di hadapan pembaca. 38. Darnia Cikal bakal sinteron Indonesia DPepatah nya Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Tapi sangat seru menyimak kosakata sastra Indonesia lama, meski untuk ekonomisasi katanya amat sangat tidak ekonomis Banyak yang diulang ulang. 39. Marina Zala Books 257 2015 3 dari 5 bintang Ending menyayat hati persis setipe dengan siti nurbaya dan tenggelamnya kapal van der wijk. 40. Denny Saputra this is a wonderful book that describe a social s problem in the traditional area great you must read it 41. Arini Hidayah ini adalah buku yg bagus y 42. Rahmadiyanti Walah, udah lupa kapan baca nih buku hehe 43. Fheify Martin This review has been hidden because it contains spoilers To view it, click here hommework 44. Esa Poernama Sangat berkesan meskipun berakhir dengan kesedihan bagi Mariamin Really good. 45. Killorskill its good 46. Mukmin Nuridin Era BP atau PB emang ga ada matinya.. 47. Farissa Nuri Baca buku ini benar benar membuat frustrasi karena tokoh utamanya terus menerus dilanda kemalangan dan penderitaan, bahkan sampai kematiannya. 48. Yenni buku sastra indonesia pertama yang gue tulis resensinya untuk tugas jaman smp rada2 lupa ceritanya tapi kalo ga salah tentang usaha mariamin cerai ma suaminya yang gila 49. Tantri Setyorini Review nya idem sama Siti Nurbaya deh.Bikin emosi pembaca yang wanita abad XXI.Sengsara kok sampai mati Sinetron Indonesia aja kalah termehek mehek. 50. Fitri Pakpahan Belajar membaca sastra , bahasa zaman dahulu itu memang lebih romantis dan manis.