بسم اهلل الرحمن الرحيم
Keteladanan Nabi Ibrahim dan keluarganya Khutbah idul Adha Masjid Al-Barkah Kampus UIA AHMAD BUCHORI ,AR,LC
الاهل الا هللا، هللا انرب هبريا وامحلد هلل نثريا وس بحان هللا بكرة واصَال.×3× هللا انرب3× هللا انرب3هللا انرب الاهل الا هللا وال هعبد الا اايه خملصني هل ادلٍن ومو هره، صدق وعده واعزجنده وىزم الاحزاب وحده،وحده .اماكفرون كدَّر ملك موجود رزكو ولك. ٔأحسن لك يشء خللو فاملك ابمعناًة مشمول. وخريا مما هلول ً امحلد هلل اكذلي هلول هل يف لك ٔأمر حمكة وٕان ذىلت عهنا. ٔأعطى لك يشء خللو ولك ٔأمر إمَو موهول. عىل جناح امنعمة محمول ونرجوه. وهعوذ بنور وهجو امكرمي من امسحت وامغلول. حنمده ثبارك وثعاىل محدً ا ىو ابمثناء علَو موصول.امعلول ُ َ ً و ٔأشيد ٔأن ال إهل إال هللا احلي اذلي ال. امعصمة من احلرام يف لك مرشوب ومأٔهول و ٔأشيد ٔأن. موت وال ٍزول دعوة اخللَل وكرة عني إسامعَل وبرشى ابن امبخول انليم صل وسمل وابرك عىل هبُنا.س َدان محمدً ا عبد هلل ورسوهل كال س بحاهو. فِا عبادهلل اوصَمك واايي بخلوى هللا وطا عخو معلمك ثفلحون. اما بعد.محمد وعىل اهل وحصبو امجعني اياهيا ادلٍن امنوا اثلواهللا حق ثلا ثو والمتنت الا واهمت: اعود ابهلل من امش َطان امرجمي.وثعاىل ىف نخابو امكرمي .مسلمون Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan kenikmatan kepada kita, berupa nikmat sehat wal afiyat, nikmat panjang umur, terutam dua nikmat besar yaitu nikmatul iman dan islam, sehingga kita bisa melangkahkan kedua kaki kita menuju tempat yang termulia disisi Allah Baitun min Buyutillah . Di pagi hari yang penuh barokah ini, kita berkumpul untuk melaksanakan shalat ‘Idul Adha. Baru saja kita laksanakan ruku’ dan sujud sebagai manifestasi perasaan taqwa kita kepada Allah SWT. Kita agungkan nama-Nya, kita gemakan takbir dan tahmid sebagai pernyataan dan pengakuan atas keagungan Allah. Takbir yang kita ucapkan bukanlah sekedar gerak bibir tanpa arti. Tetapi merupakan pengakuan dalam hati, menyentuh dan menggetarkan relung-relung jiwa manusia yang bersi dan suci. Allah Maha Besar. Allah Maha Agung. Tiada yang patut di sembah kecuali Allah. Kehadiran kita pagi ini bersamaan dengan kehadiran sekitar tiga sampai empat juta jamaah haji dari penjuru dunia yang sedang menyelesaikan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Karena itu, melalui mimbar ini saya mengajak kepada diri saya sendiri dan juga kepada hadirin sekalian: Marilah tundukkan kepala dan jiwa kita di hadapan Allah Yang Maha Besar. Campakkan jauh-jauh sifat keangkuhan dan kecongkaan yang dapat menjauhkan kita dari rahmat Allah SWT. Sebab apapun kebesaran yang kita sandang, kita kecil di hadapan Allah. Betapapun perkasanya kita, masih lemah dihadapan Allah Yang Maha Kuat. Betapapun hebatnya kekuasaan dan pengaruh kita, kita tidak berdaya dalam genggaman Allah Yang Maha Kuasa atas segala-galanya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad saw, beserta keluarga, sahabat dan para pengikuti setia serta para penerus dakwahnya hingga hari kiamat nanti. Allahu Akbar 3X Walillahilhamd. Hadirin jamah Idul Adha yang Rahmati Allah Didalam menjalani kehidupan yang baik, manusia senantiasa membutuhkan keteladan dari figur-figur yang bisa diteladani. Dengan adanya keteladan, kita memiliki tolok ukur untuk menilai apakah perjalanan hidup kita sudah baik atau belum. Karena itu, hari ini kita kenang kembali manusia agung yang diutus oleh Allah swt untuk menjadi Nabi dan Rasul, yakni Nabi Ibrahim as. Keagungan 1
pribadinya membuat kita bahkan Nabi Muhammad saw harus mampu mengambil keteladanan darinya, Allah swt berfirman:
كَدْ َاكه َْت مَ ُ ْمك ُا ْس َو ٌة َح َس نَ ٌة ِىف ِا ْب َرا ِى ْ َمي َو َّ ِاذل ٍْ َن َم َع ُو
Sungguh telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia (QS Al Mumtahanah ]:4). Dalam situasi bangsa kita sekarang ini yang sedang menghadapi berbagai permasalahan nasional, membuat peringatan Hari Raya Idul Adha ini menjadi sangat berarti. Banyak pelajaran penting dari peristiwa yang sangat bersejarah ini yang dapat kita terjemahkan dalam kehidupan sehari-hari.Dalam beberapa waktu terakhir ini, betapa kita semua turut prihatin, terkadang sampai meneteskan air mata, menyaksikan bencana demi bencana, kerusuhan demi kerusuhan yang datang silih berganti menimpa ibu pertiwi. Bencana Banjir yang terjadi dipulau Jawa, kerusuhan yang pernah terjadi di Ambon, diposo dan lain-lain, telah menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, kita teringat dengan apa yang telah difirmankan oleh Allah dalam surat Al-Israa ayat 16, yang berbunyi :
َوا َذا َا َردْانَ َا ْن ُ ْ ِ َ كَ ْرً َ ًة َا َم ْرانَ ُم ْ َْتِف ْْيَا فَ َف َس ُل ْوا ِف ْْيَا فَ َح َّق عَلَ ْْيَا املَ ْو ُل فَدَ َّم ْرانَ ىَا ثَد ِم ْ ًريا ّ Apabila Kami (Tuhan) menghendaki untuk menghancurkan suatu negeri, Kami berikan kesempatan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu, lalu mereka berbuat fasiq di negeri itu, maka sudah sepatutnyalah berlaku hukuman bagi mereka, maka Kami hancurkan negeri itu sehancurhancurnya’. Dari sekian banyak hal yang harus kita teladani dari Nabi Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya dalam mengambil hikmah dari pelaksanaan ibadah haji, paling tidak ada empat hikmah yang menjadi isyarat bagi kaum muslimin untuk mewujudkannya dalam kehidupan ini, apalagi bagi kita bangsa Indonesia yang masih terus berjuang untuk mengatasi berbagai persoalan besar yang menghantui kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 1. Meniggalkan sesuatu Yang Haram, dan melakukan Yang Halal. Sebagaimana kita ketahui, ibadah haji dimulai dengan ihram dan diakhiri dengan tahallul. Saat ihram, pakaian yang dikenakan jamaah adalah kain putih tak berjahit, yang melambangkan kain kafan yang nanti akan dikenakan disekujur tubuhnya ketika akan kembali kepada Allah swt pada saat kematiannya. Pakaian ihram yang putih-putih itu juga melambangkan tidak adanya perbedaan dimata Allah diantara sesama manusia. Segala perbedaan harus ditanggalkan dalam arti jangan sampai memiliki fanatisme secara berlebihan seperti perbedaan suku, organisasi, partai politik, paham, status sosial, ekonomi atau profesi. Kesatuan dan persamaan merupakan sesuatu yang harus diutamakan dalam upaya menegakkan kebenaran, bahkan siap mempertanggung jawabkan segala yang dilakukannya. Pakaian ihram juga melambangkan kesiapan berdisiplin dalam menjalankan kehidupan sebagaimana yang ditentukan Allah swt, hal ini karena selama berihram, jamaah haji memang berhadapan dengan sejumlah ketentuan, ada yang boleh dan ada yang tidak boleh dilakukan. Dengan demikian, seorang haji semestinya selalu disiplin menjalankan syariat Islam dan siapapun yang menjalankan syariat Islam mendapat kedudukan yang terhormat, karena kehormatan manusia bukanlah terletak pada pakaiannya, tapi pada ketaqwaannya dihadapan Allah swt. Bila ihram maknanya adalah pengharaman dan tahallul maknanya adalah penghalalan, maka seorang haji siap meninggalkan yang diharamkan Allah swt dan hanya mau melakukan sesuatu bila memang dihalalkan. Ini merupakan prinsip yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim, bahkan setiap manusia. Karena itu amat tercela bila ada orang ingin mendapatkan sesuatu yang tidak halal dengan memanfaatkan jalur hukum sekadar untuk mendapatkan legalitas hukum agar terkesan menjadi halal, Allah swt melarang keras hal ini dalam firman-Nya:
ون َ َو َال ثَأِ ُ ُُكو ْا َأ ْم َوامَ ُمك بَُْنَ ُمك ِابمْ َبا ِط ِل َوثُد مُو ْا ِبِ َا ا َىل امْ ُح َّاك ِم ِمخَأِ ُ ُُكو ْا فَ ِرًل ًا ِ ّم ْن َأ ْم َوالِ امنَّ ِاس ِابال ْ ِْث َو َأ ُ ْهمت ثَ ْعلَ ُم ّ ّ 2
Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain diantara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui (QS Al Baqarah [188). Allahu akbar 3X Walillahilmamd Hadirin Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah 2. Bergerak untuk melakukan Kebaikan dan Berkorban. Ibadah haji merupakan ibadah bergerak. Para jamaah bergerak dari rumahnya menuju tanah suci. Disana jamaah langsung menunaikan umrah hingga tahallul. Selama beberapa hari di Makkah, para jamaah sudah harus bergerak lagi untuk melaksanakan puncak ibadah haji, mereka harus bergerak lagi menuju Arafah untuk wuquf, malam harinya menuju Muzdalifah untuk mabit dan mengumpulkan batu, keesokan harinya melontar di Mina, Tawaf ifadhah di Makkah, kembali lagi ke Mina untuk melontar hingga selesai, lalu kembali lagi ke Makkah untuk bersiap meninggalkan Makkah menuju Tanah air masing-masing dan sebelum meninggalkan Makkah, para jamaah bergerak lagi untuk melakukan tawaf wada. Dari rangkaian ibadah haji, kita bisa mengambil pelajaran bahwa setiap muslim yang sudah menunaikan haji seharusnya mau bergerak dan menjadi tokoh-tokoh pergerakan untuk memperbaiki keadaan dan kualitas umat Islam. Setiap muslim harus bergerak untuk mencari nafkah, bergerak mencari ilmu, bergerak untuk menyebarkan, menegakkan dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran, bergerak untuk memberantas kemaksiatan dan kemunkaran. Ini semua menunjukkan bahwa seorang muslim jangan sampai menjadi orang yang pasif, diam saja menerima kenyataan yang tidak baik, apalagi bila hal itu dilakukan dengan dalih tawakkal, padahal tawakkal itu adalah berserah diri kepada Allah swt atas apa yang akan diperoleh sesudah berusaha secara maksimal. Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu. Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah
3. Jadikan masjid sebagai Pusat pergerakan. Ibadah haji dan rangkaian ibadah lainnya berpusat di masjid. Ketika jamaah haji kita mendapat kesempatan untuk berziarah ke Madinah, maka seluruh jamaah berbondongbondong untuk melaksanakan shalat berjamaah yang lima waktu di masjid Nabawi, bahkan sampai ditargetkan mencapai angka arbain (40) waktu meskipun hal ini tidak menjadi bagian dari ibadah haji. Oleh karena itu, sebagai muslim setiap kita harus memiliki ikatan batin dengan masjid yang membuat kita mau mendatangi masjid setiap hari untuk melaksanakan shalat lima waktu secara berjamaah, khususnya bagi laki-laki, ikatan batin kita yang kuat kepada masjid membuat kita akan menjadi orang yang mendapatkan naungan dari Allah swt pada hari kiamat, Rasulullah saw bersabda:
. َو َر ُ ٌل كَلْ ُب ُو ُم َعل َّ ٌق ِابمْ َم ْس ِ ِد ا َذاا ََر َج ِمنْ ُو َح َّ ً َ ُع ْو َد ِام َ َْ ِو..: ُ هللا ِىف ِ ِ ّ ِ ً َ ْو َم َال ِ َّل ِاالَّ ِ ُّل ُ َس ْب َع ٌة ً ُ ِ لُّليُ ُم ّ Ada tujuh golongan orang yang akan dinaungi Allah yang pada hari itu tidak ada naungan kecuali dari Allah: …seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid ketika ia keluar hingga kembali kepadanya (HR. Bukhari dan Muslim). Karena itu, aneh sekali bila ada lelaki muslim tapi sehari-hari tidak suka dan tidak mau datang ke masjid. Karena tidak mau dipertanyakan keimanannya benar apa tidak, maka pada zaman Nabi Muhammad saw, orang munafik yang sudah mengaku berimanpun akhirnya datang juga ke masjid untuk menunaikan shalat berjamaah, namun hati mereka terasa berat dan malas, Allah swt berfirman:
3
َّاّلل اال َ ّ ون َ ّ ُون َّ اّلل َوى َُو خَا ِد ُعيُ ْم َوا َذا كَا ُمو ْا ا َىل َ ون امنَّ َاس َو َال ً َ ْذ ُن ُر َ امص َال ِة كَا ُمو ْا ُن َس َاىل ٍُ َرأ ٓ ُؤ َ ا َّن امْ ُمنَا ِف ِل َني ُ َُيا ِدع ّ ّ ّ ّ كَ ِلَ ًال Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali (QS An Nisa 142). Bila setiap lelaki muslim saja harus berusaha untuk selalu menunaikan shalat berjamaah di masjid, apalagi bila ia sudah melaksanakan ibadah haji. Karena seorang haji yang sudah menyempurnakan keislamannya seharusnya bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat di sekitarnya. 4. Keinginan Nabi Ibrahim yang amat besar untuk memiliki ilmu, dan menjadi pribadi yang shaleh, hal ini tercermin dalam doanya yang disebutkan oleh Allah swt dalam firmanNya:
َر ِّب َى ْ ِ ُح ْكامً َو َأمْ ِح ْل ِ ِاب َّمصا ِم ِح َني َوا ْج َعل ِ ّ ِم َس َان ِصدْ ٍق ِيف ْا ٓ ِا ِر ٍَن (Ibrahim berdo'a): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, (QS As Syu’ara :83-84) Dalam tafsir Al Mishbah, kata hukman dipahami oleh al-Biqai berarti amal ilmiah, yakni amal yang baik berdasar ilmu. Sunnguh sangat mulia pada diri Nabi Ibrahim yang berdoa meminta ilmu dan pemahaman agar selalu menjalani kehidupannya di jalan Allah swt. Namun yang amat disayangkan adalah banyak orang yang meminta ilmu kepada Allah, bahkan sampai memiliki gelar kesarjanaan tertinggi tetapi ilmu tersebut diamalkan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat dan malah mendatangkan dosa. Karena itu dengan ilmu manusia bisa saja masuk surga dengan selamat dan dengan ilmu juga manusia bisa saja masuk neraka jika ilmunya digunakan untuk hal-hal yang negatif, bahkan memperoleh siksa yang lebih dahsyat, Rasulullah saw bersabda:
ِ ََا َش ُّلد امنَّ ِاس عَ َذ ًااب ِع ْند هللا ً َ ْو َم امْ ِل َِا َم ِة عَا ِم ٌم م َ ْم ً َ ْن َف ْع ُو ِعلْ ُم ُو
Orang yang paling keras siksanya pada hari kiamat adalah orang yang berilmu tapi tidak dimanfaatkannya (HR. Thabrani dari Abu Hurairah ra). Hal yang luar biasa dari doa Nabi Ibrahim di atas adalah beliau meminta kepada Allah swt agar dimasukkan ke dalam golongan orang yang shaleh, padahal seorang Nabi sudah pasti shaleh, tapi masih saja ia berdoa agar dimasukkan ke dalam kelompok orang yang shaleh, ini menunjukkan betapa pentingnya menjadi shaleh dan beliau tidaklah merasa tinggi hati dengan kesalehannya hingga akhirnya ia tetaplah berdoa meminta dimasukkan ke dalam golongan orang yang shaleh. Muhammad Abduh berkata : amal shaleh adalah segala perbuatan yang berguna bagi pribadi, keluarga, kelompok dan manusia secara keseluruhan. Dengan demikian, orang yang shaleh adalah orang yang menjalani kehidupan yang sesuai dengan ketentuan Allah swt dan Rasul-Nya sehingga memberi manfaat kebaikan dan tidak mengakibatkan kerusakan atau kemudharatan bagi dirinya dan orang lain, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Begitu penting menjadi shaleh, sehingga selain Nabi Ibrahim, jauh sebelumnya Nabi Sulaiman as juga berdoa agar dimasukkan ke dalam kelompok orang yang shaleh, Allah swt berfirman:
فَ َذبَ َّس َم ضَ ا ِح ًاك ِم ْن كَ ْو ِميَا َوكَا َل َر ِ ّب َأ ْو ِزع ِِْن َأ ْن َأ ْش ُك َر ِه ْع َم َخ َم ام َّ ِ َأهْ َع ْم َت عَ َ َّىل َوعَ َىل َو ِ َادل َّى َو َأ ْن َأ ْ َْع َل امصا ِم ِح ْ َني َّ ََصا ِم ًحا حَ ْرضَ ا ُه َو َأ ْد ِخلْ ِِن ِب َر ْ َمحخِ َم ِىف ِع َبا ِدك Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu, dan dia berdo’a: “Ya Tuhanku, berilah aku ilmu untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhai; 4
dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh (QS An Naml :19). Doa ketiga dari Nabi Ibrahim as yaitu agar menjadi buah tutur yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian. Tentu sebagai seorang nabi, Ibrahim as tidak berucap atau bertindak yang buruk kepada keluarga dan kaumnya, meskipun begitu beliau khawatir bila ada saja orang yang membicarakan keburukannya. Oleh karena itu, kesempatan hidup kita yang amat terbatas ini harus kita gunakan untuk membuat sejarah hidup yang mulia sehingga menjadi bahan pembicaraan yang baik saat kita sudah wafat, bukan karena kita ingin mendapat pujian, tapi karena memang hanya kebaikan yang boleh dibicarakan tentang orang yang sudah mati, namun bila tidak ada kebaikan yang bisa dibicarakan, lalu apa yang akan orang bicarakan tentang kita. Karena itu menjadi penting bagi kita untuk merenungi kira-kira bila kita sudah mati, apa yang orang bicarakan tentang kita, tentu seharusnya kebaikan dan manfaat hidup kita yang mereka rasakan, bukan karena kita suka menceritakannya kebaikan kita kepada orang lain. Manusia terbaik adalah yang paling bisa dirasakan manfaat keberadaannya oleh orang lain, Rasulullah saw bersabda:
خ ْ َُريامنَّ ِاس َأهْ َف ُعي ُْم نِلنَّ ِاس
Sebaik-baik orang adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudha’i dari Jabir ra). Dari uraian di atas, dapat kita ambil pelajaran bahwa meneladani Nabi Ibrahim as dan Nabi Muhammad saw serta mengambil hikmah dari ibadah haji menuntut kita untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan keluarga serta memperbaiki orang lain untuk selanjutnya terus bergerak dalam menegakkan nilai-nilai kebenaran dan mau berkorban untuk mencapainya.Amiin.
Khutbah kedua
هللا َو ُ هللا َو ُ َّهللا اَ ْن َ ْرب هبريا َو ْاحل َ ْمدُ ِهلل َن ِث ْ ًريا َو ُس ْب َح َان هللا بُ ْك َر ًة َو َأ ْص َْ ًال َال ِا َ َهل ِاال ُ )×4( هللا اَ ْن َ ْرب ُ )×3( هللا اَ ْن َ ْرب ُ ُهللا اَ ْن َ ْرب َو ِهلل ْاحل َ ْمد ُ هللا اَ ْن َ ْرب ُ َأ ْمحَدُ ُه،امس َمو ِات ِبغ ْ َِري َ َْع ِد حَ َر ْو َ َا َو َاب ِسطِ ْا َ ْر ِ َو ُم ْر ِس ْْيَا ِ ْاب َ ْط َوا ِد َّ ِ َرا ِف،امْ َح ْمدُ ِ ِهلل ُم ِع َْ ِد امْ َ ِم َْ ِ َو ْا َ ْع ََا ِد هللا َو ْحدَ ُه ُ َّ َو َأ ْشيَدُ َأ ْن َال ِا َهل ِاال،ُُس ْب َحاه َ ُو عَ َىل ِه َع ِم ِو ام َّ ِ ْ َال ُ ْ َ مَيَا ثَ ْعدَ ا ٌد َو َأ ْش ُك ُر ُه َو ِاب ُّلمش ْك ِر َ ْ لُ ْوام ِنّ َع ُم َوحَ ْزدَاد ِ ادلَّ ا ِعى ا َىل، َو َأ ْشيَدُ َأ َّن ُم َح َّمدً ا َع ْبدُ ُه َو َر ُس ْو ُ ُهل امْيَا ِد ْي ا َىل َس ِب ِْ ِل َّامر َشا ِد،َال َ ًِْ َم َ ُهل َشيَا َد ًة ُأ ِع ُّلدىَا م َ ََ ْو ِم امخَّنَا ِد هللا ّ ّ َ ْ َ ِ ِٓ َ ٍ , َو َس ِ ّ ْمل ج َ ْس ِل َْ ًما َنث ْْريا،حصا ِب ِو امْ َ َرب َر ِة ْا َ ْم َ ا ِد َانليُ َّم َص ِ ّل عَ َىل ُم َح َّمد َوعَىل أهل َوا. عَ َىل ب َ ِص ْ َري ٍة َح َّ َداه َْت ِ َدلع َْو ِث ِو امْ ِع َبا ُد هللا َا َم َرُ ُْك ِ َاب ْم ٍر بَدَ َأ ِف ِْ ِو ِبنَ ْف ِس ِو َوثَ َـِن ِب َملٓ ئِ َك ِذ ِو َ ٔأ َّما ب َ ْعدُ فَِ َا َاهيُّل َا امنَّ ُاس ِاث َّ ُلو ّ اهللا ِف ِْ َما َا َم َر َوانَْتَ ُ ْوا َ َّْعا َ َىى َواعْلَ ُم ْوا َا َّن انليُ َّم َص ِ ّل.هللا َو َملٓ ئِ َكذَ ُو ً ُ َصل ُّل ْو َن عَ َىل امنَّ ِِب ًأ ٓ َاهيُّل َا َّ ِاذل ٍْ َن أ ٓ َمنُ ْوا َصل ُّل ْوا عَلَ َْ ِو َو َس ِل ّ ُم ْوا ج َ ْس ِل َْ ًما َ ِب ُلدْ ِس ِو َوكَا َل ثَع َا َىل ِا َّن هللا عَلَ َْ ِو َو َس ِ ّ ْمل َوعَ َىل أٓلِ َس ِ َّ ِد َان ُم َح َّم ٍد َوعَ َىل َاهْبِِأٓئِ َم َو ُر ُس ِ َ َو َملٓئِ َك ِة ْاملُلَ َّر ِ ِْب ُ عَ َىل َس ِ َّ ِدانَ ُم َح َّم ٍد َص َّىل Akhirnya marilah dipagi yang mulia ini kita mengangkat kedua tangan kita untuk be berdoa kepada Allah swt:
ِ َات َوامْ ُم ْ ِم ِن ْ َني َوامْ ُم ْ ِمن ِ َانلَّيُ َّم ا ْػ ِف ْر ِنلْ ُم ْس ِل ِم ْ َني َوامْ ُم ْس ِل َم .ات ْا َ ْح َِا ِء ِم ْهنُ ْم َو ْا َ ْم َو ِات ِاه ََّم َ ِ َْ ٌ كَ ِرًْ ٌ ُم ِ َْ ُ ادلَّ ع َْو ِات
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.
5
اِص ٍْ َن َوافْذَ ْح مَنَا فَ ِاه ََّم خ ْ َُري امْ َفا ِ ِ ْ َني َوا ْػ ِف ْر مَنَا فَ ِاه ََّم خ ْ َُري امْغَا ِف ِر ٍْ َن َو ْار َ ْمحنَا فَ ِاه ََّم خ ْ َُري ِ ِ َُّْصانَ فَ ِاه ََّم خ ْ َُري امن ْ ُ َانلَّيُ َّم اه ِ ِ َّامر .امح ْ َني َو ْار ُز ْكنَا فَ ِاه ََّم خ ْ َُري َّامر ِازِك ْ َني َوا ْى ِدانَ َو َ ِ ّنَا ِم َن امْلَ ْو ِم ام َّ ا ِم ِم ْ َني َوامْ َاك ِف ِر ٍْ َن Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang dzalim dan kafir.
َانلَّيُ َّم ا ْك ِس ْم مَنَا ِم ْن ا َْشَُ ِذ َم َما َ ُ ْو ُل ب َ َْنَنَا َوب َ ْ َني َم ْع ِص ََ ِخ َم َو ِم ْن َطا َع ِخ َم َما ثُ َب ِل ّ ُغنَا ِب ِو َجنَّخَ َم َو ِم َن امْ ََ ِل ْ ِني َماُتُ َ ّ ِو ُن ِب ِو َ َانلَّيُ َّم َم ِذّ ْعنَا ِبأَ ْ َا ِعنَا َو َأبْ َص ِارانَ َوكُ َّو ِثنَا َما َأ ْح َِ َْدَنَا َوا ْج َع ْ ُ امْ َو ِار َث ِمنَّا َوا ْج َع ْ ُ ثَأِ َرانَ عَ َىل َم ْن عَاد َاان.عَلَ َْنَا َم َصائِ َ ادلُّل هْ ََا َو َال َ َْت َع ْل ُم ِص َْ َبدَنَا ِىف ِدًْ ِننَ َاو َال َ َْت َع ِل ادلُّل هْ ََا َأ ْن َ َرب َ ِّهنَا َو َال َم ْبلَ َغ ِعلْ ِمنَا َو َال ج ُ َس ِلّطْ عَلَ َْنَا َم ْن َال ٍَ ْر َ ُمحنَا
Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini. Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan selamakami masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-orang yang tidak mengasihi kami.
ُ َانلَّيُ َّم ِا ِ ّ َأع ُْو ُذ ب َِم ِم ْن ِع ْ ِمل َال ً َ ْن َف ُ َو ِم ْن كَلْ ٍ َال َ ُْيشَ ُ َو ِم ْن ه َ ْف ٍ َال ج َ ْس َب ُ َو ِم ْن ُدعَا ِء َالٌ ُْس َم Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tak bermanfaat, dari hati yang tak khusyu dan jiwa yang tak pernah merasa puas serta dari do’a yang tak didengar (Ahmad, Muslim, Nasa’I).
َانلَّيُ َّم ا ْج َعلْي ُْم َح ًّ ا َم ْ ُرب ْو ًرا َو َس ْع ًَا َّم ْش ُك ْو ًرا َو َذهْ ًبا َم ْغ ُف ْو ًرا َو ِ ََت َار ًة مَ ْن ثَ ُب ْو ًرا
Ya Allah, jadikanlah mereka (para jamaah haji) haji yang mabrur, sa’i yang diterima, dosa yang diampuni, perdagangan yang tidak akan mengalami kerugian
.َرب َّ َنا َاثِ َنا ِىف ادلُّل هْ ََا َح َس َن ًة َو ِىف ا َ ِا َر ِة َح َس َن ًة َو ِكنَا عَ َذ َاب امنَّ ِار Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.
6