The Hunger Games, Mempertahankan Hidup di Laga Pertandingan Maut Oleh : Eko Nugrahanto Senin, 21 Januari 2013 12:05
Review Film :
Judul Film : THE HUNGER GAMES (2012)
Genre :Action/Thriller/Science Fiction.
Sutradara : Gary Ross.
Skenario : Billy Ray, Gary Ross & Suzanne Collins (novel, The Hunger Games).
1/6
The Hunger Games, Mempertahankan Hidup di Laga Pertandingan Maut Oleh : Eko Nugrahanto Senin, 21 Januari 2013 12:05
Produksi : Lionsgate & Color Force.
Pemain : Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Liam Hemsworth, Woody Harrelson, Elizabeth Banks, Lenny Kravitz, Stanley Tucci, Donald Sutherland.
Durasi :142 menit.
Sinopsis :
KOPI, Ketika pertama kali kabar bahwa trilogi novel The Hunger Games (2008 – 2010) karya Suzanne Collins akan diadaptasi ke layar lebar, banyak pihak yang mengharapkan bahwa versi film dari trilogi tersebut akan memiliki pengaruh komersial yang sama besarnya dengan versi adaptasi film dari The Twilight Saga (2005 – 2008) karya Stephanie Meyer.
Tentu saja, harapan tersebut muncul karena kedua seri novel tersebut sama-sama menghadirkan kisah cinta segitiga yang biasanya dapat dengan mudah menarik perhatian para penonton muda. Kisah romansa memang menjadi salah satu bagian penting dalam penceritaan The Hunger Games. Namun, kisah romansa tersebut hanyalah salah satu bagian kecil dari tema penceritaan The Hunger Games yang tersusun dari deretan kisah yang lebih kompleks, dewasa dan jauh lebih kelam dari apa yang dapat ditawarkan oleh The Twilight Saga .
2/6
The Hunger Games, Mempertahankan Hidup di Laga Pertandingan Maut Oleh : Eko Nugrahanto Senin, 21 Januari 2013 12:05
The Hunger Games menceritakan tentang seorang gadis berusia 16 tahun bernama Katniss Everdeen ( Jennifer Lawrence ) yang tinggal di sebuah tempat bernama Distrik 12, di mana mayoritas penduduknya bekerja sebagai penambang. Distrik 12 adalah sebuah distrik terakhir, salah satu dari 12 distrik di negara yang disebut Panem.
Panem sendiri merupakan sebuah negara dimana dulunya Amerika Utara pernah berada, yang setelah bencana besar di Bumi menjadi satu-satunya wilayah yang selamat. Karena pemberontakan gagal terhadap pemerintahan Panem 75 tahun sebelumnya, pemerintahan Panem lantas melakukan sebuah kompetisi maut yang diadakan di ibukota negara yang bernama Capitol.
Kompetisinya bernama The Hunger Games, yang diikuti oleh sepasang anak muda berusia antara 12-18 tahun dan dipilih dari 12 distrik yang ada di Panem. Kompetisi telah dilakukan selama 74 tahun berturut-turut. Tujuan diadakan kompetisi ini adalah untuk merekatkan hubungan antara distrik, sekaligus menyegarkan ingatan tentang mereka yang terbunuh akibat pemberontakan di distrik-distrik dan mengingatkan seluruh penduduk betapa berkuasanya pemerintahan Panem yang dipimpin oleh Presiden Snow (Do nald Sutherland ).
Dalam The Hunger Games, ke 24 anak terpilih ditempatkan di suatu arena di Capitol. Di arena yang dipenuhi dengan CCTV canggih itu, ke 24 kontestan diharuskan saling membunuh dan kompetisi tersebut disiarkan secara langsung oleh televisi dalam konsep re ality show .
Layaknya reality show, para konstentan The Hunger Games juga memerlukan personaliti menarik agar mereka bisa mendapatkan sponsor. Sponsor ini berfungsi untuk menyelamatkan para kontestan dari beberapa kali kejadian maut. Perolehan sponsor ini bergantung pada kemampuan masing-masing kontestan untuk bertahan hidup. Kalau tidak membunuh, ya dibunuh.
3/6
The Hunger Games, Mempertahankan Hidup di Laga Pertandingan Maut Oleh : Eko Nugrahanto Senin, 21 Januari 2013 12:05
Kini saatnya The Hunger Games membuka audisi di masing-masing distrik. Saat tiba di Distrik 12, tempat tinggal Katniss, setiap warga dikumpulkan di sebuah tanah lapang dan konstestan dipilih dari pengundian yang dilakukan oleh seorang wanita nyentrik perwakilan Capitol bernama Effie Trinket (Elizabeth Banks). Lalu terpilihlah Pri mrose Everdeen ( Willow Shields ), adik semata wayang Katniss, yang berumur 12 tahun dan Peeta Mellark ( Josh Hutcherson ). Sadar bahwa adiknya tidak sanggup untuk bertarung, Katniss menawarkan diri sebagai relawan menggantikan sang adik.
Katniss pun menitipkan adik serta ibunya kepada sahabat karib sekaligus rekannya berburu di hutan, Gale Hawthorne (Liam Hemsworth). Berbekal keahlian memanah dan jimat berupa pin berbentuk burung mockingjay, Katniss dan Peeta pun kemudian dibawa ke Capitol. Katniss dan Peeta lalu mendapat mentor, mantan pemenang The Hunger Games, H aymitch Abernathy ( Woody Harrelson ). Haymitch-lah yang kemudian mengajarkan mereka trik untuk bertahan hidup.
Sebelum kompetisi dimulai, Peeta dan Katniss harus menjalani sebuah pelatihan dan rangkaian penampilan di depan publik Capitol, serta harus menjalani sesi wawancara demi mendapatkan sponsor dengan presenter tetap, Caesar Flickerman (Stanley Tucci). Mereka berdua pun diharuskan menjalani rangkaian "perawatan kecantikan", lewat seorang penata gaya modis bernama Cinna (Lenny Kravitz ).
Katniss adalah tipikal pribadi yang memiliki daya tarik alami. Kenaturalannya merebut hati semua orang, termasuk salah seorang konstestan belia bernama Rue (Amandla Stenberg) yang lalu menjadi semacam penggemarnya. Tapi kompetisi adalah kompetisi. Saat ketua dewan juri, Seneca Crane ( West Bentley
4/6
The Hunger Games, Mempertahankan Hidup di Laga Pertandingan Maut Oleh : Eko Nugrahanto Senin, 21 Januari 2013 12:05
), mengumumkan pertandingan maut dimulai, Katniss dan Peeta harus menghadapi kompetitor brutal dan rekayasa pemilik acara agar mereka bertahan hidup. Atau pilihan lainnya, dibunuh dengan sadis.
Sebenarnya, adalah sulit untuk membayangkan bagaimana Gary Ross (Seabiscuit, 2003) akan menuturkan penceritaan The Hunger Games yang cukup kelam tersebut agar mampu menjadi sebuah penceritaan yang dapat diterima oleh kalangan luas. Di luar kisah persahabatan dan percintaan yang terbentuk antara karakter Katniss, Peeta dan Gale, The Hunger Games memiliki tema kelam yang menyeruak di dalam jalan ceritanya.
Khususnya mengenai bagian kematian yang melibatkan bagian kisah mengenai sekelompok remaja – yang beberapa diantaranya merupakan karakter anak-anak – yang saling membunuh satu sama lain. Namun, Ross ternyata mampu menghantarkan kisah The Hunger Games dengan sangat baik. Dengan memperhalus berbagai adegan yang terkesan sadisme, namun sama sekali tidak pernah kehilangan esensi utama adegan tersebut, Ross menghadirkan The Hunger Games sebagai deretan kisah yang berjalan efektif, baik ketika sedang bercerita dengan nada drama maupun ketika sedang berada dalam penceritaan penuh adegan aksi.
Kelemahan terbesar yang dapat dirasakan dalam penceritaan The Hunger Games adalah kurang mampunya Gary Ross dalam menjaga alur intensitas cerita film ini. Banyaknya karakter pendukung yang hadir tanpa disertai latar belakang yang kuat juga seringkali membuat The Hunger Games terkesan kurang mampu untuk menjalin ikatan emosional yang kuat kepada para penontonnya. Yang terakhir, mungkin terletak pada pengeksekusian ending film ini yang berkesan terlalu klise dan kurang kuat. Pun begitu, tak satupun kelemahan tersebut akan mampu mengurangi kenikmatan dalam mengarungi kisah The Hunger Games . Hadir dengan penampilan akting para jajaran pemeran yang kuat, tata produksi yang apik serta jalinan kisah yang berjalan dengan rapi, The Hunger Games memulai perjalanan kisah triloginya dengan sangat mengesankan.(*)
5/6
The Hunger Games, Mempertahankan Hidup di Laga Pertandingan Maut Oleh : Eko Nugrahanto Senin, 21 Januari 2013 12:05
6/6