1
PERSEPSI MASYARAKAT DAN DAYA DUKUNG PERAIRAN BAGI KEGIATAN BUDIDAYA PERIKANAN DI KAWASAN DANAU PONDOK LAPAN DUSUN PULKA KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT Public Perception and Carrying Capacity of Water For Aquaculture activities in the area of Pondok Lapan Lake Dusun Pulka Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat. Meyna Melia Utari1), Pindi Patana2), Febrina Arli2) Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian,Sumatera Utara (E-mail :
[email protected]) 2) Staf Pengajar Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara
1)
Abstract Pondok Lapan Lake is an artificial lake located at Dusun Pulka Desa Naman Jahe Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat. Pondok Lapan Lake around palm plantations. The lake was originally made for irrigation, but the surrounding communities prefer to gardening such as palm oil and rubber. Pondok Lapan Lake has untapped potential optimally in aquaculture activities. The study focused on public perception and the carrying capacity of water for aquaculture activities. This study was conducted in July until August 2015. Sampling using purposive sampling by conducting interviews and questionnaires. This study resulted in that community to support the activities of aquaculture cages if done at Pondok Lapan Lake as much as 82.8% (Very Agree), the remaining 17.2% (Very Disagree) and the public know the activities of aquaculture cages ever do in Pondok Lapan Lake by 74% (Known) while the remaining 26% (Unknown). Suitability carrying on Pondok Lapan Lake can accommodate aquaculture activities as much as 14 cages with a size of 4x4x2 m3 and aquaculture systems Keramba Plug (KJT). Keywords: Pondok Lapan Lake, Carrying Capacity of Water, Public Perception PENDAHULUAN Danau merupakan salah satu perairan yang memiliki potensi sumberdaya hayati. Danau merupakan potensi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan, dikelola dan dikembangkan secara berkelanjutan dan lestari. Salah satu fungsi ekosistem danau buatan yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah usaha budidaya perikanan keramba. Agar berbagai fungsi tersebut dapat dipertahankan keberlanjutan dan kelestariannya, pemanfaatannya harus memperhatikan daya dukung lingkungan (Carrying Capacity).
Untuk penerapan usaha budidaya perikanan dibutuhkan persepsi masyarakat agar kegiatan tersebut dapat berjalan lancar. Masyarakat harus mendukung kegiatan yang akan direncanakan agar mereka ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Partisipasi masyarakat merupakan kebutuhan dasar, sehingga masyarakat harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam melaksanakan pembangunan. Kesempatan tersebut perlu diberikan karena tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sesuai dengan yang mereka inginkan.
2 Danau Pondok Lapan terletak di Dusun Pulka Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara dan masyarakat sekitar bermata pencaharian berkebun sawit dan karet. Menurut Rizki (2015), Danau Pondok Lapan berada pada golongan II yaitu layak digunakan untuk kegiatan budidaya perikanan. Masyarakat sekitar danau belum memanfaatkan kegiatan perikanan secara optimal, sehingga perlu dilakukan penelitian kesesuaian daya dukung untuk mengetahui potensi pemanfaatan danau dan persepsi masyarakat di Danau Pondok Lapan terhadap kegiatan usaha budidaya perikanan keramba. Dengan adanya kegiatan perikanan di Danau Pondok Lapan, diharapkan dapat memberikan informasi terhadap kegiatan usaha budidaya perikanan keramba untuk dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. METODOLOGI Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2015 di perairan Danau Pondok Lapan Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Danau Pondok Lapan berada pada koordinat 3o30’44,73”LU 3o30’26,29”LU dan 98o17’65”BT 98o17’29,60”BT. Metode Pengumpulan Data Data primer diperoleh dari data persepsi masyarakat yang ada di Danau Pondok Lapan Kecamatan Salapian dengan teknik wawancara. Wawancara dilakukan dengan kuisioner dan penentuan jumlah sampel populasi menggunakan rumus Slovin. Dalam proses wawancara dilakukan pada narasumber yang telah ditentukan sebelumnya (purposive sampling). Data sekunder diperoleh dari penelitian sebelumnya yang terkait data parameter kualitas air dan data morfologi Danau Pondok Lapan.
Prosedur Penelitian Untuk mengetahui daya dukung danau digunakan metode perhitungan sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.28 tahun 2009 tentang daya tampung beban pencemaran air danau dan atau waduk, serta hasil penelitian data kualitas air dan data morfologi Danau Pondok Lapan Kabupaten Langkat dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap kegiatan usaha budidaya perikanan keramba yang akan dilaksanakan, dengan cara wawancara dengan menggunakan kuisioner. Analisis Data Analisis data yang digunakan pada penelitian ini secara umum mengkaji daya dukung yang sesuai di Danau Pondok Lapan dan keinginan masyarakat terhadap kegiatan usaha budidaya perikanan keramba jika dilakukan di Danau Pondok Lapan adalah adalah analisis kuantitatif dan analisis deskriptif. Analisis Daya Dukung Danau Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 28 tahun 2009 perhitungan daya tampung danau untuk budidaya perikanan dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut : a. Alokasi beban Fosfor (P)
pencemaran
unsur
∆ [P]d = [P]STD - [P]I – [P]DAS Keterangan: ∆[P]d : alokasi beban P-total budidaya ikan (mg P/m3) [P]STD : syarat kadar P-total maksimal sesuai Baku Mutu Air atau Kelas Air (mg P/m3) [P]DAS : alokasi beban P-total dari DAS dan perairan danau selain budidaya ikan (mg P/m3) [P]I : kadar parameter P-total hasil pemantauan danau dan/atau waduk (mg/m3)
3 b. Daya tampung beban pencemaran air limbah budidaya ikan Likan= ∆[P] Z ρ / (1- Rikan) Rikan = x + [(1-x)R]) R = 1 / (1 + 0,747 ρ0,507) Laikan = Likan x A Keterangan: Likan : daya tampung P-total limbah ikan per satuan luas danau (gr P/m2.thn) Z : Kedalaman rata-rata danau (m) V : Volume air danau (juta m3) A : Luas perairan danau (Ha) Laikan : jumlah daya tampung Ptotal limbah ikan pada perairan danau (gr P/thn) R : P total yang tinggal di sedimen Rikan : proporsi P-total yang larut ke sedimen setelah ada KJA X : proporsi total P-total yang secara permanen masuk ke dasar, 45-55%. PLP = FCR x Ppakan- Pikan CC = Laikan / PLP 𝐶𝐶 ∑K= 𝐴𝑠 Keterangan: PLP : P-total yang masuk danau dari limbah ikan (Kg P/ton ikan) FCR : Feed Conversion Ratio (ton pakan/ ton ikan) Ppakan : Kadar P-total dalam pakan (Kg P/ ton pakan) Pikan : Kadar P-total dalam ikan (Kg P/ ton ikan) CC : Carrying Capacity (ton ikan/tahun) As : Asumsi produksi ikan (ton ikan/thn) ∑K : Jumlah keramba yang dapat ditampung danau Analisis Persepsi Masyarakat Data yang sudah terkumpul diolah dan untuk mengetahui data yang berhubungan dengan penelitian digunakan metode Skala Likert. Menurut Sugiyono (2012) Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial. a. Interpretasi Skor S= Re x SL Keterangan: S = Skor Re = Responden yang memilih SL = Skor Likert yang dipilih In =
TS x 100 x
Keterangan: In = Index (%) TS = Total Skor HASIL DAN PEMBAHASAN Persepsi Masyarakat Terhadap Kegiatan Budidaya Perikanan di Danau Pondok Lapan Persentase terbesar responden yang mempunyai pendapat mengetahui sebesar 40% sedangkan yang berpendapat sangat mengetahui sebesar 13%. Jadi, yang mempunyai persepsi positif tentang kegiatan budidaya perikanan yang pernah dilakukan di Danau Pondok Lapan adalah sebesar 53%. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang mengetahui sebesar 22%. Responden yang mempunyai pendapat tidak mengetahui sebesar 24% sedangkan yang berpendapat sangat tidak mengetahui sebesar 2%. Jadi, yang mempunyai persepsi negatif tentang kegiatan budidaya perikanan yang pernah dilakukan di Danau Pondok Lapan adalah sebesar 26% yang secara rinci tersaji pada Tabel 1. Berdasarkan perhitungan skala likert, persentase tertinggi diperoleh pada pertanyaan no. 7 yaitu masyarakat mengetahui kegiatan budidaya perikanan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sebesar 79.5% dan masyarakat mengetahui bahwa pernah dilakukan kegiatan budidaya perikanan di Danau Pondok Lapan sebesar 74%.
4 Tabel 1. Persepsi Responden Terhadap Kegiatan Budidaya Perikanan yang Pernah dilakukan di Danau Pondok Lapan (n= 43)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8.
N
S
N
6
30
25
7
35
16
Persepsi Responden RG TM S N S N S 10 6 18 5 10 0 64 9 27 10 20
2
10
18
72
5
15
16
32
3
15
15
60
8
24
16
4
20
12
48
24
72
11
44
11
Pernyataan
SM
Kegiatan perikanan yang pernah dilakukan Jenis ikan yang pernah dibudidayakan Sistem budidaya perikanan yang pernah dilakukan Waktu kegiatan budidaya perikanan yang pernah dilakukan Kegiatan budidaya perikanan tidak merusak perairan Hambatan dalam kegiatan budidaya perikanan yang pernah dilakukan Kegiataan budidaya perikanan yang pernah dilakukan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Dukungan dari pemerintah terhadap kegiatan budidaya perikanan yang pernah dilakukan Total (Jiwa) Persentase (%)
4
M
20
1
1
159
74
M
1
1
147
68.4
M
2
2
131
60.9
M
32
1
1
132
61.4
M
3
6
-
-
146
67.9
M
33
16
32
1
1
130
60.5
M
9
27
1
2
-
-
171
79.5
M
7
35
17
68
3
9
15
30
1
1
143
66.5
M
43
215
13 7 40
54 8 40
7
7
1159
-
-
67.4
-
-
13
75 22
22 5 22
82 24
16 4 24
2
2
Pondok Lapan berumur antara 36-50 tahun sebanyak 18 orang (41.8%), berpendidikan SMA 13 orang (30.2%), memiliki pekerjaan sebagai petani sebanyak 15 orang (34.8%) dan berpendapatan sebanyak 11 orang (25.6%)
Petani Ibu RT Ibu RT
Mengetahui
SMA SMP SMP
36-50 Tahun 25-35, 36-50 & 51-65 Tahun 25-35 & 36-50 Tahun
K
92
Kegiatan Perikanan Karakteristik responden memberikan pernyataan mengetahui terhadap kegiatan perikanan yang pernah dilakukan di Danau Pondok Lapan. Responden menyatakan mengetahui terhadap kegiatan budidaya perikanan yang pernah dilakukan di Danau
Jumlah Responden
Ind (%)
23
13
Umur
Total Skor
50
Keterangan: SM = Sangat Mengetahui (Jiwa) M = Mengetahui (Jiwa) RG = Ragu-ragu (Jiwa) TM = Tidak Mengetahui (Jiwa) STM = Sangat Tidak Mengetahui (Jiwa) N = Jumlah Responden (Jiwa) S = Skor Ind = Indeks (%) K = Kategori
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
STM N S
10
No.
Ragu-ragu Tidak mengetahui
Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Karakteristik Responden
Gambar 1. Karateristik reponden terhadap kegiatan perikanan
5 Persepsi Masyarakat Keberadaan Keramba
persepsi negatif di Danau Pondok Lapan adalah sebesar 37.2%. Berdasarkan skala likert, masyarakat yang menyatakan sangat setuju terhadap kegiatan budidaya perikanan perlu dikembangkan kembali untuk dapat meningkatkan pendapatan sebesar 82.8% dan masyarakat merasa pendapatan yang mereka peroleh selama ini untuk kebutuhan hidup sehari-hari tidak cukup sebesar 47.9%. Persepsi responden terhadap sistem keramba dapat dilihat pada Tabel 2.
Terhadap
Persentase terbesar responden yang mempunyai pendapat setuju sebesar 40% sedangkan yang berpendapat sangat setuju sebesar 9.3%. Jadi, yang mempunyai persepsi positif terhadap jika dilakukannya sistem keramba di Danau Pondok lapan adalah sebesar 49.3%. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau netral sebesar 14%. Responden yang mempunyai pendapat tidak setuju sebesar 35% dan yang berpendapat sangat tidak setuju sebesar 2.3%. Jadi, yang mempunyai
Tabel 2. Persepsi Responden Terhadap Keberadaan Keramba (n = 43) Persepsi Responden No Pernyataan SS S RG TS STS . N S N S N S N S N S 1. Kegiatan budidaya perikanan 4 20 15 60 8 24 14 28 2 2 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8.
dengan sistem keramba Mengembangkan sistem keramba dan memiliki manfaat penting Kegiatan perikanan keramba perlu dikembangkan kembali untuk dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Kegiatan budidaya perikanan keramba dilakukan secara berkelompok Jenis ikan nila yang akan dibudidayakan dengan sistem keramba Pendapatan masyarakat terhadap kebutuhan sehari – hari Manfaat danau selain dari kegiatan budidaya perikanan Dukungan dari Pemerintah terhadap kegiatan budidaya perikanan keramba Total (Jiwa) Persentase (%)
Keterangan: SS = Sangat Setuju (%) S = Setuju (%) RG = Ragu-ragu/Netral (%) TS = Tidak Setuju (%) STS = Sangat Tidak Setuju (%) N = Jumlah Responden S = Skor Kat = Kategori
Total Ind K Skor (%) 134
62.3 S
-
-
12
48
6
18
23
46
2
2
114
10
50
29
11 6
4
12
-
-
-
-
178
2
10
16
64
8
24
14
28
3
3
129
60
S
5
25
17
68
9
27
12
24
-
-
144
67
S
-
-
6
24
5
15
32
64
-
-
103
47.9 RG
2
10
13
52
2
6
25
50
1
1
119
55.3 RG
9
45
29
11 6
5
15
-
-
-
-
176
81.9 SS
32
160
47
141 120
9.3 9.3
13 54 7 8 40 40
14 14
24 8 8 0 35 35 2.3 2.3
53
RG
82.8 SS
1076 63.8
Keinginan Masyarakat Melakukan Kembali Budidaya Keramba Karakteristik responden memberikan pernyataan ingin terhadap keinginan masyarakat melakukan kembali kegiatan budidaya perikanan keramba. Responden yang menyatakan setuju berumur antara 36-50 tahun sebanyak 20 orang (46.5%) dengan pendidikan SMA sebanyak 14
6 orang (32.6%), pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 19 orang (44.2%) dan berpendapatan
persepsi responden secara nyata yaitu jenis pekerjaan. Tingginya persepsi masyarakat terhadap kegiatan budidaya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang berada di luar usaha perikanan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat yang bekerja di luar usaha perikanan seperti petani memiliki persepsi yang tinggi terhadap kegiatan perikanan karena rata-rata masyarakat yang bekerja sebagai petani hanya bekerja setengah hari, sehingga masyarakat ini dapat aktif dalam kegiatan budidaya untuk meningkatkan pendapatannya.
IBU RT
IBU RT
5
SD
10
SMA
15
36-50 Tahun
20
36-50 Tahun
Jumlah Responden
25
Ingin Ragu-ragu
0 Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Pendapatan
Karakteristik Responden
Gambar 2. Karakteristik responden terhadap keinginan masyarakat melakukan budidaya keramba Karakteristik dari kegiatan perikanan Pondok Lapan (Rismawati, 2010). Asumsi di perairan Pondok Lapan dapat dilihat yang digunakan adalah ukuran keramba dengan Tabel 3. Nilai PSTD diperoleh 4x4x2m3 dengan berat panen 1.25 Ton berdasarkan PP No. 82 tahun 2001. Nilai ikan setiap 4 bulan dengan berat ikan 0.5 FCR yang digunakan adalah 2:1 artinya 2 Kg/ekor, dalam setahun ikan dapat kg pakan mampu menghasilkan 1 Kg dipanen sebanyak 3 kali sehingga daging ikan. Nilai FCR, Ppakan dan Pikan diperoleh 3.75 ton ikan/tahun. Jumlah unit diperoleh dari data sekunder yang keramba yang diijinkan di perairan Danau dianggap dapat mewakili keadaan Danau Pondok Lapan adalah sebesar 14 keramba. Tabel 3. Karekteristik Kegiatan Perikanan di Danau Pondok Lapan Parameter [Pa]STD [Pa]i [Pa]DAS [Pa]d R Rikan Likan Laikan FCR P pakan p ikan Plp CC Asumsi Jumlah KJA
Nilai 1 0.0322 0.134 0.8338 0.19 0.553366174 143.8943767 9133376.117 2 86 3.4 168.6 54.17186309 3.75 14.44583016
Satuan mg/L mg/L mg/L mg/L gr P/m2 tahun gr P/tahun ton pakan/ton ikan kg p/ton pakan kg p/ton ikan kg p/ton ikan ton ikan/tahun ton/tahun/unit keramba
Nilai 1000 32.2 134 834
Satuan mg/m³ mg/m³ mg/m³ mg/m³
9133.37612
kg/tahun
14
keramba
7 Jenis Keramba di Danau Pondok Lapan Jenis budidaya perikanan yang cocok di Danau Pondok Lapan adalah kegiatan budidaya dengan sistem Keramba Jaring Tancap (KJT). Hal ini dilakukan karena mengingat bahwa Danau Pondok Lapan hanya memiliki rata-rata kedalaman 2.42m2 dan kedalaman maksimal 4.14 m2. Keramba jaring tancap dapat dilakukan di kedalaman danau sekitar 2–4m2. Keramba yang digunakan berukuran 4x4x2m3, sehingga sesuai daya dukungnya Danau Pondok Lapan dapat menampung keramba sebesar 14 keramba. Masyarakat juga lebih mudah dalam pengoperasiannya, karena kegiatan budidaya keramba jaring tancap pernah di lakukan masyarakat Dusun Pulka. Sehingga masyarakat sudah memiliki pengalaman dalam melakukan kegiatan usaha budidaya perikanan keramba jaring tancap. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan berupa : 1. Masyarakat mendukung terhadap kegiatan budidaya perikanan keramba jika dilakukan di Danau Pondok Lapan sebesar 82.8% (Sangat Setuju) sisanya 17.2% (Sangat Tidak Setuju) dan masyarakat mengetahui kegiatan budidaya perikanan keramba pernah dilakukan di Danau Pondok Lapan sebesar 74% (Mengetahui) sedangkan sisanya 26% (Tidak Mengetahui). 2. Kesesuaian daya dukung di Danau Pondok Lapan dapat menampung kegiatan budidaya perikanan keramba sebanyak 14 keramba dengan ukuran 4x4x2m3dan dengan sistem budidaya perikanan Keramba Jaring Tancap (KJT).
Saran Diharapkan kepada pemerintah terutama dari Dinas Perikanan untuk mendatangkan penyuluh-penyuluh khususnya di Dusun Pulka, karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kegiatan budidaya ikan dengan sistem keramba. Dan diharapkan juga kepada Pemerintah memberikan bantuan berupa bantuan modal kepada pembudidaya atau warga yang ingin berusaha dibidang budidaya ikan air tawar. DAFTAR PUSTAKA Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2009. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 28 tahun 2009 tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau Dan/Waduk. Rismawati. 2010. Analisis Daya Dukung Perairan Danau Toba Terhadap Kegiatan Perikanan Sebagai Dasar Dalam Pengendalian Pencemaran Keramba Jaring Apung. [Tesis]. Program Pasca Sarjana USU, Medan. Rizki, A. 2015. Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran di Danau Pondok Lapan Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat. [Skripsi]. Universitas Sumatera Utara, Medan. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.