KEPUTUSAN REKTOR UIN SYARIF HIDAYATULTAH JAKAR.TA NOM0RI46'g TAHUN 2016 TE NTAN G
KODE ETIK MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA REKTOR UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Menimbang
,
: a,
b,
bahwa untuk mempersiapkan terwujudnya Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berakhlak mulia, taat beragama, kompetitif, profesional, dan berintegritas tinggi, perlu adanya usaha yang terencana dan maksimal dalam proses belajar mengajar dan pemeliharaan l
Mengingat
: 1, Undang-Undang 2.
3, 4. q
6.
7.
B.
9. 10, 11
I2
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendjdikan Nasional; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidll
-2-
13,
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 42/KMK,05/2008 tentang Penetapan Universitas Islam Negeri Syarif Hldayatullah Jaka*a pada Departemen Agama Sebagai lnstansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
Direktur Jenderal Pendidikan islam Nomor: Dj.Il255l2A07 tentang Tata Tertib Mahasiswa Perguruan
14. l(eputusan
15.
Tinggi Agama Islam; Surat Ketua Senat Universitas Nomor Un.0USU/KP,07,Il6812016 tanggal Juni 2016 Perihal Penyampaian Draft Peraturan Rektor tentang Kode Etik Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN REKTOR UIN SYARIF HiDAYATULLAH JAKARTA TFNTANG KODE ETIK MAHASISWA UIN SYARiF HIDAYATULLAH
MENETAPKAN
JAKARTA KESATU
:
Memberlakukan Kode Etik Mahasiswa UiN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagaimana terlampir dalam Lampiran Keputusan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini
KEDUA
:
Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan
di Jakarta 17 Juni 2016
cil
da MA
NIP.
1003
t
-3-
Lampiran Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nonror t46A Tahun 2016 Tanggal :t/ Juni 2016
KODE ETIK MAHASISWA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal
I
Dalam peraturan ini yang dimal<sud dengan: Universitas adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Rektor adalah Rel
1. 2" 3. 4, 5.
6. 7. B. 9.
BAB
II
...
-4-
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2 Maksud diberlakukannya t(ode Etik Mahasiswa Universitas adalah untuk:
a, b,
c'
d.
Menegakkan dan menjunjung tinggi aJaran Islam dalanr kehidupan di kampus maLlpun kehidupan sehari-hari; menanamkan akhlak mulia (al-akhlaq al-karimah) dalam kehidupan mahasiswa; memberikan landasan dan panduan l<epada mahasiswa dalam bersikap, berkata, dan berperilaku selama str-rdi di Universitas; menjamin peningl
Pasal 3 Tujuan diberlakul
b' c.
terpeliharanya harkat, martabat, dan kewibawaan Universitas sebagai perguruan Tinggi Islam; terwujudnya Sarjana Universitas sebagai Sarjana Muslim yang berakhlak mulia, taat beragama, kompetitif, profesiorral, berkepernimpinan, dan berintegritas tinggi, BAB III HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 4 (1) Mahasiswa Universitas mempunyai hal<: a. Mendapatkan pelayanan al
f.
(2) Mahasiswa Universitas mempunyai kewajiban: a. Beriman dan bertaqwa kepada AIlah SWT, Tuhan Yang Maha Esa; b, taat beribadah dan menjalankan ajaran agama; c, setia kepada Negara Kesatuan Repurblik indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 d. menjunjurlg tinggi hukurn Negara Kesatuan Republik Indonesia; e. menjunjung tinggi akhlak mulia dengan penuh tanggung jawab; menjaga nama baik, harkat, dan martabat Universitas; g. menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan; It. rnenjunjung tinggi rrilai-niiai kejujuran, keterbukaan, objektivitas, kritis, kreatif, inovatif, berprestasi, tidal< lekas puas/ toleran, pandai bersosialisasi, santun, selalu nrenghormati sesama manusia, dan selalu ingin mengembangkan ilmu;
f.
-5-
i. j.
berusaha untuk senantiasa berguna untuk agama, masyarakat, bangsa, negara/ dan kemanusiaan; menjunjung tinggi kebebasarr akademik secara bertanggung jawab"
BAB IV BENTUK PELANGGARAN
Pasal 5 Seorang Mahasiswa/i Universltas dinilai melakukan pelanggaran Kode Etik Mahasiswa Universitas apabila melakukan satu atau lebih dari perbuatan di bawah ini, baik di dalam rnaupun di luar kampus: 1. Mengucapkan kata-kata l
6, 7. B.
berdusta; merokok di gedung dalam l
L
2L
E _u_
31, membawa atau rnenggunakan benda-benda yang dapat menggangu
atau
nnengancam keselanratan diri sendiri atau orang lain;
32. memiliki, membawa, menyimpan, menyebarkan, memperdagangkan
33. 34, 35. 36, 37, 38, 39. 40. 41" 42. 43. 44. 45. 46. 47, 48. 49. 50. 51,
atau mernpergunakan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) atau obat-obatan terlarang lainnya untul< diri sendiri atau orang lain di luar tujuan pengobatan yang sah sesuai resep/petunjuk dokter; membawa atau mengkonsumsi nrinuman l<eras atau minuman yang memabukkan; memalsukan tanda tangan; melakukan plagiasi atau penjiplal
Pasal 6 (1) Sanksi pelanggaran Kode Etil< Mahasiswa bersifat akademik. (2) Sanksi pelanggaran Kode Etik Mahasiswa terdiri atas a. Sanl<si Ringan, yaitu berupa teguran lisan atau tertulis; b. Sanksi Sedang, yaitu berupa peniadaan hak memperoleh sebagian atau seluruh pelayanan akademik dan administrasi; c. Sanksi Berat, yaitu berupa pemecatan dari status sebagai mahasiswa Universitas atau pencabutan gelar al
Pasal 7 (1) Suatu perbuatan pelanggaran l(ode Etik Malrasiswa diberikan sanksi akademik ringan, sedang atau berat. (2) Suatu perbuatan pelanggaran l(ode Etik Mahasiswa yang juga merupakan pelanggaran pidana diberikan sanksi akademik dan dlproses sesuai hukum,
/?l
lJ/,"
'
-7-
(3)Suatu perbuatan pelanggaran Kode Etik Mahasiswa kategori sanksi ringan, apabila dilakukan berulang-ulang atau dua perbuatan pelanggararr Kode Etik Mahasiswa kategori sanksi ringan dilal
Pasal
I
(1) Pelanggaran l(ode Etik Malrasiswa sebagainrana disebut pada Pasal 5 nomor.urut 1 sampai dengan 10 adalah pelanggaran kategori sanksi ringan, (2)Pelanggaran Kode Etil< Mahasiswa sebagaimana disebut pada Pasal 5 nomor urut 1"1 sampai dengan 26 adalah pelanggaran kategori sanksi sedang, (3) Pelanggaran Kode Etik Mahasiswa sebagaimana disebut pada Pasal 5 nomor urut 27 sampai denEan 51 adalah pelanggaran kategori sanksi berat, BAB VII PROSES PENETAPAN SANKSI
Pasal 9 Penetapan sanksi atas pelanggaran Kode Etik Mahasiswa dilakukan melalui tahapan sebagai berikut; (1) Pelaporan teftulis kepada Del
50 hari kerja setelah diterimanya laporan dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etik Malrasiswa; Penyampaian rekomendasi oleh Malrkamah Etik Mahasiswa kepada Dekan/Direktur atau Rektor selambat-lambatnya 57 lrari kerja setelah diterimanya laporan dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etil< Malrasiswa; lambatnya
(B)
-B-
(9)
Penetapan sanksi oleh Del
(10) Penyampaian surat keputusan penetapan sanksi kepada pelaku pelanggaran Kode Etik Mahasiswa selambat-lambatnya 7I hari kerja setelah diterimanya laporan dugaan terjadinya pelanggaran l(ode Etik Mahasiswa; (11) Pelaksanaan ketetapan sanl<si oleh pelaku pelanggaran Kode Etik Mahasiswa dan semua pihak terkait.
(1) (2) (3)
(4)
Pasal 10 Mahasiswa yang telalr nrendapatkan ketetapan sanksi dengan keputusan Dekan/Direktur dapat mengajukan surat keberatan teftulis kepada Rektor dengan tembusan kepada Del
Penyerahan surat I<eberatan oleh Rektor kepada Mahkamah Etik Mahasiswa Universitas, selambat-lambatnya 24 hari l<erja setelah diterimanya surat keberatan tersebut; (5) Pelaksanaan pemeriksaan perl<ara oleh Mahkamah Etik Mahasiswa Universitas, tanpa menghadirkan mahasiswa yang mengajukan keberatan dan saksi-saksi, selambat-lambatnya dalam 31 hari l<erja setelah diterimanya surat keberatan; (6) Penyampaian rekomendasi olelr Mahl
(1) (2) (3) (4)
Pasal LI Dugaan pelanggaran l(ocle Etik Mahasiswa dengan kategori sanksi ringan, dinyatakan kadah-rarsa apabila 3 (tiga) bulan sejak terjadinya pelanggaran, laporan tertulis tldak diterima oleh Dekan/Direktur atau R.ektor Dugaan pelanggararr Kode Etik Mahasiswa dengan kategori sanksi sedang, dinyatakan kadaluarsa apabila pelal
Dugaan pelanggaran Kode Etil< Malrasiswa kategori sanksi ringan, sedang atau berat yang merupakarr lragian dari tindak pidarra dinyatakan kadaluarsa sesuai ketentuan hukum pidana,
-9-
BAB
VIII
SIDANG MAHKAMAH ETIK MAHASISWA
(1) (2) (3)
Pasal L? Keanggotaan Malrkarnah Etik Malrasiswa diangkat dari anggota Komisi Etik Senat Fakultas/Sekolah Pascasarjana ataui Senat Universitas dan pejabat yang ditunjuk oleh Dekan/Direktur atau Rektor, Mahkamalt Etik Malrasiswa bersidang secara tertutup, dengan menghadirkan terduga pelaku peianggaran Kode Etik Mahasiswa dan saksi-saksi untuk sidang Mahkamatr Etll< Mahasiswa Fakultas/Sekolah Pascasarjana, Terduga pelaku pelanggaran Kode Etik Mahasiswa diberi kesempatan pembelaan dalam sldang Mahkamah Etik Malrasiswa dengan mengemukakan informasi, argumen, atau sal<si yang nreringankan dalam sidang Mahkamah Etik Mahasiswa Fakultas/Sekolah Pascasa rja na. BAB IX MONITORING DAN EVALUASI
(1)
(2)
(3)
Pasal 13 Ketua Senat Fal
Etik
(4)
BAB X ANGGARAN
(1) (2)
Pasal 14 Dekan/Direktur menyediakan anggaran yang nremadai bagi pelaksanaan seluruh tahapan kegiatan penanganan masalah pelanggaran Kode Etik Mahasiswa di tingkat Fakultas/Sekolah Pascasafi a na ; Rektor menyedial(an anggaran yang memadai bagi pelaksanaan seluruh tahapan kegiatan penanganan masalah pelanggaran l(ode Etik Mahasiswa di tingkat Universitas,
BAB XI ...
-1"0-
BAB XI PENUTUP
Pasal 15 Hal-hal yang bersifat teknis dan belum cui
a\ I
e Rosyada, MA 198703 1 0031