ZHAFIRA HADYAN 3108 100 017
•
Proyek Pembangunan Tempat pengolahan Besi PT. Master Steel Manufactory dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2011 sampai dengan 31 Juli 2012. • Setiap proyek perlu dilakukan tindakan pengendalian proyek dari segi biaya dan waktu. • Analisa kinerja menggunakan metode Earned Value Probabilistic.
•
Bagaimana kinerja proyek berdasarkan biaya dan waktu pada proyek pada saat peninjauan.
•
Berapa besar prakiraan biaya akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek berdasarkan kondisi pessimistic, realistic, optimistic.
•
Faktor-faktor apa yang menyebabkan keterlambatan atau kemajuan proyek.
•
•
•
Mengetahui kinerja proyek berdasarkan biaya dan waktu pada proyek pada saat peninjauan. Mengetahui besar prakiraan biaya akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek berdasarkan kondisi pessimistic, realistic, optimistic. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan atau kemajuan proyek.
•
Objek yang ditinjau Pembangunan Tempat Pengolahan Besi PT. Master Steel Manufactory. • Peninjauan dilakukan selama 3 bulan pada tanggal 21 Januari sampai dengan 27 April 2012. • Peninjauan dilakukan setiap minggu, dimana per periode sama dengan satu minggu peninjauan. • Metode yang digunakan untuk menganalisa kinerja biaya dan waktu adalah metode Earned Value Probabilistic.
•
•
Perhitungan deterministic dilakukan pada analisa biaya dan waktu, sedangkan untuk perhitungan probabilisticnya hanya pada analisa biaya akhir. Data proyek berupa Rencana Anggaran Biaya, Master schedule, Biaya Aktual, dan hasil wawancara dengan pihak kontraktor Proyek Pembangunan Tempat Pengolahan Besi PT. Master Steel Manufactory yang diperoleh dari pihak kontraktor pelaksana
METODOLOGI PENELITIAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
1. 2. 3. 4.
Pengumpulan Data :
RAB Time schedule Laporan Kemajuan Proyek Biaya Aktual
Analisa Kinerja 1. Analisa Varians CV = EV - AC SV = EV – PV 2. Analis Indeks Performasi CPI = EV / AC SPI = EV / PV Analisis Prakiraan Pekerjaan Menghitung nilai Estimate To Complete (ETC) Menghitung nilai Estimate At Completion (EAC) Optimistic Estimation Realistic Estimation Pessimistic Estimation - Menghitung Estimasi waktu penyelesaian proyek Menganalisa faktor kemajuan atau keterlambatan proyek
Kesimpulan dan Saran
BAB IV
Menghitung indikator PV, EV, dan AC PV (planned value) merupakan biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang dijadwalkan untuk suatu periode tertentu dan ditetapkan dalam anggaran. (PV = komulatif bobot rencana x BAC) EV (earned value) biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang telah diselesaikan sampai periode tertentu. (EV = komulatif bobot realisasi x BAC) AC (actual cost)Biaya aktual /Biaya yang dikeluarkan dari pekerjaan yang telah dilaksanakan sampai waktu tertentu. (Dari data yang diperoleh dari proyek)
NILAI PV, EV, dan AC periode pertama peninjauan:
Besaran PV EV AC
Periode 21 Januari-27 Januari 2012 Rp 2.926.558.757,26 Rp 2.339.464.313,23 Rp 1.660.630.388,00
Grafik Hubungan PV, EV dan AC Sampai Periode 14
Rp8.000.000.000,00
Rp7.000.000.000,00 Rp6.000.000.000,00
Cost
Rp5.000.000.000,00 Rp4.000.000.000,00
PV EV
Rp3.000.000.000,00
AC
Rp2.000.000.000,00 Cost
Rp1.000.000.000,00 Week
Rp0,00
17
19
21
23
25 Weeks
27
29
MENGHITUNG ANALISIS KINERJA CV, SV, CPI, dan SPI
SV (schedule variance) merupakan hasil pengurangan dari Earned Value dengan Plannned Value. (SV = EV – PV)
CV (cost variance) merupakan hasil pengurangan antara earned value dengan actual cost. (CV = EV – AC)
SPI (schedule performance index) digunakan sebagai tambahan pada status penjadwalan, untuk memperkirakan waktu akhir proyek. (SPI = EV /PV)
CPI (cost variance index) adalah indikator untuk efisiensi biaya yang paling sering digunakan. (CPI = EV /AC)
NILAI SV, CV, SPI, DAN CPI Periode 1 Besaran CV SV CPI SPI
Periode 11 Februari - 17 Februari 2012 Rp678.833.925,14 (Rp587.094.444) 1,40878 0,799391
Keterangan Biaya lebih kecil dari anggaran Proyek mengalami keterlambatan Biaya lebih kecil dari anggaran Proyek mengalami keterlambatan
a. Kondisi Optimistic Diasumsikan bahwa sisa pekerjaan yang telah diselesaikan telah sesuai dengan rencana awal atau base plan. ETC = BAC - EV EAC = ETC optimistic + AC
Kondisi Realistic Diasumsikan bahwa sisa pekerjaan yang telah diselesaikan akan mengikuti kinerja biaya yang diperoleh sampai saat ini. ETC = (BAC-EC)/CPI EAC = ETC realistic + AC b.
c.
Kondisi Pessimistic Diasumsikan bahwa sisa dari pekerjaan yang telah diselesaikan (yang akan datang) akan mengikuti proyeksi biaya yang ditentukan oleh Cost Performance Index (CPI), serta proyeksi jadwal yang ditentukan oleh Scheduled Performance Index (SPI) pada saat ini. • ETC = (BAC-EV)/SPI x CPI • EAC = ETC pessimistic + AC
Contoh Hasil Perhitungan: Minggu Ke17
EAC Optimistic EAC Realistic EAC Pessimistic Rp 8.227.309.584,47 Rp 6.321.879.957,36 Rp 7.491.632.241,63
Grafik EAC Optimisic, Realistic, dan Pessimistic Sampai Periode 14 peninjauan
Rp16.000.000.000,00 Rp14.000.000.000,00 Rp12.000.000.000,00
Cost
Rp10.000.000.000,00 Rp8.000.000.000,00
EAC Optimistic
Rp6.000.000.000,00
EAC Realistic EAC Pessimistic
Rp4.000.000.000,00 Rp2.000.000.000,00 Rp0,00 17
19
21
23
25 Weeks
27
29
Cost Performance Index (CPI) Schedule Performance Index (SPI)
Minggu Ke17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
CPI 1,408780864 1,287845429 1,145046982 1,045628258 1,005521145 0,969625387 0,943730507 0,920551748 0,915974892 0,90707132 0,896489425 0,892256178 0,833480865 0,829879446
SPI 0,799390857 0,79065457 0,757282847 0,730831944 0,697460998 0,668021105 0,650896517 0,635956107 0,650292514 0,632213834 0,613293601 0,595525801 0,582606988 0,571508527
Dari hasil perhitungan, diketahui nilai CPI dan SPI semakin turun dari minggu ke minggu, ini menunjukkan proyek mengalami pemborosan biaya dan waktu proyek semakin lama.
Grafik CPI dan SPI Sampai Periode 14 peninjauan
Rekapitulasi EAC optimistic, realistic, dan pesimistic
Nilai EAC Optimistic, Realistic, dan Pessimistic sampai periode 14 Peninjauan Minggu Ke17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
EAC Optimistic EAC Realistic Rp8.227.309.584,47 Rp6.321.879.957,36 Rp8.308.225.871,47 Rp6.915.537.615,16 Rp8.539.116.968,56 Rp7.777.972.128,65 Rp8.770.008.065,65 Rp8.517.504.615,58 Rp8.888.704.439,40 Rp8.857.241.398,68 Rp9.007.400.813,15 Rp9.185.138.541,30 Rp9.104.714.898,65 Rp9.437.168.173,93 Rp9.202.028.984,15 Rp9.674.788.549,85 Rp9.244.091.096,15 Rp9.723.130.609,13 Rp9.290.786.311,29 Rp9.818.570.289,93 Rp9.346.031.274,29 Rp9.934.465.769,85 Rp9.372.527.634,29 Rp9.981.599.151,34 Rp9.689.439.388,32 Rp10.685.480.481,36 Rp9.723.132.011,07 Rp10.731.852.136,44
EAC Pessimistic Rp7.491.632.241,63 Rp8.196.602.933,68 Rp9.459.875.193,33 Rp10.555.670.038,77 Rp11.329.153.419,09 Rp12.093.103.426,78 Rp12.606.004.815,67 Rp13.081.086.121,06 Rp12.789.033.760,23 Rp13.122.553.471,45 Rp13.518.947.161,70 Rp13.821.023.849,97 Rp14.970.793.921,90 Rp15.177.482.682,94
Rekapitulasi Estimasi Waktu Akhoir Proyek Estimasi Waktu Proyek Minggu Ke17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
TE (hari) 350,2667031 354,1369525 369,7429583 383,1250159 401,4561397 419,1484339 430,1759076 440,2819578 430,5754623 442,8881259 456,551315 470,1727437 480,5984235 489,9314478
Didapatkan waktu yang semakin lama karena dari perhitungan analisa kinerja, indeks performansi dari perhitungan semakin minggu semakin turun.
•
•
•
Nilai SPI dan CPI dari minggu ke minggu semakin turun, ini berarti proyek mengalami kemunduran jadwal dan pemborosan biaya apabila indeks performansinya tetap seperti ini. Faktor penyebab proyek mengalami over budget dan keterlambatan terhadap schedule rencana proyek, antara lain: – – – –
Faktor akibat bahan material Faktor akibat tenaga kerja Faktor akibat peralatan Faktor akibat perubahan gambar
Di karenakan indeks performansi semakin turun, estimasi waktu akhir proyek semakin tinggi (semakin lama)